PENGGUNAAN METODE FT-IR (Fourier Transform Infra Red ... · Dalam penelitian ini dilakukan...

28
PENGGUNAAN METODE FT-IR (Fourier Transform Infra Red) UNTUK MENGIDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI PADA PROSES PEMBALURAN PENDERITA MIOMA Siti Silviyah, Chomsin S. Widodo, Masruroh Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya Email: [email protected] Abstrak Metode balur adalah metode yang berfungsi untuk mengeluarkan racun dari tubuh melalui kulit. Dalam metode pembaluran terdapat empat tahapan yaitu tahap pemberian obat acetosal (AC), benzoquinon (Bq), HUM (Urea), dan kopi. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi gugus fungsi yang terkandung pada obat dan limbah balur yang diduga sebagai zat yang berperan pada penyakit miom. FT-IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi dan senyawa yang terkandung dalam obat dan limbah balur. Dari hasil k arakterisasi menggunakan FT-IR diperoleh hasil sejumlah gugus fungsi yang terdapat pada obat dan limbah balur. Dan tidak ditemukan perbedaan gugus fungsi pada obat dan limbah balur pada penderita miom, sehingga belum dapat ditentukan gugus fungsi yang berperan dalam penyembuhan miom. Namun hasil FT-IR untuk penderita miom menunjukkan terjadinya pergeseran bilangan gelombang yang belum dapat dianalisa. Kata kunci : Balur, obat dan limbah balur, FT-IR Abstract Rubbing method is a method used to remove toxin in the human body through skin. There are four steps of rubbing methods, they are giving acetosal (AC) medicine, benzoquinon (Bq), HUM (Urea), and coffee. The purpose of this research is to identify the functional group of medicine and waste rubbing‘s, which indicating substance of myoma FT-IR method is used to identify functional group and compound in medicine and waste rubbing. By using FT-IR, the result showed the amount functional group of the medicine and waste rubbing. On the other hand, there were no differences functional group in medicine and waste rubbing for myoma’s patient. In spite of FT-IR’s result for myoma’s patient showed the wavenumber. But it can’t be explined, now further analysis is needed to understand this phenomena. Keyword: Rubbing, medicine and waste of rubbing, FT-IR Method, I. PENDAHULUAN II. Metode pembaluran adalah metode yang berfungsi untuk mengeluarkan racun dari tubuh melalui kulit. Dalam metode pembaluran terdapat empat tahapan yaitu tahap pemberian obat acetosal (AC), benzoquinon (Bq), HUM (Urea), dan kopi. Acetosal mengandung gugus fungsi asam karboksilat dengan rumus molekul C 9 H 8 O 4 yang digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit) (Syarif. 2007). Benzoquinon adalah senyawa kimia dengan rumus C 6 H 4 O 2 , yang dalam keadaan murni membentuk kristal berwarna kuning cerah dengan karakteristik bau yang kurang enak menyerupai klorin atau pemutih (Miano. 1996). HUM (Urea) adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen dengan rumus CON 2 H 4 atau (NH 2 ) 2 CO (Brigen. 2000). Kopi didominasi oleh senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal yang memiliki sensasi rasa pahit dengan rumus kimia C 8 H 10 N 4 O 2 (Moughan. 2003) III. Metode pembaluran biasanya digunakan untuk pengobatan penderita miom atau mioma. Miom adalah salah satu penyakit sejenis tumor jinak yang ada pada dinding rahim wanita yang tumbuh ketika wanita masih dalam masa produktif. Miom tidak hanya tumbuh satu buah, miom dapat tumbuh

Transcript of PENGGUNAAN METODE FT-IR (Fourier Transform Infra Red ... · Dalam penelitian ini dilakukan...

PENGGUNAAN METODE FT-IR (Fourier Transform Infra Red) UNTUK MENGIDENTIFIKASIGUGUS FUNGSI PADA PROSES PEMBALURAN PENDERITA MIOMA

Siti Silviyah, Chomsin S. Widodo, Masruroh

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya

Email: [email protected]

Abstrak

Metode balur adalah metode yang berfungsi untuk mengeluarkan racun dari tubuh melalui kulit.Dalam metode pembaluran terdapat empat tahapan yaitu tahap pemberian obat acetosal (AC), benzoquinon(Bq), HUM (Urea), dan kopi. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi gugus fungsi yang terkandung padaobat dan limbah balur yang diduga sebagai zat yang berperan pada penyakit miom.

FT-IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi dan senyawa yang terkandung dalam obat danlimbah balur. Dari hasil k arakterisasi menggunakan FT-IR diperoleh hasil sejumlah gugus fungsi yangterdapat pada obat dan limbah balur. Dan tidak ditemukan perbedaan gugus fungsi pada obat dan limbahbalur pada penderita miom, sehingga belum dapat ditentukan gugus fungsi yang berperan dalampenyembuhan miom. Namun hasil FT-IR untuk penderita miom menunjukkan terjadinya pergeseran bilangangelombang yang belum dapat dianalisa.

Kata kunci : Balur, obat dan limbah balur, FT-IR

Abstract

Rubbing method is a method used to remove toxin in the human body through skin. There are foursteps of rubbing methods, they are giving acetosal (AC) medicine, benzoquinon (Bq), HUM (Urea), andcoffee. The purpose of this research is to identify the functional group of medicine and waste rubbing‘s,which indicating substance of myoma

FT-IR method is used to identify functional group and compound in medicine and waste rubbing.By using FT-IR, the result showed the amount functional group of the medicine and waste rubbing. On theother hand, there were no differences functional group in medicine and waste rubbing for myoma’s patient.In spite of FT-IR’s result for myoma’s patient showed the wavenumber. But it can’t be explined, now furtheranalysis is needed to understand this phenomena.

Keyword: Rubbing, medicine and waste of rubbing, FT-IR Method,

I. PENDAHULUANII. Metode pembaluran adalah metode

yang berfungsi untuk mengeluarkan racundari tubuh melalui kulit. Dalam metodepembaluran terdapat empat tahapan yaitutahap pemberian obat acetosal (AC),benzoquinon (Bq), HUM (Urea), dan kopi.Acetosal mengandung gugus fungsi asamkarboksilat dengan rumus molekul C9H8O4

yang digunakan sebagai senyawa analgesik(penahan rasa sakit) (Syarif. 2007).Benzoquinon adalah senyawa kimia denganrumus C6H4O2, yang dalam keadaan murnimembentuk kristal berwarna kuning cerahdengan karakteristik bau yang kurang enakmenyerupai klorin atau pemutih (Miano.

1996). HUM (Urea) adalah senyawa organikyang tersusun dari unsur karbon, hidrogen,oksigen, dan nitrogen dengan rumus CON2H4

atau (NH2)2CO (Brigen. 2000). Kopididominasi oleh senyawa alkaloid xantinaberbentuk kristal yang memiliki sensasi rasapahit dengan rumus kimia C8H10N4O2

(Moughan. 2003)

III. Metode pembaluran biasanyadigunakan untuk pengobatan penderita miomatau mioma. Miom adalah salah satu penyakitsejenis tumor jinak yang ada pada dindingrahim wanita yang tumbuh ketika wanitamasih dalam masa produktif. Miom tidakhanya tumbuh satu buah, miom dapat tumbuh

banyak ditiap dinding rahim hingga ke selaputdinding rahim wanita. Miom rata-rataberukuran seperti kacang polong dan anggur(Kurniasari. 2010). Setiap obat yangdigunakan dalam tahap pembaluran memilikikandungan senyawa yang berbeda. Denganmenggunakan alat FT-IR (Fourier TransformInfra Red) akan diketahui senyawa penyusunobat balur serta gugus fungsi mana yangbanyak terikat pada tubuh.

IV. FT-IR merupakan salah satu instrumenyang menggunakan prinsip spektroskopi.Spektroskopi adalah spektroskopi inframerahyang dilengkapi dengan transformasi fourieruntuk deteksi dan analisis hasil spektrumnya(Anam. 2007). Spektroskopi inframerahberguna untuk identifikasi senyawa organikkarena spektrumnya yang sangat kompleksyang terdiri dari banyak puncak-puncak(Chusnul. 2011). Selain itu, masing-masingkelompok fungsional menyerap sinarinframerah pada frekuensi yang unik.Berdasarkan penelitian sebelumnya telahdilakukan untuk mengetahui jenis-jenis gugusfungsi yang dapat mengindikasikan komposisiumum dari obat dan limbah balur (Diena.2009). Dalam penelitian ini obat balur danlimbah balur diamati dengan menggunakanFT-IR, dengan tujuan untuk mengetahuiperbedaan gugus fungsi yang terdapat dalamobat balur dan dan limbah balur padapenderita miom.

V. Tujuan dari peneltian iniadalah mengamati gugus fungsi yangterkandung dalam obat dan limbah balurdengan menggunakan FT-IR dan mengamatiperbedaan hasil FT-IR obat dan limbah balur.

VI. Rumusan masalah daripenelitian ini adalah mengidentifikasi gugsfungsi obat dan limbah balur dengan FT-IRdan bagaimana perbedaan hasil FT-IR obatdan limbah balur.

VII. METODE PENELITIANVIII. Spektroskopi FT-IR (Fourier

Trasform Infra Red) merupakan spektroskopiinframerah yang dilengkapi dengantransformasi Fourier untuk deteksi dananalisis hasil spektrumnya. Inti spektroskopiFT-IR adalah interferometer Michelson yaitualat untuk menganalisis frekuensi dalamsinyal gabungan.

IX. Spektrum inframerah tersebutdihasilkan dari pentrasmisian cahaya yangmelewati sampel, pengukuran intensitascahaya dengan detektor dan dibandingkandengan intensitas tanpa sampel sebagai fungsipanjang gelombang. Spektrum inframerahyang diperoleh kemudian diplot sebagaiintensitas fungsi energi, panjang gelombang(µm) atau bilangan gelombang (cm-1)(Marcott (1986) ,Anam (2007)).

X. Skema alat spektroskopi FTIRsecara sederhana ditujukan pada gambar 2.1

XI.

XII. Gambar 2.1 Skema alatspektroskopi FT-IR. (1) Sumberinframerah. (2) Pembagi berkas(beam spliter). (3) Kaca pemantul.(4) Sensor inframerah. (5) Sampel.(6) Display (Anam dkk. 2007)

XIII. HASIL DAN PEMBAHASANXIV. Identifikasi gugus fungsipada obat dan limbah balurXV. Obat dan limbah acetosal(AC)XVI. Hasil analisa spektroskopi

inframerah menunjukkan bahwa pada obatacetosal dan limbah acetosal mengandungserapan gugus fungsi O-H, gugus karbonilC=O, vibrasi gugus C=C, dan ikatan C-O

XVII.XVIII. . Tabel 4.1 Data puncak serapan

inframerah obat acetosal penderitamiom

XIX. BilanganGelombang

XX.J

XXI. Tipevibrasi

XXII. XXIII.

Pun Liter

XXVI.

XXVII.345

XXVIII.3400

XXIX.O

XXX. Asamkarboksilat

XXXII.3400

XXXIII.O

XXXIV. Alkohol/fenol(H-bounded)

XXXVI.3500

XXXVII.C

XXXVIII. Aminadanamidaprimer(stretch)

XXXIX.XL.289

XLI.2970

XLII.C

XLIII. MetilCH3

didukungdenganserapan1367,44

XLV.2900

XLVI.C

XLVII.Aldehida

XLVIII.175

XLIX.1750

L.C

LI. Ester

LII.

LIII.

LV.1680

LVI.C

LVII. Amida

LIX. LX. LXI. Alk

LIV.167

1680 C ena

LXIII.1600

LXIV.C

LXV. Aromatik

LXVII.1690

LXVIII.C

LXIX. Iminadanoxima

LXX.

LXXI.129

LXXII.1550

LXXIII.C

LXXIV. Amina

LXXVI.1300

LXXVII.C

LXXVIII. Alkohol,eter,ester,asamkarboksilat,anhidrida

LXXIX. *Sumber : Pavia dkk. 2001 LXXX.LXXXI.LXXXII. Tabel 4.2 Data puncak serapan

inframerah limbah acetosal penderitamiom

LXXXIII. Bilangangelombang

LXXXIV.LXXXV.J

LXXXVI.LXXXVII.T

ipevibrasiLXXXVIII.

PunLXXXIX.Litera

XCII.342

XCIII.3400

XCIV.O

XCV. Asamkarboksilat

XCVII.3400

XCVIII.O

XCIX. Alkoho

lCI.3500

CII.N

CIII. Aminadanamidaprimer(stretch)

CIV.292

CV.2970

CVI.C

CVII. MetilCH

2

didukungdenganserrapan1459,05

CIX.3000

CX.C

CXI. Alkana(stretch)

CXII.

CXIII.165

CXIV.1680

CXV.C

CXVI. Amida

CXVIII.1690

CXIX.C

CXX. Iminadanoxima

CXXII.1680

CXXIII.C

CXXIV. Alkana

CXXV.148

CXXVI.1600

CXXVII.C

CXXVIII. Aromatik

CXXIX. CXXXI. CXXXII.CXXXIII. A

CXXX.124

1550 C mina

CXXXV.1300

CXXXVI.C

CXXXVII.Alkohol,eter,ester,asamkarboksilat,anhidrida

CXXXVIII. *Sumber : Pavia dkk.2001

CXXXIX.CXL.CXLI.CXLII.CXLIII.CXLIV. Tabel 4.3 Data puncak serapan

inframerah obat acetosal pasiennormal

CXLV.CXLVI. Bi

langangelombang

CXLVII.J

CXLVIII.CXLIX. Ti

pevibrasiCL.

PuCLI.Lite

CLIV.

CLV.

CLVI.311

CLVII.305

CLVIII.C

CLIX. Aromatik(regangan /stretch)

CLXI.240

CLXII.O

CLXIII. Asamkarboksilat

CLXV. CLXVI.CLXVII. A

310 N minadanamidaprimer dansekunder(regangan /stretch)

CLXVIII.159

CLXIX.155

CLXX.N

CLXXI. Aminadanamidaprimer dansekunder(bengkokan/bend)

CLXXII.CLXXIII.CLXXIV.CLXXV.121

CLXXVI.100

CLXXVII.C

CLXXVIII.Alkohol,

eter,ester,asamkarboksilat,anhidrida

CLXXX.100

CLXXXI.C

CLXXXII. Amina

CLXXXIV.114

CLXXXV.S

CLXXXVI.Sulfon,

sulfonilklorida,sulfat,

sulfonamide

CLXXXVIII.100

CLXXXIX.C

CXC. Fluorin

CXCI.

CXCII.

CXCIII.721

CXCIV.650

CXCV.C

CXCVI. Alkena(bengkokankeluarbidang /out ofplanebend)

CXCVIII.690

CXCIX.C

CC. Aromatik(bengkokankeluarbidang /out ofplanebend)

CCII.540

CCIII.C

CCIV. Klorin

CCV.CCVI.CCVII.Tabel 4.4 Data puncak serapan

inframerah limbah acetosal pasiennormal

CCVIII. Bilangangelombang

CCIX.Jen

CCX. Tipevibrasi

CCXI.Pun

CCXII.Liter

CCXV. CCXVIII.3200

CCXIX.O-

CCXX.Alkohol,

CCXVI.CCXVII.338

fenol(berikatanH /H-bounded)

CCXXII.2400

CCXXIII.O-

CCXXIV.Asam

karboksilat

CCXXVI.3100

CCXXVII.N-

CCXXVIII.Amina

danamidaprimerdansekunder(regangan /st

retch)

CCXXIX.CCXXX.213

CCXXXI.2100

CCXXXII.C≡

CCXXXIII.Alkuna

CCXXXV.1940

CCXXXVI.X=

CCXXXVII.Allena,

ketena,isosianat,isotiosianat

CCXXXVIII.CCXXXIX.165

CCXL.1600

CCXLI.C=

CCXLII.Alkena

CCXLIV.1630

CCXLV.C=

CCXLVI.Amida

CCXLVIII.1640

CCXLIX.C=

CCL. Iminadanoxima

CCLI.

CCLII.

CCLIII.CCLIV.124

CCLV.1000

CCLVI.C-

CCLVII.Alkohol,

eter,ester,asa

mkarboksilat,anhidrida

CCLIX.1000

CCLX.C-

CCLXI.Amina

CCLXIII.1140

CCLXIV.S=

CCLXV.Sulfon,

sulfonilklorida,sulfat,sulfonamide

CCLXVII.1000

CCLXVIII.C-

CCLXIX.Fluorin

CCLXX.CCLXXI.CCLXXII.729,

CCLXXIII.650

CCLXXIV.C-

CCLXXV.Alkena

(bengkokankeluar

bidang/outofplanebend)

CCLXXVII.690

CCLXXVIII.C-

CCLXXIX.Aromatik

(bengkokankeluarbidang/outofplanebend)

CCLXXXI.540

CCLXXXII.C-

CCLXXXIII.Klorin

CCLXXXIV.CCLXXXV. Dari tabel 4.1 dan 4.2

menunjukkan adanya perbedaan hasil analisisspektroskopi inframerah. Perbedaan hasilspektrum obat dan limbah acetosal dapatdibandingkan bahwa gugus O-H yang terdapatpada obat dan limbah acetosal pada penderitamiom menunjukkan serapan yang sangat panjangdan sangat lebar dan ciri-ciri tersebut merupakan

cirri-ciri dari O-H asam karboksilat. Bergesernyabilangan gelombang (ke kiri) gugus karbonil C=Opada obat acetosal karena atom O terikat langsungpada cincin dan terjadi resonansi antara atom Oyang berikatan langsung dengan cincin sepertiyang diilustrasikan pada gambar 4.2, sehinggamenyebabkan bilangan gelombang melebihi dari1750 – 1735 cm-1 dan frekuensi bergeser lebihtinggi (Pavia dkk. 2001).

CCLXXXVI.

CCLXXXVII.

CCLXXXVIII.

CCLXXXIX.

CCXC.Gambar 4.2 Atom O yang terikatlangsung dengan cincin

CCXCI.CCXCII.

CCXCIII. Obat dan imbahbenzoquinon (Bq)

CCXCIV. Hasil analisaspektroskopi inframerah dalam obatbenzoquinon menunjukkan adanya vibrasiO-H, gugus C=O dan vibrasi siklik C=C.

CCXCV. Tabel 4.5 Data puncak serapaninframerah obat benzoquinonpenderita miom

CCXCVI. Bilangangelombang

CCXCVII.J

CCXCVIII.CCXCIX. T

ipevibrasiCCC.

PuCCCI.Liter

CCCIV.CCCV.322

CCCVI.3400

CCCVII.O

CCCVIII. Alkohol/fenol(H-bounded)

CCCX.3400

CCCXI.O

CCCXII. Asamkarboksilat

CCCXIV.3500

CCCXV.N

CCCXVI. Amin

adanamidaprimer(stretch)

CCCXVII.166

CCCXVIII.1680

CCCXIX.C

CCCXX. Amida

CCCXXII.1690

CCCXXIII.C

CCCXXIV.Imina dan

oxima

CCCXXV.CCCXXVI.162

CCCXXVII.1640

CCCXXVIII.N

CCCXXIX.Amina dan

amidaprimer(bend)

CCCXXXI.1680

CCCXXXII.C

CCCXXXIII.Amida

CCCXXXV.1680

CCCXXXVI.C

CCCXXXVII.Alkena

CCCXXXVIII.832

CCCXXXIX.900 –

CCCXL.C

CCCXLI. Aromatik(outofplane )

CCCXLIII.1000

CCCXLIV.C

CCCXLV. Alkana(outofplane)

CCCXLVI. *Sumber : Pavia dkk.2001

CCCXLVII.

CCCXLVIII. Tabel 4.6 Data puncakserapan inframerah limbahbenzoquinon penderita miom

CCCXLIX.Bilangan

gelombang

CCCL.J

CCCLI. Tipevibrasi

CCCLII.Pu

CCCLIII.Litera

CCCLVI.253

CCCLVII.3400

CCCLVIII.O

CCCLIX. Asamkarboksilat

CCCLXI.2550

CCCLXII.S

CCCLXIII.Mercaptans

CCCLXIV.CCCLXV.CCCLXVI.285

CCCLXVII.2970

CCCLXVIII.C

CCCLXIX.Metil CH2

didukungdenganserapan1441,69

CCCLXXI.2900

CCCLXXII.C

CCCLXXIII.Aldehid

CCCLXXV.3000

CCCLXXVI.C

CCCLXXVII.Alkana

(stretch)

CCCLXXVIII.CCCLXXIX.165

CCCLXXX.1680

CCCLXXXI.C

CCCLXXXII.Amida

CCCLXXXIV.1725

CCCLXXXV.C

CCCLXXXVI.Keton

CCCLXXXVIII.1690

CCCLXXXIX.C

CCCXC. Imina

danoxima

CCCXCI.892

CCCXCII.900 –

CCCXCIII.C

CCCXCIV.Aromatik

(outofplanebend)

CCCXCVI.1000

CCCXCVII.C

CCCXCVIII.Alkana

(outofplanebend)

CCCXCIX. *Sumber : Pavia dkk.2001

CD.CDI.CDII. Tabel 4.7 Data puncak serapan

inframerah obat benzoquinon pasiennormal

CDIII. Bilangangelombang

CDIV.Jen

CDV.CDVI. Ti

pevibrasi

CDVII.Pun

CDVIII.Liter

CDXI.317

CDXII.2400

CDXIII.O-

CDXIV.Asam

karboksilat

CDXVI.3100

CDXVII.N-

CDXVIII.Amina

danamidaprimer

dansekunder(regangan/stretch)

CDXIX.215

CDXX.2100

CDXXI.C≡

CDXXII.Alkuna

CDXXIV.1940

CDXXV.X=

CDXXVI.Allena,

ketena,isosianat,isotiosinat

CDXXVII.CDXXVIII.163

CDXXIX.1600

CDXXX.C=

CDXXXI.Alkena

CDXXXIII.1630

CDXXXIV.C=

CDXXXV.Amida

CDXXXVII.1550

CDXXXVIII.N-

CDXXXIX.Amina

danamidaprimerdan

sekunder(bengkokan/bend)

CDXL.

CDXLI.CDXLII.CDXLIII.128

CDXLIV.1000

CDXLV.C-

CDXLVI.Alkohol,

eter,ester,asamkarboksilat,anhidrida

CDXLVIII.1000

CDXLIX.C-

CDL. Amina

CDLII.1140

CDLIII.S=

CDLIV.Sulfon,

sulfonilklorida,sulfat,sulfonami

deCDLVI.1000

CDLVII.C-

CDLVIII.Fluorin

CDLIX.CDLX.

CDLXI.774

CDLXII.650

CDLXIII.C-

CDLXIV.Alkena

(bengkokankeluarbidang)

CDLXVI.690

CDLXVII.C-

CDLXVIII.Aromatik

(bengkokankeluarbidang)

CDLXX.540

CDLXXI.C-

CDLXXII.Klorin

CDLXXIII.CDLXXIV.

CDLXXV. Tabel 4.8 Data puncak serapaninframerah limbah benzoquinonpasien normal

CDLXXVI.Bilangan

gelombang

CDLXXVII.Jen

CDLXXVIII.CDLXXIX.Tipe

vibrasi

CDLXXX.Pun

CDLXXXI.Liter

CDLXXXIV.321

CDLXXXV.2400

CDLXXXVI.O-

CDLXXXVII.Asam

karbo

ksilat

CDLXXXIX.3100

CDXC.N-

CDXCI.Amina

danamidaprimerdansekunder(regangan/stretch)

CDXCII.215

CDXCIII.2100

CDXCIV.C≡

CDXCV.Alkuna

CDXCVII.1940

CDXCVIII.X=

CDXCIX.Allena,

ketena,isosianat,isotiosinat

D.

DI.164

DII.1600

DIII.C=

DIV. Alkena

DVI.1630

DVII.C=

DVIII. Amida

DX.1550

DXI.N-

DXII. Aminadanamidaprimerdansekunder(bengkokan/bend)

DXIII.

DXIV.

DXV.

DXVI.123

DXVII.1000

DXVIII.C-

DXIX. Alkohol,eter,ester,asamkarboksilat,anhidrida

DXXI.1000

DXXII.C-

DXXIII.Amina

DXXV. DXXVI. DXXVII.

1140 S= Sulfon,sulfonilklorida,sulfat,sulfonamide

DXXIX.1000

DXXX.C-

DXXXI.Fluorin

DXXXII.DXXXIII.DXXXIV.733

DXXXV.650

DXXXVI.C-

DXXXVII.Alkena

(bengkokankeluarbidang)

DXXXIX.690

DXL.C-

DXLI. Aromatik(bengkokankeluarbidang)

DXLIII.540

DXLIV.C-

DXLV. Klori

n DXLVI.

DXLVII. Dari tabel 4.5 dan 4.6menunjukkan adanya perbedaan hasil analisaspektroskopi inframerah pada obat dan limbahbnzoquinon. Hasil FT-IR pada pada limbahbenzoquinon terdapat gugus O-H pada bilangangelombang 2536,22 menunjukkan serapan O-Hasam karboksilat karena memiliki pita serapanyang panjang dan sangat lebar.

DXLVIII. Bergesernya bilangangelombang (ke kanan) vibrasi gugus karbonilC=O pada limbah benzoquinon disebabkan karenagugus C=O terkonjugasi oleh C=C sehinggabilangan gelombangnya bergeser ke yang lebihrendah (Pavia dkk. 2001)

DXLIX.DL. Obat dan limbah HUM(Urea)

DLI. Hasil analisa spektroskopiinframerah dalam obat dan limbah HUM(urea) menunjukkan pada obat dan limbahHUM (urea) terdapat vibrasi N-H aminaprimer, gugus C=O, gugus C-N.

DLII. Tabel 4.9 Data puncak serapaninframerah obat HUM penderitamiom

DLIII. Bilangangelombang

DLIV.J

DLV.DLVI. Tip

evibrasiDLVII.

PuDLVIII.Litera

DLXI.

DLXII.334

DLXIII.3500

DLXIV.N

DLXV.Aminadanamidaprimer(stretching)

DLXVII.3400

DLXVIII.O

DLXIX. Asamkarboksilat

DLXXI.3400

DLXXII.O

DLXXIII. Alkohol/fenol(H-bounded)

DLXXIV.DLXXV.168

DLXXVI.1680

DLXXVII.C

DLXXVIII.Amida

DLXXX.1690

DLXXXI.C

DLXXXII.IminadanOxima

DLXXXIV.1680

DLXXXV.C

DLXXXVI.Alkana

DLXXXVII.DLXXXVIII.DLXXXIX.115

DXC.1350

DXCI.C

DXCII. Amina

DXCIV.1400

DXCV.C

DXCVI. Fluoride

DXCVIII.1350

DXCIX.S

DC. Sulfones,sulfonilklorida,sulfat,sulfanoamida

DCI.294

DCII.2970

DCIII.C

DCIV. MetilCH2

didukung

dengan1445,80

DCV. DCVI.3100

DCVII.C

DCVIII. Alkana

DCX.3000

DCXI.C

DCXII. Aldehida

DCXIV.3400

DCXV.O

DCXVI. Asamkarboksilat

DCXVII. *Sumber : Pavia dkk. 2001 DCXVIII.DCXIX.DCXX. Tabel 4.10 Data puncak serapan

inframerah limbah HUM penderitamiom

DCXXI. Bilangangelombang

DCXXII.J

DCXXIII.DCXXIV. T

ipevibrasiDCXXV.

PuDCXXVI.Litera

DCXXIX.DCXXX.342

DCXXXI.3500

DCXXXII.N

DCXXXIII.Amina dan

amidaprimer(stretching)

DCXXXV.3400

DCXXXVI.O

DCXXXVII.Asam

karboksilat

DCXXXIX.3400

DCXL.O

DCXLI. Alkohol/fenol(H-

bounded)

DCXLII.DCXLIII.167

DCXLIV.1680

DCXLV.C

DCXLVI. Amida

DCXLVIII.1690

DCXLIX.C

DCL. IminadanOxima

DCLII.1680

DCLIII.C

DCLIV. Alkana

DCLV.

DCLVI.DCLVII.115

DCLVIII.1350

DCLIX.C

DCLX.Amina

DCLXII.1400

DCLXIII.C

DCLXIV. Fluoride

DCLXVI.1350

DCLXVII.S

DCLXVIII.Sulfones,

sulfonilklorida,sulfat,sulfanoamida

DCLXIX.DCLXX.DCLXXI.292

DCLXXII.2970

DCLXXIII.C

DCLXXIV.Metil CH2

didukungdengan1445,80

DCLXXVI.3100

DCLXXVII.C

DCLXXVIII.Alkana

DCLXXX.3000

DCLXXXI.C

DCLXXXII.Aldehida

DCLXXXIV.3400

DCLXXXV.O

DCLXXXVI.Asam

karboksilat

DCLXXXVII. *Sumber : Pavia dkk.2001

DCLXXXVIII.DCLXXXIX.DCXC. Tabel 4.11 Data puncak serapan

inframerah obat HUM pasien normalDCXCI. Bil

angangelombang

DCXCII.Jen

DCXCIII.

DCXCIV.Tipe

vibrasi

DCXCV.Pun

DCXCVI.Liter

DCXCIX.320

DCC.2400

DCCI.O-

DCCII.Asamkarboksilat

DCCIV.3100

DCCV.N-

DCCVI.Amina

danamidaprimerdansekunder(regangan/stretch)

DCCVII. DCCVIII. DCCIX. DCCX.

216 2100 C≡ Alkuna

DCCXII.1940

DCCXIII.X=

DCCXIV.Allena,

ketena,isosianat,isotiosinat

DCCXV.DCCXVI.160

DCCXVII.1600

DCCXVIII.C=

DCCXIX.Alkena

DCCXXI.1630

DCCXXII.C=

DCCXXIII.Amida

DCCXXV.1550

DCCXXVI.N-

DCCXXVII.Amina

danamidaprimerdansekunder(bengkokan/bend)

DCCXXVIII.DCCXXIX.

DCCXXXII.1000

DCCXXXIII.C-

DCCXXXIV.Alkohol,

DCCXXX.DCCXXXI.116

eter,ester,asamkarboksilat,anhidrida

DCCXXXVI.1000

DCCXXXVII.C-

DCCXXXVIII.Amina

DCCXL.1140

DCCXLI.S=

DCCXLII.Sulfon,

sulfonilklorida,sulfat,sulfonamide

DCCXLIV.1000

DCCXLV.C-

DCCXLVI.Fluorin

DCCXLVII.DCCXLVIII.DCCXLIX.746

DCCL.650

DCCLI.C-

DCCLII.Alkena

(bengkokankeluarbid

ang)

DCCLIV.690

DCCLV.C-

DCCLVI.Aromatik

(bengkokankeluarbidang)

DCCLVIII.540

DCCLIX.C-

DCCLX.Klorin

DCCLXI.DCCLXII.DCCLXIII. Tabel 4.12 Data puncak

serapan inframerah limbah HUMpasien normal

DCCLXIV.Bilangan

gelombang

DCCLXV.Jen

DCCLXVI.Tipe

vibrasi

DCCLXVII.Pun

DCCLXVIII.Liter

DCCLXXI.DCCLXXII.DCCLXXIII.322

DCCLXXIV.3200

DCCLXXV.O-

DCCLXXVI.Alkohol,

fenol(berikatanH /H-bounde

d)DCCLXXVIII.2400

DCCLXXIX.O-

DCCLXXX.Asam

karboksilat

DCCLXXXII.3100

DCCLXXXIII.N-

DCCLXXXIV.Amina

danamidaprimerdansekunder(regangan /stretch)

DCCLXXXV.DCCLXXXVI.217

DCCLXXXVII.2100

DCCLXXXVIII.C≡

DCCLXXXIX.Alkuna

DCCXCI.1940

DCCXCII.X=

DCCXCIII.Allena,

ketena,isosiana

t,isotiosianat

DCCXCIV.DCCXCV.161

DCCXCVI.1600

DCCXCVII.C=

DCCXCVIII.Alkena

DCCC.1550

DCCCI.N-

DCCCII.Amina

danamidaprimerdansekunder(bengkokan/bend)

DCCCIV.DCCCV.DCCCVI.DCCCVII.119

DCCCVIII.1000

DCCCIX.C-

DCCCX.Alkohol,

eter,ester,asam

karboksilat,anhidrida

DCCCXII.1000

DCCCXIII.C-

DCCCXIV.Amina

DCCCXVI.1140

DCCCXVII.S=

DCCCXVIII.Sulfon,

sulfonilklorida,sulfat,sulfonamide

DCCCXX.1000

DCCCXXI.C-

DCCCXXII.Fluorin

DCCCXXIII.DCCCXXIV.DCCCXXV.723,

DCCCXXVI.650

DCCCXXVII.C-

DCCCXXVIII.Alkena

(bengkokankeluarbi

dang/outofplanebend)

DCCCXXX.690

DCCCXXXI.C-

DCCCXXXII.Aromatik

(bengkokankeluarbidang/outofplanebend)

DCCCXXXIV.540

DCCCXXXV.C-

DCCCXXXVI.Klorin

DCCCXXXVII.

DCCCXXXVIII. Vibrasi N-Huntuk obat dan limbah HUM (urea) penderitamiom (tabel 4.9 an 4.10) merupakan vibrasi N-Hamina primer karena amina primer memilikiciri-ciri dua pita (puncak) serapan dan beradapada daerah bilangan gelombang 3500 – 3300cm-1 (Pavia dkk. 2001)

DCCCXXXIX.

DCCCXL. Obat dan limbah kopiDCCCXLI. Hasil spektroskopi

inframerah pada obat dan limbah kopimenunjukkan gugus fungsi C=O, gugus C=N,dan gugus C-N.

DCCCXLII. Tabel 4.13 Data puncakserapan inframerah obat kopipenderita miom

DCCCXLIII.Bilangan

gelombang

DCCCXLIV.J

DCCCXLV.Tipe

vibrasi

DCCCXLVI.Pun

DCCCXLVII.Litera

DCCCL.338

DCCCLI.3400

DCCCLII.O

DCCCLIII.Asam

karboksilat

DCCCLV.3400

DCCCLVI.O

DCCCLVII.Alcohol/fe

nol(H-bounded)

DCCCLIX.3500

DCCCLX.C

DCCCLXI.Amina dan

amidaprimer

DCCCLXII.DCCCLXIII.DCCCLXIV.DCCCLXV.164

DCCCLXVI.1725

DCCCLXVII.C

DCCCLXVIII.Keton

DCCCLXX.1690

DCCCLXXI.C

DCCCLXXII.Imina dan

oxima

DCCCLXXIV.1640

DCCCLXXV.N

DCCCLXXVI.Amina dan

amidaprimer

(bend)

DCCCLXXVIII.1680

DCCCLXXIX.C

DCCCLXXX.Amida

DCCCLXXXII.1680

DCCCLXXXIII.C

DCCCLXXXIV.Alkena

DCCCLXXXV.294

DCCCLXXXVI.2970

DCCCLXXXVII.C

DCCCLXXXVIII.Metil CH2

DCCCXC.3000

DCCCXCI.C

DCCCXCII.Alcohol,

ester,eter,asamkarboksilat

DCCCXCIII.127

DCCCXCIV.1350

DCCCXCV.C

DCCCXCVI.Amina

DCCCXCVIII.1300

DCCCXCIX.C

CM. Alcohol,ester,eter,asamkarboksilat,anhidrid

CMI. *Sumber : Pavia dkk. 2001 CMII.CMIII. Tabel 4.14 Data puncak serapan

inframerah limbah kopi penderitamiom

CMIV.CMV. Bilanga

ngelombang

CMVI.J

CMVII. Tipevibrasi

CMVIII.Pun

CMIX.Litera

CMXII.344

CMXIII.3400

CMXIV.O

CMXV. Asamkarboksilat

CMXVII.3400

CMXVIII.O

CMXIX. Alcohol/fenol(H-bounded)

CMXXI.3500

CMXXII.C

CMXXIII. Aminadanamidaprimer

CMXXIV.CMXXV.CMXXVI.CMXXVII.165

CMXXVIII.1725

CMXXIX.C

CMXXX. Keton

CMXXXII.1690

CMXXXIII.C

CMXXXIV.Imina dan

oxima

CMXXXVI.1640

CMXXXVII.N

CMXXXVIII.Amina dan

amidaprimer(bend)

CMXL. CMXLI.CMXLII. A

1680 C mida

CMXLIV.1680

CMXLV.C

CMXLVI. Alkena

CMXLVII.292

CMXLVIII.2970

CMXLIX.C

CML. MetilCH

2

CMLII.3000

CMLIII.C

CMLIV. Alcohol,ester,eter,asamkarboksilat

CMLV.127

CMLVI.1350

CMLVII.C

CMLVIII. Amina

CMLX.1300

CMLXI.C

CMLXII. Alcohol,ester,eter,asamkarboksilat,anhidrid

CMLXIII.

CMLXIV. Tabel 4.14 Data puncak serapaninframerah obat kopi pasien normal

CMLXV. Bilangangelomb

CMLXVI.Jen

CMLXVII.Tipe

vi

ang brasiCMLXVIII.

PunCMLXIX.Liter

CMLXXII.

CMLXXIII.

CMLXXIV.320

CMLXXV.3200

CMLXXVI.O-

CMLXXVII.Alkohol,

fenol(berikatanH/H-bounded)

CMLXXIX.2400

CMLXXX.O-

CMLXXXI.Asam

karboksilat

CMLXXXIII.3100

CMLXXXIV.N-

CMLXXXV.Amina

danamidaprimerdansekunder(regangan

/stretch)

CMLXXXVI.

CMLXXXVII.214

CMLXXXVIII.2100

CMLXXXIX.C≡

CMXC.Alkuna

CMXCII.1940

CMXCIII.X=

CMXCIV.Allena,

ketena,isosianat,isotiosinat

CMXCV.

CMXCVI.164

CMXCVII.1600

CMXCVIII.C=

CMXCIX.Alkena

MI.1630

MII.C=

MIII. Amida

MV.1640

MVI.C=

MVII. Iminadanoxima

MVIII.

MIX.

MX.

MXI.127

MXII.1000

MXIII.C-

MXIV. Alkohol,eter,ester,asam

karboksilat,anhidrida

MXVI.1000

MXVII.C-

MXVIII.Amina

MXX.1140

MXXI.S=

MXXII.Sulfon,

sulfonilklorida,sulfat,sulfonamide

MXXIV.1000

MXXV.C-

MXXVI.Florin

MXXVII.

MXXVIII.

MXXIX.756

MXXX.650

MXXXI.C-

MXXXII.Alkena

(bengkokankeluarbidang/out-of-planebend)

MXXXIV.690

MXXXV.C-

MXXXVI.Aromatik

(ben

gkokankeluarbidang/

MXXXVII.out-of-pla

nebend)

MXXXIX.540

MXL.C-

MXLI. Klorin

MXLII.

MXLIII. Tabel 4.15 Data puncak serapaninframerah limbah kopi pasien normal

MXLIV. Bilangangelombang

MXLV.Jen

MXLVI.Tipe

vibrasiMXLVII.

PunMXLVIII.Liter

MLI.

MLII.321

MLIII.3200

MLIV.O-

MLV. Alkohol,fenol(berikatanH/H-boun

ded)

MLVII.2400

MLVIII.O-

MLIX. Asamkarboksilat

MLXI.3100

MLXII.N-

MLXIII.Amina

danamidaprimerdansekunder(regangan /stretch)

MLXIV.

MLXV.215

MLXVI.2100

MLXVII.C≡

MLXVIII.Alkuna

MLXX.1940

MLXXI.X=

MLXXII.Allena,

ketena,isosianat,

isotiosinat

MLXXIII.

MLXXIV.163

MLXXV.1600

MLXXVI.C=

MLXXVII.Alkena

MLXXIX.1630

MLXXX.C=

MLXXXI.Amida

MLXXXIII.1550

MLXXXIV.N-

MLXXXV.Amina

danamidaprimerdansekunder(bengkokan /bend)

MLXXXVI.

MLXXXVII.

MLXXXVIII.

MLXXXIX.123

MXC.1000

MXCI.C-

MXCII.Alkohol,

eter,ester,asamkarbok

silat,anhidrida

MXCIV.1000

MXCV.C-

MXCVI.Amina

MXCVIII.1140

MXCIX.S=

MC. Sulfon,sulfonilklorida,sulfat,sulfonamide

MCII.1000

MCIII.C-

MCIV. Florin

MCV.

MCVI.

MCVII.749

MCVIII.650

MCIX.C-

MCX. Alkena(bengkokankeluarbidang/out-of-planebend)

MCXII.690

MCXIII.C-

MCXIV.Aromatik

(bengkokankeluarbidang/

MCXV.out-of-pla

nebend)

MCXVII.540

MCXVIII.C-

MCXIX.Klorin

MCXX.

MCXXI. Bergesernya bilangan gelombang(ke kanan) vibrasi gugus karbonil C=O pada obatkopi penderita miom disebabkan karena gugusC=O terkonjugasi oleh C=C sehingga bilangangelombangnya bergeser ke yang lebih rendah(Pavia dkk. 2001)

MCXXII.

MCXXIII.MCXXIV. SIMPULAN

MCXXV. Hasil penelitian yang didapatkandapat disimpulkan bahwa hasil identifikasi gugusfungsi pada obat dan limbah balur penderita miomdan pasien normal terdapat persamaan kandungangugus fungsi yang terdapat pada obat dan limbahbalur. Sehingga belum dapat ditentukan gugusfungsi yang berperan dalam menyembuhkanmiom karena tidak terdapat perbedaan gugusfungsi pada obat maupun limbah penderita miomdan pasien normal. Namun hasil FT-IR untukpenderita miom menunjukkan terjadinyapergeseran bilangan gelombang yang belum dapatdianalisa.

MCXXVI.MCXXVII. DAFTAR PUSTAKA

MCXXVIII. Anonymous. 2006. SVGConverasion diakses tanggal 20 Mei 2014

MCXXIX. Anonymous. 2007. SVGConverassion diakses tanggal 20 Mei2014

MCXXX. Agustiani Dewi, Andina. 2009.Penentuan Struktur Kristal Limbah BalurDengan Teknik Difraksi Sinar-X [Skripsi]

MCXXXI. Anam, Choirul. Sirojudin dkk.April 2007. Analisis Gugus Fungsi PadaSampel Uji, Bensin Dan SpiritusMenggunakan Metode SpektroskopiFT-IR. Berkala Fisika. Vol 10 no.1. 79 –85

MCXXXII. Ben. Mills. 2006. StructuralFormula of Urea

MCXXXIII. Brady E. James. . KimiaUniversitas Asas Dan Struktur Jilid 1.Tangerang: Binarupa Aksara Publisher

MCXXXIV. Bridgen K. dan Stringer. 2000.Ammonia and Urea Production

MCXXXV. Chang, Raymond. 2010.Chemistry Edition 10th. Mc Graw Hill:New York

MCXXXVI. Chusnul. 2011. Spektroskopi IR.www. Scribd.com diakses tanggal 27Desember 2013

MCXXXVII. Daniel. Saleh, Chairul Dan Hanel,Sujudi. Oktober 2011. Sintesis2-Hidroksi-N-Fenil-Benzena MelaluiEsterifikasi Asam Salisilat DilanjutkanProses Amidasi Dengan Fenilamina.

MCXXXVIII. Ismah. Djuraidah, Anik dkk. April2009. Pendekatan Regresi KuadratTerkecil Partial Robust Dalam ModelKalibrasi. Forum Statistika danKomputasi. Vol 14 no.1. 34 – 41

MCXXXIX. Kurniasari, Tri. 2010.Karakteristik Mioma Uteri Di RSUD Dr.Moewardi Surakarta Periode Januari 2009– Januari 2010 [Skipsi]

MCXL. Maughan, R.J; Griffin J. 2003.Caffein ingestion and Fluid Balance aReview. J Human Nutrition Dietetics Vol16: 411-23

MCXLI. Miyano S. dkk.1996.Preparationand Pharmalogical Evaluationof (1,4 Benzoquinon-2-4)-1,2,3,4-tetrahydrona phtalenes as potentcerebral protective agents. Vol 44 no.1.132-8

MCXLII. Monruw. 2013.Monruw.wordpress.com

MCXLIII. Nugroho, Wahyu Dwi. 2011.Studi Yttrium Sebagai Katalis PadaReaksi Metanolisis Urea MembentukMetil Karbamat. [Skripsi]

MCXLIV. Pavia L. Donald, Lampman M.Gary, Kriz S. George. 2001. Introductionto Spectroscopy, third edition. Australia:Thomson Learning, Inc

MCXLV. Purnomo, Edi Sri. 2010.Pembuatan Arang Aktif Dari Kulit BijiKopi Dan Aplikasinya Sebagai AdsorbenZat Warna Methylene Blue (Kation) DanNaphtol Yellow Anion. [Skripsi]

MCXLVI. Pratiwi, Lilis. Suparman, Eddydkk. Maret 2013. Hubungan UsiaReproduksi Dengan Kejadian MiomaUteri Di RSUP. Prof. DR. R.D. KandouManado. Jurnal e-CliniC (eCl). Vol 1no.1. 26 - 30

MCXLVII. Suseno E. Jatmiko, Firdausi SK.Januari 2008. Rancang BangunSpektroskopi FT-IR (Fourier TransformInfrared) Untuk Penentuan Kualitas SusuSapi. Berkala Fisika. Vol 11 no.1. 23 – 28

MCXLVIII. Syarif, Amir. 2007. FarmakologiDan Terapi. Departemen Farmakologi danTrapetik: Jakarta

MCXLIX. Wachidah, Qonita. Aditiyono dkk.September 2011. Hubungan HiperplasiaEndometrium Dengan Mioma Uteri: StudiKasus Pada Pasien Ginekologi RSUDProf. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto.Mandala Of Health. Vol 5 no.3

MCL. Yanuarieta, Diena. 2009. Studi KomposisiLimbah Hasil Proses Terapi PembaluranDengan Analisis Puncak SpektrumInframerah [Skripsi]

MCLI.MCLII.

MCLIII.