PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TEMA 3 SUBTEMA 1...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TEMA 3 SUBTEMA 1...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TEMA 3
SUBTEMA 1 MATERI HEWAN DAN TUMBUHAN
DI LINGKUNGAN RUMAHKU MENGGUNAKAN
STRATEGI SYNERGETIC TEACHING PADA SISWA
KELAS IV SDN TINGKIR LOR 01 KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik
OLEH
SILMI KAFFAH
23040-15-0151
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
ii
Logo
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TEMA 3
SUBTEMA 1 MATERI HEWAN DAN TUMBUHAN
DI LINGKUNGAN RUMAHKU MENGGUNAKAN
STRATEGI SYNERGETIC TEACHING PADA SISWA
KELAS IV SDN TINGKIR LOR 01 KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik
OLEH
SILMI KAFFAH
23040-15-0151
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Silmi Kaffah
NIM : 23040-15-0151
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Peningkatan Hasil Belajar IPA Tema 3 Subtema 1
Materi Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku Menggunakan Strategi Synergetic Teaching
Pada Kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019
Telah kami setujui untuk dimonaqosahkan.
Salatiga, 26 Agustus 2019
Pembimbing
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
NIP. 19570520 198601 1 001
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Silmi Kaffah
NIM : 23040-15-0151
Fakultas : FTIK
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk publikasikan oleh Perpustakaan IAIN
Salatiga.
v
vii
MOTTO
“Guru mulia karena kehadirannya menginspirasi dan menggerakkan. Profesi guru
adalah profesi yang mulia.” (Anies Baswedan)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-
Nya, skripsi ini penulis persembahan untuk:
1. Orang tua saya ayahanda dan ibunda tercinta Bapak Juwaidi dan Ibu
Salfiyah yang selama ini telah sabar membimbing dan mendidik penuh
dengan kasih sayang serta yang tidak pernah lelah selalu mendo’akan
dalam setiap kondisi apapun.
2. Saudara-saudara kandungku Mas Muhammad Imamul Umam, Mas
Awwin Haqqol Walid, Najwa Nisvi Ramadhani dan seluruh keluarga
besar Bani Mahfudz yang selalu menuntuntun dan mendo’akanku.
3. Sahabat-sahabat setiaku The Gons (Nur, Rahmatika, Septi, Khoier, luluk,
chika, puput) yang dari semester awal sampai akhir susah senang selalu
bersamaku dan selalu menyemangatiku.
4. Teman ciwi-ciwi Ash-Shafiyya Qur’ani yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu yang selalu memotivasiku untuk berada dijalan yang benar.
5. Teman-teman PGMI 2015 IAIN Salatiga.
6. Segenap guru dan karyawan SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga, yang
sudah membantu saya melaksanakan penelitian skripsi ini.
7. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku dosen pembimbing yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Alhamdulillah, puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan berkat, rahmat, dan kasih-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Tema 3
Subtema 1 Materi Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Menggunakan
Strategi Synergetic Teaching Pada Siswa Kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.”
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan, dan sumbang saran dari segala pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada terhomat:
1. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag;
2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Prof. Dr. Mansur, M.Ag;
3. Ketua program studi PGMI IAIN Salatiga, Dr. Peni Susapti, M.Si;
4. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing, mengarahkan, memotivasi, dan meluangkan waktunya untuk
meberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;
5. Andar Ifazatul Nurlatifah, M.Pd.I. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingannya
x
6. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah meberikan ilmu
dan bantuan kepada penulis;
7. Muhammad Rohani, S.Pd. selaku kepala SDN Tingkir Lor 01 yang telah
memberikan izin melakukan penelitian di SDN Tingkir Lor 01;
8. Ulya Nurul Aini, S.Pd. selaku guru kelas IV SDN Tingkir Lor 01 yang telah
berkenan bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat berjalan
dengan lancar;
9. Siswa kelas IV SDN Tingkir Lor 01 yang telah mendukung dan membantu
dalam penelitian;
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat berkah dan karunia yang
berlimpah dari Allah SWT. dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
xi
ABSTRAK
Kaffah, Silmi. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Tema 3 Subtema 1 Materi
Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Menggunakan Strategi
Synergetic Teaching Pada Siswa Kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs.Sumarno
Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Strategi Synergetic Teaching.
Hasil belajar IPA di SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga masih terhitung
rendah terlihat dari data hasil belajar siswa yang belum mencapai KBM (Kriteria
Belajar Minimal) yaitu 70. Dalam pembelajaran siswa masih sulit memahami
,materi yang disampaikan guru kurang adanya antusias siswa dalam mengikuti
pelajaran. Oleh karena itu perlu adanya penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN
Tingkir Lor 01 Kota Salatiga dengan menggunakan penerapan strategi Synergetic
Teaching dalam proses pembelajaran. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah
apakah strategi Synergetic Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA tema 3
subtema 1 materi Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pada siswa
kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 dan
apakah penerapan strategi Synergetic Teaching dapat mencapai target KBM kelas
(85%) pada siswa kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga tahun pelajaran
2018/2019.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi/ pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV
SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga yang berjumlah 33 siswa meliputi 15 siswa
laki-laki dan 18 siswa perempuan. Pengumpulan data menggunakan metode
observasi, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara statistic menggunakan
rumus presentase, apabila ≥85% siswa tuntas maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan
strategi Synergetic Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat
dari hasil persentase hasil belajar siswa pada setiap siklus yang selalu meningkat,
yaitu yang dari awalnya Pra Siklus memiliki ketuntasan 36,36% kemudian
mengalamai peningkatan pada siklus I sebesar 66,66%, siklus II sebesar 75,75%,
dan siklus III 100%. Dengan data tersebut membuktikan bahwa adanya
peningkatan pada pencapaian hasil belajar siswa.
xii
DAFTAR ISI
Sampul .................................................................................................................... i
Logo ........................................................................................................................ ii
Judul ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................................... iv
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................. v
Halaman Pengesahan Kelulusan ........................ Error! Bookmark not defined.
Halaman Motto ................................................................................................... vii
Halaman Persembahan ..................................................................................... viii
Kata Pengantar .................................................................................................... ix
Abstrak .................................................................................................................. xi
Daftar Isi .............................................................................................................. xii
Daftar Tabel.........................................................................................................xv
Daftar Gambar....................................................................................................xvi
Daftar Lampiran...............................................................................................xvii
BAB I Pendahuluan .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6
E. Hipotesis Penelitian Dan Indikator Keberhasilan ....................................... 7
F. Definisi Operasional ........................................................................................ 8
G. Metode Penelitian .......................................................................................... 10
H. Sistematika Penulisan ................................................................................... 17
BAB II Landasan Teori ...................................................................................... 18
xiii
A. Kajian Teori ................................................................................................... 18
1. Belajar dan Hasil Belajar ................................................................. 18
2. Pembelajaran IPA di SD .................................................................. 32
3. Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku ......................... 38
4. Strategi Synergetic Teaching ............................................................ 46
5. Kriteria Belajar Minimal (KBM) .................................................... 54
B. Kajian Pustaka .............................................................................................. 58
BAB III Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 60
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 60
1. Gambaran Umum SDN Tingkir Lor 01 .......................................... 60
2. Waktu Penelitian ............................................................................... 66
B. Data Siswa Kelas IV SDN Tingkir Lor 01 ................................................... 66
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ............................ Error! Bookmark not defined.
1. Siklus I ................................................................................................ 69
2. Siklus II .............................................................................................. 73
3. Siklus III ............................................................................................. 77
BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ...................................................... 81
A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 81
1. Pra Siklus ......................................................................................... 811
2. Siklus I .............................................................................................. 844
3. Siklus II ............................................................................................ 955
4. Siklus III ................................................ Error! Bookmark not defined.5
BAB V Penutup ................................................................................................ 1144
A. Kesimpulan .................................................................................................. 114
B. Saran ......................................................................................................... 11515
Daftar Pustaka
xiv
Lampiran-Lampiran
Daftar Riwayat Hidup
Daftar SKK
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru dan Pembagian Tugas Mengajar.................................63
Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa SDN Tingkir Lor 01......................................64
Tabel 3.3 Data Sarana Prasarana dan Fasilitas.............................................65
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas IV.....................................................................67
Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Pra Siklus..........................................................82
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I.................................................86
Tabel 4.3 Data Peningkatan Pencapaian KBM Siklus I...............................89
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru Siklus I...................................................90
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I..................................................94
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ...............................................97
Tabel 4.7 Data Peningkatan Pencapaian KBM Siklus II.............................100
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Guru Siklus II................................................101
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II...............................................104
Tabel 4.10 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III...........................................108
Tabel 4.11 Data Peningkatan Pencapaian KBM Siklus III..........................110
Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Guru Siklus III.............................................111
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Persiklus...............................115
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Rancangan PTK
Gambar 2. Guru Melakukan Apersepsi Pada Siklus I
Gambar 3. Kelompok 1 Belajar di Kelas Pada Siklus I
Gambar 4. Kelompok 2 Belajar di Perpustakaan Pada Siklus I
Gambar 5. Siswa Berdiskusi Pada Siklus II
Gambar 6. Siswa dan Guru Tanya Jawab Pada Siklus II
Gambar 7. Siswa Mengerjakan Tes Pada Siklus II
Gambar 8. Kelompok Siswa Belajar Sendiri Pada Siklus III
Gambar 9. Kelompok Siswa Belajar di Kelas Pada Siklus III
Gambar 10. Siswa Berdiskusi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I
Lampiran 2 RPP Siklus II
Lampiran 3 RPP Siklus III
Lampiran 4 Hasil Belajar Siswa
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran 10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 11 Program Semester Kelas IV
Lampiran 12 Dokumentasi
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian
Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 15 Surat Pembimbing
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 17 Lembar Konsultasi
Lampiran 18 Nilai SKK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peran pendidikan dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting, yaitu
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan menuntut orang-orang
terlibat didalamnya untuk bekerja sama dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan yang semakin maju
Ilmu Pengetahuan Alam menjadi salah satu ilmu yang sangat penting. Dalam
pendidikan peran aktif seorang guru atau pendidik memang dibutuhkan,
namun penerapan model pembelajaran juga harus diperhatikan. Oleh karena
itu, guru berupaya kreatif mencoba berbagai cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dengan melibatkan semua peserta didik
dalam pembelajaran. Peserta didik dituntut kreatif dalam berinteraksi dengan
sesama teman, guru maupun bahan ajar dengan segala alat bantunya, sehingga
pada akhirnya hasil pembelajaran dapat meningkat.
Didalam kelas pendidik diharapkan bisa membangkitkan aktifitas
belajar siswa serta membuat siswa dapat memahami materi yang telah
disampaikan. Maka dari itu, pendidik dituntut lebih bisa menciptakan dan
membangkitkan minat belajar IPA pada siswa, sehingga dapat mempengaruhi
cara belajar siswa yang sebelumnya menjadi lebih aktif dan meningkatkan
ketertarikan siswa dalam memahami lebih dalam materi pelajaran IPA.
Seiring dengan perkembangan pendidikan yang makin beragam
banyak model-model strategi dan media pembelajaran yang dapat digunakan
2
untuk menyampaikan pelajaran dikelas. Sehingga sebagai guru harus bisa
mengemas pelajaran IPA menjadi pelajaran yang mudah dipahami dan
menyenangkan bagi siswa. Tindakan yang dapat dilakukan seorang guru untuk
lebih mengoptimalkan efektifitas pembelajaran klasikal adalah dengan adanya
penggunaan strategi pembelajaran yang mana dapat diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan
efektivitas kegiatan yang dilakukan peserta didik (Majid,2014: 6).
Hardy, Langley, dan Rose dalam Sudjana (1986) mengemukakan
Strategy is perceived as a plan or a set of explicit intention preceeding and
controlling actions (strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang
mendahului dan mengendalikan kegiatan).
Strategi pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan pendidik
peserta didik dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan
tentang metode prosedur atau teknik yang digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung (Zainal Aqib, 2016: 8).
Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena
untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil
yang optimal. Tanpa strategi yang jelas proses pembelajaran tidak akan
terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai
secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak akan dapat berlangsung
secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran sangat berguna baik bagi guru
maupun siswa. Bagi guru, strategi dapat dijadikan sebagai pedoman dan acuan
3
bertindak yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa,
penggunaa strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar
(mempemudah dan mempercepat memahaimi isi pembelajaran), karena setiap
strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran.
(Wena,2011: 2-3)
Tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan tinggi
rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau perilaku peserta didik setelah mengalami
kegiatan belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari nilai ulangan harian belajar
siswa yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kemampuan
belajar, kecerdasan anak, dan kesiapan belajar anak. Dan faktor eksternal
seperti sekolah, keluarga dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu untuk
memperoleh hasil belajar siswa yang memuaskan salah satunya dengan
adanya peningkatan kualitas belajar siswa melalui penerapan berbagai model
strategi dan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru yang mengajar
mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga pada
tanggal 15 Oktober 2018 bahwa, telah ditemukan permasalahan yang
berkaitan dengan hasil belajar peserta didik, sulitnya peserta didik dalam
menerima materi IPA, kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pelajaran
yang mana hasil belajar peserta didik masih banyak yang nilainya di bawah
KBM (Ketuntasan Belajar Minimal). Masalah tersebut berkaitan dengan
penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
4
kultural, emosional, dan intelektual. Suatu metode atau strategi yang sering
digunakan dalam proses pembelajaran sama untuk semua siswa, padahal
karakteristik setiap peserta didik berbeda. Selain itu strategi yang digunakan
kurang variatif menyebabkan kurangnya minat siswa dalam pembelajaran.
Metode ceramah sering digunakan membawa hasil belajar yang cukup baik
namun tidak jarang metode tersebut membuat siswa semakin malas dan bosan.
Selain dari peserta didik muncul permasalahan dari pendidik yang
masih menerangkan materi pelajaran hanya dengan metode ceramah tanpa
menggunakan strategi pembelajaran. Sebaiknya dalam penyampaian materi
IPA bukan hanya melalui metode ceramah saja tetapi harus ada strategi
pembelajaran yang aktif bagi peserta didik. Salah satu contoh strategi
pembelajaran aktif yaitu strategi Synergetic Teaching, cara penyampaian
peserta didik yang telah mempunyai pengalaman-pengalaman berbeda
mempelajari yang sama untuk membandingkan catatan-catatan (Silberman,
2009: 113).
Terlihat dari data yang diperoleh pada mata pelajaran IPA kelas IV,
bahwa rata-rata hasil belajar yaitu 61,8 dibawah KBM yang ditentukan yaitu
70. Dari jumlah keseluruhan kelas IV yaitu 33 siswa, terdapat 21 siswa
(63,63%) yang nilainya dibawah KBM, sedangkan sisanya 12 siswa (36,36%)
diatas KBM. Dimana indikator keberhasilan yang seharusnya dicapai yaitu
mencapai 85%, sedangkan data tersebut rata-rata nilai yang telah dicapai
dibawah dari 85%. Maka dari itu perlu adanya perbaikan nilai dengan
5
diadakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas IV SDN
Tingkir Lor 01 Kota Salatiga.
Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas, peneliti menawarkan
sebuah solusi untuk suatu pembelajaran yang dilakukan menggunakan strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran memiliki kekuatan positif dan bersinergi
sehingga mampu mengubah tingkah laku peserta didik kearah kreatif, aktif
dan dinamis. Pada pembelajaran IPA tema 3 subtema 1 materi hewan dan
tumbuhan dilingkungan rumahku peneliti mencoba menggunakan strategi
Synergetic Teaching guna meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk menyelasaikan permasalahan diatas peneliti terinspirasi
melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar IPA Tema 3 Subtema 1 Materi Hewan dan Tumbuhan Di lingkungan
Rumahku Menggunakan Strategi Synergetic Teaching Pada Siswa Kelas IV
SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah yang
akan diteliti sebagai berikut:
1. Apakah strategi Synergetic Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA
tema 3 subtema 1 materi hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku
pada siswa kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019
6
2. Apakah penerapan strategi Synergetic Teaching dapat mencapai target
KBM kelas (85%) pada siswa kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini
adalah
1. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA Tema 3 Subtema 1 Materi Hewan
dan Tumbuhan Dilingkungan Rumahku Menggunakan Strategi Synergetic
Teaching Pada Siswa Kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
2. Untuk mencapai target KBM kelas (85%) melalui penerapan strategi
Synergetic Teaching pada siswa kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan teori strategi
Synergetic Teaching.
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah
Memberikan sumbangan bagi sekolah yang berguna dalam
kegiatan pembelajaran guna meningkatka mutu pendidikan khususnya
mata pelajaran IPA.
7
b. Guru
Dapat dijadikan pedoman penggunaan Strategi Synergetic
Teaching oleh guru yang bersangkutan dikelas IV.
c. Siswa
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
E. Hipotesis Penelitian Dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Penggunaan strategi Synergetic
Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Hewan dan
Tumbuhan Di lingkungan Rumahku pada siswa kelas IV SDN Tingkir Lor
01 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan strategi Synergetic Teaching dalam kegiatan belajar
mengajar dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai.
Indikator yang dipakai peneliti dalam hal ini KBM mata pelajaran IPA di
SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga. Peneliti berharap peserta didik mampu
mencapai indikator atau standar yang telah ditentukan, sehingga penelitian
yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Indikator tersebut adalah
sebagai berikut:
8
a. Secara Individu
Peserta didik diharapkan dapat mencapai nilai ≥ 70 dalam materi
pembelajaran IPA
b. Secara Klasikal
Secara klasikal peserta didik dinyatakan berhasil apabila dalam
satu kelas tersebut siswa yang mendapat nilai ≥ 70 mencapai
presentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata
lain 85% dari peserta didik yang ada didalam kelas tersebut tuntas
mencapai KBM kelas.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah persepsi dalan penafsiran judul penelitian ini,
berikut dijelaskan tentang maksud yang terkandung dalam judul penelitian
tindakan kelas sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru
menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang
berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional
(Susanto, 2013: 5).
9
2. IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Proses pembelajaran IPA menitik beratkan pada suatu proses
penelitian. Hal ini terjadi ketika belajar IPA mampu meningkatkan proses
berpikir peserta didik untuk memahami fenomena-fenomena alam. Hal ini
disebabkan karena IPA berawal dari suatu proses penemuan oleh para ahli,
misalnya Archimedes mampu menentukan hokum Archimedes ketika
beliau diminta raja untuk mengetahui berat emas pada mahkotanya (Widi
Wisudawati, 2014:10).
10
3. Strategi
Strategi pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan pendidik
peserta didik dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran harus mengandung
penjelasan tentang metode prosedur atau teknik yang digunakan selama
proses pembelajaran berlangsung (Zainal Aqib, 2016: 8).
Strategi yaitu suatu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran bersifat konseptual dan
untuk mengimplementasikannya perlu adanya berbagai metode
pembelajaran yang tepat sehingga sampai pada tujuan yang hendak
dicapai.
4. Synergetic Teaching
Strategi ini merupakan strategi yang menggabungkan dua cara
belajar yang berbeda. Strategi ini memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk salaing berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan
cara yang berbeda dengan membandingkan catatan (Hisyam Zaini,
2008:35).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau dalam Bahasa Inggris disebut Classroom Action Research
(CAR). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan suatu
perencanaan dalam bentuk tindakan dalam kegiatan belajar mengajar
11
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas pada waktu
tertentu secara bersama.
Pada hakekatnya tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk menghasilkan
pengetahuan. Hasil dan penggunaan pengetahuan ini berpangkal dan
dikondisikan oleh tujuan utama tersebut. Peningkatan kualitas
pembelajaran mencangkup penyadaran akan nilai-nilai yang akhirnya
dapat dilembagakan, misalnya peningkatan aktivitas dan kreativitas
peserta didik dalam pembelajaran. Meskipun demikian, hasil akhir dari
peningkatan kualitas pembelajaran bukan merupakan jaminan proses awal
yang benar (Mulyasa, 2011: 37).
Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) karena sangat bermanfaat bagi guru untuk
meningkatkan mutu dan hasil belajar di kelas. Dengan adanya
permasalahan yang terjadi di kelas IV SDN Tingkir Lor 01 yaitu
rendahnya hasil belajar pelajaran IPA. Melalui pelaksanaan tahapan-
tahapan PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul
dikelas.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dilaksanakan di SDN Tingkir Lor 01 Kota
Salatiga dengan subjek penelitian yaitu semua peserta didik kelas IV SDN
Tingkir Lor 01 Kota Salatiga yang berjumlah 33 siswa dan subjek
12
penelitian selanjutnya yaitu guru yang mengampu mata pelajaran IPA di
kelas IV atas nama Ulya Nurul Aini, S.Pd.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Arikunto (2006: 20) menjelaskan ada beberapa tahap penelitian
tindakan kelas yaitu terdiri dari empat tahap, sebagai berikut:
a. Planning (Tahap Rencana)
Planning merupakan bagian awal yang harus dilakukan sebelum
seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan
meliputi:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan strategi Synergetic Teaching
2) Mempersiapkan soal yang akan diujikan di lembar kegiatan siswa
b. Action (Tahap Tindakan)
Pada tahap Action peneliti menyusun pembelajaran dengan tiga
tahap penelitian, yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Penerapan pada tahap ini dilaksanakan sesuai dengan RPP
sebagai panduan. Kemudian berkonsultasi kepada guru kelas untuk
mendapatkan informasi.
c. Observation (Tahap Pengamatan)
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan
yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar pengamatan tersebut
digunakan untuk mengetahui jalannya penggunaan strategi Synergetic
Teaching. Pengamtan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
13
tindakan dalam waktu yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk
memperoleh data yang akurat bagi perbaikan siklus berikutnya.
Pengamatan dilakukan terhadap guru dan peserta didik, pengamatan
guru bermaksud untuk mengetahui kemampuan guru dalam
menerapkan strategi Synergetic Teaching, penggunaan sedangkan
pengamatan terhadap peserta didik dilakukan untuk mengetahui
peserta didik dalam proses pembelajaran.
d. Reflection (Tahap Refleksi)
Hasil refleksi ini akan menjadi landasan untuk menentukan
perencanaan tindakan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Melihat
hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamatan yang telah diisi.
Arikunto, dkk (2014: 16) mengemukakan empat tahapan dalam
pelaksanakan PTK. Tahapan tersebut dapat ditampilkan pada gambar 1.1:
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
SIKLUS II
Pelaksana
an
Pelaksana
an Pengamatan
Refleksi
Refleksi
?
Perencanaan
14
4. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengambil data penelitian. Alat yang digunakan untuk mengambil data
penelitian antara lain:
a. Lembar Observasi
Terdapat dua lembar observasi yaitu bagi guru, digunakan untuk
mengamati secara langsung kegiatan guru dalam proses pembelajaran
mata pelajaran IPA dikelas IV. Dan bagi peserta didik, digunakan
untuk mengamati secara langsung minat belajar peserta didik dalam
proses pembelajaran IPA di kelas.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual
dengan tujuan memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,
maupun elektronik. Dokumentasi pada penilitian ini adalah foto-foto
pada saat peneliti melakukan penelitian.
d. Lembar tes
Lembar tes berupa soal-soal tes yang digunakan mengetahui
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
15
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan
masalah yang dikaji, telah ditempuh pengumpulan data dengan berbagai
cara yaitu melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Keempat
instrument tersbut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah proses mengamati dan mencatat secara sistematis
mengenai tingkat kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran
berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar oleh guru dan
peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
pelajaran IPA.
b. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti terhadap
guru kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga dengan cara mencari
informasi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui ketercapaian
pengguanaan strategi pembelajaran Synergetic Teaching terhadap hasil
belajar peserta didik, sebagai bahan evaluasi dan refleksi untuk siklus
selanjutnya.
c. Tes
Tes merupakan kegiatan dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
16
d. Dokumentasi
Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh foto
kegiatan peserta didik di kelas IV saat proses kegiatan belajar
mengajar IPA berlangsung.
6. Analisis Data Penelitian
Analisis data digunakan pada prinsipnya menggunaan analisis
deskriptif. Analisis ini diperoleh setelah mendapatkan hasil pembelajaran
dan kemudian dapat membandingkan antar siklus. Dalam Djamarah (2000:
226) untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar klasikal dapat
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
P
Keterangan:
P : Jumlah nilai dalam persentas
F : Jumlah siswa yang telah tuntas belajar
N : Jumlah seluruh siswa
Pengolahan hasil setiap masing-masing siklus dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan perhitungan rata-rata, untuk mengetahui
perubahan rata-rata dari pra siklus, siklus I sampai siklus III. Perhitungan
rata-rata dapat dirumusan sebagai berikut:
M=
Keterangan:
M : Mean (nilai rata-rata)
17
ƩX : Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai
setiap siswa
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Meliputi latar belakang, rumusan masalah,tujuan penelitian, hipotesis
penelitian dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional,
metode penelitian , dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
Meliputi tentang pengertian hasil belajar, IPA, Tema 3 subtema 1
hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku, dan strategi Synergetic
Teaching beserta kelebihan dan kelemahannya.
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Meliputi gambaran umum subjek penelitian pelaksanaan penelitian
yang berisi deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II, dan siklus III, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Menjelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan meliputi
deskripsi per siklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan, refleksi
keberhasilan dan kegagalan.
BAB V : Penutup
Berisi kesimpulan dan saran-saran dari penulis.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses perubahan yang
didalamnya mencangkup segala sesuatu yang dipikirkan dan
dikerjakan oleh seseorang. Menurut E.R. Hilgard dalam Susanto
(2013: 3) belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap
lingkungan. Perubahan yang dimaksud mencangkup pengetahuan,
kecakapan, tingkah laku, dan diperoleh melalui latihan (pengalaman).
Hilgard menegaskan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu
yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembiasaan,
pengalaman dan sebagainya.
Dalam Rifa’I (2012: 66) menyatakan bahwa belajar merupakan
proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu
mencangkup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang.
Belajar memegang peran penting di dalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.
Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar,
seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang
peranan penting dalam proses psikologis.
19
Menurut Slameto (2013: 2) menyatakan bahwa belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Rifa’I (2012: 66) menjelaskan pengertian belajar menurut para
ahli, yaitu:
1) Belajar menurut Gage dan Berliner (1983: 252) menyatakan
bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organism
mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
2) Belajar menurut Morgan et.al. (1986:140) menyatakan bahwa
belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi
karena hasil dari praktik atau pengalaman.
3) Belajar menurut Slavin (1994: 3) menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh
pengalaman.
4) Belajar menurut Gagne (1977: 3) menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang
berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan
perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
Sejalan dengan pengertian-pengertian tersebut Hamalik (2008:
36) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the
modification or strengthening of behavior through experiencing)
20
Artinya, belajar adalah merupakan suatu proses suatu kegiatan dan
bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan
tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami.
Berkaitan dengan belajar sebagaimana terdapat dalam surah Al-
Taubah ayat 122. Allah SWT berfirman:
Artinya:
Tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.
Dari sambungan ayat diatas mengandung beberapa tafsir. Telah
dijelaskan dalam ayat tersebut yaitu tidaklah patut bagi orang-orang
mukmin dan juga tidak dituntut supaya mereka seluruhnya berangkat
menyertai setiap utusan perang. Dalam Islam hukum perang yaitu
fardhu kifayah yang apabila telah dilaksanakan oleh sebagian maka
gugurlah yang lain. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa dari
sebagian kaum untuk tidak mengikuti perang melainkan untuk
21
mendalami ilmu agama dan bersedia mengajarkannya di tempat-
tempat pemukiman serta memahamkan orang-orang tentang agama.
Ayat ini menerangkan tentang hukum-hukum yang membahas
tentang perjuangan atau jihad. Jihad dalam ayat ini bermaksud jihad
dalam mencari ilmu dan mendalami agama. Artinya, bahwa
pendalaman ilmu agama itu merupakan salah satu cara berjuang dalam
ajaran agama Islam dimana merupakan rukun terpenting dalam
menyeru kepada Allah SWT. Ini merupakan isyarat tentang wajibnya
pendalaman ilmu agama. Jihad itu dapat dilakukan dengan harta dan
kekayaan dapat pula dengan jiwa. Barang siapa mampu melakukan
semuanya, maka wajib baginya, tetapi jika hanya dapat salah satunya
maka yang ia mampuilah yang wajib baginya.
QS At-Taubah: 122 ini merupakan sebagai acuan dalam
kewajiban kita dalam belajar mengajar. Jadi kita harus menuntut ilmu
kemana saja terutama ilmu yang mengajarkan tentang agama, karena
menuntut ilmu mrupakan kewajiban bagi setiap mukmin yang
pahalanya disamakan dengan berjuang di medan perang.
Dalam Baharudin (2008: 15) mengemukakan beberapa ciri-ciri
belajar, yaitu:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku dapat
(change behavior).ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya
dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan
tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, ari tidak terampil
22
menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil
belajar kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil
belajar.
2) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk
waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi,
perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang
seumur hidup.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada
saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku
tersebut bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
Sesuatuyang memperkuat itu akan memberikan semangat
atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan. Slameto (2013: 54) menjelaskan
dua golongan tersebut antara lain:
1) Faktor internal, yakni faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor internal ini meliputi tiga faktor,
antara lain:
23
a) Faktor jasmani
Yakni kondisi umum jasmani yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ tubuh yang dapat mempengaruhi
semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Faktor ini
dibelakangi menjadi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
a) Faktor psikologis
Ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis
yang mempengaruhi belajar, diantaranya:
(1) Inteligensi, artinya sebagai kecakapan yang terdiri
dari tiga jenisyaitu kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan
cepat dan efektif,mengetahui/ menggunakan konsep-
konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi
dan mempelajari dengan tepat.
(2) Perhatian, menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa
yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju
kepada suatu objek (benda/ hal) atau sekumpulan
objek.
(3) Minat, adalah kecenderungan yang tepat untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
(4) Bakat, adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan
itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang
nyata sesudaah belajar atau berlatih
24
(5) Motif, James Drever mengatakan “motive is an
effective-conative factor which operates in
determining the direction of an individual’s behavior
towards an end or goal, consiustly apprehended or
unconsiustly”.jadi motif erat kaitanya dengan tujuan
yang akan dicapai, sebagai penggerak/ pendorongnya.
(6) Kematangan, adalah suatu fase/ tingkat dalam
pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya
sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
(7) Kesiapan, adalah kesediaan untuk memberikan respon
atau bereaksi.
b) Faktor Kelelahan
Kelelahan dapat dibedakan menjadi duamacam, yaitu:
(1) Kelelahan jasmani, terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dantimbul kecenderungan untuk membaringkan
tubuh
(2) Kelelahan rohani, dapat silihat dengan adanya
kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan
dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
2) Faktor Eksternal
Yakni faktor yang ada diluar individu. Faktor yang
berpengaruh terhadap belajar dikelompokkan menjadi tiga
faktor, yaitu:
25
a) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa:
(1) Cara orang tua mendidik
(2) Relasi antar anggota keluarga
(3) Suasana rumah
(4) Keadaan ekonom keluarga
(5) Pengertian orang tua
(6) Latar belakang kebudayaan
a) Faktor Sekolah
Faktor yang mempengaruhi belajar di sekolah
mencangkup beberapa aspek, diantaranya:
(1) Metode mengajar
(2) Kurikulum
(3) Relasi guru dengan siswa
(4) Relasi siswa dengan siswa
(5) Disiplin sekolah, mencangkup kedisiplinan seluruh
warga sekolah
(6) Alat pelajaran, digunakan sebagai penunjang kegiatan
belajar
(7) Waktu sekolah
(8) Standar pelajaran
(9) Keadaan gedung sekola
26
(10) Metode belajar
(11) Tugas rumah
b) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
belajar siswa. Kegiatan siswa dalam masyarakat antara
lain:
(1) Kegiatan siswa dlam masyarakat,diantaranya
organisasi, kegiatan sosial, dan kegiatan keagamaan.
(2) Media masa, diantaranya tv, surat kabar, majalah,
buku, komik, dan lain-lain.
(3) Teman bergaul
(4) Bentuk kehidupan masyarakat,misalnya kebiasaan
dan budaya masyarakat disekitarnya.
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Achmad Rifa’I hasil belajar merupakan perilaku yang
diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang cukup luas
mencangkup bidang kognitif, afektif dan psikomotor sehingga dengan
belajar seseorang akan mengalam perubahan berpikir, sikap dan alam
kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-
angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir
pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat
27
penguasaan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Apabila
tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi, maka
hasilnya dapat difungsikan dan ditujukan untuk berbagai keperluan
(Dimyati dan Mudjiono,2006: 200).
Dari beberapa pendapat diatas, hasil belajar adalah perubahan
perilaku atau tingkah laku peserta didik secara keseluruhan setelah
mengalami aktivitas belajar. Perubahan yang terjadi tersebut sebagai
akibat dari kegiatan belajar yang telah dialami oleh peserta didi atau
individu.
Benyamin S.Bloom (dalam Rifa’i, 2012:70) mengemukakan
beberapa kriteria keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari beberapa
ranah belajar. Ranah tersebut antara lain:
1) Ranah Kognitif
Berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan
kemahiran intelektual. Ranah Kognitif mencangkup kategori
pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension),
penerapan (application), analisis (analysis), sinesis
(synthesis), dan penilaian (evaluation).
2) Ranah Afektif
berkaitan dengan perasaan,sikap, minat, dan nilai. Ranah
afektif mencangkup kategori penerimaan (receiving),
penanggapan (responding), penilaian (valuing),
28
pengorganisasian (organization), pembentunkan pola hidup
(organization by a value complex).
3) Ranah Psikomotorik
Berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan
motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.
Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotor menurut
Elizabeth Simpson adalah persepsi (perception), kesiapan
(set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa
(mechanism), gerakan kompleks (complex overt response),
penyesuaian (adaption), dan kreativitas (originality).
Sedangkan faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut
Ruseffendi (dalam Susanto, 2013: 14), yaitu:
1) Kecerdasan anak
Kemampuan inteligensi seseorang sangat mempengaruhi
cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta kemampuan
dalam memecahkan masalah. Kecerdasan siswa membantu
pengajar untuk menentukan apakah siswa dapat mengikuti
pelajaran yang diberikan dan dapat digunakan untuk
mempredisiksi siswa setelah mengikuti pelajaran yang
diberikan. Menurut Alfa Binnet ada tiga aspek kemampuan
inteligensi, yaitu:
a) Direction, yaitu kemampuan untuk memusatkan kepada
suatu masalah yang dipecahkan.
29
b) Adaptation, yaitu kemampuan untuk mengadakan
adaptasi terhadap masalah yang dihadapi.
c) Criticism, yaitu kemampuan untuk mengadakan kritik,
baik terhadap masalah yang dihadapi maupun dirinya
sendiri.
2) Kesiapan atau kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan
dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi
sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar, kematangan
atau kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan dalam
belajar tersebut. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan
lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat
kematangan individu, karena kematangan ini erat
hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.
3) Bakat anak
Menurut Chaplin dalam Susanto (2013: 16) bakat adalah
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan
demikian sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam arti
potensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu. Oleh
karena itu bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya
prestasi belajar.
4) Kemauan belajar
30
Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa
tanggung jawab yang besar tentu berpengaruh terhadap hasil
belajar yang diraihnya, karena kemauan belajar menjadi salah
satu penentu dalam mencapai keberhasilan belajar.
5) Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang
menaruh minat besar terhadpa pelajaran akan memusatkan
perhatian lebih banyak dari pada siswa lainnya. Kemudian
karena pemusatannya perhatian yang intensif terhadap materi
itulah yang memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat
lagi, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
6) Model penyajian materi pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada
model penyajian materi. Model penyajian materi yang
menyenangkan, tidak membosankan, menarik, dan mudah
dimengerti oleh para siswa tentunya berpengaruh secara
positif terhadap keberhasilan belajar.
7) Pribadi dan sikap guru
Siswa dalam melakukan belajar tidak hanya melaui
bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa juga melalui
contoh-contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan
perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan
31
inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru guru
yang kreatif dan aktif. Pribadi dan sikap guru yang baik,
tercermin dari sopan santun, ramah, antusias, cepat tanggap,
tidak mudah marah, semangat dalam bekerja dan mengajar,
rajin, disiplin, bertanggung jawab dalam semua tindakannya
dan penuh kasih sayang.
8) Suasana pengajaran
Suasana pengajaran yang tenang, terjadi dialog dan
diskusi antara guru dengan siswa dan menumbuhkan suasana
yang aktif diantara siswa tentunya akan memberikan nilai
lebih pada proses pengajaran, sehingga keberhasilan siswa
dalam belajar dapat meningkat secara maksimal.
9) Kompetensi guru
Guru yang profesional memiliki kemampuan-kemapuan
tertentu. Kemapuan-kemampuan itu diperlukan dalam
membantu siswa dalam belajar. Keberhasilan siswa belajar
banyak dipengaruhi juga oleh kemampuan guru yang
profesional. Guru profesional adalah guru yang memiliki
kompetensi dalam bidangnya dan menguasai dengan baik
bahan yang akan diajarkan serta mampu memilih metode
belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa
berjalan dengan semestinya.
10) Masyarakat
32
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku
manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan.
Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan lingkungan
masyarakat ikut mempengaruhi kepribadian siswa dimana
kepribadian siswa tersebut dapat berpengaruh pada kemauan
belajar, minat, sikap, dan aktivitas siswa.
Dari penjelasan tentang hasil belajar diatas dimaksudkan
bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh setelah
melaksanakan pembelajaran yang didapat siswa setelah
mengikuti pelajaran. Hasil belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hasil yang diperoleh siswa dari ulangan
siswa. Peneliti akan meneliti hasil belajar IPA di SD kelas
IV, dengan alasan memilih mata pelajaran IPA, karena nilai
rata-rata mata pelajaran IPA memiliki rata-rata rendah.
2. Pembelajaran IPA di SD
a. Pengertian Pembelajaran
Menurut Susanto (2016: 19) pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
33
Pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta
didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar.
Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta didik
memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Rifa’I danAnni, 2012: 158).
Menurut Hamalik (2008: 57) mengemukakan bahwa
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia yang
terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga
lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, fotografi, slide dan
film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari
ruangan kelas, perlengkapan audio visual, dan computer. Prosedur
meliputi jadwal dan penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan
sebagainya.
Pembelajaran jika ditinjau dari pendekatan sistem, dalam
prosesnya akan melibatkan berbagai komponen. Komponen-komponen
pembelajaran tersebut menurut Rifa’I (2012: 159) adalah:
a. Tujuan
Pencapaian tujuan pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran
yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Tujuan
pembejaran dituangkan pula dalam bentuk rumusan agar
34
mempermudah dalam menentukan kegiatan pembelajaran yang
tepat.
b. Subyek Belajar
Subyek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan
komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek.
Sebagai subyek karena peserta didik adalah individu yang
melakukan proses belajar mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan
pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada
diri subyek belajar. Untuk itu dari pihak peserta didik diperlukan
partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Materi Pelajaran
Materi pelajaran akan member warna dan bentuk dari kegiatan
pembelajaran. Materi pembelajaran komprehensif, terorganisasi
secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas akan
berpengaruh terhadap intensitas proses pembelajaran.
d. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan
proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai
tujuan pembejaran. Dalam penerapan strategi pembelajaran
pendidik perlu memilih model-model pembelajaran yang tepat,
metode mengajar yang sesuai dan teknik-teknik mengajar yang
menunjang pelaksanaan metode mengajar.
e. Media Pembelajaran
35
Media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan
pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu
penyampaian pesan pembelajaran. Sebagai salah satu komponen
sistem pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi
pembelajaran sebab media pembejaran menjadi komponen
pendukung strategi pembelajaran menjadi komponen pendukung
strategi pembelajaran disamping komponen waktu dan metode
mengajar.
f. Penunjang
Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem
pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran,
bahan pelajaran, semacamnya. Komponen penunjang berfungsi
memperlancar, melengkapi dan mempermudah terjadinya proses
pembelajaran.
b. Pengertian IPA
Secara umum IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam dikenal dengan
istilah sains (science) yang memiliki arti ilmu atau ilmu pengetahuan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan alam yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam.
Dalam buku Wisudawati dan Sulistyowati (2017: 23), Sukarno
berpendapat bahwa IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang
36
mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di
alam ini.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Susanto (2013: 170) yaitu
IPA adalah usaha manusia memahami alam semesta melalui
pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Pembelajaran sains juga dapat diartikan sebagai pembelajaran yang
berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat
menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA.
Pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan
sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA.
Hakikat pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-
komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan
(Wisudawati dan Sulistyowati, 2017: 26).
Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari IPA adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala alam atau
fenomena-fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
IPA dikembangkan dan diperoleh dengan cara yang khusus yaitu
dengan melakukan observasi, percobaan, penyimpulan, dan
penyusunan teori. Cara tersebut saling berkaitan satu sama lainnya.
37
c. Ruang Lingkup IPA Kelas IV
Ruang lingkup kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Makhluk hidup dan proses khidupannya, yaitu manusia,
hewan, tumbuhan dan interaksinya.
b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi udara, air,
tanah, dan batuan.
c. Listrik dan magnet, energy dan panas, gaya dan pesawat,
cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda labit
lainya.
d. Kesehatan, makanan, penyakit, dan pencegahannya.
e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, dan
pelestariannya (Gamida dan Budiman, 2002: 254).
Berdasarkan silabus Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa
kelas IV SD meliputi:
a. Rangka dan panca indera manusia,
b. Struktur dan fungsi bagian tumbuhan,
c. Menggolongkan hewan dan daur hidup hewan,
d. Makhluk hidup dan lingkungannya,
e. Benda, gaya, energi dan kegunaannya,
f. Perubahan kenampakan bumi dan benda langit,
g. Perubahan lingkungan,
h. Energi dan kegunaannya.
38
3. Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
a. Bagian-Bagian Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya
Bentuk tumbuhan beraneka ragam, tetapi secara umum
tumbuhan memiliki bagian-bagian tubuh yang sama, yaitu akar,
batang, daun, bunga, dan buah.
1) Akar
Akar adalah bagian tumbuhan yang menghubungkan bagian
tubuh tanaman dengan tanah atau media tempat tanaman
tersebut tumbuh. Akar umumnya tumbuh ke bawah tanah
searah dengan gaya gravitasi bumi.
a) Bagian-bagian akar
Akar terdiri dari akar utama, cabang akar, dan rambut akar.
b) Jenis-jenis akar
Akar dapat digolongkan kedalam dua jenis, yaitu akar
serabut dan akar tunggang.
c) Fungsi akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang sangat penting.
Fungsi akar bagi tumbuhan antara lain: Menunjang
berdirinya tumbuhan, menyerap air dan mineral-mineral
dari dalam tanah, tempat menyimpan cadangan makanan
(untuk beberapa jenis tanaman tertentu, misalnya
singkong).
39
d) Batang
Batang adalah bagian tanaman yang menempel pada akar
dan berada di atas permukaan tanah. Arah pertumbuhan batang
berlawanan dengan akar.
a) Bagian-bagian batang
Batang tanaman berkayu, memilih bagian disebut
pembuluh tapis yang bertugas mengangkut makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seua bagian tumbuhan. Di bagian
dalam pembuluh tapis, pada tanaman diatas terdapat lapisan
kambium. Dibagian dalam lapisan kambium, terdapat
pembuluh kayu yang berguna untuk mengangkut air dan
mineral yang diserap oleh akar menuju daun. Batang yang
berkambium pada umumnya akan membentuk lingkar
tahun.
b) Jenis-jenis batang
Berdasarkan kambiumnya, terdapat batang yang
berkambium dan batang yang tidak berkambium. Contoh
tanaman yang memiliki batang berkambium adalah
mangga. Sementara itu, tanaman yang tidak memiliki
kambium adalah kelapa. Batang tanaman dapat pula
dibedakan berdasarkan bentuknya, yaitu batang berkayu
seperti pada jambu, batang basah seperti pada bayam, dan
batang rumput seperti pada padi.
40
c) Fungsi batang
(1) Sebagai penyongkong tubuh tumbuhan
(2) Sebagai tempat tumbuhannya daun, bunga, dan buah
(3) Mengangkut air dan mineral yang diserap oleh akar ke
daun
(4) Menyebarkan makanan dari daun ke semua bagian
tumbuhan
(5) Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan (untuk
beberapa jenis tanaman tertentu, misalkan tebu)
e) Daun
a) Bagian-bagian daun
Pada tanaman yang memiliki daun lengkap, daun
terdiri dari pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun.
Contoh daun yang merupakan daun lengkap adalah daun
pisang. Terdapat pula tanaman yang memiliki daun tidak
lengkap, yaitu hanya memiliki tangkai daun dan helai daun
saja. Contoh daun yang merupakan daun tidak lengkap
adalah daun jeruk.
b) Jenis-jenis daun
Berdasarkan membentuk tulang daunnya, daun
dibedakan menjadi daun bertulang menyirip, menjari,
melengkung, dan sejajar. Contoh daun menyirip adalah
daun mangga, contoh daun menjari adalah daun pepaya,
41
contoh daun melengkung adalah daun sirih. Contoh daun
sejajar adalah daun jagung.
Berdasarkan jumlah helainya daun dibedakan
menjadi dua yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun
tunggal adalah dun yang berjumlah satu helai dalam setiap
tangkainya, contohnya daun jambu. Dan daun majemuk
adalah daun yang terdiri dari beberapa helai dalam setiap
tangkainya, contohnya daun putri malu.
c) Fungsi daun
Fungsi utama daun pada tumbuhan adalah sebagai tempat
membuat makanan atau tempat terjadinya proses fotosintesis.
Selain itu, daun juga berguna sebagai tempat penguapan air dan
sebagai alat pernapasan pada tumbuhan.
d) Buah
Buah adalah bagian tumbuhan yang merupakan
perkembangan dari bunga. Buah terdiri dari kulit buah, daging
buah dan biji. Biji buah berfungsi sebagai bakal tumbuhan
baru, sedangkan daging buah merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan. Buah berwarna mencolok akan menarik
hewan untuk memakannya sehingga membantu proses
penyebaran biji. Biji buah berfugsi sebagai bakal tanaman baru.
42
b. Bagian Tubuh Bunga dan Fungsinya
1) Pengertian Bunga
Bunga adalah salah satu organ pada tumbuhan yang
merupakan tempat berlangsungnya perkembanganbiakan secara
generatif melalui proses penyerbukan dan pembuahan.
Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan
menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
2) Fungsi Bunga
Fungsi utama bunga adalah sebagai perhiasan dan alat
perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.
3) Struktur Bunga
1. Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang
membungkus mahkota bunga ketika bunga masih kuncup.
Fungsi dari kelopak bunga adalah untuk melindungi
mahkota disaat bunga masih kuncup dan akan terbuka jika
mahkota mekar.
2. Mahkota bunga, merupakan perhiasan bunga yang
berwarna indah, berfungsi untuk menarik serangga untuk
43
hinggap dan membantu proses penyerbukan. Mahkota
bunga terdiri dari daun perhiasan bunga yang berwarna-
warni dan berkelompok. Mahkota bunga merupakan bagian
bunga yang paling indah dan memiliki beraneka ragam
warna.
3. Benangsari merupakan alat kelamin jantan pada bunga.
Yang terdiri dari kepala sari, serbuk sar, tangkai sari.
Fungsi benang sari adalah sebagai proses reproduksi dan
juga perkembangbiakan pada bunga yang nantinya akan
menumbuhkan tanaman baru
4. Putik bunga merupakan alat kelamin betina. Ujung putik
disebut kepala putik, bagian putik yang panjang disebut
tangkai putik. Bakal buah terdapat pada bagian bawah
putik.
5. Tangkai bunga merupakan penghubung batang dengan
bunga sebagai penopang. Tangkai bunga berada pada
bagian bawah bunga.
6. Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu diatas
tangkai bunga. Dasar bunga berfungsi sebagai tempat
melekatnya mahkota bunga.
44
c. Bagian-Bagian Tubuh Hewan dan Fungsinya
1) Mamalia
Kelompok mamalia memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai
daun telinga, kelenjar susu, dan tubuh ditutupi oleh rambut.
Salah satu contoh hewan mamalia adalah kucing. Kucing
termasuk hewan mamalia yang tinggal di darat. Bagian tubuh
kucing terdiri atas kepala, badan, kaki, dan ekor. Kaki kucing
berjumlah empat, digunakan untuk berjalan, berlari, dan
melompat. Tubuh kucing terdiri atas tiga bagian yaitu kepala,
badan, dan anggota tubuh.
Pada kepala kucing ada :
Mata : Untuk melihat
Telinga : Untuk mendengarkan
Hidung :Untuk mencium
Mulut : Untuk mengunyah
Pada badan kucing ada :
Perut : Untuk mencerna makanan
Anggota tubuh kucing ada :
Kaki : Untuk bergerak dan mencengkra, memiliki 4 kaki
Ekor : Untuk keseimbangan
2) Burung
Burung banyak dijumpai di darat. Semua burung memiliki
sayap yang beragam ukurannya, tetapi tidak semua burung
45
dapat terbang. Ada beberapa burung, seperti pinguin dan
burung unta tidak dapat terbang. Salah satu contoh yaitu
burung elang. Kegunaan bagian-bagian tubuh burung elang :
Lubang telinga : untuk mendengar.
Mata : untuk melihat.
Lubang hidung : untuk mencium bau
Sayap : untuk terbang
Paruh : untuk makan
Ekor : untuk keseimbangan
Kaki : untuk berjalan dan bertengger, memiliki 2
kaki setiap kaki memiliki 6 cakar dan memiliki kuku yang
tajam. Kuku pada cakar berguna untuk mencengkeram mangsa.
3) Ikan
Ikan merupakan salah satu jenis hewan yang hidup di air.
Salah satu ciri ikan adalah tidak memiliki kaki. Bagian tubuh
ikan terdiri dari kepala, badan, dan ekor. Kegunaan bagian-
bagian tubuh Ikan :
Mata : Untuk melihat
Lubang hidung : Untuk mencium bau
Ekor : Untuk bergerak dan mengubah arah gerak
saat berenang
Mulut : Untuk makan
Sirip : Untuk bergerak saat berenang
46
Perut : Untuk mengolah makanan
4) Reptilia
Reptilia merupakan hewan yang mempunyai kulit bersisik.
Reptil ada yang hidup di darat ada puka hidup di air. Jenis
reptilia bermacam-macam, seperti ular, penyu, kura-kura,
buaya dan kadal. Salah satu hewan reptil yaitu ular, berikut
bagian-bagian tubuh ular : Bentuk tubuh ular adalah bulat
panjang seperti tali. Kulit ular bersisik licin. Ular tidak
memiliki kaki, dan bergerak dengan otot perut. Ular ada yang
memiliki bisa atau racun. Ketika menggigit mangsa, bisa ular
dapat masuk ke tubuh mangsanya.
4. Strategi Synergetic Teaching
a. Pengertian Strategi
Menurut Majid (2014: 3) mengemukakan bahwa strategi
adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja
untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Stratagi mencakup tujuan
kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses
kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh
dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan
kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum
pembelajaran,yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori
belajar tertentu (Majid, 2014: 7).
47
Hamruni (2012: 3) menyatakan strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya alam
pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai
tujuan tertentu.
Pendapat lain di kemukakan oleh Aqib (2013: 71)
mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah cara yangakan
digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan
digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber
belajar, kebutuhan dan karakterisistik peserta didik yang dihadapi
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
b. Komponen Strategi Pembelajaran
Menurut Hamruni (2012: 11) mengatakan bahwa
pembelajaran akan selalu mengacu pada komponen-komponen
yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Berikut komponen-komponen strategi pembelajaran:
1) Guru
Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini
guru merupakan faktor yang terpenting. Ditangan gurulah
sebenarnya letak keberhasilan pembelajaran. Komponen guru
tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen lain,
48
tapi guru mampu memanipulasi atau merekayasa komponen
lain menjadi bervariasi. Komponen lain tidak bisa mengubah
guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa pembelajaran oleh
guru adalah untuk membentuk lingkungan peserta didik supaya
sesuai dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar
peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik memperoleh
suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
merekayasa pembelajaran, guru harus berdasar pada kurikulum
yang berlaku.
2) Peserta didik
Peserta didik merupakan komponen yang melakukan
kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan
menjadi nyata guna mencapai tujuan belajar. Komponen
peserta didik ini dapat dimodifikasi oleh guru.
3) Tujuan
Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk
menentukan strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran.
Dalam strategi pembelajaran, penentuan tujuan merupakan
komponen yang pertama kali harus dipilih oleh seorang guru,
karena tujuan pembelajaran merupakan target yang ingin
dicapai dalam kegiatan pembelajaran.
4) Bahan pelajaran
49
Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara
sistematis dan dinamis sesuai dengan arah tujuan dan
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan
masyarakat. Menurut Suharsimi (1990) bahan ajar merupakan
komponen inti yang terdapat dalamkegiatan pembelajaran.
5) Kegiatan pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal,
maka dalam menentukan strategi pembelajaran perlu
dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan standar proses pembelajaran.
6) Metode
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode
yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran
akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran
yang berlangsung.
7) Alat
Alat yang diperguanakan dalam pembelajaran merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran alat memiliki fungsi
sebagai pelengkap. Alat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
alat verval dan alat bantu nonverbal. Alat verbal dapat berupa
50
suruhan, perintah, larangan dan lain-lain. Sedangkan yang
nonverbal dapat berupa globe, peta, papan tulis slide dan lain-
lain.
8) Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat atau rujukan dimana bahan
pembelajaran bisa diperoleh. Sumber belajar dapat berasal dari
masyarakat, lingkungan, dan kebudayaannya, misalnya
manusia, buku, media masa, lingkungan, museum, dan lain-
lain.
9) Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai
atau belum. Evaluasi juga berfungsi sebagai umpan balik untuk
perbaikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,
evaluasi berfungsi sebagai sumatif dan formatif.
10) Situasi atau lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan
strategi pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah
situasi dan keadaan fisik (misalnya iklim, madrasah, letak
madrasah, dan lain sebagainya) dan hubungan antar insani,
misalnya dengan teman, dan peserta didik dengan orang lain.
51
Contoh keadaan, misalnya menurut isi materi seharusnya
pembelajaran media pembelajaran menggunakan masyarakat
untuk pembelajaran. Namun karena kondisi masyarakat sedang
rawan, maka media tersebut diubah dengan menggunakan
metode lain, misalnya membuat kliping.
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah
cara yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pada
peserta didik untuk mencapai tujuan yangsudah ditetapkan. Strategi
pembelajaran tidak pernah lepas dari komponen-komponen
lainyang mendukung dalam proses pembelajaran, karena semua
komponen tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi
terhadap strategi pembelajaran.
c. Pengertian Strategi Synergetic Teaching
Strategi ini merupakan sebuah pembelajaran bersinergi,
yang memungkin peserta didik mendapatkan peserta didik
mendapat mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam
mempelajari materi pembelajaran yang sama. Misalnya belajar
dengan membaca referensi (handout) dan belajar dengan
mendengarkan presentasi guru. Hasilnya kemudian dibandingkan
dan diintegrasikan (Hamruni,2012: 178).
1) Langkah-langkah Strategi Synergetic Teaching
a) Bagi kelas menjadi dua kelompok
52
b) Pindahkan kelompok pertama ke kelas lain, atau tempat
lain yang tidak memungkinkan mereka mendengarkan
kuliah anda untuk membaca bacaan dari topic yang akan
anda ajarkan. Pastikan bahwa bacaan dapat dipahami
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang anda perkirakan
untuk pelajaran.
c) Dalam waktu yang sama sampaikan materi tersebut kepada
kelompok kedua dengan metode ceramah dikelas.
d) Minta peserta didik untuk mencari pasangan kawan yang
tadi menerima pelajaran dengan cara yang berbeda.
Anggota kelompok satu akan mencari kawan dari anggota
kelompok dua.
e) Keduanya diminta untuk menggabungkan hasil belajar yang
mereka peroleh dengan cara yang berbeda tersebut (Zaini,
Munthe dan Aryani, 2008: 35).
2) Kelebihan Strategi Synergetic Teaching
Kelebihan strategi Synergetic Teaching, diantaranya sebagai
berikut.
a) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda pada peserta
didik.
b) Dengan berkelompok dapat menumbuhkan sikap kerja
sama dan tolong menolong.
53
c) Peserta didik aktif berpikir dan mengeluarkan pendapatnya
dalam berdiskusi berdasarkan pengalaman belajar yang
dimiliki sebelumnya.
d) Saling bertukar materi yang didapatnya kepada temannya
sesuai dengan pengalaman yang dimilikinya.
e) Pengalaman sebelumnya akan diperkuat dengan berdiskusi.
f) Merangsang berpikir dan mengeluarkan pendapatnya
sendiri.
g) Ikut menyumbangkan pikiran-pikiran dalam pemecahan
masalah secara bersama(Aqib dan Murtadlo, 2016: 289).
h) Siswa lebih aktif dalam belajar.
i) Pembelajaran berjalan secara menarik.
j) Dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran.
k) Dapat meningkatkan pemahaman membaca dan mendengar
siswa.
l) Dapat diterapkan dikelas yang memiliki jumlah siswa
besar.
3) Kelemahan Strategi Synergetic Teaching
a) Kelompok yang tidak didampingi pendidik tidak dapat
dikontrol secara sempurna oleh pendidik.
b) Pendidik perlu memberikan perhatian dan pengawasan
yang lebih efektif agar proses belajar dalam kelompok
dapat berjalan.
54
c) Keberhasilan dalam usaha mengembangkan kesadaran dan
keterampilan bekerja sama dalam kelompok memerlukan
waktu yang cukup lama(Aqib dan Murtadlo, 2016: 289).
d) Cenderung tidak ada diskusi saat penggabungan kelompok.
e) Guru perlu mengetahui peta tipe belajar siswa untuk
pembagian kelompok yang tepat.
f) Kelompok yang berada diluar cenderung tidak belajar tetapi
bermain karena kurangnya pengawasan guru.
g) Suasana kelas sulit dikontrol
h) Membutuhkan keprofesionalan guru.
5. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
Dalam revisi kurikulum mengalami beberapa perubahan seperti
salah satunya yaitu perubahan istilah yang dulunya Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) menjadi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) merupakan
hasil revisi kurikulum pada tahun 2018. Istilah KKM sekarang ini sudah
tidak dipakai lagi dan berubah menjadi KBM. Yang pada dasarnya
keduanya memiliki makna yang sama. Adapun
KBM/KKM Kurikulum 2013 setelah direvisi mengacu pada
Kompetensi Dasar (KD) yang dulunya masih menggunakan acuan
indikator. Akhirnya dalam Kompetemsi Dasar (KD) akan diambil kriteria-
kriteria tertentu yang terdiri dari; Kompleksitas, Daya Dukung, Intake
Siswa dan nantinya menjadi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
55
Dimasing-masing Kompetensi Dasar (KD) (Sdasemrudungsatu. 2019.
http://sdasemrudungsatu.blogspot.com/2019/02/aplikasi-kbmkkm-k13-
kelas-3-sdmi-terbaru.html. 21 Juni 2019).
KKM menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang
tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan
pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses
dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. KKM harus
dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam
menyikapi hasil belajar peserta didik (Buku KKM, 2008: 4)
a. Prinsip Penetapan KBM/KKM
Menurut buku KKM (2008:7) penetapan KBM/KKM perlu
mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang
dapat dilakukan melalui kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif
dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik
dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan
pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran disekolahnya.
Sedangkan, metode kuantitatif dilakukan dengan tentang angka
yang disepakati dengan penetapan kriteria yang ditentukan.
2) Penetaoan nilai KKM dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar
minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
56
3) kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk
mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi.
4) KKM setiap mempelajari Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-
rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut.
Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan untuk KD
tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan
belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada
KD tersebut.
5) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
dalam SK tersebut.
6) KKM mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK
yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pelajaran, dan
dicantumkan dalam laporan hasil belajar (LHB/Rapor) peserta
didik.
7) Indikator merupakan acuan atau rujukan untuk membuat soal-soal
Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun
Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas
harus maupun mencerminkan atau menampilkan pencapaian
indikator yang diujikan. Dengan demikian, pendidik tidak perlu
melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena semuanya
memiliki hasil yang setara
57
8) Pada setiap indikator atau Kompetensi Dasar dapat dimungkinkan
adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
b. Langkah-langkah Penetapan KBM/KKM
1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria yaitu kompleksitas,
daya dukung, dan intake peserta.
2) Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga
KKM mata pelajaran.
3) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penelitian.
4) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan yaitu peserta didik, orang tuan, dan dinas
pendidikan.
5) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua wali peserta didik.
Pada dasarnya menyusun KBM/KKM langkah awal yang perlu
dipersiapkan adalah membentuk tim khusus sekaligus untuk membahas
penyusunan kurikulum yang diberlakukan di satuan pendidikan, karena
KBM akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan susunan KTSP di
satuan pendidikan. Dari masing-masing matapelajaran akan menjadi
rekapitulasi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) dengan rentang angka 0-
100. Setelah ketemu KBM mata pelajaran dalam rekapitulasi tersebut
58
dirumuskan sebuah “Predikat” dalam bentuk huruf dengan kriteria A-B-C-
K. Kemudian rekapitulasi KBM pada setiap masing-masing kelas
dijadikan KBM satuan pendidikan dengan mengambil KBM/KKM dari
seluruh kelas dan ditentukan dengan KBM/KKM yang paling rendah
untuk dijadikan KBM/KKM pada satuan pendidikan (Sdasemrudungsatu.
2019. http://sdasemrudungsatu.blogspot.com/2019/02/aplikasi-kbmkkm-
k13-kelas-3-sdmi-terbaru.html. 21 Juni 2019).
B. Kajian Pustaka
Penelitian ini dasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-
peneliti sebelumnya tentang peningkatan hasil belajar melalui strategi
Synergetic Teaching adalah sebagai berikut:
1. Athi’ Lutfia, 2017, dalam penelitiannya dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar Matematika Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) Dengan Menggunakan Strategi
Synergetic Teaching Pada Siswa Kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”. Berdasarkan
analisis data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
strategi Synergetic Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal
ini dilihat dari data evaluasi untuk pencapaian KKM yang dicapai oleh
siswa sudah tercapai dengan pencapaian siklus I 53,84%, dan siklus II
92,30%, terjadi peningkatan 38,46%.
2. Firman Ubaidillah, 2014, dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Strategi
Pembelajaran Synergetic Teaching (Pengajaran Bersinergi) Terhadap Hasil
59
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Siswa kelas V MI NU Thoriqotus Sa’diyah Kudus Tahun Pelajaran 2013-
2014”. Berdasarkan analisis data yang diperoleh peneliti dapat
disimpulkan bahwa berdasarkan dari rata-rata nilai hasil belajar siswa
kelas ekperimen diperoleh pre-test adalah 57,50 dan post-test adalah
80,00. Dan rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas kontrol diperoleh pre-
test adalah 53,50 dan post-test adalah 65,50. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran Strategi Synergetic Teaching berpengaruh terhadap
hasil belajar IPS siswa kelas V MI Thoriqotus Sa’diyah Kudus.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut menunjukkan bahwa
penerapan strategi pembelajaran Synergetic Teaching dalam proses
belajardapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan strategi yang
dilakukan dengan benar sesuai dengan ketentuannya dapat menghasilkan hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian-penelitian tersebut juga
merupakan suatu pendukung peneliti dalam melaksanakan penelitian tentang
peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota
Salatiga.
60
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Gambaran Umum SDN Tingkir Lor 01
a. Lokasi Penelitian
Pada bab III ini penulis akan memaparkan kondisi dan
keadaan lokasi sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian
skripsi. SDN Tingkir Lor 01 kota Salatiga berada di lokasi yang
cukup strategis karena berada di tengah lingkungan masyarakat dan
tidak jauh dari pemukiman warga setempat. SDN Tingkir Lor 01
kota Salatiga beralamat di Jalan H. Sarkowi No. 07 Desa Ngentak
Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
b. Identitas Sekolah
1) Nama Sekolah : SDN Tingkir Lor 01
2) Alamat : Jln. H. Sarkowi No. 07
Kelurahan : Tingkir Lor
Kecamatan : Tingkir
Kota : Salatiga
Propinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 50746
Telp : (0298) 316330
Email : [email protected]
3) Status Sekolah : Negeri
61
4) SK Kelembagaan : 421. 2/05762/1995
5) NSS : 101036202021
6) NSB : 0192628106032
7) NIS : 100190
8) Tipe Sekolah : C
9) Berdiri Tahun : 1951
10) Status Tanah : Hak pakai
11) Luas Tanah : 940
12) Luas Halaman : 372
13) Luas Gedung : 373
14) Luas Pekarangan : 195
c. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
1) Visi Sekolah
Unggul dalam prestasi, santun dalam perilaku berlandaskan
iman dan takwa.
2) Misi Sekolah
a) Mencipatakan peserta didik yang berkualitas, unggul dalam
bidang iptek dan imtaq.
b) Membudidayakan hidup santun dalam perilaku.
c) Mewujudkan peserta didik yang handal dan bertanggung
jawab dalam pembangunan umat dan bangsa.
d) Membangun peserta didik yang berkarakter kebangsaan.
62
3) Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum
pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan
pendidikan ini adalah sebagai berikut:
a) Terciptanya sekolah yang berkualitas dan berprestasi.
b) Tumbuh dan berkembangnya peserta didik yang
berkepribadian mandiri, tangguh, cerdas, terampil,, disiplin,
kreatif, bertanggung jawab, serta berorientasi ke masa
depan.
c) Terbentuknya peserta didik yang beriman, berilmu,
bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur.
d) Tumbuh dan berkembangnya peserta didik yang memiliki
semangat patriotik dan cinta tanah air.
d. Guru dan Tenaga Kependidikan
SDN Tingkir Lor 01 memiliki tenaga pendidik sebanyak dua
belas orang yang terdiri dari satu kepala sekolah, enam guru kelas,
tiga guru mata pelajaran, dan dua karyawan.
63
Tabel 3.1
Data Guru dan Pembagian Tugas Mengajar
di SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019
No. Nama Jabatan
Pendidikan
Terakhir
1. Muhammad Rohani,
S.Pd.
Kepala Sekolah S1
2. Anisa Sukma W, S.Pd Guru kelas I S1
3. Umi Marqomah, S.Pd Guru Kelas II S1
4. Yunita Aryati, S.Pd Guru Kelas III S1
5. Ulya Nurul Aini, S.Pd Guru Kelas IV S1
6. Muhammad Anas M,
S.Pd
Guru Kelas V S1
7. Munjiyah, S.Pd Guru Kelas VI S1
8. Surip, S.Pd.I Guru Mata Pelajaran
Agama
S1
9. Budi Utomo, S.Pd. M.Pd Guru Mata Pelajaran
Penjas
S2
10. Yeni Dwi Astuti, S.Pd.I Guru WB S1
11. Anis Kusumardani,
S.I.Pust
PTT S1
12. Rustam PTT SMA
64
e. Data Peserta Didik
SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga memiliki jumlah peserta
didik keseluruhan berjumlah 161 peserta didik yang terdiri dari 85
siswa laki-laki dan 76 siswa perempuan. Berikut rincian dari
masing-masing kelas:
Tabel 3.2
Data Jumlah Siswa SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019
Kelas Jumlah Siswa 2018/2019
L P JML
I 15 13 28
II 17 12 29
III 11 13 24
IV 15 18 33
V 16 11 27
VI 11 9 20
Jumlah 85 76 161
f. Saran Prasarana dan fasilitas
Kegiatan belajar mengajar akan dapat berjalan dengan lancar
dikarenakan dengan adanya sarana prasarana dan fasilitas yang ada
di sekolah tersebut. Berikut rincian daftar sarana prasarana dan
fasilitas yang ada di SDN Tingkir Lor 01:
65
Tabel 3.3
Data Sarana Prasarana dan Fasilitas SDN Tingkir Lor
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019
No. Nama Barang Jumlah
1. Bangunan 1
2. Ruang Kelas 6
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Kepala Sekolah 1
5. Perpustakaan 1
6. Kamar Mandi Siswa 3
7. Kamar Mandi Guru 2
8. Halaman 1
9. Kantin/Koperasi 1
10. Gudang 1
11. LCD 7
66
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran
2018/2019 berlangsung selama dua bulan selama bulan Oktober
sampai bulan Desember, baik dari penelitian tentang keadaan sekolah
maupun penelitian pembelajaran dengan masing-masing siklus satu
kali pertemuan. Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari tiga siklus,
siklus I berlangsung pada 17 Desember 2018, siklus II pada 19
Desember 2018 dan siklus III pada 22 Desember 2018.
B. Data Siswa Kelas IV SDN Tingkir Lor 01
Adapun subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV SDN Tingkir Lor
01 Kota Salatiga dengan jumlah 33 siswa terdiri 15 siswa laki-laki dan 18
siswa perempuan. Berikut ini data siswa kelas IV pada tahun pelajaran
2018/2019 tercatat sebagai siswa di SDN Tingkir Lor 01.
Tabel 3.4
Data Siswa Kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga
No. NIS Nama Jenis Kelamin
1. 3311 Adinda Aulia Kharisma P
2. 3319 Isna Maulana Faiq L
3. 3312 Adnan Wildan Fachresi L
4. 3336 Yoga Yukti Hartanto L
5. 3345 Adelin Naskuna P
6. 3348 Ahmad Dandi Saputra L
67
7. 3348 Aisyah Najla Anindya P
8. 3349 Alexa Angelika P
9. 3350 Alfino Eka Putra R. L
10. 3352 Bryan Nanda Saputra L
11. 3353 Diana Isna Wulandari P
12. 3354 Dyah Ayu Pramesti P
13. 3355 Kharisa Ilmika P
14. 3356 Khusnul Fathkhiyah P
15. 3357 Listian Dama Putra L
16. 3358 Milki Ya Fasikha P
17. 3359 Muhamad Afga Ramadhan L
18. 3360 Muhammad Aldi Wibisono L
19. 3361 Muhammad Panji Abdillah H. L
20. 3362 Muhammad Rachiel A. L
21. 3364 Qorry ‘Ainayya P
22. 3365 Reza Dwi Setiawan L
23. 3366 Riva Anindita Dewi P
24. 3367 Rouyan Rosyid Al Amin L
25. 3368 Sakinah Khoirun Nisa P
26. 3369 Tifani Dwi Meilanawati P
27. 3370 Viky Farah Afifa P
28. 3371 Wahid Baharudin L
68
29. 3372 Zaara Rahma Faaliha P
30. 3373 Zerrin Khalila Fathikatul ‘I P
31. 3406 Kirana Bintang Putri W. P
32. 3410 Zahir Muzakkiy L
33. 3411 Zalfa Mudhiatha Raffa P
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan melalui tiga siklus. Siklus
I berjalan selama satu kali pertemuan dengan 2 jam pelajaran (2 × 35
menit), siklus II berjalan selama satu kali pertemuan dengan 2 jam
pelajaran (2 × 35 menit), dan pada siklus III juga 2 jam pelajaran ,
dikarenakan mengikuti jadwal pelajaran yang sudah ditentukan.
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diadakan di SDN Tingkir Lor 01
Kota Salatiga. Sebelum peneliti melakukan penelitian guru terlebih dahulu
melaksanakan kegiatan belajar terkait materi yang akan diteliti sebelum
peneliti melaksakan penelitian. Dimana guru sudah memiliki data nilai
siswa yang diperoleh melalui pembelajaran guru itu sendiri (Pra Siklus).
Kegiatan tersebut dilakukan guna sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus
penelitian.
1. Siklus I
Pelaksanaan penelitian siklus I dilaksanaan pada hari Senin 17
Desember 2018. Penelitian pada siklus I ini dilakukan sesuai dengan
69
progam semester mata pelajaran IPA Tema 3 subtema 1. Pelaksanaan
siklus I ini dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu perencanaan.
2. Siklus I
Pelaksanaan penelitian siklus I dilaksanaan pada hari Senin 17
Desember 2018. Penelitian pada siklus I ini dilakukan sesuai dengan
progam semester mata pelajaran IPA Tema 3 subtema 1. Pelaksanaan
siklus I ini dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Secara garis
besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA materi hewan
dan tumbuhan di lingkungan rumahku. Yang akan dijadikan
panduan oleh guru mata pelajaran IPA materi bagian-bagian tubuh
tumbuhan dan fungsinya. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan
soal yang akan diujikan di lembar latihan siswa.
Hal lain yang dipersiapkan adalah lembar pengamatan
untuk guru dan siswa guna mengetahui perubahan dan
perkembangannya.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang sudah dibuat oleh peneliti, antara lain:
1) Pendahuluan (10 menit)
70
a) Guru memberikan salam dan mengajak berdo’a
b) Guru mengecek kehadiran peserta didik
c) Guru melakukan apersepsi tentang apa yang diketahui
tentang tumbuh-tumbuhan
d) Peserta didik diminta menyampaikan pendapat tentang
materi pelajaran yang akan disampaikan
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan ruang
lingkup materiyang akan dipelajari
2) Inti (50 menit)
a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan kepada
peserta didik yaitu tentang cara strategi pembelajaran
Synergetic Teaching
b) Guru memulai strategi pembelajaran pembelajaran
c) Guru mengaitkan materi yang akan disampaikan dengan
pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari
(Mengasosiasi)
d) Guru membagi peserta didik menjadi dua bagian atau
kelompok
e) Pindahkan kelompok pertama ke ruangan lain untuk
membaca tentang topik yang diajarkan (Mengamati)
f) Dalam waktu yang sama, guru menyampaikan materi
kepada kelompok kedua dengan metode ceramah dikelas
71
g) Setelah selesai peserta didik diminta kembali ketempat
masing-masing, kemudian peserta didik diminta untuk
berpasang-pasangan dengan temannya yang tadi menerima
materi dengan cara berbeda. Anggota kelompok satu akan
berpasangan dengan anggota kelompok dua
h) Peserta didik tersebut diminta untuk menggabungkan hasil
belajar yang mereka peroleh (Mengeksplorasi)
i) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa (Menanya)
j) Guru memberi tambahan informasi sebagai penguatan.
k) Guru memberikan latihan soal tentang materi yang sudah
diterima peserta didik secara baik dan benar
3) Penutup (10 menit)
a) Peserta didik mengumpulkan tugas
b) Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada pertemuan hari ini
c) Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya
d) Guru memberi arahan untuk lebih giat lagi belajar
e) Guru menyampaikan materi yang akan dating
f) Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pengamatan dengan
mengambil data dari lembar observasi siswa, lembar observasi
72
guru, dan hasil belajar. Dari hasil pengamatan pada siklus I ini
menunjukkan bebrapa kendala yang dialami dalam pelaksanaan
pembelajaran IPA materi hewan dan tumbuhan di lingkungan
rumahku dengan menggunakan strategi Synergetic Teaching.
Kendala tersebut adalah:
1) Guru masih belum kurang menguasai ketentuan pelaksanaan
strategi Synergetic Teaching.
2) Siswa masih asing dengan strategi pembelajaran Synergetic
Teaching.
3) Kelompok satu yang berada diluar kelas masih kurang paham
apa yang harus dilakukan.
4) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru (kurang fokus).
5) Hasil belajar siswa masih kurang dari KBM.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan peneliti terhadap hasil pelaksanaan
pembelajaran pada penelitian siklus untuk mengetahui kekurangan
atau kelemahan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru
dan siswa. Maka dari itu peneliti mengadakan refleksi, meliputi:
1) Bagaimana guru bisa melaksanakan dan menguasai ketentuan
pelaksanaan strategi Synergetic Teaching dengan benar.
2) Bagaimana siswa mengenal dan ikut berpartisipasi dalam
strategi pembelajaran Synergetic Teaching.
73
3) Bagaimana guru memahamkan tugas siswa pada kelompok satu
yang berada diluar kelas agar paham apa yang harus dilakukan.
4) Bagaimana siswa memperhatikan penjelasan guru .
5) Bagaimana supaya hasil belajar siswa memenuhi KBM.
3. Siklus II
Pelaksanaan penelitian siklus II dilaksanakan pada Rabu tanggal 19
Desember 2018. Pelaksanakan siklus II dilakukan melalui empat
tahapan, yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanakan tindakan,
observai, dan refleksi. Deskripsi sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan ini peneliti menyusun
Rencana Pelaksanaan Tindakan (RPP) yang dijadikan sebagai
panduan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
mata pelajaran IPA materi bagaian-bagian tubuh bunga dan
fungsinya. Selain itu, peneliti mempersiapkan soal latihan yang
akan diujikan di lembar latihan siswa. Hal lain yang harus
dipersiapkan yaitu lembar pengamatan untuk guru dan lembar
pengamatan untuk siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan RPP
yang sudah dibuat, antara lain:
1) Pendahuluan (10 menit)
a) Guru memberikan salam dan mengajak berdo’a
74
b) Guru mengecek kehadiran peserta didik
c) Guru melakukan apersepsi tentang apa yang sudah
dipelajari sebelumnya
d) Motivasi (peserta didik diminta menyampaikan pendapat
tentang materi pelajaran yang akan disampaikan)
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan ruang
lingkup materi yang akan dipelajari
2) Inti (50 menit)
a) Siswa diingatkan kembali pada pentingnya peran tumbuhan
sebagai sumber daya alam hayati (Mengasosiasi)
b) Guru membuka pembelajaran kegiatan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang bunga (Menanya)
c) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan kepada peserta didik yaitu tentang tata cara
strategi pembelajaran Synergetic Teaching
d) Guru memulai strategi pembelajaran
e) Guru membagi peserta didik menjadi dua bagian atau
kelompok
f) Pindahkan kelompok pertama ke ruangan lain untuk
membaca tentang topik yang diajarkan
g) Dalam waktu yang sama, guru menyampaikan materi
kepada kelompok kedua dengan metode ceramah dikelas
75
h) Setelah selesai peserta didik diminta kembali ketempat
masing-masing, kemudian peserta didik diminta untuk
berpasang-pasangan dengan temannya yang tadi menerima
i) materi dengan cara berbeda. Anggota kelompok satu akan
berpasangan dengan anggota kelompok dua
j) Peserta didik tersebut diminta untuk menggabungkan hasil
belajar yang mereka peroleh
k) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
l) Guru memberi tambahan informasi sebagai penguatan
m) Guru memberikan latihan soal tentang materi yang sudah
diterima peserta didik secara baik dan benar
3) Penutup (10 menit)
a) Peserta didik mengumpulkan tugas
b) Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada pertemuan hari ini
c) Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya
d) Guru memberi arahan untuk lebih giat lagi belajar
e) Guru menyampaikan materi yang akan dating
f) Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam
c. Tahap Observasi
Pada tahap observasi yang dialakukan di tahap siklus II ini
mendapatkan data dengan menggunakan lembar observasi yang
76
telah disusun sebagaimana pada siklus I untuk mengetahui
keterampilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan strategi Synergetic Teaching dalam meningkatkan
hasil belajar. Dari hasil pengamatan menunjukkan masih muncul
kendala dalam pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
menggunakan strategi Synergetic Teaching. Kendala tersebut
sebagai berikut:
1) Kelompok satu yang berada diluar kelas masih kurang
memperhatikan perintah guru, dan sulit untuk belajar sendiri.
2) Siswa masih kurang memperhatikan penjelasan guru (kurang
fokus).
3) Hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan tetapi hanya
beberapa siswa, beberapa lainnya masih kurang dari KBM.
d. Tahap Refleksi
Setelah dilaksanakan penelitian pada siklus II dan menganalisis
hasil penelitian, menunjukkan peningkatan yang cukup baik
dibanding dengan siklus I. Tetapi pada siklus II ini masih perlu
dilakukan perbaikan, maka peneliti mengadakan refleksi. Refleksi
ini meliputi:
1) Adanya penggunaan media sebagai alat untuk membantu guru
dalam menyampaikan materi yang diajarkan dan memberikan
ringkasan materi untuk kelompok yang diluar kelas.
2) Bagaimana supaya hasil belajar siswa dapat sesuai KBM.
77
3) Menjelaskan lebih lanjut maksud strategi pembelajaran
Synergetic Teaching.
4. Siklus III
Pelaksanaan penelitian siklus III dilaksanakan pada hari Sabtu 22
Desember 2018. Pelaksanaan siklus III ini dilakukan guna untuk
memperbaiki penelitian yang dilakukan pada siklus sebelumnya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa supaya mencapai KBM dan
pencapaian sesuai dengan yang diharapkan.
Pelaksanaan siklus III ini dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Deskripsi sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Dalam perencanaan tindakan ini peneliti mempersiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dijadikan
panduan oleh guru. Selain itu, peneliti mempersiapkan soal yang
akan diujikan di lembar latihan siswa. Peneliti juga mempersiapkan
lembar pengamatan untuk guru dan siswa guna mengetahui
perubahan dan perkembangannya.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang sudah dibuat, sebagai berikut:
1) Pendahuluan (10 menit)
a) Guru memberikan salam dan mengajak berdo’a (religius)
78
b) Guru mengecek kehadiran peserta didik
c) Guru melakukan apersepsi tentang apa yang sudah
dipelajari sebelumnya
d) Motivasi (peserta didik diminta menyampaikan pendapat
tentang materi pelajaran yang akan disampaikan)
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan ruang
lingkup materi yang akan dipelajari
2) Inti (50 menit)
a) Siswa diingatkan kembali pada pentingnya peran tumbuhan
sebagai sumber daya alam hayati
b) Guru membuka pembelajaran kegiatan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang makhluk hidup selain
tumbuhan
c) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan kepada peserta didik yaitu tentang tata cara
strategi pembelajaran Synergetic Teaching
d) Guru memberikan informasi tentang media yang akan
digunakan untuk mempermudah pembelajaran
e) Guru memulai strategi pembelajaran
f) Guru membagi peserta didik menjadi dua bagian atau
kelompok
g) Pindahkan kelompok pertama ke ruangan lain untuk
membaca tentang topik yang diajarkan
79
h) Dalam waktu yang sama, guru menyampaikan materi
kepada kelompok kedua dengan metode ceramah dikelas
i) Setelah selesai peserta didik diminta kembali ketempat
masing-masing, kemudian peserta didik diminta untuk
berpasang-pasangan dengan temannya yang tadi menerima
materi dengan cara berbeda. Anggota kelompok satu akan
berpasangan dengan anggota kelompok dua
j) Peserta didik tersebut diminta untuk menggabungkan hasil
belajar yang mereka peroleh
k) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
l) Guru memberi tambahan informasi sebagai penguatan
m) Guru memberikan latihan soal tentang materi yang sudah
diterima peserta didik secara baik dan benar
3) Penutup (10 menit)
a) Peserta didik mengumpulkan tugas
b) Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada pertemuan hari ini
c) Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya
d) Guru memberi arahan untuk lebih giat lagi belajar
e) Guru menyampaikan materi yang akan datang
f) Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam
80
c. Tahap Observasi
Setelah melakukan perbaikan pada siklus III, pada siklus III
ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin meningkat, siswa
yang berada diluar kelas sudah mulai paham apa yang harus
dilakukan. Dengan penerapan media (PPT dan ringkasan materi)
sebagai alat untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran dapat
bekerja sesuai yang diharapkan dan dapat meningkatkan
pemahaman siswa.
Pada siklus III ini menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa melalui hasil pengamatan nilai siswa pada latihan
soal pada materi pembelajaran IPA.
d. Tahap Refleksi
Data pengamatan pada pelaksanaan penelitian siklus III
menunjukkan peningkatan yang sangat baik dibandingkan dengan
siklus I dan siklus II. Hasil pelaksanaan siklus III ini menunjukkan
kendala-kendala yang terjadi pada siklus sebelumnya dapat diatasi
pada siklus III. Maka, tidak diperlukan lagi refleksi.
81
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Pra siklus dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan penelitian
siklus I berlangsung. Dalam pra siklus pembelajaran IPA belum
menggunakan strategi Synergetic Teaching tidak menggunakan
strategi khusus dalam menyampaikan pelajaran, sehingga siswa kurang
dalam proses pembelajaran. data pra siklus ini guna sebagai acuan
penelitian untuk mengetahui seberapajauh pemahaman siswa
terhadapmateri yang disampaikan.
Dari data pra siklus yang sebelumnya sudah dilakukan dengan guru
sebelum pelaksanaan penelitian siklus I diperoleh data nilai ulangan
harian siswa kelas IV SDN Tingkir Lor Kota Salatiga pada pelajaran
IPA. Sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Nilai Siswa Pra Siklus
No. Nama Nilai Keterangan
1. AAK 45 Tidak Tuntas
2. IMF 70 Tuntas
3. AWF 78 Tuntas
4. YYH 78 Tuntas
82
5. AN 45 Tidak Tuntas
6. ADS 54 Tidak Tuntas
7. ANA 66 Tidak Tuntas
8. AA 45 Tidak Tuntas
9. AEPR 20 Tidak Tuntas
10. BNS 48 Tidak Tuntas
11. DIW 63 Tidak Tuntas
12. DAP 66,5 Tidak Tuntas
13. KI 76,5 Tuntas
14. KF 54 Tidak Tuntas
15. LDP 66 Tidak Tuntas
16. MYF 0 Tidak Tuntas
17. MAR 57,5 Tidak Tuntas
18. MAW 100 Tuntas
19. MPAH 70 Tuntas
20 MRA 58 Tidak Tuntas
21. QA 60,5 Tidak Tuntas
22. RDS 51 Tidak Tuntas
23. RAD 63,5 Tidak Tuntas
24. RRA 74 Tuntas
25. SKN 54 Tidak Tuntas
26. TDM 86,5 Tuntas
83
27. VFA 42,5 Tidak Tuntas
28. WB 94 Tuntas
29. ZRF 51 Tidak Tuntas
30. ZKF 80 Tuntas
31. KBP 73,5 Tuntas
32. ZM 87,5 Tuntas
33. ZMR 61 Tidak Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 0
Rata-Rata 61,8
Keterangan:
KBM = 70
Tuntas = 12 siswa
Tidak Tuntas = 21 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P =
=
= 36,36 %
84
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum
penelitian (pre test) di SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga kelas IV
mata pelajaran IPA diperoleh rata-rata 61,8. Dengan siswa yang tuntas
sejumlah 12 siswa (36,36%) dan tidak tuntas 21 siswa (63,63%).
Berdasarkan data yang diperoleh tersebut maka dapat dijelaskan bahwa
siswa kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga memperoleh hasil
belajar yang rendah dalam pembelajaran IPA. Dilihat dari perolehan
KBM yaitu 21 siswa (63,63%) masih di bawah KBM. Data diatas
menunjukkan sebagai dasar atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan
penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN
Tingkir Lor 01 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan
menerapkan metode pembelajaran strategi pembelajaran Synergetic
Teaching.
2. Siklus I
Penelitian siklus I dilaksanakan pada Senin 17 Desember 2018.
Pada siklus I peneliti telah menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan strategi Synergetic Teaching untuk mata pelajaran IPA
kelas IV materi Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku.
Dengan materi tentang bagian-bagian tubuh tumbuhan.
a. Data Hasil Pengamatan
Dari instrumen soal tes didapatkan hasil belajar sebagai
berikut:
85
Tabel 4.2
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. AAK 70 Tuntas
2. IMF 45 Tidak Tuntas
3. AWF 55 Tidak Tuntas
4. YYH 70 Tuntas
5. AN 70 Tuntas
6. ADS 40 Tidak Tuntas
7. ANA 80 Tuntas
8. AA 55 Tidak Tuntas
9. AEPR 75 Tuntas
10. BNS 80 Tuntas
11. DIW 70 Tuntas
12. DAP 75 Tuntas
13. KI 80 Tuntas
14. KF 65 Tidak Tuntas
15. LDP 65 Tidak Tuntas
16. MYF 70 Tuntas
17. MAR 80 Tuntas
18. MAW 65 Tidak Tuntas
19. MPAH 80 Tuntas
86
20. MRA 70 Tuntas
21. QA 70 Tuntas
22. RDS 65 Tidak Tuntas
23. RAD 70 Tuntas
24. RRA 70 Tuntas
25. SKN 65 Tidak Tuntas
26. TDM 60 Tidak Tuntas
27. VFA 70 Tuntas
28. WB 85 Tuntas
29. ZRF 90 Tuntas
30. ZKF 85 Tuntas
31. KBP 65 Tidak Tuntas
32. ZM 90 Tuntas
33. ZMR 85 Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 40
Rata-Rata 70,6
87
Keterangan:
KBM = 70
Tuntas = 22 siswa
Tidak Tuntas = 11 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P =
=
= 66,66 %
b. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus I
Tabel 4.3
Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus I
Pre Tes Hasil Belajar Peningkatan
12 siswa
36, 36%
22 siswa
66,66 %
10 siswa
30,3%
88
c. Hasil Pengamatan Guru
Tabel 4.4
Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa √
b. Memberikan motivasi awal √
c. Memberikan apersepsi (kaitan
materi yang sebelumnya)
√
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
√
e. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
√
2. Sikap guru dalam proses pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara √
b. Variasai gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
c. Antusiasme dalam penampilan √
d. Mobilitas posisi mengajar √
3. Penguasaan bahan belajar (materi pelajaran)
a. Bahan ajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
√
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar
√
c. Kejelasan dalam memberikan
contoh
√
d. Memiliki wawasan yang luas dalam √
89
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar mengajar (proses mengajar)
e. Kesesuian strategi dengan bahan
yang disampaikan
√
f. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan /indicator yang telah
ditetapkan
√
g. Memiliki ketrampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan peserta didik
√
h. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
4. Kegiatan belajar mengajar (proses mengajar)
a. Kesesuian strategi dengan bahan
yang disampaikan
√
b. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan /indicator yang telah
ditetapkan
√
c. Memiliki ketrampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan peserta didik
√
d. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
5. Kemampuan menggunakan strategi pembelajaran
a. Memerhatikan langkah-langkah
penggunaan strategi pembelajaran
√
b. Kesesuaian penggunaan strategi
dengan materi yang disampaaikan
√
90
c. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan strategi pembelajaran
√
d. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
√
e. Pengawasan guru terhadap siswa
yang di luar kelas
√
6. Evaluasi pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
√
b. Menggunakan bentuk dan jenis
ragam penilaian
√
c. Penilaian yang diberikan sesuai RPP √
7. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
b. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
√
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
8. Tindakan lanjut/Follow Up
a. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
√
b. Menginformasikan materi/ bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
√
c. Memberikan motivasi untuk selalu
belajar
√
91
Keterangan:
1. Kurang baik
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
Berdasarkan hasil data yang diperoleh pada pengamatan guru
yang dilakukan pada siklus I, sikap guru sudah baik baik dalam
penguasaan kelas maupun kemampuan guru dalam menggunakan
strategi Synergetic Teaching sudah cukup baik walaupun belum
maksimal.
Table 4.5
Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No. Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kesiapan siswa menerima materi pelajaran
a. Masuk kelas tepat waktu √
b. Siswa fokus perhatiannya terhadap
pelajaran
√
c. Mengerjakan tugas dengan segera √
d. Tidak mengerjakan pekerjaan lain
yang akan mengganggu proses
belajar
√
92
2. Sikap siswa dalam proses pembelajaran
a. Mengangkat tangan jika akan
bertanya
√
b. Tertib ketika pembagian kelompok √
c. Melaksanakan diskusi kelompok
sesuai waktu yang ditentukan
√
d. Rajin mencatat √
e. Aktif menyampaikan pendapat √
f. Mengikuti aturan strategi
pembelajaran
√
g. Sikap dalam mengerjakan tugas
dengan senang
√
h. Tanggung jawab ketua kelas dalam
mengkoordinir kelas
√
i. Siswa menanggapi kesalahan atau
kejanggalan yang dilakukan oleh
siswa lain
√
j. Tidak terlihat ada kegiatan
pembelajaran berhenti
√
3. Sikap siswa di luar kelas
a. Melakukan diskusi kelompok
sesuai waktu yang ditentukan
√
b. Saling bertukar pendapat dalam
diskusi
√
93
4. Kegiatan akhir pembelajaran
a. Kegiatan penutup sesuai dengan
RPP
√
b. Pelajaran selesai sesuai waktu
yang ditentukan
√
c. Menyampaikan ulang materi yang
telah diajarkan
√
d. Siswa menjawab salam dengan
jelas
√
Keterangan:
1. Kurang baik
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
Hasil pengamatan yang didapat dari penelitian pada siklus I ini
tentang kemampuan siswa dalam pemebelajaran. Siswa cenderung
masih kurang paham dengan alur strategi pembelajaran Synergetic
Teaching siswa kurang fokus dengan pelajaran, serta kondisi siswa
diluar kelas dalam kategori tidak maksimal.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan peneliti terhadap hasil pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I untuk mengetahui kekurangan atau
kendala dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru pada
siklus I sebagai acuan untuk memperbaiki kendala-kendala yang
94
terjadi pada siklus I untuk dilanjutkan pada siklus II. Berdasarkan
hasil penelitian siklus I diperlukan perbaikan sebagai berikut:
1) Bagaimana guru bisa melaksanakan dan menguasai ketentuan
pelaksanaan strategi Synergetic Teaching dengan benar.
2) Bagaimana siswa mengenal dan ikut berpartisipasi dalam
strategi pembelajaran Synergetic Teaching.
3) Bagaimana guru memahamkan tugas siswa pada kelompok satu
yang berada diluar kelas agar paham apa yang harus dilakukan.
4) Bagaimana siswa memperhatikan penjelasan guru .
5) Bagaimana supaya hasil belajar siswa memenuhi KBM.
e. Solusi
1) Sebaiknya guru terlebih dahulu mempelajari langkah kerja
strategi Synergetic Teacing dengan benar dan memahamkan
lebih rinci tahap-tahap strategi kepada siswa sebelum dimulai
kegiatan strategi.
2) Sebaiknya siswa harus lebih fokus pada pelajaran yang
diberikan guru. Begitu pula guru juga harus pintar-pintar
menarik perhatian siswa.
95
3. Siklus II
Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 19 Desember
2018. Pembelajaran berlangsung 70 menit (2 x 35 menit) materi yang
diajarkan bagian-bagian tubuh bunga. Kendala-kendala yang terjadi
pada siklus sebelumnya akan diperbaiki pada siklus ke II ini. Hasil
belajar siswa pada siklus kedua ini mengalami peningkatan yang
cukup baik dibandingkan dengan siklus I. berikut hasil belajar siswa
siklus II:
a. Data Hasil Pengamatan
Tabel 4.6
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. AAK 85 Tuntas
2. IMF 85 Tuntas
3. AWF 70 Tuntas
4. YYH 60 Tidak Tuntas
5. AN 50 Tidak Tuntas
6. ADS 50 Tidak Tuntas
7. ANA 90 Tuntas
8. AA 85 Tuntas
9. AEPR 60 Tidak Tuntas
96
10. BNS 35 Tidak Tuntas
11. DIW 55 Tidak Tuntas
12. DAP 70 Tuntas
13. KI 100 Tuntas
14. KF 70 Tuntas
15. LDP 85 Tuntas
16. MYF 80 Tuntas
17. MAR 75 Tuntas
18. MAW 95 Tuntas
19. MPAH 100 Tuntas
20. MRA 95 Tuntas
21. QA 65 Tidak Tuntas
22. RDS 95 Tuntas
23. RAD 90 Tuntas
24. RRA 75 Tuntas
25. SKN 70 Tuntas
26. TDM 95 Tuntas
27. VFA 60 Tidak Tuntas
28. WB 85 Tuntas
29. ZRF 70 Tuntas
30. ZKF 90 Tuntas
31. KBP 95 Tuntas
97
32. ZM 100 Tuntas
33. ZMR 80 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 35
Rata-Rata 73,36
Keterangan:
KBM = 70
Tuntas = 25 siswa
Tidak Tuntas = 8 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P =
=
= 75,75 %
b. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KBM Siklus
II
98
Tabel 4.7
Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus
II
Siklus I Siklus II Peningkatan
22 siswa
66,66 %
25 siswa
75,75%
3 siswa
9,09%
c. Hasil Pengamatan Guru dan Siswa
Table 4.8
Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No. Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa √
b. Memberikan motivasi awal √
c. Memberikan apersepsi (kaitan
materi yang sebelumnya)
√
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
√
e. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
√
99
2. Sikap guru dalam proses pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara √
b. Variasai gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
c. Antusiasme dalam penampilan √
d. Mobilitas posisi mengajar √
3. Penguasaan bahan belajar (materi pelajaran)
a. Bahan ajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
√
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar
√
c. Kejelasan dalam memberikan
contoh
√
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
√
4. Kegiatan belajar mengajar (proses mengajar)
a. Kesesuian strategi dengan bahan
yang disampaikan
√
b. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan /indicator yang telah
ditetapkan
√
c. Memiliki ketrampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan peserta didik
√
d. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
100
5. Kemampuan menggunakan strategi pembelajaran
a. Memerhatikan langkah-langkah
penggunaan strategi pembelajaran
√
b. Kesesuaian penggunaan strategi
dengan materi yang disampaaikan
√
c. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan strategi pembelajaran
√
d. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
√
e. Pengawasan guru terhadap siswa
yang di luar kelas
√
6. Evaluasi pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
√
b. Menggunakan bentuk dan jenis
ragam penilaian
√
c. Penilaian yang diberikan sesuai RPP √
7. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
b. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
√
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
101
8. Tindakan lanjut/Follow Up
a. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
√
b. Menginformasikan materi/ bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
√
c. Memberikan motivasi untuk selalu
belajar
√
Keterangan:
1. Kurang baik
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
Dari hasil data pengamatan terhadap guru terlihat guru cukup
mengalami peningkatan dalam pelaksanaan strategi Synergetic
Teaching dan dalam penggunaan strategi. Dengan peningkatan
kinerja guru dalam pemahaman terhadap strategi Synergetic
Teaching tersebut maka hasil belajar siswa juga akan mengalami
peningkatan.
102
Table 4.9
Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No. Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kesiapan siswa menerima materi pelajaran
a. Masuk kelas tepat waktu √
b. Siswa fokus perhatiannya terhadap
pelajaran
√
c. Mengerjakan tugas dengan segera √
d. Tidak mengerjakan pekerjaan lain
yang akan mengganggu proses
belajar
√
2. Sikap siswa dalam proses pembelajaran
a. Mengangkat tangan jika akan
bertanya
√
b. Tertib ketika pembagian kelompok √
c. Melaksanakan diskusi kelompok
sesuai waktu yang ditentukan
√
d. Rajin mencatat √
e. Aktif menyampaikan pendapat √
f. Mengikuti aturan strategi
pembelajaran
√
g. Sikap dalam mengerjakan tugas
dengan senang
√
103
K
e
Keterangan :
1. Kurang baik
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
h. Tanggung jawab ketua kelas dalam
mengkoordinir kelas
√
i. Siswa menanggapi kesalahan atau
kejanggalan yang dilakukan oleh
siswa lain
√
j. Tidak terlihat ada kegiatan
pembelajaran berhenti
√
3. Sikap siswa di luar kelas
a. Melakukan diskusi kelompok
sesuai waktu yang ditentukan
√
b. Saling bertukar pendapat dalam
diskusi
√
4. Kegiatan akhir pembelajaran
a. Kegiatan penutup sesuai dengan
RPP
√
b. Pelajaran selesai sesuai waktu
yang ditentukan
√
c. Menyampaikan ulang materi yang
telah diajarkan
√
d. Siswa menjawab salam dengan
jelas
√
104
Hasil dari pengamatan terhadap siswa diatas menyimpulkan
bahwa adanya peningkatan siswa dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Siswa lebih
paham dengan penggunaan atau pelaksanaan strategi Synergetic
Teaching, sehingga siswa lebih mudah menjalankan kegiatan
pembelajaran. Dengan begitu hasil belajar siswa juga meningkat.
d. Refleksi
Data pengamatan pada pelaksanaan penelitian siklus II
menunjukkan peningkatan yang baik dibandingkan dengan siklus I
dan hasil pelaksanaan siklus II ini menunjukkan bahwa kendala-
kendala yang terjadi pada siklus sebelumnya dapat diatasi pada
siklus II ini. Siswa cukup antusias dalam melaksanakan
pembelajaran, siswa lebih memahami apa yang telah dijelaskan
dan diperintahkan oleh guru. Hal itu dikarenakan guru sebelumnya
telah member penjelasan kepada siswa tentang bagaimana cara
kerja strategi dengan benar secara rinci, sehingga siswa lebih
paham apa yang harus dilakukan.
Dari pengamatan siklus II ini hasil belajar sudah mengalami
peningkatan namun tidak sedikit siswa yang nilai masih dibawah
KBM, yaitu hanya 75,75% yang sudah mencapai KBM. Untuk
mencapai tingkat keberhasilan KBM kelas diatas 85% maka perlu
adanya perbaikan yang lebih baik.
105
e. Solusi
Untuk mencapai tingkat keberhasilan KBM kelas diatas 85%
perlu adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan cara
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran lebih baik.
Dengan begitu guru perlu menerapkan penggunaan media sebagai
penunjang pemahaman siswa dalam pelajaran yaitu Power Point
dan ringkasan materi yang lebih simple.
4. Siklus III
Penelitian siklus III dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22
Desember 2018. Siklus III ini dilaksanakan guna memenuhi hasil
keberhasilan KBM kelas diatas 85%. Materi yang diajarkan tentang
bagian-bagian tubuh hewan.
a. Data Hasil Pengamatan
Table 4.10
Data Hasil Belajar Siswa Siklus III
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. AAK 100 Tuntas
2. IMF 90 Tuntas
3. AWF 80 Tuntas
4. YYH 95 Tuntas
5. AN 90 Tuntas
6. ADS 90 Tuntas
106
7. ANA 85 Tuntas
8. AA 85 Tuntas
9. AEPR 95 Tuntas
10. BNS 95 Tuntas
11. DIW 90 Tuntas
12. DAP 100 Tuntas
13. KI 100 Tuntas
14. KF 100 Tuntas
15. LDP 90 Tuntas
16. MYF 100 Tuntas
17. MAR 100 Tuntas
18. MAW 100 Tuntas
19. MPAH 100 Tuntas
20. MRA 100 Tuntas
21. QA 85 Tuntas
22. RDS 95 Tuntas
23. RAD 90 Tuntas
24. RRA 100 Tuntas
25. SKN 95 Tuntas
26. TDM 90 Tuntas
107
27. VFA 95 Tuntas
28. WB 95 Tuntas
29. ZRF 95 Tuntas
30. ZKF 100 Tuntas
31. KBP 100 Tuntas
32. ZM 85 Tuntas
33. ZMR 90 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 80
Rata-Rata 93,93
Keterangan:
KBM = 70
Tuntas = 33 siswa
Tidak Tuntas = 0 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P =
=
= 100%
108
b. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KBM Siklus
III
Tabel 4.11
Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KBM Siklus
III
Siklus II Siklus III Peningkatan
25 siswa
75,75%
33 siswa
100%
8 siswa
24,25%
c. Hasil Pengamatan Guru dan Siswa
Table 4.12
Hasil Pengamatan Guru Siklus III
No. Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa √
b. Memberikan motivasi awal √
c. Memberikan apersepsi (kaitan
materi yang sebelumnya)
√
d. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
diberikan
√
109
e. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
√
2. Sikap guru dalam proses pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara √
b. Variasai gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
c. Antusiasme dalam penampilan √
d. Mobilitas posisi mengajar √
3. Penguasaan bahan belajar (materi pelajaran)
a. Bahan ajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
b. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar
√
c. Kejelasan dalam memberikan
contoh
√
d. Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan
belajar
√
4. Kegiatan belajar mengajar (proses mengajar)
a. Kesesuian strategi dengan bahan
yang disampaikan
√
b. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan /indicator yang
telah ditetapkan
√
c. Memiliki ketrampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan peserta didik
√
d. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
110
5. Kemampuan menggunakan strategi
pembelajaran
a. Memerhatikan langkah-langkah
penggunaan strategi pembelajaran
√
b. Kesesuaian penggunaan strategi
dengan materi yang disampaaikan
√
c. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan strategi pembelajaran
√
d. Membantu meningkatkan
perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
√
e. Pengawasan guru terhadap siswa
yang di luar kelas
√
6. Evaluasi pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
√
b. Menggunakan bentuk dan jenis
ragam penilaian
√
c. Penilaian yang diberikan sesuai
RPP
√
7. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
√
b. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
8. Tindakan lanjut/Follow Up
111
a. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
√
b. Menginformasikan materi/ bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
√
c. Memberikan motivasi untuk
selalu belajar
√
Keterangan:
1. Kurang baik
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
Hasil pengamatan terhadap guru pada siklus I ke siklus II dan siklus III
mengalami peningkatan yang sangat baik. Kemampuan guru
menggunakan strategi Synergetic Teaching sangat baik. Selain itu
kemampuan guru dalam mengkondisikan kelas baik yang didalam kelas
maupun luar kelas sudah baik dan mampu mengatur waktu dengan baik.
Dengan begitu mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Data hasil pengamatan diatas menunjukkan bahwa tidak diperlukan
lagi kegiatan refleksi karena sudah mencapai persentase Kriteria Belajar
Minimal (KBM Kelas) yaitu 85%, dengan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa setelah
112
dilaksanakan penelitian siklus III ada peningkatan hasil belajar siswa dan
pencapaian keberhasilan KBM kelas yang sebelumnya pada siklus II
hanya mencapai 75,75% sekarang sudah mencapai sesuai yang diharapkan
yaitu 100%. Penelitian pada siklus III ini menunjukkan bahwa hasil sudah
mencapai indicator ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu 85% dari
jumlah siswa memperoleh ≥ 70 (nilai KBM).
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis pengumpulan data maka dipeproleh
rekapitulasi data belajar siswa dengan menggunakan strategi Synergetic
Teaching. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut:
Table 4.13
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Persiklus
Tabel 4.13 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
setelah dilakukan tindakan. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan
pada setiap siklusnya, hal ini merupakan bukti dari keberhasilan penerapan
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus 61,8 Tuntas 12 36,36%
Tidak Tuntas 21 63,63%
I 70,6 Tuntas 22 66,66%
Tidak Tuntas 11 33,33%
II 73,36 Tuntas 25 75,75%
Tidak Tuntas 8 24,24%
III 93,93 Tuntas 33 100%
Tidak Tuntas 0 0%
113
strategi Synergetic Teaching pada proses pembelajaran. Hasil belajar siswa
ini juga dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa yang tinggi pada pelajaran
IPA dengan menggunakan strategi Synergetic Teaching, dan factor-faktor
lainnya. Dibuktikan dengan ketercapaian ketetapan indicator keberhasilan
yaitu persentase ketuntasan belajar siswa telah mencapai lebih dari 85%
maka pembelajarn IPA materi Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku menggunakan strategi Synergetic Teaching dikatakan berhasil.
114
BAB V
PENUTUP
Penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Tema 3 Subtema
1 Materi Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Menggunakan Strategi
Synergetic Teaching Pada Siswa Kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019” telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh, dapat dibuat kesimpulan dan saran dari penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil pembahasan
yang telah dikemukakan peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan strategi Synergetic Teaching dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar
siswa pada setiap siklus yang selalu meningkat, yaitu pada rata-rata hasil
belajar siswa pra siklus menuju siklus I meningkat 8,8 dari nilai rata-rata
61,8 menjadi 70,6, dari siklus I menuju siklus II meningkat 2,76 dari 70,6
menjadi 73,36, kemudian dari siklus II menuju siklus III meningkat 20,57
dari 73,36 menjadi 93,93. Dengan data tersebut membuktikan bahwa
adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa pada setiap siklusnya.
2. Dengan penerapan strategi Synergetic Teaching dalam pembelajaran IPA
kali ini telah dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Klasikal yang telah
ditentukan yaitu 85% untuk standar minimal kelas. Dibuktikan
115
pada siklus III hasil belajar siswa mencapai tuntas semua (100%).
Dengan demikian, penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
strategi Synergetic Teaching materi IPA Hewan dan Tumbuhan di
Lingkungan Rumahku pada siswa kelas IV SDN Tingkir Lor 01 Kota
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 dinyatakan berhasil.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Guru
Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru dalam
peningkatan kualitas guru serta untuk memotivasi hasil belajar siswa.
Dengan memperhatikan strategi atau model pembelajaran yang
optimal.
2. Siswa
Diharapkan siswa dapat lebih meningkatkan kegemaran membaca dan
mendengarkan dalam setiap pembelajaran.
3. Sekolah
Diharapkan kepada pihak sekolah intuk menghimbau guru dalam
meningkatkan wawasan mengenai kompetensi guru yang dimiliki,
guna mendorong kreatifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Peneliti Lainya
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya.
116
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal dan Ali Murtadlo. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif
dan Inovatif. Bandung. PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT Bumi
Aksara.
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran.
Jogjakarta. Ar-Ruzz Media.
Bahri Djamarah, syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta. PT Rineka Cipta
Buku Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas V Semester 1&2. 2008.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Putra.
Gamida, Dadang dan Rudi, Budiman. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran
IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Dirjen Lembaga Departemen Agama.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta. Insan Madani
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta. Pustaka Insan Madan.
Lutfia, Athi’. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK) Dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Dengan Menggunakan Strategi Synergetic Teaching Pada Siswa Kelas IV
MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
117
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. PT Rosdakarya.
Rifa’I Achmad dan Chatarina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang.
Universitas Negeri Semarang Press.
Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta. Insan Madani Islamic Publisher.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka
Cipta.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Ubaidillah, Firman. 2014. Pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran
Bersinergi) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
Kegiatan Ekonomi di Indonesia Siswa Kelas V MI Thoriqotussa’diyyah
Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang (1)
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta. PT
Bumi Aksara.
Widi Wisudawati, Asih. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta. PT Bumi
Aksara.
http://sdasemrudungsatu.blogspot.com/2019/02/aplikasi-kbmkkm-k13-kelas-3-
sdmi-terbaru.html. 21 Juni 2019).
http://tafsirweb.com/3138-surat-at-taubah-ayat-122.html
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup (Tema 3)
Sub Tema : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku (1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 × Pertemuan (1 × 35 menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
IPA
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada
hewan dan tumbuhan
4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi
bagian tubuh hewan dan tumbuhan
BAHASA INDONESIA
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tulis
IPS
3.1 Mengidentifikasikan karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
C. Indikator
IPA
3.1.1 mengidentifikasi bagian-bagian tubuh tumubuhan
3.1.2 Menjelaskan fungsi bagian-bagian tubuh tumbuhan
4.1.1 Mendeskripsikan jenis-jenis bagian tubuh tumbuhan
BAHASA INDONESIA
3.3.1 Membuat daftar pertanyaan untuk persiapan wawancara
4.3.1 Membuat pertanyaan tertulis menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif untuk persiapan wawancara
IPS
3.1.1 Mengidentifikasikankarakteristik dataran tinggi, dataran rendah, dan
pantai serta pemanfaatan sumber daya alamya bagi kesejahteraan
masyarakat
4.1.1 Menyajikan informasi hasil identifikasi karakteristik dataran tinggi,
dataran rendah danpantai serta pemanfaatan sumber daya alamnya bagi
kesejahteraan masyarakat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru siswa dapat menyebutkan bagian-
bagian tubuh tumbuhan dengan tepat.
2. Melalui strategi Synergetic Teaching dan menyimak penjelasan guru
siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian tubuh tumbuhan dan
fungsinya.
3. Melalui strategi Synergetic Teaching dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat menyebutkan jenis-jenis bagian tubuh tumbuhan.
E. Materi Ajar
Materi tentang bagian-bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Synergetic Teaching
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat : Alat Tulis, gambar dan Fotocopy materi
2. Sumber Belajar : Buku Pedoman Guru Tema 3 Kelas IV dan Buku
Siswa Tema 3 Kelas IV (Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak
berdo’a (religius)
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Guru melakukan apersepsi tentang apa
yang diketahui tentang tumbuh-
tumbuhan
Motivasi (peserta didik diminta
menyampaikan pendapat tentang materi
pelajaran yang akan disampaikan)
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan ruang lingkup materi
yang akan dipelajari
10 menit
Inti Guru mengawali pembelajaran dengan
menyampaikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan kepada peserta
didik yaitu tentang tata cara strategi
pembelajaran Synergetic Teaching
50 menit
Guru memulai strategi pembelajaran
Guru membagi peserta didik menjadi
dua bagian atau kelompok
Pindahkan kelompok pertama ke
ruangan lain untuk membaca tentang
topik yang diajarkan.
Dalam waktu yang sama, guru
menyampaikan materi kepada
kelompok kedua dengan metode
ceramah dikelas
Setelah selesai peserta didik diminta
kembali ketempat masing-masing,
kemudian peserta didik diminta untuk
berpasang-pasangan dengan temannya
yang tadi menerima materi dengan cara
berbeda. Anggota satu akan
berpasangan dengan kelompok dua.
Peserta didik diminta untuk
menggabungkan hasil belajar yang
diperoleh.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa
Guru memberi tambahan informasi
sebagai penguatan.
Guru memberikan latihan soal
tentang materi yang sudah diterima
peserta didik secara baik dan benar
Penutup Peserta didik mengumpulkan tugas
Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran
10 menit
pada pertemuan hari ini
Guru memberi kesempatan peserta
didik untuk bertanya
Guru memberi arahan untuk lebih
giat lagi belajar
Guru menyampaikan materi yang
akan datang
Guru menutup pelajaran dengan do’a
dan salam
I. Penilaian
1. Teknik : Tes Tertulis
2. Bentuk : Pilihan Ganda dan uraian
3. Instrument soal : Terlampir
4. Skor : untuk point A jika benar skor 1 dan untuk
point B jika benar skor 2. Jadi jumlah skor 20.
Salatiga, 17 Desember 2018
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
Bagian-Bagian Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya
Bentuk tumbuhan beraneka ragam, tetapi secara umum tumbuhan memiliki
bagian-bagian tubuh yang sama, yaitu akar, batang, daun, bunga, dan buah.
1. Akar
Akar adalah bagian tumbuhan yang menghubungkan bagian tubuh tanaman
dengan tanah atau media tempat tanaman tersebut tumbuh. Akar umumnya
tumbuh ke bawah tanah searah dengan gaya gravitasi bumi.
a. Bagian-bagian akar
Akar terdiri dari akar utama, cabang akar, dan rambut akar. Akar utama
adalah bagian akar yang cukup menembus tanah. Pada akar utama, tumbuh
cabang akar dan rambut akar.
b. Jenis-jenis akar
Akar dapat digolongkan kedalam dua jenis, yaitu akar serabut dan akar
tunggang. Akar serabut berbentuk berukuran kecil-kecil. Akar serabut tidak
memiliki akar utama sehingga ukuran akar yang satu dengan yang lainnya
relatif sama. Tanaman yang memiliki akar serabut umumnya merupakan
golongan monokotil (biji berkeping satu). contoh tanaman yang berakar
serabut adalah padi, pohon kelapa dan rumput-rumputan.
Sementara itu, akar tunggang terdiri dari satu akar tanduk berukuran
cukup besar. Pada bagian akar induk, tumbuh akar-akar cabang dengan
ukuran yang lebih kecil. Tanaman yang memiliki akar tunggang umumnya
merupakan golongan dikotil (biji berkeping dua). contoh tanaman yang
berakar tunggang adalah pohon mangga, jambu, dan jeruk.
c. Fungsi akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang sangat penting. Keberadaan akar
pada tumbuhan sangat menentukan kelangsungan hidup tumbuhan. Fungsi
akar bagi tumbuhan antara lain,
1. Menunjang berdirinya tumbuhan
2. Menyerap air dan mineral-mineral dari dalam tanah
3. Tempat menyimpan cadangan makanan (untuk beberapa jenis tanaman
tertentu, misalnya singkong)
2. Batang
Batang adalah bagian tanaman yang menempel pada akar dan berada di atas
permukaan tanah. Arah pertumbuhan batang berlawanan dengan akar. Umunya
batang tumbuh mengikuti arah sinar matahari. Batang merupakan bagian
tanaman tempat keluar dan menempelnya bagian daun, bunga dan buah.
Beberapa jenis tanaman memiliki batang yang bercabang dan beberapa jenis
lainnya tidak. Beberapa jenis tanaman juga memiliki batang yang berkayu dan
beberapa jenis yang lainnya tidak.
a. Bagian-bagian batang
Batang tanaman berkayu, memilih bagian disebut pembuluh tapis yang
bertugas mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke seua bagian
tumbuhan. Di bagian dalam pembuluh tapis, pada tanaman diatas terdapat
lapisan kambium. Dibagian dalam lapisan kambium, terdapat pembuluh kayu
yang berguna untuk mengangkut air dan mineral yang diserap oleh akar
menuju daun. Batang yang berkambium pada umumnya akan membentuk
lingkar tahun.
a. Jenis-jenis batang
Berdasarkan kambiumnya, terdapat batang yang berkambium dan batang
yang tidak berkambium. Contoh tanaman yang memiliki batang berkambium
adalah mangga. Sementara itu, tanaman yang tidak memiliki kambium adalah
kelapa. Batang tanaman dapat pula dibedakan berdasarkan bentuknya, yaitu
batang berkayu seperti pada jambu, batang basah seperti pada bayam, dan
batang rumput seperti pada padi.
b. Fungsi batang
1. Sebagai penyongkong tubuh tumbuhan
2. Sebagai tempat tumbuhannya daun, bunga, dan buah
3. Mengangkut air dan mineral yang diserap oleh akar ke daun
4. Menyebarkan makanan dari daun ke semua bagian tumbuhan
5. Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan (untuk beberapa jenis
tanaman tertentu, misalkan tebu)
3. Daun
Daun adalah bagian daru tumbuhan yang berfungsi memasak makanan dan
pada umumnya memberikan warna hijau yang cuku dominan pada tumbuhan.
Daun tumbuh dan menempel pada bagian batang pohon.
a. Bagian-bagian daun
Pada tanaman yang memiliki daun lengkap, daun terdiri dari pelepah
daun, tangkai daun, dan helai daun. Contoh daun yang merupakan daun
lengkap adalah daun pisang. Terdapat pula tanaman yang memiliki daun
tidak lengkap, yaitu hanya memiliki tangkai daun dan helai daun saja. Contoh
aun yang merupakan daun tidak lengkap adalah daun jeruk.
b. Jenis-jenis daun
Berdasarkan membentuk tulang daunnya, daun dibedakan menjadi daun
bertulang menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar. Contoh daun menyirip
adalah daun mangga, contoh daun menjari adalah daun pepaya, contoh daun
melengkung adalah daun sirih. Contoh daun sejajar adalah daun jagung.
Berdasarkan jumlah helainya daun dibedakan menjadi dua yaitu daun
tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah dun yang berjumlah satu
helai dalam setiap tangkainya, contohnya daun jambu. Dan daun majemuk
adalah daun yang terdiri dari beberapa helai dalam setiap tangkainya,
contohnya daun putri malu.
c. Fungsi daun
Fungsi utama daun pada tumbuhan adalah sebagai tempat membuat
makanan atau tempat terjadinya proses fotosintesis. Selain itu, daun juga
berguna sebagai tempat penguapan air dan sebagai alat pernapasan pada
tumbuhan.
4. Buah
Buah adalah bagian tumbuhan yang merupakan perkembangan dari bunga.
Buah terdiri dari kulit buah, daging buah dan biji. Biji buah berfungsi sebagai
bakal tumbuhan baru, sedangkan daging buah merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan. Buah berwarna mencolok akan menarik hewan untuk
memakannya sehingga membantu proses penyebaran biji. Biji buah berfugsi
sebagai bakal tanaman baru.
Lampiran 2
Instrument Soal
LATIHAN SOAL
A. Berilahtandasilang (X) padahuruf A, B, C, atau D padajawaban yang
benar!
1. Berikut ini yang bukan termasuk bagian dari tumbuhan adalah ....
a. Daun
b. Akar
c. Ranting
d. Taring
2. Jika pada sehelai tangkai daun hanya terdapat satu helai daun maka tumbuhan
tersebut memiliki jenis daun ....
a. Majemuk
b. Tunggal
c. Individu
d. Produsen
3. Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip-sirip ikan. Tulang daun
menyirip misalnya pada ....
a. Jambu
b. Ketela
c. Pepaya
Nama :
No. Absen :
d. Bambu
4. Berikut ini adalah tumbuhan yang memiliki bentuk tulang daun menjari,
kecuali ....
a. Pepaya
b. Tebu
c. Ketela
d. Jarak
5. Kangkung dan bayam adalah contoh tumbuhan berbatang .…
a. Kayu
b. Kulit
c. Basah
d. Daun
6. Batang berfungsi untuk mengangkut zat hara dari ....
a. Akar ke batang
b. Batang ke Daun
c. Akar ke daun
d. Daun ke akar
7. Jambu dan mangga adalah tumbuhan yang memiliki akar ....
a. Serabut
b. Tunggang
c. Tunggal
d. Tinggal
8. Bagian tumbuhan yang merupakan bakal dari tumbuhan baru adalah ....
a. Kepala putik
b. Bunga
c. Biji
d. Benang sari
9. Berikut ini adalah fungsi akar tumbuhan, kecuali ....
a. Menyerap air dan zat hara
b. Memperkokoh tumbuhan
c. Menyerap cahaya matahari
d. Menjadi alat pernapasan
10. Bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan zat hara adalah .…
a. Batang
b. Daun
c. Akar
d. Bunga
B. Coba kerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat!
1. Sebutkan bagian-bagian tubuh tumbuhan yang kamu ketahui!
2. Tuliskan fungsi dari batang!
3. Sebutkan jenis-jenis daun berdasarkan bentuk tulangnya dan contohnya!
4. Tuliskan 3 contoh tumbuhan yang memiliki akar serabut dan akar tunggal!
5. Tolong gambarkan jenis akar tunggang secara sederhana!
Kunci Jawaban!
A. Pilihan ganda
1. D
2. B
3. A
4. B
5. C
6. C
7. B
8. C
9. C
10. C
B. Uraian
1. Bagian-bagian tubuh tumbuhan:
a. Akar
b. Batang
c. Daun
d. Buah
e. Bunga
2. Fungsi batang yaitu:
a. Sebagai penyongkong tubuh tumbuhan
b. Sebagai tempat tumbuhannya daun, bunga, dan buah
c. Mengangkut air dan mineral yang diserap oleh akar ke daun
d. Menyebarkan makanan dari daun ke semua bagian tumbuhan
e. Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan (untuk beberapa
jenis tanaman tertentu, misalkan tebu)
3. Jenis-jenis daun dan contohnya:
a. Daun menyirip : daun mangga
b. Daun menjari : daun pepaya
c. Daun melengkung : daun sirih
d. Daun sejajar : daun jagung
4. Jenis-jenis akar :
a. Akar serabut : padi, pohon kelapa, rumput-rumputan
b. Akar tunggang : akar mangga, jambu, jeruk
5. Gambar akar tunggang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup (Tema 3)
Sub Tema : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku (1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 6 × Pertemuan (1 × 35 menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
IPA
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada
hewan dan tumbuhan
4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi
bagian tubuh hewan dan tumbuhan
BAHASA INDONESIA
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tulis
IPS
3.1 Mengidentifikasikan karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
C. Indikator
IPA
3.1.1 mengidentifikasi bagian-bagian bunga beserta fungsinya
3.1.2 Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya
4.1.1 Mendeskripsikan jenis-jenis bagian bunga
BAHASA INDONESIA
3.3.1 Membuat daftar pertanyaan untuk persiapan wawancara
4.3.1 Membuat pertanyaan tertulis menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif untuk persiapan wawancara
IPS
3.1.1 Mengidentifikasikankarakteristik dataran tinggi, dataran rendah, dan
pantai serta pemanfaatan sumber daya alamya bagi kesejahteraan
masyarakat
4.1.1 Menyajikan informasi hasil identifikasi karakteristik dataran tinggi,
dataran rendah danpantai serta pemanfaatan sumber daya alamnya
bagi kesejahteraan masyarakat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru siswa dapat menyebutkan bagian-
bagian bunga serta fungsinya dengan tepat.
2. Melalui strategi Synergetic Teaching dan kerja sama dengan
kelompoknya siswa dapat mengidentifikasi struktur bunga dan
fungsinya dengan benar.
3. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menghargai pendapat
temannya
4. Melalui strategi Synergetic Teaching dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat menyebutkan jenis-jenis bagian .
5. Materi Ajar
Materi tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya (materi terlampir)
6. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Synergetic Teaching
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
7. Media dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat : Alat Tulis, gambar dan Fotocopy materi
2. Sumber Belajar : Buku Pedoman Guru Tema 3 Kelas IV dan Buku
Siswa Tema 3 Kelas IV (Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)
3. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan
mengajak berdo’a (religius)
Guru mengecek kehadiran peserta
didik
Guru melakukan apersepsi tentang
apa yang sudah dipelajari
sebelumnya
Motivasi (peserta didik diminta
menyampaikan pendapat tentang
materi pelajaran yang akan
disampaikan)
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan ruang lingkup
materi yang akan dipelajari
10 menit
Inti Siswa diingatkan kembali pada
pentingnya peran tumbuhan sebagai
sumber daya alam hayati
Guru membuka pembelajaran
kegiatan dengan mengajukan
50 menit
pertanyaan-pertanyaan tentang
bunga
Guru menyampaikan kegiatan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan kepada peserta didik
yaitu tentang tata cara strategi
pembelajaran Synergetic Teaching
Guru memulai strategi pembelajaran
Guru membagi peserta didik menjadi
dua bagian atau kelompok
Pindahkan kelompok pertama ke
ruangan lain untuk membaca tentang
topik yang diajarkan.
Dalam waktu yang sama, guru
menyampaikan materi kepada
kelompok kedua dengan metode
ceramah dikelas
Setelah selesai peserta didik diminta
kembali ketempat masing-masing,
kemudian peserta didik diminta
untuk berpasang-pasangan dengan
temannya yang tadi menerima materi
dengan cara berbeda. Anggota
kelompok satu akan berpasangan
dengan anggota kelompok dua.
Peserta didik tersebut diminta untuk
menggabungkan hasil belajar yang
mereka peroleh
Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa
Guru memberi tambahan informasi
sebagai penguatan.
Guru memberikan latihan soal
tentang materi yang sudah diterima
peserta didik secara baik dan benar
Penutup Peserta didik mengumpulkan tugas
Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran
pada pertemuan hari ini
Guru memberi kesempatan peserta
didik untuk bertanya
Guru memberi arahan untuk lebih
giat lagi belajar
10 menit
Guru menyampaikan materi yang
akan datang
Guru menutup pelajaran dengan do’a
dan salam
4. Penilaian
1. Teknik : Tes Tertulis
2. Bentuk : Pilihan Ganda dan uraian
3. Instrument soal : Terlampir
4. Skor : untuk point A jika benar skor 1 dan untuk point B
jika benar skor 5. Jadi jumlah skor 20.
Salatiga, 19 Desember 2018
Peneliti
NIM: 23040150151
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
MATERI
STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA
A. Pengertian Bunga
Bunga adalah salah satu organ pada tumbuhan yang merupakan
tempat berlangsungnya perkembanganbiakan secara generatif melalui
proses penyerbukan dan pembuahan. Bagian bunga yang paling menarik
dan indah adalah bagian mahkota. Berdasarkan kelengkapan alat
kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan
bunga tidak sempurna. Adapun bunga sempurna yaitu bunga yang
memiliki kelopak, mahkota, benangsari, putik, dan tangkai bunga secara
lengkap, contonya bunga mawar, bunga matahari, bunga sepatu, bunga lili,
dll. Sedangkan untuk bunga tidak sempurna yaitu bunga yang tidak
memiliki struktur bunga secara lengkap, contohnya bunga pepaya, bunga
salak, bunga jagung, bunga kelapa, dll.
a. Bunga sempurna:
b. Bunga tidak sempurna:
B. Fungsi Bunga
Fungsi utama bunga adalah sebagai perhiasan dan alat
perkembangbiakan tumbuhan secara generatif. Perkembangan secara
generatif merupakan perkembangan yang didahului pembuahan. Pada
pembuahan bunga, pembuahan terjadi dengan cara penyerbukan.
Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
Pernyerbukan pada tumbuhan dibantu oleh serangga.
C. Struktur Bunga
1. Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang
membungkus mahkota bunga ketika bunga masih kuncup. Fungsi dari
kelopak bunga adalah untuk melindungi mahkota disaat bunga masih
kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar.
2. Mahkota bunga, merupakan perhiasan bunga yang berwarna indah,
berfungsi untuk menarik serangga untuk hinggap dan membantu
proses penyerbukan. Mahkota bunga terdiri dari daun perhiasan bunga
yang berwarna-warni dan berkelompok. Mahkota bunga merupakan
bagian bunga yang paling indah dan memiliki beraneka ragam warna.
3. Benangsari merupakan alat kelamin jantan pada bunga. Yang terdiri
dari kepala sari, serbuk sar, tangkai sari. Fungsi benang sari adalah
sebagai proses reproduksi dan juga perkembangbiakan pada bunga
yang nantinya akan menumbuhkan tanaman baru.
4. Putik bunga merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebut
kepala putik, bagian putik yang panjang disebut tangkai putik. Bakal
buah terdapat pada bagian bawah putik.
5. Tangkai bunga merupakan penghubung batang dengan bunga sebagai
penopang. Tangkai bunga berada pada bagian bawah bunga.
6. Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu diatas tangkai
bunga. Dasar bunga berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota
bunga.
Lampiran 2
Instrumen Soal
LATIHAN SOAL
A. Pilihan ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang benar!
1. Alat kelamin betina pada tumbuhan bunga adalah …
a. Benangsari
b. Putik
c. Kelopak
d. Mahkota
2. Peristiwa jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik disebut…
a. Pencangkokan
b. Pembibitan
c. Pembenihan
d. Penyerbukan
3. Alat kelamin jantan pada tumbuhan bunga adalah …
a. Tangkai bunga
b. Mahkota bunga
c. Benangsari
d. Kelopak bunga
4. Yang menghubungkan antara batang dengan bunga adalah …
a. Tangkai bunga
b. Mahkota
c. Kelopak
d. Benangsari
5. Fungsi dari bunga yaitu…
a. Sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan
b. Sebagai alat penapasan
c. Sebagai alat kebersihan
d. Sebagai alat penyerap air
6. Berikut bagian-bagian bunga, kecuali…
a. Mahkota
b. Putik
c. Benangsari
d. Tangan
7. Bagian bunga yang indah dan berwarna warni dinamakan…
a. Tangkai
b. Putik
c. Mahkota
d. Benangsari
8. Bagian bunga paling luar yang membungkus mahkota bunga ketika
bunga masih kuncup adalah…
a. Kelopak bunga
b. Putik
c. Benangsari
d. Dasar
9. Contoh bunga sempurna yaitu …
a. Bunga kelapa
b. Bunga kaki
c. Bunga mawar
d. Bunga salak
10. Bunga yang memiliki struktur bunga tidak lengkap disebut bunga …
a. Bunga sempurna
b. Bunga tidak sempurna
c. Bunga lengkap
d. Bunga plastic
B. Uraian
Isilah soal dibawah dengan benar!
1. Isilah nomor pada gambar dibawah ini sesuai nama bagian-bagian
bunga yang kamu ketahui!
2. Jelaskan bagian-bagian bunga dibawah ini dengan benar!
a. Kelopak bunga
b. Mahkota
c. Benangsari
d. Putik
e. Tangkai bunga
Kunci Jawaban !
A. Pilihan Ganda
1. B
2. D
3. C
4. A
5. A
6. D
7. C
8. A
9. C
10. B
B. Uraian
1.
2. Bagian-bagian bunga
a. Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang
membungkus mahkota bunga ketika bunga masih kuncup. Fungsi
dari kelopak bunga adalah untuk melindungi mahkota disaat bunga
masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar.
b. Mahkota bunga, merupakan perhiasan bunga yang berwarna indah,
berfungsi untuk menarik serangga untuk hinggap dan membantu
proses penyerbukan. Mahkota bunga terdiri dari daun perhiasan
bunga yang berwarna-warni dan berkelompok. Mahkota bunga
merupakan bagian bunga yang paling indah dan memiliki beraneka
ragam warna.
c. Benangsari merupakan alat kelamin jantan pada bunga. Yang
terdiri dari kepala sari, serbuk sar, tangkai sari. Fungsi benang sari
adalah sebagai proses reproduksi dan juga perkembangbiakan pada
bunga yang nantinya akan menumbuhkan tanaman baru.
d. Putik bunga merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebut
kepala putik, bagian putik yang panjang disebut tangkai putik.
Bakal buah terdapat pada bagian bawah putik.
e. Tangkai bunga merupakan penghubung batang dengan bunga
sebagai penopang. Tangkai bunga berada pada bagian bawah
bunga.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SDN Tingkir Lor 01 Kota Salatiga
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup (Tema 3)
Sub Tema : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku (1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 × Pertemuan (2 × 35 menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
IPA
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada
hewan dan tumbuhan
4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi
bagian tubuh hewan dan tumbuhan
BAHASA INDONESIA
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tulis
IPS
3.1 Mengidentifikasikan karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
C. Indikator
IPA
3.1.1 mengidentifikasi bentuk luar (morfologi) tubuh hewan
3.1.2 Menjelaskan hubungan bentuk luar (morfologi) dengan fungsinya
4.1.1 Mendeskripsikan bagian-bagian tubuh hewan dan fungsinya
BAHASA INDONESIA
3.3.1 Membuat daftar pertanyaan untuk persiapan wawancara
4.3.1 Membuat pertanyaan tertulis menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif untuk persiapan wawancara
IPS
3.1.1 Mengidentifikasikankarakteristik dataran tinggi, dataran rendah, dan
pantai serta pemanfaatan sumber daya alamya bagi kesejahteraan
masyarakat
4.1.1 Menyajikan informasi hasil identifikasi karakteristik dataran tinggi,
dataran rendah danpantai serta pemanfaatan sumber daya alamnya
bagi kesejahteraan masyarakat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru siswa dapat menyebutkan bagian-
bagian tubuh hewan serta fungsinya dengan tepat.
2. Melalui strategi Synergetic Teaching dan kerja sama dengan
kelompoknya siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian tubuh
hewan dengan benar.
3. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menghargai pendapat
temannya
4. Melalui strategi Synergetic Teaching dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tubuh hewan dengan
fungsinya dengan tepat
E. Materi Ajar
Materi morfologi tubuh hewan dan fungsinya (materi terlampir)
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Synergetic Teaching
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat : Alat Tulis, gambar dan Fotocopy materi
2. Sumber Belajar : Buku Pedoman Guru Tema 3 Kelas IV dan Buku
Siswa Tema 3 Kelas IV (Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak
berdo’a (religius)
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Guru melakukan apersepsi tentang apa
yang sudah dipelajari sebelumnya
Motivasi (peserta didik diminta
menyampaikan pendapat tentang materi
pelajaran yang akan disampaikan)
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan ruang lingkup materi
yang akan dipelajari
10 menit
Inti Siswa diingatkan kembali pada
pentingnya peran tumbuhan sebagai
sumber daya alam hayati
Guru membuka pembelajaran kegiatan
dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang bunga
Guru menyampaikan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
50 menit
kepada peserta didik yaitu tentang tata
cara strategi pembelajaran Synergetic
Teaching
Guru memulai strategi pembelajaran
Guru membagi peserta didik menjadi
dua bagian atau kelompok
Pindahkan kelompok pertama ke
ruangan lain untuk membaca tentang
topik yang diajarkan.
Dalam waktu yang sama, guru
menyampaikan materi kepada
kelompok kedua dengan metode
ceramah dikelas
Setelah selesai peserta didik diminta
kembali ketempat masing-masing,
kemudian peserta didik diminta untuk
berpasang-pasangan dengan temannya
yang tadi menerima materi dengan cara
berbeda. Anggota kelompok satu akan
berpasangan dengan anggota kelompok
dua.
Peserta didik tersebut diminta untuk
menggabungkan hasil belajar yang
mereka peroleh
Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa
Guru memberi tambahan informasi
sebagai penguatan.
Guru memberikan latihan soal tentang
materi yang sudah diterima peserta
didik secara baik dan benar
Penutup Peserta didik mengumpulkan tugas
Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan hari ini
Guru memberi kesempatan peserta
didik untuk bertanya
Guru memberi arahan untuk lebih giat
lagi belajar
Guru menyampaikan materi yang akan
datang
Guru menutup pelajaran dengan do’a
dan salam
10 enit
I. Penilaian
1. Teknik : Tes Tertulis
2. Bentuk : Pilihan Ganda dan uraian
3. Instrument soal : Terlampir
4. Skor : untuk point A jika benar skor 1 dan untuk point B
jika benar skor 2. Jadi jumlah skor 20.
Salatiga, 22 Desember 2018
Peneliti
NIM. 23040150151
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
MATERI
BAGIAN-BAGIAN TUBUH HEWAN DAN FUNGSINYA
A. Mamalia
Kelompok mamalia memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai daun
telinga, kelenjar susu, dan tubuh ditutupi oleh rambut. Salah satu contoh
hewan mamalia adalah kucing. Kucing termasuk hewan mamalia yang
tinggal di darat. Bagian tubuh kucing terdiri atas kepala, badan, kaki, dan
ekor. Kaki kucing berjumlah empat, digunakan untuk berjalan, berlari, dan
melompat. Tubuh kucing terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, badan, dan
anggota tubuh.
Pada kepala kucing ada :
1. `Mata : Untuk melihat
2. Telinga : Untuk mendengar
3. Hidung : Untuk mencium
4. Mulut : Untuk mengunyah
Pada badan kucing ada :
1. Perut : Untuk mencerna makanan
Anggota tubuh kucing ada :
1. Kaki : Untuk bergerak dan mencengkra, memiliki 4 kaki
2. Ekor : Untuk keseimbangan
B. Burung
Burung banyak dijumpai di darat. Semua burung memiliki sayap
yang beragam ukurannya, tetapi tidak semua burung dapat terbang. Ada
beberapa burung, seperti pinguin dan burung unta tidak dapat
terbang. Salah satu contoh yaitu burung elang. Kegunaan bagian-bagian
tubuh burung elang :
1. Lubang telinga : untuk mendengar.
2. Mata : untuk melihat.
3. Lubang hidung : untuk mencium bau
4. Sayap : untuk terbang
5. Paruh : untuk makan
6. Ekor : untuk keseimbangan
7. Kaki : untuk berjalan dan bertengger, memiliki 2 kaki
setiap kaki memiliki 6 cakar dan memiliki kuku yang tajam. Kuku
pada cakar berguna untuk mencengkeram mangsa
C. Ikan
Ikan merupakan salah satu jenis hewan yang hidup di air. Salah
satu ciri ikan adalah tidak memiliki kaki. Bagian tubuh ikan terdiri dari
kepala, badan, dan ekor. Kegunaan bagian-bagian tubuh Ikan :
1. Mata untuk melihat
2. Lubang hidung untuk mencium bau
3. Ekor untuk bergerak dan mengubah arah gerak saat berenang
4. Mulut untuk makan
5. Sirip untuk bergerak saat berenang
6. Perut untuk mengolah makanan
D. Reptilia
Reptilia merupakan hewan yang mempunyai kulit bersisik. Reptil
ada yang hidup di darat ada puka hidup di air. Jenis reptilia bermacam-
macam, seperti ular, penyu, kura-kura, buaya dan kadal. Salah satu hewan
reptil yaitu ular, berikut bagian-bagian tubuh ular : Bentuk tubuh ular
adalah bulat panjang seperti tali. Kulit ular bersisik licin. Ular tidak
memiliki kaki, dan bergerak dengan otot perut. Ular ada yang
memiliki bisa atau racun. Ketika menggigit mangsa, bisa ular dapat
masuk ke tubuh mangsanya.
Lampiran 2
Instrumen soal
LATIHAN SOAL
A. Pilihan ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
benar!
1. Berikut ini yang termasuk bagian tubuh kucing adalah …
a. Sayap
b. Belalai
c. Sirip
d. Ekor
2. Ekor ikan berfungsi untuk …
a. Menentukan jenis kelamin
b. Melindungi diri dari musuh
c. Berbelok arah saat berenang
d. Variasi
3. Berikut ini yang bukan termasuk hewan dilingkungan sekitarmu
adalah …
a. Cicak
b. Harimau
c. Kucing
d. Ikan
4. Bagian tubuh ular yang digunakan untuk bergerak adalah …
a. Kaki
b. Perut
c. Sayap
d. Ekor
1. Berikut hewan yang memiliki kaki berjumlah empat yaitu …
a. Sapi, kucing, dan gajah
b. Sapi, ayam, dan ular
c. Gajah, tikus, dan serangga
d. Jerapah, ular, dan tikus
2. Berikut bagian tubuh ikan yaitu…
a. Sirip
b. Bisa
c. Antena
d. bulu
3. Yang berfungsi sebagai alat untuk terbang pada burung yaitu …
a. Ekor
b. Mulut
c. Badan
d. Sayap
4. Tubuh kucing terdiri dari tiga bagian, kecuali…
a. Kepala
b. Badan
c. Sirip
d. Alat gerak tubuh
5. Contoh hewan reptil yaitu …
a. Ular
b. Gajah
c. Kucing
d. Semut
6. Yang berfungsi sebagai alat bergerak dan mengubah arah gerak ikan
saat berenang…
a. Mata
b. Ekor
c. Mulut
d. Hidung
A. Uraian
Isilah soal dibawah dengan benar!
1. Sebutkan 3 bagian-bagian tubuh kucing beserta fungsinya!
2. Sebutkan 5 contoh hewan yang berkaki empat !
3. Sebutkan ciri-ciri tubuh hewan burung elang !
4. Sebutkan 3 contoh hewan mamalia !
5. Bagaimana cara burung elang mendapat makanannya!
Kunci Jawaban !
A. Pilihan Ganda
1. D
2. C
3. B
4. B
5. A
6. A
7. D
8. C
9. A
10. B
B. Uraian
1. Pada kepala kucing ada :
~ Mata : Untuk melihat
~ Telinga : Untuk mendengar
~ Hidung : Untuk mencium
~ Mulut : Untuk mengunyah
Pada badan kucing ada :
~ Perut : Untuk mencerna makanan
Anggota tubuh kucing ada :
~ Kaki : Untuk bergerak dan mencengkra, memiliki 4 kaki
~ Ekor : Untuk keseimbangan
2. Hewan berkaki empat:
a. Sapi
b. Kucing
c. Kambing
d. Gajah, dll
3. Ciri-ciri tubuh burung elang:
~ Lubang telinga : untuk mendengar.
~ Mata : untuk melihat.
~ Lubang hidung : untuk mencium bau
~ Sayap : untuk terbang
~ Paruh : untuk makan
~ Ekor : untuk keseimbangan
~ Kaki : untuk berjalan dan bertengger, memiliki 2 kaki
setiap kaki memiliki 6 cakar dan memiliki kuku yang tajam. Kuku pada
cakar berguna untuk mencengkeram mangsa
4. Hewan mamalia:
Kucing, sapi, lumba-lumba, beruang, dll
5. Cara burung elang mendapatkan makanannya: dengan cara
mencengkeram mangsanya menggunakan cakar dikaki elang.
DOKUMEN SIKLUS I
Gambar 2. Guru melakukan apersepsi
Gambar 3. Kelompok 1 belajar di kelas
Gambar 4. Kelompok belajar di perpustakaan
DOKUMEN SIKLUS II
Gambar 5. Siswa berdiskusi
Gambar 6. Siswa dan guru tanya jawab
Gambar 7. Siswa mengerjakan tes
DOKUMEN SIKLUS III
Gambar 8. Kelompok siswa belajar di sendiri
Gambar 9. Kelompok siswa belajar di kelas
Gambar 10. Siswa berdiskusi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Silmi Kaffah
Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 17 Mei 1996
Alamat : Ngentak, Rt. 01 Rw. 03, Tingkir Lor, Tingkir,
Salatiga
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Juwaidi
Nama Ibu : Salfiyah
Riwayat Pendidikan :
1. TK Tarbiyatul Banin 22 Salatiga Lulus Tahun 2002
2. SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga Lulus Tahun 2009
3. MTs Negeri Salatiga Lulus Tahun 2012
4. MA Negeri Salatiga Lulus Tahun 2015
5. S1 IAIN Salatiga
Salatiga, 01 Juli 2019
Penulis