Penutup Baruu Puskesmas(Kesimpulan Saran)

4
61 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil peninjauan manajemen dan analisis mutu puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang periode Januari – Oktober 2012 yang dilakukan pada tanggal 11 – 16 Januari 2013 maka dapat disimpulkan:. 1. Mahasiswa telah mengetahui proses pengumpulan data dan mengolah data masalah manajemen pelayanan yang ada di Puskesmas Tempuran periode Januari – Oktober 2012 2. Mahasiswa telah mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan yang ada di Puskesmas Tempuran Periode Januari – Oktober 2012 dimana ditemukan 39 masalah. 3. Mahasiswa telah menentukan prioritas masalah yang ditemukan di Puskesmas Tempuran Periode Januari – Oktober 2012 dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif dan hasil konfirmasi dengan kepala Puskesmas. Prioritas masalah tersebut adalah cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif. 4. Mahasiswa telah menganalisis penyebab masalah dari prioritas masalah yang telah ditemukan di

description

ikm

Transcript of Penutup Baruu Puskesmas(Kesimpulan Saran)

Page 1: Penutup Baruu Puskesmas(Kesimpulan Saran)

61

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil peninjauan manajemen dan analisis mutu puskesmas

Tempuran, Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang periode Januari – Oktober

2012 yang dilakukan pada tanggal 11 – 16 Januari 2013 maka dapat disimpulkan:.

1. Mahasiswa telah mengetahui proses pengumpulan data dan mengolah

data masalah manajemen pelayanan yang ada di Puskesmas Tempuran

periode Januari – Oktober 2012

2. Mahasiswa telah mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan

yang ada di Puskesmas Tempuran Periode Januari – Oktober 2012

dimana ditemukan 39 masalah.

3. Mahasiswa telah menentukan prioritas masalah yang ditemukan di

Puskesmas Tempuran Periode Januari – Oktober 2012 dengan

menggunakan metode Hanlon Kuantitatif dan hasil konfirmasi dengan

kepala Puskesmas. Prioritas masalah tersebut adalah cakupan bayi

yang mendapat ASI eksklusif.

4. Mahasiswa telah menganalisis penyebab masalah dari prioritas

masalah yang telah ditemukan di Puskesmas Tempuran Periode

Januari – Oktober 2012 dengan pendekatan system dan 9 dimensi

mutu.

5. Mahasiswa telah membuat alternatif pemecahan masalah dari masalah-

masalah yang ditemukan di Puskesmas Tempuran Periode Januari –

Oktober 2012 antara lain: meningkatkan publikasi kegiatan

penyuluhan dan mengadakan acara penyuluhan yang lebih bervariasi

kreatif, dan inovatif, memberdayakan para kader dan tokoh masyarakat

untuk mengedukasi masyarakat untuk lebih mengedepankan

pemberian ASI daripada makanan pada usia dini, memberikan

penyuluhan kepada Ibu tentang cara penyimpanan ASI yang benar,

Page 2: Penutup Baruu Puskesmas(Kesimpulan Saran)

62

penyediaan alat peraga untuk memudahkan ibu menerima informasi

yang diberikan dalam penyuluhan, perencanaan ulang mengenai

penyebaran informasi tentang pemberian ASI eksklusif yang

melibatkan lintas sektor dan lintas program, mengadakan pelatihan

keterampilan komunikasi efektif kepada bidan, membuat SOP

mengenai ASI eksklusif .

6. Mahasiswa telah menentukan pengambilan keputusan dari alternatif

masalah di Puskesmas Tempuran Periode Januari – Oktober 2012

dengan menggunakan kriteria mutlak dan kriteria keinginan.

Didapatkan keputusan tetap alternatif pemecahan masalah berupa

peningkatan publikasi kegiatan penyuluhan dan mengadakan acara

penyuluhan yang lebih bervariasi, kreatif, dan inovatif..

7. Mahasiswa telah menyusun rencana kegiatan dari pemecahan masalah

yang terpilih di Tempuran Periode . Januari – Oktober 2012. Kegiatan

tersebut dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan lokakarya mini

puskesmas untuk membahas koordinasi dan kerjasama lintas program

dan lintas sektor serta mengevaluasi hasil kegiatan yang telah

dilaksanakan.

5.2 Saran

Untuk mengatasi masalah cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas

Tempuran, kami menyarankan kepada kepala puskesmas hal- hal sebagai berikut :

1. Meningkatkan publikasi kegiatan penyuluhan dan mengadakan acara

penyuluhan yang lebih bervariasi, kreatif, dan inovatif.

2. Memberdayakan para kader dan tokoh masyarakat untuk mengedukasi

masyarakat untuk lebih mengedepankan pemberian ASI daripada makanan pada

usia dini.

3. Memberikan penyuluhan kepada Ibu tentang cara penyimpanan ASI yang benar

4. Membuat SOP mengenai ASI eksklusif.