PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5948/1/Dian...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5948/1/Dian...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK
MATERI PERILAKU TERCELA MENGGUNAKAN METODE
COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
(CIRC) PADA SISWA KELAS VIII B MTs DARUL ULUM
SURUH TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
DIAN SUKMA AISYIAH
NIM. 23010150079
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK
MATERI PERILAKU TERCELA MENGGUNAKAN METODE
COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
(CIRC) PADA SISWA KELAS VIII B MTs DARUL ULUM
SURUH TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
DIAN SUKMA AISYIAH
NIM. 23010150079
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
الل و ت ج ر د م ل ع اال و ت و ا ن ي ذ ال و م ك ن ام و ن م ا ن ي ذ ال الل ع ف ر اي و ز ش ان ل ي اق ذ ا و
ر ي ب خ ن و ل م ع ات ب
“Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah
akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap
apa yang kamu kerjakan”
(QS, Al-Mujadilah/58:11)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayah-Nya,
saya persembahkan skripsi ini kepada:
1. Bapak dan ibu yang selalu memberikan dukungan kepadaku, baik secara
material maupun dalam bentuk do`a. Terimakasih karena tidak pernah
berhenti untuk berkorban demi kebahagiaan dan kesuksesan putrinya.
2. Kakakku tersayang Umi Sa‟adah, Naim Al-Hidayah, Nur Zam-Zami yang
selalu memberi semangat kepadaku
3. Ana Miftahul Jannah yang selalu membantu segala keluh kesahku mulai
dari MTs sampai skripsi ini selesai
4. Sahabatku Wifaqurr Rahman, Mega Rizki, Suci Pitaloka, Riva Sofiatun
yang sama-sama sedang berjuang semoga keseuksesan menyertai kalian
5. Sahabat Kos Pak Yono (Elsa, Dila, Candra) yang selalu menemani
begadang mengerjakan skripsi
6. Sahabat-sahabat BOV yang sama-sama sedang berjuang
7. Sahabat PPL MTs NU Salatiga dan teman-teman seperjuangan
8. Sahabat KKN IAIN Salatiga Posko 83 Ds. Ngawen Banyusri semoga
kesuksesan selalu menyertai kalian
9. Mas Adi Prasetyo Wicaksono yang selalu memberi semangat dari awal
skripsi sampai selesai.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih,
tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan
judul ” Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi Perilaku Tercela Dengan
Metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Siswa
Kelas VIII B Semester II MTs Darul Ulum Suruh Tahun Pelajaran 2018/2019.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimaksih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag
2. Bapak Prof Dr. Mansur, M.Ag., Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
keguruan IAIN Salatiga
3. Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga, Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. SI.
4. Bapak Drs. Abdul Syukur, MS.i., selaku dosen pembimbing skripsi
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,
serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan
jenjang pendidikan S1.
6. Bapak Solichin SPdI. Selaku kepala sekolah MTs Darul Ulum Suruh
x
7. Bapak dan Ibu guru MTs Darul Ulum Suruh yang telah membimbing dan
membantu proses penelitian ini
8. Semua pihak yang telah ikhlas memberikan bantuan dalam
terselesaikannya skripsi ini
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya
bisa berdo`a kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan
diridhoi oleh Allah SWT dengan mendapat balasan yang berlipat ganda.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin.
Salatiga, 9 Agustus 2019
Penulis
Dian Sukma Aisyiah
Nim. 23010150079
xi
ABSTRAK
Aisyiah, Dian Sukma. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi
Perilaku Tercela Menggunakan Metode Cooperative Integrated Reading
And Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas Viii B Mts Darul Ulum
Suruh Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi, Program Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Drs. Abdul Syukur, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Aqidah Akhlak, dan Metode Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC).
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
akidah akhlak pada siswa kelas VIII B tahun 2018/2019. Hal ini dilatarbelakangi
karena masih terdapat siswa yang nilainya masih dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor salah satunya yaitu rendahnya minat dan motivasi sehingga siswa
kurang bersemangat dan ada yang cepat bosan saat pembelajaran berlangsung.
Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah
penerapan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
dapat Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi Perilaku Tercela pada
Siswa Kelas VIII B di MTs Darul Ulum Suruh Tahun Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus. Tiap siklus masing-masing
terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun metode
pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes dan dokumentasi.
Analisis data yang dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil
belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian melalui metode Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal
tersebut dapat diketahui dari hasil setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada
pra siklus siswa yang tuntas 41% atau sebanyak 12 siswa dari 29 siswa dengan
nilai ata-rata kelas 66,3. Pada siklus I presentase siswa yang tuntas 69% atau
sebanyak 20 siswa dengan nilai rata-rata 75,3. Adapun pada siklus II terdapat 26
siswa atau 90% telah mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas 83
menunjukkan bahwa telah mencapai KKM yaitu 74.
xii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ……………............................................................. V
PERNYATAANKEASLIANTULISAN................................................................. Vi
MOTTO ................................................................................................................... Vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................... Viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ Ix
ABSTRAK .............................................................................................................. Xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... Xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... Xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
D. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................................ 8
1. Rancangan Penelitian ........................................................................... 10
xiii
2. Subjek Penelitian .................................................................................. 11
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................................. 12
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 13
5. Instrumen Penelitian ............................................................................ 15
6. Analisis Data ........................................................................................ 19
G. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................................... 20
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 22
A. Hasil Belajar ................................................................................................ 22
1. Pengertian Belajar ............................................................................... 22
2. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................... 24
3. Tujuan Belajar ...................................................................................... 24
4. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................... 26
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................ 27
B. Aqidah Akhlak ............................................................................................. 30
1. Pengertian Aqidah Akhlak.................................................................. 30
C. Materi Perilaku Tercela ................................................................................ 31
1. Pengertian Perilaku Tercela ................................................................. 31
2. Macam-macam Perilaku Tercela ......................................................... 31
D. Cooperative Learning .................................................................................. 39
xiv
1. Pengertian Cooperative Learning ........................................................ 39
2. Unsur-unsur Pembelajaran Cooperative .............................................. 40
3. Tujuan Pembelajaran Cooperative ....................................................... 42
E. Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ............ 42
1. Pengertian Metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) ............................................................................
42
2. Langkah-langkah Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) ............................................................................
44
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC) .....................................................................
45
F. Kajian Pustaka .............................................................................................. 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................................ 49
A. Gambaran Umum MTs Darul Ulum Suruh ................................................ 49
1. Profil Sekolah ...................................................................................... 49
2. Visi dan Misi ........................................................................................ 49
3. Struktur Pengurus Sekolah ................................................................... 50
4. Subjek Penelitian .................................................................................. 51
B. Deskripsi pelaksanaan Siklus I ................................................................... 53
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... ... 61
xv
A. Deskripsi Paparan Siklus ........................................................................... 61
1. Pra Siklus ............................................................................................. 63
2. Siklus I ................................................................................................. 66
3. Siklus II ................................................................................................ 73
B. Pembahasan ................................................................................................ 78
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 84
A. Kesimpulan .......................................................................................... 84
A. Saran .................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pedoman Pengamatan Guru
Tabel 1.2 Pengamatan Siswa
Tabel 3.1 Profil Sekolah MTs Darul Ulum Suruh
Tabel 3.2 Struktur Pengurus Sekolah
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas VIII B
Tabel 4.1 Hasil Nilai Pra Siklus
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I
Tabel 4.5 Data Pengamatan Guru Siklus I
Tabel 4.6 Data Pengamatan Siswa
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.8 Data Perolehan KKM Siklus II
Tabel 4.9 Data Pengamatan Guru Siklus II
Tabel 4.10 Data Pengamatan Siswa Siklus II
Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Tabel 4.12 Data Ketuntasan Siswa Setiap Siklus
xvii
DAFTAR GAMBAR GRAFIK
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Gambar 4.2 Diagaram Krtuntasan Nilai Siklus I
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
xviii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 5. RPP Siklus I dan II
Lampiran 3. Lembar Latihan Soal Siklus I dan II
Lampiran 4. Dokumentasi
Lampiran 5. Surat Nilai SKK
Lampiran 6. Riwayat Hidup Penulis
19
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menempati kedudukan yang paling penting dalam
kehidupan. Pendidikan merupakan proses mencari ilmu sebagai bekal
hidup di dunia maupun di akhirat, dan mencari ilmu merupakan kewajiban
bagi setiap manusia. Hal tersebut berkaitan erat dengan generasi muda
yang masa depannya harus dipersiapkan dengan baik, dan semuanya dapat
tercapai melalui pendidikan. Proses pendidikan terarah kepada
peningkatan, penguasaan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap
dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan dirinya
yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan serta karakteristik
pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya
(sukmadinata, 2011: 4)
Tujuan pendidikan dalam Islam pada dasarnya adalah untuk
mendidik dan membina manusia agar menjadi hamba Allah yang taat dan
sholeh yang mencakup seluruh aspek kehidupannya baik perbuatan,
pikiran dan perasaannya. Di dalam Agama Islam, mewajibkan kepada
setiap manusi untuk menuntut ilmu baik laki-laki maupun perempuan,
anak kecil atau orang dewasa. Karena dengan menuntut ilmu manusia akan
mengetahui apa yang semsestinya dilakukan didunia ini. Orang yang
memiliki ilmu juga akan diberikan apresiasi tinggi oleh keluarga maupun
20
dimasyarakat. Dan akan dinaikkan derajatnya oleh Allah. Hal ini
tercantum dalam Qur‟an surat Al-mujadilah ayat 11.
ا اف و ح س ف ت م ك ل ل ي اق ذ اا و ن م ا ن ي ذ اال ه ي آ ي م ك ل الل ح س ف اي و ح س اف ف س ل ج ل ل ي اق ذ ا و
الل و ت ج ر د م ل ع اال و ت و ا ن ي ذ ال و م ك ن ام و ن م ا ن ي ذ ال الل ع ف ر اي و ز ش ان
﴾۱۱﴿ر ي ب خ ن و ل م ع ات ب
Artinya: “Wahai orang-orang beriman apabila dikatakan
kepadamu,“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis.”
Maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat)orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap
apa yang kamu kerjakan”. (Departemen Agama RI, 2009: 543)
Mata pelajaran keagamaan di MTs Darul Ulum Suruh terdiri dari
beberapa komponen dan salah satunya adalah akidah akhlak. Mata
pelajaran aqidah akhlak diharapkan dapat mencetak peserta didik yang
beriman dan bertakwa yang memiliki akhlak mulia. Salah satu tantangan
dalam pembelajaran akidah akhlak adalah bagaimana peserta didik dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bukan hanya sekedar
menyampaikan pengetahuannya saja. Salah satu peran penting guru adalah
sebagai agen pembaruan (agent of innovation). Sebagai agen pembaruan,
guru diharapkan selalu melakukan langkah-langkah inovatif berdasarkan
hasil evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukannya
(Arifin, 2019: 5) Seorang guru tentu mempunyai banyak pengalaman di
21
kelas, baik langsung maupun tidak langsung, positif ataupun negatif. Guru
juga akan merasa senang dan gembira ketika peserta didiknya berhasil
meraih prestasi yang gemilang. Sebaliknya, guru akan merasa kurang
senang atau mungkin juga sedih, ketika ada peserta didik yang tidak
memperoleh prestasi seperti yang diharapkan. Alasannya sangat beragam,
mungkin peserta didik tersebut kurang semangat belajar, kurang
termotivasi, kurang percaya diri, kurang disiplin, kurang bertanggung
jawab dan sebagainya. Mungkin juga karena faktor itu sendiri atau sarana
dan prasarana yang kurang mendukung, lingkungan yang kurang kondusif
dan sebagainya. Untuk itu perlu ada upaya yang strategis untuk
mengatasinya melalui penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas ini peneliti terapkan di MTs Darul Ulum
Suruh. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata
pelajaran aqidah akhlak yaitu Bapak Abbas Maftuch S.Pd, ditemukan
beberapa masalah dalam pembelajaran Akidah Akhlak, diantaranya
kurangnya pemahaman siswa tentang materi perilaku tercela yang
diajarkan oleh guru. Hal ini dibuktikan dengan hasil ulangan Akidah
Akhlak siswa kelas VIII B yang diperoleh dari guru menunjukkan masih
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 74. Secara klasikal nilai
ulangan siswa belum memenuhi KKM, dari 29 siswa hanya 12 siswa dapat
memenuhi KKM atau sekitar (41%) sedangkan sisanya 17 (59%) masih
berada dibawah KKM.
22
Selanjutnya berdasarkan diskusi dengan guru Aqidah Akhlak kelas
VIII B MTs Darul Ulum Suruh, diduga ada beberapa faktor yang
menyebabkan siswa mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal), antara lain yaitu rendahnya minat dan motivasi
sehingga siswa kurang bersemangat dan ada yang cepat bosan saat
pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa belum memahami contoh
perilaku tercela yang disajikan dalam soal berbentuk cerita, dan
menjadikan siswa menjawab soal dengan seadanya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka diperlukan
suatu langkah yang tepat agar tujuan pembelajaran Akidah Akhlak dapat
tercapai sesuai yang diharapkan. Sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak, khususnya untuk siswa kelas
VIII B MTs Darul Ulum Suruh, peneliti bekerjasama dengan guru mata
pelajaran Aqidah Akhlak akan menerapkan metode Cooperative
Integrated Reading And Composition (CIRC)
Metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)
adalah sebuah metode pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk
mengasah kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan sebuah
soal ataupun studi kasus. Hal ini dikarenakan setiap siswa diharuskan
membaca, menemukan ide-ide pokok dan prediksi dari penyelesaian soal
serta mempresentasikan kembali materi yang akan dipelajari. Cooperative
Integrated Reading And Composition (CIRC) termasuk salah satu
pembelajaran model pembelajaran kooperatif. Pada awalnya metode
23
Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) diterapkan
dalam pembelajaran bahasa, siswa diberi sebuah teks atau bacaan,
kemudian mereka latihan membaca atau menyimak, memperhatikan dan
mengerjakan tugas yang diberikan guru. Dalam hal ini peneliti mencoba
untuk menerapkan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading
And Composition (CIRC) dalam mata pelajaran Aqidah akhlak . langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran
Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC), yaitu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan apa saja yang harus dilakukan
siswa selama kegiatan pembelajaran. setelah itu, membentuk kelompok
yang anggotanya terdiri dari 4-5 orang siswa secara heterogen. Kemudian,
guru memberikan sebuah wacana atau studi kasus kepada setiap kelompok
sesuai topik pembelajaran. Siswa diminta untuk bekerjasama dengan
kelompok untuk memahami dan memberi tanggapan wacana atau studi
kasus yang sudah diberikan. Setelah itu, siswa mempresentasikan atau
membacakan diskusi hasil kelompok dan guru beserta siswa membuat
kesimpulan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti bermaksud
mencari tahu dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Perilaku Tercela
Menggunakan Metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas VIII B Semester II MTs Darul
Ulum Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
24
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah metode
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran aqidah akhlak
materi perilaku tercela pada siswa kelas VIII B semester II MTs Darul
Ulum Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran aqidah akhlak materi perilaku tercela, melalui
metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) pada siswa kelas VIII B MTs Darul Ulum Suruh Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Secara Teoritis
a. Dapat menambah wawasan dalam bidang pembelajaran akidah
akhlak, khususnya penerapan metode Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatkan hasil
belajar.
b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi
peneliti-peneliti beriktnya
25
2. Secara Praktis
a. Manfaat Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangsih kepada guru, antara lain:
1) Guru diharapkan dapat lebih mengetahui secara tepat,
bertambah wawasan dan lebih menghayati metode
pembelajaran khususnya Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) pada mata pelajaran akidah akhlak.
2) Guru dapat termotivasi untuk meningkatkan keterampilan
dalam metode pembelajaran agar lebih bervariasi sehingga
dapat memperbaiki system pembelajaran.
3) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran
4) Meningkatkan profesionalisme guru.
b. Bagi Siswa
Siswa sebagi subyek langsung dari penelitian ini diharapkan
dapat:
1) Meningkatkan hasil belajar.
2) Menjadikan peserta didik lebih dapat berperan aktif
3) dalam pembelajaran.
4) Lebih tertarik terhadap materi pelajaran akidah akhlak.
5) Memperoleh pembelajaran yang lebih menarik dan dapat
mencapai sasaran
c. Bagi Madrasah
26
Adapun penelitian dapat memberikan manfaat bagi lembaga
pengelola pendidikan, antara lain:
1) Dapat digunakan untuk perbaikan dalam proses pembelajaran
akidah akhlak pada khususnya dan pelajaran lain pada
umumnya.
2) Madrasah dapat menerapkan dan mengembangkan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
pada mata pelajaran lainnya di MTs Darul Ulum Suruh.
d. Bagi Peneliti
Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
peneliti antara lain:
1) Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar.
2) Memberikan pengalaman bagaimana menerapkan metode yang
tepat dalam pembelajaran.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara atas masalah
yang diteliti dan bersifat teoritis. Hipotesis didasarkan atas kerangka
berfikir, yang berisikan pernyataan sebagai jawaban masalah penelitian
yang diatasi dengan tindakan penelitian. Karena hipotesis dapat
menghubungkan teori relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau
dari kenyataan dengan teori yang relevan (Sukardi, 2011: 41). Jadi, suatu
27
hipotesis akan diterima jika disertai dengan fakta-fakta yang
membenarkan.
Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis yaitu “Penerapan
metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi Perilaku
Tercela pada siswa kelas VIII B Semester 2 di MTs Darul Ulum Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019”
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini mengacu pada
ketuntasan klasikal, menurut Depdikbud suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85%
siswa yang telah tuntas belajarnya (Aqib, 2017: 65). Ketuntasan individu
berdasarkan KKM mata pelajaran akidah akhlak yang sudah ditentukan
oleh madrasah yaitu ≥ 74.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) ini dikatakan efektif apabila indikator keberhasilan yang
diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator keberhasilan yang
dirumuskan adalah hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila 85% dari
jumlah siswa telah tuntas dari nilai KKM yang ditetapkan di MTs Darul
Ulum Suruh yaitu 74.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
28
Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 2) Penelitian Tindakan Kelas
dalam bahasa Inggris adalah Classrom Action Research (CAR) yang
artinya sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Secara
terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas,
sebagai berikut:
a. Menyusun Rancangan Tindakan (planning)
Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana
tindakan tersebut akan dilakukan.
b. Tahap Pelaksanaan (acting)
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan
pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tersebut tentu saja
sebelumnya telah “dilatihkan” kepada pelaksana tindakan (guru)
untuk dapat diterapkan didalam kelas sesuai skenarionya. Skenario
dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar.
c. Tahap pemantauan (observing)
Tahap ini berjalan bersamaan saat pelaksanaan. Pemantauan
terhadap siswa dilakukan dengan mencatat semua hal yang
diperlukan berupa data kuantitatif yaitu hasil tes, diskusi
kelompok.Data kualitatif yaitu gambaran keaktifan siswa.
29
e. Refleksi (reflecting)
Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul
kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan
berikutnya. Refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana
telah selesai melakukan tindakan (Arikunto, 2008: 19). Karena
penelitian tindakan kelas (PTK), dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktek pembelajaran dikelasnya.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VIII B
berjumlah siswa 29 siswa MTs Darul Ulum Suruh Kabupaten
Seamarang tahun pelajaran 2018/2019 dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak materi Perilaku Tercela.
3. Langkah-langkah Penelitian
Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, tahapan-
tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), terdapat
tiga kegiatan dasar yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah,
dan pemecahan masalah (Suyadi, 2012: 20). Adapun penelitian ini
30
akan dilaksanakan di MTs Darul Ulum Suruh. Peneliti mengumpulkan
informasi dengan mewawancarai langsung dengan guru yang
bersangkutan yaitu guru mata pelajaran akidah akhlak pada sekolah
tersebut.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah penerapan apa yang telah direncanakan
pada tahap satu yaitu bertindak dikelas (Suyadi, 2012: 25). Jadi pada
tahap pelaksanaan ini guru melaksanakan program pembelajaran
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
disusun oleh peneliti dalam tahap perencanaan.
c. Pengamatan
Supardi mengatakan bahwa pengamatan yang dimaksud adalah
pengumpulan data. (Suyadi, 2012: 26). Jadi pada tahap ini peneliti
mulai mengamati proses pembelajaran dalam kelas untuk
pengambilan atau pengumpulan data dari implementasi tindakan yang
dilakukan.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan (Suyadi, 2012: 27). Jadi setelah dilakukan
perencanaan, tindakan, dan pengamatan peneliti melakukan refleksi
dari tindakan yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan
identifikasi kesulitan siswa dalam memahami materi akhlak tercela
tiap siklusnya.
31
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pebelitian
tindakan kelas (PTK) ini adalah:
a. Observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian
di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian
(Kusumah, 2010: 66). Jadi pengamatan ini dilakukan oleh peneliti
selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui terkait dengan
aktivitas siswa dan tindakan guru dalam menerapkan metode
cooperative integrated reading and composition pada siswa kelas
VIII B dengan membuat lembar observasi siswa, guru dan
membuat catatan-catatan kecil selama proses pembelajaran untuk
memudahkan analisis data.
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Arikunto, 2008: 193)
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar
yang dicapai peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Dalam
penelitian ini diberikan tes yang dilaksanakan setiap selesai siklus
pembelajaran, kemudian dikoreksi dan dianalisa serta
dibandingkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta
32
didik sebelum dan sesudah diterapkan pembelajaran menggunakan
metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
pada peserta didik kelas VIII B MTs Darul Ulum Suruh.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis. Dalam melakukan metode dokumentasi,
peneliti menyelididki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat dan sebagainya
(Arikunto, 2013: 201). Dokumentasi digunakan untuk
memeperkuat data yang diperoleh baik dalam catatan atau berupa
foto yang dilakukan peneliti. Peneliti menggunakan metode
dokumentasi untuk mengetahui data terkait dengan profil MTs
Darul Ulum Suruh, jumlah guru, absensi kelas untuk mengetahui
data siswa kelas VIII B, daftar nilai peserta didik kelas VIII B serta
data terkait lainnya.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah program perencanaan
yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk
setiap pertemuan.
b. Lembar observasi guru selama KBM
33
Lembar observasi guru digunakan untuk melakukan pengamatan
terhadap aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran. Pedoman
pengamatan guru sebagai berikut:
Tabel 1.1 Pedoman Pengamatan Guru
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Menyiapkan perlengkapan
mengajar
2 Kemampuan guru dalam membuka
dan melakukan apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk
34
belajar
3 Ketepatan guru menggunakan
strategi
a. Guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok yang
anggotanya terdiri 4-5 orang
b. Guru membagikan teks wacana
sesuai topik pembelajaran
c. Guru meminta siswa untuk
bekerjasama bersama dengan
kelompok dalam memahami
materi yang diberikan
d. Guru meminta siswa untuk
menuliskan hasil diskusi
kelompok
e. Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan/membacakan
hasil kelompok
f. Guru mengevaluasi hasil diskusi
kelompok
35
4 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
a. Mampu membuat siswa lebih
aktif bertanya
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
c. Memberikan bimbingan dalam
kegiatan pembelajaran
5
Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
Keterangan
Kriteria penilaian Kategori Penilaian
36
N
i
l
a Nilai =
c. Observasi terhadap siswa selama proses pembelajaran. kegiatan
observasi dilaksanakan untuk mengetahui tigkah laku peserta didik
ketika mengikuti pembelajaran akidah akhlak dengan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
Pedoman penilaian pada peserta didik sebagai berikut:
Tabel 2.1 Lembar Pengamatan Siswa
d. N
o
Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1 Siswa memperhatikan penejalasan guru
2 Siswa berani mengajukan pertanyaan
kepada guru
3 Siswa segera membentuk kelompok kecil
4 Siswa mengerjakan tugas pada masing-
masing keompok kecil
1 = Kurang Kurang = < 54%
2 = Cukup Cukup = 55-64%
3 = Baik Baik = 65-84%
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 85-100%
37
5 Siswa mengerjakan evaluasi dengan tertib
N
i
l
N
i
l
ai =
e. Tes tertulis
Instrumen tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil
belajar akidah akhlak setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC). Bentuk tes berupa soal pilihan ganda dan
uraian yang harus dikerjakan siswa untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
6. Analisis Data
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran maka
dilakukan dengan cara memberikan post test diakhir pembelajaran
Keterangan
Kriteria penilaian Kategori Penilaian
1 = Kurang Kurang = < 54%
2 = Cukup Cukup = 55-64%
3 = Baik Baik = 65-84%
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 85-100%
38
sebagai hasil untuk tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Analisis
data ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu:
(Aqib, 2017: 65 )
a. Penilaian Tes
Nilai rata-rata kelas dapat diperoleh dengan rumus jumlah nilai
yang diperoleh siswa selnajutnya dibagi dengan jumlah siswa
yang ada dikelas tersebut, atau dapat ditulis dengan rumus:
x =
Dengan: x = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa (Aqib, 2011: 40)
b. Penilaian untuk ketuntasan belajar klasikal
Secara individual seorang siswa dikatakan telah tuntas
belajar jika mencapai KKM dari mata pelajaran aqidah akhlak
yaitu 74. Selanjutnya kelas dikatakan tuntas belajar bila di kelas
tersebut mencapai ketuntasan klasikal sebesar 85%. Untuk
mencari presentase ketuntasan hasil belajar siswa menggunakan
rumus (Aqib, 2017: 67)
P =
x 100%
Presentase ketuntasan =
x 100%
39
Ketuntasan belajar secara klasikal akan digunakan
untukmenentukan banyaknya siklus penelitian. Penelitian ini akan
dilaksanakan sampai ketuntasan secara klasikal mencapai
minimal 85%.
G. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
Teridiri dari sampel luar, lembar berlogo IAIN, halaman sampul
dalam, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan
kelulusan, halaman pernyataan keaslian penelitian, halaman motto dan
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, definisi operasioanal, sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori berisi tentang telaah teoritik
terhadap pokok permasalahan/variable penelitian.
BAB III Metode penelitian berisi tentang jenis penelitian,
lokasi dan waktu penelitian,
BAB IV Deskripsi dan Analisis Data Meliputi paparan data
dan analisis data.
BAB V Penutup Meliputi kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir
40
4. Meliputi daftar pustaka, lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses trasformasi ilmu guna memperoleh
kompetensi, keterampilan, dan sikap untuk membawa perubahan yang
lebih baik. Sedangkan kegiatan pembelajaran merupakan suatu sistem
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. (Rahyubi, 2014: 3 ). Jadi, belajar adalah
41
memeroleh pengetahuan melalui pengalaman, dan mendapatkan
informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar
adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah
tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan
dalam arti belajar. Kalau tangan seorang anak menjadi bengkok karena
patah tertabrak mobil, perubahan semacam itu tidak dapat digolongkan
ke dalam perubahan dalam arti belajar. Demikian pula perubahan tingkah
laku seseorang yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan yang
terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan perkembangan
tidak termasuk perubahan dalam arti belajar.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap,
dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2014: 9). Seseorang
memperoleh pengetahuan setelah mereka memiliki pengalaman yang
terjadi secara berulang kali kemudian melahirkan pengetahuan.
Menurut Gagne dalam bukunya Agus Suprijono (2011: 2) belajar
adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang
melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung
42
dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiyah. Dalam menjalani
kehidupannya, manusia pasti selalu berusaha hidup ke arah yang lebih
baik, dengan melalui berbagai hal yang terjadi dalam kehidupannya
Menurut W.S Wingkel dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran
oleh Ahmad Susanto (2013: 4) mengemukakan belajar adalah suatu
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang
dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat
relatif konstan dan berbekas. Seseorang mengalami perubahan
berdasarkan pengalaman dari interaksi yang dilakukan dengan
lingkungan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian aktivitas
atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
2. Prinsip- Prinsip Belajar
Menurut Soekamto dan Winataputra dalam bukunya Baharuddin
(2015: 20) dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang
guru perlu memerhatikan beberapa prinsip belajar berikut:
a. Apa pun yang di pelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain. Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif.
b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
43
c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa
akan membuat proses belajar lebih berarti.
e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
Jadi, dalam proses belajar memerlukan stimulus dan respon.
Untuk menghubungkan respon tertentu pada sebuah stimulus
diperlukan interaksi timbal balik dalam proses belajar. Dengan
adanya stimulus dari guru maka diharapkan siswa akan memberikan
respon dan pembelajaran terjadi secara interaktif dan baik.
Pembelajaran yang interaktif akan menghasilkan situasi
pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswa maupun guru dan
menghasilkan penguasaan yang sempurna.
3. Tujuan Belajar
Proses pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga pendidikan
formal mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tujuan belajar
adalah untuk mencapai tindakan instruksional (instructional effects) yang
berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan belajar
sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut
nurtirant effects. Bentuknya berupa, kemampuan berfikir kritis, kreatif,
sikap terbuka dan demokratis, menerima pendapat orang dan sebagainya.
( Suprijono, 2011: 5). Secara umum tujuan belajar adalah:
44
a. Untuk mendapat pengetahuan
Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan
berfikir. Kemampuan pengembangan berfikir membutuhkan adanya
bahan pengetahuan dan kemampuan berfikir dapat memperluas
pengetahuan.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep
memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang
dapat dilihat dan dialami sehingga menitikberatkan pada
keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang
sedang berjalan, atau keterampilan rohani yang menyangkut
persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berfikir serta
kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah
atau konsep.
c. Pembentukan sikap
Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental,
perilaku dan pribadi siswa. Ia harus cakap mengarahkan motivasi
dan berfikir bahwa pribadi guru harus dipakai sebagai teladan
(Kastolani, 2014: 66-67).
Jadi tujuan belajar adalah untuk merubah seluruh aspek, baik
berupa tingkah laku, pengetahuan, keterampilan seseorang untuk menjadi
lebih baik dan bisa menerapkan segala sesuatu yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
45
4. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nlai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan
(Suprijono, 2011: 5). Hasil belajar mencakup perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek kemanusiaan saja.
Sedangkan menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik (Thobroni, 2016: 21-22). Perubahan
yang terjadi pada diri siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Menurut Nawawi dalam bukunya Ahmad Susanto (2013: 5) hasil
belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenal sejumlah materi tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan nilai atau
apresiasi yang diperoleh siswa melalui kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar yang mencakup
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan
atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor
tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar individu sehingga
menentukan kualitas hasil belajar. (Baharudin, 2015: 23)
46
Menurut Thursan Hakim (2010: 11-21), mengemukakan faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor fiaiologis dan
psikologis.
1) Faktor Fisiologis ( Jasmaniah)
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri
siswa. Factor fisiologis merupakan kondisi jasmani yang terdiri
dari anggota badan dan anggota tubuh yang dapat
mempengaruhi proses belajar siswa. Keadaan jasmani atau fisik
sesorang misalnya nggota tubuh, tingkat kesehatan dan
kebugaran fisik siswa.
2) Faktor Psikologis ( Rohaniah)
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri siswa.
Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,
motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan
lain-lain sebagainya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar
individu. Faktor eskternal meliputi faktor lingkungan keluarga,
47
faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan masyarakat, dan
faktor waktu.
1) Faktor lingkungan lingkungan keluarga
Faktor lingkungan rumah atau kelurga ini merupakan
lingkungan pertama dan utama dalam menentukan
perkembangan, dan tentu saja merupakan faktor pertama
dan utama dalam menentuka keberhasilan belajar seseorang.
Kondisi lingkungan keluarga yang sangat menentukan
keberhasilan belajar seseorang di antaranya ialah adanya
hubungan yang harmonis di antara sesame anggota
keluarga, tersedianya tempat dan peralatan belajar yang
memadai, ekonomi keluarga yang cukup, perhatian dari
orangtua yang cukup besar.
2) Faktor lingkungan sekolah
Satu hal yang mutlak harus ada disekolah untukmenunjang
keberhasilan belajar adalah adanya tata tertib dan disiplin
yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten. Disiplin
tersebut harus ditegakkan secara menyeluruh dari pimpinan
sekolah yang bersangkutan, guru, siswa dan karyawan
sekolah. Kondisi lingkungan sekolah yang juga dapat
mempengaruhi belajar antara lain adalah adanya guru yang
baik dalam jumlah cukup memadai sesuai bidang studi yang
ditentukan dan sarana prasarana.
48
3) Faktor lingkungan masyarakat
Lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang
keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga
pendidikan nonformal yang melaksanakan kursus-kursus
tertentu, bimbingan tes, sanggar taklim, organisasai
keagamaan seperti remaja masjid dan karang taruna.
4) Faktor waktu
Faktor waktu (kesempatan) memang berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar sesorang. Sebenarnya yang sering
menjadi masalah bagi mahasiswa bukan atau tidaknya ada
waktu, melainkan bisa atau tidaknya mengatur waktu yang
tersedia untuk belajar. Jadi yang perlu diperhatikan adalah
bagimana mencari dan menggunakan waktu dengan sebaik-
baiknya agar di satu sisi siswa atau mahasiswa dapat
menggunakan waktunya untuk belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
dua faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor
internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut dapat memberikan
pengaruh yang bersifat positif yaitu dapat mendukung dalam
pencapaian hasil belajar sehingga didapat hasil yang maksimal dan
memuaskan, namun bisa juga bersifat negatif, yaitu menghambat
sehingga pencapaian hasil belajarnya kurang maksimal. Oleh karena itu,
49
masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat
berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
B. Akidah Akhlak
1. Pengertian Aqidah Akhlak
Kata aqidah berasal dari Bahasa Arab yaitu dari kata al-aqdu ( ال ع ق د)
yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (الت و ث ي يق) yang berarti kepercayaan atau
keyakinan yang kuat, al-ihkaamu ( إل ح ك ام ا ) yang artinya mengokohkan
(menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah ( ب ق و ة yang berarti mengikat (الر ب ط
dengan kuat. Sedangkan menurut istilah (terminologi): „aqidah adalah
iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang
yang meyakininya (Jumhuri, 2015: 12). Aqidah adalah percaya
sepenuhnya kepada ke-Esa-an Allah, dimana Allah-lah pemegang
kekuasaan tertinggi dan pengatur atas segala apa yang terjadi jagad raya
(Wahyudi, 2017: 2). Jadi aqidah adalah iman yang teguh dan pasti
diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi
keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keraguan.
Akhlaq merupakan bentuk jamak dari kata Khuluq (ح ل ق), berasal
dari Bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Sedangkan definisi akhlak secara istilah atau terminologi berarti tingkah
laku seseorang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk
50
melakukan suatu perbuatan yang baik tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan terlebih dahulu (Jumhuri, 2015: 14)
Akhlak berasal dari Bahasa Arab (Al qur‟an), berasal dari rumpun
kata khalaqa-yakhluqu yang artinya menciptakan. Dari rumpun kata ini
pula, ada kata makhluk (yang diciptakan) dan kata khaliq (pencipta).
Maka, akhlaq berarti segala sikap dan tingkah laku manusia yang dating
dari pencipta yaitu Allah SWT. ( Supriono,2006: 2006). Jadi, pada
hakikatnya Khuluq (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi atau
sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian. Dari sini
timbulah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan atau refleks
tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.
C. Materi Perilaku Tercela
1. Pengertian Perilaku Tercela
Perilaku tercela atau akhlak madzmumah adalah setiap perbuatan
yang dilakukan seseorang pada orang lain yang bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku. Norma tersebut diantaranya norma agama,
adat istiadat, dan hukum negara. Seperti hasad, dendam, fitan, ghibah
dan namimah.
2. Macam-macam Perilaku Tercela
a. Hasad
1) Pengertian Hasad
Hasad atau dengki adalah rasa tidak senang atas
kenikmatan yang diperoleh orang lain dan menginginkan nikmat
51
yang ada pada orang lain itu hilang. Sifat hasad sangat dilarang
dan diharamkan. Sifat hasad termasuk tingkatan ketiga dari
penyakit hati. Ketika seseorang mengharapkan lenyapnya nikmat
dari orang yang di dengki, maka saat itu ia telah berlaku hasad
karena sesungguhnya kedengkian adalah membenci nikmat dan
menginginkan lenyapnya nikmat itu dari orang yang
mendapatkannya (Kementrian agama, 2015: 36)
2) Larangan perilaku hasad
Seseorang yang mengaku beriman dianjurkan untuk
menghindari segala penyakit hati. Orang yang mempunyai sikap
iri dengki cenderung tersiknya hidupnya, dia juga akan selalu
su‟udzon kepada orang lain.
Larangan berbuat hasad terdapat dalam Al-Qur‟an. Allah
berfirman dalam Al-Qur‟an surat An-Nisa:
م ا يب ن ص ج ل ل لر ب و ب ع ض ك م ع ل ىب ع ض ن و ام اف ض ل الل و ال ت ت م
ب ك ل ك ان ف ض ل و إ ن الل م ن أ ل واالل ت س ب و اس ب واو ل لنس اء م ااك ت س اك
ء ع ل يما﴿ ﴾۴۳ش ي
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang
telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas
sebagian lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari
apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah
sebagian karunia-Nya. Sungguh Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu”. (Q.S. An-Nisa: 32)
3) Perilaku Orang Hasad
52
a) Perasaan tidak senang melihat orang lain mendapatkan
kenikmatan
b) Perasaan tidak senang melihat orang lain mendapatkan
kenikmatan hingga perasaan tidak senang tersebut beru.bah
menjadi sifat ingin mennghilangkan kenikmatan yang
diperoleh orang lain
c) Perasaan tidak senang orang lain mendapatkan kenikmatan
tersebut sehingga tumbuh niat ingin menghilangkan
kenikmatan yang ada pada diri orang tesebut, bahkan
berusaha agar kenikmatan tersebut bepindah pada dirinya
(Kementrian Agama, 2015: 36).
4) Dampak negatif perbuatan hasad
a) Merusak pahala amal baik yang telah dilakukan sebelumnya
b) Menyiksa batin sendiri karena semakin banyak orang yang
mendapatkan kesenangan semakin gusar hatinya. Itulah
sebabnya ada ungkapan orang yang iri memakan hatinya
sendiri.
c) Tercela dalam pandangan Allah Swt maupun manusia
(Kementrian Agama, 2015: 36).
5) Cara menghindari perilaku hasad
a) Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang telah
dianugerahkan kepadanya
b) Gemar bergaul dengan orang-orang sholeh
53
c) Membiasakan diri ikut senang apabila ada tetangga mendapat
kenikmatan (Kementrian Agama, 2015: 36).
b. Dendam
1) Pengertian dendam
Dendam artinya memiliki keinginan dalam di dalam hati
untuk membalas kejahatan. Membalas suatu kejahatan dengan
dengan kejahatan disebut balas dendam, orang yang mempunyai
keinginan untuk membalas kejahatan tersebut dinamakan
pendendam. Sifat dendam biasanya dari rasa marah terhadap
sesuatu, misalnya karena merasa dihianati dan disakiti oleh
orang lain. Jika kemarahan pada saat itu tidak terlampiaskan,
biasanya akan menimbulkan rasa dendam pada sesorang
(Kementrian Agama, 2015: 36).
Ciri-ciri pendendam, yaitu selalu gelisah dan tidak
tenteram hidupnya, memiliki rasa sakit hati, selalu menjelek-
jelekan oranng lain, sombong, tidak pernah memaafkan kesalah
an orang lain, dan merasa tidak puas dan berusaha keras untuk
membalasnya (Kementrian Agama, 2015: 36).
2) Larangan perilaku dendam
54
Pendendam hanya akan menuruti hawa nafsunya,
meninggalkan kebaikan dan semakin dekat dengan kejahatan,
selain itu pendendam adalah orang yang sangat dibenci oleh
Allah SWT. Hal tersebut ditegaskan oleh Rasulullah dalam
haditsnya :
)رواهالبخارىومسلم( ل د ال ص م الل أ الرج ل ا ل ا ب ع ض
Artinya: “Orang-orang yang paling debenci Allah adalah orang
yang paling pendendam”. (H.R Bukhori dan Muslim)
3) Dampak negatif perilaku dendam
a) Tertutupnya jalan keimanan seseorang
b) Hilangnya rasa tenang dalam jiwa seseorang
c) Tidak memiliki teman karena dibenci banyak orang
d) Menimbulkan permusuhan dan pertikaian
e) Mendapat ancaman dari Allah Swt, berupa siksa di akhirat
f) Merusak tali persaudaraan
g) Merugikan diri sendiri (Kementrian Agama, 2015: 36).
4) Cara menghindari perilaku dendam
a) Menyadari bahwa sesama orang beriman itu saudara
b) Melatih diri mengikis perilaku dendam, jika hati senantiasa
dilatih untuk mengikis perilaku dendam maka akan mudah
menghadapi perilaku seseorang yang menyakitkan dan
mampu memaafkannya.
55
c) Saling memaafkan antarsesama dan lebih mendekatkan diri
kepada Allah Swt (Kementrian Agama, 2015: 37)
c. Ghibah
1) Pengertian Ghibah
Ghibah artinya menggunjing, yaitu membicarakan atau
mengatakan sesuatu yang tidak disukai orang atau kelompok
lain baik tentang fisik, keturunan, akhlak, aib, dan keburukan
yang kadang hal tersebut tidak berdaarkan bukti dan belum tentu
kebenarannya (Kementrian Agama, 2015: 37). Al-Qur‟an
menjelaskan tentang larangan untuk menggunjing sebagaimana
terdapat dalam Surah al-Hujurat (49) ayat 12.
و ال اث الض ن الض نإن ب ع ض ك ث ي رام ن ت ن ب وا ا م ن وااج ي اأ ي ه اال ذ ي ن
اح د ك م ا ن ب ع ض ك م ب ع ضاأ ي ب ي غ ت ب ي و ت س س واو ال ي أك ل ل م أ خ
ت م و ه ي م ﴿م ي تاف ك ر ى ر ح ات ق واالل إ ن الل ت و اب ﴾۲۳و
Artinya: “Wahai orang-orang beriman! Jauhilah
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka
itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari
kesalahan orang lain, dan janganlah ada
diantara kamu yang mgnggunjing sebagian
yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima
Tobat, Maha Penyayang”. (Q.S Al-Hujurat:
12).
2) Dampak negatif perilaku Ghibah
56
a) Bisa memicu timbulnya permusuhan
b) Menjadi pangkal dari menjalarnya sebuah fitnah
c) Menjadi pangkal dari menjalarnya sebuah fitnah
(Kementrian Agama, 2015: 37)
3) Cara menghindari perilaku ghibah
a) Menyadari bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan
kelebihan
b) Menghindari dari sikap curiga kepada sesama teman
c) Mempererat tali ukhuwah islamiah (Kementrian Agama,
2015: 37).
d. Fitnah
1) Pengertian fitnah
Fitnah adalah memberitakan tentang suatu masalah atau
memberitakan tentang seseorang yang tidak sama dengan fakta
yang terjadi dengan maksud jahat. Fitnah dapat dialakukan
orang yang takabur selalu ingin lebih dari orang lain. Ia tidak
segan-segan untuk memfitnah orang lain guna menutupi
kekurangan atau keburukannya. Fitnah juga dapat dilakukan
oleh seseorang yang memiliki sifat iri dengki. Orang iri atau
dengki tidak suka melihat nikmat yang diterima orang lain
sehingga ia dapat menyebarkan berita buruk dengan tujuan
menjatuhkan. Tujuan lainnya yaitu, agar ia lebih baik di mata
57
orang lain dan lawan menjadi jatuh (Kementrian Agama, 2015:
37)
2) Larangan berbuat fitnah
Islam melarang umatnya berbuat fitnah Allah SWT berfirman
dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 12:
ت س س واو ال و ال اث الض ن الض نإن ب ع ض ك ث ي رام ن ت ن ب وا ا م ن وااج ي اأ ي ه اال ذ ي ن
ب ع ض ك م ب ع ضا ي غ ت ب
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan prasangka (dugaan terhadap sesame
muslim), karena sebagian prasangka itu dosa, dan
jangan kamu mencari-cari aib orang lain dan
jangan setengah kamu mengumpat yang lain (Q.S
Al-Hujurat: 12)
3) Dampak negatif perilaku fitnah
a) Menimbulkan rasa permusuhan, bahkan bisa memicu
b) terjadinya peperangan yang banyak memakan korban jiwa.
Inilah sebabnya fitnah dikatakan lebih berbahaya daripada
pembunuhan.
c) Rusaknya kehidupan bermasyarakat karena adanya
kecurigaan antara satu orang dengan orang yang lain
d) Menjatuhkan martabat seorang dimata orang lain
e) Dibenci Allah dan manusia yang lain (Kementrian Agama,
2015: 38).
3) Cara memghindari perilaku fitnah
a) Sennatiasa menjaga akhlakul karimah dalam dirinya
58
b) Apabila mendengar berita, hendaknya ditabayunkan terlebih
dahulu
c) Mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukan oleh orang
lain
d) Menyadari bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan
kelebihan.
e) Membiasakan untuk intropeksi diri atas kesalahan-
kesalahan yang pernah dilakukan
f) Menjadi pribadi yang suka meminta maaf dan memberi
maaf kepada orang lain (Kementrian Aagama, 2015: 38)
e. Namimah
1) Pengertian namimah
Namimah artinya adu domba, secara istilah, namimah
berarti menceritakan sikap atau perbuatan seseorang yang belum
tentu benar kepada orang lain dengan maksud agar terjadi
perselisihan diantara keduanya, isi pembicaraan yang
disampaikan kepada pihak lain biasanya akan dikurangi atau
ditambah-tambahi yang menimbulkan kesan tidak enak untuk
didengar. Perbuatan namimah sangat tercela dipandangan agama
maupun sesama manusia (Kementrian Agama, 2015: 28)
59
Larangan berbuat namimah terdapat dalam Al-Qur‟an
dan hadis. Nabi Muhammad Saw bersabda tentang bahayanya
perbuatan namimah sebagai berikut.
(ل ال ن ة ن ام .)رواهالبحارىومسلمخ ال ي د
Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu-
adu.” (Ahmad, 2002: 968)
2) Dampak buruk perilaku namimah
Namimah membawa dampak buruk bagi pelaku dan
masyarakat, bahkan Negara. Damapak buruk perilaku namimah
sebagai berikut:
a) Menimbulkan kekacauan di masyarakat.
b) Menumbuhkan rasa benci, dendam, dan permusuhan.
c) Menyakiti hati yang menjadi objek namimah
d) Menjadi orang yang merugi kelak di akhirat
e) Memutuskan tali silaturahmi
f) Mendapat murka dari Allah (Kementrian Agama. 2015: 39)
3) Cara menghindari perilaku namimah
Namimah sangat berbahaya bagi masyarakat, bangsa,
dan Negara. Oleh karena itu harus dijauhi dan dihindari. Cara-
cara menghindarkkan diri dari perilaku namimah sebagi berikut:
a) Meningaktkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
b) Tidak terlalu mudah menerima berita yang belum jelas
kebenarannya
60
c) Menghentikan atau mengalihkan pembicaraan yang
cenderung menjelek-jelekkan orang lain
d) Menghindari kegiatan berkumpul-kumpul dan membuang
waktu dengan teman-teman yang suka menggunjing dan
mengumpat (Kementrian Agama, 2015: 39)
D. Cooperative Learning
1. Pengertian Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah cara belajar berkelompok yang
melibatkan empat sampai enam siswa. Di dalam kelompok ini, siswa
bekerja bersama-sama siswa yang lain dibawah pengawasan guru untuk
menyelesaikan persoalan yang disediakan oleh guru. Di dalam diskusi
kelompok tersebut, siswa-siswa dapat mengemukakan pendapatnya dan
seorang siswa yang diangkat sebagai pemimpin kelompok dapat
berinisiatif untuk menyimpulkan hasil diskusi. (Sarumpaet, 2002: 123).
Siswa dituntut untuk mandiri dan aktif, serta siswa berani menyampaikan
pendapatnya, dan dapat mendorong siswa untuk berani mencoba.
Cooperative Learning merupakan pembelajaran yang mana siswa
belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap
anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu
bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam
kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Shoimin, 2014: 45).
61
Dukungan dalam belajar, dan tanggung jawab individual digunakan
untuk penentuan hasil akhir dalam setiap kelompok.
Pembelajaran kooperatif meliputi semua jenis kerja kelompok
termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guu atau diarahkan
oleh guru. Dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan
serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk
membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru
biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono,
2011: 54-55 ). Guru bertugas sebagai fasilitator selanjutnya siswa
dituntuk untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dengan
menggunakan sisitem pengelompokan atau tim kecil yang heterogen,
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap anggota kelompok harus
saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi
pelajaran atau tugas-tugas yang terstruktur dimana guru tidak boleh
terlalu fokus pada pemberian informasi.
2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Roger dan Johnson dalam buku Cooperative Learning
oleh Agus Suprijono (2011: 58) mengatakan bahwa untuk mencapai hasil
yang maksimal maka dalam pembelajaran kooperatif harus menerapkan
lima unsur, antara lain:
a. Saling Ketergantungan Positif
62
Beberapa cara membangun saling ketergantungan positif
yaitu:
1) Menumbuhkan perasaan peserta didik bahwa dirinya
terintegrasi dalam kelompok.
2) Mengusahakan agar semua anggota kelompok mendapatkan
pengharapan yang sama.
3) Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik dalam
kelompok hanya mendapatkan sebagian dari keseluruhan tugas
kelompok.
4) Setiap peserta didik ditugasi dengan peran yang saling
mendukung dan saling berhubungan, dan saling melengkapi.
b. Tanggungjawab Perseorangan
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua
anggota kelompok menjadi pribadi kuat. Tanggungjawab
perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang di
perkuat oleh kegiatan belajar bersama.
c. Interaksi Promotif
Unsur interaksi promotif penting karena dapat menghasilkan
saling ketergantungan positif.
d. Komunikasi antar Anggota
Untuk mengkoordinasi kegiatan peserta didik dalam
pencapaian tujuan peserta didik harus:
1) Saling mengenal dan mempercayai
63
2) Mampu berkomunikasi secara akurat
3) Saling menerima dan saling mendukung
e. Pemrosesan Kelompok
Tujuan pemprosesan kelompok adalah meningkatkan
efektifitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan
kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif mempunyai bebrapa tujuan, antara lain
(Santoso, 2010: 53):
a. Meningkatkan Hasil Belajar Akademik
Meskipun pemebelajaran kooperatif meliputi berbagai
macam tujuan social, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
b. Penerimaan Terhadap Keragaman
Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa
yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling
bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama.
c. Pengembangan Ketrampilan Sosial
Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan
kolaborasi untuk saling berinteraksi dengan teman yang lain.
E. Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
1. Pengertian Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
64
Metode ini pertama kali diekmbangkan oleh Stevens, dkk. Metode
ini dapat dikategorikan sebagai metode pembelajaran terpadu. Dalam
pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC),
setiap peserta didik bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap
anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu
konsep dan menyelesaikan tugas, sehingga terbentuk pemahaman dan
pengalaman belajar yang lama. Metode pembelaran ini terus mengalami
perkembangan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah.
Proses pembelajaran ini mendidik peserta didik berinteraksi dengan
lingkungan (Huda, 2014: 221-222). Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) merupakan salah satu model pembelajaran untuk
melatih kemampuan siswa secara terapadu membaca dan menemukan ide
pokok suatu wacana/keliping tertentu dan memberikan tanggapan terhadap
wacana/keliping secara tertulis.
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), sebuah
program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis,
dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar.
Pengembangan CIRC yang secara stimulkan difokuskan pada kurikulum
dan pada metode-metode pengajaran yang merupakan sebuah upaya untuk
menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai sarana untuk
memperkenalkan teknik-teknik kurikulum, terutama dari penelitian dasar
mengenai pengajaran praktis pelajaran membaca dan menulis (Slavin,
65
2010: 200-204). Dengan menuliskan kembali hasil diskusi materi yang
telah diberikan membantu siswa dalam mengingat materi tersebut.
Menurut Shoimin (2014: 51) terjemahan bebas dari Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah komposisi terpadu
membaca dan menulis secara kelompok. Model CIRC merupakan model
pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa dalam rangka membaca dan
menemukan ide pokok, pokok pikiran, atau tema sebuah wacana. Setelah
siswa menemukan sebuah ide pokok dalam bacaan dapat mempermudah
memahami arti bacaan tersebut.
2. Langkah-langkah Pembelajaran cooperative untegrated reading and
composition CIRC
Metode cooperative integrated reading and composition (CIRC)
memiliki langkah-langkah penerapan sebagai berikut:
1) Guru membentuk kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri
dari 4 orang
2) Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.
3) Siswa bekerja sama membacakan dan menemukan ide pokok
kemudian memberikan tanggapan terhadap wacana yang ditulis pada
lembar kertas.
4) Siswa mempresentasikan/membacakan hasil diskusi kelompok.
5) Guru memberikan penguatan.
6) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan.
66
Langkah model pembelajaran cooperative integrated reading
and composition (CIRC) dibagi menjadi beberapa fase, yaitu :
1) Fase pertama, yaitu orientasi. Pada fase ini guru melakukan apersepsi
dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan.
Selain itu, juga memaparkan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan kepada siswa.
2) Fase kedua, yaitu organisasi. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok, dengan memeerhatikan keheterogenan akademik.
Membagikan bahan bacaan tentang materi yang akan dibahas kepada
siswa. Selain itu, menjelaskan mekanisme diskusi kelompok dan tugas
yang harus diselesaikan selama prose pembelajaran.
3) Fase ketiga, yaitu pengenalan konsep. Dengan cara mengenalkan
tentang sutau konsep baru yang mengacu pada hasil penemuan selama
eksplorasi. Pengetahuan ini bisa didapat dari keterangan guru, buku
paket, film, kliping, poster, atau media lainnya.
4) Fase keempat, yaitu publikasi. Siswa mengomunikasikan hasil tenuan-
temuannya, membuktikan, memeragakan tentang materi yang dibahas,
baik dalam kelompok maupun di depan kelas.
5) Fase kelima, yaitu penguatan dan refleksi. Pada fase ini guru
memberikan penguatan penejlasan-penjelasan ataupun memberikan
contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, siswa diberi
kesempatan untuk merefleksikan dan mengevaluasi hasil
pembelajarannya.
67
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode cooperative integrated reading and
composition (CIRC)
1. Kelebihan
Menurut Saifullah dalam bukunya Miftahul Huda (2014: 221)
Dalam metode cooperative integrated reading and composition (CIRC)
terdapat beberapa kelebihan, diantaranya sebagai berikut:
a) Pengalaman dan kegiatan belajar siswa akan selalu relevan dengan
tingkat perkembangan anak
b) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat dan
kebutuhan siswa
c) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil
belajar siswa akan dapat bertahan lebih lama
d) Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan
berfikir siswa
e) Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis
(bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui
dalam lingkungan siswa
f) Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
kea rah belajar yang dinamis, optimal, dan tepat guna
g) Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan interaksi
social siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan respek
terhadap gagasan orang lain
68
h) Membangkitkan motivasi belajar serta memperluas wawasan dan
aspirasi guru dalam mengajar
2. Kekurangan
a) Apabila guru sedang mengajarkan satu kelompok membaca, siswa
lain di dalam kelas tersebut harus diberikan kegiatan-kegiatan yang
dapat mereka selesaikan dengan sedikit pengarahan guru (Slavin,
2010: 201). Hal ini dapat dihindari apabila guru bisa mengelola
waktu dan kelas secara baik.
b) Adapun kekurangan metode cooperative integrated reading and
composition (CIRC) yaitu model pembelajaran ini hanya dapat
digunakan untuk mata pelajaran yang menggunakan bahasa
sehingga tidak dapat dipakai untuk mata pelajaran, seperti
matematika, fisika, kimia, dan mata pelajaran lain yang
menggunakan prinsip menghitung (Shoimin, 2014: 55)
F. Kajian Pustaka
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, ada beberapa penelitian
yang berkaitan dengan penerapan metode dalam pembelajaran. Dalam kajian
pustaka ini penulis menemukan beberapa judul skripsi yang relevan
diantaranya:
1. Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) Untuk Meningkatka Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam kelas V Sekolah Dasar Negeri 008
Mulya Subur Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan Tahun
69
Pelajaran 2013/2014”, yang ditulis oleh Khalis, Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini termasuk dalam
Penelitian Tindakan Kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
dapat meningkatkan hasil belajar ditunjukkan dengan hasil belajar
sebelum tindakan siswa yang tuntas sebanyak 12 atau 44,44% sedangkan
pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa atau 70,37%. Walaupun
ketuntasan siswa meningkat dari sebelum ke tindakan siklus I, namun
secara klasikal hasil belajar siswa belum mencapai 75% mencapai KKM
yang telah ditetapkan yaitu 65, secara individu sebagian masih ada siswa
yang tidak tntas. Setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II
ketuntasan siswa mencapai 24 orang siswa atau telah mencapai 88,88%.
Dengan demikian dapt diambil kesimpulan dengan peneerapan model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
008 Mulya Subur Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan.
2. Skripsi yang berjudul “Peningkatan Hssil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Meneladani Kisah Nabi Adam
melalui Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) di Sekolah Dasar Negeri 010 Tanjung Alai
Kecamatan XIII Kota Kampar Tahun Pelajaran 2010/2011”, yang ditulis
70
oleh Salma, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru 2011. Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan
Kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
perencananan/persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
dapat meningkatkan hasil belajar maka dengan hasil rata-rata nilai Post-
test (49,6%) dengan kategori kurang baik. Kemudian berdasarkan hasil
tes siklus I dengan persentase (59,8%) dengan kategori cukup.
Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa
diperoleh angka (71,8%) dengan kategori baik.
3. Skripsi yang berjudul “Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) Dalam Menigkatkan Hasil Belajar Fikih di Kelas VIII MTs
Ruhul Ulum Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014”, yang ditulis oleh Zakiyah
Rachmani, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode penelitian yang
digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua
siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pengumpulan data
dilakukan melalui pre tes dan post tes, observasi, catatan lapangan,
wawancara, dan angket. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
bahwa penrapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative
71
Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan
efektivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari hasil post tes yang
meningkat disbanding pre tes dan juga tercapainya nilai seluruh siswa di
atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan analisa angket,
respon siswa setelah belajar fikih dengan model pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) sebagian besar
baik. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) sangat efektif sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar fikih siswa.
Persamaan dari penelitian Khalis (2013), Salma (2010) dan
Zakiyah Rachmani (2013) terletak pada salah satu variabelnya yaitu
menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) dan hasilnya sama, yaitu metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari
ketigavpenelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Ketiga penelitian tersebut mempunyai keterkaitan dengan
penelitian kali ini sehingga dapat dijadikan acuan oleh peneliti dalam
penelitian ini. Dengan hasil penelitian di atas, peneliti mengembangkan
penelitian dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak materi perilaku tercela agar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah
72
siswa kelas VIII B MTs Darul Ulum Suruh Kec. Suruh Kab. Semarang yang
secara jenjang pendidikan dan materi pembelajaran berbeda dengan penelitian
sebelumnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pelengkap
ataupun pendukung terhadap penelitian sebelumnya dan menjadi bahan kajian
terhadap penelitian-penelitian di masa mendatang.
73
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Darul Ulum Suruh
1. Profil Sekolah
Tabel 3.1 Profil sekolah MTs Darul Ulum
NO. Nama Madrasah MTs. Darul Ulum
1 NSS/NPSN 121233220009/20364446
2 Akreditasi A
3 Jalan Suruh – Karanggede km 2
4 Kecamatan Suruh
5 Desa / Kelurahan Reksosari
6 Provinsi Jawa Tengah
7 Kode Pos 50776
8 NPWP 00.511.942.5.505.000
9 Tahun Didirikan 1965
10 Tahun Beroprasi 1978
11 Status Tanah Milik Sendiri
12 Status Bangunan Milik Sendiri
74
13 Luas Tanah 2.755 m2
14 Luas Bangunan 819 m2
(Sumber: File Data administrasi MTs Darul Ulum Suruh)
2. Visi dan Misi
a. Visi
Terciptanya generasi yang luhur dalam moral, unggul dalam intelektual
berakar pada budaya local yang berlandaskan dan taqwa.
b. Misi
1) Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengalaman ajaran
agama
2) Melaksanakan ibadah dengan baik
3) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
4) Mengembangkan minat, bakat, dan potensi peserta didik sehingga
dapat dikembangkan secara optimal
5) Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga madrasah, dan
lembaga lain yang terkait
6) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga madrasah
7) Membudayakan 7 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun, semangat
dan sepenuh hati)
8) Menyiapkan fasilitas dan sarpra yang mendukung
9) Memberikan informasi yang berimbang terhadap trend yang sedang
berkembang
75
10) Mendorong semangat, loyalitas dan komitmen seluruh warga
madrasah (Sumber: File Data Administrasi MTs Darul Ulum Suruh)
3. Struktur Pengurus Sekolah
Tabel 3.2 Struktur Pengurus Sekolah
No Nama Jabatan
1 Solichin, S.Pd.I Kepala Madrasah/Guru
2 Hj. Ngatikoh, BA Waka Kurikulum/Guru
3 Arwan, S.Pd Waka Kesiswaan/Guru
4 M. Abdul Haris, S.S Waka Sarpra/Guru
5 M. Musta‟in Waka Humas/BP/Guru
6 Umi Zumroh KA TU/Guru
7 Sita Khasunah, S.Pd Guru/Bendahara Komite
8 Siti Masrifah, S.Ag Guru/Kep.Perpus/Koperasi
9 Muhammad Zamil, S.Ag Guru/Wali Kelas VII. A
10 Listinawati, S.Pd. Guru/Wali Kelas VII. B
11 Ngumdatul Qori‟, S.Pd.I Guru/ Wali Kelas VII. C
12 Eka Ismi Azizah, S.Pd Guru/ Wali Kelas VII.E
13 M. Ikhwanudin Guru/ Wali Kelas VII.F
14 Pipit Kartika Ratri, S.Pd Guru/ Wali Kelas VIII.A
15 Itsna‟ Ainul Ulya‟ Guru/ Wali Kelas VIII.B
16 Karmani, S.Ag. Guru/ Wali Kelas VIII.C
17 Khoirul Alfani, S.Pd.I. Guru/ Wali Kelas VIII.D
18 Maryati, S.Pd. Guru/ Wali Kelas IX.B
(Sumber: File Data Administrasi MTs Darul Ulum Suruh)
4. Subjek Penelitian
76
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII B MTs Darul Ulum
Suruh yang berjumlah 29 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 15
siswa perempuan tahun pelajaran 2018/2019. Pemilihan kelas ini bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar
terutama pembelajaran Aqidah Akhlak.
Adapun data siswa yang menjadi objek penelitian adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Nama Siswa Kelas VIII B MTs Darul Ulum
No Nama Jenis Kelamin
1 Agus Maulana L
2 Ahmad Zinata Al Khaq L
3 Ainur Rifki Al Maidani L
4 Alfin Riswanto L
5 Aprilia Soviati P
6 Bangun Primayoga L
7 Cindi Salsabila P
8 Durrotun Nafisah P
9 Elsa Salsabila P
10 Fina Rohmatul Umah P
11 Ilyasa Akbar Ma‟arij L
12 Irma Novita Sari P
13 Isna Siti Khasanah P
14 Ja‟far Sodiq Nurmajid L
15 Juwita Ulvi Yuliani P
77
16 Khoirul Solikhin L
17 Khoyuma Farhan Pratama L
18 Malihatul Alifah P
19 Maulida Shofi Setiani P
20 Muhammad Zainul Wafa L
21 Muhammad Harits Aiman L
22 Muhammad Puji Santoso L
23 Muhammad Zainal Arifin L
24 Nabilla Nazzwa Rosyada P
25 Rini Fidia Astutik P
26 Santi Wigrayani P
27 Siti Qurrota A‟yuni P
28 Surya Ayu Styoningrum P
29 Widy Nugroho L
B. Deskripsi Pelaksanaan siklus I
Siklus satu dilaksanakan pada hari rabu tanggal 8 Mei 2019, dengan
materi perilaku tercela, adapun alokasi waktunya yaitu 2 jam pelajaran (2x40
menit), rentang waktunya mulai jam 10.10 WIB sampai jam 11.30 WIB.
Adapun langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (planning)
a. Menyusun tanggal pelaksanaan penelitian
78
b. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode
pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC)
c. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati perubahan dan
perkembangan dalam pembelajaran
d. Menyiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui hasi belajar siswa.
2. Tahap Pelaksanaan (Acting)
a. Pendahuluan
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
sebelum belajar
2) Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik serta
kebersihan kelas
3) Melakukan penjajakan/apersepsi kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan tentang materi pengertian ghibah, fitnah,
namimah
4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi yang diajarkan
b) Siswa mengamati dan membaca buku materi yang telah
ditentukan
2) Menanya
79
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan
materi yang belum dimengerti
3) Mengeksplorasi
a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4-5 orang
b) Guru memberikan lembar wacana yang berisi materi tentang
ghibah, fitnah, namimah
c) Siswa bekerjasama dengan kelompok dalam memahami dan
memberi tanggapan terhadap wacana yang diberikan guru berisi
materi tentang ghibah, fitnah, namimah.
4) Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok merumuskan hasil diskusi sesuai dengan
tugas yang diberikan dan menuliskannya pada lembar kertas yang
telah diberikan guru.
5) Mengkomunikasikan
a) Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
b) Kelompok lain memberi tanggapan kepada kelompok yang
mempresentasikan.
c. Penutup
1) Guru bersama siswa merusmuskan beberapa simpulan terkait
materi yang telah diajarkan.
2) Guru
80
3) memberi penguatan tentang materi yang dipelajari
4) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan memberikan post test
kepada siswa
5) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk peretemuan
selanjutnya.
6) Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah dan
mengingatkan untuk selalu rajin belajar agar mendapatkan ilmu
yang bermanfaat, dan diakhiri dengan salam.
3. Tahap Observasi (Observing)
Pegamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas siswa dengan metode cooperative
integrated reading and composition (CIRC), serta mengetahui kendala
yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru
yang telah disiapkan.
4. Tahap Refleksi (Reflectioni)
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah siklus I
sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika belum maka akan
dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I yang selanjutnya akan
diperbaiki pada siklus II. Pada tahap refleksi ini, peneliti mengevaluasi
kegiatan yang ada di siklus I. Dari hasil observasi peneliti menemukan
beberapa hal yang mendukung proses pembelajajaran, diantaranya:
81
a. Siswa antusias terhadap metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC)
b. Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung
Walaupun sudah ada beberapa hal yang mendukung proses
pembelajaran, namun masih terdapat hal-hal yang menghambat proses
pembelajaran diantaranya:
a. Masih ada beberapa siswa yang tidak segera membentuk kelompok
kecil yang ditentukan oleh guru
b. Masih ada beberapa siswa yang malah berjalan-jalan ke kelompok lain
pada saat dsikusi berlangsung
c. Masih ada beberapa siswa yang belum berani mengajukan pertanyaan
kepada guru mengenai hal-hal yag belum dipahami.
Dari adanya hal-hal yang mendukung ataupun hal-hal yang
menghambat proses pembelajaran pada siklus I, dengan demikian perlu
adanya ide perbaikan yang bisa diterapkan pada siklus II agar bisa
memperlancar proses pembelajaran dan terjadi peningkatan hasil belajar.
Ide perbaikan untuk siklus II, diantaranya yaitu:
a. Guru membimbing siswa ketika akan duduk dalam pembentukan
kelompok, agar siswa dapat menjalankan dengan tertib dan kelas
menjadi lebih tenang
82
b. Guru lebih mengawasi siswa dalam bekerjasama kelompok, agar
terciptanya kerjasama siswa
c. Guru lebih sering menunjuk siswa yang kurang aktif atau tidak berani
mengajukan pertanyaan kepada guru megenai hal-hal yang belum
dipahami
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pada siklus II ini sama dengan siklus I. Siklus ini merupakan tahap
perbaikan dari siklus I. Siklus II ini bertujuan untuk memperbaiki dan
menutup kekurangan pada siklus I. Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari
rabu, 15 mei 2019. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran
yang tertulis pada RPP. Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II adalah
sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan (planning)
a. Menyusun tanggal pelaksanaan penelitian
b. Menyiapkan materi yang akan diajarkan pada siklus II
c. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode
pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC).
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati perubahan dan
perkembangan dalam pembelajaran
e. Menyiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2. Tahap Tindakan (acting)
a. Pendahuluan
83
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
sebelum belajar
2) Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik serta
kebersihan kelas
3) Melakukan penjajakan/apersepsi kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan tentang materi pengertian hasad dan
dendam.
4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi yang
diajarkan
b) Siswa mengamati dan membaca buku materi yang telah
ditentukan
2) Menanya
Guru memberi kesempatan kepada siwa untuk bertanya berkaitan
materi yang belum dimengerti
3) Mengeksplorasi
4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4-5 orang
84
a) Guru membagi siswa menjadi bebrapa kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4-5 orang
b) Guru memberikan lembar wacana yang berisi materi tentang
hasad dan dendam.
c) Siswa bekerjasama dengan kelompok dalam memahami dan
memberi tanggapan terhadap wacana yang diberikan guru
berisi materi tentang hasad dan dendam.
5) Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok merumuskan hasil diskusi sesuai
dengan tugas yang diberikan dan menuliskannya pada lembar
kertas yang telah diberikan guru
6) Mengkomunikasikan
a) Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
b) Kelompok lain memberi tanggapan kepada kelompok yang
mempresentasikan.
c. Penutup
1) Guru bersama-sama peserta didik merusmuskan beberapa
simpulan terkait materi yang telah diajarkan
2) Guru memberi penguatan tentang materi yang dipelajari
3) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan memberikan post
test kepada siswa
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk peretemuan
selanjutnya
85
5) Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah dan
mengingatkan untuk selalu rajin belajar agar mendapatkan ilmu
yang bermanfaat, dan diakhiri dengan salam
3. Tahap Observasi (observing)
Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran pada siklus II
dengan menggunakan lembar observasi peserta didik dan observasi
guru. pada siklus II ini, kekurangan-kekurangan dan hambatan yang
muncul pada siklus I sudah tertutupi dan terjadi peningkatan hal-hal
yang mendukung proses pembelajaran
4. Tahap Refleksi (reflection)
Pada tahp refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan Siklus II.
Peneliti menemukan beberap keberhasilan yang dicapai, diantaranya:
a. Guru telah membimbing siswa ketika duduk dalam kelompok,
sehingga siswa dapat menjalankannya dengan tertib dan kelas
menjadi lebih tenang.
b. Guru telah mengawasi siswa dalam bekerja sama dalam kelompok,
sehingga terciptanya kerjasama siswa dalam memahami materi
yang diberikan guru.
c. Siswa telah aktif dalam pembelajaran, dan berani mengajukan
pertanyaan megenai hal-hal yang belum dipahami.
Refleksi pada siklus II ini membuktikan bahwa penerapan metode
cooperative integrated reading and composition (CIRC) untuk
pelajaran akidah akhlak materi perilaku tercela lebih efektif.
86
Berdasarkan hasil nilai evaluasi yang dilakukan pada siklus II sudah
melebihi indikator keberhasilan yaitu 85%. Maka dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan pada siklus II sudah berhasil sehingga tidak
diperlukan lagi tindakan siklus III.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa metode
87
pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC)
dapat meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak materi perilaku tercela
pada kelas VIII B di MTs Darul Ulum Suruh Kab. Semarang tahun
pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan
dua siklus. Dalam penelitian ini tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda
dan essay untuk mengukur hasil belajar Aqidah Akhlak. Adapun hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Pra Siklus
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Agus Maulana 74 65 Belum Tuntas
2 Ahmad Zinata Al Khaq 74 60 Belum Tuntas
3 Ainur Rifki Al Maidani 74 70 Belum Tuntas
4 Alfin Riswanto 74 50 Belum Tuntas
5 Aprilia Soviati 74 75 Tuntas
6 Bangun Primayoga 74 50 Belum Tuntas
7 Cindi Salsabila 74 75 Tuntas
8 Durrotun Nafisah 74 70 Belum Tuntas
9 Elsa Salsabila 74 75 Tuntas
10 Fina Rohmatul Umah 74 80 Tuntas
11 Ilyasa Akbar Ma‟arij 74 60 Belum Tuntas
12 Irma Novita Sari 74 75 Tuntas
13 Isna Siti Khasanah 74 55 Belum Tuntas
88
14 Ja‟far Sodiq Nurmajid 74 60 Belum Tuntas
15 Juwita Ulvi Yuliani 74 75 Tuntas
16 Khoirul Solikhin 74 55 Belum Tuntas
17 Khoyuma Farhan Pratama 74 50 Belum Tuntas
18 Malihatul Alifah 74 85 Tuntas
19 Maulida Shofi Setiani 74 75 Tuntas
20 Muhammad Zainul Wafa 74 70 Belum Tuntas
21 Muhammad Harits Aiman 74 60 Belum Tuntas
22 Muhammad Puji Santoso 74 60 Belum Tintas
23 Muhammad Zainal Arifin 74 65 Belum Tuntas
24 Nabilla Nazzwa Rosyada 74 80 Tuntas
25 Rini Fidia Astutik 74 75 Tuntas
26 Santi Wigrayani 74 50 Belum Tuntas
27 Siti Qurrota A‟yuni 74 75 Tuntas
28 Surya Ayu Styoningrum 74 80 Tuntas
29 Widy Nugroho 74 45 Belum Tuntas
Jumlah Nilai 1925
Rata-rata 66,3
Siswa yang Tuntas 12 (41%)
Siswa yang belum Tuntas 17 (59%)
Dengan KKM 74 pada mata pelajaran aqidah akhlak, perhitungan
nilai rata-rata kelas, presentase siswa yang tuntas, dan presentase siswa
yang belum tuntas pada pra siklus sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata tes
89
x =
x =
x = 66,3
b. Presentase ketuntasan
P =
x 100%
P =
x100%
P = 41%
c. Presentase hasil tes siswa yang belum tuntas
P =
x 100%
P =
x100%
P = 59%
Tabel 4.2 Data perolehan nilai KKM pra siklus
No Rentang Nilai Jumlah
Peseta Didik
Presentase Angka Ketuntasan
1 ≥74 Tuntas 12 41%
2 ≤74 Tidak Tuntas 17 59%
90
Jumlah 29 100%
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Refleksi pra siklus
Dalam pembelajaran pada pra siklus ini, hasil belajar peserta
didik masih dikatakan kurang dan masih banyak peserta didik yang tidak
tuntas. Peserta didik yang tidak tuntas dalam pra siklus ini terdapt 17 siswa
atau 59% dan yang tuntas terdapat 12 siswa atau 41% dengan rata-rata
nilai 66,3%.
Jadi presentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85%
dari seluruh peserta didik dalam satu kelas. Berdasarkan data tersebutlah
menjadi dasar peneliti dalam menerapakan pelajaran akidah akhlak materi
41% 59%
Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Tuntas
Tidak Tuntas
91
perilaku tercela menggunakan metode cooperative integrated reading and
composition (CIRC) pada kelas VIII B semester II MTs Darul Ulum
Suruh.
2. Siklus I
a. Hasil Belajar
Pelaksanaan kegiatan belajar siklus I ini dilaksanakan pada
tanggal 8 Mei 2019 di kelas VIII B dengan jumlah 29 siswa. Data yang
diperoleh pada siklus ini adalah data nilai hasil belajar siswa. Adapun
proses belajar mengajar mengacu kepada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada akhir
pembelajaran dilakukan tes, denga maksud mengetahui tingkat
keberhasilan dalm proses pembelajaran dari setiap siklus. Dari tes yang
diberikan guru pada siklus I, maka didapatkan hasil sebagaimana
terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Agus Maulana 74 75 Tuntas
2 Ahmad Zinata Al Khaq 74 75 Tuntas
3 Ainur Rifki Al Maidani 74 80 Tuntas
4 Alfin Riswanto 74 60 Belum Tuntas
5 Aprilia Soviati 74 80 Tuntas
6 Bangun Primayoga 74 65 Belum Tuntas
92
7 Cindi Salsabila 74 80 Tuntas
8 Durrotun Nafisah 74 80 Tuntas
9 Elsa Salsabila 74 85 Tuntas
10 Fina Rohmatul Umah 74 80 Tuntas
11 Ilyasa Akbar Ma‟arij 74 75 Tuntas
12 Irma Novita Sari 74 85 Tuntas
13 Isna Siti Khasanah 74 60 Belum Tuntas
14 Ja‟far Sodiq Nurmajid 74 65 Belum Tuntas
15 Juwita Ulvi Yuliani 74 90 Tuntas
16 Khoirul Solikhin 74 60 Belum Tuntas
17 Khoyuma Farhan Pratama 74 65 Belum Tuntas
18 Malihatul Alifah 74 90 Tuntas
19 Maulida Shofi Setiani 74 80 Tuntas
20 Muhammad Zainul Wafa 74 80 Tuntas
21 Muhammad Harits Aiman 74 70 Belum Tuntas
22 Muhammad Puji Santoso 74 75 Tuntas
23 Muhammad Zainal Arifin 74 75 Tuntas
24 Nabilla Nazzwa Rosyada 74 80 Tuntas
25 Rini Fidia Astutik 74 80 Tuntas
26 Santi Wigrayani 74 60 Belum Tuntas
27 Siti Qurrota A‟yuni 74 80 Tuntas
28 Surya Ayu Styoningrum 74 85 Tuntas
29 Widy Nugroho 74 55 Belum Tuntas
Jumlah Nilai 2185
93
Rata-rata 75,3
Siswa yang Tuntas 20 (69%)
Siswa yang Belum Tuntas 9 (31%)
Perhitungan nilai rata-rata, siswa yang tuntas dan prsentase siswa
yang belum tuntas pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Nilai rata-rata tes
x =
x =
x = 75,3
2) Presentase ketuntasan
P =
x 100%
P =
x 100%
P = 69%
3) Presentase hasil tes siswa yang belum tuntas
P =
x 100%
P =
x 100%
P = 31%
Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I
No Rentang Nilai Jumlah Presentase
94
Angka Ketuntasan Peseta Didik
1 ≥74 Tuntas 20 69%
2 ≤74 Tidak Tuntas 9 31%
Jumlah 29 100%
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siklus I
Berdasarkan data tersebut hasil belajar siklus I ini belum
mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Pada siklus 1 ini,
dari 29 siswa ada 20 siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM
dan 9 siswa yang belum bisa mendapatkan nilai mencapai KKM.
Siklus I belum dikatakan tuntas karena tingkat ketuntasanbaru
mencapai 69% dan belum mencapai indikator ketercapaian
penelitian yaitu 85%. Maka harus dilakukan pembelajaran siklus II.
b. Observasi
69%
31%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
95
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti
mengamati kegiatan sswa dan guru dalam pembelajaran. Pada siklus
I ini peneliti mendapatkan data observasi guru dan siswa MTs Darul
Ulum Suruh sebagai berikut:
Tabel 4.5 Data Pengamatan Guru Siklus I
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2 Kemampuan guru dalam membuka dan
melakukan apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
96
3 Ketepatan guru menggunakan strategi
a. Guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok yang anggotanya 4-
5 orang
b. Guru membagikan teks wacana sesuai
topik pembelajaran
c. Guru meminta siswa untuk bekerjasama
dengan kelompok dalam memahami
materi yang diberikan
d. Guru meminta siswa untuk menuliskan
hasil diskusi kelompok
e. Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan/membacakan hasil
diskusi kelompok
f. Guru mengevaluasi hasil diskusi
kelompok
4 Kemampuan guru dalam menguasai
97
kelas
a. Siswa lebih aktif bertanya
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
c. Memberikan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran
5 Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
Keterangan
Kriteria penilaian Kategori Penilaian
1 = Kurang Kurang = < 54%
2 = Cukup Cukup = 55-64%
98
NiNIlai =
=
x 100%
= 75% (Baik)
Tabel 4.6 Pengamatan siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1 Siswa memperhatikan penejelasan guru
2 Siswa berani mengajukan pertanyaan
kepada guru
3 Siswa segera membentuk kelompok kecil
4 Siswa mengerjakan tugas pada masing-
masing kelompok
5 Siswa mengerjakan evaluasi dengan
tertib
3 = Baik Baik = 65-84%
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 85-100%
99
Nilai =
=
x 100%
= 65% (Baik)
c. Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui apakah
pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan atau
belum, dan upaya apa yang akan dilakukan pada siklus berikutnya
agar lebih maksimal. Adapun hasil dari siklus I, yaitu:
1) Hasil belajar pada siklus I sudah meningkat walaupun masih ada
beberapa siswa yang belum mencapai KKM. Siswa yang
mengalami ketuntasan bbelajar semakin meningkat dibandingkan
dengan tahap pra siklus, namun hanya 69% atau 20 siswa dari 29
siswa yang mengalami ketuntasan belajar.
Kriteria penilaian Kategori Penilaian
1 = Kurang Kurang = < 54%
2 = Cukup Cukup = 55-64%
3 = Baik Baik = 65-84%
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 85-100%
100
2) Siswa terlihat antusias terhadap metode Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC) yang diterapkan. Namun,
dalam penerapan metode ini siswa masih dalam tahap
penyesuaian sehingga ada beberapa siswa yang tidak segera
membentuk kelompok kecil dan kurangnya kerja sama karena
bebrapa siswa malah berjalan-jalan ke kelompok lain.
3) Sebagian siswa belum aktif dan belum berani mengajukan
pertanyaan terhadap guru mengenai hal-hal yang belum dipahami
Adapun tindakan perbaikan pada siklus I ini, sebagai berikut:
1) Guru memmbimbing siswa ketika akan duduk dalam
pembentukan kelompok, agar siswa dapat menjalankan dengan
tertib dan kelas menjadi lebih tenang.
2) Guru lebih mengawasi siswa dalam bekerja sama kelompok, agar
terciptanya kerjasama siswa dengan baik
3) Guru lebih sering menunjuk siswa yang kurang aktif dan tidak
berani mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum
dipahami
3. Siklus II
Setelah dilakukan pengamatan pada siklus I yang belum mencapai
indikator keberhasilan yaitu 85%, maka peneliti melaksanakan tindakan
siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2019 pada jam
pelajaran aqidah akhlak berlangsung di kelas VIII B dengan jumlah 29
101
peserta didik. Dari tes yang diberikan guru dengan KKM 74 pada siklus
II. Hasil evaluasi yang diperoleh sebagai berikut:
a. Hasil belajar
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siklus II
No Nama KKM Nilai Keteranga
n
1 Agus Maulana 74 75 Tuntas
2 Ahmad Zinata Al Khaq 74 80 Tuntas
3 Ainur Rifki Al Maidani 74 85 Tuntas
4 Alfin Riswanto 74 75 Tuntas
5 Aprilia Soviati 74 90 Tuntas
6 Bangun Primayoga 74 75 Tuntas
7 Cindi Salsabila 74 90 Tuntas
8 Durrotun Nafisah 74 95 Tuntas
9 Elsa Salsabila 74 90 Tuntas
10 Fina Rohmatul Umah 74 85 Tuntas
11 Ilyasa Akbar Ma‟arij 74 80 Tuntas
12 Irma Novita Sari 74 85 Tuntas
13 Isna Siti Khasanah 74 65 Belum
Tuntas
14 Ja‟far Sodiq Nurmajid 74 80 Tuntas
15 Juwita Ulvi Yuliani 74 95 Tuntas
16 Khoirul Solikhin 74 75 Tuntas
17 Khoyuma Farhan Pratama 74 75 Tuntas
18 Malihatul Alifah 74 100 Tuntas
102
19 Maulida Shofi Setiani 74 90 Tuntas
20 Muhammad Zainul Wafa 74 85 Tuntas
21 Muhammad Harits Aiman 74 75 Tuntas
22 Muhammad Puji Santoso 74 80 Tuntas
23 Muhammad Zainal Arifin 74 85 Tuntas
24 Nabilla Nazzwa Rosyada 74 95 Tuntas
25 Rini Fidia Astutik 74 85 Tuntas
26 Santi Wigrayani 74 70 Belum
Tuntas
27 Siti Qurrota A‟yuni 74 90 Tuntas
28 Surya Ayu Styoningrum 74 90 Tuntas
29 Widy Nugroho 74 60 Belum
Tuntas
Jumlah Nilai 2400
Rata-rata 83
Siswa yang Tuntas 26 (90%)
Siswa yang belum Tuntas 3 (10%)
Dengan KKM 74 pada mata pelajaran aqidah akhlak,
perhitungan nilai rata-rata kelas, presentase siswa yang tuntas dan
presentase siswa yang belum tuntas pada siklus II adalah sebagai
berikut :
1) Nilai rata-rata tes
x =
103
x =
x = 83
2) Presentase ketuntasan
P =
x 100%
P =
x100%
P = 90%
3) Presentase hasil tes siswa yang belum tuntas
P =
x 100%
P =
x100%
P = 10%
Tabel 4.8 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II
No Rentang Nilai Jumlah
Peseta Didik
Presentase
Angka Ketuntasan
1 ≥74 Tuntas 26 90%
2 ≤74 Tidak Tuntas 3 10%
Jumlah 29 100%
104
Gambar 4.3 Diagaram Ketuntasan Nilai Siklus II
Pencapaian hasil belajar pada siklus II ini sudah mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan. Pada siklus II, dari 29
siswa ada 26 siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM, dan 3
siswa yang belum bisa mendapatkan nilai mencapai KKM. Siklus
II sudah dikatatakan tuntas, karena tingkat ketuntasan sudah
mencapai 90% dan sudah di atas indikator ketercapaian penelitian
yaitu 85% .
b. Observasi
Pada penelitian siklus II ini diperoleh data observasi guru
dan observasi peserta didik sebagai berikut.
Tabel 4.9 Data Pengamatan Guru Siklus II
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
90%
10%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
105
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2 Kemampuan guru dalam membuka dan
melakukan apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
3 Ketepatan guru menggunakan strategi
a. Guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok yang anggotanya
terdiri dari 4-5 orang
b. Guru membagikan teks wacana
sesuai topik pembelajaran
106
c. Guru meminta siswa untuk
bekerjasama dengan kelompok
dalam memahami materi
d. Guru meminta siswa untuk
menuliskan hasil diskusi kelompok
e. Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan/membacakan
hasil diskusi kelompok
f. Guru mengevaluasi hasil diskusi
kelompok
4 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
a. Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
c. Memberikan bimbingan dalam
kegiatan pembelajaran
107
5 Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
Nilai = i
Nilai =
x 100%
= 97% (Sangat Baik)
Keterangan
Kriteria penilaian Kategori Penilaian
1 = Kurang Kurang = < 54%
2 = Cukup Cukup = 55-64%
3 = Baik Baik = 65-84%
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 85-100%
108
Tabel 4.10 Data Pengamatan Peserta Didik Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1 Siswa memperhatikan penjelasan guru
2 Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
guru
3 Siswa segera membentuk kelompok kecil
4 Siswa mengerjakan tugas pada masing-masing
kelompok
5 Siswa mengerjakan evaluasi dengan tertib
Nilai =
Keterangan
Kriteria penilaian Kategori Penilaian
1 = Kurang Kurang = < 54%
2 = Cukup Cukup = 55-64%
3 = Baik Baik = 65-84%
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 85-100%
109
=
x 100%
= 90% (Sangat Baik)
c. Refleksi
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan pada
siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran
dengan menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) ini sudah mengalami peningkatan, guru telah
mampu membimbing siswa ketika duduk dalam kelompok,
sehingga siswa dapat menjalankannya dengan tertib dan kelas
menjadi lebih tenang. Guru telah mengawasi siswa dalam
bekrjasama kelompok, sehingga terciptanya kerjasama siswa
dengan baik dalam memahami materi yang diberikan guru. siswa
sudah lebih aktif dan berani mengajukan pertanyaan terhadap hal-
hal yang belum dipahami.
Berdasrkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, dari
keberhasilan yang dicapai pada siklus II maka dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan siklus II sudah berhasil karena proses
pembelajaran pada siklus II ini telah mengalami peningkatan dan
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Oleh
karena itu, proses penelitian ini berhenti pada siklus II.
110
B. Pembahasan
Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Nama Hasil Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket
1 Agus Maulana 65 Belum
Tuntas
75 Tuntas 75 Tuntas
2 Ahmad Zinata Al Khaq 60 Belum
Tuntas
75 Tuntas 80 Tuntas
3 Ainur Rifki Al Maidani 70 Belum
Tuntas
80 Tuntas 85 Tuntas
4 Alfin Riswanto 50 Belum
Tuntas
60 Belum
Tuntas
75 Tuntas
5 Aprilia Soviati 75 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
6 Bangun Primayoga 50 Belum
Tuntas
65 Belum
Tuntas
75 Tuntas
7 Cindi Salsabila 80 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
8 Durrotun Nafisah 70 Belum
Tuntas
80 Tuntas 95 Tuntas
9 Elsa Salsabila 75 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas
10 Fina Rohmatul Umah 80 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
11 Ilyasa Akbar Ma‟arij 60 Belum
Tuntas
75 Tuntas 80 Tuntas
12 Irma Novita Sari 75 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas
13 Isna Siti Khasanah 55 Belum
Tuntas
60 Belum
Tuntas
65 Belum
Tuntas
14 Ja‟far Sodiq Nurmajid 60 Belum
Tuntas
65 Belum
Tuntas
80 Tuntas
15 Juwita Ulvi Yuliani 75 Tuntas 90 Tuntas 95 Tuntas
16 Khoirul Solikhin 55 Belum
Tuntas
60 Belum
Tuntas
75 Tuntas
17 Khoyuma Farhan Pratama 50 Belum
Tuntas
65 Belum
Tuntas
75 Tuntas
18 Malihatul Alifah 85 Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas
111
19 Maulida Shofi Setiani 75 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
20 Muhammad Zainul Wafa 70 Belum
Tuntas
80 Tuntas 85 Tuntas
21 Muhammad Harits Aiman 60 Belum
Tuntas
70 Belum
Tuntas
75 Tuntas
22 Muhammad Puji Santoso 60 Belum
Tuntas
75 Tuntas 80 Tuntas
23 Muhammad Zainal Arifin 65 Belum
Tuntas
80 Tuntas 85 Tuntas
24 Nabilla Nazzwa Rosyada 80 Tuntas 90 Tuntas 95 Tuntas
25 Rini Fidia Astutik 75 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
26 Santi Wigrayani 50 Belum
Tuntas
60 Belum
Tuntas
70 Belum
Tuntas
27 Siti Qurrota A‟yuni 75 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
28 Surya Ayu Styoningrum 80 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas
29 Widy Nugroho 45 Belum
tuntas
55 Belum
Tuntas
60 Belum
Tuntas
Jumlah Nilai 1925 2185 2400
Rata-rata 66,3 75,3 83
Siswa yang Tuntas 12(41%) 20(69%) 26(90%)
Siswa yang belum tuntas 17(59%) 9(31%) 3(10%)
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti selama dua siklus
menunjukkan bahwa metode cooperative integrated reading and
composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Siswa
yang dapat mencapai KKM semakin meningkat mulai dari pra siklus, siklus
I, dan siklus II. Dimana pada pra siklus ada 12 peserta didik (41%) yang
tuntas dan ada 17 peserta didik (59%) yang belum tuntas. Pada siklus I ada
20 peserta didik (69%) yang tuntas dan masih ada 9 peserta didik (31%)
112
yang belum tuntas. Pada siklus II ada 26 peserta didik (90%) yang tuntas
dan masih ada 3 peserta didi (10%) yang belum tuntas mencapai KKM.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Data Ketuntasan Siswa Setiap Siklus
No Pelaksanaan Kategori Jumlah Pesrta
Difik
Presentase
1
Pra Siklus
Tuntas 12 41%
Tidak Tuntas 17 59%
2
Siklus I
Tuntas 20 69%
Tidak Tuntas 9 31%
3
Siklus II
Tuntas 27 90,10%
Tidak Tuntas 3 10,34%
113
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
Berdasarkan hasil penelitian dalam menggunakan metode
cooperative integrated reading and composition (CIRC) pada
pembelajaran aqidah akhlak materi perilaku tercela. Diuraikan bahwa
dalam tahap pelaksanaan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan
yang terjadi dalam hasil belajar peserta didik kelas VIII B MTs Darul
Ulum Suruh tahun pelajaran 2018/2019. Pembelajaran dengan metode
cooperative integrated reading and composition (CIRC) ini, telah
membuat siswa mendapatkan nilai belajar siswa yang mencapai KKM
yaitu 74. Tidak hanya nilai yang mencapai KKM, dilihat dari aspek
psikomotorik siswa juga bisa menerapkan apa yang mereka pahami
mengenai perilaku tercela dimana terlihat perubahan pada siklus I saat
pembagian hasil evaluasi ada siswa yang mendapat nilai bagus kemudian
ada siswa lain yang berbicara mengatakan bahwa ia mendapatkan nilai
bagus karena mencontek atau curang saat ulangan, hal tersebut belum
0%
20%
40%
60%
80%
100%
pra siklus siklus I Siklus II
Diagram ketuntasan KKM siawa antar siklus
114
tentu benar hal tersebut menunnjukan bahwa siswa belum bisa
menrepkan apa yang mereka pahami apa itu perilaku fitnah, kemudian
setlah perbaikan siklus II siswa sudah memahami mengenai bentuk-
bentuk perilaku tercela dan menerapkan dalam sehari-hari. Hal tersebut
berarti menunjukkan bahwa peneliti berhasil dalam menerapkan
pembelajaran dengan metode cooperative integrated reading and
composition (CIRC). Penggunaan metode cooperative integrated reading
and composition (CIRC) ini telah membawa siswa pada pembelajaran
yang aktif dan menyenangkan.
Jadi, berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan dari siklus I ke
siklus II mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dalam pelaksanaan
siklus II hasil yang diperoleh cukup baik dibandingkan dengan siklus I,
dengan begitu menunjukkan pemahaman peserta didik dalam belajar
meningkat sehingga hasil belajar peserta didik sesuai indikator
keberhasilan.
115
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dari
penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Aqidah
Akhlak Materi Perilaku Tercela Menggunakan Metode Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) pada Siswa Kelas VIII B di
MTs Darul Ulum Suruh Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat disimpulkan
bahwa metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal tersebut dapat diketahui dari hasil setiap siklusnya mengalami
peningkatan. Pada pra siklus peserta didik tuntas sebanyak 12 siswa (41%)
sedangkan yang belum tuntas sebanyak 17 siswa (59%) dengan nilai rata-rata
kelas 66,3. Setelah dilakukan tindakan siklus I terdapat sedikit peningkatan,
siswa yang tuntas 20 siswa (69%), sedangkan yang belum tuntas sebanyak 9
siswa (31%) dengan nilai rata-rata kelas 75.3. Data tersebut menunjukkan
peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I sebanyak 8 siswa
(28%). Sedangkan pada siklus II didapatkan ketuntasan hasil belajar siswa
sebanyak 26 siswa (90%) dan yang belum tuntas hanya 3 siswa (10%) dengan
nilai rata-rata 83. Peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus
II sebanyak 6 siswa (21%).
Karena indikator keberhasilan secara klasikal 85% sedangkan pada
siklus II presentase keberhasilan siswa sudah mencapai 90% > 85% indikator
keberhasilan. Maka penelitian ini diberhentikan dan dinyatakan berhasil. Jadi
116
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Cooperative Integrated Reading
and Composition dalam pembelajaran akidah akhlak materi akhlak tercela
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B semester II MTs Darul
Ulum Suruh tahun pelajaran 2018/2019.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang diperoleh maka peneliti dapat
memberikan saran sebagai berikut ,
1. Guru
a. Sebaiknya guru telah membimbing siswa ketika duduk dalam
kelompok, agar siswa dapat menjalankannya dengan tertib dan
kelas menjadi lebih tenang.
b. Sebaiknya guru mengawasi siswa dalam bekerjasama dalam
kelompok, agar terciptanya kerjasama siswa dalam memahami
wacana yang diberikan guru.
2. Bagi siswa
a. Hendaknya para siswa lebih menyadari untuk berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Siswa sebaiknya lebih memperhatikan guru ketika materi dijelaskan
agar lebih paham dan dapat meningkatkan motivasi belajar.
117
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Al-Imam Zainudin. 2002. Ringkasan Hadis Shahih Al-Bukhari. Jakarta:
Putaka Amani.
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD, SLB, TK. Bandung: CV
Yrama Widya.
Aqib, Zainal. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) SMP/MTs. Yogyakarta:
AR-RUZ MEDIA.
Arifin, Zainal. 2019. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Baharuddin. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: AR-Ruz Media
Group.
Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Sygma
Hakim, Thursan. 2005. Belajar Akidah Akhlak. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogykarta:
Pustaka Pelajar.
Jumhuri, Muh Asroruddin. 2015. Belajar Akidah Akhlak. Yogyakarta: CV Budi
Utama
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif. Teori dan Aplikasi. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Kementrian Agama. 2015. Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013.
Jakarta.
Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Permata
Puri Media.
Rahyubi, Heri. 2014. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Bandung: Nusa Media.
Santoso, Surtikanti. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
118
Sarumpaet, Riris K Toha. 2002. Sastra Masuk Sekolah. Magelang: Indonesia Tera
Anggota IKAPI.
Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR-RUZ Media.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA.
Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Yogyakarta: PT Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learninging Teori dan Aplikasi Paikem.
Surabaya: Pustaka Pelajar.
Supriono, Arif. 2006. Seratus Cerita tentang Akhlak. Jakarta: Penerbit Republika.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenamedia Group.
Suyadi. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogjakarta: Andi Offset.
Suyono. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Thobroni. 2016. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: AR-
RUZ Media.
Wahyudi, Dedi. 2017. Pengantar Akidah Akhlak dan Pembelajarannya.
Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books.
Khalis, 2013. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam Kelas V Sekolah Dasar Negeri 008 Mulya
Subur Kecamataan Pangkaalan Lesung Kabupaten Pelalawan Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
Salma, 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Penididikan
Agama Islam Melalui Model Pembelajaran Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC) Di Sekolah Dasar Negeri 010
Tanjung Alai Kecamatan XIII Kota Kampar Tahun Pelajaran
2010/2011. Skripsi. Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
119
Rachmani, Zakiyah. 2013. Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Dalam
Meningkatkan Hasil Pelajaran Fikih di Kelas VIII MTs Ruhul Ulum
Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MTs Darul Ulum Suruh
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : VIII B/II (Genap)
Materi Pokok : Perilaku Tercela ( Hasad, Dendam, Ghibah, Fitnah, dan
Namimah)
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 x 40 menit)
A. Kompotensi Inti
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya..
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat,) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompeetensi Dasar
1.5 Menolak sifat hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namimah
2.5 Terbiasa menghindari perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah dan
namimah.
3.5 Memahami pengertian, contoh, dan dampak negatifnya sifat hasad,
dendam, ghibah, fitnah dan namimah
4.5 Mensimulasikan dampak negatif dari perilaku akhlak hasad, dendam,
ghibah, fitnah dan namimah
B. Indikator
3.5.1 Menjelaskan pengertian hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namimah
3.5.2 Menyebutkan contoh perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah dan
namimah
3.5.3 Mengidentifikasi contoh dan dampak negatif hasad, dendam, ghibah,
fitnah dan namimah
3.5.4 Mempresentasikan dampak negatif hasad, dendam, ghibah, fitnah dan
namimah
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran siswa dapat:
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian perilaku tercela hasad,
dendam, ghibah, fitnah,namimah
2. Peserta didik mampu menyebutkan contoh dan dampak perilaku hasad,
dendam, ghibah, fitnah, namimah
3. Perserta didik mampu memgidentifikasi contoh dan dampak negatif
perilaku tercela hasad, dendam, ghibah, fitnah, namimah
4. Peserta didik mampu mempresentasikan dampak negatif perilaku hasad,
dendam, ghibah, fitnah,namimah
D. Materi Pembelajaran
1. Ghibah
a. Pengertian ghibah
Ghibah artinya menggunjing, yaitu membicarakan atau mengatakan
sesuatu yang tidak disukai orang atau kelompok lain baik tentang
fisik, keturunan, akhlak, aib, dan keburukan yang kadang hal tersebut
tidak berdaarkan bukti dan belum tentu kebenarannya
b. Dampak negatif ghibah
1) Bisa memicu timbulnya permusuhan
2) Menjadi pangkal dari menjalarnya sebuah fitnah
3) Menjadi pangkal dari menjalarnya sebuah fitnah
c. Cara menghindari perilaku ghibah
1) Menyadari bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan
kelebihan
2) Menghindari dari sikap curiga kepada teman
3) Mempererat tali ukhuwah islamiah
2. Fitnah
a. Pengertian finah
Fitnah adalah memberitakan tentang suatu masalah atau
memberitakan tentang seseorang yang tidak sama dengan fakta yang
terjadi dengan maksud jahat
b. Dampak negatif fitnah
1) Menimbulkan rasa permusuhan
2) Rusaknya kehidupan bermasayarakat
3) Menjatuhkan martabat seseorang dimata orang lain
c. Cara menghindari perilaku fitnah
1) Selalu menjaga akhlakul karimah dalam dirinya
2) Apabila mendengar berita, hendaknya ditabayunkan terlebih
dahulu
3) Mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukan oleh orang lain
3. Namimah
a. Pengertian namimah
Namimah artinya adu domba, secara istilah, namimah berarti
menceritakan sikap atau perbuatan seseorang yang belum tentu benar
kepada orang lain dengan maksud agar terjadi perselisihan diantara
keduanya, isi pembicaraan yang disampaikan kepada pihak lain
biasanya akan dikurangi atau ditambah-tambahi yang menimbulkan
kesan tidak enak untuk didengar.
b. Dampak negatif perilaku namimah
1) Menimbulkan kekacauan di masyarakat
2) Menumbuhkan rasa benci, dendam, dan permusuhan
3) Menyakiti hati yang menjadi objek namimah
4) Mendapat murka dari Allah
c. cara menghindari perilaku namimah
1) Tidak terlalu mudah menerima berita yang belum jelas
kebenarannya
2) Menghentikan atau mengalihkan pembicaraan yang cenderung
menjelek-jelekkan orang lain
3) Menghindari kegiatan berkumpul-kumpul dan membuang waktu
dengan teman-teman yang suka menggunjing dan mengumpat.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Copperative Learning
3. Metode : Copperative Integrated Reading and Composition
(CIRIC), Diskusi, Ceramah, Tanya Jawab.
F. Media, Alat, dan sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Lembar kerja kelompok
2. Alat Pembelajaran : Whiteboard dan Spidol
3. Sumber Belajar :
a. Buku guru : Kementrian agama. 2015. Akidah Akhlak Pendekatan
Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta.
b. Buku siswa : Bil Makruf, Fthurrohman Havid. Akidah Akhlak untuk
MTs dan yang Sederajat Kelas VIII. Putra Nugraha.
Surakarta.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa sebelum belajar
b. Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik
serta kebersihan kelas
c. Guru melakukan penjajakan/apersepsi kesiapan
belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi
1) Pengertian ghibah, fitnah, namimah
2) Dampak negatif perilaku ghibah, fitnah, namimah
3) Cara menghindari perilaku ghibah, fitnah,
namimah
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
10 Menit
2 Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Peserta didik mngamati penjelasan guru tentang
materi yang diajarkan
2) Peserta didik mengamati dan membaca buku
materi yang telah ditentukan
b. Menanya
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya berkaitan materi yang belum dimengerti
c. Mengeksplorasi
3) Guru membagi menjadi beberapa kelompok
belajar, masing-masing kelompok terdiri atas 4-5
siswa
4) Guru memberikan lembar wacana yang berisi
materi tentang ghibah, fitnah, namimah
5) Siswa bekerjasama dengan kelompok dalam
memahami dan memberi tanggapan terhadap
wacana yang diberikan guru berisi materi ghibah,
fitnah, namimah.
d. Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok merumuskan hasil diskusi
sesuai dengan tugas yang diberikan dan meuliskannya
pada lembar kertas yang telah diberikan guru
55 Menit
e. Mengkomunikasikan
1) Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
2) Kelompok lain memberikan tanggapan kepada
kelompok yang mempresentasikan
3 Penutup
1) Guru bersama-sama siswa merumuskan beberapa
simpulan terkait materi yang telah diajarkan
2) Guru memberi penguatan tentang materi yang di
pelajari
3) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
memberikan post test kepada peserta didik
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
5) Mengakiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah
dan mengingatkan untuk selalu rajin belajar agar
mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan diakhiri
dengan salam
15 Menit
H. PENILAIAN
1. Penilaian Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan
Keterangan
1 Tertulis Soal-soal
pilihan
ganda dan
essay
Lampiran
1
Saat
pembelajaran
berlangsung
Penilaian
pencapian
pembelajaran
(assessment
of learning )
No
Kategori
Soal
Keterangan
Skor
Pedoman Penskoran
1 Soal-soal
pilihan
ganda
Jika siswa
menjawab
benar dan
tepat
1
Nilai = total skor penilaian
5 Jika siswa
menjawab
salah
0
2 Essay Jika siswa
menjawab
benar dan
tepat
3
Jika siswa
menjawab
sebagian
benar
2
Jika siswa
menjawab
tapi salah
1
Jika siswa
tidak
menjawab
0
A. Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
1. Jika mendengar berita cacat atau aib tetangganya, Bu Rosa segera
menyebarkan berita tersebut kepada orang lain, perbuatan Bu Rosa di
larang oleh agama islam karena termasuk perbuatan…
a. Namimah
b. Hasad
c. Fitnah
d. Ghibah
2. Menyadari akan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki orang lain,
pertanyaan tersebut adalah upaya menghindarkan diri perbuatan
a. Namimah
b. Dendam
c. Hasad
d. Ghibah
3. Rama siswa kelas VIII SMP, ketika Pak Guru membagikan hasil nilai
ulangan tertanyata yang mendapat nilai tertinggi adalah amar. Rama
langsung mengatakan bahwa amar mencontek atau curang ketika
ulangan. Padahal hal tersebut belum tentu benar, karena belum tentu
benar, karena belum dibuktikan perbuatan perbuatan Rama merupakan
contoh perbuatan…
a. Namimah
b. Hasad
c. Ghibah
d. Fitnah
4. Namimah secara bahasa memiliki arti
a. Pertengkaran b. Dendam
c. Memfitnah d. Adu domba
5. Pernyataan dibawah ini yang menunjukkan pengertian perbuatan
namimah adalah…
a. Mengatakan hal-hal yang baik pada dua orang yang sedang
bermusuhan dengan tujuan untuk mendamaikannya
b. Mengatakan hal-hal yang tidak baik kepada dua orang yang
bersahabat dengan tujuan merusak keduanya
c. Menyampaikan berita yang menggembirakan kepada orang-orang
terdekat
d. Menyampaikan kekurangan kepada saudara suapaya bisa
memperbaiki
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
1. Jelaskan pengertian fitnah!
2. Sebutkan 3 cara unuk menghindari fitnah!
3. Jelaskan pengertian ghibah!
4. Jelaskan pengertian namimah!
5. Sebutkan 3 dampak negatif namimah!
KUNCI JAWABAN
Bagian A
1. D
2. D
3. D
4. D
Bagian B
1. Fitnah adalah memberitakan tentang suatu masalah atau memberitakan
tentang seseorang yang tidak sama dengan fakta yang terjadi dengan
maksud jahat
2. Cara menghindari perilaku fitnah
a. Menimbulkan rasa permusuhan
b. Rusaknya kehidupan bermasyarakat
c. Menjatuhkan martabat seseorang dimata orang lain
3. Ghibah adalah membicarakan atau mengatakan sesuatu yang tidak disukai
orang atau kelompok lain baik tentang fisik, keturunan, akhlak, aib dan
keburukan.
4. Namimah adalah menceritakan sikap atau perbuatan seseorang yang belum
tentu benar kepada orang lain dengan maksud agar terjadi perselisihan
diantara keduanya
5. Dampak negatif perilaku namimah
Menimbulkan kekacauan di masyarakat, Meumbuhkan rasa benci,
dendam, dan permusuhan, menyakiti hati yang menjadi objek namimah.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MTs Darul Ulum Suruh
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : VIII B/II (Genap)
Materi Pokok : Perilaku Tercela ( Hasad, Dendam, Ghibah, Fitnah, dan
Namimah)
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 x 40 menit)
I. Kompotensi Inti
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya..
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat,) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompeetensi Dasar
1.5 Menolak sifat hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namimah
2.5 Terbiasa menghindari perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah dan
namimah.
3.5 Memahami pengertian, contoh, dan dampak negatifnya sifat hasad,
dendam, ghibah, fitnah dan namimah
4.5 Mensimulasikan dampak negatif dari perilaku akhlak hasad, dendam,
ghibah, fitnah dan namimah
J. Indikator
3.5.1 Menjelaskan pengertian hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namimah
3.5.2 Menyebutkan contoh perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah dan
namimah
3.5.3 Mengidentifikasi contoh dan dampak negatif hasad, dendam, ghibah,
fitnah dan namimah
3.5.4 Mempresentasikan dampak negatif hasad, dendam, ghibah, fitnah dan
namimah
K. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran siswa dapat:
5. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian perilaku tercela hasad,
dendam, ghibah, fitnah,namimah
6. Peserta didik mampu menyebutkan contoh dan dampak perilaku hasad,
dendam, ghibah, fitnah, namimah
7. Perserta didik mampu memgidentifikasi contoh dan dampak negatif
perilaku tercela hasad, dendam, ghibah, fitnah, namimah
8. Peserta didik mampu mempresentasikan dampak negatif perilaku hasad,
dendam, ghibah, fitnah,namimah
L. Materi Pembelajaran
1. Hasad
a. Pengertisn hasad
Hasad adalah prasangka dengki atau iri hati jika melihat orang lain
memiliki kelebihan dan keuntungan lebih disbanding dirinya.
Timbulnya sifat hasad pada diri seseorang dapat ditandai dengan
perasaan tidak suka yang tumbuh dihatinya kepada orang lain.
b. Dampak negatif perilaku hasad
1) Merusak pahala amal baik yang telah dilakukan sebelumnya
2) Menyiksa batin sendiri karena semakin banyak orang yang
mendapatkan kesenangan semakin gusar hatinya.
3) Tercela dalam pandangan Allah SWT maupun manusia
c. Cara menghindari perilaku hasad
1) Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang telah dianugerahkan
2) Gemar bergaul dengan orang-orang sholeh
3) Membiasakan diri ikut senang apabila ada tetangga mendapat
kenikmatan
2. Dendam
a. Pengertian dendam
Dendam artinya memiliki keinginan dalam hati untuk membalas
kejahatan.
b. Dampak negatif perilaku dendam
1) Tertutupnya jalan keimanan seseorang
2) Hilangnya rasa tenang dalam jiwa seseorang
3) Tidak memiliki teman karena dibenci banyak orang
c. Cara meghindari perilaku dendam
1) Menyadari bahwa sesame orang beriman itu saudara
2) Melatih diri mengikis perilaku dendam, jika hati senantiasa dilatih
untuk mengikis perilaku dendam maka akan mudah menghadapi
perilaku seseorang yang menyakitkan dam mampu
memaafkannya
3) Saling memaafkan antar sesama dan lebih mendekatkan diri
kepada Allah Swt
M. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Copperative Learning
6. Metode : Copperative Integrated Reading and Composition
(CIRC), Diskusi, Ceramah, Tanya Jawab.
N. Media, Alat, dan sumber Pembelajaran
4. Media Pembelajaran : Lembar kerja kelompok
5. Alat Pembelajaran : Whiteboard dan Spidol
6. Sumber Belajar :
a. Buku guru : Kementrian agama. 2015. Akidah Akhlak Pendekatan
Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta
b. Buku siswa : Bil Makruf, Fathurrohman Havid. Akidah Akhlak untuk
MTs dan yang Sederajat Kelas VIII. Putra Nugraha.
Surakarta
O. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa sebelum belajar
b. Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik
serta kebersihan kelas
c. Guru melakukan penjajakan/apersepsi kesiapan
belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang
materi
1) pengertian hasad, dendam
2) dampak negatif perilaku hasad, dendam
3) cara menghindari perilaku hasad, dendam
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
10 Menit
2 Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Siswa mengamati penejelasan guru tentang materi
yang diajarkan
55 Menit
2) Siswa mengamati dan membaca materi yang telah
ditentukan
b. Menanya
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya berkaitan materi yang belum dimengerti
c. Mengeksplorasi
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
belajar, masing-masing kelompok terdiri atas 4-5
siswa
2) Guru memberikan lembar wacana yang berisi
materi tentang hasad dan dendam
d. Siswa bekerjasama dengan kelompok dalam
memahami dan memberi tanggapan terhadap wacana
yang diberikan guru berisi materi hasad dan dendam.
e. Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok merumuskan hasil
diskusi sesuai dengan tugas yang diberikan dan
meuliskannya pada lembar kertas yang telah
diberikan guru
f. Mengkomunikasikan
1) Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
2) Kelompok lain memberikan tanggapan kepada
kelompok yang mempresentasikan
3 Penutup
a. Guru bersama-sama siswa merumuskan beberapa
simpulan terkait materi yang telah diajarkan
b. Guru memberi penguatan tentang materi yang di
pelajari
c. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
memberikan post test kepada siswa
d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
e. Mengakiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah dan
mengingatkan untuk selalu rajin belajar agar
mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan diakhiri
dengan salam
15 Menit
P. PENILAIAN
2. Penilaian Pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan
Keterangan
1 Tertulis Soal-soal
pilihan
ganda dan
essay
Lampiran
1
Saat
pembelajaran
berlangsung
Penilaian
pencapian
pembelajaran
(assessment
of learning )
No
Kategori
Soal
Keterangan
Skor
Pedoman Penskoran
1 Soal-
soal
pilihan
ganda
Jika siswa
menjawab
benar dan tepat
1
Nilai = total skor penilaian 5 Jika siswa
menjawab
salah
0
2 Essay Jika siswa
menjawab
benar dan tepat
3
Jika siswa
menjawab
sebagian benar
2
Jika siswa
menjawab tapi
salah
1
Jika siswa
tidak
menjawab
0
A. Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
1. Amar seorang siswa, ketika temannya memperoleh nilai yang bagus, ia
merasa iri hati dan menunjukkan perilaku tak senang terhadap
temannya tersebut, sikap amar tersebut menunjukkan perilaku…
a. Hasad
b. Dendam
c. Ghibah
d. Namimah
2. Perasaan tidak senang terhadap orang lain yang mendapatkan kelebihan
nikmat atau iri terhadap orang yang hidup senang adalah pengertian dari
sikap …
a. Namimah
b. Dendam
c. Hasad
d. Ghibah
3. Pernyataan berikut ini yang bukan termasuk ciri-ciri orang yang
mempunyai sifat hasad ialah …
a. Merasa tidak nyaman ketika orang lain bahagia
b. Ikut merasa senang ketika tetangganya memperoleh kenikmatan
c. Tidak mau mensyukuri nikmat Allah
d. Selalu merasa kurang dengan apa yang mereka miliki
4. Perasaan marah yang ada pada diri seseorang dan tidak berusaha untuk
memaafkan orang lain, tetapi menunggu kesempatan untuk
membalasnya adalah pengertian dari ...
a. Ghibah
b. Hasad
c. Dendam
d. Namimah
5. Dibawah ini merupakan contoh bentuk dari sikap dendam adalah …
a. Niswata sangat membenci Nufus karena kemalasannya
b. Indah memukul Faruq karena ia pernah dipukul Faruq
c. Fahri tidak menghadiri undangan Adi karena ada keperluan
d. Cahyani tidak mau satu kelompok dengan Albar karena merasa
tersaingi
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
1. Jelaskan pengertian pengertian hasad!
2. Sebutkan 3 dampak negatif perilaku hasad!
3. Sebutkan 3 cara menghindari perilaku hasad!
4. Jelaskan pengertian dendam!
5. Sebutkan dampak negatif dari perilaku dendam
KUNCI JAWABAN
Bagian A
1. A
2. C
3. B
4. C
5. B
Bagian B
1. Hasad adalah prasangka dengki atau iri hati jika melihat orang lain
memiliki kelebihan dan keuntungan lebih disbanding dirinya.
2. Dampak negatif perilaku hasad
a. Merusak pahala amal baik yang telah dilakukan sebelumnya
b. Menyiksa btin sendiri karena semakin banyak orang yang
mendapatkan kesenangan semakin gusar hatinya
c. Tercela dalam pandangan Allah SWT maupun manusia
3. Cara menghindari perilaku hasad
a. Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan
b. Membiasakan diri ikut senang apabila orang lain mendapatkan
kenikmatan
c. Gemar bergaul dengan orang-orang sholeh
4. Dendam adalah memiliki keinginan didalam hati untuk membalas
kejahatan
5. Dampak negatif perilaku dendam
a. Tertutupnya jalan keimanan seseorang
b. Hilangnya rasa tenang dalam jiwa seseorang
c. Tidak memiliki teman karena dibecni banyak orang
KREDIT KEGIATAN SATUAN
Nama : Dian Sukma Aisyah Jurusan : Pendidikan Agama Islam
NIM : 23010150079 Dosen P A : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1 Seminar Internasional, dengan tema
“Menjadi Mobilepreneur dalam Era
E-commerce”
25 April 2017
Peserta
10
2 Seminar Internasional, dengan tema
“Petani Untuk Negeri” dalam
rangkaian kegiatan Festival
Solidaritas Untuk Petani Indonesia
24 September
2016
Peserta
10
3 Seminar Nasional dengan tema
“Pemuda, Peradaban Islam, dan
Kemandirian”
2 September
2015
Peserta
8
4 Seminar Nasional, dengan tema
“Menakar Untung Rugi Pemilu
Serentak Tahun 2019 untuk
Kehidupan Demokrasi Indonesia di
Masa Depan”
12 Oktober
2017
Peserta
8
5 Seminar Nasional, dengan tema “
Peran Partai Politik Pendukung dan
Oposisi dalam Mewujudkan
Pemerintahan yang Berdaulat
19 Oktober
2016
Peserta
8
Menuju Kesejahteraan Rakyat”
6 Seminar Nasional, dengan tema
“Epistimologi Tafsir Kontemporer:
Integrasi Hermeneutika Dalam
Metode Penafsiran Al-Qur‟an”
30 September
2015
Peserta
8
7 Seminar Nasional, dengan tema “
Peningkatan Profesionalisme Guru
Sebagai Dalam Pembelajaran Era
Globalisasi”
23 November
2015
Peserta
8
8 Seminar Nasional, dengan tema
“Kesehatann Islami”
10 Agustus
2015
Peserta
8
9 Sertifikat SIBA 3 Juni 2016 Peserta 3
10 Sertifikat Pelatihan Kepramukaan
(19-21 Juli 2018)
21 Juli Peserta 3
11 Great English Course “Longman
TOEFL Prediction Test”
31 Mei 2016 Peserta 3
12 Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan dengan tema
“Intergrasi Pendidikan Karakter
Mahasiswa melalui Kampus Edukatif
Humanis dan Religius”
13 Agustus
2015
Peserta
3
13 Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK) IAIN
3
Salatiga Dengan tema “Penguatan
Nilai-Nilai Islam Indonesia Menuju
Negara yang Aman Dan Damai”
14 Agustus
2015
Peserta
14 UPT Perpustakaan “Library User
Education (Pendidikan Pemustaka)”
21 Agustus
2015
Peserta
3
15 Development and Journal Training
dengan tema “Make Your
Information Research Easier”
2 Oktober
2017
Peserta
3
16 Penerimaan Anggota Baru (PAB)
JQH AL-FURQAN 2016 dengan
Tema “Keep On Loving Holy Qur‟an
to Search a Peacefullnes of Life”
12 November
2016
Peserta 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini penulis mencantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
Nama : Dian Sukma Aisyiah
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Boyolali, 20 November 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ds. Pinggir 03/02 Kec. Karanggede Kab. Boyolali
Riwayat Pendidikan
1. RA PERWANIDA : Lulus Tahun 2003
2. MI PINGGIR : Lulus Tahun 2009
3. MTs Darul Ulum Suruh : Lulus Tahun 2012
4. MAN SURUH : Lulus Tahun 2015
5. IAIN SALATIGA : Lulus Tahun 2019
Salatiga, Juli 2019
Penulis
Dian Sukma Aisyiah
23010150079