Farmakologi Antibiotika

31
ANTIBIOTIKA A. GOLONGAN PENISILIN a. Benzil penisilin (penisilin G) Indikasi: infeksi tenggorokan, otitis media, streptococcus endo karditis , meningokokus, meningitis, pneumonia dan profilaksis amputasi pada lengan dan kaki. Kontra indikasi: hipersensitivitas (alergi) terhadap penisilin Efek samping: reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare. b. Fenoksi metal penisilin (penisilin V) Indikasi: tonsillitis, otitis media, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus. Kontra indikasi: hipersensitivitas (alergi) terhadap penisilin Efek samping: reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare. c. Ampisilin Indikasi: infeksi saluran kemih, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus. 1

description

Tugas Mata Kuliah Farmakologi

Transcript of Farmakologi Antibiotika

ANTIBIOTIKA

A. GOLONGAN PENISILINa. Benzil penisilin (penisilin G) Indikasi: infeksi tenggorokan,otitis media,streptococcus endokarditis, meningokokus, meningitis, pneumonia dan profilaksis amputasi pada lengan dan kaki. Kontra indikasi: hipersensitivitas (alergi) terhadap penisilin Efek samping: reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare.b. Fenoksi metal penisilin (penisilin V) Indikasi: tonsillitis, otitis media, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus. Kontra indikasi: hipersensitivitas (alergi) terhadap penisilin Efek samping: reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare.c. Ampisilin Indikasi: infeksi saluran kemih, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus. Kontra indikasi: alergi (hipersensitiv) terhadap penisilin. Efek samping: mual, diare, ruam, kadang-kadang colitis.d. Amoksisilin Indikasi: infeksi saluran kemih, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus, juga untuk profilaksisendokarditisdan terapi tambahan. Kontra indikasi: alergi (hipersensitiv) terhadap penisilin. Efek samping: mual, diare, ruam, kadang-kadang colitis.

e. Co-amoxiclav (amoksisilin-asam klavulanat) Kontra indikasi: alergi (hipersensitiv) terhadap penisilin. Efek samping: mual, diare, ruam, kadang-kadang colitis.f. Pensilin Tahan Penisilinase1) Kloksasilin Indikasi: infeksi karena stapilokokus yang memproduksi pensilinase. Kontra indikasi: hipersensitivitas ( alergi ) terhadap penisilin. Efek samping: reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral.2) Flukoksasilin Indikasi: infeksi karena stapilokokus yang memproduksi pensilinase. Kontra indikasi: hipersensitivitas ( alergi ) terhadap penisilin. Efek samping: reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral.Efek samping golongan penisilin adalah reaksi alergi akibat hipersensitasi, yang (jarang sekali) dapat menimbulkan shock anafilaktis (dan kematian). Dapat terjadi anemia hemolitik, gangguan fungsi hati yang dapat berkembang menjadi hepatitis. Selain itu sering terjadi gangguan-gangguan lambung-usus (diare, mual, muntah). Diare dapat dicegah dengan pemberian probiotika (Lactobacillus, Bifidobacterium) selama masa terapi. Efek toksik penisilin terhadap SSP dapat menimbulkan epilepsi karena pemberian pensilin IV dosis tinggi

B. GOLONGAN SEFALOSPORIN IndikasiUntuk pengobatan infeksi berat atau yang tidak dapat diobati dengan antimikroba lain. Obat golongan ini berkaitan dengan penisilin dan digunakan untuk mengobati infeksi saluran pencernaan bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, pneumonia, infeksi telinga, kulit dan jaringan lunak, tulang, dan saluran kemih (kandung kemih dan ginjal). Kontra indikasi a. Hipersensitivitas pada antibiotik sefalosporin atau golongan betalaktam lainnya.b. Antibiotik oral sistemik tidak boleh diberikan pada pasien dengan septikemia, syok atau penyakit berat lainnya sebagai penyerapan obat dari saluran pencernaan mungkin jauh ditunda atau berkurang. Efek sampinga. Obat oral dapat menimbulkan terutama gangguan lambung-usus (diare, nausea, colitis (darah dalam tinja), nyeri lambung, anoreksia, konstipasi), jarang terjadi reaksi alergi (rash, urticaria).b. Nefrotoksisitas dan alergi silang dengan derivat penislin dapat terjadic. Reaksi hipersensitifitas dan dermatologi: shock, rash, urtikaria, eritema, pruritis, udema.d. Hematologi: pendarahan, trombositopenia, anemia hemolitike. Defisiensi vitamin K: karena sefalosporin menimbulkan efek anti vitamin K.f. Efek pada ginjal: meningkatnya konsentrasi serum kreatinin, disfungsi ginjal dan toksik nefropati.

Beberapa jenis dari golongan Sefalosporin di antaranya adalah sebagai berikut.1) Sefadroksil (Generasi 1) IndikasiInfeksi baktri gram positif dan gram negatif Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Sefadroksil golongan Sefalosforin lainnya Efek sampingDiare, mual, muntah, sakit kepala, reaksi alergi berupa ruam2) Sefaleksin (Generasi 1) IndikasiProfilaksis infeksi saluran kemih berulang, infeksi berat Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Sefaleksin golongan Sefalosforin lainnya Efek sampingDiare dan kolitis yang disebabkan oleh antibiotik (keduanya karena penggunaan dosis tinggi) mual dan muntah. Rasa tidak enak pada saluran cerna, sakit kepala, reaksi alergi berupa ruam, pruritus.3) Sefradin (Generasi 1) IndikasiProfilaksis pada tindakan pembedahan. Infeksi bakteri gram positif dan gram negatif Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Sefradin dan golongan Sefalosporin lainnya Efek sampingDiare, mual dan muntah rasa tidak enak pada saluran cerna sakit kepala, reaksi alergi berupa ruam dan pruiritus.

4) Sefaklor (Generasi 2) IndikasiInfeksi bakteri gram positif dan gram negatif Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Sefaklor dan golongan Sefalosporin lainnya Efek sampingDiare dan colitis yang disebabkan oleh antibiotic (penggunaan dosis tinggi) mual dan muntah rasa tidak enak pada saluran cerna sakit kepala, reaksi alergi berupa ruam dan pruiritus.5) Sefrozil (Generasi 2) IndikasiInfeksi saluran pernafasan atas kulit dan infeksi jaringan lunak, Eksaserbasi akut dari bronkitis kronik Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Sefrozil dan golongan Sefalosporin lainnya Efek sampingDiare, mual, muntah dan reaksi alergi.6) Sefamandol (Generasi 2) IndikasiProfilaksis pada tindakan pembedahan. Infeksi bakteri gram positif dan gram negatif Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Sefamandol dan golongan Sefalosporin lainnya Efek sampingDiare dan colitis yang disebabkan oleh antibiotic (penggunaan dosis tinggi) mual dan mumtah rasa tidak enak pada saluran cerna sakit kepala, reaksi alergi berupa ruam dan pruiritus.

7) Sefpodoksim (Generasi 3) IndikasiInfeksi saluran nafas tetapi penggunaan pada faringitis dan teonsilitis hanya yang kambuhan, bronchitis, pneumonia, infeksi kronis atau resisten terhadap antibiotika. Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Sefpodoksim dan golongan Sefalosporin lainnya Efek sampingDiare, mual, muntah dan reaksi alergi.8) Seftriakson (Generasi 3) IndikasiInfeksi berat, gonore tanpa komplikasi, profilaksis bedah Kontra indikasiKontraindikasi untuk bayi dibawah 6 bulan. Seftriakson kalsium dapat menimbulkan persipitasi di ginjal atau empedu Efek sampingPada gangguan fungsi hati yang disertai gangguan fungsi ginjal dapat terjadi pergeseran bilirubin dari ikatan plasma. Diare, mual, dan muntah serta alergi.9) Seftazidim (Generasi 3) IndikasiInfeksi berat, meningitis atau imonodefiisi, infeksi saluran kemih dan infeksi yang tidak terlalu berat Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Seftazidim dan golongan Sefalosporin lainnya

Efek sampingDiare, mual dan muntah rasa tidak enak pada saluran cerna sakit kepala, dan reaksi alergi berupa ruam.10) Sefpirom (Generasi 4) IndikasiInfeksi saluran kemih atas dan bawah dengan komplikasi, infeksi kulit dan jaringan lunak, Infeksi saluran nafas bawah, Infeksi berat termasuk bakteremia Kontra indikasiTidak dianjurkan untuk anak dibawah 12 tahun Efek sampingDiare, mual, muntah dan reaksi alergi

C. GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA IndikasiStreptomisin (dan kanamisin) hanya digunakan parenteral pada tuberkulosa, dikombinasikan dengan rifampicin, INH dan pirazinamid. Juga bersama benzil penisilin berkat efek potensial pada infeksi Streptokok atau Enterokok (endocarditis) (Tjay dan Rahrdja, 1964:76)Infeksi dengan pseudomonas. Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap aminoglikosida, ibu hamil dan pasien dengan gangguan ginjal Efek SampingEfek samping oleh aminoglikosida dalam garis besarnya dapat dibagi dalam tiga kelompok :a. AlergiSecara umum potensi aminoglikosida untuk menyebabkan alergi rendah, demam, stomatitis, dan syok anafilaksisb. Reaksi iritasi dan toksikReaksi iritasi berupa rasa nyeri terjadi di tempat suntikan diikuti dengan radang dan dapat disertai pula peningkatan suhu badan setinggi 0,5-1,5 o C. Reaksi ini sangat terkenal pada suntikan streptomisin IM. Reaksi toksik terpenting oleh aminoglikosida ialah pada susunan saraf, berupa gangguan pendengaran dan keseimbangan pada ginjal. Gejala lain pada susunan saraf ialah gangguan pernapasan akibat efek kurariform pada sistem neuromuscular, neuritis perifer, serta gangguan visus. Penyesuaian dosis dapat dilakukan dengan memperpanjang interval pemberian atau mengurangi dosis keduanya. Monitoring kadar aminoglikosida pada gagal ginjal merupakan pendekatan yang lebih tepat.c. Perubahan biologisEfek samping ini bermanifestasi dalam dua bentuk, yaitu gangguan pada pola mikroflora tubuh dengan gangguan absorpsi di usus. Perubahan pola mikroflora tubuh memungkinkan terjadinya superinfeksi oleh kuman gram-positif, gram-negatif, maupun jamur. Superinfeksi Pseudomonas dapat timbul akibat penggunaan kanamisin, sedangkan penggunaan gentamisin oral cenderung menimbulkan kandidiasis. Frekuensi kejadian superinfeksi tidak diketahui, untuk streptomisin parenteral diperkirakan 4%. Gangguan absorpsi dapat terjadi akibat pemberian neomisin per oral 3 g atau lebih dalam sehari. Jenis zat yang dapat dihambat absorpsinya meliputi karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Mekanisme hambatan absorpsi ini antara lain terjadi akibat gangguan sistem enzim dan nekrosis sel epitel kripta usus.

Beberapa jenis dari golongan Aminoglikosida di antaranya adalah sebagai berikut.1) Kanamisin Indikasia. Pengobatan penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri gram negatif yang sensitif terhadap kanamisin antara lain : E. Coli, Proteus sp., Enterobacter aerogenes, K. Pneumoniaeb. Septikemia, infeksi saluran nafas, meningitis, infeksi saluran kemih yang berkomplikasi, gonore yang resisten terhadap Penisilin, antituberkulosa sekunder. Kontra indikasia. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal.b. Pasien dengan gangguan fungsi organ rumah siput dan rongga depan telinga.c. Pasien dengan riwayat hipersensitivitas ataupun reaksi toksisitas terhadap Kanamisin atau Aminoglikosida lainnya.d. Wanita hamil dan menyusui.e. Pemberian secara intraperitoneal selama operasi pada pasien yang mendapat senyawa penghambat neuromuskular. Efek sampingDapat menyebabkan reaksi alergi seperti: kemerahan pada kulit, demam dan anafilaksis. Ototoksik dan nefrotoksik dapat timbul pada penggunaan jangka lama.2) Streptomisin IndikasiTuberkulosis (TBC), dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Streptomisin dan kehamilan

Efek sampingGangguan pendengaran, gangguan keseimbangan, kerusakan ginjal, colitis akibat antibiotik, mual, muntah, ruam, anemia hemolitik, trombositopenia, dan vertigo.3) Amikasin IndikasiInfeksi saluran kemih, bakteremia (beredarnya bakteri dalam darah), septikemia, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi dalam perut, infeksi sesudah operasi dan infeksi pada luka bakar. Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Amikasin dan golongan Aminoglikosida lainnya. Efek sampingOtotoksisitas & nefrotoksisitas, kemerahan pada kulit, demam, parestesia (gangguan perasaan kulit seperti kesemutan), nyeri sendi, anemia, dan hipotensi.4) Gentamisin IndikasiInfeksi kulit primer & sekunder yang disebabkan oleh mikroorganisme terhadap gentamisin, infeksi tulang, infeksi saluran napas, ulkus varikosa, ulkus dekubitus, folikulitis, lecet berdarah yang terinfeksi, dan luka bakar. Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Gentamisin dan golongan Aminoglikosida lainnya Efek sampingIritasi lokal, alergi kulit pada waktu terkena sinar matahari, ruam kulit, gatal-gatal, mual, muntah, diare, anemia hemolitik dan trombositopenia5) Neomisin IndikasiUntuk persiapan operasi, sebagai tambahan untuk terapi koma hepatik, luka bakar, ulkus kronis, ulkus dekubitus, dan infeksi kulit lainnya Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Neomisin dan golongan Aminoglikosida lainnya. Nefrotoksitas, ototoksitas. Efek sampingGangguan saluran cerna, ototoksisitas, nefrotoksisitas, mempengaruhi fungsi ginjal dan gangguan absorbsi lain.6) Netilmisin IndikasiInfeksi saluran napas bagian bawah, infeksi kulit, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran kemih, peritonitis, septikemia, dan infeksi sesudah operasi. Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Netilmisin dan golongan Aminoglikosida lainnya Efek sampingNefrotoksitas, ototoksitas

D. GOLONGAN MAKROLIDA IndikasiKarena golongan makrolida aktif terhadap patogen pernafasan atipikal, golongan ini sering digunakan secara empiris untuk infeksi saluran pernapasan bawah, tetapi obat lain seringkali diperlukan untuk menutupi macrolide-tahan pneumococci.

Kontra IndikasiHipersensitivitas terhadap Clarithromycin, Eritromisin atau antibiotik makrolida lainnya. Meningitis Efek sampinga. Efek-efek gastrointestinal : Anoreksia, mual, muntah dan diare sesekali menyertai pemberian oral. Intoleransi ini disebabkan oleh stimulitas langsung pada motilitas usus.b. Toksisitas hati: dapat menimbulkan hepatitis kolestasis akut (demam, ikterus, kerusakan fungsi hati), kemungkinan sebagai reaksi hepersensitivitas.

Beberapa jenis golongan makrolida di antaranya adalah sebagai berikut.1) Eritromisin Indikasia. Infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawahb. Infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae.c. Pertusid. Infeksi kulit dan jaringan lunak ringan sampai agak berat e. Gastroentritis Kontra indikasiHipersensitif terhadap Eritromisin. Efek sampinga. Gangguan pada saluran pencernaan seperti mual. muntah, diare.b. Reaksi alergi seperti demam, eosinifilia dan eksantem.c. Reaksi-reaksi kepekaan seperti urtikaria, ruam kulit, reaksi anafilaksis dapat terjadi pada penderita yang hiper-sensitivitas.d. Kadang-kadang terjadi gangguan pendengaran jika digunakan pada dosis besar, penderita gagal ginjal atau penderitd lanjuf usia.2) Azitromisin Indikasia. Infeksi saluran napas bawah dan atas seperti sinusitis akut, pneumonia, faringitis, tonsillitis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)b. Infeksi kulitc. penyakit hubungan seksual dan infeksi saluran kemih seperti ulkus pada organ genital, uretritis dan cervicitis Kontra indikasia. Penderita pneumonia rawat jalanb. Penderita yang alergi terhadap azitromisin atau antibiotika lainnya Efek sampingMual, rasa tidak nyaman di perut, muntah, kembung, diare, gangguan pendengaran, nefritis interstisial, gangguan ginjal akut, fungsi hati abnormal, pusing/vertigo, kejang, sakit kepala, dan somnolen.3) Klaritromisin IndikasiInfeksi saluran pencernaan bagian atas & bawah dan infeksi kulit Kontra indikasiHipersensitivitas Efek sampingIritasi saluran cerna seperti diare, mual, rasa tidak enak di perut, pengecapan abnormal, sakit kepala, telinga berdenging, tidak nafsu makan, insomnia, cemas, bingung, disorientasi,dan peningkatan enzim sementara di hati.4) Spiramisin IndikasiInfeksi rongga mulut dan saluran napas dan penderita Toksoplasmosis

Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Spiramisin Efek sampingPemberian oral kadang menimbulkan iritasi saluran cerna.

E. GOLONGAN QUINOLON Indikasia. Infeksi saluran kemih, seperti Prostatitis, Uretritis, Servisitis dan Pielonfritis.b. Infeksi saluran cerna, seperti demam Tifoid dan Paratifoidc. Infeksi saluran nafas bawah, seperti Bronkitis, Pneumonia, Sinusitisd. Penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin, seperti Gonoree. Infeksi jaringan lunak dan tulang, seperti Osteomielitis Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap antibiotika golongan Quinolon Efek sampingManifestasi pada saluran cerna, terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakan efek samping yang paling sering dijumpai. Efek samping pada susunan syaraf pusat umumnya bersifat ringan berupa sakit kepala, vertigo, dan insomnia.Efek samping yang lebih berat dari Kuinolon seperti psikotik, halusinasi, depresi dan kejang jarang terjadi. Penderita berusia lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih cenderung mengalami efek samping ini.

Yang termasuk golongan Quinolon ini antara lain adalah:1) Spirofloksasin IndikasiInfeksi saluran kemih, saluran cerna (termasuk Thypus abdominalis) dan gonorrhoe. Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Spirofloksasin atau zat antibakteri dari golongan Quinolon Efek sampingMual, diare, muntah, nyeri lambung, tremor, gagal ginjal, sindrom Steven Johnson, rasa takut, rasa malas, sakit pada dada dan lain-lain.2) Ofloksasin Indikasia. Infeksi saluran kemih ringan sampai sedang dan prostatitis.b. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah.c. Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh bakteri aerobic gram negatif dan gram positif.d. Pengobatan akut urethritis nongonokokal dan gonore ringan dan servisitis yang disebabkan oleh klamidia. Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap ofloksasin atau zat antibakteri dari golongan Quinolon Efek sampinga. Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, diare, muntah, mulut kering dan konstipasi.b. Gangguan sistem syaraf, seperti sakit kepala, insomnia dan pusing. Reaksi dermatologik dan sensitifitas, seperti ruam dan gatal.c. Efek pada saluran kemih dan kelamin, seperti eksternal genital pruritus, vaginitis, candidiasis.3) Moksifloksasin Indikasia. Infeksi seperti eksaserbasi (kambuhnya penyakit atau gejala secara mendadak)b. Bronkhitis kronis, pneumonia, sinusitis bakterial akut Kontra indikasia. Hipersensitivitasb. Anak-anak dan remaja yang dalam masa pertumbuhanc. Hamil, menyusuid. Bradikardi dan gagal jantunge. Gangguan fungsi ginjal Efek sampingMual, diare, nyeri perut, sakit kepala, pusing, muntah, dispepsia, penyimpangan pengecapan, mengantuk, nyeri sendi, nyeri otot, dan gangguan penglihatan.4) Levofloksasin Indikasia. Pneumoniab. Bronkitis kronis dengan eksasrebasi akutc. Sinusitis maksilaris akutd. Infeksi kulit dan struktur kulite. Infeksi saluran kemih dengan komplikasi Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Levofloksasin, obat golongan Quinolon dan beberapa komponen Levores Efek sampingMual, diare, muntah, nyeri perut, dyspepsia, insomnia, sakit kepala, pusing, ruam kulit, anoreksia, malaise, berkeringat, gugup, insomnia, tremor, konstipasi, lelah, peningkatan kreatinin serum atau urea darah, dan gangguan pengecapan5) Pefloksasin IndikasiInfeksi berat yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif & Gram positif patogen yang rentan terhadap Pefloksasin Kontra indikasia. Hipersensitivitas terhadap Quinolonb. Anak berusia kurang dari 15 tahunc. Wanita hamil dan menyusui Efek sampingGangguan saluran pencernaan, gangguan neurologis, reaksi hipersensitivitas, dan trombositopenia (pada dosis tinggi)6) Norfloksasin IndikasiInfeksi saluran kemih akut tidak berkomplikasi, infeksi saluran kemih berkomplikasi, infeksi saluran pencernaan, gonore akut tidak berkomplikasi Kontra indikasiHipersensitifitas, insufisiensi ginjal berat Efek sampingPada saluran pencernaan, manifestasi kulit dan neuropsikiatrik7) Sparfloksasin IndikasiPneumonia akut yang didapat dari komunitas yang diduga disebakan oleh bakteri, pneumokokal, dan non pneumokokal. Eksaserbasi penyakit paru obstruktif kronik dan Sinusitis purulent akut

Kontra indikasiHipersensitifitas terhadap Quinolon, riwayat penyakit tendon dengan Quinolone dan anak-anak yang belum puber Efek sampingReaksi kulit alergika, fotosensitifitas, gangguan lambung-usus, sakit kepala, gangguan tidur

F. GOLONGAN TETRASIKLIN Indikasia. Infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia, bronkitis kronikb. Infeksi saluran kemih dan genitalc. Demam yang disebabkan oleh Rickettsia Kontra indikasia. Hipersensitivitas terhadap antibiotika golongan Tetrasiklinb. Penderita gangguan fungsi ginjal Efek sampinga. Iritasi lambung pada pemberian oral. Tromboflebitis pada pemberian injeksi (IV).b. Gangguan gastrointestinal seperti anoreksia, muntah, flatulen, dan diare.c. Reaksi hipersensitif seperti edema, anafilaksis dll.d. Tetrasiklin terikat pada jaringan tulang yang sedang tumbuh dan membentuk kompleks. Pertumbuhan tulang akan terhambat sementara pada janin sampai anak tiga tahun.e. Pada gigi susu atau gigi tetap, Tetrasiklin dapat merubah warna secara permanen dan cenderung mengalami karies.f. Dapat menimbulkan superinfeksi oleh kuman resisten dan jamur, dengan gejala adalah diare akibat terganggunya keseimbangan flora normal dalam usus.g. Absorbsi Tetrasiklin dihambat oleh antasida, susu, Koloidal bismuth, Fenobarbital, Fenitoin dan Karbamazepin sehingga mengurangi kadar dalam darah karena metabolismenya dipercepat.h. Tetrasiklin dapat mempengaruhi kerja Penisilin dan Antioagulan.

Beberapa jenis yang termasuk golongan Tetrasiklin di antaranya adalah1) Oksitetrasiklin IndikasiInfeksi kulit, infeksi mata Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Oksitetrasiklin dan golongan Tetrasiklin lainnya Efek sampingReaksi alergi2) Demeklosiklin IndikasiInfeksi saluran pernapasan, dan saluran kemih. Gangguan sekresi hormone antidiuretik. Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Demeklosiklin dan golongan Tetrasiklin lainnya Efek sampingFotositivtas lebih sering terjadi pernah dilaporkan terjadinya diabetes indipidus nefrogenik3) Doksisiklin Indikasia. Infeksi saluran pernafasanb. Infeksi saluran pencernaanc. Infeksi pada saluran kemih dan kelamind. Infeksi jaringan lunak dan kulite. Infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Doksisiklin dan golongan Tetrasiklin lainnya Efek sampinga. Beberapa pasien yang peka dapat mengalami fotosensitivitas, alergi kulit pada waktu terkena sinar matahari.b. Reaksi hipersensitif / alergi seperti : ruam kulit dan gatal-gatal.c. Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.d. Dapat terjadi anemia hemolitik, trombositopenia.4) Minosiklin IndikasiMinosiklin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti Pneumonia dan infeksi saluran nafas lain, jerawat dan infeksi kulit, kelamin dan saluran kemih. Minosiklin juga dapat membunuh bakteri dari hidung dan tenggorokan anda yang dapat menyebabkan meningitis. Kontra indikasiHipersensitivitas terhadap Minosiklin dan golongan Tetrasiklin lainnya Efek sampingPusing, pandangan kabur, mual, muntah terjadi bila mendapat minosiklin yang menumpuk dalam endolimfe telinga dan mempengaruhi fungsinya.2