Heriani Hane, S.kep.,Ns

28
BAGIAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN TUGAS AKHIR PELATIHAN PROGRAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR TEKNIK INSTRUKSIONAL (PEKERTI) ANGKATAN KE-3 NAMA MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III KODE / SKS : / 3 NAMA DOSEN : HERIANI HANE, S.Kep.,Ns NIP :

description

kesehatan

Transcript of Heriani Hane, S.kep.,Ns

BAGIAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINTUGAS AKHIR

PELATIHAN PROGRAM PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN DASAR TEKNIK INSTRUKSIONAL

(PEKERTI)

ANGKATAN KE-3

NAMA MATA KULIAH:KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

KODE / SKS: / 3

NAMA DOSEN:HERIANI HANE, S.Kep.,Ns

NIP:

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANBAGIAN ILMU KEPERAWATAN JIWAFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN

2010

LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

PELATIHAN PROGRAM PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN DASAR TEKNIK INSTRUKSIONAL

(PEKERTI)ANGKATAN KE-3BAGIAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDINTELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI

OLEH TIM PENATAR PEKERTI/AA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR, 18 JUNI 2010

PEMBIMBING,PESERTA,

Dr. RAHMAT MUHAMMAD, M.SiHERIANI HANE, S.Kep.,NsNIP. 19700513 199702 1 002PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANKompetensi Utama :

1. Mampu melakukan praktik keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berfokus pada keselamatan pasien berbasis pada bukti-bukti ilmiah (Nursing practice focused on patient safety and evidence based)2. Mampu menerapkan etik, moral, legal dan perilaku profesional (Ethical judgement, moral reasoning and professional behavior)

3. Mampu menjadi agen perubah, mengembangkan diri dan belajar sepanjang hayat (Change agent life long learning and personal growth)

4. Mampu berkomunikasi efektif dengan memperhatikan unsur lintas budaya (Effective communication considering to transcultural approach)

5. Mampu bekerja sama dalam konteks pelayanan kesehatan (Elderly, emergency disaster) (The social and community contexts of health care)

6. Mampu berfikir kritis, memecahkan masalah dan melakukan penelitian (Critical thinking, problem solving and research)

Kompetensi Pendukung :

Mampu menerapkan manajemen dan teknologi informasi dalam pelayanan keperawatan (IT applied and management approach in nursing practice)Kompetensi Lainnya :Mampu mengembangkan semangat kewirausahaan di bidang kesehatan sesuai dengan situasi dan budaya lokal (Health care enterpreunership according to local situation and local culture)ANALISIS KEBUTUHAN PEMBELAJARAN

Nama Mata Kuliah:Keperawatan Medikal Bedah IIIKompetensi Utama :

1. Mampu melakukan praktik keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berfokus pada keselamatan pasien berbasis pada bukti-bukti ilmiah (Nursing practice focused on patient safety and evidence based)2. Mampu menerapkan etik, moral, legal dan perilaku profesional (Ethical judgement, moral reasoning and professional behavior)

3. Mampu menjadi agen perubah, mengembangkan diri dan belajar sepanjang hayat (Change agent life long learning and personal growth)

4. Mampu berkomunikasi efektif dengan memperhatikan unsur lintas budaya (Effective communication considering to transcultural approach)

5. Mampu bekerja sama dalam konteks pelayanan kesehatan (Elderly, emergency disaster) (The social and community contexts of health care)

6. Mampu berfikir kritis, memecahkan masalah dan melakukan penelitian (Critical thinking, problem solving and research)

Kompetensi Pendukung :

Mampu menerapkan manajemen dan teknologi informasi dalam pelayanan keperawatan (IT applied and management approach in nursing practice)Kompetensi Lainnya :Mampu mengembangkan semangat kewirausahaan di bidang kesehatan sesuai dengan situasi dan budaya lokal (Health care enterpreunership according to local situation and local culture)Sasaran Belajar :

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan medikal bedah III meliputi persarafan, sistem perkemihan dan sistem pencernaan secara holistik

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBRP)Nama Mata Kuliah:Keperawatan Medikal Bedah IIIKompetensi Utama :

1. Mampu melakukan praktik keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berfokus pada keselamatan pasien berbasis pada bukti-bukti ilmiah (Nursing practice focused on patient safety and evidence based)2. Memiliki pengetahuan dan skill yang profesional dalam memberikan asuhan keperawatan medikal bedah III

Kompetensi Pendukung :

Mampu menerapkan manajemen dan teknologi informasi dalam pelayanan keperawatan (IT applied and management approach in nursing practice)Kompetensi Lainnya :Mampu mengembangkan semangat kewirausahaan di bidang kesehatan sesuai dengan situasi dan budaya lokal (Health care enterpreunership according to local situation and local culture)Sasaran Belajar :

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan medikal bedah III meliputi persarafan, sistem perkemihan dan sistem pencernaan secara holistikMinggu KeSasaran PembelajaranMateri PembelajaranStrategi PembelajaranKriteria PenilaianBobot Nilai (%)

123456

1Mendefinisikan asuhan keperawatan sistem persarafan, sistem perkemihan dan sistem pencernaanAsuhan Keperawatan Sistem Persarafan, Sistem Perkemihan dan Sistem PencernaanCeramah

2Menjelaskan asuhan keperawatan sistem persarafanAsuhan Keperawatan Sistem PersarafanCeramah

3Menjelaskan asuhan keperawatan sistem perkemihan Asuhan Keperawatan Sistem PerkemihanCeramah

4 6Menjelaskan mengenai asuhan keperawatan sistem persarafan dan perkemihanAsuhan Keperawatan Sistem Persarafan dan PerkemihanPresentasiDiskusi kelompokPenyusunan laporan, penyajian materi, penguasaan materi, kemampuan bertanya dan kerja sama10

7Mid TestEvaluasi materiMultiple choiceEssayKetepatan penyusunan asuhan keperawatan dan ketepatan menjawab pertanyaan20

8Menjelaskan asuhan keperawatan sistem pencernaanAsuhan Keperawatan Sistem PencernaanCeramah

123456

9 10Menjelaskan mengenai asuhan keperawatan sistem pencernaanAsuhan Keperawatan Sistem PencernaanPresentasiDiskusi kelompokPenyusunan laporan, penyajian materi, penguasaan materi, ketepatan pemecahan kasus kemampuan bertanya dan kerja sama10

11 14Mendemonstrasikan tindakan keperawatan persarafan, sistem perkemihan dan sistem pencernaanTindakan Keperawatan Persarafan, Sistem Perkemihan dan Sistem PencernaanLab skillKetepatan prosedur, penggunaan materi skill lab, penggunaan komunikasi yang terapeutik10

15Ujian akhir semesterEvaluasi MateriMultiple choiceEssayPenguasaan materi, ketepatan menjawab pertanyaan30

MEMILIH STRATEGI PEMBELAJARAN

Sasaran PembelajaranKuliahSeminar/

Diskusi/

PresentasiPraktikum/

Studi LapanganComputer Aided LearningBelajar MandiriLain-Lain

Mendefinisikan asuhan keperawatan sistem persarafan, sistem perkemihan dan sistem pencernaan

Menjelaskan asuhan keperawatan sistem persarafan

Menjelaskan asuhan keperawatan sistem perkemihan

Menjelaskan mengenai asuhan keperawatan sistem persarafan dan perkemihan

Menjelaskan asuhan keperawatan sistem pencernaan

Sasaran PembelajaranKuliahSeminar/

Diskusi/

PresentasiPraktikum/

Studi LapanganComputer Aided LearningBelajar MandiriLain-Lain

Menjelaskan mengenai asuhan keperawatan sistem pencernaan

Mendemonstrasikan tindakan keperawatan persarafan, sistem perkemihan dan sistem pencernaan

BENTUK TUGASMata Kuliah: Keperawatan Medikal Bedah III

Semester:6 SKS:3

Bidang Kajian : Pemasangan kateterSasaran Pembelajaran:Mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada sistem perkemihanProsedur pelaksanaanA. Persiapan alat dan bahan

1. Sarung tangan steril

2. Set kateter dan urine bag

3. Jelly

4. Syringe yang berisi aquades/NaCl steril untuk mengisi balon kateter

5. Kateter urine dengan ukuran yang sesuai

6. Cairan antiseptik

7. Kapas/kassa dan cairan pembersih

8. Sarung tangan bersih

9. Kom bersih

10. Bengkok

11. Alas bokong

12. Pengikat/penggantung urine bag

13. Sampiran

14. Tempat spesimen jika diperlukan

B. Prosedur tindakan1. Lakukan persiapan sesuai indikasi tindakan

2. Atur posisi (wanita: dorsal recumbent, pria: posisi supone dengan kain penutup/selimut klien)

3. Letakkan alas tahan air di bawah bokong klien

4. Tutup area pinggang kecuali area perineal dengan kain penutup/selimut klien

5. Gunakan sarung tangan bersih, lakukan perawatan perineum jika ada indkasi

6. Buat set kateter urine dan alat-alat steril lainnya, tempatkan di alas steril

7. Gunakan sarung tangan steril. Buka bungkusan kateter urine steril. Cek apakah balon berkembang sempurna dengan memasukkan cairan dan tarik semua cairan kembali ke spuit

8. Pegang kateter dan berikan jelly di ujung kateter (dengan meminta bantuan atau dilakukan sendiri) dengan tetap mempertahankan teknik steril

9. Memasukkan kateter ke dalam uretra secara perlahan sampai urine mengalir keluar. Jangan sampai paksakan jika ada hambatan. Untuk pria posisikan penis tegak lurus 90o dengan tubuh saat memasukkan kateter. Masukkan kateter sepanjang 7,5 9 cm untuk wanita dan 22,5 cm untuk laki-laki dewasa

10. Pegang selang kateter 2 cm dari muara meatus uretra agar kateter tidak terdorong keluar lagi

11. Setelah urine mengalir minta asisten untuk menyambungkan selang kateter ke urine bag dan masukkan kateter 5 cm untuk memastikan posisi

12. Sambil tetap mempertahankan posisi kateter, minta bantuan atau lakukan sendiri, masukkan aquades/NaCl steril/udara untuk memfiksasi balon. Tarik kateter perlahan untuk memastikan balon kateter sudah terfiksasi dengan baik di dalam kandung kemih

13. Lepas sarung tangan. Lakukan fiksasi luar kateter urine denan plester di daerah paha

14. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari klien

15. Lakukan tindakan penutup :

a. Rapikan alat dan klien

b. Cuci tangan

c. Dokumentasikan hasil tindakan

d. Terminasi tindakan

KISI-KISI TES DAN NON TES

Institusi:Fakultas Kedokteran UNHASBagian:Ilmu KeperawatanProgram Studi:Ilmu KeperawatanNama Mata Kuliah:Keperawatan Medikal BedahKode Mata Kuliah / SKS: / 3NoSasaran PembelajaranJenjang Kemampuan Yang Dinilai

KognitifAfektifPsikomotor

C1C2C3C4C5C6A1A2A3A4A5P1P2P3P4P5

123456789101112131415161718

1.Mendefinisikan asuhan keperawatan sistem persarafan, sistem perkemihan dan sistem pencernaan

2.Menjelaskan asuhan keperawatan sistem persarafan

3.Menjelaskan asuhan keperawatan sistem perkemihan

4.Menjelaskan mengenai asuhan keperawatan sistem persarafan dan perkemihan

123456789101112131415161718

5.Menjelaskan asuhan keperawatan sistem pencernaan

6.Menjelaskan mengenai asuhan keperawatan sistem pencernaan

7.Mendemonstrasikan tindakan keperawatan persarafan, sistem perkemihan dan sistem pencernaan

Bobot Persentase Penilaian453520

Keterangan :

C1=Ingatan; C2=Pemahaman; C3=Penerepan; C4=Analisis; C5=Evaluasi; C6=Berkerasi

A1=Pengenakan; A2=Pemberian Respons; A3=Penghargaan Nilai; A4=Pengorganisasian;A5=PengamalanP1=Meniru; P2=Manipulasi; P3=Ketepatan Gerakan; P4=Artikulasi; P5=NaturalisasiPEDOMAN PENSKORAN (Marking Scheme)NoAspek/Konsep Yang DinilaiBobotNilai

Soal Uraian :

Jelaskan patofisiologi dari trauma kapitis!(Sasaran pembelalaran nomor 4: Menjelaskan mengenai asuhan keperawatan sistem persarafan dan sistem perkemihan)100

Jumlah (Skor)100

Contoh Instrumen Asesmen Tes dan Non Tes

A. Soal Essay :

Jelaskan patofisiologi dari trauma kapatis!Jawab :

Rudapaksa kepala dapat menyebabkan cedera pada otak karena adanya aselerasi, deselerasi dan rotasi dari kepala dan isinya. Karena perbedaan densitas antara tengkorak dan isinya, bila ada aselerasi, gerakan cepat yang mendadak dari tulang tengkorak diikuti dengan lebih lambat oleh otak. Ini mengakibatkan benturan dan goresan antara otak dengan bagian-bagian dalam tengkorak yang menonjol atau dengan sekat-sekat durameter. Bila terjadi deselerasi (perlambatan gerak), terjadi benturan karena otak masih bergerak cepat pada saat tengkorak sudah bergerak lambat atau berhenti. Tekanan gerakan ini menyebabkan cedera pada otak karena kompresi (penekanan) jaringan, peregangan maupun penggelinciran suatu bagian jaringan di atas jaringan yang lain. Ketiga hal ini biasanya terjadi bersama-sama atau berurutan. Kerusakan jaringan otak dapat terjadi di tempat benturan (coup), maupun di tempat yang berlawanan (countre coup). Diduga countre coup terjadi karena gelombang tekanan dari sisi benturan (sisi coup) dijalarkan di dalam jaringan otak ke arah yang berlawanan; teoritis pada sisi countre coup ini terjadi tekanan yang paling rendah bahkan sering kali negatif hinggal timbul kavitasi dengan robekan jaringan B. Soal Objektif :

1. Pilihan Ganda Biasa :Pilihlah jawaban yang benar dari pernyataan berikut iniPenanganan kasus-kasus cedera kepala di unit gawat darurat/emergensi didasarkan atas patokan pemantauan dan penanganan terhadap 6 B. berikut termasuk dalam 6 B, kecuali A. BowelB. BladderC. BoneD. BarierE. BrainJawab : D2. Pilihan Ganda Kompleks :

Pilihlah :A. Jika 1, 2, dan 3 benarB. Jika 1 dan 3 benar

C. Jika 2 dan 4 benarD. Jika 4 saja benarE. Jika semua betulBerikut yang termasuk lesi intrakranial dalam kasus trauma kapitis adalah 1. Epidural hematoma2. Subdural hematoma3. Kontusio serebri4. Fraktur kranium Jawab : A3. Hubungan Antar HalPetunjuk : Pilihlah jawaban yang paling tepat jika :

A. Jika pernyataan betul, alasan betul dan keduanya menunjukkan hubungan sebab-akibatB. Jika pernyataan betul dan alasan betul tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab-akibatC. Jika pernyataan betul dan alasan salahD. Jika pernyataan salah dan alasan betulE. Jika pernyataan dan alasan keduanya salahPerdarahan pada hematoma epidural di antara tulang tengkorak dan durameter SEBAB

Penekanan isi otak menyebabkan gangguan kesadaran dan perubahan tanda-tanda vitalC. Cheklist (Observasi)Waktu penyelesaian : 15 menit

Penilaian :

No.KegiatanCheck List

123

A.Persiapan alat dan bahan

1. Sarung tangan steril

2. Set kateter dan urine bag

3. Jelly

4. Syringe yang berisi aquades/NaCl steril untuk mengisi balon kateter

5. Kateter urine dengan ukuran yang sesuai

6. Cairan antiseptik

7. Kapas/kassa dan cairan pembersih

8. Sarung tangan bersih

9. Kom bersih

10. Bengkok

11. Alas bokong

12. Pengikat/penggantung urine bag

13. Sampiran

14. Tempat spesimen jika diperlukan

B.Prosedur tindakan

1. Lakukan persiapan sesuai dengan indikasi tindakan

2. Atur posisi klien (wanita: dorsal recumbent, pria: posisi supine dengan kain penutup/ selimut klien)

3. Letakkan alas tahan air di bawah bokong klien

4. Tutup area pinggang kecuali area perineal dengan kain penutup/selimut klien

5. Gunakan sarung tangan bersih, lakukan perawatan perineum jika ada indikasi

6. Buka set kateter urine dan alat-alat steril lainnya, tempatkan di atas steril

7. Gunakan sarung tangan steril. Buka bungkusan kateter urine steril. Cek apakah balon berkembang sempurna dengan memasukkan cairan dan tarik semua cairan kembali dengan spuit

No.KegiatanCheck List

123

8. Pegang kateter dan berikan jelly di ujung kateter (dengan meminta bantuan atau dilakukan sendiri) dengan tetap mempertahankan teknik steril

9. Memasukkan kateter ke dalam uretra secara perlahan sampai urine mengalir keluar. Jangan sampai paksakan jika ada hambatan. Untuk pria posisikan penis tegak lurus 90o dengan tubuh saat memasukkan kateter. Masukkan kateter sepanjang 7,5 9 cm untuk wanita dewasa dan 22,5 cm untuk laki-laki dewasa

10. Pegang selang kateter 2 cm dari muara meatus uretra agar kateter tidak terdorong keluar lagi

11. Setelah urine mengalir minta asisten untuk menyambungkan selang kateter ke urine bag dan masukkan kateter 5 cm untuk memastikan posisi

12. Sambil tetap mempertahankan posisi kateter, minta bantuan atau lakukan sendiri, masukkan aquades/NaCl steril/udara untuk memfiksasi balon. Tarik kateter perlahan untuk memastikan balon kateter sudah terfiksasi dengan baik di dalam kandung kemih

13. Lepas sarung tangan. Lakukan fiksasi luar kateter urine dengan plester di daerah paha

14. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari klien

15. Lakukan tindakan penutup

a. Rapikan alat dan klien

b. Cuci tangan

c. Dokumentasikan hasil tindakan

d. Terminasi tindakan

Keterangan check list0 = tidak dilakukan

1 = dilakukan tapi tidak sempurna

2 = dilakukan secara sempurna

Penilaian :

Baik = 39 58

Cukup = 20 38

Kurang = 19Menerapkan survei epidemiologi dalam mengidentifikasi masalah status kesehatan di masyarakat

Menganalisis hasil survei epidemiologi dengan baik 7

Melaksanakan survei epidemiologi dengan baik 6

Menjelaskan dan menerapkan teknik wawancara dengan baik 5

Menjelaskan jenis-jenis

survei

2

Menjelaskan dan menerapkan rancangan sampel dengan cepat

3

Menjelaskan konsep dasar survei dengan tepat 1

Garis Entry Behavior