PENGOBATAN FRAKTUR.

7
PENGOBATAN FRAKTUR Tujuan : mengembalikan fungsi tulang yang patah dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin. Terapi yang dilakukan adalah terapi konservatif dan operatif.

Transcript of PENGOBATAN FRAKTUR.

Page 1: PENGOBATAN FRAKTUR.

PENGOBATAN FRAKTUR

Tujuan : mengembalikan fungsi tulang yang patah dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin.Terapi yang dilakukan adalah terapi konservatif dan operatif.

Page 2: PENGOBATAN FRAKTUR.

TERAPI KONSERVATIF

1. Proteksi saja Misalnya mitella untuk fraktur collum chirurgicum humeri dengan

kedudukan baik.2. Immobilisasi saja tanpa reposisi Misalnya pemasangan gips atau bidai pada fraktur inkomplit dan

fraktur dengan kedudukan baik.3. Reposisi tertutup dan fiksasi dengan gips Fragmen distal dikembalikan pada kedudukan semula terhadap

fragmen proksimal dan dipertahankan dalam kedudukan yang stabil dengan gips.

4. Traksi Traksi dapat untuk reposisi secara perlahan dan fiksasi hingga sembuh

atau dipasang gips setelah tidak sakit lagi. Pada anak-anak dipakai traksi kulit sedangkan untuk orang dewasa dipakai traksi skeletal berupa balanced traction.

Page 3: PENGOBATAN FRAKTUR.

TERAPI OPERATIF

2. Terapi operatif dengan membuka frakturnya :a. Reposisi terbuka dan fiksasi interna / ORIF (Open

Reduction Internal Fixation)b. Excisional Arthroplasty Membuang fragmen yang patah yang

membentuk sendi, misalnya : fraktur caput radii pada orang dewasa, fraktur collum femur yang dilakukan operasi Girdlestone.

c. Eksisi fragmen dan pemasangan endoprosthesis

Page 4: PENGOBATAN FRAKTUR.

ORIFKeuntungan cara ini : reposisi anatomis, mobilisasi dini tanpa

fiksasi luarIndikasi :• Fraktur yang tidak bisa sembuh atau bahaya avasculair

necrosis tinggi, misalnya : fraktur talus, fraktur collum femur.• Fraktur yang tidak bias direposisi tertutup, misalnya : fraktur

avulsi, fraktur dislokasi.• Fraktur yang dapat direposisi tetapi sulit dipertahankan,

misalnya : fraktur montegia, fraktur galeazzi, fraktur antebrachii, fraktur pergelangan kaki.

• Fraktur yang berdasarkan pengalaman memberikan hasil yang lebih baik dengan operasi, misalnya : fraktur femur.

Page 5: PENGOBATAN FRAKTUR.

TERAPI OPERATIF

1. Reposisi tertutup dengan bimbingan radiologis :

a. Reposisi tertutup – fiksasi eksterna Setelah reposisi baik berdasarkan control

radiologis intraoperatif maka dipasang alat fiksasi eksterna (model Roger-Anderson. Judet, screw dengan bone cement atau lizarof)

b. Reposisi tertutup – fiksasi interna Alat fiksasi interna misalnya pen.

Page 6: PENGOBATAN FRAKTUR.

PENGOBATAN FRAKTUR TERBUKA

Fraktur terbuka adalah suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera. Tindakan harus segera dimulai dari fase pra rumah sakit berupa : pembidaian, menghentikan perdarahan dengan perban tekan, menghentikan perdarahan besar dengan klem. Setibanya di UGD rumah sakit harus diperiksa menyeluruh dengan mendahulukan tindakan lifesaving dalam teamwork.

Page 7: PENGOBATAN FRAKTUR.

PENGOBATAN FRAKTUR TERBUKATindakan debridement dan posisi terbuka :1. Penderita diberi toksoid, ATS atau tetanus human globulin2. Antibiotika untuk kuman gram positif dan negative dalam dosis tinggi3. Kultur dan resistensi kuman dari dasar fraktur terbuha4. Menyiapkan tourniquet5. Setelah dalam narkose, seluruh ekstremitas dicuci selama 5-10 menit dan dicukur6. Luka diirigasi dengan cairan NaCl steril atau air matang 5-10 L. luka derajat 3 harus

disemprot hingga bebas dari kontaminasi7. Tindakan desinfeksi dan pemasangan duk8. Eksisi luka lapis demi lapis, tulang-tulang kecil yang tidak melekat pada periosteum

dibuang. Fragmen tulang besar yang perlu untuk stabilitas dipertahankan.9. Bila letak luka tidak menguntungkan maka untuk reposisi terbuka dibuat insisi baru

yang biasa dipergunakan10. Luka fraktur terbuka selalu dibiarkan terbuka dan bila perlu ditutup setelah satu

minggu setelah oedema menghilang. Luka untuk reposisi terbuka dijahit primer.11. Fiksasi yang baik adalah fiksasi eksterna.