PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI HIJRAH NABI KE MADINAH MELALUI
METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) SEMESTER GENAP
KELAS VII SMP NU 2 WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ASNA ROIHANA
NIM: 23010-15-0111
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI HIJRAH NABI KE MADINAH MELALUI
METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) SEMESTER GENAP
KELAS VII SMP NU 2 WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ASNA ROIHANA
NIM: 23010-15-0111
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
فا ن مع انعسش سشا
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(Q.S Al-Insyirah: 6)
Berangkat Dengan Penuh Keyakinan, Berjalan Dengan Penuh Keikhlasan,
Istiqomah Dalam Menghadapi Cobaan (Saya Datang, Saya Bimbingan, Saya
Revisi, Saya Ujian , Dan Saya Menang.
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung, mendoakan serta
membimbing saya, bekerja tak kenal lelah demi memperjuangkan
pendidikan anaknya hingga kelak menjadi anak yang sukses. Terima kasih
bapak dan ibu.
2. Adikku tersayang M. Syamsul Ma‟arif dan M. Khanif Al Hakim yang
selalu membantu dan memberi semangat.
3. Bapak Abdul Syukur, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan membantu dalam penyusunan skripsi ini sehingga
sampai terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Syamsudi selaku guru PAI dan kepala sekolah SMP NU 2
Wonosegoro Boyolali yang telah mendukung dan memberi semangat
untuk penyusunan skripsi ini serta seluruh guru dan karyawan SMP NU
2Wonosegoro dan juga siswa kelas VII yang sudah membantu.
5. Kepada Ika Sari, Dian Sukma, Mas Galih, Suryaningsih, dan juga
keponakan perempuan saya Faridatul Bahiyah yang selalu menemani saya
dalam proses pengerjaan skripsi dan seluruh teman-teman yang selalu
memberi semangat dan motivasi sehingga terselesaikanya skripsi ini.
6. Kepada segenap keluarga Ahass Kurnia motor, mas faisal, bu in, uni, sinta,
yudi dan juga mekanik-mekanik yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu
ix
terima kasih sudah memberikan semangat hingga terselesaikannya skripsi
ini.
7. Kepada teman-teman khususnya PAI C 2105, PPL, KKN yang sudah
memberi semangat dan dorongan sehingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat dan teman PAI 2015 yang selalu mendukung dan
memberi semangat untuk penyusunan skripsi ini.
x
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya kepada kita semua, tak lupa sholawat kepada serta salam kita
curahkan kepada junjungan kita Nabi agung kita Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.
Berkat petunjuk dan bantuan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM MATERI HIJRAH NABI KE MADINAH MELALUI
METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT
DIVISIONS (STAD) SEMESTER GENAP KELAS VII SMP NU 2
WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2018/2019.‟‟Guna
memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelalar Sarjana Pendidikan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulis mengalami
banyak kesulitan dan hambatan baik itu dari penulis sendiri maupun dari
berbagai pihak. Namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak pada
akhirnya penulis dapat memyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu dalam
kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak
yang secara langsug maupun tidak langsung telah membantu penulis,
khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin,M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga
xi
2. Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si., selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga
4. Bapak Drs. H. Abdul Syukur, M. Si, selaku pembimbing yang telah
berkenan membimbing dan meluangkan waktu dan memberi motivasi
dalam penyusunan skripsi ini
5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga yang dengan kesungguhan hati telah
mendidik dan memberikan ilmunya kepada seluruh mahasiswa
mahasiswi yang sedang menjalani studi nya
6. Bapak Syamsudin selaku kepala sekolah dan segenap guru SMP NU 2
Boyolali yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini
7. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung, mendoakan serta
membimbing saya, bekerja tak kenal lelah demi memperjuangkan
pendidikan anaknya hingga kelak menjadi anak yang sukses. Terima
kasih bapak dan ibu
8. Kedua saudaraku tersayang Syamsul Ma‟arif dan Khanif Al Hakim
yang selalu membantu dan memberi semangat kepada saya
9. Sahabat-sahabat seperjuangan saya yang telah mendukung, mendoakan
serta memberi motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini
10. Teman-teman PAI 2015 yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu
persatu yang selalu mendukung dalam penyusunan skripsi ini
xii
11. Semua pihak yang terlibat dalam membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
Penulis dalam penyusunan skripsi ini hanya bisa berterimakasih sebanyak-
banyak nya kepada pihak yang telah membantu dan penulis hanya bisa berdoa
kepada Allah SWT, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada
penulis mendapat balasan atas kebaikan yang telah diberikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan skripsi ini, baik dari segi penulisannya serta ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 13 Agustus2019
Asna Roihana
NIM.2301015011
xiii
ABSTRAK
Roihana, Asna. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Hijrah Nabi Ke Madinah Melalui Metode Pembelajaran
Student Teams Achievment Divisions (STAD) Semester Genap
Kelas VII Smp Nu 2 Wonosegoro Boyolali Tahun Pelajaran
2018/2019. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Abdul Syukur, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar. Pendidikan Agama Islam, Cooperative Learning,
Student Teams Achievment Divisions (STAD)
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar
siswa pada peserta didik kelas VII tahun ajaran 2018/2019. Hal ini
dilatarbelakangi karena masih banyak peserta didik yang nilainya masih
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh
pihak sekolah. Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini
adalah: Apakah penerapan model Cooperative Learning dengan metode
Student Teams Achievment Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam materi Hijrah Nabi ke Madinah terhadap peserta
didik kelas VII di Smp NU 2 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2018/2019?
Penelitian ini menggunakaan jenis penelitian tindakan kelas dengan
dua siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas VII yang berjumlah 21 siswa.
Dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan
dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan model Cooperative
Learning dengan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Hal tersebut dapat diketahui karena adanya peningkatan di setiap
siklusnya. Pada pra siklus peserta didik yang tuntas sebanyak 7 siswa dengan
presentase ketuntasan 33,3% siklus I yang tuntas sebanyak 11 siswa dengan
presentase ketuntasannya 52,3% dan siklus II yang tuntas sebanyai 19 siswa
dengan presentase ketuntasannya 90,5%. Jadi peningkatan dari pra siklus ke
siklus I 19% dan siklus I ke siklus II 38.2%
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
LAMPIRAN BERLOGO ........................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vi
MOTTO ................................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xx
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
xv
C. Tujuan ......................................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
E. Definisi Oprasional ...................................................................................... 7
F. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ......................................... 8
G. Metodologi Penelitian ................................................................................ 10
1. Rancangan Penelitian ........................................................................... 10
2. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian ............................................... 11
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................................. 12
4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 13
5. Instrument Penelitian ........................................................................... 14
6. Analisis Data ........................................................................................ 16
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 17
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ......................................................... 18
B. Pendidikan Agama Islam ........................................................................... 25
C. Pembelajaran Kooperatif ............................................................................ 26
D. Tipe pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) .......... 33
E. Materi Hijrah Nabi ke Madinah ................................................................ 36
F. Kajian Pustaka ............................................................................................ 45
xvi
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP NU 2 Wonosegoro ............................................... 49
1. Profil Sekolah ................................................................................. 49
2. Fasilitas Sarana dan Prasarana ....................................................... 50
3. Data Guru SMP NU 2 Wonosegoro ............................................... 50
4. Subjek Penelitian ............................................................................ 52
5. Waktu Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 53
B. Deskripsi Penelitian Siklus I ..................................................................... 53
C. Deskripsi Penelitian Siklus II ..................................................................... 55
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus ........................................................................... 57
1. Pra Siklus ............................................................................................. 57
2. Siklus I ................................................................................................. 60
3. Siklus II ............................................................................................... 67
B. Pembahasan ................................................................................................ 74
1. Pra Siklus ............................................................................................. 74
2. Siklus I ................................................................................................. 76
3. Siklus II ............................................................................................... 77
BAB V: PENUTUP ............................................................................................... 78
A. Kesimpulan ................................................................................................ 78
B. Saran .......................................................................................................... 79
xvii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pedoman Observasi ................................................................................ 15
Tabel 1.2 Rentang Nilai Ketuntasan ...................................................................... 16
Tabel 2.1 Nama Sahabat Nabi Hijrah di Madinah ................................................. 43
Tabel 3.1 Perbatasan SMP NU 2 Wonosegoro ...................................................... 48
Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana ......................................................................... 49
Tabel 3.3 Data Guru SMP NU 2 Wonosegoro ....................................................... 50
Tabel 3.4 Daftar Siswa SMP NU 2 Wonosegoro ................................................................ 51
Tabel 3.5 Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 53
Tabel 3.6 Rentang Nilai Ketuntasan ...................................................................... 58
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus ..................................................... 59
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus .................................................. 61
Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ......................................................... 63
Tabel 4.4 Data Perolehan KKM Siklus I ............................................................... 64
Tabel 4.5 Data Pengamatan Guru siklus I .............................................................. 66
Tabel 4.6 Data Pengamatan Siswa Siklus I ............................................................ 68
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siklus II ................................................................... 69
Tabel 4.8 Perolehan Nilai KKM Siklus II ............................................................. 71
xix
Tabel 4.9 Data Pengamatan Guru siklus II ............................................................ 73
Tabel 4.10 Data Pengamatan Siswa Siklus II ........................................................ 75
Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ................................. 76
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar yang Mencapai KKM ............................................. 73
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus................................................. 62
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siklus I ......................................................................... 65
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siklus II ............................................................ 72
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan KKM Antar Siklus ........................................... 78
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3. Lembar Soal Pra Siklus
Lampiran 4. Lembar Soal Siklus I
Lampiran 5. Lembar Soal Siklus II
Lampiran 6. Hasil Nilai Pra Siklus
Lampiran 7. Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 8. Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 10. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 11. Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 12. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 13. Dokumentasi
Lampiran 14. Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 15. Surat Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 16. Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 17. Lembar Konsultasi
Lampiran 18. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada dan
pendidikan juga merupakan lembaga yang paling utama dalam memainkan
peran dalam membangun dan menumbuhkan peradaban. Manusia terlahir
di dunia tidak memiliki daya dan ilmu yang dapat membuatnya
berkembang lebih maju, maka pendidikanlah yang membangun daya dan
pengetahuan tersebut dalam jiwa manusia.
Peran pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan
tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia.
Dengan kata lain, kebutuhan manusia terhadap pendidikan mutlak dalam
kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. (Syafaruddin
dkk, 2014: 12). Allah berfirman dalam Al-Qur‟an:
ع الله انز ه امىوا مىكمء ش ف
لا ه اوتوا انعهم دسجت وانز قهى
ش والله بما تعمهون خب
Artinya :”Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-
Mujadillah:11)
Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
2
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya agar mempunyai kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan untuk dirinya sendiri, masyarakat,
bangsa, dan Negara.
Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan
ilmu secara formal. Sekolah juga merupakan tempat terjadinya interaksi
antara pendidik dengan peserta didik atau tempat berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar. Sekolah juga sebagai pusat pendidikan sebagai upaya
untuk mengarahkan perubahan pada diri individu secara terencana baik
dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pendidikan Islam merupakan komponen yang tak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lain, karena pada dasarnya pendidikan Islam
merupakan informasi nilai-nilai Islam sebagai substansi dan implikasi dari
segala aspek kehidupan. Menurut Omar Mohammad pendidikan Islam
adalah proses mengubah tingakah laku individu pada kehidupan pribadi,
alam sekitar dan masyarakatnya dengan cara pengajaran suatu aktivitas
dan sebagi profesi-profesi dalam masyarakat. (Umar, 2011: 4)
Jadi pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku
seorang individu yang merupakan informasi nilai-nilai Islam dalam segala
aspek kehidupan. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan ciri yang
penting yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, dengan
kemampuan belajar dapat memberikan manfaat bagi individu itu sendiri
3
maupun bagi masyarakat. Menurut Kimble dalam bukunya Mularsih
belajar adalah perubahan yang relative permanen di dalam behavioral
potentionality sebagai akibat dari reinforced practice (praktik yang
diperkuat). Senada dengan hal tersebut, Mayer menyebutkan bahwa
belajar adalah menyangkut adanya perubahan perilaku yang relative
permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman.
(Mularsih, 2017:13)
Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan baik, bila proses
tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar mengajar yang efektif
namun tetap harus memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik
juga. Oleh karena itu, sebaiknya sebagai seorang pendidik hendaknya
memiliki strategi atau metode yang tepat agar dapat membangun semangat
belajar dan motivasi peserta didik. Karena berhasil atau tidaknya
pembelajaran tergantung pada bagaimanakah penerapan metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran.
Metode mengajar merupakan teknik yang harus dikuasai pendidik
untuk menyajikan bahan pembelajaran. Agar pembelajaran tersebut mudah
diterima oleh perserta didik. Ada banyak sekali metode pembelajaran
misalnya: ceramah, demonstrasi, diskusi, kooperatif dan masih banyak
yang lainnya. Menurut wawancara dan observasi dari guru yang mengajar
di SMP NU 2 Wonosegoro Boyolali pada tanggal 18 Maret 2019, guru
masih banyak yang menggunakan metode ceramah dimana guru menjadi
pusat informasi sedangkan siswa kurang aktif didalamnya dan kurang
4
dapat mengembangkan kreatifitasnya, siswa pada umumnya hanya
mendengar, membaca, dan menghafal apa informasi yang disampaikan
oleh guru, sehingga siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran dan
juga masih rendahnya nilai yang dicapai peserta didik khususnya kelas
VII.
Jadi alasan peneliti memilih menggunakan metode STAD karena
nilai hasil belajar siswa rata-rata masih dibawah KKM sehingga perlu
adanya metode-metode baru yang tepat dan efektif dalam proses
pembelajaran.
Diharapkan dengan menggunakan tipe ini diharapkan siswa SMP
NU 2 Wonosegoro khususnya kelas VII menjadi lebih konsentrasi dalam
pembelajaran, lebih tertarik lagi terhadap materi yang diajarkan dan
senang dengan metode yang digunakan. Dan untuk menjadikan peserta
didik menjadi aktif dalam proses pembelajaran dapat diterapkan model
cooperative learning dengan menggunakan metode student teams
achievement divisions (STAD) dengan menggunakan metode ini peserta
didik dapat berkerja sama dalam memahami materi-materi pembelajaran
sehingga pembelajaran menjadi tidak pasif. Dan peneliti lebih
memfokuskan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Hijrah ke
Madinah karena dengan alasan materi tersebut perlu adanya pembaharuan
metode pembelajaran agar peserta didik lebih tertarik lagi terhadap materi
yang diajarkan. Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti merasa tertarik
untuk mengadakan penelitian lebih mendalam tentang masalah tersebut
5
dengan judul: “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM MATERI HIJRAH NABI KE MADINAH MELALUI
METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT
DIVISIONS (STAD) SEMESTER GENAP KELAS VII SMP NU 2
WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2018/2019.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana penerapan metode
Student Teams Achievement Divisions (STAD) di kelas VII SMP NU 2
Wonosegoro Boyolali dan apakah pembelajaran menggunakan metode
Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam materi Hijrah Nabi ke Madinah pada peserta didik kelas VII di SMP
NU 2 Wonosegoro Boyolali tahun pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
Bagaimana penerapan metode Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan metode
Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan
pemahaman peserta didik dan hasil belajar siswa mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi Hijrah Nabi ke Madinah pada peserta
didik kelas VII SMP NU 2 Wonosegoro Boyolali tahun pelajaran
2018/2019
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Peneliti mendapat wacana baru tentang bagaimana penerapan metode
Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada peserta didik
b. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut
khususnya dalam meningkatkan ragam pembelajaran dengan berbagi
metode
c. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagi acuan bagi peeliti-
peneliti berikutnya
2. Manfaat Praksis
a. Bagi pendidik, sebagai bahan referensi untuk mengetahui efektivitas
dari metode manakah yang efektif digunakan dalam proses
pembelajaran dan membantu meningkatkan profesionalisme
pendidik.
b. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan terlebih lagi tentang
metode-metode pembelajaran, menambah pengetahuan dan
pengalaman mengajar bagi peneliti.
c. Bagi siswa, dapat lebih menambah semangat belajarnya dengan
penggunaan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dan dapat meningkatkan hasil belajar
d. Bagi lembaga pendidikan, sebagai masukan yang baik bagi sekolah
dalam rangka meningkatkan sistem pembelajaran dan juga dalam
meningkatkan mutu pendidikan dan digunakan untuk perbaikan
7
dalam proses pembelajaran terlebih lagi untuk penerapan metode-
metode pembelajaran yang akan digunkan.
E. Definisi Oprasional
1. Pengertian belajar dan Hasil Belajar
Kimble belajar adalah perubahan yang relative permanen di dalam
behavioral potentionality sebagi akaibat dari reinforced practice.
Mayer menyebutkan belajar menyangkut adanya perubahan perilaku
yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang
karena pengalaman. (Mularsih, 2017:13)
Jadi kemampuan manusia untuk belajar merupakan ciri yang
membedakan manusia dengan yang lainya. Dan produk belajar berupa
perubahan perilaku, karena setelah belajar seseorang tersebut dapat
melakukan sesuatu yang tidak dapat mereka lakukan sebelum belajar.
Hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku. Mislanya dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi biasa. Tingkah laku
menjadi unsur subjektif dan motoris, unsur subjektif adalah unsur
rohaniah dan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Tingkah laku
manusia terdiri dari sejumlah aspek, hasil belajar akan tampak pada
setiap perubahan pada aspek-aspek: pengetahuan, pengertian,
kebiasaan, ketrampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial,
jasmani, etis, dan sikap.
2. Pembelajaran Kooperatif
8
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar
dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa
untuk memahami materi pelajaran (Trianto, 2008: 94). Pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang sudah dan sengaja
mengembangkan interaksi yang silih asih untuk ketersinggungan dan
kesalah pahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai
latihan hidup di masyarakat.
3. Model Student Teams Achievment Divisions (STAD)
Slavin (dalam Rusman, 2011:213) model STAD (Student Teams
Achievment Divisions) merupakan variasi pembelajaran kooperatif
yang paling banyak diminati. Langkah dalam pembelajaran tipe ini
meliputi: tahap penyajian materi, tahap legiatan kelompok, tahap tes
individual, tahap perhitungan skor perkembangan individu, dan tahap
pemberian penghargaan kelompok, ( Isjoni, 2009: 18) .Dalam STAD
siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang beragam kemampuan,
guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam kelompok
memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai
pelajaran tersebut.
F. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara
yang terkumpul. Jadi hipotesis adalah dugaan atas kesimpulan sementara
9
terhadap permasalahan penelitian yang mungkin benar atau salah. Dalam
penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
a. Pembelajaran dengan Student Teams Achievment Divisions (STAD)
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII SMP NU 2
Wonosegoro Boyolali
b. Pendekatan model Student Teams Achievment Divisions (STAD)
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran
secara efektif, efisien, aktif dan kreatif.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Student Teams Achievment Divisions (STAD)
dapat dikatakan berhasil apabila:
a. Siswa seluruhnya dapat memahami materi Nabi Hijrah ke Madinah
secara baik dan juga dapat mengamalkan apa yang dipahaminya.
b. Presentase hasil belajar siswa meningkat dari siklus pertama ke
siklus berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 75 atau dapat
dikatakan terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada materi Nabi
Hijrah Nabi ke Madinah
c. 85% atau lebih jumlah siswa kelas VII SMP NU 2 Wonosegoro
Boyolali memperoleh nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), berdasarkan indikator tes pada materi Nabi Hijrah ke
Madinah
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
10
Penelitian ini merupakan penelitaian tindakan kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR). Prosedur dan langkah-langkah
penelitian mengikuti prinsip-prinsip dan dasar-dasar yang berlaku
dalam penelitian tindakan kelas, karena penelitian tindakan kelas
adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan
tujuan memperbaiki mutu pembelajaran dikelas (Arikunto, 2006:58).
Perencanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus,
masing-masing siklus terdiri dari:
a. Perencanaan
Dalam perencanaan penelitian tindakan kelas terdapat tiga
kaitan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah
dan pemecahan masalah.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan apa yang sudah
direncanakan pada tahap sebelumnya.
c. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang
dikumpulkan, cara mengumpulkan, alat dan instrument
pengumpulan data.
d. Refleksi
Merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang telah
dilakukan. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis seberapa
juah tingkat perubahan perilaku peserta didik sebelum dan
11
sesudah dilakukan tindakan atau sebelum dan sesudah metode
Student Teams Achievment Divisions (STAD) diterapkan.
2. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMP NU 2 Wonosegoro Boyo-
lali yang beralamatkan di Jalan Bolo, Desa Bolo, Kec Wonosegoro,
Kab Boyolali. Kode Pos 57382, Email [email protected]
No Telp 081393463498.
b. Waktu Penelitian
Penelitian kelas ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran
2018/2019 di SMP NU 2 Wonosegoro Boyolali
c. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang akan dijasikan subyek adalah siswa
kelas VII SMP NU 2 Wonosegoro Boyolali yang berjumlah 21
siswa. Alasan mengambil subyek kelas VII dikarenakan perlunya
pembaharuan metode-metode dalam kegiatan pembelajaran dan
juga materi Nabi Hijrah ke Madinah dinilai sangat penting. Dan
dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh guru yang mengampu
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
3. Langkah-langkah penelitian
Langkah-langkah awal atau observasi awal yang dilakukan peneliti
adalah sebagai berikut:
12
a. Mendapatkan perizinan pihak sekolah (SMP NU 2
Wonosegoro Boyolali)
b. Mendapatkan informasi tentang pembelajaran kepada guru
yang bersangkutan dalam penelitian ini guru yang
bersangkutan adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
Kemudian langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah
sebagai berikut:
a) Perencanaan
Langkah pertama yang dilakukan peneliti antara lain :
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
menyiapkan materi dan media pembelajaran dan menyiapkan
soal-soal untuk evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah
direncanakan pada tahap perencanaan yaitu dengan
pembelajaran langsung dikelas dengan menggunakan metode
Student Teams Achievment Divisions (STAD) dimulai dari
kegiatan awal, kegiatan inti sampai dengan kegiatan akhir.
c) Pengamatan
Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran dengan mengunakan metode Student
13
Teams Achievment Divisions (STAD) pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam apakah terdapat perubahan yang
terjadi pada saat sebelum dan setelah metode ini dilakukan.
d) Refleksi
Ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil dari
pengamatan bagaimanakah tingkat perubahan siswa sebelum
dan sesudah diterapkannya metode Student Teams Achievment
Divisions (STAD) diterapkan dan untuk mengetahui sejauh
mana antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan
adanya kegiatan refleksi ini dapat memperbaiki tindakan pada
siklus selanjutnya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan
metode:.
a. Observasi
Teknik observasi adalah sebuah pengamatan yang digunakan
untuk mengukur besarnya kemampuan peserta ddik. Dan ini
dilakukan langsung dimana peneliti berada bersama obyek yang
ditelti ( peserta didik) dan ikut berpartipasi dalam situasi yang
sedang terjadi
b. Tes
Dilakukan dengan meneliti dikelas dan pemberian soal-soal
pada saaat pra siklus, pre test, dan post test.
14
c. Dokumentasi
Dilakukan dengan mengambil dokumentasi yang
dibutuhkan untuk bahan penelitian. Metode dokumentasi adalah
pendekatan untuk mencari data mengenai hal-hal berupa catatan,
surat kabar, majalah, buku-buku, transkip, notulen rapat, agenda,
dan sebagainya. ( Arikunto, 2006:206). Dokumentasi digunakan
untuk mengetahui gambaran umum tentang penelitian.
5. Instrument Penelitian
Instrument penelitian ini berupa pengumpulan data-data yang
mendukung dalam penelitian tindakan kelas ini. Berikut beberapa
instrument yang dipakai oleh peneliti:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam rancangan ini mengambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapi kompetensi-
kompetensi yang dijabarkan dalam silabus.
b. Soal pra siklus, pre test, dan post test
Merupakan tes tertulis yang digunakan untuk mendapatkan
suatu data yaitu berupa nilai untuk dapat mencapai target yang
telah dilakukan peneliti. Soal pra siklus dilakukan untuk
mengetahui apakah layak jika dilakukan sebuah penelitian, soal
pre test dilakukan sebelum metode yang akan diterapkan
peneliti dilakukan dan untuk soal post test dilakukan setlah
15
metode yang diterapkan peneliti tersebut sudah dijalankan yaitu
metode STAD
c. Lembar observasi dan lembar pengamatan
lembar untuk mengamati siswa dan guru selama
pembelajaran menggunakan metode STAD berlangsung.
Contoh tabel lembar observasi:
Tabel 1.1 Lembar Observasi
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
JUMLAH
Keterangan:
1 (Siswa kurang berminat dalam proses pembelajaran)
2 (Siswa cukup aktif mencari jawaban)
3 (Siswa baik aktif dalam kerja kelompok)
4 (Siawa sangat aktif dalam mengomentari kelompok lain)
6. Analisis Data
16
Seseorang yang sedang melakukan suatu kegiatan
penelitian perlu memahamai berbagai bentuk data yang berbeda
dan juga analisisnya (Mulyasa, 2011:27). Dalam penelitian ini
dilakukan dengan menganalisis hasil data yang diperoleh dari
setiap siklusnya untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran dengan mengetahui meningkatnya pemahaman dan
hasil belajar siswa dilakukan dengan memberi soal-soal pre test
dan post test sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran.
Analisis data dilakukan dengan membandingkan skor nilai
pada siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 75.
Tabel 1.2 Rentang Ketuntasan Nilai
No Rentan Nilai Ketuntasan
1 75-100 Tuntas
2 Kurang dari 75 Tidak Tuntas
H. Sistematika Penulisan
Pembahasan penelitian ini, penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut:
1. Bagian awal
17
Terdiri dari sampel luar, lembar berlogo IAIN, halaman sampul
dalam, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan,
halaman pernyataan keaslian penelitian, halaman motto dan persembahan,
kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi
oprasional, sitematika penulisam.
BAB II Landasan Teori berisi tentang telaah teoritik
terhadap pokok permasalahan/variable
penelitian
BAB III Metode Penelitian berisi tentang jenis
penelitian, lokasi dan waktu penelitian
BAB IV Deskripsi dan Analisis Data Meliputi
paparan data dan analisi data
BAB V Penutup Meliputi kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir
Meliputi daftar pustaka, lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
18
Belajar merupakan proses yang harus dilalui oleh seorang yang
sebelumnya belum tahu menjadi tahu yang belum bisa menjadi bisa
atau perubahan perilaku yang bersifat tetap. Jadi dapat dikatakan bahwa
esensi belajar adalah adanya perubahan dari hasil pengalaman. Oleh
karena itu, makna yang mendalam dari hasil belajar yaitu adanya
perubahan perilaku menuju ke perkembangan yang positif. (Kastolani,
2014: 66 ).
Setiap ahli pendidikan sesuai dengan aliran teori belajar yang
dianutnya memberikan aksentuasi sendiri tentang hal yang penting
dipahami dan dilakukan agar belajar benar-benar. Cronbach sebagai
penganut aliran behaviorisme menyatakan dalam buku nya
Sukmadinata (2004: 157) adanya tujuh unsur utama dalam proses
belajar yang meliputi: (Suyono dan Hariyanto, 2015: 126-127):
1. Tujuan, belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan ini muncul karena adanya suatu kebutuhan
2. Kesiapan, agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan
baik, anak perlu memliki kesiapan baik kesiapan fisik, psikis,
maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan
sesuatu yang berkaiatan dengan pengalaman belajar.
3. Situasi, kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar yang
dimaksud situasai belajar ini adalah tempat atau lingkungan sekitar,
alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, dan seluruh
warga sekolah lain.
19
4. Interpretasi, anak melakukan interpretasi yaitu melihat hubungan
siantara komponen-komponen situasi belajar melihat makna dari
hubungan-hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan
kemungkinan pencapaian tujuan
5. Respon, berdasarkan hasil interpretasi tentang kemungkinan dalam
mencapai tujuan belajar maka anak membuat respon. Respon ini
dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis baik berupa usaha
coba-coba atau trial and error
6. Konsekuensi, berupa hasil posiif atau keberhasilan dan hasil
negative atau kegagalan sebagai konsekuensi respon yang dipilih
siswa itu sendiri
7. Reaksi terhadap kegagalan, kegagalan dapat menurunkan semangat,
motivasi memperkecil usaha belajar selanjutnya namun juga dapat
membangkitkan siswa karena ia mau belajar dari setiap
kegagalannya.
Sementara itu para konstruktivis memaknai unsur-unsur belajar sebagai
berikut:
1. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah membentuk makna, makna diciptakan para
pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami
dan kontruksi makna dipengaruhi oleh pengertian terdahulu yang
telah dimiliki siswa
2. Proses Belajar
20
Proses belajar adalah proses kontruksi makna yang berlangsung
terus-menerus setiap kali berhadapan dengan fenomena atau
pengalaman baru. Proses belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan
fakta melainkan lebih sebagai pengembangan pemikiran dalam
membuat pengertian yang baru.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan-kecakapan potensal atau kapasitas yang dimiliki
sesorang (Sukmadinata, 2004:102). Hasil belajar dipengaruhi oleh
pengalaman belajar sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan
lingkungannya. Atau hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setalah ia menerima pengalaman belajarnya. (Nana Sudjana,
2009:22) .
Dapat disimpulkan dari kedua pendapat diatas hasil belajar
seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui oleh
pembelajar. Konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang
mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.
Dalam kaitannya dengan implementasi empat pilar pembelajaran
UNESCO pada praktik pendidikan, Zhou Nanzhao (2007)
menyarankan penguasaan sejumlah kompetensi oleh siswa sebagai
unsur belajar, kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam belajar
antara lain:
21
1. Kompetensi dalam mengumpulkan, memilih, mengolah, dan
mengelola informasi
2. Kompetensi dalam menguasai peralatan sebagai sarana untuk
mengetahui dan memahami
3. Kompetensi dalam berkomunikasi dangan orang lain secara
efektif
4. Kompetensi unuk beradaptasi diri menghadapi perubahan
kehidupan.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan tentunya mempunyai
tujuan-tujuan tertentu seperti untuk mencapai tindakan intruksional
yang berbentuk pengetahuan dan ketrampilan dan dari uraian tersebut
secara umum tujuan belajar adalah:
1. Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan
berfikir. Kemampuan pengembangan berfikir membutuhkan adanya
bahan pengetahuan dan kemapuan berfikir dapat memperluas
pengetahuan ini didapatkan dengan cara belajar. Jadi salah satu tujuan
belajar adalah agar kita atau siswa mendapatkan pengetahuan yang
akan berguna bagi kehidupan selanjutnya untuk menghadapi
perkembangan zaman yang semakin maju. Jadi semakin sering belajar
maka akan menambah pengetahuan.
2. Penanaman Konsep Dan Ketrampilan
22
Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep
memerlukan suatu ketrampilan baik ketrampilan jasmani yang dapat
dilihat dan dialami dan yang tampak atau keterampilan ruhani yang
menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan ketrampilan
berfikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu
masalah. Jadi tujuan belajar adalah untuk bisa merumuskan suatu
konsep atau masalah dan kemampuan ini memerlukan ketrampilan
fisik dan non fisik secara baik, hal ini bisa terwujud tidak lain melalui
proses belajar. Jika slah satu baik jasmani maupun ruhani terganggu
maka akan mempengaruhi proses belajar baik sedikit maupun banyak.
3. Pembentukan Sikap
Seorang guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap
mental, perilaku dan pribadi siswa. Guru harus bisa untuk
mengarahkan motivasi dan berfikir siswa. Dalam hal ini guru juga
harus mempunyai sikap yang baik karena guru sebagai tauladan atau
contoh bagi para siswa. Membentuk siswa yang berkarakter baik di
era ini merupakan tantangan yang berat dan tugas utama bagi seorang
guru selain memberikan ilmu pengetahuan guru juga wajib
membentuk karakter siswa yang baik.
Dari ketiga tujuan belajar diatas, hasil belajar yang ini dicapai
adalah dalam hal yang berkaiatan dengan keilmuan dan pengetahuan,
konsep dan fakta yang kedua dalam hal personal, kepribadian atau
sikap dan yang terakhir dalam hal kelakuan, ketrampilan atau
23
psikomotorik. Jadi yang dimaksud hasil belajar seorang siswa disini
adalah kemampuan siswa setelah mendapat suatu pembelajaran yang
meliputi tiga aspek diatas dan untuk mendapatkan hasil belajar yang
diharapkan maka membutuhkan keterlibatan peran aktif guru dan
siswa, siswa belajar sungguh-sungguh dan guru bertindak wajar
sesuai profesinya atau dalam hal ini guru memberikan pengajaran,
motivasi kepada siswa dan juga melakukan evaluasi terhadap hasil
belajar dari siswa agar hasil belajar tersebut sesuai apa yang
diharapkan. Dalam proses pembelajaran banyak sekali dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang ada, diantara faktor yang mempengaruhi hasil
belajar adalah:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri individu
seseorang yang sedang belajar. Faktor ini terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
a. Faktor fisiologis adalah faktor yang berkaitan dengan kondisi
fisik seseorang, jika kondisi fisik seseorang baik maka akan
mempengaruhi hasil pembelajaran yang baik pula maupun
sebaliknya. Faktor ini antara lain faktor kesehatan.
b. Faktor psikologis adalah faktor yang berkaitan dengan
keadaan psikologis seseorang. Faktor ini antara lain perhatian,
minat, bakat, motivasi, dan kesiapan peserta didik. Kedua
24
faktor ini sama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar
seseorang
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang
juga mempengaruhi hasil belajar seseorang. Faktor ini terdiri dari
faktor sosial dan faktor nonsosial.
a. Faktor Sosial
Merupakan faktor-faktor diluar individu yang biasanya berasal
dari keluarga, masyarakat, lingkungan sekolahan, teman
pergaulan dan lingkungan sekitar yang bisa mempengaruhi
hasil belajar seseorang. Misalkan keributan yang terjadi
didalam kelas ketika proses belajar berlangsung dapat
menggangu konsentrasi siswa dalam menerima dan
memahami materi yang diajarkan.
b. Faktor nonsosial
Faktor diluar individu yang berkaitan dengan kondisi fisik
yang ada disekitar lingkungan belajar. Misalnya kondisi fisik
berupa cuaca, gedung, alat pendukung pembelajaran dan yang
lainnya.
Kedua faktor tersebut sangatlah diperlukan untuk
mempengaruhi hasil belajar seseorang, faktor sosial dari keluarga
maupun faktor nonsosial sama-sama beperan penting dalam
proses pembelajaran individu.
25
B. Pendidikan Agama Islam
Menurut Omar Mohamad pendidikan Islam adalah proses
mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, alam
sekitar dan masyarakat dengan cara pengajaran suatu aktivitas asasi
dan sebagai profesi-profesi dalam masyarakat.(Umar, 2011:4).
Sedangkan menurut Basyirudin Umar pendidikan Islam adalah
ilmu yang membicarakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran
agama Islam kepada siswa-siswa untuk tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien.( Usman, 2002:4-5).
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat
disimpulkan banwa PAI adalah suatu ilmu yang bertujuan untuk
membantu siswa meyakini, menghayati dan memahami agama
Islam sesuai dengan yang ada dalam Al-Qur‟an dan Hadis.
Sehingga terbentuknya pribadi yang sesuai dengan perintah Al-
Qur‟an dan Hadis, serta menjadikan ajaran Islam sebagai
pandangan hidup dalam menjalankan kehidupan di dunia dan
mempersiapkan untuk bekal kehidupan diakhiratnya.
Tujuan PAI adalah pernyataan tentang hasil pembelajaran
PAI atas apa yang diharapkan. Tujuan ini bersifat umum, tujuan
PAI yang bersifat umum tercemin dalam GBPP (1994) bahwa
pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan, dan pengalaman siswa terhadap agama
Islam. (Muhaimin, 2002: 150).
26
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan PAI adalah pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan
keimanan dan pemahaman agama Islam sehingga menjadi peribadi
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta dapat
bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan
Negara.
C. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang
secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling
mengasihi antar sesama peserta didik. Dalam pembelajaran
kooperatif peserta didik diberi kesempatan untuk belajar bersama
dengan kelompok-kelompok kecil dan melatih peserta didik
bertanggung jawab pada kelompok. (Kastolani, 2014: 172).
Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan
strategi pembelajaran kelompok yang dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan
hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri
dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. cooperative
learning dapat merealisasikan kebutuhan peserta didik untuk
berfikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan
pengetahuan dengan ketrampilan. Dari dua alasan tersebut, maka
pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang
27
dapat memperbaiki system pembelajaran yang selama ini memiliki
banyak kelemahan.
Atau dapat dikatakan bahwa cooperative learning
merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokan dengan latar belakang kemampuan akademik, jenis
kelamin, ras, atau suku yang berbeda. Kemudian system penilaian
dilakukan dengan dua cara yaitu individu dan kelompok. Penilaian
individu dilihat dari kontribusinya dalam tugas kelompok,
sedangkan tugas kelompok dilihat dari kekompakan tim dan hasil
kerja. Nilai akhir atau nilai final adalah gabungan dari keduanya.
Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan, jika mampu
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan
1. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
a. Adanya peserta dalam kelompok
Peserta yang dimaksud adalah peserta didik yang
melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok
belajar. Jadi pembelajaran kooperatif terdapat peserta yang
berada dalam kelompok-kelompok yang saling bekerjasama
dalam proses pembelajaran agar memahami materi
pembelajaran supaya antar peserta dapat memahami isi dari
pembelajaran tersebut.
b. Adanya aturan kelompok
28
Aturan ini adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan
semua pihak yang terlibat. Dalam pembelajaran kooperatif
terdapat aturan-aturan yang harus dijalankan oleh semua
pihak aturan tersebut digunakan untuk membantu
memperlancar pembelajaran, aturan-aturan tersebut
merupakan kesepakatan semua pihak .
c. Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok
Merupakan segala aktivitas peserta didik untuk
meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki maupun
untuk mendapatkan kemampuan baru, baik kemampuan
dalam aspek sikap, pengetahuan maupun yang lainnya.
Tanpa adanya upaya belajar setiap anggota maka
pembelajaran yang dilakukan akan kurang maksimal,
sehingga upaya belajar setiap anggota kelompok sangat
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
d. Adanya tujuan yang harus dicapai.
Tujuan dari cooperative leraning adalah untuk memberikan
arah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Strategi
pembelajaran cooperative leraning mempunyai dua
komponen utama yaitu: komponen tugas kooperatif yang
berkaitan dengan hal-hal yang menyebabkan anggota
berkerja sama dalam menyelesaikan tugas, kedua komponen
29
struktur insentif kooperatif yang berkaitan dengan
meningkatkan motivasi untuk berkerja sama.
Adapun tiga tujuan dari pembelajaran Kooperatif (Ibrahim,
2000; 7-10) yaitu :
1) Hasil Belajar Akademik
Slavin menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif
bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat
bahwa model ini dapat membantu siswa memahami
konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah
menunjukkan bahwa model struktur penghargaan
kooperatif dapat meningkatkan penilaian siswa pada
belajar akademik. Atau dapat dikatakan pembelajaran
kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar akademik
peserta didik.
2) Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu
Efek penting yang kedua dari pembelajaran
kooperatif ialah penerimaan yang luas terhadap orang
yang berbeda nenurut ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan maupun ketidakmampuan. Jadi
pembelajaran kooperatif membantu untuk siswa dalam
menerima segala perbedaan antar siswa atau
menumbuhkan rasa toleransi sesama teman.
30
3) Pengembangan Ketrampilan Sosial
Tujuan pembelajaran kooperatif ini adalah
mengajarkan kepada siswa ketrampilan kerjasama dan
berkolaborasi antar sesama. Ketrampilan ini amat
penting untuk dimiliki bagi setiap siswa karena
masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang
menjunjung tinggi nilai kegotong-royongan sehingga
pengembangan ketrampilan sosial sangatlah penting.
Selain membantu siswa meningkatkan kemampuan
akademik pembelajaraan kooperatif juga dapat
meningkatkan ketrampilan sosial para siswa agar dapat
terjun di dalam kehidupan masyarakat.
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah
salah satu strategi pembelajaran yang berasosiasi dengan
pembelajaran kontekstual. Ada tujuh komponen utama yang
mendasari penerapan pembelajaran kontekstual dikelas,
tujuh komponen tersebut antara lain (Kastolani, 2014: 170-
172) :
1. Konstruktivisme (Constructivism)
Merupakan landasan berfikir pembelajaran kontekstual, yaitu
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit
yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas.
2. Menemukan (Inquiry)
31
Menemukan merupakan bagian utama atau inti dari kegiatan
belajar. Menemukan suatu ide yang kompleks kemudian
diolah. Upaya menemukan akan memberikan penegasan
bahwa pengetahuan dan ketrampilan tidak semata-mata
diperoleh dari mengingat melainkan hasil dari menemukan
sendiri.
3. Bertanya (Questioning)
Bertanya merupakan induk dari strategi pembelajaran ini.
Bertanya merupakan awal dari pengetahuan segala
pengetahuan dapat diperoleh dengan bertanya. Jadi bertanya
merupakan aspek penting dalam pembelajaran. bertanya
dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan untuk
mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berfikir
seseorang.
4. Masyarakat belajar (Learning Community)
Suatu permasalahan tidak dapat dipecahkan sendiri, tetapi
juga membutuhkan bantuan orang lain. Dalam hal ini
pembelajaran juga membutuhkan bantuan orang lain, kerja
sama dengan orang lain, dan memanfaatkan sumber belajar
dari teman belajarnya. Seperti yang disarankan dalam
learning Community bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari
kerja sama dengan orang lain melalui berbagai pengalaman.
5. Pemodelan (Modeling)
32
Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru
peserta didik.
6. Refleksi ( Reflection)
Refleksi adalah proses pengkajian kembali tindakan yang
telah dilakukan dengan cara mengurutkan kembali peristiwa
pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk
mengetahui sejauh manakah minnat peserta didik mengikuti
pembelajaran, hasil refleksi tersebut digunakan untuk
memperbaiki kinerja selanjutnya.
7. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk
mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang
dilakukan peserta didik. Penilaian ini diperlukan untuk
mengetahui sejauah manakah pengetahuan peserta didik
apakah dia benar-benar belajar atau tidak. Penilaian ini
dilakukan secara terus menerus selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran kelompok yang dapat meningkatkan prestasi belajar
peserta didik, sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial,
pembelajaran kooperatif ini merupakan model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk memperbaiki system pembelajaran yang
33
selama ini masih banyak kelemahan. Karena pembelajaran
kooperatif tidak hanya mementingkan hasil akademik namun juga
ketrampilan sosial dan juga penerimaan terhadap perbedaan
individu.
D. Tipe Pembelajaran Student Team Achievment Divisions (STAD)
Slavin (dalam Rusman, 2011:213) model STAD (Student
Teams Achievment Divisions) merupakan variasi pembelajaran
kooperatif yang paling banyak diminati. Student Team Achievment
Divisions (STAD) merupakan salah satu stategi yang melibatkan
kompetisi antar kelompok. Siswa dikelompokkan secara beragam
berdasarkan kemampuan, gender, ras, dan etnis yang sama-sama
saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran.
Strategi ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin pada
tahun 1995 dan rekan-rekannya di Johns Hopkins University
(dalam Miftahul Huda, 2013: 201). Dalam Student Team
Achievment Divisions (STAD), siswa diminta membentuk
kelompok-kelompok yang yang berbeda yang masing-masing
terdiri dari 4-5 anggota.
Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk
mengerjakan materi yang kompleks dan dapat membantu guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial dan
hubungan antar manusia, misalnya membuat siswa menghargai
perbedaan dan keberagaman. Selain itu juga dapat memotivasi
34
seluruh siswa untuk belajar dan membantu saling belajar,
berdiskusi, saling mengambil tanggug jawab dan belajar
menghargai satu sama lain.
Model pembelajaran tipe ini membutuhkan persiapan
sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, yakni (Hamzah dan
Nurudin Mohamad, 201: 107-108)
a. Perangkat pembelajaran
b. Membentuk kelompok kooperatif
c. Menentukan skor awal
d. Pengaturan tempat duduk
e. Kerja kelompok
Kemudian setelah persiapan sebelum kegiatan dilakaukan maka
dibentuklah kelompok, ada empat tahap yang harus dilanjutkan
yakni pengajaran, tim studi, tes, dan rekognisi. (Miftahul Huda,
2014: 202).
a) Tahap 1 (Pengajaran)
Pada tahap pengajaran guru menyajikan materi
pembelajaran, biasanya dengan metode ceramah atau didkusi.
Pada tahap ini, siswa materi apa yang akan mereka pelajari
dan mengapa materi pengajaran tersebut sangat penting.
b) Tahap 2 (Tim Studi)
35
Pada tahap dua ini, para anggota kelompok bekerja secara
kooperatif untuk menyelesaikan lembar kerja dan lembar
jawaban yang telah disediakan oleh guru
c) Tahap 3 (Tes)
Pada tahap tiga, setiap siswa secara individu
menyelaesaikan kuis atau soal-soal.
d) Tahap 4 (Rekognisi)
Pada tahap rekognisi setiap tim menerima penghargaan dari
nilai-nilai yang diperoleh dari tahap tiga.
Tipe STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang
paling banyak diminati. Tipe ini mempunyai tujuan untuk
memotivasi siswa dan saling membantu untuk menguasai materi,
praktiknya guru menyediakan materi dan menyajikan materi
kemudian siswa bekerja dalam kelompok untuk memastikan bahwa
semua anggota kelompok telah menguasai materi sehingga tipe ini
dapat diterapkan pada siswa di SMP. Tipe ini melibatkan kompetisi
antar kelompok yang berbeda kemampuan, kelebihan dari tipe ini
adalah dapat digunakan untuk mengerjakan materi yang kompleks
dan membuat siswa menghargai perbedaan dan keberagaman.
Selain itu juga dapat memotivasi seluruh siswa untuk belajar dan
membantu saling belajar, berdiskusi, saling mengambil tanggug
jawab, belajar menghargai satu sama lain.
E. Materi Nabi Hijrah ke Madinah di SMP
36
Adapun materi yang diajarkan di SMP/MTs kelas VII adalah:
1. Sebab-sebab Rasulullah Hijrah
Setelah Nabi Muhammad saw berdakwah secara terang-
terangan, hantaman dan siksaan dari kafir Quraisy mulai
meningkat. Berbagai cara dilakukan mereka agar Nabi
Muhammad tidak meneruskan dakwahnya. Bertahun-tahun
Nabi Muhammad menyerukan Islam di Mekkah tetapi hasilnya
hanya sedikit yang mengikuti ajarannya. Pada saat Nabi
Muhammad saw membutuhkan dorongan dan motivasi dari
orang terdekatnya justru istri dan pamannya Abu Thalib
berpulang ke rahmatullah dalam waktu yang hampir
bersamaan. Kehilangan kedua orang tersebut merupakan
peristiwa yang sangat menyedihkan dan kemudian disebut
tahun duka cita (amul huzni).
Ditengah kesedihannya, Nabi Muhammad saw mengalami
peristiwa luar biasa yaitu Isra’ Mi’raj, peristiwa itu terjadi
setahun sebelum hijrah ke Madinah tepatnya 27 Rajab 621 M.
Pada peristiwa itu Allah SWT memperlihatkan tanda-tanda
keagungan dan kekuasaan-Nya sebagai penghibur bagi Nabi
Muhammad saw yang sedang dirundung kesedihan. Peristiwa
ini memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada Nabi
Muhammad saw pada peristiwa tersebut Nabi Muhammad saw
memerima perintah salat 5 waktu.
37
Setelah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad meneruskan dakwahnya
dan mengabarkan peristiwa yang dialaminya, kabar itu membuat
kafir Quraisy menganggap Nabi telah melakukan kebohongan,
usaha-usaha pembunuhan terhadap Nabi Muhammad saw dan
pengikutnya terus digalakkan. Setelah Allah SWT menyuruh
untuk hijrah, maka Nabi Muhammad pun melaksanakan hijrah ke
Madinah. Peristiwa ini dalam Al-Qur‟an diabadikan dalam ayat
berikut:
ه كفش وا ثا و اتىصشوي فقذوصش ي الله اراخشج انز ما فى انغا سارقو ل ا ه ار ا ثى
لا تخزن ان الله معىا نصا حبج
ا وجعم وا ذي بجىود نم تشو ىت عه فا وزل الله سك
ه كفشواا نسفهى كهمت انز قهى
وكهمت الله انعهقهى
م. ز حك والله عز
”jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah
menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari
Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya
berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya ,
“janganlah engkau bersedih sesungguhnya Allah bersama kita” maka
Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu
dengan bara tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu
dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman
Allah itulah yang tinggi Allah maha perkasa mahabijaksana. (Q.S At-
Taubah :40).
2. Berita gembira dari kota Yasrib
38
Awalnya pada tahun 620 M Nabi Muhammad saw bertemu
6 orang Yasrib dari Kabilah Khazraj yang berziarah ke
Mekkah, dalam pertemuan tersebut Nabi Muhammad SAW
mengajak mereka untuk masuk Islam mereka menyambut baik
ajakan itu dan menyatakan masuk Islam mereka pula yang
memberitahukan tentang Islam kepada masyarakat Yasrib
lainnya.
Pada tahun 621 M, seorang muslimYasrib beserta 6 orang
teman yang lain sebagai utusan Kabilah Khazraj dan Aus
mendatangai Nabi Muhammad saw keenam orang tersebut
masuk Islam dan melakukan perjanjian di tempat yang bernama
Aqabah. Isi perjanjiannya: “Kami tidak akan mempersekutukan
Allah SWT dengan sesuatu yang lain, kami tidak akan mencuri,
berzina, dan membunuh anak-anak, kami tidak akan saling
memfitnah dan kami tidak akan mendurhakai Nabi Muhammad
saw.”
Selanjutnya pada 622 M orang-orang Yasrib datang lagi
dengan maksud mengadakan perjanjian Aqabah 2 sekaligus
mengundang Nabi Muhammad saw untuk berhijrah ke Yasrib.
Perjanjian Aqabah 2 diikuti 75 orang Yasrib dan Nabi
Muhammad saw yang didampingi pamannya Hamzah. Isi
perjanjian sama dengan yang sebelumnya tetapi jumlah peserta
yang memeluk agama Islam semakin banyak. Dalam dua kali
39
perjanjian yang terjadi, Nabi Muhammad saw mendapatkan
kesan bahwa Islam telah siapa berkembang pesat di Yasrib
kenyataan ini membuat Nabi Muhammad saw memerintahkan
para pengikutnya untuk hijrah ke Yasrib dengan sembunyi-
sembunyi, sementara Nabi bertahan di Mekkah bersama Abu
Bakar dan Ali bin Abi Talib.
Rencana hijrah Nabi Muhammad saw didengar oleh kafir
Quraisy, kaum Quraisy pun akhirnya merencanakan
pembunuhan terhadap Nabi Muhammad mereka khawatir jika
Islam akan berkembang di Yasrib mereka menyuruh para
pemuda untuk mengepung rumah Nabi Muhammad karena
khawatir akan lari. Pada malam itu pula Nabi membisikkan
pada Ali bin Abi Talib supaya memakai selimut beliau dan
berbaring di tempat tidurnya, atas izin Allah Nabi Muhmmad
berhasil keluar dari rumahnya dengan selamat. Tak lama
setelah Nabi meninggalkan rumah para pemuda terbangun dan
masuk ke rumah beliau untuk membunuh akan tetapi mereka
hanya mendapatkan Ali bin Abi Talib yang sedang tidur.
3. Perjalanan hijrah Rasulullah saw
Menjelang larut malam Nabi Muhammad saw menuju rumah
Abu Bakar dan mengajaknya hijrah, mereka kemudian keluar
dari jendela pintu belakang dan terus bertolak kea rah selatan
menuju Gua Sur. Jalan yang ditempuh adalah jalan yang tidak
40
mungkin dilewati manusia, hal itu dilakukan supaya para
pemuda Quraisy yang mengejar tidak menyangka mereka
melalui jalan itu. Dalam perjalananya mereka sempat sembunyi
di Gua Sur selama tiga hari tiga malam tidak ada yang
mengetahui tempat persembunyian itu selain Abdullah bin Abu
Bakar kedua putrinya Aisyah dan Asma dan pembantu mereka
„Amir bin Fuhaira. Tugas Abdullah adalah mencari informasi
tentang rencana kaum kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad
saw.
Pada hari ketiga, Nabi Muhammad dan Abu Bakar sudah
mengetahui bahwa situasi sudah tenang, mereka kemudian
berangkat dan melanjutkan perjalanan dengan perbekalan yang
diberikan oleh putrinya. Supaya aman dalam perjalanan Nabi
Muhammad mengambil jalan yang tidak pernah dilalui
manusia Abdullah bin Uraiqit dari Banu Du‟il diminta sebagi
petunjuk jalan menuju Tihama di dekat pantai Laut Merah.
Orang Quraisy mengadakan sayembara, siapa saja yang dapat
membawa Nabi Muhammad saw hidup atau mati hadiah dan
jabatan tinggi menantinya. Hal ini menarik hati masyarakat
pada waktu itu termasuk Suraqa bin Malik yang sudah
mengetahui perjalanan Nabi dan Abu Bakar. Tidak lama
kemudian Suraqa bin Malik mendatangi tempat yang
dimaksudkan dan dia menemukan Nabi Muhammad yang
41
sedang beristirahat di sebuah batu besar menyantap bekal yang
diberikan oleh Asma putri Abu Bakar. Setiap kali Suraqa bin
Malik mendekati rombongan Nabi kudanya selalu tersungkur
hal itu berulang sampai empat kali. Suraqa yang percaya
kepada dewa berfikir bahwa itu adalah pertanda buruk sehingga
ia mengurungkan niatnya dan kembali ke Mekkah.
Selama tujuh hari berjalan mereka hanya beristirahat di
bawah panas membara musim kemarau dan berjalan lagi
sepanjang malam menarugi lautan padang pasir. Ditengah
perjalanan menuju Madinah Rasulullah singgah di Quba‟
sebuah desa yang terletak 2 mil di selatan Madinah. Disana
Beliau membangun sebuah masjid. Masjid ini menjadi masjid
pertama dalam sejarah Islam. Beliau singgah disana 4 hari
kemudian melanjutkan perjalanannya ke Madinah. Pada hari
Jum‟at pagi beliau berangkat dari Quba‟ dan tiba
diperkampungan Bani Salim bin Auf tepat pada waktu salat
jumat. Inilah salat jumat pertama dalam Islam khotbahnya pun
merupakan khotbah pertama.
Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar tiba di Madinah pada
tanggal 12 Rabiul Awal kedatangan Beliau sangat dinanti-nanti
masyarakat Madinah. Pada hari kedatangan Nabi dan Abu
Bakar masyarakat Madinah sudah menunggu di jalan yang
akan dilalui Nabi lengkap dengan regu genderang, mereka
42
mengelu-elukan Nabi dan genderang pun gemuruh diselingi
nyanyian. “Bulan purnama telah muncul di tengah-tengah kita,
dari celah-celah bebukitan wajiblah kita bersyukur atas
ajakannya kepada Allah SWT, wahai orang yang dibangkitkan
untuk kami kau datang membawa sesuatu yang wajib ditaati.”
itu lah syair penyambutan Nabi di Madinah. (Kementrian
Agama, 2017:145)
4. Dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah
Setelah sampai di Madinah, Nabi Muhammad saw mulai
membuat program kerja dan melaksanakannya seperti
membangun masjid, mempersaudarakan antara Muhajirin dan
Anshar, dan membuat perjanjian dengan penduduk Madinah.
Langkah pertama membangun masjid, pembangunan masjid
segera dimulai dan seluruh umat Islam ikut ambil bagian
sehingga berdiri sebuah masjid berdinding bata berkayu batang
kurma dan beratap daun kurma. Masjid yang dibangun
Rasulullah saw bersama-sama dengan kaum Muhajirin dan
Ansar tidak hanya untuk salat namun juga sebagai tempat
mempersatukan umat, bermusyawarah tentang perkembangan
Islam, mengkaji ilmu agama, bahkan sebagai pusat
pemerintahan setelah Rasulullah dipilih menjadi pemimpin di
Madinah.
43
Langkah berikut adalah mempersaudarakan anatara
Muhajirin dan Ansar, pada dakwah periode madinah ukhuwah
Islamiah telah tercipta. Hal ini yang dinyatakan dalam Al-
Qur‟an bahwa Allah berfirman: (Amin,2014:37).
ه اخويءكم واتقوالله نعهكم تشحمون اوما انمؤ مىون اخو ة فاصهحوا ب
Artinya:”Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,
karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (orang yang
berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat.” (Q.S Al-Hujurat:10).
Muhajirin adalah orang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah
sedangkan Ansar adalah orang Madinah asli. Setiap Ansar
mengakui Muhajirin sebagai saudaranya sendiri mereka
mempersilahkan saudaranya tinggal di rumah dan
memanfaatkan segala fasilitas yang ada. Diantara para sahabat
yang dipersaudarakan adalah:
Tabel 2.1 Nama Sahabat yang Hijrah Ke Madinah
No Muhajirin Ansar
1 Abu Bakar Kharijah bin Zuhair
2 Umar bin Khattab Itban bin Malik
3 Bilal bin Rabah Abu Ruwaihah
44
4 Amir bin Abdillah Sa‟ad bin Muadz
5 Abdul Rahman bin Auf Sa‟ad bin Rabi‟
6 Zubair bin Awwam Salamah bin Salamah
7 Usman bin Affan Aus bin Tsabit
8 Thalhah bin Ubaidillah Ka‟ab bin Malik
9 Abu Huzaifah bin Utbah Ubbah bin Bisyr
10 Ammar bin Yasir Huzaifah bin Al Yaman
Langkah ini mendapat simpati seluruh lapisan masyarakat
Madinah, orang-orang Muhajirin merasa nyaman dan tentram
meskipun bukan dirumah sendiri. Selanjutnya Nabi
Muhammad saw merumuskan piagam yang berlaku bagi
seluruh kaum muslimin dan orang nonmuslim di Madinah yang
kemudian disebut “Piagam Madinah”. Adapun isi piagam
Madinah antara lain:
1.) Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta
dalam peperangan
2.) Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama kaum
muslim
3.) Kaum Yahudi tetap dengan agama Yahudi mereka, dan
demikian pula dengan kaum muslimin
45
4.) Semua kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah di
Madinah diberlakukan sama dengan kaum Yhudi Bani Auf
5.) Kaum Yahudi dan muslimin harus salig tolong menolong
dalam memerangi atau menghadapi musuh
6.) Kaum Yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat
kebajikan dan saling mengingatkan ketika terjadi
penganiyaan atau kedzaliman
7.) Kota Madinah dipertahankan bersama dari serangan pihak
luar
8.) Semua penduduk Madinah dijamah keselamatanya kecuali
bagi yang berbuat jahat
F. Kajian Pustaka
Penelitian hasil belajar dengan menggunakan metode
STAD pernah dilakukan oleh seorang peneliti yang bernama
Rodlotul Janah dari IAIN Tulungagung yang berjudul Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment
Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Aqidah
Akhlak Siswa Kelas III MI Mafatihul Ulum Balesono Ngunut
Tulungagung. Kesimpulan bahwa penerapan metode STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dibuktikan dengan siklus I ke
siklus II mengalami peingkatan dari 78,3% menjadi 89,17% pada
hasil belajar rata-rata nilai tes awal 38,15% pada siklus I menjadi
69,78% dan siklus II 77,81%. Maka dapat disimpulkan bahwa
46
penerapan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan
pemahaman siswa.
Penelitian yang lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh
seorang peneliti yang bernama Abdur Rahman Sidiq dari UIN
Sumatra Utara (UIN-SU) yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar
Aqidah Akhlak Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student
Team Achievment Divisions (STAD) Pada Materi Sifat Wajib
Allah di SMP K.H AHMAD DAHLAN Medan. Kesimpulan
bahwa penerapan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dibuktikan dengan siklus I nilai rata-rata kelas adalah 70
siswa yang tuntas sebanyak 11 (47,83%) yang belum tuntas 12
siswa (52,17%) sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas
meningkat menjadi 82,60% siswa yang tuntas sebanyak 20 orang
(86,95%) dan yang belum tuntas sebanyak 3 orang siswa (13,05%)
Penelitian yang lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh
seorang peneliti yang bernama Abdul Wahid dari IAIN
SALATIGA dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih
Materi Tata cara Sholat Sunnah Melalui Pembelajaran Kooperatif
Model STAD (Student Team Achievement Divisions) Pada Siswa
Kelas VII A MTS AL Bidayah Candi Bandungan Tahun
2016/2017. Kesimpulanya diterapkannya metode STAD pada
materi sholat sunnah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VII A MTs Al Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten
47
Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya peningkatan dari hasil pra siklus, siklus I, dan
siklus II yang telah memenuhi klasikal ketuntasan penelitian yaitu
85%. Pada prasiklus nilai yang tuntas KKM adalah 9 siswa atau
45% dengan nilai rata-rata 57%. Sedangkan siklus I nilai yang
tuntas sesuai KKM adalah 11 siswa atau 55% dengan nilai rata-rata
64. Sedangkan pada siklus II nilai yang tuntas 18 siswa atau 90%
dan nilai rata-rata yang diperoleh 83,5.
Penelitian yang lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh
seorang peneliti yang bernama Muhammad Hasan dari UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model
Student Team Achievement Divisions (STAD ) Pada Mata
Pelajaran Al-Qur‟an Hadist Kelas XI Jurusan Keagamaan
Madrasah Aliyah Negri Probolinggo 2015/2016. Kesimpulanya
diterapkannya metode STAD dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas XI sebagaimana dilakukan oleh peneliti dari kegiatan
belajar mengajar pada observasi siklus I hanya 65% siklus II 75%
dan siklus III 85% telah banyak mengalami peningkatan .
Persamaan dari keempat penelitian tersebut adalah sama-
sama merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action
Research (CAR), karena yang diteliti adalah siswa khususnya
dalam upaya peningkatan hasil belajar. Penelitian Abdul Wahid
48
meneliti materi fiqih sedangkan Rodlatul Janah dan Abdur Rahman
Sidiq meneliti Akidah Akhlak dan Muhammad Hasan Al-Qur‟an
Hadist namun ketiga penelitian tersebut sama-sama menggunakan
Student Team Achievement Divisions (STAD). Perbedaan dari
ketiga penelitian tersebut adalah tempat, tahun penelitian, dan
jumlah siswa yang diteliti. Dan perbedaan penelitian kali ini
dengan penelitian yang terdahulu adalah pada jumlah siswa
maupun fokus materi yang akan diteliti, tahun, dan tempat
penelitian. Jadi peneliti sangat tertarik untuk meneliti kembali
penelitian yang sejenis guna membuktikan teori yang sudah ada.
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP NU 2 Wonosegoro
Nama Sekolah : SMP NU 2 Wonosegoro
NPSN/NSS : 20308511 / 20 2 030818133
Alamat : Desa Bolo, Kec.Wonosegoro, Boyolali
No. Telp/Hp : 081393463498
Email : [email protected]
Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU
Nama Kepala Sekolah : SYAMSUDI, S. Ag
Kategori sekolah : Swasta
Tahun Beroprasi : 2002
Kepemilikan Tanah/Bangunan : Yayasan
a. Luas Tanah / Status : 1000 m2 / Hibah
b. Luas Bangunan : 578 m2
(Data dari SMP NU 2 Wonosegoro )
Tabel 3.1 perbatasan SMP NU 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali
NO ARAH BATAS
1. Sebelah Barat Rumah Warga
2. Sebelah Selatan Rumah Warga
50
3. Sebelah Timur Jalan Desa
4. Sebelah Utara Rumah Warga
B. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana SMP NU 2 Wonosegoro
NO Jenis Ruangan Jumlah
1. Ruang Kelas 8
2. Ruang Kepala Sekolah 1
3. Ruang Guru 1
4. Perpustakaan 1
5. Lab. IPA 1
6. Lab. Komputer 1
7. Lab.Bahasa -
8. Ruang UKS -
9. Kesenian -
10. Ketarampilan -
11. Serbaguna -
51
12. Ruang Ibadah -
13. Kantin 3
(Sumber: Data Administrasi SMP NU 2 Wonosegoro)
C. Data Guru SMP NU 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali
Data Guru yang mengajar di SMP NU 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali
Tabel 3.3 Data Guru SMP NU 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali
NO NAMA NUPTK
1. Syamsudi S.Ag 2544742646200053
2. Prihatin, S. Pd 4349750652300043
3. Hartono, S. Pd. I 8438755657200013
4. Muh Busro, S.Pd.I 5637756658200042
5. Warsiti, S.Ag 8541744646300003
6. Sidik Budi Purnomo, S. Pd.
SD
3946743643200002
7. Lilik Daryanti, S. Pd. SD 20397616622300063
8. Agus Aminuddin, S. Pd 8752755656200002
9. Imron, S. Pd. I 5059755657200033
10. M. Aziz Muslim, S.Ag 3555752653200012
11. Kristanto Eko Yuwono, S. 1155768668120003
52
Pd
12. Anang Dwi Wahyudin, S.
Pd
13497676691220003
13. Wasidin, S. Pd. I
14. Kiki Ardiasari, S. Pd
15. Sutiman, S. Kom 1837763665120002
16. Suhono 2142763664120003
17. Muh Yahya
(Sumber: Data Administrasi SMP NU 2 Wonosegoro)
D. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa-siswi kelas VII SMP NU 2
Wonosegoro yang berjumlah 21 siswa 13 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan pada tahun ajaran 2018/2091 yang tercatat sebagi siswa kelas
VII SMP NU 2 Wonosegoro
Daftar siswa kelas VII SMP NU 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali
No NAMA SISWA L/P
1. Agus Setiawan L
2. Ahmad Diki Wahyu Pratama L
3. Ahmad Muzaki L
53
4. Aji Rahmadani L
5. Aldi Setyawan L
6. Anita Wulansari P
7. Ari Rizki Hidayat L
8. Diki Saputra L
9. Dimas Wahyu Orsandi L
10. Ibnu Hendra Mei Rifki L
11. Indah Elga Maria P
12. Intan Saputri P
13. Khanafi Rizki Pratama L
14. Leo Nardo Islami Pasya L
15. Lutfi Rahmawati P
16. Mila Setyowati P
17. Putra Rika Febrian L
18. Putra Riki Febrian L
19. Rizki Dwi Yuliana P
20. Susi Rahayu P
54
21. Tri Oktavia Rahmadani P
JUMLAH 21
(Sumber: Data Administrasi SMP NU 2 Wonosegoro Tahun
2018/2019)
E. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas VII dengan jumlah
peserta didik 21 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan.
Penelitian ini dilakukan pada saat mata pelajaran PAI berlangsung.
Adapun waktu pelaksanaannya sebagai berikut:
Pra Siklus 4 April 2019
Siklus I 11 April 2019
Siklus II 16 April 2019
F. Deskripsi Penelitian Siklus I
Secara garis besar terdapat empat tahapan diantaranya yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.(Arikunto, 2009:63)
Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut:
a. Siklus I
1) Perencanaan
a) Merencanakan proses pembelajaran langsung dikelas dengan
menggunakan metode Student Teams Achievment Divisions
55
(STAD) dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai
dengan kegiatan akhir.
b) Menyiapkan materi dan media pembelajaran dan membuat RPP
yang sesuai
c) Menyusun atau membuat lembar observasi siswa
d) Menyiapkan soal-soal untuk evaluasi pembelajaran
2) Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan
pada tahap perencanaan, dengan melaksanakan proses
pembelajaran Cooperative Learning dengan metode STAD pada
mata pelajaran PAI materi pokok hijrah Nabi ke Madinah
diantaranya:
a. Guru membuka pelajaran
b. Guru menyiapkan materi dan media pembelajaran
c. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
d. Guru membentuk kelompok yang terdiri 4-5 siswa laki-laki dan
perempuan untuk berdiskusi
e. Guru meminta setiap kelompok melaporkan hasil dari diskusi
mereka
f. Guru memberikan klarifikasi dan menambahkan penjelasan
mengenai pertanyaan
g. Penutup
3) Observasi
56
Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran dengan mengunakan metode Student Teams
Achievment Divisions (STAD) pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam
4) Refleksi
a) Meneliti hasil kerja siswa
b) Menganalisis dan membuat kesimpulan sementara terhadap
pelaksanaan pembelajaran siklus I
c) Mengambil tindakan perbaikan pelaksanaan kegiatan penelitian
siklus II
G. Deskripsi Penelitian Siklus II
Setelah pelaksanaan dan juga evaluasi siklus I, maka melakukan
tindakan siklus II. Adapun langkah-langkah siklus II sebagai berikut:
1) Perencanaan
a) Mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat pada siklus I
b) Menyiapkan materi dan media pembelajaran dan membuat RPP
yang sesuai
c) Menyusun atau membuat lembar observasi siswa
d) Menyiapkan soal-soal untuk evaluasi pembelajaran
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah
direncanakan pada tahap perencanaan, dengan melaksanakan
proses pembelajaran Cooperative Learning dengan metode STAD
57
pada mata pelajaran PAI materi pokok hijrah nabi ke Madinah.
Dengan pengembangan dan juga perbaikan dari siklus sebelumya
agar lebih meningkatkan minat dan semangat peserta didik.
3) Observasi
Peneliti mengamati dan mencatat proses pembelajaran yang
berlangsung dan mendiskusikan tentang tindakan II yang telah
dilakukan.
4) Refleksi
a) Meneliti hasil kerja siswa
b) Menganalisis dan membuat kesimpulan sementara terhadap
pelaksanaan pembelajaran siklus II
c) Mengambil tindakan perbaikan pelaksanaan kegiatan penelitian
dalam siklus selanjutnya
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan Penelitian Tindakan
Kelas dengan dua siklus. Untuk mengukur peningkatan hasil belajar
peserta didik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Hijrah Nabi
ke Madinah kelas VII di SMP NU 2 Wonosegoro. Adapun hasil
penelitiannya sebagai berikut:
1. Pra Siklus
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1. Agus Setiawan 60 Tidak Tuntas
2. Ahmad Diki Wahyu
Pratama
80 Tuntas
3. Ahmad Muzaki 50 Tidak Tuntas
4. Aji Rahmadani 70 Tidak Tuntas
5. Aldi Setyawan 50 Tidak Tuntas
59
6. Anita Wulansari 80 Tuntas
7. Ari Rizki Hidayat 80 Tuntas
8. Diki Saputra 60 Tidak Tuntas
9. Dimas Wahyu Orsandi 50 Tidak Tuntas
10. Ibnu Hendra Mei Rifki 50 Tidak Tuntas
11. Indah Elga Maria 80 Tuntas
12. Intan Saputri 80 Tuntas
13. Khanafi Rizki Pratama 60 Tidak tuntas
14. Leo Nardo Islami Pasya 60 Tidak Tuntas
15. Lutfi Rahmawati 50 Tidak Tuntas
16. Mila Setyowati 80 Tuntas
17. Putra Rika Febrian 60 Tidak Tuntas
18. Putra Riki Febrian 50 Tidak Tuntas
19. Rizki Dwi Yuliana 60 Tidak Tuntas
20. Susi Rahayu 50 Tidak Tuntas
21. Tri Oktavia Rahmadani 80 Tuntas
Jumlah
Rata-rata
1340
63,80
60
Tabel diatas adalah tabel hasil belajar peserta didik pada pra siklus
yang dimana rata-rata siswa belum lulus KKM, indicator presentase
adalah sebagai berikut:
∑
∑
× 100 %
P = 66, 7 %
Sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM, Indikator
presentasenya adalah:
∑
∑
× 100 %
P = 33, 3 %
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus
No Rentang Nilai Jumlah
Peserta
Didik
Presentase
Angka Ketuntasan
1. Lebih dari
75
Tuntas 7 33,3 %
2. Kurang Tidak Tuntas 14 66, 7 %
61
dari 75
Jumlah 21 100 %
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasa Nilai Pra Siklus
Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Data diatas dapat disimpulkan bahwa yang tuntas dengan
KKM 75 sebanyak 7 siswa dengan presentase 33, 3 % dan yang
belum tuntas KKM sebanyak 14 siswa dengan presentase 66,7 %.
2. Siklus I
Pelaksanaan kegiatan menagajar pada siklus ini
dilaksanakan pada tanggal mei 2019 dikelas VII dengan 21
siswa
a. Hasil Belajar
66.7 %
33.3 %
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
62
Table 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siawa Siklus I
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1. Agus Setiawan 70 Tidak Tuntas
2. Ahmad Diki Wahyu
Pratama
80 Tuntas
3. Ahmad Muzaki 60 Tidak Tuntas
4. Aji Rahmadani 70 Tidak Tuntas
5. Aldi Setyawan 50 Tidak Tuntas
6. Anita Wulansari 90 Tuntas
7. Ari Rizki Hidayat 80 Tuntas
8. Diki Saputra 60 Tidak Tuntas
9. Dimas Wahyu
Orsandi
60 Tidak Tuntas
10. Ibnu Hendra Mei
Rifki
70 Tidak Tuntas
11. Indah Elga Maria 70 Tidak Tuntas
12. Intan Saputri 90 Tuntas
13. Khanafi Rizki
Pratama
80 Tuntas
63
14. Leo Nardo Islami
Pasya
70 Tidak Tuntas
15. Lutfi Rahmawati 80 Tuntas
16. Mila Setyowati 80 Tuntas
17. Putra Rika Febrian 80 Tuntas
18. Putra Riki Febrian 70 Tidak Tuntas
19. Rizki Dwi Yuliana 80 Tuntas
20. Susi Rahayu 80 Tuntas
21. Tri Oktavia
Rahmadani
90 Tuntas
Jumlah
Rata-Rata
1.560
74,28
Tabel diatas adalah tabel hasil belajar peserta didik
pada pra siklus yang dimana rata-rata siswa belum lulus
KKM, indikator presentase adalah sebagai berikut:
∑
∑
× 100%
P = 47, 7 %
64
Sedangkan peserta didik yang sudah mencapai
KKM, Indikator presentasenya adalah:
P = ∑
∑
× 100 %
P = 52, 3 %
Tabel 4.4 Data Perolehan KKM Siklus I
No Rentang Nilai Jumlah
Peserta
Didik
Presentase
Angka Ketuntasan
1. Lebih
dari 75
Tuntas 11 52, 3%
2. Kurang
dari 75
Tidak Tuntas 10 47,7 %.
Jumlah 21 100 %
Gambar 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I
65
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I
Data diatas dapat disimpulkan bahwa yang tuntas
dengan KKM 75 sebanyak 11 siswa dengan presentase 52,
3% dan yang belum tuntas KKM sebanyak 10 siswa dengan
presentase 47,7 %.
b. Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan guru dan
peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Pada siklus I peneliti
mendapatkan data observasi sebagai berikut:
Tabel 4.5 Dta Pengamatan Guru Siklus I
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
√
47,7 %.
52, 3%
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
66
b. Menyiapkan presensi √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan
mengajar
√
2 Kemampuan guru dalam membuka dan
mlakukan apersepsi
a. Salam pembuka
√
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
d. Memberiakan motivasi belajar √
3 Ketepatan guru menggunakan strategi
a. Guru paham mengenai STAD
√
b. Guru menguasai materi pelajaran
dengan baik
√
c. Guru berperan sebagai fasilitator √
4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Mampu membuat peserta didik
aktif bertanya
√
b. Menciptakan suasana kelas yang √
67
menyenagkan dan kondusif
c. Memberikan masukan dan
bimbingan pada kegiatan
pembelajaran
√
5 Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
a. Kesimpulan
√
b. melakukan evaluasi √
c. salam penutup √
Keterangan:
1. = Kurang ≤ 54 %
2. = Cukup 55-64 %
3. = Baik 65-84%
4. = Sangat Baik 85-100%
= 88, 63% (Sangat Baik)
Tabel 4.6 Pengamatan Peserta Didik Siklus I
No Aspek Pengamatan Skor
68
1 2 3 4
1 Peserta didik mampu bekerjasama
denga teman lain
√
2 Peserta didik aktif bertanya kepada
guru
√
3 Peserta didik mampu berdiskusi
dengan baik
√
4 Peserta didik antusias memperhatikan
pembelajaran
√
5 Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
√
Keterangan:
1 = Kurang ≤ 54 %
2 = Cukup 55-64 %
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
= 70% (Baik)
d. Refleksi
69
Berdasarkan pengamatan peneliti pembelajaran yang dilakukan
belum maksimal, meskipun terdapat peningkatan hasil belajar dari pra
siklus, namun masih ada beberapa peserta didik yang belum mencapai
KKM yang telah ditentukan sebelumnya. Pada siklus I terdapat 10 peserta
didik yang belum mencapai KKM dengan presentase 47, 6 %. Adapun
refleksi pada siklus I ini adalah penggunaan metode STAD belum
maksimal, masih terdapat peserta didik yang belum dapat bekerjasama
secara kelompok dengan baik dan belum berani mengajukan pertanyaan
selama proses pembelajaran berlangsung.
Pada pembelajaran siklus I perlu adanya perbaikan, diantaranya
pendidik harus bisa mengendalikan kondisi kelas agar pada siklus
selanjutnya dapat lebih baik lagi.
3. Siklus II
a. Hasil Belajar
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siklus II
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1. Agus Setiawan 90 Tuntas
2. Ahmad Diki Wahyu
Pratama
80 Tuntas
3. Ahmad Muzaki 70 Tidak Tuntas
4. Aji Rahmadani 90 Tuntas
70
5. Aldi Setyawan 90 Tuntas
6. Anita Wulansari 100 Tuntas
7. Ari Rizki Hidayat 90 Tuntas
8. Diki Saputra 70 Tidak Tuntas
9. Dimas Wahyu Orsandi 80 Tuntas
10. Ibnu Hendra Mei Rifki 90 Tuntas
11. Indah Elga Maria 80 Tidak Tuntas
12. Intan Saputri 80 Tuntas
13. Khanafi Rizki Pratama 90 Tuntas
14. Leo Nardo Islami Pasya 80 Tuntas
15. Lutfi Rahmawati 90 Tuntas
16. Mila Setyowati 100 Tuntas
17. Putra Rika Febrian 80 Tuntas
18. Putra Riki Febrian 80 Tuntas
19. Rizki Dwi Yuliana 80 Tuntas
20. Susi Rahayu 80 Tuntas
21. Tri Oktavia Rahmadani 90 Tuntas
Jumlah 1.740
71
Rata-Rata 82,8
Tabel diatas adalah table hasil belajar peserta didik pada pra siklus
yang dimana rata-rata siswa belum lulus KKM, indicator presentase
adalah sebagai berikut:
∑
∑
× 100
P = 9, 5 %
Sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM, Indikator
presentasenya adalah:
∑
∑
× 100 %
P = 90,5 %
Tabel 4.8 Perolehan Nilai KKM Siklus II
No Rentang Nilai Jumlah Peserta
Didik
Presentase
Angka Ketuntasan
1. Lebih dari 75 Tuntas 19 90, 5 %
2. Kurang dari 75 Tidak Tuntas 2 9.5 %
72
Jumlah 21 100 %
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
Data diatas dapat disimpulkan bahwa yang tuntas dengan
KKM 75 sebanyak 19 siswa dengan presentase 90, 5 % dan yang
belum tuntas KKM sebanyak 2 siswa dengan presentase 9,5 %
b. Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan guru dan
peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Pada siklus II peneliti
mendapatkan data observasi sebagai berikut:
Tabel 4.9 Data Pengamatan Guru Siklus II
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
9. 5 %
90. 5 %
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
73
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
√ √
b. Menyiapkan presensi √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan
mengajar
√
2 Kemampuan guru dalam membuka dan
mlakukan apersepsi
a. Salam pembuka
√
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
d. Memberiakan motivasi belajar √
3 Ketepatan guru menggunakan strategi
a. Guru paham mengenai STAD
√
b. Guru menguasai materi pelajaran
dengan baik
√
c. Guru berperan sebagai fasilitator √
4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Mampu membuat peserta didik
√
74
aktif bertanya
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenagkan dan kondusif
√
c. Memberikan masukan dan
bimbingan pada kegiatan
pembelajaran
√
5 Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
a. Kesimpulan
√
b. melakukan evaluasi √
c. salam penutup √
Keterangan:
1 = Kurang ≤ 54 %
2 = Cukup 55-64 %
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
= 97,05% (Sangat Baik)
75
Tabel 4.10 Pengamatan Peserta Didik Siklus II
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik mampu bekerjasama
dengan teman lain
√
2 Peserta didik aktif bertanya kepada
guru
√
3 Peserta didik mampu berdiskusi
dengan baik
√
4 Peserta didik antusias memperhatikan
pembelajaran
√
5 Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
√
Keterangan:
1 = Kurang ≤ 54 %
2 = Cukup 55-64 %
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
= 90% (Sangat Baik)
76
d. Refleksi
Pada siklus II hampir semua peserta didik antusias mengikuti
kegiatan pembelajaran. diskusi lebih berjalan dengan baik anggota-
anggota kelompok lebih aktif dalam meyampaikan materi pembelajaran
dan juga aktif bertanya dan menjawab setiap pertanyaan. Pada siklus II ini
presentase ketuntasan peserta didik sudah mencapai 90,4 % atau sudah
memenuhi ketuntasan atau sudah melampaui indicator keberhasilan 85%,
sehingga penelitian dihentikan sampai siklus II karena hasil belajar sudah
mencapau ketuntasan klasikal.
e. Pembahasan
Tabel 4.11 Rekaputilasi Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II
No Nama Pra
Siklus
Siklus I Siklus II
1 Agus Setiawan 60 70 90
2 Ahmad Diki Wahyu Pratama 80 80 80
3 Ahmad Muzaki 50 60 70
4 Aji Rahmadani 70 70 90
5 Aldi Setyawan 50 50 90
6 Anita Wulansari 80 90 100
7 Ari Rizki Hidayat 80 80 90
77
8 Diki Saputra 60 60 70
9 Dimas Wahyu Orsandi 50 60 80
10 Ibnu Hendra Mei Rifki 50 70 90
11 Indah Elga Maria 80 70 80
12 Intan Saputri 80 90 80
13 Khanafi Rizki Pratama 60 80 90
14 Leo Nardo Islami Pasya 60 70 80
15 Lutfi Rahmawati 50 80 90
16 Mila Setyowati 80 80 100
17 Putra Rika Febrian 60 80 80
18 Putra Riki Febrian 50 70 80
19 Rizki Dwi Yuliana 60 80 80
20 Susi Rahayu 50 80 80
21 Tri Oktavia Rahmadani 80 90 90
Dalam menggunakan model Cooperative Learning dengan metode
STAD (student teams achievement divissions) diperoleh presentase peserta
didik yang mencapai KKM sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Belajar yang Mencapai KKM
78
Uraian Peserta Didik yang Tuntas Peserta Didik yang Tidak
Tuntas
Frekuensi % Frekuensi %
Pra Siklus 57 33,3 % 14 66,7 %
Siklus I 11 52, 3% 10 47,6 %.
Siklus II 19 90, 5 % 2 9.5 %
Diagram ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
1. Siklus I
Pada siklus I didapatkan hasil 11 siswa dari 21 peserta didik kelas
VII mendapat nilai lebih dari KKM dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam materi hijrah nabi ke Madinah . hal ini dapat diketahui
33.3 %
52, 3%
90,5 %
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Diagram Ketuntasan Siswa Antar Siklus
79
dari hasil pra siklus dan tes siklus I mengalami peningkatan. Pada pra
siklus peserta didik yang tuntas hanya sebanyak 7 orang dengan
prsentase 33,3 % dan pada siklus I meningkat menjadi 11 orang
dengan presentase 52,3%.
Pada siklus I terdapat peningkatan, hal tersebut disebabkan karena
ketepatan metode yang digunakan dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenagkan dan minat peserta didik terhadap
materi yang diajarkan meningkat. Namun demikian masih terdapat 10
siswa yang belum dapat mencapai KKM, sehingga peneliti melakukan
siklus selanjutnya atau siklus II untuk meningkatkan hasil belajar pada
10 siswa yang belum mencapai KKM.
2. Siklus II
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus ini, diketahui bahwa
antara post test siklus I dan post test siklus II mengalami peningkatan.
Pada siklus I yang sudah mencapai KKM sebanyak 11 orang dengan
presentase 52,3% dan siklus II 19 siswa dengan presentase 90,5%.
Dari data tersebut menunjukan siklus I ke siklus II terdapat
peningkatan siswa yang mencapai KKM sebanyak 8 siswa.
Meskipun dalam pelaksanaan siklus II belum mencapai 100%
karena masih ada 2 siswa yang belum mencapai KKM. Namun pada
siklus ini presentase ketuntasan sudah mencapai 90,5% atau sudah
melebihi idikator keberhasilan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
80
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan
hasil belajar peserta didik disebabkan karena ketepatan metode yang
digunakan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenagkan dan minat peserta didik terhadap materi yang diajarkan
meningkat. Pada pra siklus peserta didik yang tuntas 33,3% siklus I
52,3% dan siklus II 90,5%. Jadi peningkatan dari pra siklus ke siklus I
19% dan siklus I ke siklus II 38.2%
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan
pembahssan dari penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Pendidikan Agama Islam Materi Hijrah Nabi Ke
Madinah Melalui Metode Pembelajaran Student Teams Achievment
Divisions (STAD) Semester Genap Kelas VII Smp Nu 2 Wonosegoro
Boyolali Tahun Ajaran 2018/2019.” Dapat disimpulkan bahwa metode ini
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di Smp Nu 2 Wonosegoro.
Hal tersebut dapat diketahui dari peningkatan hasil belajar dari
setiap siklusnya . pada pra siklus terdapat 7 peserta didik dari 21 peserta
didik yang tuntas atau 33.3% dengan nilai rata-rata kelas 63,80. Pada
81
siklus I terdapat 11 peserta didik yang tuntas presentasenya 52, 3% dengan
rata-rata nilai kelas 74,28. Adapun pada siklus II 19 peserta didik yang
tuntas sesuai dengan KKM yaitu 75 dengan presentase 90.5% dengan rata-
rata nilai kelas 82,8. peningkatan dari pra siklus ke siklus I 19% dan siklus
I ke siklus II 38.2%.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Guru
a. Guru diharapkan dapat mengembangkan metode-metode
pembelajaran yang tepat dan menarik sehingga dapat
meningkatkan minat peserta didik dalam proses belajar mengajar,
b. Pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning dengan
metode STAD dapat diterapkan pada pokok pembelajaran lain
karena sudah terbukti meningkatkan hasil belajar peserta didik
2. Peserta didik
a. Dalam proses pembelajaran peserta didik lebih memperhatikan
penjelasan materi agar mengerti tentang materi tersebut dan dapat
meningkatkan motivasi dan juga hasil belajar.
b. Peserta didik harus lebih berani berpendapat dan juga lebih aktif
dalam pembelajaran.
82
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. 2014. Sejarah Dakwah. Jakarta: AMZAH.
Arif,Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Ciputat
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Hasan, Muhammad. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Model Student Team Achievement Divisions
(STAD ) Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Kelas XI Jurusan
Keagamaan Madrasah Aliyah Negri Probolinggo 2015/2016. Skripsi
Tidak Diterbitkan: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
83
Hamzah dan Nurudin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan Paikem:
pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, menarik.
Jakarta: PT Bumi Askara
Huda, Miftahul . 2016. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Jakarta: Sinar Baru Algesindo
Janah, Rodlotul. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievment Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Aqidah Akhlak Siswa Kelas III MI Mafatihul Ulum Balesono Ngunut
Tulungagung. Skripsi tidak diterbitkan. IAIN Tulungagung
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Teori dan Aplikasi. Salatiga: Stain
Salatiga Press
Kementrian Agama. 2017. Buku Siswa Pendidikan Agama Islam Pendekatan
Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta
Muhaimin. 2002. Paradigma Pendidikan Islam:Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Islam di Sekolah . Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Mularsih, heni dan karwono. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Depok: PT Raja
Grafindo Persada
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo
84
Sidiq, Abdur Rahman. Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Menggunakan
Model Kooperatif Tipe Student Team Achievment Divisions (STAD) Pada
Materi Sifat Wajib Allah di SMP K.H AHMAD DAHLAN Medan.
Skripsi tidak diterbitkan. Medan: UIN Sumatra Utara (UIN-SU).
Sukmadinata , Nana syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suyono dan Hariyanto. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Rosdakarya
Trianto. 2008. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif. Jakarta: Kencana.
Umar, bukhari. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Askara
Usman, Bayirudin, 2011. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:
Ciputat Press.
Wahid, Abdul. Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih Materi Tata cara Sholat
Sunnah Melalui Pembelajaran Kooperatif Model STAD (Student Team
Achievement Divisions) Pada Siswa Kelas VII A MTS AL Bidayah Candi
Bandungan Tahun 2016/2017. Skripsi tidak diterbitkan,Salatiga: IAIN
SALATIGA
85
86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP NU 2 WONOSEGORO
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
87
Kelas/Semester : VII / Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Hijrah ke Madinah sebuah Kisah yang Membanggakan
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 :
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengatahuan, teknologi, denia budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 :
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongktet (mengunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membauat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, memghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
2.9 Meneladani perilaku perjuangan 1. Siswa dapat menunjukan contoh
88
Nabi Muhammad periode
Madinah
perilaku meneladani perjuangan Nabi
Muhammad saw periode Madinah
2. Siswa dapat mendemostrasikan contoh
perilaku meneladani perjuangan Nabi
Muhammad saw periode Madinah
3.13 Memahami sejarah perjuangan
Nabi Muhammad periode Madinah
1. Menerangkan sejarah perjuangan Nabi
Muhammad saw periode Madinah
4.13 Menyajikan strategi perjuangan
yang dilakukan Nabi Muhammad
periode Madinah
1. 1. menunjukan strategi perjuangan
yang dilakukan Nabi Muhammad saw
periode Madinah
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menunjukan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi Muhammad
saw periode Madinah dengan baik dan benar
2. Mendemonstrasikan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi
Muhammad saw periode Madinah dengan baik dan benar
3. Menerangkan sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw periode Madinah
dengan baik dan benar
4. Menunjukan srtategi perjuangan Nabi Muhammad saw periode Madinah
dengan lancar
89
5. Menjelaskan srtategi perjuangan Nabi Muhammad saw periode Madinah
dengan lancar
D. Materi Pembelajaran
Hijrah ke Madinah sebuah Kisah yang Membanggakan
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. STAD (Student Team Achievment divisions)
F. Media dan Alat/Bahan Pembelajaran
1. Media
a. Ringkasan materi pembelajaran
2. Alat/Bahan Pembelajaran
a. Papan Tulis dan Spidol
G. Sumber Belajar
1. Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2017)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
90
No. Kegiatan
1. Pendahuluan:
a. Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdo‟a.
b. Guru melakukan pengelolaan kelas (absensi, tempat duduk, dan
perlengkapan lainnya).
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan
bagaimana cara mencapainya (teknik belajarnya).
d. Guru memulai proses pembelajaran.
2. Inti:
a. Siswa membaca referensi tentang materi hijrah Rasulullah ke Madinah
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang sedang
diajarkan
c. Peserta didik melakukan klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi
d. Guru memberi menyimpulkan inti dari materi yang diajarkan.
3. Penutup:
a. Pendidik memberikan penguatan terhadap materi sebagai bahan masukan
untuk perbaikan langkah selanjutnya.
b. Pendidik merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan
catatan-catatan, tugas individu maupun kelompok.
91
No. Kegiatan
c. Pendidik menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
d. Do‟a dan penutup.
Uji Kompetensi atau Evaluasi
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
.a. Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
Sikap ( Observasi)
Format Penilaian Menggunakan Panduan Observasi
Satuan Pendidikan :
Tahun Pelajaran :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
No Hari/tgl Nama
Siswa
Kejadian Butir Sikap Tindak lanjut
1 Senin, 3 Anton Bolos pada jam Kedisiplina Hukuman
92
Septemb
er 2018
Pelajaran
Pendidikan Agama
Islam dan Budi
Pekerti
n dengan
meringkas
materi dan
Membaca Al-
Qur’an
2
3
4
5
b. Penilaian Pengetahuan : Soal Uraian (Test tulis dan lisan)
Skor penilaian jawaban adalah :
Skor jawaban X 100
Skor maksimal
c. Penilaian Kinerja Untuk KI 4 (Ketrampilan)
Kelas/Semester : VII/ Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
93
No Kelompok
Aspek Yang Dinilai Total
Skor A B C
1.
2.
3.
4
Keterangan:
A = Kemampuan dalam menyampaikan hasil diskusi
B = Kemampuan dalam penggunaan bahasa yang baik
C = Kemampuan mempertahankan argument
Keterampilan
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam pengamatan pada saat
pelaksanaan diskusi.
No
Nama
Siswa
Aspek yang
dinilai
Skor
maks
Nilai
Ketuntasan Skor
maks
Tindak
lanjut
1 2 3 T TT R P
1
2
94
3
dst
Keterangan:
T : Tuntas mencapai nilai (disesuaikan dengan nilai KKM )
TT : Tidak tuntas bila di lihat dari nilai KKM
R : Remedial
P : Pengayaan
Aspek dan rubik penilaian:
1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut bisa memberikan kejelasan dan pedalaman
informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut bisa memberikan penjelasan dan pedalaman
informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut bisa memberikan penjelasan dan pendalaman
informasi kurang lengkap dan kurang sempurna, skor 10.
95
Lampiran 2 : RPP Siklus II
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP NU 2 WONOSEGORO
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas/Semester : VII / Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Hijrah ke Madinah sebuah Kisah yang Membanggakan
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan
J. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 :
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengatahuan, teknologi, denia budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 :
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongktet (mengunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membauat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, memghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut
pandang/teori.
97
K. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
2.10 Meneladani perilaku
perjuangan Nabi Muhammad
periode Madinah
3. Siswa dapat menunjukan
contoh perilaku meneladani
perjuangan Nabi Muhammad
saw periode Madinah
4. Siswa dapat mendemostrasikan
contoh perilaku meneladani
perjuangan Nabi Muhammad
saw periode Madinah
3.13 Memahami sejarah perjuangan
Nabi Muhammad periode Madinah
2. Menerangkan sejarah
perjuangan Nabi Muhammad
saw periode Madinah
4.13 Menyajikan strategi perjuangan
yang dilakukan Nabi Muhammad
periode Madinah
2. 1. menunjukan strategi
perjuangan yang dilakukan
Nabi Muhammad saw periode
Madinah
L. Tujuan Pembelajaran
98
1. Menunjukan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi Muhammad
saw periode Madinah dengan baik dan benar
2. Mendemonstrasikan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi
Muhammad saw periode Madinah dengan baik dan benar
3. Menerangkan sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw periode Madinah
dengan baik dan benar
4. Menunjukan srtategi perjuangan Nabi Muhammad saw periode Madinah
dengan lancar
5. Menjelaskan srtategi perjuangan Nabi Muhammad saw periode Madinah
dengan lancar
M. Materi Pembelajaran
Hijrah ke Madinah sebuah Kisah yang Membanggakan
N. Metode Pembelajaran
4. Ceramah
5. Diskusi
6. STAD (Student Team Achievment divisions)
O. Alat/Bahan Pembelajaran
a. Papan Tulis dan Spidol
P. Sumber Belajar
1. Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2017)
99
Q. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Kegiatan
1. Pendahuluan:
e. Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan
berdo‟a.
f. Guru melakukan pengelolaan kelas (absensi, tempat duduk, dan
perlengkapan lainnya).
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan
bagaimana cara mencapainya (teknik belajarnya).
h. Guru memulai proses pembelajaran.
2. Inti:
e. Peserta didik duduk menjadi 5 kelompok yang berbeda dari
kemapuan dan juga gender.
f. Peserta didik diberikan materi dan mendiskusikannya
g. Peserta didik melakukan diskusi tentang hal tersebut
h. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan masalah yang
akan didiskusikan di kelompok masing-masing.
i. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
j. Peserta didik menyajikan/melaporkan hasil diskusi
100
No. Kegiatan
k. Peserta didik membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan
guru.
l. Kemudian guru menyiapkan lembar kerja, kuis atau soal-soal dan
dikerjakan masing-masing kelompok
m. Peserta didik melakukan klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh
guru menyimpulkan materi
3. Penutup:
e. Pendidik memberikan penghargaan dari nilai-nilai yang diperoleh
tiap kelompok
f. Pendidik merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan
catatan-catatan, tugas individu maupun kelompok.
g. Pendidik menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
h. Do‟a dan penutup.
Uji Kompetensi atau Evaluasi
R. Penilaian Hasil Pembelajaran
.a. Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
101
Sikap ( Observasi)
Format Penilaian Menggunakan Panduan Observasi
Satuan Pendidikan : SMP NU 2 WONOSEGORO
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
No Hari/tgl Nama
Siswa
Kejadian Butir Sikap Tindak lanjut
1 Senin, 3
Septemb
er 2018
Anton Bolos pada jam
Pelajaran
Pendidikan Agama
Islam dan Budi
Pekerti
Kedisiplina
n
Hukuman
dengan
meringkas
materi dan
Membaca Al-
Qur’an
2
3
4
5
102
b. Penilaian Pengetahuan : Soal Uraian (Test tulis dan lisan)
Skor penilaian jawaban adalah :
Skor jawaban X 100
Skor maksimal
c. Penilaian Kinerja Untuk KI 4 (Ketrampilan)
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
No Kelompok
Aspek Yang Dinilai Total
Skor A B C
1.
103
104
Lampiran 3 : Soal Pra Siklus
Nama :
Kelas :
1. Dalam menyebarkan agama Islam dakwah Rasulullah dibagi menjadi
………….periode
a. Dua
b. Tiga
c. Empat
d. Lima
2. Pada periode Mekkah, dakwah Rasulullah berlangsung selama ……….
a. 10
b. 11
c. 12
d. 13
3. Pada periode Madinah dakwah Rasulullah SAW berlangsung selama ……….
a. 10
b. 11
c. 12
d. 13
4. Saat perjalanan hijrah, Nabi Muhammad SAW brsembunyi di sebuah gua
yang bernama……..
a. Goa Tsur
105
b. Goa al-kahfi
c. Goa Hira
d. Goa Al-Abrar
5. Sahabat yang menemani Nabi sewaktu hijrah ke Madinah adalah ……….
a. Abu Bakar as-Sidiq
b. Abdur Rahman bin „Auf
c. Umar bin Khattab
d. Ali bin Abi Thalib
6. Sahabat yang mengantikan Rasulullah tidur ditempat tidurnya adalah
…………
a. Abu Bakar as-Sidiq
b. Ali bin Abi Thalib
c. Umar bin Khattab
d. Abdur Rahman bin Auf
7. Berikut ini orang kafir Quraisy yang hendak membunuh Rasulullah saw,
ketika dalam perjalanan hijrah ke Madinah adalah ………….
a. Suraqah bin Malik
b. Abu Lahab
c. Waraqah bin Naufal
d. Buhairah
8. Nabi Muhammad saat hijrah ke Madinah terlebih dahulu singgah di sebuah
daerah dan membangun masjid, daerah tersebut adalah ………..
a. Mina
106
b. Jeddah
c. Aman
d. Quba
9. Orang yang menjadi pemandu perjalanan hijrah Rasulullah saw ketika hijrah
ke Madinah adalah ………..
a. Yassir
b. Suraqah
c. Waraqah
d. Uraiqit
10. Yang dilakukan Nabi Muhammad saw di Madinah, kecuali ………
a. Mempersaudarakan kaum muhajirin dan ansar
b. Membuat perjanjian dengan penduduk madinah
c. Membangun rumah untuk tempat singgah
d. Membangun masjid
Lampiran 4 : Lembar Soal Siklus I
Nama Kelompok:
SOAL:
107
1. Mengapa Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam hijrah ke Madinah?
2. Apakah isi piagam madinah secara umum?
3. Siapa sajakan orang-orang yang dipersaudarakan oleh Rasulullah SAW?
4. Ceritakan secara singkat bagaimakah perjalanan hijrah Rasulullah ke
Madinah?
5. Apa saja yang dilakukan Rasulullah sesampainya di Madinah?
108
SOAL :
A. PILIHAN GANDA
1. Rasulullah SAW singgah dan mendirikan masjid dalam perjalanan hijrah
ke Madinah, daerah tersebut bernama……….
a. Quba
b. Amman
c. Mina
d. Jeddah
2. Berikut ini merupakan hal-hal yang dilakukan Rasulullah SAW di
Madinah, kecuali………
a. Membangun rumah untuk tempat singah
b. Membangun masjid
c. Mempersaudarakan kaum ansar dan kaum muhajirin
d. Membuat perjanjian dengan penduduk Madinah
3. Orang yang menjadi pemandu perjalanan hijrah Rasulullah SAW ketika
hijrah ke Yasrib adalah……..
a. Suraqah
b. Yassir
c. Uraiqit
d. Waraqah
4. Sahabat ansar yang dipersaudarakan dengan Umar bin Khattab
adalah……..
109
a. Itbabah bin malilk
b. Sa‟ad bin rabi‟
c. Ka‟ab bin malik
d. Aus bin sabit
5. Ketika hijrah ke Yasrib Rasulullah SAW ditemani oleh……..
a. Ali bin abi thalib
b. Umar bin khattab
c. Abu bakar as siddiq
d. Abdur rahman bin auf
B. URAIAN
1. Apakah arti Al Madinatu Al Munawarah?
2. Apakah yang dimaksud kaum muhajirin dan ansar?
3. Sebutkan isi Piagam Madinah?
4. Apakah fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW?
5. Sebutkan faktor yang menyebabkan masyarakat Madinah mudah
menerima agama Islam?
Lampiran 5 : Lembar Soal Siklus II
A. Pilihan Ganda
11. Pada periode Madianah dakwah Rasulullah berlangsung selama
……………..
a. 10
b. 11
c. 12
110
d. 13
12. Sahabat yang menemani Rasulullah hijrah ke Madinah Adalah …………..
a. Abu Bakar As Sidiq
b. Umar Bin Khatab
c. Usman Bin Affan
d. Ali bin abi thalib
13. Sahabat yang mengantikan Rasullah tidur ditempat tidurnya adalah
…………
a. Abu Bakar As Sidiq
b. Umar Bin Khatab
c. Usman Bin Affan
d. Ali bin abi thalib
14. Kaum muslimin yang hijrah dari Mekkah ke madinah disebut………….
a. Kaum Muhajirin
b. Kaum Ansar
c. Kaum Khazrad
d. Kaum Aus
15. Kaum muslim Madinah yang menolong kaum yang hijrah adalah ………..
a. Kaum Muhajirin
b. Kaum Ansar
c. Kaum Khazrad
d. Kaum Aus
111
16. Sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah nama kota Madinah
adalah ………
a. Yaman
b. Qahirah
c. Yatsrib
d. Mekkah
17. Perjanjian Nabi Muhammad dengan 12 orang dari Yastrib yang kemudian
mereka memeluk Islam adalah ……..
a. Piagam Madinah
b. Perjanjian Aqabah I ….
c. Perjanjian Aqabah II
d. Perjajian Hudaibiyah
18. Sahabat yang dipersaudarakan dengan Abu Bakar as-Sidiq adalah ………
a. Itbah bin Malik
b. Ka‟ab bin Malik
c. Kharijah bin Zuhair
d. Aus bin Sabit
19. Sahabat yang dipersaudarakan dengan Usman bin Affan adalah ……..
a. Aus bin Sabit
b. Sa‟ad bin Rabi‟
c. Abu Ruwaihah
d. Itbah bin Malik
112
20. Pada periode Madinah dakwah Rasulullah lebih menekankan pada
masalah ………
a. Tauhid
b. Akhlak
c. Keimanan
d. Sosial masyarakat
B. Soal Uraian Singkat
1. kaum yang menusuhi Rasulullah dan umat Islam selama di Mekkah
adalah ……….
2. Arti Hijrah adalah …………..
3. Isi Piagam Madinah berjumlah …….
4. Kurun waktu dakwah nabi periode Madinah adalah …….
5. Kaum yang menolong Muhajirin adalah …….
6. Yang menjadi penunjuk jalan selama perjalanan Menuju Madinah
adalah ……….
7. Sahabat yang menemani hijrah ke Madinah adalah ………
8. Yang dipersaudarakan dengan ali bin Abi Thalib adalah ……
9. Sebutkan 1 faktor yang menyebabkan masyarakat Madinag mudah
menerima agama Islam ……….
10. Hal yang pertama kali dilakukan Rasulullah ketika samapai di
Madianah adalah ……
11.
113
Lampiran 6: Hasil Belajar Pra Siklus
114
115
116
117
Lampiran 7: Hasil Belajar Siklus I
118
119
120
121
122
123
124
Lampiran 8 : Hasil Belajar Siklus II
125
126
127
Lampiran 9 : Lembar Obsevasi Guru Siklus I
128
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar
e. Menyiapkan RPP
√
f. Menyiapkan presensi √
g. Menyiapkan lembar observasi √
h. Menyiapkan perlengkapan
mengajar
√
2 Kemampuan guru dalam membuka dan
mlakukan apersepsi
e. Salam pembuka
√
f. Mengkondisikan kelas √
g. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
h. Memberiakan motivasi belajar √
3 Ketepatan guru menggunakan strategi
d. Guru paham mengenai STAD
√
e. Guru menguasai materi pelajaran
dengan baik
√
129
f. Guru berperan sebagai fasilitator √
4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas
d. Mampu membuat peserta didik
aktif bertanya
√
e. Menciptakan suasana kelas yang
menyenagkan dan kondusif
√
f. Memberikan masukan dan
bimbingan pada kegiatan
pembelajaran
√
5 Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
e. Kesimpulan
√
f. melakukan evaluasi √
g. salam penutup √
Lampiran 10 : Lembar Obsevasi Siswa Siklus I
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik mampu bekerjasama
denga teman lain
√
130
2 Peserta didik aktif bertanya kepada
guru
√
3 Peserta didik mampu berdiskusi
dengan baik
√
4 Peserta didik antusias memperhatikan
pembelajaran
√
5 Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
√
Lampiran 11: Lembar Obsevasi Guru Siklus II
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar
e. Menyiapkan RPP
√
f. Menyiapkan presensi √
g. Menyiapkan lembar observasi √
h. Menyiapkan perlengkapan
mengajar
√
2 Kemampuan guru dalam membuka dan
mlakukan apersepsi
√
131
e. Salam pembuka
f. Mengkondisikan kelas √
g. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
h. Memberiakan motivasi belajar √
3 Ketepatan guru menggunakan strategi
d. Guru paham mengenai STAD
√
e. Guru menguasai materi pelajaran
dengan baik
√
f. Guru berperan sebagai fasilitator √
4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas
d. Mampu membuat peserta didik
aktif bertanya
√
e. Menciptakan suasana kelas yang
menyenagkan dan kondusif
√
f. Memberikan masukan dan
bimbingan pada kegiatan
pembelajaran
√
5 Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
f. Kesimpulan
√
132
g. melakukan evaluasi √
h. salam penutup √
Lampiran 12: Lembar Obsevasi Siswa Siklus II
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik mampu bekerjasama
dengan teman lain
√
2 Peserta didik aktif bertanya kepada
guru
√
3 Peserta didik mampu berdiskusi
dengan baik
√
4 Peserta didik antusias memperhatikan
pembelajaran
√
5 Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
√
133
Lampiran 13: Dokumentasi
DOKUMENTASI
Siswa berdiskusi mengenai Materi
134
Guru meberikan penjelasan tentang materi yang sudah didiskusikan
135
Suasana kelas saat mengerjakan tes tertulis
Foto bersama Guru PAI setelah selesainya proses pembelajaran.
136
Lampiran 14: Surat Tugas Pembimbing
137
138
Lampiran 15 : Surat Pelaksanaan Penelitian
139
Lampiran 16 : Nilai SKK Mahasiswa
140
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Asna Roihana Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Nim : 23010-15-0111 Dosen P A : Dra. Siti Farikhah, M. Pd.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK) IAIN Salatiga dengan
tema “Penguatan Nilai-Nilai Islam Indonesia
Menuju Negara yang Aman dan Damai”
14 Agustus
2015
Peserta 3
2. Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah dan ilmu
keguruan denagan tema “Integrasi Pendidikan
Karakter Mahasiswa melalui Kampus Edukatif
Humanis dan Religius.”
13 Agustus
2015
Peserta 3
3. Sertifikat SIBA 3 Juni 2016 Peserta 4
4. Great English Course “Longman TOEFL
Prediction Test”
31 Mei 2016 3
5. Sertifikat Pelatihan Kepramukaan (19-21 Juli
2018)
21 Juli 2018 Peserta 3
6. Ibtida‟ Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
FATHIR AR RASYID IAIN Salatiga
29-30
Oktober 2016
Peserta 3
141
7. Seminar internasional dengan tema “ Petani
untuk Negri” dalam rangkaian kegiatan Festival
Solidaritas untuk Petani Indonesia.
24 September
2016
Peserta 10
8. Seminar Nasional “Strategi Pembebasan dari
Korupsi di Tahun Pemilu Salatiga”
25 Februari
2019
Peserta 8
9. Seminar Nasional dengan tema “Tantangan dan
Prospek Pembelajaran Bhasa Arab di Era
Kekinian”
12 Mei 2018 Peserta 8
10. Seminar Nasioanal dengan tema “Cerdas
Akademik Militan dalam Organisasi
30 September
2017
Peserta 8
11. Seminar Nasional dan Launcing Majalah LPM
Dinamika dengan tema “Hedonisme”
1 Maret 2017 Peserta 8
12. Seminar Nasional dengan tema “Reaktualisasi
Cantik Dhohir dan Batin dalam Kacamata
Islam”
18 November
2017
Peserta 8
13. Seminar Nasional LDK dengan tema
“Muslimah Sejati Bertabur Inspirasi”
29 November
2015
Peserta 8
14. Seminar Nasional dengan tema “Pentingnya
Advokasi bagi Mahasiswa di Kalangan
27 November
2018
Peserta 8
142
Kampus”
15. UPT Perpustakaan “Library User education
(Pendidikan Pemustakaan)
21 Agustus
2015
Peserta 3
143
144
Lampiran 17 : Lembar Konsultasi
145
146
Lampiran 18 : Daftar Riwayat hidup
147