PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek...

73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG (KIDS ATHLETIC) MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V D SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: HAFID SINUNG EFENDY X 4610059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG

(KIDS ATHLETIC) MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V D SD

MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA

TAHUN AJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

HAFID SINUNG EFENDY

X 4610059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hafid Sinung Efendy

NIM : X 4610059

Jurusan/ Program Studi : POK/ Penjasorkes

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

LARI GAWANG (KIDS ATHLETIC) MELALUI PENGGUNAAN ALAT

BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V D SD

MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,

sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta,

Hafid Sinung Efendy

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG (KIDS ATHLETIC)

MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA

SISWA KELAS V D SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

HAFID SINUNG EFENDY

NIM. X 4610059

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pembimbing I

Drs. H. Mulyono, MMNIP. 19510809 197611 1 001

Surakarta,06 Agustus 2012

Pembimbing II

Haris Nugroho, S.Pd., M.Or.NIP. 19720208 199903 1 003

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jum’at

Tanggal : 10 Agustus 2012

Tim Penguji Skripsi:

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. Agustyanto, M.Pd. .....................................

Sekretaris : Slamet Widodo, S.Pd, M.Or .....................................

Anggota I : Drs. H. Mulyono, MM .....................................

Anggota II : Haris Nugroho, S.Pd, M.Or .....................................

Disahkan oleh:Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sebelas Mareta.n.Dekanpembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat.Sajidan, M.Si.NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Hafid Sinung Efendy, PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG(KIDS ATHLETIC) MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V D SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lari gawangpada siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 melalui penerapan alat bantu pembelajaran (kardus,bilah,simpai dan gawang pralon).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 38 orang yang terbagi atas 14 siswa putra dan 24 siswa putri. Teknik pengumpulan data adalah melalui tes dan pengukuran kemampuan lari gawang dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. Prosedur penelitian ini meliputi planning, action, observasi, dan reflecting.

Prosentase ketuntasan hasil belajar lari gawang siswa pada kondisi awal adalah sebesar 36,84 % , ketuntasan lari gawang pada siklus 1 sebesar 73,68 %, dan pada siklus 2 sebesar 92,1 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar lari gawangsiswa dari kondisi awal ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Prosespembelajaran pada kondisi awal bersifat monoton atau konvensional sehingga kemampuan gerak dasar dan ketuntasan hasil belajar lari gawang rendah. Peningkatan terjadi pada siklus 1. Kemampuan gerak dasar dan ketuntasan hasil belajar siswa meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus 2 menyebabkan kemampuan gerak dasar dan ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi lebih tinggi sehingga bisa mendukung suatu pembelajaran yang berkualitas.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan alat bantu pembelajaran (kardus,bilah,simpai dan gawang pralon) dapat meningkatkan hasil belajar larigawang dalam pembelajaran Penjas siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Kata kunci: hasil belajar lari gawang, alat bantu pembelajaran

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi

indah, dengan agama hidup menjadi terarah dan bermakna.

(A. H. Mukti Ali)

Kesungguhan, kerja keras dan berdo’a adalah senjata yang ampuh untuk

meraih cita-cita.

(Penulis)

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu,kupersembahkan karya ini untuk :

“ Bapak dan ibu ”

Yang tak mengenal lelah selalu mendoakan dan mendukung anaknya.

Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu

“ Anisatul Farida ”

Terimakasih karena senantiasa mendorong setiap langkahku dengan

penuh perhatian dan semangat dan senantiasa selalu menemaniku disaat

aku senang maupun susah.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

LARI GAWANG (KIDS ATHLETIC) MELALUI PENGGUNAAN ALAT

BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V D SD

MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2011/2012”.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itud alam kesempatan ini disampaikan ucapant terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ijin untuk mengadakan penelitian.

3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. H. Mulyono, MM, dan Haris Nugroho, S.Pd., M.Or, sebagai pembimbing

yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang telah

memberikan ijin penelitian.

6. Guru Penjas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang telah bersedia

menjadi rekan dalam pelaksanaan penelitian.

7. Siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun 2011/2012

yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

8. Rekan JPOK yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

9. Teman-temanku Agung,Heru,Imam,Danar,Ahmad,Yuli,Jatmiko,Wiyatno

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, 25 Juli 2012

Penulis

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .................................................................................................... i

PERNYATAAN......................................................................................... ii

PENGAJUAN ............................................................................................ iii

PERSETUJUAN........................................................................................ iv

PENGESAHAN......................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................. vi

MOTTO .................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR............................................................................... ix

DAFTAR ISI.............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Perumusan Masalah.............................................................. 5

C. Tujuan Penelitian.................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka .................................................................. 7

B. Kerangka Pemikiran ............................................................. 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................. 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 23

B. Subjek Penelitian .................................................................. 24

C. Data dan Sumber Data.......................................................... 24

D. Pengumpulan Data................................................................ 25

E. Uji Validitas Data ................................................................. 26

F. Teknik Analisis Data ............................................................ 26

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

G. Indikator Kinerja Penelitian.................................................. 27

H. Prosedur Penelitian ............................................................... 28

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN.......................... 31

A. Deskripsi Pratindakan........................................................... 31

B. Deksripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus ................................. 32

1. Siklus I............................................................................ 29

2. Siklus II .......................................................................... 36

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ........................... 39

D. Pembahasan Hasil Penelitian................................................ 48

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN.............................. 55

A. Simpulan............................................................................... 55

B. Implikasi ............................................................................... 55

C. Saran ..................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 58

LAMPIRAN............................................................................................... 60

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kelompok Umur dan Event Atletik Anak............................................. 9

2. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ....................... 23

3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian................................................... 25

4. Prediksi Pencapaian Hasil Belajar Siswa.............................................. 27

5. Rekap Observasi Hasil Belajar Lari gawang pada Kondisi Awal......... 33

6. Rekap Observasi Hasil Belajar Lari gawang pada Akhir Siklus 1........ 35

7. Rekap Observasi Hasil Belajar Lari gawang pada Akhir Siklus 2........ 38

8. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar Lari gawang.............................. 38

9. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari gawang

dari Kondisi Awal ke Siklus 1 ............................................................. 40

10. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Lari

gawang dari Siklus 1 ke Siklus 2 .......................................................... 41

11. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Lari

gawang dari Kondisi Awal ke Siklus 2 ................................................. 43

12. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V D

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 44

13. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V D SD Muhammadiyah 1

Ketelan Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Siklus 1 ............. 45

14. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V D SD Muhammadiyah 1

Ketelan Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Siklus 2 ............. 46

15. Prosentase Siswa yang Aktif dalam Pembelajaran ............................... 48

16. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................................... 49

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pembelajaran dengan Alat Bantu Kardus ............................................. 18

2. Pembelajaran dengan Alat Bantu Kardus ............................................. 19

3. Pembelajaran dengan Alat Bantu Bilah dan Kardus ............................. 19

4. Pembelajaran dengan Alat Bantu Gawang Pralon dan Simpai ............. 20

5. Alur Kerangka Berpikir......................................................................... 22

6. Model Analisis Interaktif …………………………………………...… 27

7. Siklus PTK dalam Penjas ...................................................................... 28

8. Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Lari gawang dari

Kondisi Awal ke Siklus 1...................................................................... 41

9. Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Lari gawang dari

Siklus 1 ke Siklus 2 ............................................................................... 42

10. Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Lari gawang dari

Kondisi Awal ke Siklus 2 ..................................................................... 44

11. Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Lari gawang dari

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2..................................................... 47

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Petunjuk Pelaksanaan Tes Lari Gawang............................................... 60

2. Lembar Observasi Aktivitas Guru Saat KBM ...................................... 62

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ....................................... 63

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ....................................... 72

5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 1 ............ 80

6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 2 ............ 83

7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan 1........... 86

8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan 2........... 89

9. Lembar Penilaian Aktivitas Guru Saat KBM pada Siklus I

Pertemuan 1........................................................................................... 92

10. Lembar Penilaian Aktivitas Guru Saat KBM pada Siklus I

Pertemuan 2........................................................................................... 93

11. Lembar Penilaian Aktivitas Guru Saat KBM pada Siklus II

Pertemuan 1........................................................................................... 94

12. Lembar Penilaian Aktivitas Guru Saat KBM pada Siklus II

Pertemuan 2........................................................................................... 95

13. Lembar Penilaian Penggunaan Alat Pembelajaran Saat KBM pada

Siklus I Pertemuan 1 ............................................................................. 96

14. Lembar Penilaian Penggunaan Alat Pembelajaran Saat KBM pada

Siklus I Pertemuan 2 ............................................................................. 97

15. Lembar Penilaian Penggunaan Alat Pembelajaran Saat KBM pada

Siklus II Pertemuan 1 ............................................................................ 98

16. Lembar Penilaian Penggunaan Alat Pembelajaran Saat KBM pada

Siklus II Pertemuan 2 ............................................................................ 99

17. Data Hasil Belajar Lari gawang pada Kondisi Awal ............................ 100

18. Data Hasil Belajar Lari gawang pada Akhir Siklus 1 ........................... 112

19. Data Hasil Belajar Lari gawang pada Akhir Siklus 2 ........................... 124

20. Foto Pembelajaran pada Kondisi Awal................................................. 136

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

21. Foto Pembelajaran pada Akhir Siklus 1................................................ 137

22. Foto Pembelajaran pada Akhir Siklus 2................................................ 138

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan total yang

mencoba mencapai tujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mental,

sosial serta emosional bagi masyarakat, dengan wahana aktivitas jasmani.

Pendidikan jasmani adalah pendidikan lewat aktivitas jasmani untuk mencapai

tujuan pendidikan jasmani yang telah dirumuskan dalam ranah fisik,

psikomotorik, afektif, dan kognitif.

Tujuan dari pendidikan jasmani adalah mengembangkan kemampuan

organik, neuromuskular, intelektual, dan emosional secara menyeluruh. Sebagai

bagian integral dari pendidikan total, pendidikan jasmani memberikan kontribusi

besar bagi pencapaian tujuan-tujuan pendidikan pada umumnya. Lebih lanjut

Rusli Lutan (2001: 18) menjelaskan bahwa :

Tujuan ideal program pendidikan jasmani itu bersifat menyeluruh, sebab mencakup bukan hanya aspek fisik, tetapi juga aspek lainnya yang mencakup aspek intelektual, emosional, sosial dan moral dengan maksud kelak anak muda itu menjadi seseorang yang percaya diri, berdisiplin, sehat, bugar dan hidup bahagia.

Dalam pengelolaan proses belajar pendidikan jasmani pada prinsipnya

anak riang gembira, banyak bergerak, semangat dan bergairah. Untuk mencapai

hal tersebut perlu adanya penggunaan metode mengajar yang tepat sesuai dengan

materi pelajaran, situasi, dan waktu pelajaran, salah satunya yaitu penerapan

model pembelajaran atletik.

Atletik merupakan cabang olahraga yang wajib diberikan di semua

jenjang pendidikan (SK. Mendikbud Nomor 0413/U/1987). Dasar dari

diberikannya pembelajaran atletik di semua jenjang pendidikan ini karena atletik

merupakan induk dari semua cabang olahraga, dan olehkarenanya atletik

dipandang penting untuk diberikan sejak usia dini.

Dilihat dari karakteristik anak di sekolah dasar, dunia anak adalah dunia

bermain. Siswa SD yang masih tergolong anak-anak bentuk aktivitasnya

1

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

cenderung berupa permainan. Seperti pada saat jam istirahat mereka sangat

antusias untuk melakukan bermacam-macam bentuk permainan dengan hati

senang dan bebas bergerak. Tanpa disadari mereka sering bermain dengan

melakukan gerakan-gerakan dasar dalam cabang olahraga.

Dalam pengelolaan proses belajar pendidikan jasmani pada prinsipnya

anak riang gembira, banyak bergerak, semangat dan bergairah. Untuk mencapai

hal tersebut perlu adanya penggunaan metode mengajar yang tepat sesuai dengan

materi pelajaran, situasi, dan waktu pelajaran, salah satunya yaitu penerapan alat

bantu pembelajaran atletik.

Atletik anak atau sering disebut dengan kids athletic merupakan

bentukan dari badan organisasi atletik tingkat dunia yang disingkat IAAF. Tujuan

utama dari dibentuknya atletik anak ini adalah untuk mengajak anak bermain

dalam rangka meningkatkan kesehatan jangka panjang. Apabila anak

menginginkan kesehatan fisik yang bagus, maka anak harus melakukan cara hidup

dalam kehidupan yang aktif. Sedangkan tujuan umumnya agar dikenal oleh

khalayak ramai dengan memantapkan pijakan dasar pada gerakan dan gemar

berpartisipasi dalam berbagai olahraga di sepanjang hidupnya. Tidak ada olahraga

yang lebih cocok untuk pendirian suatu dasar aktivitas fisik yang sehat dari pada

atletik. Maka atletik Anak–IAAF yang didesain secara unik untuk memenuhi

tantangan ini dengan menawarkan tugas-tugas koordinatif yang beragam dan yang

berkaitan dengan umur. Selain itu atletik anak juga menyuguhkan permainan yang

sangat menggembirakan karena dalam atletik anak akan disuguhkan latihan event-

event yang baru dan gerakannya sangat mudah dilakukan karena merupakan

gerakan dasar yang beragam bagi anak. Dalam atletik anak, anak akan diajak

untuk melakukan dalam suasana bermain, tuntutan fisiknya sangat mudah dan

memungkinkan bagi anak untuk berpartisipasi ikut serta. Lari gawang merupakan

hasil modifikasi dari sprint gawang. Karena digunakan khusus untuk anak-anak,

maka alat yang digunakan dibentuk sesederhana mungkin, aman digunakan (tidak

membahayakan), dan anak merasa senang serta puas setelah mengikuti proses

pembelajaran.

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kasus yang ditemukan oleh guru penjas di SD Muhammadiyah 1

Ketelan Surakarta, pada saat pembelajaran pada siswa kelas V D tahun ajaran

2011/2012 menunjukkan angka 36,5 % dari jumlah siswa mendapat nilai di bawah

75. Besar jumlah rata-rata dan nilai siswa yang mendapat nilai di bawah 75

menjadi bukti konkrit bahwa hasil belajar siswa-siswi di kelas V D belum

mencapai batas ketuntasan belajar siswa yang dipatok pada angka 75 (standar

kriteria ketuntasan minimal). Salah satu penyebabnya adalah guru penjas dalam

memberikan pembelajaran atletik masih bersifat tradisional, begitu juga yang

dilakukan oleh Penulis dalam memberikan pembelajaran. Pembelajaran penjas

secara tradisional yaitu, guru menerangkan materi pelajaran yang diajarkan,

kemudian memberikan contoh dan siswa harus mengulang-ulang sampai materi

yang dipelajari dikuasai siswa. Jika materi belum dapat diselesaikan, maka pada

pertemuan berikutnya diulang kembali. Pembelajaran seperti ini sangat monoton,

siswa merasa jenuh, siswa harus mengikuti semua instruksi dari guru, bahkan

terkadang siswa merasa takut dengan gurunya bila tidak dapat melaksanakannya.

Di samping itu juga, guru terkadang kurang inovatif dan kreatif, sehingga

pembelajarannya kelihatan monoton. Pembelajaran pendidikan jasmani yang

monoton disebabkan oleh beberapa hal di antaranya tidak adanya sarana

mendukung, dan dari pihak guru sendiri tidak kreatif dan inovatif dalam

membelajarkan pendidikan jasmani. Kegiatan-kegiatan pembelajaran atletik yang

monoton akan berdampak pada motivasi belajar menurun. Jika dalam belajar

penguasaan materi siswa menurun, maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai

secara maksimal.

Kondisi semacam ini sangat memprihatinkan, karena kaidah-kaidah

pembelajaran pendidikan jasmani di SD tidak dilaksanakan, sehingga tujuan

pendidikan jasmani tidak dapat tercapai. Media pembelajaran/alat bantu ini sangat

penting peranannya demi kelancaran proses belajar mengajar. Dari hasil

pengalaman selama kurang lebih tiga tahun dalam pengalaman mengajar di SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta masih mendapati kendala dalam

pembelajaran penjas, salah satu kendalanya siswa bosan melihat dan

mendengarkan guru pada saat menerangkan materi yang akan diajarkan. Namun

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dalam hal ini, menurut Penulis yang juga guru Penjas di SD Muhammadiyah 1

Ketelan Surakarta perlu adanya suatu pemikiran yang inovatif dan kreatif dari

guru Penjas. Dari berbagai mata pelajaran yang ada di SD, cabang atletik

merupakan salah satu kegiatan yang mudah dilakukan para siswa sesuai dengan

ciri perkembangannya. Untuk anak usia SD, terdapat materi atletik yang khusus

untuk anak, materi tersebut dinamakan atletik anak (kids athletic). Materi atletik

anak yang dapat di ajarkan seperti lempar turbo, lompat katak, lari gawang, dan

lain sebagainya. Fenomena itulah yang saat ini terjadi di SD Muhammadiyah 1

Ketelan Surakarta pada siswa kelas V D tahun ajaran 2011/2012. Hasil survei

yang telah dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa tingkat penguasaan lari

gawang dalam mengikuti pembelajaran lari gawang masih rendah sehingga perlu

di tingkatkan.

Jadi, hal ini sangat perlu dikaji dan benar-benar diperhatikan karena

sangat besar manfaatnya baik bagi kelancaran proses KBM, maupun

pengembangan pengetahuan siswa mengenai materi-materi dalam Pendidikan

Jasmani secara menyeluruh. Oleh sebab itu, penulis tertarik dan berniat untuk

berkreasi dalam melancarkan proses pembelajaran pendidikan jasmani yang

efektif dan efisien dengan menerapkan media/alat bantu pembelajaran yang

menarik dan sesuai untuk anak. Sebagai gagasan, untuk membatu proses

pembelajaran materi lari gawang dapat diusahakan dengan menerapkan alat bantu

pembelajaran.

Menerapkan media/ alat bantu pembelajaran yang tepat adalah sangat

penting dalam pembelajaran lari gawang pada siswa SD. Dengan media/alat bantu

pembelajaran yang baik dan tepat, direncanakan dengan baik, disesuaikan dengan

kondisi dan karakteristik siswa, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, maka

pembelajaran penjas akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran akan

tercapai. Di samping itu juga, siswa akan termotivasi dalam belajarnya, merasa

senang karena bentuk pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kondisi dirinya.

Tetapi sebaliknya, jika pembelajaran tidak sesuai dengan kondisi dan karakteristik

siswa, maka siswa akan merasa bosan dan jenuh, sehingga siswa akan malas

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

melaksanakan tugas ajar, sehingga penguasaan materinya menurun. Untuk

mengetahui sejauh mana optimalisasi penerapan media/alat bantu pembelajaran

dalam lari gawang, maka perlu dilakukan penelitian melalui Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Lari Gawang (Kids

Athletic) Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V D

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Perumusan Masalah

Masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah

penggunaan alat bantu (kardus, bilah, gawang pralon, simpai) dapat meningkatkan

hasil belajar lari gawang pada siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Surakarta tahun ajaran 2011/2012”?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lari gawang

pada siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran

2011/2012 melalui penggunaan alat bantu (kardus, bilah, gawang pralon, simpai).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa

Melalui penggunaan alat bantu (kardus, bilah, gawang pralon, simpai), hasil

belajar lari gawang siswa meningkat. Dengan meningkatkan hasil belajarnya

diharapkan siswa lebih bersemangat dan terpacu dalam mengikuti pelajaran di

sekolah dan lebih berprestasi lagi.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru Penjas di SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yaitu bahwa melalui penggunaan alat

bantu (kardus, bilah, gawang pralon, simpai) dapat meningkatkan hasil belajar

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

lari gawang siswa, sehingga dapat mendukung pencapaian prestasi belajar

secara maksimal.

3. Bagi Sekolah

a. Mendapatkan pengetahuan baru tentang cara meningkatkan hasil belajar siswa

melalui penggunaan alat bantu pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian selanjutnya

yang berhubungan dengan hal yang sama.

c. Dapat dipergunakan sebagai media alternatif bagi guru Penjas di sekolah lain

dalam meningkatkan hasil belajar yang lebih efektif dan menyenangkan bagi

siswa yaitu melalui penggunaan alat bantu pembelajaran, sehingga siswa dapat

meningkat hasil belajar dan prestasinya.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Atletik Anak (Kids Athletic)

a. Pengertian Atletik Anak (Kids Athletic)

Atletik anak yang sering disebut dengan kids athletic merupakan

permainan yang sangat menggembirakan karena dalam atletik anak akan

disuguhkan latihan event-event yang baru dan gerakannya sangat mudah

dilakukan karena merupakan gerakan dasar yang beragam bagi anak dan selain itu

anak harus bisa bekerja sama dalam tim dengan kompak. Dalam atletik anak akan

diajak untuk melakukan aktivitas dalam suasana bermain, tuntutan fisiknya sangat

mudah dan memungkinkan bagi anak untuk berpartisipasi ikut serta. Atletik

Anak–IAAF (IAAF Kids' Athletic) setiap eventnya memberikan kesempatan

kepada anak untuk mendemontrasikan kemampuannya dan event ini dapat di

perlombakan di mana saja contohnya : lapangan, tempat–tempat rekreasi, pusat-

pusat belanja, tempat olah raga dalam ruang, dengan pelaksanaan tempat yang

fleksibel sehingga mempunyai daya tarik yang kuat tentang atletik yang baik dan

menyenangkan.

Maksud dan tujuan dari organisasi IAAF–Kids Athletic menyusun

program ini adalah:

1) Bahwa dengan jumlah yang besar anak-anak dapat diaktivkan pada saat yang bersamaan.

2) Bahwa bentuk gerakan atletik dasar dengan beragam gerakan dapat di lakukan dengan mudah oleh anak-anak.

3) Dapat menyumbangkan hasil yang baik bukan hanya anak-anak yang kuat dan cepat saja. Tetapi merupakan kerja tim yang solid.

4) Bahwa suatu sifat dari petualangan masuk dalam program menawarkan suatu pendekatan kepada atletik yang sesuai bagi anak-anak.

5) Susunan dan sistem penilaian terhadap event adalah mudah di dasarkan atas urutan tingkatan dari tiap-tiap tim.

6) Bahwa atletik ditawarkan sebagai suatu event tim campuran (putra dan putri).

7) Bahwa dalam pelaksanaan perlombaan di perlukan beberapa asisten dan juri. (IAAF Kids-Athletic, 2002: 6).

7

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Maksud dan tujuan dari atletik anak meliputi:

1) Aktivitas Fisik

Semua gerakan atletik anak disesuaikan dengan baik dengan tujuan

memberi motivasi kepada anak-anak pelajar dari berbagai sekolah, kepada

klub-klub dan institusi/lembaga ataupun kelompok lainnya agar terlibat dalam

aktivitas fisik dan untuk mengetahui sendiri keuntungan dan manfaat dari

latihan yang teratur.

2) Peningkatan Kesehatan

Salah satu tujuan utama dari atletik anak adalah untuk mengajak anak

bermain dalam rangka meningkatkan kesehatan jangka panjang. Apabila anak

menginginkan kesehatan fisik yang bagus, anak harus melakukan cara hidup

dalam kehidupan yang aktiv. Yang tujuan umumnya agar di kenal oleh

khalayak ramai dengan memantapkan pijakan dasar pada gerakan dan gemar

berpartisipasi dalam berbagai olahraga di sepanjang hidupnya. Tidak ada

olahraga yang lebih cocok untuk pendirian suatu dasar aktivitas fisik yang

sehat dari pada atletik. Maka atletik Anak–IAAF yang didesain secara unik

untuk memenuhi tantangan ini dengan menawarkan tugas-tugas koordinatif

yang beragam dan yang berkaitan dengan umur.

3) Interaksi Sosial

Dalam permainan atletik anak ditekankan sebagai suatu event yang

dilakukan beregu yang akan memberi rangsangan kepada anak-anak untuk

saling bekerja sama, dan setelah melakukan semua permainan ini anak-anak

akan menyadari betapa pentingnya nilai kerja sama dalam satu tim.

Selain itu permainan ini di lakukan dengan cara yang demikian guna

menekankan bagaimana cara "bermain sportif" (fair play) yang akan

menambah nilai pendidikan yang berkaitan dengan nilai Atletik Anak- IAAF.

4) Sifat-sifat Adventure (Petualangan)

Kunci daya tarik dari perlombaan Atletik "Anak-IAAF" adalah

ketegangan yang di timbulkan saat pertandingan berlangsung dari babak

penyisihan sampai mencapai babak final, apabila anak di perlombaan pertama

kalah belum tentu pada perlombaan selanjutnya kalah karena pada lomba

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

berikutnya yang di perlombakan berbeda, jangan sampai anak menyerah

karena penampilan pertama yang kurang prima, anak harus bisa memberi

semangat kepada teman satu timnya agar lebih bersemangat dan sungguh-

sungguh. Yakinkan pada diri anak bahwa mereka bisa dan pasti menang.

Ada 14 cabang olahraga dalam Atletik Anak–IAAF yang kesemuanya

cabang mempunyai tujuan yang berbeda-beda dan mempunyai gerakan yang

berbeda pula. Peraturan kids athletic telah dibakukan oleh induk organisasi atletik

tingkat Internasional yaitu IAAF Kids Athletic (International Atlhletic Amateur

Federation).

Di bawah ini di jelaskan kelompok umur dan event apa saja yang

termasuk di dalamnya.

Tabel 2.1. Kelompok Umur dan Event Atletik Anak

No Kelompok UmurI

8 – 9 TahunII

10–11 TahunIII

12 – 13 tahunGrup Event Lari

1. Lari / Sprint Gawang -- x x2. Lari Slalom (zig-zag) -- -- x3. Lari Formula Satu x x X4. Lari Daya Tahan x x x

Grup Event Lompat5. Lompat Jauh Galah -- x x6. Lompat Tali x -- --7. Lompat Jongkok Ke

Depanx x --

8. Jingkat Silang x x x9. Lari Tangga -- -- x

Grup Event Lempar10. Melempar Sasaran x x --11. Lempar Lembing Anak -- x x12. Lempar Dari Sikap

Berlututx -- --

13. Lempar ke Belakang Via Atas Kepala

-- -- x

14. Lempar Dengan Putaran -- x xJumlah Event 8 9 10

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Pengertian Lari Gawang

Sprint gawang atau istilah lainnya lari gawang adalah salah satu dari 14

cabang olahraga dalam atletik anak. Atletik Anak dalam bahasa asing disebut

sebagai Kids Athletic merupakan bentukan dari badan organisasi atletik tingkat

dunia yang disingkat IAAF. Kids Athletic adalah cabang olahraga atletik khusus

untuk anak-anak yang di lakukan secara individu maupun kelompok dalam bentuk

perlombaan sehingga melatih anak untuk berkompetisi dalam permainan yang

menyenangkan. Lari gawang merupakan perpaduan antara lari sprint yang

digabung dengan lari gawang. Karena digunakan khusus untuk anak-anak, maka

alat yang digunakan dibentuk sesederhana mungkin, aman digunakan (tidak

membahayakan), dan anak merasa senang serta puas setelah mengikuti proses

pembelajaran.

c. Teknik Dasar Lari Gawang

Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam

melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu

proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau dengan kata

lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang

memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam latihan atau perlombaan.

1. Gerakan Lari

Ketika berlari cepat, harus berlari diatas bola kaki dengan tubuh bagian

atas sedikit condong ke depan. Kemudian kedua lengan dibengkokkan dengan

sudut siku-siku masing-masing sebesar 90 derajat dan diayun searah dengan

gerakan lari. Kedua tangan dan otot-otot bagian depan tetap dalam keadaan

rileks. Tungkai kaki harus ditolakkan dengan kuat sampai dalam keadaan lurus,

dan pengangkatan paha depan diusahakan sampai posisi sejajar dengan tanah.

Kedua pinggang tetap dalam ketinggian yang sama sepanjang berlari.

2. Gerakan Melompat

Gerakan tubuh pada waktu diatas gawang diusahakan sesingkat

mungkin guna menjagakecepatan setelah mendarat. Posisi badan condong ke

depan dan lutut dibengkokkan kaki tolakan ditarik ke depan dengan jalan memutar

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

kesamping kaki harus tetap diangkat tinggi agar dapat menjangkau jarak yang

jauh setelah kaki depan mendarat. s e t e l ah kaki depan melewat i gawang,

kak i s egera d i t u runkan dan d i lu ruskan . Lengan membantu

keseimbangan

3. Gerakan Finish

Badan di condongkan ke depan. Lari dengan kecepatan

maksimal dan membusungkan dada ke depan.

Pembelajaran atletik di Sekolah Dasar sama sekali belum memberikan

teknik-teknik dasar standar/baku, namun pengenalan pola-pola gerak dasar

dominan dalam atletik yang disesuaikan dengan perbedaan kemampuan siswa.

Namun demikian pengenalan dan pematangan teknik-teknik dasar ini tetap harus

dikemas dalam model pembelajaran yang menarik, dengan berbagai pendekatan

yang sesuai. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran atletik harus

disesuaikan dengan perkembangan siswa, jumlah siswa, dan lapangan yang

tersedia. Faktor-faktor yang sangat menentukan untuk mencapai prestasi lari

gawang adalah sikap start, sikap lari, sikap melompat, sikap finish.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah. Karena posisinya yang berada ditengah, maka dapat dipakai sebagai

pengantar atau penghubung, yaitu yang mengantarkan atau menghubungkan, atau

menyalurkan sesuatu dari satu sisi ke sisi lainnya, atau dari tempat satu ketempat

lainnya, atau juga dari orang satu ke orang lainnya. (Rudi Susilana & Cepi

Riyana, 2009: 6). Menurut Briggs (1970) yang dikutip Agus Kristiyanto, dkk

(2011: 13) berpendapat bahwa “media adalah segala alat fisik yang menyajikan

pesan, serta merangsang siswa untuk belajar”. Maka media secara luas dapat

didefinisikan sebagai segala sesuatau yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan minat, serta perhatian seseorang (peserta didik)

sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung. Media

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pembelajaran dapat diartikan pula sebagai segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga

tercipta situasi belajar mengajar yang kondusif, dimana peserta didik dapat

menafsirkan pesan secara baik, dan proses belajar mengajar dapat berlangsung

secara efektif dan efisien. Dengan demikian tujuan utama dari pemanfaatan media

pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefisienkan proses belajar

mengajar itu sendiri. Menurut Brown, seperti dikutip Sudrajat (2007),

mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran.

Efektivitas ini merupakan aspek penting dalam berbagai bentuk

kegiatan, karena efektivitas merupakan cerminan dari tingkat keberhasilan dalam

mencapai tujuan atau asaran yang ingin dicapai. Seperti pendapat Prokovenko

(1987) seperti dikutip Rivai yang mengatakan, bahwa efektivitas merupakan suatu

konsep yangsangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai

keberhasilan seseorang dalam mencapai sasaran atau tingkatan terhadap mana

tujuan-tujuan dicapai atau tingkat pencapaian tujuan. Efektivitas belajar ini

ditandai dengan tercapainya aspek-aspek, yang meliputi: 1) Peningkatan

pengetahuan, 2) Peningkatan ketrampilan, 3) Perubahan sikap dan perilaku, 4)

Peningkatan kemampuan beradaptasi, 5) Peningkatan berpartisipasi.

Dari pengertian di atas dapat dijabarkan ciri-ciri/ karakteristik umum

media, yaitu kemampuannya merekam, menyimpan, memindahkan,

merekontruksi, dan mentrasportasikan peristiwa atau objek, dengan memakai

bahasa baik verbal maupun non verbal, dan dapat menimbulkan interaksi aktif

dalam proses komunikasi, serta dapat menimbulkan efek terjadinya perubahan

tingkah laku.

Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang disalurkan oleh media

dari sumber pesan ke penerima pesan itu ialah materi pelajaran. Dengan perkataan

lain pesan itu ialah isi pelajaran yang berasal dari kurikulum yang disampaikan

oleh guru kepada siswa. Pesan ini dapat bersifat rumit dan mungkin harus

dirangsang dengan cermat supaya dapat dikomunasikan dengan baik kepada

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

siswa. Sehingga dengan adanya media itu mempermudah siswa dalam menerima

materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Pada dasarnya fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai

sumber belajar bagi peserta didik. Media sebagai bahan konkret berisikan bahan-

bahan yang harus dipelajari para peserta didik, baik secara individual amaupun

kelompok. Kekonkretan sifat media pembelajaran akan banyak membantu tugas

guru dalam kegaitan belajar mengajar. Media pembelajaran digunakan oleh guru

untuk memperjelas keterangan terhadap suatu bahan ajar yang guru sampaikan.

Lebih detail penggunaan media dalam proses pembelajaran, menurut Rudi

Susilana & Cepi Riyana (2009: 9) mengungkapkan secara umum kegunaan dari

media, yaitu:

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi langsung antara murid dengan

sumber belajar.4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori & kinestetiknya.5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &

menimbulkan persepsi yang sama.

c. Karakteristik Siswa SD Kelas V

Menurut Tisnowati Tamat & Moekarto Mirman (2005: 8.40) Anak kelas

V, kira-kira berumur antara 10 sampai 12 tahun, memiliki karakteristik sebagai

berikut:

1) Segi Fisika) Mulai menyadari dirinya seara fisik dan perbedaan sex mulai kelihatan.b) Pertumbuhan tubuhnya mulai lambat.c) Waktu reaksinya semakin bagus.d) Koordinasi menjadi baik.e) Kelihatan sehat dan kokoh.f) Pertumbuhan tungkai lebih cepat dari pada badan bagian atas.g) Paru-paru hampir terbentuk secara penuhh) Laki-laki dan perempuan mulai kelihatan perbedaannya dalam kekuatan

dan ketrampilan.

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Segi Mentala) Menyenangi bentuk kegiatan yang kompetitif.b) Lebih tertarik pada permainan bola.c) Lebih tertarik pada permainan beregu.d) Belum mengenal masalah kesehatan.e) Waktu perhatian/konsentrasi lebih panjang.f) Sgat memikirkan kelompoknya dan menghargai prestasinya.g) Sebagian cepat putus asa apabila gagal, sukar untuk disuruh mencoba

kembali.h) Merasa sudah besar (dewasa).i) Kemampuan membaca lebih baik, menghargai waktu sehingga senang

apabila segala sesuatu tepat waktu.3) Segi Sosial dan Perasaan

a) Rasa sosial dan perasaannya sesuai dengan pertumbuhan fisiknya.b) Reaktif terhadap komentar dan kata-kata serta mudah terpancing.c) Sangat kritis pada tindakan orang dewasa.d) Siswa putra tidak begitu suka pada siswa putri, sedangkan siswa putri

mulai menaruh perhatian kepada teman prianya yang lebih tua.e) Senang bila keanggap oleh kelompoknya, bangga dengan prestasinya dan

benci pada kegagalan atau berbuat salah.f) Bekerja keras apabila dapat dorongan dari orang dewasa.g) Kerjasama meningkat terutama pada siswa putra.

Jadi seorang guru harus bisa memberi penjelasan akan perkembangan

yang terjadi pada diri siswa tersebut, terutama pada wanita dikarenakan pada

kondisi fisik wanita mempunyai perubahan yang sangat mencolok dibandingkan

anak laki-laki. Dalam kegiatan pembelajaran permasalahan yang muncul dapat

diatasi, serta kegiatan pembelajaran akan berjalan lancar.

Dalam kegiatan belajar mengajar, media pada dasarnya digunakan untuk

membantu siswa mempelajari obyek, suara, proses, peristiwa atau lingkungan

yang sulit dihadirkan ke dalam kelas. Dengan menggunakan media, pengajaran

yang berhubungan dengan objek, suara proses, peristiwa atau lingkungan yang

sulit dihadirkan ke dalam kelas. Dengan menggunakan media, pengajaran yang

berhubungan dengan objek, suara, proses, peristiwa atau lingkungan seperti

tersebut di atas akan lebih terasa bagi siswa diharapkan dapat memperoleh

persepsi yang tepat kemudian akan mempengaruhi pemahamannya tentang

pelajaran yang diberikan.

Agar pemanfaatan media pengajaran dapat membantu guru maka

pemilihannya harus memperhatikan, menurut Basuki Wibowo (2001: 20)

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1) Kesesuaian media pengajaran dengan tujuan yang ingin dicapai 2) Kesesuaian karakteristik media dengan karakteristik pelajaran 3) Kecanggihan media pengajaran dibandingkan dengan tingkat

perkembangan siswa4) Kesesuaian media pengajaran dengan minat, kemampuan dan wawasan

siswa5) Kesesuaian karakteristik media dengan latar belakang sosial budaya6) Kemudahan memperoleh dan menggunakan media pengajaran di sekolah7) Kualitas teknisi media pengajaran yang membuat pelajaran yang disajikan

menjadi lebih mudah dicerna siswa

Karena itu upaya mengenal diri siswa atau mengenal karakteristik siswa

merupakan langkah yang diharapkan, agar pemanfaatan media belajar bisa efektif.

Pemanfaatan media akan berkurang efektifitasnya bila kondisi fisik

siswa tidak mendukung, misalnya kondisi gizi, mobilitas siswa, dan sebagainya.

Siswa yang mengalami hambatan fisik akan mengalami kesulitan bila harus

belajar dengan media pengajaran yang tidak khusus dirancang dan disesuaikan

dengan hambatan fisik yang ada padanya.

d. Kriteria Pemilihan Media

Salah satu penyebab mengapa orang memilih media adalah untuk

memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Sekiranya suatu

media yang telah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka media tersebut

dapat dimanfaatkan. Salah satu kriteria yang harus digunakan dalam pemilihan

media yaitu sesuai dengan faktor-faktor di atas. Dick dan Carey (1978)

menyebutkan beberapa patokan yang perlu dipertimbangkan dalam memilih

media yaitu: 1) Ketersediaan sumber, 2) Ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas,

3) Keluwesan, kepraktisan, dan daya tahan (umur) media, 4) Efektifitas media

untuk waktu yang panjang.

Atas dasar uraian mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam memilih media dan saran yang diberikan oleh Dina Indriana (2011: 28-31)

dapat disajikan kriteria pemilihan media adalah sebagai berikut:

1) Kesesuaian dengan tujuan pengajaran

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Menyesuaikan media pengajaran dengan tujuan instruksional umum atau khusus yang ada dalam setiap mata pelajaran. Bisa juga disesuaikan dengan tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2) Kesesuaian dengan materi yang diajarkanBahan atau yang akan disampaikan proses belajar dan mengajar harus disesuaikan. Selain itu, juga harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat kedalaman yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.

3) Kesesuaian dengan fasilitas pendukung, kondisi lingkungan, dan waktuBetapa pun bagusnya media yang digunakan, apabila lingkungan dan fasilitas pendukung serta waktu yang ada tidak mendukung, maka tujuan pembelajaran menggunakan media tersebut tidak akan tercapai dengan baik.

4) Kesesuaian dengan karakteristik siswaSeorang pendidik harus mengetahui karakteristik siswa untuk bisa disesuaikan dengan media yang akan digunakan dalam proses belajar dan mengajar.

5) Kesesuaian dengan gaya belajar siswaGaya belajar siswa dibagi menjadi 3, yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik (Bobby DePorter, 1999: 117). Siswa yang mmiliki gaya belajar tipe visual akan dengan mudah memahami materi jika media yang digunakan adalah media visual seperti televisi, video, grafis, dan lain semacamnya. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar auditif akan sangat merespons dengan baik media pembelajaran yang menggunakan media auditoris. Ia akan lebih responsif dengan mendengarkan atau melihat tayangan atau menulis. Sedangkan gaya belajar siswa yang kinestetik lebih suka melakukan dibandingkan membaca atau mendengarkan, sehingga media pengajaran yang sifatnya langsung melakukan atau praktik langsung akan menjadi lebih disukai oleh siswa kinestetik ini.

6) Kesesuaian dengan teori yang digunakanPenggunaan media tidak boleh dilakukan hanya merujuk pada pilihan dari seorang guru, sehingga mengabaikan teori yang memang sudah tepat digunakan dalam pengajaran.

3. Alat Bantu Pembelajaran

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran

Alat, waktu, dan ruang merupakan sumber daya yang penting untuk

mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM). Ketiga sumber daya ini

harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya karena bersifat langka. Alat

bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan

materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan sesuatu dalam proses pendidikan

pengajaran.

Jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan

perkataan lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak

mungkin suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo yang dikutip oleh

Agus Kristiyanto (2010: 129) secara terperinci manfaat alat peraga antara lain

sebagai berikut:

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan.2) Mencapai sasaran yang lebih banyak.3) Membatu mengatasi hambatan bahasa.4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan

kesehatan.5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

diterima kepada orang lain.7) Mempermudah peyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para

pendidik pelaku pendidikan.8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

Seperti diuraikan di atas bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang

diterima melalui indera.

b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran yang Baik

Suatu alat pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan

pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-

konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang

baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaanya, dalam waktu yang

singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu

luas. Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati

dengan baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi

ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar sedangkan

yang dimaksud dengan komunikatif ialah bahwa media tersebut mudah untuk

dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa mejadi lebih mudah dalam

menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tidak ada ketentuan siswa bahwa alat-alat yang dipergunakan harus alat

yang lazim dipakai dalam kegiatan berolahraga yang sebenarnya. Terbuka

kesempatan bagi guru pendidikan jasmani untuk membuat sendiir alat-alat, sesuai

dengan kebutuhan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran. Kreativitas

memanfaatkan sumber-sumber lokal, merupakan kunci keberhasilan mengatasi

masalah tersebut.

4. Pembelajaran Lari Gawang dengan Alat Bantu

Pembelajaran lari gawang dengan alat bantu merupakan suatu sarana

pembelajaran yang berupa kardus, bilah, gawang pralon, dan simpai yang

digunakan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran lari gawang, sehingga

membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang

diberikan.

1) Pembelajaran Lari Gawang dengan Menggunakan Alat Bantu Berupa Kardus

Pembelajaran lari gawang dengan alat bantu kardus merupakan

bentuk belajar yang pelaksanaannya salah satunya yaitu dilakukan dengan cara

berlari memindahkan kardus yang disusun secara beregu. Hendaknya

pengaturan materi belajar yang dipraktekkan dimulai dari yang mudah ke yang

lebih sukar, atau dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. Pembelajaran

ini mempunyai kelebihan berupa peningkatan kekuatan, kecepatan,

kelincahan, dan keterampilan. Salah satu bentuk kegiatannya adalah tampak

seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.1. Pembelajaran dengan alat bantu kardus

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Pendekatan Lari Gawang dengan Menggunakan Alat Bantu Berupa Kardus

Pembelajaran lari gawang dengan alat bantu kardus merupakan

bentuk belajar yang pelaksanaannya salah satunya yaitu dilakukan dengan

cara berlari melompati kardus yang disusun dari renda sedang kemudian

tinggi hal ini bertujuan untuk melatih gerakan melompat

Gambar 2.2. Pembelajaran dengan alat bantu kardus

3) Pendekatan Lari Gawang dengan Menggunakan Alat Bantu Berupa Kardus

dan Bilah.

Pembelajaran lari gawang menggunakan bilah, merupakan bentuk

belajar yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara bilah diletakkan di atas

kardus, kemudian siswa melompatinya. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa

terbiasa dengan gerakan melompat.

Gambar 2.3. Pembelajaran dengan alat bantu kardus dan bilah

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

4) Pembelajaran Lari Gawang dengan Menggunakan Alat Bantu Berupa Gawang

Pralon dan Simpai

Pembelajaran lari gawang menggunakan alat bantu gawang pralon

dan simpai, merupakan bentuk belajar yang pelaksanaannya sama dengan

gerakan tes lari gawang yang sebenarnya. Pembelajaran ini bertujuan untuk

mengatur langkah pada saat awalan serta pembiasaan pembelokan dalam lari

dan melompat.

Gambar 2.4. Pembelajaran dengan alat bantu gawang pralon dan simpai

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan dapat dirumuskan

kerangka pemikiran sebagai berikut: Teknik mempunyai kedudukan yang penting

dalam mempelajari pembelajaran, dengan penerapan alat bantu pembelajaran

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar lari gawang. Pendidikan jasmani

merupakan proses pendidikan melalui pendekatan jasmani atau olahraga. Dengan

Pendidikan jasmani yang benar maka akan memberikan sumbangan terhadap

pendidikan anak secara keseluruhan.

Keluhan umum dalam pembelajaran penjas adalah kurangnya sarana

atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang

berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Siswa

berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan

mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran

kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi pembelajaran yang dapat

memancing peran aktif siswa.

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sebagian siswa menyatakan bahwa pelajaran Penjas merupakan

pelajaran yang membosankan. Cara mengajar guru dalam pelajaran Penjas

menurut siswa kurang menarik dan terlalu monoton. Di sisi lain, dari pihak guru

sendiri, mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi Penjas kepada siswa. Hal

ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya,

kualitas pelajaran Penjas rendah. Oleh karena itu, peneliti yang bekerja sama

dengan guru Penjas berusaha untuk mencari solusi yang dapat digunakan untuk

mengajar di sekolah agar siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran

yaitu melalui penerapan alat bantu pembelajaran.

Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara

langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam

kegiatan belajar. Model nyata yang dimaksud adalah media pembelajaran,

penggunaan modifikasi pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak

melakukan kegiatan seperti, melihat, menyentuh, merasakan, melalui modifikasi

alat bantu tersebut. Untuk pemula terlebih dahulu diajarkan dengan alat bantu

yang sederhana dengan tingkat kesulitan yang lebih mudah, kemudian secara

bertahab diberi penerapan alat bantu pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang

lebih sulit atau kompleks.

Pengelolaan proses belajar pendidikan jasmani yang benar pada

prinsipnya akan membuat anak riang gembira, banyak bergerak, semangat dan

bergairah. Untuk mencapai hal tersebut perlu adanya penggunaan metode

mengajar yang tepat sesuai dengan materi pelajaran, situasi, dan waktu pelajaran,

salah satunya yaitu penerapan model pembelajaran atletik. Untuk mencapai hal

tersebut perlu adanya penggunaan metode mengajar yang tepat sesuai dengan

materi pelajaran, situasi, dan waktu pelajaran, salah satunya yaitu penerapan alat

bantu pembelajaran atletik. Penerapan media/ alat bantu pembelajaran yang tepat

adalah sangat penting dalam pembelajaran lari gawang pada siswa SD. Dengan

media/alat bantu pembelajaran yang baik dan tepat, direncanakan dengan baik,

disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik siswa, aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan, maka pembelajaran penjas akan berjalan dengan baik dan tujuan

pembelajaran akan tercapai.

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pemanfaatan alat bantu sederhana berupa kardus, bilah, gawang pralon,

dan simpai, sebagai sarana membantu guru dalam menjelaskan pembelajaran lari

gawang pada siswa. Melalui alat bantu sederhana tersebut guru dapat

memperlihatkan, dan memberikan penjelasan yang mendetail mengenai

pembelajaran lari gawang. Adapun gambar alur kerangka berpikir dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5. Alur Kerangka Berpikir

Kondisi awal

Guru:kurang kreatif & inovatif dalam mengajar pelajaran Penjas

Siswa:- siswa kurang tertarik &

cepat bosan dengan pelajaran Penjas

- hasil belajar Penjas siswa rendah.

Penerapan alat bantu pembelajaran (kardus, bilah, gawang pralon,

dan simpai)

Kondisi akhir

Siklus I: menerapkan alat bantu pembelajaran:- lari memindahkan

kardus- lari melompati bilah- Lari melewati simpai

dan melompati gawang pralon

Siklus II : akan disusun berdasarkan hasil refleksi

siklus pertama

Melalui penggunaanalat bantu pembelajaran hasil belajar siswa dapat meningkat (siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat)

Tindakan

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan di SD Muhammadiyah 1

Ketelan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan pada bulan Mei

2012 sampai selesai. Penelitian ini direncanakan 2 siklus.

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian

Kegiatan penelitianBulan

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt1. Persiapan penelitiana. Koordinasi peneliti dengan

kepala sekolah dan guru Penjasb. Diskusi dengan guru untuk

mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan

c. Menyusun proposal penelitiand. Menyiapkan perangkat

pembelajaran dan instrumen penelitian

e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan

2. Pelaksanaan Tindakana. Siklus I

- Perencanaan- Pelaksanaan tindakan - Observasi - Refleksi

b. Siklus II 3. Analisis Data dan Pelaporana. Analisis datab. Menyusun laporan/skripsic. Ujian dan revisid. Penggandaan dan

pengumpulan laporan

23

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah semua

siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012

yang berjumlah 38 siswa, terdiri dari 14 siswa putra dan 24 siswa putri.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah sebagai berikut :

1. Informan, meliputi:

a. Siswa, yaitu berupa tes lari gawang dan aktivitas siswa selama

pembelajaran dengan alat bantu kardus, bilah, gawang pralon, dan simpai

pada siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012.

b. Guru, untuk melihat tingkat keberhasilan penggunaan alat bantu kardus,

bilah, gawang pralon, dan simpai untuk meningkatkan hasil belajar lari

gawang pada siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta

tahun ajaran 2011/2012.

2. Tempat penelitian di halaman SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta;

Peristiwa yang terjadi yaitu proses pembelajaran lari gawang dengan

menggunakan alat bantu kardus, bilah, gawang pralon, dan simpai; Perilaku

yaitu siswa melakukan pembelajaran lari gawang dengan menggunakan alat

bantu kardus, bilah, gawang pralon, dan simpai.

3. Dokumen, berupa berupa daftar absensi dan daftar nilai Penjas kelas V D,

silabus, RPP, dan sebagainya, hasil tes lari gawang.

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

D. Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data penelitian ini diantaranya melalui

Wawancara, tes, dan observasi. Secara terperinci teknik pengumpulan data pada

penelitian dapat didiskripsikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Penelitian

NoSumber

DataJenis Data

Teknik Pengumpulan

Instrumen

1 Siswa 1.Lari gawang2.Kemampuan

melakukan larigawang

1. Test praktek/hasil tes selama mengajar

2. Praktik dan unjuk kerja

1.Tes lari gawang

2.Pedoman observasi

2 Kolaborator Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung

Observasi dan Dokumentasi

Pedoman observasi dan menggunakan gambar photo

3 Kejadian selama KBM

1. Penerapan alat bantu

2. Aktivitas siswa3. Aktivitas guru

1. Observasi2. Observasi3. Observasi

1. Lembar observasi

2. Lembar observasi

3. Lembar observasi

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang

keadaan siswa dilihat dari aspek kuantitatif dan kualitatif. Aspek kuantitatif yakni

hasil pengukuran kemampuan lari gawang pada siswa kelas V D SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Sedangkan aspek

kualitatif di dasarkan atas hasil pengamatan dan catatan pembelajaran selama

penelitian berlangsung. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber,

diantaranya :

a. Info mitra kolaboratif (guru Pendidikan Jasmani SD Muhamamdiyah 1

Ketelan Surakarta) dan siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

b. Tempat peristiwa dan berlangsungnya aktifitas pembelajaran.

c. Dokumentasi atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, sekenario

pembelajaran, silabus, buku penelitian dan buku referensi mengajar.

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

E. Uji Validitas Data

Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Trianggulasi

merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data

dalam penelitian. Trianggulasi yang digunakan yaitu: (1) Trianggulasi data, (2)

Trianggulasi sumber, dan (3) Trianggulasi metode.

Validitas data dalam Penelitan Tindakan Kelas ini menggunakan:

1. Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila

digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan

informan atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-

pihak yang lain (Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid).

3. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda

agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil yang

akurat mengenai subyek.

F. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang

dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang perkembangan proses

pembelajaran, yakni partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok

bahasan lari gawang.

Teknik analisis ini mengacu pada model analisis interaktif yang

diuangkapkan oleh HB. Sutopo (2006: 119) dilakukan dalam 3 komponen yaitu:

1. Reduksi data yaitu proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi

dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan.

2. Sajian data yaitu suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk

narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian

dapat dilakukan.

3. Penarikan simpulan dan verifikasi yaitu pencatatan peraturan-peraturan, pola-

pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat,

dan berbagai proporsi. Berikut skema model interaktif dalam analisis data.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif

(Sumber: HB. Sutopo, 2006: 120)

G. Indikator Kinerja Penelitian

Melalui pembelajaran lari gawang dan penggunaan alat bantu kardus,

bilah, gawang pralon, dan simpai diharapkan kemampuan penguasaan lari gawang

siswa meningkat menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kemampuan yang

diharapkan adalah siswa menguasai lari gawang.

Dan dalam penelitian ini ditentukan indikator keberhasilan yaitu apabila

75% dari jumlah siswa (38 siswa) dapat memperoleh nilai penguasaan lari gawang

sama atau lebih dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu nilai 75.

Tabel 4. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa

Aspek yang diukurProsentase Siswa yang Ditargetkan

Cara mengukur

Hasil lari gawang

75 %

Diamati saat pembelajaran dan dihitung dari jumlah siswa yang dapat melakukan tes lari gawang.

Keaktifan siswa dalam melakukan pembelajaran

80 %

Diamati saat pembelajaran dan dihitung dari jumlah siswa yang menampakkan keaktifan saat melakukan pembelajaran.

Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan lari gawang 75 %

Diukur dari hasil tes lari gawang dan dihitung dari jumlah siswa yang dapat menjawab dengan benar pertanyaan tentang teknik lari gawang dengan nilai minimal 70.

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

H. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat

tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Secara jelas langkah-langkah tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga

(Agus Kristiyanto, 2010: 19)

Keterangan:

1. Plan (perencanaan tindakan): peneliti mengobservasi siswa yang dijadikan

subjek penelitian.

2. Action (pelaksanaan tindakan): guru dan peneliti berkolaborasi membuat dan

memodifikasi alat bantu pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan lari

gawang.

3. Observation (observasi dan interpretasi): mengamati proses penggunaan alat

bantu pembelajaran dan melakukan wawancara kepada siswa setelah diteliti.

4. Reflection (analisis dan refleksi): mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan

penerapan alat bantu pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 1, 2, dan

3.

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

hasil belajar pada siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta

melalui penggunaan alat bantu pembelajaran. Setiap tindakan upaya pencapaian

tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri

atas empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus

berikutnya. Penelitian ini, direncanakan dalam 2 siklus.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran

yang terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran atletik pada

sub pokok bahasan lari gawang.

3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK penilaian lari

gawang.

4) Menyiapkan alat bantu kardus, bilah, gawang pralon, simpai, dan lainnya

yang digunakan untuk membantu pengajaran.

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

proses pembelajaran dilapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar lari gawang.

2) Melakukan pemanasan

3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran

4) Melakukan latihan teknik dasar lari gawang.

a) Cara melakukan lari gawang melalui penggunaan alat bantu yang telah

disiapkan oleh guru dan peneliti.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b) Cara melakukan pembelokan dan lompatan melalui penggunaan alat

bantu yang telah disiapkan oleh guru dan peneliti.

c) Sikap saat akan memamsuki garis finish.

5) Menarik kesimpulan

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

7) Melakukan pendinginan

c. Pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap: (1) Hasil tes keterampilan lari gawang;

(2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan lari gawang; (3)

Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan

berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan interprestasi,

serta analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil

dari survei awal sebagai berikut:

1. Siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran

2011/2012 yang mengikuti pelajaran Penjas berjumlah 38 anak yang terdiri

atas 14 siswa putra dan 24 siswa putri. Dilihat dari hasil penilaian harian siswa

yang nilainya baik pada pelajaran Penjas, khususnya yang berhubungan

dengan materi lari gawang hanya berjumlah 14 siswa, dan selebihnya belum

tuntas dalam mengikuti pelajaran lari gawang

2. Siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran Penjas

Dari kegiatan pengamatan siswa cenderung sulit diatur saat pembelajaran

Penjas berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan oleh observer saat melakukan

pengamatan. Saat mengikuti pembelajaran Penjas, siswa menunjukkan sikap

seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak

memperhatikan pelajaran sepenuhnya (sambil lalu), ada yang berbicara

dengan teman lainnya, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya.

3. Terbatasnya sarana dan prasarana Penjas

Terbatasanya sarana dan prasarana Penjas yang digunakan untuk mendukung

proses pembelajaran Penjas. Hal ini terbukti dengan sedikitnya alat-alat

olahraga yang dimiliki sekolah untuk pembelajaran Penjas. Seperti gawang

hanya terbatas jumlahnya, simpai hanya memiliki 2 buah, tidak memiliki

bilah,dan lain sebagainya.

31

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. Guru kurang kreatif menciptakan modivikasi alat-alat untuk pembelajaran

Penjas.

Hal tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran Penjas dilakukan

guru hanya berupa permainan sederhana tanpa alat seperti permainan kucing

dan tikus, gobak sodor dan lain-lain.

5. Guru kesulitan dalam menemukan model pembelajaran dengan alat bantu

yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar lari gawang

Dalam setiap pembelajaran Penjas, siswa menunjukkan sikap yang kurang

berminat dan kurang antusias. Siswa terlihat bosan dan tidak menaruh

perhatian sepenuhnya pada pelajaran karena model pembelajaran yang

dilakukan monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa

dengan memberi pendekatan secara langsung dan menegur siswa yang tidak

memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini belum mampu membangkitkan

minat siswa.

6. Belum pernah menggunakan model pembelajaran dengan alat bantu dalam

pembelajaran Penjas.

Selama ini guru Penjas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta belum pernah

melakukan model pembelajaran dengan alat bantu dalam penyampaian materi

pembelajaran.

B. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap

sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes kemampuan

lari gawang dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi pembelajaran penjas

dengan alat bantu pembelajaran, dan setelah diberi siklus 1 dan siklus 2. Berikut

ini disajikan secara berturut-turut pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

sebagai berikut:

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

1. Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan PTK lari gawang meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interprestasi dan (4) analisis dan refleksi.

Pada siklus 1 diberi pembelajaran dengan alat bantu dalam pembelajaran

gerak dasar lari gawang yang terdiri dari pembelajaran dengan alat bantu kardus,

pembelajaran dengan alat bantu bilah, dan pembelajaran dengan alat bantu simpai.

Pembelajaran ini diberikan satu (1) kali dalam satu minggu selama dua minggu.

Sebelum siklus 1 diberikan peneliti bersama observer melakukan tes dan

penilaian hasil belajar lari gawang dan penilaian observasi dari proses kegiatan

pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan

lari gawang sampel penelitian. Kondisi awal kemampuan lari gawang dan

ketuntasan hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1. Rekap Observasi Hasil Belajar lari gawang pada Siswa Kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun ajaran 2011/2012 pada Kondisi Awal (Pra Siklus)

Berdasarkan data kondisi awal hasil belajar lari gawang dan nilai

ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan lari gawang

siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012

yaitu 37,823. Sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-rata 74,776. Hal ini

No

Afektif Kognitif PsikomotorNilai AkhirJml Skor

Nilai (30%)

Jml SkorNilai

(20%)Jml Skor

Nilai (50%)

1 Jumlah 8445,0 844,5 11195,0 560,1 5745,0 1437,3 2841,5

2 Mean 222,236 22,223 294,605 14,750 151,184 37,823 74,776

3 Tertinggi 255,0 25,5 355,0 17,8 185,0 46,3 85,8

4 Terendah 210,0 21,0 280,0 14,0 140,0 35,0 70,0

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

menunjukkan rata-rata siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta

tahun ajaran 2011/2012 belum tuntas.

Berdasarkan hasil tes dan pengukuran kemampuan lari gawang dan hasil

nilai ketuntasan hasil belajar, selanjutnya peneliti merencanakan tindakan 1,

meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti merancang alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

lempar turbo dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Peneliti membuat alat bantu pembelajaran dengan menggunakan kardus

dan bilah. Dua kardus disusun sejajar dengan jarak 1 m dan bilah ditaruh

di atas kardus secara melintang,digunakan untuk latihan melompat.

b) Peneliti membuat alat bantu pembelajaran dengan mengunakan kardus

untuk lari bolak-balik menyusun kardus.

c) Peneliti membuat alat bantu pembelajaran dengan menggunakan simpai

yang digunakan untuk latihan belokan.

d) Peneliti membuat alat bantu pembelajaran berupa gawang pralon yang

digunakan untuk latihan melompat.

e) Peneliti memberikan contoh tentang pembelajaran gerak dasar lari

gawang dengan menggunakan alat bantu kardus, bilah, simpai, dan

gawang pralon.

f) Peneliti dan siswa merefleksikan terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan.

2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi gerak

dasar lari gawang sesuai dengan materi pada siklus 1

b. Pelaksanaan Siklus 1

Pelaksanaan tindakan 1 dilaksanakan selama dua minggu dengan dua (2)

kali pertemuan. Dalam satu minggu pembelajaran diberikan dengan satu kali

pertemuan dengan waktu pembelajaran 2 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan 1

dengan memberikan pembelajaran penjas dengan menggunakan alat bantu kardus,

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

simpai, bilah, dan gawang pralon. Pelaksanaan dari masing-masing pembelajaran

pada siklus 1 sebagai berikut:

c) Observasi dan Interpretasi

Setelah diberikan tindakan pada siklus 1 dengan tiga bentuk pembelajaran

dengan alat bantu berupa kardus, bilah, simpai, dan gawang pralon kemudian

dilanjutkan melakukan tes kemampuan gerak dasar lari gawang dan penilaian

ketentuasan hasil belajar. Setiap siswa mendapat kesempatan lari gawang 1 kali

putaran. Hasil belajar kemampuan gerak dasar lari gawang dan nilai ketuntasan

hasil belajar siklus 1 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2. Rekap Penilaian Hasil Belajar lari gawang pada Siswa Kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun ajaran 2011/2012 pada Akhir Siklus 1

Berdasarkan data peningkatan hasil belajar lari gawang dan nilai

ketuntasan hasil belajar menunjukkan kemampuan lari gawang siswa kelas V D

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus 1 rata-rata meningkat sebesar 0.02 %. Sedangkan peningkatan nilai

ketuntasan belajar rata-rata 0.04 %. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi

pembelajaran pada siklus 1 hasil belajar lari gawang dan ketuntasan belajar

mengalami peningkatan yang cukup besar. Lebih dari setengah jumlah siswa kelas

V D telah menunjukkan kemampuan gerak dasar dan hasil belajar lari gawang.

NoAfektif Kognitif Psikomotor

Nilai AkhirJml Skor

Nilai (30%)

Jml SkorNilai

(20%)Jml Skor

Nilai (50%)

1 Jumlah 5589,0 874,5 11705,0 569,8 6000,0 1463,8 2908,02 Mean 147,078 23,635 308,026 15,399 157,894 39,561 78,5953 Tertinggi 270,0 27,0 355,0 17,8 185,0 46,3 87,84 Terendah 210,0 21,0 280,0 14,0 140,0 35,0 70,0

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

d) Analisis dan Refleksi Tindakan 1

Berdasarkan dari pemberian pembelajaran gerak dasar lari gawang dengan

alat bantu pada siklus 1 ternyata hasil belajar gerak dasar lari gawang

peningkatannya sudah sesuai yang diharapkan. Demikian juga peningkatan

ketuntasan hasil belajar. Peningkatan kemampuan gerak dasar lari gawang dari

kondisi awal ke siklus 1 rata-rata 15,69 %. Sedangkan peningkatan ketuntasan

hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 1 rata-rata 17,23%. Peningkatan yang

belum optimal disebabkan antara lain:

1) Siswa kurang aktif dan kurang serius mengikuti pembelajaran.

2) Pembelejaran yang diberikan kurang menantang

3) Siswa kurang memahami maksud dan tujuan pembelajaran yang

dilakukan, sehingga perlu diberi penjelasan lagi lebih kongkrit.

4) Peneliti tidak memberi reward atau pujian kepada siswa. Misalanya

bagus sekali, baik sekali, tepat sekali dan lain sebagainya ataupun

memberi nilai tambahan kepada siswa yang melakasanakan pembelajaran

dengan serius.

2. Siklus 2

a) Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan PTK kemampuan gerak dasar lokomotor pada siklus II

meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

interprestasi dan (4) analisis dan refleksi.

Berdasarkan hasil tes dan pengukuran lari gawang dan hasil nilai

ketuntasan hasil belajar pada siklus 1, selanjutnya peneliti merencanakan tindakan

2, meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti merancang bentuk pembelajaran untuk meningkatkan lari gawang

yang berbeda/variatif dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

a) Peneliti menjelaskan pembelajaran gerak dasar lari gawang yang akan

diberikan.

b) Peneliti memberikan contoh tentang pembelajaran gerak dasar lari gawang

dengan penerapan alat bantu pembelajaran.

c) Peneliti dan siswa merefleksikan terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan

2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi gerak

dasar lari gawang sesuai dengan materi pada siklus 2.

b) Pelaksanaan Tindakan 2

Pelaksanaan tindakan 2 dilaksanakan selama dua (2) minggu dengan dua

(2) kali pertemuan dalam satu minggunya. Pada siklus 2 diberi pembelajaran

Penjas menggunakan alat bantu gawang pralon,simpai dan bilah dari 1 bentuk

pembelajaran dengan pengunaan alat bantu pembelajaran. Siklus 2 diberikan

karena dari siklus 1 hasilnya belum maksimal. Siklus 2 diberikan dengan tujuan

agar kemampuan lari gawang dan ketuntasan hasil belajar meningkat secara

maksimal.

b) Observasi dan Interprestasi

Setelah diberikan tindakan pada siklus 2 dengan alat bantu pembelajaran,

yang dilanjutkan dilakukan tes kemampuan lari gawang dan penilaian ketentuasan

hasil belajar. Hasil belajar kemampuan lari gawang atas siklus 2 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 4.3 Rekap Observasi hasil belajar lari gawang Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun ajaran 2011/2012 pada Siklus 2

NoAfektif Kognitif Psikomotor

Nilai AkhirJml Skor

Nilai (30%)

Jml SkorNilai

(20%)Jml Skor

Nilai (50%)

1 Jumlah9015,0

880,512590,0

613,36120,0

1493,8 2987,52 Mean 237,2236 23,797 331,315 16,574 161,052 40,372 80,7433 Tertinggi 5.0 27,0 15.0 19,3 18.0 46,3 90,04 Terendah 4.0 21,0 11.0 14,8 9.0 35,0 70,8

Berdasarkan data peningkatan hasil belajar lari gawang atas dan nilai

ketuntasan hasil belajar siklus 2 menunjukkan kemampuan lari gawang siswa

kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 rata-

rata meningkat sebesar 0.008 % dari siklus 1. Sedangkan peningkatan nilai

ketuntasan belajar rata-rata 0.021 % dari siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa,

setelah diberi pembelajaran pada siklus 2 hasil belajar lari gawang dan ketuntasan

belajar mengalami peningkatan.

Selain itu, jika dilihat dari kondisi awal ke siklus 2 hasil belajar lari

gawang dan ketutasan hasil belajar mengalami peningkatan. Peningkatan hasil

belajar lari gawang dan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar lari gawang.

RanahHasil Tes

Peningkatan 1

Peningkatan 2

Peningkatan 1 (%)

Peningkatan 2 (%)Awal

Siklus 1

Siklus 2

Afektif 22,23 23,64 23.80 1,41 0,16 0.06 % 0.007 %

Kognitif 14,75 15,40 16.57 0,65 1,17 0.04 % 0.077%

Psikomotor 37,83 39,57 40.38 1,74 0,81 0.04 % 0.025%

Nilai Akhir 74,77 78,60 80.75 3,83 2,15 0.14 % 0.109%

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Berdasarkan data peningkatan hasil belajar lari gawang dan nilai

ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 menunjukkan hasil belajar

lari gawang siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun

ajaran 2011/ 2012 meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi

pembelajaran pada siklus 2 hasil belajar lari gawang dan ketuntasan belajar

mengalami peningkatan.

d) Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan dari pemberian pembelajaran lari gawang dengan penggunaan

alat bantu pembelajaran pada siklus 2 ternyata hasil belajar lari gawang dan

ketuntasan hasil belajar meningkat lebih baik. Peningkatan hasil belajar lari

gawang dan nilai ketuntasan hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2 menunjukkan

hasil belajar lari gawang siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta

tahun ajaran 2011/ 2012 rata-rata meningkat sebesar 0.021 %. Sedangkan

peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 0.008 %. Peningkatan hasil belajar

lari gawang atas disebabkan antara lain:

1) Siswa sangat aktif dan serius mengikuti pembelajaran yang berbeda dan

variatif.

2) Adanya unsur kompetetif, sehingga siswa saling berusaha menunjukkan

kemampuannya.

3) Siswa sangat senang adanya reward dari peneliti dan adanya nilai

tambahan, sehingga siswa berusaha memperoleh nilai tambahan.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas

V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dapat dipaparkan

pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari Gawang dari Kondisi

Awal ke Siklus 1

Perbandingan peningkatan hasil belajar lari gawang siswa kelas V D SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke

siklus 1 yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar lari gawang Siswa Kelas V DSD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi Awal Hasil belajar (kognitif) larigawang

Rata-Rata Peningkatan Siklus 1

Peningkatan hasil belajar (kognitif) lari gawang

37,83 39,57 0,65

Rata-Rata Kondisi Awal Hasil belajar (afektif) larigawang

Rata-Rata Peningkatan Siklus 1

Peningkatan hasil belajar (afektif) lari gawang

22,23 23,64 1,41

Rata-Rata Kondisi Awal Hasil belajar (Psikomotor) lari gawang

Rata-Rata Peningkatan Siklus 1

Peningkatan hasil belajar (kognitif) lari gawang

37,83 39,57 1,74

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar lari gawang siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus 1 sebagai berikut:

Ranah Siklus 1Afektif

1,41%Kognitif

0,65%Psikomotor

1,74%Nilai Akhir

3,83%

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Gambar 4.4. Peningkatan Hasil belajar lari gawang dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, hasil belajar lari gawang

siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012

mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, hasil

belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus 1 sebesar 3,83%.

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari gawang dari Siklus 1 ke

Siklus 2

Perbandingan peningkatan hasil belajar lari gawang siswa kelas V D SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dari siklus 1 ke siklus 2

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar lari gawang Siswa Kelas V DSD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2.

Rata-Rata Hasil Belajar (kognitif) lari gawangSiklus 1

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Hasil Belajar (kognitif) lari gawang

15,40 16,57 1,17

Rata-Rata Hasil Belajar larigawang (afektif) Siklus 1

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Hasil Belajar larigawang (afektif)

23,64 23,80 0,16

0,00%1,00%2,00%3,00%4,00%

Siklus 1Afektif 1,41%

Kognitif 0,65%

Psikomotor 1,74%

Nilai Akhir 3,83%

Axis

Titl

e

Siklus 1

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Rata-Rata Hasil Belajar (psikomotor) lari gawangSiklus 1

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Hasil Belajar (kognitif) lari gawang

39,57 40,38 0,84

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar lari gawang siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012 dari siklus 1 ke siklus 2 sebagai berikut:

Ranah Siklus 2Afektif 1,17%Kognitif 0,16%Psikomotor 0,89%Nilai Akhir 2,15%

Gambar 4.5. Peningkatan hasil belajar lari gawangdari Siklus 1 ke Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, hasil belajar lari gawang

siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012

mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, hasil

belajar mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 2,15%.

0,00%

0,50%

1,00%

1,50%

2,00%

2,50%

Afektif Kognitif Psikomotor Nilai AkhirSiklus 2 1,17% 0,16% 0,89% 2,15%

Axis

Titl

e

Siklus 2

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari gawang dari Kondisi

Awal ke Siklus 2

Perbandingan peningkatan hasil belajar lari gawang siswa kelas V D SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke

siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar lari gawang Siswa Kelas V DSD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2.

Rata-Rata Hasil Belajar (kognitif) lari gawangKondisi Awal

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Hasil Belajar (kognitif) lari gawang

14,75 16,57 1,82Rata-Rata Hasil Belajar (afektif) lari gawangKondisi Awal

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Hasil Belajar (afektif) lari gawang

22,23 23,80 1,57

Rata-Rata Hasil Belajar (kognitif) lari gawang

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Hasil Belajar (kognitif) lari gawang

37,83 40,38 2,55

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar lari gawang siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus 2 sebagai berikut:

Ranah Awal-siklus 2

Afektif 1,57%Kognitif 1,82%Psikomotor 2,55%Nilai Akhir 3,83%

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 4.6. Peningkatan hasil belajar lari gawang dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, hasil belajar lari gawang

siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012

mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, hasil

belajar lari gawang mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar

3,83%.

4. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi Awal

Prosentase ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa kelas V D SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 disajikan disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.10. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012

Rentang Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

>85 Baik Sekali Tuntas 1 3%

82 – 85 Baik Tuntas 3 8%

79 – 81 Cukup Baik Tuntas 5 13%

75 – 78 Cukup Tuntas 5 13%

< 75 Kurang Tidak Tuntas 24 63%

Jumlah 38 100%

0,00%1,00%2,00%3,00%4,00%

Afektif Kognitif Psikomotor

NilaiAkhir

awal-siklus 2 1,57% 1,82% 2,55% 3,83%

Pros

enta

se

Awal-Siklus 2

awal-siklus 2

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta

tahun ajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali ( tuntas) sebanyak 1 orang

(3%), kategori baik ( tuntas ) sebanyak 3 orang (8%), kategori cukup baik ( tuntas

) sebanyak 5 orang (13%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 5 orang (13%) dan

kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 24 orang (63%).

5. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus 1

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus 1 siswa kelas V D SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 disajikan disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada Siklus 1

Rentang Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

>85 Baik Sekali Tuntas 3 8%

82 – 85 Baik Tuntas 7 18%

79 – 81 Cukup Baik Tuntas 12 32%

75 – 78 Cukup Tuntas 6 16%

< 75 Kurang Tidak Tuntas 10 26%

Jumlah 38 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 1 ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran

2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 3 orang (8%), kategori

baik ( tuntas ) sebanyak 7 orang (18%), kategori cukup baik ( tuntas ) sebanyak 12

orang (32%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 6 orang (16%) dan kategori kurang

(tidak tuntas) 10 orang (26%).

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

6. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus 2

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus 2 siswa kelas V D SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 disajikan disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.12. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada Siklus 2

Rentang Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

>85 Baik Sekali Tuntas 5 13%

82 – 85 Baik Tuntas 10 26%

79 – 81 Cukup Baik Tuntas 9 24%

75 – 78 Cukup Tuntas 11 29%

< 70 Kurang Tidak Tuntas 3 8%

Jumlah 38 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 2 ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran

2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 5 orang (13%), kategori

baik (tuntas) sebanyak 10 orang (26%) dan kategori cukup baik (tuntas) sebanyak

9 orang (24%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 11 orang (29%), dan kategori

kurang (tidak tuntas) sebanyak 3 orang (8%).

7. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,

Siklus 1 dan Siklus 2

Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V D SD

Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dari kondisi awal, siklus

1 dan siklus 2 disajikan disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 4.7. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran

2011/2012 yang memiliki kategori baik sekali ( tuntas) sebanyak 1 orang (3%),

kategori baik ( tuntas ) sebanyak 3 orang (8%), kategori cukup baik ( tuntas )

sebanyak 5 orang (13%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 5 orang (13%) dan

kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 24 orang (%). Pada siklus 1 ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran

2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 3 orang (8%), kategori

baik ( tuntas ) sebanyak 7 orang (18%), kategori cukup baik ( tuntas ) sebanyak 12

orang (32%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 6 orang (16%) dan kategori kurang

(tidak tuntas) 10 orang (26%). Pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar siswa kelas

V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dengan kategori

baik sekali (tuntas) sebanyak 5 orang (13%), kategori baik (tuntas) sebanyak 10

orang (26%) dan kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 9 orang (24%), kategori

cukup (tuntas) sebanyak 11 orang (29%), dan kategori kurang (tidak tuntas)

sebanyak 3 orang (8%).

3%8%

13% 13%

63%

8%

18%

32%

16%

26%

13%

26% 24%29%

8%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

Baik Sekali Baik Cukup Baik Cukup Kurang

Kondisi Awal

Siklus 1

Siklus 2

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran (baik proses maupun

hasil) dari siklus satu ke siklus dua. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 di

bawah ini.

Tabel 4.11. Prosentase Siswa yang Aktif dalam Pembelajaran

No Kegiatan SiswaProsentase

Siklus I Siklus II

1Siswa mendengarkan dan merespon pembelajaran yang disampaikan oleh guru

60% 73%

2 Aktif selama KBM 60% 78%

3Siswa merespon positif (senang) terhadap media/ sarana pembelajaran

81% 81%

4 Aktif selama KBM dengan alat bantu 73% 81%

5Siswa sudah mampu melakukan pembelajaran dengan alat bantu 65% 73%

6Siswa mengikuti pembelajaran dengan sikap yang baik dan mematuhi peraturan 68% 81%

7Siswa yang dapat melakukan tes kompetisi dengan baik (hasil tes lari gawang) 70% 80%

8Siswa senang dengan model pembelajaran dengan alat bantu 73% 81%

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ini

dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap,

yakni: (1) tahap perencanaan tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap

observasi dan interpretasi, dan (4) tahap analisis dan refleksi.

Adapun deskripsi hasil penelitian dari siklus 1 dan siklus 2 dapat

dijelaskan secara singkat pada tabel 4.12 berikut ini.

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 4.12. Deskripsi Hasil Penelitian

SiklusPerencanaan

TindakanPelaksanaan

TindakanHasil

Kekurangan/ kelemahan

Siklus 1

1.Peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran.

2.Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi yang berkaitan dengan materi lari gawang.

3.Peneliti dan guru Penjas menyiapkan media pembelajaran.

4.Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian (tes dan non tes).

1.Guru memberikan gerakan pemanasan kepada siswa.

2.Guru memberikan contoh melakukan pembelajaran dengan alat bantu

3.Siswa melakukan pembelajaran dengan alat bantu

4.Guru memberikan motivasi un-tuk siswa agar

1.(60%) siswa aktif selama pemberian materi yang berkaitan dengan materi lari gawang

2.(60%) siswa aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

3.(65%) siswa mampu melakukan pembelajaran dengan alat bantu

4.(70%) siswa mendapat nilai yang baik untuk tes lari gawang

1.Terlalu lama dengan pembelajaran yang diberikan dan siswa menunggu persiapan pembelajaran berikutnya sehingga anak merasa bosan dan lelah.

2.Posisi guru lebih banyak berada di depan, sehingga ia tidak dapat memonitor siswa yang berada di bagian belakang.

3.Guru masih belum bisa membangkit

kan semangat siswa untuk melakukan pembelajaran dengan alat bantu dengan benar.

4.Masih terlihat beberapa siswa tidak memperhati-kan intruksi.

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

5.Pelaksanaan kegiatan pembelajaran direncanakan selama dua kali pertemuan.

mempunyai semangat dalam melakukan pembelajaran dengan alat bantu.

5.Pada pertemuan kedua siswa diminta untuk melakukan tes lari gawang.

5.(73%) siswa merasa senang dengan model pembelajaran dengan alat bantu yang diberikan .

5. Siswa kurang antusias dalam pembelajaran dengan alat bantu karena pembelajaran

nya kurang menantang.

Siklus

2

1.Untuk mengatasi kekurangan/ kelemahan pada siklus I, maka peneliti membuat model pembelajaran dengan alat bantu dengan aktivitas yang lebih menantang serta dilakukan secara berkelompok dan berkompetisi.

2. Penelitimemberikangerakan pemanasan.

1.Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi.

2.Peneliti memberikan penjelasan materi yang akan diberikan.

1.(73%) siswa aktif selama pemberian materi yang diberikan.

2.(78%) siswa aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran dengan alat bantu untuk meningkatkan hasil belajar lari gawangpada siklus II ini telah dapat diatasi dengan baik. Peneliti telah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib. Guru telah mampu memancing respons siswa

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3.Peneliti ikut berperan dalam salah satu pembelajaran dengan alat bantu tersebut sehingga peneliti menjadi lebih dekat dengan siswa dengan begitu siswa akan bersemangat dalam melakukan gerakan

4. Peneliti lebih memberikan motivasi kepada siswa, dengan memberi semangat saat pembelajaran tersebut.

3. Peneliti memberikancontoh pembelajaran dengan alat bantu dengan gerakan yang berbeda dan lebih menantang. Pembelajaran dilakukan dengan berkelompk dan berkompetisi. Kelompok yang kalah diberi sanksi push up 5 kali.

4. Siswa melakukan model pembelajaran dengan alat bantu yang disampaikan dan dicontohkan

3.(73%) siswa mampu melakukan pembelajaran dengan alat bantu.

4.(81%) siswa mendapat nilai yang baik untuk tes lari gawang.

terhadap stimulus yang diberikannya. Siswa terlihat semangat untuk melakukan permainan dan siswa tidak cepat bosan dengan model pembelajaran dengan alat bantu yang diberikan. Siswa yang sudah mampu melakukan permainan dengan baik dan dengan gerakan yang benar, meskipun masih ada beberapa yang kurang baik. Peningkatan indikator-indikator ini dapat dilihat dari nilai siswa pada tes yang dilakukan pada siklus I sampai siklus II. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran dengan alat bantu untuk

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

5.Untuk memanfaatkan waktu senggang sebaiknya guru mengajak siswa untuk ikut menyiapkan peralatan sehingga siswa tidak hanya menunggu persiapan guru.

6.Pelaksanaan kegiatan pembelajaran direncanakan selama dua kali pertemuan.

oleh guru.

5. Peneliti memotivasi siswa agar mempunyai semangat dalam melakukan model pembelajaran tersebut.

6. Pada pertemuan kedua siswa diminta untuk melakukan tes lari gawang.

5.(80%) siswa merasa senang dengan model pembelajaran dengan alat bantu yang diberikan .

meningkatkanhasil belajar lari gawangtersebut telah berhasil dan menunjukkan peningkatan baik dari segi proses mau-pun hasil belajar siswa.

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi yang ada di lapangan. Dari hasil kegiatan survei ini, peneliti

menemukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran yang berkaitan dengan

materi lari gawang di kelas V D SD Muhammadiyah 1 ketelan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012 masih tergolong rendah. Kemudian peneliti berkolaborasi

dengan guru Penjas dan dengan peneliti yang lain, berupaya untuk mengatasi

masalah tersebut dengan menerapkan alat bantu pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar lari gawang. Kemudian peneliti dan guru Penjas

menyusun rencana guna melaksanakan siklus I. Siklus pertama penerapan alat

bantu untuk meningkatkan hasil belajar lari gawang. Ternyata masih terdapat

beberapa kekurangan/kelemahan dalam pelaksanaannya. Siklus II merupakan

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

siklus untuk memberikan solusi yang dilaksanakan untuk mengatasi kekurangan/

kelemahan yang ada selama proses pembelajaran dengan alat bantu untuk

meningkatkan hasil belajar lari gawang pada siklus I. Pada siklus II merupakan

siklus yang menguatkan hasil kondisi awal dan siklus I bahwa penerapan alat

bantu dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar lari gawang siswa

kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Berdasarkan tindakan-tindakan tersebut, peneliti berhasil melaksanakan

pembelajaran dengan alat bantu yang mampu menarik perhatian siswa, yang

berakibat pada meningkatnya kualitas proses dan hasil belajar lari gawang. Selain

itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru Penjas dalam

melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menarik di lapangan. Keberhasilan

penerapan alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar lari gawang

ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut.

1. Siswa terlihat tertarik dalam mengikuti pembelajaran dengan alat bantu

Siswa terlihat tertarik dalam mengikuti materi pembelajaran dengan penerapan

model pembelajaran dengan alat bantu. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme

dan semangat siswa dalam merespons stimulus dari peneliti. Siswa merasa

mendapatkan sesuatu yang baru dan berbeda dalam materi pembelajaran.

2. Siswa yang sudah mampu melakukan pembelajaran dengan alat bantu

Dari setiap materi pembelajaran dengan alat bantu yang diberikan, nilai dari

hasil tes yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan dari siklus I sampai

siklus II. Pada awalnya siswa memang kesulitan dalam melakukan

pembelajaran namun, guru selalu mengulang bagian mana yang belum jelas

dan mengoreksi kesalahan siswa, serta meminta siswa untuk menanyakan

pembelajaran yang belum jelas, kemudian guru menjelaskan mengenai

pembelajaran yang sukar tersebut. Jadi siswa mengetahui letak kesalahan

gerakan mereka sekaligus mengetahui gerakan yang benar. Dengan demikian

siswa dapat memberikan jawaban yang lebih tepat pada siklus berikutnya.

3. Guru Penjas sudah mampu membangkitkan minat siswa

Minat siswa terhadap pembelajaran dengan alat bantu dapat dikatakan

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada sikap siswa saat mengikuti

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

kegiatan belajar mengajar. Siswa terlihat antusias dan semangat. Selain itu

model pembelajaran dengan alat bantu ini juga dapat meningkatkan kreatifitas

dan menciptakan lingkungan belajar gembira. Hal ini terjadi karena guru

Penjas berusaha membangkitkan minat siswa dengan pemberian reward

berupa pujian atau toss kepada siswa yang siswa yang aktif dan memperoleh

nilai tertinggi saat berlangsungnya pembelajaran dengan alat bantu.

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1

Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap

siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan,

(3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Prosentase ketuntasan

hasil belajar lari gawang siswa pada kondisi awal adalah sebesar 36,84 % ,

ketuntasan lari gawang pada siklus 1 sebesar 73,68 %, dan pada siklus 2 sebesar

92,1 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan alat bantu

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar sprint gawang siswa dari kondisi

awal ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh

simpulan sebagai berikut:

Melalui pengunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar lari gawang pada kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan

materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,

serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,

55

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan

penggunaan alat bantu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (baik proses

maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan alat bantu yang berupa

peralatan yang sederhaha seperti kardus, bilah, simpai, gawang pralon. temannya

sendiri ataupun alat yang lain sebagai media alternatif dalam pembelajaran lari

gawang. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses

pembelajaran Penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar

lari gawang yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta

menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas yang pada awalnya

membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI GAWANG... · pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V D SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya kepada para guru Penjasorkes Kota Surakarta sebagai berikut:

1. Guru Penjas hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya

dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola

kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus

meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain

itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk

masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas

mengajarnya.

2. Guru Penjas hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan metode

untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam hal ini khususnya materi lari

gawang.

3. Dengan penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar

lari gawang dan dapat meningkatkan kreatifitas siswa.