Penyakit Akibat Dari Sistem Imun

5
PENYAKIT AKIBAT DARI SISTEM IMUN Immune Deficiency Conditions: adalah kelompok besar penyakit sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari berbagai macam penyakit yang menekan sistem kekebalan tubuh. Seringkali, penyebab Immune Deficiency Conditions didasari oleh penyakit kronis. Gejala-gejala dari Immune Deficiency Conditions adalah sama dengan penyakit apa yang mendasarinya. SCID: SCID adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang diturunkan. Penyebab SCID adalah serangkaian kelainan genetik, terutama dari kromosom X. Beberapa jenis infeksi yang berulang umum terjadi pada orang yang menderita SCID. Selain itu, penderita juga rentan terhadap meningitis, pneumonia, campak, cacar air, candida oral, cold sores, kelainan darah, dll. Penyakit sistem kekebalan tubuh SCID pada anak- anak akan mulai terlihat dalam 3 bulan pertama kelahiran. AIDS: HIV / AIDS adalah masalah kegagalan sistem kekebalan tubuh yang serius, yang merupakan penyebab terbanyak kematian di seluruh dunia. AIDS akan terjadi pada tahap akhir dari perkembangan HIV, dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh gagal total – dan setelah itu kesehatan penderita akan memburuk perlahan-lahan. AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual yang paling mengancam jiwa, yang dapat ditularkan melalui kontak fisik(seksual), transfusi darah, berbagi jarum suntik, dan sejenisnya. Kemungkinan bertahan hidup pada pasien AIDS bisa ditingkatkan, setelah didiagnosis dan menjalani perawatan. Penyakit Sistem kekebalan tubuh AIDS akan membuat penderita rentan pilek dan flu, dan yang serius seperti pneumonia dan kanker.

description

Sistem Imun

Transcript of Penyakit Akibat Dari Sistem Imun

PENYAKIT AKIBAT DARI SISTEM IMUN

Immune Deficiency Conditions: adalah kelompok besar penyakit sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari berbagai macam penyakit yang menekan sistem kekebalan tubuh. Seringkali, penyebab Immune Deficiency Conditions didasari oleh penyakit kronis. Gejala-gejala dari Immune Deficiency Conditions adalah sama dengan penyakit apa yang mendasarinya.

SCID: SCID adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang diturunkan. Penyebab SCID adalah serangkaian kelainan genetik, terutama dari kromosom X. Beberapa jenis infeksi yang berulang umum terjadi pada orang yang menderita SCID. Selain itu, penderita juga rentan terhadap meningitis, pneumonia, campak, cacar air, candida oral, cold sores, kelainan darah, dll. Penyakit sistem kekebalan tubuh SCID pada anak-anak akan mulai terlihat dalam 3 bulan pertama kelahiran.

AIDS: HIV / AIDS adalah masalah kegagalan sistem kekebalan tubuh yang serius, yang merupakan penyebab terbanyak kematian di seluruh dunia. AIDS akan terjadi pada tahap akhir dari perkembangan HIV, dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh gagal total – dan setelah itu kesehatan penderita akan memburuk perlahan-lahan. AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual yang paling mengancam jiwa, yang dapat ditularkan melalui kontak fisik(seksual), transfusi darah, berbagi jarum suntik, dan sejenisnya. Kemungkinan bertahan hidup pada pasien AIDS bisa ditingkatkan, setelah didiagnosis dan menjalani perawatan. Penyakit Sistem kekebalan tubuh AIDS akan membuat penderita rentan pilek dan flu, dan yang serius seperti pneumonia dan kanker.

Alergi: Alergi bisa didefinisikan sebagai respon sistem kekebalan yang berlebih terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Ada banyak alergen, seperti serbuk sari, spora jamur, getah karet, dan makanan tertentu seperti kacang atau obat-obatan seperti penisilin. Dalam banyak kasus, ada lebih dari satu alergen yang merangsang reaksi alergi. Sementara itu gejala alergi sering merupakan masalah ringan, dan bantuan medis sangat disarankan untuk mendiagnosis dasar penyebabnya.

Anafilaksis: Anafilaksis adalah bentuk alergi yang serius dan ekstrim. Dalam kondisi ini, alergen seperti makanan, obat-obatan, atau gigitan serangga, bertindak bisa memicu dan menyebabkan serangkaian gejala fisik yang tidak menyenangkan seseorang. Ruam gatal, tenggorokan bengkak, dan penurunan tekanan darah, adalah beberapa gejala umum anafilaksis. Anafilaksis dapat menyebabkan situasi darurat, jika tidak didiagnosis dan diobati pada waktunya.

Asma: Asma adalah gangguan paru-paru kronis, yang disebabkan karena peradangan pada saluran udara. Alergen, iritasi atau bahkan stimulan seperti aktivitas fisik dapat memicu peradangan dan menyebabkan berbagai ketidaknyamanan dalam diri seseorang. Gejala-gejala asma meliputi mengi, batuk, sesak napas, sesak dada, dll

Penyakit autoimun: Penyakit autoimun adalah kelompok gangguan sistem kekebalan tubuh, dimana sel-sel sistem kekebalan tubuh salah menafsirkan sinyal, dan mulai menyerang sel-sel tubuh itu sendiri. Penyakit autoimun menyebabkan bahaya bagi kesehatan yang serius. Penyakit autoimun bisa dianggap sebagai kategori yang sama sekali berbeda dengan gangguan kekebalan tubuh.

Chediak-Higashi Syndrome: Sindrom Chediak-Higashi adalah autosomal resesif gangguan langka yang disebabkan oleh mutasi pada Lyst (lisosomal Trafficking Regulator) gen. Sindrom ini mempengaruhi semua organ utama tubuh, dan menghentikan fungsinya. Hal ini merusak sel-sel sistem kekebalan tubuh dan membuatnya tidak efektif lagi terhadap mikro-organisme dan bakteri lainnya. Mereka yang menderita penyakit ini ditandai melalui infeksi yang terjadi secara berulang. Transplantasi sumsum tulang merupakan pilihan pengobatan yang paling efektif dan sukses untuk pasien sindrom Chediak-Higashi. Vitamin jugab bisa diresepkan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, namun jika kondisi pasien tidak terlalu parah.

Common Immunodeficiency Variable: adalah ketikatingkat atau jumlah antibodi rendah dalam tubuh. Gangguan ini kebanyakan ditemukan pada orang dewasa. Hal ini isa terjadi setelah kelahiran, namun gejalanya tak akan terlihat sampai seseorang memasuki usia dua puluhan. Gejala termasuk infeksi bakteri dari telinga, sinus, bronkus, dan paru-paru. Bengkak nyeri sendi pada lutut, pergelangan kaki, siku atau pergelangan tangan adalah gejala umum dari kondisi ini. Beberapa pasien mungkin melaporkan mengalami pembesaran kelenjar getah bening atau limpa.

Hay Fever: atau demam Hay sangat mirip dengan alergi, dan disebabkan oleh partikulat udara seperti serbuk sari, spora jamur, atau bahkan bulu binatang. Hal ini juga disebut dengan alergi rhinitis dan kini telah mempengaruhi jutaan orang. Gejala kondisi demam hay meliputi, hidung meler, mata berair, bersin-bersin dll, yang sangat mirip dengan flu. Gejala akan timbul selama Anda kontak dengan alergen.

Hives: Hives adalah respon kulit terhadap wabah alergen. Alergen dalam hal ini adalah makanan atau kontak dengan tanaman tertentu. Hives berkembang pada permukaan kulit, sebagai reaksi terhadap alergen. Penyakit ini menimbulkan rasa-gatal, dan berbentuk bulat, atau mendatar. Terlepas dari kulit gatal, gejala lainnya termasuk pembengkakan bibir, lidah, dan wajah.

HTLV: Human T-cell lymphotropic viruses (retroviruses) dan HTLV-II, adalah masalah serius yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia. Hal ini adalah yang paling umum dialami oleh kalangan pengguna narkoba dan orang-orang dengan kehidupan seks bebas. Orang dengan ulkus kelamin dan riwayat sifilis juga rentan terhadap HTLV. Modus penularan HTLV adalah melalui hubungan seksual, transfusi darah, atau selama kehamilan.

Hyper-IgE Syndrome: Hyperimmunoglobulin E syndrome atau sindrom Job adalah sekelompok gangguan kekebalan tubuh. Kondisi ini ditandai oleh infeksi staphylococcus berulang disertai dengan ruam kulit yang mirip dengan eksim. Ini adalah kelainan genetik, di mana ia dapat menjadi dominan atau resesif bila diturunkan.

Hyper-IgM Syndrome: Hyper IgM adalah penyakit penurunan imunitas langka. Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh gagal untuk menghasilkan dua jenis antibodi yaitu IgA dan IgG. Penyebab penyakit ini adalah gen di T-sel yang rusak. Karena kecacatan ini, sel B tidak mendapatkan sinyal untuk menghasilkan antibodi IgA dan IgG, dan dengan demikian akan terus memproduksi antibodi IgM.

Penurunan imunitas primer (Primary Immune Deficiency): penyakit penurunan imunitas primer ini adalah sekelompok penyakit sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh kelainan genetik. Dalam hal ini, orang yang dilahirkan dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak. Gejala-gejala dan efek penyakit ini sama dengan AIDS, tapi tidak seperti AIDS, karena penyebabnya tidak diperoleh seperti AIDS.

Selective IgA Deficiency: Ini adalah penurunan imun khusus, di mana sistem kekebalan tubuh gagal menghasilkan antibodi tipe IgA. Antibodi ini bertugas melindungi tubuh terhadap infeksi pada selaput lendir yang melapisi mulut dan saluran pencernaan. Jelas, tanpa adanya antibodi ini, tubuh akan terkena beberapa infeksi pada selaput lendir.

Alergi Kulit: alergi kulit mirip dengan alergi lain, di mana hanya merespon imunologi yang melalui kulit. Respon Alergi kulit ini diperburuk oleh sistem kekebalan tubuh terhadap zat berbahaya tertentu. Bentuk Alergi kulit ditandai dengan warna merah, gatal kulit di mana yang mengalami lesi.

X-Linked agammaglobulinemia: adalah bentuk kelainan genetik, di mana kemampuan tubuh untuk melawan infeksi terhambat. Sistem kekebalan tubuh tidak cukup memproduksi antibodi untuk memerangi infeksi. Tentu saja pada akhirnya tubuh menjadi bulan-bulanan sejumlah besar infeksi.

Daftar di atas hanyalah beberapa gangguan kekebalan tubuh utama. Terlepas dari beberapa gangguan ini, masih ada beberapa penyakit kekebalan tubuh genetik, dan yang telah mempengaruhi jutaan orang

di seluruh dunia. Karena sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari berbagai infeksi dan penyakit, upaya khusus yang harus dilakukan adalah meperkuatnya.