AUDIO VIDEO

68
Mission SX5 EDISI 14 / THN. III / 2013 Oppo BDP-103, Magnet NFC-1, Jiilosophy R-One Audio Solution : Alcons NEW PRODUCT TECHNO www.audiovideo-indonesia.com Sonus Faber Amati Krell Kid Coda K4 Dynaudio C1 Signature Pioneer X-HM81-K produk CES International 2013 Pulau Jawa : Rp 30.000 Luar Pulau Jawa : Rp 32.000 EDISI 14 / THN. III / 2013 2013 INTERNATIONAL HOME ELECTRONIC ENTERTAINMENT REVIEW Boulder 1060 Boulder 1060 MC Intosh MC601 MC Intosh MC601 HI END Adventure With Venture Adventure With Venture Kombinasi Classe dan B&W Kombinasi Classe dan B&W LINN Series LINN Series Vivaldi Bermain Musik Vivaldi Bermain Musik dengan James B.Lansing dengan James B.Lansing GADGET Dolby Digital Plus Dolby Digital Plus Menghapus Kesan Menghapus Kesan Buruk Sound di Tablet Buruk Sound di Tablet LOUDSPEAKER PRO AUDIO LOUDSPEAKER PRO AUDIO MENERABAS HI END KARAOKE MENERABAS HI END KARAOKE

description

HOME ELECTRONIC ENTERTAINMENT

Transcript of AUDIO VIDEO

Page 1: AUDIO VIDEO

Mission SX5

EDISI 14 / THN. III / 2013

Oppo BDP-103, Magnet NFC-1, Jiilosophy R-One Audio Solution : AlconsNEW PRODUCT TECHNO

www.audiovideo-indonesia.com

Sonus Faber Amati Krell Kid Coda K4Dynaudio C1 Signature Pioneer X-HM81-K

produk CES International 2013 Pulau Jawa : Rp 30.000Luar Pulau Jawa : Rp 32.000

EDISI 14 / THN. III / 20132013 INTERNATIONAL

HOME ELECTRONIC ENTERTAINMENT

REVIEWBoulder 1060Boulder 1060

MC Intosh MC601MC Intosh MC601HI END

Adventure With VentureAdventure With VentureKombinasi Classe dan B&WKombinasi Classe dan B&W

LINN SeriesLINN SeriesVivaldi Bermain Musik Vivaldi Bermain Musik

dengan James B.Lansingdengan James B.LansingGADGET

Dolby Digital PlusDolby Digital PlusMenghapus Kesan Menghapus Kesan

Buruk Sound di TabletBuruk Sound di Tablet

LOUDSPEAKER PRO AUDIOLOUDSPEAKER PRO AUDIOMENERABAS HI END KARAOKEMENERABAS HI END KARAOKE

HAL 1_COVER AUDIO VIDEO 14.indd 1 10/16/2008 5:10:16 AM

Page 2: AUDIO VIDEO

Untitled-1 1 10/16/2008 12:32:13 AM

Page 3: AUDIO VIDEO

Untitled-1 1 10/16/2008 2:33:48 AM

Page 4: AUDIO VIDEO

4 audio Edisi 14/2013video

Tjandra Ghozalli

Budi Santoso

David Susilo, Doharto Simatupang

Dita Nursari

Sie Kek Chung, Malion, Didik.Wa, Boyke,

Herwin, Tony Susanto, Wiyono.

Cecep

A. Aziz

Telp: 08161131936 / 021-33066836

Email: [email protected]

Ridwan Candra

A. Riff Syarifudin, Fajar Sutrisno

Jl. Pulo Buaran III F5 BPSP-Kawasan

Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930

Telp: (021) 4619502

Fax: (021) 46826450

PT Audiomedia Nusantara Raya

Mario Alisjahbana

Milyanti Yani

Lukmanul Hakim Adham

Pemimpin Umum

Pemimpin Redaksi

Redaksi

Sekretaris Redaksi

Kontributor

Grafi s

Manajer Iklan

Pimpinan HRD dan Keuangan

Fotografer

Alamat Redaksi

Penerbit

Pres Dir

Pres Kom

Komisaris

Group Media

Ir. Tjandra GhozalliPemimpin Umum

BACAGRATIS

Majalah Audio Video

on line & on time

dapat dibaca gratis

(free) melalui :

Atau melalui SCOOP.

Compatible dengan

iPad, Galaxy, laptop,

tablet dan PC.

www.audiovideo-indonesia.com

Ir Tjandra Ghozalli

Ada trend di kalangan pecinta home theater dan karaoke

bahwa perangkat pro audio yang biasa di pasang di bioskop

dan panggung ternyata jauh lebih “live” bila dilibatkan dalam

sistem hiburan rumah. Contoh soal pak Bubun pengusaha

sukses di PIK, Jakarta memakai perangkat Meyer Sound untuk home

theaternya. Pak Agoan pengusaha edukasi (sekolah) sukses di Medan

memakai perangkat Coda untuk karaoke. Kalau mau digali ternyata cu-

kup banyak penggemar home theater dan karaoke yang tidak memakai

perangkat audio rumah tetapi profesional audio.. Dengan perangkat pro

audio, kita tidak khawatir loudspeaker putus atau amplifi er jebol, kata

pak Agoan ketika ditanya mengapa beliau menggunakan perangkat pro

audio untuk karaoke. Pak Bubun beralasan kalau home theater pakai

perangkat pro audio maka bunyi letupan senjata api dan ledakan bom

lebih realistis. Masuk diakal kalau loudspeaker pro audio yang mampu

menyemburkan suara dengan SPL 114 dB sudah pasti bukan saingan

loudspeaker home yang imut. Bagaimana dengan stereo high end? Pak Didi

CEO Venture Audio yang kini berdomisili di Belgia, belum lama ini merilis

loudspeaker Xtreme dengan 6 woofer ukuran besar, ketika ditanya mengapa

dipasang begitu banyak driver? Pak Didi menjawabnya; kalau kita ke cafe

menyimak musik hidup dinamika musiknya bergejolak sangat hidup. Loud-

speaker stereo high end juga harus dibuat seperti itu kalau ingin “real music”.

Jadi loudspeaker stereo high end harus mampu menyemburkan suara ber SPL

tinggi dan Xtreme jawaban tepat, ujar pak Didi lagi. Jelas sudah bahwa home

theater, karaoke bahkan stereo high end sangat welcome dengan amplifi er

dan loudspeaker pro audio.

Sehubungan dengan hal tersebut majalah Audio Video membuka ke-

sempatan bagi anda pengusaha perangkat pro audio untuk memasang iklan

dengan harga khusus atau mengirim materi (brosure, white book, katalog)

untuk kami muat di majalah Audio Video secara free. Okay kami tunggu

respons anda.

MENGAPA TIDAK PERANGKAT PRO AUDIO?

HAL 4_SALAM KAMI.indd 4 10/16/2008 12:37:09 AM

Page 5: AUDIO VIDEO

5 audio Edisi 14/2013video

26 HIEND 1 Adventure With Venture

30 HIEND 2 Kombinasi Classe dan B&W

34 HIEND 3 LIIN Series

38 HIEND 4 Bila Vivaldi Bermain Musik

Bersama James B.Lansing

42 CES Produk produk CES 2013

56 TECHNO Audio Solution : Alcons

58 GADGET Menghapus kesan Buruk

Sound di Tablet

65 REVIEW CD R Kelly, Of Monster And Men

Milos Karadaglic, Cody Simson,

Yannick Bovy, The Script,

Usher, The Killers, Mika, No Doubt

Swedish House Mafi a, Green Day

5 NEW PRODUCT Oppo BDP-103,

Magnet NFC-1,

Remote Jiilosophy R-One,

7 PRODUCT INFO Dynaudio Excite X32,

Analysis Orion,

Focal XS Book,

8 THEME LOUDSPEAKER HIGH END

MEMADU DESAIN & TEKNOLOGI

11 REVIEW Bolder 1060,

MC Intosh MC601,

14 TEST Coda K4, Pioneer X-HM81-K,

Mission SX5, Dynaudio C1 Signature,

Krell KID, Sonus Faber Amati

2626

3030

3434

3838

contents

5 audio Edisi 14/2013video

HAL 7_DAFTAR ISI.indd 5 10/16/2008 12:41:07 AM

Page 6: AUDIO VIDEO

6 audio Edisi 14/2013video

PENULISBudi Santoso

NEW

PROD

UCT

BDP-103 merupakan produk evolusi desain dan rekayasa dari OPPO yang melahirkan model terbaru dengna fi tur menarik, seperti video 4K up-scaling, konversi 2D ke 3D, koneksi dual HDMI dan kom-patibilitas MHL. Sebuah System-on-Chip dengan prosesor dual-core terbaru, memberikan kemam-

Piranti yang satu ini merupa-kan jenis Remote Control Uni-versal yang dirancang dengan desain cukup unik, dimana kesan lifestyle lebih dominan. Fitur yang ditawarkan dari remote buatan Taiwan ini memang di konsep All in One yang mampu menjalankan berbagai perangkat audio video dengan daya jangkau cukup jauh. Kemasan dari remote ini terlihat eksklusif, dengan casing yang terbuat dari bahan aluminium alloy dan dapat diletakkan meng-gunakan stand penyangga khusus.

Bagi para Audiphile yang mendambakan kualitas listrik yang stabil dan bebas noise, produk yang satu ini memang cocok digu-nakan sebagai power cord standar. Dengan memadu unsur kabel, colokan serta modul tersendiri, power cord Magnet dapat diguna-kan dukungan indikator yang dapat menun-jukkan phase, ground serta clean power. Dari penampilannya, Magnet NFC-1 dibuat dengan konsep power cord noise free yang diharapkan mampu mengeliminir gangguan listrik yang kurang baik.

Remote Jiilosophy R-One

Magnet NFC-1

Oppo BDP-103puan kecepatan startup disc yang cepat atau cepat loading. Dengan aplikasi streaming jaringan yang ditingkatkan serta media yang diperkaya denga tampilan interface terbaru, BDP-103 adalah mesin player blu-ray serbaguna yang memberikan kualitas gambar dan suara kelas premium.

HAL 5_NEW PRODUCT.indd 6 10/16/2008 12:42:27 AM

Page 7: AUDIO VIDEO

7 audio Edisi 14/2013video

XS Book merupakan salah satu seri besutan Fo-cal yang dirancang sebagai loudspeaker untuk sistem komputer 2.0 dengan desain ala Mini-monitor yang dilengkapi dengan teknologi driver buatan Focal yang mampu menampilkan sajian musik yang dinamis kelas multimedia. Dengan desainnya yang kompak, XS Book memiliki kin-erja tinggi untuk berbagai sumber musik.

Dirancang sebagai loudspeaker sistem dua-jalur yang tradisional, tetapi dengan fi tur driver ganda yang memiliki manfaat dari dua sistem magnet dan dua diafragma konus akan menghasilkan kualitas reproduksi suara lebih dalam dan natural. Loudspeaker ini didukung oleh driver yang mengguna-kan membran khusus Magnesium Silikat Polimer yang diharapkan mampu menampilkan kualitas vokal dan instrumen dari midrange secara sempurna.Dengan baffl e depan yang ramping, serta grill depan lebih panjang, Dynaudio Excite X32 juga dimanjakan oleh furnishing yang manis untuk di tempatkan pada ruang keluarga, dimana semua model Excite didesain dari bahan kayu asli veneers.

Analysis Orion merupakan sistem loudspeaker yang memiliki kelas tersendiri, dimana pengeras suara yang satu ini diunggulkan dalam tonal balance alami, detail, serta citra reproduksi suara yang dalam. Bahkan diklaim, tinggi dan lebar yang tak tertandingi oleh sistem speaker lainnya. Driver Orion, dengan luas permukaan yang besar, tidak pernah terdengar kaku atau seberapa keras sistem loudspeaker dimainkan. Dengan keunggulan dari driver Planar Magnetic yang luas, memungkinkan Anda untuk menikmati presentasi lengkap pada kondisi posisi rendah sekalipun.

Dynadio Excite X32

Analysis Orion

Focal XS Book

PENULISBudi Santoso

HAL 7_PRODUCT INFO.indd 7 10/16/2008 12:43:05 AM

Page 8: AUDIO VIDEO

8 audio Edisi 14/2013video

THEM

APENULISBudi Santoso

Sampai detik ini, loudspeaker tetap menjadi salah satu komponen yang diandalkan untuk mengha-dirkan suara dari berbagai sumber audio, wajar saja jika di dunia ini tidak akan pernah lewat satu

detikpun tanpa suara yang dihasilkan dari loudspeaker, baik untuk mendengarkan musik di rumah maupun live music, kumandang adzan mesjid, nyanyian rohani di gereja, serta aplikasinya dalam bermacam keperluan. Namun kali ini,

LOUDSPEAKER HIGH ENDLOUDSPEAKER HIGH ENDMEMADU DESAIN & TEKNOLOGIMEMADU DESAIN & TEKNOLOGIDalam dunia audio, peran loudspeaker memang memegang peran yang sangat penting sebagai ujung tombak dalam mereproduksi suara, apalagi yang termasuk dalam klasifi kasi kelas audio high end, diperlukan komponen yang mampu menghasilkan sinyal audio sesuai aslinya.

kita hanya membatasi dalam membahas mengenai jenis loudspeaker home saja, baik dari kelas hi fi , high end, mau-pun home theater.

Kalau dulu kita pernah disuguhi oleh jenis loudspeaker yang menggunakan kotak dengan istilah “kaidah emas” di-mana peran kotak sangat menentukan dalam reproduksi su-ara, khususnya untuk nada bas, tapi saat ini semua itu sudah tidak lagi diterapkan, karena selain bentuk desain kotaknya

HAL 8-10_THEMA.indd 8 10/16/2008 12:49:12 AM

Page 9: AUDIO VIDEO

9 audio Edisi 14/2013video

LOUDSPEAKER HIGH ENDMEMADU DESAIN & TEKNOLOGI

yang konvensional, wujudnyapun juga tidak simpel.Kini, dengan perkembangan teknologi pembuatan

driver speaker, termasuk penggunaan bahan baku tertentu, maka desain kotak dapat disesuiakan dan enak di pandang mata, walau masih ada beberapa pabrikan yang masih me-nerapkan konsep yang konvensional, dimana kesan klasik masih tetap dipertahankan.

HIGH END LOUDSPEAKERDalam dunia audio, istilah high end memang sudah

diperkenalkan cukup lama, dimana parameter kelas tersebut memang tidak pernah dipertegas secara umum, sehingga kadang patokannya hanya pada harga yang ditawarkan, walau tidak semua jenis loudspeaker mahal dapat menyan-dang predikat high end loudspeaker.

Kalau dulu kita hanya mengenal sistem stereo yang menggunakan sepasang loudspeaker sebagai media re-produksi suara, kini dengan perkembangan teknologi digital yang mampu menyimpan data multitrek dalam satu media, memungkinkan untuk dapat menghasilkan suara multikanal seperti pada sistem audio pada home theater. Loudspeaker Pro yang masuk dalam jajaran High End

HAL 8-10_THEMA.indd 9 10/16/2008 12:49:22 AM

Page 10: AUDIO VIDEO

10 audio Edisi 14/2013video

THEM

APENULISBudi Santoso

Dukungan teknologi dalam memproduksi material dengan kualitas baik, tentunya memacu para perancang dan pembuat untuk dapat menghasilkan loudspeaker dengan spesifi kasi yang mengacu pada parameter high end, baik untuk sistem stereo maupun home theater, bahkan untuk kelas profesionalpun kini telah mengadopsi sistem loudspeaker yang dapat dikategorikan dalam high end pro.

PASIF ATAU AKTIFDalam perkembangannya, teknologi loudspeak-

er tidak saja dikemas secara pasif – walau kebanya-

Dalam sistem loudspeaker aktif, ternyata tidak saja dibuat untuk sistem hi fi , juga telah banyak diaplikasikan pada loudspeaker sistem high end, dimana konsepnya bisa untuk hibrid maupun full aktif. Pada sistem hibrid, biasanya hanya driver bas saja yang dipersenjatai oleh amplifi er internal, sedangkan untuk mid-hi di boost oleh amplifi er eksternal. Lain halnya untuk sistem full aktif, kini mulai banyak dikembangkan untuk komponen high end sebagai media reproduksi suara yang dikemas agar terkesan praktis.

Untuk sistem aktif, kini telah dikembangkan dengan dukungan fi tur teknlogi wireless yang tentunya akan lebih memanjakan para Audiphile dalam memainkan musik tanpa harus copot-copot kabel interkonek dari berbagai sumber (source), bahkan dari ruang yang berbeda.

Kalau dulu teknologi blutooth menjadi andalan untuk koneksi nirkabel, kini dengan hadirnya teknologi wi fi sangat diandalkan sebagai sarana nirkabel yang memiliki kemampuan transfer data lebih jernih,besar dan cepat, sehingga banyak produsen loudspeaker kelas high end yang kini mengadopsi teknologi tersebut.a

kan kelas high end dirancang secara pasif, kini telah banyak yang mengadopsi sistem aktif, sehingga konsumen lebih di-manjakan dan lebih praktis, karena hanya diperlukan mesin source saja yang dibutuhkan, tidak seperti pada sistem pasif yang harus masih memikirkan problem dalam pemilihan komponen amplifi er.

Untuk sistem loudspeaker pasif, tidak saja ditentukan oleh kualitas driver yang digunakan, karena peran crossover menjadi salah satu penentu yang tidak kalah penting dalam reproduksi suara secara keseluruhan. Wajar saja jika pada sistem pasif, penggunaan pada crossover sangat memper-hatikan kualitas komponen yang dipakai, sehingga akan dihasilkan titik potong frekuensi dengan hasil yang presisi.

Tingkat kesulitan pembuatan loudspeaker akan semakin tinggi apabila rancangannya menerapkan sistem 3-jalur atau lebih, karena rangkaian crossovernya pun juga semakin rumit, dan biasanya harga jualnya juga semakin melangit. Memang tidak ada jaminan kalau model loudspeaker sistem 2-jalur lebih jelek dibanding dengan sistem 3-jalur, namun untuk kelas high end, sistem multi-ways biasanya lebih unggul.

Bukan sekedar nyentrik-nyentrikan, tapi bagian dari treatment

Driver yang dilengkapi crossover

HAL 8-10_THEMA.indd 10 10/16/2008 12:49:28 AM

Page 11: AUDIO VIDEO

11 audio Edisi 14/2013video

PENULISBudi Santoso

Nama Boulder memang bukan pemain baru dalam dunia elektronik, bahkan Boulder telah tumbuh dan berkembang selama lebih dari 25 tahun. Perusahaan juga telah mempertahankan pengala-

man dari sejumlah karyawan yang didukung oleh para teknisi dan desainer yang memiliki visi, sehingga produk Boulder menjadi kenyataan. Antusiasme mereka memastikan bahwa fi losofi Boulder akan terus berlanjut selama pecinta musik ingin mendengarkan musik dengan komponen audio yang sangat terbaik di dunia.

Boulder seri 1060 merupakan salah satu produk unggulan yang memiliki kombinasi langka dalam rancangan teknis dan kreatif untuk menghasilkan karya power amplifi er yang dapat diwujudkan secara visual dengan hasil menakjubkan untuk memberi kualitas suara dengan musikalitas tinggi.

Dari penampilannya, Boulder 1060 dibungkus sasis kokoh berukuran besar yang terintegrasi dengan komponen heatsink (pembuang panas), dimana tidak terdapat pernak pernik, hanya ada sebuah tombol power pada bagian panel depan. Lain halnya jika anda perhatikan pada panel belakang, Anda akan disuguhkan dua pasang jalur keluaran terminal loudspeaker model putar, sepasang sepasang jalur masukan model XLR (balanced), serta jalur khusus Boulder Link untuk koneksi antar perangkat Boulder lainnya.

Untuk menghasilkan performa suara yang superior den-gan distorsi rendah serta mampu menawarkan lebar frekuensi yang sangat luas melalui dua-tahap pada jalur sinyal untuk memberi daya keluaran yang kuat dan bertenaga, Boulder 1060 menggunakan lima puluh enam output transistor dan

BOULDER 1060 BOULDER 1060 STEREO POWER AMPLIFIERSTEREO POWER AMPLIFIERKetika sistem stereo Anda diharapkan untuk dapat menampilkan performa yang optimal dalam ruang dengar yang berukuran luas, power amplifi er yang satu ini memang sangat cocok, karena tidak saja didukung oleh daya keluaran yang besar, tapi juga ditunjang kualitas sirkuit dengan klasifi kasi kelas high end.

empat puluh delapan kapasitor power supply per sasis untuk menjamin tingkat kestabilan.

Pada bagian sasisnya sendiri, Boulder 1060 menerapkan fi tur material interlocking yang presisi dan elegan, dimana mampu meredam bidang audible melalui mekanik yang rigid, termasuk heatsink terbuat dari aluminium solid yang secara optimal mampu mendisipasi panas saat power bekerja mak-simal, sehingga pada saat peak power besar dihasilkan tanpa distorsi. Bahkan bagian kaki-kakinya, 1060 menggunakan lapisan getaran khusus yang dibatasi peredam, yang tidak saja menunjang penampilan, tapi lebih kepada kinerja power amplifi er untuk menghasilkan performa yang optimal.a

SPESIFIKASI

OUTPUT POWER : 300W / 8,4,2 Ohms• PEAK POWER : 700W / 4 Ohms, 1200W / 2 Ohms• THD & NOISE : 20 to 2kHz: .001% , 20kHz: .005%• FREQ RESPONSE : -3 dB @ 0.015Hz, 150kHz• VOLTAGE GAIN : 26 dB• S/N RE: 500W/8 127 dB, Unweighted 20 to 20kHz BW• INPUT IMPEDANCE Bal: 50k, Unbal: 25k Ohms• INPUT CONNECTORS 3 Pin Balanced• SIZE : 18.0 wide, 9.5 high, 22.5 deep (in.)•

(Add 12 in. for power connector)WEIGHT 140, Shipping: 220 Pounds• POWER 120 VAC, 50 - 60 Hz, 3000 W Max•

REV

IEW

HAL 11-13_REVIEW BOULDER & MCINTOSH.indd 11 10/16/2008 12:55:15 AM

Page 12: AUDIO VIDEO

12 audio Edisi 14/2013video

MC601 merupakan satu varian besutan Mc Intosh yang dirancang sebagai penguat daya tunggal dengan konsep monoblok yang mampu menghasilkan daya besar untuk

berbagai impedansi. Melalui konfi gurasi sirkuit Quad Balanced yang mampu bekerja dalam berbagai impedansi, sehingga diperoleh kebebasan dalam memilih beragam jenis loudspeaker.

MC601 sepenuhnya dirancang seimbang dari input ke output. Ini terdiri dari dua power amplifi er yang beroperasi secara matching dalam mode push-pull dengan output yang dikombinasikan dalam Autoformer McIntosh, dimana kon-fi gurasi Quad Balanced dapat membatalkan hampir semua distorsi.

Filosofi desain yang tergabung dalam MC601 ternyata menggunakan teknik yang berbeda, dimana semua didasar-kan pada logika ilmiah. Setiap tahap amplifi kasi tegangan

MC INTOSH MC601MC INTOSH MC601QUAD BALANCED POWER AMPLIFIERQUAD BALANCED POWER AMPLIFIERNama besar Mc Intosh sebagai salah satu pembuat amplifi er yang melegenda sampai saat ini memang masih tetap meluncurkan produk-produknya, walau tetap mempertahankan desain klasik sebagai tampilannya, sementara kualitas terus ditingkatkan.

atau arus harus dirancang selinear mungkin sebelum peng-gunaan umpan balik negatif. Para ahli di McIntosh tahu benar bagaimana merancang sirkuit umpan balik negatif sehingga mereka berkontribusi pada kinerja distorsi sangat rendah yang diharapkan dari amplifi er McIntosh.

MC601 memiliki daya keluaran secara terus menerus dengan rata-rata 600 watt dan 90 ampere output pada arus puncak, sehingga menjadi salah satu amplifi er yang paling canggih yang tersedia saat ini. Batas distorsi untuk MC601 adalah tidak lebih dari 0,005% pada daya keluarannya, tentunya dengan jangkauan frekuensi dari 20Hz sampai 20.000 Hz.

Sebagai sistem proteksi, McIntosh menggunakan Power Guard Circuit yang telah dipatenkan untuk mencegah kli-ping yang terjadi dari penguat daya, dimana daya terdistorsi ini akan dapat merusak loudspeaker berharga Anda.

Dari penampilannya, MC601 didesain dengan panel

REV

IEW

PENULISBudi Santoso

HAL 11-13_REVIEW BOULDER & MCINTOSH.indd 12 10/16/2008 12:55:19 AM

Page 13: AUDIO VIDEO

13 audio Edisi 14/2013video

MC INTOSH MC601QUAD BALANCED POWER AMPLIFIER

depan ditingkatkan dengan wattmeter daya yang ukurannya lebih besar dan dibingkai menarik dengan sisi panel alumunium. MC601juga mem-pertahankan desain klasik ala McIntosh yang tetap abadi sampai saat ini.

Untuk terminal keluaran, Mc Intosh MC601 dirancang model binding-post yang memungkinkan koneksi terbaik untuk semua jenis terminasi kabel loudspeaker. Sedangkan untuk desain sirkuit Quad Ba-lanced dirancang untuk menghasilkan tingkat performa dengan distorsi minimal.a

SPESIFIKASI

POWER OUTPUT PER CHANNEL : • 600W @ 2, 4 or 8 OhmsNUMBER OF CHANNELS : 1• TOTAL HARMONIC DISTORTION : • 0.005%S/N BELOW RATED OUTPUT : • 124dBDYNAMIC HEADROOM : 2.1dB• DAMPING FACTOR : >40 Wide-• bandRATED POWER BAND : 20Hz to • 20kHzFREQUENCY RESPONSE +0,-0• .25DB : 0Hz to 20kHzFREQUENCY RESPONSE -3DB : • 0Hz to 100kHz

CONTROLREMOTE POWER CONTROL : Yes• MULTI CHANNEL DB25 CABLE : • N/A

GENERAL SPECIFICATIONSCIRCUIT CONFIGURATION : Quad • BalancedCIRCUIT DESIGN : Transistor•

MONO BRIDGE : N/A• MONO PARALLEL : N/A• AUTOFORMER : Yes• METERS : Yes• METER LIGHT SWITCH : Yes• BALANCED INPUT : Yes, and • outputFRONT PANEL : Glass with • handlesILLUMINATION : LED Fiber • OpticCHASSIS STYLE : Open • Stainless SteelGOLD PLATED BINDING • POSTS : Yes, New Style McIntosh

WEIGHTS & DIMENSIONSDIMENSIONS (W X H X • D) : 17-1/2” (44.45cm) x 9-7/16” (23.97cm) (including feet) x 22” (55.88cm) (in-cluding front panel, handles and cables)WEIGHT : 93 lbs (42.18 kg)•

••••••

W•

Tampilan belakang McIntosh MC601

HAL 11-13_REVIEW BOULDER & MCINTOSH.indd 13 10/16/2008 12:55:23 AM

Page 14: AUDIO VIDEO

14 audio Edisi 14/2013video

TEST

PENULISBudi Santoso

Nama Coda dalam jajaran perang-kat home audio memang tidak setenar di kalangan profesional, bahkan dikalangan pro, produk

loudspeaker Coda termasuk dalam jajaran perangkat kelas high end. Tidak fair jika kami tidak mengujinya, apalagi performa dari Coda K4 yang masuk lab AVI termasuk loudspeaker dengan ukuran yang tergolong mini, ini sangat memungkinkan bagi peng-guna home audio dengan tidak memakan tempat yang besar.

K4 adalah salah satu seri produk Coda Audio asal Jerman yang didesain secara ultra kompak, dimana kotaknya dikemas sangat kokoh, termasuk dukungan grill yang juga solid. Loudspeaker ini merupakan sistem speaker dua-jalur yang setiap ko-taknya didukung oleh driver fullrange 5 inci dan sebuah tweeter satu inci, dimana memi-liki area coverage mencapai 90 derajat.

Coda K4 menggabungkan konstruksi kotak dengan desain multi yang memung-

kinkan digunakan

Bagi sebagian orang, loudspeaker kelas profesional dianggap kurang cocok untuk reproduksi suara dalam rumah, namun untuk produk yang baru saja masuk lab AVI kali ini diklaim dapat diaplikasikan untuk sistem audio home tentunya dengan kualitas kelas pro.

CODA K4CODA K4PROFFESIONAL HIGH END PROFFESIONAL HIGH END LOUDSPEAKERLOUDSPEAKER

secara horisontal maupun vertikal, atau sebagai monitor lantai.

Dengan penambahan stand penyangga khusus, maka loudspeaker ini dapat diaplikasikan dengan kemampuan untuk memutar secara elips, sehingga multiguna sebagai media reproduksi suara untuk music maupun live event.

PENGUJIANSaat pengujian Coda K4, kami menggunakan

berbagai sumber suara, dari mesin CD player sampai pada komponen gadget seperti iPad mau-pun tablet Android, bahkan kami juga lakukan melalui PC.

Dalam instalasinya, Coda K4 memang tidak berdiri sendiri, karena untuk reproduksi bas rendah, loudspeaker ini didampingi oleh Coda PW12A yang merupakan komponen aktif subwoofer yang built-in amplifi er 200 watt di dalamnya. Bahkan untuk mendrive Coda K4 juga memanfaatkan daya amplifi er PW12A, sehingga tidak lagi memerlukan tambahan amplifi er.

Untuk memperoleh ketinggian yang pas, maka Coda K4 ditunjang oleh stand pe-

SPESIFIKASI

Type: 2-way full range mutli design• Application: Superior quality short • throwFrequency response: 80 Hz – 30 • kHz (-3 dB)Power handling AES: 125 W• Program power: 250 W• Peak power: 500 W• Sensitivity: 92 dB• Max. SPL peak: 118 dB• Dispersion: 90° x 60°• Components:• Low frequency: 5” / 1.5” voice coil • ultra low distortion woofer

High frequency: 1” / 1.5” • voice coil compression driverCrossover point: 1600 Hz • passiveNominal impedance: 16 Ohm• Input connectors: 2 x Neu-• trik™ NL4MPEnclosure material: 12 mm • Baltic birchFinish: Textured black paint• Flying Hardware: 8 x M6 • threaded pointsDimensions: 160 x 330 x • 184 mmNet weight: 5.45 kg•

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 14 10/16/2008 1:20:24 AM

Page 15: AUDIO VIDEO

15 audio Edisi 14/2013video

CODA K4PROFFESIONAL HIGH END LOUDSPEAKER

nyangga khusus yang dapat ditancapkan pada modul sub PW12A,sehingga setiap unit terkesan menyatu, di sini loud-speaker juga dapat fl eksibel dalam menentukan arah suara, karena standnya sendiri dapat diputar 360 derajat.

Dari hasil uji dengar Coda K4 menggunakan CD player, kami cukup dikejutkan dengan karakter suara yang dita-mpilkan, dimana kontur suara yang biasanya cukup kasar untuk sebuah sistem pro, namun tidak terjadi kali ini, Sajian musik yang didominasi vokal dapat tersaji dengan halus dan terkesan tebal, sehingga efek stereo dari sistem loudspeaker ini memberi citra musik live tanpa membuat ear fatigue.

Begitu juga saat kami menggunakan bebera lagu dari mesin iPad, kualitas musik Coda K4 juga mampu me-nampilkan dinamika yang gesit, sehingga tidak ada henta-

kan bas yang tekor atau kedodoran, ini tentunya menjadi salah satu kara-kter pro yang tidak dapat ditandingi oleh sistem home.

Setelah lebih dari setengah jam kami lakukan uji dengar, ternyata kolaborasi Coda K4 dengan PW12A menjadi semakin hangat, dan kualitas musik yang disajikan juga menjadi semakin open, terutama untuk vokal dan bunyi instrumen, tingkat detilnya menjadi semakin transparan. Kami dapati bunyi instru-men musik akustik dapat dihadirkan secara natural dan warm.a

Dari kacamata Lukman mengenai produk

Coda K4 yang merupakan produk loudspeaker

kelas profesional, “Coda K4 produk yang mampu

menghasilkan karakter suara mirip aslinya” kilas-

nya. Ini Ia buktikan ketika menghadiri pameran

di Beijing - Cina, loudspeaker Coda mampu

menampilkan karakter suara yang tak terganggu

dengan suara noise yang ditimbulkan dari para

peserta lainnya, artinya untuk mendengar musik

tidak harus dalam suasana hening dalam ruang

kedap suara.

Menurut Lukman, kalau ingin mendapatkan

kualitas suara seperti aslinya, maka loudspeaker

profesional sangat tepat, karena asal usul

suara kelas high end yang kita dengar,

prosesnya menggunakan perangkat pro,

seperti speaker monitor contohnya, seh-

ingga untuk menghasilkan suara sempurna

dibutuhkan pendukung yang sempurna

pula, termasuk dalam penerapan pada

komponen crossover, driver, serta boks.

Kalau sebagian orang mengatakan jika

loudspeaker pro dianggap kasar, Luk-

man berpendapat justru itu bukan kasar,

melainkan itulah suara karakter high end

sesungguhnya.

LUKMAN

Pakar High End - Surabaya

Pasangan sub PW12A yang dirancang pasif

Model sub Coda Model sub Coda PW12A aktif PW12A aktif yang berpasangan yang berpasangan dengan Coda K4dengan Coda K4

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 15 10/16/2008 1:20:26 AM

Page 16: AUDIO VIDEO

16 audio Edisi 14/2013video

TEST

PENULISBudi Santoso

SONUS FABER AMATISONUS FABER AMATINATURAL SOUND LOUDSPEAKERNATURAL SOUND LOUDSPEAKERNama Sonus Faber memang sudah tidak asing lagi di telinga para Audiophile sebagai salah satu penghasil loudspeaker kelas high end buatan Italia yang hampir semua serinya dikemas menggukan model kabinet dengan desain yang unik dan kokoh.

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 16 10/16/2008 1:20:28 AM

Page 17: AUDIO VIDEO

17 audio Edisi 14/2013video

Memang tidak banyak varian dan seri yang diluncurkan oleh Sonus Faber sebagai brand yang lebih fokus pada

pembuatan loudspeaker kelas atas. Terbukti saat ini yang terkekspose dalam home col-lection hanya sedikit, termasuk seri Amati yang kali ini akan kita uji dengar

Nama Amati merupakan penghormatan dari Sonus Faber pada tokoh Andreas Amati yang pertama kali menciptakan biola empat senar, serta mendefi nisikan bentuk dan proporsi teknik konstruksi yang digunakan selama lebih dari tiga abad untuk menghasil-kan instrumen musik seperti biola.

Seri Amati dikemas sebagai loudspeaker model tower yang masuk dalam jajaran Amati Series yang juga meluncurkan produk sejenis yang didesain den-gan model kotak aerodi-namis dengan bentuk tetap tidak berubah sejak tahun 1999, dimana setiap sisi-sisinya terdiri dari bidang lengkung, termasuk standing-nya yang cenderung miring.

Seperti seri Guarneri, desain kabinet Amati yang dikandung menunjukkan struktur yang kokoh, dimana

SONUS FABER AMATINATURAL SOUND LOUDSPEAKER

menghasilkan kontrol resonansi dan dispersi suara dalam ruang kotak, termasuk tampilan desain bentuk kecapi pertama kali dikembangkan oleh Sonus Faber pada tahun 1990 yang akhirnya ditiru oleh beberapa pabrikan lain,

Jika dilihat penampilannya, kotak speaker Sonus Faber Amati tergolong mewah, karena di balut dengan lapisan laquer mengkilap alias glossy. Untuk bagian kak-kainya juga terkesan kokoh, dimana terdapat pedestal yang dapat di setel menggunakan foot step. Untuk bagian grillnya sendiri juga terkesan unik, karena menggunakan model vertical-string.

PENGUJIANUntuk uji dengar Sonus Faber Amati kami meng-

gunakan beberapa perangkat penunjang, diantaranya

Adalah amplifi er keluaran VTL yang legenda.Dilihat dari sistem penunjangnya memang

menggunakan piranti pendukung yang mumpuni untuk sistem stereo kelas high end, dimana daya keluarannya sebanding dengan daya masukan loudspeaker.

Pada pengujian awal, kami mencoba menggunakan format CD dari seri Audiophile yang berisikan lagu-lagu terbaik untuk sistem audio kelas HD. Hasilnya memang tidak meleset dari perkiraan kami, dimana repro vokal dapat dihadirkan dengan

karakter yang memiliki bobot serta ketebalan suara yang mampu menampilkan suara setara aslinya.

Ketika diuji menggunakan jenis musik dengan iringan instrumen akustik, Sonus Faber Amati ternyata tidak hanya dapat menampilkan detil yang jelas, tapi juga memiliki karakteristik suara yang natural, sehingga setiap elemen musik dapat tersaji mendekati suara instrumen serta memiliki timbre yang lebih realistis dan transparans.a

SPESIFIKASITanggapan frekuensi : 25 - 30.000 kHz• Sensitivitas : 90 dB• Impedansi : 4 Ohm• Amplifi er : 30 - 300 watt• Dimensi : 1160 x 405 x 635 mm• Bobot : 111 kg•

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 17 10/16/2008 5:17:12 AM

Page 18: AUDIO VIDEO

18 audio Edisi 14/2013video

TEST

PENULISBudi Santoso

SX5 merupakan salah satu model dari 7 seri dalam jajaran SX Series yang ditawarkan Mission berupa loudspeaker model tower

alias fl oorstanding yang masing-masing dikemas dalam dus terpisah untuk sistem stereo. Bahkan ketika produk tersebut dikirim ke lab Avi, terlihat kemasannya berukuran lumayang besar.

Saat kami keluarkan dari dus karton tebal berwarna coklat, terlihat tampi-annya Mission SX5, ternyata memang tak berbeda jauh dengan seri SX4, hanya perbedaannya selain ukuran dimensi kotak loudspeaker yang lebih besar, jumlah driver basnya juga lebih banyak, dimana pada SX4 didukung oleh driver bas sebanyak 2 buah pada setiap unitnya, maka pada SX5 terdapat 3 buah driver bas dengan disain secara keseluruhan tidak berbeda jauh.

Mission SX5 menggunakan konsep speaker sistem 3-jalur dengan dukungan crossover teknologi terbaru “Perfect Phase”yang ditala pada 450 Hz dan 2,5 kHz, dimana terdapat tiga buah driver bas 160 mm, sebuah driver mid/bas 160 mm yang berkonus aluminium serta sebuah driver tweeter 25 mm Titanium Dome.

Dengan desain kotak yang dirancang khusus, maka Mission seri SX5 diklaim dirancang oleh jenis driver terbaru yang mampu meningkatkan tingkat musikali-tas, serta akan diperoleh reproduksi suara yang seimbang dan terintegrasi dalam mengoptimalkan dispersi suara.

PENGUJIANDalam melakukan pengujian Mission

SX5, kami persiapkan secara khusus di

MISSION SX5 LOUDSPEAKERMISSION SX5 LOUDSPEAKERJika Anda menginginkan loudspeaker buatan Mission dari SX Series, inilah seri tertingginya, yaitu SX5 yang memiliki performa puncak di jajarannya, walau dukungan fi turnya hampir memiliki kesamaan dengan seri SX4 yang pernah di uji dengar oleh tim Avi.

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 18 10/16/2008 6:27:52 AM

Page 19: AUDIO VIDEO

19 audio Edisi 14/2013video

ruang dengar yang ada di lab Avi dengan perangkat pendukung yang terdiri dari mesin CD player Au-dioLab seri 8200CD dan integrated amplifi er AudioLab seri 8200A sebagai pendampingnya.

Seperti tertera pada dokumen-tasi spesifi kasi pada Mission SX5 yang direkomendasi untuk amplifi er berdaya 60 – 200 watt, ini cukup relevan dengan memadu ampli-fi er AudioLab seri 8200A. Pada pengujian ini, kami coba putar CD musik dengan aroma akustik yang menampilkan bunyian yang mudah untuk dikenali, termasuk karakter vokal. Hasilnya memang tidak meleset dari perkiraan kami, walau SX5 belum tuntas masa break-in nya, ternyata mampu menampilkan karakter suara yang natural, dimana penyajian instrumen musik dapat dihadirkan tanpa kolorasi yang berari, sehingga memberi citra musikalitas yang tinggi, begitu juga dengan nada bas dapat direpro dengan baik dan rendah.

Untuk tampilan vocal, SX5 berhasil mereproduksi karakter yang berbobot, tidak saja terkesan

SPESIFIKASITipe Kotak Speaker : Bass-Refl ex• Sistem speaker : 3-jalur• Crossover : 450Hz/2.5kHz• Tanggapan frekuensi : 54Hz - 40kHz• Sensitivitas : 90 dB• Impedansi : 6-8 Ohm• Rekomendasi Amplifi er : 60 - 200 watt• Dimensi : 1121 x 261 x 365 (mm)• Bobot : 31 kg•

Mission SX5 menggunakan konsep speaker sistem 3-jalur dengan dukungan crossover teknologi terbaru “Perfect Phase”yang ditala pada 450 Hz dan 2,5 kHz, dimana terdapat tiga buah driver bas 160 mm, sebuah driver mid/bas 160 mm yang berkonus aluminium serta sebuah driver tweeter 25 mm Titanium Dome.

“open”, tapu juga menampilkan sosok penyanyi yang terdengar jelas dan bersih. Dengan jarak antar loudpspeker sekitar tiga meteran, maka dihasilkan efek panorama panggung (staging) dengan kedala-man yang mumpuni, apalagi ruang dengar Avi yang telah ditreatment akustik, Mission SX5 mampu menghasilkan efek yang lebih luas.a

Jajaran loudspeaker Mission SX series

Tampilan belakang Mission SX5

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 19 10/16/2008 1:20:50 AM

Page 20: AUDIO VIDEO

20 audio Edisi 14/2013video

TEST

PENULISBudi Santoso

Dynaudio C1 Signature merupakan salah satu seri terbaru yang menyajikan performa ditunjang oleh penggunaan komponen berkualitas, se-hingga diperoleh hasil yang tidak saja eksklusif,

tapi juga sangat confi dence.Jika Anda melihat model kotak Dynaudio C1 memang

terkesan unik namun inovatif, walau dikemas ala bookshelf,

DYNAUDIO C1 SIGNATUREDYNAUDIO C1 SIGNATURELOUDSPEAKER HIGH END LOUDSPEAKER HIGH END PERFORMA TINGGIPERFORMA TINGGIWalau parameter model loudspeaker yang bermain di kelas high end belum ada standarisasinya, namun penilaian subyektif melalui uji dengar, biasanya tidak meleset jauh dari performa yang dihasilkan, termasuk saat kami ingin mencoba salah satu produk besutan Dynaudio yang kali ini merupakan produk loudspeaker dari seri Signature dengan limited edition.

dimana pada bagian bafel depan terdapat panel terpisah tempat dudukan driver, sehingga terjadi perpaduan kotak inti dengan kontur serat kayu yang dipadu panel warna hitam/silver.

Pada setiap unit speaker terdapat sebuah driver bas yang posisinya berada di atas dari tweeter yang membentuk konfi gurasi sistem dua-jalur. Setiap model menggabungkan

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 20 10/16/2008 1:20:51 AM

Page 21: AUDIO VIDEO

21 audio Edisi 14/2013video

komponen Esotar terbaik besutan Dynaudio yang dipaduk dengan magnet neodymium. Dalam versi terbarunya,C1 lebih dioptimalkan melalui pelapisan secara presisi, yang diharapkan mampu meningkatkan respon yang sangat halus serta dapat dihasilkan reproduksi suara musik yang baik.

Penerapan crossover pada Dynaudio C1 telah lebih dioptimalkan, termasuk penggunaan kabel internal yang telah ditingkatkan. Dengan upgrade ini, tentunya telah terjadi penyempurnaan yang tidak saja memiliki ekstetika, tapi juga kualitas suara. Ini juga tidak lepas dari dukungan penyekat multiple-layer high-density unntuk menghasilkan resonansi kabinet sangat rendah, termasuk pemasangan driver loudspeaker di kabinet itu sendiri.

UJI DENGARDalam pengujian Dynaudio C1 Signature kali ini, kami

mencoba di dalam salah satu ruang saat pameran Audio High End yang diselenggarakan di hotel Sultan - Jakarta

Kemampuan reproduksi vokal juga tidak dapat diremehkan, karena C1 memiliki bobot yang tidak kalah dengan loudspeaker model fl oorstanding, terbukti saat kami mencoba beberapa CD Reference Audiophile yang berisikan lagu-lagu didominasi vokal, hasilnya tidak terbayangkan sebelumnnya, dimana kon-tur vokal dapat dihadirkan sangat detil, tidak ada kesan kabut yang biasanya sering mengganjal, bahkan dari hasil panorama panggung letak vokal tetap anteng berada di tengah apitan loudspeaker, walau kami coba sedikit bergeser ke depan dan ke belakang.

Dari hasil uji dengar loudspeaker Dynaudio C1 Signature, kami simpulkan bahwa kualitas suara yang dihasilkan memang sebanding dengan eksklusifi tas kabinet maupun harga yang di-tawarkan, walau Anda harus tetap mengeluarkan budget tamba-han untuk stand penyangga kokoh, agar kinerjanya optimal.a

SPESIFIKASISensitivitas : 85 dB• Impedansi : 4 Ohm• Power handling : 170 watt• Frekuensi crossover : 1800 Hz• Dimensi : 200 x 445 x 430 mm• Bobot : 10,9 kg•

Jika Anda melihat model kotak Dynaudio C1 memang terkesan unik namun inovatif, walau dikemas ala bookshelf, dimana pada bagian bafel depan terdapat panel terpisah tempat dudukan driver, sehingga terjadi perpaduan kotak inti dengan kontur serat kayu yang dipadu panel warna hitam/silver.

beberapa waktu lalu, dimana sebagai perangkat pendukungnya terdiri dari CD player Krell S-350, Stereo Preamplifi er Krell Phantom III, dan power amplifi er Krell Evolution 2250e.

Dengan penguatan dari Krell Evolution 2250e yang mampu digenjot sampai 500 watt perkanal pada impedansi 4 ohm, ten-tunya ini sudah lebih dari cukup untuk mendrive C1 Signature. Ini tersaji saat kami coba beberapa musik yang dinamis, dimana responnya benar-benar gesit tidak ada kesan musik yang kedodoran, termasuk repro bas yang pulen dan solid, sehingga sajian musik dapat dihadirkan dengan lebih real.

Saat disandingkan dengan Dynaudio model fl our standing

Komponen pengujian Dynaudio C1 signature

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 21 10/16/2008 1:20:57 AM

Page 22: AUDIO VIDEO

22 audio Edisi 14/2013video

TEST

PENULISBudi Santoso

Dari sebuah kardus berukuran cukup besar yang dikemas rapi, kami dapati sebuah sistem mikro buatan Pioneer dari seri X-HM81-K yang berisi satu unit komponen utama dengan sepasang

loudspeaker mini. X-HM81-K dibuat untuk para pecinta musik untuk

dapat memutar audio dari perangkat produk besutan Apple seperti iPod atau iPhone, juga dari perangkat penyimpanan eksternal smartphone atau melalui koneksi USB atau streaming langsung melalui AirPlay dan DLNA dengan memanfaatkan jaringan WiFi rumah Anda, bahkan dapat mengakses radio internet dari seluruh dunia melalui vTuner.

Untuk kenyamanan ,X-HM81-K dengan mudah dapat dikontrol dari smartphone menggunakan software Contro-lApp Pioneer yang dapat didownload secara gratis, seperti

PIONEER X-HM81-KPIONEER X-HM81-KMICRO SYSTEM DENGAN MICRO SYSTEM DENGAN DOCKING IPOD/IPHONEDOCKING IPOD/IPHONETren Micro System dalam dunia audio video ternyata belum tamat, terbukti dengan masih banyak brand besar menawarkan produk sejenis yang tentunya telah didukung oleh teknologi terkini, seperti produk yang masuk dapur lab Avi kali ini.

Layar indikator LED berukuran besar

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 22 10/16/2008 1:21:00 AM

Page 23: AUDIO VIDEO

23 audio Edisi 14/2013video

SPESIFIKASIPlays * iPad via USB or iPod, iPhone via iPod dock•

* CD, including MP3 / WMA fi les * MP3, MPEG4, WMA, WAV, ACC, FLAC from USB and DLNA * Radio (AM/FM & Internet Radio)

Speakers 2 x 2-way bass-refl ex speakers• Terminals * 1 x iPod/iPhone Docking Terminal•

* 1 x CD * 1 x USB (front panel) * 1 x RCA Line In * 1 x Headphones 3.5mm jack out (front panel) * 1 x Subwoofer pre-out * 1 x Composite video out (cable incl.) * 1 x Ethernet * 1 x Tuner antenna * 1 x Bluetooth adapter port for AS-BT200

AirPlay : Yes• DLNA : Yes• Display : LCD Display + Clock with Timer and Sleep function• Finish : Glossy Black Aluminium• Remote Control Unit Remote control included• Dimensions (W x H x D) * Main Unit: 215 x 132.2 x 353 mm•

* Speakers: 156 x 266 x 258 mm mmWeight * Main Unit: 5.5 kg•

* Speakers: 4.3 kg

pada sistem Android tersedia secara bebas. Fitur utama dari sistem mikro kelas hi fi ini ditopang oleh amplifi er kelas D dengan daya keluaran sebesar 2 x 50 watt untuk mendrive sepasang loudspeaer sistem 2-jalur. Pada bagian atas unit,

terdapat sebuah iPod/iPhone dock siap pakai yang didukung oleh sebuah jalur keluaran Composite Video, yang memungkinkan Anda untuk menonton video dari iPod atau iPhone di televisi Anda.

Fitu lain yang tidak kalah menarik dari X-HM81-K, yaitu dengan beberapa fasilitas source berupa mesin pemutar CD, USB, RDS AM / FM radio, iPod dock, serta Bluetooth yang memiliki jangkauan luas dan memiliki kompatibilitas dengan format MP3 / WMA / WAV / FLAC / AAC.

Dari tampilannya sendiri X-HM81-K, didesain menggunakan konstruksi casing berbahan Aluminium yang kokoh berwarna hitam satin yang dipadu dengan layar LCD berukuran cukup besar, bahkan micro hi-fi system X-HM81-K juga tersedia dalam warna Silver.

PENGUJIAN :Saat pengujian kami hanya menggunakan sumber dari iPhone

yang telah berisikan beberapa lagu format MP3, sesuai dengan fi tur utamanya, walau dapat menjalankan dari berbagai sumber.

Ketika kami tancapkan iPhone di docking yang tersedia, se-cara otomatis, X-HM81-K merespon dengan baik, dimana fungsi iPhone menjadi mesin pemutar musik yang terkesan profesional. Dalam pemilihan lagu melalui playlist yang terbaca, maka dengan toggle remote dapat melakukan akses “play” secara langsung.

Dari hasil yang kami dengar melalui sistem mikro X-HM81-K, ternyata memang tidak dapat disangkal lagi kalau kualitas hi fi nya dapat diandalkan, terbukti dari reproduksi musik MP3 dapat dihadirkan dengan kualitas suara yang memiliki karek-ter bertekstur lembut, sehingga telinga kami mampu dimanjakan oleh sistem ini, dimana untuk akses lagu per lagu dapat dijalankan mulus tanpa kendala.

Begitu pula ketika kami coba memutar lagu dengan musik MP3 serupa melalui fasilitas port USB, hasilnya juga tidak ber-beda, selain detil suara yang ditampilkan jelas, untuk jenis musik yang dinamis, responnya juga bagus dan cepat, sehingga produk Pioneer yang satu ini patut menjadi referensi untuk sistem audio dengan kemampuan multimedia.a

Back panel Pioneer

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 23 10/16/2008 1:21:03 AM

Page 24: AUDIO VIDEO

24 audio Edisi 14/2013video

TEST

PENULISBudi Santoso

Sebagai produsen utama yang memproduksi perangkat high end, Krell Industries, LLC, yang didirikan sejak tahun 1980, tentunya sangat berkompeten dalam meluncurkan produk-

produknya yang memiliki kelas tersendiri, salah satunya adalah Krell KID.

KID pada embel-embel produk Krell ini merupakan singkatan dari Krell Interface Dock, dimana fungsi utaman-ya adalah sebagai media player untuk memutar format dari iPod. Dari tampilannya, Krell KID memang tidak seperti kebanyakan mesin docking iPod pada umumnya, karena terkemas rapi layaknya mesin CD/DVD player. Bukan itu saja, Krell KID memang dirancang untuk kompatibel dengan produk Krell lainnya.

Jika melihat tampilan depan dari mesin docking iPod Krell KID, hanya terlihat tiga buah layar LED mini yang terpisah, dimana masing-masing merupakan indikator untuk pengaturan Bass, Treble, dan Volume. Ini membuktikan kalau produk ini bukan sekedar mesin player untuk iPod saja, namun telah dilengkapi dengan sirkuit preamplifi er. Di bagian ini juga disediakan jalur masukan Aux, yang memungkinkan untuk dapat menerima sinyal audio dari perangkat player eksternal.

KRELL KIDKRELL KIDBUKAN SEKEDAR PEMUTAR IPODBUKAN SEKEDAR PEMUTAR IPODPerkembangan teknologi digital yang semakin pesat, memacu para produsen elektronik untuk meluncurkan beragam produk yang dapat diaplikasikan sebagai sarana hiburan, termasuk jenis mesin pemutar musik seperti iPod player buatan Krell pada review kali ini.

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 24 10/16/2008 1:21:05 AM

Page 25: AUDIO VIDEO

25 audio Edisi 14/2013video

KRELL KIDBUKAN SEKEDAR PEMUTAR IPOD

Pada panel bagian belakang Krell KID terdapat beberapa model jalur keluaran seperti untuk konektor RCA serta sepasang Balanced Output untuk konektor XLR. Bahkan disediakan pula jalur keluaran video komposit dan S-Video, selain itu terdapat Comm Port RS-232 sebagai media koneksi untuk sistem kontrol melalui komputer yang berfungsi saat update software.

Dalam aplikasinya, Krell KID dapat dioperasikan melalui remote control yang tersedia, dimana semua fungsi dapat dijalankan dari sini. Seperti telah dising-gung di atas, bahwa Krell KID memiliki kompati-bilitas dengan perangkat Krell lainnya, yaitu melalui penggabungan perangkat dengan Krell Papa Dock,

SPESIFIKASI

INPUTS1 30-pin iPod-device type• 1 3-conductor 3.5 mm connector•

AUDIO OUTPUTS1 pair balanced via XLR connectors• 1 pair single-ended via RCA con-• nectors

VIDEO OUTPUTS1 S-Video via a DIN connector• 1 Composite via a RCA connector•

CONTROL INPUTS1 RS-232 input via a 9-pin D-• subminiature connector

CONTROL OUTPUTS1 12 VDC trigger output via • 2-conductor3.5 mm connectors (500 milliamps • maximumper output)•

INPUT IMPEDANCESingle-ended: 47.5 k Ohms•

OUTPUT IMPEDANCEBalanced: 50 Ohms• Single-ended: 25 Ohms• Frequency Response• 20 Hz to 20 kHz +0.7 dB, • -0.0 dB0.1 Hz to 90 kHz +0.7, -3 dB• Tone Control Range• Bass: +8 dB, -7 dB• Treble: +6 dB, -6 dB• Total Harmonic Distortion • Plus NoiseBalanced Output: <0.002%, • 20 Hz to 20 kHz,4 V RMS or 4 mA rms• Signal-to-noise Ratio• Wideband, Unweighted: • >94 dBPower Consumption• Standby: 10 W• Power on: 25 W•

DIMENSIONSCentimeters: 33.0 W x 7.0 H • x 27.7 D

WEIGHTUnit Only: 10 lb., 4.5 kg•

O••••

•••••

•••

•••D•

W•

Jika melihat tampilan depan dari mesin docking iPod Krell KID, hanya terlihat tiga buah layar LED mini yang terpisah, dimana masing-masing merupakan indikator untuk pengaturan Bass, Treble, dan Volume. Ini membuktikan kalau produk ini bukan sekedar mesin player untuk iPod saja, namun telah dilengkapi dengan sirkuit preamplifi er. Di bagian ini juga disediakan jalur masukan Aux, yang memungkinkan untuk dapat menerima sinyal audio dari perangkat player eksternal.

dimana dapat langsung ditancapkan pada perangkat Papa Dock yang modulnya sudah dirancang untuk docking Krell KID, sehingga akan terlihat sebuah komponen yang terintegrasi. Papa Dock sendiri merupakan perang-kat yang telah dilengkapi dengan power amplifi er yang mampu menghasilkan daya keluaran sebesar 150 watt perkanal pada impedasnsi 8 Ohm, atau 300 watt per kanal pada impedansi 4 Ohm.a

HAL 16-25_TEST AMATI-MISSION-DYNAUDIO-PIONEER-KRELL.indd 25 10/16/2008 1:22:38 AM

Page 26: AUDIO VIDEO

26 audio Edisi 14/2013video

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

ADVENTURE WITH VENTURE

Program Lap-top : XX Hi End• Digital to Analaog Conv. : Weiss DAC• Pre Amplifi er : Venture VP-100• Power Amplifi er : Venture V200A+• Loudspeaker : Venture Ultimate Reference•

Kembali kami berjumpa dengan bung Didi, disainer loudspeaker Venture yang kini lagi “melancong” ke Jakarta. Pria kelahiran Surabaya yang kini berdomisili di Belgia sudah membuka kantor cabang internasional di Singapura.

Kali ini Venture mengambil kamar di Asean Room untuk mendemokan kehebatan tata suara racikan-nya yang tersusun atas:

Loudspeaker Venture Ultimate Reference memiliki kabinet yang besar dan difi nish mengkilap (glossy) dengan tekstur urat kayu berwarna merah mahoni terkesan anggun dan mewah. Badannya bongsor dengan kedalaman luar biasa; sekitar 59 cm! Tinggi mencapai 145 cm dan lebar 39 cm. Beratnya? Cukup berbobot 140 kiloan! Meng-gunakan x-over 3 jalur dengan titik potong 400 Hz dan 3 kHz, berkepekaan lumayan tinggi 92 dB. Menggunakan 4 woofer 9”, 1 midrange 7”, dan tweeter 2”. Posisi loud-

HAL 26-28_HIEND IHEAC ADVENTURE WITH VENTURE.indd 26 10/16/2008 1:25:58 AM

Page 27: AUDIO VIDEO

27 audio Edisi 14/2013video

speaker ini sudah di toe-in menghadap manis ke arah kursi (sofa) pendengar.

UJI DENGARBung Didi menggunakan lap top sebagai sumber musik

(dengan program software XX HiEnd), kami memulai pen-gujian suara. Kami diputarkan beberapa lagu yang direkam secara HD (High Density) dengan kuantisasi 24 bits dan frekuensi sampling 192 kHz. Album pertama kami ambil Linda Ronstadt “What’s New” dan dimainkan. Dari hasil pengamatan kami vokal Linda tersalur lepas (open) dan petikan dawai bass betot sangat terasa direpro oleh keempat woofer secara koheren, sementara sapuan simbal terasa hidup. Tetapi kami heran mengapa dinamika musiknya

VENTURE VP-100

VENTURE V200A+

Type: Preamplifi er•

Volume: -66dB to 0dB•

Unbalanced Gain: 0dB•

Balanced Gain: 6dB•

Harmonic Distortion: <0.01% / 600 Ohms / 2Volts•

Noise: <2.8μV (Typ.1,9μV)•

Signal-to-Noise ratio: > 120dB•

Offset: <0.1mV•

Max input level: 4.5Veff / 600 Ohms•

Inputs: 4 XLR inputs•

4 RCA inputs•

Output 1: XLR Max level: 9Veff / 600 Ohms•

Output 2: RCA Max level: 4.5Veff / 600 Ohms•

Inter-channel balance: +/- 9dB ; 2 channels•

Dimensions: 483 x 110 x 330 mm•

Weight: 9 Kgs / 19.8 lbs•

Nominal Power : 200 Watts Class A / 8 Ohms•

Input Impedance : 22 kOhm•

Power Bandwidth : 1 - 100 kHz•

Damping Factor : 400•

Harmonic Distortion : < 0.05%•

Signal-to-Noise ratio : > 110 dB•

Rise time : < 2.5 us•

Inputs : One XLR & one RCA input•

Dimensions : 520 x 490 x 200 mm•

Weight : 40 kg / 88 lbs each•

tidak lebih hebat dari album CD Linda Ronstadt rekaman decade 80 an milik kami? Kami duga master asli album Linda yang terbit di era 80 an di up sampling. Padahal tidaklah mungkin memperbaiki bidang dinamika musik asli dengan cara mengup-sampling kuantisasi asli yang semula

HAL 26-28_HIEND IHEAC ADVENTURE WITH VENTURE.indd 27 10/16/2008 1:26:07 AM

Page 28: AUDIO VIDEO

28 audio Edisi 14/2013video

VENTURE ULTIMATE REFERENCETjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D16 bits menjadi 24 bits. Demikianlah walaupun hasil repro-nya baik namun tidak ada greget apa apa yang spektakular. Kami juga mencoba memainkan album HD lainnya seperti albumnya George Bensons yang membawakan lagu jazz da-lam rekaman 24 bit, 192 kHz. Lagi lagi kami tidak menda-pati sesuatu yang mampu membuat kami berdecak. Kami

Frequency Response : 20 - 60,000 Hz•

Sensitivity : 92 dB•

Impedance : 6 Ohm•

Recommended Power : Up to 400 Watts (No clipping)•

Break-in Time : Min 200 hrs min playing time•

Drivers : One 2” VENTURE AGC Fullrange Dynamic Tweeter•

One 7” VENTURE CFC Drivers

Four 9” VENTURE CFC Woofers

Design : 3-Way First order Crossover Design•

Weight : 73 kg•

Dimensions : H148 x W40 x D60 (cm)•

Weight : 120 kg•

Cabinet : Ebony or Elm Burl in High Gloss lacquer•

MONSTER HTS-5100

FEATURES OF THE DAC202:

Available in silver or black •

fi nish

Digital Inputs: AES/EBU or •

S/PDIF on 1 XLR, 1 RCA,

1 Toslink, Firewire

Digital Outputs: AES/EBU •

on 1 XLR, 1 RCA, Firewire

Main Analog Output: 2 •

stereo analog outputs, one

on XLR one on RCA

Headphone output on •

1/4” Jack

Level control main output: •

4 coarse settings via re-

lays (analog domain), fi ne

setting via rotary encoder

(digital domain). Level

control can be defeated

for the main output.

Level control headphone •

output: 4 coarse settings

via relays (analog domain,

independent from the set-

tings in the main output),

fi ne setting via rotary

encoder (digital domain).

Wordsync input on BNC •

connector

Wordsync output on BNC •

connector

FRONTPANEL

CONTROLS:LCD display for display •

of sampling rate, input

source, audio level, ab-

solute phase, upsampling

fi lter type, various menu

items

Rotary encoder with •

push switch

IR receiver•

Standby LED•

Headphone Jack socket•

SPECIAL FEATURES:Transparency check •

(allows to check the

bit transparency of a

playback chain)

Setting of the coarse •

output levels (analog

domain), separate for

the main output and the

headphone output

Dual / single wire selec-•

tion for 176.4 / 192 kHz

sampling rate

“Insert Mode” allows to •

loop in a external digital

audio device (e.g. a

equalizer) via the AES/

EBU I/O on the XLR

connectors

Sampling rate setting on •

the WSYNC I/O connec-

tors in dual wire mode

Display brightness•

IR REMOTE CONTROL

SWITCHES:power on/off•

volume up•

volume down•

input sources (4 •

switches for Firewire,

XLR, RCA. Toslink)

DAC upsampling fi lter •

type

mute•

absolute phase•

sesalkan kemajuan teknologi yang terlalu cepat sehingga sang artisnya saja ketinggalan kereta. Terus terang sulit bagi kami menjumpai rekaman album yang REAL HD mulai dari hulu ke hilir. Kami kepikiran untuk membuat album DVD Audio yang direkam mulai dari take sound hingga ke multi track dan stereo track semua pakai kuantisasi 24 bit dan frekuensi sampling 192 kHz, pasti hasil akhirnya luarrr biasaaa....yang bagus nian untuk menguji kemampuan bidang dinamika suatu tata suara. Dengan memakai album ini kita bisa mengetahui bagaimana kemampuan amplifi er, pre amp, dan loudspeaker dari suatu sistem menghadapi gejolak bidang dinamika musik yang sedemikian “liar”. Apakah megap megap kehabisan napas atau mampu mem-pertahankan aliran daya mengikuti gejolak musik?a

HAL 26-28_HIEND IHEAC ADVENTURE WITH VENTURE.indd 28 10/16/2008 1:26:15 AM

Page 29: AUDIO VIDEO
Page 30: AUDIO VIDEO

30 audio Edisi 14/2013video

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

KOMBINASI CLASSE DAN B&WAsam di gunung, garam di laut ketemu di penggorengan – mungkin pepatah ini cocok untuk Classe dari Kanada dan B&W dari Inggris bertemu di hotel Sultan.

Sewaktu IHEAC mengadakan show di hotel Sultan, kami sempat mampir ke kamar B&W. Produk B&W termasuk yang bertahan lama, tak lekang dimakan

masa. Gramuda mengimport B&W sejak tahun 1983, artinya sudah 30 tahun silam produk B&W beranjangsana ke Indonesia. Juga Classe termasuk yang bertahan, karena sejak 1980 telah lahir produk pertamanya. Dan Classe sudah diakusisi oleh B&W (Bowers & Wilkins). Sementara banyak produk yang lain sudah raib dari belantika bursa

CD Player : dCS Puccini• Clock Master : dCS Puccini• Power Supply : Monster HTS-5100• Power Amp : Classe CA-M600 (mono block)• Loudspeaker : B&W 800 Diamond.•

audio high end. Ketika kami berkunjung sudah dipersiap-kan perangkat demo:

HAL 30-32_HIEND IHEAC clase.indd 30 10/16/2008 1:28:53 AM

Page 31: AUDIO VIDEO

31 audio Edisi 14/2013video

CD PLAYER : DCS PUCCINI

type : Upsampling CD/•

SACD Player

fi nish options : Silver or •

Black

dimensions : (W) 460mm •

x (D) 400mm x (H)

110mm/(W) 18.0” x (D)

15.8” x (H) 4.4”, Allow

extra depth for cable con-

nectors.

weight : 12.1kg/26.6lbs•

CD mechanism : Dual •

laser CD/SACD mecha-

nism. (Esoteric UMK-5™).

converter type : dCS Ring •

DAC topology, oversam-

pling to 5 bits at 2.822 or

3.07 MS/s. CD data may

be upsampled to DSD

before oversampling.

analogue outputs : Output •

Levels: 2V rms or 6V rms,

Balanced Outputs - 1

stereo pair on 2x 3-pin

male XLR connectors,

Unbalanced Outputs - 1

stereo pair on 2x RCA

Phono connectors.

digital I/O : INPUTS, 2x •

SPDIF on 2x RCA Phono

connectors accepts 24

bit PCM at 32, 44.1,

48, 88.2, 96, 176.4 &

192kS/s.; OUTPUTS, 2x

SPDIF PCM interfaces

on RCA Phono connec-

tors, output CD format

when a CD is playing only.

When playing a CD, the

data may be upsampled

to DSD before oversam-

pling (set in the menu).

Upsampling of data from

the Digital Inputs to DSD

may be activated by

loading a license, avaiable

from dCS.

word clock I/O : INPUT, •

Word Clock Input on

1x75Ω BNC connector.

When playing a disc,

accepts standard word

clock at 44.1kHz. When

using the Digital Inputs,

accepts standard word

clock at the data rate. ;

OUTPUT, Word Clock

Output on 1x 75Ω BNC

connector. Outputs

44.1kHz when playing a

disc and not locked to an

external clock.

clock frequencies : •

44.1kHz in Master

Mode. Calibrated within

+/-10ppm, not tempera-

ture compensated.

residual noise: DAC •

mode: Better than

-110dB0 @ 20Hz -

20kHz unweighted. (6V

Setting)

spurious responses : •

Better than –100dB0 @

20Hz - 20kHz.

fi lters : DSD mode •

(playing an SACD or up-

sampling a CD) - 4 fi lter

options. PCM Mode - 3

fi lters available; Classic,

Long and Asymetrical

software updates : Up-•

dates loaded by CD-R

software version : 1.30•

local control : Metal-•

cased IR remote control

provided or RS232.

power supply : Factory •

set for 100, 115, 220 or

230 V AC, 49 – 62Hz

power consumption : 30 •

Watts typical/ 40 Watts

maximum

B&W 800 Diamond adalah top line dari serie Diamond. Dinamakan Diamond karena dome tweeter terbuat dari dia-mond (berlian). Lho kok berlian yang begitu kecil dan keras dapat dijadikan lembaran dome? Tentu saja bukan dengan cara menggerus diamond lalu diberi lem dan dicetak. Me-lainkan menggunakan teknologi CVD alias Chemical Vapour Deposition. Cara kerjanya mirip kalau kita kasih air pada per-mukaan telur lalu kita taruh di freezer, maka akan terbentuk selaput es keras di permukaan kulit telur yang dapat dilepas. Cara yang sama, bila karbon diuapkan (perlu temperatur sepanas permukaan matahari) lalu uapnya dikenakan pada cetakan berbentuk dome (kubah) yang terbuat dari grafi t maka dalam waktu seminggu akan terbentuk lapisan berlian setipis 0,1 mm di permukaan cetakan kubah yang kemudian dapat dilepas. Oleh karena cara pembuatannya memakan waktu dan tidak semua berhasil dengan ketebalan yang merata, maka harga tweeter diamond sangat mahal. Tapi eloknya, tweeter diamond ini break up nya di atas 70 kHz artinya di luar batas audible sehingga bunyi treble sangat murni. Berbeda dari kubah plastik yang break-up di 8 kHz atau metal di 19 kHz termasuk daerah audible – mampu merusak kemurnian bunyi treble.

HAL 30-32_HIEND IHEAC clase.indd 31 10/16/2008 1:28:58 AM

Page 32: AUDIO VIDEO

32 audio Edisi 14/2013video

MONSTER HTS-5100

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D

CLOCK MASTER : DCS PUCCINI

POWER AMP : CLASSE CA-M600

type : System Clock•

fi nish options : Silver •

or Black

dimensions : (W) •

460mm x (D) 410mm

x (H) 58mm, (W) 18.1”

x (D) 16.2” x (H) 2.3”,

Allow extra depth for

cable connectors

weight : 7.6 kg / 16.7 •

lbs.

CD mechanism : N/A•

converter type :N/A•

analogue outputs : N/A•

digital I/O : USB •

interface on a B-type

connector, will accept

up to 24 bit PCM at

44.1, 48, 88.2,96,

176.4 or 192kS/s.

Operates in asyn-

chronous USB mode.

Puccini U-Clock will

present data received

via the USB interface,

unprocessed, in SPDIF

format on 2 x RCA

Phono connectors.

Frequency response : •

1 Hz - 100 kHz, -3dB

Output power : 600W •

rms into 8Ω (27.8

dBW), 1200W rms into

4Ω (27.8 dBW)

Harmonic Distortion •

: <0.002% at 1 kHz

balanced, <0.004% at

1 kHz single ended

Peak Output Voltage •

: 226V peak to peak,

80V rms no load, 206V

peak to peak, 73V rms

into 8ΩInput Impedance : •

50kΩ balanced /

single ended

Voltage gain : 29dB •

balanced / single

ended

Input level at clipping : •

2.86V rms balanced /

single ended

word clock I/O : 4 inde-•

pendently buffered outputs

on 75 BNC connectors,

all carry the same clock

frequency. With the USB

interface active at 32, 48,

96 or 192kS/s, the word

clock outputs are set to

48kHz. With the USB

interface active at 44.1,

88.2 or 176.4kS/s, the

word clock outputs are set

to 44.1kHz.

clock frequencies : •

44.1kHz or 48kHz,

calibrated within +/-1ppm,

(typically +/-0.1ppm), tem-

perature compensated.

residual noise : N/A•

spurious responses : N/A•

fi lters : N/A•

software updates ; Loaded •

from ROM by distributor.

software version : 2.0•

local control : N/A•

power supply : Factory set •

for 100 - 120 or 200 - 240

V AC, 49 - 62Hz.

power consumption : •

3 Watts typical/6 Watts

maximum

Intermodulation Distortion •

: >100dB below funda-

mental into 8Ω balanced

/ single ended, >90dB

below fundamental into 4Ω

balanced / single ended

Signal to Noise Ratio : •

-120dB at peak output

into 8Ω, Measurement

Bandwidth: 22 kHz

Output impedance : 0.03• Ω

@ 1 kHz

Standby power consump-•

tion : < 1W

Rated power consumption •

: 440W @ 1/8th power

into 8ΩWidth : 17.5” (444mm)•

Depth : 17.52” (445mm)•

Height : 8.78” (223mm)•

Gross weight : 100 lb •

(45.4 kg)

Net weight : 88 lb (39.9 •

kg)

Mains voltage : Specifi ed •

on rear panel

POWER DESCRIPTIONInput Voltage : 120 V AC

Output Voltage : 120 V AC

Current : 15 A Line Current

Frequency : 60 Hz

Power Handling : 1.80 kVA

Surge Energy Rating : 7 kJ

Physical Characteristics

DIMENSIONS: 3.88” Height x 17.13” Width x

14.63” Depth - With Feet

3.50” Height x 17.13” Width x

14.63” Depth - Without Feet

Tentu saja kami putar nomor beken “Whats a Differ-ence Day?” Kami simak vokal bariton Ingram direproduk-si de-ngan mulus. Vokal Ingram tidak direpro secara over weight, nampak wajar saja. Artinya woofer B&W 800 Diamond 2 x 10” tidak meresponsenya secara berlebi-han dan ini kebagusan dari rangkaian cross over B&W yang mampu mencegah vokal dominan di woofer. Bunyi sibilansnya lembut tidak garang. Timbre vokal Ingram direpro oleh midrange Kevlar sangat murni. Kebagusan midrange Kevlar adalah di bidang vokal manusia tidak terjadi break-up sehingga vokal direproduksi secara murni, apa adanya. Kemudian kami mengganti album dengan memakai album CD “Stereo Test Record” dalam nomor “Toreru”. Kami simak permainan perkusi yang hangat namun entah mengapa gebukan bass tersimak kurang solid dan kurang tenaga. Dari uji dengar ini kami berkesimpu-lan kalau sistem perangkat ini lumayan bagus dalam hal merepro nada tinggi dan mid. Bayangan stereonya juga lumayan mantap di tengah aantara apitan loudspeaker yang tidak goyah meski kepala digeser ke kiri atau ke kanan. a

UJI DENGARSebenarnya bosan juga menyimak vokal Ingram Wa-

shington, namun karena vokalnya sudah familiar di telinga, maka kami pakai juga untuk menguji coba perangkat perkawinan B&W dan Classe ini.

HAL 30-32_HIEND IHEAC clase.indd 32 10/16/2008 1:29:03 AM

Page 33: AUDIO VIDEO

Untitled-1 1 11/16/2012 3:53:36 PM

Page 34: AUDIO VIDEO

34 audio Edisi 14/2013video

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

LINN SERIESJarang ada pabrikan yang memproduksi segala lini

mulai dari player, amplifi er hingga loudspeaker sep-erti Linn Ltd asal Inggris. Ketika kami menyambangi

kamarnya di hotel Sultan telah terpasang produk demo:

Turntable : Linn Sondek LP-12• Turntable Control : Linn Radikal• Pre Amplifi er : Linn Akurate Kontrol• Power Amplifi er : Linn Akurate 200• Loudspeaker : Linn Akurate 242•

menjaga kamar adalah Alan William, direktur pemasaran Linn Ltd yang khusus datang dari Inggris untuk men-demokan perangkatnya di pameran IHEAC Show 2012. Walaupun Alan nampak selalu serius, namun dia sosok yang ramah yang mau melayani keinginan tamunya. Loudspeaker Linn 242 ada yang aktif dan ada yang pasif. Loudspeaker ini mengadopsi multi way cross-over. Ada lima bidang spektrum suara terbagi mulai dari 49 Hz hingga 33 kHz.

Untuk keperluan home theater loudspeaker ini dileng-kapi dengan loudspeaker centre, surround dan subwoofer, semua terdiri dari Akurate Series. Namun dalam pengu-jian kali ini, kami hanya menggunakan loudspeaker Linn Akurate 242 sebagai loudspeaker utama (stereo) pasif dan memakai musik jaringan sebagai sumber musik.

Sistem utama terdiri dari Linn Akurate di mana source berasal dari turntable (analog) dan dari iPad (digital) yang terhubung ke Linn Akurate Kontrol. Jadi ada dua jenis sumber yang digunakan digital dan analog. Kebetulan yang

HAL 34-36_HIEND IHEAC LINN SERIES.indd 34 10/16/2008 1:30:40 AM

Page 35: AUDIO VIDEO

35 audio Edisi 14/2013video

UJI DENGAR.Dengan memakai iPad, Alan memilih beberapa lagu

pesanan kami. Seperti “Cold, Cold Heart” Norah Jones dan “Kerovacs Dream” Allan Taylor. Dari pengamatan kami, reproduksi vokal hangat, terasa ada timbrenya. Treblenya tajam namun halus nikmat di telinga dan bassnya terasa tanggung di mana bunyi bass tidak dapat rendah benar.

Repro bass macam ini cocok untuk bass betot dengan cavity besar namun kurang cocok untuk kick bass. Mung-kin diperlukan subwoofer supaya nada bass lebih rendah lagi.

Iseng iseng saya tanya, bagaimana nasib para artis Inggris kalau karyanya mudah dimainkan melalui musik jaringan (on-line) seperti ini? Alan William bercerita bahwa Allan Taylor, artis yang lagunya sedang kami nikmati,

pernah diundang Alan William ke apartemennya. Disana Alan William memutarkan CD album karya Allan Taylor diperangkat Linn. Setelah menyimak beberapa saat, tanpa terasa Allan Taylor berlinang air mata. Ternyata Allan Tay-lor baru tahu kalau vokalnya demikian bagus kalau direpro oleh perangkat hifi yang baik seperti buatan Linn ini.

Dengan memakai iPad, Alan memilih beberapa lagu pesanan kami. Seperti “Cold, Cold Heart” Norah Jones dan “Kerovacs Dream” Allan Taylor. Dari pengamatan kami, reproduksi vokal hangat, terasa ada timbrenya. Treblenya tajam namun halus nikmat di telinga dan bassnya terasa tanggung di mana bunyi bass tidak dapat rendah benar.

HAL 34-36_HIEND IHEAC LINN SERIES.indd 35 10/16/2008 1:30:46 AM

Page 36: AUDIO VIDEO

36 audio Edisi 14/2013video

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D

Selama ini karena keterbatasan dana, Allan Taylor hanya bisa menyimak album CD nya memakai perangkat audio PC – inilah dampak buruk dari musik on line yang meskipun legal namun fee per lagu sangat murah. Well, dari pengamatan kami perangkat Linn Akurate ini sesung-guhnya mampu mereproduksi suara secara akurat, sedikit kelemahan terletak pada nada bass yang kurang rendah. Ya hanya itu. a

LINN AKURATE KONTROL

4 pairs RCA inputs, 2 pairs XLR inputs, 3.5mm (iPod) front •

panel input

1 pair rca pre-out, 1 pair XLR pre-out, 1 pair rca fi xed out, •

3.5mm headphone.

Phono stage: MM/MC 54-64db gain MC, 40db MM.•

Size 3.58” x 15” x 15”, 12.8lb•

LINN AKURATE 200

Bridgeable : No•

Power out (watts) : 111•

Type : Stereo•

Dimensions (hwd, cm) : 9x38x38•

Phono in : 1•

XLR in : 1•

Weight (kg) : 6.5•

LINN AKURATE 242

Sensitivity (db/w/m) : 87•

Finishes : 200•

Dimensions (hwd, cm) : 100x21x38•

Impedance (ohms) : 8•

Max power handling (watts) : 200•

Standmount : No•

Biwirable : Yes•

Floorstander : Yes•

LINN SONDEK LP-12

Type: Belt-drive transcription turntable platter•

Power: 100/120/220/240V 50–60 Hz•

Dimensions: W445 x D356 x H140 mm•

Power consumption: <13W•

Weight: 13 kg (turntable mechanics only - packed weight)•

HAL 34-36_HIEND IHEAC LINN SERIES.indd 36 10/16/2008 1:30:56 AM

Page 37: AUDIO VIDEO
Page 38: AUDIO VIDEO

38 audio Edisi 14/2013video

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

BILA VIVALDI BERMAIN MUSIK BERSAMA JAMES B.LANSINGMasih di hotel Sultan, di hari terakhir kami

mengunjungi kamar James bersama Vivaldi. Se-sungguhnya yang kami maksud adalah dCS dan

JBL yang ketika itu menggelar perangkat bersama untuk unjuk kebolehan. Perangkat yang digelar antara lain:

CD Transport : dCS Vivaldi Transport• DAC : dCS Vivaldi DAC• Up Sampler : dCS Vivaldi Up-sampler• Master Clock : dCS Vivaldi Master Clocok• Power Amp : Dan D ‘Agostino• Loudspeaker : JBL Project K2 S 9900• Power Conditioner : Monster HTS 5100•

FILOSOFI DCSdCS adalah salah satu dari puluhan pabrikan hi-fi

Inggris yang mempunyai fi losofi mengabdikan diri untuk mempersembahkan musik playback yang megah.

DCS melayani dengan sepenuh hati segala keperluan para pendengarnya dengan memproduksi belasan produk yang sesuai keinginan pembeli.

Penampilan adalah segalanya – ini adalah motto dCS. Seperti diketahui dCS hanya memproduk perangkat audio hi-end – tidak mambuat produk elektronik lain oleh karena itu jiwa dan pengalaman hanya tertuju pada kualitas produk audio saja.

HAL 38-41_HIEND IHEAC Vivaldi.indd 38 10/16/2008 1:34:10 AM

Page 39: AUDIO VIDEO

39 audio Edisi 14/2013video

Kali ini dCS menurunkan beragam perangkatnya seperti:

Digital ti Analog Converter : dCS Vivaldi DAC• Digital Up-sampler : dCS Vivaldi Up-sampler• Transport : dCS Transport• Digital Master Clock : dCS Master Clock• Power Amplifi er : Dan D’Agostino• Power Conditioner : Monster HTS-5100• Loudspeaker : JBL Project K-2, S-9900•

Dengan menggunakan CD “Stereo Test Record” kami menguji coba bagaimana kualitas tata suara racikan per-paduan JBL dan dCS ini. Dari penguji-dengaran beberapa

DCS VIVALDI DAC

type : Digital-to-Analogue Converter•

fi nish options : Silver or Black•

dimensions : 444mm/17.5” x •

435mm/17.2” x 151mm/6.0” high.

Allow extra depth for cable connec-•

tors. Allow space for air fl ow around

the unit.

weight : 16.2kg/35.65lbs•

CD mechanism : N/A•

converter type : dCS proprietary •

Ring DACTM topology.

analogue outputs : Output Levels: •

2V rms or 6V rms on all outputs for a

full-scale input, set in the menu. Bal-

anced Outputs: 1 stereo pair on 2x

3-pin male XLR connectors (pin 2 =

hot, pin 3 = cold). These outputs are

electronically balanced and fl oating,

the signal balance ratio at 1kHz is

better than 40dB, output impedance

is 3Ω, maximum load is 600Ω (a

10kΩ-100kΩ load is recommend-

ed). Unbalanced Outputs: 1 stereo

pair on 2x RCA Phono connectors.

Output impedance is 52Ω, maximum

load is 600Ω (a 10kΩ-100kΩ load is

recommended).

digital I/O : INPUTS. USB 2.0 •

interface on a type B connector.

Operates in asynchronous mode, will

accept streamed PCM data up to 24

bits at 44.1, 48, 88.2, 96, 176.4 &

192kS/s and DOP (DSD over PCM).

Can operate in USB Audio Class

1 or Class 2 mode. 4x AES/EBU

on 3-pin female XLR connectors.

Each will accept up to 24 bit PCM

at 32, 44.1, 48, 88.2, 96, 176.4

& 192kS/s & DOP OR 2x Dual

AES pairs at 88.2, 96, 176.4, 192,

352.8 & 384kS/s or dCS-encrypted

DSD & DOP. 3x SPDIF on 2x RCA

Phono and 1x BNC connectors.

Each will accept up to 24 bit PCM

at 32, 44.1, 48, 88.2, 96, 176.4 &

192kS/s or DOP. 1x SPDIF optical

on a Toslink connector, will accept

up to 24 bit PCM at 32, 44.1, 48,

88.2 & 96kS/s. 1x SDIF-2 interface

on 2x BNC connectors, will accept

up to 24 bit PCM at 32, 44.1, 48,

88.2 & 96kS/s or SDIF-2 DSD (auto-

selected). If the unit is not in Master

mode, this interface requires a

compatible Word Clock input, locked

to the data rate.

word clock I/O : INPUT. 3x Word •

Clock inputs on 3x BNC connec-

tor, accept standard Word Clock at

32, 44.1, 48, 88.2, 96, 176.4 or

192kHz. The data rate can be the

same as the clock rate or an exact

multiple (0.125x, 0.25x, 0.5x, 1x, 2x,

4x, 8x) of the clock rate. Sensitive to

TTL levels. OUTPUT. Word Clock

output on 1x BNC connector. In Mas-

ter mode, a TTL-compatible 44.1kHz

Word Clock is available.

clock frequencies : 44.1kHz in •

Master Mode.Calibrated within

+/-10ppm, not temperature com-

pensated.

residual noise : Better than -113dB0 •

@ 20Hz-20kHz unweighted (6V

Setting).

spurious responses : Better than •

-115dB0, 20-20kHz.

fi lters : Better than -105dB0 @ 20-•

20kHz.

software updates : Loaded from •

CD-R or via USB interface.

software version : 1.0•

local control : dCS Premium Remote •

is supplied as standard. S232

(controlled by a third party device).

A dCS-programmed Nevo Q50 is

available for the Vivaldi range as an

optional extra.

power supply : Factory set for 100, •

115, 220 or 230V AC, 49-62Hz.

power consumption : 23 Watts •

typical/30 Watts maximum.

HAL 38-41_HIEND IHEAC Vivaldi.indd 39 10/16/2008 1:34:17 AM

Page 40: AUDIO VIDEO

40 audio Edisi 14/2013video

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

Dnomor instrument dan vokal kami berkesimpulan kalau tata suara ini menanggapi alunan musik dengan apik. Seum-pama busana, maka reproduksi suaranya setara kain sutera (tapi bukan Sutra ya!) yang halus dan penuh akurat. Ke-betulan loudspeaker JBL S-9900 dilengkapi dengan super tweeter yang mampu menerawang hingga 50 kHz sehingga reproduksi up sampling Vivaldi yang mampu menembus 20 kHz ada efeknya, terkesan bunyi ultra highnya. Ujung treble terdengar airy sangat halus menyebar dan memodu-lasi treble audible. Apabila treble audible yang sudah termodulasi oleh sinyal ultra high ini mengenai dinding, lantai atau eternit, maka pantulannya diterima oleh telinga pendengar sebagai kesan kedalaman ruang yang 3D. Apa pasal? Karena sinyal ultra high itu berkas penyebarannya tajam (ingat semakin tinggi frekuensi akan semakin tajam mengerucut dispersinya) sehingga pantulannya juga tajam. Makanya orang menggunakan super tweeter selain bertu-juan memperhalus treble juga untuk mendapatkan nuansa ruang dengar yang tiga dimensi. Hal mana sulit dijumpai pada sistem tata suara yang nada tingginya terbatasi hingga 20 kHz saja.

DCS VIVALDI TRANSPORT

type : Upsampling CD/•

SACD Transport

fi nish options : Silver •

or Black

dimensions : •

444mm/17.5” x

435mm/17.2” x

196mm/7.8”. Allow

extra depth for cable

connectors.

weight : •

23.2kg/51.1lbs.

CD mechanism : •

Dual laser CD/SACD

mechanism (TEAC

VRDS NEO™ VMK3).

converter type : N/A•

analogue outputs : N/A•

digital I/O : 1x Dual •

AES interface on

2x 3-pin male XLR

connectors, outputs

dCS-encrypted DSD

data, whether a CD

or SACD is playing. A

menu setting changes

the format to DXD

(24/352.8) when a CD

is playing. 1x AES/EBU

on 3-pin male XLR

connector, outputs CD

format data (16 bits at

44.1kS/s), whether a

CD or SACD is playing.

2x SPDIF on 1x RCA

Phono and 1x BNC

connectors. Each

outputs CD format

data, whether a CD or

SACD is playing. 1x

SDIF-2 interface on 2x

BNC connectors, out-

puts CD format data,

whether a CD or SACD

is playing.

word clock I/O : Word •

Clock output on 1x

BNC connector. With

the Transport in Master

mode, a TTL-compatible

44.1kHz Word Clock

derived from the internal

crystal oscillator is avail-

able on this output. The

calibration accuracy when

shipped is +/-10ppm, not

temperature compensated.

Word Clock input on 1x

BNC connector, accepts

standard Word Clock at

44.1, 88.2 or 176.4kHz.

Sensitive to TTL levels.

clock frequencies : N/A•

residual noise : N/A•

spurious responses : N/A•

fi lters : N/A•

software updates : Up-•

dates are loaded directly

from CD-R.

software version : 1.0•

local control : dCS Pre-•

mium Remote handset is

supplied with Vivaldi DAC.

RS232 (controlled by a

third party device). dCS-

programmed Nevo Q50

Remote handset is avail-

able for the Vivaldi range

as an optional extra.

power supply : Factory set •

for 100, 115, 220 or 230V

AC, 49-62Hz.

power consumption : 28 •

Watts typical/40 Watts

maximum.

DAN D ‘AGOSTINO

Power : 300 watts @ 8• Ω / 600 watts @ 4Ω / 1,200 watts @ 2ΩFrequency Response : 1 Hz to 200 kHz, -1 dB / 20Hz to 20 •

kHz, ±0.1 dB

Distortion : (300 watts @ 8• Ω) 0.1% @ 1 kHz

Signal-to-Noise Ratio : 105 dB, unweighted•

Inputs : 1 balanced XLR•

Dimensions : 5 x 12.5 x 21 in. (hwd) / 95 lbs.•

MONSTER HTS 5100

Dimensions: 3.88” H x 17.13” W x 14.63” D; weight: 20.35 lbs.•

Monster Clean Power? Stage 4 v.2.1 circuitry fi lter dramatically •

reduces electronic noise.

T2? automatic disconnect/reconnect protection circuitry.•

Tri-Mode? power protection circuitry with audible alarm and auto •

disconnect.

6814 Joule rating provides a high level of surge absorption.•

HAL 38-41_HIEND IHEAC Vivaldi.indd 40 10/16/2008 1:34:24 AM

Page 41: AUDIO VIDEO

41 audio Edisi 14/2013video

DCS VIVALDI UP-SAMPLER

type : Digital-to-Digital Converter.•

fi nish options : Silver or Black•

dimensions : 444mm/17.5” x •

435mm/17.2” x 125mm/5.0”. Allow

extra depth for cable connectors.

Allow space for air fl ow around the

unit.

weight : 14.2 kg/31.3lbs.•

CD mechanism : N/A•

converter type : N/A•

analogue outputs : N/A•

digital I/O : INPUTS. Network inter-•

face on an RJ45 connector - Acts

as UPnPTM renderer and streams

digital music from a NAS or local

computer over a standard Ethernet

network, decoding all major lossless

formats including FLAC, WAV, AIFF,

WMA up to 24 bit 192kS/s native

sample rate. Other supported fi le

formats include ALAC, MP3, M4a,

AAC and OGG. Note: Some formats

are limited to lower sample rates.

USB 2.0 interface on a type B con-

nector. Operates in Asynchronous

USB mode, Audio Class 1 or Class

2. Class 2 mode will accept up to

24 bit PCM at 44.1, 48, 88.2, 96,

176.4 or 192kS/s and DSD in DOP

format. USB-on-the-go interface

on A-type connector, streams

audio fi les from a USB fl ash drive

or iPod/iPhone. Will accept up to

24 bit PCM at 44.1, 48, 88.2, 96,

176.4 or 192kS/s. Operates in

asynchronous USB mode. AES3 on

a 3-pin female XLR connector. 4x

SPDIF on 2x RCA Phono, 1x BNC

connectors and 1x TosLink optical

connector. 1x SDIF-2 PCM interface

on 2x BNC connectors + Word

Clock. All electrical digital inputs

will accept PCM data at up to 24

bit PCM at 32, 44.1, 48, 88.2, 96,

176.4 or 192kS/s. The Toslink input

and SDIF-2 interface are limited to a

maximum of 96kS/s. OUTPUTS. 2x

AES3 on 3-pin female XLR connec-

tors. Each outputs 24 bit PCM at 32,

44.1, 48, 88.2, 96kS/s, 176.4, or

192kS/s or DOP. OR as a Dual AES

pair at 88.2, 96, 176.4, 192, 352.8

or 384kS/s or dCS-encrypted DSD

or DOP. 2x SPDIF on RCA Phono

and BNC connectors. Each outputs

24 bit PCM at 32, 44.1, 48, 88.2,

96, 176.4 or 192kS/s or DOP.

word clock I/O : Word Clock input on •

2x BNC connector. Accepts standard

Word Clock at 32, 44.1, 48, 88.2,

96, 176.4 or 192kHz. Sensitive to

TTL levels. Word Clock output on 1x

BNC connector. Outputs standard

Word Clock at a frequency equal to

the single wire) output data rate, or

44.1kHz when set to output DSD.

clock frequencies : N/A•

residual noise : N/A•

spurious responses : Better than •

-100dB0 @ 20Hz-20kHz for Fs>

32kS/s, 20Hz-14kHz for 32kS/s.

fi lters : A choice of fi lter responses •

give different trade offs between Ny-

quist image rejection and the phase

response.

software updates : Loaded from •

CD-R via PCM audio input or via

USB.

software version : 1.0•

local control : dCS Premium Remote •

handset is supplied with Vivaldi DAC.

RS232 (controlled by a third party de-

vice). dCS-programmed Nevo Q50

or the Premium Remote are available

as an optional extra. Vivaldi Controller

App available for iOS, Android, Mac

OSX & Windows.

power supply : Factory set for 100, •

115, 220 or 230V AC, 49-62Hz.

power consumption : 15 Watts •

typical/18 Watts maximum.

JBL PROJECT K-2, S-9900

Low-Frequency Driver: •

15” (380mm) Pulp-cone

woofer (1500AL-1)

High-Frequency Driver: •

4” (100mm) Magnesium

compression driver

(476Mg)

Ultrahigh-Frequency •

Driver: 1” (25mm) Magne-

sium compression driver

(045Be-1)

Sensitivity (2.83V at 1m): •

93dB

Nominal Impedance: 8 •

ohms, 7 ohms minimum at

100Hz, 4 ohms minimum

at 40 kHz

Maximum Recommended•

Amplifi er Power: 500 •

Watts

Frequency Response •

(-6dB): 48Hz – 50 kHz

Low-Frequency Extension •

(-10dB): 33Hz

High-Frequency Cover-•

age: 100º Horizontal by

60º vertical

Ultrahigh-Frequency •

Coverage: 60º Horizontal

by 30º vertical

Crossover Frequencies: •

900Hz (24dB/octave) 15

kHz (24dB/octave, high-

pass only)

HF-Level Control: •

-0.5dB, 0dB, +0.5dB

Presence-Level Control: •

-0.5dB, 0dB, +0.5dB

LF/HF Drive Mode •

Switch: Normal, bi-amp

Dimensions (W x H x •

D): 22” x 47-5/16” x

13-13/16” (560mm x

1200mm x 350mm) Plus

0.8” (20mm) for feet

Weight: 182 lb (82.7kg)•

Package Weight: 192 lb •

(87kg)

Bunyi reproduksi bass juga mantap dan cukup rendah ber-kat pemakaian woofer 15”. Secara over all kami sangat me-nyukai kombinasi perangkat ini, terutama pada spektrum suara yang lebar; mulai 33 Hz hingga 50 kHz. Reproduksi vokal terbebas dari efek corong (honky tonky) meskipun S 9900 menggunakan mid corong. Suatu kinerja yang baik antara JBL dan dCS sehingga mampu menghadirkan bass dengan gebukan yang macho, mid yang sopan berkarakter, treble renyah yang airy dan musik yang berdimensi ruang 3D. a

HAL 38-41_HIEND IHEAC Vivaldi.indd 41 10/16/2008 5:26:35 AM

Page 42: AUDIO VIDEO

42 audio Edisi 14/2013video

CES

2013

PENULISDavid Susilo

Kacau deh, kali ini CEA kerjanya kurang rapih. Biasanya mereka membuka CES di The Venetian se-

perti beberapa tahun lalu. Tetapi kali ini CES dibuka di Mandalay Bay Convention Centre yang adanya di ujung jalan Boulevard Strip. Barangkali perpindahan itu oke oke saja supaya ada suasana baru yang tidak membo-sankan tapi apa lacur bus jemputan (shuttle bus) dan monorail hanya berhenti di MGM. Kita masih harus berjalan kaki cukup jauh ke Mandalay Bay Convention Centre atau naik taxi yang lumayan mahal $ 20 sekali jalan. Saya dan teman teman bukan turis ransel yang suka berpergian jauh jalan kaki. Akibat-nya ketika tiba di ruang Pers, kawan kawan wartawan pada sumpah serapah! a

Pembukaan CES 2013 disemarakan dengan banyaknya produk bagus. Di antaranya produk yang telah mengalami evolusi atau modifi kasi.

Saya tidak melihat adanya revolusi produk yang mencolok. Banyak di antaranya menerima penghar-gaan “Innovation Award” dari Consumer Electronics Association. a

2013 INTERNATIONAL

HAL 42-53_CES 2013.indd 42 10/16/2008 2:01:46 AM

Page 43: AUDIO VIDEO

43 audio Edisi 14/2013video

QAT Music Server berkualitas audiophile, music server dengan 2TB internal HDD mampu memainkan fi le WAV hingga resolusi 24 bit, 192 kHz. Dikemas built-in CD player / ripper, jadi

perangkat ini mampu memainkan CD dalam format WAV murni kedalam HDD. Termasuk informasi foto cover album dari CDDB melalui app gratis untuk Android dan iOS. Pengaturan Music Server QAT MS5 sa-ngat mudah dan malah lebih asyik ketimbang iTunes. Sulitnya cuma satu; harus merogoh kocek $ 5,990.a

Tahun lalu saya ketawain Velodyne yang biasa main subwoofer segede gajah lha main head-phone yang imut? Di pameran CES, Velodyne

memberikan saya sepasang earphones (warnanya jambon, ala mak). Dan ketika saya mencobanya di kamar hotel memainkan fi le WAV dari rekaman acuan saya yang ada di iPod Touch. WOW! Sebetulnya saya tak suka earphones tetapi earphones ini sudah WOW. Perangkat ini tetap tidak berkualitas acuan tetapi berkualitas lumayan bagus.a

HAL 42-53_CES 2013.indd 43 10/16/2008 5:19:44 AM

Page 44: AUDIO VIDEO

44 audio Edisi 14/2013video

CES

2013

PENULISDavid Susilo

Matrix Audio. Perusa-haan audio por-table asal Toronto

merilis speaker kotak almunium dengan beragam warna: hitam, perak, dan merah. Perangkat ini tidak bersuara revolusionari tetapi berpenampilan disain yang revolusionari. Sederhana namun indah. Tinggal colok ke perangkat portable anda dan...goyangkan!a

House of Marley. Tidak ada yang baru. Yang ada cuma sedikit sentuhan modifi ka-si dari produk tahun lalu. Seperti tambahan

koneksi Airplay dan Bluetooth. Bahan House of Marley adalah kayu furniture halus. Jadi walaupun anda tak menyukai suaranya, tapi penampilannya sudah menghibur.a

2013 INTERNATIONAL

HAL 42-53_CES 2013.indd 44 10/16/2008 2:02:05 AM

Page 45: AUDIO VIDEO

45 audio Edisi 14/2013video

Tentu saja ulasan peresmian CES kurang lengkap bila tanpa info peragaan layar LG 4K dengan harga $ 20.000. Foto berikut menunjukkan komparasi

ukurannya. Saya bingung dengan kalimat “it,s 4K good-ness from LG”, lha apa maksudnya, ya?”a

Samsung mengenalkan TV referensi level terbaru, serie 9000. Setiap TV individu dikalibrasi dari pabriknya supaya memenuhi spesi-fi kasi ISF REC-709 dengan parameter Delta-E tidak lebih dari 3.

Ini kualitas terbaik yang pernah ada pada TV komersial. Hal yang sama untuk TV serie-8000 yang juga sudah dikalibrasi penuh dengan harga lebih murah $600.a

TV SAMSUNG TV SAMSUNG KALIBRASIKALIBRASI

HAL 42-53_CES 2013.indd 45 10/16/2008 6:44:03 AM

Page 46: AUDIO VIDEO

46 audio Edisi 14/2013video

MONSTER: MONSTER: REVOLUSI DIMULAI 2013REVOLUSI DIMULAI 2013Di pameran CES 2013,

Monster yang selama ini inovatif dengan beragam headphone unik dan ber-

harga mahal dengan kualitas suaranya yang masih dipertanyakan, tahun ini menggelar konperensi pers dengan thema “The Revolution Begins” hasil kerja sama dengan Beats. Lihatlah penampilannya yang modis berwarna warni ditujukan bagi kawula muda. Tapi apa maksudnya “REVOLUSI”? Adakah sesuatu yang dinamakan revolusi, serius neh?a

CES

2013

PENULISDavid Susilo

2013 INTERNATIONAL

HAL 42-53_CES 2013.indd 46 10/16/2008 2:02:17 AM

Page 47: AUDIO VIDEO

47 audio Edisi 14/2013video

Apakah Anda ingat sistem telefon Invoxia AudiOffi ce di CES 2012? Sungguh sebuah ide yang mengagumkan namun terbatas kemam-puannya karena hanya dapat bekerja dengan

iPhone. Versi terbaru AudiOffi ce sekarang sudah ber-adaptasi penuh dengan perangkat iOS dan Android yang sudah dipakai oleh banyak perangkat. Dock AudiOffi ce dilengkapi dengan prosesor Cortex A8 yang optimal untuk iOS dan Android yang banyak dipakai sebagai perangkat media untuk percakapan harian maupun pengiriman data bahkan musik! Pada CES 2013 produk ini ditampilkan dan tahun ini akan segera dipasarkan ke Eropa dan Amrik. Sekarang sudah kompatibel dengan Android sama baiknya seperti perangkat iOS (tetapi masih belum kompatibel dengan OS Blackberry). Perangkat ini kompatibel dengan iPhone 5 dan Android 4. Gartner mengestimasi kalau 50% dari smartphone yang beredar di Amerika Utara berbasis Android di tahun 2016.

Koneksi AudiOffi ce ke smarthphone dan tablet sangat mudah. Melalui pasangan AudiOffi ce ke Android atau iOS via Bluetooth dan pengguna dapat memanggil perangkat mobile3 mereka atau VIOP lain seperti Skype, Viber, Bria, atau Facetiime

SUARA BERKUALITAS TINGGI.AudiOffi ce terbaru, memakai 6 speaker sebagai peng-

ganti 4 speaker terdahulu ditambah 4 mikrofon sehingga suaranya hi-fi . Bahkan sudah ditambah pasif radiator untuk

INVOXIA: PERANGKAT DOCK INVOXIA: PERANGKAT DOCK YANG SERBA KOMPATIBELYANG SERBA KOMPATIBEL

nikmat menyimak musik. AudiOffi ce diperkuat dengan teknologi Vivo Acoustic – seluruh produk AudiOffi ce siap ber “HD” music karena sudah didukung oleh HD sound untuk komunikasi VOIP.

PAKAI USBPerangkat terbaru AudiOffi ce dijual bersama 30 titik

kabel USB (kabel USB, kabel lighting, dan kabel Micro USB) dan sebuah master colokan USB.a

HAL 42-53_CES 2013.indd 47 10/16/2008 2:02:28 AM

Page 48: AUDIO VIDEO

48 audio Edisi 14/2013video

CES

2013

PENULISDavid Susilo

Tiada kata yang paling tepat kecuali me-muji kecantikan karya Ferrari (berlisensi) Logic3 - perangkat musik portable (baca: earphones, headphones, bluetooth loud-

speaker). Coba lihat fotonya dan beri nilai. Kualitas suara? Saya tidak bisa mengatakannya, kebisingan ruang pamer sangat mengganggu penyimakan saya. Di samping itu mereka belum mengeluarkan press release.dan tidak ada tanya jawab. Aneh!a

Logic 3 Logic 3 dari Ferraridari Ferrari

2013 INTERNATIONAL

HAL 42-53_CES 2013.indd 48 10/16/2008 2:02:33 AM

Page 49: AUDIO VIDEO

49 audio Edisi 14/2013video

DTS ikut serta meramaikan CES Interna-tional Show 2013 dengan mendemokan headphone X multi-channel berbasis teknologi tata suara surround yang mam-

pu menghadirkan format suara hingga 11.1 surround maya hanya melalui sepasang headphones.

Headphone X berkemampuan mereproduksi trek suara dari 5.1, 7.1, 9.1 dan 11.1 kanal yang membuat-nya menjadi headphone paling terkemuka di bidang tata suara surround. Teknologi ini dengan akurat meletakkan bayangan suara pada ketinggian dan kelebaran tertentu di DTS Neo X 11.1 pada perangkat tata suara yang dilengkapi processor DTS NeoX.

Anda sulit percaya? Saya juga geleng kepala! Berikut ini gambar ruang di mana dipasang konfi gu-rasi 11.1. Ketika demo melalui headphone dimulai, saya tidak sanggup menyatakan dari mana suara berasal - apakah dari deretan loudspeaker Focal yang dipasang sekeliling ruang atau suara berasal dari headphone? Sejek bujeg baru kali ini saya mengalami sensasi suara berasal dari loudspeaker yang me-ngelilingi saya walau saya hanya menggunakan satu (sepasang) headphone!! Fantastik! Ini sulit untuk diterangkan bagaimana hal ini bisa terjadi. Seba-iknya anda mengunjungi CES dan merasakan sendiri sensasinya.

Teknologi ini dikembangkan bersama oleh DTS Labs dan SRS Labs Technology yang baru saja diakuisisi DTS. Saya cuma bisa bilang kalau head-phone Silent Cinema dari Dolby Headphone tidak ada apa apanya dibanding DTS Headphone X Tech-nology. Saya tunggu headphone ini dipasarkan.a

DTS Headphone : X Technology

HAL 42-53_CES 2013.indd 49 10/16/2008 2:02:43 AM

Page 50: AUDIO VIDEO

50 audio Edisi 14/2013video

CES

2013

PENULISDavid Susilo

Mengikuti sukses rilis X-mini KAI Capsule Speaker yang terpilih mendapatkan peng-hargaan disain oleh IF dan Red Dot. Xmi Pte Ltd kembali ke basisnya untuk mem-

perbaiki model Capsule Speaker. Produk terakhir Xmi Pte Ltd adalah speaker mono UNO dan speaker Stereo MAX berkarakter suara lebih baik dari standar suara perangkat portable. Fiturnya memiliki kualitas suara yang lebih baik di serie X-mini Capsule Speaker.

KUALITAS SUARAUNO dan MAX menampilkan karakter suara yang lebih

baik dari standar speaker portable. Memakai tweeter kera-mik. Kualitas produksi suara suatu speaker ditentukan oleh bahan material yang dipakai tweeter. Setelah riset, perco-baan, dan purwarupa selama beberapa bulan, para insinyur Xmi Pte Ltd mendapatkan kenyataan bahwa bahan keramik adalah yang terbaik yang membawa suara X-mini naik jenjang.

Tweeter keramik memiliki sejumlah keun-tungan. Dibanding tweeter aluminum, tweeter keramik mampu mereproduksi bidang frekuensi yang lebih lebar meliputi bidang yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sebagai dampaknya suara distorsi melemah di bagian ujung bawah dan atas dari frekuensi audible tanpa mengaki-batkan suara cacat.

Ketika speaker memainkan suara nada rendah adalah sukar untuk menjaga produksi

LOUDSPEAKER X-minikekuatan dan kedalaman bass. Sebuah tweeter yang tidak-memiliki efi siensi yang cukup tidak akan mendukung bass yang kuat – menghasilkan suara berkabut. Tweeter keramik mampu memproduksi suara yang jernih dengan keprese-sian tinggi walaupun pada frekuensi rendah.

Pada setiap titik frekuensi , tweeter keramik mampu memproduk suara yang jernih meskipun beragam frekuensi dicampur dalam satu lagu. Tweeter keramik di UNO dan MAX, detail musik juga suara penyanyi dan bunyi instru-men musik penuh kejernihan.

UMUR BATEREISpeaker X-mini Capsule mampu bekerja dengan

baterei hingga 4 jam. Tetapi UNO mampu bekerja hingga 20 jam dengan baterei sedang MAX cukup 18 jam. Baterei built-in Lithium-ion dapat diisi melalui USB selama 2 atau 3 jam.a

2013 INTERNATIONAL

HAL 42-53_CES 2013.indd 50 10/16/2008 2:02:49 AM

Page 51: AUDIO VIDEO

51 audio Edisi 14/2013video

SGR memulai debutnya di Melbourne, ketika ada seorang ayah dan anak lelakinya berinisiatif menduniakan perangkat audio berkualitas. Nama ayahnya Harry Ralston yang sudah berkiprah di

industri audio selama 40 tahun. Putranya, Stuart Ralston tumbuh bersama perangkat audio mengikuti jejak langkah sang ayah. Sekarang Harry dan Stuart menjadi tim yang solid dan mumpuni lintas generasi. Ayahnya jago di bidang bisnis dan berpengalaman di ilmu elektronik, sedang anaknya piawai di teknologi modern yang serba segar.

SGR selama 10 tahun bekerja diam diam di balik layar dan hanya melayani segelintir penggemar setianya. Yang paling kuat penjualan di Brisbane, Canberra, dan Selandia

SEJARAH SGR

Baru. Awal 2010 bagian riset dan pengembangan dan pabrik sudah dipasang di Templestowe, Melbourne dan sekarang sejumlah rancangan dan infrastruktur sudah siap.

SGR berkiprah di bidang speaker aktif, elektronik, dan rak audio. Bersama produknya ini, SGR siap me-langkah lebih jauh membesarkan reputasinya di bidang hi-fi Australia dan internasional.

PIAWAISGR menggunakan material mutakhir hasil pen-

emuan dan teknologi untuk menciptakan produk yang mengenyahkan batasan reproduksi audio. Semua produk dirancang dan diuji seluruh performannya untuk meyakinkan produk ini memenuhi standar. SGR sudah berinvestasi besar di mesin CNC, alat ukur elektronik dan akustik – semua paling akurat.

SISTEM AKTIFSGR mengkhusukan diri di sistem speaker aktif.

Speaker aktif menggunakan amplifi er terpisah untuk se-tiap driver speaker. Amplifi er ini dipasang pada keluaran crossover aktif dan dihubungkan langsung ke driver speaker. Cara ini dipakai untuk mengurangi distorsi yang

terjadi antara driver. Pada po-sisi volume rendah sama enaknya seperti pada volume tinggi. Suara speaker kami tergolong linear yang cocok untuk volume rendah sampai volume tinggi. Sungguh loud-speaker aktif semacam penampilan quantum leap.a

Perangkat Demo

di CES Show 2013:

Transport: SGR Audio Music-•

Kube digital server

DAC: MSB Signature DAC4 plus•

Interconnects: Van den hul •

MOUNTAIN hybrid (3T)

Power cables: Van den hul •

MAINSSTREAM hybrid

Hi-Fi Rack: SGR Audio Signa-•

ture Hi-Fi Rack

HAL 42-53_CES 2013.indd 51 10/16/2008 8:07:14 AM

Page 52: AUDIO VIDEO

52 audio Edisi 14/2013video

Stand SonyTahun ini adalah tahun keberuntungan Sony.

Tidak seperti gossip negatip bahwa Sony berkesusahan, malah merilis sejumlah produk yang hebat. Seperti terlihat di gambar, Sony

memeragakan seluruh produk headphone yang berkualitas professional ( kebanyakan tipe untuk menyimak home the-ater) yang disertai modul Blutooth yang dapat dihubungkan ke headphone (diperlihatkan pada gambar bersama earbud tetapi anda bias memakainya untuk headphone profession-al). Dalam bidang TV, Sony memperkenalkan teknologi Triluminos de-ngan bidan warna yang lebih luas dan akurat dan dapat dilihat dari sudut pandang yang lebar. Teknologi ini dipakai pada TV Sony lini mid-end dan high end yang dinamakan panel IPS LCD yang bersudut pandang lebar. Pada gambar terlihat TV berpenampilan elegan dengan cabinet loudspeaker berukuran besar. Kualitas suara TV lebih normal disbanding TV jenis lama.

CES

2013

PENULISDavid Susilo

2013 INTERNATIONAL

HAL 42-53_CES 2013.indd 52 10/16/2008 6:18:21 AM

Page 53: AUDIO VIDEO

53 audio Edisi 14/2013video

Naga hijau nan lucu di LVCC Hal Selatan. Asesori Hello Kitty di booth LVCC Hal Tengah.

Dalam bidang camcorder< Sony mengkombinasikan Optical Image Stabilizer dengan Gryoscope dan dinamakan Balance OIC. Hasilnya memuaskan sangat efektif meredam getaran camcorder.

Selanjutnya Sony memperkenalkan Deep Color dengan nama baru “Triluminos Color” yang sekarang 100% kompatibel dengan space warna biasa (Dahulu Deep Color tidak pernah disertakan karena tidak konpatibel dengan player blu-ray biasa). Untuk melengkapi system, Sony memperkenalkan versi “Superbit” untuk fi lm blu-ray tetapi kali ini mereka namakan “Mastered for 4K Resolution” artinya seluruh fi lm lini ini sudah 50 GB dual layer disc dan dengan teknik warna Triluminos. Secara teori system ini mempersembahkan kualitas gambar yang jauh lebih baik, apalagi bagi anda yang punya TV 4K. Film memberikan nilai resolusi upscale 4K yang tentunya lebih baik karena memberikan banyak data ketika proses upscale berlangsung.a

Anime in CES

HAL 42-53_CES 2013.indd 53 10/16/2008 6:18:25 AM

Page 54: AUDIO VIDEO

54 audio Edisi 14/2013video

Tahun ini stand Sharp menggunakan dekor, konfi gurasi, dan demo yang sama seperti tahun

lalu. Stand Sharp nampak kelela-han, perlu istirahat. Hanya ada tiga hal yang menarik perhatian saya; pertama, tumpukan boom boxes yang beraneka warna dengan kualitas suara lumayan dan penampilannya mirip boom boxes JVC. Kedua, kaca mata Moth yang tidak memantulkan cahaya sehingga pemakainya seakan memakai kaca mata bolong. Ketiga Sharp merilis seri TV ICC Purios 4K yang bukan saja Quattron tetapi juga bersertifi kat THX - ini TV terbaik dari Sharp.a

CES

2013

PENULISDavid Susilo

2013 INTERNATIONAL

HAL 54-55_CES 2013 KE 2.indd 54 10/16/2008 2:05:21 AM

Page 55: AUDIO VIDEO

55 audio Edisi 14/2013video

Tidak ada kata lain kecuali mem-beritahu anda bahwa headphone ini sangat mengagumkan. Bukan hanya karena bodinya aneka warna, tetapi

karena headphone ini dapat digabung dengan sejumlah headphone lain dari satu sumber yang sama secara serie dengan penghubung kabel 3.5 cm pada satu sisi dan 1/4” pada sisi lain, dan lembar silikon yang empuk menutupi headset , sehingga betah dipakai berulang-ulang. Kualitas suara oke punya dengan tonal balance seimbang antara bass dan treble. Promosi yang hebat dengan beberapa gambar inovatif.a

Stand Headphone Ear Urban

HAL 54-55_CES 2013 KE 2.indd 55 10/16/2008 2:05:36 AM

Page 56: AUDIO VIDEO

56 audio Edisi 14/2013video

Jantung kehebatan loudspeaker Alcons terletak pada tweeter pro ribbon driver yang berbeda dari tweeter ribbon jenis lain. Kalau tweeter

ribbon umumnya memiliki SPL rendah karena membran diikat kendur, maka pada tweeter pro ribbon buatan Al-cons, membran terikat tight (kencang) sehingga meningkatkan SPL. Setiap ada simpangan maka permukaan membran kembali ke posisi ne-tral. Kalau pada tweeter ribbon lain, permukaan membran kendur sehingga tidak kembali ke posisi netral akibat-nya SPL rendah. Demikian Tom Back menerangkan perbedaan antara planar (pro ribbon tweeter) dengan tweeter pure ribbon,

AUDIO SOLUTION : ALCONSOktober silam kami kedatangan tamu dari Zwaag, Belanda.

Tom Back namanya, orang yang penuh senyum dan ramah tamah. Dia adalah direktur pemasaran dari loudspeaker Alcons buatan Belanda.

Tujuannya ke Jakarta untuk bertemu dengan bung Kek Chung dalam rangka memasarkan loudspeaker Alcons di Indonesia.

tweeter Air Motion Tranducer (AMT), dan Elec-trostatic. Di samping itu tweeter pro ribbon

menggunakan membrane yang terbuat dari bahan sinthetis, bukan terbuat dari lem-

baran logam yang bisa berkarat seperti halnya tweeter elektrostatis. Diban-ding dengan tweeter konvensional (kubah) yang mengalami break-up pada frekuensi tertentu, maka tweeter pro ribbon tidak mengalami hal tersebut. Membran tweeter pro ribbon tetap bergerak piston murni tanpa

break up.

TANGGAPAN KEJUTDikarenakan permukaan bidang getar

tweeter pro ribbon tegang maka “rem” untuk

TEC

HN

OPENULIS

Tjandra Ghozalli

HAL 56-57_TECHNOALCONS.indd 56 10/16/2008 2:06:54 AM

Page 57: AUDIO VIDEO

57 audio Edisi 14/2013video

sinyal audio yang mati mendadak sangat cepat, tidak memi-liki decay berlebihan seperti terlihat pada grafi k waterfall.

Sumbu x adalah besaran frekuensi, sumbu y besaran dB dan zumbu z besarawan waktu.

Begitu sinyal audio mati, begitu pula simpangan getar tweeter segera ikut mati.

HEMPHORN DAN MORPHERPhilips de Haan pada tahun 1983 memperkenalkan

tweeter pro ribbon driver yang terkemas dalam casing Hemphorn yang membentuk penyebaran suara hirizontal seluas 90 derajat. Ditambah kisi kisi akustik Morpher yang membuat radiasi suara menyebar ke arah vertikal 45 derajat. Dengan casing Hemphorn dan Morpher, maka lingkup tembak tweeter pro-ribbon melebar ke segala arah sangat luas.

hole (blank) spot di antara keduanya. Pada loudspeaker Al-cons, tweeter pro ribbon mempunyai permukaan getar yang luasnya 80% dari luas permukaan casing tweeter (dalam arah vertikal). Dengan demikian permukaan getar tweeter pro ribbon dapat dipasang sedekat mungkin (berhimpitan) dengan permukaan getar tweeter tetangganya. Pada kabinet line array, driver tweeter konvensional memiliki gap atau jarak pisah yang besar antara satu dengan lainnya. Pada tweeter pro-ribbon dipasang dalam posisi vertikal dengan jarak yang kecil sekali sehingga radiasi nada tinggi lebih homogen merata membentuk juring silinder.

BERHIMPITANPada pemakaian loudspeaker line array, posisi tweeter

pada kotak atas dan posisi tweeter pada kotak bawah harus terpisah maksimal 8,6 mm (setengah lambda 20 kHz). Apabila jarak pisah lebih besar dari itu maka akan terjadi

SUARA TERBAIKDisain driver frekuensi rendah (bass) tidak sesulit driver

nada tinggi karena nada rendah bermain dalam orde cm hingga m dan cara meluaskan dispersi nada rendah juga mudah.. Makanya ketika kita sudah mempunyai driver nada tinggi yang bagus maka untuk membuat keseluruhan sistem loudspeaker yang bagus sudah tidak sulit. Alcons sesungguhnya loudspeaker audio high end yang dipakai untuk keperluan pro audio. Demikian Tom Back mengak-hiri wawancara. a

HAL 56-57_TECHNOALCONS.indd 57 10/16/2008 2:07:01 AM

Page 58: AUDIO VIDEO

58 audio Edisi 14/2013video

GADG

ETPENULIS

Dini

Setiap membaca review tablet, untuk segmen kualitas audio, umumnya ditulis dalam porsi sangat sedikit dan sering kali dengan kesimpulan sebagai berikut: “Kualitas suara sangat tipis , volume sangat low terutama bagi tablet yang memiliki speaker di bagian belakang.” Benarkah kualitas sound tablet kebanyakan demikian?

Meski tidak semua berpenampilan seperti itu, namun para pengembang tablet sudah tak perlu khawatir karena saat ini Dolby telah membuat teknologi sound versi

terbaru yang juga bisa diaplikasikan untuk gadget, yang diberi nama Digital Plus Technol-ogy. Disinyalir teknologi ini mampu meningkatkan kualitas sound termasuk fi tur yang membuat dialog dalam fi lm lebih ‘clear; dan ‘out”.

Teknologi ini kompati-bel dengan Window 7, win 8 dan Android. Pihak Dolby mengklaim bahwa software dijejalkan berbeda di setiap perangkat, sesuai dengan selera si pemegang OEM.

Setiap membaca review tablet, untuk segmen kualitas audio, umumnyaditulis dalam porsi sangat sedikit dan sering kali dengan kesimpulan

DOLBY DIGITAL PLUSDOLBY DIGITAL PLUS MENGHAPUS KESAN BURUK MENGHAPUS KESAN BURUK SOUND DI TABLETSOUND DI TABLET

FOCUS

HAL 58-64_GADGET.indd 58 10/16/2008 2:09:37 AM

Page 59: AUDIO VIDEO

59 audio Edisi 14/2013video

Kelebihan Kindle Fire HD dengan Dolby Digital Plus:

Lebih realist1. ik sehingga menghasilkan pengelaman mendengar-kan suara surround yang baru. Sangat cocok untuk mendengarkan suara fi lm, televisi atau 2. musik. Baik itu melalui speaker stereo atau headphone untuk mendapatkan sound yang lebih deep dan powerfullVolumenya lebih konsisten. Termasuk di dalamnya ada teknologi 3. leveling volume yang unik, yakni bisa me-maintance’ level vol-ume ketika pengguna melakukan switches back (dan seterus-nya) termasuk dalam format konten yang berbeda seperti: fi lm , web content, musik dan lain-lain (tergantung media playernya) Telah dilengkapi dengan Dolby engineer. Termasuk di dalamnya 4. fi tur yang secara special didisain untuk mengoptimalisasikan audio yang dimainkan melalui Kindle Fire HD. Fitur ini sangat menolong untuk produksi sound yang natural, sound yang bal-ance dengan bass dan treblel yang lebih kuat. Fitur di dalam Dolby engineer juga bisa mengeliminasi noise dan 5. meminimalisir distorsi

DOLBY DIGITAL PLUS MENGHAPUS KESAN BURUK SOUND DI TABLET

DOLBY DIGITAL PLUS Dolby Digital

Plus merupakan konsep teknologi au-dio solution yang diluncurkan oleh Dolby, perusahan yang mengklain diri sebagai ‘leader’ dalam inovasi audio.

Dolby Digital Plus merupakan solusi audio komprehensif, Dolby empower power creation, developers, sound engineer , distributors dan device manufacture untuk menyediakan pengalaman mendengarkan yang superior bagi para pendengarnya. Namun yang paling menakjubkan Dolby Digital Plus juga

dapat di aplikasikan untuk mobil device termasuk tablet dan smartphone.

Format tata suara ini diadopsi untuk generasi HDTV bereikutnya dan tergabung dalan spesifi aksi

terestrial di beberapa negara seperti: Prancis , Italy, Spanyol, South Africa dan

United Kingdom.

AWALNYA TAK TERTARIK ‘REKRUT’ APPLE Meski langsung popular di kalangan format sound dan menjadi alternatif teknologi suara yang menjanjikan untuk kalangan tablet, Dolby Digital Plus nyatanya pada awalnya tak tertarik menjodohkan teknologi nya dengan tablet terlaris, iPad. Sejak pertengahan tahun lalu, Dolby Digital Plus menjelas-kan bahwa pihaknya sama sekali belum memikirkan lang-kah kedepannya untuk dapat mengirimkan premium audio experiencenya ke Apple. Dolby Digital Plus yang telah melakukan kerja sama dengan Microsoft di Windows 8 ini. Namun belakangan Dolby Digital Plus ternyata bisa di-

aplikasikan ke sistem IOS (sistem yang digunakan Apple) melalui CineX-Player. Konon, melalui aplikasi ini pengguna dapat mennton fi lm mela-lui piranti iPad, iPhone dan iPod Touch dengan kualitas suara sound yang mencengangkan.

KINDLE FIRE HD, TABLET PERTAMA PEMAKAI DOLBY DIGITAL PLUS Kindle Fire HD milik Amazon adalah tablet pertama pengguna Dolby Digital Plus. Sebagai standar high defi nition audio, perangkat ini konon melahirkan sound yang lebih ‘kaya’ dan bersih yang pernah disajikan oleh sebuah tablet. Tepatnya Sepetember tahun lalu, pengumuman itu dilansir. Tujuan sebenarnya adalah Dolby Laboratories tak ingin para pengguna tablet merasa tersiksa ketika harus mendengarkan sound melalui perangkatnya. Perangkat yang (baru) dijual untuk kostumer Ama-zon ini juga telah dilengkapi dengan kemampuan standar untuk multichannel audio yang bisa digunakan untuk ruangan –ruangan di dalam rumah. Sebab ini adalah salah satu upaya kerja keras Dolby dan pihak Amazon untuk memenuhi permintaan kostumer untuk sound musik, fi lm, dan games yang lebih bagus.

Fitur CineXPlayer Supports 3D playback • Supports high-defi nition (HD) playback (in 720p) • Integrated dengan Facebook danTwitter (maka peng-• guna dapat menshare info selama menonton) Cocok untuk memainkan sebagian besar format fi lm • Menyediakan tools untuk kemudahan menyimpan dan • memainkan fi lm

HAL 58-64_GADGET.indd 59 10/16/2008 2:09:42 AM

Page 60: AUDIO VIDEO

60 audio Edisi 14/2013video

SAMSUNG ATIV TABSAMSUNG ATIV TAB

ATIV Tab running di Window RT dengan design yang menegaskan bahwa ini adalah tablet sesungguhnya yang bisa menampung keinginan para pengunanya. Dengan ukuran layer HD 10.1

inchi, tablet ini sangat impresisive meski tidak metalik, tab-let dengan berat tak lebih dari setengah kilo dan ketipisan 9mm ini nyaman digunakan. termasuk dengan adanya pi-lihan level tingkat kecerahan yang mudah di manage, hasil sumbangsih IE browser yang di install di dalamnya.

WINDOWS 8 Bagi pemakai pertama Windows 8, ada beberapa hal

yang dapat membingungkan misalnya pada pengoperasian navigasi. Beberapa review memuat, bahwa agak sulit men-gukur ketepatan ‘key/tombolnya’ .

Hal lain yang ditawarkan selain menggunakan sistem operasi Windows terbaru adalah, piranti memiliki kemam-puan jaringan yang sangat baik dengan printer, koneksi USB, HDMI dan kartu Micro SD. Bertahannya tablet ini menyimpan fi tur slit MicroSD tak lain adalah untuk memperluas penyimpanan onboard (termasuk onboard NFC untuk boot)

Keberadaan dual core chip di dalamnya sangat sem-purna untuk menambah kekuatan tablet ini dalam beroper-si. Walaupun saat dikoneksi dengan network internet Wifi yang, tablet ini tidak memiliki ‘perintah’ dan bahasa yang sama dengan Galaxy Note 2.

Kemunculannya pertama kali terjadi di IFA 2012, di Indonesia sendiri akhir tahun lalu Ativ Tab diperkenalkan bersama 2 kakaknya yakni ATIV Smart PC dan ATIV PC Pro. Berbeda dengan 2 yangdisebutkan terakhir, ATIV Tab adalah piranti murni tablet (sedangkan ATIV Smart PC dan ATIV PC Pro merupakan perpaduan antara tablet dan notebook).

CAMERA Kepemilikan camera utama dengan resolusi 5 MP menjadi

tantangan tersendiri bagi tablet yang dibandrol dengan harga lebih dari Rp 8 juta ini. Namun itu tetap menjadi pilihan yang menarik, melatarbelakangi keberadaan posisi kamera tersebut di bagian belakang. Sehingga untuk memotret bisa dilakukan via tapping di screen, tak menekan tombol shutter.

AUDIO & VIDEO Faktanya, tablet ini paling nyaman untuk menonton fi lm,

berkat dukungan layarnya yang crisp. Dengan dukungan port HDMI memungkinkan tablet ini lebih jeniius mengumbar gambarnya dengan kemungkinan input format gambar yang lebih tinggi. Tablet ini juga dilengkapi dengan fi tur MP4/ DivX/Xvid/H.264/ H.263 palyer, Mp3/WAV/ eAAC + player Bagaimana dengan kualitas suaranya? Samsung Ativ tampak-nya sudah memikirkannya dibanding tab-tab dengan keluaran yang sama, Samsung Ativ memiliki karakter suara yang sedikit lebih tebal dan berat.

SPESIFIKASI

Network: GSM Dualband 900 / • 1800 MHzTipe: Tablet• Dimensi: 265.8 x 168.1 x 8.9 • mmLayar: 1366 x 768 pixels, 10.1 • inches (~155 ppi pixel density)Warna layar: PLS TFT capacitive • touchscreen, 16M colorsWarna Tab: Black• Lain-lain: Multitouch, Touch-• sensitive controlsRingtone: MP3 ringtones, Getar, • Loudspeaker, 3.5mm jackMemory: Internal 32/64 GB stor-• age, Slot microSD, up to 64 GB, 2 GB RAM

Koneksi: Wi-Fi 802.11 a/b/• g/n, Wi-Fi Direct, dual-band, Bluetooth v4.0 with A2DP, USB v2.0, USB Host support, microHDMI, NFC, GPSOS: Microsoft Windows 8 RT• CPU: Qualcomm APQ8090a • Snapdragon, Dual-core 1.5 GHz Krait, Adreno 305Message: Email, Push Email, • IMBrowser: HTML5• Kamera Utama: 5 MP, • 2592?1944 pixels, autofo-cus, LED fl ash, Geo-tagging, Video 720p@30fpsKamera Ke-2: 1.9 MP•

PENULISDini

GADG

ETHILIGHT

HAL 58-64_GADGET.indd 60 10/16/2008 2:09:47 AM

Page 61: AUDIO VIDEO

61 audio Edisi 14/2013video

PENULISDini

GADGETUntuk meningkatkan keuntungan dan melawan ponsel premium dari para saingannya seperti iPhone dan Samsung Galaxy, Sony fokus membuat ponsel Android untuk pasar kelas atas. “Itulah mengapa kami ada di dalam bisnis ini dan mengapa kami berinvestasi besar-besaran,” kata CEO Sony, Kazuo Hirai yang dikutip dari Telegraph pada pertengahan bulan Januari lalu. Sejak berpisah dari Ericsson, Sony sudah beberapa kali meluncurkan Android premium. Model yang terbaru adalah Xperia Z dan ZL, ponsel high end yang tahan air.Kedatangan Xperia Z disambut cukup baik karena desain dan fi turnya yang solid. Namun Sony masih harus berjuang keras melawan Apple dan Samsung. Penjualan ponsel Samsung dibanding Sony saat ini adalah enam banding satu. Dan iPhone masih termasuk smartphone paling populer di dunia. “Akan sulit bagi Sony untuk menandinginya (Galaxy dan iPhone-red.). Namun pasar masih akan terus tumbuh dan memungkinkan Sony untuk menambah penjualannya,” kata Hideki Yasuda, analis industri dari Ace Securities. Dengan fokus pada smartphone premium, Sony berharap bisa meraup profi t karena margin keuntungan di pasar ini lumayan besar. “Namun kompetisi smartphone high end terus bertambah ketat,” ucap Amir Anvarzadeh dari BGC Partners.

Samsung GALAXY SIII Mini, Makin Eksis di Platform Media SocialSamsung Galaxy SIII Mini resmi diluncurkan, Ponsel dengan ukuran mini ini (sepertiga dari ukuran Samsung Galaxy seri lain-nya ) diharapkan mampu menarik minat kaum muda, khususnya yang senang bersosialita di dunia maya. Kelebihan-

Nexus 4, smartphone produksi Google yang bekerja sama dengan LG dikabarkan langka. Akibat dari penjualannya yang laris yang menyebabkan bebrapa wilayah kehabisan stock termasuk Indonesia yang terpaksa mesti menunda para peng ‘indent’ untuk segera menikmati produk yang konon keren ini. Smartphone dengan spesifi kasi tinggi dipadu dengan harga terjangkau menjadi daya tarik tersendiri bagi par akonsumen. Konon karena kelangkaan pasokan ini LG pun menyalahkan Google. Chaty Robin selaku Director of Mobile Communications LG France menyatakan Google salah perhitungan soal pasokan Nexus 4. Dikutip dari Digital Trends, Google tidak memperkira-kan permintaan di pasar cukup tinggi. Menurut Chaty, estimasi Google cu-kup jauh dari kenyataan. Di Inggris dan Jerman misalnya, pasokan handset sepuluh kali lebih rendah dari permintaan di pasar. Chaty pun berjanji akan meningkatkan kecepatan produksi Nexus 4 sehingga tidak terjadi kelang-kaan. Nexus 4 sendiri adalah smartphone keempat dari Google yang sebelumnya sudah merilis Nexus One, Nexus S dan Galaxy Nexus.

Sony Siapkan Android Premium

nya Samsung Galaxy SIII ini didisain dengan gaya smartphone sehingga tetapbereksan berkelas. Seperti yangditegaskan oleh Egi Praditya, Product Marketing Manager Mobile Division SEIN

dalam acara peluncuran di Plaza Indonesia, Jakarta beberapa waktu yang lalu. “Samsung Galaxy S III Mini merupakan upaya kami untuk memenuhi aspirasi segmen pasar di Indonesia khususnya anak muda dan menjadikan mereka bagian dari tren smartphone yang ada, sekaligus semakin eksis dalam beragam platform media social,” Katanya. Samsung Galaxy SIII dibandrol dengan harga kurang dari 4 juta. Tersedia bonus fl ip cover dengan 8 pilihan warna yang bisa disesuaikan dengan selera pada kaum muda. Untuk semakin mendekatkan diri terhadap anak muda, Sam-sungpun menggandeng grup musik RAN yang mempersembahkan video klip terbaru mereka Hari Baru sebagai iklan TV SGS III mini ini.

NEWS

HAL 58-64_GADGET.indd 61 10/16/2008 2:09:51 AM

Page 62: AUDIO VIDEO

62 audio Edisi 14/2013video

Bluetooth sudah tak asing lagi bagi para pengguna gadget. Hasil teknologi komunikasi yang memiliki fungsi sebagai penghubung antar device ini kini

telah menjadi fi tur utama pada setiap gadget . Berop-erasi pada frekuensi 2,4 GHz, Bluetooth yang merupa-kan temuan dari kolaborasi 5 perusahaan besar (Intel, Toshiba, IBM, Nokia dan Ericsson ) ini memang ajaib,

Pertama kali dikenalkan di khalayak public di CES 2013 lalu, portable audio solution kelu-

arn Rapoo ini sukses menyedot perhatian. Terkat-egorikan sebuah bluetooth portable mini speaker, perangkat ini didisain compact. Rapoo mini speaker A3060 ini terkonektivitas dengan Bluetooth 4.0. Dilengkapi dengan boasting intelligent voice prompt yang bertugas mengupdate status audio. Hal terse-but termasuk saat pemasangan speaker ke device, status batere hingga saat perubahan volume. Mela-lui alat ini dapat pula dilakukan aktivitas mengontrol volume, pause/play musik , skip over ke next/previ-ous track dari smartphone yang telah terkoneksi. Bicara soal smartphone, melalui A3060 dapat pula dilakukan pilihan ‘hands free calling ketika menel-epon. Hadir sedikit catchy dengan 5 pilihan warna metalik pada batere rechargeable nya yakni: Silver, hijau, oranye, kuning dan biru.

Scosche boomBOTTLE adalah Bluetooth speaker berbentuk botol minum yang lazim dapat

dipasang di sepeda. Tentu saja, botol ini didesain untuk penggunaan di segala cuaca. Penempatannya juga di tempat botol minum pada sepeda.Speaker ini memiliki baterai internal yang sanggup menyala selama 10 jam nonstop. Tinggal koneksikan dengan ponsel ber-Bluetooth A2DP, mainkan lagu favorit, lalu kayuh sepeda Anda sambil berdendang sepanjang perjalanan. Bahan karet dan TPU (thermoplastic polyurethane) yang digunakan boomBOTTLE diran-cang untuk meminimalisir efek getaran yang dapat mempengaruhi komponen elektrik pada speaker. Terdapat tombol berlapis karet dengan ukuran yang besar untuk kontrol volume maupun melompati lagu. Bahkan bisa juga dapat digunakan sebagai speaker-phone saat menelepon.

AJAIBNYA SI ‘BLUETOOTH

Portable Audio Solution ala Rapoo

Scosche boomBOTTLE

tanpanya gadged jauh dari kesan praktis karena konsep-nya yang nirkable. Gadget-gadget berikut adalah yang menggunakan Bluetooth sebagai salah satu fi tur andalan. Tidak hanya memanfaatkan daya transfer Bluetooth yang kuat, gadget-gadget ini mengaplikasikannya langsung Bluetooh sebagai ‘penghubung ‘ yang bisa dinikmati se-cara terus menerus contohnya untuk mendengarkan lagu.

PENULISDini

GADG

ETCOOLS

HAL 58-64_GADGET.indd 62 10/16/2008 2:09:55 AM

Page 63: AUDIO VIDEO

63 audio Edisi 14/2013video

Khusus pengguna Android, bisa melirik docking speaker yang satu ini. Resmi lansir di Indonesia ahir tahun lalu.

Philips AS111 menawarkan beragam kelebihan. Tidak hanya fi tur Bluetoothnya yang memang digarap khusus untuk streaming audio/musik sehingga repro musikyang terdengar lebih mewah dan ‘serius’. Docking ini juga dilengkapi dengan fi tur unik Myriad yang memungkinkan penggunanya menden-garkan riibuan lagu dari internet radio station di seluruh dunia. Produk dengan dimensi yang cukup ringkes yakni 6.7 x 17.1 x 17.1 cm dan berat 5 gr ini juga dapat dimainkan langsung atau di sinkronisasi dengan media semacam PC dan tentu saja device dengan sistem operasi Android. Sebagai salah satu docking yang terobsesi dengan sound, Philips AS111 ini tampaknya tak main-main untuk kemampuannya itu buktinya didalamnya telah include sebuah program/applikasi yang di-namakan songbird. Fungsinya? Untuk mencari dan memaink-an lagu dengan mudah berkat dukungan music management system yang powerful.

Bluetooth menjadi salah satu pentransfer data yang diandalkan di Docking audio receiver keluaran Bluwave

ini. Bisa ‘on’ secara otomatis, Bluetooh pada Bluewave ini bisa menghubungkan smartphone dan tablet dengan audio receiver ini.Hebatnya docking yang satu ini dilengkapi dengan 30 macam pin, sehingga bisa digunakan untuk beragam merek dan sistem operasi di mobile device karena perangkat ini kompati-bel dengan Apple, Android, Balckberry dan Window phone. Kemunculannya yang seolah menghilangkan diskriminasi merek ini telah menjadi solusi simple bagi para pengguna, tak heran produk yang memiliki jangkauan wireless hingga 30 feet ini cukup laris di pasaran.

Bluewave Bluetooth Audio Receiver

Philips AS111

Philips AS111

Mau menikmati musik favorit dari pinggir kolam renang? Idealnya carilah speaker yang waterproff. Seperti yang

di ditawarkan Nuu splash , speaker bluetooth warna-warninya dibuat khusus tahan air dan cuaca. Sehingga tak perlu khawatir speaker-speaker berbentuk imut ini akan rusak terkena cipratan sewaktu Anda berenang. Nuu Spash dapat dihubungkan ke smartphone atau portable me-dia player lain, dan tentunya yang juga memiliki fasilitas bluetooth.

Alat ini dibuat dengan menggunaan aircraft-grade aluminum untuk mendapatkan bobot yang ringan serta tahan debu dan air. Dengan kemampuan lebih dari 10 jam melakukan continues playback atau 240 jam standby, alat ini juga telah terintegrasi dengan microfon di dalamnya. Di lansir dengan harga $99, Nuu Splash tersedia dalam 5 pilihan warna yakni hijau , biru, abu-abu, merah dan hitam.

HAL 58-64_GADGET.indd 63 10/16/2008 2:09:58 AM

Page 64: AUDIO VIDEO

64 audio Edisi 14/2013video

DUA HEADSET PLANTRONICS HADIR DI INDONESIAPlantronics, penyedia komunikasi audio global,

meluncurkan produk Bluetooth headset andalan-nya sebagai pelengkap perangkat ponsel pintar

pengguna.

terlebih dahulu.Meski terlihat simpel, perangkat ini tak mengabaikan sisi performa. Multi mikrofon yang ada pada Voyager Legend memungkinkan optimalisasi suara, juga meminimalisir gangguan angin maupun suara latar yang berisik.Bluetooth headset ini memiliki tiga tombol yaitu tombol pengaturan volume, power, dan perintah suara.Sentuhan ringan pada tombol perintah suara juga dapat digunakan untuk mengecek kondisi baterai headset sampai melakukan perintah pairing.Potensi risiko kerusakan akibat kondisi lingkungan maupun bahaya kimia juga dipertimbangkan oleh Plantronics. Headset ini telah dilengkapi teknologi P2i di semua permu-kaan perangkat. Teknologi ini menjaga kelembaban yang berlebih seperti hujan, keringat maupun saat terjatuh.Dalam paket pembelian, Voyager Legend sudah disertai fasilitas pengisian daya dengan opsi melalui kabel USB. Namun, pengisian juga bisa dilakukan dengan opsi docking magnetik. Semua tergantung selera.

Konektivitas headset ini men-gandalkan Bluetooth versi 3.0. Kapasitas baterainya mencapai

tujuh jam pada moda bicara, dan 11 hari pada moda siaga. Sedangkan, waktu pengisian maksimal 90 menit. Voyager Legend dibanderol Rp1,3 juta.

Merupakan generasi terbaru Bluetooth headset dengan teknologi Smart Sensor. Dengan teknologi tersebut,

sensor secara otomatis berfungsi saat perangkat ini dipakai pengguna. Tak hanya itu, pengguna juga dapat melakukan panggilan dengan cepat tanpa menekan sebuah tombol.Fitur lain, Voyager Legend mampu mengidentifi kasi siapa yang melakukan panggilan dan menunggu perintah peng-

guna, apakah panggilan ini dijawab atau diabaikan.“Jika ada panggilan masuk, Anda cukup mengatakan Answer atau Ignore,” kata Alvin Kiew, Director of Sales and Marketing SEA Plantronics, di sela acara.Jika jawaban ingin

dilakukan dengan Bahasa Indonesia,

Headset yang satu ini lebih mengedepankan kemudahan dalam mengakses multimedia,

baik musik, video dari smartphone atau tablet pengguna.Marque 2 desain lebih sederhana ketimbang Voyager Legend, hanya ada satu bagian yang memuat fi tur dual mikrofon. Ini memberikan kualitas percakapan yang lebih baik dan lebih lama. Mikrofon yang ada juga dapat mereduksi gangguan suara atau angin.Sama seperti Voyager Legend, pengguna headset ini pun bisa menjawab panggilan masuk dengan perintah suara. Pengguna cukup menjawab ‘Answer’ atau ‘Ignore.’Untuk konektivitas, Marque 2 dilengkapi Bluetooth versi 3.0. Sementara untuk pengisian daya, headset

ini mengandal-kan microUSB.

Ketahanan headset ini mencapai 11 hari

dalam moda siaga, dan tujuh jam dalam moda bicara, dengan

waktu maksimal pengisian mencapai 90 menit.

Headset Marque 2 t\dijual lebih murah , yakni , Rp899.000.

Plantronics juga menye-diakannya. Namun, ada piranti yang perlu diinstal

Dalam peluncuran yang digelar di Plaza Indonesia, Jakarta, Akhir bulan lalu, vendor audio komunikasi ini menghadirkan dua headset sekaligus, Voyager Legend dan Marque 2.

Voyager Legend

PENULISDini

GADG

ETRELEASE

HAL 58-64_GADGET.indd 64 10/16/2008 2:10:02 AM

Page 65: AUDIO VIDEO

65 audio Edisi 14/2013video

MuseTitle : The 2nd LawGenre : Alternative Rock, Shympony Rock

Ellie GouldingTitle : HalcyonGenre : Shyntpop, Indie Pop, Electronica

TanggaTitle : UtuhGenre : Pop/Pop Dance

Trio asal Devon, Inggris, ini--diakui atau tidak--mampu memberikan corak baru di panggung musik dunia. Trio Mattew Bellamy (vokal, gitar, keyboard), Christopher Wolstenholme (bass), dan Dominic Howard (drum) mampu menyajikan rock yang lebar

dan orkestratif dari konsep tiga personil tersebut, walaupun langka popularitas band ini terhitung merayap pelan. Albumnya yang keenam ini sekaligus pembuktian kreativitas mereka dalam menciptakan sebuah karya. Bahkan mereka bereksplorasi secara berani dan cenderung out off the box dari konsep musik rock mainstream. “Survival” (hits-nya) menampilkan konsep musik minimalis yang kuat dengan nuansa, apalagi menyertakan choir yang lebar. Untuk kategori lagu rock, lagu ini sebenarnya memiliki materi yang simpel. Tapi choir dan maksimal distorsi membuat lagu ini bernuansa orkestrasi dan exploratif. Bagaikan rock opera yang menampilkan aransemen yang rumit dan megah. “Madness” justru menyeberang dari konsep di atas, yang lebih menawarkan effect sound modern dan serba digital, dari materi lagu yang juga sebenarnya easy listening. Kali ini tampil lebih simpel dan bernuansa dark. Atau “Follow Me” yang tampil lebih dark dan eksploratif, bagai sebuah drama horor yang mementingkan pembangunan nuansa yang terkesan mencekam sekaligus bergairah. Sugesti: Diputar selepas bekerja atau beraktivitas, atau saat banjir mengepung rumah. Volume sedang dengan stereo yang mapan akan menambah mood. a

Di tengah keberagaman musik yang memadati panggung musik dunia, penyanyi seka-ligus musisi asal Inggris ini malah hadir dengan konsep musik yang berani, unik dan menantang pada mainstream. Suaranya yang serak basah, dan memiliki vibra yang unik

sepertinya mendukung karakter jenis musik seperti ini. “Anything Could Happen” sebenarnya memiliki materi pop yang gampang. Tapi pilihan aransemen yang menampilkan banyak layer effect sound, membuat lagu ini tampil unik. Mencampurkan sound digital old school dengan beta analog yang lebih modern. Atau “Figure 8” yang tampil dengan aransemen yang lebih eksploratif. Masih menawarkan pop-ballad yang juga termasuk simpel. Pilihan nuansa sound yang dark dengan permainan vibra vokalnya, tidak hanya membuat lagu ini unik, tapi terkesan lebar dan anthem. Di sinilah kelebihan Elli Goulding, yang tidak mau dibatasi dengan norma umum dalam mengaransemen lagu. Atau lagu yang kuat nuansa indie-nya “Hangin-on” yang bertumpu pada sound shyntesizer untuk aransemen. Kali ini banyak menampilkan vokal falseto untuk aransemen yang juga bernuansa lebar. Nuansa elektronik semakin terasa di lagu “I Need You”. Menambah sentuhan dance musik modern. Maklum, Calvin Haris berkolaborasi di lagu ini. Tampil unik sekaligus enerjik. Sugesti : Mengusir sepi atau kesendirian, di mana harus menyelesaikan berbagai pekerjaaan. Dengan memutar volume sedang, dan dominasi volume bass pada player.a

Saat boy/girls band marak beberapa tahun belakangan, kelompok vokal dengan formasi Kamga, Chevrina, Tata, dan Nerra justru sudah eksis sejak pertengahan 2000-an lalu. Mereka mengaku tidak terpengaruh oleh trend tersebut, karena mereka lebih menampilkan

kualitas vokal. Album ke-4 masih menampilkan pop yang enerjik. Simak saja hits-nya, “Utuh”, yang menampilkan pop ballad yang catchy, rasakan perpaduan vokal yang saling mengisi nuansa si lagu yang tampil dengan iringan nuansa jazzy dengan dominasi permainan akustik gitar. Nuansa pop modern yang penuh dengan sound digital, walaupun dengan konsep band utuh membalut lagu yang dipopulerkan oleh Koes Plus, “Kembali Ke Jakarta”. Diaransemen dengan nuansa ballad yang terkesan modern serta minimalis. Mereka juga mendaur ulang lagu “Shepia” (Sheila on 7), kali ini tampil beda dengan menampilkan nuansa pop dance yang enerjik. Tentu saja mengandalkan beat digital, yang memang trend beberapa waktu terakhir, tapi mereka masih menyajikan eksplorasi vokal yang apik. First single mereka adalah “Cinta Tak Mungkin Berhenti” yang akan dirasakan bagaimana mereka memadukan vokal dengan apik, di lagu pop manis yang tampil dengan aransemen yang lebar dan kuat dengan nuansa. Tidak hanya itu, emosional lirik dan aransemen bisa bersinergi secara apik di lagu ini. Sugesti : Anda bisa menikmati di segala kondisi. Senja adalah waktu yang direkomendasikan, dengan volume sedang atau mendengarkan dengan headphone.a

Jamrud: Rock Masih Bisa Menang

Title di atas, sepertinya sangat mewakili se-mangat band rock papan atas asal Cimahi, Bandung, ini. Walaupun beberapa tahun

panggung musik Indonesia kurang berpihak pada genre rock. Tapi di bawah asuhan Log Zhellebour, band yang sempat menjual albumnya sampai jutaan copy di era 2000-an ini malah melangkah matang. “Kami tetap berkarya, bagaimanapun kondisi pang-gung musik saat ini,” ungkap sang gitaris menjawab mantap mengenai album ke-11 yang baru saja selesai mereka luncurkan.Dengan formasi Azis Mangasi Siagian (gitar), Ricky Teddy (bass), Danny Rahman (drum), Mochamad Irwan (gitar), dan kembalinya sang vokalis Krisyanto, mereka semakin mantap dan percaya diri melangkah di jalur rock. Masa transisi dengan formasi baru ini akhirnya purna sudah. Bahkan dengan mengguna-kan logo Jamrud yang lama (yang dianggap lebih memberi Hoki), energi mereka ditumpahkan secara total. Bahkan menurut Log Zhellebour, dari 11 lagu yang ditampilkan semuanya akan dibuat video klip. Walaupun tidak semuanya lagu baru, ada beberapa lagu yang didaur ulang, dengan alasan lagu tersebut masih memiliki kekuatan. Simak saja lagu “Ancur” karya Azis yang dulu dipopulerkan oleh Iwan Fals, kali ini dibawakan kembali. Masih menampilkan nu-ansa blues, tapi terasa lebih gahar dengan aura rock n roll yang kental, saat ditampilkan di album ini.Simak “Saatnya Menang”, mereka tampil dengan nuansa rock yang anthem, lengkap dengan perkusi, orkestrasi, dan brush section. Semangat rock mereka dicurahkan dengan total di lagu ini, walaupun sebe-narnya lagu ini bertema ballad. Kegagahan rock ytang dibalut orkestra tampil dengan gagah di lagu yang cukup cathcy ini. Tapi Jamrud masih menampilkan lirik yang lugas dan berani. Lagu “Kau Jahanam & Aku Bajingan” membuktikannya. Dengan sound yang lebih power, lengkap distorsi gitar, dan pukulan double pedal, lagu ini masih mampu menjadi benang merah dengan image musik Jamrud. Bedanya, lebih modern dan powerful. Di tengah gemuruhnya musik rock yang gahar, “Ajari Aku” juga dipilih menjadi hits di album ini. Me-nampilkan guest vocal Uchi (dulunya juga berduet di lagu “Pelangi Di matamu”), lagu ballad manis, dengan iringan akustik piano yang mendominasi. Uniknya, lagu ini adalah lagu religi. Sebuah materi yang belum pernah mereka s a j i kan sebelumnya. Lagu ini tampil lebar dengan imbuhan orkestrasi, tapi masih terasa gahar dengan permain-an distorsi gitar sebagai block-ing. Well, Jamrud masih bisa disebut band rock yang berbahaya. Materi bagus, dengan aransemen easy listening, tapi masih tampil lugas dan gahar.a

REVIEW CDby: Andre

65 audio Edisi 14/2013video

HAL 65-66_REVIEW CD.indd 65 10/16/2008 2:52:23 AM

Page 66: AUDIO VIDEO

66 audio Edisi 14/2013video

REVIEW CDby: Andre

Rita OraTitle : OraGenre : Pop, Dance Pop

UnisonicTitle : Self TitleGenre : Hard Rock, Heavy Metal, Power Metal

Led ZappelinTitle : Celebration DayGenre : Classic Rock/Live Album

Rita Ora termasuk artis multitalent. Tidak hanya sebagai penyanyi tapi juga sebagai penulis lagu dan aktris. Debutnya ini memang langsung menarik publik musik dunia. Penyanyi kelahiran Yu-goslavia ini memang bermain di musik mainstream, tapi suaranya yang khas dan materi lagunya menjadi selling point tersendiri. Bukan tipikal lagu yang susah, tapi lagu ringan yang dikemas cukup inovatif. Hits-nya “How We Do It (Party)” mewakilinya--simpel, enerjik, tapi mudah dicerna. Apalagi vokal khasnya, sangat pas beradaptasi dengan karakter pop-dance lagu ini. Atau lagu “R.I.P.” Kolaborasinya dengan Tinie Tempah, mewakili lagu bernuansa pop elektronik yang sedang trend saat ini. Konsep musik yang banyak bertumpu pada sound digital. Atau “Shine Ya Light” yang tidak beda jauh dengan karakter lagu di atas, mewakili trend pop kekinian yang mudah dicerna. Sedangkan “Radioactive” masih menampilkan nuansa digital yang menonjol, akan tetapi menampilkan pop-dance yang enerjik. Karakter pop-dance yang memang sedang trend saat ini. Sebenarnya lagu-lagu yang dibawakan adalah tipikal lagu pop umum yang renyah untuk dicerna. Tapi aransemen yang paham terhadap trend serta performa unik Rita Ora, membuat langkahnya semakin ringan di persaingan industri musik pop dunia. Sugesti : Pilihan mendengarkan album yang cukup fl eksibel di segala kondisi. Meningkatkan mood, atau mengusir kebosanan yang menganggu aktivitas.a

Mantan vokalis band Helloween, Michael Kiske, bersama Dennis Ward (bass), Kosta Zafi riou (drum), Mandy Meyer (gitar), dan mantan gitaris Hellowen, Kai Hansen, bersepakat membentuk band baru bernama Unisonic pada 2009 lalu. Setelah melun-

curkan EP, akhirnya band ini merilis debut album Self Title tahun kemarin. Mereka menawarkan musik hard rock /heavy metal yang masih mempertahankan nuansa sound old school era tahun ‘80-an. Tapi berbeda dengan konsep Helloween, walaupun karakter sang vokalis masih meng-gingatkan band lamanya. Lagu pembukanya, “Unisonic”, malah menawarkan konsep hard rock, dengan sound era tahun ‘80-an. Lead gitar yang panjang dan beradu antara kedua gitaris, mampu memanaskan lagu pembukaan di album ini. Walaupun berpacu pada sound old school, mereka juga menampilkan sound effect dan aransemen yang lebih modern. Simak saja “I’ve Tiored” yang sepertinya menurunkan tempo bermusik mereka, lebih easy listening, walupun distorsi gitar masih mendominasi. Atau lagu “Star Rider” yang senada, yang lebih terkesan ballad. Bahkan di lagu penutup, “No One Ever Sees Me”, Anda akan merasakan manisnya lagu rock orkestra yang didominasi permainan akustik gitar dan piano. Lagu ballad ini menjadi lagu manis dan sekaligus lebar. Unisonic jauh berbeda dengan Helloween yang menawarkan kosep musik yang lebih cepat. Sugesti: Bernostalgia mendengarkan nuansa hard rock, sambil ngobrol bersama teman-teman lama dalam suasana santai.a

Siapa yang tidak kenal dengan band legendaris asal Inggris ini. Sebuah band rock yang akhirnya menjadi inspirasi ribuan band di dunia. Led Zepplin akhirnya memutuskan untuk tidak meneruskan karier mereka saat kematian sang drummer, John Bonham. Akan tetapi

warisan musik dan karya mereka tetap abadi hingga saat ini. Seperti title-nya, album ini merupa-kan celebration day. Peringatan 35 tahun berdirinya band ini dengan menggelar konser pada 10 Desember 2007 lalu di 2 Arena, London. Konser ini digelar setelah lama mereka tidak bersatu lagi dalam satu panggung. Robert Plant (vokal), Jimmy Page (gitar), John Paul Jones (bass, keyboard), dan putra almarhum drummer Led Zeppelin, Jason Bonham, mempersembahkan konser istimewa di depan ribuan penggemarnya, membuktikan bahwa mereka masih mampu berkiprah dan beraksi dengan baik. Melantunkan puluhan lagu hits mereka, seperti “Good Times Bad Times”, “Black Dog”, “Since I’ve Been Looving You”, “Starway To Heaven”, “Kashmir”, dan beberapa lagu lainnya yang dikemas rapi. Album ini tidak hanya tampil dalam bentuk DVD konser, tapi juga direkam dalam bentuk double CD album. Anda masih bisa merasakan bagaimana Led Zeppelin masih bisa tampil dengan maksimal. Sugesti : Rasakanlah keperkasaan panggung rock yang mempengaruhi sejarah musik dunia. Putar dengan volume maksimal.a

Bruno Mars

Sebagai pendatang baru, penyanyi, musisi sekaligus songwriter ini memang cukup mampu menarik hati penikmat musik

dunia. Pemilik nama asli Peter Gene Hernandez ini langsung memboyong banyak award untuk debutnya Doo-Wops & Hooligans (2010). Tidak hanya itu, debutnya tersebut menghasilkan banyak hits, terutama “Just The Way You Are” (hits-nya yang paling fenomenal). Popularitasnya sebenarnya mulai meroket saat berkolaborasi den-gan B.o.B dengan single “Nothing on You” dan kolaborasinya dengan Travie McCoy dengan hits “Billionare”. Kedua lagu tersebut dinilai sukses luar biasa. Sebagai guest vocalist, nama Bruno Mars mulai dilirik bahkan sudah mulai digemari. Kedua lagu tersebut seperti membuka kariernya. Dan seperti yang diperkirakan, debutnya terse-but langsung meledak. Bahkan penyanyi yang sempat tampil di Indonesia ini merebut berbagai penghargaan bergengsi, mulai dari Grammy Award untuk kategori “Best Male Pop Vocal Perform” hingga American Music Award yang mengganjarnya sebagai Favorite Pop/Rock Male Artist. Belum lagi puluhan penghargaan lainnya. Termasuk Billboard Music Award hingga Brit Award. Bahkan saat merilis “Lighters” sebagai guest vocalist “Bad Meets Evil”, kesuksesan juga diraih. Tidak menunggu lama, akhir tahun 2012 lalu Bruno Mars kembali meluncurkan album bertitel Unorthhodox Jukebox. Setali tiga uang, dengan debutnya, album ini pun sudah menyiap-kan lebih dari satu single. Dan tentunya menjadi salah satu album yang dinantikan. Bahkan fi rst single-nya, “Locked Out of Heaven”, langsung menduduki puncak tangga Billboard Chart. Single ini menampilkan pop R&B yang dibalut nuansa soul. Lagu yang cukup easy listening, tapi dengan balutan nuansa sound old school yang lebar, walaupun disisipi karakter effect sound modern. Tidak hanya menjadikan lagu ini bisa membuat bergoyang, tapi juga tampil dengan aransemen yang inovatif dan lebar. “When I Wass Your Man” masih menampilkan nuansa musik analog, yang hanya diiringi per-mainan akustik piano. Lagu ballad ini mampu menyajikan emosional dari lirik dan tentu cara eksplorasi vokalnya. Menjadi lagu yang manis tapi memiliki pesan emosional yang kuat. Di lagu pembuka, “Young Girls”, mencampurkan nuansa musik analog dengan musik digital. Justru mampu menciptakan suansa anthem yang lebar. Sepertinya album kedua ini bisa menyusul sukses debutnya. Kita tunggu saja.a

66 audio Edisi 14/2013video

HAL 65-66_REVIEW CD.indd 66 10/16/2008 2:52:28 AM

Page 67: AUDIO VIDEO

Untitled-1 1 10/16/2008 2:37:25 AM

Page 68: AUDIO VIDEO