Penunutun Prak Kimia

11

Click here to load reader

Transcript of Penunutun Prak Kimia

Page 1: Penunutun Prak Kimia

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA

MODUL BIOMOLEKULAR

TOLONG KASIH LOGO UNIB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS BENGKULU

2011

1

Page 2: Penunutun Prak Kimia

KARBOHIDRAT

1. Tes Molisch

Tujuan : Merupakan test umum karbohidrat

Prinsip :Karbohidrat dengan asam sulfat pekat menghasilkan senyawa furfural. Senyawa furfural dengan pereaksi alfa naftol menghasilkan senyawa yang berwarna ungu. Hasil negatif merupakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.

Cara kerja : 2 ml larutan monosakarida dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diberikan 3 tetes pereaksi Molisch. Kocoklah. Miringkan tabung tsb sekitar 45 derajat, kemudian tambahkan dengan hati-hati 1 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung reaksi itu, sehingga tak bercampur. Jangan dikocok. Reaksi positif ditandai oleh pembentukan suatu cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan cairan. Ulangi percobaan dengan satu larutan disakarida dan satu larutan polisakarida.

2. Tes Benedict

Tujuan: Mengetahui sifat reduksi karbohidrat

Prinsip : Larutan tembaga dalam suasana basa akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas, sehingga akan terbentuk endapan kupro-oksida yang berwarna merah. Larutan Benedict mengandung kupri sulfat, natrum karbonat, dan natrium sitrat.

Cara kerja :

Masukkan 1 ml larutan Benedict ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 mL larutan glukosa atau fruktosa. Masukkan ke dalam penangas air mendidih selama 3 menit, dinginkan perlahan-lahan. Perhatikan apakah ada endapan yang terbentuk. Adanya endapan menandakan reaksi positif. Ulangi percobaan terhadap larutan laktosa atau malltosa, dan sukrosa.

2

Page 3: Penunutun Prak Kimia

3. Modifikasi tes Barfoed

Tujuan :Membedakan monosakarida dan disakarida.

Prinsip :Tes ini untuk mendeteksi adanya monosakarida. Reaksi Barfoed berlangsung dalam suasana asam. Reagen Barfoed mengandung larutan kupri asetat dan asam laktat. Dengan penambahan larutan fosfomolibdat, larutan monosakarida akan memberikan warna biru tua, sedangkan larutan disakarida akan memberikan warna biru muda.

Cara kerja :10 tetes larutan glukosa + 10 tetes akuades ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 1 ml larutan Barfoed .Panaskan dalam penangas air mendidih selama tiga menit. Dinginkan dalam gelas kimia yang berisi air selama tiga menit. Tambahkan 1 ml pereaksi fosfomolibdat. Warna biru tua menunjukan adanya monosakarida. Ulangi percobaan terhadap larutan sukrosa, laktosa, dan air sebagai blanko.

4. Tes Selliwanoff

Tujuan : Membedakan karbohidrat yang mempunyai gugus keto dan aldehid

Prinsip : Karbohidrat atau turunannya (4-hidroksi metil furfural) dengan resorsinol menghasilkan senyawa yang berwarna merah.

Cara Kerja :Masukan 2 ml larutan glukosa ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 ml pereksi Selliwanoff. Campur dan panaskan dalam penangas air mendidih selama 30 – 60 detik. Perhatikan warna yang terjadi. Ulangi percobaan ini terhadap larutan fruktosa dan sukrosa .

3

Page 4: Penunutun Prak Kimia

LIPID

Tes Hubl

Tujuan :Mengetahui ikatan tak jenuh dalam suatu lipid.

Prinsip :Lipid dapat mengalami reaksi adisi. Untuk menentukan adanya ikatan rangkap, sampel direaksikan dengan larutan Hubl. Berkurangnya warna merah larutan Hubl, menunjukan adanya ikatan rangkap.

Cara kerja : Sediakan tiga tabung reaksi. Ke dalam tabung I, masukkan 2 mL kloroform,

Ke dalam tabung II, masukkan 1,5 ml kloroform + 10 tetes minyakKe dalam tabung III, masukkan 10 tetes larutan mentega dalam 1,5 ml kloroformMasukkan ke dalam ke-3 tabung tersebut, 2 tetes larutan Hubl, kocok dan setelah 5 menit bandingkan warna yang terbentuk pada tiap tabung.

PROTEIN

1. Reaksi Biuret

Tujuan : Mengetahui adanya ikatan peptida pada protein. Percobaan ini

merupakan test umum untuk mengetahui adanya protein.

Prinsip : Proten dengan tembaga hidroksida membentuk kompleks berwarna ungu.

Cara kerja : 2 ml larutan albumin dicampur dengan 2 ml NaOH (5%) dan tambahkan 5 tetes larutan CuSO4 , kocok. Ulangi percobaan ini dengan larutan kasein dan gelatin.

4

Page 5: Penunutun Prak Kimia

2.Reaksi Millon

Tujuan : Untuk mengetahui gugus mono hidroksi benzen dalam sampel protein.

Prinsip : Reaksi ini bergantung adanya derivat mono hidroksi benzen seperti tirosin

dan fenol.

Cara kerja : Dalam tabung reaksi, campurkan 2 mL albumin dangan 3 tetes reagen

Millon. Panaskan 5 menit. Adanya endapan merah menunjukan positip reaksi Millon. Ulangi percobaan dengan gelatin dan kasein.

]

3. Pengaruh alkohol terhadap protein.

Tujuan : Mengetahui pengaruh alkohol terhadap protein.

Prinsip :Protein dapat membentuk presipitat dengan alkohol. Penambahan air, dapat menyebabkan protein akan jernih kembali. Percobaan ini menunjukan sifat reversibilitas protein.

Cara kerja :2 ml larutan albumin dicampur dengan 3 ml alkohol, kemudian tambahkan 5 ml air. Percobaan diulangi terhadap gelatin kasein.

5

Page 6: Penunutun Prak Kimia

Bagan untuk lab test

PENENTUAN KADAR PROTEIN DENGAN METODA BIURET

1. Pendahuluan :

Di alam protein terdapat dalam 3 ( tiga ) bentuk, yaitu ;

a. Protein bebas.b. Protein yang tidak terlarut , terdapat dalam tulang, otot, rambut dan gumpalan darah.c. Protein terlarut, terdapat banyak dalam bahan pangan seperti susu, telur dan daging.

Kadar protein terlarut dapat ditentukan berdasarkan pada berbagai metoda, misalnya : titrasi formol, spektrofotometri dan sebagainya. Teknik spektrofotometri yang biasa digunakan untuk analisis protein antara lain adalah dengan metode biuret.

2. Prinsip Reaksi Dalam suasana basa, zat yang mengandung dua atau lebih ikatan peptida dapat membentuk kompleks berwarna ungu jika direaksikan dengan garam tembaga (pereaksi biuret)

6

SAMPEL

1 mL NaOH + 2 tetes CuSO4

KARBOHIDRATPROTEIN

UNGU

1. Millon2. Alkohol

BIRU

1. Molisch2. Barfoed3. Benedict4. Seliwanoff

Page 7: Penunutun Prak Kimia

3. Tujuan Untuk menentukan kadar protein terlarut dengan metode biuret

4. Bahan & Alat Larutan protein yang diselidiki (larutan sampel) dan larutan standar protein Pereaksi biuret Tabung reaksi 20 ml Spektrofotometer Kuvet 5. Cara kerja a. Persiapan larutan standar dan blanko

1. Masukkan campuran berikut ke dalam tabung reaksi 20 ml :

No. Tabung

Vol stok standar protein 50 mg/ml

(ml)

Vol Akuades

(ml)

Vol pereaksi biuret(ml)

Konsentrasi standar protein (mg/ml)

1 ( blanko)

- 1,00 9,00

2 1,00 - 9,003 0,75 0,25 9,004 0,50 0,50 9,00

2. Tentukan konsentrasi standar protein yang baru dan masukkan datanya ke dalam tabel di atas.

b. Persiapan alat spektrofotometer1. Panaskan spektrofotometer 30 menit sebelum digunakan2. Atur nilai absorban menjadi nol3. Atur panjang gelombang pada 550 nm 4. Masukkan larutan tabung no. 1 ke dalam kuvet (sebagai larutan blanko)

dan letakkan kuvet pada alat spektrofotometer5. Atur nilai absorban blanko menjadi 0 (100% transmitan)

c. Pembuatan kurva standar1. Masukkan larutan tabung no. 2 s/d no. 4 ke dalam kuvet2. Baca nilai absorban tabung no. 2 s/d no. 4, masukkan datanya pada tabel

di bawah ini

7

Kompleks tembaga-protein(ungu)

Page 8: Penunutun Prak Kimia

No. Tabung Konsentrasi standar protein

(mg/ml)

Nilai Absorban (A)

234

3. Buat kurva kalibrasi antara A dengan konsentrasi standar protein (C) pada kertas grafik atau buat persamaan garis A= mC + b

dengan : A = Nilai absorban yang diukur (A)C = Konsentrasi standar protein (mg/ml)m = Gradien garis atau dy/dxb = Nilai perpotongan garis pada sumbu y

d. Pengukuran larutan sampel1. Masukkan 1,00 ml sampel, dan 9,00 ml pereaksi biuret ke dalam tabung

reaksi 20 ml2. Masukkan larutan sampel ke dalam kuvet3. Ukur nilai absorban larutan sampel 4. Tentukan konsentrasi larutan sampel dengan memplot nilai A sampel

pada kurva hubungan antara A dengan konsentrasi standar, atau dengan memasukkan nilai A

sampel pada persamaan garis A= mC + b.

8