Pengertian Dan Jenis DPP

11
Pengertian dan Jenis DPP ( Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ): Dasar Pengenaan Pajak artinya nilai uang yang dijadikan dasar untuk menghitung pajak yang terutang, dengan mengalikan tarif pajaknya. Dengan demikian, Pajak yang Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak. Jenis DPP PPN adalah: Harga jual, untuk penyerahan Barang Kena Pajak Penggantian, untuk penyerahan Jasa Kena Pajak Nilai impor, untuk impor Barang Kena Pajak Nilai ekspor, untuk ekspor Barang Kena Pajak Nilai lain yang ditetapkan Menteri Keuangan Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 143 TAHUN 2000 Jo Peraturan Pemerintah Nomor 24 TAHUN 2002 diatur mengenai DPP atas penyerahan BKP yang tergolong mewah yaitu sebagai berikut : - Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah atau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah, Dasar Pengenaan Pajak tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dikenakan atas penyerahanatau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah tersebut. - Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak selain Pengusaha yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah atau

Transcript of Pengertian Dan Jenis DPP

Page 1: Pengertian Dan Jenis DPP

Pengertian dan Jenis DPP ( Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ):

Dasar Pengenaan Pajak artinya nilai uang yang dijadikan dasar untuk menghitung pajak yang

terutang, dengan mengalikan tarif pajaknya. Dengan demikian, Pajak yang Terutang = Tarif

Pajak x Dasar Pengenaan Pajak.

Jenis DPP PPN adalah:

Harga jual, untuk penyerahan Barang Kena Pajak

Penggantian, untuk penyerahan Jasa Kena Pajak

Nilai impor, untuk impor Barang Kena Pajak

Nilai ekspor, untuk ekspor Barang Kena Pajak

Nilai lain yang ditetapkan Menteri Keuangan

Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 143 TAHUN 2000 Jo Peraturan

Pemerintah Nomor 24 TAHUN 2002 diatur mengenai DPP atas penyerahan BKP yang

tergolong mewah yaitu sebagai berikut :

- Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha

Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah atau atas

impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah, Dasar Pengenaan Pajak tidak

termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang

dikenakan atas penyerahanatau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah

tersebut.

- Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha

Kena Pajak selain Pengusaha yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong

Mewah atau oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan impor Barang Kena Pajak yang

Tergolong Mewah, Dasar Pengenaan Pajak termasuk Pajak Penjualan atas Barang Mewah

yang dikenakan atas perolehan atau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong

Mewah tersebut.

Page 2: Pengertian Dan Jenis DPP

Contoh :

PT JTS Trading bergerak di bidang produksi Air Mineral. Pada Masa Oktober 2002

melakukan penyerahan ke PT Surya Mineral sebesar Rp 2.000.000.000,00 (PPN

10%, PPnBM 15%), kemudian PT Surya Mineral menjual kembali ke PT Cahaya

Mineral dengan margin laba 20%. Maka, perhitungan DPP-nya sbb :

a. Jumlah yang harus dibayarkan PT Surya Mineral ke JTS Trading sebesar Rp

2.500.000.000,00, dengan perincian :

- Harga Jual = Rp 2.000.000.000,00

- PPN = Rp 200.000.000,00

- PPnBM = Rp 300.000.000,00 +

- Total = Rp 2.500.000.000,00

b.PT Surya Mineral menghitung DPP sebesar harga jual yang telah ditambahkan

margin laba termasuk PPnBM sebesar Rp 2.970.000.000,00

- Harga Pokok = Rp 2.000.000.000,00

- Margin Laba = Rp 400.000.000,00

- PPnBM = Rp 300.000.000,00 +

- DPP = Rp 2.700.000.000,00

- PPN = Rp 270.000.000,00 +

- Total = Rp 2.970.000.000,00

Page 3: Pengertian Dan Jenis DPP

1. Harga Jual ( Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ) :

Nilai berupa uang

Termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual Barang

Kena Pajak.

Tidak termasuk PPN dan potongan harga yang tercantum dalam faktur pajak.

Yang termasuk dalam pengertian biaya yang merupakan unsur harga jual, antara lain:

pengangkutan, asuransi, bantuan teknik, pemeliharaan, dan garansi.

2. Penggantian ( Pasal 1 angka 19 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ) :

Nilai berupa uang

Termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual Barang

Kena Pajak

Tidak termasuk PPN dan potongan harga yang tercantum dalam Faktur Pajak

Dengan demikian, Dasar Pengenaan Pajak adalah harga jual/penggantian netto (setelah

dikurangi diskon yang diberikan), dengan syarat diskon tersebut dicantumkan dalam

faktur pajak.

3. Nilai Impor ( Pasal 1 angka 20 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ) :

Nilai berupa uang yang menjadi dasar perhitungan bea masuk

Ditambah pungutan yang dikenakan sesuai Undang-Undang Pabean

Tidak termasuk PPN/PPnBM

Nilai Impor = Harga Impor (CIF) + Bea Masuk

PPN = 10% x Nilai Impor

Contoh :

PT X mengimpor barang A yang memiliki harga dalam CIF sebesar USD 25,000 dan

berdasarkan buku tarif bea masuk dari Bea dan Cukai dikenakan bea masuk sebesar

25%, kurs pajak yang berlaku pada tanggal impor (Pemberitahuan Impor Barang)

tersebut adalah Rp 12.000,00. Perhitungan PPN yang terutang atas barang yang diimpor

PT X sbb:

Page 4: Pengertian Dan Jenis DPP

- Harga CIF =US

D 25,000.00

- Bea Masuk = 25%

- Kurs = Rp 12.000,00

-Nilai CIF dalam

rupiah= Rp 300.000.000,00

- Bea Masuk = Rp 75.000.000,00

- Nilai Impor = Rp 375.000.000,00

- PPN = Rp 37.500.000,00

4. Nilai Ekspor ( Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ) :

Nilai berupa uang

Termasuk biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir, yaitu nilai yang

tercantum dalam dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) yang telah difiat

muat oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

PPN Ekspor = 0% x Nilai Ekspor

5. DPP Nilai Lain ( 567/KMK.04/2000 Jo 251/KMK.03/2002):

Jenis-jenis nilai lain :

Harga jual atau pengganntian setelah dikurangi laba kotor

Perkiraan harga jual rata-rata

Harga pasar wajar

Persentase tertentu dari harga jual, tagihan atau imbalan

Harga factual yang dianggap wajar

 

Page 5: Pengertian Dan Jenis DPP

a. Pemakaian Sendiri :

DPP = Harga Pokok Penjualan (Harga jual atau Penggantian dikurangi laba bruto)

PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan

b. Pemberian Cuma-Cuma :

DPP = Harga Pokok Penjualan (Harga Jual atau Penggantian dikurangi laba bruto)

PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan

c. Penyerahan Rekaman Suara/Gambar :

DPP = Perkiraan harga jual rata-rata

PPN = 10% X Perkiraan harga jual rata-rata

d. Penyerahan Film Ceritera ( SE - 04/PJ.52/1996 ) :

DPP = Perkiraan hasil rata-rata perjudul film

PPN = 10% X Perkiraan rata-rata per judul film

- Impor Pertama Kali :

- Film Amerika/Eropa Rp 87.000.000,00 per judul film

- Film Asia Mandarin Rp 54.375.000,00 per judul film

- Film Asia Lainnya Rp 40.600.000,00 per judul film

- Impor Kedua Kali dan Seterusnya :

Untuk semua jenis film sama, yaitu Rp 3.000.000,00 per copy film. Jadi PPN-nya =

Rp 300.000,00 per kopi film. Dasar pengenaan pajak untuk impor ke dua kali dan

seterusnya ini merupakan biaya-biaya subtitling, sertifikat produksi, sensor dan profit

margin.

e. Persediaan BKP yang Tersisa Saat Pembubaran Perusahaan :

DPP = Harga Pasar Wajar

PPN = 10% X Harga Pasar Wajar

f. Aktiva yang Tujuan Semula Tidak Diperjualbelikan yang tersisa saat pembubaran

perusahaan :

DPP = Harga Pasar Wajar

PPN = 10% X Harga Pasar Wajar

Pajak Masukan yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak yang menggunakan DPP Nilai

Lain tersebut di atas tetap dapat dikreditkan, sepanjang berhubungan langsung dengan

Page 6: Pengertian Dan Jenis DPP

kegiatan usahanya dan Faktur Pajaknya Standar.

g. Penyerahan Jasa Biro Perjalanan/Wisata :

DPP = 10% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih

PPN = 1% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih

h. Penyerahan Jasa Pengiriman Paket :

DPP = 10% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih

PPN = 1% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih

i. Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas :

DPP = 10% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih

PPN = 1% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih

j. Penyerahan Jasa Anjak Piutang ( SE - 06/PJ.53/1997 ) :

DPP = 5% X Jumlah seluruh imbalan berupa service charge, provisi, dan diskon

PPN = 0,5% X Jumlah seluruh imbalan berupa service charge, provisi, dan diskon

k. Penyerahan BKP dan/atau JKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan penyerahan

BKP dan/atau JKP antar cabang

DPP = Harga Jual atau penggantian dikurangi laba kotor

PPN = 10% x Harga Jual atau penggantian dikurangi laba kotor

l. Penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang

DPP = Harga Lelang

PPN = 10% x Harga Lelang

Pajak Masukan yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak untuk menghasilkan

penyerahan kendaraan bermotor bekas, jasa biro perjalanan/wisata, pengiriman paket,

dan jasa anjak piutang tidak dapat dikreditkan, karena sudah diperhitungkan dalam nilai

lain.