Peraturan Pelengkap Perlombaan Sprint Rally of Celebes 2014 (12414)
PENGEMBANGAN SPRINT GAWANG UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN...
Transcript of PENGEMBANGAN SPRINT GAWANG UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN...
i
PENGEMBANGAN SPRINT GAWANG UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN DAN PERCAYA DIRI DALAM
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN KENDAL
SKRIPSI
diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Kiki Listiyani 6101411008
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
ABSTRAK
Kiki Listiyani. 2015. Pengembangan sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya diri dalam pembelajaran pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Rumini, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci : Pengembangan, Keberanian, Kesenangan, Percaya Diri, Sprint Gawang Setiap cabang olahraga memerlukan keterampilan, keberanian, kesenangan dan percaya diri tertentu dalam melakukan, agar hasilnya bisa maksimal. Namun kenyataannya tidak semua siswa memiliki keberanian, kesenangan dan percaya diri dalam melakukan gerak dalam cabang olahraga sprint gawang. Kesulitan yang dialami siswa yaitu; 1) ukuran tinggi gawang 50 cm menjadikan anak takut untuk melewati gawang tersebut, 2) siswa kesulitan melewati semua gawang karena jarak antar gawang 6 m yang terlalu jauh, 3) siswa merasa tidak percaya diri saat melakukan sprint gawang sehingga mengubah pola langkah, 4) lantai yang beralaskan paving menjadikan anak takut jatuh saat melewati gawang karena jatuh di paving lebih sakit daripada di lapangan yang berumput , 5) siswa kurang percaya diri sehingga saat berlari akan melewati gawang tiba-tiba berhenti di depan gawang karena takut gawang tersebut akan tertabrak lalu roboh. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya diri dalam pembelajaran pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal?”. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pengembangan untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya diri dalam pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Adapun prosedur pengembangan produk meliputi analisis produk yang akan diciptakan, mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, uji coba kelompok kecil dan revisi, uji coba kelompok besar dan produk akhir. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli, serta menggunakan hasil pengamatan di lapangan yang diperoleh dari siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase.
Dari hasil pengamatan siswa berani melakukan melakukan sprint gawang karena menggunakan gawang yang terbuat dari sponge yang tingginya 40 cm. Siswa juga merasa senang karena modifikasi permainan sprint gawang. Data hasil penelitian keberanian 26,82%, kesenangan 26,56% dan percaya diri 22,40%.
Berdasarkan data hasil penelitian, disimpulkan bahwa pengembangan media sponge dan model permainan sprint gawang (Kid’s Athletics) sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV Sekolah Dasar yang sangat aktif bergerak dan senang bermain sehingga dapat dapat menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya diri dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani pada siswa Sekolah Dasar.
iii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya :
Nama : Kiki Listiyani
NIM : 6101411008
Jurusan/Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan
Judul Skripsi : PENGEMBANGAN SPRINT GAWANG UNTUK
MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN DAN
PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA
KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN KENDAL
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya
sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya
maupun sebagian. Bagian tulisan dalam skripsi ini yang merupakan kutipan dari
karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan sumbernya sesuai dengan tata
cara pengutipan.
Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi
akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sanksi hukum sesuai ketentuan
yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia.
Semarang,
Yang Menyatakan,
Kiki Listiyani
NIM.6101411008
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan dalam
sidang Panitia Ujian Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Yang Mengajukan
Dr. Rumini, S.Pd, M. Pd. Kiki Listiyani
NIP 19700223 199512 2 001 NIM 6101411008
Mengesahkan
Ketua Jurusan PJKR
Drs. Mugiyo Hartono, M. Pd.
NIP 19610903 198803 1 002
v
PENGESAHAN
Skripsi atas nama Kiki Listiyani NIM 6101411008 Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Judul PENGEMBANGAN
SPRINT GAWANG UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN,
KESENANGAN DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN PADA
SISWA KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN KENDAL telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia
Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
pada hari Senin tanggal 28 September 2015.
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Dr. H. Harry Pramono, M.Si. Agus Pujianto, S.Pd,
M.Pd.
NIP. 1959 1019 1985 03 1001 NIP.1973 0202 2006 04
1001
Dewan Penguji
1. Dr. H. Harry Pramono, M.Si. (Ketua)
NIP. 1959 1019 1985 03 1001
2. Dony Wira Yudha K, Ph.D. (Anggota)
NIP. 1984 0229 2009 12 1004
3. Dr. Rumini, M.Pd, S.Pd. (Anggota)
NIP. 1970 0223 1995 12 2001
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Hidup akan terasa nikmat jika ada rasa syukur di dalam hati, waktu akan
terasa indah jika rasa ikhlas di dalam jiwa, rasa itu ada karena usaha,
usaha ada karena niat, dan niat ada karena doa. Jadi jalanilah hidup
dengan doa, niat, dan usaha (ikhtiar). Insyaallah hidup akan bermakna.
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua saya Bapak Riyanto dan Ibu Sri
Haryani terima kasih atas bimbingan, dukungan,
doa, dan kasih sayangnya.
2. Kedua adikku tersayang Arif Widiyanto dan Sabilla
Rahmadani.
3. Keluarga besar saya yang senantiasa memberikan
dukungan dan doa.
4. Hardesi Sandi Reza yang senantiasa memberikan
semangat dan motivasi.
5. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga besar SD N 2 Sidodadi atas dukungan
dan kerjasamanya.
7. Teman-teman PJKR 2011.
8. Almamater UNNES.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat, taufiq, hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi
yang berjudul “PENGEMBANGAN SPRINT GAWANG UNTUK MENUMBUHKAN
KEBERANIAN, KESENANGAN DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN.“
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
penulis menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang
telah memberi kesempatan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang memberikan
dorongan moril, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
4. Dr. Rumini, S.Pd, M.Pd, sebagai pembimbing yang telah memberikan
arahan dan motivasi dengan penuh kesabaran, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen PJKR FIK UNNES yang secara tulus memberikan
ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
6. Subandiya, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SD N 2 Sidodadi Kecamatan
Patean Kabupaten Kendal yang telah memberi kesempatan dan tempat
guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Hardesi Sandi Reza, S.Pd selaku guru penjasorkes SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam pelaksanaan penelitian.
8. Para siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal, yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan
penelitian.
viii
9. Bapak, Ibu, dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan
doa dalam penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam
penyusunan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, 2015
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i ABSTRAK ..................................................................................................... ii PERNYATAAN ............................................................................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv PENGESAHAN ............................................................................................. v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 6
1.3 Tujuan Pengembangan ............................................................ 7 1.4 Manfaat Pengembangan .......................................................... 7 1.5 Spesifikasi Produk ................................................................... 8 1.6 Pentingnya Pengembangan ..................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1 Landasan Teori.................................................................. ....... 10 2.1.1 Belajar dan Pembelajaran ....................................................... 10 2.1.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran....................................... ..... 10 2.1.1.2 Unsur-unsur Belajar............................................................. ..... 11 2.1.1.3 Ciri-ciri Belajar............................................................................ 12 2.1.1.4 Hasil Belajar............................................................................... 12 2.1.2 Pendidikan Jasmani................................................................... 13 2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani................................................ 13 2.1.2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani........................................................ 14 2.1.3 Tahap Perkembangan Anak Sekolah Dasar........................... ... 16 2.1.3.1 Periode Perkembangan Gerak Dasar........................................ 16 2.1.3.2 Kemampuan Gerak Dasar......................................................... 18 2.1.3.3 Perkembangan Koordinasi Gerak.............................................. 19 2.1.3.4 Perkembangan Penguasaan Gerak Dasar................................ 20 2.1.4 Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani......................... 20 2.1.4.1 Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani....... 20 2.1.4.2 Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani.... . 21 2.1.4.3 Fungsi Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani................... 21 2.1.5 Keberanian, Kesenangan, dan Percaya Diri.............................. 22 2.1.5.1 Keberanian........................................................................ ........ 22 2.1.5.2 Kesenangan...................................................................... ........ 23 2.1.5.3 Percaya Diri....................................................................... ........ 24 2.1.6 Atletik............................................................................... .......... 25 2.1.6.1 Pengertian Atletik.............................................................. ........ 25 2.1.6.2 Pentingnya Atletik Bagi Siswa Sekolah Dasar..................... ..... 26
x
2.1.7 Sprint Gawang............................................................................ 28 2.1.7.1 Pengertian Sprint Gawang................................................... ..... 28 2.1.7.2 Teknik Dasar Sprint Gawang............................................... ..... 29 2.1.8 Hakikat Bermain................................................................. ....... 34 2.1.8.1 Manfaat Bermain Bagi Anak................................................ ...... 34 2.1.8.2 Pengembangan Dimensi Permainan Atletik.......................... .... 34 2.2 Kerangka Berpikir.............................................................. ........ 36 BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan ............................................................. 38 3.2 Prosedur Pengembangan ........................................................ 40
3.2.1 Analisis Kebutuhan .................................................................. 41 3.3 Uji Coba Produk ....................................................................... 44
3.3.1 Desain Uji Coba ....................................................................... 44 3.3.1.1 Evaluasi Ahli ............................................................................ 44 3.3.1.2 Uji Coba Kelompok Kecil .......................................................... 44 3.3.1.3 Revisi Produk Awal .................................................................. 45 3.3.1.4 Uji Coba Lapangan .................................................................. 45 3.3.2 Subjek Uji Coba ....................................................................... 46 3.4 Jenis Data ................................................................................ 46
3.5 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 46 3.6 Teknik Analisis Data ................................................................. 50
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba Skala Kecil .......................................... 52
4.2 Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Kecil .................................. 69 4.3 Revisi Produk ........................................................................... 71
4.3.1 Revisi Draft Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil .................... 71 4.3.2 Draft Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil ............................... 71 4.4 Penyajian Data Hasil Uji Coba Lapangan ................................ 76 4.5 Hasil Analisis Data Uji Coba Lapangan .................................... 81 4.6 Prototipe Produk ...................................................................... 82
BAB V KAJIAN DAN SARAN
5.1 Kajian Prototipe Produk ............................................................... 88 5.1.1 Perbedaan Uji Skala Kecil dan Uji Coba Lapangan .................. 90
5.1.2 Aspek-Aspek Dalam PermainanSprint Gawang ....................... 90 5.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk .......................................... 91
5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Lebih Lanjut..................................... .............................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 95
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Wawancara Guru Penjasorkes............................................................... . 41 3.2 Hasil Observasi Awal Siswa ................................................................... 42 3.3 Lembar Evaluasi Ahli ............................................................................. 48 3.4 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner ....................................... 48 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................................................. 49 3.6 Klasifikasi Presentase……………………………………… ....................... 51 4.1 Wawancara Guru Penjasorkes............................................................... 53 4.2 Hasil Observasi Awal Siswa .................................................................. 54 4.3 Rekapitulasi Lembar Evaluasi Ahli Draf Produk Awal ............................. 61 4.4 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Kecil ................................................. 64 4.5 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Kecil ................................................... 64 4.6 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Kecil ........................................... 65 4.7 Data Rekapitulasi Uji Skala Kecil ........................................................... 65 4.8 Rekapitulasi Lembar Evaluasi Ahli Sebelum Uji Cob Lapangan ............. 68 4.9 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Besar ............................................... 78 4.10 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Besar ................................................. 79 4.11 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Besar .............................................. 80 4.12 Data Rekapitulasi Uji Skala Skala Besar ............................................... 81 4.13 Perbedaan Sprint Gawang (Kid’s Athletics) dan Pengembangan Sprint Gawang ...................................................................................... 87 5.1 Presentase Skala Kecil dan Skala Besar .............................................. 90
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Teknik Lari Gawang.................................................................................. 30 2.2 Bertolak..................................................................................................... 31 2.3 Sikap Badan Melewati Gawang................................................................ 32 2.4 Sikap Mendarat......................................................................................... 33 2.5 Sikap Badan Saat Finish........................................................................... 33 2.6 Skema Kerangka berpikir.......................................................................... 37 3.1 Prosedur pengembangan......................................................................... 40 4.1 Lintasan 1 Melewati Gawang.................................................................... 57 4.2 Lintasan 2 Lari Sprint............................................................................... 57 4.3 Gawang................................................................................................... 57 4.4 Gelang Selang.......................................................................................... 58 4.5 Bendera Warna......................................................................................... 58 4.6 Tali Rafia................................................................................................... 58 4.7 Diagram Persentase Aspek Media dan Model Permainan Sprint Gawang Uji Coba Skala Kecil.................................................................. 70 4.8 Lintasan 1 Melewati Gawang................................................................... 73 4.9 Lintasan 2 Lari Sprint............................................................................... 73 4.10 Gawang.................................................................................................... 74 4.11 Gelang Selang.......................................................................................... 74 4.12 Bendera Warna........................................................................................ 74 4.13 Tali Rafia.................................................................................................. 75 4.14 Solasi....................................................................................................... 75 4.15 Diagram Persentase Aspek Media dan Model Permainan Sprint Gawang Uji Coba Lapangan.................................................................... 82 4.16 Lintasan 1 Melewati Gawang................................................................... 84 4.17 Lintasan 2 Lari Sprint............................................................................... 84 4.18 Gawang.................................................................................................... 84 4.19 Gelang Selang.......................................................................................... 85 4.20 Bendera Warna........................................................................................ 85 4.21 Tali Rafia.................................................................................................. 85 4.22 Solasi........................................................................................................ 86
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Usulan Tema dan Judul Skripsi ............................................................. 95
2. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing .................................. 96
3. Lembar Pengesahan Proposal...................................................... .......... 97
4. Surat Telah Melakukan Observasi Awal ................................................ 98
5. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 99
6. Surat Rekomendasi Ijin Penelitian UPTD Kec.Patean ........................... 100
7. Surat Telah Melakukan Penelitian di SD n 2 Sidodadi ........................... 101
8. Hasil Wawancara dan Observasi Guru Penjas ...................................... 102
9. Hasil Observasi Siswa ........................................................................... 104
10. Lembar Evaluasi Ahli Draft Produk Awal ................................................ 106
11. Lembar Evaluasi Ahli Skala Kecil........................................................... 114
12. Hasil Rekapitulasi Kuisioner Ahli............................................................ 122
13. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................................ 124
14. Daftar Siswa Uji Skala Kecil ................................................................... 126
15. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Siswa Aspek Afektif (Skala Kecil) ....... 127
16. Hasil Rekapitulasi Kuisioner Siswa Aspek Kognitif (Skala Kecil) ............ 128
17. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Siswa Aspek Psikomotor
(Skala Kecil) .......................................................................................... 129
18. Daftar Siswa Uji Skala Besar ................................................................. 130
19. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Siswa Aspek Afektif (Skala Besar) ...... 131
20. Hasil Rekapitulasi Kuisioner Siswa Aspek Kognitif (Skala Besar) .......... 132
21. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Siswa Aspek Psikomotor
(Skala Besar) ......................................................................................... 133
22. Dokumentasi Observasi Awal ................................................................ 134
23. Dokumentasi Skala Kecil ....................................................................... 135
24. Dokumentasi Skala Besar........................................................................ 137
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani sebagai bagian dari pendidikan berperan penting
dalam membantu para siswa untuk dapat mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani
di dalamnya diajarkan beberapa macam cabang yang terangkum dalam
kurikulum Pendidikan Jasmani. Salah satu pembelajaran Pendidikan Jasmani
yang diajarkan yaitu materi atletik. Atletik merupakan induk dari semua cabang
olahraga yang juga diajarkan di sekolah tingkat paling rendah di Sekolah Dasar.
Materi pembelajaran atletik terdiri dari empat nomor utama yaitu jalan, lari,
lompat dan lempar. Salah satu pembelajaran atletik yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah sprint gawang. Sprint gawang merupakan satu jenis
keterampilan lari sambil melewati rintangan dalam ketinggian tertentu,
keterampilan lari gawang memerlukan kemampuan koordinasi yang tinggi,
terutama saat melewati rintangan. Lari sprint gawang terdiri dari dua unsur: lari di
antara gawang dan melewati gawang (yang dapat dirinci menjadi tahap-tahap:
Take-Off (Bertolak), Clerace (Melewati-gawang) dan Landing (Mendarat). Pada
dasarnya, sprint gawang memiliki teknik perpaduan antara lari dan lompat.
Dalam Kurikulum Sekolah Dasar berisi tentang mempraktikkan gerak dasar
atletik sederhana, serta nilai semangat, percaya diri dan disiplin, dengan indikator
pencapaian kompetensi adalah melakukan gerakan lari ditempat, melakukan
gerak lari dengan berbagai arah dan kecepatan, melakukan lari dengan berbagai
jarak, mengatur irama langkah dan pernapasan saat lari, dan lari gawang.
2
Keterampilan gerak dasar merupakan unsur pembentuk keterampilan
gerak. Keterampilan gerak dasar merupakan landasan penting untuk
mempelajari suatu keterampilan gerak. Kemampuan gerak mendasari
keterampilan, dimana kemampuan tersebut disimpulkan dari tanggapan atau
respon tertentu untuk jenis tugas yang tertentu pula. Jadi jelas bahwa,
kemampuan gerak mempunyai pertalian dengan keterampilan. Keterampilan
gerak dasar merupakan dasar pembentukan keterampilan sprint gawang. Siswa
yang memiliki dasar kemampuan gerak dasar yang baik, akan memiliki
kemampuan yang lebih cepat dalam mempelajari keterampilan sprint gawang
dibandingkan siswa yang kemampuan gerak dasarnya rendah.
Kemampuan gerak dasar juga erat kaitanya dengan kesegaran jasmani
dari komponen gerak keterampilan. Komponen kesegaran jasmani dengan
komponen gerak keterampilan dan motor ability saling berkaitan erat satu
dengan lainnya. Keterampilan gerak olahraga, termasuk keterampilan sprint
gawang sangat dipengaruhi oleh kemampuan gerak dan kesegaran jasmani.
Motor ability (kemampuan gerak dasar) merupakan unsur pembentuk
keterampilan gerak, sedangkan unsur kesegaran jasmani (fisik) merupakan
unsur pendukung berlangsungnya gerak keterampilan.
Tujuan dari setiap proses pembelajaran adalah memperoleh prestasi
yang optimal. Hasil dari proses pembelajaran merupakan hal penting yang akan
dijadikan tolak ukur keberhasilan seorang siswa dalam belajar dan sejauh mana
sistem pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru. Salah satu hal yang
menentukan tingkat keberhasilan siswa adalah peran dari guru, karena fungsi
seorang guru adalah merancang, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran.
3
Guru mempunyai tugas mengalihkan seperangkat pengetahuan yang terorganisir
sehingga pengetahuan itu bagian dari sikap siswa.
Masalah yang sering dihadapi seorang guru adalah masih sering merasa
kesulitan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Seringkali guru mengalami kesulitan mengenai
masalah yang berhubungan dengan cara bagaimana menarik perhatian siswa
saat pembelajaran berlangsung, menarik minat siswa untuk mengikuti
pembelajaran, sarana prasarana yang kurang memadai dan cara membantu
siswa mengingat kembali akan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari. Faktor-faktor seperti minat, motivasi, kemampuan siswa, dan sarana
prasarana menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi pemilihan model
pembelajaran.
Setiap cabang olahraga memerlukan keterampilan, keberanian,
kesenangan dan percaya diri tertentu dalam melakukan, agar hasilnya bisa
maksimal, seperti tinju, pencak silat, karate, sepak bola dan cabang olahraga
yang lain memerlukan hal tersebut. Demikian juga halnya dengan cabang olah
raga sprint gawang, agar hasilnya optimal perlu memiliki keberanian,
kesenangan, dan percaya diri dalam melakukannya. Namun kenyataannya tidak
semua siswa memiliki keberanian, kesenangan dan percaya diri dalam
melakukan gerak dalam cabang olahraga sprint gawang. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam pembelajaran sprint gawang mengalami masalah yang harus
dicari solusinya.
Berdasarkan hasil observasi awal dengan guru Hardesi Sandi Reza
S.Pd di SD N 2 Sidodadi tanggal 31 Maret 2015 kurang berhasilnya
pembelajaran sprint gawang tersebut terdapat kesulitan-kesulitan dalam
4
pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dialami guru antara lain; 1) minimnya
media/alat-alat/peraga/sumber belajar dan sejenisnya dalam mengembangkan
pembelajaran, 2) guru kesulitan dalam memotivasi siswa untuk menumbuhkan
rasa percaya diri dalam melakukan sprint gawang, kecepatan berpengaruh
terhadap sprint gawang. Hasil observasi lainnya guru juga memberikan
pemanasan khusus sebelum ke materi yaitu dengan dengan lari bolak balik
memindahkan benda dan guru memodifikasi pembelajaran menggunakan media
kardus. Kesulitan yang dialami siswa yaitu; 1) ukuran tinggi gawang 50 cm
menjadikan anak takut untuk melewati gawang tersebut, 2) siswa kesulitan
melewati semua gawang karena jarak antar gawang 6 m yang terlalu jauh, 3)
siswa merasa tidak percaya diri saat melakukan sprint gawang sehingga
mengubah pola langkah/kaki tumpu saat berlari melewati gawang, 4) lantai yang
beralaskan paving menjadikan anak takut jatuh saat melewati gawang karena
jatuh di paving lebih sakit daripada di lapangan yang berumput , 5) siswa kurang
percaya diri sehingga saat berlari akan melewati gawang tiba-tiba berhenti di
depan gawang karena takut gawang tersebut akan tertabrak lalu roboh.
Permasalahan yang ada di atas menjadi permasalahan peneliti
bagaimana strategi untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya
diri dalam pembelajaran sprint gawang sehingga dapat meningkatkan hasil
pembelajaran. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi menurut situasi
dan kondisi satuan pendidikan yang ada. Yang terpenting dalam pembelajaran
sprint gawang untuk kelas atas (umur 10-13 tahun), unsur yang terkandung
harus mempunyai unsur dasar yang baik melalui pendekatan permainan atau
perlombaan agar siswa merasa senang, berani, percaya diri, tidak jenuh, dan
menciptakan suasana kegembiraan dalam pembelajaran sprint gawang.
5
Setiap strategi aktivitas harus memperhatikan akan pengalaman
gerakan yang menyenangkan (enjoyable) yang cenderung untuk memberi
motivasi yang terbaik bagi anak-anak. Atletik harus disajikan sebagai suatu
pengalaman team/regu yang menarik. Lebih lagi, tuntutan fisik tiap tugas tidak
terlalu tinggi, sehingga memungkinkan setiap anak untuk turut melakukan yang
dimulai dari gerakan yang bersifat elementer sampai kepada taraf/gerakan
efisien yang lebih maju. Aktivitas itu harus mudah untuk dipegangnya serta cepat
untuk disadarinya. Pengalaman yang dimimpikan harus menyediakan sekurang-
kurangnya gerakan dasar dan tantangan gerakan beraneka ragam ditampilkan
dalam suatu suasana spontanitas dan kegembiraan. Hal ini memerlukan suatu
perubahan atau modifikasi.
Tujuan modifikasi pada pembelajaran gerak dasar sprint gawang adalah
untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar fundamental yang paling banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun sifatnya sangat alamiah, dan
semua anak normal biasanya sudah menguasai gerakan dasar ini pada usia-usia
awal mereka, bukan berarti bahwa gerakan dasar tersebut tidak perlu dilatih.
Melatih atau memperbanyak pengalaman anak dalam berjalan dan berlari,
tentunya akan meningkatkan efisiensi dari gerakan itu sendiri, di samping akan
membantu anak dalam meningkatkan kekuatan dan daya tahan dari otot-otot
yang digunakan.
Alat yang diperlukan untuk mengarahkan anak pada proses
pembelajaran gerak dasar jalan dan lari, banyak peralatan yang dapat
digunakan, sehingga mengoptimalkan proses pembelajaran serta pengalaman
gerak anak. Alat-alat itu meliputi alat-alat sederhana yang dapat dimanfaatkan
secara mudah seperti kardus, ban,selang, dan bendera dari kertas .
6
Menurut Atletik Bocah-IAAF (2002:5) Kids’ Athletics adalah
menggunakan peraturan perlombaan persatuan atletik seluruh Indonesia (PASI)
yang disesuaikan dengan bentuk perlombaan dan petunjuk teknis dari pusat atau
Jakarta sebagai pelaksana pembuat program dan pelaksana tingkat nasional.
Kids’ Athletics memberikan kegembiraan, latihan-latihan event baru dan gerakan-
gerakan wajib yang beragam memerlukan penguasaan dalam lingkup suatu
team/regu pada lokasi yang berbeda-beda di dalam lingkungan arena lomba.
Dengan gerakan atletik dasar pada Atletik Bocah (lari, lari daya tahan, lompat,
lempar) dapat dilakukan dan dilatihkan dalam suatu suasana bermain.
Unsur yang terkandung dalam permainan adalah kegembiraan. Tanda-
tanda menuju ke arah permainan yang menggembirakan antara lain:
menanamkan kegembiraan berlomba atau berkompetisi dalam situasi persaingan
yang sehat, penuh tantangan, dan keberanian, unsur kegembiraan dan
kepuasan harus tercermin dalam bentuk praktek, dan memberikan kesempatan
untuk unjuk kemampuan atau ketangkasan yang dikuasainya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah di atas, maka
permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. “Bagaimana pengembangan untuk menumbuhkan keberanian dalam
pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal ?”
2. “Bagaimana pengembangan untuk menumbuhkan kesenangan dalam
pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal ?”
7
3. “Bagaimana pengembangan untuk menumbuhkan percaya diri dalam
pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal ?”
1.3 Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan di atas tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. “Membuat pengembangan untuk menumbuhkan keberanian dalam
pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal”.
2. “Membuat pengembangan untuk menumbuhkan kesenangan dalam
pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal”.
3. “Membuat pengembangan untuk menumbuhkan percaya diri dalam
pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal”.
1.4 Manfaat Pengembangan
1.4.1 Bagi Guru
Bagi guru Penjasorkes Sekolah Dasar Negeri 2 Sidodadi Kecamatan
Patean Kabupaten Kendal:
1. Meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan
mengembangkan modifikasi pembelajaran dalam rangka pelaksanaan
pembelajaran sprint gawang dengan pembelajaran yang aktif, inofatif,
kreatif dan menyenangkan.
2. Meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara
proporsional. Terutama kreatifitas dalam mengembangkan modifikasi
pembelajaran.
8
1.4.2 Bagi Siswa
Bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Sidodadi Kecamatan
Patean Kabupaten Kendal:
1. Menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya diri siswa dalam
pembelajarani sprint gawang sehingga dapat meningkatkan hasil
pembelajaran.
2. Meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan
Jasmani.
3. Mempermudah siswa dalam menyerap segala informasi yang
disampaikan oleh guru atau pengajar dalam pembelajaran. Sehingga
mampu meningkatkan kemampuanya dalam menguasai teknik
keterampilan dasar sprint gawang.
1.4.3 Bagi Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 2 Sidodadi
Sebagai bahan masukan, saran dan informasi terhadap sekolah,
instansi, lembaga pendidikan untuk mengembangkan strategi belajar mengajar
yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan kuantitas hasil
belajar siswa.
1.5 Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa
pengembangan media dan model permainan sprint gawang (Kid’s Athletics)
untuk pembelajaran gerak dasar pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Pengembangan media dan model
permainan sprint gwang adalah permainan untuk pembelajaran gerak dasar yang
di modifikasi dengan menggunakan alat yaitu gawang dari sponge, gelang dari
selang, bendera, dan tali rafia. Bentuk lapangan permainan sprint gawang yaitu
9
persegi panjang dengan panjang ukuran 40 meter dan lebar 2,5 meter. Aturan
permainan sederhana disesuaikan dengan Kid’s Athletics, karaktereristik dan
kemampuan siswa. Dalam pengembangan media dan model permainan gerak
dasar yang dikembangkan yaitu sprint gawang.
1.6 Pentingnya Pengembangan
1.6.1 Bagi Peneliti
Sebagai bekal pengalaman dalam perencanaan pembelajaran
Penjasorkes yang menarik.
1.6.2 Bagi Guru Penjasorkes
Sebagai motivasi guru Penjasorkes untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran Penjasorkes.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu kata yang cukup akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman (James O. Whittaker:2008:12). Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Slameto:2008:13).
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:13) dari beberapa pendapat para
ahli tentang pengertian belajar dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Oleh
karenanya, perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa
yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Ali Maksum (2008:11) pembelajaran pada dasarnya adalah
upaya memperkembangkan potensi yang dimiliki anak menjadi sesuatu yang
aktual. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah bantuan
11
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku
dimanapun dan kapanpun.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik.
2.1.1.2 Unsur-unsur Belajar
Achmad Rifa’i RC dan Catharina Tri Anni (2010:84) mengatakan belajar
merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur-unsur yang
saling kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku (Gagne:1977:4).
Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik,
warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan
belajar.
2. Rangsangan (stimulus) merupakan peristiwa yang merangsang
penginderaan peserta didik.
3. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang
berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari
kegiatan belajar sebelumnya.
12
4. Respon adalah suatu tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori.
2.1.1.3 Ciri-ciri Belajar
Syaiful Bahri Djamarah (2008:15) mengatakan jika hakikat belajar adalah
perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang
dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar, antara lain:
(1) Perubahan yang terjadi secara sadar.
(2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
(3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
(4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
(5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.
(6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
2.1.1.4 Hasil Belajar
Menurut Achmad Rifa’I RC dan Catharina Tri Anni (2010:85) hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami
kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung
pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang
diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam peserta didikan, perubahan
perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan
belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan. Tujuan peserta didikan
merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi
produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi (Gerlach dan Ely,1980).
13
2.1.2 Pendidikan Jasmani
2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan
jasmani, kesehatan dan kesehatan jasmani, kemampuan dan ketrampilan,
kecerdasan dan perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha
yang dapat mendorong dan mengembangkan, dan membina potensi-potensi
jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan kegiatan
jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi
puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas berdasarkan Pancasila (Cholik Mutohir,1992).
Menurut Samsudin (2008:2) Pendidikan Jasmani adalah suatu proses
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan
belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap
siswa.
Menurut Adang Suherman (2000:1) Pendidikan Jasmani pada dasarnya
merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media
untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Pendidikan Jasmani
14
merupakan bagian dari pendidikan menyeluruh, dan sekaligus memiliki potensi
yang strategis untuk mendidik.
2.1.2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani
Sama halnya dengan pengertian Pendidikan Jasmani, tujuan Pendidikan
Jasmani seringkali dituturkan dalam redaksi yang beragam, namun keragaman
penuturan tujuan Pendidikan Jasmani tersebut pada dasarnya bermuara pada
pengertian Pendidikan Jasmani itu sendiri. Oleh karena itu, tujuan yang ingin
dicapai melalui Pendidikan Jasmani mencakup pengembangan individu secara
menyeluruh. Artinya, cakupan Pendidikan Jasmani tidak melalui hanya aspek
jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual.
Menurut Adang Suherman (2000:20) secara umum tujuan Pendidikan
Jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai
organ tubuh seseorang (physical fitness).
2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillful).
3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang
Pendidikan Jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan
tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab
siswa.
4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
15
Menurut Samsudin (2008:3) Tujuan Pendidikan jasmani adalah sebagai
berikut:
1. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam
Pendidikan Jasmani.
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap
sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan
agama.
3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas
pembelajaran Pendidikan Jasmani.
4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja
sama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
5. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta
strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan,
senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas
(outdoor sducation).
6. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
7. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan
orang lain.
8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi
untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.
9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat
rekreatif.
16
2.1.3 Tahap Perkembangan Anak Sekolah Dasar
2.1.3.1 Periode Perkembangan Gerak Dasar
Menurut Yudha M. Saputra (2003:14-17) periode perkembangan gerak
dasar untuk anak usia Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:
1. Fase Perkembangan Gerak Dasar Usia 2-7 tahun
Anak berusia 2-7 tahun, pada dasarnya sedang menjalani masa
pertumbuhan, mengalami bertambahnya pengalaman, mereka
bergantung pada instruksi, dan meniru yang lain. Mereka menjadi lebih
terampil dalam menguasai keterampilan gerak dasar. Pola gerak dasar
merupakan pola dasar perilaku yang dapat diamati. Fase perkembangan
gerak dasar dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1) Tingkat awal, merupakan awal dari munculnya kesadaran anak akan
pola gerak dasar, meskipun perpaduan dan koordinasi geraknya masih
belum sempurna.
2) Tingkat dasar, merupakan proses menuju pematangan ke arah pola
gerak dasar. Kesadaran mengenal ruang dan waktu sudah terbentuk,
sehingga gerak koordinasi sudah mulai lebih baik dari pada tahapan
sebelumnya.
3) Tingkat kematangan, merupakan tahap pematangan gerak dasar yang
ditandai dengan semakin efisiennya koordinasi gerak yang dilakukan.
Biasanya, anak yang berada pada fase ini, sudah layak untuk
mendapatkan bentuk-bentuk gerak yang lebih kompleks lagi.
Jadi, pada fase ini anak sudah siap untuk menerima berbagai informasi
dari guru. Melalui kegiatan persekolahan, guru sudah dapat memberikan
program pengembangan keterampilan persepsi motorik, keterampilan
17
gerak dasar, keterampilan multilateral, dan keterampilan terpadu. Pada
tingkat persekolahan, anak usia 6-7 tahun ini dapat dikelompokan pada
usia kelas bawah. Untuk itu program Pendidikan Jasmani yang sesuai
untuk anak usia ini adalah keterampilan gerak dasar, kegiatan bermain,
dan gerak berirama.
2. Fase Transisi Usia 7-10 tahun
Selama masa transisi, anak secara individu mulai dapat
mengkombinasikan dan menerapkan keterampilan gerak dasar yang
terkait dengan perfomanya dalam aktivitas jasmani. Gerakan yang
dilakukan berisikan unsur yang sama, seperti gerak dasar, tetapi dalam
pelaksanaanya lebih akurat dan terkendali. Kemampuan gerak dasar
yang dikembangkan dan diperhalus, dapat diterapkan dalam situasi
bermain dan situasi olahraga kecabangan. Keterampilan berolahraga
pada masa transisi merupakan suatu penerapan sederhana dari gerak
dasar, menuju bentuk-bentuk gerakan yang lebih kompleks dan spesifik.
3. Fase Spesifikasi Usia 10-13 tahun
Pada saat ini, anak sudah dapat menentukan pilihannya akan cabang
olahraga yang sangat disukainya. Secara umum, mereka sudah memiliki
kemampuan dalam koordinasi dan kelincahan yang jauh lebih baik. Atas
dasar pertimbangan pada faktor fisik, kognitif, dan budaya, mereka
memilih untuk lebih mengkhususkan pada salah satu cabang yang
dianggap mampu ia lakukan. Mereka sudah bisa memahami kelebihan
dan kekurangan yang dimilikinya. Anak mulai mencari atau menghindari
aktivitas yang tidak disukainya.
18
2.1.3.2 Kemampuan Gerak Dasar
Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa
lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Kemampuan gerak dasar dibagi
menjadi tiga kategori yaitu: Locomotor, non locomotor , dan manipulatif.
1. Kemampuan Locomotor
Kemampuan locomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu
tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti,
lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari,
skipping, melompat, meluncur, dan lari seperti kuda berlari (gallop).
2. Kemampuan Non locomotor
Kemampuan non locomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak
yang memadai. Kemampuan non locomotor terdiri dari menekuk dan
meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan,
melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan, dan lain-
lain.
3. Kemampuan Manipulatif
Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai
macam-macam obyek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan
tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan.
Manipulasi obyek jauh lebih unggul daripada koordinasi mata-kaki dan
tangan-mata, yang mana cukup penting untuk item; berjalan (gerakan
langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari:
19
1) Gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang).
2) Gerakan menerima (menangkap) obyek adalah kemampuan penting yang
dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat bantalan karet
(bola medisin) atau macam bola yang lain.
3) Gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola. Amung Ma’mun
dan Yudha M. Saputra (2000:20-21)
2.1.3.3 Perkembangan Koordinasi Gerak
Menurut Sugiyanto (2008:4.25-4.26) koordinasi adalah kemampuan
untuk mengontrol gerakan tubuh. Seseorang dikatakan koordinasinya baik
apabila ia mampu bergerak dengan mudah, lancar dalam rangkaian gerakannya,
serta iramanya terkontrol dengan baik. Orang yang koordinasinya baik mampu
melakukan gerak secara efisien, sehingga pada umumnya mampu melakukan
aktivitas gerak fisik dengan baik. Cara mengukur koordinasi biasa dilakukan
melalui penelitian keberhasilan dalam melakukan berbagai pola gerak
ketrampilan yang mencakup unsur kemampuan mengontrol tubuh,
keseimbangan, kelincahan, dan fleksibilitas. Macam-macam ketrampilan bisa
berbentuk gerak memegang, memukul, melempar, menangkap, menyepak,
menggiring bola, memantul-mantulkan bola, berjengkat, dan berbagai gerakan
mengubah posisi tubuh secara cepat.
Di dalam melakukan berbagai gerak ketrampilan seperti tersebut di atas
pada umumnya anak-anak mengalami peningkatan secara berangsur-angsur.
Hasil penilaian terhadap anak laki-laki dan anak perempuan dalam kemampuan
secara umum sampai berumur lebih kurang 11 tahun masih berimbang.
20
2.1.3.4 Perkembangan Penguasaan Gerak Dasar
Menurut Sugiyanto (2008:4.26-4.27) peningkatan kemampuan gerak
dapat diidentifikasi dalam bentuk:
1. Gerakan bisa dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin efisien.
2. Gerakan bisa dilakukan semakin lancar dan terkontrol.
3. Pola atau gerakan semakin bervariasi.
4. Gerakan semakin bertenaga.
Beberapa macam gerakan yang mulai bisa dilakukan pada masa anak
kecil adalah gerakan-gerakan berjalan, berlari, mendaki, meloncat, berjengket,
mencongklang, lompat tali, menyepak, melempar, menangkap, memantulkan
bola, memukul, dan berenang. Gerakan-gerakan tersebut semakin bisa dikuasai
dengan baik. Kecepatan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kesempatan
yang diperoleh untuk melakukan berulang-ulang di dalam aktivitasnya.
Perkembangan kemampuan gerak pada anak-anak bisa diketahui dengan
pengetesan atau pengukuran berlari, meloncat, dan melempar.
2.1.4 Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani
2.1.4.1 Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani
Menurut Supandi (1992:5) mengatakan bahwa strategi belajar mengajar
Pendidikan Jasmani merupakan kegiatan sebelum proses belajar mengajar
dilaksanakan. Tujuannya menciptakan kondisi dan kegiatan belajar yang
memungkinkan murid lancar belajar dan mencapai sasaran belajar. Kegiatan itu
antara lain memilih informasi yang bersifat verbal atau model lain yang seperti
gerak yang akan disampaikan, menetapkan cara-cara pengarahan dan
pembimbingan ke arah yang dikehendaki, dan terakhir menetapkan cara
bagaimana menilai hasil belajar. Memilih dan menetapkan cara-cara pengarahan
21
dan pembinaan itu pada dasarnya berurusan dengan metode pembelajaran yang
dianggap sesuai dengan situasi dan tujuan pengajaran.
2.1.4.2 Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Menurut Ega Trisna Rahayu (2013:59) ruang lingkup strategi
pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah:
1. Pemilihan materi, maksudnya adalah materi merupakan salah satu faktor
yang terpenting untuk mencapai tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani
yang telah ditentukan.
2. Komunikasi tugas, maksudnya suatu proses dimana suatu jawaban atau
respons dibangkitkan oleh suatu pesan yan diterima.
3. Kemajuan materi, maksudnya adalah untuk memperoleh kemajuan materi
maka perlu dicari hambatan-hambatannya.
4. Umpan balik dan evaluasi, maksudnya adalah untuk mengetahui tujuan
pembelajaran Pendidikan Jasmani tercapai atau tidak.
2.1.4.3 Fungsi Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Menurut Ega Trisna Rahayu (2013:60) fungsi-fungsi strategi Pendidikan
Jasmani, yaitu sebagai berikut:
1. Strategi berfungsi sebagai faktor determinan keberhasilan , maksudnya
strategi mempunyai kedudukan yang cukup menentukan terhadap keberhasilan
proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani.
2. Strategi berfungsi sebagai peletak dasar kegiatan suatu proses belajar
mengajar, maksudnya bagaimana proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani
tersebut berlaku sangat tergantung pada dasar-dasar yang diletakkan pada awal
kegiatannya.
22
3. Strategi berfungsi sebagai patokan atau ukuran keberhasilan, maksudnya
strategi dapat berperan sebagai acuan pelaksanaan dan menjadi patokan untuk
menjalankan proses pengendalian bila terjadi penyimpangan.
2.1.5 Keberanian, Kesenangan, dan Percaya Diri
2.1.5.1 Keberanian
Keberanian berasal dari bahasa latin yaitu cor yang berarti “jantung”, dan
bahasa Perancis corage yang berarti “hati dan jiwa”, atau cuer yang berarti “hati”.
Maksudnya untuk memiliki keberanian harus memiliki hati untuk menghadapi
ketakutan. Menurut Peter Irons (2003) keberanian adalah suatu tindakan
memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting dan mampu menghadapi
segala sesuatu yang dapat menghalanginya karena percaya kebenarannya.
Sedangkan menurut Paul Findley keberanian adalah suatu sifat
mempertahankan dan memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan
menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan, dan lain-lain. Menurut
Aristoteles “The conquering of beginning of wishdom”, kemampuan menaklukkan
rasa takut merupakan aura dari kebijaksanaan. Artinya orang yang mempunyai
keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-
ketakutan yang sebenarnya merupakan halusinasi belaka. Keberanian sejati
dapat diartikan sebagai sikap siap sedia untuk dikoreksi apabila berbuat salah
dan siap meneruskan kebenaran meskipun dari orang-orang yang memiliki
kedudukan rendah (dalam Kris: 2012).
Keberanian Marilynking (dalam Indra: 2010) mengatakan bahwa
keberanian kita secara garis besar dipengaruhi oleh 3 hal yaitu:
1. Visi (vision), yakni tujuan atau goal yang ingin kita capai
23
2.Tindakan nyata (action) berupa usaha yang kita lakukan dalam mengupayakan
tercapainya tujuan
3. Semangat (passion), kondisi untuk tetap bertahan dalam rangka memperoleh
tujuan.
Unsur ini sangat penting untuk dapat belajar sprint gawang secara efektif,
terutama bagi siswa. Tanpa modal keberanian, siswa sulit sekali belajar sprint
gawang, rasa takut sering terdapat pada anak-anak. Anak yang penakut tidak
akan berani melakukan sprint gawang karena adanya faktor yang mempengaruhi
misalnya, tinggi gawang dan jarak antar gawang. Untuk dapat belajar sprint
gawang dengan efektif pupuk dan kembangkanlah rasa keberanian ini. Rasa
takut akan hilang setelah mencoba, ternyata tidak apa-apa, maka rasa takut
akan hilang. Setelah hilang rasa takut maka akan timbul keberanian untuk
mencobanya lagi. Jangalah menghilangkan rasa takut dengan pakasaan. Biarlah
keberanian timbul dari dalam diri mereka baik secara disadari maupun tidak.
Menimbulkan keberanian perlu metode yang tepat dan penuh kesabaran.
2.1.5.2 Kesenangan
Makna teleologis dari kesenangan sebagaimana dinyatakan Aristoteles,
tercapai karena kesenangan diadakan menghasilkan jenis kegiatan di pihak
makh;uk hidup. Spinoza memandang kesenangan sebagai perasaan yang kita
miliki ketika beralih dari kesempurnaan yang sedikit ke yang besar. Freud
beranggapan bahwa manusia bekerja dan seharusnya bekerja menurut “prinsip
kesenangan”.
Kesenangan adalah keadaan dimana seseorang merasakan:
1. Keadaan/perasaan ringan, gembira, nyaman.
2. Kepuasaan.
24
3. Perasaan sebagai akibat terpenuhinya hasrat, keinginan, kebutuhan.
4. Perasaan nikmat sebagai hasil usaha/kegiatan.
5. Perasaan lega karena terlaksana dan terpenuhinya kegitan yang diinginkan,
dikehendaki.
Siswa akan belajar sprint gawang karena ada unsur senang untuk
melakukan olahraga sprint gawang, mereka akan belajar sprint gawang karena
tertarik pada olahraga sprint gawang. Salah satu cara untuk membuat siswa
tertarik yaitu dengan memodifikasi pembelajaran. Tanpa adanya rasa senang
terhadap sprint gawang anak tidak akan mengikuti pembelajaran dengan baik.
Oleh sebab itu seorang pengajar atau guru harus mampu untuk menimbulkan
rasa senang kepada anak didiknya. Setelah timbul rasa senang untuk belajar
sprint gawang, maka gairah untuk belajar sprint gawang diharapkan akan timbul
menjadi besar. Ini akan terjadi apabila anak diberi pembelajaran dengan adanya
unsur bermain. Kesenangan harus timbul dalam jiwa anak, hal ini akan
memberikan kegembiraan yang tak terhingga, kegembiraan ini diperlukan untuk
perkembangan jiwa anak.
2.1.5.3 Percaya Diri
Secara sederhana percaya diri berarti rasa percaya terhadap kemampuan
atau kesanggupan diri untuk mencapai prestasi tertentu (Homby, 1987). Menurut
Komarudin (2013: 69) kepercayaan diri adalah perasaan yang berisi kekuatan,
kemampuan, dan keterampilan untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu
yang dilandasi keyakinan untuk sukses. Seorang pengajar atau guru harus
mempunyai keyakinan bahwa pada hakekatnya setiap anak selalu mempunyai
kepercayaan diri sendiri dapat melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh
orang lain. Untuk dapat belajar sprint gawang kepercayaan pada diri sendiri
25
sangatlah diperlukan. Anak harus berkeyakinan bahwa saya dapat melakukan
sendiri apa yang harus dilakukan tanpa pertolongan orang lain atau guru.
Percaya diri harus ada pada benak masing-masing anak. Tanpa adanya percaya
diri maka akan mengalami kesulitan saat belajar sprint gawang.
2.1.6 Atletik
2.1.6.1 Pengertian Atletik
Menurut Djumidar (2006:1.3) atletik merupakan kegiatan jasmani yang
terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari,
lompat dan lempar. Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani
dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan, dan
lain sebgainya. Menurut Yudha M. Saputra (2003:1-3) atletik merupakan salah
satu aktivitas fisik yang dapat diperlombakan atau dipertandingkan dalam bentuk
kegiatan jalan, lari, lempar, dan lompat.
Untuk menyampaikan pengertian tersebut, guru Pendidikan Jasmani
dapat menggunakan ilustrasi berupa gambar sederhana. Misalnya, ada seorang
manusia yang berasal dari negara Yunani Kuno, dengan ciri khas pakaian
kebesaran. Gambar itu dimaksudkan untuk menanamkan pemahaman kepada
anak bahwa atletik merupakan cabang olahraga yang pertama kali muncul pada
zaman Yunani Kuno,
Karena atletik ini memiliki beberapa bentuk kegiatan yang beragam, maka
atletik dapat dijadikan sebagai dasar pembinaan cabang olahraga lainnya.
Bahkan, ada yang menyebut atletik sebagai ibu dari cabang olahraga lainnya.
Sebab, keterampilan dasar olahraga, tercakup didalamnya.
Seiring dengan perkembangan olahraga banyak olahragawan
menggunakan gerakan atletik sebagai bentuk gerakan pemanasan. Sesuai
26
dengan tugas gerak yang dilakukan, maka dikenal pula dengan istilah track dan
field yang menunjuk pada kegiatan di lintasan dan lapangan. Bahkan ada yang
mengatakan, kegiatan senam (gymnastics) merupakan komponen atletik.
Untuk lebih memudahkan penyampaian informasi kepada siswa Sekolah
Dasar guru perlu mengutarakannya dengan bahasa yang sederhana agar mudah
dipahami anak. Penggunaan gambar adalah media yang efektif untuk
menyampaikan pesan tersebut. Kedudukan atletik sebagai dan bagi cabang
olahraga lainnya, dapat dilukiskan dalam wujud seorang ibu yang melakukan
cabang lain sebagai anak-anaknya.
Atletik merupakan kegiatan manusia sehari-hari yang dapat
dikembangkan menjadi kegiatan bermain atau olahraga yang diperlombakan,
dalam bentuk jalan, lari, lempar, dan lompat. Karena atletik merupakan dasar
bagi pembinaan olahraga, maka atletik sangat penting dan perlu diajarkan
kepada anak-anak sejak usia dini. Tentu saja, pembelajaran di Sekolah Dasar
secara khusus disesuaikan dengan kemampuan para siswa.
2.1.6.2 Pentingnya Atletik Bagi Siswa Sekolah Dasar
Atletik dapat menjadi salah satu kegiatan yang digemari dalam
Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar sesuai dengan ciri perkembangannya,
siswa di Sekolah Dasar pada dasarnya sudah terampil melakukan unsur gerakan
atletik. Atletik dapat meningkatkan kualitas fisik siswa sehingga lebih bugar.
Karena itu atletik sering pula dijadikan kegiatan pembuka atau penutup satuan
ajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Atletik dapat menyalurkan unsur
kegembiraan dan sifat-sifat tertentu, seperti kegigihan, semangat berlomba, dll.
Namun tidak jarang, atletik menjadi kegiatan yang membosankan. Untuk
mengatasinya diperlukan kemasan baru dalam bentuk kegiatan menarik dan
27
menyenangkan. Guru harus berusaha seoptimal mungkin dalam merancang
tugas gerak yang menggembirakan. Tanpa itu, mustahil pembelajaran atletik
akan meningkat. Bahkan, akan tumbuh sikap tidak senang pada anak-anak
terhadap kegiatan atletik.
Perlu disadari bahwa siswa Sekolah Dasar berbeda dengan Sekolah
Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Akhir. Perbedaan itu tampak
dalam ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan baik fisik, psikis, sosial, dan
emosinalnya. Guru perlu memahami karakteristik anak Sekolah Dasar yang
memiliki kekhasan dalam bersikap yang diungkapannya melalui bermain.
Karakteristik inilah yang harus diangkat untuk menjembatani antara keinginan
guru dan anak. Agar pesan tersampaikan, maka guru dapat menggunakan
pendekatan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak Sekolah
Dasar.
Dalam pelaksanaan pembelajaran atletik, kita dapat memanfaatkan alat-
alat yang sederhana. Dengan perlengkapan sederhana yang dapat disediakan
dengan lingkungan sekolah, dan guru dapat mengajar atletik dalam suasana
yang lebih menarik bagi anak. Kreativitas guru sangat diperlukan untuk
melahirkan ide gerak yang mudah dilaksanakan oleh siswa.
Yang teramat penting dari semuanya itu adalah faktor kegembiraan pada
anak yang ditimbulkan dari kegiatan atletik, sehingga anak akan tetap tertarik
dan mulai menyukai atletik. Untuk mewujudkan suasana yang menggembirakan
diperlukan pengembangan atletik yang bernuansa permainan.
Namun, permainan atletik tidaklah berarti sebagai permainan satu-
satunya, yang diperhitungkan. Permainan atletik tidak berdiri sendiri tetapi
menjadi bagian dari satu pelajaran. Guru harus mampu mengemasnya yang
28
disajikan dalam proses pelajar. Kegiatan disajikan dalam bentuk tugas-tugas
gerak yang mudah dimengerti anak dan sesuai dengan keadaan jiwanya. Yudha
M. Saputra (2003:4-5)
2.1.7 Sprint Gawang
2.1.7.1 Pengertian Sprint Gawang
Menurut Eddy Purnomo dan Dapan (2011:57) Lari gawang adalah lari
cepat (sprint) dengan melewati gawang sejumlah 10 buah gawang dengan
ketinggian tertentu dan dipasang di dalam lintasan. Bila dilihat dari jenisnya lari
gawang termasuk dalam nomor lari jarak pendek, karena jarak yang ditempuh
tidak lebih dari jarak-jarak seperti jenis lari cepat yang lain. Sampai saat ini jenis
lari gawang yang biasa dilombakan ditingkat Nasional, Regional, maupun
Internasional adalah 110 m putra, 100 m putri, dan 400 m putra dan putri.
Menurut Carr, G. A. (2003:61) lari gawang modern membutuhkan atlet
bertubuh tinggi yang memiliki teknik lari gawang yang baik dikombinasikan
dengan kemampuan sprint yang unggul. Hal ini khususnya penting dalam lari
gawang 110 meter putra, dimana gawang dengan tinggi 3 kaki (1,067 meter)
digunakan. Sedangkan dalam nomor lari gawang lainnya (100 meter putri dan
400 meter putra dan putri), digunakan gawang yang lebih rendah. Namun dalam
semua nomor, kemampuan sprint merupakan salah satu faktor yang sangat
penting. Teknik lari gawang telah mengalami sedikit perubahan dalam 30 tahun
terakhir. Dalam lari gawang 100/110 meter, atlet elit melakukan tiga langkah di
antara gawang. Mereka juga berusaha meluangkan waktu sebanyak mungkin di
lintasan sprint, dan akibatnya, hanya meluangkan sedikit waktu untuk melayang
melompati gawang. Ini membutuhkan teknik lari gawang yang sangat baik, yang
29
hanya dapat dikembangkan melalui program sprint, lompat, dan latihan
fleksibilitas terkait yang terpusat.
Tinggi gawang dan jarak lomba juga disesuaikan dengan usia dan jenis
kelamin. Atlet remaja menempuh jarak yang lebih pendek dengan menggunakan
gawang yang lebih sedikit dan lebih pendek dari gawang yang digunakan atlet
dewasa. Tinggi gawang, jarak antar gawang, dan jarak lomba untuk putri juga
lebih pendek dari putra. Sedangkan untuk usia, baik putra maupun putri
melangkah secara bertahap ke spesifikasi dewasa. Lari gawang mengajarkan
ritme, langkah, dan tempo; atlet belajar menghargai hitungan dan panjang
langkah. Keuntungan dari latihan lari gawang ini kemudian diarahkan ke nomor
lompat, di mana pengaturan langkah, tempo, dan panjang langkah juga
merupakan faktor yang penting dalam run-up.
Menurut munasifah (2008:41-42) lari gawang merupakan salah satu
cabang atletik yang menggunakan penghalang berupa gawang. Dalam lari
gawang ini pelari harus mempunyai keahlian khusus dan persiapan yang
matang. Gawang biasanya terbuat dari bahan kayu, besi, atau aluminium dengan
berat 3,6-4 kg. Ukuran panjang gawang 1,20m, tinggi 91,4 m, sedangkan
panjang kaki sebagai penye-imbang adalah 70 cm.
2.1.7.2.Teknik Dasar Sprint Gawang
Menurut Dikdik Zafar Sidik (2010:34-38) lari sprint gawang terdiri dari
dua unsur: sprint diantara gawang-gawang dan melewati gawang, dapat dirinci
menjadi tahap-tahap: bertolak, melewati gawang dan mendarat
a) Dalam unsur lari sprint, pelari gawang memfokuskan pada pengulangan tiga
langkah lari percepatan.
30
b) Dalam unsur melewati gawang, pelari gawang berusaha meminimalkan waktu
melayang dan mempersiapkan diri untuk melakukan langkah lari berikutnya.
Tujuan: memaksimalkan lari percepatan menuju ke gawang pertama dan
kecepatan antara gawang-gawang.
Karakteristik Teknik
a) Delapan langkah menuju ke gawang pertama (kaki tumpu ada di posisi depan
pada balok start).
b) Posisi badan tegak dicapai lebih awal daripada saat start lari sprint.
c) Tiga langkah diantara gawang-gawang (pendek-panjang-pendek).
d) Posisi badan tinggi di antara gawang-gawang.
Gambar 2.1 Teknik Lari Gawang
Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox
1. Fase Bertolak (Take Off)
Tujuan: membentuk suatu tranjektori yang memperkecil ketinggian di atas
gawang.
Karakteristik Teknik:
a. Posisi badan tinggi untuk suatu penyerangan (attack).
b. Dorongan lebih banyak ke depan daripada ke atas (berlari melewati
gawang, dan bukannya melompati).
31
c. Sendi-sendi pinggang, lutut dan mata kaki dari kaki-topang diluruskan
sepenuhnya.
d. Paha kaki depan diayun dengan cepat ke posisi horisontal.
Gambar 2.2 Bertolak
Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox
2. Fase Melewati Gawang
Tujuan: memperkecil adanya kecepatan yang hilang dan waktu melayang
di udara.
Karakteristik Teknik:
a. Bertolak tepat depan gawang dengan bola kaki 2/3 dari langkah seluruh
gawang.
b. Tungkai depan diturunkan secara aktif secepat mungkin setelah melewati
gawang.
c. Mendarat aktif dan pada bola kaki (tumit tidak menyentuh tanah pada
saat sentuh tanah).
Kaki Depan
Tujuan: memaksimalkan kecondongan badan ke depan dan untuk
mempersingkat waktu saat melewati gawang.
Karakteristik Teknik
32
a. Tungkai bawah kaki depan secara aktif diluruskan ke depan pada arah
lari.
b. Telapak kaki dari kaki depan ditekuk.
c. Untuk gawang yang lebih tinggi togok dibungkukkan, membungkukkan
togok tidak berlebihan untuk gawang yang lebih rendah.
d. Bahu tetap paralel dengan gawang.
Kaki Belakang
Tujuan: memperkecil tinggi saat melewati gawang dan untuk
mempersiapkan diri untuk mendarat aktif.
Karakteristik Teknik
a. Kaki belakang ditarik mengikuti badan.
b. Paha kaki belakang paralel dengan tanah saat melewati gawang sudut
antara paha dan tungkai bawah kira-kira 90 derajat.
c. Mata kaki dari kaki belakang ditekuk dalam-dalam. Jari-jari kaki dingkat
ke atas.
d. Lutut kaki belakang dipertahankan tetap tinggi saat ini ditarik melewati
gawang.
Gambar 2.3 Sikap Badan Melewati Gawang
Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox
33
3. Fase Mendarat
Tujuan: membuat transisi lari yang cepat.
Karakteristik teknik
a. Tungkai pendarat adalah kaku. Mendarat pada bola kaki.
b. Badan jangan condong ke belakang saat mendarat.
c. Tungkai belakang tetap dilipat sampai saat sentuh tanah kemudian ditarik
dengan cepat dan aktif ke depan.
d. Kontak dengan tanah adalah singkat, langkah pertama agresif.
Gambar 2.4 Sikap Mendarat
Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox
Gambar 2.5 Sikap Badan Saat Finish
Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox
Menurut Atletik Bocah-IAAF (2002:9) Lari Sprint/Gawang merupakan lari
estafet dari kombinasi lari sprint dan lari gawang yang cocok untuk kelompok
umur II (10-11 tahun) dan umur III (12-13 tahun).
34
2.1.8 Hakikat Bermain
Menurut Yudha M. Saputra (2003:6) bermain adalah suatu kegiatan
yang menyenangkan. Kegiatan bermain sangat disukai oleh anak-anak. Bermain
yang dilakukan secara tertata sangat bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan
dan perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat
berharga untuk anak. Pengalaman itu bisa berupa jalinan hubungan sosial untuk
mengungkapakan perasaannya dengan sesama temannya dan menyalurkan
hasrat.
2.1.8.1 Manfaat Bermain Bagi Anak
Dengan mengetahui manfaat bermain, diharapkan guru dapat melahirkan
ide mengenai cara mengemas kegiatan bermain untuk mengembangkan
bermacam-macam aspek perkembangan anak. Aspek yang dapat dikembangkan
mencakup fisik, intelektual, sosial, emosional, dan moral. Menurut Yudha M.
Saputra (2003:7-9) manfaat bermain sebagai berikut:
1. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Fisik.
2. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Keterampilan.
3. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Intelektual.
4. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Sosial.
5. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Emosi.
6. Manfaat Bermain Untuk Pengembangan Keterampilan Olahraga.
2.1.8.2 Pengembangan Dimensi Permainan Atletik
Menurut yudha M. Saputra (2003:9) permainan memiliki makna
kegembiraan melalui bermain. Kegiatannya membangkitkan daya tarik dan
mempesona anak. Ini semua ditandai dengan enam aspek sebagai berikut:
1. Menempatkan diri pada situasi, gerakan, dan irama tertentu.
35
2. Kegemaran berlomba/berkompetisi/bersaing secara sehat.
3. Kegembiraan dan kepuasan dalam menggunakan alat.
4. Tugas-tugas yang mengandung resiko mengandung tantangan.
5. Kegembiraan atau kepuasan dengan memperlihatkan ketangkasan yang
dikuasainya.
Sudah sejak dahulu kala anak-anak telah tertarik dan berminat terhadap
bertanding/bersaing satu sama lain dalam mencari perbandingan dengan anak
yang lain. Atletik dengan beragam event yang dimilikinya, menyediakan forum
yang bagus sekali bagi macam hubungan interaksi sesama/sebaya demikian.
Bahkan apabila atletik dijadikan suatu aktivitas menarik bagi anak-anak, maka
para pembina olahraga haruslah merencanakan program-program yang
menggabungkan unsur-unsur penting yang memberi motivasi anak-anak untuk
bermain.
Atletik Bocah memberikan kegembiraan; latihan-latihan event baru dan
gerakan-gerakan wajib yang beragam memerlukan penguasaan dalam lingkup
suatu team/regu pada lokasi yang berbeda/beda di dalam lingkungan arena
lomba. Gerakan atletik dasar pada Atletik Bocah (lari, lari daya tahan, lompat,
lempar) dapat dilakukan dan dilatihkan dalam suasana bermain. IAAF Kids’
Athletics (2002:5)
36
2.2 Kerangka Berpikir
Usia Sekolah Dasar merupakan usia bermain sebagai sarana untuk
tumbuh dan berkembang, baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan
masyarakat. Bermain menjadi kebutuhan mutlak bagi seorang anak, karena di
dalam bermain secara tidak disadari merupakan latihan keterampilan gerak bagi
mereka dan dalam suasana yang menyenangkan seperti yang sudah dijelaskan
di atas. Atas itulah perlu diadakannya strategi pembelajaran melalui berbagai
permainan agar siswa tertarik untuk belajar, khususnya dalam pembelajaran
Penjasorkes.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Masalah yang sering dihadapi
seorang guru dalam Pendidikan Jasmani umumya dalam modifikasi
pembelajaran atau cara guru menyampaikan materi pelajaran. Biasanya siswa
kurang memahami maksud atau tujuan yang terkandung dalam materi
pembelajaran, apalagi jika materi yang diajarkan sulit dan tidak disukai siswa.
Siswa perlu diberi kebebasan berkreasi tetapi masih dalam materi yang diajarkan
melalui aktivitas bermain agar mereka dapat berkembang dengan modifikasi
pembelajaran sprint gawang melalui permainan diharapkan siswa akan berperan
dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu penulis akan
meneliti bagaimana menyusun strategi untuk menumbukan keberanian,
kesenangan dan percaya diri dalam pembelajaran sprint gawang pada siswa
kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.
37
2.6 Skema Kerangka Berpikir
Dari Skema kerangka berpikir di atas dapat diketahui pada proses
pembelajaran Penjasorkes mempunyai kelemahan-kelemahan serta kesulitan-
kesulitan yang dialami siswa saat pembelajaran. Sehingga diperlukan solusi
untuk masalah-masalah tersebut melalui strategi untuk menumbuhkan
keberanian, kesenangan, dan percaya diri pada pembelajaran sprint gawang.
Kelemahan Pembelajaran
Penjasorkes
Solusi
Pembelajaran
Penjasorkes
Kesulitan yang di Hadapi
Siswa
Strategi Untuk Menumbukan
Keberanian, Kesenangan, dan
Percaya Diri Pada Sprint Gawang
Media dan Model Permainan
Sprint gawang
38
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan
menghasilkan produk model pembelajaran gerak dasar melalui permainan
modifikasi media Kid’s Athletics “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan
keberanian, kesenangan, dan percaya diri bagi siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono
(2010:9) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (research and
development/ R&D), merupakan metodi penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, dilakukan
dengan cara observasi lapangan dan kajian pustaka.
2. Mengembangkan produk awal (berupa media permainan sprint gawang dan
cara bermain sesuai Kid’s Athletics).
3. Evaluasi ahli dengan menggunakan satu Dosen (Ahli Penjas) dan Guru
Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, serta uji
coba kelompok kecil dengan menggunakan kuisioner, konsultasi, serta
evaluasi yang kemudian akan dianalisis.
4. Revisi produk awal, revisi produk awal dilakukan berdasarkan hasil evaluasi
yang diberikan oleh Dosen (Ahli Penjas) dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi
39
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal serta hasil dari uji coba kelompok
kecil, revisi bertujuan untuk perbaikan dan penyempurnaan produk awal yang
telah dibuat.
5. Uji coba lapangan atau uji skala besar, dilakukan dengan menggunakan
media dan model produk yang sudah direvisi berdasarkan uji coba skala
kecil.
6. Revisi produk, revisi produk ini dilakukan berdasarkan uji coba skala besar
dan akan menyempurnakan produk akhir.
7. Hasil akhir model dan media pembelajaran pengembangan gerak dasar
sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya
diri bagi siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal yang dihasilkan dari revisi uji lapangan.
40
3.2 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan pada model dan media pembelajaran
gerak dasar sprint gawang, dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan
tahapan tersebut adalah :
Analisis Kebutuhan
Kajian pustaka Observasi dan wawancara
Pembuatan produk awal
Tinjauan ahli Penjas dan Guru Penjas
Ujicoba skala kecil 16 siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Revisi produk
Uji lapangan 32 siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Revisi produk
Produk akhir media dan model permainan sprint
gawang
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan. Sumber: Sugiyono
41
3.2.1 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh
peneliti dalam melakukan penelitian ini. Analisis kebutuhan dilakukan
untuk menentukan tujuan produk yang akan dikembangkan, pada tahap
ini peneliti melakukan observasi di SDN 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal dengan mengamati pembelajaran gerak dasar pada
siswa di sekolah tersebut.
Tabel 3.1 Wawancara Guru Penjasorkes
Butir Jawaban
1 Ya, materi sprint gawang memang ada dalam kurikulum KTSP.
2 Ya, saya pernah mengajarkan materi tersebut.
3 Ya, kesulitan saya pada minimnya media/ alat-alat/ peraga/ sumber belajar dan
sejenisnya dalam mengembangkan pembelajaran, kesulitan dalam memotivasi siswa
untuk menumbuhkan rasa percaya diri, berani, dan senang saat pembelajaran sprint
gawang.
4 Ya, sebagian anak merasa senang dengan pembelajaran sprint gawang.
5 Ya, sebagian besar anak merasa takut saat akan melewati gawang karena ukuran
tinggi gawang 50cm terutama anak perempuan.
6 Ya, tentu ukuran tinggi gawang berpengaruh terhadap tingkat ketakutan anak, yang
tentunya setiap anak memiliki tingkat ketakutan yang berbeda-beda.
7 Tidak, walaupun ukuran panjang antar gawang 6m yang sudah ditentukan untuk
anak SD, ada sebagian siswa yang belum mampu melewatinya.
8 Ya, tentu tinggi badan anak berpengaruh saat melakukan sprint gawang, anak yang
pendek akan sedikit kesulitan saat melewati gawang, kebanyakan kaki belakang
mereka mengenai gawangnya.
9 Ya, kecepatan berpengaruh pada saat melewati gawang, anak yang larinya lamban
saat akan melewati gawang tolakannya kurang maksimal sedangkan anak yang
larinya cepat saat melakukan tolakan akan maksimal.
10 Ya, tentu pemanasan khusus harus diberikan seperti lompat kardus dan lari
memindahkan benda.
11 Tidak, ada sebagian siswa yang tidak tertarik dengan pembelajaran sprint gawang
karena keterbatasan sarana dan prasarana sehingga hanya menggunakan media
kardus.
12 Ya, dengan modifikasi dengan menggunakan media kardus.
Sumber: Peneliti
42
Tabel 3.2 Hasil Observasi Awal Siswa Butir (N=32) Presentase
Keterangan
1 32 100% Semua siswa pernah mendapatkan
pembelajaran sprint gawang
2 16 50% 50% siswa berani melakukan sprint gawang
3 18 56.25% 56.25% anak tidak takut melihat gawang
4 17 53.12% 53.12% siswa berani melewati gawang-gawang
tersebut
5 14 43.75% 43.75% siswa yang bisa melewati gawang-
gawng tersebut
6 25 78.12% 78.12% siswa mengganggap jarak tersebut
terlalu jauh
7 20 62.5%
62.5% siswa bisa melewati gawang tersebut
8 27 84.37% 84.37% siswa kesulitan melewati gawang yang
tingginya 50 cm
9 29 90.62% 90.62% bisa melewati gawang dengan tinggi
badan mereka
10 13 37.5%
37.5% anak senang dengan pembelajaran sprint
gawang
11 14 43.75% 43.75% anak yang tertarik mengikuti
pembelajaran sprint gawang
12 19 59.37% 59.37% anak tidak bosan dengan pembelajaran
sprint gawang
13 0 0% Guru tidak pernah memberikan permainan sprint
gawang
Sumber: Peneliti
3.2.2 Pembuatan Produk Awal
Pembuatan produk awal dilakukan berdasarkan hasil analisis tersebut
yaitu pengembangkan media dan model permainan yang digunakan untuk
pembelajaran gerak dasar. Peneliti menggunakan pengembangan media dan
model permainan sprint gawang yang dimodifikasi dengan menggunakan alat
untuk pembelajaran gerak dasar. Dalam pembuatan produk yang dikembangkan,
peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh
satu ahli Pendidikan Jasmani dan satu guru Pendidikan Jasmani yang telah
mempunyai pengalaman mengajar sebagai ahli pembelajaran, serta subjek
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal.
43
3.2.3 Uji Coba Produk
Pelaksanaan uji coba produk dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu:
(1) menetapkan desain uji coba, (2) menentukan subjek uji coba, (3) menyusun
instrument pengumpulan data, dan (4) menetapkan teknik analisis data.
3.2.4 Revisi Produk Awal
Setelah melewati uji coba produk, maka akan dilakukan revisi produk awal
hasil dari evaluasi ahli dan uji coba skala kecil sebagai perbaikan produk awal
yang telah diujicobakan.
3.2.5 Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan tahap ini memuat kegiatan uji coba lapangan terhadap
produk yang dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba siswa kelas IV
SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal yang berjumlah
32 orang.
3.2.6 Revisi Produk Akhir
Revisi produk dari hasil uji lapangan yang telah dilakukan uji coba
kepada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal
yang berjumlah 32 orang.
3.2.7 Hasil Akhir
Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan yang berupa
pembelajaran pengembangan gerak dasar melalui media dan model permainan
sprint gawang.
44
3.3 Uji coba Produk
Uji coba produk penelitian bertujuan untuk memperoleh kesesuaian,
efektifitas, dan kebermanfaatan dari produk. Langkah yang dilaksanakan dalam
pelaksanaan uji coba produk ini adalah sebagai berikut :
3.3.1 Desain Uji Coba
Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat
kesesuaian, keefektifan, dan manfaat produk yang dikembangkan. Desain uji
coba yang dilaksanakan terdiri dari sebagai berikut :
3.3.1.1 Evaluasi Ahli
Sebelum dilakukan uji coba kepada subjek tehadap produk media dan
model permainan pembelajaran, produk yang telah dibuat dievaluasi terlebih
dahulu oleh satu ahli Penjas (Drs.H. Cahyo Yuwono, M.Pd.) dan guru Penjas SD
N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal (Hardesi Sandi Reza, S.Pd).
Variabel yang dievaluasi oleh ahli meliputi peraturan permainan, cara
mengawali permainan, jumlah pemain, serta fasilitas dan peralatan. Untuk
menghimpun data dari para ahli dilakukan dengan cara memberikan draf awal
model dengan disertai lembar evaluasi kepada para ahli. Hasil evaluasi ahli
tersebut yang berupa penilaian dan saran terhadap produk awal yang sudah
dibuat, akan digunakan sebagai dasar pedoman pengembangan produk
selanjutnya.
3.3.1.2 Uji Coba Kelompok Kecil
Tahapan ini berisi tentang uji coba produk yang telah direvisi oleh para
ahli. Hasil revisi tersebut kemudian diujicobakan kepada siswa kelas IV SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Pada uji coba kelompok kecil ini
45
menggunakan 16 siswa kelas IV sebagai subjeknya. Pengambilan 16 siswa kelas
IV sebagai subjek dilakukan dengan cara acak (simple random sampling).
Sebelum melakukan uji coba kelompok kecil awalnya siswa diberi
penjelasan mengenai media dan model permainan sprint gawang, setelah itu
baru dilakukan uji coba media permainan, setelah selesai melakukan uji coba
siswa melakukan pengisian kuesioner mengenai permainan yang telah
dilakukan. Tujuan dari uji coba adalah untuk mengetahui tanggapan awal dari
produk yang akan dikembangkan kedepannya.
3.3.1.3 Revisi Produk Awal
Hasil dari evaluasi satu ahli Penjas dan dan guru Penjas SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, serta uji coba kelompok kecil
tersebut dianalisis, selanjutnya dijadikan acuan untuk merevisi produk yang telah
dibuat.
3.3.1.4 Uji Coba Lapangan
Hasil analisis uji coba kelompok kecil serta revisi produk awal,
selanjutnya dilakukan uji coba lapangan yang akan dilakukan dengan subjek
siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.
Seperti pada uji coba kelompok kecil siswa kembali diberikan
penjelasan mengenai media dan model permainan sprint gawang. Setelah
selesai kemudian siswa melakukan pembelajaran permainan sprint gawang
kemudian siswa mengisi kuesioner mengenai permainan yang baru saja
dilakukan.
46
3.3.2 Subjek Uji Coba
Subjek yang digunakan dalam uji coba penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli Penjas dan guru Penjas SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.
2) Uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 16 siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal dipilih menggunakan sample secara
acak (simple random sampling).
3) Uji coba lapangan yang terdiri dari 32 siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal dipilih menggunakan sample secara
acak (simple random sampling).
3.4 Jenis Data
Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif yang berupa
alasan dalam memilih jawaban serta saran-saran.
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk lembar
evaluasi dan lembar pengamatan dengan menggunakan skala likert. Lembar
evaluasi digunakan untuk mengumpulkan data dari para ahli. Lembar
pengamatan digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji
coba. Alasan memilih lembar pengamatan adalah karena sample merupakan
siswa kelas IV maka dibandingkan menggunakan kuesioner akan didadapatkan
data yang lebih akurat dan valid dengan menggunakan lembar pengamatan dari
jumlah sample sebanyak 32 orang dapat diambil secara serempak oleh empat
orang pengamat yaitu (1) satu orang guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan
Patean Kabupaten Kendal, (2) peneliti, (3) dua orang pembantu peneliti. Selain
47
itu akan mudah memberikan arahan pada siswa kelas IV dan akan
membutuhkan waktu yang singkat dari penggunaan kuesioner. Lembar evaluasi
yang diberikan kepada ahli berbeda, Lembar evaluasi untuk ahli menitikberatkan
pada produk pertama yang dibuat sedangkan untuk siswa kepada kenyamanan
permainan yang dibuat.
Lembar evaluasi yang digunakan untuk ahli berupa aspek-aspek yang
harus dinilai kelayakannya, faktor yang digunakan dalam Lembar evaluasi
berupa kualitas media dan model permainan sprint gawang.
Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”
dengan cara memberi tanda “√” pada kolom yang telah disediakan. 1 : tidak baik,
2: kurang baik, 3 : cukup baik, 4 : baik , 5 : sangat baik.
Berikut adalah jumlah butir kuesioner yang akan digunakan pada Lembar
evaluasi ahli :
48
Tabel 3.3 Lembar Evaluasi Ahli Penjas
No. Aspek yang dinilai
Skala penilaian Komentar
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar.
2 Kejelasan petunjuk permainan.
3 Ketepatan memilih model permainan bagi siswa.
4 Kesesuaian memilih media alat dan fasilitas yang digunakan.
5 Kesesuaian model permainan untuk dimainkan siswa.
6 Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa.
7 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa.
8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa
9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri.
10 Mendorong siswa aktif bergerak.
11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi pembelajaran Penjas melalui pengembangan media“sprint gawang”.
12 Aman untuk digunakan
Sumber : Dony Wira Yudha K (Penelitian 2009)
Lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati siswa
menggunakan skala “Likert” dengan rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik”
sampai dengan “sangat baik” dengan cara memberi tanda “√” pada kolom yang
telah disediakan. 1 : tidak baik, 2: kurang baik, 3 : cukup baik, 4 : baik , 5 : sangat
baik.
Adapun faktor, indikator, dan butir kuesioner yang digunakan untuk siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner No. Faktor Indikator Jumlah
1 Afektif
Menampilkan sikap dalam media dan model pembelajaran
permainan “Sprint Gawang” keberanian, kesenangan dan
percaya diri.
3
2 Psikomotor
Kemampuan siswa melakukan variasi gerak dasar melalui
media dan model pembelajaran dalam permainan “Sprint
Gawang”.
5
3
Kognitif
(kuesioner
siswa)
Angket mengenai media dan model pembelajaran
permainan “Sprint Gawang” 10
49
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Fokus Penelitian Aspek Indikator Sub Indikator
Pengemba-ngan
untuk
menumbuhkan
keberanian,
kesenangan, dan
percaya diri dalam
pembelajaran
sprint gawang
1. Afeksi - Keberanian
- Kesenangan
- Percaya Diri
1) Siswa berani mencoba sprint
gawang 2) Siswa berani melewati
gawang dengan ketinggian 30 cm
3) Siswa mampu melanjutkan sprint gawang meskipun gawang jatuh
4) Siswa berani melakukan 3 langkah di antara gawang
5) Siswa mampu menyelesaikan keseluruhan sprint gawang
1) Siswa merasa nyaman melakukan sprint gawang
2) Siswa merasa gembira melakukan sprint gawang
3) Siswa puas dapat melakukan sprint gawang
4) Siswa berkeinginan terus untuk melakukan sprint
gawang 5) Siswa merasa mendapat
kepuasaan dapat melakukan sprint gawang
1) Siswa mampu melakukan start ke gawang pertama
2) Siswa merasa mampu dalam melakukan 3 langkah di antara gawang
3) Siswa merasa mampu melewati di atas gawang
4) Siswa merasa mampu melakukan pendaratan di tanah
5) Siswa merasa mampu menyelesaikan sprint gawang
2.
Kognitif
mengenai
pembelajaran
permainan “Sprint
Gawang”
3. Psiko-
motor
Teknik gerakan
sprint gawang
1) Start ke gawang pertama
a. langkah b. kecepatan langkah c. Ketepatan langkah d. Tolakan anak ke gawang
pertama
2) Langkah antar gawang
a. Jumlah langkah b. Kecepatan gerakan c. Gerakan kaki d. Gerakan tangan
50
3) Sikap badan di atas gawang
a. Keseimbangan b. Kecongdongan badan c. Gerakan kaki d. Gerakan tangan
4) Pendaratan
a. Kecepatan b. Kecondongan badan c. Gerakan kaki d. Gerakan tangan
5) Finish
a. Kecepatan b. Membusungkan dada c. Kecondongan badan d. Gerakan tangan
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian pengembangan ini menggunakan teknik analisis deskriptif
yang berbentuk presentase dan menggunakan analisis kualitatif untuk
menganalisa data yang berupa saran dan alasan dalam memilih jawaban.
Rumus yang digunakan dalam pengolahan data diperoleh dengan rumus
dari Anas Sudijono (2003: 40), dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan:
f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Number of Case (jumlah frekuensi / banyaknya individu)
P = Angka presentase
𝑃 =𝑓
𝑁 𝑥 100%
51
Hasil presentase yang diperoleh dari rumus diatas akan diklasifikasikan
yang digunakan untuk menarik kesimpulan data penelitian. Adapun klasifikasi
presentase yang di sebutkan oleh Guilford dalam Martin Sudarmono (2010: 56)
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Klasifikasi Presentase Persentase Klasifikasi Makna
0 - 20%
20,1 – 40%
40,1 – 70%
70,1 – 90%
90,1 – 100%
Tidak baik
Kurang baik
Cukup baik
Baik
Sangat baik
Dibuang
Diperbaiki
Digunakan (bersyarat)
Digunakan
Digunakan
Sumber : Gullford dalam Martin Sudarmono (2010: 56).
52
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba Skala Kecil
4.1.1 Data Analisis Kebutuhan
Untuk mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran Penjas di lapangan, serta menemukan pemecahan untuk
permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara melakukan observasi pada proses pembelajaran Penjas
di lapangan agar dapat mengetahui permasalahan yang ada dan hal yang
dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Dalam proses pembelajaran Penjas di SD N 2 Sidodadi Kecamatan
Patean Kabupaten Kendal kelas IV pada dasarnya sudah terlaksana cukup baik
kecuali pada pembelajaran atletik materi sprint gawang. Kurang berhasilnya
pembelajaran sprint gawang tersebut terdapat kesulitan-kesulitan dalam
pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dialami guru antara lain; 1) minimnya
media/alat-alat/peraga/sumber belajar dan sejenisnya dalam mengembangkan
pembelajaran, 2) guru kesulitan dalam memotivasi siswa untuk menumbuhkan
rasa percaya diri dalam melakukan sprint gawang, kecepatan berpengaruh
terhadap sprint gawang. Kesulitan yang dialami siswa yaitu; 1) ukuran tinggi
gawang 50 cm menjadikan anak takut untuk melewati gawang tersebut, 2) siswa
kesulitan melewati semua gawang karena jarak antar gawang 6 m yang terlalu
jauh, 3) siswa merasa tidak percaya diri saat melakukan sprint gawang sehingga
mengubah pola langkah/kaki tumpu saat berlari melewati gawang, 4) lantai yang
beralaskan paving menjadikan anak takut jatuh saat melewati gawang karena
53
jatuh di paving lebih sakit daripada di lapangan yang berumput , 5) siswa kurang
percaya diri sehingga saat berlari akan melewati gawang tiba-tiba berhenti di
depan gawang karena takut gawang tersebut akan tertabrak lalu roboh.
Permasalahan yang ada di atas menjadi permasalahan peneliti
bagaimana strategi untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya
diri dalam pembelajaran sprint gawang sehingga dapat meningkatkan hasil
pembelajaran. Peneliti mengembangkan model pembelajaran gerak dasar sprint
gawang melalui media dan permainan Kid’s Athletics. Peneliti berharap produk
yang dihasilkan nantinya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, dengan terkondisinya siswa
serta tersampaikannya materi dan mengembangkan keterampilan anak baik
aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Produk yang dihasilkan juga diharapkan
dapat bermanfaat bagi guru SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal dengan menambah pembelajaran dalam bentuk pengembangan media
dan model permainan untuk siswa kelas IV.
Tabel 4.1 Wawancara Guru Penjasorkes Butir Jawaban
1 Ya, materi sprint gawang memang ada dalam kurikulum KTSP.
2 Ya, saya pernah mengajarkan materi tersebut.
3 Ya, kesulitan saya pada minimnya media/ alat-alat/ peraga/ sumber belajar dan sejenisnya dalam mengembangkan pembelajaran, kesulitan dalam memotivasi siswa untuk menumbuhkan rasa percaya diri, berani, dan senang saat pembelajaran sprint gawang.
4 Ya, sebagian anak merasa senang dengan pembelajaran sprint gawang.
5 Ya, sebagian besar anak merasa takut saat akan melewati gawang karena ukuran tinggi gawang 50cm terutama anak perempuan.
6 Ya, tentu ukuran tinggi gawang berpengaruh terhadap tingkat ketakutan anak, yang tentunya setiap anak memiliki tingkat ketakutan yang berbeda-beda.
7 Tidak, walaupun ukuran panjang antar gawang 6m yang sudah ditentukan untuk anak SD, ada sebagian siswa yang belum mampu melewatinya.
8 Ya, tentu tinggi badan anak berpengaruh saat melakukan sprint gawang, anak yang pendek akan sedikit kesulitan saat melewati gawang, kebanyakan kaki belakang mereka mengenai gawangnya.
9 Ya, kecepatan berpengaruh pada saat melewati gawang, anak yang larinya lamban saat akan melewati gawang tolakannya kurang maksimal sedangkan anak yang larinya cepat saat melakukan tolakan akan maksimal.
10 Ya, tentu pemanasan khusus harus diberikan seperti lompat kardus dan lari memindahkan benda.
11 Tidak, ada sebagian siswa yang tidak tertarik dengan pembelajaran sprint gawang
54
karena keterbatasan sarana dan prasarana sehingga hanya menggunakan media kardus.
12 Ya, dengan modifikasi dengan menggunakan media kardus.
Sumber: Peneliti
Tabel 4.2 Hasil Observasi Awal Siswa Butir (N=32) Presentase
Keterangan
1 32 100% Semua siswa pernah mendapatkan pembelajaran sprint gawang
2 16 50% 50% siswa berani melakukan sprint gawang
3 18 56.25% 56.25% anak tidak takut melihat gawang
4 17 53.12% 53.12% siswa berani melewati gawang-gawang tersebut
5 14 43.75% 43.75% siswa yang bisa melewati gawang-gawng tersebut
6 25 78.12% 78.12% siswa mengganggap jarak tersebut terlalu jauh
7 20 62.5%
62.5% siswa bisa melewati gawang tersebut
8 27 84.37% 84.37% siswa kesulitan melewati gawang yang tingginya 50 cm
9 29 90.62% 90.62% bisa melewati gawang dengan tinggi badan mereka
10 13 37.5%
37.5% anak senang dengan pembelajaran sprint gawang
11 14 43.75% 43.75% anak yang tertarik mengikuti pembelajaran sprint gawang
12 19 59.37% 59.37% anak tidak bosan dengan pembelajaran sprint gawang
13 0 0% Guru tidak pernah memberikan permainan sprint gawang
Sumber: Peneliti
4.1.2 Diskripsi Draf Produk Awal
Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan berupa media
dan model permainan sprint gawang yang sesuai dengan siswa kelas IV. Tahap
selanjutnya yang dilakukan adalah membuat produk menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Analisis tujuan dan karakteristik pembelajaran gerak dasar sprint gawang
di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.
2. Analisis karakteristik siswa Sekolah Dasar kelas IV .
3. Mengkaji literatur tentang prinsip-prinsip atau cara mengembangkan
modifikasi media dan model permainan gerak dasar sprint gawang.
55
4. Menetapkan prinsip-prinsip untuk mengembangkan media dan model
permainan gerak dasar sprint gawang.
5. Menetapkan tujuan, isi, dan strategi pengelolaan pembelajaran.
6. Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
7. Menyusun produk awal media dan model pembelajaran permainan gerak
dasar sprint gawang .
Setelah melalui proses desain dan produksi maka dihasilkan produk awal
pembelajaran media dan model permainan gerak dasar sprint gawang melalui
media “sponge” dan permainan “Kid’s Athletics” yang sesuai dengan siswa kelas
IV. Berikut akan disajikan draf produk awal media dan model permainan gerak
dasar sprint gawang sebelum divalidasi oleh ahli Penjas dan guru Penjas SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.
4.1.3 Draf Produk Awal Permainan Sprint Gawang
4.1.3.1 Pengertian Permainan Sprint Gawang
Pembelajaran sprint gawang dengan model permainan Kid’s Athletics yang
di dalamnya terdapat unsur melatih gerak dasar locomotor dan non-locomotor.
Hakikat dari permainan ini adalah untuk dapat merangsang perkembangan gerak
dasar locomotor yaitu lari untuk siswa dengan cara yang menyenangkan sesuai
dengan karakteristik anak SD melalui Kid’s Athletics. Media dan model
permainan ini adalah melewati rintangan berupa gawang (30 cm) sebanyak 4
buah yang terbuat dari sponge, sambil membawa benda lunak (gelang selang)
untuk tongkat estafet dan berlari,yang dilakukan secara kompetisi oleh dua tim.
Dalam permainan ini tugas setiap pemain yang sudah melewati rintangan adalah
segera berlari melewati bendera ke arah garis finish untuk memberikan benda
56
lunak (gelang selang) ke pemain berikutnya melakukan sama seperti pemain
nomor 1.
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang saling berkompetisi. Dalam 1 tim
berjumlah 8 siswa. Bidang lapangan permainan mempunyai 2 lintasan, lintasan 1
siswa melakukan lari melewati rintangan (gawang sponge), lintasan 2 siswa
melakukan sprint.
Pada awal permainan pemain nomor 1 terlebih dahulu mengambil benda
lunak (gelang selang) di belakang bendera pada garis start sebelum memulai
permainan, kemudian siswa dapat langsung melaksanakan permainan.
Tim yang dinyatakan sebagai pemenang pertandingan adalah tim yang
tercepat melakukan sprint gawang sampai ke garis finish.
4.1.3.2 Tata Cara Permainan
Tata cara pembelajaran permainan Sprint Gawang dimulai dengan
masing-masing tim yang bertanding mempersiapkan 8 anak pada garis start.
Pemain nomor 1 yang berada pada garis start mengambil benda lunak (gelang
selang) dan pemain berikutnya menunggu giliran memerima benda lunak (gelang
selang) dan berlari melewati rintangan (gawang sponge setinggi 30 cm) pada
lintasan 1 sejauh 40 meter dan sprint pada lintasan 2 sejauh 40 meter hingga
garis finish. Apabila setiap anggota tim sudah melakukan permainan dengan
cepat dan benar maka permainan dinyatakan berhasil.
4.1.3.3 Fasilitas dan Perlengkapan Permainan Sprint Gawang
1. Lapangan
Bidang lapangan permainan sprint gawang sangat sederhana dan
mempunyai ukuran 40 meter x 2,5 meter dan mempunyai 2 lintasan. Jarak antar
57
gawang adalah 6 meter. Untuk lintasan 1 adalah lintasan lari gawang, lintasan 2
adalah lintasan lari sprint.
Gambar 4.1 Lintasan 1 melewati gawang. Sumber : Peneliti
Gambar 4.2 Lintasan 2 lari sprint. Sumber : Peneliti
2. Gawang
Gawang yang digunakan merupakan gawang modifikasi yang terbuat
dari sponge warna-warni yang tingginya 30 cm digunakan sebagai rintangan
pada lintasan 1.
30 cm
15 cm Gambar 4.3 Gawang.
Sumber : Peneliti
11m 6m 6m 6m 11m
Start
2,5m
40 m
Lari sprint
Finish
2,5m
40m
58
3. Gelang Selang
Gelang selang dalam permainan ini digunakan sebagai tongkat estafet
yang diberikan oleh pemain kepada pemain berikutnya.
Gambar 4.4 Gelang Selang.
Sumber : Peneliti 4. Bendera Warna
Bendera warna digunakan sebagai tiang pembatas antara lintasan 1 dan
lintasan 2.
Gambar 4.5 Bendera Warna.
Sumber : Peneliti 5. Tali Rafia
Tali rafia digunakan sebagai garis batas lapangan.
Gambar 4.6 Tali Rafia. Sumber : Peneliti
59
3.4.1.4 Peraturan Permainan
1. Jumlah Pemain
Permainan dimainkan oleh 2 tim, masing-masing tim adalah 8 anak
(tergantung jumlah siswa).
2. Wasit
1) Permainan dipimpin oleh 1 orang wasit.
2) Keputusan wasit mutlak dan harus dipatuhi oleh pemain.
3) Wasit bertugas pula mengarahkan jalannya pertandingan.
4) Wasit berada di garis luar lapangan.
3. Waktu permainan
Tim yang paling cepat melakukan sprint gawang dengan benar.
4. Pelanggaran
1) Siswa tidak melakukan start berdiri.
2) Berlari menuju arah lintasan yang tidak semestinya.
3) Memberikan gelang selang dengan dilempar
5. Perlengkapan Permainan
1) Menggunakan pakaian olahraga.
2) Menggunakan sepatu olahraga.
3) Memakai kaos kaki.
4.1.4 Validasi Ahli
4.1.4.1 Validasi Ahli Draf Produk Awal
Produk awal pengembangan media dan model pembelajaran gerak dasar
sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan “Kid’s Athletics” yang
sesuai dengan siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal sebelum dilakukan uji coba dalam uji kelompok kecil, produk yang
dihasilkan perlu dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang
60
penelitian ini. Peneliti melibatkan satu orang ahli Penjas yang berasal dari dosen,
yaitu (Drs.H Cahyo Yuwono, M. Pd), dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran (Hardesi Sandi
Reza, S. Pd).
Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal media dan
model permainan sprint gawang, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli
Penjas dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.
Lembar evaluasi berupa kuesioner dan lembar pengamatan gerak siswa yang
berisi aspek kualitas media dan model permainan, saran, serta komentar ahli
Penjas dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal
terhadap media dan model permainan sprint gawang. Hasil evaluasi berupa nilai
dari aspek kualitas media dan model pembelajaran dengan menggunakan skala
likert 1 sampai 5. Caranya dengan memberi tanda check atau contreng pada
salah satu angka yang tersedia pada lembar evaluasi.
61
Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Evaluasi Ahli Draf Produk Awal
No Aspek Penilaian
Skor Penilaian
A B
1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar. 4 4
2 Kejelasan petunjuk permainan. 3 3
3 Ketepatan memilih model permainan bagi siswa. 4 5
4 Kesesuaian memilih media alat dan fasilitas yang digunakan. 4 5
5 Kesesuaian model permainan untuk dimainkan siswa. 4 4
6 Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa. 5 5
7 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. 5 5
8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 4 4
9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri. 3 4
10 Mendorong siswa aktif bergerak. 4 3
11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi pembelajaran Penjas melalui pengembangan media“sprint gawang”.
4 4
12 Aman untuk digunakan 3 3
Jumlah Skor 47 49
Rata-rata 3,91 4.08
Presentase 78.33% 81.66%
NO Alternatif Jawaban Ahli Penjas Ahli Pembelajaran
1 Tidak Baik 0 0
2 Kurang Baik 0 0
3 Cukup Baik 3 3
4 Baik 7 5
5 Sangat Baik 2 4
Keterangan: A=Ahli Penjas, B=Ahli Pembelajaran
4.1.4.2 Diskripsi Data Validasi Ahli Draf Produk Awal
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ahli, merupakan
pedoman untuk menyatakan apakah media dan model pembelajaran permainan
sprint gawang ini dapat digunakan dalam uji coba skala kecil dan uji coba
lapangan. Hasil pengisian kuesioner para ahli dapat dilihat pada lampiran.
62
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh ahli Penjas
didapat rata-rata 3,91 (tiga koma sembilan satu) dan guru Penjas SD N 2
Sidodadi kecamatan Patean Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran
didapat rata-rata 4,08 (empat koma nol delapan) atau masuk dalam kategori
penilaian “baik” untuk ahli Penjas dan ahli pembelajaran. Dari kedua hasil
tersebut didapat rata-rata 3,99 (tiga koma sembilan sembilan) dan presentase
79,99% (tujuh sembilan koma sembilan sembilan) atau masuk dalam kriteria
“baik” oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media dan model permainan
sprint gawang untuk siswa Sekolah Dasar kelas IV dapat digunakan untuk uji
coba skala kecil. Masukan berupa saran dan komentar pada produk media dan
model permainan sprint gawang sangat diperlukan untuk perbaikan model
tersebut.
4.1.4.3 Revisi Draf Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil
Berdasarkan saran dari ahli Penjas dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran pada produk
atau model seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat segera dilaksanakan
revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran para ahli sebagai berikut:
1. Revisi produk atau model yang dilakukan adalah peneliti menggunakan
solasi agar gawang sponge tidak mudah lepas.
2. Revisi produk atau model yang dilakukan adalah peneliti menggunakan
jarak yang sebenarnya dari garis start ke gawang pertama yaitu 11 m.
4.1.5 Data Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah produk media dan model permainan sprint gawang divalidasi oleh
ahli Penjas dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal sebagai ahli pembelajaran serta dilakukan revisi, maka pada tanggal 5
63
Agustus 2015 produk diujicobakan kepada siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal yang berjumlah 16 siswa. Pemilihan
sample dilakukan dengan menggunakan metode sample secara acak (random
sampling).
Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai
permasalahan seperti kelemahan, kekurangan, ataupun keefektifan produk saat
digunakan oleh siswa. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai
dasar melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji coba lapangan.
Data uji coba kelompok kecil dihimpun dengan menggunakan lembar
pengamatan siswa. Berdasarkan data pada hasil pengisian lembar pengamatan
yang diisi ahli pembelajaran (guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal), peneliti serta pembantu peneliti diperoleh presentase
70,83% untuk aspek afektif, 71,87% untuk aspek kognitif, dan 69,37% untuk
aspek psikomotor. Berdasarkan presentase yang di dapat mulai dari aspek
afektif, kognitif dalam kriteria “baik” dan psikomotor masuk dalam kriteria
“cukup baik” atau dapat digunakan (bersyarat) untuk siswa kelas IV SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.
64
Tabel 4.4 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Kecil Sampel Butir Soal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
2 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7
3 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 6
4 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7
5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
6 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 8
7 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
8 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5
9 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
10 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6
11 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7
12 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
13 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
14 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7
15 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
16 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
Jumlah 115
Presentase(115/160x100%) 71,87%
Sumber : Uji Skala Kecil
Tabel 4.5 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Kecil Sampel Indikator Sikap Jumlah
A B C
1 4 3 2 10
2 3 3 2 7
3 2 4 3 9
4 3 2 3 8
5 4 3 3 10
6 2 3 1 6
7 3 3 2 8
8 3 4 2 9
9 4 3 3 10
10 3 3 3 9
11 4 2 3 9
12 4 3 3 10
13 3 3 2 8
14 4 2 1 7
15 4 3 2 89
16 3 3 1 7
Jumlah 136
Presentase(136/192x100%) 70,83%
Sumber : Uji Skala Kecil
Keterangan: A=Keberanian, B=Kesenangan, C=Percaya Diri
65
Tabel 4.6 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Kecil Sampel Nilai Indikator Psikomotor Jumlah
A B C D E
1 4 4 2 2 3 15
2 3 2 2 3 4 13
3 3 4 3 3 3 16
4 3 2 1 2 4 12
5 3 2 2 4 2 13
6 2 1 2 2 3 10
7 1 2 3 2 3 11
8 3 2 3 2 4 14
9 4 3 4 2 3 16
10 3 3 2 3 4 15
11 4 4 3 3 4 18
12 3 4 3 3 3 16
13 4 2 2 3 4 15
14 2 2 1 3 3 11
15 3 1 2 2 4 12
16 3 2 3 3 4 15
Jumlah 222
Presentase (222/320x100%) 69.37%
Sumber : Uji Skala Kecil
Keterangan: A=Start ke gawang pertama, B= Langkah di antara gawang, C=
Sikap badan di atas gawang, D= Pendaratan, E= Finish
Tabel 4.7 Data Rekapitulasi Uji Coba Skala Kecil (N=16)
NO
Aspek
Penilaian
Jumlah
siswa Persentase Kriteria
1 Afektif 16 70,83 % Baik
(digunakan)
2 Kognitif 16 71,87% Baik
(digunakan)
3 Psikomotor 16 69,37% Cukup Baik (digunakan
bersyarat)
Sumber: uji coba kelompok kecil Keseluruhan data yang didapat dari evaluasi ahli Penjas dan ahli
pembelajaran (guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal) serta uji coba kelompok kecil digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki kualitas produk sebelum memasuki tahap uji lapangan.
Permasalahan dan kendala yang muncul ketika produk media dan model
pembelajaran gerak dasar sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan
“Kid’s Athletics” diuji cobakan dalam skala kecil pada siswa kelas IV di SD N 2
66
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, perlu dicari solusi dan
pemecahannya. Hal itu perlu dilakukan sebagai perbaikan terhadap media dan
model permainan tersebut. Berikut ini adalah berbagai permasalahan dan
kendala setelah produk diuji cobakan pada skala kecil :
1. Dalam uji coba kelompok kecil, siswa pemain belum sepenuhnya bekerja
sama pemain masih berlari tidak sesuai lintasan yang ditentukan.
2. Dalam uji coba kelompok kecil, siswa masih kesulitan dalam memberikan
gelang selang di belakang bendera dan masih ada yang memberikan
gelang selang dengan cara dilempar.
3. Dalam uji coba kelompok kecil bidang permainan kurang luas sehingga
terlalu berdekatan.
Berdasarkan saran dari ahli Penjas dan ahli pembelajaran (guru Penjas
SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal) pada produk atau
model yang telah diujicobakan ke dalam uji skala kecil, maka dapat segera
dilaksanakan revisi produk. Berikut ini adalah hasil produk media dan model
pembelajaran gerak dasar sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan
“Kid’s Athletics” untuk siswa kelas di IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal , yang telah direvisi berdasarkan saran dari ahli Penjas dan
ahli pembelajaran (guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal).
4.1.6 Data Validasi Ahli Sebelum Uji Coba Lapangan
Produk pengembangan media dan model pembelajaran gerak dasar
sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan “Kid’s Athletics” untuk
siswa kelas di IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal
sebelum dilakukan uji coba dalam uji lapangan, produk yang dihasilkan perlu
67
dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang penelitian ini.
Peneliti melibatkan satu orang ahli Penjas yang berasal dari dosen, yaitu (Drs.H.
Cahyo Yuwono, M.Pd), dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran (Hardesi Sandi Reza, S.Pd).
Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk model permainan
sprint gawang, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli Penjas dan guru
Penjas SD. Lembar evaluasi berupa kuesioner dan lembar pengamatan gerak
siswa yang berisi aspek kualitas media dan model permainan, saran, serta
komentar ahli Penjas dan guru Penjas SD terhadap media dan model permainan
sprint gawang. Hasil evaluasi berupa nilai dari aspek kualitas media dan model
pembelajaran dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Caranya dengan
memberi tanda check atau contreng pada salah satu angka yang tersedia pada
lembar evaluasi.
68
Tabel 4.8 Rekapitulasi Lembar Evaluasi Ahli sebelum Uji Coba Lapangan
No Aspek Penilaian
Skor Penilaian
A B
1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar. 4 4
2 Kejelasan petunjuk permainan. 3 3
3 Ketepatan memilih model permainan bagi siswa. 4 5
4 Kesesuaian memilih media alat dan fasilitas yang digunakan. 4 5
5 Kesesuaian model permainan untuk dimainkan siswa. 4 4
6 Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa. 5 5
7 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. 5 5
8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 4 5
9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri. 4 4
10 Mendorong siswa aktif bergerak. 5 5
11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi pembelajaran Penjas melalui pengembangan media“sprint
gawang”.
4 4
12 Aman untuk digunakan 3 3
Jumlah Skor 49 52
Rata-rata 4.08 4.33
Presentase 81.66%
86.66%
NO Alternatif Jawaban Ahli Penjas Ahli Pembelajaran
1 Tidak Baik 0 0
2 Kurang Baik 0 0
3 Cukup Baik 2 2
4 Baik 7 4
5 Sangat Baik 3 6
Keterangan: A=Ahli Penjas, B=Ahli Pembelajaran
69
4.2 Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Kecil
4.2.1 Diskripsi Data Validasi Ahli Sebelum Uji Coba Lapangan
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ahli, merupakan
pedoman untuk menyatakan apakah media dan model pembelajaran permainan
sprint gawang ini dapat digunakan dalam uji coba lapangan. Hasil pengisian
kuesioner para ahli dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh ahli Penjas
didapat rata-rata 4,08 (empat koma nol delapan) dan guru SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran didapat rata-
rata 4,33 (empat koma tiga tiga) atau masuk dalam kategori penilaian “baik”. Dari
kedua hasil tersebut didapat rata-rata 4,20 (empat koma dua puluh) dan
presentase 84,16% (delapan empat koma enam belas) atau masuk dalam kriteria
“baik” oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media dan model permainan
sprint gawang untuk siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal dapat digunakan untuk uji coba lapangan. Masukan berupa
saran dan komentar pada produk media dan model permainan sprint gawang
sangat diperlukan untuk perbaikan terhadap model tersebut. Pada Saat teman
satu regu melakukan sprint gawang mereka bersorak-sorak memberi
semangat. Hal tersebut membuat percaya diri anak semakin bertambah.
Jumlah dari hasil aspek afektif yaitu 70,83% dengan rincian 27,6% dari
indikator keberanian, 24,48% dari indikator kesenangan, dan 18,75%.
70
Gambar 4.7 Diagram Persentase Aspek Media dan Model Permainan Sprint Gawang Uji Coba Skala Kecil.
4.2.3 Hasil Analisis Uji Coba Skala Kecil
Keseluruhan data yang didapat dari evaluasi ahli Penjas dan ahli
pembelajaran (guru Penjas SD) serta uji coba kelompok kecil digunakan sebagai
dasar untuk memperbaiki kualitas produk sebelum memasuki tahap uji coba
lapangan.
Permasalahan dan kendala yang muncul ketika produk media dan model
pembelajaran gerak dasar sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan
“Kid’s Athletics” diuji cobakan dalam skala kecil pada siswa kelas IV di SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, perlu dicari solusi dan
pemecahannya. Hal itu perlu dilakukan sebagai perbaikan terhadap media dan
model permainan tersebut. Berikut ini adalah berbagai permasalahan dan
kendala setelah produk diuji cobakan pada skala kecil :
27.60%24.48%
71.87%
18.75%
69.37%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
afektif 70,83% kognitif 71,87% psikomotor 69,37%
71
1. Dalam uji coba kelompok kecil, karena gawang terlalu rendah anak tidak
melewati gawang tetapi melompati gawang tersebut.
2. Masih ada beberapa siswa yang memberikan gelang selang tidak dibelakang
bendera dan dengan cara dilempar.
Berdasarkan saran dari ahli Penjas dan ahli pembelajaran (guru Penjas
SD) pada produk atau model yang telah diujicobakan ke dalam uji skala kecil,
maka dapat segera dilaksanakan revisi produk. Berikut ini adalah hasil produk
pembelajaran gerak dasar sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan
“Kid’s Athletics” untuk siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal, yang telah direvisi berdasarkan saran dari ahli Penjas dan
ahli pembelajaran (guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal)
4.3 Revisi Produk
4.3.1 Revisi Draf Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil
Berdasarkan saran dari ahli Penjas dan guru Penjas SD sebagai ahli
pembelajaran pada produk atau model seperti yang telah diuraikan di atas, maka
dapat segera dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan
saran para ahli sebagai berikut:
1. Revisi produk atau model yang dilakukan adalah peneliti membuat gawang
sponge yang berukuran 40 cm (lebih tinggi dari gawang sebelumnya).
4.3.2 Draf Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil
4.3.2.1 Pengertian Permainan Sprint Gawang
Pembelajaran sprint gawang dengan model permainan Kid’s Athletics
yang didalamnya terdapat unsur melatih gerak dasar locomotor dan non-
locomotor. Hakikat dari permainan ini adalah untuk dapat merangsang
72
perkembangan gerak dasar locomotor yaitu lari untuk siswa dengan cara yang
menyenangkan sesuai dengan karakteristik anak SD melalui Kid’s Athletics.
Media dan model permainan ini adalah melewati rintangan berupa gawang (40
cm) sebanyak 4 buah yang terbuat dari sponge, sambil membawa benda lunak
(gelang selang) untuk tongkat estafet dan berlari,yang dilakukan secara
kompetisi oleh dua tim. Dalam permainan ini tugas setiap pemain yang sudah
melewati rintangan adalah segera berlari melewati bendera ke arah garis finish
untuk memberikan benda lunak (gelang selang) ke pemain berikutnya melakukan
sama seperti pemain nomor 1.
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang saling berkompetisi. Dalam 1 tim
berjumlah 8 siswa. Bidang lapangan permainan mempunyai 2 lintasan, lintasan 1
siswa melakukan lari melewati rintangan (gawang sponge), lintasan 2 siswa
melakukan sprint.
Pada awal permainan pemain nomor 1 terlebih dahulu mengambil benda
lunak (gelang selang) pada garis start sebelum memulai permainan, kemudian
siswa dapat langsung melaksanakan permainan.
Tim yang dinyatakan sebagai pemenang pertandingan adalah tim yang
tercepat melakukan sprint gawang sampai ke garis finish.
4.3.2.2 Tata Cara Permainan
Tata cara pembelajaran permainan Sprint Gawang dimulai dengan masing-
masing tim yang bertanding mempersiapkan 8 anak (tergantung jumlah siswa)
pada garis start. Pemain nomor 1 yang berada pada garis start mengambil benda
lunak (gelang selang) dan pemain berikutnya menunggu giliran memerima benda
lunak (gelang selang) dan berlari melewati rintangan (gawang sponge setinggi 40
cm) pada lintasan 1 sejauh 40 meter dan sprint pada lintasan 2 sejauh 40 meter
73
hingga garis finish. Apabila setiap anggota tim sudah melakukan permainan
dengan cepat dan benar maka permainan dinyatakan berhasil.
4.3.2.3 Fasilitas dan Perlengkapan
1. Lapangan
Bidang lapangan permainan ini sangat sederhana dan mempunyai
ukuran 40 meter x 2,5 meter dan mempunyai 2 lintasan. Jarak antar gawang
adalah 6 meter. Untuk lintasan 1 adalah lintasan lari gawang, lintasan 2 adalah
lintasan lari sprint.
Gambar 4.8 Lintasan 1 melewati gawang. Sumber : Peneliti
Gambar 4.9 Lintasan 2 lari sprint. Sumber : Peneliti
2.Gawang
Gawang yang digunakan merupakan gawang modifikasi yang terbuat
dari sponge warna-warni yang tingginya 40 cm digunakan sebagai rintangan
pada lintasan 1.
11m 6m 6m 6m 11m
Start
2,5m
40 m
Lari sprint
Finish 2,5m
40m
74
40 cm
30 cm
Gambar 4.10 Gawang. Sumber : Peneliti
3. Gelang Selang
Gelang selang dalam permainan ini digunakan sebagai tongkat estafet
yang diberikan oleh pemain kepada pemain berikutnya.
Gambar 4.11 Gelang Selang. Sumber : Peneliti
4. Bendera Warna
Bendera warna digunakan sebagai tiang pembatas antara lintasan 1 dan
lintasan 2.
Gambar 4.12 Bendera Warna. Sumber : Peneliti
75
5. Tali Rafia
Tali rafia digunakan sebagai garis batas lapangan.
Gambar 4.13 Tali Rafia. Sumber : Peneliti
6. Solasi
Digunakan sebagai perekat gawang sponge agar tidak mudah lepas.
Gambar 4.14 Solasi. Sumber : Peneliti
4.3.2.4 Peraturan Permainan
1. Jumlah Pemain
Permainan dimainkan oleh 2 tim, masing-masing tim adalah 8 anak
(tergantung jumlah siswa).
2. Wasit
1) Permainan dipimpin oleh 1 orang wasit.
2) Keputusan wasit mutlak dan harus dipatuhi oleh pemain.
3) Wasit bertugas pula mengarahkan jalannya pertandingan.
4) Wasit berada di garis luar lapangan.
76
3. Waktu permainan
Tim yang paling cepat melakukan sprint gawang dengan benar.
4. Pelanggaran
1) Siswa tidak melakukan start berdiri.
2) Berlari menuju arah lintasan yang tidak semestinya.
3) Memberikan gelang selang dengan dilempar
5. Perlengkapan Permainan
1) Menggunakan pakaian olahraga.
2) Menggunakan sepatu olahraga.
3) Memakai kaos kaki.
4.4 Penyajian Data Hasil Uji Coba Lapangan
4.4.1 Data Uji Coba Lapangan
Berdasarkan evaluasi para ahli dan hasil uji coba skala kecil langkah
selanjutnya dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan
bertujuan untuk mengetahui keefektifan perubahan yang telah dilakukan pada
evaluasi ahli serta uji coba kelompok kecil apakah model permainan itu dapat
digunakan dilingkungan sebenarnya.Uji coba lapangan yang dilakukan pada
tanggal 19 Agustus 2015 oleh siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan
Patean Kabupaten Kendal, dengan jumlah sample 32 siswa. Hasil dari aspek
afektif yang didalamnya terdapat 3 unsur yaitu keberanian, kesenangan, dan
percaya diri. Anak berani melewati gawang karena mereka melihat gawang
tersebut terbuat dari sponge yang empuk. Mereka juga tertarik dengan warna
sponge yang warna-warni dan bergambar. Mereka merasa lebih tertantang dan
yakin bisa melewati gawang dengan tinggi 40 cm (lebih tinggi dari gawang pada
waktu uji skala kecil yang semula 30 cm). Selain itu permainan sprint gawang ini
77
dimainkan dengan cara kompetisi beregu jadi mereka sangat senang dan
gembira saat teman satu regu melakukan sprint gawang mereka bersorak-sorak
memberi semangat. Hal tersebut membuat percaya diri anak semakin
bertambah. Data uji coba lapangan dihimpun menggunakan lembar pengamatan
siswa yang terdiri dari pengamatan aspek afektif, kognitif dan psikomotor.
Berdasarkan data pada hasil lembar pengamatan yang diisi oleh pembantu
peneliti diperoleh persentase jawaban yang sesuai dengan aspek yang dinilai
sebesar 76,3 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka media dan
model pembelajaran permainan sprint gawang ini telah memenuhi kriteria
“baik”, sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Berikut tabel hasil kuesioner pada uji
coba lapangan :
78
Tabel 4.9 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Besar
Sampel Nilai Indikator Sikap Jumlah
A B C
1 4 3 4 11
2 3 3 2 8
3 3 4 3 10
4 4 4 3 11
5 4 3 3 10
6 2 4 1 7
7 3 3 4 10
8 4 3 2 9
9 4 3 4 11
10 4 3 3 10
11 3 2 3 8
12 4 3 4 11
13 4 3 2 9
14 2 3 2 7
15 3 3 3 9
16 3 3 1 7
17 3 4 3 10
18 4 3 2 9
19 3 3 2 8
20 2 3 3 8
21 4 3 4 11
22 2 3 2 7
23 4 4 3 11
24 4 4 3 11
25 3 4 3 10
26 3 4 3 10
27 2 3 2 7
28 4 4 3 11
29 3 3 2 8
30 3 2 2 7
31 3 2 3 8
32 2 3 2 7
Jumlah 291
Presentase(291/384x100%) 75,78%
Sumber:Uji Skala Besar
Keterangan: A=Keberanian, B=Kesenangan, C=Percaya Diri
79
Tabel 4.10 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Besar
Sampel Butir Soal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7
2 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6
3 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7
4 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
5 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
6 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
8 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6
9 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8
10 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7
11 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
12 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
14 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6
15 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
16 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7
17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
18 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8
19 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
20 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7
21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
22 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
24 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7
25 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
26 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
27 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 7
28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
29 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
31 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7
32 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7
Jumlah 244
Presentase(244/320x100%) 76,25%
Sumber: Uji Skala Besar
80
Tabel 4.11 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Besar
Sampel Nilai Indikator Psikomotor Jumlah
A B C D E
1 4 4 3 3 3 17
2 3 3 2 3 4 15
3 3 2 3 3 4 15
4 3 3 1 2 2 11
5 4 2 2 3 3 14
6 2 2 2 3 3 12
7 2 2 1 2 3 10
8 3 3 3 2 4 15
9 4 4 2 2 3 15
10 3 3 2 3 3 14
11 4 4 3 3 4 18
12 4 4 3 4 4 19
13 4 3 3 4 4 18
14 3 2 3 3 4 15
15 4 1 2 3 4 14
16 3 2 4 3 4 16
17 4 3 4 2 4 17
18 4 3 2 3 3 15
19 3 3 3 3 4 16
20 4 2 2 3 3 14
21 3 3 4 3 4 17
22 4 3 2 4 3 16
23 4 3 3 4 4 18
24 3 3 4 3 4 17
25 4 4 3 3 4 18
26 4 4 3 4 4 19
27 4 3 3 4 3 16
28 3 3 1 3 4 14
29 3 2 2 3 4 14
30 4 3 3 2 3 15
31 3 1 2 3 4 13
32 3 2 3 3 4 15
Jumlah 492
Presentase (492/640x100%) 76.87%
Sumber: Uji Skala Besar
Keterangan: A=Start ke gawang pertama, B= Langkah di antara gawang, C=
Sikap badan di atas gawang, D= Pendaratan, E= Finish
81
Tabel 4.12 Data Rekapitulasi Uji Coba Lapangan (N=32)
NO Aspek Penilaian Total Siswa Persentase
Kriteria (makna)
1. Afektif 32 75,78 % Baik (digunakan)
2. Kognitif 32 76,25 % Baik (digunakan)
3. Psikomotor 32 76,87 % Baik (digunakan)
Sumber: uji coba skala besar
4.5 Hasil Analisis Data Uji Coba Lapangan
4.5.1 Analisis Hasil Uji Coba Lapangan
Berdasarkan evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil langkah
selanjutnya adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan bertujuan untuk
mengetahui keefektifan perubahan yang telah dilakukan berdasarkan evaluasi
ahli serta uji coba kelompok kecil apakah bahan permainan itu dapat digunakan
dilingkungan sebenarnya. Rekapitulasi aspek afektif didapat rata-rata persentase
75,78% yang masuk dalam kriteria “baik”, aspek kognitif mendapat rata-rata
persentase 76,25% yang masuk dalam kriteria “baik”, dan pada aspek
psikomotor mendapat rata-rata persentase 76,87% yang masuk dalam kriteria
“baik”. Dari ketiga aspek tersebut diperoleh rata-rata persentase 76,3%.
Berdasarkan hasil tersebut maka media dan model permainan sprint gawang ini
masuk dalam kriteria “baik” sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas IV di
SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Berikut adalah grafik
hasil pengamatan aspek afeksi, kognisi dan psikomotor pada uji coba lapangan:
Jumlah dari hasil aspek afektif yaitu 70,78% dengan rincian 26,82% dari
indikator keberanian, 26,56% dari indikator kesenangan, dan 22,40%.
82
Gambar 4.15 Diagram Persentase Aspek Media dan Model Permainan Sprint Gawang Uji Coba Lapangan
4.6 Prototipe Produk
4.6.1 Draf Media dan Model Permainan Sprint Gawang
4.6.1.1 Pengertian Permainan Sprint Gawang
Pembelajaran sprint gawang dengan model permainan Kid’s Athletics
yang didalamnya terdapat unsur melatih gerak dasar locomotor dan non-
locomotor. Hakikat dari permainan ini adalah untuk dapat merangsang
perkembangan gerak dasar locomotor yaitu lari untuk siswa dengan cara yang
menyenangkan sesuai dengan karakteristik anak SD melalui Kid’s Athletics.
Media dan model permainan ini adalah melewati rintangan berupa gawang (40
cm) sebanyak 4 buah yang terbuat dari sponge, sambil membawa benda lunak
(gelang selang) untuk tongkat estafet dan berlari,yang dilakukan secara
kompetisi oleh dua tim. Dalam permainan ini tugas setiap pemain yang sudah
26.82%26.56%
76.25%
22.40%
76.87%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
afektif 75,78% kognitif 76,25% psikomotor 76,87%
83
melewati rintangan adalah segera berlari melewati bendera ke arah garis finish
untuk memberikan benda lunak (gelang selang) ke pemain berikutnya melakukan
sama seperti pemain nomor 1.
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang saling berkompetisi. Dalam 1 tim
berjumlah 8 siswa (tergantung jumlah siswa). Bidang lapangan permainan
mempunyai 2 lintasan, lintasan 1 siswa melakukan lari melewati rintangan
(gawang sponge), lintasan 2 siswa melakukan sprint.
Pada awal permainan pemain nomor 1 terlebih dahulu mengambil benda
lunak (gelang selang) pada garis start sebelum memulai permainan, kemudian
siswa dapat langsung melaksanakan permainan.
Tim yang dinyatakan sebagai pemenang pertandingan adalah tim yang
tercepat melakukan sprint gawang sampai ke garis finish.
4.6.1.2 Tata Cara Permainan
Tata cara pembelajaran permainan Sprint Gawang dimulai dengan
masing-masing tim yang bertanding mempersiapkan 8 anak pada garis start.
Pemain nomor 1 yang berada pada garis start mengambil benda lunak (gelang
selang) dan pemain berikutnya menunggu giliran memerima benda lunak (gelang
selang) dan berlari melewati rintangan (gawang sponge setinggi 40 cm) pada
lintasan 1 sejauh 40 meter dan sprint pada lintasan 2 sejauh 40 meter hingga
garis finish. Apabila setiap anggota tim sudah melakukan permainan dengan
cepat dan benar maka permainan dinyatakan berhasil.
4.6.1.3 Fasilitas dan Perlengkapan
1. Lapangan
Bidang lapangan permainan ini sangat sederhana dan mempunyai
ukuran 40 meter x 2,5 meter dan mempunyai 2 lintasan. Jarak antar gawang
84
adalah 6 meter. Untuk lintasan 1 adalah lintasan lari gawang, lintasan 2 adalah
lintasan lari sprint.
Gambar 4.16 Lintasan 1 melewati gawang. Sumber : Peneliti
Gambar 4.17 Lintasan 2 lari sprint. Sumber : Peneliti
2.Gawang
Gawang yang digunakan merupakan gawang modifikasi yang terbuat
dari sponge warna-warni yang tingginya 30 cm digunakan sebagai rintangan
pada lintasan 1.
40 cm
30 cm Gambar 4.18 Gawang.
Sumber : Peneliti
11m 6m 6m 6m 11m
Start
2,5m
40 m
Lari sprint
Finish 2,5m
40m
85
3.Gelang Selang
Gelang selang dalam permainan ini digunakan sebagai tongkat estafet
yang diberikan oleh pemain kepada pemain berikutnya.
Gambar 4.19 Gelang Selang.
Sumber : Peneliti 4. Bendera Warna
Bendera warna digunakan sebagai tiang pembatas antara lintasan 1 dan
lintasan 2.
Gambar 4.20 Bendera Warna.
Sumber : Peneliti 5. Tali Rafia
Tali rafia digunakan sebagai garis batas lapangan.
Gambar 4.21 Tali Rafia. Sumber : Peneliti
6. Solasi
Digunakan sebagai perekat gawang sponge agar tidak mudah lepas.
86
Gambar 4.22 Solasi. Sumber : Peneliti
4.6.1.4 Peraturan Permainan
1. Jumlah Pemain
Permainan dimainkan oleh 2 tim, masing-masing tim adalah 5 anak
(tergantung jumlah siswa).
2. Wasit
1) Permainan dipimpin oleh 1 orang wasit.
2) Keputusan wasit mutlak dan harus dipatuhi oleh pemain.
3) Wasit bertugas pula mengarahkan jalannya pertandingan.
4) Wasit berada di garis luar lapangan.
3. Waktu permainan
Tim yang paling cepat melakukan sprint gawang dengan benar.
4. Pelanggaran
1) Siswa tidak melakukan start berdiri.
2) Berlari menuju arah lintasan yang tidak semestinya.
3) Memberikan gelang selang dengan dilempar
5. Perlengkapan Permainan
1) Menggunakan pakaian olahraga.
2) Menggunakan sepatu olahraga.
3) Memakai kaos kaki.
87
4.6.1.4 Perbedaan Sprint Gawang (Kid’s Athletics) dan
Pengembangan Sprint Gawang
Tabel 4.13 Perbedaan Sprint Gawang (Kid’s Athletics) dan Penegembangan Sprint gawang
No Hal yang Membedakan Sprint Gawang (Kid’s
Athletics)
Pengembangan
Sprint Gawang
1 Gawang Terbuat dari biji plastik
murni
Terbuat dari
sponge
2 Tinggi Gawang 50 cm 40 cm
3 Gelang Estafet Terbuat dari
karet/plastik lembut
Terbuat dari selang
4 Ukuran Gelang Estafet Diameter lingkar luar
17 cm
Diameter lingkar
luar 30 cm
88
BAB V
KAJIAN DAN SARAN
5.1 Kajian Prototipe Produk
Sesuai dengan standar kompetensi (SK) mempraktikan berbagai
keterampilan permainan olahraga dalam bentuk yang sederhana dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya, serta kompetensi dasar (KD) mempraktikan
keterampilan atletik dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri. Dalam SK dan KD
di atas disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikan keterampilan olahraga yang
sederhana, dan mempraktikan keterampilan atletik dengan peraturan yang
dimodifikasi, tetapi dalam praktek pembelajaran Penjas SD kelas IV di lapangan
masih cenderung kurang memperhatikan arahan guru karena pada pembelajaran
sprint gawang guru belum menerapkan pembelajaran melalui permainan
sederhana dan modifikasi aturan yang sesuai dengan karakteristik siswa SD
kelas IV itu sendiri, sehingga inti dari pembelajaran belum tersampaikan
sepenuhnya.
Dalam proses pembelajaran Penjas di SD N 2 Sidodadi Kecamatan
Patean Kabupaten Kendal kelas IV pada dasarnya sudah terlaksana cukup baik
kecuali pada pembelajaran atletik materi sprint gawang. Kurang berhasilnya
pembelajaran sprint gawang tersebut terdapat kesulitan-kesulitan dalam
pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dialami guru antara lain; 1) minimnya
media/alat-alat/peraga/sumber belajar dan sejenisnya dalam mengembangkan
pembelajaran, 2) guru kesulitan dalam memotivasi siswa untuk menumbuhkan
rasa percaya diri dalam melakukan sprint gawang, kecepatan berpengaruh
89
terhadap sprint gawang. Kesulitan yang dialami siswa yaitu; 1) ukuran tinggi
gawang 50 cm menjadikan anak takut untuk melewati gawang tersebut, 2) siswa
kesulitan melewati semua gawang karena jarak antar gawang 6 m yang terlalu
jauh, 3) siswa merasa tidak percaya diri saat melakukan sprint gawang sehingga
mengubah pola langkah/kaki tumpu saat berlari melewati gawang, 4) lantai yang
beralaskan paving menjadikan anak takut jatuh saat melewati gawang karena
jatuh di paving lebih sakit daripada di lapangan yang berumput , 5) siswa kurang
percaya diri sehingga saat berlari akan melewati gawang tiba-tiba berhenti di
depan gawang karena takut gawang tersebut akan tertabrak lalu roboh.
Dari hasil pengamatan yang ada di atas menjadi permasalahan peneliti
bagaimana strategi untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya
diri dalam pembelajaran sprint gawang sehingga dapat meningkatkan hasil
pembelajaran. Peneliti mengembangkan model pembelajaran gerak dasar sprint
gawang melalui media dan permainan Kid’s Athletics. Peneliti berharap produk
yang dihasilkan nantinya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, dengan terkondisinya siswa
serta tersampaikannya materi dan mengembangkan keterampilan anak baik
aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Produk yang dihasilkan juga diharapkan
dapat bermanfaat bagi guru SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal dengan menambah perbendaharaan pembelajaran dalam bentuk
pengembangan media dan model permainan untuk siswa kelas IV. Presentasi
hasil pengamatan skala kecil dan besar dapat dilihat pada tabel berikut:
90
Tabel 5.1 Persentase Skala Kecil dan Skala Besar
HASIL PENGISIAN LEMBAR PENGAMATAN SISWA
No Aspek Uji Skala Kecil Uji Skala Besar
1 Afektif 70,83% 75,78%
2 Kognitif 71,87% 76,25%
3 Psikomotor 69,37% 76,87%
Jumlah Rata-rata 70,69% (Baik) 76,3% (Baik)
5.1.1 Perbedaan Uji Skala Kecil dan Uji Coba Lapangan
1. Uji Skala Kecil
1) Gawang sponge belum menggunakan perekat.
2) Gawang sponge berkukuran tinggi 30 cm.
3) Beberapa siswa memberikan gelang selang dengan cara dilempar.
2. Uji Coba Lapangan
1) Gawang sponge sudah menggunakan perekat.
2) Gawang sponge berukuran tinggi 40 cm.
3) Tidak ada siswa yang memberikan gelang selang dengan cara
dilempar.
5.1.2 Aspek – aspek Dalam Media dan Model Permainan Sprint Gawang:
1) Aspek kognitif: siswa memahami peraturan permainan sprint gawang.
2) Aspek afektif: siswa diharapkan dapat mempunyai sikap keberanian,
kesenangan dan percaya diri.
3) Aspek psikomotorik: siswa dapat mempraktekkan sprint gawang.
91
5.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk
1. Kelebihan Produk
Kelebihan produk media dan model permainan sprint gawang adalah:
1) Model permainan Kid’s Athletics “sprint gawang” menarik bagi siswa kelas
IV karena merupakan permainan yang sesuai dengan karakteristik anak
SD dan dilakukan dengan cara kompetisi.
2) Media dalam model permainan sprint gawang terbuat dari bahan yang
mudah didapat disekitar rumah maupun sekolah serta aman dan mudah
pembuatannya. Sehingga tidak membahayakan bagi siswa.
2. Kekurangan Produk
Peneliti menyadari bahwa produk yang dihasilkan tidak pernah lepas dari
kendala atau kelemahan. Oleh karena itu, peneliti memaparkan beberapa
kelemahan produk sebagai bahan acuan perbaikan untuk penelitian yang akan
datang agar dapat lebih baik. Berikut kelemahan produk pengembangan media
dan model permainan sprint gawang:
1) Siswa yang dituju melakukan permainan ini adalah siswa kelas IV, maka
sebelum melakukan permainan ini guru sebaiknya memberikan
penjelasan kepada siswa tentang tata cara permainan dan memastikan
para siswa paham agar permainan dapat berjalan dengan baik.
2) Penggunaan solasi sebagai perekat gawang sponge sangat tepat supaya
tidak mudah lepas, serta mudah di dapat, tetapi kelemahan dari
penggunaan solasi itu sendiri apabila sudah digunakan sekali dan selesai
permainan akan terjadi kerusakan sehingga tidak dapat digunakan pada
pembelajaran selanjutnya.
92
5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Lebih Lanjut
1. Model permainan Kid’s Athletics “sprint gawang” sebagai produk yang telah
dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif penyampaian
materi pembelajaran pembelajaran atletik untuk siswa SD.
2. Penggunaan model ini dilaksanakan seperti apa yang direncanakan sehingga
dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam
pembelajaran Penjasorkes.
3. Model pembelajaran Kid’s Athletics “sprint gawang” ini dapat memudahkan
siswa bermain atletik karena sesuai dengan karakteristik siswa dan
menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya diri.
4. Bagi guru Penjasorkes di SD dan yang sederajatnya diharapkan dapat
mengembangkan model pembelajaran Kid’s Athletics “sprint gawang” agar
lebih menarik, serta mencari alternatif lain yang sesuai dengan karakteristik
anak.
5. Penggunaan model pembelajaran ini harus memperhatikan faktor keamanan
dan keselamatan alat, media belajar, dan sumber belajar yang digunakan.
6. Penggunaan alat dan media pembelajaran disesuaikan dengan kondisi anak
dan memanfaatkan sesuatu yang ada lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar.
93
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Rifa’i RC dan Catharina Tri Anni. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3. Adang Suherman. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Ali Maksum. 2008. Psikologi Olahraga. Surabaya: Unesa University Press. Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra. 2000. Perkembangan Gerak Dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Anas Sudijono. 2003.Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: RinekaCipta. Djumidar. 2006. Dasar-Dasar Atletik. Jakarta: Universitas Terbuka. Didik Zafar Sidik. 2010. Mengajar Dan Melatih Atletik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Eddy Purnomo dan Dapan. 2011. Dasar-Dasar Gerak Atletik. Jakarta: Alfamedia. Ega Trisna Rahayu. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta. Gerry A. Carr. 2003. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Husdarta. 2010. Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta. H. Suyono Ds. 2002. IAAF Kids’ Athletics (Atletik Bocah). Jakarta: Staf Set-IAAF RDC. Komarudin. 2013. Psikologi Olahraga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munasifah. 2008. Atletik Cabang Lari. Semarang: CV Aneka Ilmu. Paul Findley. 1995. Mereka Berani Bicara. Bandung: Mizan. Peter Irons. 2003. Keberanian Mereka Yang Berpendirian. Bandung: Angkasa. Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Litera.
94
Sugiyanto. 2008. Perkembangan Dan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Yudha M. Saputra. 2003. Pembelajaran Atletik Di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Olah Raga, Depdiknas 2001 Setting Penerbit C-10. Yuniar Ilyas. 2012. Kuliah Akhlak.
Yoyo Bahagia dan Adang Suherman. 2000. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Depdiknas.
95
Lampiran 1 Usulan Tema dan Judul Skripsi
96
Lampiran 2 Surat Keputusan Dosen Pembimbing
97
Lampiran 3 Pengesahan
98
Lampiran 4 Surat Observasi awal
99
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
100
Lampiran 6 Surat Rekomendasi Penelitian UPTD Kecamatan Patean
101
Lampiran 7 Surat Telah Melakukan Penelitian
102
Lampiran 8 Tabel Wawancara Guru Penjasorkes
TABEL WAWANCARA GURU PENJASORKES
Narasumber : Hardesi Sandi Reza, S.Pd
Tanggal : 31 Maret 2015
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah materi sprint gawang ada dalam
kurikulum pendidikan?
Ya, materi sprint gawang memang
ada dalam kurikulum KTSP.
2 Apakah Bapak/Ibu pernah mengajarkan
sprint gawang?
Ya, saya pernah mengajarkan materi
tersebut.
3 Apakah dalam mengajar sprint gawang
Bapak/Ibu mengalami kesulitan?
Ya, kesulitan saya pada minimnya
media/ alat-alat/ peraga/ sumber
belajar dan sejenisnya dalam
mengembangkan pembelajaran,
kesulitan dalam memotivasi siswa
untuk menumbuhkan rasa percaya
diri, berani, dan senang saat
pembelajaran sprint gawang.
4 Apakah Anak/Siswa merasa senang
dengan pembelajaran sprint gawang?
Ya, sebagian anak merasa senang
dengan pembelajaran sprint gawang.
5 Apakah ada Anak/Siswa yang merasa
takut saat pembelajaran sprint gawang?
Ya, sebagian besar anak merasa
takut saat akan melewati gawang
karena ukuran tinggi gawang 50cm
terutama anak perempuan.
6 Apakah ukuran tinggi gawang
menjadikan anak takut melakukan sprint
gawang?
Ya, tentu ukuran tinggi gawang
berpengaruh terhadap tingkat
ketakutan anak, yang tentunya setiap
anak memiliki tingkat ketakutan yang
berbeda-beda.
7 Apakah ukuran panjang/letak diantara
gawang yang sebenarnya (6m) anak
mampu melewati?
Tidak, walaupun ukuran panjang
antar gawang 6m yang sudah
ditentukan untuk anak SD, ada
sebagian siswa yang belum mampu
melewatinya.
103
8 Apakah tinggi badan anak berpengaruh
terhadap sprint gawang?
Ya, tentu tinggi badan anak
berpengaruh saat melakukan sprint
gawang, anak yang pendek akan
sedikit kesulitan saat melewati
gawang, kebanyakan kaki belakang
mereka mengenai gawangnya.
9 Apakah kecepatan berpengaruh dalam
sprint gawang?
Ya, kecepatan berpengaruh pada
saat melewati gawang, anak yang
larinya lamban saat akan melewati
gawang tolakannya kurang maksimal
sedangkan anak yang larinya cepat
saat melakukan tolakan akan
maksimal.
10 Apakah Bapak/Ibu memberikan
pemanasan khusus sebelum ke materi
inti lari sprint gawang?
Ya, tentu pemanasan khusus harus
diberikan seperti lompat kardus dan
lari memindahkan benda.
11 Apakah Anak/Siswa tertarik dengan
pembelajaran sprint gawang?
Tidak, ada sebagian siswa yang tidak
tertarik dengan pembelajaran sprint
gawang karena keterbatasan sarana
dan prasarana sehingga hanya
menggunakan media kardus.
12 Apakah Bapak/Ibu pernah membuat
modifikasi pembelajaran sprint
gawang?
Ya, dengan modifikasi dengan
menggunakan media kardus.
104
Lampiran 9 Tabel Hasil Observasi Awal Siswa
TABEL HASIL OBSERVASI AWAL SISWA
Alternatif jawaban
Positif : 1
Negatif : 0
No Pertanyaan Presentase
(N=32)
Keterangan
1 Apakah Bapak/ibu Guru Kamu pernah
mengajarkan sprint gawang?
32/32x100%=
100%
Semua siswa
pernah
mendapatkan
pembelajaran sprint
gawang
2 Apakah Kamu berani melakukan sprint
gawang?
16/32x100%=
50%
50% siswa berani
melakukan sprint
gawang
3 Apakah Kamu takut melihat gawang-
gawang (50cm) tersebut?
18/32x100%=
56.25%
56.25% anak tidak
takut melihat
gawang
4 Apakah Kamu berani melewati gawang-
gawang (50cm) tersebut?
17/32x100%=
53.12%
53.12% siswa
berani melewati
gawang-gawang
tersebut
5 Apakah Kamu bisa melewati gawang-
gawang (50cm) tersebut?
14/32x100%=
43.75%
43.75% siswa yang
bisa melewati
gawang-gawng
tersebut
6 Apakah jarak antar gawang (6m) terlalu
jauh?
25/32x100%=
78.12%
78.12% siswa
mengganggap jarak
tersebut terlalu jauh
7 Apakah dengan jarak antar gawang (6m)
yang jauh Kamu bisa melewati semua
gawang?
20/32x100%=
62.5%
62.5% siswa bisa
melewati gawang
tersebut
8 Apakah Kamu mengalami kesulitan saat
melewati gawang (50cm)?
27.31x100%=
84.37%
84.37% siswa
kesulitan melewati
gawang yang
105
tingginya 50 cm
9 Apakah dengan tinggi badanmu, Kamu
bisa melewati gawang-gawang tersebut?
29/32x100%=
90.62%
90.62% bisa
melewati gawang
dengan tinggi
badan mereka
10 Apakah Kamu senang dengan
pembelajaran sprint gawang?
13/32x100%=
37.5%
37.5% anak senang
dengan
pembelajaran sprint
gawang
11 Apakah Kamu tertarik mengikuti
pembelajaran sprint gawang?
14/32x100%=
43.75%
43.75% anak yang
tertarik mengikuti
pembelajaran sprint
gawang
12 Apakah Kamu bosan dengan
pembelajaran sprint gawang?
19/32x100%=
59.37%
59.37% anak tidak
bosan dengan
pembelajaran sprint
gawang
13 Apakah Bapak/Ibu Guru Kamu pernah
memberikan permainan sprint gawang?
0/32x100%=
0%
Guru tidak pernah
memberikan
permainan sprint
gawang
106
Lampiran 10 Lembar Evaluasi Ahli
LEMBAR EVALUASI AHLI
EVALUASI MODEL PENGEMBANGAN
STRATEGI UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN DAN
PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SPRINT GAWANG PADA SISWA
KELAS IV DI SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Materi Pokok : Pembelajaran “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan
keberanian, kesenangan, dan percaya diri
Sasaran Program : Siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal
Evaluator : Drs.H. Cahyo Yuwono, M.Pd
Tanggal : 30 Juni 2015
Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,
sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model pembelajaran
sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya diri
yang efektif dan efisien untuk proses pengembangan Penjasorkes bagi siswa
kelas IV yang dimodifikasi. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap
kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai
dengan petunjuk di bawah ini :
107
1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.
2. Evaluasi mencakup aspek model media permainan, komentar dan saran
umum, serta kesimpulan.
3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”
dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah
disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan
yang telah disediakan.
A. Kualitas Model Permainan
No.
Aspek yang dinilai
Skala penilaian
komentar
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan kompetensi
dasar.
√
2 Kejelasan petunjuk permainan. √
3 Ketepatan memilih model √
108
permainan bagi siswa.
4 Kesesuaian memilih media alat
dan fasilitas yang digunakan. √
5 Kesesuaian model permainan
untuk dimainkan siswa. √
6 Kesesuaian model permainan
dengan karakteristik siswa.
√
7 Mendorong perkembangan aspek
psikomotor siswa.
√
8 Mendorong perkembangan aspek
afektif siswa √
9 Dapat dimainkan siswa putra
maupun putri. √
10 Mendorong siswa aktif bergerak. √
11 Meningkatkan minat dan motivasi
siswa berpartisipasi pembelajaran
Penjas melalui pengembangan
media“sprint gawang”.
√
12 Aman untuk digunakan √
109
B. Komentar dan Saran Umum
C. Simpulan
Model media permainan ini dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi
√2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil
( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )
Semarang, 30 Juni 2015
Jarak disesuaikan dengan ukuran yang sebenarnya.
110
LEMBAR EVALUASI AHLI
EVALUASI MODEL PENGEMBANGAN
STRATEGI UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN DAN
PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SPRINT GAWANG PADA SISWA
KELAS IV DI SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Materi Pokok : Pembelajaran “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan
keberanian, kesenangan, dan percaya diri
Sasaran Program : Siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal
Evaluator : Hardesi Sandi Reza, S.Pd
Tanggal : 30 Juni 2015
Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,
sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model pembelajaran
sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya diri
yang efektif dan efisien untuk proses pengembangan Penjasorkes bagi siswa
kelas IV yang dimodifikasi. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap
kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai
dengan petunjuk di bawah ini :
1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.
111
2. Evaluasi mencakup aspek model media permainan, komentar dan saran
umum, serta kesimpulan.
3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”
dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah
disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan
yang telah disediakan.
D. Kualitas Model Permainan
No.
Aspek yang dinilai
Skala penilaian
komentar
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan kompetensi
dasar.
√
2 Kejelasan petunjuk permainan. √
3 Ketepatan memilih model
permainan bagi siswa.
√
112
4 Kesesuaian memilih media alat
dan fasilitas yang digunakan.
√
5 Kesesuaian model permainan
untuk dimainkan siswa. √
6 Kesesuaian model permainan
dengan karakteristik siswa.
√
7 Mendorong perkembangan aspek
psikomotor siswa.
√
8 Mendorong perkembangan aspek
afektif siswa √
9 Dapat dimainkan siswa putra
maupun putri. √
10 Mendorong siswa aktif bergerak. √
11 Meningkatkan minat dan motivasi
siswa berpartisipasi pembelajaran
Penjas melalui pengembangan
media“sprint gawang”.
√
12 Aman untuk digunakan √
E. Komentar dan Saran Umum
Gawang sponge diberi perekat agar tidak mudah lepas.
113
F. Simpulan
Model media permainan ini dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi
√2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil
( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )
Semarang, 30 Juni 2015
Evaluator
(Hardesi Sandi Reza, S.Pd)
114
Lampiran 11 Lembar Evaluasi Ahli
LEMBAR EVALUASI AHLI
EVALUASI MODEL PENGEMBANGAN
STRATEGI UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN
DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SPRINT GAWANG
PADA SISWA KELAS IV DI SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN KENDAL
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Materi Pokok : Pembelajaran “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan
keberanian, kesenangan, dan percaya diri
Sasaran Program : Siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal
Evaluator : Drs.H. Cahyo Yuwono, M.Pd
Tanggal : 6 Agustus 2015
Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,
sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model pembelajaran
sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya diri
yang efektif dan efisien untuk proses pengembangan Penjasorkes bagi siswa
kelas IV yang dimodifikasi. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap
kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai
dengan petunjuk di bawah ini :
115
1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.
2. Evaluasi mencakup aspek model media permainan, komentar dan saran
umum, serta kesimpulan.
3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”
dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah
disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan
yang telah disediakan.
G. Kualitas Model Permainan
No.
Aspek yang dinilai
Skala penilaian
komentar
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan kompetensi
dasar.
√
2 Kejelasan petunjuk permainan. √
3 Ketepatan memilih model √
116
permainan bagi siswa.
4 Kesesuaian memilih media alat
dan fasilitas yang digunakan. √
5 Kesesuaian model permainan
untuk dimainkan siswa. √
6 Kesesuaian model permainan
dengan karakteristik siswa.
√
7 Mendorong perkembangan aspek
psikomotor siswa.
√
8 Mendorong perkembangan aspek
afektif siswa √
9 Dapat dimainkan siswa putra
maupun putri. √
10 Mendorong siswa aktif bergerak. √
11 Meningkatkan minat dan motivasi
siswa berpartisipasi pembelajaran
Penjas melalui pengembangan
media“sprint gawang”.
√
12 Aman untuk digunakan √
117
H. Komentar dan Saran Umum
I. Simpulan
Model media permainan ini dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi
√2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil
( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )
Semarang, 6 Agustus 2015
Evaluator
(Drs.H. Cahyo Yuwono, M.Pd)
Jarak disesuaikan dengan ukuran yang sebenarnya.
118
LEMBAR EVALUASI AHLI
EVALUASI MODEL PENGEMBANGAN
STRATEGI UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN
DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SPRINT GAWANG
PADA SISWA KELAS IV DI SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN KENDAL
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Materi Pokok : Pembelajaran “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan
keberanian, kesenangan, dan percaya diri
Sasaran Program : Siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean
Kabupaten Kendal
Evaluator : Hardesi Sandi Reza, S.Pd
Tanggal : 6 Agustus 2015
Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,
sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model pembelajaran
sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya diri
yang efektif dan efisien untuk proses pengembangan Penjasorkes bagi siswa
kelas IV yang dimodifikasi. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap
kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai
dengan petunjuk di bawah ini :
119
1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.
2. Evaluasi mencakup aspek model media permainan, komentar dan saran
umum, serta kesimpulan.
3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”
dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah
disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan
yang telah disediakan.
J. Kualitas Model Permainan
No.
Aspek yang dinilai
Skala penilaian
komentar
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan kompetensi
dasar.
√
2 Kejelasan petunjuk permainan. √
3 Ketepatan memilih model √
120
permainan bagi siswa.
4 Kesesuaian memilih media alat
dan fasilitas yang digunakan.
√
5 Kesesuaian model permainan
untuk dimainkan siswa. √
6 Kesesuaian model permainan
dengan karakteristik siswa.
√
7 Mendorong perkembangan aspek
psikomotor siswa.
√
8 Mendorong perkembangan aspek
afektif siswa √
9 Dapat dimainkan siswa putra
maupun putri. √
10 Mendorong siswa aktif bergerak. √
11 Meningkatkan minat dan motivasi
siswa berpartisipasi pembelajaran
Penjas melalui pengembangan
media“sprint gawang”.
√
12 Aman untuk digunakan √
121
K. Komentar dan Saran Umum
L. Simpulan
Model media permainan ini dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi
√2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil
( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )
Semarang, 6 Agustus 2015
Evaluator
(Hardesi Sandi Reza, S.Pd)
Gawang sponge diberi perekat agar tidak mudah lepas.
122
Lampiran 12 Rekapitulasi Kuesioner Ahli Sebelum Uji Lapangan
REKAPITULASI PENGISIAN KUESIONER LEMBAR EVALUASI AHLI
DRAFT PRODUK AWAL
No Aspek Penilaian
Skor Penilaian
A G
1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar. 4 4
2 Kejelasan petunjuk permainan. 3 3
3 Ketepatan memilih model permainan bagi siswa. 4 5
4 Kesesuaian memilih media alat dan fasilitas yang digunakan. 4 5
5 Kesesuaian model permainan untuk dimainkan siswa. 4 4
6 Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa. 5 5
7 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. 5 5
8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 4 4
9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri. 3 4
10 Mendorong siswa aktif bergerak. 4 3
11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi
pembelajaran Penjas melalui pengembangan media“sprint
gawang”.
4 4
12 Aman untuk digunakan 3 3
Jumlah Skor 47 49
Rata-rata 3,91 4.08
Presentase 78.3
3%
81.6
6%
Keterangan
A : Ahli Penjas
G : Ahli Pembelajaran
123
REKAPITULASI PENGISIAN KUESIONER LEMBAR EVALUASI AHLI
SEBELUM UJI COBA LAPANGAN
No Aspek Penilaian
Skor Penilaian
A G
1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar. 4 4
2 Kejelasan petunjuk permainan. 3 3
3 Ketepatan memilih model permainan bagi siswa. 4 5
4 Kesesuaian memilih media alat dan fasilitas yang digunakan. 4 5
5 Kesesuaian model permainan untuk dimainkan siswa. 4 4
6 Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa. 5 5
7 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. 5 5
8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 4 5
9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri. 4 4
10 Mendorong siswa aktif bergerak. 5 5
11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi
pembelajaran Penjas melalui pengembangan media“sprint
gawang”.
4 4
12 Aman untuk digunakan 3 3
Jumlah Skor 49 52
Rata-rata 4.08 4.33
Presentase 81.6
6%
86.6
6%
Keterangan
A : Ahli Penjas
G : Ahli Pembelajaran
124
Lampiran 13 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Standar Kompetensi :
Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar :
Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat dengan koordinasi
yang baik dalam permainan sederhana, serta nilai kerjasama, toleransi,
kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan atau diri sendiri.
Fokus
Penelitian
Aspek Indikator Sub Indikator
Strategi untuk
menumbuhkan
keberanian,
kesenangan,
dan percaya
diri dalam
pembeljaran
sprint gawang
1.
Afeksi
- Keberanian
- Kesenangan
- Percaya Diri
6) Siswa berani mencoba sprint gawang
7) Siswa berani melewati gawang dengan ketinggian 30 cm
8) Siswa mampu melanjutkan sprint gawang meskipun gawang jatuh
9) Siswa berani melakukan 3 langkah di antara gawang
10) Siswa mampu menyelesaikan keseluruhan sprint gawang
6) Siswa merasa nyaman melakukan sprint gawang
7) Siswa merasa gembira melakukan sprint gawang
8) Siswa puas dapat melakukan sprint gawang
9) Siswa berkeinginan terus untuk melakukan sprint gawang
10) Siswa merasa mendapat kepuasaan dapat melakukan sprint gawang
6) Siswa mampu melakukan start ke
125
gawang pertama 7) Siswa merasa mampu
dalam melakukan 3 langkah di antara gawang
8) Siswa merasa mampu melewati di atas gawang
9) Siswa merasa mampu melakukan pendaratan di tanah
10) Siswa merasa mampu menyelesaikan sprint gawang
2.
Kognitif
mengenai
pembelajaran
permainan
“Sprint
Gawang”
3.
Psiko-
motor
Teknik
gerakan sprint
gawang
1) Start ke gawang pertama
e. langkah f. kecepatan langkah g. Ketepatan langkah h. Tolakan anak ke gawang
pertama
2) Langkah antar gawang
e. Jumlah langkah f. Kecepatan gerakan g. Gerakan kaki h. Gerakan tangan
3) Sikap badan di atas gawang
e. Keseimbangan f. Kecongdongan badan g. Gerakan kaki h. Gerakan tangan
4) Pendaratan
e. Kecepatan f. Kecondongan badan g. Gerakan kaki h. Gerakan tangan
5) Finish
e. Kecepatan f. Membusungkan dada g. Kecondongan badan h. Gerakan tangan
126
Lampiran 14 Daftar Nama Siswa Skala Kecil
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN
PATEAN KABUPATEN KENDAL
(SEBAGAI DSAMPEL UJI COBA SKALA KECIL)
No Nama Jenis Kelamin
1 Aril Yoga Kaswari L
2 Anna Ria D.J P
3 Arif Pramana L
4 Atika Widiastuti P
5 Bagas Prasetiyo L
6 Desi Rahmawati P
7 Dewi Nurwati P
8 Dimas Setiawan L
9 Farel Abdi .A L
10 Febrianto .M L
11 Kidiyanto L
12 Khiril mahda L
13 Nanang .F L
14 Nindia Putri .A P
15 Putri Nurhayati P
16 Refa Dewi .K P
127
Lampiran 15 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Kecil
REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA
ASPEK KOGNITIF
UJI SKALA KECIL
Alternatif jawaban:
Positif : 1
Negatif : 0
No Nama Butir Soal
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aril Yoga Kaswari 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
2 Anna Ria D.J 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7
3 Arif Pramana 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 6
4 Atika Widiastuti 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7
5 Bagas Prasetiyo 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
6 Desi Rahmawati 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 8
7 Dewi Nurwati 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
8 Dimas Setiawan 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5
9 Farel Abdi .A 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
10 Febrianto .M 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6
11 Kidiyanto 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7
12 Khiril mahda 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
13 Nanang .F 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
14 Nindia Putri .A 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7
15 Putri Nurhayati 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
16 Refa Dewi .K 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
Jumlah 115
Presentase(115/160x100%) 71,87%
128
Lampiran 16 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Kecil
REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA
ASPEK AFEKTIF
UJI SKALA KECIL
No Nama Nilai Indikator Sikap Jumlah
Keberanian Kesenangan Percaya
Diri
1 Aril Yoga Kaswari 4 3 2 10
2 Anna Ria D.J 3 3 2 7
3 Arif Pramana 2 4 3 9
4 Atika Widiastuti 3 2 3 8
5 Bagas Prasetiyo 4 3 3 10
6 Desi Rahmawati 2 3 1 6
7 Dewi Nurwati 3 3 2 8
8 Dimas Setiawan 3 4 2 9
9 Farel Abdi .A 4 3 3 10
10 Febrianto .M 3 3 3 9
11 Kidiyanto 4 2 3 9
12 Khiril mahda 4 3 3 10
13 Nanang .F 3 3 2 8
14 Nindia Putri .A 4 2 1 7
15 Putri Nurhayati 4 3 2 89
16 Refa Dewi .K 3 3 1 7
Jumlah 136
Presentase(136/192x100%) 70,83%
129
Lampiran 17 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Kecil
REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA
ASPEK PSIKOMOTOR
UJI SKALA KECIL
No Nama Nilai Indikator Psikomotor Jumlah
Star
ke
ga-
wang
perta-
ma
Lang-
kah
di
anta-
ra ga-
wang
Sikap
ba-
dan
di
atas
ga-
wang
Pen-
dara-
tan
Finish
1 Aril Yoga Kaswari 4 4 2 2 3 15
2 Anna Ria D.J 3 2 2 3 4 13
3 Arif Pramana 3 4 3 3 3 16
4 Atika Widiastuti 3 2 1 2 4 12
5 Bagas Prasetiyo 3 2 2 4 2 13
6 Desi Rahmawati 2 1 2 2 3 10
7 Dewi Nurwati 1 2 3 2 3 11
8 Dimas Setiawan 3 2 3 2 4 14
9 Farel Abdi .A 4 3 4 2 3 16
10 Febrianto .M 3 3 2 3 4 15
11 Kidiyanto 4 4 3 3 4 18
12 Khiril mahda 3 4 3 3 3 16
13 Nanang .F 4 2 2 3 4 15
14 Nindia Putri .A 2 2 1 3 3 11
15 Putri Nurhayati 3 1 2 2 4 12
16 Refa Dewi .K 3 2 3 3 4 15
Jumlah 222
Presentase (222/320x100%) 69.37%
130
Lampiran 18 Daftar Nama Siswa Skala Besar
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN
PATEAN KABUPATEN KENDAL
(SEBAGAI DSAMPEL UJI COBA LAPANGAN)
No Nama Jenis Kelamin
1 Aril Yoga Kaswari L
2 Anna Ria D.J P
3 Arif Pramana L
4 Atika Widiastuti P
5 Bagas Prasetiyo L
6 Desi Rahmawati P
7 Dewi Nurwati P
8 Dimas Setiawan L
9 Farel Abdi .A L
10 Febrianto .M L
11 Kidiyanto L
12 Khiril mahda L
13 Nanang .F L
14 Nindia Putri .A P
15 Putri Nurhayati P
16 Refa Dewi .K P
17 Riyan Dwi .H L
18 Rizky Dani .S L
19 Selly Dwi .S P
20 Septia Virgiyanti P
21 Bayu Septiawan L
22 Dea Lova .R P
23 Ilham Dimas. S L
24 Kendi Dwi .R L
25 Slamet Ananda L
26 Supriyanto L
27 Anna Mariyana P
28 Aprilia Safitri P
29 Juwita Eka .L P
30 Nadia Z.U P
31 Salwa Nadia .O P
32 Via Frestiana P
131
Lampiran 19 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Besar
REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA ASPEK AFEKTIF
UJI SKALA BESAR
No Nama Nilai Indikator Sikap Jumlah
Keberanian Kesenangan Percaya
Diri
1 Aril Yoga Kaswari 4 3 4 11
2 Anna Ria D.J 3 3 2 8
3 Arif Pramana 3 4 3 10
4 Atika Widiastuti 4 4 3 11
5 Bagas Prasetiyo 4 3 3 10
6 Desi Rahmawati 2 4 1 7
7 Dewi Nurwati 3 3 4 10
8 Dimas Setiawan 4 3 2 9
9 Farel Abdi .A 4 3 4 11
10 Febrianto .M 4 3 3 10
11 Kidiyanto 3 2 3 8
12 Khiril mahda 4 3 4 11
13 Nanang .F 4 3 2 9
14 Nindia Putri .A 2 3 2 7
15 Putri Nurhayati 3 3 3 9
16 Refa Dewi .K 3 3 1 7
17 Riyan Dwi .H 3 4 3 10
18 Rizky Dani .S 4 3 2 9
19 Selly Dwi .S 3 3 2 8
20 Septia Virgiyanti 2 3 3 8
21 Bayu Septiawan 4 3 4 11
22 Dea Lova .R 2 3 2 7
23 Ilham Dimas. S 4 4 3 11
24 Kendi Dwi .R 4 4 3 11
25 Slamet Ananda 3 4 3 10
26 Supriyanto 3 4 3 10
27 Anna Mariyana 2 3 2 7
28 Aprilia Safitri 4 4 3 11
29 Juwita Eka .L 3 3 2 8
30 Nadia Z.U 3 2 2 7
31 Salwa Nadia .O 3 2 3 8
32 Via Frestiana 2 3 2 7
Jumlah 291
Presentase(291/384x100%) 75,78%
132
Lampiran 20 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Besar
REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA
ASPEK KOGNITIF
UJI SKALA BESAR
Alternatif Jawaban:
Positif : 1
Negatif : 0
No Nama Butir Soal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aril Yoga Kaswari 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7
2 Anna Ria D.J 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6
3 Arif Pramana 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7
4 Atika Widiastuti 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
5 Bagas Prasetiyo 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
6 Desi Rahmawati 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
7 Dewi Nurwati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
8 Dimas Setiawan 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6
9 Farel Abdi .A 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8
10 Febrianto .M 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7
11 Kidiyanto 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
12 Khiril mahda 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7
13 Nanang .K 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
14 Nindia Putri .A 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6
15 Putri Nurhayati 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
16 Refa Dewi .K 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7
17 Riyan Dwi .H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
18 Rizky Dani .S 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8
19 Selly Dwi .S 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
20 Septia Virgiyanti 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7
21 Bayu Septiawan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
22 Dea Lova .R 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
23 Ilham Dimas. S 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
24 Kendi Dwi .R 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7
25 Slamet Ananda 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
26 Supriyanto 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
27 Anna Mariyana 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 7
28 Aprilia Safitri 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
29 Juwita Eka .L 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
30 Nadia Z.U 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
31 Salwa Nadia .O 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7
32 Via Frestiana 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7
Jumlah 244
Presentase(244/320x100%) 76,25%
133
Lampiran 21 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Besar
REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA
ASPEK PSIKOMOTOR
UJI SKALA BESAR
No Nama Nilai Indikator Psikomotor Jumlah
Star ke ga-wang perta-ma
Lang-kah di anta-ra ga-wang
Sikap ba-dan di atas ga-wang
Pen-dara-tan
Finish
1 Aril Yoga Kaswari 4 4 3 3 3 17
2 Anna Ria D.J 3 3 2 3 4 15
3 Arif Pramana 3 2 3 3 4 15
4 Atika Widiastuti 3 3 1 2 2 11
5 Bagas Prasetiyo 4 2 2 3 3 14
6 Desi Rahmawati 2 2 2 3 3 12
7 Dewi Nurwati 2 2 1 2 3 10
8 Dimas Setiawan 3 3 3 2 4 15
9 Farel Abdi .A 4 4 2 2 3 15
10 Febrianto .M 3 3 2 3 3 14
11 Kidiyanto 4 4 3 3 4 18
12 Khiril mahda 4 4 3 4 4 19
13 Nanang .F 4 3 3 4 4 18
14 Nindia Putri .A 3 2 3 3 4 15
15 Putri Nurhayati 4 1 2 3 4 14
16 Refa Dewi .K 3 2 4 3 4 16
17 Riyan Dwi .H 4 3 4 2 4 17
18 Rizky Dani .S 4 3 2 3 3 15
19 Selly Dwi .S 3 3 3 3 4 16
20 Septia Virgiyanti 4 2 2 3 3 14
21 Bayu Septiawan 3 3 4 3 4 17
22 Dea Lova .R 4 3 2 4 3 16
23 Ilham Dimas. S 4 3 3 4 4 18
24 Kendi Dwi .R 3 3 4 3 4 17
25 Slamet Ananda 4 4 3 3 4 18
26 Supriyanto 4 4 3 4 4 19
27 Anna Mariyana 4 3 3 4 3 16
28 Aprilia Safitri 3 3 1 3 4 14
29 Juwita Eka .L 3 2 2 3 4 14
30 Nadia Z.U 4 3 3 2 3 15
31 Salwa Nadia .O 3 1 2 3 4 13
32 Via Frestiana 3 2 3 3 4 15
Jumlah 492
Presentase (492/640x100%) 76.87%
134
Lampiran 22 Dokumentasi Observasi Awal
DOKUMENTASI OBSERVASI AWAL
135
Lampiran 23 Dokumentasi Skala Kecil
Pemanasan
Kegiatan Inti
136
Foto Bersama Kepala Sekolah
137
Lampiran 24 Dokumentasi Skala Besar
Pemanasan
Kegiatan Inti