Pengkajian Kel Mojolangu

30
FORMAT PENGKAJIAN HIPOTENSI DEPARTEMEN KOMUNITAS PADA KELUARGA BP. B DI JL. CANDI AGUNG Disusun oleh Bela Safitri Nurita 201310300511061 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

description

keperawatan keluarga

Transcript of Pengkajian Kel Mojolangu

Page 1: Pengkajian Kel Mojolangu

FORMAT PENGKAJIAN HIPOTENSIDEPARTEMEN KOMUNITAS

PADA KELUARGA BP. BDI JL. CANDI AGUNG

Disusun oleh Bela Safitri Nurita201310300511061

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2015

Page 2: Pengkajian Kel Mojolangu

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data Umum

1. Nama kepala keluarga : Tn. B

2. Alamat dan telephon : Jl. Candi Agung rt/rw 01/06

3. Pekerjaan kepala keluarga :Sopir

4. Pendidikan kepala keluarga :SLTA

5. Komposisi Keluarga :

No Nama J Umur Pendidikan Status imunisasi Keterangan

Polio DPT Hepatitis Campak

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tn. B

Ny. J

An. D

An. D

An. N

Ny. F

L

P

L

L

L

P

55

44

20

13

10

71

SLTA

SMK

SMP

SD

SGPT

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Genogram

Page 3: Pengkajian Kel Mojolangu

6. Tipe Keluarga

Keluarga Bp. B termasuk type keluarga the extended family (keluarga

luas/besar) keluarga yang terdiri dari 3 generasi.

7. Suku Bangsa

Keluarga Tn. B bersuku jawa, berbangsa Indonesia.

8. Agama

Keluarga ini menganut Agama islam dan mereka semua taat

beribadah

9. Status sosial ekonomi keluarga

Pendapatan perbulan Rp 1. 200.000

Pengeluaran:

Saku 2 anak @sebulan Rp. 180.000

Sembako 1bulan Rp. 650.000

Air + listrik Rp. 100.000

Kebutuhan sehari-hari Rp 75.000

Nabung Rp 100.00

Sisa Rp 95.000

10. Aktifitas Rekreasi Keluarga

Rekreasi yang sering digunakan keluarga ini adalah kumpul

bersama saudara. Sedangkan untuk rekreasi ke tempat wisata yang berada

di dekat dengan tempat mereka tinggal hanya sebulan sekali saja. Dan

untuk waktu luang biasanya dihabiskan dengan menonton tv bersama.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. B mempunyai 3 anak laki-laki, yang pertama berusia 20

tahu sudah bekerja, kedua 13 tahun pelajar smk, ketiga 10 tahun smp.

Orang tua Tn. B masih ada, seorang ibu berusia 71 th.

Page 4: Pengkajian Kel Mojolangu

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Memenuhi kebutuhan sehari-sehari dan bahan-bahan yang akan

mendatang.

3. Riwayat keluarga inti

Keluarga Tuan B berusia.

Riwayat penyakit keturunan pada keluarga Tuan B tidak ada

Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga : saat ini

dalam keluarga tuan B yang mengalami gangguan kesehatan adalah

yang tekadang sesak saat kelelahan, Tn. B juga pecandu roko.

Sedangkan Istrinya sering mengalami linu-linu ataupun tekanan

darahnya menurun dari ambang batas normal.

Perhatian terhadap penegahan penyakit: keluarga tuan B memiliki

perhatian yang cukup terhadap upaya pencegahan penyakit dengan

menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.

4. Riwayat Kelurga sebelumnya

Keluarga bapak bambang sebelumnya dari kediri sedangkan

istrinya dari pakis. Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari keluarga Bp.

B seperti, hipertensi, diabetus militus, maupun asma.

C. LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

Rumah keluarga berpondasi. Dengan denah rumah kamar 3, ruang tamu,

kamar mandi, dapur, jemuran di atas, lantai berporselen.

2. Karakteristik Tetangga dan komunitas RW

Lingkungan keluarga ini berada di kampung, mereka tinggal di

rumah sendiri. Keadaan jalan di lingkungan sekitar rumah terpelihara. Pada

lingkungan keluarga ini mempunyai kebiasaan membuang sampah di

tempat sampah di depan rumahnya yang biasanya akan diambil oleh tukang

sampah keliling, dan jarak rumah berdekatan. Lingkungan rumah keluarga

ini aman dan tidak pernah terjadi masalah keselamatan atau kejahatan di

Page 5: Pengkajian Kel Mojolangu

lingkungan ini. Tetapi terkadang jika hujan lebat, air kemungkinan bisa

naik sampai halaman depan.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga ini mempunyai rumah sendiri sehingga hidupnya menetap

dan tidak berpindah – pindah.

4. Perkumpulan Keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga sering berinteraksi dengan warga sekitar dan apabila ada

gotong royong ataupun kerja bakti mereka selalu ikut serta, dan setiap

soremereka selalu main atau mengobrol bersama warga yang lain. Karena jika

dipagi hari semua pada sibuk bekerja sehingga jarang berinterksi.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Sistem keluarga ini sangat bagus karena apabila ada anggota keluarga

yang sakit maka anak – anaknya maupun cucu-cucunya akan mengantarnya

ke rumah sakit terdekat. Keluarga ini memiliki kartu BPJS, dan memiliki alat

transportasi berupa motor.

D. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga ini dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan

terkadang bahasa Indonesia, komunikasinya secara langsung dan terbuka

sehingga apabila ada masalah keluarga tersebut akan membicarakannya

secara bersama – sama.

2. Struktur Kekuasaan

Yang membuat keputusan dalam keluarga adalah kepala keluarga,

dalam penggunaan keuangan yang memutuskan adalah ayah. Dalam

mengambil keputusan keluarga ini selalu bermusyawarah dan keluarga

merasa puas dengan pengambilan keputusan yang sudah di

musyawarahkan secara bersama-sama.

3. Struktur Peran (Formal dan informal)

Peran ayah sebagai pencari nafkah dan bertanggung jawab kepada

semua anggota keluarga serta istrinya yang mengatur urusan dirumah, dan

anak-anak sebagai anggota yang mengikutiaturan kedua orang tuanya.

Page 6: Pengkajian Kel Mojolangu

4. Nilai atau Norma keluarga

Dalam keluarga ini menganut nilai dan norma sesuai dengan

yangditetapkan di masyarakat dan keluarga ini termasuk keluarga yang

bernilai dan bernorma baik. Memberikan contoh yang baik kepada anak-

anaknya.

E. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Sampai saat ini belum ada anggota keluarga yang mempunyai

gangguan dalam gambaran diri dan semua anggota keluarga merasa saling

memiliki dan saling menyayangi satu sama lain.

2. Fungsi Sosial

Dalam keluarga ini tetap mengajarkan kepada anggota keluarganya

untuk bersikap baik terhadap semua orang.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

Kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga sudah terpenuhi

sampai saat ini, serta keluarga sudah mengerti tentang perawatan

lingkungan rumah tetap bersih biar terhindar dari DBD, Diare serta

sebelum makan harus cuci tangan agar terhindar dari tu. Ketika suaminya

mengalami sesak saat kelelahan. Ibu pun mampu mencari pertolongan

ataupun informasi kesehatan sesak.

4. Fungsi Reproduksi

Dalam keluarga ini mempunyai 3 orang anak : 3 orang anak laki-laki.

5. Fungsi Ekonomi

Kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga ini sudah

terpenuhi/cukup walaupun jumlah pendapatan terbilang sedikit, tapi istri

dapat mengatur keuangan keluarga

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor jangka pendek dan panjang

Page 7: Pengkajian Kel Mojolangu

Stressor jangka pendek yang sering di hadapi oleh ibu adalah ketika

anak-anaknya tidak mau belajar, sedangkan stressor jangka panjang ketika

memikiran kebutuhan sehari-hari untuk kedapannya.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor

Ketika ada masalah pada keluarga Tn. B, mereka akan

menyelesaikannya sendiri-sendiri (saling cuek). Dalam keluarga Tn. B ini

hanya Ny. J yang perhatian kepada mereka.

3. Strategi koping yang digunakan

Apabila ada masalah, maka anggota keluarga selalu menceritakan ke

anggota keluarga lain agar di bicarakan bersama untuk mengambil

keputusan dari hasil pembicaraan bersama

4. Strategi adaptasi disfungsional

Apabila ada masalah ibu sering marah-marah. Adaptasi yang di lakukan

tidak ada.

G. Pengkajian Fisik Anggota Keluarga

Ny. J

TD : 80/600 mmHg

S : 36,0 0C

N :83 x/menit

RR : 22x/menit

Keluhan :

H. Harapan Keluarga

Keluarga berharap keluargannya selalu harmoniskeluarga berharap

keluarganya selalu di beri kesehatan.Keluarga berharap kepada petugas

kesehatan yang ada untuk mempertahankankeadaan kesehatan.

Page 8: Pengkajian Kel Mojolangu

Analisa Data

No Data Fokus Masalah Penyebab1 DS : - Ny. J mengatakan pusing, mata

berkunang-kunang dan lemah. Ny. Jmempunyai maslah dengan tekanan darah rendah.

DO : - mata cowongg - sklera anemi/pucat - TD : 80/60mmHg

- S : 360C- N : 83 x/mnt - RR : 22 x/mnt

Domain 4Kelas 4 Perubahan perfusi jaringan perifer (00228)

Kurang pengetahuan factor pemberat

2 DS : - Ny. J mengatakan badan terkadang merasa linu-linu, Ny. J sering mengonsumsi obat pegel linu untuk menghilangkan rasa linu-linu di badannya. Ny. J mengatakaln linu-linunya seperti ditusuk-tusuk, cekit-cekit, sklanya 5 (1-10), terasa saat kelelahan mengurus rumah, dirasakan di tangan dan kaki punggung.

DO : - sikap tubuh melindungi area nyeri (memegang ekstremitas)

- Perubahan tekanan darah ( 80/60 mmHg)

- Indikasi nyeri yang dapat diamati.- Gimace (mimik wajah)

Domain 12Kelas 1Nyeri akut (00132)

Agent cidera biologis

3 DS : - Ny. J mengatakan terkadang apabi- la ada masalah dalam keluarga, ke- luarga sering main pergi, atau cara menyelesaikannya nanti-nanti.

DO : - agresi- Hubungan yang mengabaikan

anggota keluarga lain- Perawatan yang mengabaikan

klien dalam hal pengobatan penyakit

Domain 9Kelas 2Ketidakmampuan coping keluarga (00073)

Hubungan keluarga yang sangat ambivalen

Page 9: Pengkajian Kel Mojolangu

C. Diagnosa Keperawatan

a. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang

pengatuhantentang factor pemberat

b. Nyeri akut berhubungan dengan agent cidera biologis

c. ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan hubungan

keluarga yang sangat ambivalen

Page 10: Pengkajian Kel Mojolangu

Prioritas Masalah

Skoring Data

1. Nyeri berhubungan dengan agent cidera bilogis

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah. Skala : aktual 3

Resiko 2

Potensial 1

2. Kemungkinan masalah dapat

diubah.

Skala :Mudah 2

Sebagian 1

Tdk dapat 0

3. Potensial masalah untuk

dicegah

Skala : Tinggi 3

Cukup 2

Rendah 1

4. Menonjolnya masalah.

Skala : masalah berat harus

segera di tangani 2

Ada masalah tp tdk perlu

ditangani 1

Masalah tidak dirasakan 0

3

1

2

2

1

2

1

1

3/3 x1=1

½ x2=1

2/3x1=2/3

2/2x1=1

Jumlah skor = 3 2/3

Page 11: Pengkajian Kel Mojolangu

2. Perubahan pefusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang pengatuhan factor

pemberat

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah.

Skala : aktual

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah.

Skala : sebagian

3. Potensial masalah

untuk dicegah

Skala : cukup

4. Menonjolnya

masalah.

Skala : masalah

berat harus segera

di tangani

3

1

2

2

1

2

1

1

3/3x1=1

½ x 2=1

2/3x1=2/3

2/2x1=1

Jumlah skor = 3 2/3

Page 12: Pengkajian Kel Mojolangu

3. ketidak mampuan koping keluarga berhubungan dengan hubungan keluarga

yang sangant ambivalen

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

5. Sifat masalah.

Skala : aktual

6. Kemungkinan

masalah dapat

diubah.

Skala : sebagian

7. Potensial masalah

untuk dicegah

Skala : cukup

8. Menonjolnya

masalah.

Skala : masalah

berat harus segera

di tangani

3

1

2

2

1

2

1

1

3/3x1=1

½ x 2=1

2/3x1=2/3

2/2x1=1

Jumlah skor = 3 2/3

Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah :

1. Nyeri berhubungan dengan agent cidera biologis

2. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang

pengetahuan factor pemberat

3. ketidakmampuan koping keluarga b.d hubungan yang sangat ambivalen

Page 13: Pengkajian Kel Mojolangu

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC NIC

1 Nyeri akut

berhubungan

dengan agent

cidera biologis

Setelah dilakukan tindakan

kerpawatan selama 3x 24 jam

masalah nyeri akut teratasi

dengan kriteria hasil:

o K/U baik

o Klien tidak gelisah

o Skala nyeri ringan (0)

o Wajah tidak pucat

o Ekspresi wajahtidak

grimace

1. Bina hubungan saling

percaya antara perawat,

keluarga dank lien

2. Kaji skala nyeri atau

tingkat nyeri

3. Jelaskan penyebab nyeri

4. Observasi TTV

5. Observasi reaksi non

verbal

6. Anjurkan klien tentang

penggunaan tehnik

rilexsasi dan tehnik

distraksi

7. Berikan kompres dingin

2 Resiko perubahan

perfusi jaringan

perifer

berhubungan

dengan kurang

pengeathuan factor

pemberat

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x 24

jam, masalah teratasi dengan

kriteria :

o TTV dalam batas

normal.

o Tidak menunjukkan

penurunan

o Terpeliharanya tingan

jaringan perifer

1. Lakukan hubungan saling percaya

2. Monitor tanda-tanda vital.

3. Tentukan factor yang berhubungan penyebab penurunan perfusi jaringan perifer

4. Memberikan pendidikan tentang penyebab penurunan perfusi jaringan perifer ( hipotensi)

5. Monitor TTV    6. Monitor CRT

3 Ketidakmampuan

koping keluarga

berhubungan

dengan hubungan

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

maalah teratasi dengan

1. Bantul mengenal keluarga dalam mengenal masalah

2. Dorong partisipasi keluarga dalam

Page 14: Pengkajian Kel Mojolangu

keluarga yang

sangat ambivalen

criteria hasil:

- Interaksi dan

hubungan pemberian

asuhan

- Pengaturan dan

pengawasan

perawatan sesuai bagi

anggota keluarga oleh

pemberi perawtan

keluarga

- Tindakan keluarga

unyuk mengelola

stressor yang

membebani sumber-

sumber keluarga

pertemuan kelompok3. Tindakan keluarga untuk

mengelolah sumber-sumber masalah

4. Meningkatkan minat, nilai, dan tujuan keluarga.

5. Mendorong keluarga ikut dalam aktivitas social dan komunitas

6. Mendorong pasien mencari dorongan spiritual, jika diperlukan.

7. Bantu anggota keluarga dalam mengklarifikasi apa yang mereka harapkan dan butuhkan satu sama lain.

Page 15: Pengkajian Kel Mojolangu

IMPLEMENTASI

NO

DX

HARI/JAM IMPLEMENTASI TTD EVALUASI

1. Jum’at 4 Des

15

11.45 WIB

1. menjalin BHSP

2. mengkaji skala nyeri

3. memonitor TTv

S : pasien mengatakan nyeri

bagian ekstremitas

O : - K/U baik (+)

- Klien tidak gelisah (-)

- Skala nyeri ringan (0)

(-)

- Wajah tidak pucat (+)

- Ekspresi wajahtidak

grimace (-)

TD : 80/60 mmHg

S : 36

N : 83

RR : 22

A : masalah belom teratasi

P : lanjut intervensi

2. Jum’at 4 Des

15

12.00

1. melakukan hubungan

saling percaya

2. memonitor TTV

3. melakukan pemeriksaan

CRT

S : pasien mengatakn

mempunyai tekanan darah

rendah, kepala pusing.

O : - TTV dalam batas

normal.

Page 16: Pengkajian Kel Mojolangu

TD : 80/60 mmHg

N : 83

S : 36

RR : 22

- Tidak menunjukkan

penurunan (-)

- Terpeliharanya tingan

jaringan perifer (-)

A : masalah belom teratasi

P : lanjutkan intervensi

3. Jum’at 4 Des

15

12.45

1. membantu keluarga

mengnal masalah

2. mendorong pertisipasi

keluarga dalam pertemuan

kelompok

S : Ny. J mengatakan bila ada

masalah terkadang

ditinggal

main.

O : - Interaksi dan hubungan

pemberian asuhan (+)

- Pengaturan dan

pengawasan

perawatan sesuai bagi

anggota keluarga oleh

pemberi perawtan

keluarga (-)

- Tindakan keluarga

unyuk mengelola

stressor yang

membebani sumber-

sumber keluarga (-)

Page 17: Pengkajian Kel Mojolangu

A : masalah teraatasi

sebagian

P : lanjutkan intervensi

1. Sabtu, 5 Des 15

12.00 WIB

1. mengobservasi reaksi non

verbal

2. mengajarkan teknik re-

Laksai

3. memonitor TTv

S : pasien mengatakan nyeri

bagian ekstremitas berkurang

O : - K/U baik (+)

- Klien tidak gelisah (-)

- Skala nyeri 0 (-)

- Wajah tidak pucat (+)

- Ekspresi wajahtidak

grimace (-)

TD : 100/80 mmHg

S : 36

N : 83

RR : 22

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjut intervensi

2. Sabtu, 5 Des 15

12.15 WIB

1. memonitor TTV

2. menentukan faktor

penyebab penurunan perfusi

jaringan perifer

S : pasien mempunyai

mengatakan tekanan darah

rendah, pusing berkurang

O : - TTV dalam batas

normal.

TD : 80/60 mmHg

Page 18: Pengkajian Kel Mojolangu

N : 83

S : 36

RR : 22

- Tidak menunjukkan

penurunan (+)

- Terpeliharanya tingan

jaringan perifer (-)

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

3 Sabtu, 5 Des 15

12.55

1. meningkatkan nilai, minat

dan tujuan keluarga

2. mendorong pasien pasien

ikut dalam aktivitas social

dan komunikasi

S : Ny. J mengatakan bila ada

masalah keluarga terkadan

main berkurang

O : - Interaksi dan hubungan

pemberian asuhan (+)

- Pengaturan dan

pengawasan

perawatan sesuai bagi

anggota keluarga oleh

pemberi perawtan

keluarga (-)

- Tindakan keluarga

untuk mengelola

stressor yang

membebani sumber-

sumber keluarga (±)

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

Page 19: Pengkajian Kel Mojolangu

1. Senin, 7 Des 15

14.00 WIb

1. mengopservasi reaksi non

Verbal

2. mengajarkan kompres

dingin

3. memonitor TTV

S : pasien mengatakan nyeri

bagian kaki / tangan (-)

O : - K/U baik (+)

- Klien tidak gelisah (-)

- Skala nyeri ringan (0)

(+)

- Wajah tidak pucat (+)

- Ekspresi wajahtidak

grimace (+)

TD : 100/60 mmHg

S : 36

N : 83

RR : 22

A : masalah belom teratasi

P : lanjut intervensi

2. Senin, 7 Des 15

14.30

1. memberikan pendidikan

tentang hipotensi

2. memonitor TTV

S : pasien mengatak sudah

tidak pusing

O : - TTV dalam batas

normal.

TD : 80/60 mmHg

N : 83

S : 36

RR : 22

- Tidak menunjukkan

penurunan (+)

- Terpeliharanya tingan

Page 20: Pengkajian Kel Mojolangu

jaringan perifer (+)

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi`

3. Senin, 7 des 15

15.00

1. mendorong pasien

mencari dorongan spiritual,

2. mendorong

pasien/keluarga ikut dalam

aktvitas social

S : Ny. J mengatakan bila ada

masalah , jarang main

O : - Interaksi dan hubungan

pemberian asuhan (+)

- Pengaturan dan

pengawasan

perawatan sesuai bagi

anggota keluarga oleh

pemberi perawtan

keluarga (+)

- Tindakan keluarga

unyuk mengelola

stressor yang

membebani sumber-

sumber keluarga (+)

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi