Pengkajian Kel Mojolangu
-
Upload
firman-firdauzi -
Category
Documents
-
view
7 -
download
1
description
Transcript of Pengkajian Kel Mojolangu
FORMAT PENGKAJIAN HIPOTENSIDEPARTEMEN KOMUNITAS
PADA KELUARGA BP. BDI JL. CANDI AGUNG
Disusun oleh Bela Safitri Nurita201310300511061
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2015
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. B
2. Alamat dan telephon : Jl. Candi Agung rt/rw 01/06
3. Pekerjaan kepala keluarga :Sopir
4. Pendidikan kepala keluarga :SLTA
5. Komposisi Keluarga :
No Nama J Umur Pendidikan Status imunisasi Keterangan
Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tn. B
Ny. J
An. D
An. D
An. N
Ny. F
L
P
L
L
L
P
55
44
20
13
10
71
SLTA
SMK
SMP
SD
SGPT
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
√
√
√
√
√
√
Genogram
6. Tipe Keluarga
Keluarga Bp. B termasuk type keluarga the extended family (keluarga
luas/besar) keluarga yang terdiri dari 3 generasi.
7. Suku Bangsa
Keluarga Tn. B bersuku jawa, berbangsa Indonesia.
8. Agama
Keluarga ini menganut Agama islam dan mereka semua taat
beribadah
9. Status sosial ekonomi keluarga
Pendapatan perbulan Rp 1. 200.000
Pengeluaran:
Saku 2 anak @sebulan Rp. 180.000
Sembako 1bulan Rp. 650.000
Air + listrik Rp. 100.000
Kebutuhan sehari-hari Rp 75.000
Nabung Rp 100.00
−
Sisa Rp 95.000
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi yang sering digunakan keluarga ini adalah kumpul
bersama saudara. Sedangkan untuk rekreasi ke tempat wisata yang berada
di dekat dengan tempat mereka tinggal hanya sebulan sekali saja. Dan
untuk waktu luang biasanya dihabiskan dengan menonton tv bersama.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. B mempunyai 3 anak laki-laki, yang pertama berusia 20
tahu sudah bekerja, kedua 13 tahun pelajar smk, ketiga 10 tahun smp.
Orang tua Tn. B masih ada, seorang ibu berusia 71 th.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Memenuhi kebutuhan sehari-sehari dan bahan-bahan yang akan
mendatang.
3. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tuan B berusia.
Riwayat penyakit keturunan pada keluarga Tuan B tidak ada
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga : saat ini
dalam keluarga tuan B yang mengalami gangguan kesehatan adalah
yang tekadang sesak saat kelelahan, Tn. B juga pecandu roko.
Sedangkan Istrinya sering mengalami linu-linu ataupun tekanan
darahnya menurun dari ambang batas normal.
Perhatian terhadap penegahan penyakit: keluarga tuan B memiliki
perhatian yang cukup terhadap upaya pencegahan penyakit dengan
menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
4. Riwayat Kelurga sebelumnya
Keluarga bapak bambang sebelumnya dari kediri sedangkan
istrinya dari pakis. Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari keluarga Bp.
B seperti, hipertensi, diabetus militus, maupun asma.
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga berpondasi. Dengan denah rumah kamar 3, ruang tamu,
kamar mandi, dapur, jemuran di atas, lantai berporselen.
2. Karakteristik Tetangga dan komunitas RW
Lingkungan keluarga ini berada di kampung, mereka tinggal di
rumah sendiri. Keadaan jalan di lingkungan sekitar rumah terpelihara. Pada
lingkungan keluarga ini mempunyai kebiasaan membuang sampah di
tempat sampah di depan rumahnya yang biasanya akan diambil oleh tukang
sampah keliling, dan jarak rumah berdekatan. Lingkungan rumah keluarga
ini aman dan tidak pernah terjadi masalah keselamatan atau kejahatan di
lingkungan ini. Tetapi terkadang jika hujan lebat, air kemungkinan bisa
naik sampai halaman depan.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga ini mempunyai rumah sendiri sehingga hidupnya menetap
dan tidak berpindah – pindah.
4. Perkumpulan Keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga sering berinteraksi dengan warga sekitar dan apabila ada
gotong royong ataupun kerja bakti mereka selalu ikut serta, dan setiap
soremereka selalu main atau mengobrol bersama warga yang lain. Karena jika
dipagi hari semua pada sibuk bekerja sehingga jarang berinterksi.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Sistem keluarga ini sangat bagus karena apabila ada anggota keluarga
yang sakit maka anak – anaknya maupun cucu-cucunya akan mengantarnya
ke rumah sakit terdekat. Keluarga ini memiliki kartu BPJS, dan memiliki alat
transportasi berupa motor.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga ini dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan
terkadang bahasa Indonesia, komunikasinya secara langsung dan terbuka
sehingga apabila ada masalah keluarga tersebut akan membicarakannya
secara bersama – sama.
2. Struktur Kekuasaan
Yang membuat keputusan dalam keluarga adalah kepala keluarga,
dalam penggunaan keuangan yang memutuskan adalah ayah. Dalam
mengambil keputusan keluarga ini selalu bermusyawarah dan keluarga
merasa puas dengan pengambilan keputusan yang sudah di
musyawarahkan secara bersama-sama.
3. Struktur Peran (Formal dan informal)
Peran ayah sebagai pencari nafkah dan bertanggung jawab kepada
semua anggota keluarga serta istrinya yang mengatur urusan dirumah, dan
anak-anak sebagai anggota yang mengikutiaturan kedua orang tuanya.
4. Nilai atau Norma keluarga
Dalam keluarga ini menganut nilai dan norma sesuai dengan
yangditetapkan di masyarakat dan keluarga ini termasuk keluarga yang
bernilai dan bernorma baik. Memberikan contoh yang baik kepada anak-
anaknya.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Sampai saat ini belum ada anggota keluarga yang mempunyai
gangguan dalam gambaran diri dan semua anggota keluarga merasa saling
memiliki dan saling menyayangi satu sama lain.
2. Fungsi Sosial
Dalam keluarga ini tetap mengajarkan kepada anggota keluarganya
untuk bersikap baik terhadap semua orang.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga sudah terpenuhi
sampai saat ini, serta keluarga sudah mengerti tentang perawatan
lingkungan rumah tetap bersih biar terhindar dari DBD, Diare serta
sebelum makan harus cuci tangan agar terhindar dari tu. Ketika suaminya
mengalami sesak saat kelelahan. Ibu pun mampu mencari pertolongan
ataupun informasi kesehatan sesak.
4. Fungsi Reproduksi
Dalam keluarga ini mempunyai 3 orang anak : 3 orang anak laki-laki.
5. Fungsi Ekonomi
Kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga ini sudah
terpenuhi/cukup walaupun jumlah pendapatan terbilang sedikit, tapi istri
dapat mengatur keuangan keluarga
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek yang sering di hadapi oleh ibu adalah ketika
anak-anaknya tidak mau belajar, sedangkan stressor jangka panjang ketika
memikiran kebutuhan sehari-hari untuk kedapannya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor
Ketika ada masalah pada keluarga Tn. B, mereka akan
menyelesaikannya sendiri-sendiri (saling cuek). Dalam keluarga Tn. B ini
hanya Ny. J yang perhatian kepada mereka.
3. Strategi koping yang digunakan
Apabila ada masalah, maka anggota keluarga selalu menceritakan ke
anggota keluarga lain agar di bicarakan bersama untuk mengambil
keputusan dari hasil pembicaraan bersama
4. Strategi adaptasi disfungsional
Apabila ada masalah ibu sering marah-marah. Adaptasi yang di lakukan
tidak ada.
G. Pengkajian Fisik Anggota Keluarga
Ny. J
TD : 80/600 mmHg
S : 36,0 0C
N :83 x/menit
RR : 22x/menit
Keluhan :
H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap keluargannya selalu harmoniskeluarga berharap
keluarganya selalu di beri kesehatan.Keluarga berharap kepada petugas
kesehatan yang ada untuk mempertahankankeadaan kesehatan.
Analisa Data
No Data Fokus Masalah Penyebab1 DS : - Ny. J mengatakan pusing, mata
berkunang-kunang dan lemah. Ny. Jmempunyai maslah dengan tekanan darah rendah.
DO : - mata cowongg - sklera anemi/pucat - TD : 80/60mmHg
- S : 360C- N : 83 x/mnt - RR : 22 x/mnt
Domain 4Kelas 4 Perubahan perfusi jaringan perifer (00228)
Kurang pengetahuan factor pemberat
2 DS : - Ny. J mengatakan badan terkadang merasa linu-linu, Ny. J sering mengonsumsi obat pegel linu untuk menghilangkan rasa linu-linu di badannya. Ny. J mengatakaln linu-linunya seperti ditusuk-tusuk, cekit-cekit, sklanya 5 (1-10), terasa saat kelelahan mengurus rumah, dirasakan di tangan dan kaki punggung.
DO : - sikap tubuh melindungi area nyeri (memegang ekstremitas)
- Perubahan tekanan darah ( 80/60 mmHg)
- Indikasi nyeri yang dapat diamati.- Gimace (mimik wajah)
Domain 12Kelas 1Nyeri akut (00132)
Agent cidera biologis
3 DS : - Ny. J mengatakan terkadang apabi- la ada masalah dalam keluarga, ke- luarga sering main pergi, atau cara menyelesaikannya nanti-nanti.
DO : - agresi- Hubungan yang mengabaikan
anggota keluarga lain- Perawatan yang mengabaikan
klien dalam hal pengobatan penyakit
Domain 9Kelas 2Ketidakmampuan coping keluarga (00073)
Hubungan keluarga yang sangat ambivalen
C. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang
pengatuhantentang factor pemberat
b. Nyeri akut berhubungan dengan agent cidera biologis
c. ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan hubungan
keluarga yang sangat ambivalen
Prioritas Masalah
Skoring Data
1. Nyeri berhubungan dengan agent cidera bilogis
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah. Skala : aktual 3
Resiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah.
Skala :Mudah 2
Sebagian 1
Tdk dapat 0
3. Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah.
Skala : masalah berat harus
segera di tangani 2
Ada masalah tp tdk perlu
ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
3
1
2
2
1
2
1
1
3/3 x1=1
½ x2=1
2/3x1=2/3
2/2x1=1
Jumlah skor = 3 2/3
2. Perubahan pefusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang pengatuhan factor
pemberat
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah.
Skala : aktual
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah.
Skala : sebagian
3. Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : cukup
4. Menonjolnya
masalah.
Skala : masalah
berat harus segera
di tangani
3
1
2
2
1
2
1
1
3/3x1=1
½ x 2=1
2/3x1=2/3
2/2x1=1
Jumlah skor = 3 2/3
3. ketidak mampuan koping keluarga berhubungan dengan hubungan keluarga
yang sangant ambivalen
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
5. Sifat masalah.
Skala : aktual
6. Kemungkinan
masalah dapat
diubah.
Skala : sebagian
7. Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : cukup
8. Menonjolnya
masalah.
Skala : masalah
berat harus segera
di tangani
3
1
2
2
1
2
1
1
3/3x1=1
½ x 2=1
2/3x1=2/3
2/2x1=1
Jumlah skor = 3 2/3
Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah :
1. Nyeri berhubungan dengan agent cidera biologis
2. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang
pengetahuan factor pemberat
3. ketidakmampuan koping keluarga b.d hubungan yang sangat ambivalen
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 Nyeri akut
berhubungan
dengan agent
cidera biologis
Setelah dilakukan tindakan
kerpawatan selama 3x 24 jam
masalah nyeri akut teratasi
dengan kriteria hasil:
o K/U baik
o Klien tidak gelisah
o Skala nyeri ringan (0)
o Wajah tidak pucat
o Ekspresi wajahtidak
grimace
1. Bina hubungan saling
percaya antara perawat,
keluarga dank lien
2. Kaji skala nyeri atau
tingkat nyeri
3. Jelaskan penyebab nyeri
4. Observasi TTV
5. Observasi reaksi non
verbal
6. Anjurkan klien tentang
penggunaan tehnik
rilexsasi dan tehnik
distraksi
7. Berikan kompres dingin
2 Resiko perubahan
perfusi jaringan
perifer
berhubungan
dengan kurang
pengeathuan factor
pemberat
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x 24
jam, masalah teratasi dengan
kriteria :
o TTV dalam batas
normal.
o Tidak menunjukkan
penurunan
o Terpeliharanya tingan
jaringan perifer
1. Lakukan hubungan saling percaya
2. Monitor tanda-tanda vital.
3. Tentukan factor yang berhubungan penyebab penurunan perfusi jaringan perifer
4. Memberikan pendidikan tentang penyebab penurunan perfusi jaringan perifer ( hipotensi)
5. Monitor TTV 6. Monitor CRT
3 Ketidakmampuan
koping keluarga
berhubungan
dengan hubungan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
maalah teratasi dengan
1. Bantul mengenal keluarga dalam mengenal masalah
2. Dorong partisipasi keluarga dalam
keluarga yang
sangat ambivalen
criteria hasil:
- Interaksi dan
hubungan pemberian
asuhan
- Pengaturan dan
pengawasan
perawatan sesuai bagi
anggota keluarga oleh
pemberi perawtan
keluarga
- Tindakan keluarga
unyuk mengelola
stressor yang
membebani sumber-
sumber keluarga
pertemuan kelompok3. Tindakan keluarga untuk
mengelolah sumber-sumber masalah
4. Meningkatkan minat, nilai, dan tujuan keluarga.
5. Mendorong keluarga ikut dalam aktivitas social dan komunitas
6. Mendorong pasien mencari dorongan spiritual, jika diperlukan.
7. Bantu anggota keluarga dalam mengklarifikasi apa yang mereka harapkan dan butuhkan satu sama lain.
IMPLEMENTASI
NO
DX
HARI/JAM IMPLEMENTASI TTD EVALUASI
1. Jum’at 4 Des
15
11.45 WIB
1. menjalin BHSP
2. mengkaji skala nyeri
3. memonitor TTv
S : pasien mengatakan nyeri
bagian ekstremitas
O : - K/U baik (+)
- Klien tidak gelisah (-)
- Skala nyeri ringan (0)
(-)
- Wajah tidak pucat (+)
- Ekspresi wajahtidak
grimace (-)
TD : 80/60 mmHg
S : 36
N : 83
RR : 22
A : masalah belom teratasi
P : lanjut intervensi
2. Jum’at 4 Des
15
12.00
1. melakukan hubungan
saling percaya
2. memonitor TTV
3. melakukan pemeriksaan
CRT
S : pasien mengatakn
mempunyai tekanan darah
rendah, kepala pusing.
O : - TTV dalam batas
normal.
TD : 80/60 mmHg
N : 83
S : 36
RR : 22
- Tidak menunjukkan
penurunan (-)
- Terpeliharanya tingan
jaringan perifer (-)
A : masalah belom teratasi
P : lanjutkan intervensi
3. Jum’at 4 Des
15
12.45
1. membantu keluarga
mengnal masalah
2. mendorong pertisipasi
keluarga dalam pertemuan
kelompok
S : Ny. J mengatakan bila ada
masalah terkadang
ditinggal
main.
O : - Interaksi dan hubungan
pemberian asuhan (+)
- Pengaturan dan
pengawasan
perawatan sesuai bagi
anggota keluarga oleh
pemberi perawtan
keluarga (-)
- Tindakan keluarga
unyuk mengelola
stressor yang
membebani sumber-
sumber keluarga (-)
A : masalah teraatasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Sabtu, 5 Des 15
12.00 WIB
1. mengobservasi reaksi non
verbal
2. mengajarkan teknik re-
Laksai
3. memonitor TTv
S : pasien mengatakan nyeri
bagian ekstremitas berkurang
O : - K/U baik (+)
- Klien tidak gelisah (-)
- Skala nyeri 0 (-)
- Wajah tidak pucat (+)
- Ekspresi wajahtidak
grimace (-)
TD : 100/80 mmHg
S : 36
N : 83
RR : 22
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjut intervensi
2. Sabtu, 5 Des 15
12.15 WIB
1. memonitor TTV
2. menentukan faktor
penyebab penurunan perfusi
jaringan perifer
S : pasien mempunyai
mengatakan tekanan darah
rendah, pusing berkurang
O : - TTV dalam batas
normal.
TD : 80/60 mmHg
N : 83
S : 36
RR : 22
- Tidak menunjukkan
penurunan (+)
- Terpeliharanya tingan
jaringan perifer (-)
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
3 Sabtu, 5 Des 15
12.55
1. meningkatkan nilai, minat
dan tujuan keluarga
2. mendorong pasien pasien
ikut dalam aktivitas social
dan komunikasi
S : Ny. J mengatakan bila ada
masalah keluarga terkadan
main berkurang
O : - Interaksi dan hubungan
pemberian asuhan (+)
- Pengaturan dan
pengawasan
perawatan sesuai bagi
anggota keluarga oleh
pemberi perawtan
keluarga (-)
- Tindakan keluarga
untuk mengelola
stressor yang
membebani sumber-
sumber keluarga (±)
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Senin, 7 Des 15
14.00 WIb
1. mengopservasi reaksi non
Verbal
2. mengajarkan kompres
dingin
3. memonitor TTV
S : pasien mengatakan nyeri
bagian kaki / tangan (-)
O : - K/U baik (+)
- Klien tidak gelisah (-)
- Skala nyeri ringan (0)
(+)
- Wajah tidak pucat (+)
- Ekspresi wajahtidak
grimace (+)
TD : 100/60 mmHg
S : 36
N : 83
RR : 22
A : masalah belom teratasi
P : lanjut intervensi
2. Senin, 7 Des 15
14.30
1. memberikan pendidikan
tentang hipotensi
2. memonitor TTV
S : pasien mengatak sudah
tidak pusing
O : - TTV dalam batas
normal.
TD : 80/60 mmHg
N : 83
S : 36
RR : 22
- Tidak menunjukkan
penurunan (+)
- Terpeliharanya tingan
jaringan perifer (+)
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi`
3. Senin, 7 des 15
15.00
1. mendorong pasien
mencari dorongan spiritual,
2. mendorong
pasien/keluarga ikut dalam
aktvitas social
S : Ny. J mengatakan bila ada
masalah , jarang main
O : - Interaksi dan hubungan
pemberian asuhan (+)
- Pengaturan dan
pengawasan
perawatan sesuai bagi
anggota keluarga oleh
pemberi perawtan
keluarga (+)
- Tindakan keluarga
unyuk mengelola
stressor yang
membebani sumber-
sumber keluarga (+)
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi