TES URAIAN (ESAI)

31
TES URAIAN (ESAI) Untuk meningkatkan mutu pertanyaan esai sebagai alat pengukur hasil belajar yang kompleks, memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan oleh para evaluator,sbb : a. Bagaimana mengkontruksi pertanyaan esai yang mengukur perilaku yang direncanakan, b. Bagaimanakah menskor jawaban yang diperoleh dari siswa

description

TES URAIAN (ESAI). Untuk meningkatkan mutu pertanyaan esai sebagai alat pengukur hasil belajar yang kompleks, memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan oleh para evaluator,sbb : Bagaimana mengkontruksi pertanyaan esai yang mengukur perilaku yang direncanakan, - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TES URAIAN (ESAI)

Page 1: TES URAIAN (ESAI)

TES URAIAN (ESAI)

• Untuk meningkatkan mutu pertanyaan esai sebagai alat pengukur hasil belajar yang kompleks, memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan oleh para evaluator,sbb :

a. Bagaimana mengkontruksi pertanyaan esai yang mengukur perilaku yang direncanakan,

b. Bagaimanakah menskor jawaban yang diperoleh dari siswa

Page 2: TES URAIAN (ESAI)

• Cara-cara dalam menyusun tes esai :

1. Para guru hendaknya memfokuskan pertanyaan esai pada materi pembelajaran yang tidak dapat diungkap dengan bentuk tes lain misalnya tes objektif. Ada beberapa faktor penting dalam proses belajar mengajar yang hanya bisa diungkap oleh tes esai.

Faktor-faktor tsb adalah pembelajaran yang kompleks, organisasi materi,integrasi penyusunan jawaban, dan ekspresi penuangan ide dari pemikiran siswa ke dalam bentuk jawaban soal. Hal ini menjadikan tes esai tetap menjadi pilihan para guru atau para evaluator

Page 3: TES URAIAN (ESAI)

2. Para guru hendaknya memformulasikan item pertanyaan yang mengungkap perilaku spesifik yang diperoleh dari pengalaman hasil belajar. Tes yang direncanakan oleh guru perlu tetap mengukur penilaian tujuan instruksional

3. Pertanyaan-pertanyaan tes esai sebaiknya jelas dan tidak menimbulkan kebingungan sehingga para siswa dapat menjawab dengan tidak ragu-ragu. Menggunakan kata-kata yang spesifik seperti terangkan, bandingkan,buktikan,nyatakan dalam kesimpulan,gunakan,dsb

Page 4: TES URAIAN (ESAI)

4. Sertakan petunjuk waktu pegerjaan untuk setiap pertanyaan, agar para siswa dapat memperhitungkan kecepatan berpikir,menulis,dan menuangkan ide sesuai dengan waktu yang disediakan. Pertimbangan waktu tsb hendaknya didasarkan pada tingkat kesulitan setiap pertanyaan.

5. Ketika mengkonstruksi sejumlah pertanyaan esai, para guru hendaknya menghindari penggunaan pertanyaan pilihan. Pertanyaan pilihan biasanya terletak pada kalimat instruksi pengerjaan awal tes misalnya “pilih empat soal dari lima pertanyaan yang tersedia”. Penggunaan pertanyaan pilihan dimungknkan mempengaruhi reliabilitas tes esai yang direncanakan.

Page 5: TES URAIAN (ESAI)

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TES ESAI• Dalam proses belajar di kelas, tes esai

masih banyakdigunakanoleh para guru,karena tes esai memiliki beberapa kelebihan,yakni tes esai dapat digunakan untuk menilai hal-hal yang berkaitan erat dengan beberapabutir berikut :

a. Mengukur proses mental para siswa dalam menerangkanide ke dalam jawaban item secara tepat

b. Mengkur kemampuansiswa dalam mnjawab melalui kata dan bahasa mereka sendiri

Page 6: TES URAIAN (ESAI)

c. Mendorong siswa untuk mempelajari, menyusun, merangkai, dan menyatakan pemikiran siswa secara aktif

d. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat mereka sendiri

e. Mengetahui seberapa jauh siswa telah memahami dan mendalami suatu permasalahan atas dasar pengetahuan yang diajarkandi dalam kelas.

Page 7: TES URAIAN (ESAI)

• Kelemahan tes esai :a. Dalam memeriksa jawaban pertanyaan esai, ada

kecenderungan pengaruh subjektif yang selalu muncul dalam pribadi seorang guru. Hal ini terjadi utamanya ketika telah terjadi hubungan moral yang baik antara para siswa dan guru

b. Pertanyaan esai yang disusun oleh seorang guru atau evaluator cenderung kurang bisa mencakup seluruh materi yang telah diberikan

c. Bentuk pertanyaan yang memiliki arti ganda, sering membuat kesulitan pada siswa sehingga memunculkan unsur-unsur mener ka dan menjawab dengan ragu-ragu,ditambah lagi aspek manayang di tekankan juga sukar dipastikan.

Page 8: TES URAIAN (ESAI)

• Memberikan skor tes esai dapat dikatakan mudah dan juga dapat dikatakan sukar.

• Mudah karena setiap guru pasti merasa bisa menilai jawaban yang diberikan oleh para siswanya termasuk penggunaan jawaban yang berasal dari esai karena dalam pemberian skor pada tes esai tidak ada eksplanasi penilaian angka secara pasti diberikan.

MENSKOR TES ESAI

Page 9: TES URAIAN (ESAI)

• Sukar,karena banyak faktor selalu muncul yang sedikit banyak dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pada penilaian siswa. Faktor-faktor tsb di antaranya subjektivitas, pertimbangan,dan pengaruh interaksi antara guru dengan para siswa selama dalam proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mengatasi adanya pengaruh tiga faktor tsb berikut ini petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan guru :

• Dalam memberikan skor guru sebaiknya :

Page 10: TES URAIAN (ESAI)

1. Menyusun jawaban kunci untuk setiap pertanyaan yang mengandung materi penting yang dapat digunakan sebagai acuan dasar ketika melakukan penilaian

2. Menentukan nilai dari setiap pertanyaan berdasarkan bobot permasalahan kompleksitas jawaban, dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jawaban

3. Memutuskan berupa poin pengurangan skor penilaian apabila siswa melakukan kesalahankecil,misalnya kesalahan ejaan, tanda baca, dan penggunaan kata.

Page 11: TES URAIAN (ESAI)

4. Mengevaluasi satu pertanyaan pada semua lembar jawaban,sebelum pindah kepertanyaan lainnya

5. Guna mencek kesamaan kualitas jawaban, kelompokkan lembar jawaban siswa ke dalam 3 -5 tumpukan dengan memperhatikan rangking dari yang tertinggi sampai terendah dan menempatkan lembar jawaban siswa ke dalam tumpukan yang ada atas dasar nilai yang dicapai.

Page 12: TES URAIAN (ESAI)

6. Usahakan dalam proses penilaian jawaban soal tidak melihat nama siswa penjawabnya

7. Disarankan untuk sering berisitirahat untuk mencegah kelelahan dan kejenuhan yang dapat mengakibatkan pemberian skor berubah secara sifnifikan

Page 13: TES URAIAN (ESAI)

MENGATASI KELEMAHAN ESAI

• Agar dapat meminimalkan hal-hal yang membuat lemahnya tes esai,dalam mempersiapakn soal-soal esai,para guru hendaknya memperhatikan beberapa pertimbangan sbb :

a. Menyediakan waktu yang cukup untuk menyusun pertanyaan dalam setiap soal. Walaupun banyak anggapan bahwa mengkonstruksi tes esai adalah sangat mudah, karena setiap guru bisa membut, soal-soal esai yang baik pembuatannya memerlukan kecermatan selain dilihat dari unsur bahasa juga perlu dilihat aspek substansi dari setiap item pertanyaan.

Page 14: TES URAIAN (ESAI)

b. Item pertanyaan yang direncanakanhendaknya memuat persoalan penting yang telah diajarkan dalam proses belajar mengajar

c. Permasalahan yang hendak dirumuskan memiliki arti yang dinyatakan secara eksplisit dalam tujuan instruksional

d. Kata-kata yang digunakan dalam pertanyaan hendaknya tidak diambil secara langsung daribuku/ catatan. Para guru atau evaluator dapat memodifikasi atau menggunakank ata lain yang mungkin artinya sama agar siswa tidak semata-mata menghafal.

Page 15: TES URAIAN (ESAI)

e. Sebaiknya disertai/dilengkapi kunci jawaban. Membuat kunci jawaban sebaiknya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembuatan pertanyaan esai. Kegagalan membuat jawaban kunci akan membuat reliabilitas jawab bisa berubah secara signifikan.

f. Pertanyaan esai yang direncanakansebaiknya dibuat variasi dan bisa mencakup unit-unit mata pelajaran yang telah diajarkan dikelas.

Page 16: TES URAIAN (ESAI)

TEKNIK PENGUJIAN RELIABILITAS TES HASIL BELAJAR BENTUK URAIAN (ESAI)

• Dalam rangka menentukanapakah tes hasil belajar bentuk uraian yang disusun oleh seorang staf pengajar/guru telah memiliki daya keajegan mengukur atau reliabilitas yang tinggi ataukah belum, pada umumnya orang menggunakansebuah rumus yang dikenaldengan nama Rumus Alpha.

Page 17: TES URAIAN (ESAI)

• Adapun rumus Alpha adalah sbb

n ΣSi2

ri1 = 1 -

n – 1 St2

Di mana :

r11 = Koefisien reliabilitas tes

n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam

tes

1 = Bilangan konstan

ΣSi2 = Jumlah varian skor dari tiap-tiap item

St2 = Varian total

Page 18: TES URAIAN (ESAI)

• ΣSi2 dapat diperoleh dengan menggunakan rumus

seperti tertera di bawah. Misalkan tes esai yang akan ditentukan reliabilitasnya terdiri atas 5 butir item,maka ΣSi

2 dapat diperoleh dengan jalan menjumlahkan varian dari item nomor 1 sampai dengan item nomor 5 :

ΣSi2 = Si

21 + Si

22 + Si

23 + Si

24 + Si

25

Sedangkan, Si2

1 , Si2

2 , Si2

3 , Si2

4 , dan Si2

5 itu sendiri dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Page 19: TES URAIAN (ESAI)

ΣXi1 2

ΣXi21 - -------------

N

Si21 = --------------------------

N

ΣXi2 2

Si22 - -----------------

N

Si22 = ---------------------------

N

ΣXi3 2

Si23 - -----------------

N

Si23 = ---------------------------

N

Page 20: TES URAIAN (ESAI)

ΣXi4 2

Si2

4 - -----------------

N

Si2

4 = ---------------------------

N

ΣXi5 2

Si2

5 - -----------------

N

Si2

5 = ---------------------------

N

Page 21: TES URAIAN (ESAI)

• Dalam pemberian interprestasi terhadap koefisien reliabilitas tes (ri1) pada umumnya digunakan patokan sbb :

1.Apabila ri1 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabiltasnya dinyatakan telah memiliki reliabiltas yang tinggi (=reliable)

2.Apabila ri1 lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabiltasnya dinyatakan belum memiliki reliabiltas yang tinggi (un-reliable)

Page 22: TES URAIAN (ESAI)

Contoh : misalkan tes hasil belajar bentuk uraian diikuti oleh 5 orang siswa, dalam tes mana dikeluarkan 5 butir itemdengan ketentuan bahwa rentangan bobot skor adalah 0 sampai dengan 10’. Setelah tes berakhir, diperoleh skor-skor hasil tes sbb :

Tabel 1. Skor-skor hasil tes belajar bentuk subjektifyang diikuti oleh 5 orang testee, dengan menyajikan 5 butir item

Skor untuk butir item nomor

Testee 1 2 3 4 5

A 8 6 7 7 6

B 7 6 6 5 6

C 4 4 3 5 4

D 6 5 5 5 6

E 5 5 4 5 4

Page 23: TES URAIAN (ESAI)

• Dalam rangka penentuan reliabilitas tes hasil belajar langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah :

Langkah Pertama : Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh masing-masing testee, yi : ΣXi1 , ΣXi2 , ΣXi3, ΣXi4 , dan ΣXi5 , dan mencari skor total yang dicapai oleh masing-masing testee untuk kelima butir item tersebut (X1), serta mencari (menghitung) kuadrat dari skor total (X1

2) hasilnya adalah sbb :

Page 24: TES URAIAN (ESAI)

Tabel 2. Tabel analisis dalam rangka mencari skor total untuk masing-masing butir item, skor total untuk masing-masing testee, dan

kuadrat dari skor total yang dicapai oleh testee

Skor yang dicapai untuk item X1 X12

Testee 1 2 3 4 5

A 8 6 7 7 6 34 1156

B 7 6 6 5 6 30 900

C 4 4 3 5 4 20 400

D 6 5 5 5 6 27 729

E 5 5 4 5 4 23 529

5 = N 30= 26= 25= 27= 26= 134= 3714=

ΣXi1 ΣXi2 ΣXi3 ΣXi4 ΣXi5 ΣX1 ΣX12

Page 25: TES URAIAN (ESAI)

• Langkah kedua, mencari jumlah kuadrat item 1, 2, 3, 4, dan 5 :

JKitem 1 = 82 + 72 + 42 + 62 + 52 =

64 + 49 + 16 + 36 + 25 = 190

JKitem 2 = 62 + 62 + 42 + 52 + 52 =

= 36 + 36 + 16 + 25 + 25 = 138

JKitem 3= 72 + 62 + 32 + 52 + 42 =

49 + 36 + 9 + 25 + 16 = 135

JKitem 4 = 72 + 52 + 52 + 52 + 52 =

49 + 25 + 25 + 25 + 25 = 149

JKitem 5 = 62 + 62 + 42 + 62 + 42 =

= 36 + 36 + 16 + 36 + 16 = 140

Page 26: TES URAIAN (ESAI)

302

190 - -------

5 190 – 180

Si2

1 = ---------------- = ------------------ = 2,00

5 5

262

138 - ------

5 138 – 135,2

Si2

2 = ----------------- = ------------------ = 0,56

5 5

252

135 - -------- =

5 135 – 125

Si2

3 = ------------------ = ---------------- = 2,00

5 5

Page 27: TES URAIAN (ESAI)

272

149 - -------

5 149 – 145,8

S12

4 = ---------------------- = -------------------- = 0,64

5 5

262

140 - --------

5 140 – 135,2

S12

5 = ------------------------ = ----------------- = 0,96

5 5

Page 28: TES URAIAN (ESAI)

• Langkah keempat : mencari jumlah varian skor item secara keseluruhan :

∑S12 = Si

21 + Si

22 + Si

23 + Si

24 + Si

25

= 2,00 + 0,56 + 2,00 + 0,64 + 0,96 = 6,16

• Langkah Kelima : mencari varian total (S12 ) dengan

menggunakan rumus :

(∑Xi)2

∑Xi2 = --------------

N

Si2 = ---------------------

N

Page 29: TES URAIAN (ESAI)

• Dari Tabel 2 telah diketahui ∑Xi2 = 3714; ∑Xi = 134; dan N

= 5

1342

3714 - -------

5 3714 – 3591,2 122,8

S12 = ------------------ = -------------------- = ----------

5 5 5

= 24,56

• Langkah Keenam : mencari koefisien reliabilitas tes, dengan menggunakan rumus Alpha :

n ∑ S12

ri1 = ---------- 1 - ----------

n – 1 S12

Page 30: TES URAIAN (ESAI)

• Dari perhitungan-perhitungan tsb, telah diketahui : n (yaitu jumlah butir item) = 5; ∑ S1

2 = 6, 16 dan S12 = 24,56

5 6,16

Jadi ri1 = ------------ 1 - ----------- = (1,25) (1 – 0,251)

5 – 1 24,56

= 1,25 x 0,749

= 0,93625

= 0,94

Page 31: TES URAIAN (ESAI)

• Dengan koefisien reliabilitas (ri1 ) sebesar 0,94 itu pada akhirnya dapat kita nyatakan bahwa tes hasil belajar bentuk uraian (esay) dengan menyajikan 5 butir item dan diikuti oleh 5 orang testee tsb sudah memiliki realibilitas tes yang tinggi (ri1 jauh lebih besar dari 0,70), sehingga kita dapat menyatakan pula bahwa tes hasil belajar itu sudah memiliki kualitas yang baik.