PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...

145
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI MENGENAL NAMA RASUL ALLAH DAN ULUL AZMI MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V DI SD N CAMPURANOM KEC. BANSARI KAB. TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: Setiyo Utomo NIM: 23010150264 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...

  • PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

    ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI MENGENAL NAMA

    RASUL ALLAH DAN ULUL AZMI MELALUI METODE INDEX

    CARD MATCH PADA SISWA KELAS V DI SD N CAMPURANOM

    KEC. BANSARI KAB. TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN

    2018/2019

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Disusun Oleh:

    Setiyo Utomo

    NIM: 23010150264

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2019

  • i

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    “ Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang

    diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat“ (Q.S. Al-Mujadilah: 58/11).

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Alhamdulillah dengan izin Allah SWT. Skripsi ini dapat terselesaikan

    dengan baik, skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang telah

    mewujudkan mimpiku:

    1. Kedua orang tuaku, Bapak Warsito dan Ibu Ruminah tercinta, yang telah merawat,

    mendidik, mendo’akan, memberi nasihat, dan menyemangatiku dalam

    menyelesaikaan skripsi.

    2. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Asna, Bapak K.H. Drs. Nasafi,M.Pd.I beserta

    keluarga, terimakasih yang telah membimbing, memberikan ilmu beserta

    pengalaman kepada peneliti.

    3. Kakakku Siyo beserta Istri Atik Fatmawati tercinta, yang telah memberi dukungan

    dan mendo’akanku.

    4. Bapak Sumarno Widjadipa, M.Pd. dosen pembimbing skripsi yang telah

    membimbing dan memotivasi saya dengan sabar dan ikhlas hingga sampai

    terselesaikannya skripsi ini.

    5. Santri-santri dari keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Asna dan Keluargaku

    FORMATAS.

    6. Pamong PPL Bapak Ngaidin, S.Pd dan rekan –rekan PPL di SMA N 2 Salatiga.

    7. Sahabat-sahabat PAI angkatan 2015.

    8. Keluarga besar SD N Campuranom di Kabupaten Temanggung.

  • vii

    Kata Pengantar

    Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan rasa syukur penulis haturkan

    kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya yang tiada henti,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    Sholawat serta salam semoga tercurah ke pangkuan Beliau junjungan kita,

    Nabi Agung Muhammad SAW, semoga kita termasuk orang yang mendapatkan

    syafaatnya kelak di hari kiamat.

    Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa

    ada bantuan, dorongan, serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait, yang

    telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.

    Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

    1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

    Salatiga.

    3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

    Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

    4. Ibu Khulatul Lutfiah, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik.

    5. Bapak Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

    senantiasa sabar memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.

    6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

    pengetahuan. Sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

    7. Keluarga tercinta yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang.

    8. Ibu Nur Imtikhanah, S. Pd. selaku kepala sekolah, dan segenap pihak SD N

    Campuranom.

  • viii

    9. Tak lupa siswa-siswi kelas V yang telah memberikan sumber data yang sebenarnya

    untuk keberhasilan penelitian ini dilakukan.

    10. Sahabat-sahabat seperjuangan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan angkatan

    2013.

    Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan

    yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

    Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

    kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

    pembaca pada umumnya.

    Salatiga, 02 Maret 2019

    Penulis

  • ix

    ABSTRAK

    Utomo, Setiyo. 2019. Peningkatan Prestasi Belajar PAI dan Budi Pekerti Materi

    Mengenal Nama Rasul Allah Dan Ulul Azmi Melalui Metode Index Card

    Match Pada Siswa Kelas V Di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab.

    Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Jurusan Pendidikan

    Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam

    Negeri Salatiga. Pembimbing: Sumarno Widjadipa,M.Pd

    Kata Kunci : Hasil Belajar. Pendidikan Agama Islam dan Index Card Match

    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan metode index card

    match apakah dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD N Campuranom dan

    mencapai target KBM pada tahun pelajaran 2018/2019.

    Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    sebanyak tiga siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SD N

    Campuranom dengan jumlah siswa sebanyak 16 anak. Teknik pengumpulan data

    menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.

    Hasil penelitian tindakan kelas pada pra siklus yang mencapai KBM

    sebanyak 6 siswa atau 37,5% nilai rata-rata 64,6, pada siklus I yang mencapai KBM

    sebanyak 8 siswa atau 50% nilai rata-rata 68,4, siklus II yang mencapai KBM sebanyak

    10 siswa atau 62,5%, dan siklus III yang mencapai KBM sebanyak 14 siswa atau

    87,5%. Nilai rata-rata yang dihasilkan pada siklus III ini sebanyak 83,12, menunjukkan

    bahwa telah mencapai KBM individu yaitu 75. Kesimpulan penelitian ini adalah

    pembelajaran dengan menerapkan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil

    belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekeri materi mengenal nama Rasul dan

    Ulul Azmi pada siswa kelas V semester II SD N Campuarnom Kecamatan Bansari

    Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2018/2019.

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................. I

    HALAMAN LOGO IAIN SALATIGA .............................................................. II

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... III

    PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... IV

    DEKLARASI ......................................................................................................... V

    MOTTO ................................................................................................................. VI

    PERSEMBAHAN .................................................................................................. VII

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... VIII

    ABSTRAK ........................................................................................................... X

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ XI

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... XIII

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... XIV

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

    D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

    E. Definisi Operasional ................................................................................. 5

    F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................................... 16

    G. Metode Penelitian ..................................................................................... 17

    H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 23

  • xi

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori .............................................................................................. 24

    B. Kajian Pustaka .......................................................................................... 48

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum SD N Campuranom ..................................................... 50

    B. Deskripsi Siklus I ...................................................................................... 57

    C. Deskripsi Siklus II ..................................................................................... 61

    D. Deskripsi Siklus III ................................................................................... 64

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data dan Hasil Penenlitian ....................................................... 68

    B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 71

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................................... 77

    B. Saran ......................................................................................................... 78

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 79

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 81

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Data Guru SD N Campuranom ............................................................... 54

    Tabel 3.2 Karakteristik Siswa Kelas V ................................................................... 55

    Tabel 3.3 Fasilitas Fisik SD N Campuranom ......................................................... 56

    Tabel 4.1 Data Prestasi Siswa Pra Siklus ................................................................ 68

    Tabel 4.2 Data Prestasi Siswa Siklus I .................................................................... 69

    Tabel 4.3 Data Prestasi Siswa Siklus II .................................................................. 69

    Tabel 4.4 Data Prestasi Siswa Siklus III ................................................................. 70

    Tabel 4.5 Data Ketuntasan Pra Siklus ..................................................................... 71

    Tabel 4.6 Data Ketuntasan Siklus I ......................................................................... 72

    Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siklus II ....................................................................... 73

    Tabel 4.8 Data Ketuntasan Siklus III ...................................................................... 74

    Tabel 4.9 Data Peningkatan Siswa Mencapai KBM ............................................... 75

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Lembar Pengamatan Guru ................................................................................... 81

    2. Lembar Pengamatan Siswa ................................................................................. 87

    3. Sampel Soal Siklus .............................................................................................. 89

    4. Sampel index card match .................................................................................... 90

    5. RPP ...................................................................................................................... 91

    6. Dokumentasi .................................................................................................... 119

    7. Nota Pembimbing Skripsi ................................................................................ 120

    8. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian ................................................. 121

    9. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .......................................................... 122

    10. Lembar Konsultasi ........................................................................................... 123

    11. Daftar SKK ....................................................................................................... 124

    12. Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... 127

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan segala aspek

    kehidupan manusia. Pendidikan dapat dilaksanakan oleh beberapa faktor

    lingkungan yang masing-masing memiliki tanggungjawab sendiri. Faktor tersebut

    meliputi pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah maupun pendidikan di

    lingkungan masyarakat.

    Secara bahasa, pendidikan berasal dari kata paedagogi yang berarti

    pendidikan dan kata paedagogia yang berarti ilmu pendidikan, yang berasal dari

    bahasa Yunani. Paedagogia terdiri atas dua kata, yaitu paedos dan agoge yang

    berarti saya membimbing, memimpin anak (Wiyani dan Barnawi, 2012:23).

    Pendidikan dalam bahasa Arab biasa disebut tarbiyah yang berasal

    dari kata kerja rabba. Kata rabba beserta cabangnya banyak dijumpai dalam Al-

    Qur’an. Dalam firman Allah Q.S. Al-Isra’ (17) : 24 yang berbunyi :

    ْحَمِة َوقُْل َرِبِّ اْرَحْمُهَما َكَما َربَّيَانِي َصِغيًرا َواْخِفْض لَُهَما َجنَاَح الذُِّلِّ ِمَن الرَّ

    Artinya : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua

    dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka

    keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (Depag

    RI, 2010: 283).

  • 2

    Menurut Brubacher pendidikan merupakan suatu proses timbal

    balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, teman, dan

    alam semesta. Pendidikan juga merupakan pola perkembangan yang terorganisasi

    dan kelengakapan dari semua potensi manusia meliputi moral, intelektual, jasmani,

    dan untuk kepribadian individu masyarakatnya yang diarahkan demi menghimpun

    semua aktivitas tersebut untuk tujuan hidupnya (Ahmadi, 2017:33-34).

    Kesimpulan pendidikan bahwa pendidikan merupakan suatu proses

    yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh bimbingan atau arahan guna

    mendapatkan potensi meliputi moral, intelektual, jasmani, dan untuk kepribadian

    individu masyarakatnya.

    Belajar merupakan kewajiban bagi manusia, selain itu belajar

    merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.Dengan

    melalui belajar manusia menjadi tahu, mengerti, memahami dan mengetahui

    pengetahuan. Di dalam kegiatan yang dilakukan di sekolah, hal yang paling pokok

    adalah belajar mengajar sehingga dengan demikian keberhasilan suatu pencapaian

    tujuan pendidikan yang bergantung pada proses belajar mengajar yang dilakukan

    oleh siswa di sekolah.

    Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri

    seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat

    pengalaman dan latihan (Alifus Syabri, 2007:54).

  • 3

    Proses belajar mengajar di sekolah terjadi karena adanya interaksi

    antara siswa dengan lingkungannya. Oleh sebab itu, maka lingkungan perlu ditata

    sedemikian rupa agar terjadi reaksi yang diinginkan (Sudijono, 2011: 11).

    Dengan demikian, proses belajar dapat artikan akan berlangsung

    sedemikian rupa berdasarkan dengan apa yang dibutuhkan oleh lingkungannya

    sehingga mampu mencukupi kebutuhan lingkungan yang sesuai bedasarkan tujuan

    yang hendak dicapai.

    Salah satu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,

    supaya siswa menjadi aktif yaitu dengan menggunakan metode index card match.

    Metode ini digunakan sebagai sebuah strategi dalam suatu pembelajaran dimana

    siswa diminta untuk saling berpasangan dengan mencocokkan sebuah kartu yang

    mereka pegang.Kartu tersebut berupa pertanyaan dan pernyataan (Hamruni,

    2012:162).

    Jadi, dengan adanya metode ini dapat melatih pola pikir siswa agar

    memiliki kemampuan kecepatan berpikir dalam mempelajari konsep atau topik

    pembelajaran dengan melalui pencarian kartu jawaban atau kartu soal dan

    diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa SD N Campuranom kelas V.

    Peneliti tertarik untuk meneliti terkait dengan pembelajaran PAI

    materi mengenal nama rasul allah dan rasul ulul azmi. Dimana menurut peneliti,

    berdasarkan data hasil harian kelas 5 belum mencapai nilai Kriteria Belajar

    Minimal (KBM) yakni 7,5. Adapun titik temu permasalahannya yakni pertama,

  • 4

    model pembelajaran masih satu arah (ceramah) dengan hal ini maka materi yang

    seharusnya dikuasai oleh siswa menjadi kurang maksimal, kedua aktivitas

    pembelajaran yang menjadikan siswa bersifat pasif sehingga siswa merasa kurang

    dilibatkan dalam proses pembelajaran. Maka, berdasarkan uraian di atas peneliti

    akan melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi

    Mengenal Nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi Melalui Metode Index Card

    Match Pada Siswa Kelas V di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab. Temanggung

    Tahun Pelajaran 2018/2019.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apakah penggunaan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa dan dapat mencapai target KBM kelas pada materi mengenal Nama Rasul

    Allah dan Rasul Ulul Azmi kelas V di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab.

    Temanggung?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui penggunaan metode index card match dapat meningkatkan

    hasil pelajar siswa dapat mencapai target KBM kelas pada materi mengenal

    Nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi kelas V di SD N Campuranom Kec.

    Bansari Kab. Temanggung.

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat praktis

  • 5

    1. Bagi Siswa

    Memahami konsep pelajaran PAI metode index card match pada

    siswa kelas V di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab. Temanggung.

    2. Bagi Guru

    Memberikan informasi dan motivasi kepada guru dalam

    menentukan sebuah metode pembelajaran yang tepat agar tujuan pendidikan

    tercapai dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta meningkatkan kinerja

    para guru PAI di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab. Temanggung.

    3. Bagi Sekolah

    Diharapkan sekolah dapat meningkatkan atau memberikan hasil

    belajar yang baik kepada para siswa-siswanya.

    Manfaat Teoritis

    1. Untuk menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan.

    2. Mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kleas V dengan

    metode index card match di SD N Campuranom Kec. Bansari Kab.

    Temanggung.

    E. Definisi Operasional

    1. Hasil Belajar

    Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai

    macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia

    lahir sampai akhir hayat (Baharuddin, 2007:11).

  • 6

    Belajar merupakan faktor penentu proses perkembangan berupa

    pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain tingkah

    laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar (Alifus Sabri,

    2007:54).

    Menurut Muhibbin Syah dalam Hamalik, belajar adalah tahapan

    perubahan pada tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil

    pengalaman dan interaksi lingkungan yang melibatkan proses kognitif,

    sehingga hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang atau siswa

    setelah melalui proses belajar (Widoyoko, 2017: 25).

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

    perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan yang berupa

    pengetahuan, sikap, keterampilan dan lainnya.

    Menurut Widoyono (2017:30) hasil belajar adalah bila seseorang

    telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut.

    Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi

    yaitu sisi siswa dan sisi guru.Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat

    perkembangan mental yang lebih baik bila dibandngkan pada saat sebelum

    belajar.Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar adalah saat terselesaikannya

    bahan pelajaran (Sudijono, 2011:93).

    Dengan demikian, hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari

    proses yang dilakukan pada saat pembelajaran oleh guru untuk siswa.

  • 7

    2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

    siswa di sekolah yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

    (Rusman, 2012:150) :

    a) Faktor Eksternal

    1) Faktor Sekolah

    Faktor lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk

    menentukan keberhasilan beajar siswa. Hal yang sangat mempengaruhi

    keberhasilan belajar para siswa di sekolah mencakup metode mengajar,

    kurikulum, relasi guru dan siswa, pelajaran waktu sekolah, tata tertib

    atau displin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

    2) Faktor Lingkungan Keluarga

    Faktor lingkungan keluarga atau rumah ini merupakan

    lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan

    belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang,

    adanya perhatian orang tua terhadap proses belajar dan pendidikan

    anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

    3) Faktor lingkungan Masyarakat

    Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan

    masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Contohnya

    lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti kursus bahasa asing,

    bimbingan les, pengajian remaja dan lain-lain.

  • 8

    b) Faktor Internal

    1) Faktor Biologis (Jasmaniah)

    Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan yakni kondisi fisik

    yang normal. Selain itu, kondisi kesehatan fisik yang mana dapat dijaga

    melalui makan dan minum yang teratur, olahraga dan cukup tidur.

    2) Faktor Psikologis

    Faktor psikologis ini merupakan segala sesuatu yang

    berkaitan dengan kondisi mental seseorang.Kondisi mental yang

    menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan

    stabil.

    3. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    Menurut Miqdad Yaljan dalam Djumransjah (2007: 16) menyatakan

    bahwa pendidikan Islam adalah usaha menumbuhkan dan membentuk manusia

    muslim yang sempurna dari segala aspek yang bermacam-macam: aspek

    kesehatan, akal, keyakinan, kejiwaan, akhlak, kemauan, daya cipta dalam

    semua tingkat pertumbuhan yang disinari oleh cahaya yang dibawa oleh Islam

    dengan versi dan metode-metode pendidikan yang ada.

    Menurut Masdub (2015:2-3) pendidikan agama Islam dan budi

    pekerti merupakan pendidikan melalui ajaran-ajaran Islam (Al-Qur’an dan

    Sunnah) yakni suatu kegiatan bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar

    nantinya setelah menyelesaikan pendidikan mereka akan dapat memahami,

    menghayati kemudian meyakini secara keseluruhan, selanjutnya ajaran-ajaran

  • 9

    Islam tersebut dijadikan suatu prinsip pandangan hidupnya demi keselamatan

    dan kesejahteraan jasmani dan rohani kelak menuju kebahagiaan dunia dan

    akhirat serta berkepribadian yang baik.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama

    Islam adalah suatu pola untuk mendidik anak dengan menggunakana ajaran-

    ajaran Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) sebagai titik acuan pertumbuhan dan

    perkembangannya.

    4. Materi Mengenal Nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi Pada Kelas V

    SD

    Para Nabi dan Rasul mempunyai tugas yang amat berat dan mulia,

    sehingga Allah Swt. memilih Nabi dan Rasul-Nya dengan ciri-ciri dan sifat-

    sifat tertentu,yang khusus dimiliki para Nabi dan Rasul. Perbedaan Nabi dan

    Rasul terdapat dalam pengertiannya. Rasul adalah seorang laki-laki yang

    diberikan wahyu oleh Allah untuk disampaikan kepada umatnya agar selamat

    di dunia dan akhirat. Sedangkan, Nabi adalah seorang laki-laki yang menerima

    wahyu untuk dirinya sendiri.

    Nama-nama Nabi dan Rasul berjumlah 25 yang wajib diketahui :

    a) Adam a.s.

    b) Ibrahim

    a.s.

    c) Yusuf a.s.

    d) Zulkifli a.s.

    e) Yunus a.s.

    f) Idris a.s.

    g) Luth a.s.

    h) Ayyub a.s.

    i) Dawud a.s.

    j) Zakaria a.s.

    k) Nuh a.s.

  • 10

    l) Ismail a.s.

    m) Syu’aib

    a.s.

    n) Sulaiman

    a.s.

    o) Yahya a.s.

    p) Hud a.s.

    q) Ishak a.s.

    r) Harun a.s.

    s) Ilya.s. a.s.

    t) Isa a.s.

    u) Saleh a.s.

    v) Ya’qub a.s.

    w) Musa a.s.

    x) Ilyasa a.s.

    y) Muhammad

    Saw.

    Sifat-sifat Rasul Allah dibagi menjadi 3 yakni sifat wajib, mustahil

    dan jaiz. Sifat wajib bagi Rasul antara lain sebagai berikut :

    a) Siddiq artinya jujur dan benar

    b) Amanah artinya terpercaya

    c) Tablig artinya menyampaikan

    d) Fatanah artinya cakap, cerdas (pandai)

    Sifat mustahil bagi Rasul antara lain yakni :

    a) Kizib artinya berbohong atau dusta

    b) Khianat artinya tidak dapat dipercaya

    c) Kitman artinya menyembunyikan

    d) Baladah artinya bodoh

    Sifat jaiz bagi Rasul Allah merupakan sifat yang diperbolehkan

    bagi mereka, yaitu kebolehan akan sifat-sifat manusia pada umumnya.

    Seperti makan, minum, tidur, berdiri dan lainnya.

  • 11

    Untuk lebih jelasnya nama-nama Nabi yang mendapat gelar “Ulul

    Azmi” adalah sebagai berikut :

    a) Nabi Nuh a.s.

    b) Nabi Ibrahim a.s.

    c) Nabi Musa a.s.

    d) Nabi Isa a.s.

    e) Nabi Muhammad saw.

    Para nabi dan Rasul Allah yang mendapat gelar “Ulul Azmi”

    tersebut, juga diberi mukjizat oleh Allah yang luar biasa, agar umatnya dengan

    mudah mempercayai dirinya sebagai seorang nabi dan rasul Allah Swt. Rasul

    “Ulul Azmi” ialah seorang Nabi dan Rasul Allah yang diberi kelebihan luar

    biasa oleh Allah Swt.

    Rasul memiliki sifat wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz. Sifat

    wajib adalah sifat yang wajib dimiliki oleh Rasul Allah. Adapun sifat-sifat

    yang wajib bagi Rasul yaitu diantaranya sebagai berikut :

    1) Siddiq artinya benar

    2) Amanah artinya dapat dipercaya

    3) Tablig artinya menyampaikan

    4) Fataanah artinya cerdas

  • 12

    Sifat mustahil bagi Rasul adalah sifat yang tidak mungkin

    dimiliki oleh Rasul, diantaranya yakni sebagai berikut :

    1) Kizib artinya berbohong atau dusta

    2) Khianat artinya tidak dapat dipercaya

    3) Kitman artinya menyembunyikan

    4) Baladah artinya bodoh

    Sifat jaiz merupakan sifat-sifat yang diperbolehkan bagi mereka,

    yaitu kebolehan berupa sifat-sifat manusiawi yang dimiliki manusia pada

    umunya. Sifat-sifat itu diantaranya : makan, minum, tidur, berjalan, berlari

    dan lainnya.

    5. Metode Index Card Match

    Dalam sebuah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang

    guru pastilah memerlukan yang namanya sebuah metode pembelajaran.

    Tentunya dengan adanya metode tidaklah luput dengan model pembelajaran.

    Menurut Joyce dan Weil dalam Rusman (2011:133) berpendapat bahwa model

    pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

    membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang

    bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang

    lain.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

    adalah cara yang digunakan oleh seorang guru untuk mengimplementasikan

  • 13

    rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk

    mencapai tujuan pembelajaran.

    Penelitian ini menggunakan sebuah metode pembelajaran yang

    yakni index card match (mencari pasangan kartu). Metode pembelajaran Index

    Card Match merupakan metode pembelajaran yang menuntut peserta didik

    untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik

    atas apa yang telah mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan. Mereka

    saling bekerja sama dan membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan

    melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini

    dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui

    kegiatan kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh

    pemahaman dan penguasaan materi (Isjoni, 2012:50).

    Tipe Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk

    mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan

    serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang

    merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik

    dalam suasana yang menyenangkan.

    Jadi, metode pembelajaran merupakan suatu cara pembelajaran aktif

    untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu

    indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu

    konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

  • 14

    Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut (Rusman, 2012:162):

    a) Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak siswa yang ada di dalam

    kelas.

    b) Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut menjadi dua bagian yang

    sama.

    c) Pada separuh bagian potongan kartu-kartu, guru menuliskan pertanyaan

    tentang materi yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan.

    d) Pada separu kartu yang lain, guru menuliskan jawaban dari pertanyaan-

    pertanyaan yang telah dibuat.

    e) Guru mengocok semua kartu sehingga akan tercampur antara pertanyaan

    dan jawaban.

    f) Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru selanjutnya

    menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan.

    Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuh yang

    lain akan mendapatkan jawaban.

    g) Guru meminta kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada

    yang sudah menemukan pasangan, guru meminta kepada mereka untuk

    duduk berdekatan. Guru juga menjelaskan agar mereka tidak memberitahu

    materi yang akan mereka dapatkan kepada teman-teman yang lain.

    h) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, guru

    meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan

  • 15

    pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain.

    Selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya.

    i) Guru mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

    Selain langkah-langkah di atas, metode ini mempunyai kelebihan di

    antaranya :

    a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.

    b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.

    c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.

    d) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan

    belajar.

    e) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.

    Sedangkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh metode indecx

    card match terdiri dari :

    a) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan

    prestasi.

    b) Guru harus meluangkan waktu yang lebih.

    c) Lama untuk membuat persiapan.

    d) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai

    dalam hal pengelolaan kelas.

    e) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas.

    F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Tindakan

  • 16

    Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan

    metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

    pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Campuranom Kec. Bansari Kab.

    Temanggung pada siswa kelas V.

    2. Indikator Keberhasilan

    Penerapan metode index card match ini dikatakan efektif,apabila

    indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan

    yaitu :

    a) Hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika dalam KBM kelas 85% dari

    jumlah siswa yaitu minimal 14 siswa yang telah tuntas mencapai KBM.

    b) Sedangkan untk indikator keberhasilan KBM individu adalah 75.

    G. Metode Penelitian

    1. Subyek Penelitian

    Subyek yang digunakan untuk penelitian tindakan kelas ini adalah

    siswa kelas V. Sebanyak 16 orang dengan perincian 6 orang putra dan 10 orang

    putri.

    2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  • 17

    Lokasi penelitian yakni SD N Campuranom diPutihan,

    Campuranom, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Waktu penelitian

    yang digunakan sekitar kurang lebih 1 bulan dengan menggunakan alokasi

    waktu 2x pertemuan perminggu sebanyak 45 menit setiap pertemuan.

    3. Rancangan Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, sebab penelitian dilakukan

    untuk memecahkan masalah belajar siswa. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart

    dalam Kunandar, penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk self-inquiry

    kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk

    meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang

    mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan

    situasi dimana praktik itu dilaksanakan (Kunandar, 2011:42).

    Menurut John Elliot bahwa penelitian tindakan kelas adalah tentang

    situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan

    didalamnya. Seluruh prosesnya mencakup telaah, diagnosis, perencanaan,

    pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh yang menciptakan hubungan antara

    evaluasi diri dengan perkembangan professional (Daryanto, 2014:3).

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu

    pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan diterjadi dalam

    sebuah kelas.

    Penelitian ini menggunakan sistem siklus, dimana siklus pertama

    untuk mengetahui sejauh mana pencapaian siswa terhadap metode index card

  • 18

    match dalam pembelajaran siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam

    materi mengenal nama rasul allah dan rasul ulul azmi dan siklus kedua serta

    siklus 3 untuk memenuhi kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus

    1.

    Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah spiral

    penelitian tindakan yang dilakukan pada Kemmis dan Mc. Taggart (Zainal

    Aqib: 2016, 22).

    Gambar 2.1 Spiral Tindakan Kelas

    Penjelasan alur di atas adalah :

    a) Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

    menyusun rumusan masalah, tujuan, membuat rencana tindakan dan

    perangkat pembelajaran.

  • 19

    b) Tindakan dan observasi, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti

    sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil

    atau dampak dari diterapkannya strategi index card match.

    c) Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

    dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang

    diisi oleh pengamat.

    d) Rancangan/rencana yang dilakukan ulang, berdasarkan hasil refleksi dari

    pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus

    berikutnya (Rochiati Wiriaatmadja, 2005:66).

    4. Instrument Penelitian

    Bentuk instrumen yang dipakai penulis untuk mendapatkan data adalah

    sebagai berikut :

    a) Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk

    mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran PAI

    melalui metode index card match.

    b) Ujian tes tertulis/soal tes, digunakan sebagai kegiatan siswa untuk mengukur

    hasil belajar PAI materi mengenal nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul

    Azmi.

    c) Dokumentasi digunakan untuk mendapat gambaran kegiatan dalam proses

    pembelajaran melalui metode index card match.

    5. Metode Pengumpulan Data

  • 20

    Dalam metode pengumpulan data peneliti menggunakan dua

    metode yaitu seebagai berikut :

    a) Dokumentasi

    Menurut Suharsimi (2002:135) dokumentasi adalah cara yang

    dilakukan untuk menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, catatan

    harian, notulen rapat, peraturan dan lain-lain sehingga dokumentasi ini

    digunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah siswa, jumlah guru dan

    lainnya dalam penelitian. Selain itu, cara ini dilakukan juga untuk

    mendapatkan gambar atau foto kegiatan dalam pelaksanaan penggunaan

    metode penelitian, lebih tepatnya metode index card match.

    b) Observasi

    Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

    yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara

    dan kuesioner karena observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-

    objek alam yang lain. Dalam metode ini digunakan untuk mengamati

    pelaksanaan metode index card match.

    c) Tes Tertulis

    Menurut Pramono (2014:12), tes merupakan suatu alat dengan

    serangkaian tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam

    rangka mengukur kemampuan mereka. Tes yang digunakan dalam

    metode ini adalah tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan uraian yang

    berguna untuk mengukur kemampuan siswa sesuai materi yang diajarkan.

  • 21

    6. Analisis Data

    Analisis data dilakukan sesuai dengan rancangan penelitian yakni

    dengan menggunakan analisis dan refleksi pada setiap siklus yang dilakukan.

    Analisis ini berdasarkan pada observasi dilapangan yang tercatat dan format

    dari observasi lainnya. Analisis berupa refleksi dilakukan oleh peneliti bersama

    guru selaku kolaborator, untuk menentukan program pada siklus berikutnya

    sekaligus mendeteksi pencapaian tujuan pada siklus yang telah dilakukan.

    Semua data yang kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji

    atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar atau tidaknya dugaan itu akan

    dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu, pada

    tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun

    sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran

    hipotesis yang telah dirumuskan.

    a) Penilaian rata-rata

    Penilaian rata-rata digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa

    dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    X = ∑𝑋

    ∑𝑁

  • 22

    Keterangan :

    __

    X = Nilai rata-rata

    Ʃx = Jumlah semua nilai siswa

    ƩN = Jumlah siswa

    b) Persentase

    Penghitungan persentase digunakan untuk mengetahui

    pencapaian KBM siswa. Rumus yang digunakan adalah :

    Keterangan :

    P = Presentase

    Ʃx = Jumlah siswa yang tuntas

    ƩN= Jumlah siswa

    H. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulian laporan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, defisi operasional, hipotesis tindakan dan indikator

    keberasilan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

    P =∑𝑋

    ∑𝑁𝑥 100%

  • 23

    Bab II Kajian Pustaka yang berisi tentang teori belajar, hasil belajar, dan faktor-

    faktor yang mempengaruhi hasil belajar, pendidikan agama Islam dan budi pekerti,

    mata pelajaran pai materi mengenal nama-nama Rasul Allah dan ulul azmi di SD

    kelas V, metode pembelajaran, ketuntasan belajar minimal dan metode index card

    match.

    Bab III Pelaksanaan Penelitian yang berisi tentang gambaran umum sekolah, dan

    deskripsi pelaksanaan penelitian persiklus pembelajaran yang terdiri dari rencana,

    pelaksanaan, pengamatan, pengumpulan data dan refleksi.

    Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan berisi tentang deskripsi data dan hasil

    penelitian persiklus pembelajaran dan pembahasan hasil penelitian.

    Bab V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran serta pada bagian akhir dilengkapi

    daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori

    1. Belajar

    a) Pengertian Belajar

  • 24

    Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

    Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa

    adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses

    belajar terjadi jika siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan

    sekitar. Lingkungan yang dipelajari siswa berupa keadaan alam, benda-

    benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang berkaitan

    dengan bahan belajar.

    Belajar menurut Skinner (dalam Dimyati, 2006:9) adalah suatu

    perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.

    Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar

    perlu adanya berikut :

    1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon

    pembelajar.

    2) Respon si pembelajar.

    3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat

    terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai

    ilustrasi, perilaku respon si pebelajar yang tidak baik diberi teguran dan

    hukuman.

    Menurut Gagne (dalam Dimyati, 2006:10) belajar merupakan

    kegiatan yang kompleks. Belajar terdiri dari tiga komponen yaitu : kondisi

    eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Dengan demikian, belajar

    adalah interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan

  • 25

    stimulus lingkungan. Sedangkan, proses kognitif tersebut menghasilkan

    suatu hasil belajar.

    Piaget (dalam Dimyati, 2006:13) menyatakan bahwa belajar

    meliputi beberapa fase yakni diantaranya fase eksplorasi, pengenalan

    konsep, dan aplikasi konsep. Dalam fase eksplorasi, siswa mempelajari

    gejala dengan bimbingan. Dalam fase pengenalan konsep, siswa mengenal

    konsep yang ada hubungannya dengan gejala. Dalam fase aplikasi konsep,

    siswa menggunakan konsep untuk meneliti gejala lain lebih lanjut.

    Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah

    segala proses yang terjadi di lingkungan siswa dengan beberapa fase-fase

    yang meliputi dari interaksi internal, eksternal, dan kognitif siswa.

    b) Teori Belajar

    Teori belajar dalam Khoiriyah, 2014:83-88 merupakan teori

    yang menerangkan cara bagaimana belajar, yakni teori kelakuan dan

    pembiasaan. Teori yang memfokuskan perhatian dan keterkaitan antara

    berbagai peristiwa lingkungan dan tanggapan-tanggapan siswa yang

    diamati. Kelakaun merupakan akibat dari proses tanggapan yang terjadi

    akibat pemanipulasian keadaan-keadaan lingkungan tertentu, maka proses

    ini disebut pembiasaan, dan berkaitan erat dengan sifat kelakuan.

    Dalam teori ini terdapat tiga teori pembiasaan untuk sosialisasi

    dan belajar di sekolah :

    1) Asosiasionisme

  • 26

    Suatu tanggapan emosional tertentu terhadap sesuatu

    dan menggeneralisasikan tanggapan apa asaja yang terkait dengan

    hal tersebut. Misalnya; siswa akan tertarik dengan pelajaran PAI

    materi tertentu jika seorang guru yang mengajarkan menggunakan

    strategi pembelajaran, jika sebaliknya siswa tidak akan tertarik

    untuk belajar PAI.

    2) Koneksionisme

    Pembiasaan ini terjadi ketika melalui sebuah hubungan

    interaksi dengan orang lain sehingga menimbulkan sebuah

    tanggapan. Misalnya; ketika belajar saat Ramadhan guru-guru

    membuat strategi sebuah pembelajaran dengan program hafalan

    atau memperbanyak pelajaran Islam. Dengan hal ini, siswa akan

    lebih bisa mengingat lebih tentang Ramadhan dan matei yang

    diajarkan.

    3) Pembiasaan Operatif

    Pembiasaan yang terjadi jika tanggapan yang diikuti

    oleh rangsangan yang menguatkan mungkin sekali akan lebih terjadi

    berulang kali daripada yang diikuti rangsangan. Misalnya; seorang

    guru yang memperhatikan siswa A dalam sholat lima waktunya,

  • 27

    maka siswa A hanya rajin sholat waktu untuk mendapatkan

    perhatian guru tersebut.

    4) Kognitivisme

    Kebiasaan berubah yang terjadi akibat belajar yang

    dapat berbentu tertutup dan tak dapat diamati. Misalnya; seorang

    siswa yang belajar di materi pendidikan Islam akan meliputi, sejarah

    kebudayaan Islam, fikih, akidah akhlak dan lainnya, sedangkan

    untuk siswa yang belajar di pesantren dan madrasah akan lebih luas

    lagi pembagiannya seperti; tafsir, kalam, bahasa Arab dan lainnya.

    5) Teori Belajar Sosial

    Teori yang memusatkan pada fenomena tiruan, imitasi,

    belajar secara observasi dan juga menangani aspek kebersamaan,

    sifat timbale balik, dalam belajar yakni pengaruh yang dimiliki

    anggota-anggota pasangan atau suatu kelompok satu kepada

    kelompok yang lain.

    c) Hasil Belajar

    1) Pengertian Hasil Belajar

    Menurut Muhibbin Syah dalam Hamalik, hasil belajar

    adalah hasil yang telah dicapai seseorang atau siswa setelah melalui

    proses belajar (Widoyoko, 2017: 25).

  • 28

    Menurut Widoyoko (2017: 30) hasil belajar adalah bila

    seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang

    tersebut.

    Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua

    sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan

    tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandngkan pada

    saat sebelum belajar.Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar adalah saat

    terselesaikannya bahan pelajaran (Sudijono, 2011: 93).

    Dengan demikian, hasil belajar adalah suatu penilaian akhir

    dari proses yang dilakukan pada saat pembelajaran oleh guru untuk

    siswa.

    2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil

    belajar siswa di sekolah yang secara garis besar dapat dibagi menjadi

    dua bagian yaitu (Rusman, 2012:150) :

    a. Faktor Eksternal

    Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses dan

    hasil belajar yakni :

    1. Faktor Sekolah

    Faktor lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk

    menentukan keberhasilan beajar siswa.Hal yang sangat

  • 29

    mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa di sekolah

    mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa,

    pelajaran waktu sekolah, tata tertib atau displin yang ditegakkan

    secara konsekuen dan konsisten.

    2. Faktor Lingkungan Keluarga

    Faktor lingkungan keluarga atau rumah ini

    merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam

    menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana

    lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orang

    tua terhadap proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka

    akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

    3. Faktor lingkungan Masyarakat

    Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan

    masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar.

    Contohnya lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti

    kursus bahasa asing, bimbingan les, pengajian remaja dan lain-

    lain.

    b. Faktor Internal

    1. Faktor Biologis (Jasmaniah)

    Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan yakni

    kondisi fisik yang normal. Selain itu, kondisi kesehatan fisik

  • 30

    yang mana dapat dijaga melalui makan dan minum yang teratur,

    olahraga dan cukup tidur.

    2. Faktor Psikologis

    Faktor psikologis ini merupakan segala sesuatu yang

    berkaitan dengan kondisi mental seseorang.Kondisi mental yang

    menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang

    mantap dan stabil.

    Dengan demikian, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil

    dan belajar siswa meliputi faktor eksternal dan internal yang saling berkaitan

    sehingga perlu adanya dampingan dari semua pihak agar semua faktor ini

    dapat teratasi.

    2. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    Menurut Miqdad Yaljan dalam Djumransjah (2007: 16)

    menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha menumbuhkan dan

    membentuk manusia muslim yang sempurna dari segala aspek yang bermacam-

    macam: aspek kesehatan, akal, keyakinan, kejiwaan, akhlak, kemauan, daya

    cipta dalam semua tingkat pertumbuhan yang disinari oleh cahaya yang dibawa

    oleh Islam dengan versi dan metode-metode pendidikan yang ada.

    Menurut Masdub (2015:2-3) pendidikan agama Islam merupakan

    pendidikan melalui ajaran-ajaran Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) yakni suatu

    kegiatan bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah

    menyelesaikan pendidikan mereka akan dapat memahami, menghayati

  • 31

    kemudian meyakini secara keseluruhan, selanjutnya ajaran-ajaran Islam

    tersebut dijadikan suatu prinsip pandangan hidupnya demi keselamatan dan

    kesejahteraan jasmani dan rohani kelak menuju kebahagiaa dunia dan akhirat.

    Pendidikan agama Islam (dalam Daradjat,dkk, 2011:87) menurut

    KPPN (Komisi Pembaharuan Pendidikan Nasional) adalah bagian pendidikan

    yang amat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai, antara

    lain akhlak dan keagamaan. Oleh karena itu, pendidikan agama juga menjadi

    tanggungjawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.

    Ditbinpaisun mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam

    (dalam Daradjat, dkk, 2011:88) merupakan suatu usaha bimbingan dan asuhan

    terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat

    memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan,

    menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat

    mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah

    dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan

    keselamatan dunia dan akhiratnya kelak.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama

    Islam adalah suatu pola untuk mendidik anak dengan menggunakana ajaran-

    ajaran Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) sebagai titik acuan pertumbuhan dan

    perkembangannya.

    3. Rasul dan Ulul Azmi

  • 32

    Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah,

    yaitu orang yangmenerima wahyu dan berkewajiban menyampaikannya kepada

    orang lain atau umat manusia. Di dalam Al-Qur’an pembahasan tentang rasul

    telah dijelaskan di Q.S. al-An’am (6: 48) yang berbunyi sebagai berikut ini :

    رِيَن َوُمْنذِ رِينَ َوَما نُ ْرِسُل اْلُمْرَسِلنَي ِإال ُمَبشِّ

    Artinya: “Dan tidak Kami mengutus para rasul melainkan untuk

    memberi kabar gembir dan peringatan”.

    Ayat di atas menjelaskan tentang alasan Allah Swt mengutus para

    rasul, adalah untuk memberi kabar gembira dan memberikan peringatan.

    Kabar gembira maksudnya menyampaikan janji Allah bagi orang yang menaati

    perintahNya. Bagi mereka diberikan kenikmatan dan kesenangan di dunia

    maupun di akhirat kelak. Rasul memberi peringatan, yaitu bagi mereka yang

    ingkar kepada Allah dan RasulNya akan mendapat balasan buruk yaitu neraka

    jahanam.Nabi dan rasul adalah manusia biasa, laki-laki yang dipilih oleh Allah

    Swt. Untuk menerima wahyu. Sebagaimana manusia lainnya rasul pun hidup

    seperti kebanyakan manusia, yaitu makan, minum, berjalan-jalan, nikah, punya

    anak, merasa sakit, senang, susah, semakin tua, mati, dan sifat-sifat manusiawi

    lainnya. Rasul dan Nabi nampak perberbedaannya hanya dalam pengertiannya.

    Rasul adalah seorang laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah untuk

  • 33

    disampaikan kepada umatnya agar selamat di dunia dan akhirat. Sedangkan,

    Nabi adalah seorang laki-laki yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri.

    a) Nama-nama Rasul Allah

    Berikut nama-nama Rasul Allah yang wajib diketahui yakni di

    antaranya :

    1) Adam a.s.

    2) Ibrahim a.s.

    3) Yusuf a.s.

    4) Zulkifli a.s.

    5) Yunus a.s.

    6) Idris a.s.

    7) Luth a.s.

    8) Ayyub a.s.

    9) Dawud a.s.

    10) Zakaria a.s.

    11) Nuh a.s.

    12) Ismail a.s.

    13) Syu’aib a.s.

    14) Sulaiman a.s.

    15) Yahya a.s.

    16) Hud a.s.

    17) Ishak a.s.

    18) Harun a.s.

    19) Ilya.s. a.s.

    20) Isa a.s.

    21) Saleh a.s.

    22) Ya’qub a.s.

    23) Musa a.s.

    24) Ilyasa a.s.

    25) Muhammad Saw

  • b) Tugas dan sifat Rasul- rasul Allah

    Para utusan Allah mempunyai tugas yang sangat berat, yaitu

    memimpin manusia agar hidup sejahtera dan bahagia di dunia dan di

    akhirat. Agar tugas itu sukses dan berhasil,mereka diberi sifat-sifat yang

    istimewa oleh Allah Swt. Sifat tersebut lebih dikenal dengan“Sifat-sifat

    wajib bagi Rasul” artinya sifat yang harus dimiliki seorang rasul.

    Rasul memiliki sifat wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz. Sifat

    wajib adalah sifat yang wajib dimiliki oleh Rasul Allah. Adapun sifat-

    sifat yang wajib bagi Rasul yaitu diantaranya sebagai berikut :

    5) Siddiq

    Rasul itu bersifat siddiq artinya benar. Seorang rasul

    selalu benar dalam perkataan dan perbuatan, mustahil dia berkata

    dusta atau bohong.

    6) Amanah

    Rasul harus amanah artinya jujur dan dapat dipercaya.

    Dia wajib menyampaikan amanah Allah kepada kaumnya. Semua

    perkataan, perbuatan dan tindakan rasul harus benar, dan tidak boleh

    ingkar janji.

    7) Tablig

    Rasul bersifat tablig artinya menyampaikan. Seorang

    rasul harus menyampaikan pesan Allah kepada umat walaupun

  • 81

    terasa sulit atau dianggap membahayakan. Rasul tidak boleh

    menyembunyikan sesuatu yang telah diberikan Allah kepadanya.

    8) Fataanah

    Rasul bersifat fataanah artinya cerdas, pandai dan

    bijaksana. Seorang rasul harus pandai dan cerdas akalnya, memiliki

    kekuatan berpikir yang tinggi, dan memiliki hati yang bersih atau

    akal budi yang tinggi. Dengan sifat ini seorang rasul dapat

    menyelesaikan tugas kerasulannya dengan baik.

    Sifat mustahil bagi Rasul adalah sifat yang tidak mungkin

    dimiliki oleh Rasul, diantaranya yakni sebagai berikut :

    5) Kizib artinya berbohong atau dusta

    6) Khianat artinya tidak dapat dipercaya

    7) Kitman artinya menyembunyikan

    8) Baladah artinya bodoh

    Sifat jaiz merupakan sifat-sifat yang diperbolehkan bagi

    mereka, yaitu kebolehan berupa sifat-sifat manusiawi yang dimiliki

    manusia pada umunya. Sifat-sifat itu diantaranya : makan, minum, tidur,

    berjalan, berlari dan lainnya.

    c) Rasul Ulul Azmi

    Ulul ’Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul

    atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau memiliki. Al-Azmi artinya teguh

    atau tekad yang kuat. Ulul ‘Azmi artinya memiliki keteguhan atau tekad.

  • 82

    Kalau disebut rasul Ulul ‘Azmi, maka artinya rasul yang memiliki

    keteguhan atau tekad. Para rasul Ulul ‘Azmi memiliki keteguhan, tekad,

    ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, ia teguh dalam menjalankan

    tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt.

    d) Rasul yang tergolong Ulul Azmi

    1) Nabi Nuh a.s. adalah keturunan kesepuluh dari Nabi Adam a.s. Ia

    mengajak manusia agar menyembah Allah dan melarang

    memperhambakan diri kepada selain Allah. Tetapi manusia di masa

    itu tidak mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi Nuh a.s.itu mereka

    sambut dengan cemooh dan ejekan. Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s

    menyiarkan ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar

    termasuk anaknya sendiri yang bernama Kan’an. Akhirnya Tuhan

    menurunkan kepada mereka siksaan berupa banjir besar. Hanya

    sedikit orang yang selamat dari selamat. Mereka adalahpara

    pengikut Nuh a.s.

    2) Nabi Ibrahim a.s. adalah anak Azar tukang membuat patung-patung

    untuk dijadikan sesembahan. Nabi Ibrahim a.s. hidup pada masa raja

    Namrud yang zalim, musyrik dan kufur. Nabi Ibrahim a.s. mengajak

    raja Namrud dan kaumnya agar beriman dan menyembah Allah Swt.

    Ia ajak agar mereka meninggalkan menyembah berhala. Ada banyak

    kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim a.s. yang dapat kita ketahui

    lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah, maka

    doanya dikabulkan.

  • 83

    3) Nabi Musa a.s. adalah putra Imran, keturunan Bani Israil. Ia hidup

    di masa raja Firaun yang sangat dzalim, mengaku dirinya Tuhan.

    Siapa yang tidak mau menuhankannya,maka orang itu akan

    dibunuh. Nabi Musa a.s. terus saja menyebarkan ajaran Allah Swt.

    kepada kaum Bani Israil seraya berdoa agar diberi kawan yang

    membantunya. Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang

    membantu dakwahnya. Doa Nabi Musa a.s. dikabulkan Allah, maka

    Nabi Harun a.s. diangkat Allah menjadi Rasul.

    4) Nabi Isa a.s. adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah Swt.

    beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. Keajaiban kelahiran

    ini menjadi ujian kepada manusia,percaya atau tidak kepada

    kekuasaan Allah Swt. Nabi Isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya,

    diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib.

    Namun Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa a.s. dengan cara

    diangkatkan ke alam ghaib (mi’raj). Ternyata yang terbunuh adalah

    orang yang menyerupai Nabi Isa a.s. yaitu Yahuza (Iskariot).

    5) Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw sebagai ulul Azmi, Sejak

    usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal jujur, tabah, sabar,

    bertanggungjawab, pekerja keras sehingga diberi julukan “al Amin”

    artinya terpercaya. Setelah diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-

    hentinya berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah

    Swt. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap

    berhala. Dalam menyiarkan agama Allah, Nabi Muhammad saw.

  • 84

    sering dihadang, bahkan diancam akan dibunuh oleh orang-orang

    kafir Quraisy. Abu Jahal adalah orang yang paling membencinya.

    Pernah ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, Abu Jahal

    dan komplotannya datang sengaja mengotorinya dengan najis.

    Namun Nabi Muhammad saw. hanya berdoa kepada Allah: “Ya

    Tuhan kepada Engkau aku menyerahkan kaumQuraisy”. Doa ini

    berulang-ulang beliau baca. Dari peristiwa itu, Nabi Muhammad

    saw. bukanlah sosok manusia pendendam, tidak membalas

    kejahatan Abu Jahal dan kawan-kawannya dengan tindakan yang

    sama, cukup menyerahkan persoalannya kepada Allah Swt. Selain

    jujur dan pemaaf, Nabi Muhammad saw. sangat menyayangi anak

    yatim. Nabi pernah mengatakan: “ Barangsiapa yang memelihara

    dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka

    akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan denganku. Hal ini

    diisyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang

    berdekatan dan tidak terhalang apa pun”. Begitulah kepedulian Nabi

    Muhammad saw. kepada umatnya. Rasul terakhir adalah Nabi

    Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi

    dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai

    penutup, maka sering disebut dengan istilah khatamul anbiya artinya

    penutup atau penghabisan para nabi dan rasul.

    e) Meneladani Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi

  • 85

    Meneladani artinya mencontoh. Meneladani atau

    mencontoh para rasul dan rasul Ulul’Azmi. Seperti pesan Allah Swt.

    dalam Q.S. al-Ahqaf (46: 35) yang ditujukan kepada manusia, yaitu:

    فَاْصِِبْ َكَما َصبَ َر ُأوُلو اْلَعْزمِ Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad)

    sebagaimana kesabaran rasul-rasulyang memiliki keteguhan hati

    ...”.

    Berikut ini contoh sifat para rasul Ulul ‘Azmi, yaitu:

    a) Teguh dan sabar dalam belajar.

    b) Teguh dan sabar dalam beribadah.

    c) Teguh dan sabar dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.

    d) Teguh dan sabar dalam mematuhi orangtua.

    e) Teguh dan sabar dalam pergaulan, tidak cepat marah.

    f) Teguh dan sabar dalam mematuhi peraturan, baik peraturan di

    rumah, sekolah,maupun dilingkungan tempat tinggal.

    4. Metode Pembelajaran

    a) Pengertian Metode

    Menurut Abu Ahmadi dalam Sudarto (2016:148)

    mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan tentang cara-

    cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.

    Menurut Wiyani dan Barnawi (2012:185) metode

    merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan

    agar tercapai sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.

  • 86

    Metode pembelajaran (Pupuh dalam Suyadi, 2013:15)

    adalah cara, atau prosedur yang ditempuh guru untuk mencapai tujuan

    pembelajaran.

    b) Pengertian Pembelajaran

    Pembelajaran dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai

    proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa

    dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses

    pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

    5. Index Card Match

    Metode pembelajaran Index Card Match merupakan metode

    pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk bekerja sama dan dapat

    meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik atas apa yang telah mereka

    pelajari dengan cara yang menyenangkan. Mereka saling bekerja sama dan

    membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan

    kepada pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu

    memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan

    kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh

    pemahaman dan penguasaan materi (Isjoni, 2012:50).

    Tipe Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk

    mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji

    pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari

    pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai

    suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

  • 87

    Jadi, metode pembelajaran merupakan suatu cara pembelajaran

    aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik mencari

    pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar

    mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

    Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut (Rusman,

    2012:162) :

    a) Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak siswa yang ada di

    dalam kelas.

    b) Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut menjadi dua bagian yang

    sama.

    c) Pada separuh bagian potongan kartu-kartu, guru menuliskan pertanyaan

    tentang materi yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan.

    d) Pada separu kartu yang lain, guru menuliskan jawaban dari pertanyaan-

    pertanyaan yang telah dibuat.

    e) Guru mengocok semua kartu sehingga akan tercampur antara

    pertanyaan dan jawaban.

    f) Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru selanjutnya

    menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan.

    Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuh

    yang lain akan mendapatkan jawaban.

    g) Guru meminta kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika

    ada yang sudah menemukan pasangan, guru meminta kepada mereka

    untuk duduk berdekatan. Guru juga menjelaskan agar mereka tidak

  • 88

    memberitahu materi yang akan mereka dapatkan kepada teman-teman

    yang lain.

    h) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, guru

    meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan

    pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang

    lain. Selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya.

    i) Guru mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan

    kesimpulan.

    Selain langkah-langkah di atas, metode ini mempunyai

    kelebihan di antaranya :

    a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.

    b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.

    c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.

    d) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan

    belajar.

    e) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.

    Sedangkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh metode

    indecx card match terdiri dari :

    a) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas

    dan prestasi.

    b) Guru harus meluangkan waktu yang lebih.

    c) Lama untuk membuat persiapan.

  • 89

    d) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai

    dalam hal pengelolaan kelas.

    e) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas.

    6. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)

    a) Pengertian Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)

    Salah satu prinsip pada kurikulum berbasis kompetensi

    adalah menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan

    peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik

    mencapai ketuntasan dinamakan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).

    Ketuntasan belajar minimal ditetapkan oleh satuan

    pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan

    pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki

    karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum

    MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KBM.

    Ketuntasan belajar minimal menjadi acuan bersama

    pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu,

    pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak

    untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi

    agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau

    orang tuanya. Kriteria ketuntsan minimal harus dicantumkan dalam

    Laporan Hasil Belajar (LBH) sebagai acuan dalam menyikapi hasil

    peserta didik.

    b) Fungsi Ketuntasan belajar minimal (KBM)

  • 90

    Adapun fungsi ketuntasan belajar minimal yakni

    diantaranya :

    1) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta

    didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti, setiap

    kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan

    KBM yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang

    tepat terhadap pencapaian Kompetensi Dasar dalam bentuk

    pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan.

    2) Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti

    penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar dan indikator

    ditetapkan KBM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik.

    Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam

    mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KBM. Apabila hal

    tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD

    yang belum tuntas dan perlu perbaikan.

    3) Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan

    evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.

    Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat

    dari keberhasilan pencapain KBM sebagai tolak ukur. Oleh karena

    itu,hasil pencapaian kompetensi dasar berdasarkan KBM yang

    ditetapkan perlu di analisis untuk mendapatkan informasi tentang

    peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara

  • 91

    perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana

    dan prasarana belajar di sekolah.

    4) Merupakan kontrak paedagogik antara pendidik dengan peserta

    didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.

    Keberhasilan pencapaian KBM merupakan upaya yang harus

    dilakukan bersama antara pendidik, dan orang tua. Pendidik

    melakukan upaya pencapaian KBM dengan memaksimalkan proses

    pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya

    pencapaian KBM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran

    serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang

    tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan

    penuh bagi putra putrinya dalam mengikuti pembelajaran.

    Sedangkan, pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan

    pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses-

    proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

    5) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian komptensi

    tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal

    mungkin untuk melampaui KBM yang ditetapkan. Keberhasilan

    pencapaian KBM merupakan salah satu tolak ukur kinerja satuan

    pendidikan menyelenggarakan program pendidikan. Satuan

    pendidikan dengan KBM yang tinggi dan dilaksanakan secara

    bertanggungjawab dapat menjadi tolak ukur kualitas mutu

    pendidikan bagi masyarakat.

  • 92

    c) Macam-Macam Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)

    1) Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) Individu

    KBM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan

    hasil musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di satuan

    pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki

    karakteristik yang hampir sama. Menentukan KBM individual

    dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta

    didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya

    pendukung, serta dimusyawarahkan guru MGMP. Di sekolah SD N

    Campuranom menentukan KBM individual yaitu 75.

    2) Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) Nasional

    Ketuntasan belajar minimal (KBM) nasioanal di SD N

    Campuranom adalah 75.

    3) Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) Kelas

    Ketuntasan belajar minimal (KBM) kelas di SD N

    Campuranom adalah 85%.

    d) Mekanisme Penetapan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)

    Ketuntasan belajar minimal (KBM) per mata pelajaran yang

    ditetapkan oleh sekolahan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut

    (Jamal dalam Solikhah ):

    1) Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0-100% dengan batas

    minimum 75%.

  • 93

    2) Sekolahan harus menetapkan ketuntasan belajar minimal (KBM) per

    mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata

    peserta didik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan setiap

    indikator pencapaian) dan daya dukung (tenaga pengajar, sarana dan

    prasarana).

    3) Sekolahan dapat menetapkan KBM di bawah batas kriteria ideal

    tetapi secara bertahap harus dapat mencapai ketuntasan belajar

    minimal (100%).

    Untuk lebih jelasnya, lihat rambu-rambu penetapan KBM di

    bawah ini (Jamal dalam Solikhah, 2018: 67) :

    1) KBM ditetapkan pada awal tahun pelajaran

    2) KBM ditetapkan oleh MGMP sekolah

    3) Nilai KBM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang

    nilai 0-100

    4) Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100

    5) Sekolah dapat menetapkan KBM di bawah ketuntasan belajar

    maksimal

    6) Nilai KBM harus dicantumkan dalam LHBS

    B. Kajian Pustaka

    Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini

    diantaranya adalah :

    1. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Khafidzatus Solikhah,

    dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi

  • 94

    Hukum Bacaan Tajwid Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas

    VII F SMP N 1 Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

    Dengan hasil rata-rata kelas pra siklus 62,18. Sikuls I rata-rata nilai kelas

    mencapai 64,81dan siklus II rata-rata nilai kelas meningkat menjadi 74

    sehingga dapat dinyatakan bahwa penerapan mind mapping dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hukum bacaan tajwid.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Hasanah dengan judul

    “Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Iman Kepada Allah Dengan

    Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas VII Semester I SMP NEGERI

    1 KEDUNGJATI Tahun Pelajaran 2017/2018. Dengan hasil rata-rata kelas

    pra siklus 66,1. Sikuls I rata-rata nilai kelas mencapai 74,5dan siklus II rata-

    rata nilai kelas meningkat menjadi 83,75 sehingga dapat dinyatakan bahwa

    penerapan index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

    3. Penelitian yang dilakukan oleh safaatun dengan judul “Upaya

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Index

    Card Match Pada Mata Pelajaran PAI Standar Kompetensi Mengenal

    Rasul-Rasul Allah Swt Dan Menceritakan Kisah Sahabat Nabi (Studi

    Tindakan Pada Siswa Kelas V, SD Tambakaji 04 Ngaliyan Semarang,

    Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010)”. Dengan hasil rata-rata kelas

    pra siklus 59.94. Sikuls I rata-rata nilai kelas mencapai 64,31dan siklus II

    rata-rata nilai kelas meningkat menjadi 77,08 sehingga dapat dinyatakan

    bahwa penerapan index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa

  • 95

    pada materi mengenal rasul-rasul allah swt dan menceritakan kisah sahabat

    nabi.

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum SD N Campuranom

    1. Sejarah Singkat Berdirinya SD N Campuranom

    Penelitian ini dilakukan di SD N Campuranom, yang mana

    letaknya berada di Jl Putihan, Desa Campuranom, Kecamatan Bansari,

    Kabupaten Temanggung. SD N Campuranom berdiri pada tahun 1975.

    Sekolah ini merupakan salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Bansari

  • 96

    yang berjarak 2 km dari kecamatan dan mempunyai luas 3.072 m2 yang

    merupakan tanah kepemilikan sendiri. SD N Campuranom memiliki

    fasilitas seperti : ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang UKS, mushola

    dan toilet. Sekolah ini diselenggarakan oleh pemerintah dengan status

    sekolah dasar negeri. Peserta didik yang masuk ke SD Negeri Campuranom

    berasal dari wilayah Kecamatan Bansari dan Parakan. Latar belakang

    keluarga bukan masyarakat homogin namun pola hidupnya beraneka ragam

    sehingga bisa dikategorikan masyarakat heterogin.

    2. Profil Sekolah

    Nama Sekolah : SD Negeri Campuranom

    Nomor Statistik : 101032308005

    Nomor Identitas Sekolah : 018261720204001

    NPSN : 20321327

    Provinsi : Jawa Tengah

    Otonomi Daerah : Temanggung

    Kecamatan : Bansari

    Desa : Campuranom

    Kode Pos : 56265

    Daerah : Pedesaan

    Status Sekolah : Negeri

    Kelompok Sekolah : 6 Rombel

  • 97

    Akreditasi : “ A” Tahun 2015

    Tahun Berdiri : 1975

    Kegiatan Belajar : Pagi

    Status Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

    Organisasi Penyelenggara : Pemerintah

    Jarak dari Pusat Kecamatan : 2 km

    Luas Tanah : 3.072 m2

    3. Kepala Sekolah

    Nama : Nur Imtikhanah

    NIP : 19671015 199211 2 001

    Masa Kerja Sebagai Guru : 26 Tahun

    Masa Kerja Sebagai Kepsek : 8 Tahun

    Pendidikan Terakhir : S1 (Strata 1)

    Fakultas/Keguruan : Pendidikan Guru Sekolah Dsar

    Alamat Rumah : Lingk. Jurang RT 001/ RW 001 Desa Jurang

    Kab. Temanggung

    4. Visi, Misi, dan Tujuan SD N Campuranom

    a. Visi SD N Campuranom

    SD N Campuranom memiliki visi sebagai berikut :

  • 98

    1) Visi SD N Campuranom “ MENJADI SEKOLAH BERPRESTASI

    BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA BERBASIS LINGKUNGAN

    b. Misi

    Adapun misi dari SD N Campuranom yakni di antaranya

    mengacu pada visi sekolah di atas, maka visi yang akan dilaksanakan

    adalah sebagai berikut :

    1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dalam

    rangka mengoptimalkan potensi peserta didik.

    2) Melaksanakan 3P (pelestarian fungsi lingkungan, mencegah

    pencemaran, mencegah kerusakan lingkungan) untuk kelestarian

    lingkungan sekolah.

    3) Melaksanakan 3 R (Reduce, Reuse, dan Recycel) untuk mencegah

    pencemaran dan mencegah kerusakan lingkugan atau melakukan

    revitalisasi tanah untuk mencegah lingkungan.

    4) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai-nilai

    keagamaan guna membentuk karakter budi pekerti yang baik dan

    budaya menghargai disiplin dan memanfaatkan waktu

    pembelajaran.

    5) Menciptakan suasana pembelajaran mengajar yang bermakna

    melalui PAIKEM dan kepedulian terhadap lingkungan melalui

    pembiasaan.

    c. Tujuan

  • 99

    Tujuan yang akan dicapai oleh SD N Campuranom adalah

    sebagai berikut :

    1) Terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efisien dengan hasil

    lulusan yang kompetitif bertaqwa kepada tuhan Tuhan yang Maha

    Esa

    2) Terlaksananya program 3P (pelestarian fungsi lingkungan,

    mencegah pencemaran, mencegah kerusakan lingkungan) untuk

    kelestarian lingkungan sekolah.

    3) Terlaksananya program 3R (Reduce, Reuse, dan Recycel) untuk

    mencegah pencemaran dan mencegah kerusakan lingkugan atau

    melakukan revitalisasi tanah untuk mencegah lingkungan.

    4) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai-niali

    keagamaan, prestasi siswa di bidang akademik maupun non

    akademik.

    5) Menjadikan sekolah sebagai pusat pengembangan kreatifitas agar

    siswa berkembang secara optimal dengan sikap peduli dan cinta

    lingkungan sekitar.

    5. Keadaan Guru Dan Karyawan SD Negeri Campuranom 2018/2019

    Tabel 3. 1 Data Guru SD N Campuranom

    No Nama/NIP Jenis Guru Tugas

    Mengajar Keterangan

    1 Nur Imtikhanah , S.Pd

    Guru Kelas 4,5,6 B. Jawa

  • 100

    19671015 199211 2 001

    2 Sariningsih, S.Pd

    Guru kelas 1 - -

    3 Ade Rokayah, S.Pd

    Guru kelas 2 - -

    4 Sarwoto, S.Pd

    Guru kelas 3 - 19590524 197802 1 002

    5 Ayu Kismawatie, S.Pd

    Guru kelas 4 - 19871125 200903 2 006

    6 Agus Susilo Wardoyo, S.Pd

    Guru kelas 5 - 19830605 200604 1 007

    7 Sri Rejeki, S.Pd

    Guru kelas 6 - 19600101 198304 2 013

    8 Resmi Handayani, S.Pd

    - Guru kelas -

    Tenaga

    Administrasi

    9 Setiyo Utomo

    - Guru kelas 1-6

    P.Ag.Islam

    &PKS Islam

    10 Sugiyanto

    - - -

    Penjaga

    Sekolah

    6. Karakteristik Kelas V

    Siswa kelas V berjumlah 16 siswa, yang terdiri dari 6 siswa laki-

    laki dan 10 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai

    berikut :

    Tabel 3.2 Karakteristik Siswa Kelas V

    No Nama Siswa L/P

    1 Arga Tata Aldyan L

    2 Dwi Rekajasa L

    3 Nova Setyo Bangun L

    4 Algi Wian Avantyo L

    5 Dhea Aprilia P

  • 101

    6 Fanya Azahra P

    7 Jihan Aldi Pratiwi P

    8 M Rachel Fathurrahman L

    9 Naswa Nur Fadilah P

    10 Natasya Keyla Putri P

    11 Raihan Dhika Arraisya L

    12 Retno Anggoro Peni P

    13 Tri Yunita Fatmasar P

    14 Shella Amanda P

    15 Shafa Az Zahra P

    16 Deva Rizqi Ramadhani P

    7. Fasilitas Pendidikan

    Fasilitas pendidikan merupakan unsur penting untuk menunjang

    tercapainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu lembanga

    tersebut. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SD N Campuranom

    sebagai berikut:

    a. Fasilitas Fisik

    Fasilitas fisik yang dimiliki oleh SD N Campuranom sudah

    memadai. Disini penulis akan menjabarkan dalam bentuk tabel supaya

    lebih jelas.

    Tabel 3.3 Fasilitas Fisik SD N Campuranom

    No Nama Ruang Jumlah Kondisi

    1 Kepala Sekolah 1 Baik

    2 Ruang Guru 1 Baik

    3 Ruang Kelas 6 Baik

    4 Perpustakaan 1 Baik

    5 Kantin 1 Baik

    6 Toilet 3 Baik

    7 Mushola 1 Baik

    8 Ruang UKS 1 Baik

    b. Kegiatan Pengembangan Siswa

    1) Pramuka (kelas III,IV dan V)

  • 102

    2) Pelatihan Musik (Rebana)

    8. Pelaksanaan Kegiatan

    Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran PAI semester

    genap tahun ajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus.

    Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran PAI sesuai dengan

    jadwal pelajaran PAI kelas V SD N Campuranom.

    1) Kegiatan Siklus I, tanggal 06 Maret 2019

    2) Kegiatan Siklus II, tanggal 09 Maret 2019

    3) Kegiatan Siklus III, tanggal 13 Maret 2019

    B. Deskripsi Siklus I

    1. Perencanaan

    Pada tahap ini peneliti merencanakan :

    a) Menetukan tanggal pelaksanaan.

    b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat

    serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode index

    card match.

    c) Merancang dan membuat kartu terpisah (metode index card match)

    Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

    a) Membuat potongan-potongan kertas sesuai dengan jumlah siswa.

    b) Kemudian potongan-potngan kertas tersebut dibagi menjadi dua bagian

    yang bagian pertama berisi pertanyaan dan sebagian yang lain berisi

    jawaban.

  • 103

    c) Sebelum dibagikan kepada setiap siswa, potongan-potongan kertas

    tersebut diacak terlebih dahulu sehingga antara pertanyaan dan jawaban

    tercampur.

    d) Menyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi.

    2. Tindakan

    Siklus I dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2019. Peneliti

    siklus I ini sudah menggunakan metode index card match.

    Adapun tahap-tahap yang dilakukan sebagai berikut :

    a. Kegiatan Awal

    1) Guru memberikan salam dan membaca do’a bersama

    2) Guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa untuk memulai

    kegiatan belajar mengajar.

    b. Kegiatan Inti

    1) Guru meminta murid untuk menyiapkan buku PAI.

    2) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu. Guru

    menyiapkan kartu index terpisah yang telah di acak.

    3) Guru menjelaskan aturan permainan dari metode index card match.

    4) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap

    siswa mendapatkan satu kartu.

    5) Siswa diminta untuk mencari pasangan sesuai dengan soal yang

    dimiliki.

    6) Ketika semua telah menemukan pasangan, setiap pasangan sesuai

    dengan soal yang dimiliki.

  • 104

    7) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan

    secara bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada

    kartunya.

    c. Kegiatan Akhir

    1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan serta jawaban.

    2) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai

    materi yang belum jelas.

    3) Guru meminta kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi

    yang belum jelas.

    4) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan

    dalam tas

    5) Melaskanan post test.

    6) Guru meminta siswa membaca Hamdalah dan do’a Kafaratul majlis

    untuk mengakhiri pembelajaran

    7) Guru mengucapkan salam.

    3. Observasi

    Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan

    faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan

    metode index card match pada mata pelajaran PAI. Tahap ini dilakukan

    pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan.

    Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran

    dapat diketahui bahwa :

  • 105

    a) Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang

    dirancang sebelumnya, namun guru masih kurang mampu dalam

    mengkondisikan siswa dalam mencari pasangan.

    b) Sebagian siswa masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena

    masih ada beberapa siswa yang belum memahami jalannya

    pembelajaran dengan metode index card match yang diterapkan.

    c) Hanya ada beberapa siswa yang sudah aktif bertanya dalam

    pembelajaran menggunakan metode ini.

    d) Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I

    diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar

    semakin meningkan dibandingkan dengan tahap sebelumnya (tahap pra

    siklus).

    4. Refleksi

    Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap

    perencanan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

    Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dapat

    menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya.

    Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang

    terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan

    dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan beberapa kelemahan

    sebagai berikut :

  • 106

    a) Guru melakukan pengkondisian kelas terlebih dahulu sebelum

    menjelaskan metode index card match yang digunakan dalam

    pembelajaran.

    b) Guru menjelaskan aturan permainan dalam metode index card match

    secara lebih mendalam agar siswa dapat mengikuti jalannya

    pembelajaran dengan baik.

    c) Guru mengarahkan siswa agar lebih memperhatikan materi yang

    dijelaskan dan memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya.

    d) Untuk meningkatkan hasil tes formatif, guru melakukan pengulangan-

    pengulangan materi yang disampaikan serta memberi pertanyaan

    tambahan kepada siswa.

    C. Deskripsi Siklus II

    1. Perencanaan

    Pada tahap ini peneliti merencanakan :

    a) Menentukan tanggal pelaksanaan.

    b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat

    serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode index

    card match.

    c) Merancang dan membuat kartu terpisah (metode index card match)

    sesuai materi yang akan dijelaskan.

    d) Menyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi.

    2. Tindakan