Pengertian Esai

download Pengertian Esai

of 13

description

pengertian essay

Transcript of Pengertian Esai

Apa itu Esai?Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya. Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang menonjol. Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah esai. Memang tidak ada aturan baku yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa sebuah esai harus selesai dibaca dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika seseorang sedang duduk menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah selesai membaca sebuah esai saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun aturan ini tidak begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika seseorang ingin menulis sebuah esai. Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik dalam bentuk dokumenmicrosoft word, panjang sebuah esai berkisar antara tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik denganfontberukuran 12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000 kata, akan digolongkan sebagaiextended essay(esai yang diperpanjang). Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur esai terbagi dalam tiga bagian yang diwujudkan dalam bentuk paragraf. Bagian pertama esai adalah paragraf pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) yang berfungsi sebagai gagasan pengontro (controlling idea) untuk bagian isi esai. Bagian kedua adalah paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam bagian ini tergantung dari jumlah gagasan utama yang hendak disampaikan dalam esai. Bagian terakhir adalah paragraf penutup. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan atas gagasan utama yang telah disampaikan. Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis esai. Penulis esai yang berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin sering seseorang menulis esai, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali. Misalnya, esai tulisan Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai yang ditulis oleh Bakti Samanto atau oleh Umar Kayam. Keunikan gaya bahasa ini menjadi ciri esai yang menonjol. Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis secara ringkas. Topik apa pun dapat ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur intelegensi seseorang. Seorang yang berpengetahuan luas akan dapat menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita membaca, semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan baik.Dengan banyak membaca, kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan gagasan yang sudah tertanam dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih agar semakin lama semakin sempurna. Selamat mencoba.

Struktur EsaiSebagai salah satu jenis karangan, esai mempunyai struktur yang spesifik. Struktur ini dimaksudkan agar setiap orang dapat menuliskan gagasan dalam format atau bentuk yang disepakati secara umum dan berlaku secara luas dalam dunia tulis-menulis. Dengan struktur yang relatif seragam, pembaca akan lebih mudah memahami pendapat atau gagasan yang disampaikan penulisnya. Secara umum, struktur esai dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan merupakan bagian yang penting dalam sebuah esai. Bagian ini menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk terus membaca esai tersebut sampai selesai. Pendahuluan yang menarik jelas akan meningkatkan minat pembaca untuk menyelesaikan bacaannya. Sebaliknya, pendahuluan yang membosankan akan membuat pembaca mengakhiri bacaannya.Pada dasarnya bagian pendahuluan berisi pengantar yang memadai tentang topik bahasan yang hendak ditulis. Gagasan yang ditulis dalam paragraf pendahuluan memberikan gambaran umum tentang gagasan atau argumen yang akan ditulis pada bagian isi esai. Unsur yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement). Kalimat tesis merupakan gagasan utama esai yang dinyatakan secara jelas (tidak ambigu) dan eksplisit. Kalimat tesis ini berfungsi sebagai pengontrol gagasan yang hendak disampaikan dalam isi esai. Bagian isi esai merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam beberapa paragraf. Umumnya isi esai terdiri atas beberapa gagasan utama (minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf. Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detil agar argumen menjadi lebih meyakinkan. Gagasan-gagasan yang lebih spesifik ini merupakan kalimat-kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang logis atas argumen yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, argumen dalam paragraf-paragraf isi ini harus diorganisasi atau dikelola dengan cermat. Penulis esai harus memastikan bahwa setiap kalimat penjelas yang ditulis memiliki relevansi yang erat dengan gagasan. Selain itu, perpindahan antara satu paragraf isi dengan paragraf isi lainnya harus pula dirancang dengan seksama. Pengaturan paragraf-paragraf isi ini dapat disusun berdasarkan urutan kronologis, logis, atau kepentingan. Penutup esai diwujudkan dalam satu paragraf simpulan yang dimaksudkan untuk mengakhiri pembahasan topik esai. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa penegasan atas argumen yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas suatu masalah. Menutup esai dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan ketuntasan (sense of closure) bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. Secara ringkas, esai yang efektif memiliki struktur yang baku untuk mempermudah pembaca memahami alur pemikiran/gagasan yang disampaikan penulis. Esai yang baik harus diatur secara cermat dan terdiri dari paragraf-paragraf yang diorganisasi secara terpadu untuk menjaga kesinambungan gagasan. Menulis esai secara benar juga membantu kita mengasah logika dan kreatifitas.

10 Langkah Mudah Membuat Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah esai.

Langkap 1: Memilih TopikBila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik tentang Indonesia adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia, maka topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda dapat mempersempit topik ini menjadi Kekayaan Budaya Indonesia atau Situasi Politik di Indonesia. Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

Langkah 2: Menentukan TujuanTentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.

Langkah 3: Menyampaikan GagasanJika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah untukbrainstorm.

Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan PotensialJika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.

Langkah 5: MembuatOutline(Kerangka Esai)Tujuan dari pembuatanoutlineadalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir.Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas.Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda maksud.Jika Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik.Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca.Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut.Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri kertas tersebut.Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.

Langkah 6: Menulis TesisTesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus melihat kembalioutlineyang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di IndonesiaBagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

Langkah 7: Menulis Tubuh EsaiBagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis padaoutlineakan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa.Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah Pemberantasan korupsi di Indonesia, Anda dapat menulis Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama.Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau pembahasan.Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.

Langkah 8: Menulis Paragraf PendahuluanMulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluandengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan.Anda juga bisamulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda.Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Anda.Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf Pendahuluan Esai.)

Langkah 9: Menulis KesimpulanKesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai.

Langkah 10: Memberikan Sentuhan AkhirTeliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat. Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya.Anda dapat merevisi esai dengan memperkuat poin yang lemah.Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.- See more at: http://www.menulisesai.com/2013/01/10-langkah-mudah-membuat-esai.html#sthash.ZhiCX1tt.dpuf

10 Langkah Praktis Menulis Esai

Bagi penulis pemula, menulis esai itu tidak mudah. Kesulitan utama mereka adalah bagaimana cara memulainya. Sebenarnya ada banyak teori dalam buku-buku komposisi yang menjelaskan tehnik dan cara menulis esai yang efektif. Penjelasan berikut merupakan ringkasan praktis yang diambil dari berbagai sumber sebagai panduan bagi penulis pemula. Semoga l0 langkah praktis ini membantu penulis pemula mengawali langkah penting mereka untuk berani menulis.

1.Lakukan RisetSebelum menulis esai, lakukan riset terlebih dahulu tentang topik yang ingin Anda tulis. Pastikan bahwa Anda cukup ahli atau paham dengan topik bahasan. Manfaatkan internet, data-data akademis, perpustakaan, surat kabar, majalah, dan sumber-sumber terpercaya lain yang dapat memperkaya pemahaman Anda tentang topik yang akan Anda tulis. Buat catatan kecil dari temuan-temuan Anda dari riset. Catat pula kutipan-kutipan penting atau menarik dari riset Anda.

2.Lakukan AnalisisSetelah memiliki dasar pemahaman yang baik tentang topik yang akan Anda tulis, mulailah dengan menganalisis argumen-argumen atau gagasan yang Anda temukan dalam riset. Identifikasi argumen mana yang valid atau yang disertai bukti dan alasan yang kuat. Pisahkan argumen yang kuat dari yang lemah. Pada saat bersamaan pelajari bagaimana para pengarang menyajikan gagasan dalam esai mereka. Cobalah menilai esai yang ditulis orang lain.

3.Lakukan BrainstormingEsai yang baik memuat dan mendiskusikan gagasan orisinil. Karena itu buatlah daftar pertanyaan tentang topik yang akan Anda buat dan cobalah untuk memberikan jawaban. Renungkan dan tuliskan jawaban-jawaban tersebut pada secarik kertas. Teruslah berpikir sampai Anda mendapatkan gagasan-gagasan orisinil yang brilian untuk ditulis.

4.Rumuskan TesisAmbil gagasan yang terbaik dan rumuskan dalam satu kalimat tesis. Kalimat tesis adalah kalimat yang menyatakan inti gagasan yang hendak Anda sampaikan dalam esai. Kalimat ini harus dirumuskan secara ringkas namun jelas. Esai yang baik harus memiliki kalimat tesis yang dirumuskan secara ringkas namun jelas.

5.Buat KerangkaSebelum menulis, buat terlebih dahulu kerangka esai (outline). Kerangka ini akan membantu penulisan esai secara tuntas. Tulis kalimat utama (topik) dalam setiap paragraph dan tulis gagasan-gagasan penjelas dalam bentuk poin-poin untuk melukiskan isi argumen dari setiap aragraph. Atur dan petakan argumen dan gagasan Anda secara cermat sehingga esai Anda nanti akan menjadi sebuah karangan yang terpadu.

6.Tulis PendahuluanKini saatnya Anda menulis bagian pendahuluan esai. Bagian ini harus mampu menarik perhatian dan minat pembaca. Jelaskan persoalan yang akan Anda bahas secara garis besar dan arahkan pembahasan pada kalimat tesis. Pendahuluan hanyalah sebuah pengantar akan bukan penjelasan atas persoalan yang nanti akan Anda bahas di bagian isi esai. Jadi, pastikan bahwa pendahuluan Anda menarik.

7.Tulis Paragraf IsiSetiap paragraf isi harus fokus pada satu gagasan utama yang mendukung rumusan tesis Anda. Mulai setiap paragraf isi dengan kalimat topik. Berikan dukungan dengan menunjukkan bukti dan penjelasan yang logis atas topik utama Anda melalui kalimat-kalimat penjelas. Penjelasan ini dapat berupa contoh, data statistik, diskripsi, logika sebab-akibat, perbandingan dan lain-lain.

8.Tulis SimpulanSetelah menyelesaikan paragraf-paragraf isi, tutup esai Anda dengan membuat simpulan yang merangkum apa yang telah Anda sampaikan dalam esai. Akhiri paragraf simpulan ini dengan pemikiran yang gampang diingat pembaca. Ini dapat berupa kutipan, logika yang menarik, atau sebuah rekomendasi untuk melakukan tindakan.

9.Gunakan Format MLAFormat MLA (Modern Language Association) adalah format penulisan esai yang dipakai secara internasional. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, silakan melakukan riset lebih lanjut di internet. Format ini meliputi cara penulisan referensi, catatan kaki, catatan akhir, dan lain-lain.

10.Perhatikan Gaya BahasaAnda belum selesai menulis esai sebelum Anda memoles gaya bahasa esai Anda. Baca ulang esai Anda dan edit bahasanya dengan memperbaiki tata bahasa, alur dan ritme kalimat, penekanan gagasan, penyesuaian tingkat formalitas bahasa, atmosfir yang ingin disampaikan, pilihan kata, dan hal-hal lain yang membuat esai Anda semakin impresif. Hindarkan esai Anda dari kesalahan-kesalahan elementer seperti salah ketik, salah ejaan, salah tanda baca seperti huruf kapital, titik, koma, dan tanda baca lainnhya. Gaya bahasa berperan penting dan membuat esai Anda mudah dicerna.

Selain 10 langkah praktis di atas, perlu juga Anda sadari bahwa menulis esai memerlukan latihan yang kontinyu. Bagi penulis pemula, jangan berharap terlalu berlebihan saat berhasil menyelesaikan esai pertama. Kesalahan mendasar yang sering dilakukan para penulis pemula adalah pemikiran bahwa mereka menganggap tulisan mereka sempurna atau luar biasa. Menulis adalah kegiatan kreatif yang senantiasa harus diasah. Semakin sering kita menulis, semakin baik hasil tulisan kita. Selamat berlatih- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/10-langkah-praktis-menulis-esai.html#sthash.PFDwdhgD.dpuf

Menulis Pendahuluan Esai

Mengawali tulisan dengan baik merupakan kunci keberhasilan sebuah esai. Karena itu, paragraf pendahuluan esai harus disajikan dengan cermat agar gagasan yang akan kita sampaikan dalam paragraf isi mendapat pengantar yang memadai. Pada saat yang sama, kita juga harus membuat pendahuluan yang mampu membuat pembaca tertarik untuk membaca esai kita sampai tuntas. Persoalannya, bagaimana membuat paragraf pendahuluan yang ringkas sekaligus menarik?

Penulis yang belum atau kurang berpengalaman sering mengalami kesulitan bagaimana mengawali esai. Untuk mengatasi hal ini, beberapa pihak menyarankan untuk menulis secara bebas apa pun yang ada di benak kita di awal tulisan. Pendapat ini ada benarnya, namun gagasan yang saling tumpang tindih dan kalimat-kalimat yang sering tidak berkaitan di awal tulisan akan menyulitkan kita untuk mengedit. Bayangkan berapa lama waktu yang kita perlukan untuk mengedit tulisan yang demikian? Bila tujuannya sekedar untuk mendapatkan gagasan yang sesuai dengan topik yang akan kita tulis, cara seperti ini dapat saja kita lakukan. Namun, bila kita sungguh-sungguh ingin menata gagasan dan argumen secara sistematis, cara seperti ini justru akan menjadi bumerang.

Kunci keberhasilan dari paragraf pendahuluan adalah tehnik penyajian yang sistematis dan terstruktur. Berikut adalah enam tehnik pendahuluan esai yang dapat kita pilih untuk mengawali tulisan.

1.Informasi umumUmumnya pendahuluan esai diawali dengan penjelasan topik secara umum. Penulis menguraikan hal-hal umum yang berkaitan dengan topik yang ingin ditulisnya. Informasi umum ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang memadai akan topik esai. Gambaran umum ini memberikan pengantar kepada pembaca mengapa topik tersebut perlu dibahas, alasan penulisan, dan tujuan penulisan. Penjelasan semacam ini perlu dikemukakan supaya pembaca mendapatkan informasi umum yang memadai sehingga mereka dapat mengantisipasi pembahasan yang akan ditulis di bagian isi. Misalnya, ketika penulis ingin membahas perumahan murah untuk rakyat, penulis dapat menggambarkan secara umum bahwa rumah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Pengantar ini juga bisa menggambarkan betapa rakyat kecil mengalami kesulitan untuk mendapatkan rumah murah. Pengantar umum semacam ini dapat mengarahkan pembaca untuk mencermati persoalan rumah murah untuk rakyat. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa penggambaran umum ini disampaikan dengan ringkas dan tidak bertele-tele.

2.KutipanMengawali esai dengan kutipan dapat membantu pembaca mengenali topik sekaligus mengantisipasi bahasan dalam esai. Kutipan dapat berupa perkataan orang terkenal, peribahasa, penggalan kalimat dari buku, surat kabar, majalah, jurnal, atau bahkan kitab suci. Kutipan juga membantu penulis mengawali esai dengan elegan dan secara tidak langsung memberi tahu pembaca bahwa persoalan yang akan dibahasnya adalah sesuatu yang penting karena hal tersebut juga dikatakan oleh tokoh ternama atau dimuat dalam kitab suci. Misalnya, bila kita ingin menulis tentang waktu, kita dapat mengutip peribahasa yang sudah sangat kita kenal WAKTU ADALAH UANG atau dalam bahasa aslinya TIME IS MONEY di awal tulisan kita. Atau, bila topiknya adalah cinta kasih, perkataan Yesus berikut bisa jadi relevan, Bila kamu ditampar pipi kirimu, berikan pipi kananmu. Karena itu, mencatat dan menyimpan beragam kutipan yang manarik akan membantu kita mengawali esai kita dengan baik.

3.Pertanyaan RetorisPertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban secara langsung. Fungsinya untuk mengajak pembaca memikirkan jawaban atas pertanyaan yang kita ajukan. Melalui pertanyaan retoris, penulis esai tidak hanya menantang pembaca untuk ikut memikirkan jawaban tetapi juga untuk memperkenalkan topik bahasan. Dalam pendahuluan, dua sampai tiga pertanyaan retoris dapat disampaikan secara berurutan. Misalnya, bila kita ingin menulis hal yang terkait dengan keselamatan berlalu-lintas, kita dapat menyampaikan dua pertanyaan berikut: Tahukah Anda, berapa korban meninggal akibat kecelakaan di jalan raya setiap harinya? Mengapa perilaku berlalu lintas di Indonesian demikian semrawut? Petanyaan-pertanyaan restoris semacam ini membuka persepsi pembaca tentang keadaan lalu lintas di Indonesia. Selain ikut memikirkan jawaban yang akan dibahas di bagian isi esai, pembaca juga merasa dilibatkan dalam persoalan yang dibahas penulis. Jadi, pertanyaan retoris memberi nuansa diskusi dan komunikasi yang intens antara penulis dan pembaca.

4.DefinisiDefinisi digunakan untuk membatasi topik bahasan agar antara pembaca dan penulis memiliki persepsi yang sama atas persoalan yang ditulis. Difinisi ini khususnya penting disampaikan di awal esai bila menyangkut topik yang kurang atau tidak dikenal pembaca dan diperlukan pemahaman yang sama sehingga pembahasan topik tersebut menjadi mudah diterima. Bila kita menulis persoalan yang tidak biasa atau asing, mengawali esai dengan mendefinisikan topik adalah penting. Misalnya, topik yang berhubungan dengan dunia kesehatan seperti osteoporosis perlu didefinisikan terlebih dahulu apa batasan atau arti dari istilah ini. Demikian pula dengan bidang tehnologi seperti gadget yang tidak mudah dipahami oleh pembaca awam. Semakin spesifik topik yang kita tulis, semakin perlu kita memberikan pengertian atau batasan yang memadai agar antara penulis dan pembaca memiliki titik pijak yang serupa. Bila pemahaman ini dapat dicapai, penulis esai akan lebih mudah membahas persoalannya dalam paragraf-paragraf isi yang mengikutinya.

5.AnekdotAnekdot adalah cerita atau pengalaman yang menggambarkan suatu peristiwa. Terkadang, tulisan yang diawali dengan sebuah cerita atau pengalaman, baik yang dialami secara pribadi oleh penulis maupun oleh orang lain, dapat menjadi pengantar yang baik. Cerita semacam ini menjadi bukti riil yang meyakinkan bagi para pembaca tentang persoalan yang hendak dibahas. Gambaran atas peristiwa yang nyata juga dapat membangkitkan minat pembaca untuk mengetahui apa pendapat penulis dan bagaimana penulis memberikan tanggapan atas peristiwa tersebut. Sebagai contoh, untuk memperkenalkan sebuah topik tentang kejahatan jalanan, penulis dapat bercerita tentang peristiwa yang menimpa diri penulis sendiri atau orang lain yang ditodong oleh sekawanan preman di jalanan yang ramai. Tak seorang pun memberikan pertolongan meskipun korban berteriak minta tolong. Dengan menggambarkan peristiwa ini, secara tidak langsung penulis sudah membuat pendahuluan dalam esainya. Pengalaman atau peristiwa semacam ini juga dapat diambil dari berita di surat kabar. Yang penting, peristiwa atau kejadian yang kita ambil dari surat kabar relevan dengan topik yang kita tulis.

6.Riverse DirectionAgak sulit menerjemahkanriverse directionsebagai salah satu cara menulis pendahuluan esai ke dalam bahasa Indonesia. Secara harafiah, istilah ini diterjemahkan sebagai "arah balik". Maksudnya, gagasan atau pandangan penulis yang disampaikan dalam pendahuluan berbalik arah. Lebih jelasnya, silakan pelajari tehnik ini melalui contoh yang dapat dibaca pada "Contoh-Contoh Paragraf Pendahuluan." Sebagai catatan, tehnik ini tidak dianjurkan untuk penulis pemula karena tingkat kesulitannya cukup tinggi dan memerlukan perencanaan yang cukup matang.

Keenam tehnik pendahuluan esai di atas tidak digunakan secara terpisah atau sendiri-sendiri. Mereka dapat digabungkan untuk mengawali sebuah esai. Misalnya, tehnik pengantar umum digabung dengan tehnik pertanyaan retorik atau anekdot, tehnik kutipan digabung dengan anekdot dan definisi, atau kombinasi duat atau tiga tehnik lain. Sebagai penulis, pendahuluan esai harus ditulis secara kreatif dan menarik karena tujuan utama pendahuluan adalah untuk membuat pembaca tertarik membaca esai kita secara tuntas. Apa pun tehnik yang kita gunakan, yang paling penting adalah tehnik itu dapat mengarahkan esai kita pada kalimat pernyataan yang menjadi bagian terpenting dari pendahuluan esai. Karena itu, tehnik-tehnik ini harus menjadi acuan dan cara yang memudahkan kita untuk menulis esai.- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/menulis-pendahuluan-esai.html#sthash.l8QytlQM.dpuf

Contoh-Contoh Paragraf PendahuluanSebagaimana telah dijelaskan dalamMenulis Pendahuluan Esai, paragraf pendahuluan dapat dibandingkan seperti gerbang yang menyambut pengunjung untuk memasuki sebuah rumah. Demikian pula paragraf pendahuluan. Paragraf ini harus dirancang sedemikan rupa agar menarik bagi pembaca sekaligus menciptakan suasana sambutan yang hangat agar pembaca melanjutkan membaca isi esai. Untuk mempermudah pembelajaran kita, berikut adalah enam tehnik yang dapat digunakan untuk membuka esai kita dengan menarik dan efektif.1. Tehnik Pengantar Umum Topik: Persoalan Banjir di Jakarta

Sebagai ibu kota negara, Jakarta sarat dengan berbagai persoalan. Salah satu persoalan yang dari dulu sampai sekarang belum tertangani dengan baik adalah masalah banjir. Hampir setiap tahun, terutama di musim penghujan pada periode November Februari, warga Jakarta tidak pernah merasa tenang. Banjir selalu mengancam mereka. Bencana ini selalu datang meskipun tidak pernah diundang. Bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai-sungai yang membelah Jakarta, masalah ini sudah menjadi santapan rutin di musim penghujan. Secara umum, penyebab banjir di Jakarta disebabkan oleh kondisi geografis/topografis Jakarta, infrastruktur yang minimal, dan perilaku masyarakat.

2. Tehnik Definisi Topik: Kategori Nilai Kebajikan Manusia

Tidak mudah membuat batasan apa itu nilai, mengingat ada cukup banyak pendapat tentang hal ini yang saling berbeda (lihat Kluckhohn, 1962; Rokeach, 1973; Smith, 1969). Oleh sebab itu, tulisan ini membatasi makna nilai seperti yang diartikan oleh Driyarkara bahwa nilai merupakan hakikat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia (Driyarkara, 1966:38). Lebih lanjut, Driyarkara menjelaskan bahwa nilai itu erat berkaitan dengan kebaikan, kendati keduanya memang tidak sama, mengingat bahwa sesuatu yang baik tidak selalu bernilai tinggi bagi seseorang atau sebaliknya. Sebagai contoh, cincin berlian itu baik, tetapi tidak bernilai bagi seseorang yang mau tenggelam bersama kapalnya. Kebaikan itu lebih melekat pada hal-nya, sementara nilai lebih menunjuk sikap orang terhadap suatu hal yang baik. Oleh karena itu, nilai kebajikan dapat dibedakan dalam tiga kategori besar, yaitu nilai fisik, nilai sosial, dan nilai moral.

3. Tehnik Anekdot Topik: Pelayanan pubik di Jakarta

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelayanan publik di Indonesia sangat parah. Ada adagium yang mengatakan, Kalau dapat dipersulit, kenapa dipermudah? Kejadian berikut memperkuat adagium di atas. Seorang teman yang baru pindah ke Jakarta bermaksud mengurus KTP di salah satu kelurahan di Jakarta Barat. Setelah memenuhi semua persyaratan yang diminta, teman tersebut dengan penuh percaya diri mendatangi kelurahan yang dimaksud. Sebelumnya, saya sudah mengingatkan dia agar menggunakan jalur belakang guna mempercepat pembuatan KPT baru baginya. Namun, dia menolak. Dalam hati saya berkata, Belum tahu dia! Singkat kata, setelah bolak-balik selama seminggu ke kelurahan, bukan KTP yang dia dapatkan, tapi kekesalan dan kejengkelan. Kisah ini menunjukkan bahwa pelayanan publik di Jakarta sangat memprihatinkan.

4. TehnikRhetorical QuestionsTopik: Merencanakan liburan yang menyenangkan

Bingung menentukan kemana Anda akan berlibur akhir tahun ini? Liburan apa yang murah-meriah namun menyenangkan buat keluarga? Mau ke pantai atau ke pegunungan? Merencanakan liburan memang gampang-gampang sulit. Tanpa persiapan dan perencanaan yang matang, liburan bukan memberi penyegaran tapi malah menimbulkan stres dan kebosanan.Kalau mau gampang, serahkan saja liburan Anda ke travel agent. Namun, liburan seperti ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Salah-salah pemborosanlah yang akan Anda rasakan. Untuk merencanakan liburan yang murah namun menyenangkan, ikutilah tip-tip berikut.

5. TehnikReverse DirectionTopik: Kesadaran masyarakat Jakarta akan kebersihan lingkungan

Hidup di lingkungan yang bersih menjadi dambaan setiap orang. Lingkungan yang bersih dan tertata rapi tidak hanya menyehatkan namun juga membuat orang kerasan. Singapura menjadi salah satu negara-kota yang terkenal dengan kebersihan lingkungannya. Denda yang besar diberlakukan untuk semua orang yang membuang sampah sembarangan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Alangkah nikmatnya hidup di lingkungan yang sehat dan bersih seperti di Singapura. Sayangnya, kalau kita tinggal di kampung di Jakarta, keinginan untuk tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat masih menjadi impian semata. Kesadaran masyarakat Jakarta akan kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Buruknya lingkungan di Jakarta disebabkan oleh perilaku warga yang buruk, pemahaman warga yang rendah akan manfaat kebersihan, dan kurangnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang bersih.

6. Tehnik KutipanTopik: Makna kehidupan

Urip mung mampir ngombe. Demikian bunyi pepatah Jawa yang kedengarannya mengecilkan makna kehidupan. Benarkah hidup hanya sekedar mampir minum? Sedemikian singkatkah hidup sehingga kita tidak bisa berbuat sesuatu? Dalam kesempatan lain, protagonis Forrest Gump dalam filem Hollywood yang sangat populer di 1994 mengatakan, Life is like a box of chocholate. You never know what youre gonna get. Benarkah hidup tak dapat diduga dan tidak memiliki kepastian? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini senantiasa mengusik kita. Tidak mudah untuk menjawabnya. Namun, dari kedua kutipan tersebut, kita setidaknya mempelajari tiga hal tentang kehidupan:singkat,tak terduga, danwaspada. Tiga kata sifat ini dapat menggambarkan makna kehidupan bagi manusia.Label:Dasar-Dasar Menulis Esai

Mengorganisasi Gagasan Esai

Mengorganisasi gagasan dalam esai dengan baik merupakan hal penting demi keberhasilan karangan.Organisasi yang baik memungkinkan kita untuk menyelaraskan pemikiran dan gagasan kita secara logis sehingga memudahkan pembaca mengikuti alur pikiran kita. Logika dasar esai dimulai dengan pendahuluan yang memberi pengantar yang memadai akan gagasan utama yang hendak disampaikan secara lebih mendalam dalam badan esai dan diakhiri dengan rangkuman gagasan di paragraf penutup (lihat diagram di bawah).Untuk memahami mengapa mengorgansisasi gagasan itu penting, cobalah untuk memulai esai dengan paragraf isi yang kemudian diikuti dengan kalimat tesis dan sebuah kesimpulan. Esai yang demikian ini sulit untuk dipahami karena logika berpikirnya salah. Mari kita cermati masing-masing bagian dari esai dengan lebih mendalam.

PendahuluanPendahuluan adalah unsur penting dalam struktur esai. Bagian ini memuat gagasan utama esai dan menyatakan tujuan penulisan. Pendahuluan juga memuat rumusan kalimat tesis atau sering juga disebut kalimat topic dan beberapa kalimat lain yang menguraikan kalimat tesis ini.Kalimat tesis dan kalimat-kalimat lain yang menyertainya ini secara kolektif disebut sebagai pendahuluan esai.

Tubuh EsaiDua sampai lima paragraf yang mengikuti pendahuluan disebut tubuh esai. Disebut demikian karena paragraf-paragraf ini membentuk tubuh atau bagian tengah dari esai yang kita tulis. Tubuh esai biasanya terdiri atas penjelasan, argumen, dan pembahasan lebih lanjut dari tema utama yang kita perkenalkan di bagian pendahuluan. Gagasan-gagasan yang tertuang dalam bentuk kalimat-kalimat dalam tubuh esai harus menopang tesis yang telah dikemukakan di pendahuluan. Perlu diingat bahwa setiap paragraf tubuh harus diawali dengan kalimat topik yang menopang tesis

Paragraf EsaiMaing-masing paragraf harus mengandung satu gagasan utama dan harus ditopang dengan detil-detil yang relevan sesuai dengan topik dan tesis yang telah dikemukakan. Kalimat topik dari setiap paragraf harus mendukung gagasan utama esai

Panjang ParagrafWalaupun tidak ada aturan baku mengenai panjang sebuah paragraf, Patokan yang biasa digunakan mensyaratkan bahwa paragraf esai tidak lebih dari sepuluh kalimat dan tidak kurang dari dua kalimat. Panjang paragraf ini bervariasi antara satu esai dengan esai lainnya, tergantung pada jenis esai yang kita tulis. Misalnya, panjang paragraf esai bisnis (niaga) umumnya terdiri atas 4-5 kalimat sementara esai akademik memiliki rata-rata 8-10 kalimat. Esai akademik cenderung lebih panjang karena penulis harus menyatakan pendapat, mendukung pendapat itu dengan data riset, dan menyampaikan kesimpulan. Esai yang demikian memerlukan lebih banyak hal yang harus ditulis.

Peninjauan UlangMeninjau atau menulis ulang esai sangat diperlukan ketika kita telah berhasil menyelesaikan tulisan kita. Ada baiknya kita kesampingkan esai kita selama beberapa jam dan kita baca ulang kemudian. Penting sekali untuk membaca secara teliti setiap paragraf untuk memastikan gagasan kita masuk akal dan bahwa kita telah menyampaikannya secara jelas dan logis. Juga penting kita pastikan bahwa gagasan yang kita tulis tidak bergeser dari pokok utama persoalan yang ingin kita sampaikan. Masing-masing paragraf harus relevan dengan tesis. Jika kita temukan gagasan yang kurang atau tidak relevan dengan tesis, menghapus atau menulis ulang gagasan itu mungkin akan bermanfaat.

SimpulanBagian terakhir dalam organisasi esai adalah simpulan. Bagian ini merangkum poin-poin yang telah disampaikan dalam pendahulan dan tubuh esai. Fungsi utama paragraf simpulan adalah bukan hanya membuat rangkuman namun juga menunjukkan bagaimana rangkuman tersebut terkait erat dengan tesis esai. Tehnik penulisan paragraf penutup yang baik bias dilakukan dengan menuliskan sebagaimana yang telah kita lihat, oleh karena itu, sebagai simpulan, pada dasarnya, dan lain-lain. Kata-kata penghubung atau transisi semacam ini membantu kita mengikat gagasan-gagasan penting yang telah kita sampaikan dalam esai.Sekali lagi, simpulan harus menyampaikan tinjauan yang relevan dengan tesis dan gagasan utama.

Menentukan Subjek Esai

Apa yang harus ditulis? Inilah pertanyaan yang sering diajukan oleh para penulis pemula. Umumnya mereka menghadapi kebingungan dan kekurang-percayaan diri ketika harus diminta untuk menulis. Sebenarnya, pertanyaan ini memiliki jawaban yang tidak terbatas. Anda dapat menuliskan persoalan apa pun yang dari segala jenis topik: dari persahabatan, politik, sepatu, menjual lilin, sampai esai tentang esai itu sendiri. Satu-satunya persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa penulis harus cukup memahami topik tersebut sehingga ia dapat membentuk sebuah opini.

Pertanyaan berikut adalah apa batasan dari 'cukup memahami' itu? Jawabannya juga tidak sulit. Sebagai manusia, seperti yang lain, kita pasti 'cukup memahami' dan akrab dengan banyak hal di sekitar kita: persahabatan, hubungan keluarga, pertumbuhan, makan, tidur, dan banyak lainnya. Tentunya semua itu dapat dijadikan pertimbangan dan bahan menulis esai. Hal yang perlu Anda lakukan adalah membiarkan diri berpikir, menimbang-nimbang, dan mencari informasi yang memadai tentang subjek atau topik yang ingin Anda tulis dengan banyak membaca. Semakin banyak informasi yang kita dapatkan tentang subjek yang akan kita tulis semakin paham kita akan subjek tersebut.

Bagaimanapun juga, 'pemahaman yang cukup' untuk menuliskan tema-tema spesifik memerlukan pengetahuan atau pemahaman akan disiplin ilmu tertentu. Kita mungkin bisa menulis sebuah esai mengenai topik seperti persahabatan tanpa perlu memberikan banyak fakta. Namun, untuk topik-topik seperti puritanisme atau sejenisnya, tentunya kita memerlukan informasi yang dapat diuji secara 'ilmiah'.Referensi sendiri bisa didapatkan dari banyak sumber, mulai dari buku sampai media internet. Menulis tentang bidang yang sesuai dengan minat kita juga akan sangat mempermudah dan mempercepat proses penulisan itu sendiri. Karenanya, seorang yang mempunyai hobi dalam satu bidang tertentu juga dapat disebut sebagai seorang yang memiliki 'pemahaman yang cukup'. Bahkan, sekalipun kita tidak menaruh minat yang begitu besar dalam satu bidang pembahasan, kita tetap dapat menulis sebuah esai yang baik asalkan dapat mengumpulkan banyak fakta. Dengan membaca berbagai informasi yang bisa dipertanyakan, dibandingkan, atau yang dapat Anda nilai sendiri, pengetahuan tentang satu bidang baru juga akan Anda dapatkan dengan cepat.

Menulis sebuah esai yang didasari oleh pengetahuan khusus memang cenderung lebih mudah daripada menulis esai tentang hal-hal atau pengalaman yang sudah sering ditemui di sekitar kita. Berbeda dengan kebiasaan yang sering terjadi dalam sebuah opini, seorang penulis esai hendaknya tidak boleh hanya berpegang pada 'perasaan bahwa ia benar', namun lebih beranggapan bahwa 'pikiran saya benar'. Jadi, opini yang terdapat dalam sebuah esai juga harus didasarkan pada apa yang Anda pikirkan dan bukan hanya pada apa yang Anda rasakan. Yang jelas, setiap esai harus memiliki opini, dan opini yang terbaik didasari oleh pikiran dan perasaan.

Karena itu, buka wawasan Anda dengan riset, membaca berbagai sumber, mendengarkan media, dan berbicara dengan orang yang lebih tahu tentang subjek yang akan Anda tulis. Ajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mulai mengeksplorasi subjek:-Apa yang menarik dari subjek atau persoalan ini?-Mengapa subjek ini penting untuk dibahas?-Mengapa persoalan ini terjadi?-Apa penyebabnya?-Apa yang Anda rasakan terhadap persoalan ini?-Apa pendapat Anda?-Apa pengaruh persoalan ini terhadap masyarakat?-Dan lain-lainDengan mempertanyakan subjek atau persoalan yang akan ditulis, Anda akan mendapat lebih banyak informasi dan dapat memberikan opini Anda secara proporsional dan tepat.- See more at: http://www.menulisesai.com/2013/01/menentukan-subjek-esai.html#sthash.BXUKjzlv.dpuf