Penggunaan Antibiotika Secara Tepat Agar Tidak Terjadi Resistensi.docx

29

Click here to load reader

Transcript of Penggunaan Antibiotika Secara Tepat Agar Tidak Terjadi Resistensi.docx

Page 1: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Penggunaan Antibiotika Secara Tepat Agar Tidak Terjadi Resistensi

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh :

Iis Safriyanty (08)

Ld. Mz Wali Amrullah L.H (10)

Nur Fachraini (15)

Yustinaya (30)

SMA NEGERI 1 BAUBAU

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Page 2: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah

ini mengenai “Penggunaan Antibiotika Secara Tepat Agar Tidak Terjadi Resistensi” .

Terima kasih pula kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah memberikan

bantuan kepada kami, khususnya guru bidang studi Bahasa Indonesia Ibu Rasdiana

S. Pd yang telah membimbing dan membina kami dalam menyelesaikan tugas karya

tulis ilmiah.

Karya tulis ilmiah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi kewajiban

kami sebagai pelajar. Sekaligus sebagai bahan ajar dan pemahaman kepada kita

semua.

Demikianlah, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Baubau, 26 April 2013

Penyusun

(i)

Page 3: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

ABSTRAK

Pada tahun 2011, World Health Organization (WHO) menyampaikan keprihatinan yang tinggi terhadap perkembangan bakteri resisten. Terapi antibiotika yang tidak efektif menyebabkan peningkatan biaya yang berhubungan dengan kesakitan yang lama, lebih sering masuk rumah sakit dan masa dirawat di rumah sakit lebih lama, sehingga hal ini akan merugikan penderita secara ekonomi karena meningkatnya penderitaan manusia dan kehilangan produktivitas serta biaya perawatan akan menjadi tinggi.

Antibiotik adalah salah satu jenis golongan obat yang fungsinya sebagai anti infeksi untuk membunuh kuman atau bakteri. Metting dan Pyne (1986) menyatakan bahwa antibiotik adalah komponen AM yang dihasilkan secara alami oleh organisme dan bersifat toksik bagi mikroalga, bakteri, fungi, virus atau protozoa.

Bahan kimia yang dapat membunuh organisme disebut cidal, seperti bacteriocidal, fungiocidal, algiocidal. Sedangkan bahan kimia yang menghambat organisme disebut static, seperti bahan bacteriostatic, fungiostatic dan algaostatic. Senyawa antibakteri sebagai salah satu bahan antimikroba memiliki 3 macam bentuk kerja, yaitu bakteriostatik, bakteriocidal dan bakteriolitik.

(ii)

Page 4: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................... (i)

Abstrak....................................................................................................... (ii)

Daftar Isi.................................................................................................... (iii)

Bab I Pendahuluan..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 1

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 2

Bab II Landasan Teori.............................................................................. 2

2.1 Ihwal Antibiotika.................................................................................. 2

2.2 Mekanisme Kerja Antibiotik................................................................. 2

2.2 Ihwal Resistensi.................................................................................... 3

Bab III Metode Penelitian..........................................................................4

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................4

3.2 Subjek Penelitian..................................................................................4

3.3 Instrumen Penelitian.............................................................................4

3.4 Prosedur Penelitian...............................................................................4

Page 5: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Bab IV Hasil Penelitian...................................................................4

4.1 Proses Terjadinya Resistensi Terhadap Manusia............................4

4.2 Pencegahan Agar tidak Terjadi Resistensi.................................4

4.3 Penggunaan Antibiotika Secara Tepat Agar Tidak Teresistensi.....5

Bab V Penutup...............................................................................6

5.1 Kesimpulan............................................................................................6

5.2 Saran......................................................................................................6

Lampiran-Lampiran.....................................................................................

(iii)

Page 6: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx
Page 7: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sepanjang sejarah manusia, berjuta-juta orang telah meninggal akibat terinfeksi

bakteri. Sekarang kita masih mengalami infeksi tersebut, namun kita telah memiliki

antibiotik, obat yang aman dan efektif digunakan untuk melawan bakteri penyakit.

Antibiotik pertama yang di kembangkan pada tahun 1930-an dan 1940-an

merupakan senyawa kimia yang di hasilkan oleh suatu mikroorganisme, yang dapat

membunuh mikroorganisme lain. Sebagai contoh penemuan Penicillin dari bahan

natural, jamur Penicilium notatum telah berjasa menyelamatkan nyawa jutaan orang

dari ganasnya berbagai penyakit infeksi yang sebelumnya sulit tertangani.

Kenyataan menunjukkan bahwa di negara–negara yang sedang berkembang

urutan penyakit utama nasional masih ditempati oleh berbagai penyakit infeksi yang

memerlukan antibiotika sehingga dengan sendirinya akan terjadi permasalahan, jika

penggunaan antibiotika tidak rasional. Pada tahun 2011, World Health Organization

(WHO) menyampaikan keprihatinan yang tinggi terhadap perkembangan bakteri

resisten. Terapi antibiotika yang tidak efektif menyebabkan peningkatan biaya yang

berhubungan dengan kesakitan yang lama, lebih sering masuk rumah sakit dan masa

dirawat di rumah sakit lebih lama, sehingga hal ini akan merugikan penderita secara

ekonomi karena meningkatnya penderitaan manusia dan kehilangan produktivitas serta

biaya perawatan akan menjadi tinggi.

Penegakan diagnosis infeksi, mengetahui bakteri penyebabnya, mengevaluasi apakah

antibiotika benar-benar di perlukan, evaluasi efek obat, sifat aktifitas antibiotika,

spektrum antibiotika dan mengetahui pola resistensi adalah faktor-faktor yang

Page 8: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

menentukan pemilihan antibiotika, untuk mengurangi terjadinya resistensi dan

kegagalan terapi antibiotika.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan sebagai

berikut :

1. Bagaimana proses terjadinya resistensi terhadap antibiotika ?

2. Bagaimana pencegahan agar tidak terjadi resistensi ?

3. Bagaimana penggunaan antibitok a secara tepat terhadap pasien agar tidak

terjadi resistensi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan proses terjadinya resistensi terhadap antibiotika.

2. Mendeskripsikan pencegahan agar tidak terjadi resistensi.

3. Mendeskripsikan penggunaan antibiotika secara tepat terhadap pasien agar tidak

terjadi resistensi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat, dengan penelitian ini kita dapat mengetahui penggunaan

antibiotika secara teratur.

2. Bagi mahasiswa kedokteran, dapat menambah wawasan tentang resistensi.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Ihwal Antibiotik

Page 9: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Antibiotik berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari anti (lawan) dan bios

(hidup). Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik (buatan),

yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia didalam

organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibiotik ditemukan oleh Sir

Alexander Flemming tahun 1928. Penemuan antibiotik tersebut terjadi secara tidak

sengaja ketika Sir Alexander Flemming lupa membersihkan sediaan bakteri pada

cawan petri dan meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pekan. Ketika cawan

petri tersebut akan dibersihkan, ia melihat sebagian kapang telah tumbuh di media dan

bagian disekitar kapang ‘bersih’ dari bakteri yang sebelumnya memenuhi media.

Karena tertarik dengan kenyataan ini, ia melakukan penelitian lebih lanjut terhadap

kapang tersebut yang ternyata adalah  Penicillium chrysogenum  syn  P. Notatum  (kapang

berwarna biru muda ini mudah ditemukan pada roti yang dibiarkan lembab beberapa

hari). Ia lalu mendapat hasil positif dalam pengujian   pengaruh ekstrak kapang terhadap

bakteri koleksinya. Dari ekstrak itu ia diakui menemukan antibiotik alami pertama

yaitu  Penicillin G.

2.2 Mekanisme Kerja Antibiotik

Penggunaan antibiotik khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi,

antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai

metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotik berbeda dengan

desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan

lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Mekanisme kerja antibiotik yaitu:

1. Menghambat metabolisme sel, seperti sulfonamid dan trimetoprim.

Page 10: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

2. Menghambat sintesa dinding sel, akibatnya pembentukan dinding sel tidak

sempurna dan tidak dapat menahan tekanan osmosa dari plasma, akhirnya sel

akan pecah seperti penicillin, vankomisin, dan sefalosporin.

3. Menghambat sintesa membran sel, molekul lipoprotein dari membran sel

dikacaukan pembentukannya hingga bersifat permeabel akibatnya zat-zat penting

dari isi sel keluar, seperti polimiksin.

4. Menghambat sintesa protein sel dengan melekatkan diri ke ribosom akibatnya sel

terbentuknya tidak sempurna, seperti tetrasiklin, kloramfenikol, streptomosin, dan

aminoglikosida.

5. Menghambat pembentukan asam-asam inti (DNA dan RNA) akibatnya sel tidak

dapat berkembang seperti rifampisin.

Antibiotik adalah salah satu jenis golongan obat yang fungsinya sebagai anti

infeksi untuk membunuh kuman atau bakteri. Metting dan Pyne (1986) menyatakan

bahwa antibiotik adalah komponen AM yang dihasilkan secara alami oleh organisme

dan bersifat toksik bagi mikroalga, bakteri, fungi, virus atau protozoa. Istilah antibiotik

berasal dari kata antibios yang berarti substansi yang dihasilkan oleh suatu

mikroorganisme yang dalam jumlah kecil dapat menghambat pertumbuhan atau

mematikan mikroorganisme lain.

Penemuan antibiotik diawali oleh Sir Alexander Fleming pada tahun 1928.

Antimikroba dapat berupa senyawa kimia sintetik atau produk alami. Antimikroba

sintetik dapat dihasilkan dengan membuat suatu senyawa yang sifatnya mirip dengan

aslinya yang dibuat secara besar-besaran, sedangkan yang alami didapatkan langsung

dari organisme yang menghasilkan senyawa tersebut dengan melakukan proses

pengekstrakan.

Page 11: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Bahan kimia yang dapat membunuh organisme disebut cidal, seperti

bacteriocidal, fungiocidal, algiocidal. Sedangkan bahan kimia yang menghambat

organisme disebut static, seperti bahan bacteriostatic, fungiostatic dan algaostatic.

Senyawa antibakteri sebagai salah satu bahan antimikroba memiliki 3 macam bentuk

kerja, yaitu bakteriostatik, bakteriocidal dan bakteriolitik. Mekanisme kerja

bakteriostatik adalah menghambat sintesis protein dengan mengikat ribosom, sedangkan

bakteriocidal mencegah pertumbuhan dan menyebabkan kematian, namun tidak

menyebabkan sel bakteri menjadi lisis. Berbeda dengan bakteriocidal, bakteriolitik

bekerja dengan cara membuat lisis sel-sel bakteri. Proses lisisnya sel bakteri terlihat

dari penurunan jumlah sel ataupun kekeruhan setelah bahan tersebut ditambahkan.

2.3 Ihwal Resistensi

Resistensi merupakan Resultante dari mekanisme tubuh yang dapat menghalang-

halangi atau mencegah invasi, multipliksi dari bibit penyakit kedalam tubuh atau

mencegah terjadinya kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh racun yang dikelurkan

oleh bibit penyakit.

Resistensi Inheren – Adalah kemapuan tubuh bertahan terhadap serangan bibit

penyakit yang tidak tergantung kepada kekebalan spesifik baik humoral maupun

seluler; daya tahan ini biasanya dalam bentuk struktur anatomis dan fisiologis yang

menjadi ciri individu yang didapatkan secara genetis baik yang bersifat permanen

ataupun temporer. (Synonim : Imunitas nonspesifik)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Page 12: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Penelitian dilaksanakan di Praktek dr. Nuraeni Djawa

Waktu : Rabu, 24 April 2013

Pukul : 18.00 - Selesai

3.2 Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah Pasien

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berupa panduan buku-buku Farmakologi dari dr. Jezy Reysa

Pranasari dan wawancara

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah mewawancari Pasien yang pernah teresistensi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Proses Terjadinya Resistensi Terhadap Antibiotika

Misuse :  Antibiotik diminum tidak ada indikasi, misalkan menggunakan

antibiotik pada sakit yang disebabkan karena virus (flu, demam berdarah, campak,

gondong, cacar air dll) sebab golongan virus tidak dapat dimatikan oleh antibiotik.

Underuse :  Antibiotik digunakan terlalu sedikit, memakai antibitotik dengan

dosis yang terlalu rendah akibat salah diagnosis, antibiotik tidak terbeli seluruhnya,

mengkonsumsi ternak yang tercemar antibiotik atau masyarakat membeli obat sendiri

dengan pengetahuan yang salah.

Overuse :  Penggunaan antibiotik terlalu berlebihan, terlalu lama akibat

kurangnya pemahaman penggunaan antibiotik, komplikasi penyakit, pemberian antibiotik

pada kasus kompleks.

Page 13: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

4.2 Pencegahan Agar Tidak Terjadi Resistensi

Jangan sakit,  sehingga Anda terhindar dari penggunaan antibiotik. Jagalah

kesehatan Anda semaksimal mungkin, hindari kelelahan, bekerja berlebihan  (tubuh juga

mempunyai jam kerja dan jam istirahat), istirahatkanlah tubuh 6 jam sehari agar organ

dan sistem kekebalan tubuh mampu bekerja secara optimal. Biasakanlah mencuci

tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan larutan alkohol pencuci tangan

setelah kontak dengan penderita atau berkunjung dari rumah sakit.

Ketika Anda menderita sakit infeksi, pastikan bahwa antibiotik hanya untuk

infeksi karena kuman. Hindari minum antibiotik pada sakit yang disebabkan oleh virus.

Pemeriksaan diagnostik untuk memastikan jenis kuman dan antibiotik yang sesuai

diperlukan pada setiap kasus infeksi kuman, sehingga pasien akan mendapat antibiotik

tepat sesuai dengan jenis kuman yang sedang berada dalam tubuhnya. Sambil menunggu

hasil laboratorium mikrobiologi pasien boleh mendapat antibiotik dari golongan tertentu

yang masih sensitif (antibiotik empirik). Segera hentikan pemberian antibiotik bila

pasien sudah sembuh.

Penggunaan antibiotik prophilaksis pada setiap pembedahan untuk mencegah

timbulnya komplikasi infeksi pasca operasi.  Antibiotik prophylaksis pada umumnya

cukup 1 kali, diberikan 30 menit sebelum operasi, paling banyak 24 jam saja. Tidak

minum antibiotik pasca operasi apabila pasien secara klinis tidak menderita infeksi.

Tidak menggunakan antibiotik pada prosedur tertentu apabila pasien dalam

keadaan sehat,  seperti halnya pemasangan alat KB IUD, persalinan normal, endoskopi,

sirkumsisi, pengangkatan tumor di bawah kulit (tumor payudara, soft tissue tumor,

atherome, pencabutan gigi, dll) selama tindakan operasi dilakukan secara steril maka

resiko infeksi akan sangat kecil bahkan tidak akan timbul komplikasi infeksi.

Page 14: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Mengembangkan kebiasaan sehat untuk menghindari penularan,  menutup

hidung dan mulut dengan tangan atau lengan saat batuk ataupun bersin, istirahat di

rumah apabila sedang sakit infeksi agar tidak menular ke teman kantor atau orang

lain.

Tidak minum antibiotik pada sakit ringan atau disebabkan virus,  seperti

flu, sakit tenggorokan ringan, luka kecil di kulit, diare cair, infeksi virus campak, cacar

air, gondong, demam berdarah, sariawan.

4.3 Penggunaan Antibiotik Secara Tepat Terhadap Pasien Agar Tidak Terjadi

Resistensi

Menggunakan Antibiotik secara tepat, berarti kita turut menjaga agar antibiotik tetap

dapat digunakan, terutama ketika sungguh – sungguh memerlukannya. Penggunaan obat

secara rasional berarti pasien mendapatkan pengobatan sesuai dengan kebutuhan

klinisnya, dalam dosis yang tepat bagi kebutuhan individualnya, untuk waktu yang

cukup, dan dengan biaya yang paling terjangkau.

Pemakaian antibiotik yang tidak berdasarkan ketentuann menyebabkan tidak efektifnya

kemampuan antibiotik tersebut, sehingga kemampuan membunuh kumannya akan berkurang,

dan hal itulah yang disebut dengan Resisten Antibiotik. Apabila hal tersebut sampai

terjadi, generasi mendatang akan mengalami kerugian yang sangat besar. Akan banyak

penyakit yang tidak dapat lagi disembuhkan akibat resistensi. Sedangkan untuk

mengembangkan antibiotik yang baru diperlukan waktu dan biaya yang sangat besar.

Untuk itulah perlunya penggunaan obat secara rasional sehingga dapat mencegah

masalah tersebut.

4.4 Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Pasien yang Pernah Teresistensi

Page 15: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Seseorang yang teresistensi oleh Antibiotik terjadi karena penggunaan antibiotika secara

irasional tanpa ada resep dari dokter, sehingga menimbulkan gen bakteri baru. Untuk

mencegah terjadinya resistensi kembali, maka gunakanlah antibiotika secara rasional dan

pastikan jika anda terinfeksi oleh bakteri segeralah ke dokter.

BAB V

PENUTUP

2.4 Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan sebagai

berikut:.

1. Resistensi terhadap antibiotika, akan terjadi jika pengguna antibiotika atau pasien

menggunakannya secara irasional dan bakteri yang telah teresistensi akan membentuk

gen bakteri yang baru dan hal demikian akan membahayakan pasien karena dengan

antibiotika yang telah pasien gunakan harus dinaikkan dosisnya bahkan harus diganti

dengan jenis golongan obat yang baru dan lebih spesifik agar bakteri yang terisitensi

dan bakteri yang ingin di musnahkan menjadi lisis dan mati.

2. Pencegahan agar tidak terjadi resisitensi, yaitu dengan menggunakan antibiotika

secara rasional dan jika anda terinfeksi oleh bakteri segeralah ke dokter agar resep

penggunaan antibiotika digunakan dengan baik.

3. Penggunaan antibiotika secara tepat terhadap pasien, yaitu dengan mengikuti resep

dokter secara rasional. Jika Anda disuruh untuk menghabiskan obat yang akan di gunakan,

maka dihabiskanlah agar bakteri yang ingin dimusnahkan akan lisis.

2.5 Saran

Dari kesimpulan diatas kami memeberikan saran sebagai berikut:

Page 16: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Penggunaan antibiotik secara rasional sangat di perlukan karena saat ini penggunaan

obat (khususnya antibiotik) yang tidak rasional semakin mengkhawatirkan. Maka dari

itu, kita sebagai penerus bangsa harus selalu hidup sehat, sehat jasmani maupun rohani

terutama dalam menggunakan antibiotika secara rasional.

Daftar Pustaka

Cosmaca, A.J., J.M. Arnold & R. Morzko. 1980. Biology Laboratory Manual. Scott

Foresman and Company.

Http:/ / www.google.com

Wurttemberg, H.B. 1996. Biologie 5/6. Cornelson Verlag, Berlin.

Wurttemberg, H.B. 1994. Biologie 1. Cornelson Druck, Berlin.

Jawetz, E. 1997. Principle of antimicrobial drug action. Basic and clinical pharmacology.

Third edition. Appleton and lange, Norwalk

Setiabudy, R. 2008. Antimikroba. In: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Page 17: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Lampiran-Lampiran

Rula : Apakah Anda pernah teresistensi dengan antibiotika?

Arafah : Iya, pernah.

Rulla : Bagaimana caranya sehingga Anda teresistensi oleh antibiotika?

Arafah : Terkadang jika saya terkena demam dan sakit kepala, saya selalu

langsung ke apotik terdekat untuk membeli obat ampicilin dan asam mefenamat dan saya

meminumnya tanpa resep dokter.

Iis : Berapa kali sehari anda minum obat tersebut?

Arafah : Tidak menentu, kadang dua kali atau tiga kali sehari dan saya minum

kalau saya rasa sudah sembuh langsung saya hentikan. Dan kadang saya minum obat tidak

teratur, kalau saya sakit kepala saya langsung minum obat tertentu dan kalau sudah tidak

sakit kepala lagi saya hentikan, meskipun itu hanya sekali saja saya meminumnya.

Farah : Mengapa Anda tidak pergi ke dokter?

Arafah : Saya takut di suntik.

Yustinaya : Apa yang anda rasakan saat anda meminum obat yang sama, saat demam itu

terulang kembali?

Arafah : Demam saya lama sembuhnya, lalu saya ke dokter dan bertanya.

Mengapa sudah 3 hari saya minum obat dok, demam saya belum sembuh, lalu dokternya

bilang saya harus mengganti obat dengan golongan yang lain tetapi fungsinya sama dengan

dosis dinaikkan karena bakteri yang ingin dimusnahkan sudah kebal.

Yustinaya : Lalu doktenya menggantinya dengan obat apa?

Page 18: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Arafah : Saya sudah lupa nama obatnya. Dan alhamdulillah demam saya sembuh.

Rula : Jadi, mulai dari sekarang jika anda sakit terinfeksi oleh bakteri, apa yang

anda lakukan?

Arafah : Saya ke dokter, supaya saya bisa sembuh dan tidak kebal lagi dengan

obat-obatan tertentu.

Page 19: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Riwayat Hidup Penulis

Nama Lengkap : Iis Safriyanty

TTL : Pasarwajo, 27 Maret 1996

Alamat : Jl. Dr Wahiddin

Hobi : Membaca Novel dan Bermain Bulu Tangkis

Cita-Cita : Dokter

Riwayat Pendidikan : - TK Lestari

- SD Negeri 3 Lamangga

- SMP Negeri 2 Baubau

- SMA Negeri 1 Baubau

Nama Lengkap : Ld. Mz. Wali Amrullah L. Hasmar

TTL : Baubau, 17 Desember 1996

Alamat : Jl. RE. Laksamana Martadinata No. 10

Hobi : Menyanyi, Memasak, dan Bermain Bulu Tangkis.

Cita-Cita : Dokter & Penyanyi

Riwayat Pendidikan : - TK Kartika Jaya Wirabuana

- SD Negeri 2 Batulo

- SMP Negeri 1 Baubau

- SMA Negeri 1 Baubau

Nama Lengkap : Nur Fachraini

TTL : Baubau, 9 September 1995

Alamat : Jl. Pahlawan

Hobi : Membaca

Page 20: Penggunaan  Antibiotika  Secara  Tepat  Agar  Tidak  Terjadi  Resistensi.docx

Cita-Cita : Polwan

Riwayat Pendidikan : - TK Bhayangkari

- SD Negeri 1 Kadolomoko

- SMP Negeri 1 Baubau

- SMA Negeri 1 Baubau

Nama Lengkap : Yustinaya

TTL : Wabula, 6 September 1996

Alamat : Jl. Pahlawan

Hobi : Dengar musik

Cita-Cita : Dokter

Riwayat Pendidikan : - SD Negeri 7 Baubau

- SMP Negeri 1 Baubau

- SMA Negeri 1 Baubau