PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...
-
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI MENGENAL NAMA
RASUL ALLAH DAN ULUL AZMI MELALUI METODE INDEX
CARD MATCH PADA SISWA KELAS V DI SD N CAMPURANOM
KEC. BANSARI KAB. TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN
2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
Setiyo Utomo
NIM: 23010150264
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
-
i
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
MOTTO
“ Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat“ (Q.S. Al-Mujadilah: 58/11).
-
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan izin Allah SWT. Skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik, skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang telah
mewujudkan mimpiku:
1. Kedua orang tuaku, Bapak Warsito dan Ibu Ruminah tercinta, yang telah merawat,
mendidik, mendo’akan, memberi nasihat, dan menyemangatiku dalam
menyelesaikaan skripsi.
2. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Asna, Bapak K.H. Drs. Nasafi,M.Pd.I beserta
keluarga, terimakasih yang telah membimbing, memberikan ilmu beserta
pengalaman kepada peneliti.
3. Kakakku Siyo beserta Istri Atik Fatmawati tercinta, yang telah memberi dukungan
dan mendo’akanku.
4. Bapak Sumarno Widjadipa, M.Pd. dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan memotivasi saya dengan sabar dan ikhlas hingga sampai
terselesaikannya skripsi ini.
5. Santri-santri dari keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Asna dan Keluargaku
FORMATAS.
6. Pamong PPL Bapak Ngaidin, S.Pd dan rekan –rekan PPL di SMA N 2 Salatiga.
7. Sahabat-sahabat PAI angkatan 2015.
8. Keluarga besar SD N Campuranom di Kabupaten Temanggung.
-
vii
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan rasa syukur penulis haturkan
kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya yang tiada henti,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat serta salam semoga tercurah ke pangkuan Beliau junjungan kita,
Nabi Agung Muhammad SAW, semoga kita termasuk orang yang mendapatkan
syafaatnya kelak di hari kiamat.
Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa
ada bantuan, dorongan, serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait, yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
4. Ibu Khulatul Lutfiah, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
senantiasa sabar memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan. Sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Keluarga tercinta yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang.
8. Ibu Nur Imtikhanah, S. Pd. selaku kepala sekolah, dan segenap pihak SD N
Campuranom.
-
viii
9. Tak lupa siswa-siswi kelas V yang telah memberikan sumber data yang sebenarnya
untuk keberhasilan penelitian ini dilakukan.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan angkatan
2013.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan
yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Salatiga, 02 Maret 2019
Penulis
-
ix
ABSTRAK
Utomo, Setiyo. 2019. Peningkatan Prestasi Belajar PAI dan Budi Pekerti Materi
Mengenal Nama Rasul Allah Dan Ulul Azmi Melalui Metode Index Card
Match Pada Siswa Kelas V Di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab.
Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Sumarno Widjadipa,M.Pd
Kata Kunci : Hasil Belajar. Pendidikan Agama Islam dan Index Card Match
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan metode index card
match apakah dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD N Campuranom dan
mencapai target KBM pada tahun pelajaran 2018/2019.
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sebanyak tiga siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SD N
Campuranom dengan jumlah siswa sebanyak 16 anak. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.
Hasil penelitian tindakan kelas pada pra siklus yang mencapai KBM
sebanyak 6 siswa atau 37,5% nilai rata-rata 64,6, pada siklus I yang mencapai KBM
sebanyak 8 siswa atau 50% nilai rata-rata 68,4, siklus II yang mencapai KBM sebanyak
10 siswa atau 62,5%, dan siklus III yang mencapai KBM sebanyak 14 siswa atau
87,5%. Nilai rata-rata yang dihasilkan pada siklus III ini sebanyak 83,12, menunjukkan
bahwa telah mencapai KBM individu yaitu 75. Kesimpulan penelitian ini adalah
pembelajaran dengan menerapkan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekeri materi mengenal nama Rasul dan
Ulul Azmi pada siswa kelas V semester II SD N Campuarnom Kecamatan Bansari
Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2018/2019.
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. I
HALAMAN LOGO IAIN SALATIGA .............................................................. II
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... III
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... IV
DEKLARASI ......................................................................................................... V
MOTTO ................................................................................................................. VI
PERSEMBAHAN .................................................................................................. VII
KATA PENGANTAR ......................................................................................... VIII
ABSTRAK ........................................................................................................... X
DAFTAR ISI ........................................................................................................ XI
DAFTAR TABEL ............................................................................................... XIII
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... XIV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
E. Definisi Operasional ................................................................................. 5
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................................... 16
G. Metode Penelitian ..................................................................................... 17
H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 23
-
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori .............................................................................................. 24
B. Kajian Pustaka .......................................................................................... 48
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD N Campuranom ..................................................... 50
B. Deskripsi Siklus I ...................................................................................... 57
C. Deskripsi Siklus II ..................................................................................... 61
D. Deskripsi Siklus III ................................................................................... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Hasil Penenlitian ....................................................... 68
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 77
B. Saran ......................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 81
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru SD N Campuranom ............................................................... 54
Tabel 3.2 Karakteristik Siswa Kelas V ................................................................... 55
Tabel 3.3 Fasilitas Fisik SD N Campuranom ......................................................... 56
Tabel 4.1 Data Prestasi Siswa Pra Siklus ................................................................ 68
Tabel 4.2 Data Prestasi Siswa Siklus I .................................................................... 69
Tabel 4.3 Data Prestasi Siswa Siklus II .................................................................. 69
Tabel 4.4 Data Prestasi Siswa Siklus III ................................................................. 70
Tabel 4.5 Data Ketuntasan Pra Siklus ..................................................................... 71
Tabel 4.6 Data Ketuntasan Siklus I ......................................................................... 72
Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siklus II ....................................................................... 73
Tabel 4.8 Data Ketuntasan Siklus III ...................................................................... 74
Tabel 4.9 Data Peningkatan Siswa Mencapai KBM ............................................... 75
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Pengamatan Guru ................................................................................... 81
2. Lembar Pengamatan Siswa ................................................................................. 87
3. Sampel Soal Siklus .............................................................................................. 89
4. Sampel index card match .................................................................................... 90
5. RPP ...................................................................................................................... 91
6. Dokumentasi .................................................................................................... 119
7. Nota Pembimbing Skripsi ................................................................................ 120
8. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian ................................................. 121
9. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .......................................................... 122
10. Lembar Konsultasi ........................................................................................... 123
11. Daftar SKK ....................................................................................................... 124
12. Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... 127
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan segala aspek
kehidupan manusia. Pendidikan dapat dilaksanakan oleh beberapa faktor
lingkungan yang masing-masing memiliki tanggungjawab sendiri. Faktor tersebut
meliputi pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah maupun pendidikan di
lingkungan masyarakat.
Secara bahasa, pendidikan berasal dari kata paedagogi yang berarti
pendidikan dan kata paedagogia yang berarti ilmu pendidikan, yang berasal dari
bahasa Yunani. Paedagogia terdiri atas dua kata, yaitu paedos dan agoge yang
berarti saya membimbing, memimpin anak (Wiyani dan Barnawi, 2012:23).
Pendidikan dalam bahasa Arab biasa disebut tarbiyah yang berasal
dari kata kerja rabba. Kata rabba beserta cabangnya banyak dijumpai dalam Al-
Qur’an. Dalam firman Allah Q.S. Al-Isra’ (17) : 24 yang berbunyi :
ْحَمِة َوقُْل َرِبِّ اْرَحْمُهَما َكَما َربَّيَانِي َصِغيًرا َواْخِفْض لَُهَما َجنَاَح الذُِّلِّ ِمَن الرَّ
Artinya : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (Depag
RI, 2010: 283).
-
2
Menurut Brubacher pendidikan merupakan suatu proses timbal
balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, teman, dan
alam semesta. Pendidikan juga merupakan pola perkembangan yang terorganisasi
dan kelengakapan dari semua potensi manusia meliputi moral, intelektual, jasmani,
dan untuk kepribadian individu masyarakatnya yang diarahkan demi menghimpun
semua aktivitas tersebut untuk tujuan hidupnya (Ahmadi, 2017:33-34).
Kesimpulan pendidikan bahwa pendidikan merupakan suatu proses
yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh bimbingan atau arahan guna
mendapatkan potensi meliputi moral, intelektual, jasmani, dan untuk kepribadian
individu masyarakatnya.
Belajar merupakan kewajiban bagi manusia, selain itu belajar
merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.Dengan
melalui belajar manusia menjadi tahu, mengerti, memahami dan mengetahui
pengetahuan. Di dalam kegiatan yang dilakukan di sekolah, hal yang paling pokok
adalah belajar mengajar sehingga dengan demikian keberhasilan suatu pencapaian
tujuan pendidikan yang bergantung pada proses belajar mengajar yang dilakukan
oleh siswa di sekolah.
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat
pengalaman dan latihan (Alifus Syabri, 2007:54).
-
3
Proses belajar mengajar di sekolah terjadi karena adanya interaksi
antara siswa dengan lingkungannya. Oleh sebab itu, maka lingkungan perlu ditata
sedemikian rupa agar terjadi reaksi yang diinginkan (Sudijono, 2011: 11).
Dengan demikian, proses belajar dapat artikan akan berlangsung
sedemikian rupa berdasarkan dengan apa yang dibutuhkan oleh lingkungannya
sehingga mampu mencukupi kebutuhan lingkungan yang sesuai bedasarkan tujuan
yang hendak dicapai.
Salah satu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,
supaya siswa menjadi aktif yaitu dengan menggunakan metode index card match.
Metode ini digunakan sebagai sebuah strategi dalam suatu pembelajaran dimana
siswa diminta untuk saling berpasangan dengan mencocokkan sebuah kartu yang
mereka pegang.Kartu tersebut berupa pertanyaan dan pernyataan (Hamruni,
2012:162).
Jadi, dengan adanya metode ini dapat melatih pola pikir siswa agar
memiliki kemampuan kecepatan berpikir dalam mempelajari konsep atau topik
pembelajaran dengan melalui pencarian kartu jawaban atau kartu soal dan
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa SD N Campuranom kelas V.
Peneliti tertarik untuk meneliti terkait dengan pembelajaran PAI
materi mengenal nama rasul allah dan rasul ulul azmi. Dimana menurut peneliti,
berdasarkan data hasil harian kelas 5 belum mencapai nilai Kriteria Belajar
Minimal (KBM) yakni 7,5. Adapun titik temu permasalahannya yakni pertama,
-
4
model pembelajaran masih satu arah (ceramah) dengan hal ini maka materi yang
seharusnya dikuasai oleh siswa menjadi kurang maksimal, kedua aktivitas
pembelajaran yang menjadikan siswa bersifat pasif sehingga siswa merasa kurang
dilibatkan dalam proses pembelajaran. Maka, berdasarkan uraian di atas peneliti
akan melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi
Mengenal Nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi Melalui Metode Index Card
Match Pada Siswa Kelas V di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab. Temanggung
Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan dapat mencapai target KBM kelas pada materi mengenal Nama Rasul
Allah dan Rasul Ulul Azmi kelas V di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab.
Temanggung?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan metode index card match dapat meningkatkan
hasil pelajar siswa dapat mencapai target KBM kelas pada materi mengenal
Nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi kelas V di SD N Campuranom Kec.
Bansari Kab. Temanggung.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat praktis
-
5
1. Bagi Siswa
Memahami konsep pelajaran PAI metode index card match pada
siswa kelas V di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab. Temanggung.
2. Bagi Guru
Memberikan informasi dan motivasi kepada guru dalam
menentukan sebuah metode pembelajaran yang tepat agar tujuan pendidikan
tercapai dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta meningkatkan kinerja
para guru PAI di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab. Temanggung.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan sekolah dapat meningkatkan atau memberikan hasil
belajar yang baik kepada para siswa-siswanya.
Manfaat Teoritis
1. Untuk menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan.
2. Mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kleas V dengan
metode index card match di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab.
Temanggung.
E. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia
lahir sampai akhir hayat (Baharuddin, 2007:11).
-
6
Belajar merupakan faktor penentu proses perkembangan berupa
pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain tingkah
laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar (Alifus Sabri,
2007:54).
Menurut Muhibbin Syah dalam Hamalik, belajar adalah tahapan
perubahan pada tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi lingkungan yang melibatkan proses kognitif,
sehingga hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang atau siswa
setelah melalui proses belajar (Widoyoko, 2017: 25).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan yang berupa
pengetahuan, sikap, keterampilan dan lainnya.
Menurut Widoyono (2017:30) hasil belajar adalah bila seseorang
telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi
yaitu sisi siswa dan sisi guru.Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandngkan pada saat sebelum
belajar.Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar adalah saat terselesaikannya
bahan pelajaran (Sudijono, 2011:93).
Dengan demikian, hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari
proses yang dilakukan pada saat pembelajaran oleh guru untuk siswa.
-
7
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
siswa di sekolah yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
(Rusman, 2012:150) :
a) Faktor Eksternal
1) Faktor Sekolah
Faktor lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk
menentukan keberhasilan beajar siswa. Hal yang sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar para siswa di sekolah mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dan siswa, pelajaran waktu sekolah, tata tertib
atau displin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
2) Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan keluarga atau rumah ini merupakan
lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan
belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang,
adanya perhatian orang tua terhadap proses belajar dan pendidikan
anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
3) Faktor lingkungan Masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan
masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Contohnya
lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti kursus bahasa asing,
bimbingan les, pengajian remaja dan lain-lain.
-
8
b) Faktor Internal
1) Faktor Biologis (Jasmaniah)
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan yakni kondisi fisik
yang normal. Selain itu, kondisi kesehatan fisik yang mana dapat dijaga
melalui makan dan minum yang teratur, olahraga dan cukup tidur.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis ini merupakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kondisi mental seseorang.Kondisi mental yang
menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan
stabil.
3. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Menurut Miqdad Yaljan dalam Djumransjah (2007: 16) menyatakan
bahwa pendidikan Islam adalah usaha menumbuhkan dan membentuk manusia
muslim yang sempurna dari segala aspek yang bermacam-macam: aspek
kesehatan, akal, keyakinan, kejiwaan, akhlak, kemauan, daya cipta dalam
semua tingkat pertumbuhan yang disinari oleh cahaya yang dibawa oleh Islam
dengan versi dan metode-metode pendidikan yang ada.
Menurut Masdub (2015:2-3) pendidikan agama Islam dan budi
pekerti merupakan pendidikan melalui ajaran-ajaran Islam (Al-Qur’an dan
Sunnah) yakni suatu kegiatan bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
nantinya setelah menyelesaikan pendidikan mereka akan dapat memahami,
menghayati kemudian meyakini secara keseluruhan, selanjutnya ajaran-ajaran
-
9
Islam tersebut dijadikan suatu prinsip pandangan hidupnya demi keselamatan
dan kesejahteraan jasmani dan rohani kelak menuju kebahagiaan dunia dan
akhirat serta berkepribadian yang baik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama
Islam adalah suatu pola untuk mendidik anak dengan menggunakana ajaran-
ajaran Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) sebagai titik acuan pertumbuhan dan
perkembangannya.
4. Materi Mengenal Nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi Pada Kelas V
SD
Para Nabi dan Rasul mempunyai tugas yang amat berat dan mulia,
sehingga Allah Swt. memilih Nabi dan Rasul-Nya dengan ciri-ciri dan sifat-
sifat tertentu,yang khusus dimiliki para Nabi dan Rasul. Perbedaan Nabi dan
Rasul terdapat dalam pengertiannya. Rasul adalah seorang laki-laki yang
diberikan wahyu oleh Allah untuk disampaikan kepada umatnya agar selamat
di dunia dan akhirat. Sedangkan, Nabi adalah seorang laki-laki yang menerima
wahyu untuk dirinya sendiri.
Nama-nama Nabi dan Rasul berjumlah 25 yang wajib diketahui :
a) Adam a.s.
b) Ibrahim
a.s.
c) Yusuf a.s.
d) Zulkifli a.s.
e) Yunus a.s.
f) Idris a.s.
g) Luth a.s.
h) Ayyub a.s.
i) Dawud a.s.
j) Zakaria a.s.
k) Nuh a.s.
-
10
l) Ismail a.s.
m) Syu’aib
a.s.
n) Sulaiman
a.s.
o) Yahya a.s.
p) Hud a.s.
q) Ishak a.s.
r) Harun a.s.
s) Ilya.s. a.s.
t) Isa a.s.
u) Saleh a.s.
v) Ya’qub a.s.
w) Musa a.s.
x) Ilyasa a.s.
y) Muhammad
Saw.
Sifat-sifat Rasul Allah dibagi menjadi 3 yakni sifat wajib, mustahil
dan jaiz. Sifat wajib bagi Rasul antara lain sebagai berikut :
a) Siddiq artinya jujur dan benar
b) Amanah artinya terpercaya
c) Tablig artinya menyampaikan
d) Fatanah artinya cakap, cerdas (pandai)
Sifat mustahil bagi Rasul antara lain yakni :
a) Kizib artinya berbohong atau dusta
b) Khianat artinya tidak dapat dipercaya
c) Kitman artinya menyembunyikan
d) Baladah artinya bodoh
Sifat jaiz bagi Rasul Allah merupakan sifat yang diperbolehkan
bagi mereka, yaitu kebolehan akan sifat-sifat manusia pada umumnya.
Seperti makan, minum, tidur, berdiri dan lainnya.
-
11
Untuk lebih jelasnya nama-nama Nabi yang mendapat gelar “Ulul
Azmi” adalah sebagai berikut :
a) Nabi Nuh a.s.
b) Nabi Ibrahim a.s.
c) Nabi Musa a.s.
d) Nabi Isa a.s.
e) Nabi Muhammad saw.
Para nabi dan Rasul Allah yang mendapat gelar “Ulul Azmi”
tersebut, juga diberi mukjizat oleh Allah yang luar biasa, agar umatnya dengan
mudah mempercayai dirinya sebagai seorang nabi dan rasul Allah Swt. Rasul
“Ulul Azmi” ialah seorang Nabi dan Rasul Allah yang diberi kelebihan luar
biasa oleh Allah Swt.
Rasul memiliki sifat wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz. Sifat
wajib adalah sifat yang wajib dimiliki oleh Rasul Allah. Adapun sifat-sifat
yang wajib bagi Rasul yaitu diantaranya sebagai berikut :
1) Siddiq artinya benar
2) Amanah artinya dapat dipercaya
3) Tablig artinya menyampaikan
4) Fataanah artinya cerdas
-
12
Sifat mustahil bagi Rasul adalah sifat yang tidak mungkin
dimiliki oleh Rasul, diantaranya yakni sebagai berikut :
1) Kizib artinya berbohong atau dusta
2) Khianat artinya tidak dapat dipercaya
3) Kitman artinya menyembunyikan
4) Baladah artinya bodoh
Sifat jaiz merupakan sifat-sifat yang diperbolehkan bagi mereka,
yaitu kebolehan berupa sifat-sifat manusiawi yang dimiliki manusia pada
umunya. Sifat-sifat itu diantaranya : makan, minum, tidur, berjalan, berlari
dan lainnya.
5. Metode Index Card Match
Dalam sebuah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang
guru pastilah memerlukan yang namanya sebuah metode pembelajaran.
Tentunya dengan adanya metode tidaklah luput dengan model pembelajaran.
Menurut Joyce dan Weil dalam Rusman (2011:133) berpendapat bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang
lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
adalah cara yang digunakan oleh seorang guru untuk mengimplementasikan
-
13
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan sebuah metode pembelajaran yang
yakni index card match (mencari pasangan kartu). Metode pembelajaran Index
Card Match merupakan metode pembelajaran yang menuntut peserta didik
untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik
atas apa yang telah mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan. Mereka
saling bekerja sama dan membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan
melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini
dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui
kegiatan kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh
pemahaman dan penguasaan materi (Isjoni, 2012:50).
Tipe Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk
mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan
serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik
dalam suasana yang menyenangkan.
Jadi, metode pembelajaran merupakan suatu cara pembelajaran aktif
untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu
indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu
konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
-
14
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut (Rusman, 2012:162):
a) Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak siswa yang ada di dalam
kelas.
b) Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut menjadi dua bagian yang
sama.
c) Pada separuh bagian potongan kartu-kartu, guru menuliskan pertanyaan
tentang materi yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan.
d) Pada separu kartu yang lain, guru menuliskan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibuat.
e) Guru mengocok semua kartu sehingga akan tercampur antara pertanyaan
dan jawaban.
f) Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru selanjutnya
menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan.
Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuh yang
lain akan mendapatkan jawaban.
g) Guru meminta kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada
yang sudah menemukan pasangan, guru meminta kepada mereka untuk
duduk berdekatan. Guru juga menjelaskan agar mereka tidak memberitahu
materi yang akan mereka dapatkan kepada teman-teman yang lain.
h) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, guru
meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan
-
15
pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain.
Selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya.
i) Guru mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
Selain langkah-langkah di atas, metode ini mempunyai kelebihan di
antaranya :
a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
d) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan
belajar.
e) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.
Sedangkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh metode indecx
card match terdiri dari :
a) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan
prestasi.
b) Guru harus meluangkan waktu yang lebih.
c) Lama untuk membuat persiapan.
d) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai
dalam hal pengelolaan kelas.
e) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas.
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
-
16
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan
metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Campuranom Kec. Bansari Kab.
Temanggung pada siswa kelas V.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode index card match ini dikatakan efektif,apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan
yaitu :
a) Hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika dalam KBM kelas 85% dari
jumlah siswa yaitu minimal 14 siswa yang telah tuntas mencapai KBM.
b) Sedangkan untk indikator keberhasilan KBM individu adalah 75.
G. Metode Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan untuk penelitian tindakan kelas ini adalah
siswa kelas V. Sebanyak 16 orang dengan perincian 6 orang putra dan 10 orang
putri.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
-
17
Lokasi penelitian yakni SD N Campuranom diPutihan,
Campuranom, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Waktu penelitian
yang digunakan sekitar kurang lebih 1 bulan dengan menggunakan alokasi
waktu 2x pertemuan perminggu sebanyak 45 menit setiap pertemuan.
3. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, sebab penelitian dilakukan
untuk memecahkan masalah belajar siswa. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart
dalam Kunandar, penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk self-inquiry
kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk
meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang
mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan
situasi dimana praktik itu dilaksanakan (Kunandar, 2011:42).
Menurut John Elliot bahwa penelitian tindakan kelas adalah tentang
situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan
didalamnya. Seluruh prosesnya mencakup telaah, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh yang menciptakan hubungan antara
evaluasi diri dengan perkembangan professional (Daryanto, 2014:3).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu
pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan diterjadi dalam
sebuah kelas.
Penelitian ini menggunakan sistem siklus, dimana siklus pertama
untuk mengetahui sejauh mana pencapaian siswa terhadap metode index card
-
18
match dalam pembelajaran siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam
materi mengenal nama rasul allah dan rasul ulul azmi dan siklus kedua serta
siklus 3 untuk memenuhi kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus
1.
Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah spiral
penelitian tindakan yang dilakukan pada Kemmis dan Mc. Taggart (Zainal
Aqib: 2016, 22).
Gambar 2.1 Spiral Tindakan Kelas
Penjelasan alur di atas adalah :
a) Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan, membuat rencana tindakan dan
perangkat pembelajaran.
-
19
b) Tindakan dan observasi, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil
atau dampak dari diterapkannya strategi index card match.
c) Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang
diisi oleh pengamat.
d) Rancangan/rencana yang dilakukan ulang, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus
berikutnya (Rochiati Wiriaatmadja, 2005:66).
4. Instrument Penelitian
Bentuk instrumen yang dipakai penulis untuk mendapatkan data adalah
sebagai berikut :
a) Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk
mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran PAI
melalui metode index card match.
b) Ujian tes tertulis/soal tes, digunakan sebagai kegiatan siswa untuk mengukur
hasil belajar PAI materi mengenal nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul
Azmi.
c) Dokumentasi digunakan untuk mendapat gambaran kegiatan dalam proses
pembelajaran melalui metode index card match.
5. Metode Pengumpulan Data
-
20
Dalam metode pengumpulan data peneliti menggunakan dua
metode yaitu seebagai berikut :
a) Dokumentasi
Menurut Suharsimi (2002:135) dokumentasi adalah cara yang
dilakukan untuk menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, catatan
harian, notulen rapat, peraturan dan lain-lain sehingga dokumentasi ini
digunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah siswa, jumlah guru dan
lainnya dalam penelitian. Selain itu, cara ini dilakukan juga untuk
mendapatkan gambar atau foto kegiatan dalam pelaksanaan penggunaan
metode penelitian, lebih tepatnya metode index card match.
b) Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara
dan kuesioner karena observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-
objek alam yang lain. Dalam metode ini digunakan untuk mengamati
pelaksanaan metode index card match.
c) Tes Tertulis
Menurut Pramono (2014:12), tes merupakan suatu alat dengan
serangkaian tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam
rangka mengukur kemampuan mereka. Tes yang digunakan dalam
metode ini adalah tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan uraian yang
berguna untuk mengukur kemampuan siswa sesuai materi yang diajarkan.
-
21
6. Analisis Data
Analisis data dilakukan sesuai dengan rancangan penelitian yakni
dengan menggunakan analisis dan refleksi pada setiap siklus yang dilakukan.
Analisis ini berdasarkan pada observasi dilapangan yang tercatat dan format
dari observasi lainnya. Analisis berupa refleksi dilakukan oleh peneliti bersama
guru selaku kolaborator, untuk menentukan program pada siklus berikutnya
sekaligus mendeteksi pencapaian tujuan pada siklus yang telah dilakukan.
Semua data yang kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji
atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar atau tidaknya dugaan itu akan
dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu, pada
tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun
sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran
hipotesis yang telah dirumuskan.
a) Penilaian rata-rata
Penilaian rata-rata digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
X = ∑𝑋
∑𝑁
-
22
Keterangan :
__
X = Nilai rata-rata
Ʃx = Jumlah semua nilai siswa
ƩN = Jumlah siswa
b) Persentase
Penghitungan persentase digunakan untuk mengetahui
pencapaian KBM siswa. Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan :
P = Presentase
Ʃx = Jumlah siswa yang tuntas
ƩN= Jumlah siswa
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulian laporan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, defisi operasional, hipotesis tindakan dan indikator
keberasilan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
P =∑𝑋
∑𝑁𝑥 100%
-
23
Bab II Kajian Pustaka yang berisi tentang teori belajar, hasil belajar, dan faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar, pendidikan agama Islam dan budi pekerti,
mata pelajaran pai materi mengenal nama-nama Rasul Allah dan ulul azmi di SD
kelas V, metode pembelajaran, ketuntasan belajar minimal dan metode index card
match.
Bab III Pelaksanaan Penelitian yang berisi tentang gambaran umum sekolah, dan
deskripsi pelaksanaan penelitian persiklus pembelajaran yang terdiri dari rencana,
pelaksanaan, pengamatan, pengumpulan data dan refleksi.
Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan berisi tentang deskripsi data dan hasil
penelitian persiklus pembelajaran dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran serta pada bagian akhir dilengkapi
daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Belajar
a) Pengertian Belajar
-
24
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa
adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses
belajar terjadi jika siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan
sekitar. Lingkungan yang dipelajari siswa berupa keadaan alam, benda-
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang berkaitan
dengan bahan belajar.
Belajar menurut Skinner (dalam Dimyati, 2006:9) adalah suatu
perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar
perlu adanya berikut :
1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon
pembelajar.
2) Respon si pembelajar.
3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat
terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai
ilustrasi, perilaku respon si pebelajar yang tidak baik diberi teguran dan
hukuman.
Menurut Gagne (dalam Dimyati, 2006:10) belajar merupakan
kegiatan yang kompleks. Belajar terdiri dari tiga komponen yaitu : kondisi
eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Dengan demikian, belajar
adalah interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan
-
25
stimulus lingkungan. Sedangkan, proses kognitif tersebut menghasilkan
suatu hasil belajar.
Piaget (dalam Dimyati, 2006:13) menyatakan bahwa belajar
meliputi beberapa fase yakni diantaranya fase eksplorasi, pengenalan
konsep, dan aplikasi konsep. Dalam fase eksplorasi, siswa mempelajari
gejala dengan bimbingan. Dalam fase pengenalan konsep, siswa mengenal
konsep yang ada hubungannya dengan gejala. Dalam fase aplikasi konsep,
siswa menggunakan konsep untuk meneliti gejala lain lebih lanjut.
Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah
segala proses yang terjadi di lingkungan siswa dengan beberapa fase-fase
yang meliputi dari interaksi internal, eksternal, dan kognitif siswa.
b) Teori Belajar
Teori belajar dalam Khoiriyah, 2014:83-88 merupakan teori
yang menerangkan cara bagaimana belajar, yakni teori kelakuan dan
pembiasaan. Teori yang memfokuskan perhatian dan keterkaitan antara
berbagai peristiwa lingkungan dan tanggapan-tanggapan siswa yang
diamati. Kelakaun merupakan akibat dari proses tanggapan yang terjadi
akibat pemanipulasian keadaan-keadaan lingkungan tertentu, maka proses
ini disebut pembiasaan, dan berkaitan erat dengan sifat kelakuan.
Dalam teori ini terdapat tiga teori pembiasaan untuk sosialisasi
dan belajar di sekolah :
1) Asosiasionisme
-
26
Suatu tanggapan emosional tertentu terhadap sesuatu
dan menggeneralisasikan tanggapan apa asaja yang terkait dengan
hal tersebut. Misalnya; siswa akan tertarik dengan pelajaran PAI
materi tertentu jika seorang guru yang mengajarkan menggunakan
strategi pembelajaran, jika sebaliknya siswa tidak akan tertarik
untuk belajar PAI.
2) Koneksionisme
Pembiasaan ini terjadi ketika melalui sebuah hubungan
interaksi dengan orang lain sehingga menimbulkan sebuah
tanggapan. Misalnya; ketika belajar saat Ramadhan guru-guru
membuat strategi sebuah pembelajaran dengan program hafalan
atau memperbanyak pelajaran Islam. Dengan hal ini, siswa akan
lebih bisa mengingat lebih tentang Ramadhan dan matei yang
diajarkan.
3) Pembiasaan Operatif
Pembiasaan yang terjadi jika tanggapan yang diikuti
oleh rangsangan yang menguatkan mungkin sekali akan lebih terjadi
berulang kali daripada yang diikuti rangsangan. Misalnya; seorang
guru yang memperhatikan siswa A dalam sholat lima waktunya,
-
27
maka siswa A hanya rajin sholat waktu untuk mendapatkan
perhatian guru tersebut.
4) Kognitivisme
Kebiasaan berubah yang terjadi akibat belajar yang
dapat berbentu tertutup dan tak dapat diamati. Misalnya; seorang
siswa yang belajar di materi pendidikan Islam akan meliputi, sejarah
kebudayaan Islam, fikih, akidah akhlak dan lainnya, sedangkan
untuk siswa yang belajar di pesantren dan madrasah akan lebih luas
lagi pembagiannya seperti; tafsir, kalam, bahasa Arab dan lainnya.
5) Teori Belajar Sosial
Teori yang memusatkan pada fenomena tiruan, imitasi,
belajar secara observasi dan juga menangani aspek kebersamaan,
sifat timbale balik, dalam belajar yakni pengaruh yang dimiliki
anggota-anggota pasangan atau suatu kelompok satu kepada
kelompok yang lain.
c) Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Menurut Muhibbin Syah dalam Hamalik, hasil belajar
adalah hasil yang telah dicapai seseorang atau siswa setelah melalui
proses belajar (Widoyoko, 2017: 25).
-
28
Menurut Widoyoko (2017: 30) hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang
tersebut.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua
sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandngkan pada
saat sebelum belajar.Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar adalah saat
terselesaikannya bahan pelajaran (Sudijono, 2011: 93).
Dengan demikian, hasil belajar adalah suatu penilaian akhir
dari proses yang dilakukan pada saat pembelajaran oleh guru untuk
siswa.
2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa di sekolah yang secara garis besar dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu (Rusman, 2012:150) :
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses dan
hasil belajar yakni :
1. Faktor Sekolah
Faktor lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk
menentukan keberhasilan beajar siswa.Hal yang sangat
-
29
mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa di sekolah
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa,
pelajaran waktu sekolah, tata tertib atau displin yang ditegakkan
secara konsekuen dan konsisten.
2. Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan keluarga atau rumah ini
merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam
menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana
lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orang
tua terhadap proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka
akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
3. Faktor lingkungan Masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan
masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar.
Contohnya lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti
kursus bahasa asing, bimbingan les, pengajian remaja dan lain-
lain.
b. Faktor Internal
1. Faktor Biologis (Jasmaniah)
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan yakni
kondisi fisik yang normal. Selain itu, kondisi kesehatan fisik
-
30
yang mana dapat dijaga melalui makan dan minum yang teratur,
olahraga dan cukup tidur.
2. Faktor Psikologis
Faktor psikologis ini merupakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kondisi mental seseorang.Kondisi mental yang
menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang
mantap dan stabil.
Dengan demikian, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil
dan belajar siswa meliputi faktor eksternal dan internal yang saling berkaitan
sehingga perlu adanya dampingan dari semua pihak agar semua faktor ini
dapat teratasi.
2. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Menurut Miqdad Yaljan dalam Djumransjah (2007: 16)
menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha menumbuhkan dan
membentuk manusia muslim yang sempurna dari segala aspek yang bermacam-
macam: aspek kesehatan, akal, keyakinan, kejiwaan, akhlak, kemauan, daya
cipta dalam semua tingkat pertumbuhan yang disinari oleh cahaya yang dibawa
oleh Islam dengan versi dan metode-metode pendidikan yang ada.
Menurut Masdub (2015:2-3) pendidikan agama Islam merupakan
pendidikan melalui ajaran-ajaran Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) yakni suatu
kegiatan bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah
menyelesaikan pendidikan mereka akan dapat memahami, menghayati
-
31
kemudian meyakini secara keseluruhan, selanjutnya ajaran-ajaran Islam
tersebut dijadikan suatu prinsip pandangan hidupnya demi keselamatan dan
kesejahteraan jasmani dan rohani kelak menuju kebahagiaa dunia dan akhirat.
Pendidikan agama Islam (dalam Daradjat,dkk, 2011:87) menurut
KPPN (Komisi Pembaharuan Pendidikan Nasional) adalah bagian pendidikan
yang amat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai, antara
lain akhlak dan keagamaan. Oleh karena itu, pendidikan agama juga menjadi
tanggungjawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Ditbinpaisun mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam
(dalam Daradjat, dkk, 2011:88) merupakan suatu usaha bimbingan dan asuhan
terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat
memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan,
menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat
mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah
dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan
keselamatan dunia dan akhiratnya kelak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama
Islam adalah suatu pola untuk mendidik anak dengan menggunakana ajaran-
ajaran Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) sebagai titik acuan pertumbuhan dan
perkembangannya.
3. Rasul dan Ulul Azmi
-
32
Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah,
yaitu orang yangmenerima wahyu dan berkewajiban menyampaikannya kepada
orang lain atau umat manusia. Di dalam Al-Qur’an pembahasan tentang rasul
telah dijelaskan di Q.S. al-An’am (6: 48) yang berbunyi sebagai berikut ini :
رِيَن َوُمْنذِ رِينَ َوَما نُ ْرِسُل اْلُمْرَسِلنَي ِإال ُمَبشِّ
Artinya: “Dan tidak Kami mengutus para rasul melainkan untuk
memberi kabar gembir dan peringatan”.
Ayat di atas menjelaskan tentang alasan Allah Swt mengutus para
rasul, adalah untuk memberi kabar gembira dan memberikan peringatan.
Kabar gembira maksudnya menyampaikan janji Allah bagi orang yang menaati
perintahNya. Bagi mereka diberikan kenikmatan dan kesenangan di dunia
maupun di akhirat kelak. Rasul memberi peringatan, yaitu bagi mereka yang
ingkar kepada Allah dan RasulNya akan mendapat balasan buruk yaitu neraka
jahanam.Nabi dan rasul adalah manusia biasa, laki-laki yang dipilih oleh Allah
Swt. Untuk menerima wahyu. Sebagaimana manusia lainnya rasul pun hidup
seperti kebanyakan manusia, yaitu makan, minum, berjalan-jalan, nikah, punya
anak, merasa sakit, senang, susah, semakin tua, mati, dan sifat-sifat manusiawi
lainnya. Rasul dan Nabi nampak perberbedaannya hanya dalam pengertiannya.
Rasul adalah seorang laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah untuk
-
33
disampaikan kepada umatnya agar selamat di dunia dan akhirat. Sedangkan,
Nabi adalah seorang laki-laki yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri.
a) Nama-nama Rasul Allah
Berikut nama-nama Rasul Allah yang wajib diketahui yakni di
antaranya :
1) Adam a.s.
2) Ibrahim a.s.
3) Yusuf a.s.
4) Zulkifli a.s.
5) Yunus a.s.
6) Idris a.s.
7) Luth a.s.
8) Ayyub a.s.
9) Dawud a.s.
10) Zakaria a.s.
11) Nuh a.s.
12) Ismail a.s.
13) Syu’aib a.s.
14) Sulaiman a.s.
15) Yahya a.s.
16) Hud a.s.
17) Ishak a.s.
18) Harun a.s.
19) Ilya.s. a.s.
20) Isa a.s.
21) Saleh a.s.
22) Ya’qub a.s.
23) Musa a.s.
24) Ilyasa a.s.
25) Muhammad Saw
-
b) Tugas dan sifat Rasul- rasul Allah
Para utusan Allah mempunyai tugas yang sangat berat, yaitu
memimpin manusia agar hidup sejahtera dan bahagia di dunia dan di
akhirat. Agar tugas itu sukses dan berhasil,mereka diberi sifat-sifat yang
istimewa oleh Allah Swt. Sifat tersebut lebih dikenal dengan“Sifat-sifat
wajib bagi Rasul” artinya sifat yang harus dimiliki seorang rasul.
Rasul memiliki sifat wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz. Sifat
wajib adalah sifat yang wajib dimiliki oleh Rasul Allah. Adapun sifat-
sifat yang wajib bagi Rasul yaitu diantaranya sebagai berikut :
5) Siddiq
Rasul itu bersifat siddiq artinya benar. Seorang rasul
selalu benar dalam perkataan dan perbuatan, mustahil dia berkata
dusta atau bohong.
6) Amanah
Rasul harus amanah artinya jujur dan dapat dipercaya.
Dia wajib menyampaikan amanah Allah kepada kaumnya. Semua
perkataan, perbuatan dan tindakan rasul harus benar, dan tidak boleh
ingkar janji.
7) Tablig
Rasul bersifat tablig artinya menyampaikan. Seorang
rasul harus menyampaikan pesan Allah kepada umat walaupun
-
81
terasa sulit atau dianggap membahayakan. Rasul tidak boleh
menyembunyikan sesuatu yang telah diberikan Allah kepadanya.
8) Fataanah
Rasul bersifat fataanah artinya cerdas, pandai dan
bijaksana. Seorang rasul harus pandai dan cerdas akalnya, memiliki
kekuatan berpikir yang tinggi, dan memiliki hati yang bersih atau
akal budi yang tinggi. Dengan sifat ini seorang rasul dapat
menyelesaikan tugas kerasulannya dengan baik.
Sifat mustahil bagi Rasul adalah sifat yang tidak mungkin
dimiliki oleh Rasul, diantaranya yakni sebagai berikut :
5) Kizib artinya berbohong atau dusta
6) Khianat artinya tidak dapat dipercaya
7) Kitman artinya menyembunyikan
8) Baladah artinya bodoh
Sifat jaiz merupakan sifat-sifat yang diperbolehkan bagi
mereka, yaitu kebolehan berupa sifat-sifat manusiawi yang dimiliki
manusia pada umunya. Sifat-sifat itu diantaranya : makan, minum, tidur,
berjalan, berlari dan lainnya.
c) Rasul Ulul Azmi
Ulul ’Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul
atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau memiliki. Al-Azmi artinya teguh
atau tekad yang kuat. Ulul ‘Azmi artinya memiliki keteguhan atau tekad.
-
82
Kalau disebut rasul Ulul ‘Azmi, maka artinya rasul yang memiliki
keteguhan atau tekad. Para rasul Ulul ‘Azmi memiliki keteguhan, tekad,
ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, ia teguh dalam menjalankan
tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt.
d) Rasul yang tergolong Ulul Azmi
1) Nabi Nuh a.s. adalah keturunan kesepuluh dari Nabi Adam a.s. Ia
mengajak manusia agar menyembah Allah dan melarang
memperhambakan diri kepada selain Allah. Tetapi manusia di masa
itu tidak mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi Nuh a.s.itu mereka
sambut dengan cemooh dan ejekan. Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s
menyiarkan ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar
termasuk anaknya sendiri yang bernama Kan’an. Akhirnya Tuhan
menurunkan kepada mereka siksaan berupa banjir besar. Hanya
sedikit orang yang selamat dari selamat. Mereka adalahpara
pengikut Nuh a.s.
2) Nabi Ibrahim a.s. adalah anak Azar tukang membuat patung-patung
untuk dijadikan sesembahan. Nabi Ibrahim a.s. hidup pada masa raja
Namrud yang zalim, musyrik dan kufur. Nabi Ibrahim a.s. mengajak
raja Namrud dan kaumnya agar beriman dan menyembah Allah Swt.
Ia ajak agar mereka meninggalkan menyembah berhala. Ada banyak
kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim a.s. yang dapat kita ketahui
lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah, maka
doanya dikabulkan.
-
83
3) Nabi Musa a.s. adalah putra Imran, keturunan Bani Israil. Ia hidup
di masa raja Firaun yang sangat dzalim, mengaku dirinya Tuhan.
Siapa yang tidak mau menuhankannya,maka orang itu akan
dibunuh. Nabi Musa a.s. terus saja menyebarkan ajaran Allah Swt.
kepada kaum Bani Israil seraya berdoa agar diberi kawan yang
membantunya. Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang
membantu dakwahnya. Doa Nabi Musa a.s. dikabulkan Allah, maka
Nabi Harun a.s. diangkat Allah menjadi Rasul.
4) Nabi Isa a.s. adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah Swt.
beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. Keajaiban kelahiran
ini menjadi ujian kepada manusia,percaya atau tidak kepada
kekuasaan Allah Swt. Nabi Isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya,
diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib.
Namun Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa a.s. dengan cara
diangkatkan ke alam ghaib (mi’raj). Ternyata yang terbunuh adalah
orang yang menyerupai Nabi Isa a.s. yaitu Yahuza (Iskariot).
5) Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw sebagai ulul Azmi, Sejak
usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal jujur, tabah, sabar,
bertanggungjawab, pekerja keras sehingga diberi julukan “al Amin”
artinya terpercaya. Setelah diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-
hentinya berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah
Swt. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap
berhala. Dalam menyiarkan agama Allah, Nabi Muhammad saw.
-
84
sering dihadang, bahkan diancam akan dibunuh oleh orang-orang
kafir Quraisy. Abu Jahal adalah orang yang paling membencinya.
Pernah ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, Abu Jahal
dan komplotannya datang sengaja mengotorinya dengan najis.
Namun Nabi Muhammad saw. hanya berdoa kepada Allah: “Ya
Tuhan kepada Engkau aku menyerahkan kaumQuraisy”. Doa ini
berulang-ulang beliau baca. Dari peristiwa itu, Nabi Muhammad
saw. bukanlah sosok manusia pendendam, tidak membalas
kejahatan Abu Jahal dan kawan-kawannya dengan tindakan yang
sama, cukup menyerahkan persoalannya kepada Allah Swt. Selain
jujur dan pemaaf, Nabi Muhammad saw. sangat menyayangi anak
yatim. Nabi pernah mengatakan: “ Barangsiapa yang memelihara
dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka
akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan denganku. Hal ini
diisyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang
berdekatan dan tidak terhalang apa pun”. Begitulah kepedulian Nabi
Muhammad saw. kepada umatnya. Rasul terakhir adalah Nabi
Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi
dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai
penutup, maka sering disebut dengan istilah khatamul anbiya artinya
penutup atau penghabisan para nabi dan rasul.
e) Meneladani Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi
-
85
Meneladani artinya mencontoh. Meneladani atau
mencontoh para rasul dan rasul Ulul’Azmi. Seperti pesan Allah Swt.
dalam Q.S. al-Ahqaf (46: 35) yang ditujukan kepada manusia, yaitu:
فَاْصِِبْ َكَما َصبَ َر ُأوُلو اْلَعْزمِ Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad)
sebagaimana kesabaran rasul-rasulyang memiliki keteguhan hati
...”.
Berikut ini contoh sifat para rasul Ulul ‘Azmi, yaitu:
a) Teguh dan sabar dalam belajar.
b) Teguh dan sabar dalam beribadah.
c) Teguh dan sabar dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
d) Teguh dan sabar dalam mematuhi orangtua.
e) Teguh dan sabar dalam pergaulan, tidak cepat marah.
f) Teguh dan sabar dalam mematuhi peraturan, baik peraturan di
rumah, sekolah,maupun dilingkungan tempat tinggal.
4. Metode Pembelajaran
a) Pengertian Metode
Menurut Abu Ahmadi dalam Sudarto (2016:148)
mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan tentang cara-
cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.
Menurut Wiyani dan Barnawi (2012:185) metode
merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
agar tercapai sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
-
86
Metode pembelajaran (Pupuh dalam Suyadi, 2013:15)
adalah cara, atau prosedur yang ditempuh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b) Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai
proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa
dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
5. Index Card Match
Metode pembelajaran Index Card Match merupakan metode
pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk bekerja sama dan dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik atas apa yang telah mereka
pelajari dengan cara yang menyenangkan. Mereka saling bekerja sama dan
membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan
kepada pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu
memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan
kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh
pemahaman dan penguasaan materi (Isjoni, 2012:50).
Tipe Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk
mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji
pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari
pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai
suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
-
87
Jadi, metode pembelajaran merupakan suatu cara pembelajaran
aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik mencari
pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut (Rusman,
2012:162) :
a) Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak siswa yang ada di
dalam kelas.
b) Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut menjadi dua bagian yang
sama.
c) Pada separuh bagian potongan kartu-kartu, guru menuliskan pertanyaan
tentang materi yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan.
d) Pada separu kartu yang lain, guru menuliskan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibuat.
e) Guru mengocok semua kartu sehingga akan tercampur antara
pertanyaan dan jawaban.
f) Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru selanjutnya
menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan.
Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuh
yang lain akan mendapatkan jawaban.
g) Guru meminta kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika
ada yang sudah menemukan pasangan, guru meminta kepada mereka
untuk duduk berdekatan. Guru juga menjelaskan agar mereka tidak
-
88
memberitahu materi yang akan mereka dapatkan kepada teman-teman
yang lain.
h) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, guru
meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan
pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang
lain. Selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya.
i) Guru mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan
kesimpulan.
Selain langkah-langkah di atas, metode ini mempunyai
kelebihan di antaranya :
a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
d) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan
belajar.
e) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.
Sedangkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh metode
indecx card match terdiri dari :
a) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas
dan prestasi.
b) Guru harus meluangkan waktu yang lebih.
c) Lama untuk membuat persiapan.
-
89
d) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai
dalam hal pengelolaan kelas.
e) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas.
6. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
a) Pengertian Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
Salah satu prinsip pada kurikulum berbasis kompetensi
adalah menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan dinamakan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).
Ketuntasan belajar minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan
pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum
MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KBM.
Ketuntasan belajar minimal menjadi acuan bersama
pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu,
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak
untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi
agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau
orang tuanya. Kriteria ketuntsan minimal harus dicantumkan dalam
Laporan Hasil Belajar (LBH) sebagai acuan dalam menyikapi hasil
peserta didik.
b) Fungsi Ketuntasan belajar minimal (KBM)
-
90
Adapun fungsi ketuntasan belajar minimal yakni
diantaranya :
1) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta
didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti, setiap
kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan
KBM yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang
tepat terhadap pencapaian Kompetensi Dasar dalam bentuk
pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan.
2) Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar dan indikator
ditetapkan KBM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik.
Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam
mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KBM. Apabila hal
tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD
yang belum tuntas dan perlu perbaikan.
3) Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat
dari keberhasilan pencapain KBM sebagai tolak ukur. Oleh karena
itu,hasil pencapaian kompetensi dasar berdasarkan KBM yang
ditetapkan perlu di analisis untuk mendapatkan informasi tentang
peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara
-
91
perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana
dan prasarana belajar di sekolah.
4) Merupakan kontrak paedagogik antara pendidik dengan peserta
didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
Keberhasilan pencapaian KBM merupakan upaya yang harus
dilakukan bersama antara pendidik, dan orang tua. Pendidik
melakukan upaya pencapaian KBM dengan memaksimalkan proses
pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya
pencapaian KBM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran
serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang
tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan
penuh bagi putra putrinya dalam mengikuti pembelajaran.
Sedangkan, pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan
pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses-
proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.
5) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian komptensi
tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal
mungkin untuk melampaui KBM yang ditetapkan. Keberhasilan
pencapaian KBM merupakan salah satu tolak ukur kinerja satuan
pendidikan menyelenggarakan program pendidikan. Satuan
pendidikan dengan KBM yang tinggi dan dilaksanakan secara
bertanggungjawab dapat menjadi tolak ukur kualitas mutu
pendidikan bagi masyarakat.
-
92
c) Macam-Macam Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
1) Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) Individu
KBM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
hasil musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di satuan
pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Menentukan KBM individual
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta
didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya
pendukung, serta dimusyawarahkan guru MGMP. Di sekolah SD N
Campuranom menentukan KBM individual yaitu 75.
2) Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) Nasional
Ketuntasan belajar minimal (KBM) nasioanal di SD N
Campuranom adalah 75.
3) Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) Kelas
Ketuntasan belajar minimal (KBM) kelas di SD N
Campuranom adalah 85%.
d) Mekanisme Penetapan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
Ketuntasan belajar minimal (KBM) per mata pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolahan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut
(Jamal dalam Solikhah ):
1) Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0-100% dengan batas
minimum 75%.
-
93
2) Sekolahan harus menetapkan ketuntasan belajar minimal (KBM) per
mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata
peserta didik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan setiap
indikator pencapaian) dan daya dukung (tenaga pengajar, sarana dan
prasarana).
3) Sekolahan dapat menetapkan KBM di bawah batas kriteria ideal
tetapi secara bertahap harus dapat mencapai ketuntasan belajar
minimal (100%).
Untuk lebih jelasnya, lihat rambu-rambu penetapan KBM di
bawah ini (Jamal dalam Solikhah, 2018: 67) :
1) KBM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
2) KBM ditetapkan oleh MGMP sekolah
3) Nilai KBM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang
nilai 0-100
4) Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
5) Sekolah dapat menetapkan KBM di bawah ketuntasan belajar
maksimal
6) Nilai KBM harus dicantumkan dalam LHBS
B. Kajian Pustaka
Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini
diantaranya adalah :
1. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Khafidzatus Solikhah,
dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi
-
94
Hukum Bacaan Tajwid Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas
VII F SMP N 1 Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
Dengan hasil rata-rata kelas pra siklus 62,18. Sikuls I rata-rata nilai kelas
mencapai 64,81dan siklus II rata-rata nilai kelas meningkat menjadi 74
sehingga dapat dinyatakan bahwa penerapan mind mapping dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hukum bacaan tajwid.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Hasanah dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Iman Kepada Allah Dengan
Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas VII Semester I SMP NEGERI
1 KEDUNGJATI Tahun Pelajaran 2017/2018. Dengan hasil rata-rata kelas
pra siklus 66,1. Sikuls I rata-rata nilai kelas mencapai 74,5dan siklus II rata-
rata nilai kelas meningkat menjadi 83,75 sehingga dapat dinyatakan bahwa
penerapan index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
3. Penelitian yang dilakukan oleh safaatun dengan judul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Index
Card Match Pada Mata Pelajaran PAI Standar Kompetensi Mengenal
Rasul-Rasul Allah Swt Dan Menceritakan Kisah Sahabat Nabi (Studi
Tindakan Pada Siswa Kelas V, SD Tambakaji 04 Ngaliyan Semarang,
Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010)”. Dengan hasil rata-rata kelas
pra siklus 59.94. Sikuls I rata-rata nilai kelas mencapai 64,31dan siklus II
rata-rata nilai kelas meningkat menjadi 77,08 sehingga dapat dinyatakan
bahwa penerapan index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa
-
95
pada materi mengenal rasul-rasul allah swt dan menceritakan kisah sahabat
nabi.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD N Campuranom
1. Sejarah Singkat Berdirinya SD N Campuranom
Penelitian ini dilakukan di SD N Campuranom, yang mana
letaknya berada di Jl Putihan, Desa Campuranom, Kecamatan Bansari,
Kabupaten Temanggung. SD N Campuranom berdiri pada tahun 1975.
Sekolah ini merupakan salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Bansari
-
96
yang berjarak 2 km dari kecamatan dan mempunyai luas 3.072 m2 yang
merupakan tanah kepemilikan sendiri. SD N Campuranom memiliki
fasilitas seperti : ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang UKS, mushola
dan toilet. Sekolah ini diselenggarakan oleh pemerintah dengan status
sekolah dasar negeri. Peserta didik yang masuk ke SD Negeri Campuranom
berasal dari wilayah Kecamatan Bansari dan Parakan. Latar belakang
keluarga bukan masyarakat homogin namun pola hidupnya beraneka ragam
sehingga bisa dikategorikan masyarakat heterogin.
2. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri Campuranom
Nomor Statistik : 101032308005
Nomor Identitas Sekolah : 018261720204001
NPSN : 20321327
Provinsi : Jawa Tengah
Otonomi Daerah : Temanggung
Kecamatan : Bansari
Desa : Campuranom
Kode Pos : 56265
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : 6 Rombel
-
97
Akreditasi : “ A” Tahun 2015
Tahun Berdiri : 1975
Kegiatan Belajar : Pagi
Status Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
Organisasi Penyelenggara : Pemerintah
Jarak dari Pusat Kecamatan : 2 km
Luas Tanah : 3.072 m2
3. Kepala Sekolah
Nama : Nur Imtikhanah
NIP : 19671015 199211 2 001
Masa Kerja Sebagai Guru : 26 Tahun
Masa Kerja Sebagai Kepsek : 8 Tahun
Pendidikan Terakhir : S1 (Strata 1)
Fakultas/Keguruan : Pendidikan Guru Sekolah Dsar
Alamat Rumah : Lingk. Jurang RT 001/ RW 001 Desa Jurang
Kab. Temanggung
4. Visi, Misi, dan Tujuan SD N Campuranom
a. Visi SD N Campuranom
SD N Campuranom memiliki visi sebagai berikut :
-
98
1) Visi SD N Campuranom “ MENJADI SEKOLAH BERPRESTASI
BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA BERBASIS LINGKUNGAN
”
b. Misi
Adapun misi dari SD N Campuranom yakni di antaranya
mengacu pada visi sekolah di atas, maka visi yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dalam
rangka mengoptimalkan potensi peserta didik.
2) Melaksanakan 3P (pelestarian fungsi lingkungan, mencegah
pencemaran, mencegah kerusakan lingkungan) untuk kelestarian
lingkungan sekolah.
3) Melaksanakan 3 R (Reduce, Reuse, dan Recycel) untuk mencegah
pencemaran dan mencegah kerusakan lingkugan atau melakukan
revitalisasi tanah untuk mencegah lingkungan.
4) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai-nilai
keagamaan guna membentuk karakter budi pekerti yang baik dan
budaya menghargai disiplin dan memanfaatkan waktu
pembelajaran.
5) Menciptakan suasana pembelajaran mengajar yang bermakna
melalui PAIKEM dan kepedulian terhadap lingkungan melalui
pembiasaan.
c. Tujuan
-
99
Tujuan yang akan dicapai oleh SD N Campuranom adalah
sebagai berikut :
1) Terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efisien dengan hasil
lulusan yang kompetitif bertaqwa kepada tuhan Tuhan yang Maha
Esa
2) Terlaksananya program 3P (pelestarian fungsi lingkungan,
mencegah pencemaran, mencegah kerusakan lingkungan) untuk
kelestarian lingkungan sekolah.
3) Terlaksananya program 3R (Reduce, Reuse, dan Recycel) untuk
mencegah pencemaran dan mencegah kerusakan lingkugan atau
melakukan revitalisasi tanah untuk mencegah lingkungan.
4) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai-niali
keagamaan, prestasi siswa di bidang akademik maupun non
akademik.
5) Menjadikan sekolah sebagai pusat pengembangan kreatifitas agar
siswa berkembang secara optimal dengan sikap peduli dan cinta
lingkungan sekitar.
5. Keadaan Guru Dan Karyawan SD Negeri Campuranom 2018/2019
Tabel 3. 1 Data Guru SD N Campuranom
No Nama/NIP Jenis Guru Tugas
Mengajar Keterangan
1 Nur Imtikhanah , S.Pd
Guru Kelas 4,5,6 B. Jawa
-
100
19671015 199211 2 001
2 Sariningsih, S.Pd
Guru kelas 1 - -
3 Ade Rokayah, S.Pd
Guru kelas 2 - -
4 Sarwoto, S.Pd
Guru kelas 3 - 19590524 197802 1 002
5 Ayu Kismawatie, S.Pd
Guru kelas 4 - 19871125 200903 2 006
6 Agus Susilo Wardoyo, S.Pd
Guru kelas 5 - 19830605 200604 1 007
7 Sri Rejeki, S.Pd
Guru kelas 6 - 19600101 198304 2 013
8 Resmi Handayani, S.Pd
- Guru kelas -
Tenaga
Administrasi
9 Setiyo Utomo
- Guru kelas 1-6
P.Ag.Islam
&PKS Islam
10 Sugiyanto
- - -
Penjaga
Sekolah
6. Karakteristik Kelas V
Siswa kelas V berjumlah 16 siswa, yang terdiri dari 6 siswa laki-
laki dan 10 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Karakteristik Siswa Kelas V
No Nama Siswa L/P
1 Arga Tata Aldyan L
2 Dwi Rekajasa L
3 Nova Setyo Bangun L
4 Algi Wian Avantyo L
5 Dhea Aprilia P
-
101
6 Fanya Azahra P
7 Jihan Aldi Pratiwi P
8 M Rachel Fathurrahman L
9 Naswa Nur Fadilah P
10 Natasya Keyla Putri P
11 Raihan Dhika Arraisya L
12 Retno Anggoro Peni P
13 Tri Yunita Fatmasar P
14 Shella Amanda P
15 Shafa Az Zahra P
16 Deva Rizqi Ramadhani P
7. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan merupakan unsur penting untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu lembanga
tersebut. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SD N Campuranom
sebagai berikut:
a. Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik yang dimiliki oleh SD N Campuranom sudah
memadai. Disini penulis akan menjabarkan dalam bentuk tabel supaya
lebih jelas.
Tabel 3.3 Fasilitas Fisik SD N Campuranom
No Nama Ruang Jumlah Kondisi
1 Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang Kelas 6 Baik
4 Perpustakaan 1 Baik
5 Kantin 1 Baik
6 Toilet 3 Baik
7 Mushola 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
b. Kegiatan Pengembangan Siswa
1) Pramuka (kelas III,IV dan V)
-
102
2) Pelatihan Musik (Rebana)
8. Pelaksanaan Kegiatan
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran PAI semester
genap tahun ajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus.
Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran PAI sesuai dengan
jadwal pelajaran PAI kelas V SD N Campuranom.
1) Kegiatan Siklus I, tanggal 06 Maret 2019
2) Kegiatan Siklus II, tanggal 09 Maret 2019
3) Kegiatan Siklus III, tanggal 13 Maret 2019
B. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan :
a) Menetukan tanggal pelaksanaan.
b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode index
card match.
c) Merancang dan membuat kartu terpisah (metode index card match)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a) Membuat potongan-potongan kertas sesuai dengan jumlah siswa.
b) Kemudian potongan-potngan kertas tersebut dibagi menjadi dua bagian
yang bagian pertama berisi pertanyaan dan sebagian yang lain berisi
jawaban.
-
103
c) Sebelum dibagikan kepada setiap siswa, potongan-potongan kertas
tersebut diacak terlebih dahulu sehingga antara pertanyaan dan jawaban
tercampur.
d) Menyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi.
2. Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2019. Peneliti
siklus I ini sudah menggunakan metode index card match.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam dan membaca do’a bersama
2) Guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa untuk memulai
kegiatan belajar mengajar.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta murid untuk menyiapkan buku PAI.
2) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu. Guru
menyiapkan kartu index terpisah yang telah di acak.
3) Guru menjelaskan aturan permainan dari metode index card match.
4) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap
siswa mendapatkan satu kartu.
5) Siswa diminta untuk mencari pasangan sesuai dengan soal yang
dimiliki.
6) Ketika semua telah menemukan pasangan, setiap pasangan sesuai
dengan soal yang dimiliki.
-
104
7) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan
secara bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada
kartunya.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan serta jawaban.
2) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai
materi yang belum jelas.
3) Guru meminta kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi
yang belum jelas.
4) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan
dalam tas
5) Melaskanan post test.
6) Guru meminta siswa membaca Hamdalah dan do’a Kafaratul majlis
untuk mengakhiri pembelajaran
7) Guru mengucapkan salam.
3. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan
faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan
metode index card match pada mata pelajaran PAI. Tahap ini dilakukan
pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan.
Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran
dapat diketahui bahwa :
-
105
a) Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang
dirancang sebelumnya, namun guru masih kurang mampu dalam
mengkondisikan siswa dalam mencari pasangan.
b) Sebagian siswa masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena
masih ada beberapa siswa yang belum memahami jalannya
pembelajaran dengan metode index card match yang diterapkan.
c) Hanya ada beberapa siswa yang sudah aktif bertanya dalam
pembelajaran menggunakan metode ini.
d) Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I
diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar
semakin meningkan dibandingkan dengan tahap sebelumnya (tahap pra
siklus).
4. Refleksi
Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap
perencanan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dapat
menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya.
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang
terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan
dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan beberapa kelemahan
sebagai berikut :
-
106
a) Guru melakukan pengkondisian kelas terlebih dahulu sebelum
menjelaskan metode index card match yang digunakan dalam
pembelajaran.
b) Guru menjelaskan aturan permainan dalam metode index card match
secara lebih mendalam agar siswa dapat mengikuti jalannya
pembelajaran dengan baik.
c) Guru mengarahkan siswa agar lebih memperhatikan materi yang
dijelaskan dan memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya.
d) Untuk meningkatkan hasil tes formatif, guru melakukan pengulangan-
pengulangan materi yang disampaikan serta memberi pertanyaan
tambahan kepada siswa.
C. Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan :
a) Menentukan tanggal pelaksanaan.
b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode index
card match.
c) Merancang dan membuat kartu terpisah (metode index card match)
sesuai materi yang akan dijelaskan.
d) Menyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi.
2. Tindakan