Pengaruh Terapi Hiperbarik Terhadap Penyembuhan Luka Bakar
-
Upload
fanny-florence -
Category
Documents
-
view
58 -
download
4
description
Transcript of Pengaruh Terapi Hiperbarik Terhadap Penyembuhan Luka Bakar
PENGARUH TERAPI HIPERBARIK TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA
BAKAR
KELOMPOK II
REFERAT
DEFINISI
luka yang disebabkan karena terbakar api secara
langsung juga pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik,
maupun bahan kimia.
KLASIFIKASI
LUAS LUKA BAKAR
KLASIFIKASI
KEDALAMAN LUKA BAKAR
KLASIFIKASI
USIA PASIEN
Tiga faktor resiko yang menyebabkan kematian :usia > 60 tahun, luas luka bakar > 40% luas permukaan tubuh, dan cedera inhalasi.
Rumus untuk memprediksi kematian SKOR BAUX
usia + presentasi luka bakar
KLASIFIKASI
CEDERA ATAU PENYAKIT YANG MENYERTAI
• Cedera inhalasi• Cedera listrik aritmia
PATOFISIOLOGI
Syok
• Pelepasan mediator inflamasi lokal dan sistemik peningkatan permeabilitas vaskular dan tekanan hidrostatik mikrovaskular.
Hipermetabolisme
• Glukosa meningkat (glukoneogenesis dan glikogenolisis)• Lipolisis meningkat akibat adanya gangguan pengolaha substrat (asam lemak tidak mengalami oksidasi penumpukan dalam hati)• Proteolisis meningkat• Katekolamin meningkat secara masif
Sistem Imun menurun
PENANGANAN
1. Mematikan api pada tubuh
• Menyelimuti dan menutup bagian yang
terbakar untuk menghentikan pasokan oksigen
pada api yang menyala.
• Korban dapat mengusahakannya dengan cepat
menjatuhkan diri dan berguling agar bagian
pakaian yang terbakar tidak meluas.
• Kontak dengan bahan yang panas juga harus
cepat diakhiri, misalnya dengan mencelupkan
bagian yang terbakar atau menceburkan diri ke
air dingin, atau melepaskan baju yang tersiram
air panas.
PENANGANAN
2. Merendam daerah luka bakar dalam air atau
menyiraminya dengan air mengalir selama ± 15
menit.
Proses koagulasi protein sel di jaringan yang
terpajan suhu tinggi berlangsung terus setelah
api dipadamkan sehingga destruksi tetap meluas.
Proses ini dapat dihentikan dengan mendinginkan
daerah yang terbakar.
PENANGANAN
Luka bakar ringanmendinginkan daerah yang terbakar dengan air, mencegah infeksi, dan memberi kesempatan sisa-sisa sel epitel untuk berproliferasi dan menutup permukaan luka.
Luka bakar beratkalau perlu dilakukan resusitasi segera bila penderita menunjukkan gejala syok. Bila penderita menunjukkan gejala terbakarnya jalan napas, diberikan campuran udara lembab dan oksigen. Kalau terjadi udem laring, dipasang pipa endotrakea atau dibuat trakeostomi. Bila ada dugaan keracunan CO, diberikan oksigen murni.
Resusitasi Cairan
Cara EVANS
1. Luas luka dalam persen x BB (kg) menjadi ml NaCl per 24 jam;
2. Luas luka dalam persen x BB (kg) menjadi ml plasma per 24 jam.
3. Sebagai pengganti cairan yang hilang akibat penguapan, diberikan 2000 cc glukosa 5% per 24 jam.
Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua, diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan pada hari kedua.
Resusitasi Cairan
Cara BAXTER
Rumus :% x BB x 4 ml
Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam. Hari pertama diberikan RL, hari kedua diberikan setengah cairan hari pertama.
Obat-obatan
1. Antibiotik sistemik spektrum luas (gol.
aminoglikosida)
2. Obat topikal
a. Antiseptik yang dipakai adalah yodium povidon
atau nitras-argenti 0,5%. Kompres nitras-
argenti 0,5% yang selalu dibasahi tiap 2 jam
efektif sebagai bakteriostatik untuk semua
kuman.
b. Obat lain yang banyak dipakai adalah
zilversulfadiazin, dalam bentuk krim 1%. Krim
ini bersifat bakteriostatik
Nutrisi
• Nutrisi harus diberikan cukup untuk menutup kebutuhan kalori dan keseimbangan nitrogen yang negatif pada fase katabolisme, yaitu sebanyak 2500-3000 kalori sehari dengan kadar protein tinggi.
Fisioterapi
• Pasien yang sudah mulai stabil keadaannya perlu fisioterapi untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah kekakuan sendi.
Tindakan bedah
• Eskariotomi dilakukan juga pada luka bakar derajat III yang melingkar pada ekstremitas atau tubuh • Pengerutan keropeng dan pembengkakan yang terus berlangsung mengakibatkan penjepitan yang membahayakan sirkulasi
sehingga bagian distal mati. • Tanda dini penjepitan adalah nyeri, kemudian kehilangan daya rasa sampai kebas pada ujung-ujung distal.
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Fase Inflamasi
Fase Proliferasi
Fase Penyudahan (remodelling)
TERAPI HIPERBARIK OKSIGEN
Terapi oksigen hiperbarik (OHB) merupakan salah
satu metode untuk meningkatkan transport
oksigen ke jaringan.
Terapi oksigen hiperbarik pertama kali digunakan
oleh Behnke pada tahun 1930 untuk
menghilangkan simptom penyakit dekompresi
(Caisson’s disease) setelah menyelam.
Oksigen hiperbarik mulai dikenal untuk menunjang
penyembuhan luka pada tahun 1965 pada korban
luka akibat ledakan pada tambang minyak dengan
keracunan korban CO.
MANFAAT TERAPI HIPERBARIK1. Peningkatan fibroblas dan angiogenesis yang menyebabkan neovaskularisasi jaringan luka,
sintesis dan penyatuan kolagen, dan peningkatan efek fagositik leukosit.
2. Peningkatan dan perbaikan aliran darah mikrovaskular. Densitas kapiler meningkat sehingga
daerah yang mengalami iskemia akan mengalami reperfusi.
3. Pada bagian luka juga terdapat bagian tubuh yang mengalami edema dan infeksi. Daerah
edema ini mengalami kondisi hipooksigenasi karena hipoperfusi. Peningkatan fibroblas akan
mendorong terjadinya vasodilatasi pada daerah edema tersebut sehingga menjadi
hipervaskular, hiperseluler, dan hiperoksia.
4. Peningkatan IFN-γ, iNOS, dan VEGF. IFN-γ menyebabkan Th-1 meningkat yang
berpengaruh pada sel β sehingga terjadi peningkatan IgG yang juga meningkatkan efek
fagositosis leukosit.
5. Meningkatkan pembentukan radikal bebas oksigen, kemudian mengoksidasi protein dan lipid
membran bakteri, menghancurkan DNA, dan menghambat fungsi metabolik bakteri.
TERAPI OKSIGEN
HIPERBARIKLUKA BAKAR
1. OHB merupakan terapi tambahan
2. Pemberian OHB ini dapat diberikan pada 6-24 jam pertama
untuk mencegah perluasan luka bakar, mengurangi
pembengkakan, mengurangi kebutuhan pembedahan,
mencegah kerusakan paru-paru, jangka waktu rawat inap di
RS menjadi lebih pendek, dan lebih menghemat biaya.
3. Terapi dapat dilanjutkan sebanyak 2 sesi dalam sehari
dengan tekanan yang digunakan adalah 2,0 ATA untuk 4-5
hari pertama.
4. Derajat luka bakar yang mendapatkan OHB adalah luka
bakar derajat II dan III yang memiliki luas luka bakar > 20%
dari total permukaan tubuh.
TERAPI OKSIGEN
HIPERBARIKLUKA BAKAR
Mekanisme kerja OHB pada luka bakar yaitu
merangsang terjadinya vasokonstriksi prekapiler.
Terjadinya vasokonstriksi prekapiler akan
menurunkan jumlah eksudasi plasma sehingga
dapat menjaga jaringan sehat dan
memperbanyak oksigenasi jaringan. Penurunan
tingkat edema dan kehilangan cairan ke jaringan
akan mengurangi jumlah resusitasi cairan.
TERAPI OKSIGEN
HIPERBARIKLUKA BAKAR
Luka bakar biasanya memiliki bagian tengah yang
berkoagulasi dengan sekelilingnya terdapat zona statis dan hiperemis. Terapi oksigen dapat menurunkan
statis kapiler dan memperkecil zona koagulasi. Keuntungan terapi ini adalah
dapat menghilangkan sumbatan mikrosirkulasi dan mencegah kerusakan akibat
radikal bebas.
TERIMA KASIH