Ns Welmin Nw

23
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti ) secara langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model Keperawatan yang telah ada, sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini penulis mencoba memaparkan “Teori dan Model Keperawatan”, sekaligus untuk memenuhi tugas matakuliah Konsep Dasar Keperawatan b. Rumusan Masalah Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:

Transcript of Ns Welmin Nw

Page 1: Ns Welmin Nw

BAB IPENDAHULUAN

a. Latar BelakangKonsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat

diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti ) secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model Keperawatan yang telah ada, sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini penulis mencoba memaparkan “Teori dan Model Keperawatan”, sekaligus untuk memenuhi tugas matakuliah Konsep Dasar Keperawatan

b. Rumusan MasalahAdapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan teori dan model konsep keperawatan, serta apakah  tujuan teori dan model konsep keperawatan tersebut?

2. Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan dan  apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?

3. Bagaimanakah pandangan beberapa ahli tentang teori dan model konsep keperawatan?

c. Tujuan PembahasanAdapun tujuan pembahasan dari makalah ini, yaitu:

1. Mengetahui pengertian teori dan model konsep keperawatan serta tujuan dari teori dan model konsep keperawatan tersebut.

2. Mengetahui  karakteristik teori keperawatan dan  faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan.

3. Mengetahui  pandangan beberapa ahli tentang teori dan model konsep keperawatan

Page 2: Ns Welmin Nw

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Teori KeperawatanTeori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang

memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian

Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.

B. Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:

Tujuan Teori dan Model Konsep KeperawatanTeori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan

pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:

Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.

Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.

Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.

Page 3: Ns Welmin Nw

Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

C. KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN

Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar teori dan konsep keperawatan, yaitu:

a) Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.

b) Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.

c) Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan.

d) Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.

e) Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEORI KEPERAWATAN:

1. Filosofi Florence Nigtingale

Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Beliau juga membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.

2. Kebudayaan

Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat

Page 4: Ns Welmin Nw

dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.

3. Sistem Pendidikan

Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.

4. Pengembangan Ilmu Keperawatan

Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan  atau lingkup bidang ilmu keperawatan.

E. TEORI KEPERAWATAN MENURUT AHLI1. TEORI NIGHTINGALE (1860)

Teori Nightingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan lebihketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktek keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.

Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersiahn, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Ninghtingale, 1860; Torres, 1986).

Torres (1986) mencatat bahan nightangle memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.

2. TEORI PEPLAU

Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif ( Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres,1986;Marriner-Tomey,1994).Berdasarkan teori ini klein adalah individu dengan kebutuhan prasaan,dan keperawatan dalam proses interpersonal dan terapeutik.Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber,konselor,dan wali.

Page 5: Ns Welmin Nw

Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat dan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills,1990). Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini :Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan resolusi( Chinn dan Jacobs, 1995)

3. TEORI HENDERSON

Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1955) mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964) mendefinisikan keperawatan sebagai:

Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kon-tribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya... dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.

Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson, memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966):

Bernafas secara normal Makan dan minum cukup Eliminasi Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki Istirahat dan tidur Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepaskan pakaian Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi Menghindari bahaya dari lingkungan Berkomunikasi dengan orang lain Beribadah menurut keyakinan Bekerja yang menjanjikan prestasi Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang mengacu pada

perkembangan dan kesehatan normal4. TEORI ABDELLAH

Teori keperawatan yang di kembangkan oleh Faye Abdellah et al.(1960) meliputi pemberihan asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik,emosi,intelektual,sosial,dan spiritual baik klien maupun keluarga. Dalam teori Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik,yang sering dikenal sebagai 21 masalah keperawatan abdellah:

Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik Mempertahankan aktifitas,istirahat dan tidur yang optimal Mencegah terjadinya kecelakaan,cederah, atau trauma lain dan mencegah meluasnya

infeksi

Page 6: Ns Welmin Nw

Menpertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencagah dan memberbaiki defermitas Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh Mempertahankan eliminasi Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit Mengenali respons – respons fisiologos tubuh terhadap kondisi penyakit-

patologis,fisiologis dan kompensasi Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi Mempertahankan fungsi sensorik Mengidentifikasi dan menerima ekspresi,prasaan dan reaksi potif dan negative Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan penyakit

organic Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif Menghasikan dan /atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik Memfasillitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan

fisik,emosi dan perkembangan yang berbeda Menerima tujuan oktimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan

emosional Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi

masalah yang muncul akibat dari penyakit munculnya suatu penyakit

5. TEORI ORLANDO

Bagi Ida Orlando (1961),klien adalah individu dengan suatu kebutuhan,dimana bila kebutuhan tersebut di penuhi maka stres akan berkurang,meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal (Chinn dan Jacobs,1995). Teori Jean Orlando mengandung konsep kerangka kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan , mengubah situasi perawat setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawat mengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat kesehatan , lalu bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan.

6. TEORI LEVINA

Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-nilai, dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya bahwa definisi teori tersebut adalah sebagai berikut : KondisiKlien memasuki system pelayanan kesehatan dalam bagian penyakit atau perubahan kesehatan. Responsibilitas tanggung jawabPerawat bertanggung jawab dalam mengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh) sebagai adaptasi klien atau usaha untuk Rasa, Stress, Inflamasi beradaptasi terhadap lingkungan. 4 Sensorio respon antara lain : Fungsi perawat memasukkan intervensi takut untuk meningkatkan adaptasi terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support (dorongan) atau terapeutik

Page 7: Ns Welmin Nw

koping. Intervensi membantu mempertahankan status kesehatan dan mencegah penyakit lebih lanjut. Intervensi terapeutik meningkatkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4 prinsip perlindungan yang mendorong tujuan perawatan untuk seseorang ke status mempertahankan atau memulihkan Perlindungan terhadap energiKeseimbangan intake dan output energi untuk mencegah kesehatan : kelelahan Perlindungan terhadap integritas strukturaMempertahankan atau struktur tubuh (penyembuhan) pemulihan Perlindungan terhadap integritas personal. Mempertahankan atau pemulihan rasa identitas dan harga diri Perlindunga (mengenali kualitas diri) terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien sebagai suatu makhluk sosial khususnya dengan orang lain. Teori Levine berfokus pada satu orang klien, teori ini mempunyai implikasi utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau terapeutik

7. TEORI JOHNSON

Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana stres aktual atau torensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuannya adalah menurunkan stres sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya ( Johnson,1968). Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan perilaku berikut:

1) Perilaku mencari keamanan 2) Perilaku mencari perawatan 3) Menguasahi diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi4) Mengakomodasi diet dengan cara yang di terima secara sosial dan kultural 5) Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara diterima secara sosial dan kultural6) Perilaku seksual dan identitas peran7) Perilaku melindungi diri sendiri

8. TEORI ROGERS

Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang manusia, Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi. Pada intinya Rogers memandang keperawatan sebagai ilmu dan m,endukung adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan menggembangkan pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan fisiologi,begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri:

Page 8: Ns Welmin Nw

Ilmu keperawatan bertujuan untuk mengembangkan penelitian ilmia dan analisis logis dan kemampuan menerapkanya dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil penemuan terbaru keperawatan . . . keperawatan merupakan ilmu tentang humanispik.

9. TEORI OREM

Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada mereka. Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya. Menurut OREM asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang memperlajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan Perawatan Diri Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat : Syarat universal : fisiologi dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, sosial, pencegahan bahaya. Syarat pengembangan : untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup. Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care. Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien. Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi (system pengganti keseluruhan). Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (system pengganti sebagian) Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (system dukungan/pendidikan).

10. TEORI KING

Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King (1971, 1981, 1987) berfokus pad interaksi tiga sistem: sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial. Ketiganya membektuk hubungan personal antara perawat dan klien. Hubungan perawat dan klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku (king, 1971, 1981). Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.

11. TEORI NEUMAN

Page 9: Ns Welmin Nw

Betty Neuman (1972), Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.Perawatan berfokus kepada mencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk mendapatkan atau meningkatkan derajat kesehatan yang paling baik.Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien.Menurut Newman, asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. penyakit yang terdiri dari pencegahanØPeran ini disebut pencegahan primer, sekunder dan tertsier. Primer = meliputi tindakan keperawatan stressor, mencegah terjadinya reaksiØuntuk mengidentifikasi adanya tubuh karena adanya stressor. Sekunder = tindakan keperawatan untuk gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnyaØmengurangi atau menghilangkan karena adanya stressor. Tersier = meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.

12. TEORI ROY

Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang sehat.Sebagai ilmu pengetahuan keperawatan Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge dalam memberikan pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan mempengaruhi derajat kesehatan. Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan. Individu adalah makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.seluruh individu harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut:

Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar Pengembangan konsep diri positif Penampilan peran sosial Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan

13. TEORI WASTON

Jean Waston dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial, (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam

Page 10: Ns Welmin Nw

upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Page 11: Ns Welmin Nw

Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan

Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai pedoman, serta berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan

Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu: Filosofi Florence Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu keperawatan

Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori Nightingale, teori Peplau, teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando, teori levina, teori Johnson, teori Rogers, teori Orem, teori King, teori Neuman, teori Roy, teori Watson.

B. Saran

Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Sebagai perawat ada baiknya kita harus tahu tindakan apa yang harus kita berikan jika

menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang

diakibatkan adanya tekanan terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi. Serta

mengetahui berbagai teori-teori keperawatan yang ada.

Page 12: Ns Welmin Nw

DAFTAR PUSTAKA

Perry and Potter. Fundamental Keperawatan. EGC.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2005. Pengantar Keperawatan Komonitas 1. Cv Sagung Seto. Jakarta.

http://oiyangagung.blogspot.com/2008/04/konsep-dan-model-keperawatan-virgina.html

Soemantri I. (2006). Konsep Dasar Keperawatan. Bandung: Stikes A. Yani Press.

Page 13: Ns Welmin Nw

“TEORI-TEORI KEPERAWATAN MENURUT PARA AHLI KEPERAWATAN”

Di susun

O

L

E

H

KELOMPOK 6 :

Murry Tesalonika Viji Bolang Christhine Kaunang Sintya Ering Putri Sengkey

DOSEN PEMBIMBING :Ns. WELMIN LUMI, S.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDATOMOHON

T.A 2013/2014Tingkat II.a

KATA PENGANTAR

Page 14: Ns Welmin Nw

Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan ini dengan baik. 

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan serta pola pikir kami. Namun berkat keinginan, keyakinan dan usaha yang sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi.

Kami menyadari sedalam-dalamnya bahwa Kami tidaklah sempurna dalam pembuatan makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat terpenuhi sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah ini dan dapat bermanfaat bagi kami serta para pembaca lainnya.

Tidak lupa kami berterima kasih kepada rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Dan tidak lupa pula saya berterima kasih kepada Ns. WELMIN LUMI,S.Kep karena sudah memberi kesempatan untuk menyelesaikan Makalah kami.

Penyusun,

Kelompok 6

Page 15: Ns Welmin Nw

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGB. TUJUAN PENULISAN

BAB II. PEMBAHASAN

A. PENGERTIANB. TUJUANC. KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERTAWATANE. TEORI KEPERAWATAN MENURUT PARA AHLI

BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULANB. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Ns Welmin Nw

A B S E N

NO NAMAJUMLAH PERTEMUAN

1 2 3 41 MURRY TESALONIKA2 VIJI BOLANG3 CHRISTHINE KAUNANG4 SINTYA ERING5 PUTRI SENGKEY

Mengetahui, SekertarisDosen Mata Kuliah

Ns. Welmin Lumi, S.kep Viji Bolang