Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

20
Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan Prof. DR. Nuzulia Irawati, MS

description

Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan. Prof. DR. Nuzulia Irawati, MS. Soil Transmitted Helminth. Morfologi. Siklus Hidup Ascaris lumbricoides. Siklus hidup T. trichiura. Siklus Hidup Cacing Tambang. Siklus hidup Strongiloides sercoralis. Patologi dan gejala klinis. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Page 1: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Prof. DR. Nuzulia Irawati, MS

Page 2: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Soil Transmitted HelminthA.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis

Hospes: Manusia

Penyakit : askariasis

Hospes : Manusia

Penyakit : trikuriasis

Hospes : Manusia

Penyakit :

nekatoriasis dan ankilostomiasis

Hospes :Manusia

Hospes reservoir : anjing dan primata.

Distribusi geografis : Kosmopolit

Di Indonesia prevalensinya 60 – 90 %

Distribusi Geografis: kosmopolit

Distribusi Geografis:

Daerah katulistiwa, pertambangan dan perkebunan.

Prevalensi di Indonesia sekitar 40%

Page 3: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Morfologi

Al TT CT SS

Page 4: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Siklus Hidup Ascaris lumbricoides

Page 5: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Siklus hidup T. trichiura

Page 6: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Siklus Hidup Cacing Tambang

Page 7: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Siklus hidup Strongiloides sercoralis

Page 8: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Patologi dan gejala klinisA.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis

•Larva pada paru-paru sindroma Loeffler.•Cacing dewasa:

Gangguan usus ringan

Infeksi berat : malabsorbsi yang memperberat malnutrisi

Ileus

Infeksi ektopik ke empedu, appendix atau bronkus.

Infeksi ringan : tanpa gejala

Infeksi berat, terutama pada anak

Ditemukan cacing di seluruh colon dan rektum

Prolapsus rekti

Sindroma disentri anemia.

Stadium larva : Pada kulit ground itch

Pada paru pneumonitis ringan

Stadium dewasa: Tergantung:

a) spesies dan jumlah cacing

b) keadaan gizi (Fe dan protein.

Anemia hipokrom mikrositer

N. americanus 0,005 – 0,1 cc / hari

A. duodenale 0,08 – 0,34 cc/hari

Larva menembus kulit creeping urticarial eruption, serpiginous yang disebut larva currens

Cacing dewasa Ringan tanpa gejala

Sedang gejala gastrointestinal.

Pada hyperinfeksi cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh traktus digestivus dan larvanya dapat ditemukan di berbagai alat dalam (paru, hati, ktg. empedu)--- disseminata (imunocompromise)

Pada pemeriksaan darah eosinofilia/ hipereosinofilia.

Infeksi berat kematian

Page 9: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

DiagnosisA.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis

Menemukan telur dalam tinja Pada pemeriksaan langsung Pada pemeriksaan konsentrasi

Menemukan telur dalam tinja

Menemukan telur dalam tinja segar

Diagnosa spesies biakan tinja Harada –Mori

Menemukan larva rhabditiform dalam tinja segar, teknik sedimentasi atau dalam biakan atau dalam aspirasi duodenum.

Biakan tinja selama sekurang-kurangnya 2x24 jam menghasilkan larva filariform dan cacing dewasa hidup bebas.

Page 10: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

PengobatanA.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis

Perorangan atau masal pada masyarakat

Obat-obat : Piperasin

Pirantel pamoat

Mebendazol

Albendazol

Mebendazol Albendazol Oksantel pamoat

Pirantel pamoat Mebendazol

Albendazol 400 mg 1-2 kali sehari selama 3 hari.

Mebendazol 100 mg 3 x sehari selama 2-4 minggu.

Page 11: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Epidemiologi Soil Transmitted HelminthsPola penyebaran hampir sama antara :

A. lumbricoides dan T. trichiura Cacing tambang dan S. stercoralis

Prevalensi : A. lumbricoides : 70-90% T. trichiura : 83 – 91% C. tambang : 30 – 50% S. stercoralis : ?

Page 12: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi : Usia :

Golongan rawan : anak balita Termuda :

Infeksi Ascaris : 16 minggu Infeksi Trichuris : 41 minggu

Lingkungan : .A. lumbricoides dan Trichuris tanah liat C. tambang dan S.stercoralis tanah gembur

berpasir.

Page 13: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Pencegahan dan Pemberantasan

1. Memutuskan rantai daur hidup dengan cara:

• Berdefekasi di kakus• Menjaga kebersihan• Pengobatan masal

2. Penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi lingkungan.

Page 14: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Non soil transmitted helminth Enterobius(Oxyuris) vermicularis

(cacing keremi) Hospes : Manusia Penyakit : Enterobiasis Penyebaran Geografik :

kosmopolit, daerah dingin > daerah panas. Ditunjang oleh hubungan erat antar manusia satu

dengan yang lain.

Page 15: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Morfologi dan Daur Hidup

Cacing dewasa: Pada ujung anterior ada

cephalic alae Cacing betina : 8-13 mm x

0,4 mm Ekor panjang dan runcing Uterus penuh dengan telur yg gravid mengandung

11.000-15.000 telur Migrasi ke daerah perianal

untuk bertelur, lalu mati.

Page 16: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Cacing jantan : 2-5 mm Ekor melingkar Mati setelah kopulasi

Cara infeksi : tertelan telur matang retroinfeksi autoinfeksi

Waktu untuk daur hidup kira-kira 2 minggu sampai 2 bulan

Page 17: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Daur hidup E. vermicularis

Page 18: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Patologi dan gejala klinis

Gejala klinis utama : pruritus ani/vagina

Diagnosis Menemukan telur dengan anal swab Menemukan cacing dewasa yang keluar

anus.

Page 19: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Pengobatan dan prognosis

Piperazin Pirvinium pamoat Mebendazol dan pirvinium pamoat efektif thd

semua stadium Pirantel dan piperazin dosis tunggal tidak

efektif thd stadium muda. Tiabendazol Prognosis baik

Page 20: Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan

Epidemiologi

Penyebaran lebih luas daripada cacing lain Penularan terjadi antar keluarga dan

kelompok dalam satu lingkungan yang sama Penularan dipengaruhi oleh :

Penularan dari tangan ke mulut Debu Retrofeksi melalui anus