Penggunaan Kloramfenikol Sebagai Obat Pilhan Pengobatan Demam Tifoid
-
Upload
andy-santoso-hioe -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of Penggunaan Kloramfenikol Sebagai Obat Pilhan Pengobatan Demam Tifoid
-
7/24/2019 Penggunaan Kloramfenikol Sebagai Obat Pilhan Pengobatan Demam Tifoid
1/3
Penggunaan kloramfenikol sebagai obat pilhan pengobatan demam tifoid.
Di Indonesia, kloramfenikol masih merupakan obat terpilih untuk pengobatan demam
tifoid. Antibiotik lain seperti kotrimoksazol, siprofloksasin, ofloksasin, amoksisilin, dan
sefalosporin generasi ketiga menjadi alternatif obat tifoid bila kloramfenikol sudah tidak lagi
efektif. Tetapi, di negara seperti India, kloramfenikol telah digantikan dengan antibiotik
golongan kuinolon. http://journal.fk.unpad.ac.id/inde.php/mkb/article/!ie"#ile/$%&/pdf'()*
Akti!itas antibakteri dari kloramfenikol bersifat stereospesifik, karena han+a D- stereo-
isomer +ang mempun+ai akti!itas menghambat biosintesis protein pada siklus pemanjangan
rantai asam amino. Antibiotika ini mengikat sub-unti ribosom *)- sel mikroba target sehingga
terjadi hambatan pembentukan ikatan peptide dan biosintesis protein. 0loramfenikol bersifat
bakteriostatik, namun pada konsentrasi tinggi dapat bersifat bakterisid terhadap bakteri tertentu.
jurnal validasi metode bioautograf untuk determinasi kloramenikol, meliana
susanti, isnaeni, sri poedjiarti, jurnal kedokteran indonesia vol 1/no. 1/january/2009.
0loramfenikol sudah sejak lama digunakan dan menjadi terapi standar pada demam
tifoid, namun kekurangann+a adalah angka kekambuhan +ang tinggi *-12, angka terjadin+a
carrier juga tinggi, dan toksis pada sumsum tulang.
3el"an 455. Pilihan Antimikroba dalam Tatalaksana Demam Tifoid. Dalam: 6ansjoer A,
etiati , +am A#, 7aksmi P8. editor. 3askah lengkap pertemuan ilmiah tahunan ilmu pen+akit
dalam $))&. 9akarta: Pusat Penerbitan Ilmu Pen+akit Dalam. $))&. h. ((&-$
Dua tahun setelah kloramfenikol dipakai sebagai obat pilihan utama demam tifoid, telah
dilaporkan adan+a resistensi di Inggris. 3amun pada tahun (;1$ resistensi ini menjadi masalah
global. train S. typhiini juga resisten terhadap sufonamid, tetrasiklin, dan streptomisin. Pada
tahun (;&)an dan (;;)an, S. typhiini mulai resisten terhadap seluruh antibitika lini pertama
seperti kloramfenikol, trimetoprim, sulfametoksazol, dan ampisilin.
http://""".nejm.org/doi/full/().()*
-
7/24/2019 Penggunaan Kloramfenikol Sebagai Obat Pilhan Pengobatan Demam Tifoid
2/3
(. 3el"an 455, >hen 0, 3afrialdi, Paramita D. ?pen stud+ on efficac+ and safet+ of
le!ofloacin in treatment of uncomplicated t+phoid fe!er. outheast Asian 9 Trop 6ed
Public 5ealth $))
-
7/24/2019 Penggunaan Kloramfenikol Sebagai Obat Pilhan Pengobatan Demam Tifoid
3/3
0loramfenikol secara luas didistribusikan dalam cairan tubuh dan mencapai konsentrasi
terapeutik dalam >. 0loramfenikol terdistribusi pula dalam empedu, AI, dan cairan plasenta.
Dapat pula ditemukan pada humor aueous setelah injeksi subkonjungti!a.
4ute eliminasi utama dari kloramfenikol adalah metabolism hepatic. 6etabolit tersebut
dan kloramfenikol dieksresikan melalui urin. Pasien dengan gangguan fungsi hati mempun+ai
penurunan bersihan metabolic, dan dosis harus dikurangi.
Indikasi dari penggunaan kloramfenikol antara lain demam tifoid, meningitis bacterial,
pen+akit akibat riketsia, dan bruselosis.
=fek +ang tidak diinginkan
0loramfenikol menghambat sintesis protein membrane dalam mitokondria, kemungkinan dengan
menghambat peptidiltransferase ribosom. 5ampir semua efek buruk +ang terjadi pada obat
tersebut dapat dihubungkan dengan reaksi-reaksi seperti reaksi hipersensiti!itas, gangguan
hematologi, dan efek toksik dan iritatif lain.
0loramfenikol menghambat>FP hati, oleh karena itu memperpanjang "aktu-paruh
substrat >FP, termasuk koumadin, fenitoin, klorpropamid, inhibitor protease 5IB, rifabutin, dan
tolbutamid. 0eracunan parah dan kematian terjadi karena interaksi obat-obat tersebut.
Penggunaan bersama dengan fenobarbital atau rifampin, dimana menginduksi >FP secara poten,
memperpendek "aktu-paruh kloramfenikol.
Protein +nthesis Inhibitors and 6sicellaneous Antibacterial Agents. In: Grunton 7, Parker 0,
Glumenthal D, Guton I. editors. oodman H gilmans manual of pharmacolog+ and
therapeutics. 3e" Fork: The 6cra"-5ill >ompanies, Inc. $))&. p. 1