Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

167
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN BELAJAR REMAJA SISWA KELAS X SMA “TARUNA DRA ZULAEHA” KECAMATAN LECES KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2009-2010 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keperawatan Oleh : Rahmawati Maulidia NIM: 0610720039

Transcript of Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Page 1: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN BELAJAR REMAJA SISWA KELAS X

SMA “TARUNA DRA ZULAEHA” KECAMATAN LECES KABUPATEN PROBOLINGGO

TAHUN AJARAN 2009-2010

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keperawatan

Oleh :

Rahmawati MaulidiaNIM: 0610720039

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2009

Page 2: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN BELAJAR REMAJA SISWA KELAS X

SMA “TARUNA DRA ZULAEHA” KECAMATAN LECES KABUPATEN PROBOLINGGO

TAHUN AJARAN 2009-2010

Oleh :Rahmawati MaulidiaNIM : 0610720039

Telah diuji pada :Hari : Rabu

Tanggal : 23 Desember 2009dan dinyatakan lulus oleh:

Penguji I

Yati Sri Hayati, S.Kp, M.Kes NIP. 132 300 041

Penguji II Penguji III

dr Soemardini, M.Pd Ns.Dian Susmarini, S.Kep, MNNIP. 19460307 197903 2 001 NIP. 030 681 045

Page 3: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

“Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Kemandirian Belajar

Remaja Siswa Kelas X Sma ‘Taruna Dra Zulaeha’ Kecamatan Leces Kabupaten

Probolinggo Tahun Ajaran 2009-2010 ”.

Dengan selesainya Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Dr. dr. Samsul Islam, Sp.MK, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya.

2. dr. Subandi, M Kes. DAHK, selaku Ketua Jurusan Keperawatan yang

senantiasa memberikan semangat, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian Tugas Akhir.

3. dr. Soemardini, MPd, sebagai pembimbing pertama yang telah

memberikan banyak bantuan, sabar dalam membimbing penulis untuk

bisa menulis dengan baik, dan senantiasa memberi semangat sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Ns. Dian Susmarini, S.Kep, MN sebagai pembimbing kedua yang dengan

sabar telah membimbing penulisan dan analisis data, dan senantiasa

memberi semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

5. Ns. Yati Srihayati, S.Kp. M.Kes sebagai tim penguji Tugas Akhir.

6. Titin Andri, S.Kp.M.Kes sebagai Koordinator Tugas Akhir Jurusan

Keperawatan.

Page 4: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

7. Bapak Imam selaku Kepala Sekolah SMA “Taruna Dra Zulaeha”

Kabupaten Probolinggo, Bapak Ucok selaku bagian akademik beserta

seluruh staf pengajar yang telah banyak membantu proses penelitian.

8. Segenap anggota Tim Pengelola Tugas Akhir FKUB

9. Yang tercinta bapak dan ibu serta adik-adikku atas segala pengertian dan

kasih sayangnya.

10. Yang tercinta orang spesial yang telah memberi motivasi dan banyak

sekali bantuan dalam menyelesaiakan Tugas Akhir ini.

11. Teman-temanku angkatan 2006 yang telah memberikan banyak saran.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun.

Akhirnya, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang

membutuhkan.

Malang, 15 Desember 2009

Penulis

ABSTRAK

Page 5: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Maulidia, Rahmawati. 2009. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Kemandirian Belajar Remaja Siswa Kelas X Sma “Taruna Dra Zulaeha” Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo Tahun Ajaran 2009-2010. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing: (1) dr. Soemardini, MPd. (2) Ns. Dian Susmarini, S.Kep, MN

Masa anak usia remaja merupakan masa yang penting dalam proses perkembangan kemandirian dalam belajar. Pemahaman dan kesempatan yang diberikan orangtua kepada anaknya dalam meningkatkan kemandirian belajar sangat penting untuk diperhatikan. Kemandirian pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Kemampuan orangtua dalam mengembangkan pola asuh yang diterapkan pada anak secara tepat dapat mengurangi ketergantungan remaja tersebut dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian belajar anak usia remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional design. Sampel dipilih dengan menggunakan metode teknik Purposive Sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 152 siswa Kelas X SMA “Taruna Dra Zulaeha” Kecamatan Leces kabupaten Probolinggo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian dalam belajar, berdasarkan uji statistik Spearman Rank dengan nilai korelasi positif sebesar 0,661 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan positif antara pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian dalam belajar apada anak usia remaja. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan pada penelitian selanjutnya lebih spesifik selain belajar, misalnya kecerdasan intelektual, prestasi. Diharapkan juga dari penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan perawat pediatrik dan komunitas dalam memberikan pelayanan keperawatan secara holistik dan komprehensif dalam meningkatkan mutu pelayanan. Serta mampu memberikan advokasi kepada orang tua dalam menerapkan pola asuh yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak sehingga mampu untuk mandiri dalam belajar.

Kata kunci: pola asuh, tingkat kemandirian, anak usia remaja.

ABSTRACT

Page 6: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Maulidia, Rahmawati. 2009. The Correlation Between Parent’s Nurture Pattern with Independent Grade of Learning on Adolescent Age of class X in SMA “Taruna Dra Zulaeha” Probolinggo City year 2009-2010 . Final Paper, Medical Faculty Brawijaya University, Advisory Lectures: (1) dr. Soemardini, MPd. (2) Ns. Dian Susmarini, S.Kep, MN

.

Adolescent ages period is a critical period in the process of developing independent of learning. Understanding and chance given by the parent to their children in developing independent of learning was very important to be noticed. Children independent starts from the family and it is influenced by the parent’s nurture pattern. The parent’s ability in developing nurture pattern to be applied for their children properly may lesson their dependence on learning. The research had objective to find the correlation between parent’s nurture pattern with independent grade in learning of children at adolescent ages. The research design was observational analytical with cross sectional design approaches. Sample was taken by using purposive sampling method. The samples were 152 students of class X SMA “Taruna Dra Zulaeha” Probolinggo city. The research result showed that there was correlation between parent’s nurture pattern with independent grade in learning. Based on statistical test of Spearman Rank, it had positive correlation value as 0,661 and significance value as 0,000 (p < 0,05). Conclusion from the research was that there was positive correlation between parent’s nurture pattern with independent grade in learning of children at adolescent ages. Based on the research result, the writer advised that for the next researches to be more focused on except of learning, intelectual perspicacity or achievement. It was also expected that from this research would increase pediatric and community health nursing ability give nursing services holistically and comprehensively in increasing the quality of service. And they would be able to give advice to parents would increase their ability in applying the most proper nurture pattern for the children according to their ages, so adolescent be able to independent in learning

Keywords: nurture pattern, independent grade, children at adolescent age.

DAFTAR ISI

Page 7: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Halaman

Halaman Judul................................................................................................ iHalaman Persetujuan ..................................................................................... iiKata Pengantar............................................................................................... ivAbstrak............................................................................................................ viAbstract .......................................................................................................... viiDaftar Isi.......................................................................................................... viiiDaftar Tabel.................................................................................................... xDaftar Gambar................................................................................................ xiDaftar Lampiran.............................................................................................. xii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 5 1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................. 5 1.3.1 Tujuan Umum............................................................................ 5 1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 5 1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................................ 5 1.4.2 Manfaat Praktis......................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 7 2.1 Pola Asuh Orang Tua....................................................................... 7 2.1.1 Pengertian Pola Asuh Orang Tua............................................ 7 2.1.2 Jenis dan Ciri Pola Asuh Orang Tua........................................ 8 2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua................. 10 2.2 Remaja ............................................................................................ 15 2.2.1 Pengertian Remaja.................................................................. 15 2.2.2 Ciri-Ciri Remaja........................................................................ 16

2.2.3 Perkembangan Remaja......................................................... 172.2.3.1 Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Remaja2.2.3.2.Tugas Perkembangan Remaja

2.3 Kemandirian Belajar......................................................................... 18 2.3.1 Pengertian dan Aspek Kemandirian......................................... 18 2.3.2 Belajar...................................................................................... 19

2.3.3 Kemandirian Siswa dalam Belajar........................................... 102.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar2.3.5 Keterampilan-Keterampilan Belajar secara Mandiri

2.4 Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Anak Usia Remaja................................................................................. 21

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN.................... 23 3.1 Kerangka Konsep Penelitian............................................................ 23 3.2 Hipotesis Penelitian.......................................................................... 24

BAB 4 METODE PENELITIAN....................................................................... 25 4.1 Desain Penelitian............................................................................. 25 4.2 Populasi, Sampling dan Tekhnik Sampling...................................... 26

Page 8: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

4.2.1 Populasi .................................................................................. 26 4.2.2 Besar Sampel ......................................................................... 26

4.2.3 Teknik Sampling...................................................................... 26 4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................... 27 4.3.1 Variabel Independent............................................................... 27 4.3.2 Variabel Dependen.................................................................. 27

4.3.3 Definisi Operasional................................................................. 29 4.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data.................................. 32

4.4.1 Pengumpulan Data..................................................................4.4.2 Analisa Data.............................................................................

4.4.2.1 Analisis untuk data pola asuh...................................... 324.4.2.2 Analisis untuk data kemandirian anak......................... 344.4.2.3 Analisia untuk mencari hubungan antara pola asuh orang

tua dengan tingkat kemandirian belajar remaja. . 33 4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................... 27 4.6 Validitas dan Reliabilitas.................................................................. 27 4.6.1 Uji Validitas Instrumen............................................................. 27 4.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen.......................................................... 28 4.7 EtikaPenelitian................................................................................. 34

4.7.1 Informed Concent................................................................... 34 4.7.2 Anonimity................................................................................ 35 4.7.3 Confidentiality......................................................................... 354.8 Jadwal Penelitian ............................................................................ 35

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ..................................... 365.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 36

5.1.1 Karakteristik Lokasi Penelitian ............................................... 37 5.1.2 Karakteristik Responden ........................................................ 40

5.2 Analisis Data.................................................................................... 45 5.2.3 Analisis Data untuk Pola Asuh ............................................... 42 5.2.4 Analisis Data untuk Tingkat Kemandirian Belajar.................. 43 5.2.5 Analisis Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Tingkat Kemandirian Belajar Remaja .................................................. 44

BAB 6 PEMBAHASAN .................................................................................. 466.1 Karakteristik Responden dan Sampel ............................................ 466.2 Pola Asuh Orangtua ........................................................................ 486.3 Tingkat Kemandirian Belajar............................................................ 496.4 Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Tingkat Kemandirian

Belajar Remaja................................................................................. 506.5 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 55

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 577.1 Kesimpulan ..................................................................................... 577.2 Saran .............................................................................................. 58

Daftar Pustaka................................................................................................ 59

DAFTAR TABEL

Page 9: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Tabel Halaman

Tabel 4.2 Jadwal Penelitian............................................................................ 36

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pola Asuh Orang Tua

dengan Tingkat Kemandirian Belajar......................................... 44

DAFTAR GAMBAR

Page 10: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Gambar Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian....................................................... 23

Gambar 5.1 Distribusi Sample Berdasarkan Umur ........................................ 37

Gambar 5.2 Distribusi Sample Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 38

Gambar 5.3 Distribusi Sample Berdasarkan Urutan Kelahiran ...................... 38

Gambar 5.4 Distribusi Sample Berdasarkan Kondisi Kesehatan Anak ......... 39

Gambar 5.5 Distribusi Sample Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua ..... 39

Gambar 5.6 Distribusi Sample Berdasarkan Jenis Pola Asuh ....................... 42

Gambar 5.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Kemandirian Siswa dalam

Belajar ...................................................................................... 43

Gambar 5.8 Distribusi Sample Berdasarkan Hubungan antara Pola Asuh

Dengan Tingkat Kemandirian Siswa Remaja dalam Belajar . . . 45

DAFTAR LAMPIRAN

Page 11: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Lembar Pemberitahuan ............................................................. 62

Lampiran 2. Lembar Permohonan Persetujuan Penelitian ........................... 63

Lampiran 3. Surat Persetujuan Sebagai Subjek Penelitian ......................... 64

Lampiran 4. Pengantar Kuisioner................................................................... 66

Lampiran 5. Kisi-Kisi Kuisioner ..................................................................... 67

Lampiran 6. Kuisioner.................................................................................... 67

Lampiran 7. Hasil Validitas & Reliabilitas Kuisioner ................................. 70

Lampiran 8. Lembar Komisi Etik Penelitian Kesehatan ................................. 72

Lampiran 9. Permohonan Ijin penelitian & Pengambilan Data ....................... 77

Lampiran 10. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................. 78

Lampiran 11.Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian dan Memenuhi

Ethical Clearance .................................................................... 79

Lampiran 12.Tabulasi Data Hasil Penelitian .................................................. 80

Lampiran 13.Hasil Uji Statistik ....................................................................... 84

Lampiran 14.Pernyataan Keaslian Penulisan ................................................ 85

Lampiran 15. Lembar Konsultasi Tugas Akhir ............................................... 86

Lampiran 16. Curriculum Vitae........................................................................ 90

Page 12: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi akhir-akhir ini diwarnai dengan adanya kemajuan

yang begitu pesat di dunia pendidikan. Keluarga merupakan wadah

pendidikan yang sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan

kemandirian anak, oleh karena itu pendidikan anak tidak dapat dipisahkan

dari keluarganya karena keluarga merupakan tempat pertama kali anak

belajar menyatakan diri sebagai mahkluk sosial dalam berinteraksi dengan

kelompoknya. Orang tua yaitu ayah dan ibu merupakan orang yang

bertanggung jawab pada seluruh keluarga. Orang tua juga menentukan

kemana keluarga akan dibawa dan apa yang harus diberikan sebelum anak-

anak dapat bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Mereka masih

tergantung dan sangat memerlukan bekal pada orang tuanya sehingga orang

tua harus mampu memberi bekal kepada anaknya tersebut.

Melihat keadaan seperti itu pola asuh yang diberikan orang tua

memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk kemandirian

remaja. Bentuk- bentuk pola asuh yang diterapkan oleh orang tua yang satu

dengan yang lain pastilah berbeda. Pola asuh orang tua inilah yang akan

mempengaruhi perkembangan seseorang dari usia anak-anak sampai

dewasa. Orang tua yang salah menerapkan pola asuh akan membawa

dampak buruk bagi perkembangan jiwa anak. Sehingga diharapkan orang tua

dapat menerapkan pola asuh yang bijaksana atau pola asuh yang setidak-

Page 13: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

tidaknya tidak membawa kehancuran atau merusak jiwa dan watak seorang

anak.

Hasil penelitian di Tegal oleh Siti Anisa (2005) yang berjudul

Kontribusi Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian anak menemukan

bahwa adanya kontribusi yang nyata dari jenis pola asuh tersebut terhadap

kemandirian seorang anak. Prosentase kontribusi pola asuh terbesar

terhadap kemandirian adalah pola asuh demokratis dilanjutkan permisif dan

terakhir otoriter.

Selain itu juga ada studi kasus yang dilakukan oleh Musdalifah, M. Si

(2007) mengenai perkembangan sosial remaja dalam kemandirian

menyatakan bahwa selama masa remaja, tuntunan terhadap kemandirian ini

sangat besar dan jika direspon secara cepat dapat saja menimbulkan

dampak yang tidak menguntungkan bagi perkembangan psikologis remaja di

masa mendatang, misalnya anak menjadi anak yang bergantung pada orang

tua (mengalami dependensi). Rasa kecewa dan frustrasi remaja terhadap

orang tua karena tidak mendapatkan apa yang dinamakan kemandirian.

Banyak dijumpai dalam rubrik konsultasi pada majalah-majalah remaja

mengenai kebingungan dan keluh kesah yang dialami remaja karena banyak

aspek kehidupan mereka yang masih diatur oleh orang tua. Mencermati

kenyataan tersebut, peran pola asuh orang tua sangatlah besar dalam proses

pembentukan kemandirian seorang remaja

Pola asuh orang tua secara umum dibagi menjadi tiga besar yakni

otoriter, permisif, dan demokratis. Pola asuh otoriter merupakan pola asuh

yang menekan anak untuk menuruti apa yang orang tua yang inginkan. Pola

asuh permisif merupakan pola asuh dimana anak yang memiliki peranan

dominan. Pola asuh demokratis merupakan pola asuh dimana suatu

Page 14: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

keputusan diambil bersama dengan mempertimbangkan kedua belah pihak

(Thoha, 1996). Pola asuh orang tua di sini, memiliki pengaruh yang besar

dalam membentuk kemandirian anak, meliputi juga dalam membentuk

kemandirian belajar seorang anak melihat bahwa setiap siswa memiliki gaya

dan tipe belajar yang berbeda dengan teman-temannya.

Kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang di dorong oleh

kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri tanpa bantuan

orang lain serta mampu mempertanggungjawabkan tindakannya. Siswa

dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila ia telah mampu

melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Ciri-ciri

pokok siswa mampu mandiri dalam belajar dapat dilihat dari bagaimana ia

memulai belajarnya, mengatur waktu dalam belajar sendiri melakukan belajar

dengan cara dan teknik sesuai dengan kemampuan sendiri serta mampu

mengetahui kekurangan diri sendiri. Kemandirian dalam belajar sangat

diperlukan oleh remaja tersebut dalam menghadapi persaingan di dunia

pendidikan yang semakin tajam. Kemandirian dalam belajar remaja nantinya

akan sangat berpengaruh terhadap prestasinya di masa-masa yang akan

datang dan kesuksesannya dalam menghadapi hidup (Surya, 2003).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMA “Taruna Dra Zulaeha”

Leces, yang menerapkan kurikulum daily test dan full day school, yaitu setiap

hari siswa diberi ulangan harian dan tugas. Selain itu prestasi yang diraih

juga sangat banyak baik akademik maupun non akademik dan merupakan

sekolah terbaik di Kecamatan Leces. Siswanya juga berasal dari latar

belakang keluarga yang beragam dan nantinya akan membentuk pola asuh

orang tua yang berbeda pula.

Page 15: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Dalam penelitian ini, yang dijadikan sampel penelitian adalah siswa

kelas X, dengan pertimbangan bahwa sampel kelas X merupakan tingkatan

kelas paling aman dan sesuai untuk diadakan penelitian dilihat dari segi

waktu yaitu merupakan tahap awal penyesuaian siswa dari SMP ke SMA

sehingga tepat sekali untuk mengetahui tingkat kemandirian belajar. Peneliti

tidak mengambil sampel kelas XI dan kelas XII dengan alasan karena kelas

XI sudah mulai menyesuaikan diri, sedangkan pada kelas XII karena adanya

keterbatasan waktu akan menghadapi kelulusan sehingga data yang

diperoleh tidak akan valid dan reliable.

Peneliti dalam hal ini melihat dari sudut pandang keperawatan yang

memiliki body of knowledge secara holistik khususnya bagi keperawatan

komunitas keluarga, sudah saatnya seorang perawat mengembangkan

profesinya ke arah bimbingan dan konseling kepada tiap-tiap keluarga

maupun institusi yang terkait karena hal ini berhubungan dengan tumbuh

kembang anak usia remaja. Berdasarkan fenomena di SMA ini peneliti

tertarik untuk meneliti pola asuh apa yang diterapkan di SMA “Taruna Dra

Zulaeha”, bagaimana kemandirian belajar siswa disana dan apakah ada

hubungan antara pola asuh yang diterapkan orang tua dengan kemandirian

belajar siswa SMA “Taruna Dra Zulaeha”.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat

kemandirian belajar anak usia remaja di SMA “Taruna Dra Zulaeha”.

Page 16: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat

kemandirian belajar anak usia remaja di SMA “Taruna Dra Zulaeha”.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pola asuh orang tua yang diterapkan pada anak usia

remaja di SMA “Taruna Dra Zulaeha”.

2. Mengidentifikasi kemandirian belajar pada anak usia remaja di SMA

“Taruna Dra Zulaeha”.

3. Menganalisis hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat

kemandirian belajar anak usia remaja di SMA “Taruna Dra Zulaeha”.

1.4 Manfaat

1. Secara Teoritis

Dengan mengetahui hubungan pola asuh yang diberikan orang tua

maka akan mendukung teori pola asuh dan kemandirian belajar yang

telah ada, sehingga dapat menambah pengetahuan perawat dalam

memberi asuhan keperawatan pada anak usia remaja.

2. Secara Praktik

Memberikan masukan bagi perawat khususnya perawat pediatrik dan

komunitas keluarga dalam praktek asuhan keperawatan anak usia

remaja untuk disampaikan kepada orang tua, sehingga dapat

memecahkan permasalahan yang dihadapi orang tua dalam

mengasuh dan membimbing sesuai perkembangan anak usia remaja

Page 17: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pola Asuh Orang Tua

Orang tua merupakan keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, hasil

dari sebuah ikatan perkawinan yang sah. Setiap orang tua memiliki

tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-

anaknya sehingga anak nantinya siap dalam menghadapi kehidupan

bermasyarakat. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama

dimana anak dapat berinteraksi. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat

besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Banyak faktor

dalam keluarga yang ikut berpengaruh dalam proses perkembangan anak.

Salah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam

pembentukan kepribadian adalah pola asuh orang tua (Tarmudji, 2004).

Keluarga merupakan tempat pertama kali menerima kehadiran

seorang anak. Orang tua mempunyai berbagai macam fungsi yang salah

satu di antaranya ialah mengasuh putra-putrinya. Orang tua dalam

mengasuh anak-anaknya dipengaruhi oleh budaya dan sikap-sikap tertentu

dalam memelihara, membimbing, dan mengarahkan putra-putrinya. Hal ini

yang membuat pola pengasuhan antar orang tua berbeda terhadap anak-

anaknya (Tarmudji, 2004).

Page 18: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

2.1.1 Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Dilihat dari segi bahasa, kata “pola asuh” terdiri dari kata “pola“ dan

“asuh”. Pola berarti model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur yang tetap).

Sedang kata ”asuh” mengandung arti menjaga, merawat, mendidik anak

agar dapat berdiri sendiri. Menurut Kohn pola asuh merupakan sikap orang

tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Sikap orang tua ini meliputi

cara orang tua memberikan aturan-aturan, hadiah maupun hukuman, cara

orang tua menunjukkan otoritasnya, dan cara orang tua memberikan

perhatian serta tanggapan terhadap anaknya. Pola asuh merupakan

interaksi antara orang tua dengan anaknya selama mengadakan

pengasuhan (Tarmudji, 2004).

Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing, dan

mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan

dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Dari beberapa pengertian

pola asuh di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pola asuh orang tua

merupakan gambaran sikap yang ditunjukkan orang tua dalam berinteraksi

dengan anaknya, interaksi di sini termasuk ekspresi sikap, termasuk di

dalamnya cara-cara orang tua menerapkan aturan-aturan, hadiah, maupun

hubungan, serta cara orang tua memberikan perhatian dan tanggapan

terhadap anaknya, sejak kecil sampai dewasa untuk mencapai tujuan

sesuai dengan norma-norma yang ada.

Pada dasarnya sikap orang tua akan tampak pada saat berinteraksi

dalam keluarga, karena dalam berinteraksi tersebut, sikap, perilaku, dan

kebiasaan orang tua sehari-hari akan dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anak

yang kemudian menjadi kebiasaan bagi anaknya. Hal tersebut dikarenakan

anak mengidentifikasikan diri pada orang tuanya, sebelum mengadakan

Page 19: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

identifikasi dengan orang lain (lingkungan), walaupun tidak dapat disangkal

bahwa faktor lingkungan juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan

tingkah laku individu (anak), khususnya pada masa kanak-kanak sampai

remaja, sebab pada masa ini anak mulai berfikir kritis. Sikap orang tua

dalam berinteraksi dengan anak, berpengaruh pada sikap dan perilaku

anak. Dalam hal ini, orang tua yang menerapkan salah satu sikap tertentu

dalam keluarga yang bertujuan untuk mendisiplinkan anak, akan

berpengaruh pada tingkat perkembangan individu yaitu perkembangan

kemandiriannya. Oleh karena itu, untuk mendisiplinkan anak agar

mencapai kemandirian yang diharapkan, terkadang sikap orang tua

cenderung mengarah pada dua tipe pendekatan, yaitu pendekatan positif

dan pendekatan negatif (Schaefer, 1994).

Pola asuh dengan pendekatan positif adalah bentuk pola asuh yang

orang tua cenderung memandang dan memperlakukan seorang anak

sebagai seorang teman, bukan sebagai seorang lawan, sebaliknya pola

asuh yang menggunakan pendekatan negatif adalah bentuk pola asuh

yang orang tua cenderung menghukum, dimana pelaksanaannya untuk

menghukum anak yang berbuat kesalahan dengan menimbulkan kesakitan

yang bersifat fisik dan kewajiban yang kemudian akan membuat anak

kehilangan harga diri, ketakutan, kecemasan dan perasaan bersalah

(Schaefer, 1994).

2.1.2 Jenis dan Ciri Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh dibagi menjadi 4 macam diantaranya, yaitu:

1. Pola asuh otoriter (parent oriented)

Page 20: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Ciri-ciri dari pola asuh ini, menekankan segala aturan orang tua

harus ditaati oleh anak. Orang tua bertindak semena-mena, tanpa dapat

dikontrol oleh anak. Anak harus menurut dan tidak boleh membantah

terhadap apa yang diperintahkan oleh orang tua. Hal ini membuat anak

seolah-olah mejadi “robot”, sehingga ia kurang inisiatif, merasa takut tidak

percaya diri, pencemas, rendah diri, minder dalam pergaulan tetapi disisi

lain, anak bisa memberontak, nakal, atau melarikan diri dari kenyataan,

misalnya dengan menggunakan narkoba. Segi positifnya, anak yang

dididik dalam pola asuh ini, cenderung akan menjadi disiplin yakni

mentaati peraturan. Akan tetapi bisa jadi, ia hanya mau menunjukkan

kedisiplinan dihadapan orang tua, padahal dalam hatinya berbicara lain,

sehingga ketika di belakang orang tua, anak bersikap dan bertindak lain.

Hal itu tujuannya semata hanya untuk menyenangkan hati orang tua. Jadi

anak cenderung memiliki kedisiplinan dan kepatuhan yang semu (Dariyo,

2004).

2. Pola asuh permisif (children centered)

Sifat pola asuh ini, yakni segala aturan dan ketetapan keluarga di

tangan anak. Apa yang dilakukan oleh anak diperbolehkan orang tua.

Orang tua menuruti segala kemauan anak. Anak cenderung bertindak

semena-mena, tanpa pengawasan orang tua. Ia bebas melakukan apa

saja yang diinginkan. Sisi negatifnya anak kurang disiplin dengan aturan-

aturan sosial yang berlaku. Bila anak mampu menggunakan kebebasan

tersebut secara bertanggung jawab , maka anak akan menjadi seorang

yang mandiri, kreatif, inisiatif dan mampu mewujudkan aktualisasinya

(Dariyo, 2004).

Page 21: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

3. Pola asuh demokratis

Kedudukan antara orang tua dan anak sejajar. Suatu keputusan

diambil bersama dengan mempertimbangkan kedua belah pihak. Anak

diberi kebebasan yang bertanggung jawab, artinya apa yang dilakukan

oleh anak tetap harus di bawah pengawasan orang tua dan dapat

dipertanggungjawabkan secara moral. Orang tua dan anak tidak dapat

berbuat semena-mena. Anak diberi kepercayaan dan dilatih untuk

mempertanggungjawabkan segala tindakannya. Akibat positif dari pola

asuh ini, anak akan menjadi seorang individu yang mempercayai orang

lain, bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakannya, tidak munafik,

jujur. Namun akibat negatif, anak akan cenderung merongrong

kewibawaan otoritas orang tua, kalau segala sesuatu harus

dipertimbangkan anak dan orang tua (Dariyo, 2004).

4. Pola asuh situasional

Pada pola asuh ini orang tua tidak menerapkan salah satu tipe pola

asuh tertentu. Tetapi kemungkinan orang tua menerapkan pola asuh

secara fleksibel, luwes dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang

berlangsung saat itu (Dariyo, 2004).

Menurut Hurlock mengemukakan ada tiga jenis pola asuh orang tua

terhadap anaknya, yakni :

1. Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter ditandai dengan cara mengasuh anak dengan

aturan-aturan yang ketat, seringkali memaksa anak untuk berperilaku

seperti dirinya (orang tua), kebebasan untuk bertindak atas nama diri

sendiri dibatasi. Anak jarang diajak berkomunikasi dan bertukar pikiran

dengan orang tua, orang tua menganggap bahwa semua sikapnya sudah

Page 22: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

benar sehingga tidak perlu dipertimbangkan dengan anak. Pola asuh

yang bersifat otoriter juga ditandai dengan penggunaan hukuman yang

keras, lebih banyak menggunakan hukuman badan, anak juga diatur

segala keperluan dengan aturan yang ketat dan masih tetap diberlakukan

meskipun sudah menginjak usia dewasa. Anak yang dibesarkan dalam

suasana semacam ini akan besar dengan sifat yang ragu-ragu, lemah

kepribadian dan tidak sanggup mengambil keputusan tentang apa saja

(Thoha, 1996).

2. Pola asuh demokratis

Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya pengakuan orang tua

terhadap kemampuan anak, anak diberi kesempatan untuk tidak selalu

tergantung pada orang tua. Orang tua sedikit memberi kebebasan kepada

anak untuk memilih apa yang terbaik bagi dirinya, anak didengarkan

pendapatnya, dilibatkan dalam pembicaraan terutama yang menyangkut

dengan kehidupan anak itu sendiri. Anak diberi kesempatan untuk

mengembangkan kontrol internalnya sehingga sedikit demi sedikit berlatih

untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri. Anak dilibatkan dan diberi

kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengatur hidupnya (Thoha,

1996).

3. Pola asuh permisif

Pola asuh ini ditandai dengan cara orang tua mendidik anak secara

bebas, anak dianggap sebagai orang dewasa atau muda, ia diberi

kelonggaran seluas-luasnya untuk melakukan apa saja yang dikehendaki.

Kontrol orang tua terhadap anak sangat lemah, juga tidak memberikan

bimbingan yang cukup berarti bagi anaknya. Semua apa yang telah

Page 23: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

dilakukan oleh anak adalah benar dan tidak perlu mendapatkan teguran,

arahan atau bimbingan (Thoha, 1996).

Ada juga yang berpendapat lain dan membagi bentuk pola asuh orang

tua menjadi empat, yaitu :

1. Pola pengasuhan autoritatif

Pada umumnya pola pengasuhan ini hampir sama dengan bentuk

pola asuh demokratis oleh Agoes Dariyo (2004) dan Chabib Thoha (1996)

namun hal yang membedakan pola asuh ini yaitu adanya tambahan

mengenai pemahaman bahwa masa depan anak harus dilandasi oleh

tindakan-tindakan masa kini. Orang tua memprioritaskan kepentingan

anak dibandingkan dengan kepentingan dirinya, tidak ragu-ragu

mengendalikan anak, berani menegur apabila anak berperilaku buruk.

Orang tua juga mengarahkan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan

anak agar memiliki sikap, pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan yang

akan mendasari anak untuk mengarungi hidup dan kehidupan di masa

mendatang (Prasetya, 2003).

2. Pola pengasuhan otoriter

Pada pola pengasuhan ini, orang tua menuntut anak untuk mematuhi

standar mutlak yang ditentukan oleh orang tua. Kebanyakan anak-anak

dari pola pengasuhan otoriter ini memiliki kompetensi dan cukup

bertanggung jawab, namun kebanyakan cenderung menarik diri secara

sosial, kurang spontan dan tampak kurang percaya diri (Prasetya, 2003).

3. Pola pengasuhan penyabar atau pemanja

Pola pengasuhan ini, orang tua tidak mengendalikan perilaku anak

sesuai dengan kebutuhan perkembangan kepribadian anak, tidak pernah

menegur atau tidak berani menegur anak. Anak-anak dengan pola

Page 24: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

pengasuhan ini cenderung lebih energik dan responsif dibandingkan

anak-anak dengan pola pengasuhan otoriter, namun mereka tampak

kurang matang secara sosial (manja), impulsif, mementingkan diri sendiri

dan kurang percaya diri (cengeng) (Prasetya, 2003).

4. Pola pengasuhan penelantar

Pada pola pengasuhan ini, orang tua kurang atau bahkan sama

sekali tidak mempedulikan perkembangan psikis anak. Anak dibiarkan

berkembang sendiri, orang tua juga lebih memprioritaskan

kepentingannya sendiri dari pada kepentingan anak. Kepentingan

perkembangan kepribadian anak terabaikan banyak orang tua yang

terlalu sibuk dengan kegiatannya sendiri dengan berbagai macam

alasan . Anak-anak terlantar ini merupakan anak-anak yang paling

potensial terlibat penggunaan obat-obatan terlarang (narkoba) dan

tindakan-tindakan kriminal lainnya. Hal tersebut dikarenakan orang tua

sering mengabaikan keadaan anak dimana ia sering tidak peduli atau

tidak tahu dimana anak-anaknya berada, dengan siapa anak-anak

mereka bergaul, sedang apa anak tersebut. Bentuk pola asuh penelantar

tersebut anak merasa tidak diperhatikan oleh orang tua, sehingga ia

melakukan segala sesuatu atas apa yang diinginkannya (Prasetya, 2003).

Dari beberapa uraian pendapat para ahli di atas mengenai bentuk

pola asuh orang tua penulis dapat simpulkan bahwa pada dasarnya

terdapat tiga pola asuh yang diterapkan orang tua yaitu pola asuh otoriter,

pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Adapun pengaruh ketiga

bentuk pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa adalah meliputi

aktivitas pendidikan dalam keluarga, kecenderungan cara mendidik anak,

Page 25: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

cara mengasuh dan cara hidup orang tua yang berpengaruh secara

langsung terhadap kemandirian anak dalam belajar.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Adapun lima faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua

terhadap anak adalah :

1. Temperamen

Para ahli bidang pekembangan anak percaya bahwa kepribadian

kita dipengaruhi faktor-faktor biologis, dan terlahir dengan

kecenderungan tertentu. Kata temperamen biasanya digunakan

untuk menggambarkan bermacam-macam sikap yang biasanya ada

pada diri kita semenjak dalam kandungan sampai lahir.

2. Karakteristik biologis lain

Selain temperamen, kondisi biologis yang berhubungan dengan

karakteristik juga mempengaruhi cara kita bersikap. Ini meliputi faktor

fisik, emosional, serta perkembangan kesehatan dan medis.

3. Tingkat pendidikan

Orang tua dengan latar belakang pendidikan tinggi akan lebih siap

dalam mengasuh anaknya karena pengetahuan yang luas diperoleh

melalui kegiatan membaca artikel dibandingkan orang tua dengan

latar belakang pendidikan yang rendah.

4. Stress keluarga

Ketegangan keluarga akan mempengaruhi orang tua dan anak-

anak dalam bersikap. Orang tua yang tegang karena masalah kerja,

akibat kondisi keuangan, depresi, benturan prioritas, atau masalah-

Page 26: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

masalah pernikahan tidak memiliki banyak energi untuk mengasuh

dengan baik.

5. Pengaruh dari luar keluarga

Faktor-faktor dari luar keluarga juga mempengaruhi bagaimana

anak-anak bersikap. Anggota keluarga yang lain juga turut berperan,

sebagaimana teman-teman sebaya, sekolah dan staf di tempat

penitipan anak dan media. Memahami nilai penting masing-masing

faktor tersebut dapat membantu kita mengasuh anak-anak

(Edwards, 2006).

2.2 Remaja

2.2.1 Pengertian Remaja

Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti

to grow “tumbuh” atau to grow maturity “tumbuh menjadi dewasa” . istilah

ini memiliki makna yang luas mencakup kemantangan mental, emosional,

sosial, dan fisik (Hurlock, 1997).

Masa remaja dibagi menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17

tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa

remaja awal dan akhir dibedakan karena pada masa remaja akhir individu

telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa

dewasa. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa yang terjadi antara usia 11 atau 12 tahun sampai akhir usia

belasan atau awal usia dua puluhan (Hurlock, 1997; Papalia et al., 2008).

Masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-

perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan

juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita

Page 27: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan

orientasi masa depan (Hurlock, 1997).

Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian

perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian

kematangan masa dewasa sudah dicapai. Bagian dari masa kanak-kanak

itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih

terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses

kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan

kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak

(Hurlock, 1997; Papalia et al., 2008).

2.2.2 Ciri-Ciri Remaja

Rentang kehidupan individu pasti akan menjalani fase-fase

perkembangan secara berurutan, meski dengan kecepatan yang berbeda-

beda, masing-masing fase tersebut ditandai dengan ciri-ciri perilaku atau

perkembangan tertentu, termasuk masa remaja juga mempunyai ciri

tertentu. Ciri-ciri masa remaja, antara lain :

1. Periode yang penting

Periode ini penting karena berdampak langsung terhadap sikap dan

perilaku serta efeknya jangka panjang

2. Periode peralihan

Periode ini status individu tidak jelas dan mengalami disfungsi peran

karena masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan bukan orang

dewasa.

3. Periode perubahan

Page 28: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Periode ini terjadi adanya kesinergisan antara perubahan sikap dan fisik,

jika perubahan fisik terjadi secara pesat perubahan perilaku dan sikap

juga berlangsung secara pesat

4. Usia bermasalah

Masalah remaja sering sulit diatasi, hal ini terjadi karena selama masa

anak-anak masih dimanjakan dalam hal penyelesaian masalah, sebagian

besar masalahnya diselesaikan oleh orang tua, sehingga setelah remaja

kurang pengalaman dalam mengatasinya

5. Mencari identitas

Pada awal masa remaja penyesuaian diri dengan kelompok masih

penting, kemudian lambat laun mulai mendambakan identitas diri yang

membedakan dengan teman yang lain dan merasa kurang puas bila

disamakan dengan teman-teman sebayanya.

6. Usia yang menimbulkan ketakutan

Adanya anggapan remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, tidak dapat

dipercaya dan cenderung berperilaku merusak, membuat orang dewasa

yang harus membimbing dan mengawasi remaja menjadi takut

bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja

yang normal.

7. Masa yang tidak realistis

Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagai mana yang ia

inginkan dan sesuai dengan imajinasinya bukan sebagaimana adanya.

8. Ambang masa dewasa

Remaja mulai bertindak seperti orang dewasa misalnya merokok. Seperti

halnya masa-masa perkembangan yang lain, masa remaja juga

mempunyai ciri-ciri tertentu yang harus dimiliki sebagai bekal menuju

Page 29: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

perkembangan berikutnya sehingga dengan adanya ciri-ciri tersebut

dapat dijadikan sinyal oleh lingkungan supaya remaja diperlakukan

sebagaimana mestinya, bukan lagi diperlakukan seperti anak-anak

(Hurlock, 1997).

2.2.3 Perkembangan Remaja

Perkembangan merupakan perubahan yang terjadi pada rentang

kehidupan. Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya

pertambahan tinggi atau berat tubuh dan kualitatif, misalnya perubahan cara

berpikir secara konkret menjadi abstrak. Perkembangan dalam kehidupan

manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek

perkembangan yang dikemukakan, yaitu: (1) perkembangan fisik, (2)

perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial

(Papalia et al, 2008).

2.2.3.1 Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja

1. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan perubahan-perubahan pada tubuh,

otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh

ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang

dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh

remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah

pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah

kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna

meningkatkan kemampuan kognitif (Papalia et al, 2008).

Page 30: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Pada masa remaja ditandai dengan pubertas yang dipicu oleh

perubahan hormonal yang dapat mempengaruhi perasaan dan perilaku.

Pubertas berlangsung sekitar 4 tahun, biasanya anak perempuan lebih

dahulu ketimbang anak laki-laki dan berakhir ketika seseorang dapat

bereproduksi. Dampak adanya pubertas timbul karakteristik seks primer

dan seks sekunder. Seks primer ditandai adanya sinyal pertama pubertas

yaitu pertumbuhan testis dan skrotum, sedangkan pada anak perempuan

tidak terlihat karena organ bersifat internal. Seks sekunder misalnya

payudara, perubahan suara dan tekstur kulit, perkembangan muskular,

pertumbuhan rambut pubic, dan rambut tubuh (Papalia et al, 2008).

2. Perkembangan Kognitif

Seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku

adaptasi secara biologis mereka. Menurut pandangan Piaget, remaja

secara aktif membangun dunia kognitif mereka, dimana informasi yang

didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif

mereka. Remaja juga sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-

ide yang lebih penting dan menkoneksikan antar ide-ide tersebut. Selain itu

seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan

diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga

memunculkan suatu ide baru (Santrock, 2001).

Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti

belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Masa remaja terjadi

kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna

dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi

memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Tahap perkembangan

kognitif ini sebagai tahap operasi formal (Papalia et al, 2008).

Page 31: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang

sudah mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas

pada hal-hal yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi.

Pencapaian tahap operasi formal seharusnya remaja dapat berpikir dengan

fleksibel dan kompleks. Remaja dituntut mampu menemukan berbagai

macam alternatif jawaban dan pengembangan dalam menjelaskan suatu

hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis yaitu mampu

memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu

bayangan. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada

saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Sehingga

seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya,

termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya

(Santrock, 2001).

Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat

dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Seorang remaja

juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, pola pikir sebagai

peneliti, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang

diinginkan di masa depan maupun membuat suatu perencanaan untuk

mencapai tujuan tersebut (Santrock, 2001).

Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang

belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara

berpikir egosentrisme . Sedangkan yang dimaksud dengan egosentrisme di

sini adalah “ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang

lain”. Istilah untuk bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal disebut

dengan personal fabel (Papalia et al, 2008).

Page 32: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Pendapat Elkind menyatakan bahwa remaja memiliki semacam

perasaan invulnerability yaitu keyakinan yang tidak realistis bahwa diri

mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang membahayakan diri,

merupakan kutipan yang populer dalam penjelasan berkaitan perilaku

berisiko yang dilakukan remaja (Papalia et al, 2008).

3 Perkembangan Kepribadian dan Sosial

Perkembangan kepribadian merupakan perubahan cara individu yang

berhubungan dengan dunia dan pengungkapan emosi secara unik,

sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan

dengan orang lain. Perkembangan kepribadian yang penting pada masa

remaja adalah pencarian identitas diri. Maksud dari pencarian identitas diri

adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting

dalam hidup (Papalia et al, 2008).

Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok

teman sebaya dibanding orang tua. Remaja lebih banyak melakukan

kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstrakurikuler dan

bermain dengan teman sehingga pada masa remaja peran kelompok

teman sebaya adalah besar. Dalam hal ini teman sebaya termasuk dalam

pengaruh lingkungan yang akan menentukan perilaku dan penentuan diri

dari seorang remaja (Papalia et al, 2008).

Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan

dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya mengemukakan bahwa

kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja

dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi

remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai

Page 33: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang

bagus, dan sebagainya (Papalia et al, 2008).

2.2.3.2 Tugas perkembangan remaja

Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst antara lain :

1. Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih

dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan

2. Memperoleh peranan sosial

3. Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif

4. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa

lainnya

5. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri

6. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan

7. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga

8. Membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup

(Gunarsa, 1995)

Erikson mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi

identity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap

perkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini

bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi

orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran

yang bernilai di masyarakat. Untuk menyelesaikan krisis ini remaja harus

berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam

masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada

akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental,

dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya. Beberapa

Page 34: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

isu perkembangan remaja: seksualitas, harga diri, orientasi masa depan,

konsumsi, keluarga (Papalia, Olds & Feldman, 2008).

2.3 Kemandirian Belajar

2.3.1 Pengertian dan Aspek Kemandirian

Kemandirian adalah kemampuan untuk berdiri sendiri di atas kaki

sendiri, dengan keberanian dan tanggung jawab sendiri (Kartono, 1995).

Kemandirian merupakan suatu kekuatan internal yang diperoleh melalui

proses individuasi. Proses individuasi adalah proses realisasi diri dan

proses menuju kesempurnaan (Moh. Ali dan Moh. Asrori, 2004).

Kemandirian adalah keadaan seseorang dalam kehidupannya yang

mampu memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

Kemandirian menurut Sutari Imam Barnadib meliputi "perilaku mampu

berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa

percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang

lain”. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Kartini dan Dali yang

mengatakan bahwa kemandirian adalah “hasrat untuk mengerjakan segala

sesuatu bagi diri sendiri”(Basri, 2000).

Secara singkat dapat penulis simpulkan bahwa kemandirian

mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki

hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, mampu mengambil

keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki

kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, bertanggungjawab

tetrhadap apa yang dilakukannya.

Page 35: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu:

1. Emosi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi

dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua.

2. Ekonomi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur

ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua.

3. Intelektual, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi

berbagai masalah yang dihadapi.

4. Sosial, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan

interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi

dari orang lain (Havighurst, 1972).

2.3.2 Belajar

Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Slameto mengatakan bahwa suatu

kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga.

Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk

mendapatkan perubahan, perubahan yang dimaksudkan dalam hal ini

adalah perubahan sebagai hasil dari proses belajar dan perubahan jiwa

yang mempengaruhi tingkah laku seseorang (Bahri, 2002).

Belajar adalah proses perubahan di dalam diri seseorang, setelah

belajar seseorang mengalami perubahan dalam dirinya seperti mengetahui,

memahami, lebih terampil, dapat melakukan sesuatu dan sebagainya.

Adanya penekanan bahwa dengan belajar seseorang akan mengalami

proses perubahan di dalam diri seseorang, setelah belajar seseorang

Page 36: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

mengalami perubahan dalam dirinya seperti mengetahui, memahami, lebih

terampil, dapat melakukan sesuatu. (Hasan Basri, 1994).

James merumuskan belajar sebagai proses tingkah laku

ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (Syaiful Bahri,

2002). Sedangkan C.T Morgan berpendapat belajar adalah sesuatu

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat (hasil)

pengalaman yang lalu (Gunarsa, 1995).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis dapat simpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam diri seseorang

yang di sengaja dan terarah untuk menuju pada suatu tujuan kepribadian

yang lebih utuh dan tangguh. Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan

proses siswa yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi

mengerti dan sebagainya. Sehingga belajar dalam penelitian merupakan

unsur yang terkait dengan kemandirian, belajar yang dimaksud adalah

belajar yang mandiri, yang dapat menjadikan siswa mampu belajar secara

mandiri.

2.3.3 Kemandirian Siswa dalam Belajar

Setiap siswa memiliki gaya dan tipe belajar yang berbeda dengan

teman-temannya, hal ini disebabkan karena siswa memiliki potensi yang

berbeda dengan orang lain. Belajar mandiri adalah proses menggerakkan

kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu yang belajar untuk

menggerakkan potensi dirinya mempelajari objek belajar tanpa ada

tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya. Dengan demikian belajar

mandiri lebih mengarah pada pembentukan kemandirian dalam cara-cara

belajar (Surya, 2003).

Page 37: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Dari pengertian tersebut di atas maka penulis dapat simpulkan bahwa

kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang didorong oleh kemauan

sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri tanpa bantuan orang lain

serta mampu mempertanggungjawabkan tindakannya.

Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila ia telah

mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain.

Ciri-ciri pokok siswa mampu mandiri dalam belajar dapat dilihat dari

bagaimana ia memulai belajarnya, mengatur waktu dalam belajar sendiri

melakukan belajar dengan cara dan teknik sesuai dengan kemampuan

sendiri serta mampu mengetahui kekurangan diri sendiri. Sebagai syarat

agar siswa dapat belajar mandiri, siswa tersebut harus memiliki dan melatih

metode belajar yang baik, sehingga sejak awal dari pemberian tugas

belajar, harus sudah timbul dalam jiwa dan pikiran anak untuk menata

kegiatan belajar sendiri berdasarkan metodologi belajar yang baik dan

pada tahapan-tahapan dalam proses belajar tersebut tidak harus

“diperintah” . Siswa mengetahui arah tujuan serta langkah yang harus

diperbuatnya dalam menyelesaikan tugas yang dihadapkan kepadanya.

Siswa memiliki kemahiran dalam menyelesaikan tugas belajarnya dan

mampu mengimplementasikan pengetahuan yang diperolehnya tersebut

(Surya, 2003).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kemandirian siswa dalam

belajar adalah perilaku yang akan diukur yaitu siswa sebagai subyek yang

akan diteliti, hal ini terkait dengan kemandirian siswa tersebut belajar,

bertujuan agar siswa mampu menemukan sendiri apa yang harus

dilakukan dan memecahkan masalah di dalam belajar dengan tidak

bergantung pada orang lain. Ciri-ciri kemandirian belajar agar siswa dapat

Page 38: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

mandiri dalam belajar maka siswa harus mampu berfikir kritis, bertanggung

jawab atas tindakannya, tidak mudah terpengaruh pada orang lain, bekerja

keras dan tidak tergantung pada orang lain.

Ciri-ciri kemandirian belajar merupakan faktor pembentuk dari

kemandirian belajar siswa. Ada 8 jenis ciri kemandirian belajar, yaitu :

a. Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif.

b. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

c. Tidak lari atau menghindari masalah.

d. Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam.

e. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan

orang lain.

f. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain.

g. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan.

h. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.

(Thoha, 1996)

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat simpulkan bahwa ciri-ciri

kemandirian belajar pada setiap siswa akan nampak jika siswa telah

menunjukkan perubahan dalam belajar. Siswa belajar untuk bertanggung

jawab terhadap tugas yang dibebankan padanya secara mandiri dan tidak

bergantung pada orang lain.

2.3.4 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

a. Faktor Internal

Faktor internal ialah semua pengaruh yang bersumber dari dalam

dirinya sendiri, seperti :

Page 39: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

1) Keturunan

Keadaan keturunan sangat menentukan mandiri atau tidaknya

seseorang, keadaan keturunan tersebut meliputi sifat dasar yang dimiliki

oleh orang tua, misal: bakat, potensi, intelektual, dan potensi pertumbuhan

tubuhnya. Jadi dalam hal ini orang tua yang memiliki sifat kemandirian

tinggi dapat melahirkan atau menurunkan sifat kemandiriannya pada anak

(Basri, 2000).

Sifat kemandirian seorang anak bukan hanya diturunkan oleh orang

tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi, melainkan sikap orang tuanya,

yaitu bagaimana cara orang tua mendidik anaknya (Moh. Ali dan Moh.

Asrori, 2004).

2) Pengalaman

Pengalaman sosial awal sangat menentukan kepribadian setelah

anak menjadi dewasa. Pengalaman sosial awal dapat berupa hubungan

dengan anggota keluarga atau orang-orang di luar lingkungan rumah

(Hurlock, 1978). Ada dua jenis pengalaman, yaitu pengalaman yang

menyehatkan di mana peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dan

dirasakan sebagai suatu yang mengenakkan, mengasyikkan dan bahkan

dirasa ingin mengulanginya kembali. Adapun pengalaman traumatik adalah

peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dan dirasakan sebagai

sesuatu yang sangat tidak mengenakkan, menyedihkan, atau bahkan

sangat menyakitkan, sehingga individu tersebut tidak ingin peristiwa itu

terulang kembali. Individu yang mengalami traumatik cenderung ragu-ragu,

kurang percaya diri, rendah diri, dan merasa takut untuk melakukan segala

sesuatunya sendiri (Moh. Ali & Moh. Asrori, 2004).

Page 40: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

3) Kematangan

Dalam melakukan tugas-tugas perkembangan anak, harus

disesuaikan dengan tingkat kematangan. Kematangan yang dimaksud

yakni dimana fisik dan psikisnya telah mengalami pertumbuhan dan

perkembangan sampai pada tingkat-tingkat tertentu. Jadi pertumbuhan fisik

seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan (Moh. Ali

& Moh. Asrori, 2004).

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ialah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari

luar dirinya, faktor tersebut antara lain :

1) Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan sebagai landasan

atau dasar untuk perkembangan anak dimasa selanjutnya. Selama proses

perkembangannya dibutuhkan sejumlah faktor dari dalam keluarga

tersebut, yaitu kebutuhan akan rasa aman, dihargai, disayangi, diterima,

dan kebebasan untuk menyatakan diri, dengan terpenuhinya kebutuhan

tersebut, dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas yang dimilikinya.

Berbicara mengenai keluarga, tidak terlepas dari peranan orang tua dalam

hal ini pola asuh orang tua. Orang tua yang menciptakan suasana aman

dalam berinteraksi di dalam keluarga, dapat mendorong kelancaran

perkembangan anak. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melarang atau

mengeluarkan kata “jangan” kepada anak, tanpa disertai penjelasan yang

rasional, akan menghambat perkembangan kemandirian anak (Moh. Ali &

Moh. Asrori, 2004).

Jadi pola asuh orang tua di sini, memiliki pengaruh yang besar

dalam membentuk kemandirian anak, karena dalam pola asuh orang tua

Page 41: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

akan terkait dengan kebiasaan, disiplin, dan rasa percaya diri yang

ditanamkan orang tua kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Di

samping memberi kesempatan pada remaja, pemberian kepercayaan dan

tanggung jawab pada remaja, juga sangat membantu memperlancar

kemandirian, misal: remaja diberi kepercayaan untuk menyelesaikan

berbagai tugas dan cara penyelesaiannya diserahkan sepenuhnya kepada

remaja. Baik itu tugas-tugas yang berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhannya sehari-hari, tugas membantu pekerjaan orang tua di rumah,

tugas pengurusan rumah maupun tugas-tugas lainnya yang disesuaikan

dengan kemampuannya, dan pada remaja diberi tanggung jawab terhadap

tugasnya tersebut. Begitu juga pada remaja diajak berperan serta

menentukan pendapat dalam berbagai hal di dalam lingkungan keluarga,

pada remaja selalu dirangsang dan diberi kesempatan untuk mengeluarkan

pendapat, memberi penilaian, dan mengambil keputusan yang berkaitan

dengan kehidupannya. Dari uraian di atas penulis dapat simpulkan bahwa

kemandirian dapat berkembang dengan baik, jika diberi kesempatan untuk

berkembang melalui latihan yang dilakukan secara terus-menerus dan

dilakukan sejak dini

2) Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara

sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan

dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya

(Yusuf, 2004).

Lingkungan sekolah akan terkait dengan sistem pendidikan

sekolah yang di dalamnya mencakup proses pendidikan. Proses

pendidikan yang menekankan pentingnya penghargaan terhadap potensi

Page 42: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

anak, pemberian reward, dan penciptaan kompetensi positif, dapat

memperlancar perkembangan kemandirian remaja. Upaya sekolah dalam

memfasilitasi tugas-tugas perkembangan siswa, akan berjalan dengan baik

apabila di sekolah tersebut telah tercipta iklim atau atmosfir yang sehat

atau efektif, baik menyangkut aspek profesionalisme guru dan para

personilnya, materi atau kurukulum, metode atau pendekatan dalam

belajar, dan sarana sekolah (Moh. Ali & Moh. Asrori, 2004).

3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat di sini adalah situasi atau kondisi

interaksi sosial dan sosio kultural yang secara potensial berpengaruh

terhadap perkembangan remaja (Yusuf, 2004). Lingkungan masyarakat di

sini terkait dengan sistem kehidupan di masyarakat. Lingkungan

masyarakat yang aman, menghargai potensi remaja dalam berbagai

bentuk kegiatan, akan merangsang dan mendorong perkembangan

kemandirian remaja. Untuk dapat mengembangkan kemandirian di

lingkungan masyarakat, remaja harus melakukan interaksi dengan

masyarakat, dimana dalam masyarakat tersebut harus didukung oleh faktor

keteladanan dan kekonsistenan sistem nilai dan norma dalam masyarakat

tersebut. Penerapan sehari-hari dapat diwujudkan dengan memberikan

kesempatan atau peran serta remaja dalam lingkungan masyarakat (Moh.

Ali & Moh. Asrori, 2004).

4) Lingkungan Sosial-Ekonomi

Seorang individu yang hidup dalam lingkungan keluarga yang

berkecukupan (yakni memiliki sosial-ekonomi menengah keatas), serta

orang tua memberi perhatian, kasih sayang (pola asuh) yang baik,

memberi biaya, fasilitas dan kesempatan luas anaknya untuk berkembang

Page 43: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

secara baik, maka ia akan tumbuh berkembang menjadi individu yang

mampu mengaktualisasikan potensinya dengan baik pula (Dariyo, 2002).

Seorang anak agar dapat mandiri harus didukung oleh keadaan

sosial ekonomi yang memadai. Namun keadaan sosial ekonomi ini harus

didukung oleh pola pendidikan dan pembiasaan yang baik dalam keluarga,

meskipun keadaan sosial ekonomi yang kurang, namun bila ditunjang oleh

pola pendidikan, kebiasaan yang baik, dan taraf keteladanan dari orang

tua, maka akan menghasilkan kemandirian yang baik (Basri, 2000).

2.3.5 Ketrampilan- Ketrampilan Belajar secara Mandiri

Ada beberapa keterampilan-keterampilan belajar yang harus dimiliki

oleh siswa agar dapat meningkatkan kemandirian dalam belajarnya, yaitu :

a. Mengenali diri sendiri

Memahami diri sendiri menjadi sangat penting karena banyak orang

yang keliru menafsirkan kemampuan-kemampuan dirinya baik karena

seseorang beranggapan terlalu optimis maupun sebaliknya terlalu pesimis

dan sangat penting untuk memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai

atau dicita-citakan pada kehidupan yang akan datang (Suparno, 2000).

b. Memotivasi diri sendiri

Motivasi ada yang bersifat instrinsik yaitu yang memang tumbuh di

dalam orang itu sejak awal, tetapi ada juga motivasi yang sifatnya

ekstrinsik yaitu yang berasal dari luar dirinya, apakah itu dari orang tua,

guru, teman ataupun tuntutan pekerjaan. Menumbuhkan motivasi ini

sebenarnya bisa dipelajari yaitu dengan cara membuat daftar keuntungan-

keuntungan yang akan diperoleh ketika memutuskan untuk mempelajari

sesuatu (Suparno, 2000).

Page 44: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

c. Mempelajari cara-cara belajar efektif

Tipe atau gaya orang untuk belajar merupakan hal yang unik untuk

dirinya dan mungkin sangat berbeda dengan gaya belajar orang lain.

Namun ada beberapa tips yang dapat dicatat tentang tindakan-tindakan

yang dapat membantu mengefektifkan seseorang dalam belajar,

diantaranya :

1). Membuat rangkuman

Rangkuman adalah ikhtisar tentang hal-hal penting yang terkandung

dalam bahan bacaan atau pemaparan lisan yang kita baca supaya lebih

ringkas. Rangkuman membantu seseorang ketika mengulang pekerjaan

atau ketika mencoba mengingat kembali apa yang telah dibacanya.

Setelah selesai membaca dan membuat rangkuman maka kita dapat

membuat pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab sendiri.

2). Membuat pemetaan konsep-konsep penting

Pemetaan merupakan gambaran konsep-konsep yang berhubungan,

dalam hal pemetaan konsep-konsep penting maka ada konsep utama dan

ada konsep pelengkap yang diasosiasikan dengan konsep utama. Konsep

pelengkap dan konsep asosiasi ini dapat diperoleh dari bahan bacaan itu

sendiri .

3). Mencatat hal-hal yang penting dan membuat komentar

Cara mencatat semacam ini dapat dilakukan pada kertas yang

terpisah, yang dibagi menjadi dua bagian ; di sebelah kiri dibuat catatan-

catatan penting yang sifatnya deskriptif sesuai dengan apa yang dibaca

atau yang didengar . Di sebelah kanan dibuat catatan-catatn yang sifatnya

lebih personal, dapat berupa kesan atau perintah-perintah kepada diri

Page 45: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

sendiri untuk mengasosiasikan atau menghubungkan pengalaman

sebelumnya (Suparno, 2000).

4). Membaca secara efektif

a). Skimming

Skimming berarti membaca selintas dan cepat untuk melihat

gambaran secara umum dengan membaca judul-judul bab dan

bagian lainnya secara garis besar.

b). Scanning

Scanning adalah cara membaca dengan melihat judul bab kemudian

judul-judul sub bab atau pasal-pasal di dalam suatu bab serta dengan

membaca kalimat-kalimat awal pada tiap-tiap paragraf yang sering

disebut topic sentence.

c). Membaca simpulan

Setiap simpulan berisi ide-ide pokok tentang apa yang telah

dipaparkan sebelumnya dan berfungsi untuk mengingatkan kembali

kepada pembacanya bahwa inilah ide-ide pokok dari penulis.

d). Membaca untuk pendalaman

Dalam membaca untuk mendalami sesuatu, orang melakukannya

secara cermat dan penuh kesadaran, artinya tidak sambil melamun,

mendalami isi bacaan kalimat per kalimat. Dalam kegiatan ini

seseorang harus dapat menangkap ide yang tersirat (reading

between the lines).

e). Memanfaatkan indeks

Indeks menolong pembaca untuk mengetahui ada tidaknya atau

dimana suatu informasi yang diperlukannya dipaparkan dalam buku.

Page 46: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

5). Membuat situasi yang kondusif

Belajar adalah pekerjaan yang memerlukan pengerahan penglihatan,

pendengaran, latihan dan pikiran. Oleh karena itu diperlukan suasana yang

menunjang seperti tempat yang relatif tenang dan pikiran yang konsentrasi.

Cara belajar yang sehat adalah cara yang rileks tidak mengganggu postur

tubuh dan tidak mengganggu konsentrasi (Suparno, 2000).

6). Mengenal lingkungan

Lingkungan disini adalah lingkungan belajar atau sumber-sumber

belajar yang tidak terhitung jumlahnya. Sumber-sumber belajar berupa

orang, bahan bacaan, lembaga atau institusi, maupun setting yang sengaja

maupun yang semula tidak disengaja untuk dijadikan sumber belajar tetapi

dapat berfungsi sebagai sumber belajar (Suparno, 2000).

7). Mengarahkan diri sendiri dalam belajar

Mengarahkan diri sendiri dalam belajar adalah memulai kegiatan

belajar karena lingkungan yang mendorongnya melakukan sesuatu.

Adapula orang yang mengarahkan diri sendiri di dalam belajar karena

memang sistem dalam lingkungannya memberikan peluang, selain itu ada

juga orang yang melaksanakan kegiatan pengarahan diri dalam belajar itu

karena faktor kebetulan ketika ia sudah mempunyai waktu luang untuk

mempelajari sesuatu yang menjadi minatnya (Suparno, 2000).

8). Catatan harian

Catatan harian bertujuan untuk mencatat apa yang harus dilakukan,

apa yang telah dicapai, serta apa yang harus dicapai, masalah-masalah

yang harus diselesaikan, dengan catatan harian ini membantu ingatan

seseorang (Suparno, 2000).

Page 47: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

2.4 Hubungan Pola asuh Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Anak Usia Remaja

Pola asuh orang tua dalam mendidik dan membimbing anak sangat

berpengaruh dalam perkembangan terutama ketika anak telah menginjak

masa remaja. Ada berbagai macam cara orang tua dalam mengasuh dan

membimbing anaknya, keanekaragaman tersebut dipengaruhi oleh adanya

perbedaan latar belakang, pengalaman, dan pendidikan orang tua.

Mengingat masa remaja merupakan masa yang penting dalam proses

perkembangan kemandirian maka pemahaman dan kesempatan yang

diberikan orang tua kepada anak-anaknya dalam meningkatkan

kemandirian krusial.

Menurut seorang staf pengajar Fakultas Psikologi UGM mengatakan

bahwa anak tumbuh menjadi remaja, tingkat ketergantungan dalam belajar

berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perkembangan aspek-aspek

kepribadian dalam diri mereka. Kemandirian pun menjadi sangat berbeda

pada rentang usia tertentu. Kemandirian sangat tergantung pada proses

kematangan dan proses belajar anak. Remaja tumbuh dan berkembang

dalam lingkup sosial. Lingkup sosial, awal yang meletakkan dasar

perkembangan pribadi anak adalah keluarga. Dengan demikian, orang tua

memiliki porsi terbesar untuk membawa anak mengenal kekuatan dan

kelemahan diri untuk berkembang termasuk perkembangan

kemandiriannya (Marie T, 2002).

Menurut Stewart dan Koch bahwa orang tua yang menerapkan pola

asuh otoriter cenderung mengekang keinginan anak, bersikap kaku, suka

menghukum, tidak mendorong dan memberi kesempatan kepada anak

untuk mandiri dan jarang memberi pujian. Pola asuh demokratis

Page 48: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

memandang sama kewajiban dan hak antara orang tua dan anak,

memberikan tanggung jawab bagi anaknya terhadap segala sesuatu yang

diperbuatnya sampai mereka menjadi dewasa., bertidak secara objektif.

Pola asuh permisif cenderung memberikan kebebasan penuh tanpa kontrol

sama sekali, orang tua tidak memberikan aturan, sedikit sekali dituntut

untuk suatu tanggung jawab (Tarmudji, 2004).

Dari pendapat di atas, maka dapat diambil simpulan bahwa pola asuh

otoriter memberi sedikit kontribusi terhadap kemandirian, karena pada pola

asuh otoriter ini anak tidak diberi kebebasan untuk berkembang sesuai

dengan kemampuan yang ia miliki. Maka dengan pola asuh otoriter ini

cenderung menjadi anak yang kurang mandiri. Namun dari segi positifnya,

maka yang dididik dalam pola asuh otoriter ini cenderung akan menjadi

disiplin yakni mentaati.

Pola asuh demokratis memberi banyak kontribusi terhadap

kemandirian, karena orang tua lebih banyak menunjukkan pengertian

terhadap kebutuhan dan kemampuan anak, menghargai pendapat dan

lebih toleran. Sehingga dengan pola asuh demokratis ini anak bisa

berkembang seoptimal mungkin, maka dengan pola asuh demokratis ini

ada kecenderungan anak untuk menjadi anak yang mandiri.

Sedangkan pola asuh permisif sedikit sekali memberi kontribusi

terhadap kemandirian, karena orang tua lebih bersikap masa bodoh

dengan segala kegiatan anak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

dengan pola asuh permisif ini anak menjadi kurang bertanggung jawab,

kurang disiplin dengan aturan-aturan sosial yang berlaku. Maka dengan

pola asuh permisif ini cenderung menjadi anak yang kurang mandiri,

namun bila anak mampu menggunakan kebebasan tersebut secara

Page 49: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

bertanggung jawab, maka anak menjadi seorang yang mandiri, kreatif dan

mampu mewujudkan aktualitasnya

Page 50: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1. Kerangka konsep penelitian

Yang diteliti

Yang tidak teliti

Ket :

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian

KeluargaPola asuh Orang Tua tua

Kemandirian Belajar Remaja

Faktor eksternal yang mempengaruhi kemandirian belajar : Eksternal :

- Sekolah- Masyarakat- Lingkungan sosial

ekonomi

Faktor yang mempengaruhi pola asuh : Tempramen Kharakteristik

biologis Tingkat

pendidikan Stress keluarga Pengaruh luar

keluarga

Faktor internal yang mempengaruhi kemandirian belajar : Internal :

- Keturunan,- Pengalaman, - Kematangan

Page 51: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Mengingat masa remaja merupakan masa yang penting dalam

proses perkembangan kemandirian maka pemahaman dan kesempatan

yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya dalam meningkatkan

kemandirian belajar. Penerapan kemandirian dalam hal belajar bagi

seorang remaja bukan merupakan hal yang mudah. Kemandirian belajar ini

dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal, dimana keluarga termasuk

dalam poin faktor eksternal. Keluarga yang dimaksud adalah dalam hal

pola asuh orang tua. Perbedaan macam pola asuh yang mereka terapkan

juga akan mencetak kemandirian belajar seorang remaja yang berbeda

pula. Dengan demikian, pola asuh orang tua memiliki porsi terbesar untuk

membawa anak mengenal kekuatan dan kelemahan diri untuk berkembang

termasuk perkembangan kemandiriannya.

Pola asuh orang tua ini sendiri juga dipengaruhi oleh 5 hal

menurut Edwards diantaranya temperamen, karakteristik biologis (cara

bersikap, emosional, perkembangan kesehatan), tingkat pendidikan

(tingkat pengetahuan), stress keluarga (masalah pekerjaan, depresi), dan

faktor luar keluarga (teman sebaya, guru pengajar). Hal inilah yang natinya

akan mempengaruhi pola asuh mana yang akan orang tua terapkan

terhadap anaknya, otoriter, demokratis atau permisif. Berdasarkan

kerangka konsep di atas penulis ingin mengetahui adakah hubungan

antara pola asuh orang tua dengan kemandirian belajar yang ada pada

anak usia remaja.

3.2. Hipotesis penelitian

Ada hubungan antara pola asuh yang diterapkan orang tua

dengan tingkat kemandirian belajar anak usia remaja di SMA “Taruna Dra

Zulaeha”.

Page 52: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

BAB 4

METODE PENELITIAN

Dalam pelaksanaan penelitian untuk dapat memperoleh hasil yang

optimal maka suatu penelitian ilmiah harus mendasarkan pada metode yang

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sehubungan dengan hal tersebut

maka dalam bab ini akan dibahas hal-hal sebagai berikut : desain penelitian,

populasi, sampel, variabel penelitian, lokasi dan waktu pelaksanaan, metode

pengumpulan data, validitas instrumen, reliabilitas instrumen dan metode analisis

data.

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yaitu observasional

analitik dengan menggunakan desain cross sectional yaitu jenis penelitian yang

menekankan pada waktu pengukuran variabel independen dan dependen dinilai

secara simultan pada waktu yang sama dan tidak ada follow up (Alimul, 2007).

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel pola asuh orang

tua dan tingkat kemandirian belajar.

4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.2.1 Populasi

Sebelum menentukan sampel, maka populasi penelitian harus ditetapkan

terlebih dahulu. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek

Page 53: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

atau obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya (Alimul, 2007).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua

individu dari keseluruhan subjek yang jelas dan mempunyai ciri yang sama yang

hendak dikenai dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

kelas X SMA ”Taruna Dra Zulaeha” Tahun Ajaran 2009-2010.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Kriteria sampel meliputi

kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat

dan tidaknya sampel tersebut digunakan (Alimul, 2007).

Pemilihan objek yang menjadi anggota sampel dilakukan secara acak

sederhana, dengan cara ini setiap subjek memiliki peluang yang sama untuk

terpilih sebagai sampel.

Kriteria Sampel

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel dan harus dengan

pertimbangan ilmiah (Nursalam, 2003).

Kriteria inklusi :

1. Siswa bersedia menjadi responden

2. Siswa yang tinggal bersama orang tuanya

3. Siswa yang berusia 14-16 tahun

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian

karena alsan tertentu (Alimul, 2007).

Page 54: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Kriteria eksklusi:

1. Siswa yang yatim piatu

2. Siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar saat

dilakukan penelitian dikarenakan sakit atau mengundurkan diri

Menurut Nursalam, 2003 penggunaan sampel sebesar 10%-20% untuk

subjek dengan jumlah lebih dari 1000 namun jika besar populasi kurang dari

1000 maka menggunakan rumus;

n =

n = = =

n = =114,28 = 114 sampel

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = tingkat signifikansi (d = 0,05)

Menurut perhitungan rumus diperoleh sampel yang dibutuhkan sebanyak

114 namun karena peneliti ingin mengurangi faktor bias sehingga peneliti

mempergunakan seluruh sampel yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 152.

4.2.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

seluruh populasi yang ada (Alimul, 2007).

Teknik sampling dari penelitian ini menggunakan teknik purposive yaitu

teknik penerapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai

dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan, masalah dalam penelitian), sehingga

Page 55: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal

sebelumnya. Adapun yang menjadi alasan, peneliti menggunakan teknik

Purposive Sampling adalah : kemampuan peneliti dilihat dari waktu, dana dan

tenaga, peneliti menganggap sampel homogen, mendapatkan sampel yang

representatif.

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua

orang tua, diantaranya demokratis, permisif, dan otoriter.

4.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa

kelas X SMA “Taruna Dra Zulaeha”.

4.3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek.

Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran

dalam penelitian (Alimul, 2007). Definisi operasional dari masing-masing variabel

yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pola asuh orang tua merupakan gambaran sikap yang ditunjukkan orang

tua dalam berinteraksi dengan anaknya dalam hal ini penilaian terhadap

pola asuh ditinjau dari sudut pandang seorang anak. Pola asuh orang tua

meliputi:

- pola asuh otoriter cenderung anak merasa menerima peraturan yang

ketat dan harus dipatuhi, tidak adanya kesempatan untuk

Page 56: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

mengemukakan pendapat, anak sering dapat hukuman dan jarang

dapat hadiah

- pola asuh demokratis cenderung anak mendapat bimbingan dan arahan

tanpa pemaksaan kehendak, adanya kesempatan kepada anak untuk

berpendapat, hukuman diberikan kepada perilaku salah, memberi pujian

dan atau hadiah kepada perilaku yang benar

- pola asuh permisif cenderung anak merasa bebas tanpa ada batasan

dan aturan dari orang tua, anak tidak mendapatkan hadiah ataupun

pujian meski anak berperilaku sosial baik, anak tidak mendapatkan

hukuman meski anak melanggar peraturan, kurang kontrol terhadap

perilaku dan kegiatan anak sehari-hari

Ada 24 pertanyaan pilihan jawaban Ya = 1, Tidak = 0 dan kemudian di

kategorikan sesuai dengan skor tertinggi dari poin-poin jawaban pada

tiap pola asuh yang diterapkan. Alat ukur yang digunakan adalah

kuisioner yang diisi sendiri oleh responden dengan skala ordinal.

2. Kemandirian belajar adalah kemandirian belajar merupakan aktivitas

belajar yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung

jawab sendiri tanpa bantuan orang lain

- Aspek intelektual : percaya diri dengan kemampuan kognitifnya,

mampu mengerjakan sendiri tugas-tugasnya dalam belajar, memiliki

ketrampilan belajar secara mandiri

- Aspek sosial : mempunyai kesediaan untuk membantu teman dalam

belajar, memiliki hubungan yang baik dengan teman, belajar untuk

tidak bergantung dengan teman

- Aspek emosi : memiliki motivasi belajar yang tinggi, bertanggung

jawab terhadap peranannya sebagai pelajar, mampu menyikapi

Page 57: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

masalah-masalah belajarnya secara positif, tidak mudah putus asa

terhadap kesulitan belajar yang muncul),

- Aspek ekonomi : memiliki kemauan untuk tetap belajar walaupun

kemampuan ekonomi terbatas, mampu mengatur keuangan dengan

baik, mampu memanfaatkan sarana dan prasarana belajar dengan

benar

Ada 20 pertanyaan dengan pilihan jawaban Ya = 1. Tidak = 0 dan

kemudian dikategorikan dari hasil prosentase kode skor sbb :

1). 0-35% = Kurang mandiri

2). 36%-65% = Cukup mandiri

3). 66%-100% = Mandiri

Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner yang diisi sendiri oleh

responden dengan skala ordinal.

4.4 Pengumpulan Data dan Analisa Data

4.4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data peneliti akan menggunakan metode kuisioner yang

berisi pertanyaan tertutup (Closed Ended Question) yang telah dibuat oleh

peneliti dengan mengacu pada kepustakaan yang terdiri dari angket untuk pola

asuh dan angket untuk tingkat kemandirian belajar remaja. Untuk data pola asuh

orang tua dan tingkat kemandirian belajar remaja menggunakan skala Guttman.

4.4.2 Analisa Data

Analisis data yang dilakukan untuk menilai hubungan antara pola asuh orang

tua dengan tingkat kemandirian belajar anak usia remaja digunakan perhitungan

statistik analisis inferensial. Setelah data terkumpul akan dilakukan pengolahan

data dengan tahap :

Page 58: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

1. Editing : memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh yang

dilakukan setelah data terkumpul.

2. Coding : mengklasifikasikan jawaban dengan memberi kode pada masing-

masing jawaban sesuai dengan kuisioner.

Jumlah item dalam angket sebanyak 44 item dimana responden akan

diminta untuk memilih pilihan dan diberi skor sebagai berikut : 1 = Ya, 0 = Tidak.

4.4.2.1 Analisis untuk Data Pola Asuh

Penilaian pola asuh menggunakan skala Guttman dengan pilihan

jawaban berupa Ya = 1 dan Tidak = 0. Angket yang dipilih bersifat tertutup yang

sudah disesuaikan dengan item-item sesuai kriteria tiap pola asuh yang nantinya

akan diisi oleh siswa. Selanjutnya skor dalam angket yang didapatkan responden

secara individual ditambahkan dan dikategorikan ke dalam jenis pola asuh mana

yang sesuai dan paling dominan dirasakan oleh anak.

4.4.2.2 Analisis untuk Data Tingkat Kemandirian Belajar

Penilaian tingkat kemandirian anak menggunakan skala Guttman dengan

pilihan jawaban Ya = 1, Tidak = 0. Selanjutnya skor yang didapatkan responden

secara individual ditambahkan, dibandingkan dengan skor maksimal dikalikan

100%. Rumus yang digunakan :

Keterangan :

N : Prosentase nilai

∑Sm : Jumlah skor tertinggi

∑Sp : Jumlah skor yang didapat

Kemudian hasil dimasukkan dalam kriteria standar penelitian dan ada 20

pertanyaan. Selanjutnya dikategorikan dari hasil prosentase kode skor sbb :

N = ∑ S p x 100 % ∑Sm

Page 59: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

1). 0-35% = Kurang mandiri

2). 36%-65% = Cukup mandiri

3). 66%-100% = Mandiri

(Alimul, 2007)

4.4.2.3 Analisis untuk Mencari Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua

dengan Tingkat Kemandirian Belajar Remaja

Mencari hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat

kemandirian belajar anak usia remaja. Dengan menggunakan metode analisa

korelasi Spearman Rank dengan uji independensi dapat diketahui apakah kedua

variabel saling berhubungan atau tidak dengan tingkat kepercayaan α ≤ 0,05.

Tujuan analisa uji di atas untuk mengetahui signifikansi ada atau tidaknya

hubungan antara pola asuh orang tua terhadap tingkat kemandirian belajar anak

usia remaja SMA Taruna Dra Zulaeha. Teknik pengolahan data statistik

dilakukan dengan menggunakan SPSS Release 15 for windows.

Angka korelasi berkisar antar 0-1, patokan angkanya sebagai berikut :

0-0,25 : korelasi sangat lemah

>0,25-0,5 : korelasi cukup

>0,5-0,75 : korelasi kuat

>0,75-1 : korelasi sangat kuat

Korelasi dapat positif atau negatif, signifikansi hubungan dua variabel dapat

dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut ;

Jika probabilitas <0,05, hubungan kedua variabel signifikan

Jika probabilitas >0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan

(Jonathan Sarwono, 2006).

Page 60: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Taruna Dra Zulaeha.

Peneliti mengambil lokasi penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Efektifitas waktu dan biaya

2. Belum pernah dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh

orang tua dengan kemandirian belajar siswa

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2009.

4.6 Validitas dan Reliabilitas

4.6.1 Uji Validitas Insrumen

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berisi prinsip

keandalan instrumen dalam mengumpulkan data dan instrumen yang digunakan

harus mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2003).

Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah

itu diuji dengan menggunakan uji t dan lalu baru dilihat penafsiran dari indeks

korelasinya.

Rumus Pearson Product Moment :

Keterangan:

rhitung = koefisien korelasi n = jumlah responden

∑Xi = jumlah skor item ∑Yi = jumlah skor total (item)

r hitung = n(∑XY)-(∑X).(∑Y)√[n.∑X2 – (∑X)2]. [n.∑Y2 –(∑Y)2]

Page 61: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Rumus: uji t

Keterangan:

thitung = nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil r hitung

n = jumlah responden

Untuk tabel tα = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2)

Jika nilai t hitung > t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika nilai t

hitungnya < t tabel tidak valid, apabila instrumen valid, maka indeks korelasinya

(r) adalah sebagai berikut:

0,800 – 1,000: sangat tinggi

0,600 – 0,799: tinggi

0,400 – 0,599: cukup tinggi

0,200 – 0,399: rendah

0,000 – 0,199: sangat rendah (tidak valid)

(Alimul, 2007)

Pengujian validitas dengan menggunakan sebanyak 28 sample dengan

menjawab 44 butir pertanyaan. Uji validitas tersebut menunjukkan bahwa semua

soal telah valid dengan t tabel rata-rata 0,600 sehingga peneliti tidak perlu

membuang ataupun memodifikasi kuisioner.

4.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila

fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang

beralinan. Ada 3 prinsip dalam melihat reliabilitas suatu penelitian adalah

stabilitas, ekuivalen dan homogenitas (Nursalam, 2003).

thitung = r√(n-2)√(1- r2)

Page 62: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Teknik pengujian adalah dengan menggunakan koefisien alpha cronbach

sebesar 5%. Pengujian reliabilitas ini menggunakan komputer dengan bantuan

program SPSS Release 15 for windows. Metode yang digunakan adalah metode

Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut:

r11 = k 1- ∑σb2

k -1 σt2

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen ∑σb2 = jumlah varians butir

k = banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal σt2 = varians total

Dengan kriteria apabila koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis atau

apabila nilai alpha >0,444, maka instrumen tersebut dinyatakan reliable/handal.

(Alimul, 2007).

Pengujian reliabilitas pada kuisioner pola asuh dengan jumlah sample 28

orang dan jumlah soal 44 butir . Kuisioner pola asuh terdiri dari 24 butir

menunjukkan nila alpha 0,951. Sedangkan kemandirian belajar terdiri dari 20

butir menunjukkan nilai alpha 0,983 sehingga pertanyaan dalam kuisioner

tersebut reliabel.

4.7 Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin

terlebih dahulu kepada pihak terkait di SMA “Taruna Dra Zulaeha” Leces

Probolinggo. Kemudian melakukan observasi langsung pada objek yang akan

diteliti dengan menekankan pada masalah – masalah etik sebagai berikut:

4.7.1 Lembar Pernyataan dan Persetujuan menjadi Responden (Informed

Consent)

Page 63: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Responden yang memenuhi kriteria inklusi diberi lembar informed

consent disertai identitas peneliti, judul penelitian, dan manfaat penelitian.

Responden diminta mencantumkan tanda tangan di lembar tersebut dengan

terlebih dahulu diberikan waktu untuk membaca isi lembaran tersebut. Jika

subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak–

hak responden (Alimul, 2007).

4.7.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data, tapi lembar tersebut diberi

inisial dan nomor atau kode tertentu (Alimul, 2007).

4.7.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden akan

dijamin oleh peneliti. Data tersebut hanya akan disajikan atau dilaporkan kepada

yang berhubungan dengan penelitian ini (Alimul, 2007).

4.8 Jadwal Penelitian

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Waktu dalam bulan

Agust Sept Okt Nov Des

1 Persiapan/Bimbingan X X X    

2 Pelaksanaan/Pengumpulan Data       X  

3 Pengolahan data (Analisa Data)       X  

4 Penulisan Laporan       X X

5 Seminar/Ujian         X

Page 64: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Pengambilan data penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh

orang tua dengan tingkat kemandirian belajar melalui lembar pengumpulan data

berupa kuesioner yang diberikan kepada siswa kelas X SMA “Taruna Dra

Zulaeha”. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi sesuai sampel yang telah

ditetapkan berjumlah 152 siswa dan pengambilan data dalam penelitian

dilakukan selama 1 hari pada tanggal 13 November 2009.

Untuk memudahkan dalam menganalisa hasil penelitian, maka peneliti

menentukan karakteristik sesuai dengan variabel yang diinginkan. Karakteristik

tersebut meliputi karakteristik lokasi penelitian, karakteristik responden, pola

asuh, tingkat kemandirian belajar anak usia remaja disertai analisis hubungan

antara pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian belajar anak usia remaja.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Karakteristik Lokasi Penelitian

“Taruna Dra Zulaeha” merupakan institusi pendidikan swasta yang

menyediakan jenjang pendidikan terlengkap di Kabupaten Probolinggo mulai dari

TK sampai perguruan tinggi. “Taruna Dra Zulaeha” beralamat di Jalan Raya

Leces No 5 A Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo yang didirikan oleh

Yayasan Pendidikan Karyawan PT Kertas leces.

Page 65: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Tahun berdirinya masing-masing jenjang berbeda, SMA “Taruna Dra

Zulaeha” berdiri tahun 1975 dengan mengadopsi segitiga emas pendidikan yang

merangkul orang tua, guru, dan siswa. SMA ini membuka komunikasi agar orang

tua mengetahui perkembangan anak didiknya melalui buku laporan kegiatan

siswa. Selain itu mengenai kapasitas ruang belajar SMA ini terdiri dari 12 kelas

dan masing-masing mampu menampung 40 murid. Jumlah guru yang mengajar

di SMA “Taruna Dra Zulaeha” sebanyak 36 orang guru tetap.

5.1.2 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh karakteristik responden sesuai

dengan: umur, jenis kelamin, urutan anak, kondisi kesehatan, dan pekerjaan

orang tua. Secara rinci dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Berdasarkan gambar 5.1 di atas diperoleh data bahwa frekuensi tertinggi

pada umur 15 th sebanyak 65,13%.

Gambar 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 66: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Berdasarkan gambar 5.2 di atas diperoleh data bahwa frekuensi tertinggi

pada perempuan sebanyak 55,26%.

Gambar 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Urutan Kelahiran

Berdasarkan gambar 5.3 diperoleh data bahwa frekuensi tertinggi pada

urutan anak sulung sebanyak 51,32%.

Gambar 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Kondisi Kesehatan Anak

Berdasarkan kondisi kesehatan anak diperoleh data bahwa frekuensi

tertinggi pada kondisi tidak sakit sebanyak 100%.

Gambar 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Page 67: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Berdasarkan gambar 5.5 diperoleh data bahwa frekwensi tertinggi pada

pekerjaan sebagai karyawan PT Kertas Leces sebanyak 50,66 %.

5.2 Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan uji statistik,

maka harus diketahui sebaran data, yaitu distribusi normal atau tidak. Untuk

menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal atau tidak

maka digunakan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap masing-masing variabel.

Berdasarkan pengujian normalitas data pada kedua variabel dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada derajat kebebasan sebesar 152,

terlihat bahwa kedua variabel pola asuh orang tua maupun kemandirian belajar

yang akan diuji menunjukkan p (value) = 0.000 yang lebih kecil dari alpha 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel tersebut tidak menyebar

mengikuti sebaran normal.

Adapun langkah untuk mengetahui korelasi antara pola asuh orang tua

dengan tingkat kemandirian belajar, analisis data statistik yang digunakan adalah

uji korelasi Spearman Rank dengan menggunakan sistem Statistical Product and

Service Solution (SPSS) Release 15 for Windows dengan tingkat signifikansi α <

0,05.

5.2.1 Analisis Data untuk Pola Asuh

Gambar 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pola Asuh

Page 68: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Berdasarkan gambar 5.6 diatas diperoleh data bahwa frekuensi tertinggi

pada jenis pola asuh demokratis sebanyak 58,55%.

5.2.2 Analisis Data untuk Tingkat Kemandirian Siswa dalam Belajar

Gambar 5.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Kemandirian Siswa dalam Belajar

Berdasarkan gambar 5.7 di atas diperoleh data bahwa frekuensi tertinggi

pada kategori mandiri sebanyak 47,37 %.

5.2.3 Analisis Hubungan Jenis Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat

Kemandirian Siswa dalam Belajar

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis pola asuh orang tua dengan tingkat

kemandirian siswa dalam belajar

Cross tabulasi Pola asuh orangtua Tingkat Kemandirian dalam Belajar

     

Tingkat kemandirian

TotalKurang mandiri

Cukup mandiri

Mandiri

Pola asuh orang tua

Permisif 

Frekuensi 0 29 3 32Persentase 0% 90,625% 9,375% 21,053 %

Otoriter 

Frekuensi 19 8 4 31Persentase 61,29% 25,80% 12,90% 20,39 %

Demokratis 

Frekuensi 2 22 65 89

Persentase 2,247% 24,72% 73,034% 58,55 %

Total 

  

Frekuensi 21 59 72 152Persentase 13,82% 38,82% 47,37% 100 %

Sumber : data primer

Page 69: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Berdasarkan tabel 5.1 di atas di peroleh data bahwa frekuensi tertinggi

jenis pola asuh orang tua adalah jenis pola asuh demokratis sebanyak 89 orang.

Pada penerapan pola asuh demokratis diperoleh 65 siswa memiliki kemandirian

belajar yang mandiri. Disamping itu terdapat 22 siswa yang cukup mandiri dan 2

siswa kurang mandiri dalam belajar.

Dari data di atas kemudian dicari hubungan antara pola asuh orang tua

dengan tingkat kemandirian belajar anak usia remaja dengan menggunakan

korelasi Spearman Rank. Namun sebelumnya perlu diadakan uji normalitas

Diperoleh nilai koefisien korelasi positif sebesar 0,661, artinya bahwa korelasinya

kuat dan semakin responden menunjukkan ke arah pola asuh yang positif

(demokrasi), maka anak akan menunjukkan kemampuan dalam belajar. Nilai

korelasi Spearman Rank ini memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 (p<0.05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian belajar anak usia remaja.

Adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat

kemandirian belajar anak usia remaja dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua

dengan Tingkat Kemandirian Siswa dalam Belajar

Page 70: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Berdasarkan gambar 5.8 dapat diketahui bahwa sikap mandiri siswa pada

pola asuh demokratis lebih tinggi daripada pola asuh permisif dan otoriter.

Sedangkan sikap mandiri pada pola asuh otoriter lebih tinggi daripada permisif.

Sikap cukup mandiri siswa pada pola asuh permisif lebih tinggi diantara

demokratis dan otoriter. Sedangkan sikap cukup mandiri pada pola asuh

demokratis lebih tinggi daripada otoriter. Sikap kurang mandiri pada pola asuh

otoriter lebih tinggi daripada demokratis. Sedangkan sikap kurang mandiri pada

pola asuh permisif tidak dapat terdeteksi dikarenakan tidak adanya responden

yang masuk dalam kategori kurang mandiri.

Penerapan pola asuh demokratis cenderung membuat anak lebih mandiri

dalam belajar. Sedangkan semakin ke arah pola asuh otoriter maka anak

cenderung kurang mandiri dalam proses belajar karena anak terlalu banyak

aturan dalam keluarga dan pola asuh permisif akan mendidik anak cenderung

cukup mandiri.

Page 71: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan gambar 5.1 di atas diperoleh data bahwa frekuensi tertinggi

pada umur 15 th sebanyak 65,13%. Menurut Erikson umur ini merupakan masa

remaja awal (adolescence) ditandai adanya kecenderungan pencarian identitas

diri dan kebingungan dengan identitasnya, sehingga peran orang tua juga

memiliki pengaruh penting dalam membantu anak mengatasi kebingungan

peran.

Berdasarkan gambar 5.2 diatas diperoleh data bahwa frekuensi tertinggi

pada perempuan sebanyak 55,26%. Sedangkan berdasarkan gambar 5.3 urutan

kelahiran anak diperoleh frekuensi tertinggi pada urutan anak sulung sebanyak

51,32%. Menurut Wijayanti (2007), orang tua menempatkan posisi anak paling

besar (anak sulung) sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap adiknya.

Anak sulung cenderung melindungi anggota keluarga yang muda. Anak tengah

biasanya lebih bersikap demokrasi dalam menghadapi masalah, sedangkan yang

bungsu cenderung tergantung dengan keputusan anak sulung dan meminta

bantuan orang lain. Adanya pemahaman dari anak sulung tentang kehadiran

adik baru yang memerlukan perhatian orang tuanya, dapat memotivasi anak

sulung untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan sebagian lagi dengan

meminta bantuan orang tua sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian

orang tua.

Page 72: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Berdasarkan gambar 5.4 dia atas diperoleh data bahwa frekuensi tertinggi

pada kondisi tidak sakit sebanyak 100%. Kondisi kesehatan ini yang nantinya

akan mempengaruhi terhadap kejujuran jawaban dan siswa mampu berpikir lebih

optimal dalam menjawab. Sehingga hasil penelitian bisa sesuai dengan yang

diharapkan oleh peneliti.

Berdasarkan gambar 5.5 diatas diperoleh bahwa frekwensi tertinggi pada

pekerjaan sebagai karyawan PT Kertas Leces sebanyak 50,66 %. Hal ini akan

menandakan tingkat pendidikan orang tua sudah baik sehingga akan

mempengaruhi dalam penerapan pola asuh dalam keluarga.

6.2 Pola Asuh Orang Tua

Berdasarkan gambar 5.6 hasil tabulasi data dari bab V diperoleh data

sebanyak 89 responden menggunakan pola asuh demokratis (58,55%), 32

responden menggunakan pola asuh permisif (21,05%), dan 31 responden

menggunakan pola asuh otoriter (20,39%). Apabila dilihat jenis pola asuh dengan

frekuensi tertinggi terdapat pada jenis pola asuh demokratis.

Remaja yang di asuh oleh orang tua yang demokratis lebih mampu

menyelesaikan masalahnya dengan baik karena didalam keluarga yang

demokratis, orang tua mampu menjadi model yang baik bagi remaja. Remaja

dilibatkan dan dilatih bagaimana menggunakan pemecahan masalah untuk

menetapkan aturan-aturan keluarga, merencanakan kegiatan dirumah serta

memecahkan semua konflik sehingga para remaja mempunyai pengalaman

apabila orang tua tidak lagi menjadi pemberi penyelesaian dan pembuat

keputusan.

Selain itu pola asuh orang tua menurut Edwards juga dipengaruhi oleh

temperamen, karakteristik biologis, tingkat pendidikan, stress keluarga, pengaruh

Page 73: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

dari luar keluarga. Kelima faktor diatas tentunya melengkapi dalam penerapan

pola asuh dalam suatu keluarga. Pengaruh yang besar juga dari pengalaman

dan lingkungan dimana tinggal ataupun bekerja. Menurut penelitian kebanyakan

dari responden berada dalam kalangan keluarga yang tingkat pendidikan cukup,

hal ini dapat terlihat dari pekerjaan orang tuanya yang mayoritas bekerja di pabrik

Kertas Leces.

6.3 Tingkat Kemandirian Belajar

Berdasarkan tabel 5.7 tingkat kemandirian belajar siswa remaja diperoleh

hasil sebanyak 72 responden menyatakan mandiri (47,37%), 59 responden

menyatakan cukup mandiri (38,82%), 21 responden menyatakan kurang mandiri

(13,82%). Prosentase tertinggi siswa menyatakan mandiri dalam belajar. Hal ini

juga didukung oleh prosentase terbanyak dalam responden adalah anak sulung.

Anak sulung yang memiliki tanggung jawab yang besar dalam pengambilan

keputusan dan keterlibatan dalam menyelesaikan masalah.

Kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang didorong oleh kemauan

sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri tanpa bantuan orang lain serta

mampu mempertanggungjawabkan tindakannya. Seorang siswa dapat dikatakan

telah mampu mandiri dalam belajar dilihat dari bagaimana ia memulai belajarnya,

mengatur waktu dalam belajar sendiri melakukan belajar dengan cara dan teknik

sesuai dengan kemampuan sendiri, mampu mengetahui kekurangan diri sendiri,

serta tidak bergantung pada orang lain. .

Kemandirian seseorang dalam belajar ini sebenarnya tidak terlepas dari

pengaruh eksternal maupun internal. Pola asuh orang tua ini termasuk poin

penting yang ada pada pengaruh eksternal dalam lingkungan keluarga. Pola

asuh orang tua di sini memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk

Page 74: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

kemandirian anak, karena dalam pola asuh orang tua akan terkait dengan

kebiasaan, disiplin, dan rasa percaya diri yang ditanamkan orang tua kepada

anak dalam kehidupan sehari-hari. Selain memberi kesempatan pada remaja,

pemberian kepercayaan dan tanggung jawab pada remaja, juga sangat

membantu memperlancar kemandirian.

6.4 Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Kemandirian

Belajar Remaja

Seperti kita ketahui lingkungan paling dekat dengan anak dan tempat

dimana anak berinteraksi pertama kali adalah lingkungan keluarga. Terdapat

banyak faktor dalam keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan anak.

Salah satu faktor tersebut adalah pola asuh orang tua yang diterapkan pada

anaknya. Selama proses penerapan pola asuh ini orang tua tidak lepas dari yang

namanya aturan, pengakuan kemampuan anak, hukuman, dan pujian. Sehingga

berdasarkan analisis dengan menggunakan rumus korelasi Spearman Rank

diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua

dengan tingkat kemandirian belajar anak usia remaja.

Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan data responden yang menggunakan

pola asuh demokratis mempunyai tingkat kemandirian mandiri yang dinyatakan

sebanyak 65 responden (73,034%), cukup mandiri sebanyak 22 responden

(24,72%) dan kurang mandiri sebanyak 2 orang (2,247%).

Pada siswa yang diasuh dengan pola asuh demokratis ini menunjukkan

bahwa sikap siswa lebih dapat bertanggung jawab terhadap dirinya berkaitan

tugas belajar yang dibebankan kepadanya. Hal tersebut didukung oleh

pernyataan Chabib Thoha bahwa dalam pola asuh demokratis ditandai dengan

adanya pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak, dan anak diberi

Page 75: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

kesempatan untuk mengembangkan kontrol internalnya sehingga sedikit demi

sedikit berlatih untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri.

Pola asuh dengan memberikan kebebasan yang bertanggung jawab inilah,

menyebabkan siswa lebih percaya dan lebih terbuka, mudah bekerjasama

sehingga anak akan cenderung lebih mandiri, tegas terhadap diri sendiri, dan

memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri.

Penerapan pola asuh demokratis tersebut, anak juga lebih mampu

mengontrol dan mengarahkan emosinya. Mereka dapat lebih memahami

kebiasaaan temannya dan bekerjasama dengan orang lain. Hal tersebut

diperkuat oleh pendapat Tembong Prasetyo bahwa sikap-sikap tersebut akan

mampu mendorong anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajarnya secara

bertanggung jawab dan mandiri dalam upaya mendapatkan hasil belajar yang

terbaik.

Perilaku orang tua yang menggunakan pola asuh demokrasi lebih

menunjukkan adanya kasih sayang, disertai aturan-aturan dengan menetapkan

batasan dan kontrol yang mendukung anak pada tindakan konstruktif sehingga

tercipta kemandirian pada remaja. Orang tua yang menerapkan pola asuh

demokrasi berusaha menyeimbangkan adanya dukungan keluarga dan

bimbingan, sehingga diharapkan remaja akan mampu menerima tanggung

jawab, mematuhi batasan-batasan yang rasional, dan bersikap baik sesuai

dengan kondisi dan usia anak.

Apabila seorang remaja melakukan kesalahan, maka orang tua dengan

pola asuh ini akan lebih menekankan pada masukan berupa umpan balik yang

positif dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan anak usia remaja.

Meskipun pada umumnya keputusan akhir pada hal-hal yang bersifat penting

tetap menjadi wewenang dan hak orang tua. Namun, seiring perkembangan

Page 76: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

remaja, orang tua memperbolehkan remaja untuk membuat keputusan sendiri

dalam hal kemandiriannya disertai bimbingan demi kebaikannya.

Pola asuh otoriter mempunyai tingkat kemandirian kurang yang

dinyatakan sebanyak 19 orang (61,29%), cukup mandiri sebanyak 8 responden

(25,80%) dan mandiri sebanyak 4 responden (12,90%). Berbeda dengan gaya

otoriter, anak cenderung memiliki kedisiplinan dan kepatuhan yang semu.

Sebuah keluarga bila orang tua lebih cenderung memaksakan kehendaknya,

dengan menerapkan aturan-aturan yang sifatnya kaku. Sikap-sikap tersebut

dalam waktu lama akan menjadi sifat yang akan dibawanya, seringkali memaksa

anak untuk berperilaku seperti dirinya (orang tua).

Di dalam pergaulan, muncul perilaku anak yang cukup ekstrem. Anak

cenderung menjauhkan diri dari lingkungan (menarik diri secara sosial). Hal

tersebut diperkuat oleh pendapat G. Tembong Prasetyo yang mengetahui bahwa

ada pengaruh yang berbeda terhadap perilaku yang muncul pada anak. Jika

anak laki-laki dengan pola pengasuhan otoriter sangat mungkin memiliki resiko

berperilaku anti sosial dan anak perempuan cenderung menjadi tergantung

(dependent) pada orang tua.

Pada pola asuh otoriter yang cenderung memaksakan kehendaknya

akhirnya sulit menciptakan kreativitas, menjadi penakut dan tidak percaya diri.

Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Siti Rahayu H dalam Chabib Toha yang

menambahkan bahwa pola asuh otoriter pada akhirnya membuat anak kurang

mandiri, karena segala sesuatunya orang tua memegang kendali (yang

mengatur).

Pola asuh otoriter lebih menekankan batasan dan larangan diatas respon

positif. Orang tua otoriter menuntut keteraturan, sikap yang sesuai dengan

tuntutan masyarakat dan menekankan kepatuhan pada otoritas. Pada umumnya

Page 77: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

orang tua otoriter tidak selalu bersikap dingin dan tidak responsif, tetapi lebih

banyak menuntut dan kurang bersikap positif dan mencintai anaknya.

Meskipun anak dengan pola asuh otoriter tidak mampu mengekspresikan

perasaannya secara terbuka, tetapi anak dapat menunjukkan penolakan

terhadap aturan yang dibuat oleh orang tua. Ketika anak menolak, maka orang

tua akan lebih menuntut lagi. Pada akhirnya orang tua menerapkan hukuman

yang keras pada anak secara psikologis dapat merugikan orang tua, anak dan

hubungan antara keduanya.

Pola asuh permisif mempunyai tingkat kemandirian cukup yang dinyatakan

sebanyak 29 responden (90,625%) dan mandiri sebanyak 3 orang (9,375%).

Pada pola asuh permisif yang ditandai dengan cara orang tua mendidik anak

secara bebas, kontrol orang tua terhadap anak sangat lemah, juga tidak

memberikan bimbingan yang cukup berarti bagi anaknya (Chabib Thoha, 1996).

Pernyataan tersebut di atas didukung oleh Agoes Dariyo yang menyatakan

bahwa apa yang diberlakukan oleh anak diperbolehkan orang tua, orang tua

menuruti segala kemauan anak, dari sisi negatif lain, anak kurang disiplin. Hal

tersebut memungkinkan kemandirian siswa dalam belajar cukup mandiri. Namun,

bila anak mampu menggunakan kebebasan tersebut secara bertanggung jawab,

maka anak akan menjadi seorang yang mandiri.

Pada penerapan pola asuh permisif tidak ditemukan adanya tuntutan dan

kontrol dari orang tua secara berlebihan terhadap anak. Disamping tingkat

kemandirian yang ditunjukkan anak pada pola asuh ini cukup, tetapi akibat lain

yang dapat diterima anak diantaranya anak tidak pernah belajar mengontrol diri,

selalu menuntut orang lain menuruti keinginannya dan tidak berusaha belajar

menghormati orang lain. Anak menjadi cenderung mendominasi orang lain,

sehingga dalam berinteraksi sosial anak mengalami kesulitan

Page 78: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

6.5 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang terkait dengan

instrumen atau metode yang digunakan dan faktor feabilitas.

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup langsung. Keterbatasan

dari kuesioner ini adalah :

1. Jika informasi instrumen tidak jelas, maka peserta tidak berespon secara

tepat dan interpretasi yang diberikan tidak akurat.

2. Walaupun dibuat anonym, kadang-kadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak benar atau tidak jujur.

3. Pengisian kuisioner hanya oleh satu pihak yaitu anak sedangkan orang

tua tidak, sehingga tidak bisa mengetahui keakuratan jawaban dari sudut

pandang yang berbeda.

4. Pertanyaan yang tidak sama pada masing-masing dimensi pola asuh

memerlukan kemampuan peneliti untuk menginterpretasi hasil yang

diperoleh dengan tepat dan benar.

Pada faktor feabilitas juga mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:

pertama keterbatasan waktu dan biaya. Kedua karena menggunakan desain

cross sectional maka pola asuh dan tingkat kemandirian dalam pemenuhan

kebutuhan sehari-hari diketahui pada saat ini saja.

Page 79: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

tentang hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian belajar anak

usia remaja sebagai berikut:

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan data yang ada didapatkan hasil sebanyak 89 responden

menggunakan pola asuh demokratis (58,55%), 32 responden

menggunakan pola asuh permisif (21,05%), dan 31 responden

menggunakan pola asuh otoriter (20,39%).

2. Berdasarkan data yang ada didapatkan hasil sebanyak 72 responden

menyatakan mandiri (47,37%), 59 responden menyatakan cukup mandiri

(38,82%), 21 responden menyatakan kurang mandiri (13,82%).

3. Terdapat hubungan positif kuat antara pola asuh orangtua dengan tingkat

kemandirian belajar anak usia remaja dengan nilai koefisien korelasi positif

sebesar 0,661, artinya semakin responden menunjukkan ke arah pola asuh

yang positif (demokrasi), maka anak akan menunjukkan kemampuan

dalam belajar.

Page 80: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

7.2 Saran

7.2.1 Untuk Penelitian

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengubah atau

menambah variabel yang akan diteliti berdasarkan faktor-faktor lain

yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menambah sasaran

responden penelitian, tidak hanya dari pihak anak tetapi juga dari

sudut pandang orang tua

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan waktu yang agak lama

dan tidak hanya dengan instrumen kuisioner tetapi dengan

wawancara pada responden yang terlibat

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai jenis pola asuh

dihubungkan dengan tingkat kemandirian selain belajar, misalnya

kecerdasan intelektual, prestasi dll

7.2.2 Untuk Profesi

Diharapkan informasi ini dapat meningkatkan kemampuan perawat

dalam praktik pelayanan keperawatan pediatric dan comunitas

sebagai bentuk pelayanan yang holistik dan komprehensif dalam

rangka peningkatan mutu pelayanan.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar

pemikiran dan pengembangan konsep keperawatan yang

berhubungan dengan tahap proses tumbuh kembang anak usia

remaja.

Mengingat adanya hubungan antara pola asuh dengan tingkat

kemandirian diharapkan informasi ini dapat lebih meningkatkan

Page 81: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

perawat dalam memberikan advokasi mengenai pola asuh yang tepat

kepada keluarga, sehingga masa depan anak akan lebih baik

7.2.3 Untuk Institusi

Hendaknya institusi pendidikan yang terkait mampu mengadakan

suatu komunikasi dua arah antara pihak sekolah dan orang tua dalam

memantau tumbuh kembang anak dalam bentuk bimbingan

konseling.

Page 82: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

Ali, Mohammad & Mohammad Asrori. 2004. Psikologi Remaja (PerkembanganPeserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara.

Anisa, Siti. 2005. Kontribusi Pola Asuh orang Tua terhadap Kemandirian Siswa Kelas II SMA Negeri 1 Balapulang Kabupaten tegal Tahun Pelajaran 2004/2005. Tugas Akhir. Diterbitkan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri, Semarang.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Basri, Hasan. 2000. Remaja Berkualitas (Problematika Remaja dan Solusinya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Edwards, C. Drew. Ketika Anak Sulit diatur : panduan bagi orang tua untuk mengubah masalah perilaku anak. Cetakan ke-2. Kaifa. Bandung.

Gunarsa, S & Y. Gunarsa. 1983. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Havighurts, R. J. A. Cross Cultural View, dalam Adams, J. F. (ed) Understanding Adolescence Currents Developments in Adilescent Psyichilogy. Boston: Allyn & Bacon, Inc.

Hurlock, Elizabeth B. 1997. Perkembangan Anak Jilid 1, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elizabeth B. 1997. Perkembangan Anak Jilid 2, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W., 2001. Life Span Development - Perkembangan masa Hidup, alih bahasa Ahmad Chusairi, Jakarta: Erlangga.

Page 83: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju.

Musdalifah, M.Si. 2007. Perkembangan Sosial Remaja dalam Kemandirian (Studi Kasus Hambatan Psikologis Dependensi terhadap Orang Tua), vol 4 Juli. Jogjakarta.

Mu’tadin, Z. 2002. Mengembangkan Ketrampilan Sosial Pada Remaja. http : www.google.com, file:// e.psikolog i. Diakses tanggal 12 Agustus 2009.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Prasetya, G. Tembong. 2003. Pola Pengasuhan Ideal. Jakarta: Elex MediaKomputindo.

Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. 2008. Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill.

Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13, Edisi 1. Jogjakarta: CV ANDI OFFSET.

Schaefer, Charles. 1994. Mempengaruhi Bagaimana Anak (Alih Bahasa oleh R. Tarman Sirait dan Cony Semiawan). Semarang: Dahara Prize.

Soeparno, Suhaenah. 2000. Membangun Kompetisi Belajar. Jakarta: Pustaka pelajar.

Spungin, Pat & Victoria Richardson. 2002. The Parentalk Guide to Brothers & Sisters. Ag Budhi Satrio (Editor). 2007. Kiat Mengatasi Persaingan Kakak Adik, Ellen Hanafi (Penterjemah), Andi, Yogyakarta, hal 11 - 22.

Surya, Hendra. 2003. Kiat mengajak Anak Belajar dan Berprestasi. Jakarta : PT Gramedia.

Tarmudji, Tarsis. 2004. Penelitian Tentang “Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Agresivitas Remaja”. http://www.Dep.Dik.Nas/Go.Id . Diakses pada tanggal 18 Agustus 2009.

Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta : Pustaka pelajar (IKAPI).

Wijayanti, MM. 2007. Anakku, Anakmu, Anak kita (Mendidik dan Merawat Anak dengan Bijak), Sahabat Setia, Yogyakarta, hal 8 – 18.

Yusuf, Syamsu L.N. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 84: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Lampiran 1. Lembar Pemberitahuan

PEMBERITAHUAN

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir, saya yang bertanda tangan di

bawah ini :

Nama : Rahmawati Maulidia

Alamat : Jl. Bendungan Sutami No: 5 Malang

Fakultas : Kedokteran Jurusan Keperawatan Universitas Brawijaya

Malang

Mohon bantuan kepada siswa kelas X SMA ”Taruna Dra Zulaeha” Kecamatan

Leces Kabupaten Probolinggo untuk mengisi kuesioner, demikian saya ucapkan

terima kasih.

Malang, 13 November 2009

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Taruna Dra Zulaeha Peneliti

(...........................) (Rahmawati Maulidia)

Page 85: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Lampiran 2. Lembar Permohonan Persetujuan Penelitian

LEMBAR PERMOHONAN PERSETUJUAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Jurusan Keperawatan Universitas Brawijaya Malang :

Nama : Rahmawati MaulidiaNIM : 0610720039Alamat : Jln Bendungan Sutami No 05 Malang

Dengan ini saya mengadakan penelitian dengan judul Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Kemandirian Belajar Remaja Siswa Kelas X SMA ”Taruna Dra Zulaeha” Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo Tahun Ajaran 2009/2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian belajar anak usia remaja.

Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan rujukan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga terutama orangtua dan masyarakat dalam menerapkan pola asuh yang tepat serta melatih kemandirian dalam belajar seorang anak remaja.

Prosedur pengambilan sampel adalah cara menyebarkan kuesioner pada siswa yang menjadi sampel dan bersedia menjadi responden serta menandatangani informed consent dan selanjutnya meminta mengisi kuesioner yang memerlukan waktu 15-20 menit.

Penelitian ini tidak mengakibatkan hal-hal yang membahayakan bagi responden yang bersangkutan. Informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu keperawatan serta tidak dipergunakan untuk maksud lain.

Apabila saudara/i bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, maka saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang disertakan bersama surat ini, namun bila tidak berkenan, maka peneliti menghormati keputusan tersebut dan tidak ada sangsi apapun atau anda tidak akan kehilangan hak-hak anda.

Atas partisipasi saudara/i saya ucapkan terima kasih.

Malang, 13 November 2009

Page 86: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Peneliti

(Rahmawati Maulidia)

NB : Dikumpulkan langsung(Tgl 13 November 2009 )

Lampiran 3. Surat Persetujuan Sebagai Subjek Penelitian

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,Identitas siswa:

Umur :...................................................................................Jenis kelamin :...................................................................................Anak ke :...................................................................................Apakah anda sakit?Jika ya, tuliskan sakit apa :................................................................................No responden :...................................................................................Saya telah mendapatkan penjelasan dengan baik mengenai tujuan dan

manfaat penelitian yang berjudul ”Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Kemandirian Belajar Remaja Siswa Kelas X SMA ’Taruna Dra Zulaeha’ Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo Tahun Ajaran 2009/2010”

Saya mengerti bahwa saya akan diminta untuk mengisi kuesioner dan menjawab pertanyaan tentang perasaan dan harapan saya, yang memerlukan waktu 15-20 menit. Saya mengerti bahwa resiko yang akan terjadi dari penelitian ini tidak ada. Apabila ada pertanyaan yang menimbulkan respon emosional, maka penelitian ini akan dihentikan dan peneliti akan memberi dukungan.

Saya mengerti bahwa saya berhak menolak untuk berperan serta dalam penelitian ini atau mengundurkan diri dari penelitian setiap saat tanpa adanya sanksi atau kehilangan hak-hak saya.

Saya telah diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai penelitian ini atau mengenai peran serta saya dalam penelitian ini, dan telah dijawab serta dijelaskan secara memuaskan. Saya secara sukarela dan sadar bersedia berperan serta dalam penelitian ini dengan menandatangani surat persetujuan menjadi responden atau subjek penelitian.

Malang, 13 November 2009 Peneliti Tanda Tangan Responden

Page 87: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

(Rahmawati Maulidia) (........................................)

Tanda Tangan Saksi

(...............................)

Lampiran 4. Pengantar Kuisioner

PENGANTAR KUESIONER

Judul penelitian : “Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat

Kemandirian Belajar Remaja Siswa Kelas X SMA ”Taruna Dra

Zulaeha” Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo Tahun

Ajaran 2009/2010”

Peneliti : Rahmawati Maulidia

Pembimbing : I. dr. Soemardini, MPd

II. Ns. Dian Susmarini, S.Kep, MN

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Semester VII pada Jurusan Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Dalam rangka untuk menyelesaikan

Tugas Akhir, saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

antara Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Kemandirian Belajar Remaja Siswa

Kelas X SMA ”Taruna Dra Zulaeha” Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo

Tahun Ajaran 2009/2010”.

Saya berkeyakinan bahwa penelitian ini memiliki manfaat yang luas, baik

bagi mahasiswa, pengajar, maupun institusi pendidikan ilmu keperawatan dalam

mencetak calon tenaga yang berkompetensi dalam bidang ilmu keperawatan.

Apabila anda bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini, saya

persilakan menandatangani persetujuan untuk menjadi subjek penelitian.

Atas kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Malang, 05 November 2009

Page 88: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Mengetahui Peneliti,

Pembimbing I/II

dr Soemardini, M.Pd Rahmawati Maulidia

NIP. 19460307 197903 2 001 NIM. 0610720039

Page 89: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Lampiran 5. Kisi-Kisi Kuisioner

Pola Asuh Orang Tua

Kemandirian Belajar

No Pola asuh Kisi2 Pertanyaan No pertanyaan

Jumlah

1 Otoriter orang tua menerapkan peraturan yang ketat dan dipatuhi oleh anak

1,2 2

tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat

3,4 2

berorientasi pada hukuman(fisik maupun verbal)

5,6 2

orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian

7,8 2

82 Demokratis orang tua membimbing

dan mengarahkan tanpa memaksakan kehendak kepada anak

9,10 2

adanya kesempatan kepada anak untuk berpendapat

11,12 2

hukuman diberikan kepada perilaku salah

13,14 2

memberi pujian dan atau hadiah kepada perilaku yang benar

15,16 2

83 Permisif memberi kebebasan

kepada anak tanpa ada batasan dan aturan dari orang tua

17,18 2

anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak berperilaku sosial baik

19,20 2

anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar peraturan

21,22 2

orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan anak sehari-hari

23,24 2

8

Page 90: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

No Aspek Kisi2 Pertanyaan No pertanyaan

Jumlah

1 Intelektual percaya diri dengan kemampuan kognitifnya

1,2 2

mampu mengerjakan sendiri tugas-tugasnya dalam belajar

3,4 2

memiliki ketrampilan belajar secara mandiri

5,6,7 3

2 Sosial mempunyai kesediaan untuk membantu teman dalam belajar dan memiliki hubungan yang baik dengan teman

8,9 2

belajar untuk tidak bergantung dengan teman

10,11 2

3 Emosi memiliki motivasi belajar yang tinggi, bertanggung jawab terhadap peranannya sebagai pelajar

12,13 2

mampu menyikapi masalah-masalah belajarnya secara positif

14,15,16 3

tidak mudah putus asa terhadap kesulitan belajar yang muncul

17 1

4 Ekonomi memiliki kemauan untuk tetap belajar walaupun kemampuan ekonomi terbatas

18 1

mampu mengatur keuangan dengan baik

19 1

mampu memanfaatkan sarana dan prasarana belajar dengan benar

20 1

Lampiran 6. Kuisioner

Page 91: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

KUISIONERLEMBAR KUISIONER

POLA ASUH ORANG TUA

A. Identitas RespondenNo Urut : .........................................(diisi peneliti).Jenis Kelamin : ............................................................Umur : .............................................................Pekerjaan Orang Tua : .............................................................Tgl Pengambilan Data : .............................................................

B. Petunjuk Pengisian :1. Berilah tanda checklist (√) pada kolom (Ya/Tidak) yang sesuai dengan

pilihan anda.2. Jawaban yang dipilih hanya satu jawaban.3. Jawaban ditulis sendiri dan tidak boleh diwakilkan

C. Soal

No Pertanyaan Ya Tidak1 Apakah orang tua anda mengatur segala kegiatan

yang anda lakukan2 Apakah orang tua anda menetapkan aturan-aturan

di rumah yang harus dipatuhi, tanpa merundingkan dulu dengan anda

3 Apakah ketika orang tua anda sedang berbicara, hampir tidak ada kesempatan bagi anda untuk mengemukakan ide ataupun saran

4 Apakah orang tua anda tidak pernah mempertimbangkan ide ataupun saran yang anda sampaikan

5 Dalam mendisiplinkan anda, apakah orang tua anda menggunakan sanksi berupa hukuman fisik

6 Apakah orang tua anda sering kali mengekspresikan rasa marahnya kepada anda

7 Apakah jika anda memperoleh prestasi, orang tua anda tidak pernah memberi hadiah

8 Apakah jika anda mendapat nilai bagus, orang tua tidak pernah memberikan pujian apapun

9 Apakah orang tua mempertimbangkan harapan dan pendapat anda ketika membuat keputusan– keputusan

10 Apakah orang tua anda tidak mengharuskan anda mengikuti jadwal kegiatan sehari-hari yang telah mereka buat

11 Apakah orang tua anda menghadapi sikap anda

Page 92: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

yang kurang baik secara langsung dan membicarakan tentang kesalahannya dengan kata-kata yang mudah dimengerti oleh anda

12 Apakah orang tua sangat menghargai kebebasan anda dalam mengekspresikan harapan-harapan dan keinginan anda

13 Apakah orang tua anda memberikan hukuman yang sesuai dengan kesalahan yang anda lakukan

14 Apakah orang tua anda akan memberikan hukuman, jika anda tidak melaksanakan nasehatnya

15 Apakah orang tua anda selalu memberi hadiah, setelah anda menerima raport meskipun nilainya cukup

16 Apakah orang tua anda selalu memberi pujian, ketika anda mampu menyelesaikan segala pekerjaan di rumah dengan baik

17 Apakah orang tua sering mengikuti kemauan anda tanpa memikirkan akibat dari kemauan anda terlebih dahulu

18 Apakah orang tua tidak pernah membatasi waktu bermain anda di rumah maupun diluar rumah

19 Apakah orang tua tidak pernah memberi pujian, meski anda pernah berbuat baik kepada orang lain atau telah membantu teman yang mengalami kesusahan

20 Apakah anda tidak pernah mendapatkan hadiah dari orang tua sekalipun anda berprestasi

21 Apakah orang tua anda mengabaikan sikap anda yang suka membantah perintah orang tua dan mereka menganggap itu sebagai hal yang biasa

22 Apakah orang tua anda tidak pernah marah, meskipun anda mengabaikan tugas yang diberikan kepada anda

23 Apakah orang tua anda tidak pernah menanyakan, alasan mengapa anda terlambat pulang sekolah atau tentang kegiatan yang anda lakukan sehari-hari

24 Apakah orang tua saya tidak pernah memperdulikan, dengan siapa anda berteman

LEMBAR KUISIONER

Page 93: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

KEMANDIRIAN BELAJAR

D. Identitas RespondenNo Urut : ..............................................(diisi peneliti).Jenis Kelamin : ......................................................................Umur : ......................................................................Pekerjaan Orang Tua : ......................................................................Tgl Pengambilan Data : ......................................................................

E. Petunjuk Pengisian :4. Berilah tanda checklist (√) pada kolom (Ya/Tidak) yang sesuai dengan

pilihan anda.5. Jawaban yang dipilih hanya satu jawaban.6. Jawaban ditulis sendiri dan tidak boleh diwakilkan

F. Soal

No Pertanyaan Ya Tidak1 Apakah anda yakin bahwa setiap tugas yang anda

kerjakan adalah benar 2 Apakah anda percaya pada kemampuan anda sendiri

bahwa anda akan berhasil dalam belajar3 Apabila ada soal-soal atau tugas yang sulit, apakah anda

berusaha untuk memecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain

4 Jika ada kesulitan dalam belajar apakah anda mampu mengatasi masalah sendiri

5 Apakah anda belajar secara teratur tidak hanya ketika akan ulangan saja

6 Apakah anda belajar sesuai dengan jadwal yang anda buat

7 Sesudah tes/ulangan, apakah anda mencoba mengulang kembali untuk menjawab tes tersebut di rumah

8 Apakah anda membantu teman anda bila mereka ada kesulitan dalam memahami materi pelajaran

9 Apkah anda selalu meminjam alat tulis menulis atau peralatan belajar lainnya kepada teman anda

10 Apakah anda suka meminjam buku catatan milik teman anda untuk disalin di rumah

11 Apakah anda mengerjakan pekerjaan rumah (PR)/tugas dibantu oleh teman atau kerja kelompok dengan teman anda

12 Apakah anda belajar sendiri tanpa diperintah oleh orang tua

13 Apakah anda berinisiatif sendiri untuk memulai belajar dan mengakhiri belajar anda

14 Apakah anda merasa bahwa semua pelajaran itu

Page 94: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

penting dan ada gunanya15 Meskipun banyak acara di TV yang menarik, apakah

anda tetap belajar16 Ketika teman mengajak untuk jalan-jalan, apakah

andatetap memilih untuk belajar17 Jika materi pelajaran belum anda pahami apakah anda

berusaha mencari buku-buku perpustakaan untuk membantu memahami

18 Apakah anda tetap bersemangat sekolah meskipun orang tua anda tidak mampu membiayai sekolah anda

19 Apakah anda menabung sendiri untuk membeli peralatan sekolah dan buku-buku pelajaran

20 Sebelum belajar, apakah anda menyiapkan buku-buku, alat tulis menulis atau peralatan belajar yang lain yang anda butuhkan

Lampiran 7. Hasil Validitas dan Reliabilitas Kuisioner Pola Asuh Orangtua dan Tingkat Kemandirian dalam Belajar

Page 95: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Reliability Untuk Pola Asuh Orang TuaCase Processing Summary

N %Cases Valid 27 96.4

Excluded(a)

1 3.6

Total 28 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.951 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deletedpertanyaan 1 14.51852 1318.490 .868 .950pertanyaan 2 12.88889 1040.179 .997 .946pertanyaan 3 14.44444 1304.872 .903 .949pertanyaan 4 14.66667 1345.615 .694 .952pertanyaan 5 14.66667 1345.615 .694 .952pertanyaan 6 14.22222 1265.795 .940 .947pertanyaan 7 14.59259 1332.020 .813 .951pertanyaan 8 14.51852 1318.644 .865 .950pertanyaan 9 12.88889 1040.179 .997 .946pertanyaan 10 13.18519 1088.234 .993 .944pertanyaan 11 13.62963 1162.473 .982 .944pertanyaan 12 13.03704 1063.806 .996 .945pertanyaan 13 13.40741 1124.481 .991 .944pertanyaan 14 13.48148 1136.721 .990 .944pertanyaan 15 14.22222 1264.949 .949 .947pertanyaan 16 13.62963 1162.088 .984 .944pertanyaan 17 14.66667 1345.538 .698 .952pertanyaan 18 14.66667 1345.538 .698 .952pertanyaan 19 14.44444 1304.872 .903 .949pertanyaan 20 14.66667 1345.462 .702 .952pertanyaan 21 14.66667 1345.692 .690 .952pertanyaan 22 14.66667 1345.692 .690 .952pertanyaan 23 14.66667 1345.538 .698 .952pertanyaan 24 14.59259 1332.174 .808 .951

Reliability Untuk Kemandirian BelajarCase Processing Summary

Page 96: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

N %Cases Valid 27 96.4

Excluded(a)

1 3.6

Total 28 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.983 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deletedpertnyaan 1 20.7407 2689.199 .962 .983pertanyaan 2 19.4815 2374.490 .998 .982pertnyaan 3 21.1852 2806.849 .812 .985pertanyaan 4 20.9630 2748.268 .920 .984pertanyaan 5 20.4444 2613.256 .979 .982pertayaan 6 20.3704 2594.550 .982 .982pertanyaan 7 20.5926 2650.943 .973 .982pertanyaan 8 19.4815 2374.490 .998 .982pertanyaan 9 21.0370 2768.191 .894 .984pertanyaan 10 20.4444 2614.641 .973 .982pertanyaan 11 20.5926 2652.328 .966 .982pertanyaan 12 19.7778 2446.795 .994 .981pertanyaan 13 19.4815 2374.336 .998 .982pertanyaan 14 19.4815 2374.490 .998 .982pertanyaan 15 20.5185 2632.875 .972 .982pertanyaan 16 20.4444 2613.103 .980 .982pertanyaan 17 20.6667 2670.923 .963 .983pertanyaan 18 19.4074 2356.635 .999 .982pertanyaan 19 20.6667 2672.308 .955 .983pertanyaan 20 19.5556 2392.410 .997 .982

Hasil Validitas

Kemandirian Belajar Pola Asuh Orang TuaP1 Pearson Correlation .435(*) P1 Pearson Correlation .635(**)

Sig. (2-tailed) .021 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P2 Pearson Correlation .654(**) P2 Pearson Correlation .646(**)Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P3 Pearson Correlation .540(**) P3 Pearson Correlation .635(**)Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P4 Pearson Correlation .654(**) P4 Pearson Correlation .642(**)Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000

Page 97: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

N 28 N 28P5 Pearson Correlation .416(*) P5 Pearson Correlation .635(**)

Sig. (2-tailed) .028 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P6 Pearson Correlation .657(**) P6 Pearson Correlation .635(**)Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P7 Pearson Correlation .454(*) P7 Pearson Correlation .778(**)Sig. (2-tailed) .015 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P8 Pearson Correlation .480(**) P8 Pearson Correlation .635(**)Sig. (2-tailed) .010 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P9 Pearson Correlation .630(**) P9 Pearson Correlation .778(**)Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P10 Pearson Correlation .602(**) P10 Pearson Correlation .701(**)Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P11 Pearson Correlation .452(*) P11 Pearson Correlation .635(**)Sig. (2-tailed) .016 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P12 Pearson Correlation .452(*) P12 Pearson Correlation .701(**)Sig. (2-tailed) .016 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P13 Pearson Correlation .657(**) P13 Pearson Correlation .701(**)Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P14 Pearson Correlation .452(*) P14 Pearson Correlation .743(**)Sig. (2-tailed) .016 Sig. (2-tailed) .000N 28 N 28

P15 Pearson Correlation .478(*) P15 Pearson Correlation .646(**)Sig. (2-tailed) .010 Sig. (2-tailed) .635(**)N 28 N .000

P16 Pearson Correlation .459(*) P16 Pearson Correlation 28Sig. (2-tailed) .014 Sig. (2-tailed) .646(**)N 28 N .000

P17 Pearson Correlation .452(*) P17 Pearson Correlation 28Sig. (2-tailed) .016 Sig. (2-tailed) .635(**)N 28 N .000

P18 Pearson Correlation .515(**) P18 Pearson Correlation 28Sig. (2-tailed) .005 Sig. (2-tailed) .642(**)N 28 N .000

P19 Pearson Correlation .630(**) P19 Pearson Correlation 28Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .635(**)N 28 N .000

P20 Pearson Correlation .654(**) P20 Pearson Correlation 28Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .635(**)N 28 N .000

P21 Pearson Correlation 28Sig. (2-tailed) .778(**)N .000

P22 Pearson Correlation 28Sig. (2-tailed) .635(**)N .000

P23 Pearson Correlation 28Sig. (2-tailed) .778(**)N .000

P24 Pearson Correlation 28Sig. (2-tailed) .701(**)N .000

Lampiran 11. Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian dan Memenuhi Ethical Clearance

Page 98: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN DAN

MEMENUHI ETHICAL CLEARANCE

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rahmawati Maulidia

NIM : 0610720039

Jurusan : Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Menyatakan bahwa saya telah melaksanakan proses pengambilan data penelitian sesuai

dengan yang disetujui pembimbing dan telah memperoleh pernyataan kesediaan dan

persetujuan dari responden sebagai sumber data.

Malang, 2009

Pembimbing I Yang membuat pernyataan

dr. Soemardini, MPd Rahmawati MaulidiaNIP. 19460307 197903 2 001 NIM.00610720039

Mengetahui,Tim Etik Penelitian Kesehatan

Koordinator Divisi I (Mahasiswa FKUB)

Prof. Dr. dr. Teguh Wahju Sardjono DTM & H, MSc, SpParKNIP.19520410 198002 1 001

Page 99: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Lampiran 12. Tabulasi Data Hasil Penelitian

Hasil jawaban Kuisioner Pola Asuh

No

Res

pond

en

Karakteristik Responden Jawaban Responden mengenai Pola Asuh

Jmlh

sko

r

skor

mak

s

Ket

eran

gan

Um

ur

Jnis

kla

min

Pke

jaan

Ort

u

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P7

P8

P9

P10

P11

P12

P13

P14

P15

P16

P17

P18

P19

P20

P21

P22

P23

P24

R1 15 L PTKL 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 11 24 DE

R2 16 P PTKL 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 10 24 DE

R3 16 P PTKL 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 24 O

R4 15 L PNS 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 24 O

R5 16 P PTKL 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 8 24 DE

R6 16 L PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R7 14 P TANI 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 24 DE

R8 16 L PTKL 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6 24 DE

R9 15 P PTKL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 13 24 O

R10 16 L PTKL 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 9 24 DE

R11 15 P TANI 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 9 24 DE

R12 15 P PNS 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 11 24 P

R13 15 L PNS 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 13 24 DE

R14 14 P PTKL 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R15 16 L PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 24 DE

R16 15 P PTKL 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 9 24 P

R17 15 L PTKL 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 8 24 P

R18 15 L W 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 24 DE

Page 100: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R19 15 P W 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 10 24 P

R20 15 P PTKL 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10 24 P

R21 15 L PNS 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 11 24 O

R22 15 P PTKL 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 24 P

R23 16 L PTKL 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 11 24 DE

R24 15 P W 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 24 P

R25 16 P PNS 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 12 24 P

R26 16 L W 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 24 O

R27 15 P S 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 24 P

R28 15 P PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 24 DE

R29 16 L S 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 13 24 DE

R30 15 P PNS 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 24 DE

R31 16 L PNS 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 24 DE

R32 14 P W 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 9 24 O

R33 15 P W 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 O

R34 14 P W 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 24 DE

R35 15 P W 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 24 P

R36 16 L W 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 12 24 DE

R37 15 L PTKL 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 24 P

R38 15 P PTKL 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R39 15 L S 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 9 24 DE

R40 16 P S 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9 24 DE

R41 16 P PTKL 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 13 24 O

R42 16 P W 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24 DE

R43 15 P TANI 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 24 DE

R44 15 L PTKL 11 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 20 24 DE

Page 101: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R45 15 P PTKL 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24 DE

R46 15 P PTKL 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 9 24 O

R47 16 P PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 24 DE

R48 16 L TANI 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 10 24 DE

R49 15 L PTKL 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 24 O

R50 16 P PTKL 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12 24 P

R51 15 L PTKL 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 11 24 DE

R52 15 L PTKL 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 13 24 P

R53 15 P PTKL 0 0 0   0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 10 24 DE

R54 15 L PNS 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 11 24 P

R55 15 L PTKL 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 24 DE

R56 15 L PTKL 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 24 DE

R57 15 P PNS 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 24 DE

R58 15 P PTKL 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24 DE

R59 15 P PTKL 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 8 24 O

R60 15 L W 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 10 24 O

R61 16 P PTKL 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 11 24 DE

R62 16 L PNS 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 9 24 P

R63 14 L S 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 10 24 DE

R64 15 P PTKL 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 24 O

R65 15 P PTKL 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 24 O

R66 15 L W 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 9 24 DE

R67 15 P PTKL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 13 24 O

R68 15 L S 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 13 24 P

R69 15 P PTKL 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 24 O

R70 16 L S 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 11 24 DE

Page 102: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R71 16 P W 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 8 24 DE

R72 15 P PTKL 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 24 DE

R73 16 P PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24 DE

R 74 16 L TANI 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9 24 DE

R75 15 L PTKL 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8 24 DE

R 76 15 P PTKL 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 24 O

R 77 15 L PTKL 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 9 24 DE

R 78 15 P PTKL 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 10 24 DE

R 79 15 L PTKL 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 9 24 DE

R 80 15 L PTKL 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 24 DE

R 81 16 L PTKL 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 9 24 P

R 82 15 L S 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 24 O

R 83 15 L PTKL 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 24 DE

R 84 15 P PTKL 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 24 DE

R 85 16 L PTKL 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10 24 DE

R 86 15 P TANI 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 24 DE

R 87 15 P PTKL 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 9 24 P

R 88 15 L S 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 15 24 P

R 89 15 L PTKL 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 11 24 DE

R 90 16 P PTKL 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 14 24 P

R 91 15 P PTKL 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9 24 DE

R 92 15 L PTKL 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24 DE

R 93 15 P PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R 94 16 P PTKL 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R 95 15 P W 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 24 DE

R 96 16 P PTKL 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 24 DE

Page 103: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R 97 16 L S 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 12 24 P

R 98 16 P PNS 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 14 24 P

R 99 15 L S 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 24 DE

R 100 15 L PTKL 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24 O

R 101 15 P PTKL 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8 24 DE

R 102 15 L S 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 24 O

R 103 16 L PNS 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 9 24 DE

R 104 14 L S 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 4 24 DE

R 105 16 P S 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 12 24 P

R 106 15 P W 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 9 24 O

R 107 15 P PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6 24 DE

R 108 15 P PTKL 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 12 24 O

R 109 15 L W 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 8 24 DE

R 110 16 P S 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 24 DE

R 111 16 P S 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 12 24 O

R 112 16 L PTKL 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 13 24 DE

R 113 16 P PTKL 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 24 DE

R 114 15 L PTKL 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 24 P

R115 16 L PTKL 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 24 O

R116 16 L PTKL 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 24 P

R117 15 L PTKL 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 11 24 P

R118 15 L PNS 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14 24 P

R119 15 P W 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 12 24 DE

R120 15 L PTKL 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 7 24 O

R121 15 L PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R122 16 P PTKL 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 10 24 DE

Page 104: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R123 15 P PTKL 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 10 24 DE

R124 15 L PTKL 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 11 24 O

R125 15 P TANI 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 10 24 DE

R126 15 P TANI 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 10 24 DE

R127 15 P W 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24 DE

R128 15 P PTKL 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24 DE

R129 15 P PTKL 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9 24 DE

R130 15 P S 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 7 24 DE

R131 15 L PTKL 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14 24 O

R132 15 L PTKL 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 11 24 O

R133 16 P PNS 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24 O

R134 15 P PTKL 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R135 15 P PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11 24 P

R136 16 P PTKL 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 24 DE

R137 15 P PTKL 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R138 16 P PTKL 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 8 24 P

R139 15 P PTKL 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14 24 P

R140 15 P PNS 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 24 O

R141 15 P PNS 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 24 O

R142 14 L PNS 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 10 24 DE

R143 15 L PNS 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 10 24 DE

R144 15 L PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R145 15 L W 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 24 DE

R146 15 P PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10 24 P

R147 15 L PTKL 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 10 24 DE

R148 15 P PNS 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8 24 DE

Page 105: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R149 15 P PTKL 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7 24 DE

R150 15 L PNS 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 8 24 DE

R151 16 L PTKL 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 24 P

R152 16 P PTKL 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 24 DE

Lampiran 12. (lanjutan)

Hasil jawaban Kuisioner Kemandirian Belajar

N o Karakteristik Responden

Jawaban pertanyaan kemandirian belajar j m s k % k et er

Page 106: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Res

pond

en

lh s

kor

or m

aks

anga

n

Um

ur

Jeni

s ke

l

anak

ke

Kon

disi

ks

htan

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P7

P8

P9

P10

P11

P12

P13

P14

P15

P16

P17

P18

P19

P20

R1 15 L 1 TS 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R2 16 P 2 TS 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R3 16 P 2 TS 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R4 15 L 1 TS 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 7 20 35kurang mandiri

R5 16 P 1 TS 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R6 16 L 3 TS 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 14 20 70 mandiri

R7 14 P 2 TS 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 20 75 mandiri

R8 16 L 2 TS 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R9 15 P 1 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 7 20 35kurang mandiri

R10 16 L 1 TS 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 20 75 mandiri

R11 15 P 1 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R12 15 P 2 TS 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 20 60cukup mandiri

R13 15 L 2 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R14 14 P 1 TS 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R15 16 L 1 TS 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 7 20 35kurang mandiri

R16 15 P 2 TS 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R17 15 L 2 TS 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R18 15 L 2 TS 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 20 80 mandiri

R19 15 P 2 TS 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 12 20 60cukup mandiri

R20 15 P 3 TS 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R21 15 L 1 TS 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 7 20 35kurang mandiri

R22 15 P 1 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 10 20 50 cukup

Page 107: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

mandiri

R23 16 L 3 TS 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15 20 75 mandiri

R24 15 P 1 TS 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R25 16 P 2 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R26 16 L 2 TS 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 7 20 35kurang mandiri

R27 15 P 1 TS 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 9 20 45cukup mandiri

R28 15 P 3 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R29 16 L 2 TS 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R30 15 P 2 TS 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 11 20 55cukup mandiri

R31 16 L 2 TS 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R32 14 P 1 TS 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R33 15 P 1 TS 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11 20 55cukup mandiri

R34 14 P 1 TS 1 1 1 1 1 1 0 2 2 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 20 90 mandiri

R35 15 P 3 TS 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R36 16 L 3 TS 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R37 15 L 1 TS 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R38 15 P 1 TS 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 20 75 mandiri

R39 15 L 1 TS 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 20 75 mandiri

R40 16 P 1 TS 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15 20 75 mandiri

R41 16 P 3 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 7 20 35kurang mandiri

R42 16 P 1 TS 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R43 15 P 1 TS 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R44 15 L 1 TS 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12 20 60cukup mandiri

R45 15 P 2 TS 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 20 75 mandiri

R46 15 P 1 TS 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R47 16 P 1 TS 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 20 75 mandiri

R48 16 L 2 TS 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

Page 108: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R49 15 L 3 TS 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 7 20 35kurang mandiri

R50 16 P 1 TS 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R51 15 L 1 TS 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 9 20 45cukup mandiri

R52 15 L 1 TS 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 10 20 50cukup mandiri

R53 15 P 1 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R54 15 L 1 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 11 20 55cukup mandiri

R55 15 L 1 TS 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 11 20 55cukup mandiri

R56 15 L 2 TS 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R57 15 P 2 TS 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R58 15 P 1 TS 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R59 15 P 1 TS 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 7 20 35kurang mandiri

R60 15 L 3 TS 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R61 16 P 3 TS 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 12 20 60cukup mandiri

R62 16 L 2 TS 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 9 20 45cukup mandiri

R63 14 L 2 TS 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 14 20 70 mandiri

R64 15 P 3 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 7 20 35kurang mandiri

R65 15 P 1 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R66 15 L 3 TS 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 20 75 mandiri

R67 15 P 1 TS 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 7 20 35kurang mandiri

R68 15 L 1 TS 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R69 15 P 1 TS 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 12 20 60cukup mandiri

R70 16 L 2 TS 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R71 16 P 2 TS 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R72 15 P 2 TS 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

Page 109: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R73 16 P 1 TS 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R 74 16 L 2 TS 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 20 75 mandiri

R75 15 L 2 TS 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R 76 15 P 1 TS 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R 77 15 L 2 TS 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 20 85 mandiri

R 78 15 P 2 TS 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R 79 15 L 1 TS 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R 80 15 L 1 TS 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R 81 16 L 1 TS 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R 82 15 L 3 TS 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 12 20 60cukup mandiri

R 83 15 L 2 TS 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 14 20 70 mandiri

R 84 15 P 2 TS 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 12 20 60cukup mandiri

R 85 16 L 1 TS 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R 86 15 P 2 TS 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R 87 15 P 2 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R 88 15 L 2 TS 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 10 20 50cukup mandiri

R 89 15 L 3 TS 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R 90 16 P 1 TS 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R 91 15 P 3 TS 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R 92 15 L 1 TS 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R 93 15 P 1 TS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 20 75 mandiri

R 94 16 P 2 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 11 20 55cukup mandiri

R 95 15 P 1 TS 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 20 75 mandiri

R 96 16 P 1 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 20 60cukup mandiri

R 97 16 L 1 TS 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 11 20 55cukup mandiri

R 98 16 P 2 TS 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 20 60cukup mandiri

Page 110: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R 99 15 L 1 TS 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R 100 15 L 1 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 7 20 35kurang mandiri

R 101 15 P 1 TS 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 20 60cukup mandiri

R 102 15 L 3 TS 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 7 20 35kurang mandiri

R 103 16 L 1 TS 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 11 20 55cukup mandiri

R 104 14 L 1 TS 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R 105 16 P 2 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 10 20 50cukup mandiri

R 106 15 P 1 TS 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 6 20 30kurang mandiri

R 107 15 P 3 TS 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R 108 15 P 1 TS 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 20 30kurang mandiri

R 109 15 L 1 TS 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R 110 16 P 1 TS 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R 111 16 P 2 TS 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 7 20 35kurang mandiri

R 112 16 L 2 TS 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R 113 16 P 1 TS 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 20 75 mandiri

R 114 15 L 2 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R115 16 L 1 TS 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 20 75 mandiri

R116 16 L 1 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 11 20 55cukup mandiri

R117 15 L 3 TS 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 10 20 50cukup mandiri

R118 15 L 1 TS 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 10 20 50cukup mandiri

R119 15 P 1 TS 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R120 15 L 1 TS 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R121 15 L 2 TS 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R122 16 P 1 TS 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 20 80 mandiri

Page 111: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

R123 15 P 2 TS 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R124 15 L 2 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 7 20 35kurang mandiri

R125 15 P 2 TS 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 20 55cukup mandiri

R126 15 P 1 TS 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R127 15 P 1 TS 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R128 15 P 1 TS 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R129 15 P 2 TS 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R130 15 P 2 TS 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R131 15 L 1 TS 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 7 20 35kurang mandiri

R132 15 L 3 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 20 35kurang mandiri

R133 16 P 3 TS 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 7 20 35kurang mandiri

R134 15 P 2 TS 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 14 20 70cukup mandiri

R135 15 P 2 TS 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 12 20 60cukup mandiri

R136 16 P 1 TS 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R137 15 P 3 TS 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15 20 75 mandiri

R138 16 P 1 TS 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R139 15 P 1 TS 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70cukup mandiri

R140 15 P 2 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 7 20 35kurang mandiri

R141 15 P 2 TS 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

R142 14 L 1 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 7 20 35kurang mandiri

R143 15 L 1 TS 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R144 15 L 1 TS 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 20 70 mandiri

R145 15 L 1 TS 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 10 20 50cukup mandiri

R146 15 P 3 TS 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 9 20 45cukup mandiri

R147 15 L 2 TS 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 9 20 45 cukup

Page 112: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

mandiri

R148 15 P 1 TS 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 20 70 mandiri

R149 15 P 3 TS 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R150 15 L 2 TS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 14 20 70 mandiri

R151 16 L 1 TS 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 12 20 60cukup mandiri

R152 16 P 1 TS 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 14 20 70 mandiri

Page 113: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Lampiran 13. Hasil Uji Statistik

Page 114: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Tests of Normality

.364 152 .000 .703 152 .000

.299 152 .000 .766 152 .000

pola asuh

kemandirian belajar

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correctiona.

CrosstabsCase Processing Summary

152 100.0% 0 .0% 152 100.0%pola asuh *kemandirian belajar

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

      Tingkat kemandirian Total

     Kurang mandiri

Cukup mandiri

Mandiri

Pola asuh orang tua  Permisif Frekuensi

0 29 3 32

    Persentase0% 90,625% 9,375%

21,053 %

  Otoriter Frekuensi 19 8 4 31

    Persentase61,29% 25,80% 12,90%

20,39 %

  Demokratis Frekuensi 2 22 65 89

    Persentase2,247% 24,72% 73,034%

58,55 %

Total   Frekuensi 21 59 72 152

    Persentase 13,82% 38,82% 47,37% 100 %

Hasil Uji Spearman di atas sama dengan hasil uji pada table berikut:

Nonparametric Correlations Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Error(a)Approx.

T(b) Approx. Sig.Ordinal by Ordinal Spearman

Correlation.661 .060 10.787 .000(c)

N of Valid Cases 152

a Not assuming the null hypothesis.b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.c Based on normal approximation.

Page 115: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Correlations

1.000 .661**

. .000

152 152

.661** 1.000

.000 .

152 152

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

pola asuh

kemandirian belajar

Spearman's rhopola asuh

kemandirianbelajar

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 116: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Lampiran 14. Pernyatan Keaslian Tulisan

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rahmawati Maulidia

NIM : 0610720039

Jurusan : Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini adalah

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

ataupun pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya

sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 15 Desember 2009

Yang membuat pernyataan,

(Rahmawati Maulidia)

Page 117: Fulltext TA Q Revisi Ujian TA

Lampiran 16. Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

1. Nama. : Rahmawati Maulidia

2. Tempat /Tanggal Lahir : Probolinggo, 26 Oktober 1988

3. Alamat Kost/ Sewa, No. Tlp. : Jl. Bendungan Sutami No 05 Kota Malang,

085236662390

4. Univ./Akademi/Institut : Universitas Brawijaya

5. Jurusan/ Program Studi : Jurusan Keperawatan

6. Semester : VII (Tujuh)

7. NIM : 0610720039

8. Riwayat Pendidikan : 1. TK Ananda Leces

2. SD Negeri Sumberkedawung 3 Leces

3. SLTP Negeri 1 Leces

4. SMU Taruna Dra Zulaeha Leces-Probolinggo

5. Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya Malang

9. Riwayat Organisasi : 1. Ketua OSIS SMP

2. OSIS SMA

3. Staff PSDM HIMKAJAYA th 2006-2007

4. Staff Divisi PSDM JMKI th 2006-2007

5. Ketua PSDM HIMKAJAYA th 2007-2008

6.Koordinator Komunikasi th 2007-2008

Informasi dan Kesekretariatan JMKI

7. Ketua HIMKAJAYA th 2008-2009

8. Anggota AIMA UJM FKUB th 2008-2009