Pengkajian Ibu Ns

24
A. PENGKAJIAN (ASSESSMENT) I. Data Umum a. Identitas kepala keluarga a. Nama kepala keluarga (KK) : Tn WB b. Umur (KK) : 40 tahun c. Pekerjaan kepala keluarga (KK) : Petani d. Pendidikan kepala keluarga (KK) : SLTA e. Alamat : Br.Apuan Kaja, Kecamatan Susut-Bangli b. Komposisi anggota keluarga No Nama Umur Sex Hub. Dgn KK Pendidik an Keterang an 1. 2. 3 4. 5. Tn. WB Ny. AS An. AD An. IP Ny.MW 40 tahun 36 tahun 6 tahun 4 tahun 64 tahun Laki- Laki Perempua n Perempua n Perempua n Perempua n KK Istri Anak Anak Ibu SLTA SLTA - - - Sehat Sehat Sehat Sehat Sakit 1

description

Pengkajian Ibu Ns

Transcript of Pengkajian Ibu Ns

A. PENGKAJIAN (ASSESSMENT)

I. Data Umum

a. Identitas kepala keluarga

a. Nama kepala keluarga (KK): Tn WBb. Umur (KK)

: 40 tahun

c. Pekerjaan kepala keluarga (KK): Petani

d. Pendidikan kepala keluarga (KK): SLTAe. Alamat

: Br.Apuan Kaja, Kecamatan Susut-Banglib. Komposisi anggota keluarga

NoNamaUmurSexHub. Dgn KKPendidikanKeterangan

1.2.

34.5.

Tn. WBNy. ASAn. ADAn. IPNy.MW

40 tahun36 tahun6 tahun

4 tahun

64 tahun

Laki-LakiPerempuanPerempuanPerempuan

Perempuan

KK IstriAnak AnakIbu

SLTASLTA--

-

SehatSehat

SehatSehat

Sakit

c. Genogram

d. Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn. WB adalah keluarga besar (Extended Family) yang terdiri dari 1 keluarga inti, yang terdiri dari istri, 2 orang anak. Saat ini Tn. WB tinggal dengan istrinya, 2 orang anak dan ibunya.e. Suku bangsa

Seluruh orang yang terdapat dalam keluarga ini berasal dari suku Bali bangsa Indonesia

Bahasa yang biasa dipakai dalam berkomunikasi sehari hari di keluarga ini adalah bahasa Indonesia dan bahasa Bali

Adapun kebiasaan keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi kesehatan yaitu kebiasaan melakukan gotong royong membersihkan dan menata lingkungan rumah yang dilakukan setiap 1 minggu sekali.

f. Agama

Di dalam keluarga ini hanya terdapat 1 agama yang dianut oleh keluarga, yaitu agama Hindu

Tiap pagi keluarga ini menghaturkan canang dan rajin melakukan persembahyangan tiap ada piodalan di desa mereka.

Keluarga ini percaya bahwa dengan rajin berdoa dan melakukan beberapa ritual keagamaan lainnya maka akan mempengaruhi kesehatan seluruh anggota keluarga.

g. Status sosial ekonomi keluarga

Saat ini yang bekerja dalam keluarga Tn. WB adalah dirinya.

Jika dirata ratakan, penghasilan keluarga ini dalam satu bulan + Rp 1.500.000. Penghasilan ini diperoleh dari Tn. WB sebagai seorang petani.

Setiap bulan keluarga selalu rutin mengeluarkan uang untuk pembelanjaan kebutuhan keluarga selama satu bulan, keperluan upacara agama, keperluan, pembayaran listrik dan telepon, serta kebutuhan kesehatan seperti obat obatan dan kebutuhan keluarga yang lainnya.

Keluarga ini memiliki tabungan khusus untuk kesehatan

Adapun beberapa contoh barang yang dimiliki oleh keluarga seperti : Alat transportasi (3 sepeda motor), perabot elektronik (tape, TV 29 inchi, handphone, kulkas, dll),dan perabotan dapur .h. Aktifitas rekreasi keluarga

Keluarga melakukan aktivitas rekreasi bila ada waktu luang (libur) dan perayaan hari raya Hindu biasanya dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga dan pergi ketempat rekreasi setelah persembahyangan selesai. Bila ada waktu luang diisi dengan menonton TV dan mengobrol dengan anggota keluarga, biasanya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Tn. WB saat ini termasuk keluarga yang melepas anak usia dewasa muda. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini seperti:

Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapat melalui perkawinan anak-anak. Anak Tn. WR yang pertama, kedua dan ketiga sudah menikah dan masing-masing sudah memiliki anak, anak Tn. WR yang pertama memiliki 2 orang anak dan anak kedua Tn. WR juga memiliki 2 orang anak. Hubungan dengan menantu dan cucu-cucunya cukup harmonis dan dekat.

Memberikan perhatian, keluarga Tn. WR mengekspresikan perhatiannya kepada keluarga yaitu dengan cara saling mendukung satu sama lain atas hal hal yang bersifat positif dan Tn. WR memberikan perhatian juga dengan cara membiayai pendidikan anak-anaknya.

Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri Tn. WB dan istrinya sendiri apabila ada orang tuanya sakit turut ikut merawat dan menjaganya apabila masuk rumah sakit.

Memperluas hubungan keluarga antara orangtua dengan menantu. Hubungan keluarga antara orangtua menantu juga terjaga cukup baik, komunikasi selalu ada dari kedua orangtua masing-masing.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap keluarga yang belum terlampaui yaitu pada tahap perkembangan tahap VI karena belum semua anak yang menikah.

c. Riwayat keluarga inti

1. Riwayat terbentuknya keluarga inti

Ny MW selaku ibu dari KK yaitu Tn. WB yang menikah dengan Ny. AS menikah sejak 15 tahun yang lalu dan menikah atas dasar cinta, tanpa paksaan dari pihak lain dan direstui oleh keluarga dari kedua belah pihak. Tn. WB dan Ny. AS mengatakan bahwa ia merasa bahagia dengan perkawinannya selama ini.2. Penyakit yang diderita keluarga orang tua

Saat dilakukan pengkajian kondisi kesehatan Tn. WB sehat, tidak memiliki gangguan maupun kelainan kesehatan. Saat dilakukan pengkajian kondisi kesehatan Ny. MW sedang menderita penyakit Hipertensi. Ny. MW mengatakan mempunyai penyakit Hipertensi, mengakui bila penyakitnya muncul karena pola makannya yang kurang baik. Saat dilakukan pengkajian, kondisi istri Ny. AS, anak. AD dan anak.IP sehat, tidak memiliki gangguan maupun kelainan kesehatan. Keluarga Tn. WB menggunakan jasa pelayanan kesehatan seperti dokter praktik dan rumah sakit jika ada masalah kesehatan serta tidak memungkiri melakukan pengobatan alternatif. Dalam keluarga Tn. WB tidak ada anggapan negatif terhadap pelayanan kesehatan.d. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)

Dalam keluarga Tn. WB tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan ataupun menular dan dalam keluarga Ny. AS tidak terdapat penyakit keturunan.III. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah yang ditempati oleh Tn. WB merupakan rumah milik sendiri, luas tanah 2 are terdiri dari ruang tamu, sanggah merajan, 6 kamar tidur, 2 kamar mandi dan WC. Jarak dengan septitank lebih dari 10 meter, kondisi WC bersih dengan model WC dengan model jongkok. Lantai terbuat dari keramik, rumah permanent, sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan dan jendela samping. Keluarga memanfaatkan halaman rumahnya dengan tanaman hias dan tanaman untuk obat-obatan tradisional, sampah keluarga diletakkan ditempat sampah di depan rumah dengan kondisi terbungkus plastik. Kebersihan rumah cukup, air minum sehari-hari dengan membeli aqua sedangkan air yang digunakan untuk mencuci dan mandi menggunakan air dari sumur bor, kondisi got lancar dan tidak berbau.

Denah rumah :

b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal

Keluarga Tn. WB tinggal dilingkungan yang tidak terlalu padat baik rumah maupun penduduknya. Penduduk yang tinggal dilingkungan rumah Tn. WB campuran, ada suku Bali dan Jawa. Rata-rata bermata pencaharian swasta dan ada juga yang berwirausaha. Lingkungan tetangga cukup akrab dan sikap gotong royong masih ada.c. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn. WB sudah lama tinggal dirumah ini dan merupakan rumah hasil jerih payah sendiri. Rumah Tn. WB berjarak dari jalan raya kurang lebih 10km. Jenis kendaraan yang dipakai biasanya dengan menggunakan sepeda motor.d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Tn. WB dan Ny. MW selalu berpartisipasi apabila ada kegiatan di banjar ataupun pura. Ny. MW aktif mengikuti perkumpulan dibanjar, seperti odalan di pura banjar. Tn.WB juga aktif dalam perkumpulan banjar seperti selalu mengikuti rapat bulanan rutin, dan kerja bakti disekitar lingkungan.e. Sistem pendukung keluarga

Bila keluarga Tn. WB ada masalah keluarga ,biasanya selalu di diskusikan dengan anggota keluarga dan dibantu oleh keluarga lain.

IV. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi keluarga terbuka, interaksi dalam keluarga biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari. Apabila anak-anaknya ada masalah selalu sharing dengan orang tua dan anggota keluarga yang tinggal serumah.

b. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Tn. WB saling mendukung dengan keluarga lainnya, bila ada masalah selalu didiskusikannya untuk mencari jalan keluar.

c. Struktur peran

Tn. WB sebagai kepala keluarga dan bekerja menafkahi keluarga sebagai petani. Ny. AS selain berperan sebagai ibu rumah tangga, melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan menyapu, mencuci dan menyetrika pakaian. Ny. MW sebagai ibu dari KK Tn. WB dan mertua dari Ny. AS berperan sebagai nenek dari keempat cucu-cucunya. Kegiatan sehari-hari Ny. MW yaitu membuat sesaji seperti canang dan mengasuh cucunya. Anak. AD dan anak IP kegiatan sehari-hari biasanya bermain dengan teman di lingkungan sekitar rumahnya.

d. Nilai dan norma keluarga

Keluarga Tn. WB menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga, seperti sembahyang kepura dan sembahyang sehari-hari dirumah.

V. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi afektif

Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil dan keluarga sedih bila ada anggota keluarga yang meninggal, sakit atau kehilangan.

b. Fungsi sosialisasi

Keluarga Tn. WB membiasakan anak-anaknya dan anggota keluarga bersosialisasi dimasyarakat.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga Tn. WB mengatakan menderita penyakit Hipertensi beberapa bulan yang lalu. Ny. MW diketahui menderita Hipertensi saat di diagnosa oleh dokter saat periksa kedokter praktik swasta. Menurut keluarga Tn. WB sudah melakukan berbagai upaya pengobatan untuk Ny. MW baik secara medis, tradisional, dan alternatif. Pengobatan medis biasanya dilakukan di dokter praktik dan diberikan obat anti hipertensi. Hanya saja Ny. MW kurang patuh terhadap terapi yang diberikan karena belum terlalu sadar dan mengetahui komplikasi yang akan terjadi apabila tidak patuh terhadap pengobatan. Pola makan Ny. MW tidak teratur. Pada saat pengkajian Ny. MW mengatakan kepalanya pusing, tidak nafsu makan dan mual, badannya terasa lemas, dan merasa malas melakukan aktifitas, dan Ny. MW juga mengatakan rutin pergi ke tempat penobatan alternative (ceragem) dengan diantar oleh anaknya.VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA

a. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga

Stressor jangka pendek yang dirasakan Ny. MW adalah bila lupa minum obat, dan apabila lupa makan sehingga menyebabkan kondisinya kurang baik dan mengganggu aktivitas sehari-harinya. Sedangkan stressor jangka panjang Ny. MW berhubungan dengan sibuknya mengasuh keempat cucunya.

b. Respon terhadap stressor

Upaya Ny. MW mengatasi stress biasanya dengan cara mengalihkan ketegangan pikirannya dengan mengobrol dengan anak-anaknya atau terkadang pergi ke rumah tetangganya yang lokasinya tidak jauh dengan rumah Ny. MW dan masih dalam lingkup banjar tersebut.

c. Strategi koping yang digunakan

Bila keluarga Ny. MW atau anggota keluarga tidak menemukan jalan keluar, biasanya keluarga mendiskusikan masalah dengan semua anggota keluarga.d. Strategi adaptasi yang disfungsional

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah secara maladatif.

VII. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik ini dilakukan pada tanggal 5 April 2015 pukul 13.00 WITA. Pemeriksaan dilakukan pada seluruh anggota keluarga yang ada di rumah Ny. MW.

Berikut merupakan hasil dari pemeriksaan fisik yang dilakukan pada seluruh anggota keluarga Bapak WB :

AspekTn. WRNy. MWNy. AS

Tensi (mmhg)120/90180/100110/70

TB dan BB160 cm,

50 kg160 cm,

60 kg160 cm,

50 kg

Suhu(C)36,5C36,4C36C

Nadi (x/mnt)88x/mnt76x/mnt76x/mnt

Rambut dan kepalaKepala : normal, simetris, tidak ada benjolan.

Rambut : pertumbuhan tidak merata, beruban, rambut bergelombang, kebersihan cukupKepala : normal, simetris, tidak ada benjolan.

Rambut : pertumbuhan merata, beruban, rambut bergelombang, kebersihan cukupKepala : normal, simetris, tidak ada benjolan.

Rambut : pertumbuhan merata, warna rambut hitam, rambut bergelombang, kebersihan cukup

LeherTidak ada kaku pada leher,

Tidak ada pembesar-an kelenjar tiroid

dan vena jugularisTidak ada kaku pada leher,

tidak ada pembesar-an kelenjar tiroid

dan vena jugularisTidak ada kaku pada leher,

tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

dan vena jugularis

ThorakSimetris, bunyi jantung S1/S2 tungal, murmur tidak ada,suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.

Simetris, bunyi jantung S1/S2 tungal, murmur tidak ada, suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.

Simetris, bunyi jantung S1/S2 tungal, murmur tidak ada,suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.

AbdomenTidak ada pembesar-an hepar, dan ginjal, tidak ada nyeri tekan pada abdomen,bising usus 5x/mntTidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpe, tidak teraba benjolan, bising usus normal, nyeri tekan positif pada daerah ulu hati, skala nyeri 5, nyeri dirasakan jika ibu NS merasa stress, nyeri dirasakan seperti diremas dan sakit kepala hebat, tidak tampak distensiTidak ada pembesar-an hepar, ginjal, tidak ada nyeri tekan pada abdomen,bising usus 3x/mnt

Ekstermitas atas dan bawahTidak ada kelainan pergerak-an, kekakuan sendi, kekuatan otot 5.Tidak ada kelainan pergerak-an, ada kekakuan sendi terutama pada kaki, kekuatan otot 3.Tidak ada kelainan pergerak-an, kaku sendi, kekutan otot 5.

Sistem GenetaliaTidak diperiksaTidak diperiksaTidak diperiksa

VIII. Harapan Keluarga

a. Terhadap masalah kesehatan keluarga

Keluarga berharap sakit Ny. MW bisa segera sembuh dan terjadi perubahan pola makan dan pola hidup pada Ny. MW.b. Terhadap petugas kesehatan yang ada

Keluarga berharap dengan kedatangan petugas kesehatan dalam keluarga mereka bisa membawa perubahan besar terutama dalam hal kesehatan khususnya pada Ny. MW.

B. ANALISA DATA

Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan analisis masalah yang digambarkan dalam tabel di bawah ini.No.DataDiagnosis Keperawatan

1.2.

DS :

Ny. MW mengatakan nyeri pada kepalanya dan lehernya serta pusing jika sedang stress.DO:

Nyeri dirasakan seperti diremas, skala nyeri 5 dari rentang 1-10, nyeri dirasakan di kepala dan leher, nyeri dirasakan jika ibu MW sedang stress.TD : 180/100 mmHg.

DS: Tn. WB mengatakan tidak mengetahui banyak tentang penyakit yang dialami ibunya terutama mengenai pola makan dan pola hidup sehat lainnya. Ny. MW mengatakan kadang sering tanpa sepengetahuan anak-anaknya mencuri-curi makan daging dan garam yang berlebihan.DO: - Gangguan rasa nyaman (nyeri kepala), pada keluarga Tn. WB khususnya Ny. MW berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat keluarga ditandai dengan klien mengeluh nyeri kepala. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. WB khususnya Ny. MW berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah hipertensi ditandai dengan Tn. WB mengatakan tidak mengetahui banyak tentang penyakit yang dialami ibunya.

Penapisan Masalah

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri ulu hati) pada keluarga Tn. WB khususnya Ny. MWKriteriaNilaiSkorPembenaran

1. Sifat masalah : aktual 3/3x11Ny. MW mengatakan nyeri pada kepala dan leher. TD : 180/100, nadi : 90x/menit BB : 60 kg

Skala nyeri 5

2. Kemungkinan masalah untuk diubah : sebagian1/2x21Ny. MW mempunyai kebiasaan telat makan dan tidak teratur serta memakan makanan yang harusnya menjadi pantangan dan tidak tahu akibatnya.

3. Potensi masalah dapat dicegah : cukup2/3x12/3Ny. MW selalu dioleskan minyak kayu putih dan minum air putih jika Ny. MW merasakan nyeri.

4. Menonjolnya masalah : tidak segera diatasi1/2x1Ny. MW hanya minum obat jika Ny. MW merasakan nyeri.

Total skor3 1/6

2. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. WB khususnya Ny. MWKriteriaNilaiSkorPembenaran

1. Sifat masalah : risiko2/3x24/3Tn. WB mengatakan tidak mengetahui banyak tentang penyakit yang dialami ibunya

2. Kemungkinan masalah untuk diubah : sebagian1/2x1Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi merupakan suatu penyakit yang dapat dipertahankan dengan menjaga keseimbangan TD.

3. Potensi masalah dapat dicegah : cukup2/3x24/3Keluarga selalu menanyakan tentang penyakit Ny. MW. Dengan mendidik dan memotivasi juga melatih keluarga merawat Ny. MW secara benar. Kemungkinan masalah dapat dicegah.

4. Menonjolnya masalah : segera diatasi2/2x22Masalah kurang pengetahuan harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang lebih berat

Total skor2 19/6

1. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosis Keperawatan :

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri kepala dan leher) pada keluarga Tn. WB khususnya Ny. MW berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat keluarga ditandai dengan klien mengeluh nyeri kepala dan leher.2. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. WB khususnya Ny. MW berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah hipertensi ditandai dengan Tn. WB mengatakan tidak mengetahui banyak tentang penyakit yang dialami ibunya.17