Pengertian dan Jenis DPP ( Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ):
Dasar Pengenaan Pajak artinya nilai uang yang dijadikan dasar untuk menghitung pajak yang
terutang, dengan mengalikan tarif pajaknya. Dengan demikian, Pajak yang Terutang = Tarif
Pajak x Dasar Pengenaan Pajak.
Jenis DPP PPN adalah:
Harga jual, untuk penyerahan Barang Kena Pajak
Penggantian, untuk penyerahan Jasa Kena Pajak
Nilai impor, untuk impor Barang Kena Pajak
Nilai ekspor, untuk ekspor Barang Kena Pajak
Nilai lain yang ditetapkan Menteri Keuangan
Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 143 TAHUN 2000 Jo Peraturan
Pemerintah Nomor 24 TAHUN 2002 diatur mengenai DPP atas penyerahan BKP yang
tergolong mewah yaitu sebagai berikut :
- Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha
Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah atau atas
impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah, Dasar Pengenaan Pajak tidak
termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang
dikenakan atas penyerahanatau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah
tersebut.
- Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha
Kena Pajak selain Pengusaha yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong
Mewah atau oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan impor Barang Kena Pajak yang
Tergolong Mewah, Dasar Pengenaan Pajak termasuk Pajak Penjualan atas Barang Mewah
yang dikenakan atas perolehan atau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong
Mewah tersebut.
Contoh :
PT JTS Trading bergerak di bidang produksi Air Mineral. Pada Masa Oktober 2002
melakukan penyerahan ke PT Surya Mineral sebesar Rp 2.000.000.000,00 (PPN
10%, PPnBM 15%), kemudian PT Surya Mineral menjual kembali ke PT Cahaya
Mineral dengan margin laba 20%. Maka, perhitungan DPP-nya sbb :
a. Jumlah yang harus dibayarkan PT Surya Mineral ke JTS Trading sebesar Rp
2.500.000.000,00, dengan perincian :
- Harga Jual = Rp 2.000.000.000,00
- PPN = Rp 200.000.000,00
- PPnBM = Rp 300.000.000,00 +
- Total = Rp 2.500.000.000,00
b.PT Surya Mineral menghitung DPP sebesar harga jual yang telah ditambahkan
margin laba termasuk PPnBM sebesar Rp 2.970.000.000,00
- Harga Pokok = Rp 2.000.000.000,00
- Margin Laba = Rp 400.000.000,00
- PPnBM = Rp 300.000.000,00 +
- DPP = Rp 2.700.000.000,00
- PPN = Rp 270.000.000,00 +
- Total = Rp 2.970.000.000,00
1. Harga Jual ( Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ) :
Nilai berupa uang
Termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual Barang
Kena Pajak.
Tidak termasuk PPN dan potongan harga yang tercantum dalam faktur pajak.
Yang termasuk dalam pengertian biaya yang merupakan unsur harga jual, antara lain:
pengangkutan, asuransi, bantuan teknik, pemeliharaan, dan garansi.
2. Penggantian ( Pasal 1 angka 19 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ) :
Nilai berupa uang
Termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual Barang
Kena Pajak
Tidak termasuk PPN dan potongan harga yang tercantum dalam Faktur Pajak
Dengan demikian, Dasar Pengenaan Pajak adalah harga jual/penggantian netto (setelah
dikurangi diskon yang diberikan), dengan syarat diskon tersebut dicantumkan dalam
faktur pajak.
3. Nilai Impor ( Pasal 1 angka 20 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ) :
Nilai berupa uang yang menjadi dasar perhitungan bea masuk
Ditambah pungutan yang dikenakan sesuai Undang-Undang Pabean
Tidak termasuk PPN/PPnBM
Nilai Impor = Harga Impor (CIF) + Bea Masuk
PPN = 10% x Nilai Impor
Contoh :
PT X mengimpor barang A yang memiliki harga dalam CIF sebesar USD 25,000 dan
berdasarkan buku tarif bea masuk dari Bea dan Cukai dikenakan bea masuk sebesar
25%, kurs pajak yang berlaku pada tanggal impor (Pemberitahuan Impor Barang)
tersebut adalah Rp 12.000,00. Perhitungan PPN yang terutang atas barang yang diimpor
PT X sbb:
- Harga CIF =US
D 25,000.00
- Bea Masuk = 25%
- Kurs = Rp 12.000,00
-Nilai CIF dalam
rupiah= Rp 300.000.000,00
- Bea Masuk = Rp 75.000.000,00
- Nilai Impor = Rp 375.000.000,00
- PPN = Rp 37.500.000,00
4. Nilai Ekspor ( Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 ) :
Nilai berupa uang
Termasuk biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir, yaitu nilai yang
tercantum dalam dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) yang telah difiat
muat oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PPN Ekspor = 0% x Nilai Ekspor
5. DPP Nilai Lain ( 567/KMK.04/2000 Jo 251/KMK.03/2002):
Jenis-jenis nilai lain :
Harga jual atau pengganntian setelah dikurangi laba kotor
Perkiraan harga jual rata-rata
Harga pasar wajar
Persentase tertentu dari harga jual, tagihan atau imbalan
Harga factual yang dianggap wajar
a. Pemakaian Sendiri :
DPP = Harga Pokok Penjualan (Harga jual atau Penggantian dikurangi laba bruto)
PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan
b. Pemberian Cuma-Cuma :
DPP = Harga Pokok Penjualan (Harga Jual atau Penggantian dikurangi laba bruto)
PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan
c. Penyerahan Rekaman Suara/Gambar :
DPP = Perkiraan harga jual rata-rata
PPN = 10% X Perkiraan harga jual rata-rata
d. Penyerahan Film Ceritera ( SE - 04/PJ.52/1996 ) :
DPP = Perkiraan hasil rata-rata perjudul film
PPN = 10% X Perkiraan rata-rata per judul film
- Impor Pertama Kali :
- Film Amerika/Eropa Rp 87.000.000,00 per judul film
- Film Asia Mandarin Rp 54.375.000,00 per judul film
- Film Asia Lainnya Rp 40.600.000,00 per judul film
- Impor Kedua Kali dan Seterusnya :
Untuk semua jenis film sama, yaitu Rp 3.000.000,00 per copy film. Jadi PPN-nya =
Rp 300.000,00 per kopi film. Dasar pengenaan pajak untuk impor ke dua kali dan
seterusnya ini merupakan biaya-biaya subtitling, sertifikat produksi, sensor dan profit
margin.
e. Persediaan BKP yang Tersisa Saat Pembubaran Perusahaan :
DPP = Harga Pasar Wajar
PPN = 10% X Harga Pasar Wajar
f. Aktiva yang Tujuan Semula Tidak Diperjualbelikan yang tersisa saat pembubaran
perusahaan :
DPP = Harga Pasar Wajar
PPN = 10% X Harga Pasar Wajar
Pajak Masukan yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak yang menggunakan DPP Nilai
Lain tersebut di atas tetap dapat dikreditkan, sepanjang berhubungan langsung dengan
kegiatan usahanya dan Faktur Pajaknya Standar.
g. Penyerahan Jasa Biro Perjalanan/Wisata :
DPP = 10% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih
PPN = 1% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih
h. Penyerahan Jasa Pengiriman Paket :
DPP = 10% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih
PPN = 1% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih
i. Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas :
DPP = 10% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih
PPN = 1% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih
j. Penyerahan Jasa Anjak Piutang ( SE - 06/PJ.53/1997 ) :
DPP = 5% X Jumlah seluruh imbalan berupa service charge, provisi, dan diskon
PPN = 0,5% X Jumlah seluruh imbalan berupa service charge, provisi, dan diskon
k. Penyerahan BKP dan/atau JKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan penyerahan
BKP dan/atau JKP antar cabang
DPP = Harga Jual atau penggantian dikurangi laba kotor
PPN = 10% x Harga Jual atau penggantian dikurangi laba kotor
l. Penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang
DPP = Harga Lelang
PPN = 10% x Harga Lelang
Pajak Masukan yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak untuk menghasilkan
penyerahan kendaraan bermotor bekas, jasa biro perjalanan/wisata, pengiriman paket,
dan jasa anjak piutang tidak dapat dikreditkan, karena sudah diperhitungkan dalam nilai
lain.
Top Related