Basic Audio

download Basic Audio

of 70

Transcript of Basic Audio

Pengajar ABE, 24 April 2006

Basic Audio

Low frequency tidak punya arah, artinya frequency rendah tidak bisa diarahkan. Untuk mengarahkan perlu material yang lebar atau besar karena gelombangnya panjang. High frequency atau frequency tinggi bisa diarahkan.

Bunyi terdari dari dua komponen yaitu:

1. Frequency, satuannya adalah Hz

2. Kekerasan, satuannya adalah dB

RMS adalah singkatan dari Root Mean Square, artinya power rata-rata.

Setiap kelipatan jarak, SPL turun 6dB. Artinya bila kita mendengar suara dengan jarak 2 meter dari speaker adalah 100dB, maka pada jarak 4 meter suara yang terdengar adalah 94dB.

Hal ini disebut dengan the 6dB Rule.

6dB rule berlaku jika bunyi menyebar ke semua arah. Tapi kalau bunyi diarahkan, yang berlaku adalah 3dB rule. Pada loudspeaker line array yang benar, penurunan hanya 3dB pada setiap kelipatan jarak.Frequency adalah jumlah getaran dalam 1 detik.Bunyi terjadi karena ada benda yang bergetar. Bunyi dengan frequency 50Hz artinya bunyi itu bergetar 50 kali dalam 1 detik.

Lambda adalah kecepatan bunyi di udara dibagi dengan frequencyUntuk mendengar bunyi minimal harus 1 lambda. Jika kurang dari 1 lambda, yang terdengar adalah pantulannya. Bunyi bass pada frekwensi 40Hz panjang gelombangnya adalah 8,5m. Cara hitungnya adalah kecepatan suara di udara dibagi frekwensi. 340/40=8,5. Kalau jarak kurang dari 8,5m dari speaker, yang kita dengar adalah pantulan-pantulan dan harmonic contain-nya.Setiap kenaikan 1 oktave, frequency naik 2 kali.

Misalnya nada A1 adalah 440Hz, nada A2 adalah 880Hz.

Batas pendengaran manusia adalah dari 20Hz~20KHz, sama dengan 10 octave, disebut juga Human Ear of Frequency Range. Lihat hitungan octave di bawah ini.

20Hz 40Hz 80Hz 160Hz 320Hz 640Hz 1,25kHz 2,5kHz 5kHz

1 2 3 4 5 6 7 8

10kHz 20kHz.

9 10

4 octave lebih tinggi dari 250Hz adalah 4KHz

3 octave lebih rendah dari 16KHz adalah 2KHz

1 octave lebih tinggi dari 100Hz adalah 300Hz

Umumnya manusia hanya mampu bernyanyi 1 octave.

Jarak octave disebut bandwidth, jarak dari frequency satu ke frequency lainnya.

Bandwidth dari 100Hz ke 1000Hz disebut 1 decade.

Setiap benda bergetar akan diikuti oleh benda lainnya. Misalnya salah satu senar gitar dipetik maka senar lainnya akan ikut bergetar. Getaran dari senar lain disebut harmonic frequency atau resonance frequency. Frequency utama disebut dominant frequency.

Frequency dominan yang menentukan nada suara dan frequency harmonic yang menentukan warna suara.

dB singkatan dari decibel adalah satuan kekerasan bunyi.

Kekerasan bunyi adalah lebarnya simpangan getar atau seberapa jauh benda itu bergetar.

Telinga manusia mampu mendengar 80dB selama 8 jam, 83dB selama 4 jam, 86dB selama 2 jam. Setiap kenaikan 3dB, waktu kerkurang separuh.

Maksimum pendengaran manusia adalah 120dB, disebut threshold of pain.

0dB adalah batas ambang pendengaran manusia atau bunyi terkecil yang masih bisa terdengar. 0dB disebut juga threshold of hearing.

Ground noise adalah bunyi disekitarnya, misalnya bunyi AC, kipas angin dan lain sebagainya. Untuk konser hall, ground noise harus di bawah 60dB.

Batas pendengaran manusia adalah 0dB~120dB disebut Dynamic Range of Human Ear. Dynamic range yang enak didengar adalah dari 60dB~106dB. Dua sumber bunyi dengan kekerasan yang sama, hasilnya akan naik 3dB. Misalnya speaker A berbunyi 80dB dan speaker B juga 80dB, hasilnya adalah 83dB. Kejadian ini disebut The 3dB rule.

Penambahan speaker umumnya untuk menyebarkan suara.

Jika power amplifier A=100W dan power amplifier B=100W maka perbedaan kekerasannya adalah 3dB.

Super Tweeter adalah alat yang memproduksi frequency tinggi di atas 16kHz.

Jarak mempengaruhi kekerasan bunyi atau SPL

Sudut mempengaruhi SPL dan frequencyPower amplifier A= 1000W

Power amplifier B= 1W

Berapa dB perbedaan power amplifier A dan power amplifier B?

dB= 10 log P1/P2

= 10 log 1000/1

= 10 log 1000 (log 1000 adalah 3)

= 30dB

dB=10 log P1/P2 = 20 log V1/V2.

Hasil pengukuran 90dB berarti perbandingan terhadap 0 dB.

Delay

Kecepatan suara di udara adalah 1200km/jam atau 340m/detik, disebut juga 1 mach.

Ruang hampa tidak menghantar suara.

Pada gambar di atas, ada 3 buah loudspeaker yang terpasang dengan jarak sbb:

Loudspeaker A ke B

: 50m

Loudspeaker B ke C

: 60m

Loudspeaker C ke pendengar: 10m

Berapa delay waktu untuk loudspeaker B dan C agar bunyinya bersamaan dengan loudspeaker A di posisi pendengar?

Jawab:

Jarak loudspeaker A ke pendengar adalah 120m

Delay untuk loudspeaker B adalah 120-70=50

50/340=0.147 detik (delay untuk loudspeaker B)

Delay untuk loudspeaker C adalah 120-10=110

110/340=0.323 detik (delay untuk loudspeaker C)

Jarak setiap driver pada gambar di atas adalah

HF ke MF: 1cm

MF ke LF: 10cm

Berapa delay waktu untuk MF dan LF agar bunyinya bersamaan dengan HF?

Jawab:

Delay untuk MF adalah 11-10=1

1cm=0.01m

0.01/340=0.0000294 detik

Delay untuk LF adalah 0.11/340=0.000323 detik.

Equalizer 2/3 octave, artinya dalam jarak 2 octave ada 3 band frequency.

25Hz-40Hz-63-100-160-250-400-630-1K-1.6K-2.5K-4K-6.3-10K-16KEqualizerEqualizer adalah alat untuk mengatur (cut atau boost) level bunyi pada frequency tertentu.

Setiap frequency dinaikkan atau diturunkan levelnya akan diikuti oleh frequency yang berdekatan dengannya.

B adalah center frequency yang dinaikkan, A dan C adalah frequency berdekatan dengan center frequency yang ikut naik.Ada 3 jenis equalizer dalam professional audio yaitu:1. Shelving

2. Sweeping

3. Parametric

Shelving equalizer adalah jenis equalizer yang hanya bisa cut/boost level pada frekwensi yang telah ditentukan.

Sweeping equalizer adalah jenis equalizer yang bisa cut/boost level dan bisa memilih frekwensi yang hendak di-cut/boost.

Parametric equalizer adalah jenis equalizer yang bisa cut/boos level, frekwensi bisa dipilih dan bisa mengatur lebar bandwidth.

Equalizer professional audio adalah 1/3 octave. Artinya dalam jarak 1 octave ada 3 band frequency.Di bawah ini adalah frequency pada setiap band equalizer 1/3 octave:

20Hz-25Hz-31.5Hz-40Hz-50Hz-63Hz-80Hz-100Hz-125Hz-160Hz-200Hz-250Hz-315Hz-400Hz-500Hz-630Hz-800Hz-1kHz-1.25kHz-1.6kHz-2kHz-2.5kHz-3.15kHz-4kHz-5kHz-6.3kHz-8kHz-10kHz-12.5kHz-16kHz-20kHz.Delay & Reverb

Delay adalah bunyi yang tertunda, dipengaruhi oleh dimensi ruang dan jarak.

Reverb adalah kumpulan delay dari pantulan, dipengaruhi oleh material dinding.

Reverb time untuk gambar di atas adalah 8 sec.

Reverb time adalah kumpulan pantulan bunyi sampai kekerasan bunyi mencapai 0dB.

Ruang studio harus kedap suara. Ruang kedap suara disebut Dead Room.

Ruang yang tidak kedap suara disebut Live Room.

Live Room dibagi 2, yaitu:

1. Bright Room, yang memantulkan frequency tinggi

2. Dark Room, yang memantulkan frequency rendah

Lagu yang cepat tidak boleh banyak reverb. Pada ruang yang pantul pemakaian reverb effect harus dikurangi.

Untuk vocal pada outdoor biasanya menggunakan jenis reverb plate.

Direct Sound adalah suara langsung

Reflection adalah suara yang dipantulkan

Absorb adalah suara yang diserap

Transmit adalah suara yang diteruskan

Bunyi yang mengenai dinding ada yang dipantulkan, ada yang diserap dan ada yang diteruskan ke luar dinding.

Koefisien absorb, reflect dan transmit tergantung dari material dan hanya berlaku pada frequency tertentu.Reverb

Absorber material akan mengurangi reverb.Bunyi yang langsung dari sumber suara ke telinga disebut Direct Sound atau Dry Sound.

RT60 adalah waktu yang diperlukan oleh pantulan-pantulan bunyi hingga kekerasannya berkurang 60dB dari sumber suara aslinya (direct sound).

RT60 yang ideal untuk sebuah ruang musik adalah 0,4~1 detik. Untuk check RT60, sumber suara harus cukup keras, minimal 50dB di atas ground noise.Reverb time untuk konser hall bisa sampai dengan 4 detik.Suara reverb dihasilkan oleh effector untuk simulasi ruang, bukan untuk membuat suara menjadi bagus. Sumber suara harus bagus baru disimulasi.

Ruang yang sudah ada efek tidak perlu diberi reverb.

Untuk broadcast harus pakai ambience microphone supaya ada efek.

Dinging parallel menghasilkan reverb yang besar. Bangunan kubus ada 3 dinging parallel.

Bass trap umumnya diletakkan di sudut karena bass lebih besar di posisi sudut.

Gambar di atas adalah ruang tidak parallel.Phase

Arah getar disebut phase, lambangnya adalah

Sine wave adalah getaran tunggal.

Getaran utama ditambah dengan getaran lain disebut Complex Wave (frequency dominant + harmonic).

Di bawah ini adalah gambar complex wave.

Gambar di atas menunjukkan ada dua buah getaran dengan frequency (Hz) dan kekerasan (dB) yang sama dan perbedaan waktu getarnya terlambat 180 disebut Totally Out Phase. Dengan kata lain bunyi tersebut tidak terdengar atau hilang.

Dua loudspeaker dihadapkan rapat, salah satu polarity dibalik akan menambah kekerasan sebesar 3dB. Hal ini disebabkan oleh 3dB rule, di mana ada dua bunyi yang sama maka kekerasan bertambah 3dB. Tujuan polarity dibalik agar konus loudspeaker bergetar searah. Jika bergetar berlawanan, akan saling menghilangkan suara.

Panjang kabel loudspeaker mempengaruhi kecepatan aliran listrik dan bisa mempengaruhi phase. Namun kecepatan aliran listrik pada kabel bisa diabaikan.

Interferensi yaitu tabrakan gelombang yang bisa mempengaruhi in-of-phase atau out-of-phase.

In-of-phase akan saling memperbesar suara sebaliknya out-of-phase akan saling menghilangkan suara.Phase checker adalah alat untuk memeriksa palarity.

Polarity dipengaruhi jarak. Pada jarak tertentu hasilnya adalah positive. Jika jarak dimundur hasilnya bisa negative.Penempatan speaker dengar jarak berlainan bisa mempengaruhi out-of-phase.

Phaser adalah alat untuk menyamakan phase supaya sama (phasing).

Chorus adalah suara yang saling mempengaruhi. Misalnya salah satu senar gitar dipetik kemudian senar lainnya akan ikut bergetar.Akustik

Ruang kedap suara (Floating Room)

Gambar di atas adalah sebuah termos yang dibuat rongga atau hampa udara agar udara luar tidak kontak langsung dengan bagian dalam termos sehingga air di dalam tetap panas untuk jangka waktu lama.Ruang akustik juga dibuat sedemikian rupa agar suara dari luar tidak merambat ke dalam melalui material dinding. Sebaliknya suara dari dalam juga tidak merambat ke luar.

Di bawah ini adalah gambar sebuah floating room.

Parallel wall atau dinding parallel menghasilkan standing wave. Standing wave bisa mempengaruhi phase.

Standing wave (gelombang tegak) adalah suara yang bolak-balik karena pantulan dinding parallel. Agar tidak ada standing wave, jangan membuat ruang dengan dinding parallel atau bisa dipasang diffuser.

Gambar di atas adalah ruang yang membuat standing wave. Suara warna biru dipantulkan (warna merah) dan terjadi bolak balik.

RPG adalah perusahaan yang khusus membuat bahan akustik.

Salah satu program untuk design ruang akustik adalah JBL smart.

Gambar di atas adalah sebuah non-parallel room dilihat dari atas. Model ruang ini sangat ideal untuk mencegah gelombang tegak yang bisa mempengaruhi phase.

Pantulan suara sama dengan pantulan cahaya pada cermin, yaitu sudut datang sama dengan sudut pantul.

Contoh lain untuk mencegah pantulan gelombang tegak adalah seperti di bawah ini:

Di bawah ini ada contoh studio recording. Kaca dan langit-langit dibuat miring untuk mencegah pantulan gelombang tegak dengan pengertian semua dinding dan lantai sudah dilapisi bahan anti pantul.

Microphone

Microphone adalah alat yang merubah energi gerak menjadi energi listrik.

Loudspeaker adalah sebaliknya yaitu merubah energi listrik menjadi energi gerak.

Level pada microphone adalah berkisar 0,01~0,1 Volt

Level pada Line berkisar 0,1~10 Volt

Level pada loudspeaker berkisar 10~100 Volt

Microphone dari cara kerjanya dibagi 3 yaitu:1. Dynamic

2. Condenser

3. Ribbon

Dynamic

Condenser

RibbonCondenser microphone ada dua plat besi. Plat beli yang bergerak menghasilkan listrik. Microphone condenser tidak pakai magnet.Microphone ribbon tidak menggunakan voice coil. Pita yang bergetar menghasilkan listrik.

Microphone dynamic tahan banting dan tahan cuaca. Microphone condenser tidak tahan banting dan tidak tahan cuaca.

Woofer yang konusnya dapat bergerak jauh bisa menghasilkan suara rendah.

Tweeter yang bisa bergetar cepat bisa menghasilkan suara tinggi.

Untuk menangkap suara kick bass pada drum harus menggunakan dynamic microphone yang membrannya besar.

Yang penting diperhatikan pada microphone adalah karateristik penangkapan suara (polar pattern).Polar pattern microphone dikelompokkan sebagai berikut:

1. Omni Directional

2. Uni-Directional (dibagi tiga yaitu Cardioid, Super Cardioid dan Hyper Cardioid)

3. Bi-Directional

Omni Directional: Bisa menangkap suara dari semua arah. Polar pattern digambar berbentuk lingkaran.

Jenis ini biasanya dipakai untuk ambience (menangkap suara ruang), untuk grup vocal. Tidak dipakai untuk live performance karena mudah feed back.

Di bawah ini adalah gambar polar pattern microphone. Warna merah adalah bocoran dari belakang microphone.

Omni

Cardioid

Super Cardioid

Hyper Cardioid

Bi-DirectionalCardioid: Jenis cardioid sangat bagus untuk live performance karena hanya menerima suara dari depan dan samping dengan sudut 130. Contohnya Shure SM58, SM57.Super Cardioid: Biasanya tidak untuk vocal tapi untuk instrument seperti drum. Menangkap suara dari depan dan samping dengan sudut 115 tapi ada bocoran di belakang.

Gambar di atas adalah penempatan loudspeaker monitor pada masing-masing jenis microphone untuk menhindari feedback. Jenis cardioid harus menempatkan loudspeaker tepat di belakang microphone (on-axis). Sedangkan jenis super cardioid harus menempatkan disamping dengan sudut tertentu. Jadi jenis super cardioid juga bolah untuk live performance asal penempatan loudspeaker benar.

Hyper Cardioid: Menerima suara dari depan dengan sudut 90~100 dan banyak bocoran di belakang. Umumnya untuk shotgun pada broadcast. Semakin sempit sudut penangkapan suara dari depan, semakin besar bocoran di belakang tapi bisa menangkap suara jauh dari depan.

Pemasangan bulu-bulu pada microphone adalah untuk mencegah suara angin.

Penambahan busa selain mengurangi gain juga mengurangi frequency tinggi.

Bi-Directional

Mengambil suara dari kiri dan kanan dengan sudut 90 sebelah kiri dan 90 sebelah kanan. Biasanya digunakan untuk duet.

Tanggapan Frequency

Microphone condenser menangkap frequency lebih rata dari 20Hz~20kHz.

Proximity Effect pada microphone adalah microphone akan menangkap suara rendah lebih besar apabila microphone tersebut didekatkan dengan sumber suara.

Dynamic Range pada microphone adalah kemampuan microphone menangkap suara terkecil tanpa noise dan suara terbesar sebelum peak.

Untuk professional audio biasa menggunakan microphone impedance rendah atau low impedance (low Z) sekitar 150. Impedance rendah bisa mengirim singal lebih jauh. Professional audio menggunakan kabel yang panjang dari microphone ke mixer yang ditempatkan di hot spot. Low impedance paling rendah adalah 120.Microphone impedance tinggi atau high impedance, umumnya 600 dipakai untuk karaoke. Microphone high impedance tidak bisa mengirim sinyal jauh. Biasanya dilengkapi kabel dengan panjang sekitar 5m. Microphone di bawah 600 disebut low impedance dan di atas 600 disebut high impedance.

Semua microphone mempunyai proximity effect termasuk jenis condenser.

Popping adalah hembusan napas yang mengenai microphone karena tidak ada busa/filter.

Dynamic Range

Setiap alat musik mempunyai dynamic range.

Dynamic range adalah batas bunyi terendah di atas ground noise dan batas tertinggi sebelum peak.

Makin besar dynamic range semakin baik.

Dynamic range microphone untuk professional audio sebaiknya paling sedikit 120dB.

Microphone bagus dynamic range lebar. Microphone jelek dynamic range sempit. Pada level rendah ada noise dan pada level tinggi suara pecah.

Sensitivity adalah kepekaan microphone menangkap suara. Semakin tinggi sensitivity semakin bagus.

Ribbon microphone mempunyai sensitivity paling baik tapi tidak bisa menerima kekerasan yang besar dan tidak bisa menerima attack yang cepat.

Dynamic microphone bisa menerima attack yang cepat tapi kurang peka.

Standard sensitivity adalah:

74dB pada jarak 12 INCH terhadap frequency 1kHz

94dB pada jarak 3 INCH terhadap frequency 1kHz

Gambar di atas adalah susunan pin XLR.

Pin-1 untuk screen (lapisan luar yang membungkus kabel)Pin-2 untuk signal + atau Hot atau +ve

Pin-3 untuk signal atau Clod atau ve

Salah kabel bisa menyebabkan microphone rusak kalau pakai phantom power dan juga bisa menyebabkan phase terbalik.

Kalau menggunakan microphone lebih dari satu harus memperhatikan polaritynya untuk menghindari out-of-phase. Bila terjadi out-of-phase, suara akan saling meniadakan.

Cara uji phase microphone:

Microhpne pertama PAN ke kiri dan microphone kedua PAN kanan. Bunyikan bersamaan microphone pertama dan kedua, bila suara rendah berkurang berarti ada polarity yang terbalik.

DI-Box (Direct Injextion Box) adalah alat untuk merubah signal unbalance menjadi balance. DI-Box active menggunakan battery, bisa kirim jarak jauh tanpa menurunkan gain. DI-Box passive tidak menggunakan battery, tidak bisa irim jarak jauh.

Macam-macam design microphone sesuai dengan kebutuhan: Hand held

Stand mounting

Goose neck

Hanging

Clip on / lavalier

Headset

Shotgun

Bondary

Shock mounting pada microphone berguna untuk meredam getaran suara dari mounting, misalnya microphone pengukuran pada RTA dan kick drum.

Pop filter yang diletakkan di microphone pada studio rekaman digunakan untuk mengurangi suara P, TH, D, H, ST, S, G.

Tiga langkah miking:

1. Memilih microphone

2. Menempatkan

3. Mengarahkan

Untuk attack yang cepat, pilih dynamic. Untuk clarity (kejelasan) yang baik, pilih condenser atau ribbon. Perhatikan juga polar pattern sesuai sumber suara yang akan diambil.Penempatan microphone harus on-axis pada sumber bunyi agar bisa menerima kekerasan 100%.

Close miking, yaitu penempatan microphone dekat dengan sumber bunyi, misalnya untuk drum dan vocal. Close miking mempunyai attack yang cepat dan mengurangi ambience.

Distance miking, yaitu satu buah microphone untuk beberapa sumber suara.

Accent miking, yaitu microphone ditempatkan pada lead musik atau pada vokalis solo untuk mendapatkan aksen atau emosi dari vokalis solo tersebut.

Ambeince miking, untuk mengambil reverb ruang.

Untuk miking koor yang terdiri dari beberapa baris penyanyi, di setiap baris ditempatkan beberapa microphone dengan jarak maksimum 3m dari sumber suara.

Untuk speech (pidato) perhatikan frequency 1kHz~3,5kHz. Agar suara terdengar jelas, low dan mid dikurangi, high frequency antara 9kHz~12kHz ditambah dan jangan pakai effect.

Agar reverb tidak ada delay, pre delay harus 0.

Suara sibilance seperti S, SH, T berkisar pada frequency 6,5kHz~12kHz. Alat untuk mengurangi sibilance disebut DeEsser. Kalau tidak ada DeEsser harus mengurangi frequency 6,5kHz~12kHz.

Busa penutup microphone disebut poper.

Untuk vocal, umumnya frequency 100Hz di-cut.

Tehnik Miking Stereo

Sumber suara yang tidak punya efek stereo jangan mengambil suara tersebut secara stereo.

Suara yang bergerak dari kiri ke kanan atau sebaliknya ada efek stereo.

Gambar di atas adalah dua buah microphone untuk merekam efek stereo.

Yang membuat efek stereo adalah:

1. Waktu tiba sumber suara berbeda

2. Intensitas kekerasan

3. Efek dari pina. Pina adalah bentuk relief dari telinga manusia.

Miking stereo ada 3 jenis:

1. Spaced (berdasarkan intensitas kekerasan)

2. Coincident (berdasarkan waktu tiba)

Wide Stereo, 1-2 Stereo atau AB Stereo, Buffled Stereo, Binaural Stereo termasuk jenis Spaced.

X-Y Stereo, M-S Stereo, Blumlein Stereo termasuk jenis Coincident.

Wide Stero

Menempatkan microphone dengan jarak 3:1

1-2 Stereo atau AB Stereo

Buffled Stereo

Dua buah microphone dipisahkan dengan pemisah absorb

Binaural Stereo

Menempatkan dua buah microphone dengan bentuk headset yang berfungsi seperti telinga.

X-Y Stereo

Microphone Rode type NF-5 adalah microphone untuk merekan X-Y Stereo. Sebagai pengganti bisa menggunakan dua buah microphone yang sama diikat silang. Microphone-1 PAN kiri dan microphone-2 PAN kanan.

M-S Stereo

Dalam sebuah microphone terdapat dua buah microphone. Microphone-1 adalah jenis omni directional atau cardioid dan microphone-2 adalah jenis Bi-Directional.

Microphone M-S Stereo ada pada merek SHURE dengan type MS.

Blumlein Stereo

Menggunakan dua buah microphone jenis Bi-Directional.

Konfigurasi ini sering menghilangkan suara tengah. Untuk mengatasinya bisa ditambah sebuah microphone shotgun untuk center seperi gambar di bawah ini.

Miking pada musik PAN jangan terlalu lebar. Musik pop boleh lebar karena perlu dimensi lebar. PAN lebar mengurangi punc atau hentakan.Basic Electro

Hukum Ohm

Ada tiga hal yang berkaitan dengan hukum Ohm, yaitu:1. Volt/tegangan/sumber daya

2. Hambatan

3. Arus

Rumus:

I=V/R

V=I.R

R=V/I

Satuan untuk I adalah Ampere

Satuan untuk V adalah Volt

Satuan untuk R adalah Ohm

Rangkaian Seri (disebut juga rangkaian pembagi tegangan)

V total

= V1 + V2 + V3I R total

= IR1 + IR2 + IR3R total

= R1 + R2 + R3Setiap power amplifier ada hambatan bayangan yang terdiri dari R dan C untuk mencegah transistor rusak saat diberi sinyal dan tidak ada hambatan pada outputnya (speaker tidak dipasang).

Rangkaian hambatan bayangan

Rangkaian Paralel (disebut juga rangkaian pembagi arus)

I total

= I1 + I2 + I3V/R total= V/R1 + V/R2 + V/R3I/R total= I/R1 + I/R2 + I/R3Power= V.I

Power= IR.I

Power= I2 R

Power= V.V/R

Power= V2/RMengukur daya power amplifierGunakan tone generator dengan sine wave (gelombang sinus) pada frequency 1kHz. Output dari tone generator maupun input pada power amplifier adalah 0dB atau 0,77v.Pasangkan volt meter dan ampere meter seperti di bawah ini.

Bila hasil pengukuran adalah 50 volt dan 20 ampere, berarti power output amplifier tersebut adalah 1000w.Hitunglah total impedance pada rangkaian di bawah ini.

1/R total

= 1/16 + 1/16 + 1/16 + 1/161/R total

= 4/16

R total

= 16/4

R total

= 4 ohm

Hitung total impedance dan power yang terserap di masing-masing beban jika daya output pada power amplifier adalah 200w pada 8 ohm.

Total impedance:

1/R total

= 1/16 + 1/81/R total

= 1/16 + 2/16

1/R total

= 3/16

R total

= 16/3

R total

= 5,33 ohm

Total power yang terserap:Power

= V2/R

200

= V2/8

V2

= 1600

V

= 1600

V

= 40 Volt

I1

= V/R totalI1

= 40/5,33I1

= 7,50 A

P

= V2/R total

P

= 402/5,33

P

= 300 W

Power yang terserap di masing-masing beban:

I1

= V/R total

I1

= 40/16

I1

= 2,5A

I2

= V/R

I2

= 40/8

I2

= 5A

Power SP1= I12.R

= 2,52 x 8

= 50 W

Power SP2= Sama dengan Power SP1 yaitu 50 W

Power SP3= I22.R

= 52 x 8

= 200 W

Di atas sudah dihitung bahwa total power yang terserap adalah 300W. Power SP1 + SP2 + SP3hasilnya juga 300W.

Balanced output pada pre amplifier umumnya +4dB pada 600. Kalau input impedance pada power amplifier semakin kecil (hal ini biasa terjadi bila input power amplifier diparalel sampai beberapa unit) power akan semakin berkurang. Lihat grafik di bawah ini:

Untuk feed beberapa power amplifier, dianjurkan pakai signal distributor untuk tetap mempertahankan impedance.RD lebih kecil RL output akan menurun

RD adalah tahanan dalam

RL adalah tahanan luar

Kalau impedance output dan impedance input match, pre amplifier akan mengeluarkan tenaga maksimal.

Amplifikasi

Level output pada microphone adalah kurang dari 0.1 Volt, disebut Microphone Level.Level output pada line adalah 1 Volt, disebut Line LevelLevel output pada power amplifier adalah dari 1 Volt sampai di atas 100 Volt, disebut Speaker Level.

Jika ada power amplifier dengan daya 1250W pada speaker 8 Ohm, maka tegangan pada speaker level adalah 100 Volt.

Hitungannya:

P

= V.I

= V2/R

1250= V2/8V2

= 10000

V

= 10000

= 100 Volt

Professional Loudspeaker dibagi menjadi:

1. PA Speaker singkatan Public Address Speaker. Jenis speaker ini perlu SPL tinggi, frequency respon 40Hz~16kHz.

2. Stage Monitor. SPL yang diperlukan tidak sebesar PA speaker.

3. Studio Monitor. Frequency respon harus flat dengan tolerasi 3dB.

4. Distribution Speaker, disebut juga high voltage system atau system 70 Volt.

Putaran pada power amplifier adalah gain untuk penambahan atau penguatan level, skalanya adalah dB.Technical Specification of LoudspeakerHal-hal perlu diperhatikan pada saat memilih loudspeaker adalah:

1. Frequency Range (Jankauan frequency)

2. Power Handling (Kemampuan menyerap daya)

3. SPL (Sound Pleasure Level atau kekerasan yang mampu dihasilkan)

4. Dispersion (sudut penyebaran)

Frequency RangeDalam spesifikasi loudspeaker sering ditulis Frequency Range 3dB artinya adalah batas jangkauan dari frequency terendah ke frequency tertinggi yang mana levelnya sudah turun 3dB.

Frequency Response 3dB artinya fluktuasi kekerasan tidak lebih atau tidak kurang dari 3dB.

Catatan:

Jika SPL berkurang 10dB (-10dB) umumnya yang terdengar adalah kekerasan bunyi berkurang setengah.

Apabila ada dua bunyi, satu sama lainnya berselisih lebih dari 10dB, suara yang lebih kecil dari 10dB itu sudah tidak terdengar karena tertimpa oleh suara yang lebih keras di atas 10dB darinya. Misalnya suara A 110dB dan suara B 99dB maka suara B tidak terdengar karena tertimpa oleh suara A.

Perbedaan kekerasan bunyi melebihi 10dB tidak dipakai dalam standar frequency range.

Power Handling

Terdiri dari:

Continuous/Long Term power

Program/Music/RMS power

Peak/Short Time power

Sebuah loudspeaker ditulis continuous power adalah 100W. Umumnya program power atau RMS adalah dua kali dari continuous yaitu 200W dan peak power adalah 4 kali dari continuous power yaitu 400W.

Biasanya serangan pada peak power sangat singkat, tidak lebih dari 1 detik. Standard pengukuran ada yang menggunakan AES, IEC dan lain sebagainya. Bila loudspeaker ditulis 100W AES, itu berarti continuous power.

Daya power amplifier sebaiknya dua kali dari continuous power loudspeaker atau sama dengan peak power handling loudspeaker. Kalau ketersediaan power amplifier terbatas, minimal harus satu kali dari continuous power.

Barapa power yang akan disediakan untuk sebuah pertunjukan dengan audience 5.000 orang? Biasanya yang menjadi patokan adalah satu orang diperlukan 10W. Jadi kalau audience 5000 orang, diperlukan power sekitar 50.000W. Namun patokan ini tidak berlaku mutlak, tergantung jenis musik dan lokasi pertunjukan.SPL

Kalau loudspeaker ditulis sensitivity atau efficiency SPL=106dB, itu berarti SPL diukur dengan daya 1W pada jarak 1 meter.Maximum SPL adalah kekerasan maksimum yang mampu dihasilkan oleh loudspeaker sebelum loudspeaker itu rusak dengan diberi daya maksimum.

Maximum SPL ada yang continuous (long term) dan ada yang peak (short time), tergantung pabrik yang menulisnya. Selisih continuous power dan peak power pasti 6dB. Hal ini berkaitan dengan 3dB rule dimana power naik dua kali maka kekerasan bertambah 3dB.Dispersion

Dispersion adalah sudut penyebaran atau coverage area.

Umunya standard yang dipakai adalah -6dB. Jadi pada sudut di mana kekerasan frequency tinggi turun 6dB, itulah batas sudut dispersi. Umumnya frequency tinggi yang dipakai adalah 2kHz~10kHz.Di bawah ini adalah pengukuran dispersi pada sebuah loudspeaker.

Bentuk ruang seperti di atas tidak perlu dispersi lebar agar tidak terjadi pantulan pada dinding kiri dan kanan.Pemilihan dispersi loudspeaker disesuaikan dengan ruang. Loudspeaker dengan dispersi lebar tidak bisa mengirim SPL tinggi ke arah depan. Loudspeaker Long Throw dispersinya sempit.

Loudspeaker 3 way tertulis cross-over point 700Hz, 3000Hz, artinya Low Frequency adalah dari batas terendah jangkauan frequency loudspeaker tersebut sampai dengan 700Hz. Misalnya batas jangkauan frequency terendah adalah 40 Hz dan tertinggi adalah 16kHz maka woofer akan mengeluarkan suara dari 40Hz~700Hz, Middle akan mengeluarkan suara dari 700Hz~3000Hz dan Tweeter akan mengeluarkan suara dari 3000Hz~16kHz.

Untuk lebih jelas, lihat gambar di bawah ini:

Loudspeaker 2 way tertulis cross-over point 1kHz, artinya Low Frequency adalah dari batas terendah jangkauan frequency loudspeaker tersebut sampai dengan 1kHz. Misalnya batas jangkauan frequency terendah adalah 40 Hz dan tertinggi adalah 16kHz maka woofer akan mengeluarkan suara dari 40Hz~1kHz dan Tweeter akan mengeluarkan suara dari 1kHz~16kHz.

Untuk lebih jelas, lihat gambar di bawah ini:

Dynamic Processor

Dynamic Processor adalah alat untuk proses Dynamic Range dan Envelope.

Dynamic range adalah kekerasan bunyi di atas ground noise sampai batas terkeras sebelum peak.

Yang dimaksud dengan proses dynamic range adalah mengatur level kekerasan agar relatif sama.

Bunyi musik SPL terendah pada sebuah diskotek adalah di kamar mandi sebesar misalnya 80dB dan bunyi terkeras adalah di depan loudspeaker sebesar 120dB. Dynamic range diskotek tersebut adalah 120dB-80dB=40dB.

Envelope

Gabungan dari titik-titik puncak disebut Envelope.Envelope terdiri dari:

1. Attack

2. Decay

3. Sustain

4. Release

Attack adalah level suara mulai dari nol hingga puncak Decay adalah perubahan intensitas level suara

Sustain adalah tidak ada perubahan intensitas level suara

Release adalah perubahan level suara dari puncak hingga nol

Sebuah sound system dengan dynamic range seperti di bawah ini:

Source Microphone Mixer Power Amplifier Speaker

100dB 100dB 80dB 100dB 100dB

Di antara Microphone dan Mixer dapat di-insert sebuah Dynamic Processor agar level suara dari microphone dibatasi hanya 80dB.

Gambar di atas adalah sinyal dibatasi maksimum 80dB yaitu dengan menyetel level threshold pada angka 80dB.

A

= Attack time berubah jika sinyal di atas dibatasi

B

= Attack time sebelum sinyal dibatasi

C

= Release time berubah jika sinyal di atas dibatasi

Alat yang memroses sinyal di atas disebut Limiter.

Sinyal yang direduksi (warna kuning) ditandai dengan lampu gain reduction menyala. Untuk sinyal di atas lampu akan menyala sampai 20dB karena sinyal yang direduksi sebesar 20dB. Kalau dengan VU meter, maka akan bergerak dari kanan ke kiri. Kalau lampu belum menyala berarti belum ada sinyal yang direduksi.

Output setelah dynamic processor adalah 81dB (bukan 80dB) karena ratio pada dynamic processor adalah ( : 1 (tak terhingga berbanding satu).Contoh di atas adalah 20dB x 1/( = 1.

Jadi 80dB + 1 dB = 81dB.Setiap angka jika dibagi dengan tak terhingga hasilnya adalah 1.

Jika ratio diputar ke angka 2:1, output setelah dynamic processor adalah 10dB lebih besar dari batas threshold. Apabila batas threshold adalah 80dB, maka outputnya adalah 90dB.

Rumusnya adalah 20dB x = 10dB.

Jadi 80dB + 10dB = 90dB.

Gambar di atas adalah threshold 80dB dan ratio 2:1.

Warna kuning adalah sinyal yang direduksi.

Outputnya adalah 90dB.

Sustain pada batas 80dB dirubah menjadi decay oleh ratio.Semakin besar ratio yang diputar semakin mendekati batas threshold. Jika ratio 1:1 maka tidak ada sinyal yang direduksi.Limiter yang rationya bisa dirubah disebut compressor. Pabrik menulisnya Compressor Limiter.Bila ratio pada compressor diputar sampai batas tak terhingga, alat ini berfungsi sebagai limiter.

Ratio berfungsi merubah sinyal yang sustain menjadi decay atau tetap sustain jika diputar sampai batas tak terhingga. Dirubah menjadi decay agar suara lebih berdinamika. Sustain yang panjang terdengar suara tertahan dan tidak baik untuk vokal.

Soft Knee/Hard Knee

Semakin besar ratio akan memperbesar sudut sehingga akan mempengaruhi suara seperti bottle neck (leher botol). Sudut tekuk yang terlalu besar akan membuat level suara berubah secara signifikan dalam tempo singkat. Untuk mengatasi hal ini, compressor limiter generasi baru dilengkapi dengan switch Soft Knee/Hard Knee. Soft Knee memperbaiki sinyal yang tertekuk tajam menjadi lebih lembut. Bila Hard Knee yang dipilih, sinyal yang tertekuk tidak dirubah.

Compressor limiter bisa mengecilkan suara yang besar sesuai dengan batas threshold yang dipilih. Sebaliknya juga bisa membesarkan suara yang kecil jika markup gain dinaikkan.

Tampak depan Compressor Limiter

Tampak belakang Compressor Limiter

Kalau hanya menggunakan limiter dan ada sinyal yang direduksi, hasil output-nya pasti menjadi sustain karena ratio pada limiter adalah (:1.

Sustain cocok untuk pemain bass karena bass perlu sustain yang panjang.

Dengan penyetelan ratio pada compressor, sustain dirubah menjadi decay yang mana output-nya memiliki dinamika yang lebih lebar.

Sustain pada vokal akan membuat vokal seperti tertahan, kejadian ini tidak dikehendaki oleh vokalis.

Threshold kedua pada compressor adalah untuk membatasi sinyal output setelah compressor. Pada gambar di bawah ini, kita ingin membatasi sinyal pada 80dB. Jika sinyal input hanya 100dB dan ratio 2:1, outputnya bisa dipertahankan pada 80dB. Caranya adalah 40dB x = 20dB, jadi outputnya adalah 60dB+20dB=80dB.

Tapi bila sinyal input 120dB dan ratio 2:1, outputnya adalah 90dB. Caranya adalah 60dB x = 30dB, jadi outputnya adalah 60dB+30dB=90dB. Padahal sinyal output dari compressor yang diperbolehkan hanya 80dB. Pada kasus ini diperlukan threshold kedua untuk tetap mempertahankan output pada 80dB.Kalau pilih ratio 4:1 dinamika akan terpengaruh (jadi sustain).

Attack & Release

Attack time yang cepat akan terjadi penekukan sinyal yang tajam. Hal ini tidak dikehendaki vokalis.

Semakin besar ratio akan semakin besar pula sudut penekukan sinyal.

Attack time yang terlalu lambat akan menyebabkan pumping effect, yaitu perubahan dinamika secara signifikan. Pumping effect biasanya pada vokal.

Gambar di atas adalah sinyal yang mengalami pumping effect dimana terjadi penurunan yang sangat tajam.

Gambar di bawah ini menerangkan proses attack time. Proses kompresi akan mengikuti sinyal asli sebelum attack time. Setelah attack time, sinyal akan mengikuti ratio.

Soft Knee adalah fasilitas tambahan dari compressor limiter untuk memperbaiki sinyal yang tertekuk agar menjadi lengkung sehingga perbedaan dinamika menjadi lebih lembut.

Hard Knee adalah sinyal yang tertekuk tidak dibuat lengkung.

Pada compressor limiter merek dbx tertulis 10dB Soft Knee, artinya 10dB sebelum threshold akan membentuk garis lengkung. Merek Behringer menggunakan istilah IKA.

Gambar di bawah ini menerangkan proses release time. Proses release mengikuti garis threshold sebelum release time. Semakin lama release time akan menyebabkan sustain yang panjang. Release tidak ada Soft Knee dan Hard Knee.

Gain/Mark Up GainGain pada compressor limiter adalah untuk menyesuaikan atau mencari headroom ke sinyal flow berikutnya.

Gambar di atas adalah sinyal yang di-markup atau diperbesar. Semua sinyal termasuk noise dinaikan.

Semakin banyak processor yang terpasang akan menyebabkan noise yang semakin besar dan sekamin banyak coloration (pewarnaan).

Noise Gate

Noise gate biasanya untuk drum set, gunanya untuk mencegah suara bocoran dari instrument sebelahnya. Noise gate tidak cocok untuk vocal karena suara akan terputus-putus.

Limiter memroses sinya di atas threshold sedangkan noise gate memroses sinyal di bawah threshold.

Pada gambar atas, jika pilih noise gate pada posisi 1 hasilnya adalah seperti di bawah ini:

Pilih posisi 2 hasilnya seperti gambar di bawah ini:

Pilih posisi 3 hasilnya semua suara keluar seperti gambar di bawah ini:

Noise gate tidak menghilangkan noise tapi menutupi noise. Noise bekerja berdasarkan kekerasan. Kekerasan di bawah threshold akan ditutupi. Noise Reduction bekerja berdasarkan frequency seperti DolbyNR pada tape untuk menghilangkan tape hizz yaitu gesekan pita dengan head. Yang direduksi umumnya pada frequency 7kHz~12kHz.

ExpanderExpander adalah ratio-nya noise gate yang gunanya untuk melebarkan sinyal sehingga selisih waktu bisa diminimalkan. Dengan memutar ratio expander, waktu open akan lebih cepat dan waktu close lebih lama sehingga suara tertunda atau terputus bisa diminimalkan.

Gambar di bawah ini menunjukkan waktu open lebih cepat dan waktu close lebih lama kalau knob Expander diputar pada posisi 2:1.

Sinyal warna merah adalah ratio 1:1

Sinyal warna biru adalah ratio 2:1

Sinyal warna hijau adalah (:1

Side Chain adalah insert point untuk Compressor Limiter yang biasanya untuk insert DeEsser. DeEsser adalah gabungan dari equalizer dan compressor.

Input Gain pada Compressor Limiter sama dengan Mark Up Gain.

Stereo Link untuk menyamakan channel-2 terhadap channel-1.

BY PASS untuk melepaskan Compressor.

Crosstalk adalah suara yang menyeberang dari microphone satu ke microphone lainnya.

AVOX plug-in untuk mensimulasi suara tenggorokan.

Review

Bunyi terjadi karena ada 3 elemen yaitu

Sumber

(

Penghantar (udara)

(

Telinga

S/N Ratio disebut juga THD adalah angka hasil pembagian dari Sinyal Yg Benar dengan Sinyal Yang Salah

S/N Ratio -103dB artinya 0dB/-103dB

AES singkatan dari Audio engineering Society

Aturan 3dB rule termasuk hal-hal di bawah ini:

1. Sensitivity telinga manusia

2. Jika power dikali 2

3. Jika NOM (Number of Open Microphone) dikali 2 maka gain sebelum feedback harus dikurangi 3dB (-3db).

Microphone yang tidak terpakai harus di-muteMixer besar ada mute group

Penambahan satu buah loudspeaker tidak menambah kekerasan tapi hanya untuk penyebaran suara.

Amplitudo sinyal pink noise sebenarnya tidak rata tetapi turun 3dB di setiap octave, yang sama adalah energinya.Misalnya 20Hz=100dB, maka octave berikutnya 40Hz=97dB, 80Hz=94dB dan seterusnya. RTA jenis ini dipakai oleh pabrik.

RTA yang umum kita pakai adalah jenis FFT yang display-nya sudah dikalibrasi flat. Pink Noise yang flat bukan SPL-nya tapi energinya. Supaya energinya sama, SPL harus dikurangi 3dB setiap octave-nya.

Pink noise disesuaikan dengan telinga manusia karena telinga manusia lebih peka pada frekwensi tinggi.

White noise setiap octave levelnya sama. White noise biasanya digunakan untuk pengukuran alat misalnya pre amp.

Unity Gain artinya tidak di-cut dan tidak di-boost.

Log 10

= 1

Log 100

= 2

Log 1000= 3

Yang diukur pada Compression Driver yang tertulis dalam spesifikasi loudspeaker adalah diameter lubang yang mengeluarkan suara. Disebut compression driver karena tekanan suara dikompres dan dikeluarkan melalui lubang kecil.

Pada gambar di atas, yang duluan bunyi adalah Hi karena tweeter ukurannya kecil dan lebih mudah bergerak. Umumnya tweeter letaknya dimundurkan dari pada woofer.

Khusus untuk absorb frequency low digunakan bahan yang lentur.

Dimensi ruang pengaruhi ERT

Material pengaruhi Reverb Time

Defuser adalah bahan yang ditambahkan untuk membuat reverb gain turun merata.

Getaran ( Transducer ( Amplifier ( LoudspeakerProses ini disebut Sound Reinforcement (Pengerasan Suara)

Q factor pada equalizer adalah besaran bandwidth

Electric Condenser Microphone tidak pakai listrik luar (PHANTOM POWER) karena sudah diberi listrik pada kedua platnya.Microphone yang bagus proximity effect kecil.

Proximity effect umumnya pada microphone Uni Dynamic.

Jika sebuah objek yang bergerak dari kiri ke kanan atau sebaliknya dan direkam secara mono, maka yang terdengar adalah objek tersebut bergerak dari arah depan mendekat lalu menjauh. Bila direkam dengan efek stereo, suara terdengar dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Yang termasuk Dynamic Processor adalah:

1. Limiter

2. Compressor

3. Gate

4. Expander

Banyaknya signal yang dipotong dikenal dengan sebutan Gain Reduction.

Attack time adalah berapa cepat compressor limiter bekerja saat ada sinyal di atas threshold.

Release time adalah berapa lama compressor limiter melepaskan tugasnya jika sinyal dibawah threshold.

Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa limiter tidak bekerja spontan karena menunggu perintah (tell me) baik attack maupun release. Pada attack, akan mengikuti sinyal asli sejenak lalu menuju threshold. Pada release, sinyal akan mengikuti threshold sejenak walaupun sinyal asli sudah di bawah threshold.

Biasanya kalau attack time dipercepat, compressor tidak mampu bekerja sempurna, misalnya terjadi noise, peak, pumping dan lain sebagainya.

Dynamic processor DRAWMER type 201 adalah dynamic processor yang terbaik.

Compressor khusus untuk menghilangkan sibilance disebut DeEsser yang fungsinya untuk menghilangkan suara s, sh.

Gate tidak untuk vocal, biasanya untuk memotong sustain pada drum.

Gambar di bawah ini menunjukkan tugas expander agar bunyi tidak mendadak terdengar setelah threshold.

Pada loudspeaker Line Array, setiap kelipatan jarak turun 3dB. Loudspeaker biasa turun 6dB.

Line Array System minimal harus ada 4 buah loudspeaker yang digantung. Line array system membuat bunyi sama di semua tempat. Line Array merek papan atas dibuat beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda yaitu ada untuk short throw, mid throw dan long throw.

Kabel yang panjang akan menimbulkan High Cut yaitu hilangnya frequency tinggi.

Signal Processor terdiri dari Transducer dan Amplifier. Mutu transducer jauh lebih penting untuk diperhatikan karena alat ini yang menentukan mutu suara. Misalkan microphone atau loudspeaker yang tidak bisa menghasilkan suara yang baik, walaupun menggunakan amplifier yang sangat baik tetap tidak membantu.

Baik transducer maupun amplifier punya kelemahan yaitu:

Noise

Coloration

Distortion (setelah peak)S/N Ratio 96dB artinya 96dB signal/1dB noise = 0db signal/-96dB noise.

Amplifier gitar open back tujuannya adalah agar pemain gitar tersebut dapat mendengar suara dari belakang karena suara yang keluar dari depan untuk audience.Microphone untuk vocal tidak boleh flat tapi band pass.

Sampling rate dibagi 2 sama dengan frequency tertinggi yang dapat diproduksi oleh alat tersebut.

Alat reproduksi suara digital tidak ada masalah dengan low frequency tapi pada high frequency.

Dynamic range sama dengan head room adalah untuk alat studio recording yang mahal.

Speaker line array membuat bunyi yang sama di semua tempat karena dispersinya. Pencipta line array adalah Harry Olson.

Posisi microhopne B lebih baik dari pada posisi microphone A karena lebih jauh dari alat drum lainnya.Pre amp tabung pasti memberikan warna karena tabung tidak flat.

PFL singkatan dari Pre Fader Listen

AFL singkatan dari After Fader Listen

PAN singkatan dari PanoramaDistorsi bunyi tidak keras tapi membuat tweeter rusak karena distorsi adalah DC.

Gambar di bawah ini menunjukkan akan terjadi out of phase pada frekwensi 100Hz jika jarak speaker hitam ke speaker merah adalah 1,7m.

Rumus octave adalah F1/F2=2n

F1= Frekwensi tinggi

F2= Frekwensi rendah

n

= Octave

Berapa octave dari 100Hz ke 200Hz

F1/F2

=2n

200/100=2n2

=2n

n

= 1

Berapa frekwensi yang lebih tinggi 1/6 octave dari 100 Hz= 125Hz

Berapa frekwensi yang lebih rendah 1/6 octave dari 25Hz= 20Hz

Berapa frekwensi yang lebih tinggi 4 octave dari 500Hz

= 8000Hz

Sinyal dibagi dua dan salah satu ditunda kemudian keluar pada satu output. Bila delay sedikit disebut Flanger, delay ditambah sedikit lagi disebut Chorus. Delay lebih banyak disebut Delay.

Mono adalah suara dari kiri dan kanan bunyinya sama dan datang pada waktu bersamaan. Kalau speaker kiri dan kanan bunyi beda disebut stereo.

Efffector sebaiknya tidak dimasukkan ke return tapi masuk ke line mixer. Line ada pengaturan EQ yang dapat mengatur EQ effect.

VCA singkatan dari Voltage Control Amplitude.

Mixer dibagi 4 kelompok:

1. Live

2. Recording

3. Broadcast

4. Film

PAN POT adalah singkatan dari Panorama Potentiometer.Kalau hanya channel L yang dipakai, PAN sebaiknya di L agar keluarannya 100%. Kalau PAN di tengah, keluaran hanya 50%.

Line Input pada mixer biasa dikurangi 10dB

Mic Input pada mixer biasa ditambah 4dB

Setiap perubahan EQ pada mixer headroom harus dicari lagi.Sumber suara untuk cari headroom harus dilakukan oleh pemakai microphone bersangkutan.

Kalau sinyal stereo dari CD dimasukkan ke CH-1 dan CH-2, maka CH-1 PAN ke kiri dan CH-2 PAN ke kanan.

Aux Pre adalah keluaran yang levelnya tidak dipengaruhi oleh channel fader. Ada juga yang menulis Monitor Send.Aux Post adalah keluaran yang levelnya yang dipengaruhi oleh channel fader. Ada juga yang menulis Effect Send. Post Aux biasa untuk effect.Aux tidak dipengaruhi PAN.

Saturation atau cross-talk adalah suara yang menyeberang dari CH-L ke CH-R atau sebaliknya.

Speaker monitor disebut juga Wedges.

Sebutan lain dari snake cable adalah multi core, loom cable, multi cord.

AFL digunakan untuk monitor semua channel AUX SEND secara keseluruhan.

Pre Aux tidak dipengaruhi EQ channel. RECHECK

Effect yang dimasukkan ke channel, AUX tidak boleh dibuka karena akan feedback.

Mixer Recording

Mixer monitor lebih banyak AUX

Mixer FOH lebih banyak input

Mixer recording mempunyai fasilitas:

Group Out (umumnya sampai 8 group) untuk ke multi track. Monitor Input, untuk monitor output dari multi track. SWAP/SHIFT/FLIP/REVERSE, sinyal dari multi track yang ke monitor input dipindahkan ke channel input.

Studio Room, untuk mengirim sinyal ke studio room. Control Room, untuk mengirim sinyal ke control room. 2 TRACK-IN atau TAPE-IN, input dari multi track.Sinyal flow untuk FOH adalah:

Mic CH Routing Matrix Group Main Power Amplifier SP

Sinyal flow untuk recording adalah:

Mic CH1 Routing Matrix Group Multi Track Track1.

DAW singkatan dari Digital Audio Workstation

Pada mixer recording, channel input dan monitor input berdiri sendiri (individual).

Misalnya merekan drum set:Kick Mic CH1 PAN(L) Routing Matrix Group1 Track1 Monitor1 Routing Matrix L/R Control room dan Studio room.

Snare Mic CH2 PAN(R) Routing Matrix Group2 Track2 Monitor2 Routing Matrix L/R Control room dan Studio room.

Tom Mic CH3 PAN(L) Routing Matrix Group3 Track3 Monitor3 Routing Matrix L/R Control room dan Studio room.

Dan seterusnya.

Recording Mode

Metronome disebut juga CLICK atau 120.

Yang pertama direkam adalah Metronome, guide vocal dan guide guitar.

Metronome CH24 Routing Matrix Group8 Multi Track24 Routing Matrix L/R Control Room dan Studio Room.Guide Vokal CH23 Routing Matrix Group7 Multi Track23 Routing Matrix L/R Control Room dan Studio Room.

Guide Guitar CH22 Routing Matrix Group6 Multi Track22 Routing Matrix L/R Control Room dan Studio Room.

Dubbing Mode

Setelah track di atas direkam dilakukan dubbing mode untuk merekam instrument lainnya. Biasanya yang direkam dulu adalah drum set pada CH1 s/d CH8. Saat proses dubbing, CH24, CH23 dan CH22 sebagai playback.Mixer recording 8 group hanya bisa merekam 8 track secara simultan. Untuk merekam lebih dari 8 track secara simultan bisa diambil dari Direct Out.

Bounching Mode

Bila semua track sudah terpakai dan masih ada sumber suara lain yang mau direkam misalnya backing vocal maka ada track yang harus digabung. Misalnya yang di-bounching adalah track-1 s/d track-8.

Sinyal flow adalah sbb:

Track1 monitor1 FLIP CH1 RM Group 6,7 Track 22,23

s/d

Track8 monitor8 FLIP CH8 RM Group 6,7 Track 22,23

FLIP adalah untuk membalikkan sinyal dari monitor ke channel agar bisa direkam. Track yang di-overwrite adalah metronome, guide vocal dan guide guitar.

Gain channel tidak mempengaruhi sinyal hasil FLIP dari monitor ke channel.Mixing Mode

Track Monitor FLIP CH Routing Group Routing L/R CD atau DAT atau TAPE Tape IN Routing Control Room.

Pada mixer MX9000 di studio, PAL-L untuk group ganjil dan PAN-R untuk group genap.

PFL untuk monitor headroom channel

AFL untuk monitor headroom AUX

Pada Path Bay, channel satu dengan channel lainnya tidak berhubungan.

Path Bay Half Normalized adalah apabila input channel bagian depan dicolok, jalur atas ke bawah bagian belakang putus.

Full Normalized adalah apabila salah satu bagian depan dicolok, jalur atas ke bawah bagian belakang putus.

Output/input yang tertulis di belakang Path Bay adalah output/input dari alat lain, bukan output/input Path Bay.

2 Track-in langsung route ke control room, tidak ke main. Selain 2 track-in, semua input bisa route ke main.3 langkah untuk instalasi path bay:

1. Input dan output list

2. Signal flow

3. Path bay planEquipment list

1. Mixer 28:8:24:2 (artinya 28 channel input, 8 group, 24 monitor, 2 main); 4 aux port/pre; 4 stereo return; CR; SR; 2 TK.

2. 24 channel multi track

3. Noise Gate stereo

4. Compressor

5. Effect

6. DAT

7. Headphone amplifier

8. Amplifier

9. Equalizer

Equaliser pada recording digunakan untuk eq ruangan.

Aux pre: Kalau fader channel tidak dibuka, signal tidak dikirim ke main.Sub woofer dijajar jarak lambda setiap driver pada frekwensi 100Hz.

Tracking:

Source CH RM Group MTR Monitor in Main L/R - CR- NF

- SR - HP Mix Down:

MTR CH RM MAIN 2 TK Recorder 2 TK in C/R

|

Dynamic Processor

Effect di set 100% wet jika dipasang ke mixer.

Cari headroom limiter dimatikan.

Buatkan in/out list dengan alat di bawah ini:

Mixer 16:8:2

16 Track recorder

CD recorder

Effect

Compressor

InOut

Channel16

Group8

Main2

Aux2

Strreo return 1-24

Channel insert1616

Group insert88

Main insert22

Direct out16

MTR1616

CD Recorder22

Effect22

Compressor22

Head Amplifier2

Near fill Amplifier2

Standard mixer recording ada fasilitas sbb:Channel insert

Group insert

Main insert

Direct Out

DI Box umumnya merubah dari line level menjadi mic level.

Parallel wall menghasilkan flutter (standing wave). Untuk menghilangkan standing wave digunakan diffuser.

Diversity pada wireless mic adalah 1 receiver dengan 2 antenna dan 1 mic.

Software CEDAR untuk membersihkan background noise.

PR:Mixer 26:4:8:2, 2 aux, 2 return

1. Rekam drum 4 track (OH L/R, snare dan kick) tambah guide metronome.

2. Playback drum sambil rekam bass guitar

3. Playback drum dan bass sambil rekam guitar

4. Playback drum, bass dan guitar sambil rekam vocal.5. Mixing

Tweeter yang dijepit di antara woofer dikenal dengan teori De Appolite.

Prinsip line array adalah jika untuk menghasilkan frekwensi tinggi yang baik, jarak horn tweeter dari box ke box lain tidak boleh lebih dari 1 lambda.

Untuk menghasilkan bass yang baik, total panjang gantungan line array harus 1 lambda dari frekwensi rendah. Jarak loudspeaker box paling bawah juga harus 1 lambda dari tanah.

Christian Heil adalah pembuat line array pertama dengan merek V-DOSC.Pada signal flow recording:

Pan ke L supaya signal send ke group 1

Pan ke R supaya signal send ke group 2Phase shifting adalah pergeseran phase karena delay oleh kabel dan peralatan lainnya.Boxiness adalah suara bass yang frekwensi sekitar 80Hz~100Hz, biasanya dikompres dengan multi band EQ.Line Stage Performance

1. Artis

2. Audience

Yang perlu diketahui:

Stage layout

Posisi monitor

Digunakan banyak loudspeaker untuk vocal karena vocalist bergerak.Drum dan guitar stereo.

Perbandingan low (60Hz~200Hz) dengan high (200Hz~16kHz) adalah 4:1. Jika sebuah sound system adalah 7500W, maka low adalah 6000W dan high adalah 1500W.

RMS adalah 0,707 x peak

X-OVER

Foxtex, Lowther adalah driver yang mempunyai frekwensi lebar.

Simpangan pada driver disebut EXCURSION, yaitu jarak terjauh pergerakan cone.

Semakin rendah frekwensi volume udara yang dipindahkan semakin banyak. Volume udara yang dipindahkan disebut displacement.Setiap turun 1 octave, displacement 4 kali lebih besar.

Cross-over point selalu -3dB. Lihat gambar di bawah ini.

Jenis Slope:

1st order-6dB

2nd order-12dB

3rd order-18dB

4th order-24dB

5th order-30dB

6th order-36dB

7th order-42dB

8th order-48dB

1st order -6dB artinya setiap octave berikutnya sinyal turun 6dB.

Cable and Specification

I=V/R

P=V.I =V^2/R =I^2/R

R= Resistor

= Ohm

L= Inductor

= Henry

XL= 2fL

C= Capacitor= Farad

XC= 1/2fC

XC=1/2fC

Kalau f (frequency) naik maka XC akan turun

Standard kabel AWG (American Wire Gauge) yang umum dipakai pro audio adalah no. 4 sampai dengan no. 24.

Hambatan kabelRk=L/A

Rk= Tahanan kabel

L

= Panjang kabel

A

= Luas penampang kabel

= Koefesien bahan

tembaga adalah 0.0172

super konduktor adalah 0.

Rumus luas penampang adalah r^2 dimana r=jari-jari

Panjang kabel dikali 2 karena isinya 2. Misalnya kabel 1 rol adalah 100 meter (isi 2) maka panjang keseleruhan adalah 200m.

Sebuah kabel panjangnya 200m dan luas penampang 1mm. Berapa tahanannya?

Rk=L/A

=0.0172 x 200/3.14 x 0.5^2

= 4.38 ohm

Berapa volt pada rangkaian di atas?

P= V^2/R

V= P.RV= 200 x 4

= 800

= 28.3 Volt

Kalau panjang kabel adalah 100m, hitung efesiensi kabel!

I=V/R= 28.3/4.38+4= 28.3/8.33= 3.38A

Pspk= I^2.Rspk= 3.38^2 x 4= 11.4 x 4= 45.6W

Efesiensi power adalah Pspk/Pamp= 45.6/200 x 100%= 22.5%

Efesiensi kabel adalah Pk= I^2.Rk= 11.4 x 4.38 = 49.9W

Pada tabel 1, hambatan beda dengan tabel AWG karena berdasarkan aplikasi kabel yang digunakan adalah 2 jadi hambatan dikali 2.Tabel 2, impedance loudspeaker lebih besar bisa gunakan kabel yang panjang.

Kesimpulan:

1. Gunakan kabel sependek mungkin

2. Pilih kabel yang diameternya sesuai sedemikian rupa sehingga Rk