Basic Tulang

9
BASIC SCIENCE TULANG KLASIFIKASI TULANG Berdasarkan bentuknya : a) Tulang Panjang Contoh : tibia, fibula, ulna, dll b) Tulang Pendek Contoh : vertebrae, karpal, dll c) Tulang Pipih Contoh : iga, skapula, pelvis, dll Berdasarkan Histologinya : a) Imatur (primer/non-lamelar/woven bone/fiber) - Umumnya bersifat sementara - Hasil osifikasi endokondral b) Matur (sekunder/lamelar/non-woven bone) - Memiliki sistem Harversian (kompleks lamela) - Dibandingkan dengan imatur : lebih sedikit sel, lebih banyak substansi semen dan mineral. - Jenisnya : kortikal (kompakta) dan trabekular (spongiosa) EMBRIOLOGI TULANG Mg. 3 & 4 : Terbentuk 3 lapisan germinal yaitu Ektoderm, Mesoderm, Endoderm. Mg. 5 : Terbentuk tonjolan anggota gerak (limb bud) yang didalamnya ada mesoderm mesenkim prakartilago tulang rawan (hialin, fibrin, elastin). Mg. 7 : Pembentukan tulang dengan 2 cara : a) Langsung :

description

basic tulang

Transcript of Basic Tulang

BASIC SCIENCE TULANG

KLASIFIKASI TULANGBerdasarkan bentuknya :a) Tulang PanjangContoh : tibia, fibula, ulna, dllb) Tulang PendekContoh : vertebrae, karpal, dllc) Tulang PipihContoh : iga, skapula, pelvis, dllBerdasarkan Histologinya :a) Imatur (primer/non-lamelar/woven bone/fiber) Umumnya bersifat sementara Hasil osifikasi endokondralb) Matur (sekunder/lamelar/non-woven bone) Memiliki sistem Harversian (kompleks lamela) Dibandingkan dengan imatur : lebih sedikit sel, lebih banyak substansi semen dan mineral. Jenisnya : kortikal (kompakta) dan trabekular (spongiosa)

EMBRIOLOGI TULANGMg. 3 & 4 : Terbentuk 3 lapisan germinal yaitu Ektoderm, Mesoderm, Endoderm.Mg. 5 : Terbentuk tonjolan anggota gerak (limb bud) yang didalamnya ada mesoderm mesenkim prakartilago tulang rawan (hialin, fibrin, elastin).Mg. 7 : Pembentukan tulang dengan 2 cara :a) Langsung : Terjadi pada daerah muka, pelvis, skapula, tulang tengkorak Proses : membran tulang jadi lembaran lembaran tulangb) Tidak Langsung : Proses : tulang rawan tulang 2 macam proses : Osifikasi endokondral (sentral) dan Intramembranosa (perifer).

HISTOLOGI TULANG

Komponen tulang :a) Mineralb) Matriks organik (osteoid) : kolagen, proteoglikanc) Garam kristal hidroksiapatitd) Sel penyusun : OSTEOBLASMembentuk kolagen tipe I dan proteoglikan untuk matriks dan menghasilkan Phospatase Alkali. OSTEOSIT OSTEOKLASBerfungsi untuk mengabsorpsi mineral dan matriks tulang dengan enzim proteolitiknya.

Bagian Tulang :a) DIAFISIS (batang)Bagian tengah tulang, berbentuk silindris, tersusun atas tulang kortikal.b) METAFISISBagian tulang yang melebar di dekat ujung akhir batang, tersusun atas tulang trabekular/spongiosa.c) EPIFISIS Bagian ujung tulang, daerah pertumbuhan longitudinal pada anak- anak yang akan menghilang pada tulang dewasa.d) PERIOSTEUMLapisan fibrosa yang melapisi tulang.

Osifikasi Tulang :a) Osif. Intramembranosa

b) Osif. Endokondral

FISIOLOGI TULANG Pertumbuhan tulang terdiri atas 2 proses : resorpsi parsial jaringan yang ada dan peletakan tulang baru (proses ini lebih cepat lajunya daripada resorpsi) Menghasilkan namanya remodelling (proses pergantiang tulang secara konstan yang dapat menyebabkan perubahan struktur internal tulang) Hormon yang bekerja dalam pengaturan tulang :a) Hormon paratiroid Disekresi oleh kelenjar paratiroid Efek osteoblas : menghentikan produksi osteoid dan vesikel matriks Efek osteoklas : merangsang resorpsi matriksb) Hormon kalsitonin Disekresi oleh sel parafolikular kelenjar tiroid Efek osteoklas : menghambat aktivitasc) Hormon pertumbuhan (GH) Disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior Efek : akan menghasilkan IGF-1 atau somatomendin, sehingga mempengaruhi pertumbuhan umum terutama pada kartilago epifisis.d) Hormon androgen dan esterogen Efek : stimulator pembentukan tulang dengan cara mempengaruhi waktu kemunculan dan perkembangan pusat osifikasi dan mempercepat penutupan epifisis. ANATOMI TULANG