Contoh Esai

33
Contoh Esai Kesalahan yang umumnya dilakukan penulis pemula adalah cepat puas dengan esai yang berhasil mereka selesaikan. Kesalahan ini diperparah dengan anggapan bahwa esainya berkualitas baik, bahkan sangat baik. Anggapan semacam ini tentu tidak sepenuhnya salah. Sebagai penulis, kita boleh bangga atau puas dengan apa yang telah kita hasilkan. Namun, ada baiknya kita meminta orang lain membaca esai kita dan meminta pendapat mereka. Hanya orang lainlah yang dapat menilai apakah tulisan kita berkualitas atau tidak. Karena itu, berikut adalah sebuah contoh esai sederhana yang dimaksudkan untuk membantu kita mengorganisasi gagasan kita dengan baik. Perhatikan bagaimana esai berjudul “Pesona Bali” ini menyampaikan gagasan-gagasannya secara sistematis. Pesona Bali Siapa tak kenal Bali, pulau kecil di seberang ujung Timur Jawa ini? Pulau indah nan menawan yang dijuluki pulau dewata ini bagai magnit yang menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Bahkan sebelum mengenal nama Indonesia, banyak wisatawan asing lebih dulu mengenal nama Bali. Ada banyak hal yang dapat dinikmati ketika mengunjungi Bali, mulai dari wisata pantai, gunung, budaya, dan lain sebagainya. Jutaan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya karena keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya. Pertama, Bali menjadi tujuan wisata dunia karena keramahan masyarakatnya. Sesaat setelah wisatawan menginjakkan kaki di bumi seribu pura ini, senyum ramah penduduk Bali akan menyambut mereka. Masyarakat Bali yang sangat taat menjalankan agama Hindhu dan adat-istiadat mereka ini sangat terbuka dan menghargai para pendatang. Sistem pemerintahan desa yang kuat dengan ribuan banjar di seluruh Bali juga memberi suasana damai dan tentram bagi para wisatawan. Dengan masyarakat yang taat adat, Bali memberikan segala keramahan bagi wisatawan. Disamping keramahan masyarakatnya, wisatawan jatuh cinta dengan Bali karena keindahan panoramanya. Wisatawan dapat memanjakan diri dengan berjemur di pantai dengan sinar matahari yang hangat di sepanjang garis

Transcript of Contoh Esai

Page 1: Contoh Esai

Contoh Esai

Kesalahan yang umumnya dilakukan penulis pemula adalah cepat puas dengan esai yang berhasil mereka selesaikan. Kesalahan ini diperparah dengan anggapan bahwa esainya berkualitas baik, bahkan sangat baik. Anggapan semacam ini tentu tidak sepenuhnya salah. Sebagai penulis, kita boleh bangga atau puas dengan apa yang telah kita hasilkan. Namun,  ada baiknya kita meminta orang lain membaca esai kita dan meminta pendapat mereka. Hanya orang lainlah yang dapat menilai apakah tulisan kita berkualitas atau tidak. Karena itu, berikut adalah sebuah contoh esai sederhana yang dimaksudkan untuk membantu kita mengorganisasi gagasan kita dengan baik. Perhatikan bagaimana esai berjudul “Pesona Bali” ini menyampaikan gagasan-gagasannya secara sistematis.

Pesona Bali

            Siapa tak kenal Bali, pulau kecil di seberang ujung Timur Jawa ini? Pulau indah nan menawan

yang dijuluki pulau dewata ini bagai magnit yang menarik wisatawan, baik domestik maupun

mancanegara. Bahkan sebelum mengenal nama Indonesia, banyak wisatawan asing lebih dulu mengenal

nama Bali. Ada banyak hal yang dapat dinikmati ketika mengunjungi Bali, mulai dari wisata pantai,

gunung, budaya, dan lain sebagainya. Jutaan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya karena

keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya.

            Pertama, Bali menjadi tujuan wisata dunia karena keramahan masyarakatnya. Sesaat setelah

wisatawan menginjakkan kaki di bumi seribu pura ini, senyum ramah penduduk Bali akan menyambut

mereka. Masyarakat Bali yang sangat taat menjalankan agama Hindhu dan adat-istiadat mereka ini

sangat terbuka dan menghargai para pendatang. Sistem pemerintahan desa yang kuat dengan ribuan

banjar di seluruh Bali juga memberi suasana damai dan tentram bagi para wisatawan. Dengan

masyarakat yang taat adat, Bali memberikan segala keramahan bagi wisatawan.

            Disamping keramahan masyarakatnya, wisatawan jatuh cinta dengan Bali karena keindahan

panoramanya. Wisatawan dapat memanjakan diri dengan berjemur di pantai dengan sinar matahari yang

hangat di sepanjang garis pantainya. Bagi mereka yang menyukai olah raga pantai

seperti surfing, snorkeling, dan diving, Bali adalah surganya. Ombak Pantai Kuta yang bisa mencapai 2-3

meter memberikan tantangan tersendiri bagi para surfers. Tak heran kalau Pantai Kuta sering digunakan

sebagai ajang pertandingan surfing internasional. Pantai lain, seperti Sanur, menawarkan keindahan batu

koral dan air lautnya yang jernih. Pantai Lovina di Bali Utara memberikan atraksi lumba-lumba bagi

mereka yang menyukai binatang laut. Selain pantai, wisatawan yang merindukan udara sejuk

pegunungan, Bali tak kalah menariknya. Kintamani, misalnya, memberikan kesejukan dan kesegaran

alami. Wisatawan dapat menikmati keanggunan Gunung Batur beserta Danau Batur yang terkenal dan

penuh misteri itu. Mereka pun bisa pergi ke Sangeh dengan legenda monyetnya atau ke lereng Gunung

Page 2: Contoh Esai

Agung yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa dengan pura terbesar di Bali,

Besakih. Pendek kata, dari pantai hingga gunung, panorama Bali tiada duanya.

            Yang paling mengesankan adalah keunikan budaya Bali yang sudah tersohor ke seluruh dunia.

Adat istiadat yang kuat dan tidak pudar dengan derasnya industri pariwisata merupakan daya tarik

tersendiri. Perayaan dan festival, baik yang bersifat keagamaan maupun adat, selalu mewarnai

kehidupan masyarakat Bali. Galungan, Kuningan, Nyepi, Purnama, Ngaben, dan banyak lagi lainnya

mampu menghipnotis para wisatawan. Beragam tarian yang enerjik dan dinamis akan memberikan

ingatan yang tak mudah lenyap di benak wisatawan. Ini semua dibarengi dengan irama dan komposisi

gamelan yang sesekali lembut, terkadang menghentak, penuh mistik. Lihatlah tari Janger yang dinamis,

Pendet yang gemulai, atau Kecak yang magis. Para penarinya pun dihiasi dengan berbagai ornamen,

baik baju maupun pernak-pernik lainnya, dengan beragam warna-warni yang mengagumkan. Disamping

pesona festival dan tarian, hasil olah budaya penduduk Bali juga mengagumkan. Beragam hasil kerajinan

Bali terkenal karena keunikan dan keindahannya. Patung, ukiran, lukisan, atau cindera mata lain dijual

dengan harga terjangkau. Semua ini dapat dinikmati di pulau kecil yang dapat dicapai selama dua jam

penerbangan dari Jakarta.

            Dengan pesona yang dimiliki Bali, tidaklah mengherankan bila Bali dikunjungi jutaan wisatawan

setiap tahunnya. Banyak diantara mereka, sepulang liburan di Bali, mendapatkan pengalaman unik yang

sering menjadi inspirasi dan semangat hidup. Jadi, kalau Anda bingung menentukan kemana akan

liburan tahun ini, mengapa tidak ke Bali? (527 kata)- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/contoh-esai.html#sthash.neLMbJrY.dpuf

10 Langkah Mudah Membuat Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah esai.

Langkap 1: Memilih Topik

Bila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia, maka topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia.” Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

Page 3: Contoh Esai

Langkah 2: Menentukan Tujuan

Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.

Langkah 3: Menyampaikan Gagasan

Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk brainstorm.

Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan Potensial

Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.

Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka Esai)

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan  tentang topik yang Anda maksud. Jika Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.

Langkah 6: Menulis Tesis

Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus melihat kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:

Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia

Page 4: Contoh Esai

Bagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

Langkah 7: Menulis Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, Anda dapat menulis “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama.” Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.

Langkah 8: Menulis Paragraf Pendahuluan

Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf Pendahuluan Esai.)

Langkah 9: Menulis Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai.

Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir

Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat. Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda dapat merevisi esai dengan memperkuat poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.

Page 5: Contoh Esai

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2013/01/10-langkah-mudah-membuat-esai.html#more

Contoh-Contoh Paragraf PendahuluanSebagaimana telah dijelaskan dalam Menulis Pendahuluan Esai, paragraf pendahuluan dapat dibandingkan seperti gerbang yang menyambut pengunjung untuk memasuki sebuah rumah. Demikian pula paragraf pendahuluan. Paragraf ini harus dirancang sedemikan rupa agar menarik bagi pembaca sekaligus menciptakan suasana sambutan yang hangat agar pembaca melanjutkan membaca isi esai. Untuk mempermudah pembelajaran kita, berikut adalah enam tehnik yang dapat digunakan untuk membuka esai kita dengan menarik dan efektif.

1.   Tehnik Pengantar Umum          Topik: Persoalan Banjir di Jakarta

            Sebagai ibu kota negara, Jakarta sarat dengan berbagai persoalan. Salah satu persoalan yang dari dulu sampai sekarang belum tertangani dengan baik adalah masalah banjir. Hampir setiap tahun, terutama di musim penghujan pada periode November – Februari, warga Jakarta tidak pernah merasa tenang. Banjir selalu mengancam mereka. Bencana ini selalu datang meskipun tidak pernah diundang. Bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai-sungai yang membelah Jakarta, masalah ini sudah menjadi santapan rutin di musim penghujan. Secara umum, penyebab banjir di Jakarta disebabkan oleh kondisi geografis/topografis Jakarta, infrastruktur yang minimal, dan perilaku masyarakat.

2.   Tehnik Definisi

          Topik: Kategori Nilai Kebajikan Manusia

            Tidak mudah membuat batasan apa itu nilai, mengingat ada cukup banyak pendapat tentang hal ini yang saling berbeda (lihat Kluckhohn, 1962; Rokeach, 1973; Smith,  1969). Oleh sebab itu, tulisan ini membatasi makna nilai seperti yang diartikan oleh Driyarkara bahwa nilai merupakan hakikat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia (Driyarkara, 1966:38). Lebih lanjut, Driyarkara menjelaskan bahwa nilai itu erat berkaitan dengan kebaikan, kendati keduanya memang tidak sama, mengingat bahwa sesuatu yang baik tidak selalu bernilai tinggi bagi seseorang atau sebaliknya. Sebagai contoh, cincin berlian itu baik, tetapi tidak bernilai bagi seseorang yang mau tenggelam bersama kapalnya. Kebaikan itu lebih melekat pada ”hal”-nya, sementara nilai lebih menunjuk sikap orang terhadap suatu hal yang baik. Oleh karena itu, nilai kebajikan dapat dibedakan dalam tiga kategori besar, yaitu nilai fisik, nilai sosial, dan nilai moral.

3.   Tehnik Anekdot

          Topik: Pelayanan pubik di Jakarta

            Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelayanan publik di Indonesia sangat parah. Ada adagium yang mengatakan, ”Kalau dapat dipersulit, kenapa dipermudah?” Kejadian berikut memperkuat adagium di atas. Seorang teman yang baru pindah ke Jakarta bermaksud mengurus KTP di salah satu kelurahan di

Page 6: Contoh Esai

Jakarta Barat. Setelah memenuhi semua persyaratan yang diminta, teman tersebut dengan penuh percaya diri mendatangi kelurahan yang dimaksud. Sebelumnya, saya sudah mengingatkan dia agar menggunakan ”jalur belakang” guna mempercepat pembuatan KPT baru baginya. Namun, dia menolak. Dalam hati saya berkata, ”Belum tahu dia!” Singkat kata, setelah bolak-balik selama seminggu ke kelurahan, bukan KTP yang dia dapatkan, tapi kekesalan dan kejengkelan. Kisah ini menunjukkan bahwa pelayanan publik di Jakarta sangat memprihatinkan.

4.   Tehnik Rhetorical Questions

           Topik: Merencanakan liburan yang menyenangkan

            Bingung menentukan kemana Anda akan berlibur akhir tahun ini? Liburan apa yang murah-meriah namun menyenangkan buat keluarga? Mau ke pantai atau ke pegunungan? Merencanakan liburan memang gampang-gampang sulit. Tanpa persiapan dan perencanaan yang matang, liburan bukan memberi penyegaran tapi malah menimbulkan stres dan kebosanan. Kalau mau gampang, serahkan saja liburan Anda ke travel agent. Namun, liburan seperti ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Salah-salah pemborosanlah yang akan Anda rasakan. Untuk merencanakan liburan yang murah namun menyenangkan, ikutilah tip-tip berikut.

5.   Tehnik Reverse Direction

           Topik: Kesadaran masyarakat Jakarta akan kebersihan lingkungan

            Hidup di lingkungan yang bersih menjadi dambaan setiap orang. Lingkungan yang bersih dan tertata rapi tidak hanya menyehatkan namun juga membuat orang kerasan. Singapura menjadi salah satu negara-kota yang terkenal dengan kebersihan lingkungannya. Denda yang besar diberlakukan untuk semua orang yang membuang sampah sembarangan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Alangkah nikmatnya hidup di lingkungan yang sehat dan bersih seperti di Singapura. Sayangnya, kalau kita tinggal di kampung di Jakarta, keinginan untuk tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat masih menjadi impian semata. Kesadaran masyarakat Jakarta akan kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Buruknya lingkungan di Jakarta disebabkan oleh perilaku warga yang buruk, pemahaman warga yang rendah akan manfaat kebersihan, dan kurangnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang bersih.

6.  Tehnik Kutipan

      Topik: Makna kehidupan

             ”Urip mung mampir ngombe.” Demikian bunyi pepatah Jawa yang kedengarannya mengecilkan makna   kehidupan.   Benarkah   hidup   hanya   sekedar   mampir   minum?   Sedemikian   singkatkah   hidup sehingga kita tidak bisa berbuat sesuatu? Dalam kesempatan lain, protagonis Forrest Gump dalam filem Hollywood yang sangat populer di 1994 mengatakan, ”Life is like a box of chocholate. You never know what you’re gonna get.” Benarkah hidup tak dapat diduga dan tidak memiliki kepastian? Pertanyaan-

Page 7: Contoh Esai

pertanyaan   semacam  ini   senantiasa  mengusik   kita.   Tidak  mudah  untuk  menjawabnya.  Namun,  dari kedua kutipan tersebut, kita setidaknya mempelajari tiga hal tentang kehidupan: singkat, tak terduga, dan waspada. Tiga kata sifat ini dapat menggambarkan makna kehidupan bagi manusia.

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/12/contoh-contoh-paragraf-pendahuluan.html#sthash.sHZyeaat.dpuf

10 Langkah Praktis Menulis Esai

Bagi penulis pemula, menulis esai itu tidak mudah. Kesulitan utama mereka adalah bagaimana cara memulainya. Sebenarnya ada banyak teori dalam buku-buku komposisi yang menjelaskan tehnik dan cara menulis esai yang efektif. Penjelasan berikut merupakan ringkasan praktis yang diambil dari berbagai sumber sebagai panduan bagi penulis pemula. Semoga l0  langkah praktis ini membantu penulis pemula mengawali langkah penting mereka untuk berani menulis.

 1.    Lakukan Riset

Sebelum menulis esai, lakukan riset terlebih dahulu tentang topik yang ingin Anda tulis. Pastikan bahwa Anda cukup ahli atau paham dengan topik bahasan. Manfaatkan internet, data-data akademis, perpustakaan, surat kabar, majalah, dan sumber-sumber terpercaya lain yang dapat memperkaya pemahaman Anda tentang topik yang akan Anda tulis. Buat catatan kecil dari temuan-temuan Anda dari riset. Catat pula kutipan-kutipan penting atau menarik dari riset Anda.

2.    Lakukan AnalisisSetelah memiliki dasar pemahaman yang baik tentang topik yang akan Anda tulis, mulailah dengan menganalisis argumen-argumen atau gagasan yang Anda temukan dalam riset. Identifikasi argumen mana yang valid atau yang disertai bukti dan alasan yang kuat. Pisahkan argumen yang kuat dari yang lemah. Pada saat bersamaan pelajari bagaimana para pengarang menyajikan gagasan dalam esai mereka. Cobalah menilai esai yang ditulis orang lain.

3.    Lakukan BrainstormingEsai yang baik memuat dan mendiskusikan gagasan orisinil. Karena itu buatlah daftar pertanyaan tentang topik yang akan Anda buat dan cobalah untuk memberikan jawaban. Renungkan dan tuliskan jawaban-jawaban tersebut pada secarik kertas. Teruslah berpikir sampai Anda mendapatkan gagasan-gagasan orisinil yang brilian untuk ditulis.

4.    Rumuskan TesisAmbil gagasan yang terbaik dan rumuskan dalam satu kalimat tesis. Kalimat tesis adalah kalimat yang menyatakan inti gagasan yang hendak Anda sampaikan dalam esai. Kalimat ini harus dirumuskan secara ringkas namun jelas. Esai yang baik harus memiliki kalimat tesis yang dirumuskan secara ringkas namun jelas.

5.    Buat Kerangka

Page 8: Contoh Esai

Sebelum menulis, buat terlebih dahulu kerangka esai (outline). Kerangka ini akan membantu penulisan esai secara tuntas. Tulis kalimat utama (topik) dalam setiap paragraph dan tulis gagasan-gagasan penjelas dalam bentuk poin-poin untuk melukiskan isi argumen dari setiap aragraph. Atur dan petakan argumen dan gagasan Anda secara cermat sehingga esai Anda nanti akan menjadi sebuah karangan yang terpadu.

6.    Tulis PendahuluanKini saatnya Anda menulis bagian pendahuluan esai. Bagian ini harus mampu menarik perhatian dan minat pembaca. Jelaskan persoalan yang akan Anda bahas secara garis besar dan arahkan pembahasan pada kalimat tesis. Pendahuluan hanyalah sebuah pengantar akan bukan penjelasan atas persoalan yang nanti akan Anda bahas di bagian isi esai. Jadi, pastikan bahwa pendahuluan Anda menarik.

7.    Tulis Paragraf IsiSetiap paragraf isi harus fokus pada satu gagasan utama yang mendukung rumusan tesis Anda. Mulai setiap paragraf isi dengan kalimat topik. Berikan dukungan dengan menunjukkan bukti dan penjelasan yang logis atas topik utama Anda melalui kalimat-kalimat penjelas. Penjelasan ini dapat berupa contoh, data statistik, diskripsi, logika sebab-akibat, perbandingan dan lain-lain.

8.    Tulis SimpulanSetelah menyelesaikan paragraf-paragraf isi, tutup esai Anda dengan membuat simpulan yang merangkum apa yang telah Anda sampaikan dalam esai. Akhiri paragraf simpulan ini dengan pemikiran yang gampang diingat pembaca. Ini dapat berupa kutipan, logika yang menarik, atau sebuah rekomendasi untuk melakukan tindakan.

9.    Gunakan Format MLAFormat MLA (Modern Language Association) adalah format penulisan esai yang dipakai secara internasional. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, silakan melakukan riset lebih lanjut di internet. Format ini meliputi cara penulisan referensi, catatan kaki, catatan akhir, dan lain-lain.

10.  Perhatikan Gaya BahasaAnda belum selesai menulis esai sebelum Anda memoles gaya bahasa esai Anda. Baca ulang esai Anda dan edit bahasanya dengan memperbaiki tata bahasa, alur dan ritme kalimat, penekanan gagasan, penyesuaian tingkat formalitas bahasa, atmosfir yang ingin disampaikan, pilihan kata, dan hal-hal lain yang membuat esai Anda semakin impresif. Hindarkan esai Anda dari kesalahan-kesalahan elementer seperti salah ketik, salah ejaan, salah tanda baca seperti huruf kapital, titik, koma, dan tanda baca lainnhya. Gaya bahasa berperan penting dan membuat esai Anda mudah dicerna.

Selain 10 langkah praktis di atas, perlu juga Anda sadari bahwa menulis esai memerlukan latihan yang kontinyu. Bagi penulis pemula, jangan berharap terlalu berlebihan saat berhasil menyelesaikan esai pertama. Kesalahan mendasar yang sering dilakukan para penulis pemula adalah pemikiran bahwa mereka menganggap tulisan mereka sempurna atau luar biasa. Menulis adalah kegiatan kreatif yang senantiasa harus diasah. Semakin sering kita menulis, semakin baik hasil tulisan kita. Selamat berlatih.

Page 9: Contoh Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/10-langkah-praktis-menulis-esai.html#sthash.SVpgLE7h.dpuf

Apa itu Esai?Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya. Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang menonjol.

     Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah esai. Memang tidak ada aturan baku yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa sebuah esai harus selesai dibaca dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika seseorang sedang duduk menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah selesai membaca sebuah esai saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun aturan ini tidak begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika seseorang ingin menulis sebuah esai.     Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran 12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000 kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang diperpanjang).

     Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur esai terbagi dalam tiga bagian yang diwujudkan dalam bentuk paragraf. Bagian pertama esai adalah paragraf pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) yang berfungsi sebagai gagasan pengontro (controlling idea) untuk bagian isi esai. Bagian kedua adalah paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam bagian ini tergantung dari jumlah gagasan utama yang hendak disampaikan dalam esai. Bagian terakhir adalah paragraf penutup. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan atas gagasan utama yang telah disampaikan.     Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis esai. Penulis esai yang berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin sering seseorang menulis esai, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali. Misalnya, esai tulisan Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai yang ditulis oleh Bakti Samanto atau oleh Umar Kayam. Keunikan gaya bahasa ini menjadi ciri esai yang menonjol.     Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis secara ringkas. Topik apa pun dapat ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur intelegensi seseorang. Seorang yang  berpengetahuan luas akan dapat menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita membaca, semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan baik.Dengan banyak membaca, kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan gagasan yang sudah tertanam dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih agar semakin lama semakin sempurna. Selamat mencoba.

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

Page 10: Contoh Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/09/apa-itu-artikel.html#sthash.yQ8TL4vr.dpuf

Lebih Jauh tentang Esai

Sebuah esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu. Sebuah esai dasar dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang  mengidentifikasi   subjek   bahasan   dan   pengantar   tentang   subjek;   tubuh   esai   yang  menyajikan seluruh informasi tentang subjek; dan terakhir adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali   ide pokok,  ringkasan dari   tubuh esai,  atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek.

Esai bukanlah sekadar rekaman fakta-fakta atau hasil   imajinasi  murni.  Tulisan yang Anda buat dalam pelajaran sejarah yang dipenuhi dengan fakta-fakta yang dikumpulkan dari berbagai referensi mungkin nampak seperti sebuah esai. Namun, seberapa pun cermatnya Anda dalam menulis ulang semua fakta tersebut, meskipun dengan bahasa Anda sendiri, tulisan itu bukanlah esai. Esai juga bukan kejadian atau pengalaman yang Anda tuliskan dalam pelajaran bahasa, tak peduli betapa nyata, cerdas, menyentuh, berurutan, jelas, rinci, dan lengkapnya tulisan Anda itu. Mungkin Anda telah membuat ratusan tulisan dalam bentuk seperti di atas dan mengumpulkan semua berdasarkan 'temanya'.  Anda mungkin akan menyebutnya sebagai sebuah esai, tapi itu juga bukan esai. Jadi, apakah esai itu? Esai adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya.

Apa yang membedakan esai dan bukan esai? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan dengan merujuk  pendapat-pendapat  atau  rumusan-rumusan yang  telah ada,   tetapi  pendapat-pendapat  atau rumusan-rumusan yang telah ada sering kali masih tidak lengkap dan kadang bertolak belakang sehingga masih mengandung kekurangan juga. Misal mengenai ukuran esai, ada yang menyatakan bebas, sedang, dan dapat dibaca sekali duduk; mengenai isi esai, ada yang menyatakan berupa analisis, penafsiran dan uraian (sastra,  budaya,  filsafat,   ilmu);  dan demikian  juga mengenai  gaya dan metode esai,  ada yang menyatakan bebas dan ada yang menyatakan teratur.

Penjelasan  mengenai   esai   dapat   lebih   "aman   dan  mudah   dimengerti"   jika   ditempuh   dengan   cara meminjam pembagian model penalaran ala Edward de Bono. Menurut de Bono, penalaran dapat dibagi menjadi dua model. Pertama, model penalaran vertikal (memusatkan perhatian dan mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan) dan kedua model penalaran lateral (membukakan perhatian dan menerima semua   kemungkinan   dan   pengaruh). Dari   pembagian   model   penalaran   ini,   esai   cenderung   lebih mengamalkan   penalaran   lateral   karena   esai   cenderung   tidak   analitis   dan   acak,   melainkan   dapat melompat-lompat dan provokatif. Sebab, esai menurut makna asal katanya adalah sebuah upaya atau percobaan  yang  tidak  harus  menjawab suatu  persoalan   secara  final,   tetapi   lebih   ingin  merangsang. 

Page 11: Contoh Esai

Menurut Francis Bacon, esai lebih sebagai butir garam pembangkit selera ketimbang sebuah makanan yang mengenyangkan.

Karena itu, sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan  dengan  perasaan,   tanpa  mengedepankan   salah   satunya.   Tujuannya   selalu   sama,   yaitu mengekspresikan opini. Esai memang bisa berbeda menurut kualitas, jenis, panjang, gaya, dan subjek. Esai juga bisa berbentuk sederhana sampai yang sangat kompleks, namun semuanya akan menunjukkan sebuah   opini   pribadi   sebagai   analisa   akhir.   Inilah   perbedaan  mendasar   antara   esai   dengan   tulisan ekspositoris   atau   sebuah   laporan.   Sebuah   esai   tidak   hanya   sekadar   menunjukkan   fakta   atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut.

Tentu, Anda harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai. Hanya saja, Anda juga harus memahami apa   yang   sebenarnya   dimaksud   dengan   opini   itu,   bagaimana   menyampaikannya,   dan   bagaimana mengungkapkan nilai yang dibawanya. Sebelum mendapatkan opini, Anda harus lebih dulu menentukan subjek yang hendak ditanggapi karena opini harus berhubungan dengan subjek tertentu.

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2013/01/lebih-jauh-tentang-esai.html#sthash.3HfBvm0F.dpuf

Menentukan Subjek Esai

Apa yang harus ditulis? Inilah pertanyaan yang sering diajukan oleh para penulis pemula. Umumnya mereka menghadapi kebingungan dan kekurang-percayaan diri ketika harus diminta untuk menulis. Sebenarnya, pertanyaan ini memiliki jawaban yang tidak terbatas. Anda dapat menuliskan persoalan apa pun yang  dari segala jenis topik: dari persahabatan, politik, sepatu, menjual lilin, sampai esai tentang esai itu sendiri. Satu-satunya persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa penulis harus cukup memahami topik tersebut sehingga ia dapat membentuk sebuah opini.

Pertanyaan berikut adalah apa batasan dari 'cukup memahami' itu? Jawabannya juga tidak sulit. Sebagai manusia, seperti yang lain, kita pasti 'cukup memahami' dan akrab dengan banyak hal di sekitar kita: persahabatan, hubungan keluarga, pertumbuhan, makan, tidur, dan banyak lainnya. Tentunya semua itu dapat dijadikan pertimbangan dan bahan menulis esai. Hal yang perlu Anda lakukan adalah membiarkan diri berpikir, menimbang-nimbang, dan mencari informasi yang memadai tentang subjek atau topik yang ingin Anda tulis dengan banyak membaca. Semakin banyak informasi yang kita dapatkan tentang subjek yang akan kita tulis semakin paham kita akan subjek tersebut.

Bagaimanapun juga, 'pemahaman yang cukup' untuk menuliskan tema-tema spesifik memerlukan pengetahuan atau pemahaman akan disiplin ilmu tertentu. Kita mungkin bisa menulis sebuah esai mengenai topik seperti persahabatan tanpa perlu memberikan banyak fakta. Namun, untuk topik-topik

Page 12: Contoh Esai

seperti puritanisme atau sejenisnya, tentunya kita memerlukan informasi yang dapat diuji secara 'ilmiah'. Referensi sendiri bisa didapatkan dari banyak sumber, mulai dari buku sampai media internet. Menulis tentang bidang yang sesuai dengan minat kita juga akan sangat mempermudah dan mempercepat proses penulisan itu sendiri. Karenanya, seorang yang mempunyai hobi dalam satu bidang tertentu juga dapat disebut sebagai seorang yang memiliki 'pemahaman yang cukup'. Bahkan, sekalipun kita tidak menaruh minat yang begitu besar dalam satu bidang pembahasan, kita tetap dapat menulis sebuah esai yang baik asalkan dapat mengumpulkan banyak fakta. Dengan membaca berbagai informasi yang bisa dipertanyakan, dibandingkan, atau yang dapat Anda nilai sendiri, pengetahuan tentang satu bidang baru juga akan Anda dapatkan dengan cepat.

Menulis sebuah esai yang didasari oleh pengetahuan khusus memang cenderung lebih mudah daripada menulis esai tentang hal-hal atau pengalaman yang sudah sering ditemui di sekitar kita. Berbeda dengan kebiasaan yang sering terjadi dalam sebuah opini, seorang penulis esai hendaknya tidak boleh hanya berpegang pada 'perasaan bahwa ia benar', namun lebih beranggapan bahwa 'pikiran saya benar'. Jadi, opini yang terdapat dalam sebuah esai juga harus didasarkan pada apa yang Anda pikirkan dan bukan hanya pada apa yang Anda rasakan. Yang jelas, setiap esai harus memiliki opini, dan opini yang terbaik didasari oleh pikiran dan perasaan.

Karena itu, buka wawasan Anda dengan riset, membaca berbagai sumber, mendengarkan media, dan berbicara dengan orang yang lebih tahu tentang subjek yang akan Anda tulis. Ajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mulai mengeksplorasi subjek:

-          Apa yang menarik dari subjek atau persoalan ini?

-          Mengapa subjek ini penting untuk dibahas?

-          Mengapa persoalan ini terjadi?

-          Apa penyebabnya?

-          Apa yang Anda rasakan terhadap persoalan ini?

-          Apa pendapat Anda?

-          Apa pengaruh persoalan ini terhadap masyarakat?

-          Dan lain-lain

Dengan mempertanyakan subjek atau persoalan yang akan ditulis, Anda akan mendapat lebih banyak informasi dan dapat memberikan opini Anda secara proporsional dan tepat.

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2013/01/menentukan-subjek-esai.html#sthash.9cVCScl4.dpuf

Mengorganisasi Gagasan Esai

Mengorganisasi gagasan dalam esai dengan baik merupakan hal penting demi keberhasilan karangan. Organisasi yang baik memungkinkan kita untuk menyelaraskan pemikiran dan gagasan kita

Page 13: Contoh Esai

secara logis sehingga memudahkan pembaca mengikuti alur pikiran kita. Logika dasar esai dimulai dengan pendahuluan yang memberi pengantar yang memadai akan gagasan utama yang hendak disampaikan secara lebih mendalam dalam badan esai dan diakhiri dengan rangkuman gagasan di paragraf penutup (lihat diagram di bawah).  Untuk memahami mengapa mengorgansisasi gagasan itu penting, cobalah untuk memulai esai dengan paragraf isi yang kemudian diikuti dengan kalimat tesis dan sebuah kesimpulan. Esai yang demikian ini sulit untuk dipahami karena logika berpikirnya salah. Mari kita cermati masing-masing bagian dari esai dengan lebih mendalam. 

 

PendahuluanPendahuluan adalah unsur penting dalam struktur esai. Bagian ini memuat gagasan utama esai dan menyatakan tujuan penulisan. Pendahuluan juga memuat rumusan kalimat tesis atau sering juga disebut kalimat topic dan beberapa kalimat lain yang menguraikan kalimat tesis ini.  Kalimat tesis dan kalimat-kalimat lain yang menyertainya ini secara kolektif disebut sebagai “pendahuluan” esai.

Tubuh EsaiDua sampai lima paragraf yang mengikuti pendahuluan disebut tubuh esai. Disebut demikian karena paragraf-paragraf ini membentuk tubuh atau bagian tengah dari esai yang kita tulis. Tubuh esai biasanya terdiri atas penjelasan, argumen, dan pembahasan lebih lanjut dari tema utama yang kita perkenalkan di bagian pendahuluan. Gagasan-gagasan yang tertuang dalam bentuk kalimat-kalimat dalam tubuh esai harus menopang tesis yang telah dikemukakan di pendahuluan. Perlu diingat bahwa setiap paragraf tubuh harus diawali dengan kalimat topik yang menopang tesis

Paragraf EsaiMaing-masing paragraf harus mengandung satu gagasan utama dan harus ditopang dengan detil-detil yang relevan sesuai dengan topik dan tesis yang telah dikemukakan. Kalimat topik dari setiap paragraf harus mendukung gagasan utama esai

Panjang ParagrafWalaupun tidak ada aturan baku mengenai panjang sebuah paragraf, Patokan yang biasa digunakan mensyaratkan bahwa paragraf esai tidak lebih dari sepuluh kalimat dan tidak kurang dari dua kalimat. Panjang paragraf ini bervariasi antara satu esai dengan esai lainnya, tergantung pada jenis esai yang kita tulis. Misalnya, panjang paragraf esai bisnis (niaga) umumnya terdiri atas 4-5 kalimat sementara esai akademik memiliki rata-rata 8-10 kalimat. Esai akademik cenderung lebih panjang karena penulis harus menyatakan pendapat, mendukung pendapat itu dengan data riset, dan menyampaikan kesimpulan. Esai yang demikian memerlukan lebih banyak hal yang harus ditulis.

Peninjauan UlangMeninjau atau menulis ulang esai sangat diperlukan ketika kita telah berhasil menyelesaikan tulisan kita. Ada baiknya kita kesampingkan esai kita selama beberapa jam dan kita baca ulang kemudian. Penting sekali untuk membaca secara teliti setiap paragraf untuk memastikan gagasan kita masuk akal dan bahwa kita telah menyampaikannya secara jelas dan logis. Juga penting kita pastikan bahwa gagasan yang kita tulis tidak bergeser dari pokok utama persoalan yang ingin kita sampaikan. Masing-masing paragraf harus relevan dengan tesis. Jika kita temukan gagasan yang kurang atau tidak relevan dengan tesis, menghapus atau menulis ulang gagasan itu mungkin akan bermanfaat.

Simpulan

Page 14: Contoh Esai

Bagian terakhir dalam organisasi esai adalah simpulan. Bagian ini merangkum poin-poin yang telah disampaikan dalam pendahulan dan tubuh esai. Fungsi utama paragraf simpulan adalah bukan hanya membuat rangkuman namun juga menunjukkan bagaimana rangkuman tersebut terkait erat dengan tesis esai. Tehnik penulisan paragraf penutup yang baik bias dilakukan dengan menuliskan “sebagaimana yang telah kita lihat”, “oleh karena itu”, “sebagai simpulan”, “pada dasarnya”, dan lain-lain. Kata-kata penghubung atau transisi semacam ini membantu kita mengikat gagasan-gagasan penting yang telah kita sampaikan dalam esai.  Sekali lagi, simpulan harus menyampaikan tinjauan yang relevan dengan tesis dan gagasan utama.- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/mengorganisasi-gagasan-esai.html#sthash.hhtbJp39.dpuf

Menulis Pendahuluan Esai

Mengawali   tulisan   dengan   baik   merupakan   kunci   keberhasilan   sebuah   esai.   Karena   itu,   paragraf pendahuluan esai harus disajikan dengan cermat agar gagasan yang akan kita sampaikan dalam paragraf isi mendapat pengantar yang memadai. Pada saat yang sama, kita juga harus membuat pendahuluan yang  mampu  membuat   pembaca   tertarik   untuk  membaca   esai   kita   sampai   tuntas.   Persoalannya, bagaimana membuat paragraf pendahuluan yang ringkas sekaligus menarik?

Penulis yang belum atau kurang berpengalaman sering mengalami kesulitan bagaimana mengawali esai. Untuk mengatasi hal ini, beberapa pihak menyarankan untuk menulis secara bebas apa pun yang ada di benak kita di awal tulisan. Pendapat ini ada benarnya, namun gagasan yang saling tumpang tindih dan kalimat-kalimat   yang   sering  tidak  berkaitan   di   awal   tulisan   akan  menyulitkan   kita   untuk  mengedit. Bayangkan berapa lama waktu yang kita perlukan untuk mengedit tulisan yang demikian? Bila tujuannya sekedar untuk mendapatkan gagasan yang sesuai dengan topik yang akan kita tulis, cara seperti ini dapat saja   kita   lakukan.   Namun,   bila   kita   sungguh-sungguh   ingin  menata   gagasan   dan   argumen   secara sistematis, cara seperti ini justru akan menjadi bumerang.

Kunci keberhasilan dari paragraf pendahuluan adalah tehnik penyajian yang sistematis dan terstruktur. Berikut adalah lima tehnik pendahuluan esai yang dapat kita pilih untuk mengawali tulisan.

1.      Informasi umum

Umumnya pendahuluan esai diawali dengan penjelasan topik secara umum. Penulis menguraikan hal-hal umum yang   berkaitan   dengan   topik   yang   ingin   ditulisnya.   Informasi   umum  ini   dimaksudkan  untuk memberikan pemahaman yang memadai akan topik esai. Gambaran umum ini memberikan pengantar kepada   pembaca  mengapa   topik   tersebut   perlu   dibahas,   alasan   penulisan,   dan   tujuan   penulisan. Penjelasan   semacam   ini   perlu   dikemukakan   supaya   pembaca  mendapatkan   informasi   umum   yang memadai sehingga mereka dapat mengantisipasi pembahasan yang akan ditulis di bagian isi. Misalnya, 

Page 15: Contoh Esai

ketika penulis ingin membahas perumahan murah untuk rakyat, penulis dapat menggambarkan secara umum   bahwa   rumah   merupakan   kebutuhan   dasar   bagi   setiap   manusia.   Pengantar   ini   juga   bisa menggambarkan betapa rakyat kecil mengalami kesulitan untuk mendapatkan rumah murah. Pengantar umum semacam ini  dapat mengarahkan pembaca untuk mencermati persoalan rumah murah untuk rakyat. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa penggambaran umum ini disampaikan dengan ringkas dan tidak bertele-tele. 

2.      Kutipan

Mengawali  esai dengan kutipan dapat membantu pembaca mengenali  topik sekaligus mengantisipasi bahasan dalam esai. Kutipan dapat berupa perkataan orang terkenal, peribahasa, penggalan kalimat dari buku, surat kabar, majalah, jurnal, atau bahkan kitab suci. Kutipan juga membantu penulis mengawali esai  dengan elegan dan secara  tidak   langsung  memberi   tahu pembaca  bahwa persoalan  yang akan dibahasnya adalah sesuatu yang penting karena hal tersebut juga dikatakan oleh tokoh ternama atau dimuat dalam kitab suci. Misalnya, bila kita ingin menulis tentang waktu, kita dapat mengutip peribahasa yang sudah sangat kita kenal “WAKTU ADALAH UANG” atau dalam bahasa aslinya “TIME IS MONEY” di awal tulisan kita. Atau, bila topiknya adalah cinta kasih, perkataan Yesus berikut bisa jadi relevan, “Bila kamu ditampar  pipi   kirimu,  berikan  pipi   kananmu.”  Karena   itu,  mencatat  dan  menyimpan  beragam kutipan yang manarik akan membantu kita mengawali esai kita dengan baik.

3.      Pertanyaan Retoris

Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban secara langsung. Fungsinya untuk mengajak pembaca memikirkan jawaban atas pertanyaan yang kita ajukan. Melalui pertanyaan retoris, penulis   esai   tidak   hanya  menantang   pembaca   untuk   ikut   memikirkan   jawaban   tetapi   juga   untuk memperkenalkan   topik   bahasan.   Dalam   pendahuluan,   dua   sampai   tiga   pertanyaan   retoris   dapat disampaikan secara berurutan. Misalnya, bila kita ingin menulis hal yang terkait dengan keselamatan berlalu-lintas,   kita   dapat   menyampaikan   dua   pertanyaan   berikut:   Tahukah   Anda,   berapa   korban meninggal akibat kecelakaan di jalan raya setiap harinya? Mengapa perilaku berlalu lintas di Indonesian demikian semrawut? Petanyaan-pertanyaan restoris semacam ini membuka persepsi pembaca tentang keadaan lalu lintas di Indonesia. Selain ikut memikirkan jawaban yang akan dibahas di bagian isi esai, pembaca   juga   merasa   dilibatkan   dalam   persoalan   yang   dibahas   penulis.   Jadi,   pertanyaan   retoris memberi nuansa diskusi dan komunikasi yang intens antara penulis dan pembaca.

4.      Definisi

Definisi digunakan untuk membatasi topik bahasan agar antara pembaca dan penulis memiliki persepsi yang   sama atas  persoalan  yang  ditulis.  Difinisi   ini   khususnya  penting  disampaikan  di   awal  esai  bila menyangkut   topik  yang  kurang atau tidak dikenal  pembaca  dan diperlukan  pemahaman yang  sama sehingga pembahasan topik tersebut menjadi mudah diterima. Bila kita menulis persoalan yang tidak biasa  atau asing,  mengawali  esai  dengan mendefinisikan  topik  adalah penting.  Misalnya,   topik  yang berhubungan dengan dunia kesehatan seperti “osteoporosis”  perlu didefinisikan terlebih dahulu apa batasan atau arti dari  istilah ini.  Demikian pula dengan bidang tehnologi seperti “gadget” yang tidak 

Page 16: Contoh Esai

mudah   dipahami   oleh   pembaca   awam.   Semakin   spesifik   topik   yang   kita   tulis,   semakin   perlu   kita memberikan pengertian atau batasan yang memadai agar antara penulis dan pembaca memiliki  titik pijak   yang   serupa.   Bila   pemahaman   ini   dapat   dicapai,   penulis   esai   akan   lebih  mudah  membahas persoalannya dalam paragraf-paragraf isi yang mengikutinya.

5.      Anekdot

Anekdot adalah cerita atau pengalaman yang menggambarkan suatu peristiwa. Terkadang, tulisan yang diawali dengan sebuah cerita atau pengalaman, baik yang dialami secara pribadi oleh penulis maupun oleh   orang   lain,   dapat  menjadi   pengantar   yang   baik.   Cerita   semacam   ini  menjadi   bukti   riil   yang meyakinkan bagi para pembaca tentang persoalan yang hendak dibahas. Gambaran atas peristiwa yang nyata   juga   dapat   membangkitkan   minat   pembaca   untuk   mengetahui   apa   pendapat   penulis   dan bagaimana   penulis   memberikan   tanggapan   atas   peristiwa   tersebut.   Sebagai   contoh,   untuk memperkenalkan sebuah topik tentang kejahatan jalanan, penulis dapat bercerita tentang peristiwa yang menimpa diri  penulis sendiri  atau orang lain yang ditodong oleh sekawanan preman di  jalanan yang ramai.  Tak   seorang  pun  memberikan  pertolongan  meskipun  korban  berteriak  minta   tolong.  Dengan menggambarkan   peristiwa   ini,   secara   tidak   langsung   penulis   sudah  membuat   pendahuluan   dalam esainya.  Pengalaman atau peristiwa semacam ini   juga dapat diambil  dari  berita  di  surat kabar.  Yang penting, peristiwa atau kejadian yang kita ambil dari surat kabar relevan dengan topik yang kita tulis.

Kelima tehnik pendahuluan esai  di  atas tidak digunakan secara terpisah atau sendiri-sendiri.  Mereka dapat digabungkan untuk mengawali sebuah esai. Misalnya, tehnik pengantar umum digabung dengan tehnik  pertanyaan retorik  atau anekdot,   tehnik  kutipan digabung dengan anekdot  dan definisi,  atau kombinasi duat atau tiga tehnik lain. Sebagai penulis, pendahuluan esai harus ditulis secara kreatif dan menarik karena tujuan utama pendahuluan adalah untuk membuat pembaca tertarik membaca esai kita secara   tuntas.   Apa   pun   tehnik   yang   kita   gunakan,   yang   paling   penting   adalah   tehnik   itu   dapat mengarahkan esai kita pada kalimat pernyataan yang menjadi bagian terpenting dari pendahuluan esai. Karena itu, tehnik-tehnik ini harus menjadi acuan dan cara yang memudahkan kita untuk menulis esai.

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/menulis-pendahuluan-esai.html#sthash.xls50TN9.dpuf

Struktur EsaiSebagai salah satu jenis karangan, esai mempunyai struktur yang spesifik.  Struktur ini dimaksudkan agar setiap orang dapat menuliskan gagasan dalam format atau bentuk yang disepakati secara umum dan berlaku secara luas dalam dunia tulis-menulis. Dengan struktur yang relatif seragam, pembaca akan lebih mudah memahami pendapat atau gagasan yang disampaikan penulisnya. Secara umum, struktur esai dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan, isi, dan penutup.

     Pendahuluan merupakan bagian yang penting dalam sebuah esai. Bagian ini menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk terus membaca esai tersebut sampai selesai. Pendahuluan yang menarik jelas akan meningkatkan minat pembaca untuk menyelesaikan bacaannya. Sebaliknya, pendahuluan yang membosankan akan membuat pembaca mengakhiri bacaannya. Pada dasarnya bagian

Page 17: Contoh Esai

pendahuluan berisi pengantar yang memadai tentang topik bahasan yang hendak ditulis. Gagasan yang ditulis dalam paragraf pendahuluan memberikan gambaran umum tentang gagasan atau argumen yang akan ditulis pada bagian isi esai. Unsur yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement). Kalimat tesis merupakan gagasan utama esai yang dinyatakan secara jelas (tidak ambigu) dan eksplisit. Kalimat tesis ini berfungsi sebagai pengontrol gagasan yang hendak disampaikan dalam isi esai.     Bagian isi esai merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam beberapa paragraf. Umumnya isi esai terdiri atas beberapa gagasan utama (minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf.  Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detil agar argumen menjadi lebih meyakinkan. Gagasan-gagasan yang lebih spesifik ini merupakan kalimat-kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang logis atas argumen yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, argumen dalam paragraf-paragraf isi ini harus diorganisasi atau dikelola dengan cermat. Penulis esai harus memastikan bahwa setiap kalimat penjelas yang ditulis memiliki relevansi yang erat dengan gagasan. Selain itu, perpindahan antara satu paragraf isi dengan paragraf isi lainnya harus pula dirancang dengan seksama. Pengaturan paragraf-paragraf isi ini dapat disusun berdasarkan urutan kronologis, logis, atau kepentingan.     Penutup esai diwujudkan dalam satu paragraf simpulan yang dimaksudkan untuk mengakhiri pembahasan topik esai. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa penegasan atas argumen yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas suatu masalah. Menutup esai dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan ketuntasan (sense of closure) bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.     Secara ringkas, esai yang efektif memiliki struktur yang baku untuk mempermudah pembaca memahami alur pemikiran/gagasan yang disampaikan penulis. Esai yang baik harus diatur secara cermat dan terdiri dari paragraf-paragraf yang diorganisasi secara terpadu untuk menjaga kesinambungan gagasan. Menulis esai secara benar juga membantu kita mengasah logika dan kreatifitas.

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/09/struktur-esai.html#sthash.OphDQI5u.dpuf

Jenis-Jenis Esai (1)

Kemampuan untuk menulis secara efektif tidak diragukan lagi merupakan salah satu ketrampilan penting yang seseorang harus peroleh selama belajar, baik di sekolah maupun di universitas. Ketrampilan ini

Page 18: Contoh Esai

akan sangat bermanfaat di waktu dan tempat manapun kita berada. Ketrampilan menulis hanya dapat diperoleh dengan latihan. Dengan menulis lusinan atau bahkan ratusan karangan tentang beragam topic secara kontinyu, seseorang akan secara otomatis mengembangkan dan mengasah ketrampilan menulisnya. Meskipun demikian menulis secara efektif dan baik memerlukan pengetahuan yang memadai perihal berbagai macam jenis karangan atau esai. Dengan memahami bentuk, ciri, dan tujuan penulisan, penulis akan cermat dalam menyampaikan gagasan sehingga pembaca akan semakin yakin dengan apa yang ditulis.

Esai memiliki beragam jenis, tergantung pada maksud dan tujuan penulisannya. Kita mudah kehilangan arah bila kita tidak mengetahui tujuan penulisan. Karena itu, memahami jenis-jenis esai sangat diperlukan untuk membuat tulisan kita lebih bermakna. Jenis-jenis esai yang umumnya dipelajari di sekolah atau perguruan tinggi adalah: ekspositori, persuasi, informal, tinjauan/tajuk, risalah/riset, komentar sastra, argumentatif, sebab-akibat, dan perbandingan. Tabel perbandingan yang menggambarkan secara ringkas tentang cirri dan tujuan setiap jenis esai berikut dapat memberikan panduan tentang berbagai jenis esai yang kita kenal (lihat Tabel 1). Sebelum kita melanjutkan pembahasan, perlu kita pahami bahwa jenis-jenis esai ini dicirikan dari ciri dan tujuan penulisan.

Tabel 1. Perbandingan antar Jenis Esai

Jenis  Nuansa  Referensi  Tujuan

Expositori  Objektif  Harus Ada  Menginformasikan

Persuasi  Objektif Harus Ada  Membujuk

Esai Informal Subjektif Tidak Ada  Mengomunikasikan

Esai Tinjauan Objektif/Subjektif Perlu  Menganalisis dan Menyajikan

Esai Riset  Objektif  Harus Ada  Mengungkap

Esai Literatur  Objektif Perlu  Menganalisis Sastra

Argumentasi  Objektif  Harus Ada Membuktikan

Sebab-Akibat  Objektif Harus Ada Membangun hubungan

Perbandingan Objektif Harus Ada Menunjukkan Persamaan/Perbedaan

Untuk lebih lengkapnya, silakan ikuti penjelasan dan uraian dari masing-masing jenis esai ini dalam bagian kedua tulisan ini.

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/jenis-jenis-esai-1.html#sthash.eycjHW4w.dpuf

Jenis-Jenis Esai (2)

Page 19: Contoh Esai

Pada bagian pertama tulisan, kita telah melihat ciri-ciri menonjol dari berbagai jenis esai yang kita kenal. Bagian kedua tulisan ini akan mengupas lebih mendalam tentang jenis-jenis esai ini. Secara berurutan tulisan ini akan menjelaskan esai ekspositori, persuasi, informal, tinjauan, riset, literatur, argumentasi, sebab-akibat, dan perbandingan.

Esai EkspositoriFungsi utama esai ekspositori adalah untuk menjelaskan/menginformasikan atau untuk memperkenalkan pembaca dengan sesuatu hal.  Esai ini dapat digunakan untuk melukiskan sesuatu, menghadirkan informasi, atau menjelaskan suatu persoalan secara gamblang dan terperinci. Menulis esai ekspositori yang efektif memerlukan persiapan dan riset yang memadai yang akan membekali penulis dengan fakta dan informasi yang relevan untuk disampaikan kepada pembaca. Esai ekspositori memerlukan pemahaman yang sangat baik akan topik yang ditulis. Karena itu, esai jenis ini sering ditugaskan para profesor dan guru saat mereka ingin menguji atau mengecek pemahaman siswa/mahasiswa mereka tentang suatu hal. Umumnya, esai ini terdiri atas lima paragraf dengan satu paragraf pendahuluan, tiga paragraf isi, dan satu paragraf penutup. Kadang guru meminta siswa menulis esai ekspositori yang lebih panjang. Seberapa pun panjangnya, sebuah esai harus memuat paragraf pendahuluan dan kesimpulan, jumlah paragraf dalam tubuh esai bisa bervariasi..

Esai PersuasiEsai jenis ini tidak hanya memerlukan pembuktian yang meyakinkan atas gagasan yang disampaikan tetapi juga harus didasarkan atas penjelasan yang logis dan  memiliki landasan yang kuat. Tugas utama penulis adalah membuat pembaca yakin bahwa penulis menyampaikan pandangan yang benar. Untuk menulis esai persuasi, sangatlah penting untuk menyiapkan terlebih dahulu dengan melakukan keberpihakan atas suatu persoalan, menyikapi suatu kasus, mengantisipasi argument, dan mencari cara bagaimana mematahkan argumen yang bertentangan dengan argument penulis. Penulis harus memahami argumen pihak lain dan menyikapinya secara jujur. Menolak mentah-mentah argumen pihak lain justru akan melemahkan argumen kita. Cara yang terbaik adalah mengambil sikap keberpihakan yang penulis yakini sebagai pihak yang benar yang memiliki bukti-bukti pendukung yang paling banyak.

Esai InformalEsai informal adalah salah stau jenis esai yang ditulis demi hiburan.  Ini tidak berarti bahwa esai jenis ini tidak bersifat informatif. Namun  penyajian gagasannya disampaikan secara informal dengan pernyataan gagasan yang lebih rileks, penggambaran masalah melalui observasi, dan sering kali diselingi humor. Sebuah esai informal yang baik memiliki gaya yang populer namun tetap mengikuti struktur esai yang baik meskipun tidak terlalu kaku seperti esai formal atau akademis. Esai informal juga cenderung lebih personal sifatnya dan lebih banyak mengungkap pandangan-pandangan subjektif. Dalam esai formal, penulis hadir secara diam-diam dalam wujud kata-kata; sedangkan dalam esai informal, penulis sepertinya berbicara langsung kepada pembaca. Ketiak menulis esai informal, cobalah untuk menghadirkan suasana personal dalam

Page 20: Contoh Esai

tulisan. Tidak perlu khawatir untuk kedengaran terlalu akademis. Yang penting hindari kecerobohan dalam menyampaikan gagasan.  

Esai Tinjauan

Sebuah tinjauan bisa bersifat formal atau informal, tergantung konteksnya. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi suatu karya, misalnya novel atau filem. Ini berarti pendapat personal penulis berperan penting dalam proses penulisan. Di samping derajat subjektifitas, standar objektif perlu ditetapkan untuk memberikan tinjauan atas sebuah karya. Tingkat formalitas sebuah tinjauan ditentukan oleh seberapa banyak berupa analisis, sebarapa banyak berupa ringkasan, dan seberapa banyak reaksi penulis atas karya yang dia tinjau. Sebuath tinjauan yang lebih formal tidak hanya membahas karya yang ditinjau saja melainkan juga menempatkan karya tersebut dalam konteks yang sesuai. Tinjauan yang dimuat di surat kabar atau majalah popular cenderung meninjau suatu karya dalam hal keuangan. Misalnya, apakah buku ini perlu dibeli atau apakah filem ini layak untuk ditonton? Sedangkan tinjauan yang dimuat dalam jurnal yang lebih kritis akan mencoba menelaah apakah novel baru ini berhasil mencapai sesuatu yang baru dan menggapai hasil yang signifikan. Sebuah tinjauan yang baik akan membahas kedua hal ini dan mengupasnya secara mendalam.

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/11/jenis-jenis-esai-2.html#sthash.9KLDamfY.dpuf

Jenis-Jenis Esai (3)

Bagian kedua dari tulisan ini telah membahas empat jenis esai yang pertama. Bagian ketiga, yang juga adalah bagian terakhir dari tulisan ini, akan membahas lima jenis esai lain yang telah disampaikan dalam bagian pertama tulisan. Kelima jenis esai ini akan dibahasa secara berturut-turut, yaitu esai riset, esai literatur (komentar sastra), esai argumentasi, esai sebab-akibat, dan esai perbandingan. Esai RisetEsai jenis ini menuntun Anda menelusuri karya-karya atau tulisan-tulisan orang lain dan meminta Anda untuk membandingkan pemikiran mereka dengan pemikiran Anda. Menulis esai riset melibatkan Anda untuk mencari sumber-sumber yang relevan dan melakukan sintesa atas temuan-temuan yang Anda dapatkan dari berbagai sumber tulisan. Temuan dan gagasan yang Anda dapatkan ini kemudian dibandingkan dengan gagasan yang Anda miliki. Anda harus mendapatkan teks atau tulisan mengenai subjek yang Anda akan tulis dan menggunakan gagasan yang didapatkan untuk mendukung topik yang Anda akan tulis. Karena begitu mudah tenggelam dalam berbagai tulisan yang begitu banyak didapatkan, Anda harus sangat berhati-hati dalam membatasi topik yang akan ditulis. Dalam hal ini Anda harus melakukan klasifikasi dan memilah-milah informasi mana yang valid dan handal unutk mendukung gagasan atau topik yang Anda tulis. Bahaya yang paling sering terjadi dalam penulisan esai jenis ini adalah penjiplakan (plagiarism). Jika esai Anda lebih banyak berupa kutipan atau parafrase ketimbang

Page 21: Contoh Esai

gagasan asli Anda, Anda tidak melakukan sintesa tetapi hanya mengkopi gagasan orang lain. Dosen atau guru akan memberi nilai yang rendah untuk esai yang lebih banyak berupa kutipan atau parafrase. Apalagi jika kutipan atau parafrase ini tidak menyertakan sumber dari mana mereka didapatkan, tulisan ini tergolong sebagai plagiat dan harus dimasukkan ke tong sampah.

Esai LiteraturDalam esai jenis ini, Anda melakukan eksplorasi dan melakukan konstruksi atas makna dari sebuah karya sastra. Tulisan ini jelas lebih rumit dari pada sekedar tinjauan meskipun keduanya bermaksud untuk memberikan evaluasi atas sebuah karya. Esai literatur lebih condong memberikan komentar atau opini Anda atas karya literatur yang ditinjau dengan memfokuskan pada aspek-aspek tertentu yang lebih spesifik. Esai literatur menitikberatkan pada pembahasan mengenai bangunan karya sastra yang dibahas seperti: struktur, karakter dan karaketerisasi, tema, gaya penulisan, nada dan suasana, dan keunggulan khusus dari kari karya yang dibahas. Tulisan harus membahas bagaimana karya ini menjelaskan atau menyinggung suatu persoalan tertentu dengan memakai sudut pandang tertentu dan bagaimana detil-detil karya ini mendukung sudut pandang tersebut. Anda harus mengambil sudut pandang tertentu terhadap karya ini dan mempertanyakan esensi dari tema yang dibahas dan menemukan bagaimana dan mengapa detil-detil karya ini mendukung sudut pandang Anda. Sebuah esai literatur bisa jadi merupakan interpretasi yang Anda simpulkan yang hanya didasarkan atas membaca karya sastra tersebut. Esai literatur juga bisa berupa percampuran pedapat dan interpretasi Anda sendiri dan kritik-kritik yang ditulis oleh orang lain. Sekali lagi, waspada terhadap penjiplakan karena mengutip pandangan para kritikus sastra tanpa menyebutkan sumbernya.  

Esai ArgumentasiSeni menulis esai argumentasi tidak mudah didapatkan. Banyak orang mungkin berpikir bahwa jika sesorang menyatakan pendapat, dia dapat memberikan argumen secara efektif. Kenyataannya, orang-orang semacam ini sering terkejut ketika orang lain tidak sependapat dengan mereka karena logika yang nampaknya kurang meyakinkan. Tambahan pula, penulis argumentasi sering lupa bahwa tujuan utama dalam menyampaikan argumen adalah memenangkan/merebut hati dan pikiran pembaca. Mudah sekali menyebut nama, mengabaikan pandangan penulis lain yang didapat dari riset, mudah menerima argumen penulis lain dan menganggapnya sebagai ajaran suci, dan bahkan lalai untuk mengecek landasan argumennya yang dalam beberapa tahun belakangan sering dipertanyakan kebenarannya. Hal semacam ini sering terjadi pada para penulis argumentasi pemula.  Untuk menjadi penulis esai argumentasi yang handal, Anda harus menjadi ahli di bidang yang Anda tulis. Ketika Anda memilih topik, hindari menulis persoalan yang tidak mungkin dapat Anda menangkan, betapa pun kuat perasaan dan hasrat Anda untuk menulis topik atau persoalan tersebut. Lima topik terpopuler sepanjang waktu meliputi kepemilikan senjata api untuk warga sipil, aborsi, hukuman mati, kebebasan berbicara, dan euthanasia atau hak untuk mengakhiri hidup. Jika memungkinkan, hindari menulis kelima topik ini karena Anda tidak mungkin akan dapat memenangkan hati dan pikiran pembaca karena telah begitu banyak ahli dan praktisi yang menulis tentang kelima topik ini. Sebagai pemula, Anda hanya akan menjadi pengekor dan pengikut saja. Pilihlah topik-topik yang sedang hangat dibicarakan namun belum banyak ditulis orang. Dengan begitu, tulisan Anda akan menjadi rujukan awal dari suatu persoalan yang menyita perhatian publik. Karena

Page 22: Contoh Esai

itulah, esai argumentasi menjadi esai ajuan bagi para editor surat kabar untuk dimuat di halaman atau rubrik opini mereka.

Esai Sebab-Akibat

Esai sebab-akibat menyertakan beberapa elemen penulisan yang dianggap lebih bergengsi ketimbang esai deskripsi atau narasi. Yang perlu diperhatikan ketika menulis esai jenis ini adalah nada esai yang harus dijaga untuk selalu kedengaran masuk akal dan bahwa apa yang Anda sajikan dalam esai merujuk pada fakta dan dapat dipercaya. Sumber-sumber yang mendukung sering diperlukan dan pilihan atas sumber-sumber yang handal juga merupakan seni tersendiri karena mereka akan merefleksikan kesahihan esai Anda. Jangan pernah menggunakan sudut pandang orang pertama (persona saya). Esai sebab-akibat harus objektif dan tidak memihak (imparsial). Perhatikan contoh sudut pandang yang lemah berikut:

1. Saya kira aborsi harus dilarang di bumi Indonesia.

Pemihakan dan penggunaan kata “saya” dalam argumen di atas kurang objektif. Jauh lebih baik kalau kita menuliskannya secara langsung dan tidak memihak, menjadi:

2. Aborsi harus dilarang di bumi Indonesia.

Kalimat 1 menggunakan sudut pandang orang pertama (saya). Kalimat seperti ini memberi kesan pandangan penulis yang lemah dan lebih cocok digunakan dalam esai narasi. Kalimat 2 jauh lebih berdaya dan pernyataannya tidak hanya membatasi pandangan penulis, tetapi juga mewakili pandangan pembaca. Tujuan esai sebab-akibat adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa segala sesuatu ada sebabnya atau bahwa peristiwa satu mempengaruhi peristiwa lainnya.

Esai Perbandingan

Tujuan dan fungsi utama esai perbandingan adalah jelas – menemukan persamaan dan perbedaan antara dua objek yang diperbandingkan. Jenis esai ini menyaratkan penulisnya sebagai seorang pengamat. Dalam banyak kasus, penulis esai perbandingan tidak harus seorang pakar atau sarjana yang tahu persis akan objek yang ditulisnya. Esai ini juga tidak mengharuskan perlunya referensi yang bersifat akademis.  Esai perbandingan pada umumnya bersifat subjektif dan penulisnya diminta untuk memunculkan perbedaan atau persamaan yang signifikan dari objek yang ia tulis agar dapat dijabarkan dan dianalisis dalam tulisan. Meskipun terdapat penekanan yang berbeda ketika penulis menitikberatkan pada perbedaan atau persamaan dari objek yang dia tulis, pola penulisan esainya tetap sama, yaitu diawali dengan satu paragraf pendahuluan, beberapa paragraf isi (tubuh esai), dan satu paragraf penutup. Ketika menulis esai jenis ini, jangan lupa untuk menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa

Page 23: Contoh Esai

yang menjadi cirikhas dari esai ini. Ungkapan-ungkapan spesifik yang cocok digunakan untuk penulisan esai ini dapat membantu memperjelas tujuan penulisan esai. Misalnya, Anda dapat menggunakan ungkapan “di lain pihak”, “sebaliknya”, demikian pula”, “sama halnya dengan”, “dibandingkan dengan”, “tidak seperti”, “meskipun demikian”, dan lain-lain. Ungkapan-ungkapan ini akan membuat gagasan yang Anda sampaikan menjadi melekat dan menyatu dalam satu kesatuan pandangan, sehingga secara otomatis membuat esai Anda semakin meyakinkan.

Label: Dasar-Dasar Menulis Esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/11/jenis-jenis-esai-3.html#sthash.zMzWWqvB.dpuf

BBM

Benar-benar   membingungkan.   Inilah   barangkali   suasana   yang   secara   umum   dirasakan   masyarakat Indonesia saat  ini bila mereka ditanya tentang tarik-ulur kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Begitu banyak wacana dan diskusi telah berlangsung di berbagai media dengan para pakar dari berbagai bidang,   namun   kepastian   apakah   harga   BBM  bersubsidi   (premium  dan   solar)   akan   dinaikkan   atau disesuaikan   semakin  menunjukkan   ketidakjelasan.   Sebelumnya,   pemerintah  mewacanakan   kenaikan BBM bersubsidi pada 1 April 2013 yang kemudian dikoreksi. Kalangan industri dan bisnis juga telah lama mendesak  agar  harga  BBM segera  dinaikkan.  Beberapa  waktu   lalu,  menteri  ESDM Jero  Wacik   telah mengisyaratkan  bahwa kenaikan harga  BBM tak  dapat  ditunda   lebih   lama  lagi.  Tenggat  waktu yang ditetapkan   pemerintah   adalah   1   Juni   2013.   Lagi-lagi   tenggat  waktu   ini   terlampaui   dan   harga   BBM bersubsidi tetap saja Rp. 4.500.

Alasan pemerintah menunda kenaikan ini terutama disebabkan belum ditemukan kesepakatan dengan DPR mengenai kompensasi yang akan diberikan kepada rakyat miskin yang terkena dampak kenaikan ini. Rencanya  setiap keluarga  miskin  akan mendapat  kompensasi   sebesar  Rp.  150  ribu  per  bulan untuk menyokong mahalnya kebutuhan hidup akibat dari  kenaikan yang diprediksi  bakal membebani hidup mereka. Kompensasi yang berupa “balsem” (bantuan langsung sementara)  ini akan diberikan kepada 15,5   juta   kepala   keluarga   miskin   selama   lima   bulan.   Apa   pun   yang   telah   disiapkan   pemerintah, ketidakpastian kenaikan harga BBM bersubsidi ini tidak hanya semakin menyengsarakan rakyat miskin, rakyat   yang   tergolong   cukup   pun  menjadi   korban   kebijakan   yang mencla-mencle ini.   Keraguan   dan ketidaktegasan pemerintah dalam kebijakan harga BBM bersubsidi ini berdampak bagi rakyat dan bagi para pelaku usaha.

Page 24: Contoh Esai

Bagi   rakyat   secara   umum,   dampak   dari   ketidakpastian   harga   BBM   ini   adalah   ketidakpastian   harga kebutuhan pokok.  Saat   ini,  karena  rumor  bahwa harga  BBM bersubsidi  akan naik,  harga kebutuhan pokok dan sekunder lain sudah lebih dulu naik. Sejak awal tahun 2013 ini, hampir semua produk barang telah “menyesuaikan” harganya karena mengantisipasi kenaikan harga BBM. Harga barang yang telah menyesuaikan ini tidak pernah bertenggang rasa dengan kemampuan rakyat meskipun kenaikan BBM ditunda. Setelah harga BBM dinaikkan, harga kebutuhan dan produk rumah tangga lain akan semakin mahal   karena   produsen   memiliki   alasan   pembenaran   untuk   menaikkan   harga.   Secara   psikologis, kenaikan harga kebutuhan primer akan mendorong pula naiknya harga kebutuhan sekunder. Padahal penghasilan  dan  pendapatan   rakyat  tidak  bertambah.   Saat   ini   saja,   pengeluaran   kebutuhan   rumah tangga   telah  dirasakan  begitu  menekan.  Apalagi   puasa  dan   lebaran   sebentar   lagi  tiba,  harga-harga kebutuhan konsumsi seperti telur, ayam, cabai, dan daging pasti akan semakin tak terjangkau. Kenaikan harga barang-barang kebutuhan ini tentu sangat memberatkan rakyat.

Secara khusus bagi rakyat miskin yang berjumlah lebih dari 35 juta orang (15,5 juta KK),  penundaan kenaikan harga BBM bersubsidi ini semakin menyengsarakan mereka. Hampir semua harga kebutuhan pokok saat ini sudah tak terjangkau, sedangkan mereka belum mendapat “balsam” yang mereka tunggu-tunggu. Dengan “balsem” yang tak segera mereka dapatkan, mereka akan semakin terpuruk ke jurang kemiskinan yang semakin dalam. Semakin lama pemerintah menunda kenaikan BBM bersubsidi, semakin lama pula penderitaan rakyat miskin yang paling rentan terhadap kenaikan harga barang.

Bagi pelaku usaha, ketidakpastian harga BBM bersubsidi ini akan menimbulkan kesulitan mereka dalam merencanakan dan memprediksi usaha mereka. Ketidakpastian ini membuat mereka mengambil langkah antisipatif   yang   paling   aman:  menaikkan   harga   barang.   Dunia   usaha   dan   perdagangan   tentu   tidak menginginkan kerugian akibat dari kenaikan harga BBM ini. Karena itu, mereka curi start terlebih dulu dengan menaikkan harga produk mereka sebagai antisipasi atas mahalnya biaya BBM yang nanti akan mereka tanggung.

Persoalan BBM memang menjadi buah simalakama bagi  Indonesia.  Tidak naik, APBN akan jebol dan subsidinya semakin membebani keuangan negara. Naik, rakyat menjerit. Memang bukan kebijakan yang populer  untuk  menaikkan  harga  BBM bersubsidi.   Tetapi   ketegasan  dan  kepastian  pemerintah  patut dipertanyakan. Tanpa dua hal ini, BBM akan semakin Benar Benar Memiskiskan rakyat.

Label: Esai Ekspositori, Esai Sebab-Akibat, Kumpulan esai

- See more at: http://www.menulisesai.com/2013/06/bbm.html#more