PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR) · 2019-02-12 · Secara umum Kualitas Penerapan Manajemen...
Transcript of PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR) · 2019-02-12 · Secara umum Kualitas Penerapan Manajemen...
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
1
Nama Bank : PT. Bank Amar Indonesia
Posisi : 30 Juni 2018 (Semester I)
No Faktor-Faktor Penilaian Peringkat
Individu
1 Profil Risiko 3
2 Good Corporate Governance 3
3 Rentabilitas 2
4 Permodalan 2
Peringkat Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko 3
Analisis
Risk Based Bank Rating untuk posisi Semester I/2018 dinilai pada Peringkat 3 sama dengan penilaian Semester II/ 2017. Kondisi ini
mencerminkan bahwa Bank secara umum Cukup Sehat sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari
perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain Profil Risiko, Penerapan
Tata Kelola, Rentabilitas dan Permodalan yang secara umum baik. Dalam hal terdapat kelemahan, secara umum kelemahan tersebut kurang
signifikan.
Disusun Oleh : Lia Virka Yunita (Satuan Kerja Manajemen Risiko) Tanggal : 8 Februari 2018
Direview Oleh : Fitrie Ariani Sinambela (Compliance Division Head) Tanggal : 8 Februari 2018
Disetujui Oleh :
Tuk Yulianto I N Mawa
President Director Compliance Director
Tanggal : 8 Februari 2018
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
2
PENILAIAN PROFIL RISIKO
Nama Bank : PT.Bank Amar Indonesia
Posisi : 30 Juni 2018
Risk Profil
INDIVIDU
Peringkat Risiko Inheren Peringkat Kualitas
Penerapan Manajemen Risiko
Peringkat Tingkat Risiko
Risiko Kredit
3 3 3
Risiko Pasar
2 3 2
Risiko Likuiditas
2 3 2
Risiko Operasional
3 3 3
Risiko Hukum
2 3 2
Risiko Stratejik
3 3 3
Risiko Kepatuhan
3 3 3
Risiko Reputasi
2 3 2
Peringkat Komposit
3
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
3
Analisis
Tingkat Risiko :
Hasil penilaian Peringkat Profil Risiko Bank sampai dengan periode 30 Juni 2018 ada pada peringkat 3 (Moderate), dengan tingkat
materialitas Profil Risiko didominasi oleh hasil penilaian Risiko Pasar, Likuiditas, Hukum dan Reputasi masing-masing pada peringkat 2 (Low
to Moderate) dan untuk Risiko Kredit, Operasional, Kepatuhan dan Stratejik pada peringkat 3 (Moderate).
1. Risiko Kredit :
a. Risiko Inherent (Moderate)
Potensi Risiko Kredit sampai periode laporan ditandai dengan adanya :
1. penurunan tingkat NPL Gross pada periode TW II-2018 dibawah 5% (4,79% dari sebelumnya sebesar 5,46%) dan NPL Netto
sebesar 0,19% dibandingkan dengan Triwulan I/2018 sebesar 1,23%.
2. Pada Triwulan II/2018 total kredit mencapai Rp.876.172 juta meningkat sebesar 48,67% dari periode laporan sebelumnya sebesar
Rp.589.342 juta, dan pencandangan pembentukan CKPN telah sesuai dengan ketentuan.
3. Penyaluran kredit bank selalu terjaga sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan komposisi 55,81% pada usaha produktif.
4. Pada Triwulan II/2018, terjadi kenaikan hapus buku sebesar 71,70 % dibandingkan dengan TW I/2018 dari Rp.4.650 juta menjadi
Rp. 7.984 juta.
5. Terdapat kenaikan beban CKPN sebesar 83,48% dari TW I/2018 dan telah sesuai dengan ketentuan untuk menjaga pencadangan
bank (mitigasi risiko kredit) dengan adanya kenaikan eksposure kredit.
6. Terdapat aktiva non produktif (AYDA) sebesar Rp.97.401 juta.
b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko/ KPMR (Fair)
Secara umum Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit cukup memadai dengan pertimbangan sebagai berikut :
1) Bank telah membentuk Tim Penyelesian NPL dan AYDA, dimana Bank dengan melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan NPL
maupun AYDA dengan melakukan retsrukturisasi maupun lelang terhadap Aset AYDA.
2) Bank telah membentuk Tim Remidial yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi penanganan kredit bermasalah secara
menyeluruh
3) Penguatan fungsi kredit di Bank Amar dimana telah direkrut Tim Bisnis Banking yang berkedudukan di Kantor Pusat yang
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
4
memiliki pengalaman yang memadai dalam proses kredit.
2. Risiko Pasar :
a. Risiko Inherent (Low to Moderate)
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari Risiko Pasar sangat
rendah dimasa datang.
Sampai periode penilaian Triwulan II/2018 berada pada peringkat 2 (low to moderate) sama dengan TW I/2018 . hal ini disebabkan
status Bank sebagai Bank Non Devisa, sehingga tidak memiliki portofolio aset trading maupun transaksi derivatif, atau secara umum
Bank tidak terekspose oleh adanya risiko pasar.
b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko/KPMR (Fair)
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Pasar cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, namun masih terdapat
kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen, dengan karakteristik sebagai berikut :
1) Saat ini Bank Amar memiliki fungsi tresuri yang basic seperti money market (placement).
2) Bank tidak memiliki produk FX dimana Bank merupakan Bank BUKU I.
3. Risiko Likuiditas :
a. Risiko Inherent (Low to moderate)
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi dari Risiko Likuiditas
tergolong rendah.
Sampai dengan bulan laporan Triwulan II/2018 hasil penilaian ada pada peringkat 2 (low to moderate), hal ini dipengaruhi oleh
kondisi likuiditas Bank tetap terjaga pada rasio aman dan penempatan sebagian pada Depo Facility (FASBI), Surat Berharga (SBI/SDBI,
SUN, Reksadana), serta penempatan pada Bank lain dalam bentuk Giro dan Deposito.
b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair)
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas cukup memadai dengan pertimbangan sebagai berikut :
1) Fungsi Manajemen Risiko Likuiditas termasuk ALCO dan Komite terkait lainnya independen, dengan tugas dan tanggung jawab
yang cukup jelas dan telah berjalan cukup baik.
2) Delegasi kewenangan cukup baik.
3) Kebijakan, prosedur dan limit Risiko Likuiditas cukup memadai.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
5
4) Secara umum Kompetensi dan Sumber Daya Manuasia dalam mengelola Risiko Likuiditas cukup memadai.
5) Sistem pengendalian intern cukup efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko likuiditas.
4. 4. Risiko Operasional :
a. Risiko Inherent (Moderate)
Hasil penilaian pada Triwulan II/2018 ada pada peringkat 3 (Moderate) . Penilaian Peringkat ini disebabkan :
1. Teknologi Informasi Bank sampai saat ini dinilai masih memadai untuk mendukung operasional Bank, dan dapat diandalkan
untuk mengcover pengembangan usaha Bank. Teknologi Informasi Bank telah menggunakan teknologi yang sudah teruji
kehandalannya baik dari kegagalan sistem, serangan virus maupun pembobolan hacker.
1. Adanya penurunan Turn Over pegawai dari TW II/2018, 20 orang pegawai keluar atau 5% dan turn over pegawai pegawai masuk
88 orang atau 22% dari Total Seluruh Pegawai. Posisi Triwulan II/2018 jumlah pegawai seluruhnya mencapai 400 orang terdiri
dari Pegawai Tetap 178 orang naik 12 orang, Pegawai Kontrak 198 orang naik 52 orang dan Pegawai Outsuorcing 24 Orang
sama dengan periode sebelumnya. Manajemen akan tetap menerima pegawai untuk memenuhi posisi/jabatan yang kosong
dengan proses penerimaan yang lebih selektif dan berkualitas.
2. Adanya temuan Pemeriksaan OJK Tahun 2017 yang belum ditindak lanjuti oleh Bank sebesar 9,47% (9 Temuan) terkait Sumber
Daya Manusia.
b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko/ KPMR (Fair)
Secara umum Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Operasional Bank adalah cukup memadai dengan pertimbangan sebagai berikut :
1) Perumusan tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko cukup memadai.
2) Budaya manajemen risiko operasional cukup kuat dan telah diinternalisasikan dengan cukup baik.
3) Pelaksanaan tugas Komisaris dan Direksi secara umum cukup memadai.
4) Delegasi kewenangan telah berjalan dengan cukup baik.
5) Kelemahan pada KPMR risiko operasional terutama pada kerangka manajemen risiko dan proses manajemen risiko SDM dan SIM.
6) SDM cukup memadai pada fungsi manajemen operasional.
5. Risiko Hukum :
a. Risiko Inherent (Low to Moderate)
Sampai dengan Triwulan II/2018 hasil penilaian ada pada peringkat 2 (low to moderate), penilaian ini sama dibandingkan dengan
periode sebelumnya dan saat ini Bank tidak sedang menghadapi masalah hukum apapun.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
6
b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair)
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Hukum cukup memadai, dengan karakteristik sebagai berikut :
1) Bank telah membentuk Tim Penyelesian NPL dan AYDA dimana salah satu tugasnya menyelesaikan masalah Hukum.
2) Kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Hukum cukup memadai.
3) Sumber Daya Manusia memiliki kompetensi yang cukup memadai dalam menangani Risiko Hukum.
4) SKAI bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan risiko hukum yang meliputi pemeriksaan dokumen kredit,
pembukaan rekening, perjanjian kerjasama dan keabsahan dokumen.
6. Risiko Stratejik :
a. Risiko Inherent ( Moderate)
Hasil penilaian dalam Triwulan II/2018 ada pada peringkat 3 (Moderate), sama dengan penilian Triwulan sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena:
1. Sebagian besar indikator Kinerja Keuangan yang telah ditetapkan dalam RBB TW II/2018 tercapai antara lain Asset 104.23% ,
Kredit 106.34 %, Surat Berharga 76.07 %, Dana Pihak Ketiga 102.52 % dan Laba 174,57%.
2. Penetapan Strategi Bisnis cukup sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, dimana Bank pada Triwulan II/2018 berhasil
mencatat Laba sebesar Rp.5.532 juta lebih tinggi 74.51% dari target sebesar Rp. 3.170 juta dengan Rasio ROA 0,97% (target
0,31%), ROE 1,77% (target 0,66%) dan BOPO 97,96% (target 98,92%).
b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko/ KPMR (Fair)
Secara umum Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Stratejik telah dilakukan secara cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum
terpenuhi namun masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu dilakukan perbaikan, diantaranya :
1) Bank telah menjajagi proses divestasi dengan 30 calon investor.
2) Adanya kejelasan rencana PSP untuk mengembangkan Bank menjadi Bank BUKU II.
7. Risiko Kepatuhan :
a. Risiko Inherent (Moderate)
Hasil penilaian pada Triwulan I/2018 ada pada peringkat 3 (Moderate). Hal ini dipengaruhi oleh :
1. Sebagian besar komitmen dan tindak lanjut Hasil Temuan Pemeriksaan OJK tahun 2017 telah ditindak lanjuti sesuai dengan
kesepakatan dalam form konfirmasi hasil pemeriksaan OJK.
2. Selama periode penilaian tidak ada pelanggaran terhadap ketetuan.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
7
b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko/KPMR (Fair)
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan cukup memadai, dengan karakteristik sebagai berikut :
1) Direktur Kepatuhan dilengkapi dengan unit kepatuhan (Kadiv.Kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan dan UKK/Plt.APU PTT )
2) Fungsi Manajemen Risiko Kepatuhan Independen, memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan baik
namun masih terdapat kelemahan minor yang dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.
3) Mekanisme pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi telah berjalan cukup baik.
8. Risiko Reputasi :
a. Risiko Inherent (Low to Moderate)
Sampai dengan bulan laporan Triwulan II/2018 tetap berada pada peringkat 2 (Low to moderate). Dalam kurun waktu penilaian tidak
terdapat adanya berita negatif tentang pemilik dan/atau perusahaan yang terkait dengan Bank, khususnya yang berpotensi menjadi
penyebab meningkatnya risiko reputasi. Terdapat beberapa keluhan nasabah namun dapat diselesaikan pada aktivitas normal.
b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko ( Fair).
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Reputasi cukup memadai dengan karakteristik sebagai berikut :
1) Bank telah melakukan sosialisasi atas Produk Tunaiku untuk mendukung finansial inklusi di Indonesia melalui media TV, Radio ,
Koran, Seminar, Talk Show, dll
2) Tidak ada keluhan nasabah yang tidak terselesaikan.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
8
Peringkat Tata Kelola Individual
PK 3
Analisis
Dari Pelaksanaan Tata Kelola dinilai 3 (Cukup Baik) dengan pertimbangan sebagai berikut :
Governance Structure
Komposisi dan Jumlah Direksi telah memenuhi ketentuan, namun untuk Komposisi dan Jumlah Dewan Komisaris berjumlah 2 (dua) orang, belum
memenuhi ketentuan disebabkan adanya pengunduran diri President Commissioner pada bulan Juni 2017 tetapi pelaksanaan tugas komisaris cukup
efektif dan Bank sudah mempunyai calon sebagai President Commissioner. Kelengkapan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dan Audit masing-
masing hanya berjumlah 2 (dua) orang. Dan untuk Komite Pemantauan Risiko sudah memenuhi jumlah minimum 3 (tiga) orang sesuai ketentuan,
sehingga pelaksanaan tugas Komite Pemantauan Risiko sudah efektif dan Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Audit cukup efektif dalam
mendukung kinerja pengawasan Dewan Komisaris.
Governance Process
Untuk memperbaiki Governance Process, Bank telah menindak lanjuti sebagian besar komitmen kepada OJK dan telah memperbaiki SOP(Standar
Operating Procedur) Bank serta peningkatan kualitas scoring system untuk Kredit Personal Multiguna Tunaiku dalam upaya untuk memperbaiki kinerja
yang lebih baik, dan Bank terus berkomitmen memenuhi target untuk melakukan finalisasi beberapa prosedur.
Governance Outcome
Dengan sebagian besar telah terpenuhi Governance Structure dan perbaikan dalam Governance Process maka Kinerja Tata Kelola Bank telah
menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan ditandai dengan hasil positif dari kinerja Bank, Hal ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap
Governance Outcome yaitu perbaikan pada aspek transparansi dan terpenuhinya harapan stakeholders dan pelaksanaan Tata Kelola secara keseluruhan
yang lebih baik.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
9
PENILAIAN TATA KELOLA
Penilaian terhadap penerapan Tata Kelola tersebut menggunakan :
A. 11 Faktor Penilaian :
TATA KELOLA PT. BANK AMAR INDONESIA
30 Juni 2018
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT PERINGKAT NILAI
CATATAN *) (a) (b) (a) x (b)
1 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
10,00% 3 0,30
Integritas dan kompetensi Dewan Komisaris telah sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank namun Bank belum melengkapi komposisi anggota Dewan Komisaris (President Commissioner), Dewan Komisaris bertindak dan mengambil keputusan secara independen. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah memenuhi prinsip Tata Kelola. Aspek transparansi anggota Dewan Komisaris baik dan tidak pernah melanggar ketentuan/perundangan-undangan yang berlaku.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
10
2 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi
15,00% 3 0,45
Jumlah dan Komposisi anggota Direksi sebanyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Bidang dan Direktur Kepatuhan sudah memenuhi ketentuan minimum jumlah anggota Direksi minimal sebanyak 3 (tiga) orang. Kompetensi anggota Direksi cukup sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta memenuhi ketentuan yang berlaku dan seluruh anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi memenuhi prinsip-prinsip Tata Kelola, secara umum berjalan baik dan meskipun terdapat kelemahan secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. Rapat Direksi terselenggara secara cukup efektif dan efisien. Aspek transparansi anggota Direksi baik dan tidak pernah melanggar ketentuan/perundangan-undangan yang berlaku.
3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
10,00% 3 0,30
Kompetensi anggota Komite-Komite cukup sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank, namun untuk komite Audit, dan Komite Remunerasi dan Nominasi jumlah anggota komite terdiri dari 2 orang sehingga belum terpenuhi jumlah anggota minimum sebanyak 3 orang. Pelaksanaan tugas Komite-Komite saat ini berjalan cukup efektif dalam mendukung kinerja Pengawasan Dewan Komisaris. Rekomendasi Komite-Komite bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan keputusan Dewan Komisaris
4 Penanganan Benturan Kepentingan
10,00% 2 0,20
Bank memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang cukup lengkap dan efektif. Benturan kepentingan telah diungkap dalam setiap keputusan dan telah dilengkapai dengan risalah rapat serta telah diadministrasikan dan terdokumentasi dengan baik. Selama dalam periode penilaian tidak terdapat benturan Kepentingan yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
11
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
7,50% 3 0,23
Pelaksanaan Tugas dan independensi Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) secara umum berjalan cukup baik. Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan bagian Satuan Kerja Operasional. Pedoman, sistem dan prosedur seluruh jenjang organisasi tersedia lengkap dan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
5,00% 3 0,15
Pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank berjalan cukup efektif, pedoman intern sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan dalam SPFAIB, namun masih terdapat beberapa temuan yang belum ditindak lanjuti. SKAI menjalankan fungsinya secara independen dan obyektif, diikuti dengan monitoring yang cukup terhadap penyelesaian temuan hasil pemeriksaan secara berkala dengan target waktu yang telah ditentukan.
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern
5,00% 3 0,15
Pelaksanaan Audit oleh Akuntan Publik cukup efektif dan sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam ketentuan. Kualitas dan cakupan hasil audit oleh Akuntan Publik baik. Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik/KAP telah independent dan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit serta memenuhi kriteria yang ditetapkan.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
12
8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
10% 3 0,30
Manajemen cukup efektif dalam mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko Bank. Manajemen cukup aktif dalam memantau kebijakan, prosedur dan penetapan limit. Sistem Informasi Manajemen yang komprehensif dan cukup efektif untuk memelihara kondisi internal Bank yang sehat. Prosedur dan Penerapan pengendalian intern Bank komprehensif dan cukup sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha dan risiko yang dihadapi Bank. Manajemen cukup efektif dalam memantau kesesuaian kondisi Bank dengan prinsip pengelolaan Bank yang sehat, ketentuan yang berlaku serta sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern Bank. Penerapan pengendalian intern menunjukkan adanya kelemahan yang tidak material, namun telah dilakukan tindakan korektif sehingga tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap kondisi Bank.
9
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Debitur Besar (Large Exposures)
7,50% 2 0,15
Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang up date dan lengkap untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. Terkait dengan pemberian kredit dalam nominal besar (Large Exprosure), Direksi telah mengeluarkan Surat Keputusan No.13/SK-DIR/KREDIT/III/2015 tanggal 6 Maret 2015 tentang Persetujuan Pemberian Kredit dalam Nominal besar (Large Exprosure)
10
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan Tata Kelola dan laporan Internal
10,00% 2 0,20
Bank transparan dalam menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan kepada publik melalui homepage dan media yang lain. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan tersedia secara tepat waktu, lengkap, akurat, terkini dan utuh. Bank transparan dalam menyampaikan informasi produk dan jasa, menerapkan pengaduan nasabah dengan efektif serta memelihara data dan informasi pribadi nasabah memadai. Cakupan Laporan pelaksananaan Tata Kelola lengkap, akurat, kini dan utuh dan telah disampaikan secara tepat waktu kepada stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku. Sistem informasi Manajemen bank khususnya terkait sistem pelaporan Internal, Bank mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
13
11 Rencana Strategis Bank 10% 2 0,20
Rencana Bisnis Bank (business plan) telah sesuai dengan visi dan misi Bank serta Rencana Korporasi (corporate plan). Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank disusun cukup realistis dan telah memperhatikan seluruh faktor eksternal dan faktor internal, prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat, Realisasi pencapaian kinerja bank positip dimana hampir seluruh indikator kinerja utama Bank tercapai.
Nilai Komposit 100% 2,63
PK-3 Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Tata
Kelola yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari
pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip dasar Tata Kelola.
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip-prinsip dasar
Tata Kelola, maka secara umum kelemahan tersebut kurang
signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal dari
Manajemen Bank.
B. Informasi Lainnya:
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
14
PENILAIAN RENTABILITAS
Nama Bank : PT.Bank Amar Indonesia
Posisi : 30 Juni 2018
Peringkat Rentabilitas Individual
PK 2
Analisis
Kondisi Earning (Rentabilitas) Bank dalam periode penilaian menunjukkan hasil yang Baik.
Hal ini ditandai dengan Kinerja Bank yang positif lebih baik dari periode sebelumnya. Dan hampir seluruh indikator utama kinerja
keuangan Bank yang disampaikan pada RBB Semester I-2018 tercapai. Laba Bank melebihi target yang ditetapkan dan Bank membukuan
Laba pada Semester I/2018 sebesar Rp.5.532 juta dari target Laba sebesar Rp.3.170 juta. Laba tersebut diperoleh dari Produk Kredit
Personal Multiguna Tunaiku sebesar Rp.40.984 juta, sedangkan Treasury dan SME rugi sebesar Rp20.7930 juta dan sebesar Rp.14.660
juta.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
15
INDIKATOR PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK MATRIKS INDIKATOR PENILAIAN RENTABILITAS
PT. BANK AMAR INDONESIA 30 Juni 2018
No. Indikator PENILAIAN
PRKT BOBOT PRKT
PERINGKAT AGREGAT
A. Risiko Inheren Parameter
1
Kinerja Bank
dalam
menghasilkan
Laba
(Rentabilitas)
Ratio Return On Asset (ROA)
0,97% 3 30%
2
Laba Sebelum Pajak
Rata - rata total Aset
Ratio Net Interest Margin (NIM)
15,79% 2 20% Pendapatan Bunga Bersih
Rata - rata total Earning Aset
Kinerja Laba Aktual terhadap Proyeksi Anggaran
74,57% 1 20% Laba (Aktual) - Laba (RBB)
Laba (RBB)
Kemampuan Laba dalam Meningkatkan Permodalan
0,69%
3
30%
Modal (periode ini) - Modal (periode sebelumnya)
Modal (periode sebelumnya)
2
Sumber-Sumber yang mendukung
14,33% 2 30% 2
Pendapatan Bunga Bersih
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
16
Rentabilitas
Rata - rata Total Aset
2
1,12% 2 20%
Pendapatan Operasional selain Pendapatan Bunga
Rata - rata Total Aset
Beban Overhead
10,09% 3 15% Rata - rata Total Aset
Beban Pencadangan
4,11% 3 15% Rata - rata Total Aset
Komponen Non Core Earning Bersih
0.2758% 2 20% Rata - rata Total Aset
3 Stabilitas
(sustainability)
komponen-
komponen yang
mendukung
Rentabilitas
Core ROA
23,11% 2 50%
2
Primary core net income
Rata-rata total aset
Prospek rentabilitas di masa
datang Cukup Baik 2
50%
PENILAIAN PERMODALAN
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
17
Nama Bank : PT.Bank Amar Indonesia
Posisi : 30 Juni 2018
Peringkat Permodalan Individual
PK 2
Analisis
Bank memiliki Kecukupan permodalan sangat memadai terhadap profil risiko dan mampu mencover potensi risiko yang muncul.
Hal tersebut ditandai oleh tingginya rasio Regulatory Capital Bank (KPMM mencapai 51,59%) dibanding ketentuan yang berlaku untuk
rasio KPMM Bank berbasis risiko, dimana bagi Bank yang memiliki Peringkat Profil Risiko 2 wajib memiliki rasio KPMM 9% - >10%.
Dengan demikian Bank memiliki kemampuan permodalan yang sangat memadai untuk mendukung ekspansi usahanya kedepan.
Dengan adanya ekspansi usaha diharapkan Bank akan mampu meningkatkan Laba yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja
pertumbuhan modal secara organik.
Modal Inti Bank tercatat sebesar Rp.476.200 juta diatas ketentuan Modal Minimum Bank Umum dan melebihi rasio Modal Inti dibanding
ATMR yang sesuai ketentuan minimal sebesar 6%.
Pengelolaan permodalan memadai, dan Bank memiliki akses sumber permodalan yang baik.
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
18
INDIKATOR PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK MATRIKS INDIKATOR PENILAIAN PERMODALAN
PT. AMAR BANK INDONESIA 30 Juni 2018
No. Indikator PENILAIAN PRKT BOBOT PRKT
PERINGKAT AGREGAT
A. Risiko Inheren Parameter
1 Kecukupan Modal Bank
Kaji Ulang Ratio KPMM
51,59% 2 30%
2
2
Modal
ATMR
Modal Inti (Tier I) 50,83%
2 30% ATMR
Aset Produktif bermasalah – CKPN Aset
produktif bermasalah 0,35% 2 20%
Modal inti + Cadangan Umum
2 20% Aset Kualitas Rendah – CKPN untuk Aset
Kualitas Rendah 3,26% Modal inti + Cadangan Umum
Kecukupan Modal Bank untuk
mengantisipasi potensi kerugian sesuai profil risiko
memadai 2 10%
2 Pengelolaan
Permodalan Manajemen Permodalan Bank
Memadai 2 50%
2
Kemampuan akses permodalan yang dilihat dari sumber internal dan eksternal Memadai 2
50%
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (RBBR)
19