PENJELASAN ATAS PERATURANDAERAHKABUPATENMUSI … filepembangunan agar tetap sesuai dengan...

35
- 84- PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2016 - 2036 I. UMUM Undang-Undang Nomor26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang telah mengamanatkan asas penyelenggaraan penataan ruang, yaitu keterpaduan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keberlanjutan, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan, perlindungan kepentingan umum, kepastian hukum dan keadilan, serta akuntabilitas. Penetapan asas tersebut dipandang perlu untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai dan mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia, serta perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang, sesuai dengan tujuan penyelenggaraan penataan ruang, yaitu mewujudkan ruang wilayah nasional, regional dan lokal yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional. Untuk itu, dalam rangka menyelaraskan dan menjabarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang WilayahProvinsi (RTRWP)Sumatera Selatan Tahun 2016-2036, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016-2036 yang mengakomodasikan kepentingan nasional, regional dan lokal dalam satu kesatuan penataan ruang. Ruang Wilayah Daerah adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, ruang udara dan termasuk juga ruang di dalam bumi, sebagai tempat masyarakat Daerah melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya, serta merupakan suatu sumberdaya yang harus ditingkatkan upaya pengelolaannya secara bijaksana. RTRW...

Transcript of PENJELASAN ATAS PERATURANDAERAHKABUPATENMUSI … filepembangunan agar tetap sesuai dengan...

- 84-

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

NOMOR 8 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

TAHUN 2016 - 2036

I. UMUM

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang telahmengamanatkan asas penyelenggaraan penataan ruang, yaituketerpaduan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan,keberlanjutan, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, keterbukaan,kebersamaan dan kemitraan, perlindungan kepentingan umum,kepastian hukum dan keadilan, serta akuntabilitas. Penetapan asasterse but dipandang perlu untuk dilaksanakan dalam rangka mencapaidan mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan buatan,keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam dan sumberdayabuatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia, sertaperlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadaplingkungan akibat pemanfaatan ruang, sesuai dengan tujuanpenyelenggaraan penataan ruang, yaitu mewujudkan ruang wilayahnasional, regional dan lokal yang aman, nyaman, produktif, danberkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan ketahanannasional. Untuk itu, dalam rangka menyelaraskan dan menjabarkanRencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), yang telahditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana TataRuang Wilayah Provinsi (RTRWP)Sumatera Selatan Tahun 2016-2036,maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentangRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kabupaten Musi BanyuasinTahun 2016-2036 yang mengakomodasikan kepentingan nasional,regional dan lokal dalam satu kesatuan penataan ruang.

Ruang Wilayah Daerah adalah wadah yang meliputi ruang darat,ruang laut, ruang udara dan termasuk juga ruang di dalam bumi,sebagai tempat masyarakat Daerah melakukan kegiatan danmemelihara kelangsungan hidupnya, serta merupakan suatusumberdaya yang harus ditingkatkan upaya pengelolaannya secarabijaksana.

RTRW...

- 85-

RTRWKabupaten sangatlah strategis untuk menjadi pedoman dalampenyelenggaraan penataan ruang, serta untuk menjaga kegiatanpembangunan agar tetap sesuai dengan kaidah-kaidah pembangunanberkelanjutan, sekaligus diharapkan mampu mewujudkan ruang yangproduktif dan berdaya saing menuju Kabupaten Musi Banyuasin yangMaju dan Sejahtera.

Hal ini ditegaskan pula oleh Rencana Pembangunan Jangka PanjangNasional (RPJPN)yang menetapkan kedudukan Rencana Tata Ruangsebagai acuan utama pembangunan sektoral dan wilayah, dan telahditindaklanjuti dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2005-2025 dan RencanaPembangunan Jangka Menegah (RPJM) Kabupaten Musi BanyuasinTahun 2012 - 2017. Sebagai matra spa sial pembangunan, makaRTRW Kabupaten disusun berdasarkan pencermatan terhadapkepentingan-kepentingan jangka panjang, serta denganmemperhatikan dinamika yang terjadi, baik dalam lingkup ekstemalmaupun intema1.

RTRW Kabupaten disusun berdasarkan azas dan tujuan penataanruang terhadap kepentingan jangka panjang, serta denganmemperhatikan penyelenggaraan penataan ruang, yang pelaksanaanwewenangnya dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerahdengan tetap menghormati hak yang dimiliki oleh setiap orang danantar pemangku kepentingan. Dari sisi dinamika pembangunan, telahdiperhatikan pula beberapa perubahan yang perlu diantisipasi dandirespon dalam suatu substansi rencana tata ruang yang mampumenjamin keberlangsungan pelaksanaannya di lapangan, sertaterlebih penting lagi dalam rangka pencapaian tujuan pembangunanjangka panjang. Dalam Peraturan Daerah ini, penataan ruangdilaksanakan pada pendekatan sistem, fungsi utama kawasan,wilayah administratif, kegiatan kawasan dan nilai strategis kawasan.

Dalam konteks penataan ruang wilayah kabupaten, dinamikaeksternal mencakup pengaruh tataran global, regional dan nasional,seperti tuntutan sistem kepemerintahan yang baik (good governance),tuntutan pasar dunia (global market forces) , dan tuntutan setiap oranguntuk memenuhi hak hidupnya, bebas menyatakan pendapat,mencapai kehidupan yang lebih baik, serta memenuhi nilai-nilaiagama dan kepercayaan yang dianut. Dinamika eksternal ini jugadipengaruhi oleh perkembangan paradigma baru dalam penataanruang sehubungan dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 26Tahun 2007 ten tang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor26 Tahun 2008 ten tang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional danketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkaittermasuk Norma Standar Pedoman dan Manual yang telah diterbitkanoleh Pemerintah.

Sedangkan ...

- 86-

Sedangkan dalam konstelasi global Indonesia digambarkan sebagaisebuah negara berkembang yang memiliki berbagai tantangan darisegi perekonomian dan pembangunan, di antaranya beruparendahnya prosentase aliran masuk Foreign Direct Investment (FOI)keIndonesia, rendahnya posisi Indonesia dalam rangking GlobalCompetitiveness Index (Gel), serta rendahnya total nilai perdaganganIndonesia dalam kegiatan perdagangan intra ASEAN. Fenomenadinamika global juga dipengaruhi faktor urbanisasi dan munculnyalebih banyak Megacities/ Conurbation, revolusi teknologi yangmengurangi peranan faktor jarak, waktu, dan lokasi di dalampenentuan kegiatan-kegiatan ekonomi/bisnis serta sosial-politik yangmembaurkan arti batas-batas antarnegara, serta proses perdagangandalam hal mempercepat masuknya peranan aktor-aktor pasar untukmenguasai sumberdaya alam, energi, air bersih dan bahan-bahanmineral di seluruh dunia, sehingga berimplikasi pada sejauhmanapenataan ruang mampu memanfaatkan tantangan yang ada, sebagaipeluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah danpeningkatan kesejahteraan masyarakat.

Oari sisi konservasi lingkungan, isu global wanning memberikanpengaruh yang besar terhadap kebijakan penataan ruang danpengembangan di Indonesia termasuk daerah. Oengan adanya isutersebut, tentu kebijakan penataan ruang yang dihasilkan harussejalan dengan konservasi dan preservasi lingkungan secara global,serta upaya-upaya mitigasi bencana. Atau dengan kata lain, kegiatanpembangunan harus tetap dalam koridor daya dukung lingkungandan oleh karenanya keseimbangan alokasi ruang an tara kawasanbudidaya dan kawasan lindung merupakan prasyarat yang tetapdibutuhkan.

Oaerah menghadapi pula berbagai tantangan dan dinamikapembangunan yang bersifat intema1. Oinamika intemal tersebut lebihmenggambarkan kineIja yang mempengaruhi penataan ruang Oaerah,yaitu perubahan fisik, politik, ekonomi, sosial, budaya, dansebagainya yang berasal dari dalam wilayah tersebut. Hal ini tentuakan berimplikasi pada semakin tingginya kebutuhan akansumberdaya lahan, air, energi, ketahanan pangan, kesempatan kerjadan sebagainya.

Selain dari aspek kependudukan, dinamika intemal juga ditunjukkanoleh masih belum optimalnya pencapaian target Indeks PembangunanManusia (IPM), target alokasi luasan Kawasan Lindung, realisasipembangunan infrastruktur wilayah, ketersediaan sarana danprasarana dasar, meningkatnya permasalahan lingkungan dan konflikpemanfaatan ruang, keIjasama pengelolaan daerah perbatasan, sertaupaya-upaya dalam mitigasi bencana yang masih membutuhkanpeningkatan lebih lanjut.

Berdasarkan ...

- 87-

Berdasarkan penjelasan di atas, perumusan substansi RTRWKabupaten Musi Banyuasin yang memuat tujuan, kebijakan danstrategi, rencana, arahan pemanfaatan dan pengendalian, ditujukanuntuk dapat menjaga sinkronisasi dan konsistensi pelaksanaanpenataan ruang dan mengurangi penyimpangan implementasi indikasiprogram utama yang ditetapkan, serta diharapkan akan lebih mampumerespon tantangan dan menjamin keberlanjutan pembangunan,me1alui berbagai penataan dan perencanaan pembangunan ruangyang produkltif dan berdaya saing tinggi demi terwujudnyamasyarakat Kabupaten Musi Banyuasin yang lebih sejahtera.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal ICukup je1as.

Pasal2Cukup jelas.

Pasal3Cukup jelas.

Pasal4Cukup jelas.

Pasal5Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten ini diprioritaskandalam rangka mewujudkan pertumbuhan kabupaten yang majuberbasis sektor-sektor ekonomi tangguh, berdaya saing, melaluipengembangan sektor pertambangan, pertanian dan perkebunandidukung keterpaduan sistem sarana dan prasarana wilayah yangberwawasan lingkungan sesuai dengan visi dan misipembangunan Daerah.

Pasal6Ayat (I)

Cukup jelas.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "kebijakan penataan ruang kabupaten"adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besardan dasar dalam pemanfaatan ruang darat, laut, dan udaratermasuk ruang di dalam bumi untuk mencapai tujuanpenataan ruang. Strategi penataan ruang kabupaten adalahlangkah-langkah pelaksanaan kebijakan penataan ruang.

Pasal7 ...

- 88-

Pasal7Ayat (1)

Pengelolaan sumber daya alam kawasan pertambanganberwawasan lingkungan maksudnya adalah memanfaatkanpotensi sumber daya alam pertambangan secara efektif danefisien dengan tetap memperhatikan aspek kelestarianlingkungan.

Ayat (2)Pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasisagro dimaksudkan untuk meningkatkan pemanfaatan potensisumber daya alam melalui pengolahan dari hulu hingga ke hiliryang didukung oleh sarana dan prasarana penunjang kegiatan,baik yang dibutuhkan sebelum proses produksi, prosesproduksi, maupun setelah proses produksi.

Ayat (3)Peningkatan produktifitas melalui intensitifikasi lahan danmodernisasi pertanian adalah peningkatan hasil pertaniandengan menggunakan bibit unggul dan teknologi tepat gunadalam rangka meningkatkan produktifitas dan kualitas hasilpertanian.

Ayat (4)Pengembangan sistem perkotaan dimaksudkan untukmembentuk sistem pusat kegiatan yang hierarki sebagaiturunan dari PKN dan PKW, sehingga jangkauan pelayananyang terbentuk dapat melayani seluruh wilayah kabupaten.

Ayat (5)Pembangunan prasarana dan sarana berkualitas adalahpembangunan yang dilakukan secara terpadu meliputi sistemjaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan,sistem jaringan telekomunikasi, dan sistem jaringan sumberdaya air dengan jangkauan pelayanan yang memadai sesuaidengan daya dukung wilayah.

Ayat (6)Cukupjelas

Pasal8Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "rencana struktur ruang" adalahgambaran struktur ruang yang dikehendaki untuk dicapaipada akhir tahun rencana, yang mencakup struktur ruangyang ada dan yang akan dikembangkan.

Rencana ...

- 89-

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten memuat rencanastruktur ruang yang ditetapkan dalam Rencana Tata RuangWilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah provinsiyang terkait dengan wilayah kabupaten.

Ayat (2)Cukupjelas

Pasal9Ayat (1)

Rencana sistem pusat kegiatan merupakan pengembanganpusat-pusat kegiatan berupa sistem perkotaan dan sistemperdesaan yang disusun secara berhierarki menurut fungsidan besarannya atau merupakan penetapan fungsi kota danhubungan hierarkisnya berdasarkan penilaian kondisisekarang dan antisipasi perkembangan di masa yang akandatang sehingga terwujud pelayanan prasarana dan saranawilayah yang efektif dan efisien, yang persebarannyadisesuaikan dengan jenis dan tingkat kebutuhan yang ada.

Ayat (2)Cukupjelas

Ayat (3)Cukupjelas

Ayat (4)Cukupjelas

Ayat (5)Cukupjelas

Pasall0Cukupjelas

Pasal 11Ayat (1)

Jaringan transportasi berupa transportasi darat (jalan), keretaapi dan udara.

Ayat (2)Jalan arteri primer merupakan jalan umum yang melayaniangkutan utama yang menghubungkan antar-PKN, antara PKNdan PKW, dan/atau PKN/PKW dengan bandara pusatpenyebaran skala pelayanan primer/sekunder/tersier danpelabuhan internasional/ nasionaI.

Jalan ...

- 90-

Jalan kolektor 1 adalah jalan kolektor pnmer yangmenghubungkan antar ibukota provinsi.

Jalan kolektormenghubungkankota.

2 adalah jalan koektor primer yangibukota provinsi dengan ibukota kabupaten

Jalan bebas hambatan adalah jalan umum, merupakan bagiansistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional,penggunaannya diwajibkan membayar tol.

Jalan kabupaten adalah jalan lokal dalam sistem jaringanjalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten denganibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukotakabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatanlokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunderdalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten

Yang dimaksud dengan jalan strategis kabupaten adalah jalanyang diprioritaskan untuk melayani kepentingan kabupatenberdasarkan pertimbangan untuk membangkitkanpertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan keamanankabupaten.

Yang dimaksud jalan khusus adalah jalan yang dibangun olehinstansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompokmasyarakat untuk kepentingan sendiri.

Ayat (3)Rencana terminal yang dimaksud adalah rencanapengembangan dan peningkatan terminal dan sub terminallama serta pembangunan terminal baru, baik terminal khususmaupun terminal terpadu di pusat pertumbuhan ekonomi,sosial, budaya dan industri, bertujuan untuk memenuhipergerakan kebutuhan barang dan jasa dari dan ke wilayahKabupaten dalam skala regional dan nasional.

Terminal regional tipe A adalah terminal yang berfungsimelayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antarprovinsi.

Terminal regional tipe B adalah terminal yang berfungsimelayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalamprovinsi, angkutan kota dan atau angkutan perdesaan.

Terminal . . .

- 91 -

Terminal tipe C adalah terminal yang berfungsi melayanikendaraan umum untuk angkutan antar kecamatan dalamkabupaten, angkutan kota dan atau angkutan pedesaan.

Ayat (4)Pengembangan sistem pelabuhan atau dermaga di Kabupatendiklasifikasi berdasarkan UU No 17 Tahun 2009 tentangPelayaran, yang menjadikan pelabuhan dilihat dari fungsipokok pelabuhan tersebut.

Sarana dan prasarana alur pelayaran adalah saran a danprasarana yang berhubungan dengan alur lalu lintas, sepertipelabuhan, rambu-rambu lalu lintas laut dan lain sebagainya.

Pengembangan terminal khusus harus didasarkan atas kajiankebutuhan secara komprehensif berdasarkan pertimbanganaspek ekonomi, aspek sosial dan memenuhi daya dukung dandaya tampung lingkungan.

Pasal 12Cukupjelas

Pasal13Lapangan terbang Skyline merupakan lapangan terbang yangmempunyai fungsi untuk evakuasi bencana serta kegiatanolahraga selain itu juga dapat difungsikan sebagai lapanganterbang pengumpan (spoke) yang mempunyai cakupan pelayanandan mempengaruhi perkembangan ekonomi lokal dan menunjangkeberadaan bandara pengumpul.

Pasal 14Ayat (I)

Yang dimaksud dengan jaringan energi adalah jaringan sistemtransmisi listrik yang merupakan jaringan yang menyalurkantenaga listrik untuk kepentingan umum berupa kawat, saluranudara, kabel bawah laut dan kabel bawah tanah yang meliputijaringan transmisi tegangan tinggi, ekstra tinggi dan/atau ultratinggi.

Yang dimaksud dengan "sistem interkoneksi" jaringan energiadalah suatu sistem pengembangan jaringan energi yang salingterintegrasi atau saling berhubungan antar pembangkit listrikyang sudah ada dan dengan pembangkit-pembangkit baruyang telah direncanakan.

Ayat ...

- 92-

Ayat (2)Cukupjelas

Ayat (3)PLTUadalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

Ayat (4)Cukupjelas

Pasal 15Ayat (1)

Terestrial merupakan sistem jaringan telekomunikasi yangmenggunakan jaringan kabe!'

Nirkabel merupakan sistem jaringan telekomunikasi yangmenghubungkan pengguna telepon dengan jaringan telepontanpa kabel yang menggunakan sistem BTS (Base TranceiverStation).

Ayat (2)Cukupjelas

Ayat (3)Cukupjelas

Pasal 16Ayat (1)

Sumber daya air adalah sumber - sumber air yang dapatdimanfaatkan di wilayah kabupaten.

Ayat (2)Wilayah Sungai (WS)sesuai dengan Keputusan Presiden nomor12 tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai. DaerahAliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS adalah satuanwilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengansungai dan anak-anak sungai yang berfungsi menampung,menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curahhujan ke danau atau ke laut secara alamiah, yang batas didarat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampaidengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitasdaratan.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat ...

- 93-

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal17Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 18Ayat (1)

Yang dimaksud "rencana pola ruang" adalah gambaran polaruang yang dikehendaki untuk dicapai pada akhir tahunrencana, yang mencakup pola ruang kawasan lindung dankawasan budidaya yang ada dan yang akan dikembangkan.

Rencana pola ruang kawasan lindung dan kawasan budidayayang diatur adalah kawasan lindung dan budidaya yangmenjadi kewenangan kabupaten, yang berpotensimenimbulkan masalah antar-wilayah, serta bernilai strategisbagi kabupaten, yang ditinjau dari berbagai sudut pandangakan lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mendukungpencapaian tujuan pembangunan nasional.

HurufaRencana Kawasan Lindung adalah rencana ruangkawasan yang ditetapkan dengan fungsi utamamelindungi kelestarian lingkungan hidup yangmencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.

HurufbRencana Kawasan Budidaya adalah rencana ruangkawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untukdibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumber daya manusia, dan sumber dayabuatan.

Ayat (2)Cukup jelas.

PasaI19 ...

- 94-

Pasal19Kawasan lindung yang berfungsi untuk memberikan perlindunganuntuk kawasan bawahannya adalah kawasan hutan yang memilikisifat khas dan mampu memberikan perlindungan kepada kawasansekitarnya maupun kawasan bawahannya. Selain itu kawasanhutan merupakan pengatur tata air, pencegahan banjir dan erosiserta memelihara tingkat kesuburan tanah.

Pasa120Hutan Lindung, adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsipokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untukmengatur tata air, mencegah bencana banjir, erosi, longsor,mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

Pasal21Kawasan rawa gambut adalah kawasan yang berfungsimengendalikan hidrologi wilayah, yang berfungsi sebagaipenambat air dan pencegah banjir, serta melindungi ekosistemyang khas di kawasan yang bersangkutan.

Pasal22Kawasan lindung yang berfungsi memberikan perlindungansetempat ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadapkawasan yang memerlukan perlindungan guna menjaminkelestariannya.

HurufaKawasan Sempadan Sungai merupakan kawasansepanjang kiri-kanan sungai termasuk sungai-sungaibuatan/kanal/saluran mgasi primer, yang mempunycumanfaat penting dalam rangka mempertahankankelestarian fungsi sungai terse but.

Tujuan pemantapan kawasan sempadan sungai adalahmelindungi daerah sempadan sungai dari kegiatanmanusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitasair, kondisi fisik dan dasar sungai serta mengamankanaliran sungai.

Kawasan sempadan bukan hanya ditetapkan di sekitardanau/waduk, namun juga pada kolong-kolong bekasgalian tambang, yang berpotensi menjadi sumber airbaku.

Hurufb ....

- 95-

HurufbKawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah adalahkawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untukmeresapkan air hujan sehingga merupakan tempatpengisian air bumi (akifer) yang berguna sebagai sumberair. Perlindungan terhadap kawasan resapan air,dilakukan untuk memberikan ruang yang cukup bagiperesapan air hujan pada daerah tertentu untukkeperluan penyediaan kebutuhan air tanah danpengendalian banjir, baik untuk kawasan bawahannyamaupun kawasan yang bersangkutan.

Pasal23Ayat (1)

Kawasan Hutan Suaka Alam adalah Hutan dengan ciri khastertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasanpengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa sertaekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistempenyangga kehidupan.

Ayat (2)Kawasan suaka margasatwa adalah kawasan suaka alamyang ditunjuk merupakan tempat hidup danperkembangbiakan dari suatu jenis satwa yang perludilakukan upaya konservasinya, memiliki keanekaragamandan populasi satwa yang tinggi, dan/atau merupakan tempatdan kehidupan jenis satwa migran tertentu. Perlindunganterhadap kawasan suaka margasatwa dilakukan untukmelindungi keanekaragaman danl atau keunikan jenis satwa.

Kriteria kawasan suaka margasatwa adalah :a. Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup danperkembangan dari suatu jenis satwa yang perlu dilakukanupaya konservasinya;

b. Memilikikeanekaragaman danl atau keunikan satwa;c. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwayang bersangkutan.

Ayat (3)Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yangdikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuktujuan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan,pariwisata, dan rekreasi. Perlindungan terhadap tamannasional dilakukan untuk melindungi keaslian ekosistem dandimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan, i1mupengetahuan, rekreasi, dan pariwisata serta peningkatankualitas lingkungan sekitamya.

Ayat (4)....

- 96-

Ayat (4)Taman nasional laut dan perairan lainnya adalah daerah yangmewakili ekosistem khas di lautan maupun perairan lainnya,yang merupakan habitat alami yang memberikan tempatmaupun perlindungan bagi perkembangan keanekaragamantumbuhan dan satwa yang ada.

Pasal24Kriteria kawasan rawan banjir adalah daerah yang diidentifikasisering dan berpotensi tinggi mengalami bencana banjir. Kawasanrawan banjir adalah kawasan yang diidentifikasi sering danberpotensi tinggi terjadi banjir. Perlindungan terhadap kawasanrawan banjir dilakukan untuk mengatur kegiatan manusia padakawasan rawan banjir untuk menghindari terjadinya bencanaakibat perbuatan manusia.

Kriteria kawasan rawan tanah longsor adalah kawasan berbentuklereng yang rawan terhadap perpindahan material pembentuklereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah atau materialcampuran.

Kawasan rawan angin puting beliung adalah kawasan yang seringterkena angin puting beliung yaitu angin yang berputar dengankecepatan lebih dari 60 - 90 km/jam yang berlangsung 5 - 10menit akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam areaskala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awanCumulonimbus (Cb).

Pasal25Yang termasuk kawasan budidaya adalah kawasan peruntukanhutan produksi, kawasan peruntukan perkebunan, kawasanperuntukan pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasanperuntukan pertambangan, kawasan peruntukan industri,kawasan peruntukan pariwisata, kawasan peruntukanpermukiman, dan kawasan peruntukan lainnya termasukpertahanan dan keamanan. Kawasan budidaya menggambarkankegiatan dominan yang berkembang di dalam kawasan tersebut.Dengan demikian, masih dimungkinkan keberadaan kegiatanbudidaya lainnya di dalam kawasan terse but.

Pasal 26...

- 97-

Pasal26Hurufa

Hutan Produksi Terbatas adalah Kawasan Hutan denganfaktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitashujan setelah masing-masing dikalikan dengan angkapenimbang mempunyai jumlah nilai antara 125 (seratusdua puluh lima) sampai dengan 174 (seratus tujuhpuluh empat) di luar kawasan Hutan Lindung, hutansuaka alam, hutan pelestarian alam, dan Taman Buru.

HurufbHutan Produksi Tetap adalah Kawasan Hutan denganfaktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitashujan setelah masing-masing dikalikan dengan angkapenimbang mempunyai jumlah nilai di bawah 125(seratus dua puluh lima) di luar kawasan HutanLindung, hutan suaka alam, hutan pe1estarian alam, danTaman Buru.

HurufcHutan Produksi Yang Dapat Dikonversi adalah kawasanHutan Produksi yang tidak produktif dan produktif yangsecara ruang dapat dicadangkan untuk pembangunan diluar kegiatan kehutanan atau dapat dijadikan lahanpengganti Tukar Menukar Kawasan Hutan.

Pasal27Ayat (1)

Kawasan peruntukan pertanian adalah kawasan yanglokasinya memenuhi kriteria untuk budidaya tanamanpangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.

Ayat (2)Pertanian tanaman pangan terdiri dari pertanian lahan basahdan pertanian lahan kering. Kawasan pertanian lahan basahadalah kawasan yang diperuntukkan bagi tan aman panganlahan basah dimana pengairannya dapat diperoleh secaraalami maupun teknis.

Kawasan peruntukan pertanian lahan kering adalah kawasanyang diperuntukkan bagi tanaman pangan lahan keringseperti tanaman palawija, holrtikultura, atau tanamanpangan.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 28...

- 98-

Pasal28Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanarnantertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalamekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang danjasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuandan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkankesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.

Tujuan pemantapan kawasan perkebunan adalahmengembangkan areal produksi perkebunan terutama untukkomoditas utama dengan memanfaatkan potensi/kesesuaianlahan serta mengembangkan kawasan sentra produksiperkebunan.

Pasal29Kawasan peruntukan peternakan dapat dibedakan berdasarkan :a. komoditas yang terdiri atas kawasan sapi perah, sapi potong,kambing/domba, ayam buras, dan ayam ras petelur danpedaging.

b. sistem usaha peternakan yang meliputi sistem ekstensifikasi(kawasan pastura/ padang penggembalaan) dan sistemintensifikasi (kawasan usaha peternakan).

Lahan yang memenuhi persyaratan teknis untuk pengembanganpeternakan adalah hamparan tanah yang sesuai dengan keperluanbudidaya ternak, an tara lain tersedianya sumber air, topografi,agroklimat, dan bebas dari bakteri patogen yang membahayakanternak.

Pasal30Ayat (1)

Yang dimaksud dengan kawasan perikanan merupakankawasan yang diperuntukan bagi semua kegiatan yangberhubungan dengan pengelolaan, dan pemanfaatansumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi,produksi, pengolahan sarnpai dengan pemasaran yangdilaksanakan dalarn suatu sistem bisnis perikanan.

Kriteria kawasan peruntukan perikanan adalah:1.wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatanpenangkapan,budidaya, dan industri pengolahan hasilperikanan;dan/atau

2. tidak mengganggu kelestarian lingkungan hidup.

Ayat (2)...

- 99-

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal31Ayat (1)

Yang dimaksud dengan kawasan pertambangan adalahkawasan yang diperuntukkan bagi pertambangan, baikwilayah yang sedang maupun yang segera akan dilakukankegiatan pertambangan yang memiliki kriteria lokasi sesuaidengan yang diterapkan Kementerian ESDM untuk daerahmasing-masing yang mempunyai potensi bahan tambangbernilai tinggi.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal32Yang dimaksud dengan kawasan industri adalah kawasan tempatpemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana danprasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola olehPerusahaan Kawasan lndustri yang telah memiliki lzin UsahaKawasan Industri dengan luasan lahan paling rendah 50 hektardalam satu hamparan. Yang dimaksud industri di Kabupaten MusiBanyuasin adalah tempat-tempat dimana terdapat potensi industrikecil dan menegah.

Pasal 33Kawasan pariwisata merupakan kawasan yang diperuntukkan bagikegiatan pariwisata, serta memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Keindahan alam dan keindahan panorama.b. Masyarakat dengan kebudayaan bernilai tinggi dan diminati olehwisatawan.

c. Bangunan peninggalan budaya dan atau mempunyai nilai sejarahtinggi.

d. Kawasan yang mendukung upaya pelestarian budaya danlingkungan.

Kawasan ...

-100-

Kawasan pariwisata yang terdapat di Kabupaten Musi Banyuasinberupa Kawasan Wisata Oanau Vlak Liadan Oanau Konger.

Pasal34Pengembangan kawasan peruntukan perdagangan dan jasadiarahkan untuk:a. mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa guna

mewujudkan sistem pusat kegiatan sebagai kawasan perkotaansesuai dengan fungsinya;

b. embatasi perluasan kegiatan perkotaan pada kawasan-kawasanyang te1ah berkembang pesat dan kawasan-kawasan yangberfungsi lindung (restricted areas);

c. mengendalikan pertumbuhan permukiman skala besar danmendorong pengembangan permukiman vertikal di kawasandengan konsentrasi penduduk lebih dari 150 (seratus limapuluh) jiwa per hektar;

d. meningkatkan sistem informasi pasar dan penguasaan aksespasar lokal, regional, nasional dan internasional;

e. meningkatkan sistem distribusi penyediaan kebutuhan pokokmasyarakat yang efektifdan efisien;

f. meningkatkan perlindungan konsumen, pasar tradisional dankesadaran penggunaan produksi dalam negeri; dan

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa memiliki fungsiantara lain:a. memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar

masyarakat yang membutuhkan (sisi permintaan) danmasyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran);

b. menyerap tenaga keIja di perkotaan dan memberikan kontribusiyang dominan terhadap PORB.

Pasal35Ayat (1)

HurufaKawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyaikegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsikawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Hurufb ...

- 101 -

HurufbKawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyaikegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagaitempat permukiman perdesaan, pelayanan jasapemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal36Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataanruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangatpenting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial,budaya, dan/ atau lingkungan.

Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnyaberlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap:a. tata ruang di wilayah sekitarnya;b. kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang

lainnya; dan/atauc. peningkatan kesejahteraan masyarakat.

HurufaYang termasuk kawasan strategis dari sudutkepentingan pertumbuhan ekonomi, antara lain, adalahkawasan pengembangan ekonomi terpadu.

HurufbYang termasuk kawasan strategis dari sudutkepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup,antara lain, adalah kawasan perlindungan danpelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yangdiakui sebagai warisan dunia.

Pasal37Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4) ...

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal38Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal39Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasa140Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

-102 -

Ayat (5) ...

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup je1as.

Ayat (7)Cukup jelas.

Ayat (8)Cukup je1as.

Ayat (9)Cukup jelas.

Ayat (10)Cukup jelas.

Ayat (11)Cukup je1as.

Ayat (12)Cukup jelas.

Ayat (13)Cukup je1as.

Ayat (14)Cukup jelas.

Ayat (15)Cukup jelas.

Pasa141Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup je1as.

Ayat (4)Cukup je1as.

-103 -

Ayat (5) ...

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup je1as.

Ayat (7)Cukup jelas.

Ayat (8)Cukup jelas.

Ayat (9)Cukup jelas.

Pasal42Ayat (1)

Cukup je1as.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup je1as.

Ayat (4)Cukup je1as.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup je1as.

Ayat (8)Cukup jelas.

Pasal43Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup je1as.

-104 -

Ayat (3) ...

-105 -

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup jelas.

Ayat (8)Cukup jelas.

Ayat (9)Cukup jelas.

Ayat (10)Cukup jelas.

Pasal44Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Hurufa

Ketentuan umum peraturan zonasi merupakanketentuan yang mengatur pemanfaatan ruang danunsur-unsur pengendalian yang disusun untuk setiapzona peruntukan sesuai dengan rencana rind tataruang.

Peraturan zonasi berisi ketentuan yang harus, boleh, dantidak boleh dilaksanakan pada zona pemanfaatan ruangyang dapat terdiri atas ketentuan ten tang amplop ruang(koefisien dasar ruang hijau, koefisien dasar bangunan,koefisien lantai bangunan, dan garis sempadanbangunan), penyediaan sarana dan prasarana, sertaketentuan lain yang dibutuhkan untuk mewujudkanruang yang aman, nyaman, produktif, danberkelanjutan.

Hurufb ...

- 106 -

HurufbYang dimaksud dengan perizinan adalah perizinan yangterkait dengan izin pemanfaatan ruang yang menurutketentuan peraturan perundang-undangan harusdimiliki sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang. Izindimaksud adala izin lokasijfungsi ruang, amplop ruang,dan kualitas ruang.

Adapun sasaran penyelenggaraan pelayanan penzmanterpadu satu pintu dan penanaman modal adalahterwujudnya pelayanan perizinan yang tepat, sederhana,transparan, pasti dan terjangkau, terwujudnyapeningkatan dan perlindungan hak-hak masyarakatdalam pelayanan perizinan dan penanaman modal danmeningkatnya investasi dan daya saing daerah.

HurufcInsentif merupakan pemberian yang diberikan kepadamasyarakat perorangan, badan usaha maupunpemerintah daerah yang dilakukan sebagai upaya untukmemberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatanyang sejalan dengan rencana tata ruang yang ditetapkan,misalnya dengan memberikan kemudahan dalam prosesdan prosedur administratif.

Disinsentif merupakan pengenaan yang diberikan bagiinisiatif pemanfaatan ruang yang tidak sesuai denganRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatansebagai perangkat untuk mencegah, membatasipertumbuhan, dan mengurangi kegiatan yang tidaksejalan dengan rencana tata ruang antara lain denganpengenaan prasyarat yang ketat dalam proses danprosedur administratif.

Penerapan insentif atau disinsentif secara terpisahdilakukan untuk perizinan skala kecilj individual sesuaidengan peraturan zonasi. Adapun penerapan insentifdan disinsentif secara bersamaan diberikan untukperizinan skala besar j kawasan karena dalam skalabesarjkawasan dimungkinkan adanya pemanfaatanruang yang dikendalikan dan didorongpengembangannya secara bersamaan.

Insentif ...

- 107 -

Insentif dapat diberikan antar-pemerintah daerah yangsaling berhubungan berupa subsidi silang dari daerahyang penyelenggaraan penataan ruangnya memberikandampak kepada daerah yang dirugikan, atau an tarapemerintah dan swasta dalam hal pemerintahmemberikan preferensi kepada swasta sebagai imbalandalam mendukung perwujudan rencana tata ruango

Pemberian insentif ini mengacu kepada peraturanperundang-undangan yang memuat ketentuanpengenaan pemberian insentif dan disinsentif yangselanjutnya diatur dalam peraturan bupati dan/ ataukeputusan bupati dalam bentuk tata cara dan prosedur,norma, standar, pedoman, dan kebijakan (NSPK)daerah.

HurufdCukup jelaso

Pasal45Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelaso

Pasal46Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (47) 0 • 0

Pasa147Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasa148Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasa149Cukup jelas.

Pasa150Cukup jelas.

Pasal51Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal52Ayat (1)

Cukup jelas.

-108 -

Ayat (2) ...

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal53Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal54Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

-109-

Pasal55 ...

Pasal55Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup jelas.

Ayat (8)Cukup jelas.

Ayat (9)Cukup jelas.

Ayat (10)Cukup jelas.

Pasal56Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal57Ayat (1)

Cukup jelas.

-110 -

Ayat (2) ...

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal58Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal59Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal60Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal61Ayat (1)

Cukup jelas.

-111-

Ayat (2) ...

-112 -

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal62Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal63Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal64Ayat (1)

Peninjauan kembali rencana tata ruang merupakan upayauntuk melihat kesesuaian antara rencana tata ruang dankebutuhan pembangunan yang memperhatikanperkembangan lingkungan strategis dan dinamika intemal,serta pelaksanaan pemanfaatan ruang.

Ayat (2)Dinamika internal kabupaten yang mempengaruhipemanfaatan ruang kabupaten secara mendasar antara lain,berkaitan dengan bencana alam skala besar, pemekaranwilayah provinsi dan kabupatenjkota.

Peninjauan ...

- 113-

Peninjauan kembali dan revisi dalam waktu kurang dan 5(lima) tahun dilakukan apabila terjadi perubahan kebijakannasional dan strategi yang mempengaruhi pemanfaatan ruangkabupaten danfatau dinamika internal kabupaten yang tidakmengubah kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayahnasional.

Pasal65Cukup jelas.

Pasal66Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal67Cukup jelas.

Pasal68Cukup jelas.

Pasal69Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 70Cukup jelas.

Pasal71Cukup jelas.

Pasal 72 ...

Pasal72Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 73Cukup jelas.

Pasal74Cukup jelas.

Pasal75Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 76Cukup jelas.

Pasal 77Cukup jelas.

-114 -

Pasal (78) ...

- 115 -

Pasal 78Cukup jelas.

Pasal 79Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASINNOMOR 1.

~-"='::'-'"-_._ A

~-_..--

----::._ ..- .•.---.... -...- ....-..-+--B •• _. ---- - .•..- - ....•. ----...__1- ..0----. --. ..."'_., "''''-'-_ ..... "..'"--_ .•.•...--_ •.....-----n __

DIAGRAM LOKASI_"000000

..-....._~_ •.•••_,l" _..-. .f•••.•.••.•'-' J'i.~~ ••,.__ n_eN<YUAaU<

,...•"...---------eJ _._----""-

PETA RENCANA STRUKTUR RUANGKABUPATEN MUSI BANYUASIN

_ .._.-"-~:"-..!,---... WGI."-- -_ .._""""""_ ...

PEMERINTAH KABUPATEN MUSl BANYUASIN

RENe"'N" TATA RUANO W1LAYAHKABUPATEN MUSt BANVUASIN

TAHUN 2011_ 2038

::;;'':''::='''':..'''':.''i:.:''' •••••-- .•.•-------.----------------

-..-_"I!J---[!]----@--•l!l--''''.~-..._------

,I•

PROVINSI JAMBI

UOOOOmT10:r:MrO-8T

+(

"""~'r ,"

\ !, (

t';

\rI -, ,-, -, -,,~" ,~''"1030'(l"8T m' ...,

101'VO"BT

,I

IKABUPATEN MUSt RAWAS

'.J~

LAMPlRAN!PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUS! BANYUASINNOMOR 8 TAHUN 2016TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 j

-~

2l1OOOOmT

I

,i I,

I,

I

_...-_--~-...---,-==-~---~-r"'-'-.------

DIAGRAM LOKASI_"_000

~+.-,--..-__ T__

0- 0l'QS."__ GnII"- V'"_'''-

PEMUIINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

RENCANA TATA RUANG WlLAYAHKABUPATEH MUSl BANYUASIN

TAHUN 21)11. 20:Je

PETA RENCANA POLA RUANGKABUPATEN MUSI BANYUASIN

~(QUOOoO---~-----fl __._-

.-... ..... '...•..• """' .... ....-'•.._ •....••.-=. ~'=.::...•.•""- _n •••.• &1 aAl<VUoO&lN

.-

lI£NIHlEFtNtDl

-_.--.--_ ..•...,-_.---_.-~-GontP_

""'---_ ...----.. .......•.--_-...A .....qf_.T' .•••••£, ~w-.-.-, 'uv...-uf ••.ru lll.tII$Ii~,

.-----_ ..._ ..._---.--------------,-------------------

,•"

,•

+

_.,1001' O"O"ST

+

IlW"CI"l)"Bt

350000m1

)l,000ll",1"(I"B1

103' 0'111

lUTD"B1

IKABUPATEN MUSI RAWAS

rJ-"V.r'

PROVINSI JAMBI

\

LAMPIRAN IIPERATURAN DAERAH KABUPATENMUSLBANYUASIN _NOMOR 8 TAHUN 2016TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016

)

250000",1

I

I

LAMPI RAN III_PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN _NOMOR 8 TAHUN 2016TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016

_._-.- .--

PETA RENCANA KAWASAN STRATEGISKABUPATEN MUSI BANYUASIN

••••,__ ..•.....••'"M_ ••..........-'""""'" .'_ ....'''''''''''''- "" .•........•-

PII. ou•••••n_llAHYu.-

PElIIERINTAH KASUPATEN MUSISANVUASIN

RENeANA TATA RUANO W1LAVAHKABUPATEN MUSI BANVUASIN

TAHUN 20111. 2(1~

_ 1' _

_ W<lS."

_ ••••• G<'<l,,-",_G<'<lU'T"z.- •• s

UGENOA--~- - ~ KocamaIaO-60 __

a ""'..""..--....- ..'--". _.----- __ I-_.-Rooc:'-'I<OlO<"".---~- Ga/lAP.-.llo

<>'-K.wa ••..• S'"'t~l.~""""'~G..-.o0--"--.I:E"-_ .....__ ...~"-....,••.....•.._~~ ..•.._ ••...._-CTI "-_$"'_-.a"

; =.::::::?--a::..-=:.-' ..--- ....------ ....----------------

+

•....,'0<1" O"IIT

+

•..•.,

3!OOOl1mT

"

'03" BT

~.,

.J,j

'"

'03TO"liT

PROVINS' JAMBI

2!oOOOOmT

2!OOOl1mT

I \KABUPATEN MURATARA

I;~I

KABUPATEN MUS' RAWASrY/j-

,/J", •..••.,f

I