PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika...

91
i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUALAB Skripsi Oleh : Ilham Cahyadi Prasetyo K.2308093 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika...

Page 1: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA

NEGERI 2 KARANGANYAR PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUALAB

Skripsi

Oleh : Ilham Cahyadi Prasetyo

K.2308093

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

ii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA

NEGERI 2 KARANGANYAR PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUALAB

Oleh : Ilham Cahyadi Prasetyo

K.2308093

Skripsi

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Ilham Cahyadi Prasetyo

NIM : K2308093

Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan Fisika

menyatakan bahwa skripsi saya berhudul PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MEDIA

VIRTUALAB ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,

sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Ilham Cahyadi Prasetyo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Jamzuri, M.Pd. NIP. 19521118 198103 1 002

Dyah Fitriana Masithoh, M.Sc NIP. 19770926 200212 2 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua

Sekretaris

Anggota I

Anggota II

:

:

:

:

Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D

Sri Budiawanti, M.Si

Drs. Jamzuri, M.Pd

Dyah Fitriana Masithoh, M.Sc

( )

( )

( )

( )

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

vi

ABSTRAK

Ilham Cahyadi Prasetyo. K2308093. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUALAB. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2013.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya aktivitas belajar dan kemampuan kognitif Fisika siswa kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012 menggunakan media komputer dengan program virtualab pada materi Listrik Dinamis.

Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan model Kurt Lewin dan model Kolaboratif dengan pencapaian indikator keberhasilan tercapai pada siklus kedua. Setiap siklus diawali tahap persiapan kemudian dilanjutkan tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012 sebanyak 35 siswa dengan penelitian dikhususkan pada materi Listrik Dinamis. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan diskusi dengan guru, observer dan siswa, pre-test & post-test, catatan observer, kamera & handycam dan kajian dokumen. Data-data dari hasil penelitian diolah dan dianalisis secara kualitatif yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran virtualab dapat memperbaiki aktivitas belajar siswa dan kemampuan kognitif siswa pada materi Listrik Dinamis kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas belajar pada tiap siklus. Dari indikator aktivitas yang ditentukan terjadi peningkatan aktivitas belajar positif tiap siklus, dari 33,30% di prasiklus menjadi 75,36% di siklus I dan 89,57% di siklus II. Sedangkan aktivitas belajar negatifnya semakin berkurang dalam tiap siklus, yaitu 66,70% di prasiklus menjadi 24,64% di siklus I dan 10,43% di siklus II. Kemampuan kognitif siswa juga meningkat dalam setiap siklus dengan peningkatan nilai rata-rata pre-test ke post-test, yakni 52,34 menjadi 74,06 dengan rata-rata kenaikan pretest dengan postest 50,19% pada siklus I, dan 50,14 menjadi 80,30 dengan rata-rata kenaikan pretest dengan postest 75,27% pada siklus II. Kata kunci : pembelajaran virtualab, aktivitas belajar, kemampuan kognitif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

vii

ABSTRACT

Ilham Cahyadi Prasetyo. K2308093. IMPROVING STUDENT ACHIEVEMENT PHYSICS LEARNING CLASS X.3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR ON DYNAMIC ELECTRICAL SUBJECT USING VIRTUALAB MEDIA. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, January 2013.

The purpose to be achieved in this research is increased learning activity and cognitive ability of grade X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar academic year 2011/2012 using media computer with virtualab program on Dynamic Electrical subject.

Researcher done Classroom Action Research (Classroom Action Research) with Kurt Lewin model and Collaborative model are the success indicator was reached in the second cycle. Each cycle begin preparation stage and then continued to implementation stage, observation stage and reflection stage. The subject of this research is X.3 class of SMA Negeri 2 Karanganyar academic year 2011/2012 with total of 35 students with research especially to Dynamic Electrical subject. Data obtained through observation, interview and discussion with teacher, observer and students, pre-test and post-test, observer note, camera & handycam and document review. The data from result of research were processed and analyzed qualitatively conducted in three component, such as data reduction, data presentation and conclusion.

Based on data analyze and discussion can be concluded that application of virtualab learning model can enhance learning activity and cognitive ability of students on Dynamic Electrical subject X.3 class of SMA Negeri 2 Karanganyar academic year 2011/2012. It can be seen from the observation result of learning activity in each cycle. From the specified activity indicator increased positive learning activity each cycle, from 33.30% to 75.36% in pre-cycle to cycle I and 89.57% in second cycle. While negative learning activity decreased in each cycle, which is 66.70% to 24.64% in pre-cycle to cycles I and 10.43% in the second cycle. Students cognitive ability are also increased in each cycle with an increase in the average value of pre-test to post-test is 52.34% to 74.06% with an average increase from pretest to posttest of 50.19% in the first cycle, and 50.14% to 80.30% with an average increase from pretest to posttest of 75.27% in the second cycle. Key words: virtualab learning, learning activity, cognitive ability

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

viii

MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia

mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari

Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. (Q.S. Al-Baqarah: 286)

Tiada yang memiliki kebanggan kecuali orang yang berilmu, mereka selalu

memberikan petunjuk kepada orang yang membutuhkan. (Ali Bin Abi Thalib)

Jika ingin hidup mulia janganlah menjadi beban bagi orang lain, tetapi

berusahalah meringankan beban saudaramu yang lain. (K.H. Abdullah

Gymnastiar)

Janganlah takut untuk mencoba sesuatu yang kelihatan sulit, karena setelah

melewati kesulitan, kesuksesan dan kemudahanlah yang akan kita dapat.

Semangat pantang menyerah dan doa kepada Yang Maha Kuasa. (Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Ibu dan Ayahku yang telah memberikan doa,

nasehat yang belum bisa terbalas.

Keluarga besar yang selalu memberiku

semangat dan dukungan.

Sahabat-sahabatku Yulian, Aris, Dwi Is,

Wahyu, Huda, Danang, Luki atas bantuan

dan kebersamaannya

Teman- & Teman-teman

MedFlash.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi

sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi

ini. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat

dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Sukarmin, S.Pd.,M.Si.,Ph.D. Selaku Ketua Jurusan P.MIPA Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah menyetujui permohonan penyusunan Skripsi ini.

3. Bapak Drs. Supurwoko, M.Si. Selaku Ketua Program Fisika Jurusan P. MIPA

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Jamzuri, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing I Program Fisika

Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Ibu Dyah Fitriana Masithoh, M.Sc. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

6. Bapak Drs. Bambang Sugeng Maladi,MM. Selaku Kepala SMA Negeri 2

Karanganyar yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

7. Ibu Henry Sugiarti. S,Pd. Selaku guru mata pelajaran Fisika SMA Negeri 2

Karanganyar yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis

melakukan penelitian.

8. Siswa-siswi kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar. Terima kasih atas bantuan

dan kerjasamanya.

9.

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

10. Adik-adikku tercinta yang senantiasa menjadi motivator.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

xi

11. Sahabat-sahabatku Fisika 2008 untuk segala dukungan, persahabatan, dan

bantuannya.

12. Teman-teman kost SP yang selalu memberi warna tersendiri untuk segala

dukungan dan kekeluargaannya.

13. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga amal baik semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya Skripsi yang telah dikerjakan ini masih

jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. vi

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................... vii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ...... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5

D. Perumusan Masalah....................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian........................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian......................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 8

1. Pembelajaran Fisika.................................................................. 8

a. Karakteristik Fisika .............................................................. 8

b. Pembelajaran Fisika ............................................................. 9

2. Media Pembelajaan Virtualab .................................................. 13

a. Media Pembelajaran ............................................................ 13

b. Media Pembelajaran Berbasis Komputer ............................ 15

c. Virtualab .............................................................................. 16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

xiii

3. Prestasi Belajar........................................................... .............. 17

a. Pengertian Belajar ................................................................ 17

b. Pengertian Prestasi Belajar .................................................. 19

c. Kemampuan Kognitif .......................................................... 21

d. Aktivitas Belajar .................................................................. 23

4. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 24

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ............................... .. 24

b. Model-model Penelitian Tindakan Kelas ......................... ... 27

5. Konsep Listrik Dinamis ............................................................ 29

a. Hambatan Listrik dan Beda Potensial .................................. 29

b. RangkaianListrik .................................................................. 30

B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 34

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 35

D. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 37

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 38

1. Tempat Penelitian ..................................................................... 38

2. Waktu Penelitian ...................................................................... 38

B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 38

C. Metode Penelitian .......................................................................... 39

D. Prosedur Penelitian ........................................................................ 39

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data ............................................. 42

1. Data Penelitian.......................................................................... 42

2. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 43

F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 43

1. Instrumen Penelitian ................................................................. 43

2. Instrumen Pembelajaran ........................................................... 45

G. Analisis Data ................................................................................. 46

H. Pemeriksaan Validitas Data .......................................................... 47

I. Kriteria Keberhasilan Penelitian ................................................... 49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

xiv

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBA ........... 50

A. Keadaan 50

B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I .. 52

1. Tahap Perencanaan ..................... 52

2. Tahap Pelaksanaan ....................... 53

3. Tahap Pengamatan .................... 57

4. Tahap Refleksi ............... 59

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 60

1. Tahap Perencanaan ..................... 60

2. Tahap Pelaksanaan ....................... 61

3. Tahap Pengamatan .................... 64

4. Tahap Refleksi ............... 66

D. Pembahasan dan Pengambilan Keputusan .................................... 67

... 72

A. ... 72

B. 72

74

LAMPIRAN 77

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

xv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Penelitian Formal Dengan Classroom

Action Research............................................................................. 26

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 58

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 64

Tabel 4.3 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa 68

Tabel 4.4 Kemampuan Kognitif Fisika Siswa 69

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ............................................ 11

Gambar 2.2 Rangkaian Seri........................................................................ 30

Gambar 2.3 Rangkaian Seri Pada Virtualab .............................................. 30

Gambar 2.4 Rangkaian Paralel ................................................................... 31

Gambar 2.5 Rangkaian Paralel Pada Virtualab .......................................... 31

Gambar 2.6 Hukum I Kirchoof .................................................................. 33

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir .................................................................. 36

Gambar 3.1 Skema Pemeriksaan Validasi Data ........................................ 48

Gambar 4.1 Gambar Virtualab ................................................................... 55

Gambar 4.2 Suasana Pembelajaran Virtualab Siklus I ............................... 56

Gambar 4.3 Animasi Virtualab Siklus II.................................................... 62

Gambar 4.4 Kegiatan Pembelajaran Virtualab Siklus II ............................ 63

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa ........................ 69

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa ........................... 70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Jadwal Penelitian .................................................................... 77

Lampiran 2 Silabus Fisika X ...................................................................... 78

Lampiran 3 RPP Pra Siklus ........................................................................ 86

Lampiran 4 RPP Siklus 1 ........................................................................... 94

Lampiran 5 RPP Siklus 2 ........................................................................... 104

Lampiran 6 Pedoman Virtualab (LKS Siklus 1) ........................................ 111

Lampiran 7 Jawaban Pedoman Virtualab (LKS Siklus 1) ......................... 123

Lampiran 8 LKD siklus 2........................................................................... 136

Lampiran 9 Jawaban LKD Siklus 2 ........................................................... 140

Lampiran 10 Soal Siklus 1 ........................................................................... 144

Lampiran 11 Kisi-kisi Soal Siklus 1 ............................................................ 152

Lampiran 12 Soal Siklus 2 ........................................................................... 153

Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Siklus 2 ............................................................ 160

Lampiran 14 Nilai Kognitif Siklus 1............................................................ 161

Lampiran 15 Nilai Kognitif Siklus 2............................................................ 163

Lampiran 16 Lembar Observasi ................................................................... 165

Lampiran 17 Hasil Persentase Aktivitas Belajar Siswa ............................... 183

Lampiran 18 Hasil Wawancara Dengan Guru Awal ................................... 184

Lampiran 19 Hasil Wawancara Dengan Observer Pada Siklus I ................. 187

Lampiran 20 Hasil Wawancara Dengan Observer Pada Siklus 2 ................ 189

Lampiran 21 Wawancara Siswa Siklus I ..................................................... 191

Lampiran 22 Wawancara Siswa Siklus 2 ..................................................... 192

Lampiran 23 Surat Keterangan Validasi ...................................................... 194

Lampiran 24 Surat Pengajuan Judul Skripsi ................................................ 211

Lampiran 25 Surat Permohonan Mengadakan Observasi ............................ 212

Lampiran 26 Surat Permohonan Menyusun Skripsi .................................... 213

Lampiran 27 Surat Keputusan Ijin Menyusun Skripsi ................................. 214

Lampiran 28 Surat Ijin Try Out Kepada Rektor .......................................... 215

Lampiran 29 Surat Ijin Try Out Kepada Sekolah ........................................ 216

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

xviii

Lampiran 30 SK Penelitian .......................................................................... 217

Lampiran 31 Dokumentasi Penelitian .......................................................... 218

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peseta

didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA

mengarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta

didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi

maju dan konsep hidup harmonis dengan alam.

Pelajaran Fisika di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa

untuk mempelajari alam sekitar dan prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan keluasan penerapan Fisika dalam

teknologi. Berdasarkan kenyataan, bahwa metode mengajar di sekolah sekarang

masih banyak menggunakan metode mengajar informatif (ceramah) dan belum

melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar.

SMA Negeri 2 Karanganyar merupakan salah satu sekolah yang memiliki

masukan siswa dengan prestasi belajar yang bervariasi. Karena prestasi belajar

yang bervariasi inilah maka peran serta siswa dalam kegiatan belajar mengajar di

masing-masing kelas beranekaragam. Khususnya pada siswa kelas X, siswa kelas

X merupakan kelas yang mempunyai keaktifan atau aktivitas siswa yang

bervariasi saat pembelajaran Fisika dan mempunyai kemampuan Fisika (kognitif)

yang bervariasi pula. Hasil observasi pada tanggal 14 September 2012, diperoleh

bahwa di kelas X belum diterapkan pembelajaran Fisika dengan media berbasis

komputer. Kelas X juga belum pernah melakukan praktikum dalam proses belajar

mengajar, hal ini disebabkan karena kurang beraninya guru untuk melakukan

eksperimen atau praktikum secara langsung, kemudian laboratorium Fisika di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

2 SMA Negeri 2 Karanganyar sedang digunakan sebagai kelas XI IPA 2 karena

ruang kelas yang sedang direnovasi. Guru Fisika juga mengatakan kalau alat

praktikum di laboratorium banyak yang rusak karena termakan umur, kalau ada

yang baru guru belum berani untuk menggunakannya.

Hasil observasi pra-penelitian, wawancara dengan siswa dan guru mata

pelajaran Fisika kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar pada tanggal 2 Maret

2012, ternyata masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru saat

pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sikap siswa yang

masih banyak mengobrol dengan teman semeja, meletakkan kepalanya di atas

meja dan asyik bermain sendiri. Ketika guru mengajukan pertanyaan hanya

beberapa siswa saja yang berusaha menjawab pertanyaan dari guru. Bila dilihat

dari hasil kognitif pada materi Optik hanya 8,57% siswa yang dinyatakan tuntas

dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75. Sedangkan hasil belajar siswa

pada semester gasal masih terdapat 73,33% siswa yang belum tuntas. Menurut

guru tersebut, salah satu penyebab beberapa masalah tersebut adalah masih

seringnya penggunaan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran. Menurut

salah satu siswa mengemukakan merasa bosan ketika pembelajaran berlangsung

dengan cara atau metode gurunya mengajar.

Proses belajar mengajar Fisika di sekolah perlu selalu ditingkatkan agar

kualitas pembelajaran selalu terjaga dan hasil yang diharapkan dapat memenuhi

tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Agar proses belajar mengajar dapat berhasil

dengan baik, sebaiknya siswa diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya.

Guru berupaya untuk menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat dproses

dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk

menerima dan mengolah informasi semakin besar keungkinan informasi tersebut

dimengerti dan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-

pesan dalam materi yang disajikan.

Komputer menjadi satu teknologi penting dalam masyarakat, karena

banyak digunakan dalam kegiatan bisnis, di sekolah, dan di rumah. Pada tahun-

tahun belakangan, pemanfaatan komputer mendapat perhatian besar karena

kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

3 Banyak materi pelajaran yang dapat disampaikan melalui komputer, jika siswa

memiliki kemampuan menggunakan komputer. Selain itu media komputer dapat

dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa atau guru. Penggunaan komputer dalam

proses pembelajaran bermacam-macam bentuknya tergantung kecakapan

pendesain dan pengembang pembelajaran, bisa berbentuk permainan (games),

mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk

visual dan audio yang dianimasikan.

Animasi merupakan suatu teknik pergerakan gambar atau paparan yang

dihasilkan oleh gabungan dari media komputer. Secara sederhana, animasi

komputer merupakan model pembelajaran menggunakan program komputer untuk

mensimulasikan beberapa percobaan Fisika, tidak lewat percobaan di

laboratorium, tetapi lewat monitor komputer dan siswa dapat mempelajarinya dari

simulasi itu. Dalam Paul Suparno, (2007: 110) dapat diringkas beberapa

keuntungan dengan menggunakan simulasi komputer, antara lain: (1) Dapat

dilakukan oleh siswa kapanpun termasuk di rumah sehingga mereka dapat belajar

lebih lama dan mengulangi bahan lebih lama tanpa terkait oleh guru. (2) Dapat

menyajikan simulasi dari percobaan yang sulit dan alatnya mahal, dengan cara

yang murah dan mudah bahkan dapat dilihat lebih jelas. (3) Reaksi dan kejadian

mikro dapat disimulasikan dengan jelas dalam model sehingga siswa makin jelas

menangkap konsepnya. Misalnya, model gerak atom atau muatan yang sulit

dilihat mata dapat dilakukan dengan simulasi komputer. (4) Para ahli miskonsepi

menemukan bahwa simulasi komputer dapat membantu menghilangkan

miskonsepsi siswa karena siswa dapat membandingkan pemikirannya yang tidak

benar dengan simulasi yang mereka lakukan dan dilihat.

Program Virtualab digunakan untuk membuat rangkaian listrik DC.

Virtualab merupakan sofware Educational

Courseware dan dapat diunduh melelui jaringan

internet pada situs www.pintarmedia.com. Animasi merupakan pilihan yang baik

digunakan sebagai media pembelajaran. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak

guru yang belum menggunakan media berbasis komputer dan masih banyak guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

4 yang mengalami kesulitan dalam memproses media animasi yang tepat dalam

proses pembelajaran Fisika.

Survei dari 3 sekolah SMA Negeri yang ada di Karanganyar, masing-

masing sekolah mempunyai dua laboratorium komputer yang masing-masing

berisi 20 unit komputer, sehingga setiap sekolah mempunyai 40 unit komputer di

dalam laboratorium komputernya. Namun ternyata penggunaannya belum

maksimal. Fasilitas komputer yang telah dimiliki oleh sekolah tersebut baru

digunakan sebagai media pembelajaran untuk bidang studi teknologi informasi

komputer (TIK). Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan pemanfaatan fasilitas

yang telah dimiliki, yaitu dengan mengoptimalkan penggunaannya dalam rangka

pembelajaran untuk bidang studi yang lain, salah satunya adalah pembelajaran

Fisika.

Berdasar latar belakang masalah tersebut, maka penulis berkeinginan

untuk melakukan peningkatan prestasi belajar Fisika siswa dilihat dari aspek

kognitif, dan aspek aktivitas belajar siswa kelas X.3 dengan menggunakan

Program Virtualab dalam pembelajaran listrik dinamis siswa kelas X SMA Negeri

2 Karanganyar. Peneliti memilih Program Virtualab sebagai pemanfaatan media

komputer yang sudah tersedia di sekolah. Peneliti memilih materi listrik dinamis

karena saat pengambilan data jatuh pada semester dua dan kondisi alat praktikum

khususnya untuk materi Listrik di laboratorium banyak yang rusak. Sehingga

penelitian ini mengambil judul Fisika Siswa

Kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar Pada Materi Listrik Dinamis

Menggunakan Media Virtualab

B. Identifikasi Masalah

berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran yang digunakan masih tradisional yaitu metode cermah.

2. Prestasi belajar siswa bervariasi.

3. Terdapat kelas dengan aktivitas siswa yang aktif dan terdapat kelas dengan

aktivitas siswa kurang aktif dalam pembelajaran fisika.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

5 4. Belum pernah diterapkannya pembelajaran fisika dengan media berbasis

komputer.

5. Siswa kelas X belum pernah melakukan praktikum dalam pembelajaran

fisika.

6. Kurang beraninya guru untuk melakukan praktikum dalam pembelajaran

fisika.

7. Alat praktikum di laboratorium fisika banyak yang rusak.

8. Terdapat siswa yang tidak memperhatikan guru saat pembelajaran

berlangsung.

9. Hanya ada beberapa siswa yang berusaha menjawab pertanyaan guru.

10. Hasil belajar siswa pada semester gasal 73,33% siswa belum tuntas KKM.

11. Siswa merasa bosan ketika pembelajaran fisika.

12. Banyak guru kesulitan dalam memperoleh program animasi yang tepat untuk

menyampaikan materi fisika kepada siswa.

13. Fasilitas yang lengkap tetapi tidak optimal dalam menggunakan fasilitas

tersebut untuk kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 2 Karanganyar.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah di atas, maka

peneliti membatasi masalah agar penelitian ini dapat mencapai tujuan, ruang

lingkup dan arahan yang jelas. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Penggunaan Program Virtualab, yakni sebuah sofware internasional yang

Educational Courseware Malaysia dan dipublikasikan

melalui jaringan internet pada situs www.pintarmedia.com.

2. Pembelajaran ditinjau dari afektif siswa khususnya aktivitas belajar siswa dan

kemampuan kognitif siswa.

3. Materi Fisika yang diambil pada penelitian ini adalah materi Hukum Ohm

dan hukum kirchoff I untuk SMA kelas X semester 2.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

6

D. Rumusan Masalah

berdasrkan identifikasi masalah, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah Program Virtualab dapat diterapkan dalam pembelajaran Fisika

materi Listrik Dinamis siswa kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar?

2. Adakah peningkatan prestasi belajar Fisika siswa dalam pembelajaran Fisika

materi Listrik Dinamis siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar

menggunakan media virtualab dilihat dari aspek kognitif, dan aktivitas belajar

siswa kelas X.3?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menerapkan Program Virtualab dalam pembelajaran Fisika materi

Listrik Dinamis siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar.

2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas X.3 dilihat dari

aspek kognitif, dan aspek aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran Fisika

pada materi Listrik Dinamis siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar

menggunakan media komputer dengan Program Virtualab.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Bagi Guru:

a. Sebagai pertimbangan untuk menggunakan media yang bervariasi dalam

penyampaian materi Fisika.

b. Sebagai pertimbangan untuk menggunakan media berbasis komputer

dalam penyampaian materi Fisika.

2. Bagi Peneliti

Bagi peneliti sebagai calon guru Fisika, untuk memberikan gambaran dalam

menggunakan media yang bervariasi apabila nanti menjadi guru Fisika di

sekolah.

3. Bagi Siswa

Media ini dapat memberi daya tarik tersendiri bagi siswa untuk belajar Fisika,

sehingga siswa tidak merasa bosan dengan metode pembelajaran yang bisa

diterapkan di sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran Fisika

a. Karakteristik Fisika

Fisika merupakan bagian dari sains. Sains berkaitan dengan cara mencari

tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya

penguasaan kumpulan pegetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Menurut Conant dalam (Asri Widowati, 2008: 1) mendefinisikan sains

sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama

lain, dan tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk

diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut . Carin & Sund dalam (Asri

Widowati, 2008: 1) mendefinisikan sains adalah suatu sistem untuk memahami

alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol . Oleh karena itu,

IPA harus dipandang sebagai cara berpikir untuk melakukan penyelidikan dan

sebagai kumpulann pengetahuan. Pembelajaran Fisika lebih banyak menekankan

pada pendekatan keterampilan proses yang berhubungan dengan pengamatan

terhadap gejala-gejala alam dan melibatkan siswa secara aktif. Melalui kegiatan

tersebut siswa dapat memperoleh konsep, prinsip, teori, dan hukum-hukum Fisika

melalui observasi, eksperimen, cara berfikir yang logis, kritis, rasional, dan

objektif.

Berdasarkan uraian definisi sains, dapat disimpulkan bahwa Fisika pada

hakikatnya adalah kumpulan pengetahuan, cara berfikir, dan penyelidikan. Fisika

sebagai kumpulan pengetahuan dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori,

dan model. Fisika sebagai cara berpikir merupakan aktivitas yang berlangsung di

dalam pikiran orang yang berkecimpung didalamnya karena adanya rasa ingin

tahu dan hasrat untuk memahami fenomena alam. Fisika sebagai cara

penyelidikan merupakan cara bagaimana informasi ilmiah diperoleh, diuji, dan

divalidasikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

9 b. Pembelajaran Fisika

Pelajaran Fisika sebenarnya mudah dipelajari tetapi, sekarang berubah

menjadi mata pelajaran yang sulit dipahami dan tidak disenangi sebagian besar

siswa. Hal ini terjadi karena guru tidak menggunakan pendekatan atau strategi

pembelajaran yang tepat. Secara umum, rendahnya rata-rata perolehan nilai pada

mata pelajaran Fisika mengindikasikan proses pembelajarannya belum dapat

berlangsung sebagaimana mestinya. Kondisi itu antara lain diseabkan konsep

Fisika sekarang lebih sering disampaikan guru kepada siswa sebagai fakta, bukan

sebagai peristiwa atau gejala alam yang harus dinikmati, diukur, dan didiskusikan.

Mengingat Fisika mempelajari tentang benda dan gejala-gejala

kebendaan faktor media adalah sangat penting. Media pada pelajaran Fisika harus

dipilih alat-alat percobaan yang tepat untuk materi yang tepat. Perlu diperhatikan

dalam meramu media dalam wujud percobaan Fisika atau lainnya antara lain:

1) Pilih media yang paling menarik bagi siswa.

2) Pilih media yang paling sederhana.

3) Pilih media yang tidak membahayakan siswa.

4) Pilih media yang menentang bagi siswa.

5) Pilih media yang konsepsual.

dalam (Azhar Arshad, 2010:4)

mengyatakan:

Secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik menggunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Di lain pihak, national education association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio-visual dan peralatannya: dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.

Menurut Briggs dalam Arief S. Sardiman mendefinisikan media adalah segala

alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar

seperti film, buku, dan kaset .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

10

Dari pandangan pendefinisi media dapat dikatakan bahwa media

merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami

sesuatu dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama

dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan

ceramah tanpa alat bantuan.

Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa

sebaiknya diajikan untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Semakin banyak

alat indera yangdignakan untk menerima dan mengolah informasi semakin besar

kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam

ingatan. Menurut Baugh (Azhar Arsyad, 2010: 10) kurang lebih 90% hasil

belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5%

diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi indera lainnya . Sementara itu, Dale

(Azhar Arsyad, 2010: 10) memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar

melalui indera pandang berkisar 75% melalui indera dengar sekitar 13%, dan

melalui indera lainnya sekitar 12% .

Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai

onc of

Experience (Kerucut Pengalaman Dale). Kerucut (Gambar 2.1) merupakan

elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan

oleh Bruner. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung

(konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian

melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di

puncak krucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu.

Dasar pengembangan kerucut di bawah bukanlah tingkat kesulitan,

melainkan tingkat keabstrakan jumah jenis indera yang turut serta selama

penerimaan isi pengajaran atau pesan. Pengalaman langsung akan memerikan

kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang

terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan,

pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Ini dikenal dengan learning by

doing misalnya keikutsertaan dalam melakukan percobaan di laboratorium.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

11

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Nana Sudjana, 2009: 109)

Penjelasan:

1) Pengalaman langsung Dalam pengalaman ini anak mengalami sendiri, berbuat sendiri. Dengan cara ini akan memperoleh pengalaman secara langsungsehingga hasilnya akan lebih berarti padanya.

2) Pengalaman langsung melalui benda-benda tiruan Karena tidak semua hal dapat dipelajari secara langsung maka banyak hal yang dipelajai secara langsung maka banyak hal yang dipelajari melalui banda tiruan.

3) Pengalaman melalui dramatisasi Dengan berdramatisasi anak berkesempatan melakukan, menafsirkan, dan memerankan uatu peranan tertentu.

4) Pengalaman melalui demonstrasi Pada demonstrasi, anak kelihatannya tidak seaktif pada ketiga jenis diatas. Anak lebih banyak melihat dari pada berbuat. Jadi demonstrasi lebih abstrak dari pada dramatisasi.

5) Pengalaman melalui karyawisata Karyawisata adalah kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Dalam karyawisata siswa menganaisis, mengobservasi, dan meneliti sesuatu di luar kelas.

Lambang kata

Lambang Visual

Perekam Radio

Televisi dan Gambar Hidup

Pameran

Karyawisata

Demonstrasi

Pengalaman melalui drama

Pengalaman melelui benda-benda tiruan

Pengalaman langsung dan bertujuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

12

6) Pengalaman melalui pameran Dalam pameran diperlihatkan benda-benda ealistik, dengan maksud menyajikan suatu ide atau gagasan.

7) Pengalaman melalui televisi dan gambaran hidup Alat ini berpengaruh pada anak melalui pendengaran dan penglihatan. Jadi, pengalaman yang diperolehnya tidak langsung tetapi membutuhkan penghayatan yang tinggi.

8) Pengalaman melalui radio dan rekaman Pengalaman ini hanya membutuhkan pendengaran saja, sehingga lebih sulit lagi dibandingkan dengan televisi dan gambar hidup.

9) Pengalaman melalui lambang-lambang visual Pengalaman ini memerlukan penghayatan dan pemikiran yang tajam, sebab harus menterjemahkan lambang tadi untuk membentuk suatu pengertian.

10) Lambang kata Merupakan pengganti ha-hal yang bersifat konkret. Kata-kata adalah abstraksi yang mutlak. (Nana Sudjana, 2009: 107-108)

Fisika dipandang sebagai suatu proses dan sekaligus produk sehingga

dalam pembelajaran harus mempertimbangkan strategiatau metode pembelajaran

ayang efektif dan efisien yaitu salah satunya melalui kegiatan praktik. Hal ini

dikarenakan melalui kegiatan praktik, siswa melakukan plah pikir dan juga olah

tangan . (Raysuryo, 2012).

Kegiatan praktik menurut Kerr merupakan percobaan yang disampaikan

oleh guru dalam bentuk demonstrasi, demonstrasi secara kooperatif oleh

sekelompok siswa, maupun percobaan dan observasi oleh siswa. Kegiatan

tersebut dapat berlangsung di laboratorium atau tempat lain. (Zuhdan, 2001: 27).

Tercantum dalam makalah berjudul Peranan Praktikum Dalam

Pembelajaran Biologi terdapat penjelsan: Sedikitnya ada empat alasan yang dikemukakan para pakar pendidikan IPA mengenai pentingnya kegiatan praktikum (Woolnough & Allsop, 1985: 5- 8). Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar melaksanakan eksperirnen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran. (http://file.upi.edu)

Dalam uraian mengenai peranan praktikum, pembelajaran Fisika yang

tepat adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada kegiatan aktif siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

13 dalam menggunakan semua indera melalui memahami dan menyerap konsep-

konsep Fisika melalui kegiatan ilmiah. Siswa perlu berinteraksi secara langsung

dengan objek-objek konkret karena Fisika bukan hanya teori-teori yang

menjelaskan gejala-gejala fisis saja, tetapi juga proses untuk mencari penjelasan

mengenai gejala-gejala fisis tersebut, sehingga keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran ini diharapkan akan berpengaruh pada pertumbuhan kinerja ilmiah

siswa.

2. Media Pembelajaran Virtualab

a. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari

perantara atau pengantar. Menurut

Association for Educational Communications and Technology (AECT) dalam

Azhar Arsyad (2010: 3) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang

digunakan untuk menyalurkan informasi. Sedangkan Soemarsono (2007: 67)

menyataka Media pendidikan adalah media dimana penggunaannya

diintegrasikan dengan tujuan maupun isi pengajaran yang biasa dituang dalam

Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dengan tujuan untuk mempertinggi

sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan

kepada penerima pesan.

Garlach & Ely dalam Azhar Arsyad (2010: 12-14) mengemukakan tiga

ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang

dapat dilakukan oleh media yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh guru.

Adapun ringkasan ketiga ciri tersebut yaitu:

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property), menggambarkan kemampuan media

merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa

atau objek.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property), merupakan transformasi

kejadian atau objek.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

14

3) Ciri Distributif (Distributive Property), memungkinkan suatu kejadian

atau objek ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan

kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan

menstimulasikan pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian

tersebut.

Sedangkan menurut Soemarsono (2007: 70), ciri-ciri umum media

pendidikan yaitu: (1) media tersebut pada umumnya dapat dilihat dan didengar (2)

media pendidikan merupakan alat bantu belajar mengajar di kelas maupun di luar

kelas, (3) media pendidikan merupakan perantara yang digunakan untuk

pendidikan dan (4) media p

Soemarsono (2007: 73) juga menyampaikan pengelompokan jenis-jenis

media pendidikan. Adapun hasil pengelompokannya yaitu:

1) Media asli dan tiruan. 2) Media grafis. 3) Media proyeksi (Visual Aids) yang dibagi menjadi proyeksi diam (Still

Projection) dan proyeksi gerak (Movies Projection). 4) Media dengar (Audio Media). 5) Media dengan pandang (Audio Visual Aids). 6) Media cetak (Printed Materials).

Secara umum, menurut Arief S. Sadiman (2010: 17-18) media

pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya: (1) objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan gambar, film atau model, (2) objek yang kecil, bisa dibantu dengan film, gambar, (3) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse.

3) Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sifat pasif anak. Dalam hal ini media pembelajaran berfungsi untuk: (1) menimbulkan kegairahan belajar, (2) memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, (3) memungkinkan si pebelajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

Dalam memilih media pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa

faktor terkait sehingga media dapat mendukung pencapaian tujuan yang

ditetapkan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: (1) faktor manusiawi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

15 yang bersumber dan berkenaan dengan faktor siswa (pelajar) dan faktor guru. (2)

faktor komunikasi yang efektif, yang bertalian dengan faktor siswa, faktor isi

pelajaran, dan tujuan yang hendak dicapai. (3) faktor biaya yang reasonable, yang

bertalian dengan faktor tujuan yang hendak dicapai, faktor pasaran, dan faktor

keadaan. (4) Faktor hambatan-hambatan praktis, yang bertalian dengan faktor

keadaan, fa (Oemar Hamalik, 2003: 203).

Dari batasan-batasan media dapat disimpulkan bahwa media adalah alat

komunikasi dan sumber informasi. Fungsi utama media adalah untuk

mempermudah komunikasi dan proses belajar. Media pembelajaran yang

digabungkan dengan pengalaman langsung dapat membantu siswa

mempersatukan pengalaman sebelumnya dan memfasilitasi belajar dari konsep

yang abstrak.

b. Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi juga semakin

mengembangkan bentuk dan vareasi media pembelajaran. Menurut Thompson

dalam Wijaya Kusuma (2010:320) Komputer yang digunakan dalam

pembelajaran dapat memberikan manfaat, yakni saat digunakan komputer

meningkatkan motivasi pembelajaran. Para siswa akan menikmati kerja komputer

ini dan komputer memberikan tantangan disampingmkomputer menampilkan

perpaduan antar text, gambar (foto), film (video), animasi gerak, dan suara secara

bersamaan maupun bergantian.

Wankat & Oreonovicz dalam Made Wena (2009:205) menjelaskan

bahwa keuntungan utama metode pembelajaran berbasis komputer adalah

memberi kemudahan bagi guru dalam mengembangkan materi pembelajaran lebih

lanjut. Demikian pula pembelajaran berbasis komputer memiliki beberapa

keuntungan antara lain sebagai berikut.

1). Dapat mengakomodasi siswa yang lamban karena dapat menciptakan iklim belajar yang efektif dengan cara yang lebih individual.

2). Dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan karena tersedianya animasi grafis, warna, dan musik.

3). Kendali berada pada siswa sehingga kecepatan belajar dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

16

Disamping itu, menurut Made Wena (2009:205) pembelajaran komputer

juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut.

1). Hanya efektif digunakan oleh satu orang atau kelompok kecil. 2). Jika tampilan fisik isi pembelajaran tidak dirancang dengan baik atau

hanya merupakan tampilan seperti buku teks biasa, maka siswa cepat bosan.

3). Guru yang tidak memahami aplikasi program komputer tidak dapat merancang pembelajaran lewat media komputer, ia harus bekerja sama dengan ahli programmer komputer grafis, juru kamera, dan teknisi komputer.

Mengacu pada beberapa keuntungan dan kelemahan yang diperoleh,

maka penggunaan komputer dalam pembelajaran diyakini mampu membantu

siswa dalam memahami isi/ materi pelajaran. Oleh karena itu, pengembangan

pembelajaran berbasis komputer dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat

penting dan harus dilakukan oleh guru.

c. Virtualab

Virtualab merupakan suatu program pembelajaran Fisika berbasis

komputer. Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam

dua jenis, yaitu media jadi karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat

dipasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization) dan media

rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud

dan tujuan pembelajaran tertentu(media by design) . (Sadiman,2012:83).

Dari pernyataan tersebut dapat dikategorikan bahwa media komputer

merupakan media rancangan karena didalam penggunaannya sangat diperlukan

perancangan khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan.

Adapun cara belajar mengajar menggunakan komputer adalah melalui:

1) Tutorial dengan komputer

2) Praktek latihan kecakapan

3) Demonstrasi

4) Permainan

5) Simulasi dengan komputer

6) Menulis dengan komputer

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

17

Penggunaan Program Virtualab dalam praktikum simulasi tidaklah mahal

jika dibandinkan dengan praktikum riil. Praktikum riil memerlukan alat dan

harganya terkadang tidak terjangkau. Alat-alat di laboratorium semakin hari juga

semakin banyak yang rusak, karena dimakan usia atau rusak karena

penggunaannya kurang tepat. Dengan pemanfaatan Program Virtualab, sekolah

hanya menyediakan seperangkat kamputer. Apabila di abad XXI teknologi sudah

semakin berkembang, sehingga komputer merupakan hal yang bisa dan setiap

siswa pasti sudah pandai mengoperasikannya.

Animasi virtualab sangat menarik untuk mengajarkan materi Fisika yang

berhubungan dengan elektronik, terutama materi Hukum Ohm dan Hukum

Kirchoff I tentang rangkaian seri paralel, karena didesain sedemikian rupa

sehingga dapat dibuat rangkaian seri maupun paralel komponen listrik sesuai

dengan keinginan yang mengoperasikan.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Untuk memahami arti dari belajar maka akan diawali dengan

mengemukakan beberapa definisi-definisi belajar.

Pengertian belajar menurut Slameto (2010: 2

proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan li ) juga

ditunjukkan dalam bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap,

tingkah laku, ketrampilan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain pada

individu yang belajar.

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari perjalanan individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

18

yang dialami secara langsung dan aktif

oleh siswa pada saat mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar yang

direncanakan dan disajikan di sekolah baik yang terjadi di kelas maupun di luar

lajar

merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen

sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya. Perubahan-perubahan

tersebut tidak disebabkan faktor kelelahan (fatigue), kematangan ataupun karena

mengkonsumsi obat terten

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 165-167) bahwa prinsip

umum belajar adalah sebagai berikut:

1) Belajar merupakan bagian dari perkembangan. 2) Belajar berlangsung seumur hidup. 3) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor

lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri. 4) Belajar mencakup semua aspek kehidupan. 5) Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu. 6) Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru. 7) Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi. 8) Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang

paling kompleks. 9) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan. 10) Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau

bimbingan dari orang lain.

Untuk lebih memahami, Cronbanch mengemukakan adanya unsur-unsur

utama dalam belajar. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

1) Tujuan Belajar diarahkan kepada pencapaian suatu tujuan dan untuk memahami suatu kebutuhan.

2) Kesiapan Untuk dapat belajar dengan baik seorang individu perlu memiliki kesiapan, baik fisik maupun psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarinya.

3) Situasi Belajar berlangsung dalam situasi belajar yang melibatkan tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang turut tersangkut dalam kegiatan belajar serta kondisi siswa yang belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

19

4) Interpretasi Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi, yaitu melihat hubungan antara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan pencapaian tujuan.

5) Respon Berpegang dari hasil interpretasi, maka individu memberikan respon dalam belajar.

6) Konsekuen Setiap usaha pasti akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi entah itu berhasil ataupun kegagalan, demikian juga dengan usaha belajar siswa.

7) Reaksi terhadap kegagalan Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang akan terjadi adalah kegagalan yang dialami siswa. Bagaimana reaksi siswa saat menerima suatu kegagalan tersebut. (Nana Syaodih Sukmadinata 2009: 157)

Dari berbagai tinjauan tentang belajar, maka dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses kegiatan yang ditandai dengan adanya suatu perubahan

yang terjadi pada individu, baik berupa tingkah laku, sikap, kebiasaan,

pengetahuan dan kecakapan yang sifatnya menetap dalam waktu yang lama.

Perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan individu dalam

upaya mencapai tujuan dari belajar.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Berhasil atau tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari

hasil belajar siswa atau prestasi belajarnya. Hasil belajar seorang siswa dapat

dilihat dari prestasi yang telah dicapainya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

diterangkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai,

dilakukan untuk mendapatkan suatu kecakapan dan kepandaian (Tim Penyusun

Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1991: 108). Jadi prestasi

belajar adalah hasil dari perbuatan belajar dan bertujuan untuk mendapatkan

kecerdasan.

Sedangkan L.L Pasaribu dan B. Simanjuntak (1983) mengatakan bahwa

Achievement (prestasi) adalah isi kapasitas seseorang. Yang dimaksud adalah

hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti didikan ataupun latihan tertentu.

I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

20

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang yang telah melakukan

atau mengerjakan suatu proses pendidikan.

Setiap proses akan membuahkan hasil. Demikian pula dengan

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya . Dari uraian mengenai hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan baru siswa yang dimiliki karena adanya

proses belajar yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan kompetensi didasarkan pada

klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi

tiga ranah, yaitu:

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

2) Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sifat yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3) Ranah psikomotor

Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yakni gerakan

reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau

ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspresif, dan

interpretative

(Nana Sudjana, 2009: 22-31).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

21

Selain pendapat taksonomi Bloom di atas, Gagne dalam Slameto (2010:

14-15) juga mengungkapkan bahwa ada lima macam kemampuan manusia yang

merupakan hasil belajar, yaitu:

1) Ketrampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting. 2) Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang, termasuk

kemampuan memecahkan masalah. 3) Informasi verbal. 4) Kemampuan motorik yang diperoleh di sekolah. 5) Sikap dan nilai yang berhubungan dengan arah serta intensitas emosional

yang dimiliki seseorang.

Berdasarkan kedua pendapat Nana Sudjana dan Gagne, dapat

disimpulkan bahwa pada dasarnya hasil belajar siswa dapat digolongkan menjadi

tiga, yaitu kemampuan intelektual, sikap dan nilai, serta kerja atau kemampuan

bertindak. Dalam penelitian kali ini, prestasi yang diihat adalah kemampuan

kognitif dan aktivitas belajar siswa.

c. Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif bisa diartikan sebagai kemampuan individu untuk

menggunakan pengetahuan yang dimiliki secara optimal untuk pemecahan

masalah yang berhubungan dengan diri dan lingkungan sekitar. Tanpa

kemampuan kognitif, mustahil siswa dapat memahami faedah dan menangkap

pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran yang diikuti. Itulah

sebabnya pendidikan dan pembelajaran perlu diupayakan agar kemampuan

kognitif para siswa dapat berfungsi secara positif dan bertanggung jawab.

Berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil

belajarnya. Hasil belajar secara umum dikelompokkan menjadi tiga kelompok

yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan menurut Bloom, hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

22

Bloom dan beberapa ahli pendidikan memiliki pendapat yang sama

dalam mengklasifikasikan kemampuan kognitif. Pengklasifikasian kemampuan

kognitif yang tercantum dalam Nana Sudjana (2009: 23-29) secara ringkas yaitu

adalah sebagai berikut:

1) Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan mencakup ingatan siswa akan hal-hal yang pernah dipelajari dan

disimpan dalam ingatan. Pengetahuan dapat meliputi fakta, kaidah, dan prinsip

yang diketahui.

2) Pemahaman (comprehension)

Pemahaman mencakup kemampuan siswa untuk menangkap makna dan arti

dari bahan yang dipelajari. Pemahaman meliputi pengertian terhadap hubungan

antar faktor, hubungan antar konsep, hubungan sebab akibat, dan penarikan

kesimpulan.

3) Penerapan (application)

Penerapan mencakup kemampuan siswa untuk menerapkan suatu kaidah atau

prinsip pada suatu kasus atau masalah yang konkret dan baru atau penggunaan

pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

4) Analisis (analysis)

Analisis mencakup kemampuan siswa untuk merinci suatu kesatuan kedalam

bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat

dipahami dengan baik. Adapun kemampuan ini dinyatakan dalam

penganalisisan bagian-bagian pokok atau komponen-komponen dasar bersama-

sama dengan hubungan antar bagian-bagian itu.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis mencakup kemampuan siswa untuk membentuk suatu kesatuan atau

pola baru meliputi menggabungkan berbagai informasi menjadi suatu

kesimpulan atau konsep.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

23 6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi mencakup kemampuan siswa untuk membentuk suatu pendapat

mengenai sesuatu atau beberapa hal bersama pertanggung jawaban pendapat

tersebut yang berdasarkan kriteria tertentu, kemampuan ini dinyatakan dalam

memberikan penilaian terhadap sesuatu

Kemampuan kognitif mempunyai enam klasifikasi, tetapi penguasaan tiap

tingkatan itu berdasarkan jenjang perkembangan usia dan kedewasaan anak didik.

Pada jenjang SMA kemampuan kognitif yang harus dikuasai adalah tingkat satu

sampai tingkat empat, yaitu dari pengetahuan sampai analisis.

d. Aktivitas Belajar

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku.

Dalam proses belajar, aktivitas peserta didik merupakan permasalahan yang

sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru agar proses belajar mendapat

hasil yang optimal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 31),

Jadi aktivitas belajar siswa adalah setiap kegiatan atau kesibukan yang dilakukan

oleh siswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan menurut Sardiman (2010:

95

aktif, karena tanpa aktivitas kegiatan pembelajaran tidak mungkin dapat terjadi.

Dalam merancang pembelajarannya, seorang guru harus mampu

mengarahkan dan mengoptimalkan keaktifan yang telah dimiliki oleh setiap

siswa. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah.

Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim

terdapat di sekolah sekolah tradisional. Menurut Paul B. Diedrich yang dikutip

oleh Sardiman (2010: 101) membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan

siswa yang digolongkan menjadi 8 aktivitas adalah sebagai berikut:

1) Visual activities meliputi kegiatan membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, atau pekerjaan orang lain,

2) Oral Activities termasuk menyatakan pendapat, 3) Listening activities termasuk kegiatan mendengarkan uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

24

4) Writing activities meliputi menulis karangan, cerita, laporan, angket, menyalin,

5) Drawing activities meliputi kegiatan menggambar, membuat grafik, peta, diagram,

6) Motor activities contohnya: melakukan percobaan, membuat konstruksi, mereparasi, bermain, berkebun, beternak,

7) Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan dan aktivitas,

8) Emosional activities, termasuk menaruh minat, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tegang.

Berbagai macam kegiatan aktivitas harus berusaha diciptakan di dalam

kelas agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar. Aktivitas yang diamati oleh

penelitian adalah visual activities, oral activities, listening activities, writing

activities, dan drawing activities.

4. Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Suharsimi (2010: 2-3) mendefinisikan penelitian tindakan kelas melalui

Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan mutu suatu hal menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan

adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang

dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok

siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru

yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti

tersebut disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut

diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Suharsimi (2010: 58) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah

penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelasnya. Sedangkan paper Mohammad Ali Salmani Nodoushan

dalam MJAL1 (2009: 220) yang berjudul Improving Learning and Teaching

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

25 Through Action Research menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas berbeda

bentuk dengan penelitian kalitatif dan kuantitatif, fokus penelitian ini adalah

masalah di kelas yang membutuhkan penjelasan dan solusi.

Berdasarkan beberapa pengertian penelitian tindakan kelas, peneliti

menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang

bersifat reflektif, dengan berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi guru di

kelas dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran. Pemecahan

masalah dilakukan dengan tindakan-tindakan nyata yang terencara dan terukur

oleh guru atau arahan dari guru yang diberikan pada siswa.

Komponen-komponen dalam suatu kelas yang dapat dikaji melalui

penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi (2010: 58-59) meliputi :

1. Siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/ lapangan/ laboratorium/ bengkel, ketika sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah di malam hari, atau ketika sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah.

2. Guru, dapat dicermati ketika guru yang bersangkutan sedang mengajar di kelas, sedang membimbing siswa-siswa yang sedang berdarma wisata, atau mengadakan kunjungan ke rumah siswa.

3. Materi pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.

4. Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar, dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar, yang diamati adalah guru, siswa, atau keduanya.

5. Hasil pembelajaran, merupakan produk yang harus ditingkatkan, pasti terkait dengan tindakan unsur lain, yaitu proses pembelajaran, peralatan atau sarana pendidikan, guru, dan siswa itu sendiri.

6. Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang melingkungi siswa di rumahnya. Bentuk perlakuan atau tindakan yang dapat dilakukan adalah mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih kondusif.

7. Pengelolaan, merupakan kegiatan yang sedang diterapkan dan dapat diatur/direkayasa dalam bentuk tindakan. Unsur pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan direkayasa dala bentuk tindakan. Dalam hal ini yang digolongkan sebagai kegiatan pengelolaan misalnya cara pengelompokan siswa ketika guru memberikan tugas, pengaturan jadwal, pengaturan tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penataan peralatan pemilik siswa, dan sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

26

Salah satu ciri penelitian tindakan kelas adalah adanya kolaborasi

(kerjasama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, dan siswa) dan peneliti (dosen,

widyaswara) dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan

keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action). Suharsimi

(2010 kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan

peneliti sangat penting dalam bersama menggali dan mengkaji permasalahan

nyata yang dihadapi. Terutama dalam kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun

usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil dan

menyusun laporan .

Penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian formal. Penelitian

formal bertujuan menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum.

Penelitian tindakan lebih bertujuan memperbaiki kinerja. Perbedaan antara

penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) disajikan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1: Perbedaan Antara Penelitian Formal Dengan Classroom Action

Research (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010: 10).

No. Ketentuan Penelitian Formal Penelitian CAR

1. Pelaku Dilakukan orang lain Dilakukan oleh guru yang

bersangkutan

2. Sampel Harus representatif Tidak harus representative

3. Instrumen Harus valid dan reliabel Tidak harus valid dan reliable

4. Statistik Analisis statistik yang

baik

Tidak harus menggunakan

statistic

5. Hipotesis Hipotesis harus jelas Tidak mensyaratkan Hipotesis

6. Teori Harus berlandaskan

teori yang telah ada

Teori tidak terlalu

berpengaruh

7. Fungsi Menguji Teori Memperbaiki praktik

pembelajaran secara langsung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

27 b. Model-Model Penelitian Tindakan Kelas

Model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan sekarang cukup

banyak. Wijaya Kusuma et al (2010:27) menyampaikan model PTK ada 2, yaitu:

model Kurt Lewin dan model Kemmis & McTaggart. Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

1) Model Kurt Lewin

Menurut Kurt Lewin, penelitian tindakan terdiri dari empat komponen,

yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting).

2) Model Kemmis & McTaggart

Model Kemmis & McTaggart merupakan pengembangan konsep yang

diperkenalkan Kurt Lewin hanya saja komponen tindakan (acting) dan

pengamatan (observing) dijadikan satu kesatuan karena keduanya

merupakan tindakan yang tidak terpisah, terjadi dalam waktu yang sama.

Basrowi (2007: 73-75) mengungkapkan model-model penelitian tindakan

kelas sehingga dapat dirangkum sebagai berikut:

1) Model Guru Sebagai Peneliti

Model penelitian tindakan kelas yang menandang guru sebagai peneliti

memiliki ciri utama yang sangat menonjol dan penting yaitu sangat

berperannya guru sendiri dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam

model guru sebagai peneliti, tujuan utama penelitian tindakan kelas

adalah untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas. Pada

model ini guru terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Dengan model penelitian yang demikian ini, guru

mencari dan menentukan permasalahan penelitiannya sendiri untuk

dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas. Seandainya guru

melibatkan pihak lain dalam penelitian, peranannya tidak dominan.

Sebaliknya, keterlibatan pihak lain dari luar hanya bersifat konsultatif

dalam mencari dan mempertajam permasalahan-permasalahan

pembelajaran yang dihadapi oleh guruyang sekiranya layak untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

28

dipecahkan memaliu penelitian tindakan kelas. Jadi dalam penelitian

tindakan kelas model guru sebagai peneliti, guru berperan sebagai

peneliti dan peran pihak luar sangak kecil dalam proses penelitian.

2) Model Kolaboratif

Model penelitian tindakan kelas kolaboratif melibatkan beberapa pihak

luar baik guru, kepala sekolah, maupun dosen/peneliti dari perguruan

tinggi kependidikan secara simultan dan serempak. Tujuannya adalah

untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajaran, memberikan

sumbangan kepada teori pembelajaran atau pendidikan, dan peningkatan

karier guru. Model penelitian kolaboratif selalu diancang dan

dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari guru, peneliti dari perguruan

tinggi kependidikan dan kepala sekolah. Hubungan guru dengan peneliti

dari perguruan tinggi kependidikan bersifat kemitraaan. Artinya, duduk

bersama secara harmonis untuk memikirkan dan menemukan

permasalahan yang akan diteliti penelitian tindakan kelas yang bersifat

kolaboratif. Dalam proses penelitian tindakan kelas yang bersifat

kolaboratif ini bukan pihak luar semata yang bertindak sebagai inovator

dan pembaharu, tetapi guru juga dapat melakukannya melalui kerjasama

dengan peneliti dari pihak perguruan tinggi kependidikan.

3) Model Simultan Terintegrasi

Penelitian tindakan kelas model simultan terintegrasi memiliki dua tujuan

utama. Pertama, untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis

dalam pembelajaran. Kedua, untukmenghasilkan pengetahuan yang

imiah dalam bidang pembelajaran di kelas. Model penelitian tindakan

kelas yang demikian ini, guru dilibatkan pada proses penelitian kelasnya

terutama pada aspek atau langkah mencobakan tindakan tindakan dan

melakukan refleksi terhadap praktik-praktik pembelajaran dikelas.

Meskipun demikian, permasalahan-permasalahan pembelajaran yang

diteliti dimunculkan dan diidentifikasi oleh peneliti dari luar misalnya

peneliti dari perguruan tinggi kependidikan. Jadi, dalam model penelitian

tindakan kelas ini guru bukan pencetus gagasan terhadap permasalahan-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

29

permasalahan apa yang harus diteliti di kelasnya sendiri. Dengan

demikian, pada model penelitian tindakan kelas ini guru bukan berperan

sebagai inovator. Sebaliknya, sebagai inovator adalah peneliti lain dari

luar guru, misalnya peneliti dari perguruan tinggi kependidikan.

4) Model Administrasi Sosial Eksperimental

Penelitian tindakan kelas model administrasi sosial ekspirimental lebih

menekankan pada dampak dari kebijakan dan praktik pebelajaran.

Meskipun demikian, dalam penelitian model ini guru tidak dilibatkan

dalam perencanaan, pemberian tindakan, observasi, dan refleksi terhadap

praktik pembelajarannya sendiri di kelas. Jadi, dalam penelitian tindakan

kelas model administrasi sosial eksperimental guru tidak banyak

memberikan masukan pada proses penelitiannya. Tanggungjawab penuh

penelitian tindakan kelas model ini terletakpada pihak luar, meskipun

objek penelitian itu terletak dala kelasnya seorang guru tertentu. Dalam

penelitian tindakan kelas model ini peneliti bekerja atas hipotesis tertentu

kemudian melakukan berbagai bentuk tes melalui kegiatan eksperimen.

5. Konsep Listrik Dinamis

a. Hambatan listrik dan beda potensial

Dalam kawat peghantar ada hambatan listrik yang menentukan besar

kecilnya arus listrik. Semakin besar hambatan listrik, semakin kecil kuat arusnya,

dan sebaliknya. George Simon Ohm (1787-1854), melalui eksperimennya

menyimpulkan bahwa arus I pada kawat penghantar sebanding dengan beda

potensial V yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut: I V.

Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial

antara ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya.

Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan: I = VR (2.1)

dengan R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda potensial

antara kedua ujung penghantar, dan I adalah arus yang mengalir.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

30 b. Rangkaian Listrik

Pada rangkaian listrik sederhana akan memenuhi hukum Ohm seperti

persamaan berikut.

E = I.R (2.2)

Rangkaian sederhana dapat dikembangkan dengan beberapa sumber

tegangan dan beberapa hambatan. Rangkaian beberapa hambatan dan sumber

tegangan ini dapat dibagi beberapa jenis diantaranya seri, pararel dan campuran.

Penjelasan sifat-sifat rangkaian itu dapat dipahami seperti penjelasan berikut:

1) Rangkaian Hambatan Seri

Gambar 2.2. Rangkaian Seri

Gambar 2.3. Rangkaian Seri Pada Virtualab

Rangkaian seri juga disebut rangkaian berderet. Muatan listrik yang

melalui R1 juga akan melalui R2 dan R3. Dengan demikian, arus I yang sama

melewati setiap resistor. Jika V menyatakan tegangan pada ketiga resistor, maka

V sama dengan tegangan sumber (baterai). V1, V2, dan V3 adalah beda potensial

pada masing-masing resistor R1, R2, dan R3. Berdasarkan Hukum Ohm, V1=I.R1,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

31 V2=I.R2, dan V3=I.R3. Karena resistor-resistor tersebut dihubungkan secara seri,

kekekalan energy menyatakan bahwa tegangan total V sama dengan jumlah

semua tegangan dari masing-masing resistor.

V = V1 + V2 + V3 = I.R1 + I.R2 + I.R3 (2.3)

Hambatan total pengganti susunan seri resistor (Rs) yang terhubung

dengan sumber tegangan (V) dirumuskan:

V = I.Rs (2.4)

Persamaan (2.3) disubstitusikan ke persamaan (2.4) didapatkan:

Rs = R1 + R2 + R3 (2.5)

2) Rangkaian Hambatan Paralel

Gambar 2.4. Rangkaian Paralel

Gambar 2.5. Rangkaian Paralel Pada Virtualab

Rangkaian paralel juga disebut rangkaian berjajar. Pada rangkaian paralel

(Gambar 2.4), arus total yang berasal dari sumber (baterai) terbagi menjadi tiga

cabang. Arus yang keluar dimisalkan I1, I2, dan I3 berturut-turut sebagai arus yang

melalui resistor R1, R2, dan R3. Oleh karena itu, muatan kekal, arus yang masuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

32 ke dalam titik cabang harus sama dengan arus yang keluar dari titik cabang,

sehingga diperoleh:

I = I1 + I2 + I3 (2.6)

Ketika rangkaian paralel tersebut terhubung dengan sumber tegangan V,

masing-masing mengalami tegangan yang sama yaitu V. Berarti tegangan penuh

baterai diberikan ke setiap resistor, sehingga: I1 = VR1 , I2 = VR2 , I3 = VR3 (2.7)

Hambatan penganti susunan paralel (RP) akan menarik arus (I) dari

sumber yang besarnya sama dengan arus total ketiga hambatan paralel tersebut.

Arus yang mengalir pada hambatan pengganti harus memenuhi: I = VRp (2.8)

Substitusi persamaan (2,6) dan (2.7) ke dalam persamaan (2.8) akan

diperoleh:

I = I1 + I2 + I3 (2.9)

Jika kita bagi setiap ruas dengan V, didapatkan nilai hambatan pengganti

(RP) rangkaian paralel: 1 = 11 + 12 + 13 (2.10)

3) Rangkaian Hambatan Campuran

Rangkaian campuran menunjukkan gabungan dari rangkaian hambatan

seri dan paralel. Sifat-sifat rangkaian Campuran adalah gabungan dari keadaan

sifat rangkaian seri dan rangkaian paralel.

4) Hukum I Kirchhoff

Kirchhoff merumuskan 2 hukum penting tentang rangkaian listrik, yaitu

hukum I dan hukum II Kirchhoff. Hukum I Kirchhoff adalah tentang percabangan

rangkaian listrik, yang menyatakan: Jumlah aljabar dari arus listrik pada titik

cabang ,angkiion listrik sama dengan nol.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

33 Dengan kata lain, hukum ini menyatakan bahwa jumlah kuat arus listrik yang

masuk ke titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang

(Gambar 2.6) Menurut hukum I Kirchhoff: I1 + I2 + I3 = I4 + I5

Gambar 2.6. Hukum I Kirchhoff

di mana I1, I2, dan I3 , adalah arus-arus yang masuk ke titik cabang A, sedangkan

I4 dan I5, adalah arus-arus yang keluar dari titik cabang A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

34

B. Penelitian yang Relevan

Putu Yasa dalam Skripsinya Strategi pembelajaran konsep Dinamika

Partikel dengan pemodelan simulasi komputer di SMA Laboratorium singaraja,

yang tujuan penelitiannya untuk memperoleh bukti empiris dan efektifitas strategi

pembelajaran dengan pemodelan simulasi komputer pada siswa SMA

laboratorium singaraja diperoleh hasil dan menyimpulkan bahwa strategi

pembelajaran dengan pemodelan komputer dapat meningkatkan efektifitas belajar

siswa baik dari segi prestasi maupun minat dan motivasi belajar siswa.

Sidhi Bayuaji (2008) dalam Skripsinya Pengaruh Pembelajaran Berasas

Komputer Model Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Motor

Bakar Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Bandung (Studi Eksperimen Pada

Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Bandung), menyimpulkan bahwa penggunaan

pembelajaran berasas komputer model simulasi memberikan pengaruh terhadap

peningkatan prestasi belajar pada ranah kognitif aspek pengetahuan, aspek

pemahaman, dan aspek penerapan dalam materi motor bakar pada siswa kelas X

SMK Negeri 8 Bandung.

Basir dalam Skripsinya, Pembelajaran Fisika dengan metode inkuiri

terbimbing menggunakan virtualab dan realab ditinjau dari gaya belajar dan gaya

berpikir siswa. (studi kasus siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebumen pada materi

Listrik Dinamik Tahun Pelajaran 2008/2009). Hasil penelitian secara keseluruhan

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing

menggunakan media virtualab lebih efektif dari pada menggunakan media

laburatorium riil. Gaya belajar dan gaya berpikir siswa merupakan variabel

penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan prestasi belajar. (Basir, 2012 )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

35

C. Kerangka Berpikir

Dalam proses belajar mengajar tujuan pembelajaran merupakan salah

satu komponen yang penting. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses tersebut

meliputi aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomoorik. Untuk menapai tujuan

yang yang diinginkan dalam suatu proses belajar mengajar yang efektif dan

efisien, maka seorang guru biasanya akan memilih metode dan media yang tepat

untuk menyampaikan suatu topic yang sedang dibahas. Berdasarkan kenyataan,

bahwa metode mengajar di sekolah saat ini masih banyak menggunakan metode

mengjar secara informatif dan nampaknya belum melibatkan siswa secara aktif

dalam proses belajar, yaitu guru berbicara atau bercerita dan siswa mendengarkan

dan mencatat.

Media pembelajaran Fisika harus dipilih secara tepat, yang sesuai dengan

materi pelajaran yang akan disampaikan. Jangan sampai menggunakan alat

percobaan yang tidak sesuai dengan percobaan sehingga dapat menimbulkan salah

konsep.

Program Virtualab yang digunakan untuk menyampaikan materi hukum

Ohm dan hukum Kirchoff I. Program ini dilengkapi dengan gambar bergerak serta

suara didesain agar dapat menarik dan meningkatkan motivasi siswa untuk lebih

menekuni materi yang disampaikan. Di samping itu, sesuai dengan kerucut

pengalaman Dale ( ) kedudukan virtualab masih terletak

dalam satu golongan dengan pengalaman langsung yaitu fase berbuat.

Sebagaimana telah dijelaskan di depan bahwa penyusunan kerucut pengalaman

Edgar Dale didasarkan pada tingkat keabstrakan (jumlah jenis indera yang turut

serta selama penerimaan isi pelajaran atau pesan). Dasar kerucut meupakan hal-

hal yang bersifat konkret sampai ke puncak yang bersifat abstrak.

Dengan media animasi Program Virtualab pengalaman siswa menjadi

beragam, karena melibatkan indera pengihatan dan pendengaran yang hasilnya

jauh lebih baik dari pada penyampaian materi pelajaran yang menggunakan

ceramah biasa. Dengan media yang lengkap diharapkan prestasi belajar siswa juga

menjadi semakin meningkat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

36

Dari uraian di atas, diduga bahwa penerapan pembelajaran berbasis

komputer dengan menggunakan Program Virtualab dapat meningkatkan kulaitas

belajar siswa yang mencangkup kaualitas proses dan hasil belajar. Skema

kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 2.7 di bawah ini :

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir

Tidak Berhasil

Siklus I Menerapkan pembelajaran berbasis komputer dengan program virtual yang menekankan menemukan konsep.

Siklus II Menerapkan variasi pembelajaran berbasis komputer dengan program virtual yang menekankan menemukan konsep dengan memperbanyak latihan soal.

KONDISI AWAL

Guru: Belum menerapkan pembelajaran berbasis komputer dengan program virtualab . Siswa: Kualitas proses dan hasil belajar siswa rendah

Diduga melalui penerapan metode pembelajaran berbasis komputer dengan program virtual dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar pada materi pokok hukum ohm dan hukum kirchoff I.

KONDISI AKHIR TINDAKAN

Menerapkan pembelajaran berbasis komputer dengan program virtualab.

Berhasil

Berhasil

Tidak Berhasil

Siklus Selanjutnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

37

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir serta perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah Program Virtualab dapat diterapkan dalam pembelajaran Fisika pada

materi Listrik Dinamis siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar?

2. Adakah peningkatan prestasi belajar Fisika siswa dalam pembelajaran Fisika

materi Listrik Dinamis siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar

menggunakan media virtualab dilihat dari aspek kognitif, dan aktivitas belajar

siswa kelas X.3?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Karanganyar. Sekolah

tersebut terletak di Jalan Ronggowarsito Bejen, Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei Tahun

Pelajaran 2011/2012. Adapun tahap-tahap pelaksanaanya sebagai berikut:

a. Tahap persiapan, meliputi : pengajuan judul skripsi, permohonan pembimbing,

pembuatan proposal penelitian, survey ke sekolah yang digunakan untuk

penelitian, permohonan ijin penelitian, menyusun instrumen penelitian yang

terdiri dari Rencana Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, soal-soal kognitif,

angket afektif, lembar observasi.

b. Tahap pelaksanaan, meliputi : semua kegiatan yang berlangsung di lapangan

meliputi uji coba instrumen, pelaksanaan penilitian dan pengambilan data.

c. Tahap penyelesaian, meliputi : menganalisis data dan menyusun laporan

penelitian.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas X.3 semester genap SMA Negeri 2

Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012. Pemilihan subjek dalam penelitian ini

didasarkan pada pertimbangan bahwa subjek tersebut mempunyai permasalahan-

permasalahan yang telah teridentifikasi pada saat observasi awal. Penggunaan

metode dan media yang telah dirancang, diharapkan tepat diterapkan pada siswa

kelas X semester genap SMA Negeri 2 Karanganyar. Objek penelitian ini adalah

kualitas proses dan hasil belajar siswa. Kualitas proses belajar yang dimaksud

adalah aspek afektif dan aspek psikomotorik. Sedangkan kualitas hasil belajar

yang dimaksud adalah aspek kognitif siswa dan kepuasan siswa terhadap

pembelajaran yang diterapkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

39

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain tindakan kelas (clasroom action

research). Penelitian tindakan kelas adalah merupakan cara yang praktis dan

sistematis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Pardjono, 2010: 1). Model

ini dipilih didasarkan pada tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu penggunaan

media komputer dengan program virtualab yang dilakukan pada pembelajaran

Fisika untuk meningkatkan prestasi belajar Fisika siswa SMA Negeri 2

Karanganyar. Penelitian tindakan ini meghendaki adanya pelaksanaan

pembelajaran menjadi lebih baik, yang meliputi proses pembelajaran maupun

hasil dari pembelajaran. Suharsimi (2010: 63) menyatakan bahwa:

Salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaboasi (kerja sama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan lain-lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permaslahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesa maan tindakan (action). Dalam pelaksanaan tindakan di dalam kelas, maka kerja sama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti menjadi hal yang sangat penting, melalui kerja sama secara bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan siswa di sekolah.

Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan dalam penggunaan Program Virtualab

pada proses belajar mengajar yang tepat.

Sebelum melakukan pembelajaran model penelitian tindakan kelas ini,

diadakan pretest untuk mengukur kemampuan awal Fisika siswa. Pretest ini

dilakukan jauh-jauh hari sebelum penlitian ini dimulai dari siswa sebelum pernah

mendapat materi mengenai pokok bahasan tersebut. Setelah siswa melakukan

pretest, kemudian hasil penelitian pretest ini digunakan untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilakukan penelitian tindakan kelas

tersebut.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah yang digunakan dalam melaksanakan

penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart

yaitu model spiral. Menurutnya sebagai dikutip oleh Suharsimi Arikunto ada

empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan yang menunjukkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

40 langkah, yaitu: a) perencanaan (planning), b) tindakan (akting), c) pengamatan

(observasi), d) refleksi (reflecting) (Suharsimi, 2002: 16-19). Keempat komponen

(2008 : 117 -tanda perubahan ke

arah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua

Ketika kita berbicara konteks penelitian sebagai upaya peningkatan mutu

pendidikan maka model penelitian tersebut dapat dikembangkan dengan model

penelitian tindakan kelas (classroom action research) sebagimana sudah peneliti

sebutkan di awal. Oleh karena itu, dapat disampaikan kronologi peneliti yang

akan dilakukan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan kegiatan yang dapat dilakukan adalah:

a. Observasi untuk mendapatkan gambaran awal mengenai keadaan belajar

mengajar khususnya mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 2 karanganyar.

b. Mengidentifikasi permasalan dalam pelaksanaan pembelajaran.

2. Tahap Perencanaan (Planning)

Dalam pembelajaran pada umumnya guru menggunakan metode ceramah

tetapi untuk pembelajaran ini digunakan metode eksperimen, inquiry, diskusi

(tanya jawab) disertai metode ceramah yang dapat memperbaiki prestasi

belajar dan menumbuhkan keaktifan siswa yang dapat dinilai dan diamati

selama kegiatan pembelajaran. Perencanaan ini dibuat agar penelitian ini

sesuai dengan yang diharapkan. Maka dibuat perencanaan sebagai berikut:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai listrik

dinamis pada pokok bahasan hukum ohm dan hukum kirchoff,

b. Membuat lembar observasi

Lembar observasi ini terdiri dari satu macam yaitu lembar observasi aspek

afektif. Lembar observasi ini berfungsi untuk mengetahui kondisi

pembelajran di kelas yang berisi aktivias dan keterampilan siswa dalama

pembelajran berlangsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

41

c. Mempersiapkan laboratorium komputer dengan cara menginstal program

virtualab pada semua komputer.

d. Membuat soal pretest dan postest materi hukum ohm dan hukum I

kirchoof

e. Membuat pedoman wawancara terhadap siswa terhadap pembelajaran

Fisika materi hukum ohm dan hukum kirchoof menggunakan media

komputer dengan program virtualab.

3. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan (Acting)

Kegiatan belajar-mengajar pada umumnya, guru mengajar pelajaran Fisika.

Tetapi untuk pembelajarab kali ini, peneliti yang menjadi guru pelajaran

Fisika, sedangkan guru sebagai observer. Hal ini dilakukan untuk

menghindari kesalahan penggunaan media pelajaran, karena pada penelitian

ini menggunakan media pembelajaran berupa program virtualab yang

dipandang masih asing oleh guru pelajaran Fisika tersebut. Tahap ini

dilakukan terhadap objek penelitian yang telah direncanakan sebelumnya,

yang terdiri:

a. Melaksanakan pembelajaran Fisika sesuai langkah-langkah yang telah

disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Melakukan kegiatan pemantauan proses pembelajaran melalui observasi

langsung .

c. Menyelenggarakan evaluasi setelah pembelajaran virtualab untuk

mengukur prestasi belajar siswa.

d. Melakukan modifikasi berupa perbaikan atau penyempurnaan alternatif

tindakan apabila aktivitas belajar dan kemampuan kognitif siswa masih

kurang memuaskan.

e. Melaksanakan wawancara terhadap siswa mengenai respon pembelajaran

Fisika materi listrik dinamis dengan menggunakan program virtualab.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

42 4. Tahap Pengamatan dan Evaluasi (Observing)

Pada tahap pengamatan dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan

oleh beberapa orang observer, berisi aktivitas siswa pada saat berlangsungnya

kegiatan pembelajaran. Observer disini berperan sebagai pengamat yang

bertugas mengamati aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa. Peneliti dan

pengamat juga memantau beberapa jauh penggunaan media pembeajaran

yang digunakan telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengamatan dilakukan

oleh 3 sampai 4 orang, untuk memudahkan observasi sehingga di dapatkan

data yang otentik.

5. Tahap Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi hasil pengamatan yang dilakukan pada saat

berlangsungnya pemelajaran dianalisis, kemudian akan digunakan sebagai

refleksi terhadap kesesuaian antara kegiatan pembelajaran dengan hasil yang

ingin dicapai. Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan komponen yang

baik langsung ataupun tidak langsung terlibat dalampembelajaran. Jika,

indikator keberhasilan belum tercapai yang dapat diihat dari hasil penilaian

postest, maka diusahakan disusun rencana selanjutnya yang akan dilakukan

pada siklus berikutnya berdasarkan hasil refleksi sebagai upaya

penyempurnaan pada kegiatan pembelajaran selanjutnya. Rencana ini

diharapkan dapat lebih meningkatkan prestasi belajar Fisika siswa yang

tercermin pada pemahaman siswa terhadap pelajaran Fisika tersebut. Rencana

pembelajaran ini dibatasi masih dalam penggunaan komputer.

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data tentang

keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif berupa

data hasil observasi, wawancara, dan kajian dokumen atau arsip dengan

berpedomen pada lembar pengamatan proses pembelajaran di kelas. Aspek

kuantitatif yang dimaksud adalah hasil penilaian belajar materi pokok Listrik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

43 Dinamis berupa nilai yang diperoleh siswa dari penilaian kemampuan berupa

aspek kognitif melalui tes siklus I dan tes siklus II serta persentase aspek aktivitas

belajar siswa.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengunpulan data diawali dengan melakukan observasi atau

pengamatan dan wawancara terlebih dahulu sebelum memberi tindakan. Dengnan

dasar observasi dan wawancara yang dilakukan tersebut, kemudian digunakan

untuk menentukan setting kelas yang sesuai. Setelah itu, diberikan tindakan

berupa pembelajaran dengan acuan hasil pengamatan tersebut.

Sebelum pembelajaran berlangsung siswa diberi pretest untuk

mengetahui kemampuan awal Fisika siswa. Setelah pretest selesai diberikan

tindakan. Pada saat berlangsung pembelajaran, dilakukan pemantauan dan

pengamatan siswa yang dilakukan oleh observer untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa pada aspek afektif setelah mendapatkan tindakan dalam setiap

aiklus. Lembar evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif

siswa berupa postest diberikan setelah mendapat tindakan pada tiap-tiap siklus.

Setelah pembelajaran selesai, melakukan wawancara kepada siswa untuk

mengetahui tanggapan atau respon siswa tehadap pembelajaran Fisika yang

menggunakan media komputer dengan program virtualab.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penilaian

Dalam penelitian ini, terdapat dua buah penilaian, yaitu penilaian proses

pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Penilaian proses pembelajaran

dimaksudkan untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran yang didapat dari

intruen observasi dan angket balikan. Sedangkan penilaian hasil belajar siswa

diperoleh berdasar hasil tes dan angket aktivitas belajar siswa.

Dalam penelitian ini, penilaian hasil belajar hanya meliputi penilaian

aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Dalam memperoleh data,

penelitian ini membutuhkan beberapa instrumen, antara lain:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

44 a. Lembar observasi kelas

Observasi kelas dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kelas pada saat

pembelajaran dilakukan baik kondisi lingkungan kelas, kndisi guru, dan

keaktifan siswa. Data hasil observasi tidak dianalisi secara statistika tetapi

akan dibahas secara deskriptif.

b. Instrument wawancara dan diskusi

Wawancara atau diskusi pertama dengan guru pengampu mata pelajaran

Fisika kelas X di SMA Negeri 2 karanganyar dilakukan sebelum menentukan

tindakan pada penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Fisika.

Dari wawancara serta kegiatan observasi awal dan kajian dokumen yang telah

dilakukan diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada berkenaan

dengan pembelajaran Fisika khususnya materi listrik dinamis.

Untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa, keterlaksanaan

belajar oleh siswa, dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar ,wawancara

atau diskusi dilaksanakan setelah tindakan dilakukan kepada siswa dan

dilengkapi dengan hasil pengamatan di kelas maupun kajian dokumen dalam

setiap siklus yang ada. Diskusi antara guru dan peneliti dilakukan di sekolah.

Dalam kegiatan diskusi itu peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: 1)

meminta pendapat guru tentang penampilannya dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas, yang antara lain adalah mengungkapkan kelebihan dan

kekurangan serta perasaan-perasaan yang bersangkutan dengan kegiatan itu;

2) mengemukakan catatan terhadap hasil pengamatannya dalam KBM yang

dilakukan guru sesuai dengan fokus penelitian, mengemukakan segi-segi

kelebihan dan kekurangannya; 3) mendiskusikan hal-hal yang telah

dikemukakan baik guru maupun peneliti untuk menyamakan persepsi tentang

hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran Fisika

khususnya pokok materi Listrik Dinamis. Dengan kata lain pada akhir setiap

kegiatan diskusi disepakati hal-hal yang perlu dilakukan pada siklus

berikutnya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

45

Virtualab khususnya pada peningkatan dari aspek kognitif siswa, dan aspek

aktivitas belajar siswa.

c. Instrumen kemampuan awal Fisika siswa

Untuk mendapatkan data kemampuan awal Fisika siswa dapat diperoleh dari

pretest yang diberikan kepada siswa sebelum siswa dikenai pembelajaran.

Bentuk soal pilihan ganda yang sebelumnya sudah diuji validitasnya

menggunakan validitas isi dan konstruksi dengan mengkonsultasikannya pada

pembimbing dan guru pelajaran Fisika.

d. Lembar pengamatan aktivitas siswa

Lembar ini digunakan untuk mengetahui sikapan penilaian siswa terhadap

pembelajaran Fisika yang telah diikutinya selama penelitian. Instrumen

dibuat dengan menggunakan angket terbuka yang berisi pertanyaan-

pertanyaan yang dijawab atau diisi oleh observer sesui dengan pandangan

pandangan penglihatan dari observer. Lembar ini saat pembelajaran

berlangsung diisi oleh observer. Uji validitas lembar pengamatan ini

menggunakan validitas isi dan kontruksi dengan mengkonsultasikannya pada

pembimbing yang dipandang sebagai ahli.

e. Instrumen tes prestasi belajar Fisika siswa (kognitif)

Tes prestasi belajar Fisika siswa adalah tes yang digunakan untuk pencapaian

siswa setelah diberikan tindakan untuk mengukur komptensi siswa pada

aspek kognitif (postest). Bentuk soal pilihan ganda. Sama halnya dengan

instrumen kemampuan awal Fisika siswa, uji validitas postest digunakan

validitas isi dan kontruksi dengan mengkonsultasikannya pada pembimbing

dan guru Fisika yang dipandang sebagai ahli.

2. Insrumen Pembelajaran

a. Program komputer

Program komputer yang digunakan adalah Virtualab.

b. Lembar kegiatan siswa

Lembar kegiatan siswa adalah panduan bagi siswa untuk mengoperasikan

Program Virtualab. Lembar kegiatan siswa berisi gambar area kerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

46

Virtualab, cara-cara untuk mengoperasikan Program Virualab dan soal

konsep hukum Ohm dan hukum Kirchof I yang harus dijawab oleh siswa.

c. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan sebagai acuan dalam

setiap langkah pembelajaran.

G. Analisis Data

Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai sejak awal

sampai berakhirnya pengumpulan data. Hal ini penting karena akan membantu

peneliti dalam mengembangkan penjelasan dari kejadian atau situasi yang

berlangsung di dalam kelas yang diteliti. Analisa data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam

penelitian ini berupa data hasil observasi tentang tes kemampuan awal siswa

(pretest), penilaian afektif siswa, tes akhir (setelah diberi tindakan) disebut postest

serta angket respon siswa. Adapun untuk masing-masing pengukuran dilakukan

analisis dengan cara sebagai berikut:

1. Keberhasilan produk yang berupa kemampuan kognitif dapat diketahui

dengan melihat dan menganalisis hasil pretest dan postest.

2. Persentasi keberhasilan dari kognitif, dapat diketahui dengan membandingkan

antara selisih nilai posttest terhadap nilai pretest dengan nilai pretest

dakalikan 100%. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: % HB = XY × 100%

Keterangan:

HB = prosentase hasil tes belajar

X = selisih nilai posttest terhadap nilai pretest

Y = nilai pretest

3. Tingkat keberhasilan proses kegiatan pembelajaran yang tercermin pada

aspek afektif digunakan dengan menganalisis lembar observasi aspek afektif

siswa tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

47 4. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran Fisika yang telah

dilakukan, angket respon siswa dianalisis untuk mengetahui tanggapan dan

argument siswa tentang pembelajaran Fisika menggunakan media Virtualab.

Selanjutnya, dari argument siswa tersebut akan didapat kesimpulan tentang

penggunaan media virtualab ini.

Hasil tersebut kemudian didiskusikan dengan guru dan dosen

pembimbing, untuk menghindari adanya penilaian subjektivitas serta

mendapatkan kebenaran tentang data yang diperoleh dengan keadaan siswa

sebenarnya.

H. Pemeriksaan Validitas Data

Penelitian tindakan memeng tidak mengharap adanya jawaban akhir

untuk pertanyaan/ masalah, tetapi menginginkan adanya peningkatan (perubahan)

pada praktik pengajaran melalui pengembangan praktisi/guru. Validitas adalah

derajat yang menunjukkan sejauh mana hasil tersebut gerguna (relevan) sebagai

petunjuk untuk guru tertentu, serta kekuatannya untuk memberi informasi dan

argumen tentang meningkatkan praktik pendidikan di masyarakat profesional

yang lebih luas (Wijaya Kusumah dan Dedy Dwitagama, 2010: 85).

Data yang telah diperoleh, dikumpulkan dan dicatat dalam pelaksanaan

tindakan harus digerakkan kemantapan dan kebenarannya. Cara pengumpulan

data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk

menggali data yang diperlukan bagi penelitinya. Teknik yang digunakan untuk

memeriksa validasi data antara lain menurut Lather dalam Supardi (2008: 128)

antara lain:

a. Face validity (validitas muka), setiap anggota kelompok peneliti tindakan saling mengecek/ menilai/ memutuskan validitas suatu instrumen dalam penelitian tindakan.

b. Triangulation (triangulasi), menggunakan berbagai sumber data untuk meningkatkan kualitas penilaian.

c. Critical reflection, setiap tahap siklus penelitian tindakan dirancang untuk meningkatkan kualitas pemahaman

d. Catalytic validity (validitas pengetahuan) yang dihasilkan oleh peneliti tindakan bergantung pada kemampuan peneliti sendiri dalam mendorong pada adanya perubahan (improvement).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

48

Validitas data dari penelitian ini menggunakan Trianggulasi. Menurut

Lexy J. Moleong dalam Sarwiji (2008: 69) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

data dengan memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau pembandingan data itu. Sarana di luar data tersebut dapat berupa observasi

dan wawancara. Tercantum pada makalah PKM berjudul Studi Komparasi

Efektivitas Pembelajaran Fisika Kelas Bertaraf Internasional Dan Kelas Regular

Di SMA Negeri 3 Surakarta Menurut Elliot dalam Rochiati (2005: 169)

triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandangan, yakni sudut pandeng

guru, sudut pandang siswa, dan sudut pandang yang melakukan pengamatan atau

observasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang digunakan adalah

triangulasi model. Teknik triangulasi model dilakukan dengan mengumpulkan

data tetap, menggunakan model pengumpulan data yang berbeda-beda. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan model pengumpulan data melalui teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi

Adapun skema dari pemeriksaan validitas data yang digunakan dapat

dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 3.1 Skema Pemeriksaan Validitas Data

Data

Wawancara

Observasi

Dokumentasi

Sumber Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

49

I. Kriteria Keberhasilan Penelitian

Menurut Suharsimi (2010

siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti

sendiri, namun ada saran, seb Penelitian

dikatakan berhasil apabila terdapat peningkatan kemampuan kognitif dan aktivitas

siswa di dalam pembelajaran. Berikut ini cara mengetahui keberhasilan dalam

upaya meningkatkan kemampuan kognitif dan aktivitas siswa:

a. Perhitungan Kemampuan Kognitif Siswa:

Penelitian ini mengupayakan adanya peningkatan persentase kemampuan

kognitif siswa dari pretest ke posttest dengan adanya tindakan penelitian

dalam tiap siklus dengan target 70% dari jumlah siswa lulus KKM.

Prosentase peningkatan kognitif siswa = %100Pretest Nilai

Pretest) Nilai -Posttest (Nilai

b. Perhitungan Aktivitas Belajar Siswa :

Jumlah Aktivitas = )Aktivitas( )(Aktivitas

Prosentase Aktivitas positif = %100AktivitasJumlah

)(Aktivitas

Prosentase Aktivitas negatif = %100AktivitasJumlah

)(Aktivitas

Penelitian ini mengupayakan adanya peningkatan aktivitas belajar positif siswa

dan penurunan aktivitas belajar negatif siswa dalam tiap siklus dengan target

50% aktivitas positif tercapai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV akan diuraikan mengenai keadaan pra siklus, tindakan siklus

I, dan siklus II, serta pembahasan dan hasil dari seluruh tindakan yang telah

dilakukan selama penelitian di kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar.

A. Keadaan Pra Siklus

Penelitian dilakukan pada pertengahan semester 2 Tahun Ajaran 2011/

2012 sehingga pengamatan dilakukan pada bulan Februari 2012. Berdasarkan

observasi awal penelitian melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan

pada mata pelajaran Fisika di kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar pada tanggal

9 dan 12 Februari 2012 pada materi Alat Optik diketahui bahwa pembelajaran

Fisika masih menggunakan metode ceramah dan memberikan contoh contoh soal

yang menguatkan tentang materi tersebut, kemudian menunjuk siswa untuk maju

ke depan dan mengerjakan soal yang diberikan dalam proses pembelajaran. Pada

saat pembelajaran, siswa hanya diam dan mendengarkan sehingga lama kelamaan

siswa merasa jenuh dan cenderung mengobrol dengan teman sebangkunya dan

bermain main sendiri di dalam kelas. Selain itu, pembelajaran Fisika yang

demikian juga membuat siswa merasa tegang dalam mengikuti proses

pembelajaran karena khawatir ditunjuk guru untuk mengerjakan soal di depan

kelas.

Pembelajaran Fisika dalam kelas tersebut disajikan kurang menarik bagi

siswa. Sarana dan prasarana yang lengkap dalam membuat media pembelajaran

yang inovatif dan menarik perhatian siswa belum dimanfaatkan, seperti

tersedianya OHP dan LCD. Padahal, dengan adanya fasilitas tersebut dapat

membantu siswa dalam pembelajaran apabila konsep konsep Fisika disajikan

secara audio-visual. Masalah-masalah tersebut mengakibatkan rendahnya aktivitas

dan prestasi belajar Fisika di kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran

Fisika di SMA Negeri 2 Karanganyar, beliau menyampaikan bahwa dari 3 kelas X

yang beliau ampu (X.1, X.2, X.3) kelas yang paling perlu memerlukan perbaikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

51 adalah kelas X.3. Beliau menjelaskan bahwa, meskipun pada umumnya tingkat

kemampuan dan keadaan kelas di semua kelas hampir sama, namun di kelas

tersebut siswanya masih sangat pasif. Tingkat ketuntasan siswa pada pokok materi

Optik hanya mencapai 8,57 % (3 dari 45 siswa) dari batas nilai ketuntasan 75.

Melihat siswa yang terdiri dari berbagai kemampuan cenderung masih

pasif dalam proses pembelajaran serta masih rendahnya kerja sama yang dimiliki

siswa dalam mempelajari materi yang diajarkan guru serta kemampuan kognitif

siswa yang masih rendah, maka guru dan peneliti mendiskusikan bagaimana

supaya dalam pembelajaran, aktivitas belajar siswa tinggi dan kemampuan

kognitif siswa meningkat. Selain itu juga mengupayakan supaya pembelajaran

tidak monoton sehingga siswa tidak pasif dan tidak bosan saat saat pembelajaran

berlangsung yaitu dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang bervariasi

dan melibatkan seluruh siswa. Hasil diskusi memutuskan untuk melakukan

tindakan pembelajaran Fisika dengan menggunakan praktikum maya atau

virtualab dengan tujuan meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan kognitif

siswa pada materi selanjutnya yaitu Listrik Dinamis.

Berdasarkan tujuan penelitian, yang akan ditingkatkan dalam penelitian

ini ada dua hal, yaitu aktivitas belajar dan kemampuan kognitif siswa, maka

setelah pengamatan selesai peneliti membuat instrument penelitian. Instrumen

tersebut adalah lembar observasi aktivitas belajar, lembar kerja diskusi, dan tes

prestasi belajar (pre-test dan post-test) yang telah divalidasi oleh dosen ahli.

Setelah instrumen penelitian selesai dibuat, maka peneliti membuat

perencanaan tindakan yang akan diaplikasikan dalam suatu siklus. Karena model

pembelajaran virtualab adalah suatu model pembelajaran praktikum maya yang di

dalamnya siswa harus melakukan praktikum dengan menggunakan komputer yang

sudah diinstali dengan program virtualab, maka peneliti melakukan pengecekan

komputer atau lab komputer apakah sudah siap pakai dan terinstal dengan

program virtualab. Setelah instrumen dan seluruh persiapan siap maka tindakan

siklus I siap dilaksanakan, akan tetapi sebelum tindakan siklus I dilaksanakan,

peneliti melakukan tindakan pra siklus dengan mengajar menggunakan model

ceramah seperti biasanya pada materi Listrik dinamis dengan indikator

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

52 pembelajarannya meliputi; pengertian Arus Listrik, pengertian Tegangan listrik

dan beserta cara pengukurannya. Tindakan tersebut dilakukan pada tanggal 2 Mei

2012 dengan maksud agar siswa siap untuk materi dan model pembelajaran

kedepannya yang akan diajarkan dengan menggunakan virtualab.

B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Siklus 1 dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu tanggal 4 Mei dan

9 Mei 2012. Indikator yang diharapkan tercapai dalam siklus I ini adalah tentang

hukum ohm, mengukur arus dan tegangan masing-masing resistor rangkaian seri,

mengukur hambatan total (rangkaian seri), memngukur arus dan tegangan masing-

masing resistor parallel, dan mengukur hambatan total (rangkaian pararel).

Kegiatan pada siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Berikut adalah pelaksanaan kegiatan siklus I secara terperinci :

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan tindakan siklus I dalam penelitian ini adalah dengan

mempersiapkan beberapa hal seperti :

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi

yang akan diajarkan dengan menggunakan media virtualab.

b. Membuat persiapan mengenai tempat penelitian yang dapat digunakan untuk

praktikum yakni di Laboratorium Komputer. Mempersiapkan sarana dan

media pembelajaran yang akan digunakan yaitu laptop, komputer, LCD, dan

program virtualab.

c. Membuat pedoman observasi untuk siswa. Guru peneliti menyusun dan

mempersiapkan lembar observasi mengenai aktivitas belajar siswa yang akan

diberikan kepada tiga pengamat (satu peneliti, dan dua orang observer).

Aktivitas belajar yang diamati meliputi aktivitas positif dan aktivitas negatif

pada oral activities, visual activities, writing activities, mental activities, dan

drawing activities. Aktivitas belajar siswa tersebut akan diamati selama

pembelajaran berlangsung.

d. Membuat Lembar Kerja Siswa, tes prestasi belajar (pre-test dan post-test)

beserta kuncinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

53 e. Menyusun dan mempersiapkan catatan lapangan (diary observer). Guru

peneliti menyusun dan mempersiapkan catatan lapangan untuk diberikan

kepada ketiga observer dalam mengamati proses pembelajaran dan keadaan

siswa saat pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan ini sangat penting

untuk mengetahui apa dan bagaimana siswa mengikuti proses pembelajaran

di kelas dengan menggunakan penerapan model pembelajaran dengan

virtualab.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pertama dilaksanakan sesuai rencana, yaitu dua kali pertemuan:

tanggal 4 Mei dan 9 Mai 2012. Pada pertemuan pertama jumlah siswa yang hadir

adalah 34 dari 36 siswa dengan 2 orang tidak masuk dikarenakan sakit. Sedangkan

pada pertemuan kedua semua siswa hadir dalam pembelajaran Fisika.

Guru mata pelajaran fisika bertindak sebagai guru, pembelajaran yang

dilakukan diamati oleh peneliti sebagai observer dan dibantu oleh 2 orang

pengamat. Pengamat tersebut mengamati aktivitas belajar siswa dan kondisi

(kejadian-kejadian) selama kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung, dilakukan diskusi (menjelaskan setiap

indikator) terlebih dahulu dengan para pengamat. Hal tersebut dilakukan untuk

memudahkan tugas pengamat dalam melakukan pengamatan atau observasi.

Sebelum pembelajaran dimulai, pertemuan pertama diawali dengan pre-

test yang dilaksanakan selama 45 menit, pada hari pertemuan sebelumnya

memasuki pembelajaran menggunakan media virtualab. Hal ini dimaksudkan agar

pada siklus pertama berlangsung lebih lama saat penyampaian materinya. Setelah

selesai pretest tersisa waktu sedikit digunakan oleh guru untuk menyampaikan

indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa setelah

pembelajaran, yang disampaiakan oleh guru, kemudian guru memancing ingatan

siswa mengenai materi hukum ohm yang telah dipelajari siswa pada saat masih

SMP, berupa pertanyaan mengenai pemahaman konsep materi hukum ohm.

Terlihat beberapa siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

54

Pembelajaran siklus pertama diawali dengan penyampaian pendahuluan

selama 10 menit yang berisi motivasi, apersepsi, dan prasyarat konsep. Kegiatan

inti dilaksanakan selama 70 menit berlangsung setelah pendahuluan selesai. Guru

menjelaskan dan mengingatkan kembali tentang area kerja dan cara kerja

penggunaan virtualab.

Setelah selesai menjelaskan area kerja dan cara kerja virtualab, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetang hal yang belum

jelas. Ternyata ada beberapa siswa yang belum jelas, hal ini dikarenakan siswa

masih bingung untuk mengoperasikannya. Kemudian guru menjelaskan kembali.

Setelah semua siswa memahami tentang pengoperasian program

virtualab ini, guru melanjutkan materi berikutnya. Untuk memberikan pengalaman

belajar secara langsung kepada siswa, maka siswa melakukan kegiatan praktikum

simulasi menggunakan program virtualab. Program virtualab memuat gambar

rangkaian resistor, baik secara seri maupun paralel. Kemudian, rangkaian resistor

diukur besar hambatan total, tegangan, maupun arusnya menggunakan gambar

multimeter yang didesain secara otomatis sehingga bisa mengukur besar

hambatan, arus, maupun tegangan sesuai dengan yang dikehendaki sesuai pada

LKS. Siswa mencoba-coba sendiri program virtualab menggunakan komputer

dengan cara memvariasi besar hambatan atau tegangannya. Setelah besar

hambatan resistor divariasi, dan diketahui besar hambatan total, arus, maupun

tegangan yang diukur, maka akan diketahui persamaan-persamaan yang

dimungkinkan. Selain memvariasi hambatan, bisa juga memvariasi besar

tegangannya (tegangan baterai) kemudian akan diketahui besar arus yang diukur.

Diharapkan melalui kegiatan tersebut siswa akan mampu menemukan dan

mengetahui konsep hukum ohm.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

55

Gambar 4.1. Gambar Virtualab

Setiap satu rangkaian praktikum selesai, guru menanyakan hasil yang

diperoleh dari pengukuran tersebut. Sebagian siswa menjawab benar, tetapi guru

mencoba keberanian siswa unuk menjawab, walaupun menjawabnya bersama-

sama serentak hampir satu kelas yang menjawab pertanyaan tersebu. Setelah hasil

yang diperoleh, siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKS.

Kemudian guru memberikan kesempatan pada salah satu atau dua siswa untuk

menjawab. Setelah dijawab oleh siswa, guru melakukan iur pendapat pada semua

siswa. Ternyata setelah selesai melakukan praktikum hampir sebagian jumlah

siswa kelas X.3 dapat menyimpulkan praktikum tersebut. Pertanyaan-pertanyaan

yang ada pada LKS merupakan kesimpulan dari semua praktikum yang telah

dilakukan. Dengan demikian, siswa akan mampu menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat pada LKS dengan dasar dan argumen yang benar. Tugas

guru dalam kegiatan ini adalah membimbing dan membantu siswa untuk

memahami langkah demi langkah dalam melakukan praktikum.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

56

Gambar 4.2. Suasana Pembelajaran Virtualab Sikuls 1.

Pertemuan pertama ini ditutup dengan diskusi untuk menyimpulkan dari

hasil percobaan hukum ohm menggunakan program virtualab selama 10 menit.

Saat mendiskusikan untuk menyimpulkan atau membuat rangkuman topik materi

yang telah dibahas terlihat hanya beberapa siswa yang mencatat di buku atau

melengkapi pada LKS. Mungkin karena siswa sudah memahaminya dan mengopi

dari program virtualabnya. Kemudian guru memberikan soal yang ada di LKS

dari guru untuk dicoba dikerjakan dirumah dengan cara hitungan langsung dengan

rumus yang diperoleh, kemudian membandingkan dengan hasil yang telah

diperoleh pada program simulasi tersebut (virtualab)

Pertemuan kedua berlangsung pada tanggal 9 Mei 2012. Pertemuan ini

berisi penguatan materi dari semua topik pertemuan pertama dengan cara tanya-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

57 jawab dan membahas latihan soal-soal dengan cara hitungan rumus dan juga

dibandingkan dengan program virtualab. Guru peneliti juga meminta pendapat

secara umum kepada siswa mengenai pembelajaran Fisika pada pertemuan

sebelumnya.

Setelah semua kegiatan praktikum selesai, kegiatan pembelajaran pada

pertemuan kedua diakhiri dengan memberikan soal postest untuk mengetahui

penguasaan konsep dari kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari.

3. Tahap Pengamatan

Pengamatan menunjukkan bahwa siswa terlihat senang dan antusias

dengan pembelajarn fisika menggunakan program virtualab. Memang sbelumnya

siswa belum pernah belajar fisika di laboratorium komputer dan mereka terlihat

senang dengan media ini dibuktikan dengan terus mencoba mengoperasikan

program virtualab ini. Media ini dapat mengeluarkan suara, tetapi sound yang ada

pada laboratorium komputer ini banyak yang tidak berfungsi. Beberapa siswa

masih terlihat canggung saat mengoperasikan program virtualab. Berdasarkan

pengamatan, saat pembelajaran dengan menggunakan virtualab ada satu murit

yang tidur, dan itu memang merupakan murit yang paling unik di kelas tersebut.

Selama proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan penilaian

proses dan pengamatan terhadap aktivitas belajar positif dan aktivitas belajar

negatif siswa. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan

peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam pembelajaran yang berlangsung di kelas

X.3 tersebut. Dengan pengamatan secara langsung, diharapkan hal-hal yang

mungkin tidak teramati oleh guru peneliti dapat teramati oleh observer. Data hasil

observasi langsung merupakan data akurat yang dapat dijadikan masukan untuk

proses selanjutnya. Data ini diambil oleh 3 pengamat agar hasil pengamatan tidak

subjektif. Berikut adalah rangkuman hasil pengamatan yang diperoleh ketiga

observer:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

58 Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

SIKLUS 1

OBSERVER 1

(Ilham Cahyadi P) OBSERVER 2

(Wahyu setiawan) OBSERVER 3 (Disa Nur R S) Rata-rata

Aktivitas + 79,23 % 77 % 69,85 % 75,36 %

Aktivitas - 20,77 % 23 % 30,15 % 24,64 %

Data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus I memperlihatkan

bahwa rata-rata aktivitas positif siswa sebesar 75,36% sedangkan aktivitas

negatifnya sebesar 24,64%. Aktivitas positif dan negatif tersebut didapatkan

selama kegiatan pembelajaran yang meliputi oral activities, visual activities,

writing activities, mental activities, dan drawing activities. Berkaitan dengan

kemampuan kognitif, peneliti mengambil data dari nilai pre-test dan post-test

siswa sebagai terlampir dalam lampiran 13.

Dari Daftar nilai kemampuan kognitif Fisika kelas X.3 siklus I tersebut

terlihat bahwa rata-rata nilai pretest siswa adalah 52,34 dengan 5 siswa dari 35

siswa belum tuntas (belum mencapai nilai KKM 75,00), sedangkan post-test siswa

menghasilkan nilai rata-rata 74,06 dengan 18 dari 35 siswa yang belum tuntas.

Jadi untuk kemampuan kognitif Fisika siswa pada siklus I ini mengalami kenaikan

dengan prosentase kenaikan rata-ratanya sebesar 50,19% dari pre-test ke post-

testnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada siklus ini dapat

meningkatkan kemampuan kognitif Fisika siswa.

Secara garis besar, menurut hasil wawancara dengan observer tentang

hasil catatan lapangan siklus pertama ini adalah sebagai berikut:

a. Penyampaian Pembelajaran

1) Dalam pembelajaran dibandingkan di kelas siswa menjadi lebih aktif,

karena dapat melaksanakan atau mengikuti praktek sendiri.

2) Siswa yang membawa laptop sendiri sempat sibuk sendiri dengan

mengoneksikan internet.

3) Tidak ada siswa yang mencatat karena sudah ada modulnya, sehingga

modul sangat membantu siswa dalam penampaian pembelajaran.

4) Di dalam modul, nilai R (Resistor) kurang bervariasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

59

5) Keadaan laboratorium yang kurang mendukung atau komputer kurang

mendukung.

b. Program Virtualab

1) Merupakan program inovasi yang bermanfaat untuk menarik perhatian

siswa.

2) Progam Virtualab sudah mewakili teori yang sebenarnya dan mewakili

praktek riel.

3) Media virtualab dapat memberikan gambaran riel (memberikan wawasan

yang dapat dibawa ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya tentang

kelistrikkan).

4. Tahap Refleksi

Secara umum pembelajaran menggunakan media virtualab yang telah

dilakukan pada siklus I ini berjalan dengan lancar, walaupun ada beberapa hal

yang kurang berjalan seperti rencana seperti pada saat pembelajaran berlangsung

adalah:

a. Siswa masih bingung dalam melaksanakan percobaan sehingga masih

membutuhkan bimbingan dan pengarahan guru.

b. Banyak siswa yang bertanya kepada guru tentang cara melakukan dan

merangkai percobaan virtualabnya.

c. Terdapat siswa yang belum terlihat aktif dalam kegiatan percobaan,

sehingga cenderung untuk bercanda atau bergurau dengan teman.

d. Saat melakukan satu percobaan banyak siswa yang tidak

memperhitungkan waktu, sehingga siswa yang melakukan percobaannya

sudah selesai harus menunggu siswa yang belum selesai.

e. Saat mengerjakan posttest masih banyak siswa untuk berkesempatan

kerjasama dengan teman yang lain sehingga membuat siswa tidak

percaya diri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

60

Berdasrkan hasil pengamatan dan hal-hal yang tersebut diatas, maka pada

pertemuan selanjutnya guru merencanakan untuk melakukan hal-hal sebagai

berikut sebagai perbaikan pada siklus selanjutnya :

a. Perlunya bimbingan, perhatian, dan motivasi guru lebih banyak, baik

secara individu maupun menyeluruh sehingga keterlibatan siswa dalam

meakukan percobaan maupun diskusi dapat meningkat

b. Siswa yang bercanda atau bergurau dengan teman, ditegur dengan cara

memberikan beberapa pertanyaan atau menjawab pertanyaan yang

terdapat pada LKS

c. Saat melakukan percobaan siswa diberi waktu kira-kira 10 menit untuk

menyelesakan satu percobaan.

d. Soal soal posttest dikerjakan di kelas dan diawasi dengan seksama.

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Siklus 2 dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu tanggal 23 dan 25

Mei 2012. Indikator yang diharapkan tercapai dalam siklus II ini adalah tentang

Menentukan Rtotal Rangkaian Gabungan, Mengukur Arus dan Tegangan Masing-

Masing Resistor Rangkaian Gabungan, dan Hukum Kirchof 1. Kegiatan pada

siklus II ini merupakan tindakan dari hasil refleksi siklus pertama yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut adalah pelaksanaan

kegiatan siklus II secara terperinci :

1. Tahap Perencanaan

Secara umum tahap perencanan pada siklus II ini sama dengan siklus I.

Perbedaannya hanyalah terdapat tambahan beberapa hal yang didapatkan dari

hasil refleksi siklus I, jadi tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini

ditetapkan berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, yaitu:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi

yang akan diajarkan dengan menggunakan media virtualab.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

61 b. Memperbaiki cara mengajar dengan membuat skenario pembelajaran dan

membuat instrumen yang lebih mudah untuk difahami siswa dalam

pembelajaran misalnya membuat tabel dan menganalisa data berdasarkan data

yang keluar dari program virtualab.

c. Membuat persiapan mengenai tempat penelitian yang dapat digunakan untuk

praktikum yakni di Laboratorium Komputer. Mempersiapkan sarana dan media

pembelajaran yang akan digunakan yaitu laptop, komputer, LCD, dan program

virtualab.

d. Membuat Lembar Kerja Diskusi (LKD) sebagai pedoman siswa untuk alur

pembelajaran virtualab.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan siklus II dilaksanakan sesuai rencana, yaitu dua kali

pertemuan: tanggal 23 Mei dan 30 Mei 2012. Pada pertemuan pertama semua

siswa hadir, sedangkan pada pertemuan kedua dua siswa tidak hadir dalam

pembelajaran karena sakit.

Pada siklus II, topik materi yang digunakan adalah rangkaian gabungan

dan hukum I kirchoff. Pembelajaran diamati oleh 4 orang pengamat (observer).

Pembelajara pada siklus II ini dilakukan dengan metode eksperimen, diskusi

(tanya-jawab), dan ceramah (dengan bantuan power point).

Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyampaiakan indikator dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa setelah pembelajaran

dilakukan. Pada siklus II ini, siswa tidak menggunakan LKS tetapi LKD.

Sebenarnya materi siklus II ini adalah merupakan pemantapan dari materi pada

siklus I, khususya pada materi rangkaian gabungan yang merupakan gabungan

dari rangkaian seri dan paralel yang telah dipelajari pada siklus sebelumnya.

Selanjutnya, guru mencoba menanyakan kembali konsep-konsep yang telah

diperoleh saat pembelajaran pada siklus I. Kemudian hampir semua siswa

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru, walaupun masih

ada siswa yang bergurau.

Setelah selesai mengulas materi pada siklus I, guru menjelaskan salah

satu contoh penerapan soal rangkaian gabungan. Guru memberikan salah satu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

62 contoh soal, kemudian dikerjakan bersama-sama dengan siswa. Peran guru disini

yaitu membimbing siswa untuk memecahkan contoh soal rangkaian gabungan

yang sudah dicantumkan dalam LKD. Contoh soal dikerjakan dengan dua cara

yaitu secara perhitungan dengan menggunakan rumus dan secara langsung dengan

menggunakan program virtualab. Setelah selesai mengerjakan salah satu contoh

soal makan guru memeberikan beberapa latihan soal yang wajib dikerjakan oleh

semua siswa. Pembelajaran dilakukan setiap satu soal setelah selesai dikerjakan

oleh semua siswa. Pengerjaan soal dan pembahasan tiap satu soal diberi waktu 10

menit. Saat pembelajaran beberapa siswa diminta untuk menjelaskan hasil yang

telah diperoleh baik secara perhitungan maupun secara langsung di depan siswa

yang lain. Latihan soal yang diberikan ini merupakan soal-soal dari LKS yang

disediakan oleh sekolahan. Berikut adalah gambaran animasi flash yang

digunakan dan kegiatan diskusi kelompok pada siklus II :

Gambar 4.3. Animasi Virtualab Siklus II

Setelah latihan soal dan pembahasan pada rangkaian gabungan dirasa

cukup, guru menjelaskan materi kedua yaitu hukum I Kirchoof. Selanjutnya, guru

menjelaskan hukum I Kirchoof dengan mempersiapkan contoh latihan soal

tentang hukum I Kirchoof yang dijelaskan dengan menggunakan power point.

Kemudian setelah selesai menjelaskan hukum I Kirchoof, guru memberikan

beberapa latihan soal. Latihan soal yang diberikan ini merupakan soal-soal yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

63 ada pada LKS yang disediakan dari sekolah, dan sebagian dari soal tersebut

dikerjakan dirumah untuk sebagai tugas dan latihan di rumah. Waktu yang

dibutuhkan untuk menjelaskan rangkaian gabungan dan hukum I Kirchoof ini

adalah 75 menit.

Gambar 4.4. Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Kegiatan Pertemuan pertama siklus II ini ditutup dengan memberikan

kesempatan bertanya kepada siswa jika ada yang belum dipahami selama 5 menit.

Setelah sesi tanya-jawab guru mempersilahkan beberapa siswa untuk

menyampaikan kesimpulan dari hasil pembelajaran, kesimpulan diambil dari hasil

diskusi atau jawaban dari lembar kerja diskusi (LKD).

Pertemuan kedua di siklus II berlangsung pada tanggal 30 Mei 2012.

Pertemuan ini berisi pendalaman konsep materi pertemuan pertama siklus II

dengan cara membahas tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya

dan latihan soal-soal. Guru peneliti juga meminta pendapat secara umum kepada

siswa mengenai pembelajaran Fisika pada pertemuan sebelumnya, pada kegiatan

pertemuan kedua ini diakhiri dengan mengerjakan postest dengan durasi waktu 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

64 menit. Sesuai dengan rencana perbaikan pada siklus I, postest pada siklus II ini di

awasi dengan seksama oleh pengawas (guru). Setelah itu guru menutup pelajaran

kegiatan pembelajaran.

3. Tahap Pengamatan

Selama proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan penilaian

proses dan pengamatan terhadap aktivitas positif dan aktivitas negatif siswa.

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan peristiwa-

peristiwa yang terjadi dalam pembelajaran yang berlangsung di kelas X.3 tersebut.

Dengan pengamatan secara langsung, diharapkan hal-hal yang mungkin tidak

teramati oleh guru peneliti dapat teramati oleh observer. Data hasil observasi

langsung merupakan data akurat yang dapat dijadikan masukan untuk proses

selanjutnya. Data ini diambil oleh 4 pengamat agar hasil pengamatan tidak

subjektif. Berikut adalah rangkuman hasil pengamatan yang diperoleh keempat

observer di siklus II dibandingkan dengan hasil pengamatan siklus I :

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus II

SIKLUS 1

OBSERVER 1 (Ilham Cahyadi

Prasetyo)

OBSERVER 2 (Wahyu

setiawan)

OBSERVER 3 (Disa Nur R S) Rata-rata

Aktivitas +

79,23 % 77 % 69,85 % 75,36%

Aktivitas -

20,77 % 23 % 30,15 % 24,64%

SIKLUS 2

OBSERVER 1

(Ilham Cahyadi Prasetyo)

OBSERVER 2 (Wahyu

setiawan)

OBSERVER 3 (Disa Nur R S)

OBSERVER 4

( Dwi Isworo ) Rata-rata

Aktivitas +

86,55 % 90,27 % 89,09 % 92,38 % 89,57 %

Aktivitas -

13,45 % 9,73 % 10,91 % 7,62 % 10,43 %

Data hasil pengamatan aktivitas belajar siklus II memperlihatkan bahwa

rata-rata aktivitas positif siswa sebesar naik dari siklus I sebesar 75,36% menjadi

89,57 % di siklus II, sedangkan aktivitas negatif siswa turun dari 24,64% di siklus

I menjadi 10,43% di siklus II. Aktivitas belajar positif dan negatif tersebut

didapatkan dari kinerja dalam kegiatan kelompok atau diskusi kelompok yang

meliputi oral activities, visual activities, writing activities, mental activities, dan

drawing activities. Berkaitan dengan kemampuan kognitif, peneliti mengambil

data dari nilai pre-test dan post-test siswa terlampir dalam lampiran 14.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

65

Dari data daftar nilai kemampuan kognitif Fisika kelas X.3 siklus II

terlihat bahwa rata-rata nilai pretest siswa adalah 50,14 (nilai pretest 30 pada

Andarista Bayu Aji, dan 35 pada Arief Ramadhan Pebrianto tetap dihitung, tetapi

persentase kenaikan post-test dengan pre-testnya tidak dihitung karena siswa

tersebut tidak ikut post-test sebab tidak masuk sekolah dengan keterangan sakit,

dan hanya 3 siswa yang dapat mencapai standart ketuntasan sedangkan dalam

post-test mengalami kenaikan menjadi 80,30 dengan 6 siswa belum tuntas. Bila

dibandingkan dengan siklus I, pada siklus II ini kemampuan kognitif siswa X.3

meningkat karena pada siklus I nilai pre-test siswa adalah 52,34 dengan 5 siswa

dari 35 siswa belum tuntas (belum mencapai nilai KKM 75,00), sedangkan post-

test siswa menghasilkan nilai rata-rata 74,06 dengan 18 dari 35 siswa yang belum

tuntas dengan persentase kenaikan rata-ratanya sebesar 50,19% dari pre-test ke

post-testnya. Jadi untuk kemampuan kognitif siswa pada siklus II ini mengalami

kenaikan dibandingkan siklus I, sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran

pada siklus II ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Secara garis besar, menurut hasil wawancara degan observer tentang

hasil catatan lapangan siklus kedua ini adalah sebagai berikut :

a. Penyampaian Pembelajaran

1) Diskusi dengan berbantuan virtualab, 1 komputer untuk 3 siswa terlihat

lebih aktif dalam kerjasama (diskusi) mengerjakan LKD.

2) Inti pembelajaran siklus II terbilang meningkat, murit yang istimewa

(Tidur pada pertemuan sebelumnya) sudah aktif.

3) Ada siswa tidak membaca modul tetapi melihat slide dari power point,

sehingga tidak ada masalah dan belum menemukan kekurangan yang fatal

dari pembelajaran siklus II.

4) Di dalam modul, nilai R (Resistor) sudah bervariasi.

5) Keadaan laboratorium yang kurang tertata atau komputer kurang

mendukung, tetapi dalam pembelajarannya bisa dibilang lancer dan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

66 b. Program Virtualab

1) Merupakan program inovasi yang bermanfaat untuk menarik perhatian

siswa.

2) Progam Virtualab sudah mewakili teori yang sebenarnya dan mewakili

praktek riel.

3) Media virtualab menggantikan praktikum riel (sebagai metode

pembelajaran yang lebih baik, animasi dari virtualabnya bisa memotivasi

siswa), sehingga siswa mempunyai gambaran nyata dan tahu, jadi

tidakhanya berangan-angan saja.

4. Tahap Refleksi

Pembelajaran menggunakan media virtualab yang telah dilakukan pada

siklus II ini berjalan lebih lancar daripada pembelajaran di siklus I, pada saat

pembelajaran dan juga pada saat diberi waktu kesempatan untuk berdiskusi para

siswa sudah tidak lagi bekerja secara sendiri-sendiri, mereka mencari jawaban

Lembar Kerja Diskusi (LKD) secara kerjasama dengan bantuan arahan dari guru,

melalui power point. Siswa yang lebih tahu tentang cara penggunaan media

virtualab ini sehingga siswa sudah mempersiapkan pembelajaran dari rumah.

siswa menilai bahwa media virtualab ini sangat menarik dapat mengoptimalkan

pembelajaran serta menimbulkan motivasi baru.

Aktivitas pembelajaran siswa meningkat dan kemampuan kognitif siswa

meningkat dari pre-test ke post-test, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran menggunakan media virtualab dapat meningkatkan kemampuan

kognitif dan aktivitas belajar siswa. Karena tujuan dalam penelitian ini telah

tercapai yaitu dengan adanya peningkatan kemampuan kognitif siswa dan

aktivitas belajar siswa maka guru dan peneliti menghentikan penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

67

D. Pembahasan dan Pengambilan Keputusan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh beberapa

hal diantaranya; pada siklus I siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran

yang digunakan, bahkan siswa masih kaget dengan model pembelajaran dengan

virtualab yang digunakan meskipun mereka mengaku senang dan dapat

memotivasi siswa untuk belajar. Adapun gambaran umum proses pembelajaran

siklus I adalah setiap komputer dioperasikan oleh 1 siswa untuk melakukan

praktikum dengan menggunakan virtualab dan mengerjakan LKS dari guru. Pada

siklus II proses pembelajarannya setiap komputer digunakan oleh 2-3 siswa untuk

berpraktikum dengan menggunakan Program Virtualab sesuai dengan LKD dari

guru dan mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan kepada siswa. Adapun

siswa nampak mulai paham dan terbiasa dengan model pembelajaran yang

digunakan sehingga banyak siswa yang sudah mulai berani untuk mengoperasikan

atau praktikum sendiri disertai dengan diskusi dengan teman satu kelompoknya

maupun guru, bahkan ada siswa yang mulai berani mengemukakan pendapatnya.

Peningkatan aktivitas belajar siswa sudah terlihat dari siklus I. Pada siklus II siswa

nampak sudah dapat belajar mandiri, mereka banyak yang berdiskusi dengan

temannya bahkan hampir yang tidak ada yang bertanya pada guru karena telah

paham dengan jawaban guru. Aktivitas belajar siswa dalam dua siklus dapat

dilihat dalam Tabel 4.3 berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

68 Tabel 4.3. Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa

PRA SIKLUS

OBSERVER 1

(Ilham Cahyadi Prasetyo)

OBSERVER 2 (Wahyu setiawan)

OBSERVER 3 (Henry

Sugiarti. S,Pd)

Rata-rata

Aktivitas +

22,41 % 37,5 % 40 %

33,30%

Aktivitas -

77,59 % 62,5 % 60 %

66,70%

SIKLUS 1

OBSERVER 1

(Ilham Cahyadi Prasetyo)

OBSERVER 2 (Wahyu setiawan)

OBSERVER 3 (Disa Nur R S)

Rata-rata

Aktivitas +

79,23 % 77 % 69,85 % 75,36%

Aktivitas -

20,77 % 23 % 30,15 % 24,64%

SIKLUS 2

OBSERVER 1

(Ilham Cahyadi Prasetyo)

OBSERVER 2 (Wahyu setiawan)

OBSERVER 3 (Disa Nur R S)

OBSERVER 4 (Dwi Isworo) Rata-rata

Aktivitas +

86,55 % 90,27 % 89,09 % 92,38 % 89,57 %

Aktivitas -

13,45 % 9,73 % 10,91 % 7,62 % 10,43 %

Data perbandingan aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan aktivitas belajar positif tiap siklus, dari 33,30% pada saat observasi

(prasiklus) menjadi 75,36% di siklus I dan 89,57% di siklus II. Sedangkan

aktivitas belajar negatifnya semakin berkurang dalam tiap siklus, yaitu 66,70%

pada prasiklus menjadi 24,64% di siklus I dan 10,43% di siklus II. Peningkatan

aktivitas positif dan menurunnya aktivitas belajar negatif dalam pembelajaran

Fisika di kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar selama 2 siklus penelitian

tindakan kelas dapat lebih jelas terlihat pada grafik berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

69

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa

Penelitian ini juga menghasilkan peningkatan kemampuan kognitif siswa

dari pre-test ke post-test dalam tiap siklus. Berikut adalah data kemampuan

kognitif siswa dalam 2 siklus :

Tabel 4.4. Kemampuan Kognitif Fisika Siswa

Tindakan

Pre-test Post-test

Belum Tuntas

Tuntas Nilai

rata-rata Belum Tuntas

Tuntas Nilai

rata-rata

Rata-rata kenaikan

pretest dengan postest

PraSiklus 33 2 42,29

Siklus I 30 5 52,34 17 18 74,06 50,19%

Siklus II 32 3 50,14 8 27 80,30 75,27%

Berdasarkan tabel kemampuan kognitif Fisika siswa, dapat diketahui

bahwa dalam setiap pre-test jumlah siswa yang tuntas ( nilai > 75 ) lebih sedikit

daripada siswa yang sudah tuntas. Akan tetapi setelah dilakukan tindakan berupa

pembelajaran praktikum maya atau virtualab terjadi peningkatan yang sangat

signifikan, yakni hampir semua siswa tuntas atau jumlah siswa yang tuntas jauh

lebih besar daripada siswa yang belum tuntas. Peningkatan kemampuan kognitif

Ak

tivi

tas

Bel

ajar

(%

)

Tindakan

Grafik Perbandingan Aktivitas Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

70 Fisika siswa dalam setiap siklus juga dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang

secara lebih jelas dapat dilihat dalam grafik berikut :

Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa

Berdasarkan grafik tersebut di atsa perbandingan nilai rata-rata siswa

terlihat bahwa selalu terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa dalam dari pre-test

ke post-test dalam tiap siklus. Secara umum dalam tindakan siklus I siswa sudah

sedikit lebih tahu tentang materi yang akan diajarkan karena dalam tindakan pra

siklus sudah sedikit disinggung sehingga jumlah siswa yang tuntas dan belum

tuntas hampir berimbang pada pre-testnya. Tindakan siklus II dilakukan untuk

menyempurnakan siklus I dan terlihat siswa sudah siap untuk melaksanakan

pembelajaran sehingga nilai post-test siswa sangat bagus. Berdasarkan

pengamatan dari observer, pada pertemuan terakhir siswa sudah merasa jenuh

karena dalam dua kali pelaksanaan siklus terjadi di ruang yang sama, dengan

konsep pembelajaran yang sama dan media yang sama, ditambah lagi siswa sudah

banyak yang menguasai untuk mengoperasikan virtualab, walaupun begitu masih

terjadi peningkatan nilai yang signifikan dari pre-test ke post-test. Dari analisis

penelitian ini didapatkan keterangan tambahan bahwa siswa akan jenuh apabila

dalam pembelajaran tidak dilakukan variasi model pembelajaran.

52,34 50,1442,29

74,0680,3

50,19

75,27

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pra-Siklus Siklus I Siklus II

Nil

ai

Tindakan Siklus

Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa

Rata-rata pre test

Rata-rata post test

Rata-rata Kenaikan Pretest dgn Postest (%)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

71

Secara keseluruhan dalam penelitian ini terjadi peningkatan aktivitas

belajar siswa dari siklus ke siklus berikutnya dan terjadi peningkatan kemampuan

kognitif dari pre-test ke post-test dalam tiap tindakan siklus dilihat dari rata-rata

kenaikan pretest dengan posttest, dan penggunaan media pembelajaran dengan

virtualab dapat meningkatkan dan menarik perhatian siswa terhadap materi

pembelajaran. Dengan model pembelajaran diskusi atau setiap komputer

digunakan oleh 2-3 siswa dan penekanan latihan soal-soal dengan berbantuan

program virtualab terlihat lebih aktif dibandinkan dengan model pembelajaran

yang setiap komputer dipakai oleh satu siswa. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran virtualab dalam meningkatkan

aktivitas belajar dan kemampuan kognitif siswa di kelas X.3 SMA Negeri 2

Karanganyar dikatakan berhasil.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Fisika dengan menggunakan

media komputer dengan program virtualab pada materi hukum ohm dan hukum

Kirchoof I dapat diterapkan dan meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan

kognitif siswa kelas X.3 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012

semester genap.

Peningkatan aktivitas belajar dan kemampuan kognitif Fisika siswa ini

dapat terlihat dari hal-hal sebagai berikut.

1. Meningkatnya rata-rata aktivitas positif siswa di dalam pembelajaran, dari

75,36 % di siklus I menjadi 89,57 % di siklus II.

2. Menurunnya rata-rata aktivitas negatif siswa di dalam pembelajaran, dari

24,64% di siklus I menjadi 10,43 % di siklus II.

3. Nilai kemampuan kognitif siswa meningkat dari pre-test ke post-test yaitu :

52,34 menjadi 74,06 di siklus I, dan 50,14 menjadi 80,30 di siklus II

4. Rata-rata kenaikan pretest dengan postest lebih dari 50% yaitu, 50,19 % di

siklus I, dan 75,27 % di siklus II.

5. Jumlah siswa yang tuntas (nilai > 75) meningkat dalam tiap siklus yakni dari 5

siswa menjadi 18 siswa di siklus I,dan 3 siswa manjadi 27 siswa di siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan dan keterbatasan dalam penelitian ini diajukan

beberapa saran yang bermanfaat bagi peneliti selanjutnya, guru dan sekolah

sebagai berikut:

1. Penggunaan model pembelajaran Fisika dengan menggunakan media

komputer dengan Program Virtualab pada materi Hukum Ohm dan Hukum

Kirchoof I dapat dijadikan model alternatif bagi sekolah maupun guru karena

dengan model ini siswa dapat terlibat secara aktif, meningkatkan aktivitas

belajar dan kemampuan kognitif siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.3 SMA ......ii peningkatan prestasi belajar fisika siswa kelas x.3 sma negeri 2 karanganyar pada materi listrik dinamis menggunakan

73 2. Setiap akan dimulai pembelajaran, mengecek kembali semua komputer baik

Program Virtualab maupun sound komputer.

3. Agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil dengan baik, seorang guru

hendaknya selalu aktif dalam melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

4. Pemahaman siswa terhadap materi akan bertambah apabila diberikan aplikasi

konsep materi tersebut dalam materi sehari-hari atau diberikan tambahan

penyelesaian soal-soal.

5. Merencanakan tindakan ketika listrik padam.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user