Pengukuran Dan Kalibrasi

12
PENGUKURAN DAN KALIBRASI Keberhasilan pengukuran tergantung: KALIBRASI alat ukur yang digunakan dan KETERLUSURANNYA (traceability) 1. KALIBRASI adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang akan ditunjukkan alat ukur atau sistem ukur atau nilai yang diwakili bahan ukur dengan nilai yang bersangkutan yang diwujudkan oleh standar. adalah perbandingan antara penunjukan suatu alat ukur dengan nilai suatu standar yang diketahui. Hasil kalibrasi: koreksi alat ukur K A dan ketidakpastiannya U A K A =P S P A ±U A Ps : penunjukan standar; P A = penunjukan alat ukur Pengukuran & Kalibrasi 1

description

pengukuran dan kalibrasi pengukuran

Transcript of Pengukuran Dan Kalibrasi

PENGUKURAN DAN KALIBRASI

PENGUKURAN DAN KALIBRASI

Keberhasilan pengukuran tergantung: KALIBRASI alat ukur yang digunakan dan KETERLUSURANNYA (traceability)

1. KALIBRASI adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang akan ditunjukkan alat ukur atau sistem ukur atau nilai yang diwakili bahan ukur dengan nilai yang bersangkutan yang diwujudkan oleh standar. adalah perbandingan antara penunjukan suatu alat ukur dengan nilai suatu standar yang diketahui.

Hasil kalibrasi:koreksi alat ukur KA dan ketidakpastiannya UA

Ps : penunjukan standar; PA = penunjukan alat ukur

Mengapa KALIBRASI ?Bertambahnya umur komponen dan alat berubah karena suhu atau tekanan mekanis terus-menerus degradasi kinerja alat (drift) tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dideteksi melalui proses kalibrasi.

Alat ukur yang terkalibrasi dg benar akan memberi keyakinan (confidence) bahwa produk/jasa tersebut memenuhi spesifikasi

TUJUAN KALIBRASI meningkatkan mutu produk mengoptimalkan sumberdaya menjamin konsistensi memastikan pengukuran sesuai dengan yang dibuat dimanapun

2. KETELUSURAN adalah hasil pengukuran atau nilai standar yang dapat dihubungkan ke acuan yang dinyatakan, biasanya standar nasional/internasional, melalui rantai perbandingan tak terputus yang setiap mata rantai mempunyai ketidakpastian yang dinyatakan.

kalibrasi = mekanisme formal ketelusuran

Elemen ketelusuran pengukuran rantai perbandingan tak terputus ketidakpastian pengukuran pada tiap mata rantai dokumentasi prosedur & hasil pada tiap mata rantai kompetensi organisasi pada tiap mata rantai acuan SI kalibrasi & kalibrasi ulang dengan interval yang tepat

SELANG WAKTU KALIBRASI JENIS ALAT UKUR FREKUENSI PEMAKAIAN PEMELIHARAAN

Selang waktu kalibrasi: tergantung pada karakteristik & tujuan pemakaiannya. Berdasarkan Karakteristiknya makin tinggi kualitas metrologies makin panjang selang waktru kalibrasinya; Berdasarkan Tujuan semakin kritis dampak hasil ukurannya semakin pendek selang kalibrasinya.

Penentuan selang waktu kalibrasi dinyatakan:a) waktu kalender (6 bulan, 1 tahun, dst)b) waktu pemakaian (1000 jam, 5000 jam, dst)c) kombinasi (2 bulan/500 km)

INSTITUSI KALIBRASIKegiatan kalibrasi dapat oleh pemerintah atau Swasta namun harus memenuhi persyaratan SNI 19-17025-2000: Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi (ISO/IEC 17025-1999: general requirement for the competence of testing and calibration laboratories).

Untuk dapat melakukan kalibrasi, maka laboratorium harus punya: alat kalibrasi yang mampu telusur mempunyai teknisi kalibrasi yang berkualifikasi (ada sertifikat !) mempunyai metode/prosedur kalibrasi mempunyai kondisi lingkungan kerja yang memadai (kantor, fasilitas, dan manajemen)

MAMPU TELUSUR (TRACEABILITY)

bahwa alat ukur yang digunakan untuk melakukan suatu pengukuran harus terkalibrasi terhadap alat ukur lain yang sejenis yang dapat berfungsi sebagai acuan

selanjutnya alat ukur tersebut harus terkalibrasi terhadap acuan yang lebih akurat, dan seterusnya sampai ke yang paling akurat (standar nasional)

ketelusurannya terdokumentasi (siapa Swasta/Pemerintah, alatnya apa, ketidakpastiannya berapa, oleh organisasi yang berkompeten mana)

StandarInternasional

Standar Nasional

Standar Acuan

Standar Kerja

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

A. Pengukuran kuantitatif bila mengadakan pengukuran kuantitatif, nilai yang diperoleh merupakan suatu perkiraan terhadap nilai benar (true value) dari sifat yang diukur

fakktor-2 yang mempengaruhi penyimpangan (deviasi) ketidaksempurnaan alat ukur ketidaksempurnaan metode penguukuran pengaruh operator kondisi lingkungan

hasil pengukuran kuantitatif merupakan perkiraan, namun berguna untuk mencek suatu produk terhadap persyaratannya/ mutu

B. Ketidakpastian adalah suatu parameter yang menetapkan rentang nilai yang di dalamnya diperkirakan terletak nilai kuantitas yang diukur/dianalisis, artinya hasil pengukuran kuantitatif tidak tepat bila dilaporkan sebagai angka atau nilai tunggalmisal: pH 3.7 tidak yakin bila nilai 3.7 ini benar, dan lebih yakin bilai nilai ini merupakan nilai perkiraan.

pengguna menghendaki nilai benar (true value) nilai benar adalah konsep hipotesis lebih baik melaporkan rentang suatu nilai yang merupakan batas-batas perkiraan bahwa nilai benar terletak di dalam rentang itu menghitung rentang ini disebut menentukan nilai ketidakpastian atau uncertainty measurement KESALAHAN (ERROR) adalah perbedaan antara suatu hasil individual dan nilai benar dari suatu kuantitas yang diukur nilai benar tidak diketahui, jadi kesalahan juga tidak diketahui secara pasti Ketidakpastian dan kesalahan adalah dua hal yang punya konsep berbeda

Kesalahan acak (random) adalah kesalahan yang bersumber dari variasi yang bersifat acak dan berbeda di luar kendali personil yang melakukan pengukuran kesalahan acak dapat dikurangi dengan melakukan lebih banyak pengulangan pengukuran

Kesalahan sistematik kesalahan sistematik (bias) adalah konstan atau bervariasi dalam cara yang dapat diramalkan pada suatu seri pengukuran kesalahan ini tidak dapat dikurangi dengan cara melakukan banyak pengukuran dapat dikoreksi tapi tidak bisa tepat (eksak), tidak bisa dielakkan adanya ketidakpastian nilai tepat dari kesalahan sistematik ini Nilai kesalahan sistematik ini (bila dapat dihitung) dapat digunakan untuk mengoreksi hasil pengukuran tetapi setiap koreksi tidak mungkin tepat, maka nilai koreksi juga harus diperkirakan. Perkiraan itu digunakan dalam perhitungan ketidakpastian Suatu nilai bias adalah nilai tunggal yang menunjukkan seberapa jauh letak suatu hasil pengukuran individu dari nilai benar karena lebih dari satu kejadian atau faktor dari setiap jenis kesalahan dapat diterapkan dalam suatu pengukuran, maka kesalahan-2 ini mampu untuk mepresentasikan mutu hasil pengukuran sebaliknya nilai ketidakpastian bisa untuk kesalahan yang diketahui, menjadi suatu rentang tunggal

AKURASI kedekatan kesesuaian antara hasil suatu pengukuran dan nilai benar dari kuantitas yang diukur menyatakan ukuran seberapa dekat pengukuran terhadap nilai benar yang diperkirakan

PRESISI kedekatan suatu rangkaian pengukuran berulang satu sama lain adalah suatu ukuran penyebaran/dispersi suatu kumpulan hasil pengukuran, presisis diterapkan pada pengukuran berulang yang menunjukkan hasil pengukuran individual didistribusikan sekitar nilai rata-rata tanpa menghiraukan letak nilai rata-rata terhadap nilai benar

8Pengukuran & Kalibrasi