PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

28
MANAJEMEN FINANSIAL Oleh : Erland Arfandi Rukka a. Jelaskan fungsi Management Financial (MF) didalam mencapai keberhasilan perusahaan. Fungsi Management Financial (MF) dalam mencapai keberhasilan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu. 2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan. 3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara 4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk kegiatan operasional perusahaan. 5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman. 6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan. 7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan Suatu perusahaan dalam mengelola aktivitas keuangannya akan berbicara bagaimana mendapatkan uang, yakni perusahaan harus menjual obligasi dan saham kepada investor di pasar uang (bursa efek). Dengan menjual obligasi dan saham di bursa efek maka perusahaan akan menghasilkan cash flow dari pasar uang.

Transcript of PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

Page 1: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

MANAJEMEN FINANSIAL

Oleh : Erland Arfandi Rukka

a. Jelaskan fungsi Management Financial (MF) didalam mencapai

keberhasilan perusahaan.

Fungsi Management Financial (MF) dalam mencapai keberhasilan perusahaan adalah

sebagai berikut :

1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan-

kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat

detail pengeluaran dan pemasukan.

3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana

yang ada dengan berbagai cara

4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk

kegiatan operasional perusahaan.

5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana

tersebut dengan aman.

6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem

keuangan pada perusahaan.

7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada

agar tidak terjadi penyimpangan

Suatu perusahaan dalam mengelola aktivitas keuangannya akan berbicara bagaimana

mendapatkan uang, yakni perusahaan harus menjual obligasi dan saham kepada investor di

pasar uang (bursa efek). Dengan menjual obligasi dan saham di bursa efek maka perusahaan

akan menghasilkan cash flow dari pasar uang. Cash inilah yang kemudian diinvestasikan

dalam aktivitas investasi (assets) perusahaan yang dikelola manajemen perusahaan. Cash

yang didapat oleh perusahaan di pakai untuk membayar pemegang saham (shareholders) dan

pemegang obligasi (bondholders).

Pemegang saham menerima cash dalam bentuk dividend, kemudian pemegang obligasi

menerima dalam bentuk bunga, dan kemudian pinjaman pokok awal dibayar kembali. Tidak

semua cash perusahaan dibayarkan, beberapa dana tersebut ditahan, dan beberapa lagi yang

dibayarkan ke pemerintah dalam bentuk pajak.

Page 2: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

Ada sepuluh prinsip yang membentuk dasar dari Management Financial (MF) yakni :

1. Keseimbangan Risiko dan Pengembalian – “Jangan menambah risiko kecuali terdapat

kompensasi berupa tambahan pengembalian investasi”.

Alternatif–alternatif investasi mempunyai sejumlah risiko dan tingkat pengembalian

yang berbeda. Para investor kadang–kadang lebih senang memilih suatu investasi dengan

risiko yang tinggi karena jenis investasi ini menawarkan suatu tingkat pengembalian

yang tinggi juga. Semakin tinggi tingkat pengembalian suatu investasi, maka semakin

Ada sepuluh prinsip yang membentuk dasar dari Management Financial (MF) yakni :

1. Keseimbangan Risiko dan Pengembalian – “Jangan menambah risiko kecuali terdapat

kompensasi berupa tambahan pengembalian investasi”.

Alternatif–alternatif investasi mempunyai sejumlah risiko dan tingkat pengembalian

yang berbeda-beda. Para investor lebih senang memilih suatu investasi dengan risiko

yang tinggi karena jenis investasi ini menawarkan suatu tingkat pengembalian yang

tinggi. Semakin tinggi tingkat pengembalian suatu investasi, maka semakin tinggi

harapan pengembaliannya.

2. Nilai Waktu Uang – “Uang yang diterima hari ini lebih berharga dari uang yang

diterima di masa depan”.

Suatu konsep dasar dalam keuangan adalah nilai uang yang dikaitkan dengan waktu.

Uang yang kita terima pada saat ini akan jauh lebih berharga dibandingkan dengan uang

yang akan diterima tahun depan. Kita bisa mendapat bunga atas uang yang diterima

sekarang, sehingga lebih suka menerimanya sekarang dari pada kemudian.

3. Kas – Bukan Lab - “ adalah Raja”.

Dalam mengukur kekayaan kita akan menggunakan arus kas (cash flow), dan bukan

keuntungan akuntansi (accounting profit) sebagai alat pengukurnya. Kita akan

Page 3: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

menekankan perhatian kita terhadap uang yang ada di tangan kita, ketika dapat

menginvestasikannya dan mulai menghasilkan bunga, dan ketika kita dapat

mengembalikannya kepada pemegang saham dalam wujud dividen. Uang kas adalah

sesuatu yang secara riil diterima dan dapat di-investasikan kembali oleh perusahaan.

Sedangkan keuntungan akuntansi, lebih banyak menggambarkan besarnya keuntungan

yang diperoleh perusahaan, daripada besarnya uang kas yang benar–benar ada.

4. Pertambahan Arus Kas – ‘Satu-satunya perubahan yang harus diperhatikan”

Prinsip yang ketiga menyatakan bahwa kita harus menggunakan arus kas sebagai alat

pengukur manfaat dari suatu proyek baru. Proses evaluasi ini akan lebih diperdalam

lagi dengan menekankan pada kas yang diterima perusahaan antara dua keputusan : jika

perusahaan mengambil atau tidak mengambil proyek tersebut. Yang terpenting adalah

apa yang kita pikir tentang kenaikan arus kasnya. Pedoman dalam menentukan apakah

arus kas tersebut bersifat incremental adalah dengan cara membandingkan aliran kas

perusahaan dengan tanpa proyek tersebut. Sebenarnya, kita akan lebih menitikberatkan

penggunaan konsep incremental dari aliran kas serta mempertimbangkan segala

konsekuensi dari semua keputusan berdasarkan kenaikan kasnya.

5. Kondisi Persaingan Pasar – “Alasan mengapa sangat sulit mendapatkan proyek–proyek

dengan laba yang luar biasa”.

Kunci untuk mendapatkan investasi yang menguntungkan pertama dengan mengerti

situasi dan kondisi persaingan pasar dimana perusahaan itu berada. Kemudian falsafah

perusahaan harus diarahkan pada penciptaan dan pemanfaatan dan ketidaksempurnaan

kondisi pasar yang ada apakah melalui pembedaan produk atau melalui penciptaan

keunggulan. Beban dari pada upaya mencari pasar atau industri baru yang dapat

menciptakan keuntungan yang besar. Industri dengan tingkat persaingan sempurna tidak

akan bertahan lama. Pemahaman akan hal ini memungkinkan kita mencari produk yang

baik dan mengukur arus kas proyek dengan tepat.

6. Pasar Modal yang Efisien – “Pasar yang bergerak cepat dan dengan harga tepat”.

Implikasi dari pasar efisien adalah pertama harga yang sudah tepat. Harga saham

mencerminkan semua informasi yang ada di masyarakat sehubungan dengan nilai

perusahaan. Ini berarti kita bisa menerapkan tujuan kita untuk memaksimalkan kekayaan

para pemegang saham dengan memusatkan semua efek dari keputusan kita pada harga

saham dengan kondisi lain diasumsikan tetap. Kedua, manipulasi pendapatan melalui

perubahan sistem akuntansi tidak akan mengubah harga saham. Pemecahan saham serta

perubahan lain dalam metode akuntansi yang tidak mempengaruhi arus kas tidak akan

Page 4: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

tercermin dalam harga saham. Harga pasar mencerminkan aliran kas yang diharapkan

mungkin terjadi bagi pemegang saham. Dengan demikian perhatian kita pada arus kas

sebagai alat mengukur manfaat keuntungan proyek merupakan hal yang tepat dan

beralasan.

7. Masalah Keagenan – “Manajer tidak akan bekerja bagi pemilik perusahaan jika tidak

selaras dengan kepentingan mereka”.

Walaupun tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham, namun

kenyataannya masalah keagenan dapat terjadi pada saat tujuan di-implementasikan.

Masalah keagenan terjadi akibat pemisahan tugas manajemen perusahaan dengan para

pemegang saham. Pengawasan kepada para manajer dapat dilakukan melalui audit

laporan keuangan serta paket kompensasi yang diterimanya. Kepentingan para manajer

dapat diselaraskan dengan kepentingan para pemegang saham. Dengan kata lain, apa

yang terbaik bagi para pemegang saham juga harus terbaik bagi para manajer. Jika tidak

maka manajer akan mengambil keputusan hanya berdasarkan kepentingan mereka

semata tanpa memperdulikan kekayaan para pemegang saham.

8. Pembiasan Keputusan Bisnis karena Perpajakan.

Dalam mengevaluasi suatu proyek baru, maka dapat dilihat bahwa pajak penghasilan

mempunyai peranan yang cukup berarti. Pada saat perusahaan menganalisis pembelian

suatu proyek atau peralatan, besarnya pengembalian investasi harus dihitung berdasarkan

nilai bersih sesudah pajak. Jika tidak, berarti perusahaan telah mengevaluasi tambahan

arus kas masuk yang tidak semestinya. Pemerintah juga menyadari bahwa masalah

perpajakan dapat membiaskan keputusan bisnis dan memanfaatkan pajak sebagai

pendorong uintuk memperbesar pengeluaran dengan berbagai cara. Jika pemerintah

ingin menciptakan iklim investasi yang dapat mendorong timbulnya proyek penelitian

dan pengembangan, mungkin pemerintah akan menawarkan kredit pajak investasi untuk

proyek–proyek tersebut yang akan mengurangi pajak, yang pada gilirannya

meningkatkan arus kas setelah pajak sehingga mengubah proyek penelitian dan

pengembangan yang rugi menjadi menguntungkan. Pemerintah dapat memanfaatkan

pajak sebagai sarana untuk mengarahkan investasi pada proyek penelitian dan

pengembangan dalam rangka menciptkan lapangan kerja.

9. Tidak Semua Risiko Sama – “Ada beberapa risiko yang dapat didiversifikasi”

Beberapa risiko dapat dihapuskan melalui diversifikasi, sedangkan beberapa risiko lain

tidak bisa. Diversifikasi dapat mengurangi risiko, sehingga mengukur besarnya risiko

Page 5: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

dari satu proyek tersebut secara individu atau mengukur proyek itu berdiri sendiri atau

bersama–sama dengan proyek lain yang akan diterima oleh perusahaan.

10. Melakukan sesuatu yang benar adalah perilaku yang etis, dan ada banyak dilema

etika dalam manajemen keuangan.

Berbicara tentang etika, pada dasarnya berbicara tentang tanggung jawab sosial. Secara

umum, tanggung jawab sosial perusahaan menggambarkan kewajiban perusahaan kepada

masyarakat sekitar selain kepada pemegang saham. Hal ini memperjelas bahwa

perusahaan bertanggung jawab kepada konstitusi yang lebih luas dari sekedar kepada

masyarakat sekitar selain kepada pemegang saham perusahaan itu sendiri.

b. Apa yang dimaksud dengan meningkatkan nilai perusahaan, berikan contoh :

Seperti kita ketahui tujuan suatu perusahaan/organisasi (organization goals) secara

umum adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik atau nilai perusahaan/organisasi

(maximize stakeholder wealth or value of the firm). Untuk tujuan memaksimalkan nilai,

maka seorang manajer keuangan mengambil berbagai langkah guna mencapai tujuan tersebut

bagi organisasi secara keseluruhan. Langkah-langkah yang diambil oleh manajer keuangan

dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan mengacu pada harga saham di pasaran

(market value). Jadi tindakan yang diambil harus mampu meningkatkan harga saham, bukan

sebaliknya. Sebab mengapa mengacu kepada harga saham karena mencerminkan aliran kas

(cash flow) dan risiko usaha. Pemilik menerima aliran kas dalam bentuk dividen atau gain

dari menjual saham mereka di bursa.

Banyak kalangan investor mempersepsikan nilai sebuah perusahaan dan mengaitkannya

dengan harga saham. Harga saham yang tinggi akan membuat nilai perusahaan juga tinggi.

Harga saham adalah merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar

(Fakhruddin & Hadianto, 2001). Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book

value. Price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya pada prospek

pengembangan perusahaan ke depan. Hal itu juga yang menjadi keinginan para pemilik

perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang

saham juga tinggi (Soliha & Taswan 2002).

Namun pada kenyataannya tidak semua perusahaan menginginkan harga sahamnya

tinggi/mahal karena takut tidak laku dijual atau tidak menarik investor untuk membelinya.

Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perusahaan yang go public di bursa efek melakukan

Page 6: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

stock split (pemecahan saham) (“ICMD,2006). Karena itulah, harga saham harus dapat

dibuat seoptimal mungkin, artinya harga tidak boleh terlalu tinggi (mahal) atau tidak boleh

terlalu rendah (murah). Harga saham yang terlalu rendah dapat berdampak buruk pada citra

perusahaan dimata kalangan investor. Harga saham optimal dapat dicapai melalui penarikan

dari serangkaian pengaklaiman perusahaan dalam menjual saham di bursa efek, artinya bila

pasar sangat tertarik dengan saham yang diperdagangkan, maka perusahaan dapat menaikkan

harga sahamnya, demikian juga sebaliknya.

Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya bertujuan untuk

jangka pendek tetapi juga bertujuan untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang.

Total pendapatan total yang diinginkan oleh para pemegang saham adalah pendapatan

devidend (devidend yield) dan capital gain. Devidend yield merupakan total deviden yang

dibagikan pada tahun buku sebelumnya baik deviden interim, devidend final maupun deviden

saham. Devidend yield digunakan untuk mengukur jumlah deviden per saham relatif

terhadap harga pasar yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Semakin besar devidend

yield maka saham tersebut semakin menarik investor. Namun demikian devidend yield juga

dipengaruhi oleh harga pasar, sehingga semakin tinggi harga pasar maka devidend yield

semakin rendah. Dengan demikian devidend yield merupakan rasio antara deviden per lembar

saham (DPS) dibagi dengan harga pasarnya. (Robert Ang, 1997:6.19)

Sementara semakin tinggi harga pasar menunjukkan bahwa saham tersebut juga semakin

diminati oleh investor karena dengan semakin tinggi harga saham maka akan menghasilkan

capital gain yang semakin besar pula. Capital gain didasarkan pada selisih harga saham yang

terjadi pada periode sekarang dengan harga saham pada periode sebelumnya. Devidend yield

dan capital gain merupakan total return yang akan diterima oleh para pemegang saham

(investor) dalam jangka panjang.

Komunikasi dan keterbukaan terhadap pemegang saham menjadi sangat penting dalam

proses value creation perusahaan. Investor membutuhkan kejelasan bagaimana bisnis

perusahaan bekerja menciptakan nilai dan kejujuran manajemen perusahaan dalam menilai

kinerjanya sendiri. Lingkungan saat ini jauh lebih menuntut transparansi perusahaan.

Demikian pula investor lebih menghargai perusahaan dengan transparansi yang memadai.

Investor lebih menghargai perusahaan yang memberikan diskusi manajemen yang fair dan

berimbang sehingga dapat memberikan gambaran tentang kualitas tim manajemen dan

bagaimana potensial future value creation.

Semakin transparannya data keuangan, kegiatan operasional, pengukuran kinerja yang

jujur, dan panduan tentang metrik yang digunakan eksekutif dalam menjalankan perusahaan

Page 7: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

akan membantu investor dalam membangun opini yang terinformasi tentang potensial value

creation, kualitas manajemen, dan profil risiko bisnis perusahaan. Sehingga dalam prosesnya,

manajemen akan memperoleh feedback yang berharga dari investor berupa pertumbuhan

perusahaan dan kinerja perusahaan relatif terhadap pesaingnya.

c. Analisis rasio keuangan biasa dilakukan oleh pihak intern maupun ekstern, bagaimana melakukan analisis tersebut agar mendapatkan hasil maksimal.

Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran

keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan

selama periode waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja

keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat

untuk berbagai pihak seperti ; investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen

sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Setelah melakukan analisis tersebut maka kemudian angka ratio yang didapatkan akan

bermanfaat apabila dibandingkan dengan :

1. Rata-rata bisnis (bisnis yang umum)

2. Rata-rata Industri (Industri sejenis)

3. Rata-rata masa lalu (historis)

4. Ekspektasi (harapan/rencana yang diharapkan)

Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak manajemen : untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi,

pengembangan karier ;

2. Bagi pemegang saham : untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan dan

keamanan investasi ;

3. Bagi kreditor : untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta

bunganya.

4. Bagi pemerintah : pajak, persetujuan untuk go public ;

5. Bagi karyawan : penghasilan yang memadai, kualitas hidup dan keamanan kerja.

Teknik Analisa Laporan Keuangan

Analisa laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis

pada laporan dan data keuangan untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan

Page 8: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Teknik analisa laporan

keuangan digunakan untuk memperlihatkan hubungan dan perubahan-perubahan.

Adapun tiga teknik yang sering digunakan dalam melakukan analisa laporan keuangan,

yaitu :

1. Analisis horizontal (horizontal analysis), terknik evaluasi yang dipakai untuk

mengevaluasi serangkain data laporan keuangan selama periode waktu tertentu.

Analisis horisontal dalam jangka panjang akan membentu analisis pola perkembangan

(trend) dan dalam analisis inni harus memperhatikan kondisi perekonomian yang terjadi

pada tahun analisis tersebut dilakukan. Analisis horizontal ini digunakan untuk

mengevaluasi trend akun laporan keuangan dalam beberapa periode akuntansi dengan

melihat perubahannya dari satu periode dengan periode sebelumnya baik untuk Neraca

maupun Laba Rugi. Dalam perubahan tersebut dapat dinyatakan dalam nilai atau

dinyatakan dalam persentase (%) maka dapat dilihat bagaimana trend perubahan dari

tahun ke tahun.

2. Analisis vertikal (vertical analysis), teknik yang digunakan untuk mengevaluasi data

laporan keuangan yang menggambarkan setiap pos dari laporan keuangan dari segi

persentase jumlahnya. Untuk laporan laba rugi menggunakan penjualan bersih sebagai

tolok ukur sedangkan untuk laporan neraca menggunakan total asset sebagai tolok ukur,

3. Analisis ratio (ratio analysis), menggambarkan hubungan diantara pos-pos yang

terseleksi dari data laporan keuangan sehingga memiliki makna atau arti. Jenis-jenis

analisa rasio adalah : analisa likuiditas, analisa aktivitas (pemanfaatan aktiva), analisa

tingkat hutang (leverage/solvabilitas), analisa profitabilitas (rentabilitas), dupont dan

analisa pasar.

Pengertian Rasio Keuangan

Analisa rasio keuangan adalah salah satu alat untuk menganalisa keadaan keuangan suatu

perusahaan yang bertujuan untuk membantu manajer dalam memahami apa yang perlu

dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang berasal dari keuangan yang

sifatnya terbatas. Dengan menggunakan ratio-ratio tertentu, secara internal manajer akan

memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang

keuangan, sehingga manajer dapat membuat keputusan-keputusan penting dari satu periode

ke periode lainnya.

Page 9: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

Untuk pihak eksternal, analisa ratio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan, yang selanjutnya mereka dapt

memutuskan apakah akan membeli, menahan dan atau menjual saham perusahaan tersebut.

Apabila dari hasil analisis perusahaan memiliki kesehatan atau

perkembangan keuangan kurang baik, maka investor akan lebih berhati-

hati.

Manfaat yang diperoleh dari analisis rasio keuangan, adalah : (1)

mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan, (2) membantu

pimpinan perusahaan dalam membuat keputusan (decision making) guna pengembangan

usaha, (3) efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan perusahaan, (4) perkembangan dari

usaha yang telah dilakukan oleh perusahaan selama beberapa waktu.

Penggolongan Rasio Keuangan

Adapun data-data atau bahan yang diperlukan, adalah :

1. Rasio neraca (balance sheet ration), semua rasio yang semua datanya diambil atau

bersumber pada neraca,

2. Rasio Laporan rugi-laba (income statement rasio), merupakan angka-angka rasio

yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari suatu laporan sistematis

mengenai penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu

3. Antar laporan, merupakan semua angka-angka yang penyusunan datanya berasal

dari neraca dan data lainnya dari laporan laba rugi.

d. Apa yang dimaksud dengan Additional Fund Needed (AFN), apa akibatnya jika manajemen tidak perhatian (care) dengan konsep tersebut.

Additional Fund Needed (AFN) adalah konsep keuangan yang digunakan ketika

perusahaan berniat memperluas operasinya, juga membahas mengenai suatu perusahaan yang

ingin menentukan dana tambahan yang diperlukan dengan cara :

1. Mengestimasi jumlah aktiva baru yang diperlukan untuk mendukung tingkat

penjualan yang diramalkan

2. Mengurangi jumlah tersebut dengan dana spontan yang akan dihasilkan operasi.

Page 10: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

Kemudian perusahaan mendapatkan AFN dengan cara meminjam dari bank, menerbitkan

sekuritas, atau keduanya. Makin tinggi tingkat pertumbuhan penjualan suatu perusahaan,

makin besar kebutuhannya akan tambahan pembiayaan, makin besar rasio pembayaran

dividennya, makin besar kebutuhannya akan dana tambahan.

Aktivitas utama manajer keuangan adalah melakukan analisis dan perencanaan

keuangan, membuat putusan investasi, membuat putusan pendanaan, dan membuat putusan

dividen. Aktivitas analisis dan perencanaan keuangan berkaitan dengan pengawasan kondisi

keuangan organisasi, melakukan evaluasi kenaikan atau penurunan kapasitas produksi, dan

menentukan berapa besar dana yang dibutuhkan untuk membiayai aktivitas organisasi.

Analisis ini dilakukan berdasarkan neraca dan laporan laba-rugi organisasi.

Aktivitas lainnya, adalah melakukan putusan investasi. Aktivitas putusan investasi yang

dilakukan oleh manajer keuangan adalah menentukan tipe dan komposisi asset organisasi,

baik berupa asset lancar maupun asset tetap. Aktivitas ini berkaitan dengan mengelola

tingkat optimal dari tipe-tipe asset lancar, serta pembelian dan penggantian asset tetap.

Putusan selanjutnya adalah putusan pembiayaan. Putusan pembiayaan berkaitan dengan

komposisi untuk pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang yang paling tepat. Selain itu

juga menentukan sumber dana secara efektif, termasuk biaya (interest rate) dan hasil yang

diinginkan (required return) dari aliran dana tersebut.

Akibat (dampak) dari perusahaan jika manajer mengindahkan AFN adalah :

- Peningkatan proyeksi penjualan yang telah direncanakan dalam tahun depan tidak

dapat tercapai sesuai dengan keinginan manajer.

- Aktivitas organisasi seperti pengelolaan asset tidak optimal ;

- Manajer sulit menentukan komposisi pembiayaan, mana pembiayaan jangka pendek

dan mana pembiayaan jangka panjang ;

- Kapasitas produksi seperti yang diharapkan tidak dapat tercapai ;

- Rasio pembayaran dividen kepada para pemegang saham tidak optimal

APLIKASI MANAJEMEN FINANSIAL

Siapkan Laporan keuangan komparatif (dua tahun terakhir) yang terdiri dari dari Neraca dan Laporan laba/rugi. Bahan dapat diambil dari perusahaan sendiri atau internet dan sumber publikasinya lainnya. (anda harus menyebutkan sumber data tersebut untuk konfirmasi)

Berdasarkan data yang anda kemukakan buatlah analisis berikut ini :

a. Arus Kas serta komentar yang memadai

Page 11: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL
Page 12: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL
Page 13: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

Laporan Arus Kas PT Perkebunan London Sumatra menunjukkan bahwa :

Arus Kas dari Aktivitas Operasi sebesar Rp. 3.744.355.000.000,- (2008) mengalami

penurunan sebesar Rp. 3.299.146.000.000,- (2009) yang didapatkan dari penerimaan

pelanggan, walaupun mengalami penurunan perusahaan tetap liquid dalam hal kemampuan

bayar ke pemasok, karyawan buruh, pajak, beban provisi, hutang bank dan lain-lain sehingga

perusahaan masih mempunyai sisa kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar

Rp. 1.121.547.000.000,- (2008) dan Rp.881.167.000.000,- (2009).

Arus Kas dari Aktivitas Investasi juga menunjukkan trend penurunan hasil yang semula

Rp. 8.533.000.000,- (2008) menjadi Rp. 4.174.000.000,- (2009) yang didapatkan dari hasil

penjualan aset tetap dan tanaman perkebunan. Dalam hal ini perusahaan mengalami minus

kas sebesar Rp. 608.268.000.000,- (2008) dan Rp. 531.498.000.000,- (2009) dikarenakan

besarnya pembelian aset tetap, biaya pengembangan perkebunan, pembayaran aset lainnya

dan pembayaran untuk biaya tangguhan hak atas tanah.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan menurun dari semula Rp. 192.678.000.000,- (2008)

menjadi Rp. 744.000.000.000,- (2009) yang didapatkan dari pinjaman bank

Rp. 187.766.000.000,- (2009) yang didapat dari penjualan modal saham yang diperoleh

kembali. Perusahaan melakukan pembayaran pokok pinjaman bank yang menaik di tahun

2009 sebesar Rp. 1.348.620.000.000,-, melakukan pembayaran dividen, pembayaran

kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (anak perusahaan) serta pembayaran

modal saham yang diperoleh kembali sehingga sisa kas yang diperoleh juga minus dari

Rp. 37.294.000.000,- (2008) bertambah minusnya menjadi Rp. 701.764.000.000,- (2009).

Meskipun banyak mengalami minus kas, secara keseluruhan perusahaan masih mempunyai

sisa saldo kas akhir tahun masing-masing sebesar Rp. 1.034.344.000.000,- (2008) dan

menurun sebesar Rp. 682.249.000.000 (2009) karena perusahaan masih mempunyai saldo

kas yang positif pada awal tahun sehingga dapat dikatakan bahwa walau terdapat penurunan

kas, perusahaan masih tetap liquid dalam melakukan kegiatan pembayaran, pembelian dan

kegiatan operasional lainnya.

Berikut Analisa Rasio keuangan dari Neraca Konsolidasi PT. Perusahaan Perkebunan

London Sumatra Tbk dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2009 dan 2008.

Disajikan dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain.

Page 14: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

Rasio Likuiditas (Liquidity) :

Current Ratio : Current Assets / Current Liabilities

2008 = 1.399.810 / 853.105 = 1,41

2009 = 964.362 / 686.189 = 1,64

Ada kenaikan Current Ratio perusahaan dari 1,41 (2008) menjadi 1,64 (2009) disebabkan ada pelunasan sebagian kewajiban lancar (current liabilities) dari current asset, dapat dikatakan juga bahwa perusahaan mempunyai Rp. 1,41 dan Rp. 1,64 aset lancar (current asset) untuk setiap Rp. 1 kewajiban lancar (current liabilities) atau kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancar sebanyak 1,41 kali dan 1,64 kali. Bagi kreditur ini merupakan suatu pertanda yang baik

Quick Ratio : (Current Assets – Inventory) / Surrent Liabilities

2008 : (1.399.810 – 213.719) / 853.105 = 1,39

2009 : (964.362 – 192.133) / 686.189 = 1,13

Terdapat penurunan Quick Ratio perusahaan dari 1,39 (2008) menjadi 1,13 (2009). Perhitungannya sama dengan current ratio tetapi dikurangi persediaan dengan pertimbangan persediaan kemungkinan dapat hilang, rusak, susut maka kemampuan current assets perusahaan dalam menyelesaikan current liabilities masih sehat sebesar 1,39 kali dan 1,13 kali.

Ratio Utang (Leverage) :

Debt Ratio : Total Debt / Total Assets

2008 : 1.734.469 / 4.931.528 = 0,35

2009 : 1.038.812/ 4.852.277 = 0,21

Perusahaan mengalami penurunan debt ratio dari 0,35 (2008) menjadi 0,21 (2009), pembiayaan/kebutuhan dana perusahaan dari hutang sebanyak 0,35% dan 0,21%, yang artinya dalam menjalankan operasinya perusahaan telah memiliki assets yang cukup baik sehingga pembiayaan dari hutang dapat diturunkan.

Time Interest Earned (TIE) : EBIT / Interest Expense

2008 : 1.326.716 / 399.161 = 3,32

2009 : 1.008.139 / 300.652 = 3,35

Ada kenaikan TIE dari 3,32 (2008) menjadi 3,35 (2009), baik bagi perusahaan karena 3,32 kali (2008) menandakan earning perusahaan dapat menutupi interest expense/tax dan menaik pada tahun 2009 sebesar 3,35 kali earning perusahaan dapat menutupi interest expense/tax sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam membayar bunga.

Page 15: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

Ratio Aktivitas (Activity) :

Inventory Turn Over (ITO) : COGS / Average Inventory

2008 : 1.985.379 / 213.719 = 9,30

2009 : 1.809.194 / 192.133 = 9,42

Rasio ITO 9,30 kali (2008) dan menaik 9,42 kali (2009), baik bagi perusahaan karena ITO yang besar dan meningkat menggambarkan kemampuan perusahaan lebih efisien dalam mengelola inventorynya.

Average Days in Inventory : 360 / Inventory turnover

2008 : 360 / 9,30 = 38,7 hari

2009 : 360 / 9,42 = 38,2 hari

Ada penurunan dalam rata-rata inventory di kuasai yang berarti baik bagi perusahaan karena sebelumnya 38,7 hari masa invetory yang dikuasai sebelum akhirnya terjual dan kini menjadi rata-rata hanya 38,2 hari walaupun tidak terlalu signifikan.

Assets Turn Over (ATO) : Sales / Total Assets

2008 : 3.864.154 / 4.931.528 = 0,78

2009 : 3.199.687 / 4.852.277 = 0,65

Terjadi penurunan dalam ATO yakni 0,78 kali (2008) menjadi 0,65 kali (2009), berarti setiap assets sebesar Rp. 1 diperoleh dari penjualan sebesar 0,78 kali (2008) dan menurun 0,65 kali (2009), menandakan tidak baik karena penjualan perusahaan menurun dalam menutupi (covering) assets-nya.

Ratio Profitabilitas (Profitability) :

Profit Margin : Net Income / Sales

2008 : 927.555 / 3.846.154 = 0,24%

2009 : 707.487 / 3.199.687 = 0,22%

Terjadi penurunan profit margin dari 0,24% (2008) menjadi 0,22% (2009) artinya kurang baik bagi perusahaan karena penjualan turun sehingga berdampak pada turunnya dividen per saham dan mengharuskan perusahaan untuk menambah atau mendapatkan kembali tambahan modal agar kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan.

Basic Earning Power : EBIT / Total Assets

2008 : 1.326.716 / 4.931.528 = 0,27

2009 : 1.008.139 / 4.852.277 = 0,21

Page 16: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

Kekuatan perusahaan dalam mengumpulkan earning mengalami penurunan dari 0,27 (2008) menjadi 0,21 (2009), berdampak tidak baik karena earning merupakan dana tambahan bagi keberlangsungan perusahaan selain modal dan dana-dana lainnya sehingga perlu diadakan cara-cara dalam meningkatkan penjualannya.

Return on Assets : Net Income / Total Assets

2008 : 927.555 / 3.531.718 = 0,26%

2009 : 707.487 / 3.887.915 = 0,18%

Terdapat penurunan ROA dari 0,26% (2008) menjadi 0,18% (2009) akibat turunnya penjualan, berdampak pada turunnya laba bersih, disamping itu terjadi peningkatan aset tidak lancar (tanaman perkebunan dan aset tetap).

Return on Equity : Net Income / Equity

2008 : 927.555 / 3.197.059 = 0,29%

2009 : 707.487 / 3.813.465 = 0,18%

Di setiap rupiah dalam ekuitas, perusahaan dapat mengumpulkan 0,29% dari profitnya, tetapi terjadi penurunan 0,18% (2009) karena ekuitasnya menaik sedangkan laba penjualan menurun.

b. Ratio Keuangan dan Komentar yang memadai

Dibawah ini adalah Neraca Konsolidasi :

Page 17: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL
Page 18: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

Dibawah ini adalah Laporan Laba Rugi (Konsolidasi) :

Page 19: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

C. Potensial Growth

Growth potential merupakan estimasi tingkat pertumbuhan yang dihitung dengan

menggunakan retention growth model (Brigham dan Gapenski, 1996)

G = b(r), dimana :

r = return on equity (ROE)

b = bagian earnings yang dihaarpkan ditahan

b = 1 - payout

PERENCANAAN KEUANGAN

a. Bagaimana rancangan kredit yang akan anda laksanakan.

Page 20: PENGETAHUAN MANAJEMEN FINANSIAL

b. Berapa beban bunga selama 12 bulan kedepan sesuai dengan rencana

anda

Daftar Referensi :

http://usupress.usu.ac.id/files/Manajemen%20Keuangan%20-%20Final2_bab%201.pdf

peni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6174/Capital+structre.ppt

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/eman/

2008/jiunkpe-ns-s1-2008-31403402-9135-real_estate-chapter2.pdf

.( http://ansoritoyib.wordpress.com/2009/02/23/kepuasan-pelanggan-dan-nilai-perusahaan-2/

(Guntur Tri Haryanto, http://analysis.capitalprice.com/?p=375)