Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

38

description

Prime Minister Office Republica Democratica de Timor-Leste di NAM Center Hotel-Jakarta, 25 November 2014

Transcript of Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Page 1: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP
Page 2: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

33

Page 4: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Materi• Manajemen Kinerja Prime Minister Office• Sinergi RPJMN – Renstra PMO• Outline Renstra PMO• Delapan Langkah Penyusunan Renstra

PMO• Matrik Kinerja dan Pendanaan• Matriks Kerangka Regulasi• Analisa SWOT dan BSC• Penyusunan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 4

Page 5: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Manajemen Kinerja Prime Minister Office

Balanced Score Cards

Logic Model

AnalisisBeban Kerja

Environmental Scanning SWOT

Tugas dan Fungsi

Struktur Organisasi

Strategy Map Sasaran Strategis

Program Kegiatan

Strategi ??

Tujuan

Organisasi

Tatalaksana

Peraturan Per-UU-an

SDM Aparatur

Pengawasan

Akuntabilitas

Pelayanan Publik

Mindset & Cultural Set

Aparatur

Role

Indikator Kinerja Utama

Program/ Kegiatan

Outcome/ Output Indikator Baseline

2014Target Kinerja

2015-2019

Mental Model Nilai Norma

Tujuan

Indikator Kinerja Utama

Page 6: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

IMPACT

Sinergi RPJMN – Renstra PMO

dadang-solihin.blogspot.com 6

ABK

AT

KPJM

OUTPUT INPUTOUTCOMEINPUT OUTPUT OUTCOME

RenstraPMO

RPJMN

Page 7: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Outline Renstra PMO

7

Bab I Pendahuluan1.1. Kondisi Umum1.2. Potensi dan Permasalahan

Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis PMO2.1. Visi2.2. Misi 2.3. Tujuan2.4. Sasaran Strategis

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional3.2. Arah Kebijakan dan Strategi PMO3.3. Kerangka Regulasi3.4. Kerangka Kelembagaan

Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan4.1. Target Kinerja4.2. Kerangka Pendanaan

Bab V PenutupLampiran1. Matriks Kinerja dan Pendanaan PMO2. Matriks Kerangka Regulasi

dadang-solihin.blogspot.com

Page 8: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

4. Penyusunan Tujuan dan Sasaran Strategis

Delapan LangkahPenyusunan Renstra PMO

3. Penyusunan Visi dan Misi

2. Identifikasi Kondisi Umum dan Analisis Potensi dan Permasalahan

1. Persiapan Penyusunan

8. Penyusunan Kerangka Kelembagaan

7. Penyusunan Target dan Pendanaan

6. Penyusunan Program, Kegiatan, Sasaran, dan Indikator

5. Penyusunan Arah Kebijakan, Strategi dan Kerangka Regulasi

1. Evaluasi Pencapaian Program dan Kegiatan

2. Aspirasi Masyarakat3. SWOT Analysis

Balance Scorecard

Logic Model

Identifikasi 1. Isu-isu Strategis 2. Asas Legal3. Struktur Organisasi 4. Data dan Informasi

8dadang-solihin.blogspot.com

Page 9: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Persiapan Penyusunan Renstra PMO

dadang-solihin.blogspot.com 9

1.

1. Identifikasi isu-isu strategis atau pilihan-pilihan strategis yang akan dihadapi selama periode 2015-2019. √

2. Identifikasi asas legal bagi PMO dalam pelaksanaan tugas dan justifikasi fungsi dan kewenangannya. - sebagai gambaran awal latar belakang perlunya keberadaan

PMO terhadap kondisi umum yang dihadapi.√

3. Identifikasi struktur organisasi beserta tugas pokok dan fungsinya sebagai dasar untuk melihat dan menentukan lingkup kewenangan PMO.

4. Identifikasi data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan pengambilan keputusan selama proses penyusunan Renstra PMO.

Page 10: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Identifikasi Kondisi Umum PMO

dadang-solihin.blogspot.com 10

2.

1. Hasil Evaluasi terhadap Pencapaian Program dan Kegiatan yang didasarkan pada sasaran dan/atau standar kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra PMO 2009-2014.

2. Hasil Aspirasi Masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan barang publik, layanan publik, dan regulasi dalam lingkup kewenangan PMO. - Proses penjaringan aspirasi masyarakat yang dilakukan PMO

harus melalui wadah dan mekanisme yang akuntabel.

Page 11: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Analisis Potensi dan Permasalahan PMO

dadang-solihin.blogspot.com 11

2.

1. Analisa SWOT √

2. Hasil evaluasi pencapaian program dan kegiatan PMO, √

3. Penjaringan aspirasi masyarakat, √

4. Identifikasi potensi, permasalahan dan penyebabnya, √

5. Identifikasi tantangan yang akan dihadapi √

Page 12: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 12

Page 13: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Prime Minister OfficeVisi:

“Menjadi Lembaga yang Profesional danModern yang selalu Siap dalam Mendukung

Kinerja Perdana Menteri”

dadang-solihin.blogspot.com 13

Page 14: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 14

No Variabel NU BF NUxBF1 Memiliki SDM yang berkualitas tinggi 5 35 1752 Memiliki asas legal yang kuat 4 25 1003 Memiliki anggaran yang cukup 3 25 754 Didukung oleh Sarpras yang memadai 1 5 55 Memiliki Job Des yang jelas 2 10 20

Jumlah 100 375

Page 15: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 15

No Variabel NU BF NUxBF1 Sarana Wi-fi kurang kuat dan kurang

menjangkau area yg lebih luas2 15 30

2 Komunikasi antara pegawai kurangterjalin dgn baik

3 20 60

3 Kenaikan promosi jenjang karierbelum jelas

1 15 15

4 Perencanaan program belum pas 4 25 1005 Peningkatan kualitas SDM kurang

disesuaikan dengan perkembangandunia internasional

5 25 125

Jumlah 100 330

Page 16: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 16

No Variabel NU BF NUxBF1 Tersedianya bea siswa baik DN maupun

LN, baik degree maupun non-degree5 25 125

2 Tersedianya tempat2 yang baik untukretreat dalam rangka meningkatkankomunikasi antar pegawai

2 15 30

3 Banyaknya perusahaan2 dan konsultantelekomunikasi tingkat dunia

1 15 15

4 Adanya perencanaan dan anggaransecara nasional jelas untuk mendukungoperasional kantor PM

4 20 80

5 Banyaknya lembaga2 dan konsultaninternasional yang membantupembangunan Timor Leste

3 25 75

Jumlah 100 325

Page 17: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 17

No Variabel NU BF NUxBF1 Kurangnya transfer of know-how dari

para konsultan lembagainternasional

5 30 150

2 Terbatasnya jumlah perusahaanoperator IT di Timor Leste

2 10 20

3 Kurang tepatnya pemberian danpenempatan lulusan bea siswaDN/LN

4 25 100

4 Kurangnya pemahaman terhadapperaturan yang berlaku

3 25 75

5 Masih ada LSM yang belum sejalandengan program pemerintah

1 5 5

Jumlah 100 350

Page 18: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 18

1. Strategi SO S + O = 375 + 325 = 700

2. Strategi WO W + O = 330 + 325 = 655

3. Strategi ST S + T = 375 + 350 = 725

4. Strategi WT W + T = 330 + 350 = 680

Page 19: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 19

1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk memanfaatkan Peluang

2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang

3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk menghindari atau mengatasi Ancaman

4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan hindari Ancaman

Page 20: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

1. Memiliki SDM yang berkualitas tinggi

2. Memiliki asas legal yang kuat3. Memiliki anggaran yang

cukup4. Didukung oleh Sarpras yang

memadai5. Memiliki Job Des yang jelas

dadang-solihin.blogspot.com 20

6. Kurangnya transfer of know-how dari para konsultan lembaga internasional

7. Terbatasnya jumlah perusahaan operator IT di Timor Leste

8. Kurang tepatnya pemberian dan penempatan lulusan bea siswa DN/LN

9. Kurangnya pemahaman terhadap peraturan yang berlaku

10. Masih ada LSM yang belum sejalan dengan program pemerintah

Page 21: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Strategy Map PM Office

Financial Perspectives

Learning & Growth

Internal Business Process

Customers Prespectives

Stakeholders Prespectives

Anggaran yangCukup

Membuat Job Des yang jelas

Peningkatanpemahaman

terhadapperaturan yang

berlaku

Meningkatkankualitas SDM

Mengaturpemberian danpenempatan

lulusan bea siswaDN/LN

Meningkatkantransfer of know-

how dari parakonsultan lembaga

internasional

Koordinasidengan LSM

mengenaiprogram2

pemerintah

“Menjadi Lembaga yang Profesional dan Modern yang selalu Siap dalam Mendukung Kinerja Perdana

Menteri”

MengkoordinasiKebijakan Politik PM

21

MelaksanakanDukungan Administrasi

Page 22: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Review Visi PMO

dadang-solihin.blogspot.com 22

3.

1. Memberikan gambaran umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh PMO pada akhir periode perencanaan. √

2. Memberikan gambaran konsistensi kinerja PMO selama 5 tahun mendatang serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi organisasi PMO. √

3. Memberikan arah pandangan ke depan terkait dengan kinerja dan perananorganisasi PMO; √

4. Memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh organisasi PMO; √

5. Ditetapkan secara rasional, realistis dan mudah dipahami; √

6. Dirumuskan secara singkat, padat dan mudah diingat; √

7. Dapat dilaksanakan secara konsisten dalam pencapaian; √

8. Selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga suatu Visi hendaknya mempunyai sifat fleksibel. √

Page 23: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Review Misi PMO

dadang-solihin.blogspot.com 23

3.

1. Upaya pencapaian visi organisasi PMO dan berlaku pada periode tertentu; √

2. Menggambarkan penjabaran RPJMN serta tugas-tugas yang dibebankan oleh undang-undang terkait; √

3. Menggambarkan tindakan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi organisasi PMO atau bersifat unik terhadap organisasi PMO lainnya;

4. Menjembatani penjabaran Visi PMO ke dalam TujuanPMO. √

Page 24: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Review Tujuan PMO

dadang-solihin.blogspot.com 24

4.

1. Sejalan dengan Visi dan Misi organisasi PMO dan berlaku pada periode jangka menengah; √

2. Menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai pada periode jangka menengah; √

3. Dapat dicapai dengan kemampuan yang dimiliki oleh PMO; √

4. Mengarahkan perumusan:• Sasaran Strategis, • Arah Kebijakan,• Strategi, • Program,• Kegiatan dalam rangka merealisasikan misi PMO

Page 25: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Review Indikator Sasaran Strategis PMO

dadang-solihin.blogspot.com 25

4.

1. Dapat mengindikasikan keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis PMO √2. Setiap sasaran strategis dapat memiliki lebih dari satu indikator kinerja sasaran

strategis. √

3. Dapat dirumuskan sama dengan indikator kinerja sasaran pembangunan yang ada dalam RPJMN sesuai dengan bidang tugas fungsi PMO √

4. Sesuai dengan visi, misi, dan tugas fungsi PMO. √5. Memenuhi kriteria SMART: √

• Specific: indikator kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan; √

• Measurable: indikator kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur dengan skala penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga;

• Achievable: indikator kinerja merupakan sesuatu yang dapat dicapai; √• Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) secara logis dan langsung antara

target outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan; dan √

• Time Bond: waktu/periode pencapaian indikator kinerja ditetapkan. √

Page 26: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Renstra PMO

26

Bab I Pendahuluan

1.1. Kondisi Umum Menggambarkan mengenai:• Pencapaian-pencapaian yang telah dilaksanakan

dalam Renstra PMO periode sebelumnya,• Aspirasi-aspirasi masyarakat terkait dengan

pemenuhan kebutuhan barang publik, layanan publik dan regulasi dalam lingkup kewenangan PMO.

1.2. Potensi danPermasalahan

Menjelaskan mengenai:• analisis permasalahan, potensi, kelemahan,

peluang serta tantangan jangka menengah dalam lingkup PMO maupun nasional

• yang akan dihadapi dalam rangka melaksanakan penugasan yang diamanatkan oleh RPJMN yang menjadi lingkup kewenangan PMO serta

• untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi PMO.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 27: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Renstra PMO

27

Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis PMO

2.1. Visi Merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh PMO pada akhir periode perencanaan.

2.2. Misi Merupakan rumusan umum upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

2.3. Tujuan Tujuan adalah penjabaran dari visi

2.4. Sasaran Strategis Sasaran Strategis sebagai ukuran kinerja Tujuan.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 28: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Renstra PMO

28

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Menjelaskan mengenai arah kebijakan dan strategi yang sesuai dengan penugasan RPJMN kepada PMO terkait dengan prioritas nasional/ bidang, termasuk di dalamnya penjelasan mengenai penugasan PMO terkait Program Lintas.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi PMO

• Menjelaskan mengenai Arah Kebijakan dan Strategi PMO secara lengkap, tidak hanya yang dilaksanakan langsung oleh PMO tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan daerah dan swasta beserta dengan pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakannya.

• Arah kebijakan PMO dilaksanakan melalui Program dan/atau Lintas Program yang sesuai dengan tugas dan kewenangan PMO yang bersangkutan.

• Program juga harus dilengkapi dengan sasaran program (outcome) dari masing-masing Program.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 29: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Renstra PMO

29

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan

3.3. Kerangka Regulasi

• Menjelaskan mengenai gambaran umum Kerangka Regulasi yang dibutuhkan oleh PMO dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta kewenangannya dan penjabaran peranan Kerangka Regulasi dalam mendukung pencapaian Sasaran Strategis PMO.

• Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi selanjutnya dituangkan dalam Matriks Kerangka Regulasi.

3.4. Kerangka Kelembagaan

Menjelaskan mengenai kebutuhan fungsi dan struktur organisasi yang diperlukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis, tata laksana yang diperlukan antar unit organisasi, baik internal maupun eksternal serta pengelolaan sumberdaya manusia, termasuk di dalamnya mengenai kebutuhan SDM, baik itu secara kualitas maupun kuantitas.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 30: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Renstra PMO

30

Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

4.1. Target Kinerja Menjelaskan mengenai hasil dan satuan hasil yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja, baik itu Indikator Kinerja Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Program dan Indikator Kinerja Kegiatan.

4.2. Kerangka Pendanaan

• Menjelaskan mengenai kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai Sasaran Strategis PMO, meliputi sumber pendanaan dari APBN (Pemerintah) maupun dari pihak Swasta.

• Selain itu, dijabarkan juga pemenuhan kebutuhan pendanaan yang menggunakan sumber-sumber pendanaan di luar dari APBN (Non- APBN) seperti: PPP (KPS) dan CSR.

• Kemudian untuk rincian penghitungan Prakiraan Maju, disajikan dalam bentuk Tabel Penghitungan Prakiraan Maju.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 31: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Renstra PMO

31

Bab V Penutup • Kesimpulan secara singkat mengenai dokumen Renstra PMO yang telah disusun

• arahan dari pimpinan PMO yang bersangkutan dalam pelaksanaan perencanaan strategis PMO sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan laporan kinerja tahunan PMO.

• Mekanisme evaluasi terhadap proses pelaksanaan perencanaan strategis PMO yang bersangkutan.

Lampiran

1. Matriks Kinerja dan Pendanaan PMO

2. Matriks Kerangka Regulasi

dadang-solihin.blogspot.com

Page 32: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Matrik Kinerja dan Pendanaan

32

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Lokasi

Target Alokasi (Rp 000) Unit Organisasi Pelaksana

PMO-N-B-NS-BS2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

PMO XXX XXX XXX XXX XXXSasaran Strategis 1 XXX

- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX

Sasaran Strategis 2 XXX- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX

PROGRAM A XXX XXX XXX XXX XXX XXXSasaran Program (Outcome) 1 XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX

Sasaran Program (Outcome) 2 XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX

Kegiatan 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XSasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXXSasaran Kegiatan (Output 2) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXXSasaran Kegiatan (Output 3) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

Kegiatan 2 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XSasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXXSasaran Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXXDst

dadang-solihin.blogspot.com

Page 33: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Matriks Kerangka Regulasi

33

NoArah Kerangka

Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Unit Penanggung Jawab

Unit Terkait/ Institusi

Target Penyelesaian

dadang-solihin.blogspot.com

Page 34: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

dadang-solihin.blogspot.com 34

Page 35: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Outline LAKIP (PermenPAN dan RB No. 29 tahun 2010)

1. Executive Summary2. Bab I Pendahuluan3. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja4. Bab III Akuntabilitas Kinerja5. Bab IV Penutup6. Lampiran

dadang-solihin.blogspot.com 35

Page 36: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Konsep Dasar SAKIP

Planning

Organizing

Actuating

Controlling

DokumenRPJMN dan

Renstra PMO

DokumenRencana Kinerja

DokumenPenetapan

Kinerja

DokumenLAKIP

Page 37: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

Perencanaan Kinerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Formulir Rencana Kinerja tahunaan (RKT)

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota

Sesuai Dokumen Renstra PMO

Indikator kinerja Sasaran Strategis

Target dari masing-masing Indikator kinerja Sasaran

Strategis

Page 38: Pengintegrasian BSC dalam Penyusunan RENSTRA dan LAKIP

38dadang-solihin.blogspot.com