Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

14
APLIKASI PERSPEKTIF PENGUKURAN 1. Pendahuluan Pada chapter 6 sudah dibahas mengenai berbagai tekanan yang menjadi risiko bawaan dari pendekatan pengukuran, namun pergeseran praktik akuntansi selalu menghadapi berbagai rintangan besar. Pertama, reliabilitas, kebermanfaatan keputusan atas laporan keuangan berbasis nilai wajar akan menjadi suatu hal yang perlu dipertimbangkan ketika terlalu banyak raliabilitas dikorbankan untuk relevansi yang lebih besar. Kedua, skeptikisme manajemen tentang RRA atas pengakuan untung dan rugi belum terealisasidari perubahan nilai wajar yang terkandung dalam laba bersih. Ketiga, manajer, investor dan auditor mungkin lebih cenderung memilih akuntansi konserfatif untuk akuntansi nilai sekarang dalam beberapa siklus. Sekarang sudah banyak terlihat standar-standar yang mengadopsi model pengukuran baru dengan tetap mempertahankan batas-batas teorinya.

Transcript of Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

Page 1: Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

APLIKASI PERSPEKTIF PENGUKURAN

1. Pendahuluan

Pada chapter 6 sudah dibahas mengenai berbagai tekanan yang menjadi risiko

bawaan dari pendekatan pengukuran, namun pergeseran praktik akuntansi selalu

menghadapi berbagai rintangan besar. Pertama, reliabilitas, kebermanfaatan keputusan

atas laporan keuangan berbasis nilai wajar akan menjadi suatu hal yang perlu

dipertimbangkan ketika terlalu banyak raliabilitas dikorbankan untuk relevansi yang lebih

besar. Kedua, skeptikisme manajemen tentang RRA atas pengakuan untung dan rugi

belum terealisasidari perubahan nilai wajar yang terkandung dalam laba bersih. Ketiga,

manajer, investor dan auditor mungkin lebih cenderung memilih akuntansi konserfatif

untuk akuntansi nilai sekarang dalam beberapa siklus. Sekarang sudah banyak terlihat

standar-standar yang mengadopsi model pengukuran baru dengan tetap mempertahankan

batas-batas teorinya.

Chapter 7 menjelaskan tentang tahapan dan proses aplikasi pengukuran dengan

merujuk pada aspek lower-of-cost-or-market dan aspek uji batas. Dari aspek tersebut

diklasifikasikan beberapa unsurnya yaitu instrument keuangan, tak berwujud, dan

pelaporan atas risiko. Dari berbagai unsur tersebut kemudian aplikasi pengukuran akan

menghasilkan suatu kebermanfaatan. Peran aplikasi pengukuran akan meningkat ketika

keputusan yang diambil oleh penggunanya menjadi lebih akurat.

Page 2: Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

2. Contoh Pengukuran Model Lama

2.1 Piutang Usaha dan Utang Usaha

Piutang dinilai pada jumlah kas yang diharapkan bisa diterima dengan dikurangi

cadangan piutang tak tertagih. Utang dinilai pada jumlah kas yang harus dibayarkan.

Jika waktu pembayaran singkat, faktor diskonto tidak diaplikasikan, dan basis

penilaian yang tepat adalah present value.

2.2 Arus kas yang ditetapkan dengan kontrak

Kontrak capital lease dan utang jangka panjang biasanya menggunakan basis nilai

tunai. Capital lease dinilai sebesar nilai tunai minimum pembayaran leasing,

menggunakan tingkat bunga terrendah yang implisit dalam leasing atau tingkat bunga

pinjaman lessee. Nilai utang jangka panjang juga sama dengan nilai tunai pembayaran

bunga dan pokok masa depan yang didiskontokan sebesar tingkat bunga efektif pada

saat utang dikeluarkan. Apabila tingkat bunga pasar berubah sepanjang kontrak, nilai

tunai leasing dan kontrak utang tidak disesuaikan. Dengan demikian, masih terlihat

bahwa leasing dan kontrak utang jangka panjang didasarkan pada historical cost.

Aplikasi perspektif pengukuran secara parsial diterapkan untuk kasus ini.

– Penilaian didasarkan pada PV jika kontrak memberikan estimasi reliable tentang

jumlah dan waktu arus kas dan tingkat bunga mendatang

– Jika bunga berubah (selama umur utang), PV nya tidak disesuaikan = msh

menggunakan HCA

2.3 LCOM (Lower of Cost of Market Rule)

Lower of Cost of Market Rule secara tradisional diaplikasikan ke persediaan, jauh

sebelum contoh parsial pengukuran digunakan. Menurut IAS 2, saat laba bersih dari

persediaan menurun dikarenakan tingginya akun beban, hal tersebut menyebabkan

penurunan ke nilai yang lebih rendah. Jika laba bersih meningkat, maka persediaan

akan ditulis, tetapi tidak di atas biaya.

Surat berharga jangka pendek dan persediaan dinilai dengan LCOM. Prinsip

konservatif mendasari konsep pengukuran ini. Aplikasi perspektif pengukuran

diterapkan secara parsial untuk kasus ini.

Page 3: Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

2.4 Opsi revaluasi untuk property, asset, dan peralatan

Beban history untuk property, asset, dan peralatan termasuk di dalam norma

standar akuntansi di Canada dan Amerika Serikat, yaitu IAS 16 yang

memperbolehkan untuk melakukan opsi revaluasi. Sebagai alternative untuk beban

history, asset berwujud dapat di nilai pada nilai wajar, hal tersebut dapat memberikan

ketepatan.

2.5 Ceiling test (uji batas) property, asset, dan peralatan

Pada dasarnya, aktiva tetap dinilai sebesar biaya. Namun ada ceiling test apabila

net carrying value (nilai buku bersih) lebih besar dari net recoverable amount. Net

recoverable amount ditentukan dengan mengestimasi arus kas masa depan dan

mencari nilai tunainya. Ceiling test sepadan dengan LCOM. Sebagian aplikasi

perspektif pengukuran berlaku untuk hal ini.

Ceiling test menuntut adanya penghapusan apabila nilai buku bersih (net carrying

value) aktiva tetap melebihi jumlah yang dapat diterima (net recoverable amount).

Penentuan jumlah yang dapat diterima membutuhkan estimasi tentang arus kas masa

depan dari penggunaan aktiva tetap tersebut. Akan tetapi, arus kas masa depan

tersebut tidak didiskontokan (seperti dalam kondisi ideal) karena tujuan ceiling test

bukan untuk penilaian (valuation), melainkan penentuan jumlah yang dapat diterima

(recovery).

2.6 Pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya

Di Kanada, akuntansi dana pensiun menggunakan basis nilai tunai. Aktiva dana

pensiun dinilai sebesar nilai wajar. Utang dana pensiun dinilai sebesar nilai tunai

benefit yang akan diperoleh oleh karyawan. Biaya dana pensiun suatu periode

merupakan bagian dari nilai tunai untuk periode tersebut. Pengembangan penggunaan

basis nilai tunai di Kanada tidak hanya terhadap dana pensiun juga terhadap other

post-employment benefits (OPEB), misalnya program kesehatan dan asuransi bagi

karyawan. Di USA, hal yang sama dilakukan dengan SFAS 106 tentang OPEB.

Page 4: Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

3. Instrumen Keuangan

SFAS 115

• Trading Securities (Sekuritas Diperdagangkan). Dibeli dan dimiliki utamanya

untuk dijual segera untuk memperoleh income atas perubahan harga jangka

pendek.

• Available-for-Sale Securities (Sekuritas Tersedia untuk Dijual). Sekuritas ini

mungkin dijual di masa depan.

• Held-to-Maturity Securities (Sekuritas Dimiliki Hingga Jatuh Tempor). Sekuritas

utang (obligasi) yang dimaksudkan dipegang hingga jatuh tempo.

*Klasifikasi di atas tergantung pada niat (intent) perusahaan.

Gains trading adalah praktik yang digunakan oleh lembaga keuangan untuk

mengatur earnings yang dilaporkan dengan cara tetap menggunakan metode cost

(bukan market) terhadap investasi portofolio yang harga pasarnya naik dan segera

dijual untuk merealisasikan laba; sedangkan portofolio investasi lain yang harga

pasarnya tetap rendah dinilai tetap sebesar kos sehingga tidak diakui adanya kerugian

(karena niatnya dianggap dimiliki dalam jangka panjang). Hal ini dapat terjadi karena

investasi portofolio jangka panjang (sesuai dengan niat kepemilikannya) dapat dicatat

sebesar kos sedangkan niat perusahaan dapat diubah sesuai dengan kepentingan

pelaporan keuangan.

Dalam SFAS 115 dinyatakan bahwa investasi yang niatnya dipegang sampai

dengan jatuh tempo (hold-to-maturity) dapat menggunakan kos walaupun harga

pasarnya lebih rendah dari kos tersebut. Akan tetapi, apabila sebagian dari investasi

tersebut dijual sebelum jatuh tempo, maka sisanya harus diubah menjadi surat

berharga yang segera dijual (available for sale) dan dinilai sebesar harga pasar.

Dampak dari aturan ini terhadap necara adalah terjadi reklasifikasi investasi jangka

panjang menjadi surat berharga jangka pendek. Harga perolehan investasi akan

diubah dari kos menjadi harga pasar. FASB melakukan hal ini untuk menghindari

gains trading.

Page 5: Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

4. Instrumen Derivatif

Instrumen derivative adalah instrument yang nilainya diturunkan dari nilai aset

yang menjadi dasarnya (underlying assets). Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah

perjanjian antara dua pihak yang dikenal sebagai counterparties (pihak-pihak yang saling

berhubungan). Dalam istilah umum, transaksi derivatif adalah sebuah kontrak bilateral

atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya tergantung pada – diturunkan dari –

nilai aset, tingkat referensi atau indeks.

Saat ini, transaksi derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok (underlying) yaitu

suku bunga (interest rate), kurs tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas

(equity) dan indeks (index) lainnya. Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk

Over the Counter (OTC) yaitu kontrak-kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi

dan ditawarkan langsung kepada pengguna akhir, sebagai lawan dari kontrak-kontrak

yang telah distandarisasi (futures) dan diperjualbelikan di bursa. Menurut para dealer dan

pengguna akhir (end user) fungsi dari suatu transaksi derivatif adalah untuk melindungi

nilai (hedging) beberapa jenis risiko tertentu.

Alasan penggunaan derivatif, antara lain :

- Peralatan untuk mengelola risiko;

- Pencarian untuk hasil yang lebih besar;

- Biaya pendanaan yang lebih rendah;

- Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok

pengguna;

- Hedging risiko-risiko saat ini dan masa datang;

- Mengambil posisi-posisi risiko pasar;

- Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar.

5. Hedge accounting (akuntansi lindung nilai)

Hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan

resiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Dalam pasar uang atau dunia

keuangan, hal ini banyak dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin timbul

dari resiko investasi yang dilakukan. Jadi hedging membantu untuk mengurangi tekanan resiko

yang berhubungan dengan perubahan nilai tukar, yang juga membantu mencapai hasil tanpa

berubah karena fluktuasi mereka.

Page 6: Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

Hedging juga merupakan cara untuk memastikan ketersediaan suatu produk di masa

mendatang dengan harga yang telah ditetapkan dari sekarang untuk melindungi penjual dan

pembeli dari resiko kelangkaan maupun kelebihan suplai yang dapat membuat harga fluktuatif.

Hedging atau lindung nilai adalah merupakan suatu mekanisme yang dilaksanakan di Bursa

Berjangka dengan membuka suatu kontrak beli atau jual atas suatu komoditi yang sama dengan

komoditi yang akan diperdagangkan di pasar fisik. Hedging ini bertujuan untuk Memperkecil

atau menghilangkan resiko kerugian atas ketidakpastian harga yang mungkin terjadi pada saat

transaksi di pasar fisik nantinya,. Jadi dengan melakukan hedging kerugian yang terjadi akan

ditutupi oleh keuntungan yang diperoleh atas transaksi yang dilakukan di bursa berjangka.

Para pelaku hedging ini biasa disebut hedger, yang terdiri atas hedger pembeli (hedge

long) dan hedger penjual (hedge short).

• Hedger Pembeli umumnya berencana akan membeli komoditas di pasar fisik di masa yang akan

datang untuk melindungi transaksinya dari fluktuasi. Hedger pembeli biasa nya dilakukan oleh

kalangan eksportir, prosesor, pengguna bahan baku seperti pabrik, dan sebagainya.

• Hedger Penjual atau hedge short adalah hedger yang akan menjual komoditas tertentu di pasar

fisik di masa yang akan datang. Untuk melindungi harga penjualan komoditasnya, hedger akan

membuka kontrak berjangka sekarang dengan posisi short (jual). Selling hedge biasanya

dilakukan oleh para produsen, terutama para petani, dengan tujuan untuk melindungi dari

kemungkinan penurunan harga komoditas pada waktu panen.

Banyak pihak yang sebenarnya bisa memperoleh manfaat dari transaksi hedging ini,

yakni para produsen komoditas, petani, pengusaha, konsumen, investor, juga bursa berjangka

serta pialang berjangka bila jenis transaksi tersebut digiatkan. Dan di Indonesia sendiri sebagai

salah satu negara komoditas utama di dunia sangat berpotensi untuk mengembangkan lebih jauh

pasar berjangka dengan salah satu manfaatnya dilakukan transaksi lindung nilai fluktuasi harga

komoditas.

Cash flow hedge

Perlindungan arus kas , dengan menggunakan instrumen derivatif atau

instrumen keuangan lainnya, dari risiko variabilitas arus kas terkait dengan diakuinya

asset/kewajiban .cash flow hedges adalah perlindungan, dengan menggunakan instrumen

derivatif atau instrumen keuangan lainnya, dari risiko variabilitas arus kas terkait dengan

diakuinya asset/kewajiban (misalnya, pembayaran bunga atas pinjaman dengan suku

Page 7: Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

bunga variabel) atau ramalan akan terjadinya suatu transaksi (misalnya, penjualan atau

pembelian yang akan dilakukan) di masa mendatang, di mana variabilitas arus kas itu

diperkirakan akan mempengaruhi laba atau rugi yang dilaporkan.

Fair value hedges

Perlindungan nilai wajar, adalah penggunaan instrumen derivatif atau

instrumen keuangan lainnya untuk melindungi perusahaan dari risiko terkait perubahan

nilai wajar (fair value) asset atau kewajiban yang diperkirakan akan mempengaruhi laba

yang dilaporkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Baik item-item asset/kewajiban

yang dilindungi maupun derivatif yang digunakan sebagai instrumen hedging atas

asset/kewajiban itu harus dinyatakan kembali dengan nilai wajar yang berlaku pada akhir

periode. Untung (gains) atau rugi (losses) atas item-item itu harus segera diakui dalam

laba/rugi periode, tidak ditangguhkan.

Foreign currency hedge

Hedging mata uang merupakan pendekatan yang dimaksudkan untuk mengelola

tingkat risiko yang mungkin hadir ketika terlibat dalam beberapa jenis strategi investasi

asing. Perdagangan dan berspekulasi di pasar forex adalah mendapatkan popularitas saat

ini, dan lindung nilai mata uang asing menggunakan metode tertentu dan strategi untuk

melindungi setiap kegiatan investasi atau aktiva dan kewajiban dari fluktuasi kurs mata

uang asing. Ini adalah mutlak harus hari ini, di mana globalisasi telah terintegrasi semua

pasar, dan gerakan satu mempengaruhi yang lain.

Prinsip dasar di balik lindung nilai mata uang adalah untuk pertukaran mata uang

sementara nilai tukar yang menguntungkan, dan kemudian membuat investasi dengan

mata uang yang berasal dari negara asal. Pendekatan ini diadopsi untuk menjaga investor

terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang, dan dengan demikian mencegah kerugian

moneter. Apa yang terjadi adalah bahwa pada dasarnya, pendapatan dan pengeluaran

tidak bisa dipengaruhi oleh nilai tukar patuh atau fluktuasi suku bunga. Jika trader

panjang pada mata uang tertentu, ia akan melindungi paparan downside-nya dengan

lindung nilai dengan posisi short sempurna offsetting di pasar lain. Jika Anda masih

bingung, strategi berikut akan membuat jelas konsep untuk Anda.

Page 8: Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

6. Acounting for intangible

Akuntansi untuk tidak berwujud adalah akhir dari pendekatan pengukuran.

penerapan pendekatan pengukuran akuntansi untuk goodwill menciptakan masalah

keandalan. Goodwill adalah Aktiva Tetap Tak Berwujud yang paling tidak berwujud,

dalam artian goodwill termasuk yang paling sulit diukur apalagi untuk dihitung. Goodwill

masuk ke dalam kolompok Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Asset). Dari sekian

lama perjalanan sejarah (20 abad lebih), konsep mengenai goodwill mengalami

perubahan demi perubahan. Di awal-awal goodwill dianggap sebagai nilai lebih dari

suatu perusahaan di mata customer nya, belakangan ini konsep mengenai goodwill

semakin berkembang, dimana banyak pelaku bisnis dan accountant menganggap bahwa

goodwill merupakan hasil dari kemampuan perusahaan memperoleh laba dari investor.

Dalam SFAC 1, badan akuntansi profesional mengakui bahwa investor

membutuhkan informasi risiko. Teori mengusulkan bahwa beta saham merupakan satu-

satunya ukuran risiko spesifik terhadap perusahaan bagi diversifikasi portofolio investor

rasional. Beta biasanya diperkirakan dengan menggunakan analisis regresi. Dari

pernyataan di atas terlihat bahwa pelaporan keuangan memiliki peran yang kecil terhadap

pelaporan risiko perusahaan. Tetapi perlu diketahui bahwa beta dan ukuran risiko

berbasis akuntansi saling berkorelasi. Ukuran risiko berbasis laporan keuangan dapat

mengindikasikan arah dan besarnya perubahan dalam beta.

7. Reporting on risk

Dalam SFAC 1, badan akuntansi profesional mengakui bahwa investor

membutuhkan informasi risiko. Teori mengusulkan bahwa beta saham merupakan satu-

satunya ukuran risiko spesifik terhadap perusahaan bagi diversifikasi portofolio investor

rasional. Beta biasanya diperkirakan dengan menggunakan analisis regresi. Dari

pernyataan di atas terlihat bahwa pelaporan keuangan memiliki peran yang kecil terhadap

pelaporan risiko perusahaan. Tetapi perlu diketahui bahwa beta dan ukuran risiko

berbasis akuntansi saling berkorelasi. Ukuran risiko berbasis laporan keuangan dapat

mengindikasikan arah dan besarnya perubahan dalam beta.

Page 9: Pengukuran Perspektif Aplikasi. Ta

Beta pasar diukur dengan formula CAPM. Sedangkan accounting based beta

dapat dilihat dari:

• Financial leverage (perbandingan utang dengan modal). Semakin besar utang,

semakin besar risiko perusahaan.

• Operating leverage (perbandingan fixed cost dengan variable cost). Semakin besar

fixed cost perusahaan, maka semakin besar risiko perusahaan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, badan penyusun standar menuntut perusahaan

untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan risiko dalam laporan keuangan

tahunan. FASB 107 tentang Disclosures about Fair Value of Financial Instruments dan

FAS 133 tentang Accounting for Derivatives and Hedging Activities menuntut untuk

mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan risiko, misalnya informasi suplemen

tentang eksposur terhadap risiko kredit dan pasar serta risiko kebijakan manajemen.

Tidak hanya yang bersifat kualitatif yang perlu dilaporkan, tetapi juga terkait dengan

perspektif pengukuran yang bersifat kuantitatif.