Pengkajian Depresi Di PSTW

20
DEPRESI A. Defenisi Depresi Depresi secara umum adalah keadaan emosional yang dicirikan dengan kesedihan, berkecil hati, perasaan bersalah, penurunan harga diri, ketidakberdayaan, keputusasaan (Ann Isacs, 2004). Depresi adalah suatu gangguan keadaan tonus perasaan yang secara umum ditandai oleh rasa sedih, apatis, pesimis, dan kesepian yang mengganggu aktifitas sosial dalam sehari-hari (Ingram I. M, dkk, 1993). Depresi pada lansia adalah perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian sosial serta perubahan-perubahan akibat proses menua (Philip I, Rice, 1992). B. Jenis-jenis Depresi 1. Depresi Reaktif Pada depresi reaktif, gejalanya diperkirakan akibat stress luar seperti kehilangan seseroang atau kehilangan pekerjaan. 2. Depresi Endogenus Seorang psikiater mendiagnosa bahwa seorang pasien menderita depresi endogenus jika mereka menunjukkan tanda-tanda sedih, menarik diri. 3. Depresi Neurotik Depresi neurotik biasanya terjadi setelah mengalami peristiwa yang menyedihkan tetapi yang jauh lebih berat dari pada

Transcript of Pengkajian Depresi Di PSTW

Page 1: Pengkajian Depresi Di PSTW

DEPRESI

A. Defenisi Depresi

Depresi secara umum adalah keadaan emosional yang dicirikan dengan kesedihan,

berkecil hati, perasaan bersalah, penurunan harga diri, ketidakberdayaan, keputusasaan (Ann

Isacs, 2004).

Depresi adalah suatu gangguan keadaan tonus perasaan yang secara umum ditandai oleh

rasa sedih, apatis, pesimis, dan kesepian yang mengganggu aktifitas sosial dalam sehari-hari

(Ingram I. M, dkk, 1993).

Depresi pada lansia adalah perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan

berkurangnya kemandirian sosial serta perubahan-perubahan akibat proses menua (Philip I, Rice,

1992).

B. Jenis-jenis Depresi

1. Depresi Reaktif

Pada depresi reaktif, gejalanya diperkirakan akibat stress luar seperti kehilangan seseroang

atau kehilangan pekerjaan.

2. Depresi Endogenus

Seorang psikiater mendiagnosa bahwa seorang pasien menderita depresi endogenus jika

mereka menunjukkan tanda-tanda sedih, menarik diri.

3. Depresi Neurotik

Depresi neurotik biasanya terjadi setelah mengalami peristiwa yang menyedihkan tetapi yang

jauh lebih berat dari pada biasanya. Orang yang menderita depresi neurotik bisa merasa

gelisah, cemas, serta kehilangan orang yang dicintai.

4. Depresi Psikotik (Manik)

Depresi manik biasanya merupakan penyakit yang kambuh kembali disertai dengan

gangguan hati yang berat. Orang yang mengalami gangguan ini menunjukkan gabungan

depresi dan rasa cemas tetapi kadang-kadang hal ini dapat diganti dengan perasaan gembira,

gairah.

Page 2: Pengkajian Depresi Di PSTW

C. Penyebab Depresi

1. Faktor organobiologis, karena ketidakseimbangan di otak terutama serotonim.

2. Faktor psikoedukasi, karena tertekan beban psikis dampak pelajaran perilaku terhadap

suatu situasi sosial.

3. Faktor sosial lingkungan, karena kehilangan pasangan hidup, pasca bencana,

kehilangan pekerjaan, dampak kehidupan situasi sehari-hari.

D. Tanda dan Gejala Depresi

1. Tanda-tanda depresi

a. Mudah lelah

b. Kesulitan untuk konsentrasi

c. Susah tidur

d. Merasa bersalah, tidak berharga

e. Kehilangan nafsu makan

f. Menurunnya berat badan.

2. Gejala depresi

a. Gejala fisik : susah tidur, pemikiran tidak terfokus, mudah merasa letih.

b. Gejala Psikis : Hilangnya rasa percaya diri, mudah tersinggung, merasa tidak

berguna, perasaan bersalah, perasaan terbebani.

c. Gejala Somatik : Sakit kepala, sulit tidur dan keluhan berbagai sistem misalnya

sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sebagainya.

d. Gejala sosial : Problem sosial yang terjadi biasanya masalah interaksi dan rekan

kerja.

E. Akibat Depresi

1. Tidak mau berinteraksi dengan lingkungan.

2. Merasa rendah diri

3. Mudah putus asa

4. Perilaku kekerasan (bunuh diri).

Page 3: Pengkajian Depresi Di PSTW

F. Penanggulangan Depresi

1. Lebih banyak melakukan kegiatan yang berguna

2. Melakukan kegiatan yang menyenangkan

3. Lebih banyak bertindak atas penalaran otak

4. Meningkatkan pengulasan keterampilan sosial.

5. Meningkatkan keterampilan spiritual.

G. Pengobatan Depresi

1. Olahraga : melakukan senam yang teratur

2. Penanganan stress : pergi ke tempat hiburan

3. Konseling : konsul dengan tenaga kesehatan

4. Relaksasi

5. Tidur secara teratur : mengatur jadwal teratur

6. Meditasi

Page 4: Pengkajian Depresi Di PSTW

PENGKAJIAN INDIVIDU

NAMA PANTI : Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu

ALAMAT PANTI : Batusangkar

TANGGAL MASUK : Klien masuk kira-kira 16 tahun yang lalu

NO. REGISTER : tidak diketahui

I. IDENTITAS

a. Nama : Ny. M

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Umur : 88 tahun

d. Agama : Islam

e. Status perkawinan : Kawin

f. Alamat Panti : Wisma Pepaya

II. ALASAN KUNJUNGAN KE PANTI

Klien mengatakan tidak memiliki keluarga selain suaminya yang sekarang juga berada di

panti, anaknya telah lama meninggal. Klien dating ke panti bersama suaminya atas

keinginan mereka berdua.

III. RIWAYAT KESEHATAN

1, Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini

Klien mengatakan bahwa kepalannya sering terasa pusing.

Klien mengatakan bahwa matanya tidak bias melihat dengan jelas.

Klien mengatakan ia takut jatuh jika berjalan keluar wisma.

Klien mengatakan tidak mau makan karena lidahnya terasa tidak nyaman.

Klien mengatakan matanya terasa silau.

2. Masalah kesehatan keluarga atau keturunan

Tidak ada keluarga yang memiliki atau menderita pennyakit keturunan.

IV. KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. BIOLOGIS

a. Pola makan

Page 5: Pengkajian Depresi Di PSTW

Klien makan 3x sehari dengan porsi sedang akan tetapi yang dihabiskan oleh klien ± 5

sendok makan.

b. Pola minum

Klien sehari-hari meminum kopi, klien hanya minum air putih ketika makan saja.

Dalam sehari klien biasanya minum 1 mug besar atau ± 750 ml.

c. Pola tidur

Klien mengatakan ia susah tidur, biasanya ia tidur ketika tengah malam. Kadang-kadang

klien tidak tidur semalaman.

d. Pola eliminasi

BAK : 6x sehari, klien tidak mengalami inkontinesia urin

BAB :1x sehari dengan konsistensi lembek.

e. Aktivitas sehari-hari

Sehari-hari klien menghabiskan waktunya dikamar

Klien hanya tidur-tiduran dikamar

Suami klien mengatakan klien bangun jam 5 pagi untuk melaksanakan sholat subuh

dikamar, setelah itu klien tidur –tiduran dikamar kira-kira sampai jam 7 pagi.

Bangun tidur kadang-kadang mandi, kadang-kadang tidak. Pada jam 9 pagi klien

sarapan pagi.

Sehari-hari klien hanya duduk-duduk sambil berdzikir atau tidur-tiduran dikamar.

f. Rekreasi

Klien biasanya mendenngar radio dikamarnya.

2. PSIKOLOGIS

a. Keadaan emosi

Klien sering mengatakan bahwa ia adalah orang yang tidak punya apa-apa.

Kllien sering mengatakan ia bau dan menyuruh mahasiswa untuk menjauhinya

Klien mengatakan ia tidak bias lagi bebrbuat apa-apa karena sudah tidak bias

melihat lagi.

3. SOSIAL

a. Dukungan keluarga

Page 6: Pengkajian Depresi Di PSTW

Keluarga klien tidak pernah mengunjunginya dalam beberapa tahun terakhir ini.

b. Hubungan antar keluraga

Klien mengatakan ia sudah tidak punya anak lagi karena anaknya telah lama

meninggal.

Klien mengatakan saudaranya telah merebut harta warisannya.

c. Hubungan dengan orang lain

Klien jarang berinteraksi dengan penghuni wisma lainya. Klien lebih sering menyendiri

dikamrnya. Klien mengatakan karena matanya sudah tidak bias melihat lagi maka klien

tidak bisa ke luar wisma untuk berkumpul dengan wisma lainya.

4. SPRITUAL/KULTURAL

a. Pelaksanaan ibadah

Klien selalu melaksanakan sholat 5 waktu dikamar. Klien sudah tidak bisa berjalan ke

musholla.

b. Keyakinan tentang kesehatan

Klien mengatakan bahwa penyakitnya karena takdir dari Allah SWT.

5. PEMERIKSAAN FISIK

a. Tanda-tanda vital

Keadaan umum

Kesadaran : composmentis

Suhu : 37 C

Nadi : 82x/menit

Tekanan darah : 130/80 mmHg

Pernapasan : 18x/menit

Tinggi badan : 156 cm

Berat badan : 42 kg

b. Kebersihan perorangan

1. Kepala

Rambut : sudah memutih, tidak rontok, panjang sebahu

Page 7: Pengkajian Depresi Di PSTW

Mata : mata klien berair, kornea terlihat keruh,

konjungtiva anemis.

Hidung :Bersih

Mulut : bibir kering.

Telinga : TAK

2. Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid

3. Dada/thoraks : Tidak dapat dikaji

4. Abdomen : Tidak dapat dikaji

5. Musculoskeletal : tonus otot lemah

6. Lain-lain : tidak ada

7. Keadaan lingkungan : kamar mandi tidak licin, kamar gelap (kurang

pencayahaaan) karena jendela kamar tidak terbuka.

V. INFORMASI PENUNJANG

Diagnosa medis : katarak

Laboratorium : tidajk ada data

Terapi medis : analgetik bodrex) dan antacid (promag)

Page 8: Pengkajian Depresi Di PSTW

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

Diagnosa Keperawatan Tujuan

Umum

Tujuan Khusus Tindakan Rasional

Harga diri rendah b.d

penyakit yang

dialaminya (katarak)

DO :

- Klien tampak

menarik diri dari

pergaulan

- Klien sehari-harinya

berada di kamar

- Klien kurang terbuka

dalam menyampaikan

sesuatu

- Emosi klien labil dan

sering berubah-ubah

DS:

- Klien mengatakan

“ambo ko sia bana

lah, ambo urang

miskin, ndak samo jo

kawan yang lain do,

ndak ado yang bisa

dibanggaan doh”

- Klien mengatakan

keluarganya

jarang/tidak pernah

datang mengunjungi

Meningkatk

an harga diri

klien

Setelah dilakukan

intervensi

keperawatan

diharapkan:

- Klien mampu

berinteraksi

aktif dengan

orang lain

- Klien mulai

membuka diri

untuk bercerita

dengan orang

lain

- Klien dapat

memaksimalka

n fungsi

dirinya dalam

masyarakat

- Dengarkan

dengan

aktif

masalah

dan

ketakutan

klien

- Dorong

pengungka

pan

perasaan,

menerima

- Menyampaika

n perhatian

dan dapat

dengan lebih

efektif

mengidentifik

asi kebutuhan

dan masalah,

dan juga

strategi

koping klien,

dan seberapa

efektif.

Memberi

kesempatan

untuk meniru

dan memulai

proses

memecahkan

masalah

- Membantu

klien untuk

mulai

menerima

perubahan

Page 9: Pengkajian Depresi Di PSTW

- Klien mengatakan

sejak penglihatannya

terganggu, lebih suka

di kamar saja

apa yang

dikatakann

ya

- Amati

komunikasi

nonverbal,

misalnya

postur

tubuh dan

gerakannya

,

kontakmata

, sikap,

sentuhan

dan

mengurangi

ansietas

mengenai

perubahan

fungsi atau

gaya hidup

- Bahasa

nonverbal

adalah bagian

yang besar

dari

komunikasi

dan oleh

karena itu

sangat

penting.

Bagaimana

orang

menggunakan

sentuhan

untuk

menyediakan

informasi

mengenai

bagaimana

hal itu

diterima dan

senyaman

apakah

Page 10: Pengkajian Depresi Di PSTW

- Sadari

terhadap

komentar

dan

sindiran

orang lain,

yang dapat

menunjukk

an bahwa

klien

memiliki

perhatian

terhadap

hal ini

individu pada

waktu

disentuh

- Sikap dan

ucapan orang

sekitar

berpengaruh

dalam

pembentukan

harga diri

klien

Kurang perawatan diri

(mandi,berpakain,berhi

as) b.d depresi

DO :

- Klien tampak kusam

- Klien bau badan

- Baju yang dipakai

klien sepertinya

sudah sangat lusuh,

kusut dan kumal

- Gigi klien tampak

Perawatan

diri terjaga

Klien akan :

1. Memperlihat

kan perubahan

gaya hidup

untuk

memenuhi

perawatan diri

2. Melakukan

aktivitas

perawatan diri

sesuai tingkat

- Kaji

kemampua

n dan

tingkat

kekurangan

untuk

memenuhi

kebutuhan

sehari-hari.

- Hindari

melakukan

sesuatu

- Membantu

merancanakan

pemanuhan

kebutuhan

individual

- Penting untuk

meningkatkan

harga diri

Page 11: Pengkajian Depresi Di PSTW

kuning dan kotor

- Kuku klien tampak

panjang dan hitam

- Nafas klien bau

- kerudung yang

dikenakan klien

terlihat banyak

nodanya.

DS:

- klien mengatakan

sudah 3 hari tidak

mandi

- suami klien (“Abah”)

mengatakan bahwa

klien sudah tidak

mampu lagi ke kamar

mandi sendiri, harus

ditemani

- klien mengatakan ia

sudah tidak mampu

lagi merapikan

dirinya seperti dulu

saat ia masih bisa

melihat (sebelum

kataraknya

bertambah parah)

kemampuan

3. Mengidentifika

si support

system yang

dapat

memberikan

bantuan sesuai

kebutuhan

yang dapat

dilakukan

oleh klien

sendiri.

- Sadari

prilaku

impulsif

karena ada

gangguan

dalam

pengambila

n

keputusan.

- Pertahanka

n

dukungan,

sikap yang

tegas. Beri

pasien

waktu yang

cukup

untuk

mengerjaka

n tugasnya.

klien dan

mengurangi

tingkat

ketergantunga

n

- Dapat

menunjukkan

kebutuhan

intervensi dan

pengawasan

tambahan

untuk

meningkatkan

keamanan

klien

- Klien

memerlukan

empati tetapi

perlu untuk

mengetahui

pemberi

asuhan yang

akan

membantu

klien secara

konsisiten

Page 12: Pengkajian Depresi Di PSTW

- Berikan

umpan

balik yang

positif

untuk

setiap

usaha yang

dilakukan

atau

keberhasila

nnya

- Buat

rencana

terhadap

gangguan

penglihatan

yang ada

seperti :

- Letakkan

makanan

dan alat-

alat makan

lainnya

pada sisi

tubuh yang

tidak sakit

- Posisikan

perabot

- Meningkatkan

perasaan

makna diri.

- Meningkatkan

kemandirian

dan

mendorong

pasien untuk

berusaha

secara kontinu

- Klien akan

dapat melihat

untuk

memakan

makanannya.

.

- Memberi

keamanan

ketika klien

Page 13: Pengkajian Depresi Di PSTW

menjauhi

dinding

- Gunakan

alat bantu

pribadi,

yang

mendukung

klien untuk

memenuhi

kebutuhan

nya sendiri.

bergerak di

ruangan untuk

menurunkan

resiko

jatuh/terbentur

perabotan

tersebut.

- Klien dapat

menangani

diri sendiri,

meningkatkan

kemampuan

dan harga diri

Page 14: Pengkajian Depresi Di PSTW

WOC DEPRESI

KATARAK

MK :

Harga Diri Rendah

Isolasi Sosial

DEPRESI

Defisit perawatan

KATARAK KATARAK