Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja [PAK & PAHK]
description
Transcript of Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja [PAK & PAHK]
Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan KerjaPenyakit Akibat Hubungan Kerja[PAK & PAHK][PAK & PAHK]
M.SulaksmonoBagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Airlangga
PEMBANGUNANPEMBANGUNAN
Penggunaan TeknologiPenggunaan Teknologi
Dampak positifDampak positif Dampak negatif Dampak negatif- Kualitas hidup meningkatKualitas hidup meningkat - Penyakit akibat kerja- Penyakit akibat kerja- Peningkatan pendapatanPeningkatan pendapatan - Kecelakaan- Kecelakaan
(GNP dan IPC)(GNP dan IPC) - Pencemaran- Pencemaran- Polusi, dll- Polusi, dll
Pengertian Kesehatan KerjaPengertian Kesehatan Kerja
Menurut ILO dan WHOMenurut ILO dan WHO Kesehatan Kerja adalah: Kesehatan Kerja adalah:
aspek / unsur kesehatan yang aspek / unsur kesehatan yang erat erat bertalian dengan lingkungan bertalian dengan lingkungan kerja dan kerja dan pekerjaan yang secara pekerjaan yang secara langsung / tak langsung / tak langsung dapat langsung dapat mempengaruhi mempengaruhi kesehatan tenaga kesehatan tenaga kerjakerja
Tujuan Kesehatan KerjaTujuan Kesehatan KerjaMeningkatkan dan memelihara derajat Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginyan baik jasmani, rohani maupun tingginyan baik jasmani, rohani maupun sosial untuk semua lapangan pekerjaan sosial untuk semua lapangan pekerjaan Mencegah timbulnya gangguan kesehatan Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang yang disebabkan karena kondisi kerjadisebabkan karena kondisi kerjaMelindungi tenaga kerja dari bahaya Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan yang timbul akibat pekerjaan Menempatkan tenaga kerja pada suatu Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi
fisik / faal tubuh dan mental psikologis fisik / faal tubuh dan mental psikologis tenaga kerja yang bersangkutantenaga kerja yang bersangkutan
PendahuluanPendahuluan
Seorang pekerja dapat mengalami berbagai penyakit :
Occupational Disease Work Related Disease General Disease
General disease (penyakit umum) :penyakit yang mengenai pada
masyarakat umum (general disease). Misal : influenza, sakit kepala
Work related disease (peny.terkait kerja) : penyakit yang berhubungan / terkait
dengan pekerjaan, namun bukan akibat karena pekerjaan.Misal : asma, TBC, hipertensi
Occupational disease (peny. akibat kerja) : penyakit yang disebabkan karena
pekerjaannya / lingkungan kerja. Misal : keracunan Pb, asbestosis,
silikosis
Di Indonesia istilah / nama penyakit Di Indonesia istilah / nama penyakit akibat kerja (occupational disease) ada 2 :akibat kerja (occupational disease) ada 2 :
1. penyakit akibat kerja 1. penyakit akibat kerja 2. penyakit yang timbul karena hubungan 2. penyakit yang timbul karena hubungan kerja kerja
Prinsip : kedua penyakit adalah samaPrinsip : kedua penyakit adalah sama
Pada dasarnya penyakit aikbat kerja adalah sama Pada dasarnya penyakit aikbat kerja adalah sama dengan penyakit yang timbul karena hubungan kerja. dengan penyakit yang timbul karena hubungan kerja.
Perbedaannya hanya pada :Perbedaannya hanya pada :
Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja Penyakit hubungan kerja Penyakit hubungan kerja - Diatur oleh kep.men.Diatur oleh kep.men. - Diatur dalam kep.pres. - Diatur dalam kep.pres.
No.01/MEN/1981No.01/MEN/1981 No.22/KEPRES/1993 No.22/KEPRES/1993- Meliputi 30 jenis penyakit - Meliputi 31 jenis penyakitMeliputi 30 jenis penyakit - Meliputi 31 jenis penyakit- Dasar : Keselamatan Kerja - Dasar : dpt kompensasiDasar : Keselamatan Kerja - Dasar : dpt kompensasi
ganti rugiganti rugi
31 jenis penyakit 30 jenis penyakit + 1 klausul = 31 jenis penyakit 30 jenis penyakit + 1 klausul = penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk obattermasuk obat
Kemungkinan timbulnya penyakit pada Kemungkinan timbulnya penyakit pada tenaga kerja pekerjatenaga kerja pekerja
1.1. Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja = penyakit yang timbul = penyakit yang timbul karena hubungan kerja (occupational disease)karena hubungan kerja (occupational disease)berhak atas jaminan kecelakaan kerja (memperoleh berhak atas jaminan kecelakaan kerja (memperoleh santunan kompensasi) santunan kompensasi) COMPENSABLECOMPENSABLE
2.2. Work related diseaseWork related disease (penyakit yang berkaitan (penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan) dengan pekerjaan) NON COMPENSABLENON COMPENSABLE
3.3. Diseases affecting working populationDiseases affecting working population / / “General Disease” (penyakit yang mempengaruhi “General Disease” (penyakit yang mempengaruhi populasi pekerja. “Penyakit Umum dijumpai juga populasi pekerja. “Penyakit Umum dijumpai juga pada masyarakat umum) pada masyarakat umum) NON COMPENSABLENON COMPENSABLE
DDefinisi dan Pengertianefinisi dan PengertianMenurut WHO (1985) :
Occupational Disease :“ the relationship to specific causative factors at work has been fully established and the factors concerned can be identified, measured and eventually controlled “
“ keterkaitan dengan faktor penyebab spesifik dlm pekerjaan, sepenuhnya dipastikan dan faktor tsb dapat diidentifikasi, diukur dan dikendalikan “
Work Related Disease :Work Related Disease : “ “ maybe partially caused by adverse working maybe partially caused by adverse working conditions. They maybe aggravated, acceleratedconditions. They maybe aggravated, accelerated or exacerbated by workplace exposures andor exacerbated by workplace exposures and may impair working capacity.may impair working capacity. Personal characteristic, environmental and Personal characteristic, environmental and socio cultural factors usually play a role as risksocio cultural factors usually play a role as risk factors and are often more common thanfactors and are often more common than occupational disease “ occupational disease “
“… “… mungkin sebagian disebabkan oleh kondisi kerja yang kurang baik. mungkin sebagian disebabkan oleh kondisi kerja yang kurang baik. Penyakit dapat diperberat, dipercepat atau kambuh oleh pemaparan di Penyakit dapat diperberat, dipercepat atau kambuh oleh pemaparan di tempat kerja dan dapat mengurangi kapasitas kerja. Sifat perorangan, tempat kerja dan dapat mengurangi kapasitas kerja. Sifat perorangan,
lingkungan dan faktor sosial budaya umumnya berperanan sebagai faktor lingkungan dan faktor sosial budaya umumnya berperanan sebagai faktor resiko dan lebih umum dari pada penyakit akibat kerja.”resiko dan lebih umum dari pada penyakit akibat kerja.”
Menurut Occupational Medicine Practice (1996) :
Occupational Disease :“ occur as a result of exposure to physical, chemical, biological, ergonomic or psychososial
factors in the work place “
Di Indonesia Penyakit Akibat Kerja (Occupational Disease)
a. Permennaker No.01/Men/1981 PAKb. Keppres RI no 22 thn 1993 PAHK
Penyakit akibat terkait kerja atau berhubungan dengan pekerjaan (Work Related Disease?)
International text bookInternational text bookTerdapat 2 istilah :Terdapat 2 istilah : 1. Occupational disease2. Work related disease
Kedua group ada perbedaan
PerbedaanPerbedaan Occupational DiseaseOccupational Disease dandan Work Work Related DiseaseRelated Disease
Terjadi hanya diantara populasi pekerja (occurs mainly among working population)
Penyebab spesifik Adanya paparan di
tempat kerja merupakan hal yang penting
Tercatat dan mendapatkan ganti rugi (notifiable and compensable)
Terjadi juga pada populasi penduduk (occurs largely in the community)
Penyebab multi faktor Pemaparan di tempat
kerja mungkin merupakan salah satu faktor
Mungkin tercatat dan mungkin dapat ganti rugi (maybe notifiable and compensable)
Peraturan PerundanganPeraturan Perundangan
Kep.pres. No.22 tahun 1993 Per.men. No. Per. 02/Men/1980 Per.men. No. Per. 01/Men/1981 Kep.men. No. Kep. 333 th.1989 Kep.men. No. 62A tahun 1992 U U No.3 Th.1992 Jamsostek
Peraturan MenteriPeraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER 01/MEN/198101/MEN/1981
Kewajiban Melaporkan PAKKewajiban Melaporkan PAK
PAK : setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan / lingkungan PAK : setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan / lingkungan kerjakerja
Keadaan ini harus dilaporkan paling lama 2 x Keadaan ini harus dilaporkan paling lama 2 x 24 jam24 jam
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJAPENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJAPengurus perusahaan wajibPengurus perusahaan wajib: :
- melakukan tindakan preventif agar penyait akibat kerja tidak - melakukan tindakan preventif agar penyait akibat kerja tidak terulangterulang- menyediakan alat pelindung diri untuk digunakan tenaga kerja - menyediakan alat pelindung diri untuk digunakan tenaga kerja
Tenaga kerjaTenaga kerja Wajib :Wajib : - memberi keterangan pada dokter- memberi keterangan pada dokter
- memakai APD- memakai APD- memenuhi syarat pencegahan PAK- memenuhi syarat pencegahan PAK- meminta kepada pengurus agar melaksanakan - meminta kepada pengurus agar melaksanakan syarat pencegahan syarat pencegahan
Berhak :Berhak : menyatakan keberatan kerja bila pencegahan PAK menyatakan keberatan kerja bila pencegahan PAK diragukan olehnya diragukan olehnya
Keppres RI No.22/1993Keppres RI No.22/1993tentang penyakit yang timbul karena tentang penyakit yang timbul karena
hubungan kerjahubungan kerja
Penyakit yang timbul karena hubungan Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerjaoleh pekerjaan atau lingkungan kerjaTerdapat jaminan seperti kec kerjaTerdapat jaminan seperti kec kerjaHak jaminan paling lama 3 th terhitung Hak jaminan paling lama 3 th terhitung sejak hubungan kerja tersebut berakhirsejak hubungan kerja tersebut berakhir
Faktor Penyebab Penyakit Faktor Penyebab Penyakit Akibat KerjaAkibat Kerja Golongan Fisik Golongan Kimia Golongan Biologi Golongan Fisiologi (Ergonomi) Golongan Mental Psikologi
1.1. Faktor FisikFaktor Fisikkebisingan, suhu dan kebisingan, suhu dan kelembaban, kelembaban, kecepatan aliran kecepatan aliran udara / angin, udara / angin, getaran / vibrasi getaran / vibrasi mekanis, radiasi mekanis, radiasi gelombang gelombang elektromagnetik dan elektromagnetik dan tekanan tekanan udara / atmosfirudara / atmosfir
2.2. Faktor KimiaFaktor Kimiagas, uap, debu, kabut / mist. gas, uap, debu, kabut / mist.
Fume asap, larutan dan zat padatFume asap, larutan dan zat padat
3.3. Faktor BiologisFaktor Biologisbakteri, virus, tumbuh-tumbuhan bakteri, virus, tumbuh-tumbuhan dan hewandan hewan
4.4. Faktor fisiologisFaktor fisiologissikap dan cara kerja, jam kerja sikap dan cara kerja, jam kerja dan dan istirahatistirahat
5.5. Faktor mental psikologisFaktor mental psikologissuasana kerja, hubungan antara suasana kerja, hubungan antara
karyawan dan pengusaha karyawan dan pengusaha pemilihan pemilihan kerja dan lain-lainkerja dan lain-lain
Faktor – faktor yang cukup dapat mengganggu daya Faktor – faktor yang cukup dapat mengganggu daya kerja seorang tenaga kerjakerja seorang tenaga kerjaSebagai contoh :Sebagai contoh :1.1. Penerangan yang kurang cukup intensitasnya adalah sebab Penerangan yang kurang cukup intensitasnya adalah sebab
kelelahan matakelelahan mata2.2. Kegaduhan mengganggu daya mengingat, konsentrasi Kegaduhan mengganggu daya mengingat, konsentrasi
pikiran dan akibat kelelahan psikologispikiran dan akibat kelelahan psikologis3.3. Gas – gas dan uap diserap lewat pernafasan dan Gas – gas dan uap diserap lewat pernafasan dan
mempengaruhi penggunaan optimal alat pernafasan untuk mempengaruhi penggunaan optimal alat pernafasan untuk mengambil zat asam dari udaramengambil zat asam dari udara
4.4. Debu – debu yang dihirup paru – paru mengurangi Debu – debu yang dihirup paru – paru mengurangi penggunaan optimal alat pernafasan untuk mengambil zat penggunaan optimal alat pernafasan untuk mengambil zat asam dari udaraasam dari udara
5.5. Parasit – parasit yang masuk tubuh akibat higiene di tempat Parasit – parasit yang masuk tubuh akibat higiene di tempat kerja yang buruk menurunkan derajat kesehatan dan juga kerja yang buruk menurunkan derajat kesehatan dan juga daya kerjanyadaya kerjanya
6.6. Sifat badan yang salah mengurangi hasil kerja menyebabkan Sifat badan yang salah mengurangi hasil kerja menyebabkan timbulnya kelelahan atau kurangnya fungsi maksimal alat – timbulnya kelelahan atau kurangnya fungsi maksimal alat – alat tubuh tertentualat tubuh tertentu
7.7. Hubungan kerja yang tidak sesuai dapat menyebabkan Hubungan kerja yang tidak sesuai dapat menyebabkan bekerja lamban atau setengah - setengahnyabekerja lamban atau setengah - setengahnya
Faktor Fisik Faktor Fisik mis: penggergajimis: penggergaji pengebor pengebor
jalanjalanGetaran lokalGetaran lokal (tool hand vibration) (tool hand vibration)- - terjadi penyempitanterjadi penyempitan tangan pucat tangan pucat
GETARANGETARAN pembuluh darahpembuluh darah “White Finger “White Finger Induced Vibration”Induced Vibration”
(vibration)(vibration) - - kerusakan jaringan &kerusakan jaringan & ( (Raynoud Phenomena)Raynoud Phenomena) tulang sendi tangantulang sendi tangan
Getaran seluruh tubuhGetaran seluruh tubuh (whole body vibration) (whole body vibration)- - tulang belakang sakittulang belakang sakit- - motion sicknessmotion sickness
mis. Pengemudi traktor / trukmis. Pengemudi traktor / truk
AUDITORAUDITOR ketulian ketulian - - pengaruh pada pengaruh pada “occupational “occupational telingatelinga deafness” deafness”
KEBISINGANKEBISINGAN(unwanted sound)(unwanted sound)
NON AUDITORNON AUDITOR - gangguan emosi- gangguan emosi - - pengaruh pengaruh bukanbukan- gangguan komunikasi- gangguan komunikasi pada telingapada telinga - gangguan tidur- gangguan tidurdll dll
II. Golongan / Faktor Kimia II. Golongan / Faktor Kimia (chemis) (chemis)
Debu Debu mineral : asbestosis, silicosis,mineral : asbestosis, silicosis, siderosissiderosisorganik : allergic alveolitis allergicorganik : allergic alveolitis allergicGasGas gas CO, HCN, H2S asphyxiagas CO, HCN, H2S asphyxia gas NH3, gas NH3, Cl2, SO2Cl2, SO2 irritant irritant UapUap sebabkan : asthma, dermatitissebabkan : asthma, dermatitisFumeFume partikel zat padat : metal fume feverpartikel zat padat : metal fume fever benign pneumoconiosis benign pneumoconiosisLarutanLarutan alergialergi : dermatitis: dermatitis irritant irritant : : kontak dermatitiskontak dermatitis (asam basa kuat)(asam basa kuat) (ulcus)(ulcus)
III. Golongan / Faktor Biologis III. Golongan / Faktor Biologis (hayati)(hayati)
BakteriBakteri : : penyakit Antrax pekerja penyakit Antrax pekerja menyamak menyamak penyakit Brucellapenyakit Brucella kulit / kulit / penjagal penjagal VirusVirus : : binatang ternak manusia, penyakit binatang ternak manusia, penyakit mulut dan kukumulut dan kukuflu burungflu burungFungus (jamur)Fungus (jamur) : : Pityriasis veriscolorPityriasis veriscolor HistoplasmosisHistoplasmosisCacingCacing : : ankylostomiasisankylostomiasis A. duodenaleA. duodenale
pekerja tambang / perkebunan pekerja tambang / perkebunanSeranggaSerangga : : gigitan gigitan dermatitis, shockdermatitis, shockTumbuhanTumbuhan : : getahnyagetahnya dermatitisdermatitis
IV. Golongan / Faktor FisiologisIV. Golongan / Faktor FisiologisSikap fisikSikap fisik
Sikap badan yang kurang baik Sikap badan yang kurang baik - LBP (low back pain)- LBP (low back pain) - HNP (hernia nukleus pulposus) - HNP (hernia nukleus pulposus) Berdiri terus-menerusBerdiri terus-menerus - varises - platvoet- varises - platvoet
Konstruksi mesinKonstruksi mesinKonstruksi jelek cepat payahKonstruksi jelek cepat payahMenyangkut masalah ergonomiMenyangkut masalah ergonomiPenyesuaian alat / lingkungan kerja manusiaPenyesuaian alat / lingkungan kerja manusia““How to fit the job to the man” How to fit the job to the man” &&““How to fit the man to the job”How to fit the man to the job”
V. Golongan / Faktor PsychologisV. Golongan / Faktor PsychologisManagerial illnessManagerial illness pek. Memimpin > batas pek. Memimpin > batas kemampuankemampuanThe wrong man in the wrong placeThe wrong man in the wrong place pekerjaan pekerjaan yang tidak cocok dengan bakat yang tidak cocok dengan bakat dan dan pendidikannyapendidikannyaAbsenteeismeAbsenteeisme - tidak dapat bekerja sama- tidak dapat bekerja sama- rasa cemas- rasa cemas sebabkan tukak sebabkan tukak rasa rasa kuatirkuatir lambung lambungAccident proness : kecenderungan kecelakaanAccident proness : kecenderungan kecelakaanAbsent mindedness: kesungguhan berfikir (-)Absent mindedness: kesungguhan berfikir (-)Work turn over : lekas jemuWork turn over : lekas jemu pindah pindah pekerjaanpekerjaan
Alasan –alasan rendahnya Alasan –alasan rendahnya laporan penyakit akibat kerja laporan penyakit akibat kerja
(PAK)(PAK)1.1. Ketidaktahuan dalam menegakkan Ketidaktahuan dalam menegakkan
diagnosadiagnosa2.2. Perusahaan khawatir terhadap Perusahaan khawatir terhadap ganti ganti
rugirugi3.3. Hambatan – hambatan Hambatan – hambatan teknis dan teknis dan
administratifadministratif
Kesukaran / Problema Kesukaran / Problema Mendiagnosa PAKMendiagnosa PAK
1.1. PAK relatif > sulit ditegakkan PAK relatif > sulit ditegakkan diagnosanya, karena banyak PAK diagnosanya, karena banyak PAK gambarannya mirip penyakit umumgambarannya mirip penyakit umum
2.2. Berbagai PAK mempunyai waktu Berbagai PAK mempunyai waktu inkubasi inkubasi yang lamayang lama
3.3. Kurangnya sarana bantu untuk Kurangnya sarana bantu untuk mendiagnosa PAKmendiagnosa PAK
4.4. Kurang training / kemampuan dokter Kurang training / kemampuan dokter untuk mendiagnosa PAKuntuk mendiagnosa PAK
““Fenomena gunung es” Fenomena gunung es” Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
DilaporkanDilaporkan PAKPAKdikenal dikenal sebagaisebagai penyakit yang adapenyakit yang ada
TidakTidak kaitan dengan pekerjaankaitan dengan pekerjaandilaporkandilaporkan ada upaya medik, namun ada upaya medik, namun
hubungan sebab-akibat timbulnyahubungan sebab-akibat timbulnyapenyakit tidak jelaspenyakit tidak jelasada gejala, tapi tidak ada gejala, tapi tidak diteliti lebih lanjutditeliti lebih lanjut
terpapar, gejala penyakit tidak adaterpapar, gejala penyakit tidak ada
Tata Cara Pengajuan Klaim PAK / Tata Cara Pengajuan Klaim PAK / Kecelakaan KerjaKecelakaan Kerja
1. Pengusaha wajib mengisi & mengirim laporan tahap pertama tidak lebih dari 2x24 jam sejak menerima diagnosis dari dokter yang merawat yang menyatakan bahwa tenaga kerja menderita PAK (kecelakaan) dengan mengisi bentuk KK2 formulir Jamsostek 3
2. Pengusaha wajib mengirim laporan tahap II (kedua) dalam jangka waktu tidak lebih dari 2x24 jam sejak menerima surat keterangan dokter yg menerangkan bahwa STMB (Sementara Tidak Mampu Bekerja) telah berakhir, cacat total untuk selamanya dan meninggal dunia dg mengisi bentuk KK3 formulir Jamsostek 3a
Formulir 3 b Formulir 3 b kecelakaankecelakaanformulir 3 c formulir 3 c penyakit akibat kerja penyakit akibat kerja
3. Laporan tahap kedua ini berfungsi sebagai pengajuan pembayaran jaminan (klaim) penyakit akibat kerja dg melampirkan bukti : foto kopi kartu peserta, surat keterangan dokter (bentuk KK4 formulir Jamsostek 3c), kuitansi biaya pengangkutan dan pengobatan, dokumen lain yg diperlukan. Apabila data lengkap, PT. Jamsostek menetapkan pembayaran kepada peserta paling lama 1 bulan sejak dipenuhi persyaratan teknis dan administrasi
4. Apabila terjadi perbedaan pendapat mengenai penyakit akibat kerja dan besarnya prosentase cacat, maka pihak yg tidak menerima penetapan Badan Penyelenggara dapat meminta penetapan kepada pegawai pengawas ketenagakerjaan setempat
5. Pegawai pengawas ketenagakerjaan meminta pertimbangan medis pada dokter penasehat tingkat propinsi dan berdasarkan pertimbangan medis tersebut, pegawai pengawas ketenagakerjaan membuat penetapan dan memerintahkan perusahaan atau badan penyelenggara melaksanakan penetapan tersebut
6. Apabila penetapan pegawai pengawas ketenagakerjaan tidak diterima salah satu pihak maka pihak yg tidak menerima dapat meminta Penetapan Menteri dan Menteri dapat meminta pertimbangan medis kepada dokter Penasehat Pusat
7. Berdasarkan pertimbangan medis dari dokter penasehat, Menteri menetapkan dan memerintahkan perusahaan atau badan penyelenggara melaksanakan penetapan tersebut
KESIMPULAN KESIMPULAN
Bahwa tata cara dan diagnosa Penyakit Akibat Kerja diatur oleh Kepmen 333/Men/1989 sedangkan pengajuan klaim pada Jamsostek diatur menurut Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1993 yg intinya :Laporan Tahap I :a. Laporan bila ada kecelakaan atau PAKb. Memakai format no.3c. Harus dilaporkan dlm waktu 2 x 24 jam
Laporan Tahap II : laporan yg dilakukan bila :a. “Sudah sembuh”:
- STMB [Sementara Tdk Mampu Bekerja] - Cacat sebagian untuk selamanya - Cacat total untuk selamanya - Meninggal dunia
b. Memakai format : - 3b : untuk kecelakaan- 3c : untuk Penyakit Akibat Kerja
c. Harus dilaporkan tidak lebih dari 2x24 jam
Prosedur Pelaporan P.A.K dan Pengajuan Prosedur Pelaporan P.A.K dan Pengajuan Jaminan Jaminan
Kecelakaan KerjaKecelakaan KerjaPelaksanaan perundangan
PAK
Dokter Pemeriksa Kes.Tenaga Kerja
P.A.KDisnaker
Pegawai Pengawas
Dokter Penasehat Propinsi
Tidak Setuju
Dokter Penasehat Tingkat Pusat
Menteri yang menetapkan
UU no.3 thn.1992
(UU Jamsostek)Dokter Pemeriksa
P.A.K.PT. Jamsostek
Tidak Setuju Setuju
Kompensasi
Terima Kasih Atas Terima Kasih Atas Perhatian AndaPerhatian Anda