Pengertian karya sastra

15
TUGAS BAHASA INDONESIA KELAS : X 2 Oleh : kelompok 5 >> YURI YOLANDA >> SANI KUSUMAYATI >> ERPIN SAPWANDI >> SRI DEVI >> DIYANTI ULVA SARI

Transcript of Pengertian karya sastra

Page 1: Pengertian karya sastra

TUGAS BAHASA INDONESIA

KELAS : X 2

Oleh : kelompok 5

>> YURI YOLANDA >> SANI KUSUMAYATI

>> ERPIN SAPWANDI >> SRI DEVI >> DIYANTI ULVA SARI

Page 2: Pengertian karya sastra

Pengertian Karya Sastra Hal yang dihasilkan oleh manusia dikenal sebagai karya. Sastra adalah sesuatu yang mengacu pada milik atau berkaitan dengan sastra (himpunan pengetahuan yang berkaitan dengan menulis dan membaca dengan baik, atau seni puisi, retorika dan tata bahasa). Sebuah karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah , baik dalam atau ketiga orang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka.

CIRI-CIRI KARYA SASTRA

Karya sastra dibagi menjadi dua, yakni karya sastra lama dan baru adapun ciri –ciri karya sastra sebagai berikut:

Karya Sastra Lama

Tidak dicantumkan nama pengarangnya atau yang biasa disebut anonim Cerita yang berpusat pada istana dengan menggambil tokoh raja. Lambat dalam mengikuti perkembangan dan selalu terpaku pada aturan yang ada

disebut statis. Pengarang taat kepada kelaziman. Karya sastra lisan umumnya dari mulut ke mulut Bahasa yang digunakan masih kemelayu-melayuan dan bahasa klase Tokoh hitam-putih

Karya Sastra Baru

Nama pengarangnya dicantumkan Cerita berpusat pada kehidupan masyarakat sehari- hari Karya sastra baru mengikuti perubahan sesuai perkembangan pribadi penciptanya Karya sastra tulisan disampaikan secara tertulis Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa Indonesia Tokohnya bebas.

Page 3: Pengertian karya sastra

Fungsi karya sastra : Karya sastra juga memiliki beberapa fungsi, yaitu :

1. Fungsi rekreatif, yaitu sastra dapat memberikan hiburan yang

menyenangkan bagi penikmat atau pembacanya.

2. Fungsi didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik

pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung

didalamnya.

3. Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi

penikmat/pembacanya karena sifat keindahannya.

4. Fungsi moralitas, yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada

pembaca/peminatnya sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena

sastra yang baik selalu mengandung moral yang tinggi.

5. Fungsi religius, yaitu sastra pun menghasilkan karya-karya yang

mengandung ajaran agama yang dapat diteladani para penikmat/pembaca sastra.

Jenis-jenis karya sastra

Adapun jenis- jenis karya sastra terdiri dari : puisi , pantun, roman, novel, cerpen, dongeng, legenda,

dan naskah drama. Mari kita bahas satu persatu jenis-jenis karya sastra tersebut.

1. Puisi/ Sajak Puisi adalah karya sastra yang terikat oleh bait dan larik, kata-katanya singkat tetapi kaya makna, kata-katanya tidak pulgar tetapi terbungkus oleh gaya bahasa, baik yang klise ataupun yang tidak klise. Tetapi dalam pusi modern tidak terikat oleh banyaknya bait maupun banyaknya larik dalam satu bait, bahkan kata-katanya lebih singkat dan terbungkus. Penulis puisi disebut juga penyair. Penyair kita yang terkenal adalah Chairil Anwar, Taufik Ismail, W.S. Rendra, Sutaji Kalsum Bachri, dsb. 2. Pantun Pantun sebenarnya adalah puisi lama yang berasal dari daerah Melayu Sumatera, pantun terikat oleh baris dan sajak pada tiap barisnya, dengan rumus abab. Pada baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah merupakan isi. Bila pada baris kesatu bila ujung ak, baris kedua ujngnya a, baris ketiga ujungnya ak, baris keempat a. Contohnya adalah :

Buah duku jatuh di semak semak dibuka duku di mana Apa gunanya berilmu banyak Tidak sembahyang apalah guna

Page 4: Pengertian karya sastra

3. Roman Adalah cerita rekaan yang menceritakan kisah hidup seorang anak manusia dari kecil sampai meninggal dunia, atau dari bayi sampai dewasa. Roman adalah karya sastra lama. Contoh roman adalah : Layar Terkembang, Siti Nurbaya. 4. Novel Novel adalah karya sastra yang berbentuk cerita rekaan yang mengisahkan hidup seseorang yang diangap berkesan. Misalnya hanya menceritakan masa remaja sampai dewasa. Semua tokoh cerita dalam novel adalah fiktip belaka, tetapi disesuaikan dengan masa ketika cerita tersebut ditulis. Jadi kejadiannya seolah-olah nyata terjadi pada masa tersebut. Novel adalah termasuk karya sastra modern. Contoh Novel adalah : Gita Cinta dari SMA, Merahnya Merah, dsb. 5. Cerpen Cerpen singkatan dari cerita pendek, sesuai dengan namanya cerpen biasanya terdiri dari 2 - 5 lembar kertas polio atau ukuran F4. Cerpen hanya menceritakan kejadian yang paling berkesan yang menimpa tokoh cerita utama. Tetapi ada juga cerpen yang panjang yang berjudul "Kunang-kunang dari Mahakan". Tetapi cerpen umumnya ceritanya lebih singkat dibandingkan dengan Novel. 6. Dongeng Dongeng adalah cerita lama yang biasanya tidak diketahui pengarangnya alias anonim, diceritakan hanya dari mulut ke mulut. Walaupun sekarang sudah dikumpulkan dalam bentuk tulisan. Pada jaman dulu sudah suatu kelajiman bila orang tua mendongeng untuk menidurkan anaknya. Sekarang hampir tidak ada lagi orang tua mendongeng untuk anaknya. Contoh dongeng adalah : Si Kancil dan Buaya, Kura-kura dan Monyet, dsb. 7. Legenda Legenda sebenarnya hampir sama dengan dongeng tidak diketahui siapa pengarangnya. Tetapi legenda menceritakan asal usul suatu tempat atau cerita tentang kerajaan jaman dahulu. Misalnya " Sangkuriang" menceritakan asal usul Gunung Tangkuban Perahu, "Damar Wulan", "Prabu Siliwangi", dsb. Sekarang cerita-cerita legenda banyak yang sudah difilmkan. 8. Naskah Drama Naskah drama adalah cerita yang lengkap dengan adegan dan dialog para tokoh cerita. Dalam drama para pelaku cerita diatur baik bagaimana berbicaranya dan bagaimana adegannya, serta mimik mukanya. Drama biasanya diawali dengan prolog. Selain dialog antara para pelaku ada juga monolog tokoh cerita. Monolog adalah tokoh cerita berbicara dengan dirinya sendiri. Naskah drama adalah untuk dipentaskan dalam seni pertujukkan drama dalam gedung maupun dalam panggung. Contoh Naskah drama adalah "Malin Kundang", "Bawang Merah dan Bawang Putih", dsb.

Page 5: Pengertian karya sastra

Disini akan di bahas karya sastra yang berupa CERPEN dan NOVEL ;

Pengertian Cerpen

Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek, disebut demikian karena jumlah halamannya yang

sedikit, situasi dan tokoh ceritanya juga digambarkan secara terbatas.

Ciri-ciri Cerita Pendek Ceritanya pendek ; 1. Bersifat rekaan (fiction) ; 2. Bersifat naratif ; dan 3. Memiliki kesan tunggal.

Berdasarkan jumlah katanya, cerpen dipatok sebagai karya sastra berbentuk prosa fiksi

(karangan bebas berupa cerita khayalan yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat di dalam puisi)

dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata. Berdasarkan jumlah katanya, cerpen

dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yakni :

1. Cerpen mini (flash), cerpen dengan jumlah kata antara 750-1.000 buah.

2. Cerpen yang ideal, cerpen dengan jumlah kata antara 3.000-4000 buah.

3. Cerpen panjang, cerpen yang jumlah katanya mencapai angka 10.000 buah. Cerpen jenis ini

banyak ditulis oleh cerpenis Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Eropa pada kurun waktu 1940-

1960 .

Berdasarkan teknik cerpenis dalam mengolah unsur-unsur intrinsiknya cerpen dapat dibedakan

menjadi 2 tipe, yakni :

1. Cerpen sempurna (well made short-story), cerpen yang terfokus pada satu tema dengan plot

yang sangat jelas, dan ending yang mudah dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya bersifat

konvensional dan berdasar pada realitas (fakta). Cerpen jenis ini biasanya enak dibaca dan

mudah dipahami isinya. Pembaca awam bisa membacanya dalam tempo kurang dari satu jam

2. Cerpen tak utuh (slice of life short-story), cerpen yang tidak terfokus pada satu tema

(temanya terpencar-pencar), plot (alurnya) tidak terstruktur, dan kadang-kadang dibuat

mengambang oleh cerpenisnya. Cerpen jenis ini pada umumnya bersifat kontemporer, dan

ditulis berdasarkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang orisinal, sehingga lazim disebut sebagai

cerpen ide (cerpen gagasan). Cerpen jenis ini sulit sekali dipahami oleh para pembaca awam

sastra, harus dibaca berulang kali baru dapat dipahami sebagaimana mestinya. Para pembaca

awam sastra menyebutnya cerpen kental atau cerpen berat.

Page 6: Pengertian karya sastra

Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur-unsur intrinsik cerpen, adalah unsur-unsur pembangun struktur cerpen yang ada di

dalam cerpen itu sendiri, yakni : (1) tema, (2) tokoh, (3) alur, (4) latar, (5) teknik penceritaan,

dan (6) diksi.

Cerpen merupakan karya sastra yang harus mempunyai unsur intrinsik yang disebut tokoh dan

penokohan, karena peristiwa demi peristiwa yang diceritakan di dalam sebuah cerpen, tanpa

kecuali, sudah pasti adalah peristiwa yang diandaikan sebagai peristiwa yang dialami oleh para

tokoh ceritanya. Jelasnya, tanpa tokoh mustahil ada cerita dan tanpa cerita tak ada karya

sastra.

Tokoh cerita bisa dibedakan berdasarkan peranannya, yakni tokoh utama, tokoh pembantu,

dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang memegang peranan penting dalam

cerita. Tokoh inilah yang menjadi pendukung tema utama dalam cerita. Berdasarkan watak

yang diperankan, tokoh utama dapat dibedakan menjadi tokoh protagonis (tokoh baik), tokoh

antagonis (tokoh jahat), tokoh wirawan/wirawati (tokoh baik pendukung tokoh protagonis),

dan tokoh antiwirawan/antiwirawati (tokoh jahat pendukung tokoh antagonis). Dalam kasus di

mana tokoh utamanya lebih dari satu orang maka tokoh yang lebih penting disebut tokoh inti

(tokoh pusat).

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Para kritikus sastra saling berbeda-beda dalam menetapkan unsur-unsur apa saja yang

termasuk dalam lingkup struktur ekstrinsik karya sastra berbentuk prosa fiksi. M. Atar Semi

berpendapat bahwa struktur ekstrinsik mencakapi faktor sosial-ekonomi, faktor kebudayaan,

faktor sosio-politik, kegamaan, dan tata nilai yang dianut dalam masyarakat.

Hampir sama dengan itu adalah pendapat Frans Mido yang berpendapat bahwa struktur

ekstrinsik mencakupi semua unsur-unsur seperti : sosiologi, ideologi, politik, ekonomi, dan

kebudayaan. Mengutip Wellek dan Warren, Nurgiyantoro menyebutkan bahwa unsur-unsur

yang termasuk dalam lingkup struktur ekstrinsik ini antara lain:

1. Keadaan subjektifitas individu pengarang (seperti: sikap, keyakinan, dan pandangan hidup);

2. Psikologi, meliputi psikologi pengarang, psikologi pembaca, dan psikologi terapan;

3. Keadaan lingkungan di sekitar pengarang (seperti : politik, ekonomi, dan sosial);

4. Pandangan hidup suatu bangsa (ideologi) ; dan

5. Karya sastra atau karya seni lainnya.

Page 7: Pengertian karya sastra

Contoh Cerpen :

HIDUP TAK SEBERAPA NAMUN BAHAGIA.

Dahulu di sebuah pedesaan terpencil, hiduplah seorang Janda Miskin yang bernama

Mae. Mae memiliki 3 orang anak yang semua berjenis kelamin laki-laki. Anak pertama bernama

Banu, anak ke-2 bernama Edi, dan anak ke-3 bernama Nano. Mae sangat menyayangi ke-3

anaknya tersebut. Selain menjadi Ibu rumah tangga, Mae juga menjadi penjual gorengan.

Meskipun mereka hidup dalam keadaan kurang mampu, ke-3 anak Mae tidak pernah

mengeluh. Mae pun bersyukur karena memiliki anak-anak yang sabar.

Setiap hari sebelum Banu, Edi dan Nano berangkat ke sekolah, ke-3 anak ini tak pernah

lupa untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan seadanya, dan membuat gorengan yang

hendak akan dijual nanti oleh ibunya, Mae. Ketika akan berangkat sekolah Banu, Edi dan Nano

tidak lupa mencium tangan ibunya, dan mengucapkan salam. Dan sesampainya disekolah,

mereka berpamitan satu sama lain dan saling mendoakan karena memiliki kelas yang berbeda.

Suatu hari Banu si anak sulung di panggil oleh gurunya, Banu mendapatkan kesempatan

untuk mengikuti Lomba Pidato tingkat kabupaten. Sungguh sangat senanglah hati Banu. Berita

menggembirakan inipun ia beritahu kan juga kepada Adik-adiknya. Saat sedang dalam

perjalanan pulang sekolah Banu, Edi dan Nano bertemu dengan seorang Nenek yang hendak

menyebrang. Banu sang kakak menyuruh Edi dan Nano untuk menunggunya sebentar karena ia

akan membantu Nenek tersebut menyebrang. Melihat cuaca sepertinya akan turun hujan, sang

Nenek berpesan ‘Segeralah pulang.. sepertina ibu kalian sangat merindukan dan mencemaskan

kalian. ‘Baik Nek .. jawab Banu. Sesampai dirumah Banu menceritakan apa yang telah terjadi

padanya hari ini kepada ibunya. Sang ibu kemudian mencium dan memeluk anak-anaknya.

Hari perlombaaan pun dimulai, sang ibu dan adik-adik Banu datang untuk

menyemangati Banu. Sebelum tampil untuk berpidato, Banu meminta doa terlebih dahulu

kepada ibunya. Setelah lomba selesai, Banu terlihat gugup dan sang ibu pun datang

menenangkannya. Pembacaan Juara pun dimulai, Banu menjadi juara 2 dalam pidato ini. Banu

mendapatkan hadiah sebesar 3 juta. Tak lupa banu bersyukur kepada Allah S.W.T dan

kemudian menuju ke tempat ibunya yang sedang duduk menyaksikannya, Lalu Banu pun

mencium ibunya dan mengucapkan ‘Terima kasih karena telah mendoakan Banu dan Bisa

datang melihat penampilan Banu. Banu juga memeluk kedua adiknya yaitu Edi dan Nano yang

sedari dulu memang selalu mendukung atas apa yang dilakukan oleh kakaknya, Banu.

~Sekian.

Page 8: Pengertian karya sastra

PENGERTIAN NOVEL

Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”.Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.

Ciri-ciri novel antara lain:

(a) ditulis dengan gaya narasi, yang terkadang dicampur deskripsi untuk menggambarkan

suasana;

(b) bersifat realistis, artinya merupakan tanggapan pengarang terhadap situasi lingkungannya;

(c) bentuknya lebih panjang, biasanya lebih dari 10.000 kata; dan

(d) alur ceritanya cukup kompleks.

UNSUR EKSTRINSIK NOVEL

Merupakan unsur dari luar yang turut mempengaruhi terciptanya karya sastra.

Unsur ekstrinsik meliputi ; biografi pengarang, keadaan masyarakat saat karya itu dibuat, serta

sejarah perkembangan karya sastra.

Melalui sebuah karya novel kita kadang secara jelas dapat memperoleh sedikit gambaran

tentang biografi pengarangnya. Melalui sebuah novel kita pun dapat memperoleh gambaran

tentang budaya dan keadaan masyarakat tertentu saat karya itudibuat.

Page 9: Pengertian karya sastra

Nilai-nilai dalam karya sastra dapat ditemukan melalui unsur ekstrinsik ini. Seringkali dari tema

yang sama didapat nilai yang berbeda, tergantung pada unsur ekstrinsik yang menonjol.

Misalnya, dua novel sama-sama bertemakan cinta, namun kedua novel menawarkan nilai yang

berbeda karena ditulis oleh dua pengarang yang berbeda dalam memandang dan menyingkap

cinta, latar belakang pengarang yang berbeda, situasisosialyangberbeda,dansebagainya.

Nilai-nilai yang terkandung

a. Nilai social masyarakat, sifat yang suka memperhatikan kepentingan umum (menolong,

menderma, dan lain-lain).

b. Nilai budaya, Nilai yang berkaitan dengan pikiran, akal budi, kepercayaan, kesenian, dan adat

istiadat suatu tempat yang menjadi kebiasaan dan sulit diubah.

c. Nilai ekonomi, Nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan dan asas-asas produksi, distribusi,

pemakaian barang, dan kekayaan(keuangan,tenaga,waktu,industri,danperdagangan).

d. Nilai filsafat,hakikat segala yang ada,sebab, asal, dan hukumnya.

e. Nilai politik, Nilai yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan

pengaruhnya pada perilaku.

UNSUR INTRINSIK NOVEL

a. Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai

peristiwa dalam cerita (Sudjiman,1990:79).

b. Perwatakan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh (Sudjiman, 1990:79).

c. Alur/plot adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu.

d. Sudut pandang adalah posisi pencerita dalam membawa kisahan, boleh jadi ia tokoh dalam

ceritanya (pencerita akuan),boleh jadi pula berada di luarnya (pencerita diaan).

e. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada

pembaca/penonton/pendengar.

f. Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam

karya sastra.

g. Gaya bahasa adalah cara pengarang mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang

digunakannya.

Page 10: Pengertian karya sastra

Unsur – unsur Novel Sastra

Novel sastra serius dan novel sastra hiburan mempunyai beberapa unsur yang

membedakan keduanya. Unsur – unsur novel sastra serius adalah sebagai berikut :

- Dalam teman : Karya sastra tidak hanya berputar – putra dalam masalah cinta asmara muda –

mudi belaka, ia membuka diri terhadap semua masalah yang penting

untuk menyempurnakan hidup manusia. Masalah cinta dalam sastra

kadangan hanya penting untuk sekedar menyusun plot cerita belaka,

sedang masalah yang sebenarnya berkembang diluar itu.

- Karya sastra : Tidak berhenti pada gejala permukaan saja, tetapi selalu mencoba memahami

secara mendalam dan mendasar suatu masalah, hal ini dengan sendirinya

berhubungan dengan kematangan pribadi si sastrawan sebagai seorang

intelektual.

- Kejadian atau pengalaman yang diceritakan dalam karya sastra bisa dialami atau sudah

dialami oleh manusia mana saja dan kapan saja karya sastra

membicarakan hal – hal yang universal dan nyata. Tidak membicarakan

kejadian yang artificial (yang dibikin – bikin) dan bersifat kebetulan.

- Sastra selalu bergerak, selalu segar dan baru. Ia tidak mau berhenti pada konvensialisme.

Penuh inovasi.

- Bahasa yang dipakai adalah bahasa standar dan bukan silang atau mode sesaat.

Sedangkan novel sastra hiburan juga mempunya unsur – unsur sebagai berikut :

- Tema yang selalu hanya menceritakan kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah lain yang

lebih serius.

- Novel terlalu menekankan pada plot cerita, dengan mengabaikan karakterisasi, problem

kehidupan dan unsur-unsur novel lain.

Page 11: Pengertian karya sastra

- Biasanya cerita disampaikan dengan gaya emosional cerita disusun dengan tujuan

meruntuhkan air mata pembaca, akibatnya novel demikian hanya

mengungkapkan permukaan kehidupan, dangkal, tanpa pendalaman.

- Masalah yang dibahas kadang-kadang juga artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini. Isi cerita

hanya mungkin terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan

nyata.

- Karena cerita ditulis untuk konsumsi massa, maka pengarang rata-ratatunduk pada hokum

cerita konvensional, jarang kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis

bacaan ini, sebab demikian itu akan meninggalkan masa pembacanya.

- Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang actual, yang hidup dikalangan pergaulan muda-mudi

kontenpores di Indonesia pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-

hariamat berpengaruh dalam novel jenis ini.

Nilai-nilai yang terkandung dalam novel sastra.

1) Nilai Sosial

Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan manusia lain.

2) Nilai Ethik

Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat

memausiakan para pembacanya, Novel-novel demikian yang dicari dan dihargai oleh

para pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari seorang pengarang untuk

menyempurnakan dirinya sebagai manusia.

3) Nilai Hedorik

Nilai hedonik ini yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya sehingga

pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan

Page 12: Pengertian karya sastra

4) Nilai Spirit

Nialai sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup dan

kepercayaan pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh

percaya akan dirinya sendiri.

5) Nilai Koleksi

Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus membelinya

sendiri, menyimpan dan diabadikan.

6) Nilai Kultural

Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban masyarakat, sehingga

pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain daerah.

Jenis-jenis novel

Seperti karya-karya satra lainnya,novel juga memiliki beberapa jenis. Menurut Suherianto(1982:67) novel berdasarkan tinjauan isi,gambaran dan maksud pengarang terbagai sebagai berikut :

Novel Berendens

Adalah sebuah novel yang menunjukan kegajilan-keganjilan dan kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Oleh karena itu novel ini sering disebut sebagai novel bertujuan.

Novel Psikologi

Adalah novel yang menggambarkan perngai,jiwa seseorang serta perjuangannya. Semisal novel Atheis karya Achdiat.K.Mihardja

Novel Sejarah

Adalah novel yang menceritakan seseorang dalam suatu masa sejarah. Novel ini melukiskan dan menyekediki adat istiadat dan perkembangan masyarakat pada masa itu.

Page 13: Pengertian karya sastra

Novel Anak-anak

Adalah novel yang melukiskan kehudpan dunia anhak-anak yang dapat dibacakan oleh orang tua untuk pembelajaran kepada anaknya,adapula yang biasanya hanya dibaca oleh anak-anak saja.

Novel Detektif

Adalah sebuah novel yang isinya mengajak pembaca memutar otak guna memikirkan akibat dari beberapa kejadian yang dilukiskan pengarang dalam cerita.

Novel Perjuangan

Adalah novel yang melukiskan suasana perjuangan dan peperangan yang diderita seseorang.

Novel Propaganda

Adalah novel yang isinya semata-semata untuk kepentingan propaganda terhadap masyarakat tertentu.

Cara Mensinopsiskan Novel :

a) Membaca naskah asli terlebih dahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.

b) Mencatat gagasan utama dengan menggarisbawahi gagasan yang penting.

c) Mmenulis ringkasan cerdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah

kedua. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita

menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.

d) dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau garis besarnya saja.

e) synopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan karya yang asli.

Page 14: Pengertian karya sastra

Contoh Sinopsis Novel :

SURAT KECILKU UNTUK TUHAN Ada seorang anak remaja yang bernama Keke. Umurnya 13 tahun. Dia remaja aktif yang duduk di kelas 2 SMP. Suatu pagi Dia terbangun dengan mata memerah kemudian hidungnya berdarah. Ayahnya membawa dia ke Dokter untuk diperiksa. Awalnya Dia pikir, keke hanya flu biasa dan kelelahan sehabis mengikuti olah raga volley. Tetapi Dia salah, ayahnya mendapatkan kabar kalau keke terserang kanker ganas. Kanker itu dapat membunuhnya dalam waktu lima hari. Ayah keke merahasiakan kanker itu darinya, ia takut bila keke tahu harus dioperasi dengan kehilanagan sebagian wajah kirinya. Hari berlanjut, di wajah keke mulai tumbuh gumpalan sebesar bola tennis dan perlahan sebesar buah kelapa. keke menangis, tapi tak ada yang mau memberi tahu penyakit apa yang ada di wajahnya. Keke jalani hidupnya senormal mungkin, namun kanker itu menghalangi langkahnya, keke tidak ingin menangis dan berpikir dia sakit. Walau Dia sadar bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Tuhan memberikan nafas panjang padanya untuk bertahan selama tiga tahun dari penyakit ini. keke pun menulis surat kecil pada Tuhan, semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal yang sama dengannya. Ini adalah Surat Kecil Untuk Tuhan yang ditulis dengan keke :

TUHAN …

ANDAI Aku BISA KEMBALI

Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN

ANDAI Aku BISA KEMBALI

Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG SAMA TERJADI PADAKU

TERJADI PADA SIAPAPUN

TUHAN …

ANDAI Aku BISA MEMOHON

JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI DUNIA LAGI

TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS SURAT UNTUKMU

JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN.

Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA IA DEWASA

Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN GERAIAN

RAMBUT..

TUHAN …

SURAT KECILKU INI..

ADALAH PERMINTAAN TERAKHIRKU

ANDAI Aku BISA KEMBALI..

Page 15: Pengertian karya sastra

KESIMPULAN :

Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek, disebut demikian karena jumlah

halamannya yang sedikit, situasi dan tokoh ceritanya juga digambarkan secara terbatas.

Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi

dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah

novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan

lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin

untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita

yang terkandung dalam novel tersebut.

Adapun perbedaan antara novel dan cerpen adalah sebagai berikut:

1. Dalam novel terjadi konflik batin, sedangkan dalam cerpen tidak harus terjadi. 2. Dalam novel, perwatakan digambarkan secara detail, sedangkan dalam cerpen,

perwatakan digambarkan secara singkat 3. Novel memiliki alur lebih rumit, sedangkan dalam cerpen, akhir ceritanya sederhana. 4. Dalam novel, latar lebih luas dan waktunya lebih lama, sedangkan dalam cerpen, latar

hanya sebentar dan terbatas. 5. Novel lebih panjang karangannya daripada cerpen, sedangkan cerpen lebih pendek

karangannya. 6. Unsur-unsur cerita dalam novel lebih kompleks dan beragam dibandingkan cerpen,

sedangkan unsur cerita dalam cerpen relatif sederhana dan pasti tunggal 7. Novel biasanya ditulis dalam minimal 100 halaman kuarto, sedangkan cerpen biasanya

ditulis maksimal 30 halaman kuarto. 8. Jumlah kata dalam novel minimal 35.000 kata, sedangkan jumlah kata dalam cerpen

maksimal 10.000 kata. 9. Lama untuk membaca novel kira-kira 30-90 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan

untuk membaca cerpen hanya 10 menit (bacaan sekali duduk).

Persamaan : sama-sama mewakili kesusastraan prosa baru.