Karya Sastra Angkatan 45

26
KARYA SASTRA ANGKATAN 45 1942-1966

description

school task (literature).

Transcript of Karya Sastra Angkatan 45

Page 1: Karya Sastra Angkatan 45

KARYA SASTRA ANGKATAN 45

1942-1966

Page 2: Karya Sastra Angkatan 45

Anggota Kelompok

Amelia Enggarwati

Anastasia Sari Sulistyowati

Harwidadtih Ayuning Tyas

Nabila Aisyah R.

Vazalia Ratna Sari

Zahra Nur’aini

Page 3: Karya Sastra Angkatan 45

Karya Sastra Angkatan 45

45 • Sejarah singkat

45 • Ciri-ciri dan Karakteristik

45 • Bentuk karya sastra

45 •Tokoh dan karya

45 •Relevansi karya

Page 4: Karya Sastra Angkatan 45

Sejarah Singkat

a. Pujangga Angkatan ’45 lahir dan tumbuh di saat revolusi kemerdekaan. Jiwa nasionalisme telah mendarah daging, karena itu suaranya lantang dan keras.

b. Di zaman Jepang muncul sajak berjudul 1943 dari Chairil Anwar, prosa Radio Masyarakat dari Idrus, dan drama Citra dari Usmar Ismail.

c. Istilah angkatan 45 sendiri secara lugas baru digunakan pertama kali oleh Rosihan Anwar dalam majalah Siasat yang diterbitkan pada tanggal 9 Januari 1949.

Page 5: Karya Sastra Angkatan 45

Konsepsi angkatan 45 tertuang dalam Surat Kepercayaan Gelanggang yang menjadi pandangan pokok para pengarang angkatan 45. Waluyo (1987:58) mengemukakan tiga pokok pikiran yang terkandung dalam Surat Kepercayaan Gelanggang itu, yaitu:

1. Bahwa para sastrawan merupakan ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia.

2. Ciri keindonesiaan tidak ditandai oleh wujud fisik, tetapi terlebih oleh ungkapan jiwa, kebudayaan Indonesia terjadi oleh pengaruh dari luar dan perkembangan dari dalam.

3. Revolusi adalah penempatan nilai baru atas nilai lama yang usang.

Surat Kepercayaan Gelanggang

Page 6: Karya Sastra Angkatan 45

Ciri-ciri dan Karakteristik

Angkatan 45 lahir dalam suasana lingkungan yang sangat prihatin dan serba keras, yaitu lingkungan fasisme Jepang dan dilanjutkan peperangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Menurut Angelina, ciri-ciri angkatan 45, yaitu:

1.      Terbuka;

2.      Pengaruh unsur sastra asing lebih luas;

3.      Corak isi lebih realis dan naturalis;

4.      Individualisme sastrawan lebih menonjol, dinamis, dan kritis;

5.      Penghematan kata dalam karya ekspresif;

6.      Ekspresif;

Page 7: Karya Sastra Angkatan 45

7. Sinisme dan sarkasme;

8. Karangan prosa berkurang, puisi berkembang.

9. Revolusioner dalam bentuk dan isi. Membuang tradisi lama dan menciptakan bentuk baru sesuai dengan getaran sukmanya yang merdeka.

10. Mengutamakan isi dalam pencapaian tujuan yang nyata. Karena itu bahasanya pendek, terpilih, padat berbobot. Dalam proses mencari dan menemukan hakikat hidup.

11. Ekspresionis, mengutamakan ekspresi yang jernih.

12. Individualis, lebih mengutamakan cara-cara pribadi.

Page 8: Karya Sastra Angkatan 45

13. Humanisme universal, bersifat kemanusiaan umum. Indonesia dibawa dalam perjuangan keadilan dunia.

14. Tidak terikat oleh konvesi masyarakat yang penting adalah melakukan segala percobaan dengan kehidupan dalam mencapai nilai kemansiaan dan perdamaian dunia.

15. Tema yang dibicarakan: humanisme, sahala (martabat manusia), penderitaan rakyat, moral, keganasan perang dengan keroncongnya perut lapar.

16. Tidak terikat oleh konvesi masyarakat yang penting adalah melakukan segala percobaan dengan kehidupan dalam mencapai nilai kemansiaan dan perdamaian dunia.

17. Tema yang dibicarakan: humanisme, sahala (martabat manusia), penderitaan rakyat, moral, keganasan perang dengan keroncongnya perut lapar.

Page 9: Karya Sastra Angkatan 45

Contoh Puisi dan Karakteristiknya

Page 10: Karya Sastra Angkatan 45

1.      Puisi adalah puisi bebas yang tidak terikat oleh pembagian bait, baris, dan persajakan;2.      Gaya atau aliran yang banyak dianut adalah aliran ekspresionalisme dan realisme;3.      Diksinya mengemukakan pengalaman batin yang mendalam dan mengungkapkan intensitas arti. Katanya adalah bahasa sehari-hari sesuai dengan realisme;4.      Gaya bahasa metafora dan metafolik banyak dipergunakan. Kata-kata, frasa, dan kalimat bermata ganda menyebabkan tafsiran ganda bagi pembaca;5.      Gaya sajaknya prismatis, hubungan baris dan kalimat-kalimatnya bersifat implisit;6.      Gaya pernyataan pikiran berkembang dan hal ini kelak berkembang menjadi sloganis;7.      Gaya ironi dan sinisme banyak kita jumpai dalam puisi-puisi periode ini.

Derai Derai Cemarakarya : Chairil

Anwar

Cemara menderai sampai jauhterasa hari akan jadi malamada beberapa dahan di tingkap merapuhdipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahansudah berapa waktu bukan kanak lagitapi dulu memang ada suatu bahanyang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahantambah terasing dari cinta sekolah rendahdan tahu, ada yang tetap tidak terucapkansebelum pada akhirnya kita menyerah

Page 11: Karya Sastra Angkatan 45

Pada Angkatan 45, benar-benar terjadi revolusi dalam puisi. Ikatan puisi lama sudah ditinggalkan. Pada Angkatan 45 yang dipentingkan adalah makna atau bentuk batin puisi, ikatan bentuk fisik puisi tidak dominan lagi. Kepadatan puisi di masa Angkatan 45 ini dipandang kurang memuaskan. Puisi-puisi yang mementingkan isi dirasa kurang hiasan dan terlalu kering.

Page 12: Karya Sastra Angkatan 45

Bentuk Karya Sastra yang Berkembang

Angkatan 45 dipengaruhi oleh pujangga-pujangga dunia seperti Rusia, Italia, prancis, Belanda, Amerika dan sebagainya. Adapun bentuk-bentuk karya Angkatan 45, yaitu sebagai berikut :

1.      Sajak, pada Angkatan 45 dan sesudahnya berisi akibat dari perperangan dan perjuangan gerilya;

2.      Novel, pada Angkatan 45 novel lebih banyak dihasilkan dari pada roman;

3.      Drama, setalah parang kemerdekaan, darama dibuka oleh El-Hakim dan Idrus, serta diberi bentuk selanjutnya oleh Usman Ismail, Armijn Pane, dan Rustandi Kartakusuma;

4.      Cerpen, isinya menggambarkan perikehidupan manusia.

Page 13: Karya Sastra Angkatan 45

Tokoh dan Karya Sastranya

1. Usmar Ismail

Ia dilahirkan di Bukitinggi pada tanggal 20 Maret 1921, berpendidikan AMS/A II Jogja, STM Jakarta, dia muncul sebagai penulis sandiwara, sajak dan cerita pendek. Karangan-karangannya bernafas ketuhanan dan kebangsaan, sejalan dengan pendirinya, bahwa seni harus mengabdi kepada kepentingan nusa, bangsa dan agama. Karyanya :

a. Permintaan Terakhir. (Cerita pendek)

b.  Asokamala Dewi, (Cerita pendek)

c.  Puntung berasap, (Kumpulan sanjak; BP 1950)

d. Sedih dan gembira, (Kumpulan drama; BP 1948)

e. Mutiara dari Nusa Laut. (Drama).

Page 14: Karya Sastra Angkatan 45

2. Dr. Abu Hanifa

Dr. Abu Hanifa dengan nama samaran El-Hakim, lahir pada tahun 1906 di Padang dengan pendidikan ELS, Stovia dan Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Dia kakak kandung Usmar Ismail. Karangannya bernafas ketuhanan dan kesusilaan. Dia berpendapat, bahwa Timur yang idealistis harus berkombinasi dengan Barat dalam perkembangannya, tanpa mengabaikan ke Timurannya. Karyanya :

a.      Taufan di atas awan. (Kumpulan sandiwara).

b.      Dokter Rimbu, (Roman 1952).

c.      Kita berjuang, (1947).

d.      Soal agama dalam negara modern.

Page 15: Karya Sastra Angkatan 45

3. Amal Hamzah

Amal Hamzah adalah adik Amir Hamzah, dia dilahirkan di Binjai, Langkat pada tanggal 31 Agustus 1922. Pendidikannya melalui HIS , Mulo, AMS, serta Fakultas hukum dan Kesusastraan. Dalam karangannya masih tampak pengaruh kakaknya dan Rabindranath Tagore. Karyanya :

a.      Cerita pendek yang berjudul : Teropong, Bingkai Retak, Sine Nomine, dan sebagainya serta dimuat dalam pembahasab pertama.

b.      Buku dan penulis. (kritik).

c.      Sajak- sajak yang berkepala : Laut, Pancaran Hidup, dan sebagainya.

Page 16: Karya Sastra Angkatan 45

4. Chairil Anwar

Chairil Anwar dilahirkan pada tangal 26 Juli 1922 di Medan dan meniggal di Jakarta pada tanggal 28 Maret 1949. Penyair ini mengubah sajak-sajaknya pada tahun 1943. Dia seorang ekspresionis asli yang berdasarkan diri dalam organisasi seniman Gelanggang yang didirikan bersama rekannya Riva’i Apain, Asrul Sani, M. Akbar, Ida Nasution dan sebagainya. Karyanya :

a.      Deru campur debu. (kumpulan sajak 1043-1949)

b.      Kerikil tajam dan yang terhempas dan terputus . (PR)

c.   Tiga menguak takdir. (Dikarang bersama-sama dengan Riva’i Apain dan Asrul Sani (kumpulan sajak).

d.      Pulanglah dia si anak hilang. (Terjemahan Andre Gide)

e.      Kena gempur. (Terjemahan dari Steinbeck).

Page 17: Karya Sastra Angkatan 45

5. Idrus

Idrus lahir di Padang tanggal 2 September 1921 dan berpendidikan SMT. Dia pelopor pujanggan Angkatan 45 di lapangan prosa. Karangan-karangannya mulai muncul pada masa Jepang yang sifatnya yang realis-naturalis dengan sindiran-sindiran tajam. Karyanya :

a.      Dari Ave Maria ke jalan lain Roma. (Kumpulan cerita pendek ; BP 1948)

b.      Anak buta. (Cerita Pendek)

c.      Aki. (Novel ; BP 1948)

d.      Perempuan dan Kebangsaan.

e.      Jibaki Aceh. (Drama).

g.      Keluarga Surano. (Drama; 1948)

h.      Kereta api baja. (Terjemahan dari karya Vsevold Ivanov).

Page 18: Karya Sastra Angkatan 45

6. Rosihan Anwar

Dia dilahirkan pada tanggal 10 Mei 1922 di Padang. Pendidikannya adalah AMS Jogja, SMT Jakarta, setelah ia terjun dalam jurnalistik dan kewartawanan. Sebagai wartawan ia pernah memimpin harian Merdeka Asia Raya dan mingguan Siasat. Karangannya bersifat tanggapan sosial. Karyanya :

a.      Radio masyarakat. (Cerita pendek).

b. Sajak-sajaknya antara lain: Manusia baru, Lukisan, Seruan nafas, dan sebagainya.

c.      Raja kecil, Bajak laut di Selat Malaka. (Roman sejarah; 1967)

Page 19: Karya Sastra Angkatan 45

7. Aoh Kartahandimadja

Ia lahir pada tanggal 15 September 1911 di Bandung. Setelah menmatkan Mulo menjabat emloye perusahaan teh din Pakaran Salak. Zaman Jepang hanya menerjemahkan buku-buku Sunda pada Kantor Pusat Kebudayaan merangkap penulis organisasi seniman “Angkatan Baru”. Karangan-karangannya bercorak ke-Tuhanan dan tampak pengaruh pujangga Norwegia.

a.      Beberapa paham Angkatan 45 (Essay).

b.      Sajak-sajaknya antara lain: Gubukku, Ke Desa, dan sebagainya.

c.      Manusia dan tanahnya. (Kumpulan cerita pendek; BP 1942).

Page 20: Karya Sastra Angkatan 45

8. Pramudya Ananta Toer

Dia dilahirkan di Blora pada tanggal 6 Februari 1925. Setelah menamatkan SR Budi Utomo dilanjutkan ke sekulah radio di Surabaya, Taman Siswa Jakarta. Karyanya :

a.      Perburuan. (Novel; BP 1950).

b.      Keluarga gerilya. (Roman; Pembangunan 1950).

c.      Pecikan revolusi. (kumpulan cerita pendek; Gapura 1950).

d.      Subuh. (Kumpulan cerita pendek; BP 1952).

e.      Cerita dari Blora. (Kumpulan cerita pendek; BP 1952).

f.      Bukan pasar malam. (Novel; BP 1952).

g.      Merka yang dilumpuhkan. (Roma).

h.      Di tepi kali Bekasi.

Page 21: Karya Sastra Angkatan 45

9. Anas Ma’rufLahir di Bukittinggi pada tanggal 27 Oktober 1922. Dia pernah menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada tahun 1948, lalu terjun ke lapangan jurnalistik, memimpin harian “Nusantara”, redaktur “Arena”dn majalah “Patriot” di Jogyakarta. Karyanya :a.      Citra. (Terjemahan dari Rabinranath Tagore).b.   Sajak-sajak antara lain: Nyalakan terus, Antara kita, Pandu masa, dan sebagainya.

Page 22: Karya Sastra Angkatan 45

10. Matu MonaMatu Mona adalah nama samaran dari Hasbullah Parinduri. Dia lahir pada tanggal 21 Juni 1910 di Medan. Karyanya:a.      Zaman gemilang. (Roman sejarah; 1939).b.      Panggilan tanah air.c.      Menyinggung perasaan.

Page 23: Karya Sastra Angkatan 45

Relevansi Antara Sastra Angkatan 45 dengan Kehidupan Saat Ini

a. Pada masa angkatan ’45, Chairil Anwar—si binatang jalang—walaupun

melakukan suatu gebrakan dengan bahasanya yang singkat tetapi bernas itu telah melakukan beberapa kebohongan yang membuatnya dicap sebagai plagiator. ia menjiplak puisi The Young Dead Soldiers Archibald Mac Leish dengan menggantinya dengan nama Krawang—Bekasi.

Dalam kehidupan kita saat ini, penjiplakan-penjiplakan karya seperti ini sering terjadi. Salah satu contoh perseteruan antara Ahmad Dhani (Dewa) dengan Yudhistira A.M.N. akibat penjipakan yang dilakukan Dhani terhadap karya Yudhistira, Arjuna Mencari Cinta.

Page 24: Karya Sastra Angkatan 45

b. Novel Harimau! Harimau! karya Mochtar Lubis yang mengisahkan tentang kebobrokan seorang pemimpin yang dalam karya itu diperankan oleh tokoh antagonis, Wak Katok. Wak Katok dalam karya Mochtar Lubis tersebut diceritakan sebagai pemimpin yang merupakan dukun yang ahli membuat jimat dan juga seorang yang ksatria dan sakti. Namun, pada akhir cerita, kebenaran bahwa Wak Katok adalah seorang dukun sakti tak terbukti. Ini mengindikasikan kebohongan yang dilakukan Wak Katok karena telah menipu masyarakat dengan ceritanya yang telah membunuh tiga ekor harimau hutan.

Relevansi karya sastra tersebut dengan kehidupan kita di masa kini adalah banyak pemimpin kita yang akhlaknya bobrok. Mulai dari kebohongan-kebohongan, penyelewengan-penyelewengan, korupsi, hingga kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Novel Harimau! Harimau! mengajak kita untuk merenungi arti pemimpin yang sebenarnya dan penghentian pe-mitos-an terhadap seorang pemimpin.

Page 25: Karya Sastra Angkatan 45

c. Pertentangan antara golongan tua dengan golongan muda yang terjadi antara sastrawan Angkatan tua (Angkatan sebelum ‘45) dengan Angkatan muda (Angkatan ‘45). Angkatan ’45 menginginkan sastra Indonesia menjadi bagian sastra dunia yang universal, artinya tidak hanya menjadi konsumsi bangsa Indonesia saja, tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat dunia. Sehingga mereka melakukan perombakan berupa pernyataan yang terkandung dalam Surat Kepercayaan Gelanggang yang juga merupakan konsepsi Angkatan ’45.

Dalam kehidupan saat ini juga ditemukan pertentangan antara kaum tua dan kaum muda. Biasanya yang dipertentangkan adalah masalah budaya. Contoh yang membuktikan hal tersebut terlihat dalam novel karya Putu Wijaya, Putri. Novel itu membahas pertentangan antara dua golongan yang mempertahankan adat lama dengan bentuk baru yang dibawa dan diperkenalkan oleh golongan muda.

Page 26: Karya Sastra Angkatan 45

Sekian.Terima kasih atas perhatiannya