Pengolahan Audio

3
PENGOLAHAN AUDIO Format Audio Bicara tentang format audio pastinya kita langsung tertuju pada salah satu format audio yaitu mp3. Mp3 memang merupakan salah satu dari format audio. Namun sebenarnya format audio bukan hanya Mp3. Ada banyak sekali format audio, seperti wav, midi, real audio, dan sebagainya. Format-format yang baru saja disebutkan merupakan format audio digital. Sebelum memasuki penjelasan dari tiap-tiap format audio, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu sejarah dari format audio itu sendiri. Sejarah Format Audio Pada tahun 1887, seorang pria asal perancis yang memiliki nama Carles Cros memiliki ide untuk membuat piringan hitam dengan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar dan menghasilkan bunyi yang berasal dari sebuah disc. Sayangnya ia tidak pernah dapat mewujudkannya. Pada tahun yang sama, ilmuwan terkenal Thomas Alfa Edison menemukan alat yang dinamakan Phonograph yang digunakan untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor. Pada tahun berikutnya atau sekitar tahun 1888 Emilie Berline menemukan piringan hitam jenis baru yang ia patenkan dengan nama Berliner Gramaphone. Pada tahun 1918 atau 20 tahun setelah dipatenkannya gramaphone tersebut, merupakan batas akhir dari hak paten. Oleh sebab itu semua label rekaman pada saat itu berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam tersebut. Dahulu piringan hitam hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah keatas. Sekitar tahun 1963, era piringan hitam mulai tergantikan dengan kehadiran Compact Audio Cassette(menggunakan pita) yang diperkenalkan oleh Phillips. Kemudian di tahun 1965, mulai diproduksi secara masal. Pada tahun 1971, Advant Corp memperkenalkan Model 201 tape deck yang dikombinasikan Dolby type B dan chromium dioxide (CrO2). Pada saat inilah cikal bakal dari music cassete player. Setelah mulai populer di kalangan masyarakat, pada tahun 1980-an Sony memperkenalkan Walkman sebagai pemutar kaset portable pertama. Di era 90-an, kaset yang menggunakan pita mulai terancam dengan kehadiran pemutar musik yang berupa piringan dengan menggunakan sinar laser. Produk ini dinamakan Laser Disc. Namun karena dianggap kurang efisien karena memiliki bentuk yang besar, munculah Compact Disc sebagai alternatif pemutar musik yang memiliki bentuk lebih kecil. Munculnya CD pun masih dianggap memiliki kekurangan karena tidak bisa menampilkan gambar, akhirnya muncul Video Compact Disc (VCD).

Transcript of Pengolahan Audio

Page 1: Pengolahan Audio

PENGOLAHAN AUDIO

Format Audio

Bicara tentang format audio pastinya kita langsung tertuju pada salah satu format audio yaitu mp3.

Mp3 memang merupakan salah satu dari format audio. Namun sebenarnya format audio bukan hanya

Mp3. Ada banyak sekali format audio, seperti wav, midi, real audio, dan sebagainya. Format-format

yang baru saja disebutkan merupakan format audio digital. Sebelum memasuki penjelasan dari tiap-tiap

format audio, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu sejarah dari format audio itu sendiri.

Sejarah Format Audio

Pada tahun 1887, seorang pria asal perancis yang memiliki nama Carles Cros memiliki ide untuk

membuat piringan hitam dengan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar dan menghasilkan

bunyi yang berasal dari sebuah disc. Sayangnya ia tidak pernah dapat mewujudkannya. Pada tahun

yang sama, ilmuwan terkenal Thomas Alfa Edison menemukan alat yang dinamakan Phonograph yang

digunakan untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor. Pada tahun

berikutnya atau sekitar tahun 1888 Emilie Berline menemukan piringan hitam jenis baru yang ia

patenkan dengan nama Berliner Gramaphone. Pada tahun 1918 atau 20 tahun setelah dipatenkannya

gramaphone tersebut, merupakan batas akhir dari hak paten. Oleh sebab itu semua label rekaman pada

saat itu berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam tersebut. Dahulu piringan hitam hanya

bisa dinikmati oleh kalangan menengah keatas.

Sekitar tahun 1963, era piringan hitam mulai tergantikan dengan kehadiran Compact Audio

Cassette(menggunakan pita) yang diperkenalkan oleh Phillips. Kemudian di tahun 1965, mulai

diproduksi secara masal. Pada tahun 1971, Advant Corp memperkenalkan Model 201 tape deck yang

dikombinasikan Dolby type B dan chromium dioxide (CrO2). Pada saat inilah cikal bakal dari music

cassete player. Setelah mulai populer di kalangan masyarakat, pada tahun 1980-an Sony

memperkenalkan Walkman sebagai pemutar kaset portable pertama.

Di era 90-an, kaset yang menggunakan pita mulai terancam dengan kehadiran pemutar musik yang

berupa piringan dengan menggunakan sinar laser. Produk ini dinamakan Laser Disc. Namun karena

dianggap kurang efisien karena memiliki bentuk yang besar, munculah Compact Disc sebagai alternatif

pemutar musik yang memiliki bentuk lebih kecil. Munculnya CD pun masih dianggap memiliki

kekurangan karena tidak bisa menampilkan gambar, akhirnya muncul Video Compact Disc (VCD).

Page 2: Pengolahan Audio

Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, maka pemutar musik menggunakan piringan ini

pun ikut berkembang menjadi DVD dengan kapasitas 4.7 Gb per layer dan terakhir tercipta Blueray

yang memiliki kapasitas 25 Gb per layer. Sebenarnya sempat terdengar kabar bahwa ada sekelompok

ilmuwan yang menciptakan DVD dengan kapasitas 500 Gb per layer, namun hingga saat ini belum bisa

dipastikan kebenarannya karena belum muncul produk tersebut dipasaran.

Pada zaman informasi seperti saat ini, hampir seluruh produksi di bidang audio menggunakan teknologi

komputer. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya format audio digital. Sebelumnya telah disebutkan

beberapa format audio digital. Sekarang kita akan masuk kepada pembahasan dari format audio digital:

- WAV

WAV yang merupakan kependekan dari WAVeform audio format yang dikembangkan oleh Microsoft

dan IBM menjadi format standar suara de-facto Windows. Awal dari hasil ripping CD direkam

menggunakan format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun seiring berjalannya waktu, hal ini

dilewatkan karena ukuran file dengan format WAV yang besar.

- Mp3

Mp3 atau MPEG Audio Layer 3 merupakan format paling populer diindustri musik digital. Hal ini

karena ukuran file yang kecil dengan kualitas yang hampir sama dengan CD audio.

- Midi

Format ini sangat cocok untuk dimainkan di synthesizer atau peralatan elektronik lainnya. Format ini

hanya mengandung suara instrumen/alat musik, sehingga lebih cocok sebagai media untuk menyimpan

suara yang menjadi pelengkap di alat musik keyboard atau menjadi ringtone di handphone.

- AAC

AAC atau Advanced Audio Coding merupakan format standar Motion Picture Expert Group (MPEG),

sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Format ini digunakan oleh Apple pada toko

musik online mereka, iTunes.

- Real Audio

Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate yang rendah. Format dari RealNetworks ini

umumnya digunakan untuk layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas Real Audio

Page 3: Pengolahan Audio

menggunakan standar AAC MPEG-4.

- WMA

WMA atau Windows Media Audio merupakan format paling disukai oleh vendor musik karena

mendukung DRM. DRM atau Digital Rights Management sendiri merupakan fitur untuk mencegah

pembajakan.