Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

24
FILSAFAT ILMU Kelompok 4 | Deden Syahrudin 200943501240, Edy Purnomo 200943501294, Deni Triyadi 200943501217, Dian Setiawan 200943500638, Andre Eko Mardani 200943501260 UNIVERS ITAS INDRAPR ASTA PGRI MAKALAH ILMU PENGETAHUAN

description

tugas kelompok mata kuliah filsafat ilmu

Transcript of Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

Page 1: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

|

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN

Page 2: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

BAB I

PENDAHULUAN

Berbagai upaya dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang

dimaksud dengan filsafat, salah satunya adalah dengan memahami ilmu

pengetahuan manusia. Filsafat adalah salah satu jenis ilmu pengetahuan

manusia, yaitu pengetahuan filsafat.

Bila ada istilah yang mengatakan bahwa buku adalah jendela maka

ilmu juga bisa diartikan sebagai penerang dunia. Karena ibarat hidup

tanpa ilmu maka kita akan hidup dalam sebuah kegelapan yang tanpa 

berujung. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu mencari dan

memperdalam ilmu supaya kita bisa mengikuti perkembangan jaman

tanpa dihantui rasa ketakutan karena kedangkalan ilmu yang kita miliki.

Dalam makalah kami ini, kami akan menjelaskan apa yang

dimaksud dengan ilmu pengetahuan, arti definisinya, klasifikasi menurut

obyek dan subyeknya serta klasifikasi menurut para filosofis.

Tentunya makalah kami ini sangat banyak sekali kekurangannya,

maka dari itu saran serta kritik dari pembaca yang budiman sangat kami

harapkan.

1

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ILMU

Pengertian Ilmu Menurut Para AhliBerikut ini adalah pengertian dan definisi ilmu menurut beberapa ahli:

#M.IZUDDIN TAUFIQ

Page 3: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian

dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun

asal usulnya

#THOMAS KUHN

Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail

dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya

# Dr.MAURICE BUCAILLE

Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu

yang lama maupun sebentar.

#NS.ASMADI

Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses

mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode

ilmiah)

# POESPOPRODJO

Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi

perkembangan teori dan uji empiris

2

# MINTO RAHAYU

Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan

berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat

pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum

dicoba dan diuji.

#POPPER

ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.

#DR.H.M.GADE

Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas

kemungkinan pengetahuan manusia.

#FRANCIS BACON

Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta

yang dapat menjadi objek pengetahuan.

#CHARLESSINGER

Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the

process which makes knowledge)

Page 4: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

3

2. Pengertian Pengetahuan

Logika yang sedang kita pelajari adalah ilmu. Dalam bahasa indonesia

“ilmu” seimbang dengan “science” dan dibedakan pemakaiannya secara

jelas dengan kata “pengetahuan”. Dengan kata lain ilmu dengan

pengetahuan mempunyai pengertian yang berbeda secara mendasar.

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari aktifitas mengetahui, yakni

tersingkatnya suatu pernyataan ke dalam jiwa hingga tidak ada keraguan

terhadapnya.

Ketidakraguan merupakan syarat mutlak bagi jiwa untuk dapat dikatakan

mengetahui. Kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata

“pengetahuan” dan “ilmu” dari apa yang kita tangkap dari jiwa.

Pengetahuan (knowledge) sudah puas menangkap tanpa “ragu”

kenyataan sesuatu, sedangkan ilmu atau scince menghendaki penjelasan

lebih lanjut dari sekedar apa yang dituntut pengetahuan. 

3. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Menurut “ensiklopedia Indonesia” ilmu pengetahuan adalah suatu

sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan

sebagai hasil pemeriksaaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti

dengan menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu pengetahuan

prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan

mensistematiskan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari

pengalamandan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, namun

dilanjutkan

Page 5: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

4

dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan

berbagai metode.[1]

Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa inggris science , yang

berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti

mempelajari, mengetahui.[2] Ilmu pengetahuan adalah suatu proses

pemikiran dan analisis yang rasional, sistematik, logis, dan konsisten.

A. Perbedaan Ilmu Pengetahuan Dengan Pengetahuan Biasa

Apabila kita memperbandingkan antara pengetahuan biasa dengan

ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai berikut :

 Pengetahuan biasa( knowledge/ common sense): tidak memandang

sebab-sebabnya, tidak mencari rumusan secara obyektif, tidak

menyelidiki obyeknya, tidak ada sintesis, tidak bermetode dan

bersistem.

 Ilmu pengetahuan (science) : mementingkan sebab-sebabnya, mencari

rumusan, menyelidiki obyek, melakukan sintesis, bermetode dan

bersistem.[3]

Perbedaan antara ilmu pengetahuan dengan pengetahuan biasa terlihat

dari sifat sistematik dan cara memperolehnya[4]

5

B. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

Klasifikasi atau penggolongan ilmu pengetahuan mengalami

perkembangan atau perubahan sesuai dengan semangat zaman[5].

Terdapat banyak pandangan yang terkait dengan klasifikasi ilmu

Page 6: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

pengetahuan yang dapat kita temui. Pada makalah ini kami akan

mengklasifikasikan ilmu pengetahuan menurut subyeknya dan obyeknya.

 Menurut subyeknya

1) Teoritis

a. Nomotetis: ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang universal

berlaku, mempelajari obyeknya dalam keabstrakannya dan

mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat kembali

dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di mana

saja, misalnya adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat

dan sebagianya.

b. Ideografis (ide: cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari

obyeknya dalam konkrit menurut tempat dan waktu tertentu,

dengan sifat-sifatnya yang menyendiri (unik). Misalnya ilmu

sejarah, etnografi (ilmu bangsa-bangsa), sosiologi dan

sebagainnya.

2) Praktis (applied science/ ilmu terapan)

Ilmu yang langsung ditujukan kepada pemakaian atau

pengalaman pengetahuan itu, jadi menentukan bagaimanakah

orang harus berbuat

6

sesuatu, maka ini pun diperinci lebih lanjut yaitu :

a. Normatif, ilmu yang memesankan bagaimanakah kita harus

berbuat, membebankan kewajiban-kewajiban dan larangan-

laramgan misalnya: etika (filsafat kesusilaan/filsafat moral)

b. Positif, (applied dalam arti sempit) yaitu ilmu yang mengatakan

bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu , mencapai hasil

tertentu. Misalnya adalah ilmu pertanian, ilmu teknik, ilmu

kedokteran dan sebagainnya.

Kedua macam ilmu pengetahuan ini saling melengkapi, jadi

walaupun dibedakan tetap tidak boleh dipisahkan. Kebanyakan ilmu

pengetahuan mempunyai bagian teoritis disamping bagian praktis,

Page 7: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

sehingga sering sulit diterapkan dimana suatu ilmu harus dimasukkan

dalam pembagian ini, ilmu teoritis, biasannya dapat berdiri sendiri

terlepas dari ilmu praktis,akan tetapi ilmu praktis selalu mempunyai

dasar yang teoritis.

 Menurut Obyeknya (terutama obyek formalnya atau sudut pandangnya)

1) Universal/umum: meliputi keseluruhan yang ada,seluruh hidup

manusa, misalnnya: teologi/agama dan filsafat.

2) Khusus: hanya mengenai salah satu lapangan tertentu dan

kehidupan manusia, jadi obyeknya terbatasa, hanya ini saja atau itu

saja.inilah yang biasannya disebut” ilmu pengetahuan”.

Ini diperinci lagi atas:

7

a. Ilmu-ilmu alam (natural scienses, natuurwetenschappen)

Ilmu yang mempelajari barang-barang menurut keadaanya di alam

kodrat saja, terlepas dari pengaruh manusia dan mencari hukum-

hukum yang mengatur apa yang terjasi di dalam alam, jadi

terperinci lagi menurut obyeknya. Termasuk di dalamnya adalah:

ilmu alam, ailmu fisika, ilmu kimia, ilmu hayat dan sebainnya.

b. Ilmu pasti (mathematics)

Ilmu yang memandang barang-barang, terlepas dari isinya hanya

menurut besarnya. Jadi mengadakan abstaraksi barang-barang itu.

Ilmunya dijabarkan secara logis berpangkal pada beberapa asas-

asas dasar (axioma). Termasuk di dalamnya adalah: ilmu pasti, ilmu

ukur, ilmu hitung, ilmu al jabar dan sebagainnya.

c. Ilmu-ilmu kerohanian / kebudayaan (geisteswisssen-schaften/social-

sciences)

Ilmu yang mempelahari hal-hal dimana jiwa manusia

memegang peranan yang menentukan. Yang dipandang bukan

barang-barang seperti di alam dunia, terlepas dari manusia,

melainkan justru sekadar mengalami pengaruh dari manusia.

Page 8: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

Termasuk misalnnya: ilmu sejarah, ilmu mendidik, ilmu hukum , ilmu

ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu bahasa dan sebagainnya.

Ketiga macam ilmu pengetahuan ini juga dibeda-bedakan tetapi

jangan sampai dipisah-pisahkan, kerna memang berhubungan satu

sama lain dan saling mempengaruhi dan melengkapi.[6]

8

C. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Menurut Para Filsuf

Dalam sub tema ini, kami mengambil beberapa contoh klasifikasi ilmu

pengetahuan menurut para filsuf, antara lain :

1) Cristian Wolff

Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga

kelompok besar , yakni ilmu pengetahuan empiris, matematika, dan

filsafat. Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Cristian Wolff dapat

diskemakan sebagai berikut :

a. Ilmu pengetahuan empiris

1. Kosmologis empiris

2. Psikologis empiris

b. Matematika

1. Murni : aritmatika, geometri, aljabar

2. Campuran : mekanika, dan lain-lain

c. Filsafat

1. Spekulatif (metafisika)

a. umum:ontologi

b. khusus: psikologi, kosmologi, theologi

2. Praktis

a. intelek: logika

b. kehendak; ekonomi, etika, politik. c. pekerjaan fisik:

tekhnologi

9

2) Auguste Comte

Page 9: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dikemukakan

Auguste Comte sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang

menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu pengetahuan yang paling

umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan gejala

pengetahuan yang semakin lama semakin rumit atau kompleks dan

semakin kongkret. Karena dalam mengemukakan penggolongan ilmu

pengetahuan, Auguste Comte memulai dengan mengamati gejala-gejala

yang paling sederhana, yaitu gejala yang letaknya paling jauh dari

suasana kehidupan sehari-hari. Urutan dalam penggolongan ilmu

pengetahuan Auguste Comte sebagai berikut:

1. Ilmu pasti (matematika)

2. Ilmu perbintangan (astronomi)

3. Ilmu alam (fisika)

4. Ilmu kimia

5. Ilmu hayat (fisiologi atau biologi)

6. Fisika sosial (sosiologi)

10

Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Auguste Comte secara garis

besar dapat diklasifikasikan sebagi berikut:

1. Ilmu pengetahuan

a. Logika (matematika murni)

b. Ilmu pengetahuan empiris (astronomi, fisika, biologi, sosiologi)

2. Filsafat

a. Metafisika

b. Filsafat ilmu pengetahuan[7]

Page 10: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

4. Kriteria Ilmu Pengetahuan

Ilmu merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk memperadab

dirinya. Ketika manusia merenung tentang apa artinya menjadi seorang

manusia,lambat laun mereka sampai pada kesimpulan bahwa mengetahui

kebenaran adalah tujuan yang paling utama dari manusia. Perkembangan

ilmu pada waktu lampau dan sekarang merupakan jawaban dari rasa

keinginan manusia untuk mengetahui kebenaran. 

Ilmu dapat di anggap sebagai suatu sistem yang menghasilkan kebenaran.

Dan seperti juga sistem- sistem yang lainnya mempunyai komponen-

komponen yang berhubungan satu sama lainnya. Komponen utama dari

sistem ilmu adalah: 

1.Perumusan masalah

2.Pengamatan dan diskripsi

3.Penjelasan 

11

4.Ramalan dan kontrol 

Dalam pengetahuan modern dikenal pembagian ilmu atas kelompok ilmu

a posteriori, dan kelompok ilmu a periori. Kemenaran ilmu ini tidak dapat

di temukan dan dikembalikan kepada data empiris melainkan kepada akal.

Semua ilmu yang tidak tergantung kepada pengalaman dan eksperimen

termasuk kepada kelompok ini, begitu juga logika.

Secara umum filsafat membedakan dua sumber pengetahuan, yaitu

indera dan budi. Maka pengetahuan yang mungkin dimiliki oleh manusia,

yakni pengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif. 

a. Kriteria Kebenaran

Kebenaran merupakan suatu hubungan tertentu antara suatu

kepercayaan dengan suatu fakta atau lebih diluar kepercayaan. Bila

hubungan ini tidak ada, maka kepercayaan itu adalah salah. Suatu kalimat

dapat disebut “banar” atau “salah”, meskipun tak seorang pun

mempercayainnya, asalkan jika kalimat itu dipercaya, banar atau salahnya

kepercayaan itu terletak pada masalahnya.  

Page 11: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

Ada dua cara berfikir yang dapat kita gunakan untuk mendaptkan

pengetahuan baru yang benar, yaitu melalui metode induksi dan metode

deduksi 

Induksi adalah cara berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat

umum dari kasus-kasus yang bersifat individual. Penalaran ini dimulai dari

kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus dan terbatas diakhiri dengan

pernyataan yang bersifat umum.

Cara penalaran ini mempunyaidua keuntungan. Pertama, kita dapat

berfikir secara ekonomis. Meskipun eksperimen terbatas pada beberapa

kasus individual, kita dapt

12

bisa mendapat pengetahuan yang lebih umum tidak sekedar kasus yang

menjadi dasar pemikiran kita. Kedua, pernyataan yang di hasilkan melalui

cara berfikir induksi tadi memungkinkan proses penalaran selanjutnya,

baik secar induktiv maupun deduktif. 

Deduksi merupakan kegiatan berfikir merupakan kebalikan dari penalaran

induksi. Deduksi adalah cara berfikir dari pernyataan yang bersifat umum,

menuju kesimpulan yang bersifat khusus. 

Usaha untuk mendefinisikan atau memberi batasan kebenaran mengalami

banyak kesulitan misalnya sukar untuk menghindari proyeksi posisi

seorang filsuf kedalam suatu definisi prasangka seorang filsuf dapt

dilekkan pencerminan marilah kita sepakati bersama bahwa kebenaran

adalah suatu pertimbangan yang sesuai dengan realitas kebenaran adalah

suatu pertimbangan yang sesuai dengan realitas, bahwa pengetahuan kita

mengenai realitas dan kenyataan sejajar secara harmonis, sehingga

sistem- sistem pendapat yang diintegrasikan dalam benak kita secara

terperinci tepat dengan dunia realitas. 

Kepercayaan tentang apa yang tidak perhan dialami, tidaklah berkenan

Manuasia selalu dirangsan tentang kebenaran tidaklah berkenan dengan

individu yang tidak pernah mengalami, tetapi berkenaan dengan kelas

dimana tidak seorangpun dari anggotanya pernah dialami. Suatu

kepercayaan harus selalu sanggup untuk dianalisis dan ke dalam unsur-

unsur dimana pengalaman membuatnya dapat dipaham, tetapi bila suatu

kepercayaan diuraikan dalam bentuk logis ia sering

Page 12: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

13

membaawa kita pada analisis yang berbeda, yang agaknya akan

menyangkut

komponen-komponen yang tidak diketahui dari pengalman. Bila analisis

psikologis yang menyesatkan dihindari,kita dapat mengatakan secara

umum  bahwa setiap kepercayaan yang tidak semata-mata merupakan

dorongan untukbertindak pada hakikatnya merupakan gambaran

digabung dengan suatu perasaan yang mengiyakan atau meniadakan ,

dimana dalam perasaan yang mengiyakan hal ini adalah benar bila

terdapat fakta yang menggambarkan kesamaan dengan yang diberikan

sebuah prototipe terhadap bayangan, sedangkan dalam perasaan yang

meniadakan, ia adalah benar bila tak terdapat fakta seperti itu. Suatu

kepercayaaan yang tidak benar disebut salah. Inilah suatu definisi

tentangn kebenaran. 

Manusia selalu dirangsang berbagai masalah tentang kebenaran. Dan

berusaha merumuskan definisi tentang kebenaran. Tiga penafsiran utama

telah timbul, yaitu:

1. Kebenaran sebagai sesuatu yang mutlak

2. Sebenaran sebagai sesuatu yang subyektif, sebagai masalah pendapat

pribadi

3. Kebenaran sebagai seuatu kesatuan yang tidak bisa dicapai, sesuatu

yang tidak mungkin (ketidak mungkinan).

Kebenaran-kebenaran tersebut didukung oleh argumentasi-argumentasi

yang terkandung pada sifat kebenaran itu sendiri. Kebenaran yang mutlak

dituntut untuk dapat dieterima secara umum dengan dukungan data dan

argumentasi ilmiah yang kuat. Sifat kenbenaran mutlak ini menuntutb

syarat-syarat yang lebih berat, sedangkan yang subyektif tentunya agak

dibatasi oleh pengalaman subyek tertentu

14

dalam lingkungan pergaulannya, dan kebenaran yang tisak bisa dicapai

adalah

pencapaian kebenaran atau kenyataan bahwa sesuatu tidak mungkin

terjadi. Kebenaran pada hakikatnya adalah tujuan dari aktivitas ilmu

Page 13: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

pengetahuan yang selalu berkembang, jadi mencari kebenaran

sebagaimana telah dikemukakan adalah tujuan ilmu pengetahuan. 

5. Syarat-syarat Ilmu

            Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan

khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada

persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah

sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam

yang telah ada lebih dahulu.

1.     Objektif.  Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu

golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun

bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada

karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang

dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek,

sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek

peneliti atau subjek penunjang penelitian.

2.  Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi

kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.

Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian

kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti:

cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan

dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

15

3.    Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan

suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang

teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara

utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab

akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara

sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang

ketiga.

4.      Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal

yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga

bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang

keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an

Page 14: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

(universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat

objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat

universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu

pula.

6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Saat ini mungkin sudah sangat maju.Banyak sekali inovasi atau

segla penemuan-penemuan yang dilakukan manusia. Ilmu pengetahuan

sendiri adalah usaha manusia manusia yang ingin menyelidiki tentang

suatu hal makna dan hakekat idup di dunia ini. Bahkan manusia telah

berani membuat manusia sendiri dengan teknologi yang disebut dengan

cloning. Dengan pengetahuanya itu manusia telah berani bermain sebagai

tuhan, Luar biasa. Tidak ada lagi suatu etika atau tuntunan yang dimiliki

oleh orang-orang yang diberi kecerdasan otak itu. Hati mereka

16

beku sehingga mereka tidak sungkan mengorbankan banyak hal demi

mewujudkan satu produk ilmu pengetahuan yang seharusnya tidak terjadi.

a.Penyalahgunaan Ilmu Pengetahuan

Penyalahgunaan Ilmu pengetahuan seperti cloning itu sendiri

sebenarnya telah dinyatakan sebagai sesuatu yang sangat

membahayakan. Bayangkan saja, melihat bentuk bayi yang gagal di

cloning, pasti akan membuat hati orang yang masih mempunyai hati

nurani akan berteriak. Bayi-bayi itu berbentuk seperti kodok, bayi dengan

mata yang sangat besar dibagian dahi, bayi dengan bagian organ dalam

terurai dan lain sebagainya.

Bayi-bayi yang menjadi bahan percobaan itu tidak bersalah. Dengan

tanpa rasa kemanusiaan sedikitpun orang yang diberi ilmu pengeetahuan

itu mencoba berbagai hal dan mewujudkan karya-karya yang menentang

Alam. Tuhan pasti marah dengan smua itu, Produk cloning ini biasanya

tidak mempunysi imunitas tubuh yang bagus sehingga akan mudah

terkena serangan penyakit.

Page 15: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

Cloning sendiri merupakan satu pembuahan tanpa menggunakan

sperma, Inilah satu hal yang menentang alam, kalau tanpa sperma pasti

akan ada yang salah dengan produk cloning itu.

Orang-orang yang mengaku Ilmuan itu harus belajar Hati dan

bagaimana menggabungkan kecerdasan otak dan kecerdasan hati.

Mereka tidak boleh

17

sertamerta mengatasnamakan pengetahuan dan dengan beraninya

apapun yang bias mereka lakukan.

Pikiran manusia itu memang aneh, pembentukan kepribadian

dianggap sebagai suatu yang bias dirancang jauh sebelum bayi itu

dilahirkan dengan bantuan teknologi. Lalu Apa fungsi pendidikan dan

pengasuhan orang tua? Kalau dituruti, maka dengan adanya ilmu

pengetahuan yang semakin pesat, ditakutkan manusia semakin sombong.

Padahal seharunya semakin tinggi ilmu seseorang ia akan semakin tahu

dengan tuhanya dan ia akan semakin bertakwa, sayangnya semakin maju

ilmu pengetahuan malah terkdang semakin jauh dengan Tuhanya.

b. Pengetahuan Yang Membunuh

Seorang Einstein mengatakan bahwa Ilmu pengetahuan itu

membutuhkan Agama agar ada yang mengendalikan kalau tidak, maka

ilmu pengetahuan ini akan menjadi mesin pembunuh manusia yang

sangat keji. Penemuan senjata biologis yang mampu membunuh manusia

secara masal adalah salah satunya.

Semakin berkembang ilmu pengetahuan, semakin berkembang pula

keserakahan manusia akan suatu hal, segala aspek dan hidup, itu tidak

menjadi soal, karena masih banyak juga manusia yang melihat manfaat

perkembangan ilmu pengetahuan untuk nak cucu kita dimasa depan, Ilmu

pengetahuan memang diperuntukan untuk generasi masa depan.

Page 16: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

18

7. Hakikat Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan adalah milik Tuhan, dan sudah sepantanya Setiap

manusia berpengetahuan tanpa ada sebuah batas. Karena manusia

didunia ini diciptakan oleh suatu zat yaitu Tuhan. Ketika mempunyai ilmu

pengetahuan pun jangan sampai takabur dan lupa akan kesejahteraan

Masyarakat umum. Untuk selanjutnya kita sebagai manusia harus bias

mengikuti segala perkembangan, jika tidak ingin tertinggal dari pusran

waktu yang turut juga mengembangkan segala ilmu pengetahuan di dunia

ini.

Ilmu pengetahuan saat ini bias dikatakan, merupakan hasil dari

akumulasi pengetahuan yang terjadi dengan pertumbuhan maka ilmuan

yang berperan dalam ilmu pengethuan dalam perkembanganya juga harus

memiliki kearifan, kebenaran, etika dan estetika agar tidak terjerumus

kedalam penemuan yang tidak mempunyai etika dan akhirnya bias

menghancurkan umat manusia.

Mencari Ilmu adalah kewajiban dari manusia. Kalimat itu sudah

tertera di semua kitab suci semua Agama. Setelah kita mengetahui mana

ilmu pengethuan yang baik, maka kitapun dituntut untuk menyebrluaskan

kepada manusia lainya, dengan tujuan untuk mensejahterakan kehidupan

manusia di dunia ini. Perkembangan ilmu pengetahuan itu harus terus bias

membuat manusia menjadi lebih baik

19

KESIMPULAN

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari aktifitas mengetahui, yakni

tersingkatnya suatu pernyataan ke dalam jiwa hingga tidak ada keraguan

terhadapnya.

Page 17: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

Ilmu merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk memperadab

dirinya, Ilmu dapat di anggap sebagai suatu sistem yang menghasilkan

kebenaran. Dan seperti itu juga sistem- sistem yang lainnya mempunyai

komponen- komponen yang berhubungan satu sama lainnya.

Kebenaran merupakan suatu hubungan tertentu antara suatu

kepercayaan dengan suatu fakta atau lebih diluar kepercayaan. Bila

hubungan ini tidak ada, maka kepercayaan itu adalah salah. Suatu kalimat

dapat disebut “banar” atau “salah”, meskipun tak seorang pun

mempercayainnya, asalkan jika kalimat itu dipercaya, banar atau salahnya

kepercayaan itu terletak pada masalahnya.

20

BAB III

PENUTUP

Makalah kami yang sangat ringkas ini bermaksud menjelaskan

apakah ilmu pengetahuan itu, apa makna definisi dan juga klasifikasinya.

Setelah kita pelajari bersama, dapatlah diketahui bersama bahwa ilmu

pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional,

sistematik,logis, dan konsisten. Sedangkan menurut “ensiklopedia

Indonesia” ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari berbagai

pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil

pemeriksaaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan

menggunakan metode-metode tertentu.

Page 18: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

Perbedaan ilmu pengetahuan dengan pengetahuan biasa ( common

sense)terletak pada sifat sistematiknya dan cara memperolehnya.

Klasifikasi ilmu pengetahuan bisa didasarkan pada subjek dan objeknya,

berdasar subyek dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ilmu teoritis

dan ilmu praktis. Sedangkan menurut objeknya ilmu pengetahuan dapat

dibagi menjadi dua macam yaitu ilmu umum dan ilmu khusus yang

perinciannya telah kita pelajari bersama tadi.

Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga

kelompok besar , yakni ilmu pengetahuan empiris, matematika, dan

filsafat. Sedangkan Auguste Comte sejalan dengan sejarah

ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala

dalam ilmu pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu.

Kemudian disusul dengan gejala pengetahuan yang semakin lama

semakin rumit atau kompleks dan semakin kongkret.

21

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Amsal. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rizal Mustansyir dan Misnal Munir. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Salam, Burhanuddin.1995. Pengantar Filsafat. Jakarta : Bumi Aksara.

Surajiyo.2005.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara.

[1] Burhanuddin Salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal

10

[2] Drs.Surajiyo. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),

hal 62

[3] Burhanuddin Salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 8

[4] Amsal Bachtiar. Filsafat Ilmu.(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal 92

[5] Rizal munir. Filsafat Ilmu. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal 143

Page 19: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

[6] Burhanuddin salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal

20-23

[7] Surajiyo. Ilmu Filsafat Sebgai Pengantar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal

72-74

http://tugasteknikmesin.blogspot.com/2011/12/definisi-ilmu-

pengetahuan.html

http://carapedia.com/pengertian_definisi_ilmu_menurut_para_ahli_info515.

html

www.anneahira.com

22

DAFTAR ISI

BAB I.Pendahuluan.................................................................................1

BAB 2.Pembahasan................................................................................2

Pengertian Ilmu......................................................................................2

Pengertian Pengetahuan........................................................................4

Pengertian Ilmu Pengetahuan................................................................4

A.Perbedaan Ilmu Pengetahuan dengan ilmu Biasa.......................5

B.Klasifikasi Ilmu Pengetahun.........................................................6

C.Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Menurut para Filusuf.....................9

Kriteria Ilmu Pengetahuan.....................................................................11

a.Kriteria kebenaran.......................................................................12

Syarat-Syarat Ilmu.................................................................................15

Perkembangan Ilmu Pengetahuan.........................................................16

a.Penyalahgunaan Ilmu Pengetahuan............................................17

Page 20: Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahua1

b.Pengetahuan yang membuuh......................................................18

Hakekat Ilmu Pengetahuan...................................................................19

Kesimpulan............................................................................................20