pengkajian abortus
-
Upload
kinta-dkurchachi -
Category
Documents
-
view
71 -
download
0
Transcript of pengkajian abortus
A. Pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya
sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien.
Data subjektif:
Biodata: mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi; nama, umur, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan
alamat
Keluhan utama: pada pasien dengan abortus, kemungkinan pasien akan datang dengan keluhan
utama perdarahan pervagina disertai dengan keluarnya bekuan darah atau jaringan, rasa nyeri
atau kram pada perut. Pasien juga mungkin mengeluhkan terasa ada tekanan pada punggung,
mengatakan bahwa hasil test kencing positif hamil, merasa lelah dan lemas serta mengeluh sedih
karena kehilangan kehamilannya.
Riwayat kesehatan, yang terdiri atas:
1) Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat
pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari
usia kehamilan.
2) Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat pembedahan: Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.
Riwayat penyakit yang pernah dialami: Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien
misalnya DM, jantung, hipertensi , masalah ginekologi/urinary, penyakit endokrin, dan penyakit-
penyakit lainnya.
Riwayat kesehatan keluarga: Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut
dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam
keluarga.
Riwayat kesehatan reproduksi: Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya,
sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta
keluahan yang menyertainya
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas: Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam
kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
Riwayat seksual: Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta
keluahn yang menyertainya.
Riwayat pemakaian obat: Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan
jenis obat lainnya.
Pola aktivitas sehari-hari: Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan
BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
Data psikososial.
- Kaji orang terdekat dengan klien, bagaimana pola komunikasi dalam keluarga, hal yang menjadi
beban pikiran klien dan mekanisme koping yang digunakan.
- Status sosio-ekonomi : Kaji masalah finansial klien
Data spiritual: Kaji tentang keyakinan klien terhadap Tuhan YME, dan kegiatan keagamaan yang
biasa dilakukan
Data Objektif:
Sirkulasi: pada pasien abortus terdapat perdarahan pervaginam yang banyak sehingga dapat
menimbulkan syok, pasien tampak pucat, akral dingin, tekanan darah mungkin menurun, nadi
teraba cepat dan kecil, pasien tampak meringis atau kesakitan karena nyeri.
Breathing : Kaji pola nafas apakah bernafas spontan/tidak, nafas cepat/lambat. Kaji apakah ada
sesak nafas/tidak, gerakan dinding dada simetris/asimetris, pola nafas teratur/tidak, auskultasi
bunyi nafas normal/tidak, kaji frekuensi nafas serta penggunaan otot bantu pernafasan.
Circulation : pada pasien abortus terdapat perdarahan pervaginam yang banyak sehingga dapat
menimbulkan syok, pasien tampak pucat, akral dingin, tekanan darah mungkin menurun, nadi
teraba cepat dan kecil, pasien tampak meringis atau kesakitan karena nyeri
Integritas Ego: Dapat menunjukkan labilitas emosional dari kegembiraan sampai ketakutan,
marah atau menarik diri klien/ pasangan dapat memiliki pertanyaan atau salah terima peran
dalam pengalaman kelahiran. Mungkin mengekpresikan ketidak mampuan untuk menghadapi
suasana baru. Pada pasien abortus kemungkinan terjadi kesadaran menurun, syncope, pasien
tampak lemah.
Eliminasi: Kateter urinarius mungkin terpasang : urin jernih pusat, bising usus tidak ada.
Makanan/ cairan: Abdomen lunak dengan tidak ada distensi pada awal.
Neurosensorik: Kerusakan gerakan pada sensori dibawah tindak anestesi spinal epidural.
Nyeri/ kenyamanan: Mungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber: misal nyeri
penyerta, distensi kandung kemih/ abdomen, efek-efek anestesi: mulut mungkin kering.
Keamanan: Jalur parenteral bila digunakan resiko terkena infeksi karena pemasangan infus dan
nyeri tekan.
SeksualitasL: Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus.
Pemeriksaan fisik, meliputi:
Inspeksi adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan tetapi
juga meliputi indera pendengaran dan penghidung.
Hal yang diinspeksi antara lain:
Mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola
pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan dan postur,
penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan seterusnya
Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari.
a) Sentuhan: merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur kulit
atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.
b) Tekanan: menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi janin atau
mencubit kulit untuk mengamati turgor.
c) Pemeriksaan dalam: menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang abnormal
Perkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh tertentu
untuk memastikan informasi tentang organ atau jaringan yang ada dibawahnya.
a) Menggunakan jari: ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan ada tidaknya
cairan , massa atau konsolidasi.
b) Menggunakan palu perkusi: ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleks/gerakan pada kaki
bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak
Auskultasi adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bentuan stetoskop dengan
menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yang terdengar. Mendengar : mendengarkan di
ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus
atau denyut jantung janin. (Johnson & Taylor, 2005:39)
Sekunder Assessment
Eksposure: pasien tampak pucat
Five intervention: Tekanan darah menurun, nadi cepat dan kecil, suhu meningkat
Give Comfort: nyeri perut yang hebat, kram atau rasa tertekan pada pelvic
Head to toe: meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan ginekologi, menanyakan riwayat
kehamilan, umur kehamilan, riwayat penggunaan kontrasepsi, riwayat pemeriksaan kehamilan
(ANC), riwayat penyakit kronis atau akut, riwayat pengobatan serta riwayat alergi.
Pemeriksaan laboratorium/ Diagnostik :
Jumlah darah lengkap, hemoglobin/ hematokrit (Hb/Ht). Mengkaji perubahan dari kadar efek
kehilangan darah pada pembedahan urinalisis, kultur urine, darah vaginalm, dan lokhea :
Pemeriksaan tambahan didasarkan pada kebutuhan individual.(Doengoes, MZ, & Mary P.M.,
2001).
Pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, pap smear.
Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah klien setuju, apakah
klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.