PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ......

38
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS IX BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika dimaksudkan agar kegiatan belajar yang berlangsung selama ini mampu menghasilkan proses pembelajaran yang berkualiatas dan menghasilkan siswa menguasai materi secara optimal. Guru selama ini lebih mengutamakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi kognitif, dan sering meninggalkan peran lain seperti afektif maupun perkembangan psikomotor siswa, sehingga perubahan kedewasaan siswa setelah mengikuti rangkaian pembelajaran menjadi kurang maksimal. Proses belajar, adalah usaha pendewasaan siswa yang dilakukan dengan membekali siswa dengan berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan sehingga dengan pengetahuan dan keterampilan tersebut, siswa dapat sukses menjalani kehidupannya, baik dimasa sekarang maupun di masa yang akan datang. Kegiatan belajar yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan paradigma pendidikan, adalah kegiatan belajar yang mampu mensinergikan ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara bersamaan, selanjutnya kegiatan belajar tidak hanya menempatkan siswa sebagai objek

Transcript of PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ......

Page 1: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BANGUN RUANG

PADA SISWA KELAS IX

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika dimaksudkan agar

kegiatan belajar yang berlangsung selama ini mampu menghasilkan proses

pembelajaran yang berkualiatas dan menghasilkan siswa menguasai materi secara

optimal.

Guru selama ini lebih mengutamakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi

kognitif, dan sering meninggalkan peran lain seperti afektif maupun

perkembangan psikomotor siswa, sehingga perubahan kedewasaan siswa setelah

mengikuti rangkaian pembelajaran menjadi kurang maksimal.

Proses belajar, adalah usaha pendewasaan siswa yang dilakukan dengan

membekali siswa dengan berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan sehingga

dengan pengetahuan dan keterampilan tersebut, siswa dapat sukses menjalani

kehidupannya, baik dimasa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Kegiatan belajar yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan paradigma

pendidikan, adalah kegiatan belajar yang mampu mensinergikan ranah kognitif,

afektif dan psikomotor secara bersamaan, selanjutnya kegiatan belajar tidak hanya

menempatkan siswa sebagai objek yang harus mengikuti seluruh keinginan guru,

tetapi kegiatan belajar yang mampu mendukung perubahan adalah kegiatan

belajar yang membuka dialog dan komunikasi aktif antara siswa dan guru.

Kegiatan pembelajaran sedemikian dapat dilakukan dengan menggunakan

berbagai sumber belajar yang ada di sekitar kehidupan siswa, dan ada di

lingkungan sekolah, selanjutnya alat peraga yang ada akan lebih bermakna jika

berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan pelaksanaan

pembelajaran juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga visual atau

gambar.

Matematika adalah bidang studi yang diajarkan sejak siswa berada di sekolah

dasar, bahkan mulai diperkenalkan pada siswa taman kanak-kanak, hal ini

dimaksudkan agar siswa tidak merasa asing dengan materi ajar matematika dan

mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 2: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

Harapan tersebut, tidak terlalu berlebihan, karena matematika banyak

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, khususnya untuk benda tiga dimensi atau

dikenal dengan bangun ruang, dalam mengajarkan bangun ruang seperti kubus,

balok, tabung, bola, prisma, limas dan sebagainya, dapat dilakukan dengan alat

peraga, dengan menggunakan benda konkrit yang ada di sekitar kehidupan siswa,

maupun dengan menggunakan lat peraga dalam bentuk gambar (visual)..

Tentunya penggunaan alat peraga akan memberi banyak keuntungan kepada

siswa, karena siswa dapat memahami dengan baik konsep dan karakteristik materi

yang disampaikan, selanjutnya guru akan menjadi lebih kreatif dalam

menggunakan dan memilih alat peraga yang sesuai dengan materi ajar yang akan

disampaikan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan minat belajar,

kreativitas dan hasil belajar siswa.

Sebagai guru matematika penulis juga menggunakan alat peraga sebagai

media. tetapi setelah dilakukan pembelajaran matematika menggunaan alat

peraga, penulis selalu menemukan siswa-siswa yang belum memahami konsep

materi yang diberikan, bahkan para siswa masih banyak yang bingung dalam

menyelesaiakan soal-soal latihan. Berdasarkan kenyataan tersebut penulis ingin

meneliti faktor-faktor penyebab utama siswa kurang memahami konsep materi

pelajaran setelah dilakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan alat

peraga.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang tersebut maka dirumuskan masalah utama ” apakah

faktor-faktor penyebab siswa kurang memahami konsep materi bangun ruang

setelah dilakukan pembelajaran menggunakan alat peraga?”.

C. Batasan Masalah

Penelitian yang akan dilaksanakan dibatasi pada:

A. Pembelajaran hanya pada pokok bahasan bangun ruang .

B. Kelompok sasaran yang akan dikenai tindakan adalah Siswa SMP Kelas VIII

dan IX SMP

C. Penelitian dilakukan di SMP Muhamadiyah 9 Kota Yogyakarta

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk guru matematika

Page 3: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengajarkan dan

menyampaikan pokok bahasan bangun ruang pada siswa dengan alat peraga

yang tepat sasaran

2. Untuk sekolah,

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

melengkapi sarana dan prasarana belajar dalam menunjang peningkatkan

kualitas hasil belajar siswa kususnya penggunaan alat peraga .

3. Untuk siswa,

Hasil penelitian dapat digunakan dalam meningkatkan daya nalar memahami

karakteristik materi pelajaran dengan mempedomani alat peraga yang

digunakan sehingga siswa dapat memperoleh hasil maksimal.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan dengan penelitian langsung di SMP Muhamadiyah 9

kota Yogyakarta

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan sebagai berikut :

A. Latarbelakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Batasan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Metode Penelitian

F. Sistematika Penulisan

G. Landasan Teori

H. Analisis data dan pembahasan

I. Kesimpulan dan Saran

J. Daftar Pustaka

Page 4: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PUSTAKA

1. Kajian Pustaka

a. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari

“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu

perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa

ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977)

mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa

pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara

itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana

fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,

video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969)

mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi

dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi

perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap

efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya

berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah

alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan

visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat

bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini

penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan

interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

Page 5: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki

oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda,

tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak,

seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media

pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak

mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang

dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur,

model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio

visual dan audial.

2) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang

tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik

tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b)

obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang

bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang

bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi.

Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan

kepada peserta didik.

3) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta

didik dengan lingkungannya.

4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit

sampai dengan abstrak

Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya :

1) Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, model

2) Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya

3) Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan

sejenisnya

4) Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer

dan sejenisnya.

Page 6: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang

bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa

dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi

Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected

motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-

kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau

kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang

lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan

aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat

kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya,

ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.

Secara umum media mempunyai kegunaan:

1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3) menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid  dengan

sumber belajar.

4) memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori & kinestetiknya.

5) memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &

menimbulkan persepsi yang sama.

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:

1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2) Pembelajaran dapat lebih menarik

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori

belajar

Page 7: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan

7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan

8) Peran guru berubahan kearah yang positif

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan

oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi

dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif

yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti

pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing

media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media

sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan

sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya

membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing,

sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.

b. Asas Didaktik dalam pembelajaran matematika SMP

Dikdaktik adalah sebagian dari pedagogik atau ilmu mendidik anak.

Dengan demikian kita bisa menyatakan bahwa dikdaktik adalah ilmu mengajar

yang memberikan prinsip-prinsip tentang cara-cara penyampaian bahan

pelajaran sehingga dikuasai dan dimiliki oleh siswa. Asas-asas dikdaktik yang

utama untuk dihayati dan diterapkan oleh guru dalam mengelola proses belajar

mengajar diuraikan sebagai berikut:

1) Asas Didaktik

Herbart (1841) menyatakan apersepsi adalah kegiatan untuk

memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru dengan bantuan pegetahuan-

pengetahuan yang telah ada. Apersepsi digunakan dalam mengajar dengan

Page 8: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

maksud untuk mempermudah memahami ide-ide yang baru dipelajari dengan

mengaitkan pada pemahaman ide yang telah dimiliki siswa

1) Asas Peragaan

Asas peragaan dalam pembelajaran matematika sangat bermakna untuk

meningkatkan pemahaman dan daya tarik buat siswa untuk mempelajari

matematika. Berbagai jenis peragaan kegiatan dalam pembelajaran yang

menerapkan asas peragaan diungkapkan oleh Edgar Dale dalam bukunya

”Audio Visual in Teaching” sebagai berikut:

i. Pengalaman langsung

ii. Pengalaman yang diatur

iii. Dramatisasi

iv. Demonstrasi

v. Karyawisata

vi. Pameran

vii. Televisi sebagai alat peraga

viii. Film sebagai Alat peraga

ix. Gambar sebagai alat peraga

2) Asas Motivasi

Salah satu fungsi yang melekat pada diri guru adalah peran sebagai

motivator, yang mampu mendorong anak didik agar memiliki semangat dan

kemauan belajar yang sangat tinggi. Cara membangkitkan minat siswa antara

lain:

a. Penjelasan tentang manfaat belajar matematika yang dapat digunakan

dalam penguasaan iptek dan digunakan dalam kehidupan seharri-hari.

b. hubungkan dengan pengalaman yang lalu

c. Berikan kesempatan berhasil (sense of success)

d. Gunakan berbagai metode pembelajaran

3) Asas Belajar Aktif

Maksud dari siswa belajar aktif adalah belajar dengan melibatkan keaktifan

mental (intelektual emosional) walaupun dalam banyak hal dibutuhkan

Page 9: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

keaktifan fisik. Kadar keaktifan itu ditentukan oleh tujuh dimensi (MC

Keachie,1954) sebagai berikut:

i. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran

ii. Partisipasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

iii. Penerimaan guru terhadap kontribusi siswa yang kurang tepat

iv. Kekohesifan kelas sebagai kelompok

v. Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk memberikan keputusan

penting dalam kehidupan sekolah

vi. Jumlah waktu yang diberikan untuk menanggulangi masalah pribadi siswa

4) Asas Kerjasama

Didalam proses pendidikan siswa perlu diberikan kesempatan untuk

belajar bagaimana hidup didalam kelompok.

5) Asas Mandiri

Upaya kerja keras untuk memecahkam masalah atau tantangan yang berifat

tugas individual perlu dikembangkan. Siswa perlu dikembangkan untuk

mencapai kepuasan dengan usaha yang keras dari diri siswa sendiri.

6) Asas Penyesuaian dengan Individu Siswa

Guru harus seoptimal mungkin memberikan pelayanan pendidikan untuk

memenuhi perbedaan individu siswa.

7) Asas Korelasi

Asas korelasi intinya adalah mengkaitkan pokok bahasan yang diajarkan

dengan pokok bahasan yang lain dalam satu mata pelajaran, dan mengkaitkan

hubungan atau manfaat suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dan

dalam kehidupan sehari-hari serta dalam perkembangan IPTEK.

8) Asas Evaluasi yang teratur

Mengevaluasi keberhasilan proses belajar siswa perlu dilakukan secara teratur

dan kesinambungan selama dan setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Evaluasi proses dan hasil belajar harus dilaksanakan dengan menganut prinsip:

i. Menyeluruh

Page 10: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

ii. Berkesinambungan

iii. Berorientasi pada tujuan

iv. Obyektif

v. Terbuka

vi. Bermakna

vii. Mendidik

C. Bangun Ruang

Dalam silabus SMP ditemukan materi bangun ruang yaitu memahami

sifat-sifat tabung, kerucut, serta menentukan ukurannya. Dalam materi ini

dijabarkan diantaranya menentukan luas dan volum bangun ruang. Suatu bangun

disebut bangun ruang apabila titik-titik yang membentuk bangun ruang itu tidak

semuanya terletak pada satu bidang yang sama. Dalam pembelajaram matematika

SMP dibahas tentang :

1. Volum bangun ruang

Untuk menentukan volum bangun ruang perlu ada pemodelan yang

diperagakan.

Volum suatu bangun ruang tertutup merupakan ukuran dari seluruh bagian

ruang yang berada di dalam bangun ruang tertutup tersebut. Berdasar dari

volum prisma tegak , dapat ditentukan volum tabung yaitu luas alas x tinggi

a. Menentukan volum tabung = luas alas x tinggi.

= luas lingkaran x tinggi

t = πr2 x t

r = πr2 t , jadi volum tabung = πr2 t

b. Menentukan volum kerucut

Kerucut termasuk bangun limas. Kerucut adalah limas yang alasnya berbentuk

lingkaran jadi, rumus volum kerucut = rumus volum limas.

Volum kerucut = Volum limas = 1/3 x luas alas x tinggi

= 1/3 x πr2 x t

t =1/3 πr2 t

r

c. Menentukan volum bola

Untuk menemukan rumus volum bola ditemukan dengan mengkaitkan volum

bola dan volum kerucut dimana tinggi bola sama dengan tinggi kerucut dan

Page 11: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

jari-jari bola sama dengan jari-jari kerucut. Dari hasil pratikum didapatkan

bahwa volum setengah bola = 2/3 πr3, maka volum bola = 4/3 πr3

r

2. Luas bangun ruang.

a. Luas tabung

Berikut adalah gambar tabung dan bagian-bagiannya:

r

t 2πr

Luas tabung = luas selimut tabung + 2 x luas lingkaran

= 2πrt + 2πr2

= 2πr (r+t)

b. Luas kerucut

dibuka

t s P s B

r. αselimut kerucut

2πr r

AAlas kerucut

Luas kerucut = luas selimut + luas alas

Luas selimut : Luas lingaran besar = Panjang busur AB : Keliling lingkaran

L selimut : πs2 = 2 πr : 2πs

L selimut = r/s x πs2

L selimut = πrs

Jadi , L kerucut = πrs + πr2

= πr (r + s)

Page 12: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

c. Luas Bola

r

Luas Bola = 4 x luas lingkaran ( yang diameternya = diameter bola )

= 4 x πr2

= 4 πr2

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan tahapan perencanaan, tindakan dan

pengamatan serta refleksi untuk setiap siklusnya. Rencana dalam penelitian ini

akan dilakukan 3 siklus yang masing-masing siklus mempunyai hubungan ,

yang dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

Observasi (O1)

Problem

Revisi Rencana tindakan (R2)

Refleksi (R1)

Perencanaa tindakan (P1)

Pelaksanaan (P2)

Refleksi (R2)

Observasi (O2)

Page 13: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

B. Setting dan karakteristik subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IX B SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta

pada semester gasal tahun ajaran 2008-2009. Penelitian ini dilakukan secara

kolaborasi antara 2 orang guru matematika SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta,

dengan pembimbing dari dosen UNY Karangmalang Yogyakarta. Jumlah siswa yang

direncanakan sebanyak … siswa yang terdiri dari …. siswa laki-laki dan … siswa

perempuan . Sedangkan karakteristik siswa tersebut adalah siswa yang rata-rata

kemampuannya lebih tinggi dari kelas yang lain dan kemampuannya kurang bila

dibanding dengan siswa dari sekolah negeri pada umumnya, serta tingkat kemampuan

ekonomi adalah menengah kebawah serta guru yang mengajar 95 % sarjana.

C. Persiapan penelitian

a. Menyusun instrumen pembelajaran

b. Sosialisasi kepada siswa

c. Penyusunan LKS

d. Penyusunan langkah kerja.

Pelaksanaan tindakan (P2)

Page 14: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

e. Penyusunan lembar evaluasi

f. Penyusunan lembar observasi guru

g. Penyusunan kuisioner siswa

h. Penyusunan jadwal

i. Penyediaan model soal volum dan luas bangun ruang

j. Pengelompokan siswa

k. Penyediaan alat peraga/ alat bantu mengajar

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini menggunakan pendekatan peragaan dan diskusi kelompok dalam

tindakan pembelajaran, siswa diminta untuk mempraktekkan alat peraga yang

disediakan untuk memperoleh konsep rumus volum dan luas bangun ruang,

dan siswa disuruh mencari contoh soal yang ada hubungannya dalam

kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat langsung menerapkan konsep

volum dan luas dalam kehidupan nyata.Adapun rencana tindakan dalam setiap

pertemuan sebagai berikut :

a. Mengaitkan pengetahuan awal sesuai dengan kehidupan nyata

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Melaksanakan tindakan dalam kegiatan pembelajaran

d. Melakukan observasi

e. Siswa diminta merumuskan kesimpulan dengan bimbingan guru

f. Siswa mengerjakan LKS

g. Guru menjadi fasilitator mengarahkan dalam diskusi kelas tentang

pemecahan masalah pada volum dan luas bangun ruang.

h. Siswa diminta mengerjakan evaluasi

i. Melakukan refleksi

j. Mengelompokkan siswa untuk bekerjasama

k. Siswa menampilkan hasil kelompok

l. Guru membuat penilaian

E. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan/ Minggu keM

ei

Juni juli Agustus September Oktober

4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Page 15: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

1 Penyusunan

proposal dan

revisi

x x x

2 Pembuatan

perangkat PBM

dan istrumen

x x x x

3 Pelaksanaan x x x x x x

4 Evaluasi dan

refleksi

x x x x x x

5 Penyusunan

hasil penelitian

x x x

6 Penyusunan

laporan

x x x

7 Laporan x x x

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 6 minggu dengan 3 siklus .

prosedur pelaksanaan dalam setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Rincian prosedur pelaksanaan penelitian pada siklus 1

dipaparkan secara lengkap dan rinci , sedang untuk siklus selanjutnya prosedur

pelaksanaan hampir sama dengan siklus yang pertama. Dengan demikian

pembahasannya difokuskan pada hasil observasi dan analisa refleksi.

A. Siklus 1

1. Perencanaan

Perencanaan diawali dengan pembuatan rencana pembelajaran atau silabus

yang dilengkapi dengan petunjuk demonstrasi alat peraga yang

dilaksanakan oleh siswa dengan petunjuk yang disediakan, model bangun

ruang , lembar pengamatan atau observasi yang dikerjakan secara

kelompok, LKS( lembar kerja siswa ) , kuisioner yang diisi oleh siswa.

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi kelompok.

2. Pelaksanaan

Peneliti mengimplementasikan rencana yang telah direncanakan sesuai

dengan prosedur yang telah dibuat, serta peneliti mengawali dengan

memberikan contoh manfaat mempelajari materi luas bangun ruang dalam

Page 16: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

kehidupan nyata atau secara kontekstual. Pada siklus 1 ada tiga pertemuan

yaitu :

Pertemuan I

Kegiatan I : diskusi menemukan konsep bentuk bangun ruang dalam

kehidupan sehari-hari seperti tabung, kerucut dan bola dengan

menggunakan alat peraga yang telah disediakan di masing-masing

kelompok dan mengisi lembar tugas yang telah disediakan sesuai dengan

petunjuk yang dibuat oleh guru.

Kegiatan II : disajikan lembar kerja siswa dan masing-masing kelompok

untuk menentukan banyak titik sudut, banyak sisi dan banyak rusuk pada

tabung, kerucut dan bola.

Pertemuan II dan III

Kegiatan I : diskusi menentukan konsep jaring-jaring tabung, jaring-

jaring kerucut dan jaring-jaring bola dengan menggunakan alat peraga

yang telah disediakan di masing-masing kelompok dan mengisi lembar

tugas yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk yang dibuat oleh guru.

Kegiatan II : disajikan lembar kerja siswa dan masing-masing kelompok

untuk menggambar jaring-jaring tabung, kerucut dan bola

Kegiatan III: Dengan diskusi siswa menentukan luas tabung, luas kerucut

dan luas bola

Kegiatan III : Siswa mengerjakan soal pemahaman konsep yang telah

disediakan oleh guru secara mandiri

Kegiatan IV : Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi yang

telah disediakan oleh guru secara mandiri.

3. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada

siswa diperoleh temuan- temuan sebagai berikut :

a. Tingkah laku siswa

Tingkah laku siswa saat pembelajaran berlangsung sebagian besar aktif

mengikuti jalannya proses pembelajaran tapi masih ada siswa yang

dalam mengikuti pembelajaran kurang aktif dan cangung serta ada

yang salah tingkah saat menjawab pertanyaan guru atau saat presentasi.

Namun motivasi siswa sebagian besar tinggi.

Page 17: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

b. Jawaban siswa saat diberi pertanyaan

Dalam menjawab soal tentang pengertian titik sudut pada bangun

ruang dan rusuk pada bangun ruang sebagian siswa belum faham.

Untuk menjawab pertanyaan tentang luas bangun ruang sebagian besar

siswa masih kesulitan terutama pada pertanyaan yang diketahui

luasnya kemudian ditanyakan tinggi atau jari-jarinya.

c. Nilai rata-rata dan daya serap

Nilai rata-rata dan daya serap pada siklus pertama adalah 69,08 dan

67,63 %

4. Refleksi

Setelah dilaksanakan pembelajaran di dalam kelas diperoleh temuan-

temuan yang bersifat membangun adalah sebagai berikut :

Dalam kegiatan pembelajaran apersepsi sudah cukup baik. Situasi umum

tidak terlalu tegang , penguasaan materi cukup bagus. Guru sudah

mengaitkan realita dalam kehidupan nyata.Penyampaian materi dengan

jelas sesuai hierarkhi belajar dan karakteristik siswa dan sudah mengaitkan

materi dengan pengetahuan lain yang relevan misal tentang harga jual beli

bahan yang diperlukan dengan luas bahan.

Pelaksanaan pembelajaran sudah runtut dan bersifat kontekstual dan sesuai

dengan alokasi waktu yang ditentukan. Pemanfaatan media pembelajaran

belum maksimal meskipun sudah melibatkan siswa. Guru telah memantau

kemajuan belajar siswa, sudah menggunakan bahasa lisan dan tulis

dengan jelas, siswa dilibatkan dalam membuat rangkuman materi

pembelajaran pada akhir kegiatan.

Beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh guru yaitu peningkatan

penggunaan tehnik bertanya dengan benar, kesiapan belajar siswa agar

lebih diperhatikan termasuk kebersihan kelas, ketertiban siswa dan situasi

kelas, serta judul dan tujuan pembelajaran lebih dipertegas.

B. Siklus 2

1. Perencanaan

Page 18: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

Perencanaan pada siklus kedua melanjutkan materi pada siklus pertama

yaitu menemukan konsep volum bangun ruang. Sebelum melakukan

pembelajaran pada siklus kedua siswa diingatkan kembali manfaat materi

volum bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini yang

perlu dipersiapkan adalah pembuatan rencana pembelajaran atau silabus

yang dilengkapi dengan petunjuk demonstrasi alat peraga yang

dilaksanakan oleh siswa dengan petunjuk yang disediakan, model bangun

ruang , lembar pengamatan atau observasi yang dikerjakan secara

kelompok, LKS( lembar kerja siswa ) , kuisioner yang diisi oleh siswa.

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi kelompok.

2. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana pembelajaran pada

siklus kedua. Siswa dengan berkelompok memperagakan seperti dalam

lembar petunjuk yang telah disediakan oleh guru secara berkelompok,

siswa mengisi lembar kegiatan yang telah disediakan. Pada siklus ini, serta

peneliti mengawali dengan memberikan contoh manfaat mempelajari

materi volum bangun ruang dalam kehidupan nyata atau secara

kontekstual. Pada siklus ke dua ada dua pertemuan yaitu :

Pertemuan I

Kegiatan I : diskusi menemukan konsep rumus volum tabung, volum

kerucut dan volum bola dengan menggunakan alat peraga yang telah

disediakan di masing-masing kelompok dan mengisi lembar tugas yang

telah disediakan sesuai dengan petunjuk yang dibuat oleh guru.

Kegiatan II : disajikan lembar kerja siswa dan masing-masing kelompok

untuk menentukan penyelesaiannya.

Pertemuan II

Kegiatan III : Siswa mengerjakan soal pemahaman konsep yang telah

disediakan oleh guru secara mandiri

3. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada

siswa diperoleh temuan- temuan sebagai berikut :

Page 19: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

a. Tingkah laku

Selama proses belajar mengajar berlangsung tingkah laku siswa

beraneka ragam, khususnya saat praktik menemukan rumus volum

bangun ruang yang menggunakan alat peraga. Ada beberapa siswa

dalam kelompoknya kurang aktif dan serius saat praktik berlangsung.

Hal itu dimungkinkan karena tidak memperhatikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Setelah praktik selesai ada kelompok

siswa perlu bantuan guru didalam menuangkan rumus volum bola,

kendalanya berada pada tinggi kerucut sama dengan dua kali jari-jari

bola. Dengan bantuan guru akhirnya kelompok tersebut dengan jelas

dapat menuliskan rumus volum bola dengan benar. Saat presentasi

berlangsung dengan perwakilan kelompok maju untuk menuliskan

hasil kerja yang diperoleh dengan lancar dan jelas, kemudian guru

membahas hasil yang ditulis dipapan tulis.

b. Jawaban siswa saat diberi pertanyaan

Pada saat praktik guru bertanya bagaimana caranya menghubungkan

antara volum bangun ruang tabung dengan kerucut dan bangun kerucut

dengan bola atau bola dengan tabung. Jawaban siswa belum faham

bagaimana caranya menghubungkan. Guru mengingatkan kembali

rumus volum pada bangun sisi datar yaitu luas alas kali tinggi. Siswa

menggunakan konsep rumus volum bangun datar ke dalam volum

tabung. Dari hasil praktik bahwa volum kerucut adalah sepertiga dari

volum tabung dan volum kerucut sama dengan volum setengah bola.

Dengan uraian proses menemukan rumus volum tabung kerucut dan

bola dan hubungannya ketiga volum tersebut siswa mampu

menghubungkan volum tabung, kerucut dan bola.

Setelah siswa menemukan rumus volum tabung , kerucut dan bola

berikutnya siswa secara kelompok dan mandiri siswa mengerjakan

soal pemahaman konsep volum tabung, kerucut dan bola dengan nilai

yang memuaskan dengan rata –rata 91,5.

c. Nilai rata-rata dan daya serap

Nilai rata-rata pada dan daya serap pada saat mengerjakan volum

bangun ruang adalah 91,5 dan 91,5 %

Page 20: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

4. Refleksi

Guru dalam membuka pelajaran sudah menggunakan apersepsi dengan

baik. Dalam kegiatan inti guru telah menuliskan judul dan tujuan

pembelajaran. Selama praktik dilaksanakan guru telah menjadi fasilitator

yang baik bagi siswa sehingga siswa mampu menyelesaikan dan

memecahkan persoalan yang dihadapi. Guru mampu menunmbuhkan

motivasi dan rasa sukses selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

sehinggga minat siswa meningkat serta suasana belajar yang

menyenangkan.

Disisi lain masih ada kekurangan guru saat mengajar yaitu perhitungan

waktu yang kurang cermat dikarenakan saat praktik tidak disebutkan

batasan waktu untuk siswa dalam mengerjakan tugas. Dengan adanya

waktu yang kurang maka guru bersama siswa tidak sempat merangkum

dan pengerjaan soal siswa secara kelompok tidak langsung terbahas saat

pertemuan itu.

Setelah pertemuan berlangsung guru mengoreksi hasil pekerjaan kelompok

yang ternyata masih banyak kelompok dalam pengerjaan salah terutama

pada soal yang diketahui volumnya dan ditanyakan jari-jarinya atau

tingginya.

Pertemuan berikutnya guru mengingatkan lagi rumus volum tabung,

kerucut dan bola dan siswa mencoba untuk mengerjakan soal yang

diberikan oleh guru.

C. Siklus 3

1. Perencanaan

Perencanaan pada siklus ke-3 melanjutkan materi pada siklus ke-2 yaitu

penyelesaian soal-soal penerapan yang berhubungan dengan luas dan

volum bangun ruang.Pada tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah

pembuatan rencana pembelajaran atau silabus yang dilengkapi dengan

contoh –contoh soal, LKS( lembar kerja siswa ) , kuisioner yang diisi oleh

siswa. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi

kelompok.

Page 21: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

2. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana pembelajaran pada

siklus ke-3. Siswa dengan berkelompok membahas soal yang disediakan

oleh guru yang dikerjakan secara berdiskusi kelompok. Pada pelaksanaan

siklus ke-3 ini ada 2 pertemuan yaitu:

Pertemuan I

Kegiatan I : Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan luas bangun ruang.

Kegiatan II : Disajikan soal penyelesaian masalah siswa menyelesaikan

secara individu.

Pertemuan II

Kegiatan III : Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan volum bangun ruang.

Kegiatan II : Disajikan soal penyelesaian masalah siswa menyelesaikan

secara individu.

3. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada

siswa diperoleh temuan- temuan sebagai berikut :

a. Tingkah laku anak

Tingkah laku anak sudah menunjukkan keseriusan. Mereka aktif

mengerjakan soal setelah guru mengingatkan kembali tentang luas

bangun ruang dan cara mencari vormula rumus misal untuk mencari

tinggi bangun ruang bila diketahui luasnya atau volumnya atau

mungkin keliling alas bangun tersebut. Dengan menggunakan istilah

segitiga emas yang diterap oleh guru maka siswa akan lebih mudah

menentukan vormula rumus yang lain untuk menjawab pertanyaan dari

soal tersebut. Disamping itu ada beberapa temuan bahwa masih ada

siswa dalam berdiskusi kurang termotivasi, hal tersebuta dikarenakan

tingkat kemampuan siswa yang kurang dan motivasi belajar siswa

yang masih belum Nampak.Ada beberapa siswa yang masih bingung

dalam mencari unsur yang lain apabila diketahui luas atau volumnya.

Guru saat diskusi berlangsung memberikan motivasi pada siswa yang

Page 22: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

kurang termotivasi dan memberikan keterangan seperlunya bagi siswa

dalam kelompok diskusi.

b. Jawaban siswa saat diberi pertanyaan

Siswa kesulitan menjawab pertanyaan guru saat guru bertanya bila soal

itu diketahui volumnya dan ditanyakan luas bangun tersebut. Siswa

kebanyakan masih belum bisa menghubungkan antara luas permukaan

selimut tabung dan luas permukaan tabung seluruhnya atau luas

sebaliknya

c. Nilai rata-rata dan daya serap

4. Refleksi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

G. Daftar Pustaka

Muhaimin, Pemikiran PendidikanIslam: Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar

Operasionalnya, Bandung:Trigenda Karya, 1993.

Abor, Rahman. Kepemimpinan Pendidikan Bagi Perbaikan dan

PeningkatanPengajaran.

Yogyakarta: Nur Cahaya. 1994.

Adlan, Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap Matematika dan

Motivasi Berprestasi

Dengan Kinerja. Matahari N0.1. 2000.

Aqib, Zainal. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya:

Page 23: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

Insan Cendekia. 2002.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta:

Rineka Cipta 1998.

Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya.

Yogyakarta:

Liberty. 1988.

Harahap, Baharuddin. Supervisi Pendidikan Yang Dilaksanakan Oleh

Guru

Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta. Damai

Jaya. 1983.

Hasibuan, J.J. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya.

1986.

Ibrahim, R. Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum

dan Teknologi

Pendidikan FIB UPI. 2002.

Page 24: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

KUISIONER SISWAHari / tanggal :

Sekolah :

Kelas :

Petunjuk pengisian :

1. Berikan tanda(v) pada kolom sesuai angka yang anda anggap sesuai .

2. Jawablah secara subyektif

3. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai anda.No Uraian Kriteria Awal penelitian

A Presentasi 5 4 3 2 1

a. Cara mengajar guru Menarik dan

menyenangkan

b. Cara guru menyajikan materi jelas

c. Suara guru saat mengajar keras

d. Cara guru menberikan kesempatan menjawab

pertanyaan

merata

e. Guru dalam memberikan pujian untuk siswa

yang menjawab benar, atau yang berperan

aktif

sering

f. Guru menindaklanjuti bagi siswa yang

menjawab salah

sering

g. Media yang digunakan oleh guru saat

mengajar

lengkap

h. Kesesuaian alat peraga yang digunakan oleh

guru saat mengajar

sesuai

B Materi/ Bahan ajar

a. Materi yang sedang diberikan dibandingkan

materi sebelumnya

mudah

b. Materi menggunakan model bangun ruang sering

c. Membuat catatan KBM sering

d. Keinginan anda untuk belajar matematika tinggi

e. Minat anda untuk bertanya/ merespon tinggi

Page 25: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

kegiatan belajar

f. Bagi saya belajar luas dan volum

menggunakan alat peraga sangat menbantu

menarik

C Jumlah

OBSERVASI ACTION RESEARCHNama guru model :

Nama sekolah :

Tahun Pelajaran/ sem :

Pokok bahasan :

Sub pokok Bahasan :

Hari/ tanggal :

Siklus / pertemuan ke :

No Aspek yang dilihat Ya Tidak Keterangan

A Guru

Pendahuluan

a.Membuka pelajaran

b. Menberikan apersepsi

Inti

a. Menyebutkan judul pembelajaran

b. Menyebutkan tujuan pembelajaran

c. Materi sesuai yang diajarkan

d. Memberikan kesempatan untuk bertanya

e. Menjadi fasilitator kepada siswa

f. Meminta siswa untuk meberikan pendapat

g. Menberikan tanggapan atas pendapat siswa

h. Menbagikan LKS kepada siswa

i. Membimbing siswa saat proses KBM

j. Berkeliling kelas saat memantau pekerjaan

kelompok/ individu

Penutup

a. Membimbing siswa dalam merangkum

b. Memberikan tugas rumah

c. Menutup pelajaran

B siswa

a. Siap mengikuti pembelajaran

b. Termotivasi dalam mengukuti pembelajaran

c. Aktif dalam mengikuti pelajaran

d. Mengajukan pertanyaan

Page 26: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BANGUN Web viewAnalisis data dan pembahasan . Kesimpulan dan Saran ... Siswa mengerjakan soal penalaran dan komunikasi ... Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap

e. Merespon jawaban guru.

f. Siswa berpartisipasi aktif dalam mengikuti

pelajaran

g. Siswa bisa belajar berkelompok

h. Siswa mandiri dalam mengerjakan tugasnya

i. Bisa belajar antar siswa.