4.Prinsip Pengobatan Fraktur

18
Prinsip dan Metode Pengobatan Patah Tulang Dr. Alvarez Z. Moningka, SpOT

description

kedokteran

Transcript of 4.Prinsip Pengobatan Fraktur

Prinsip dan Metode Pengobatan Patah Tulang

Dr. Alvarez Z. Moningka, SpOT

Prinsip-Prinsip Pengobatan Fraktur

Penatalaksanaan Awal :

- Pertolongan pertama Yang penting dilakukan : bersihkan jalan nafas

menutup luka dengan kassa bersih imobilisasi fraktur

- Penilaian klinis Luka tembus tulang, trauma pemb.darah atau saraf, trauma lain

- Resusitasi Kebanyakan pasien fraktur multipel dengan syok

Prinsip umum pengobatan fraktur :

Ada enam prinsip pengobatan fraktur :1. Jangan membuat keadaan lebih jelek.

iatrogenik oleh dokter

2. Pengobatan berdasarkan atas diagnosis dan prognosis yang akuratDiagnosis tepat dapat menentukan prognosis pengobatan yg tepat

3. Seleksi pengobatan dengan tujuan khusus- menghilangkan nyeri imobilisasi fraktur dan analgetik- memperoleh posisi yg baik dari fragmen- mengusahakan terjadinya penyambungan tulang- mengembalikan fungsi secara optimal

4.Mengingat hukum-hukum penyembuhan secara alami

5.Bersifat realistik dan praktis dalam memilih jenis pengobatan

6.Seleksi pengobatan sesuai dengan penderita secara individual

Sebelum mengambil keputusan untuk dilakukan pengobatan definitifAda 4 prinsip pengobatan fraktur (4R) yaitu :

1. Recognition, diagnosis dan penilaian frakturprinsip pertama mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengananamnesis, px fisik dan radiologis. Pada awal pengobatan perlu diperhatikan :- lokalisasi fraktur- bentuk fraktur- menentukan teknik yang sesuai pengobatan- komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan

2. Reduction, reduksi fraktur apabila perlu Fraktur intraartikuler diperlukan reduksi

anatomis Posisi yang baik adalah :

- alignment yang sempurna- aposisi yang sempurna

fraktur yg tidak memerlukan reduksi : fr klavikula, iga, impaksi caput humerus

tulang panjang angulasi <5 derajat, kontak 50%, rotasi < 10 derajat

3. Retention , imobilisasi fraktur

4. Rehabilitation , mengembalikan aktivitas fungsional semaksimal mungkin

Metode-metode pengobatan fraktur

Metode pengobatan fraktur pada umumnya dibagi dalam :1. Konservatif2. Reduksi tertutup dgn fiksasi externa / perkutaneus dgn K-wire3. Reduksi terbuka & fiksasi interna atau fiksasi eksterna tulang4. Eksisi fragmen tulang dan penggantian dgn protesis.

Konservatif1. Proteksi semata-mata (tanpa reduksi dan imobilisasi)

Untuk mencegah trauma lebih lanjut : sling (mitela) pada anggota gerak atastongkat pada anggota gerak bawahIndikasi : fr klavikula, impaksi humerus proksimal, fr yg sudah unionsecara klinis.

2. Imobilisasi dengan bidai eksterna (tanpa reduksi)

Dengan menggunakan plaster of paris (gips)

Indikasi : fraktur yang perlu dipertahankan posisinya

3. Reduksi tertutup dengan manipulasi dan imobilisasi eksterna menggunakan gips

Reduksi tertutup manipulasi dgn pembiusan umum atau lokal

Indikasi : - Bidai pada fr untuk pertolongan pertama - Imobilisasi sebagai pengobatan definitif fraktur - Imobilisasi untuk mencegah fraktur patologis - Alat bantu tambahan pada fiksasi interna yg kurang kuat

4. Reduksi tertutup dengan traksi berlanjut diikuti dengan imobilisasi

- Traksi kulit dan traksi tulang

5. Reduksi tertutup dengan traksi kontinu dan counter traksi

- menggunakan bidai Thomas, Brown Bohler, bidai Thomas dengan Pearson knee flexion attachment

2 tujuan utama : Reduksi dan imobilisasi

Indikasi : - reduksi tertutup dgn manipulasi tidak memungkinkan - Terdapat otot-otot yang kuat sekitar fraktur - fraktur yg tidak stabil : oblik, spiral atau komunitif - fraktur Vert. servikalis yg tidak stabil - fraktur femur pada anak-anak (traksi Bryant = Gallow) - fraktur dengan pembengkakan hebat dan pergeseran besar & unstable mis : fr suprakondiler humeri

Ada empat metode traksi kontinu yang digunakan :

a. Traksi kulitMenggunakan leukoplas yg melekat pada kulit disertai pemakaian

bidai Thomas atau Brown BohlerTraksi Bryant/Gallow utk anak dibawah 2 thn dgn BB kurang dari 10 kg

b. Traksi menetap Menggunakan leukoplast yg melekat pada bidai Thomas / Brown Bohler Pada Fr femur yang tidak bergeser

c. Traksi tulangMenggunakan K-wire atau pin

Steinmann dimasukkan ke dalam tulang dilakukan traksi dgn beban dengan bantuan bidai Thomas/ Bohler

Tempat memasukkan pin : Tuberositas tibia, kondilus femur, kalkaneus, prosesus olekranon, tengkorak, trokanter mayor dan distal metakarpal

d. Traksi berimbang dan traksi sliding

Terutama digunakan pada fraktur femur Mempergunakan traksi tulang dengan banyak katrol & bantalan biasanya digunakan bidai Thomas dan Pearson attachment

Komplikasi : - Infeksi kulit superfisial dan alergi - Leukoplast mengalami robekan fraktur bergeser - Infeksi tulang akibat pemasangan pin ( pin tract infection) - Distraksi antara kedua fragmen fraktur - Dekubitus karena tekanan bidai Thomas

Reduksi Tertutup Dengan Fiksasi Eksterna atau Fiksasi PerkutaneusDengan K-wire

Pada fraktur yang tidak stabilSetelah reduksi dipertahankan dengan K-wire secara perkutaneusMisal: fr suprakondiler humeri anak, fr collesButuh C-Arm (image intensifier)

Reduksi Terbuka dengan Fiksasi Interna atau Fiksasi Eksterna Tulang

Tindakan operasi harus cermat, dalam 1 mingguAlat alat yang diperlukan :-Kawat gulung-Kawat Kirschner’s-Screw dan plate-Kuntscher pin-protesis -Bone graft

Prinsip operasi teknik AO/ASIF group Swiss berupa :- Reduksi akurat- Reduksi rigid- Mobilisasi dini Memberikan hasil fungsional yang maksimal

a. Reduksi dengan fiksasi internaIndikasi :

- Fraktur intra-artikular- Reduksi tertutup yang gagal- Interposisi jaringan diantara fragmen fraktur- Diperlukan fiksasi rigid fr colum femur- Reduksi tertutup yg gagal pada fr dislokasi- Fraktur terbuka- Fraktur avulsi kondilus humeri- Fraktur epifisis grade III dan IV pada anak-anak- Fraktur multipel- Untuk mempermudah perawatan Fr vertebra yg disertai paraplegia

b. Reduksi terbuka dengan fiksasi eksterna

Alat fiksasi eksterna : - Kanselosa screw dengan akrilik- AO grup- Schanz screw

Indikasi :- Fraktur terbuka grade III- Fraktur terbuka disertai hilangnya jaringan atau tulang yg hebat- Fraktur dengan infeksi- Fraktur yang sedikit jaringan ikat

Komplikasi reduksi terbuka :- Infeksi (osteomyelitis)- Kerusakan pembuluh darah dan saraf- Kekakuan sendi- Kerusakan periosteum delayed union atau nonunion- Emboli lemak

Eksisi Fragmen Tulang dan Penggantian dengan Protesis

Fraktur leher femur pada orang tua nekrosis avaskuler non union

Protesis alat dengan komposisi metal tertentu menggantikan bagian yang nekrosis. Bone cement ( metilmetakrilat ) sebagai bahan tambahan.