Pengukuran Banking Fraud Dengan Permodelan EVT dan LDA

7
Tugas Manajemen Resiko Abstraksi dan Daftar Istilah Anggakara Pradian Mandana Putra 9C Akuntansi Absen 03

description

Risk Manajemen

Transcript of Pengukuran Banking Fraud Dengan Permodelan EVT dan LDA

Tugas Manajemen ResikoAbstraksi dan Daftar Istilah

Anggakara Pradian Mandana Putra

9C Akuntansi

Absen 03

ABSTRAKSIPengukuran Banking Fraud Dengan Permodelan EVT dan LDA,

Studi Kasus Bank X Sesuai Peraturan Bank Indonesia nomor 5/21/PBI/2005, ada delapan jenis resiko yang dihadapi oleh bank. Kedelapan resiko tersebut antara lain, resiko operasional, resiko pasar, resiko kredit, resiko likuiditas, resiko hukum, resiko strategis dan resiko kepatuhan. Resiko operasional sendiri, yang dibahas dalam tulisan ini, dibagi menjadi beberapa tipe resiko (risk type) dimana salah satunya adalah bank fraud, baik internal fraud maupun eksternal fraud. Latar belakang bank fraud diambil menjadi pokok bahasan dalam tulisan ini adalah fakta fakta bahwa banyaknya bank yang akhirnnya bangkrut karena tindakan bank fraud ini. Di sini terlihat pentingnya tindakan pencegahan terhadap terjadinya bank fraud. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari manajemen resiko. Bagaimana bank memitigasi resiko terjadinya bank fraud tersebut dengan menerapkan tindakan tindakan pencegahan salah satunya dengan penerapan manajemen resiko sekaligus menjalankan fungsi kontrol dan pengawasan dan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur yang ditetapkan oleh bank dan semua yang melingkupi operasional bank. Di samping itu, perbankan juga selalu disupervisi oleh Direktorat Pengawasan Bank dari Bank Indonesia bahkan untuk bank-bank milik pemerintah dan bank-bank milik pemerintah daerah juga diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Sementara untuk bank-bank yang sudah go public juga diawasi oleh Bapepam.Untuk dapat melakukan manajemen terhadap resiko terjadinya bank fraud, maka suatu bank terlebih dahulu harus melakukan penghitungan terhadap resiko tersebut untuk selanjutnya dapat melakukan mitigasi terhadap resiko tersebut. Cara melakukan perhitungan resiko ada banyak cara seperti basic Indicator, Standardized, Operational Value at Risk, Extreme Value Theory, dan Loss Distribution Approach melalui simulasi Monte Carlo. Setelah besarnya resiko dapat ditentukan, maka proses mitigasi terhadap resiko tersebut bisa dilakukan. Besarnya resiko yang telah dihitung tersebut juga digunakan untuk menentukan besar modal bank yang dialokasikan untuk resiko terhadap fraud tersebut.Dari bahasan ini akan didapatkan gambaran atau deskripsi mengenai bagaimana sebuah Bank melakukan pengukuran atas resiko bank fraud. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data-data yang pernah terjadi dalam Bank X. Penelitian pengukuran besaran resiko ini dilakukan dengan Extreme Value Theory dan Loss Distribution Approach serta menggunakan permodelan atau simulasi Monte Carlo. Permodelan tipe tersebut di atas dicoba diterapkan untuk mengukur satu jenis tipe resiko yaitu tipe fraud khususnya internal fraud. Kedua pengukuran tersebut dipakai untuk menentukan nilai Operational Value at Risk terhadap tipe resiko yang dimaksud yaitu tipe fraud. Penelitian juga menelaah upaya mitigasi yang sebaiknya dilakukan, berapa besar alokasi modal bank yag harus disiapkan dan seberapa efektif dilakukan jika resiko tersebut terungkap. Dari penelitian ini diharapkan dapat mampu memberikan permodelan bagi seluruh resiko dan jalan keluar atas semua proses mitigasi atas terjadinya fraud di Bank X secara khusus dan Bank lain secara umum.Daftar Kosakata dan Istilah tentang Manajemen Resiko

a. resiko

Arthur Williams dan Richard, M. H.

Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu

b. Risk Avoidance

Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung resiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.

c. Risk Reduction

Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu resiko.

d. Risk Transfer

Yaitu memindahkan resiko pada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun hedging.

e. Risk Deferral

Dampak suatu resiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil.

f. Risk Retention

Walaupun resiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.

g. Risk Management Plan

Risk management is a process of thinking systematically about all possible undesirable outcomes before they happen and setting up procedures that will avoid them, minimise or cope with their impact.

http://www.austrade.gov.au/Risk-management/default.aspx

h. Risk Exposure

Risk Exposure is a simple calculation that gives a numeric value to a risk, enabling different risks to be compared.

Risk Exposure of any given risk = Probability of risk occurring x total loss if risk occurs

A limitation of this calculation is that it will give the same scores to high-probability/low loss risks and low-probability/high loss risks. If you are concerned with these differences, a Risk Matrix may be a better way of evaluating risks.

i. Katastropik

Jarang terjadi namun mempunyai kerugian yang luar biasa.Christanto, Timotheus. Karya Akhir Pengukuran Banking Fraud Dengan Permodelan EVT dan LDA, Studi Kasus Bank X .j. Disaster planning

Systematic procedures that clearly detail what needs to be done, how, when, and by whom before and after the time an anticipated disastrous event occurs. The part dealing with the first and immediate response to the event is called emergency plan.

http://www.businessdictionary.com/definition/disaster-plan.html