DPP & TARIF

29
DASAR PENGENAAN PAJAK

description

DPP & TARIF PPnBm

Transcript of DPP & TARIF

  • DASAR PENGENAAN PAJAK

  • Harga JualPenggantianNilai ImporNilai EksporNilai LainPenyerahan BKPPenyerahan JKP, ekspor JKP & BKP tdk berwujutImporBKPEksporBKPDitetapkan dengan Per. Menkeu Nomor 75/PMK.03/2010Dasar Pengenaan PajakArief Sultony

  • Harga JualPenggantianNilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan BKP, tidak termasuk PPN yang dipungut menurut UU ini dan potongan harga yang tercantum dalam Faktur PajakNilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan JKP, ekspor JKP atau ekspor BKB Tidak Berwujut tetapi tidak termasuk PPN yg dipungut menurut UU ini dan potongan harga yang tercantum dalam Faktur PajakNilai berupa uang+Semua biaya-Potongan harga dalam FPPasal 1 angka 18Pasal 1 angka 19Arief Sultony

  • Harga JualPT Sumilir menyerahkan beberapa unit AC dengan harga yang dirinci sbb:harga AC Rp100.000.000,00Biaya pengiriman Rp 5.000.000,00Biaya pemasangan Rp 10.000.000,00 Jumlah yang dibayar Rp115.000.000,00Dasar Pengenaan Pajak adalahRp115.000.000,00Arief Sultony

  • Harga JualBiaya BBN, STNK, BPKB tidak merupakan unsur Harga Jual sepanjang biaya BBN, STNK, dan BPKB tersebut tidak dicantumkan dalam Faktur Pajak.SE-43/PJ.5/1989PT Mobil Kita menyerahkan satu unit kendaraan bermotor dengan harga yang dirinci sbb:Harga kendaraan bermotor Rp50.000.000,00STNK, BBN, BPKB Rp 8.000.000,00Biaya pengiriman Rp 200.000,00 Jumlah yang dibayar Rp58.200.000,00Dasar Pengenaan PajakArief Sultony

  • Nilai ImporNilai berupa uang, yang menjadi dasar penghitungan bea masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pabean untuk impor Barang Kena Pajak, tidak termasuk PPN yang dipungut menurut UU ini.Pasal 1 angka 20Cost, Insurance & Freight (CIF)+Bea MasukNilai Impor=Arief Sultony

  • Nilai ImporPT Variasi mengimpor sejumlah radio tape mobil dari Jepang dengan harga impor (CIF) USD100,000.00. Terutang Bea Masuk 50%. Nilai kurs USD1 = Rp5.000,00.Nilai Impor:CIF = USD100,000.00 x Rp5.000,00 =Rp500.000.000,00Bea Masuk = 50% x Rp500.000.000,00=Rp250.000.000,00Nilai Impor =Rp750.000.000,00

    Arief Sultony

  • Nilai EksporNilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau yang seharusnya diminta oleh eksportir.Pasal 1 angka 26Arief Sultony

  • Nilai lainPMK No. 75/PMK.03/2010Pemakaian sendiri/ pemberian Cuma-Cuma BKP/JKPHarga Jual / Penggantian dikurangi laba kotor1Arief Sultony

    HP/unit 20,000 H. jual/unit 25,000 Diskon Bonus Jual 100 2,500,000 Jual 90 2,250,000 Diskon 10% 250,000 Bonus 10 200,000 DPP 2,250,000 DPP 2,450,000 PPN 225,000 PPN 245,000

  • Nilai lainRekaman suara atau rekaman suara dan gambar Harga Jual rata-rata2Besarnya Harga Jual Rata-rata ditetapkan sebesar:a. Rp. 8.000,00 (delapan ribu rupiah) per buah untuk kaset isi jenis A;b. Rp. 16.000,00 (enam belas ribu rupiah) per buah untuk kaset isi jenis B;c. Rp. 7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah) per buah untuk kaset isi jenis C;d. Rp. 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah) per buah untuk Compact Disc jenis CD.1; Rp. 48.000,00 (empat delapan ribu rupiah) per buah untuk Compact Disc jenis CD.2;f. Rp. 18.000,00 (delapan belas ribu rupiah) per buah untuk Video Compact Disc jenis VCDK.1;g. Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) per buah untuk Video Compact Disc jenisVCDK.2.Arief Sultony

  • Nilai lainFilm ceritaPerkiraan hasil rata-rata per judul film3Taksiran harga rata-rata per judul film yang digunakan sebagai DPP PPN atas Film Ceritera Impor, untuk impor pertama kali NEGARA ASAL DPP---------------------------------------------------------------------------a. Film Amerika/EropaRp. 87.000.000,00b. Film MandarinRp. 54.375.000,00c. Film Asia Non MandarinRp. 40.600.000,00

    Bagi film yang diimpor untuk yang kedua kalinya dan seterusnya (repeat), DPP =Rp. 3.000.000,00 per copy filmArief Sultony

  • Nilai lainPersediaan BKP yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan Harga Pasar WajarAktiva yg menurut tujuan semula tidak untuk dijual yg masih ada pada saat pembubaran sepanjang PPN yg dibayar dpt dikreditkanHarga Pasar Wajar4Arief Sultony

  • Nilai lain

    Jasa Biro Perjalanan/ Jasa Biro PariwisataJasa Pengiriman PaketPenyerahan BKP dari pusat ke cabang dan sebaliknya dan antar cabangHPP atau H. Perolehan210 % x Jumlah Tagihan/ seharusnya ditagih10 % x Jumlah Tagihan/ seharusnya ditagihPenyerahan BKP kepada pedagang perantara Harga LelangPenyerahan BKP melalui juru lelangharga yang disepakati antara pedagang perantara dengan pembeliProduk Hasil TembakauHarga jual eceran

  • Nilai lain20 % x Biaya yang dikeluarkan tidak termasuk tanahKegiatan membangun sendiri (Pasal 16 C UU PPN)3Arief Sultony

  • ContohPT Transporter, sebuah perusahaan persewaan mobil pada tanggal 2 Desember 2013 mulai membangun garasi seluas 400 M2. Biaya-biaya yang dikeluarkan pada bulan Desember sbb :1. Pembelian material Rp 100 Juta termasuk PPN Rp 10 Juta 2. Upah pekerja Rp 20 jutaDPP PPN Ps. 16 C = Rp 120 juta X 20 %= Rp 24 jutaPPN Ps. 16 C= DPP X 10%= Rp 24 Juta X 10%= Rp 2,4 JutaArief Sultony

  • PPN terutang atas penyerahan rumah atau tanah yang dilakukan oleh perusahaan real estateDPP harga jual bangunan &/ tanahPerusahaan real estate menyerahkan sebuah bangunan dengan harga jual Rp300juta termasuk harga jual tanah Rp180juta.PPN =10% x Rp300juta = Rp30.000.000,00SE-22/PJ.51/2002SE-55/PJ.3/1985

  • HUBUNGAN ISTIMEWAPasal 2 UU PPN 1984Dalam hal harga jual atau Penggantian dipengaruhi oleh hubungan istimewa, maka Harga Jual atau Penggantian dihitung atas dasar harga pasar wajar pada saat penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak itu dilakukan.(2) Hubungan istimewa dianggap ada apabila:Pengusaha mempunyai penyertaan langsung atau tidak langsung sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau lebih pada Pengusaha lain, atau hubungan antara Pengusaha dengan penyertaan 25% (dua puluh lima persen) atau lebih pada dua pengusaha atau lebih, demikian pula hubungan antara dua Pengusaha atau lebih yang disebut terakhir; atau

    Pengusaha menguasai Pengusaha lainnya atau dua atau lebih Pengusaha berada di bawah penguasaan Pengusaha yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau

    c)Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat dan/atau ke samping satu derajat.Arief Sultony

  • HUBUNGAN ISTIMEWAKarena kepemilikanPT APT BPT CPT D50%50%25%Pengusaha memiliki penyertaan modal 25% atau lebih baik langsung maupun tidak langsungTidaklangsunglangsungArief Sultony

  • HUBUNGAN ISTIMEWAKarena kepemilikanPT APT BPT DPT E25%25%25%25%2. Hubungan antara pengusaha dengan penyertaan modal 25% atau lebih pada 2 perusahaan atau lebih Arief Sultony

  • HUBUNGAN ISTIMEWAKarena kepemilikanPT APT BPT CPT D50%50%25%3. Hubungan antara 2 pengusaha/lebih yang modalnya 25% atau lebih dipegang oleh satu pengusahaArief Sultony

  • HUBUNGAN ISTIMEWAKarena kepemilikanPT APT BPT CPT DPT E50%50%25%25%25%

  • HUBUNGAN ISTIMEWAKARENA PENGUASAANPenguasaan ManajemenPT BDirektur= direksi PT APT CDirektur=direksi PT APT APT DDirektur= direksi PT BPenguasaan TeknologiPT ATeknologiPT B

  • HUBUNGAN ISTIMEWAKARENA HUBUNGAN KELUARGAAndiPT SAyah/IbuMertuaAnak kandungAnak TiriKakak/adikkandungKakak/adikIparPT APT BPT CPT XPT YPT ZArief Sultony

  • TARIF PPN DAN PENGHITUNGAN PAJAKArief Sultony

  • Tarif PPNPajak Pertambahan Nilai10%PPN atas ekspor BKPW; BKPTW; JKP0%Dengan PP tarif dapat diubah menjadi serendah-rendahnya 5% dan setinggi-tingginya 15%Pasal 7 UU PPNArief Sultony

  • PENGHITUNGAN PAJAKDalam kontrak atau perjanjian tertulis mengenai penyerahan BKP dan atau JKP, harus disebutkan dengan jelas nilainya, Dasar Pengenaan Pajak, dan besarnya pajak yang terutang.Apabila dalam nilai kontrak atau perjanjian tertulis telah termasuk Pajak, maka wajib disebutkan dengan jelas bahwa dalam nilai tersebut telah termasuk Pajak.Apabila dalam kontrak tidak disebutkan dengan jelas, maka jumlah harga yang tercantum dalam kontrak atau perjanjian tertulis tersebut dianggap sebagai Dasar Pengenaan Pajak.Dalam hal PPN telah menjadi bagian dari harga atau pembayaran atas penyerahan BKP dan atau penyerahan JKP, maka PPN yang terutang adalah 10/110 dari harga atau pembayaran atas penyerahan BKP dan atau penyerahan JKP.PPN = harga atau pembayaran atas penyerahan BKP X 10/(110+t)PPnBM = harga atau pembayaran atas penyerahan BKP X t/(110 + t) t = besarnya tarif Pajak Penjualan atas Barang MewahDalam hal penyerahan BKP juga terutang PPnBM dan telah menjadi bagian dari harga atau pembayaran atas penyerahan BKP, maka cara penghitungan Pajaknya adalah sebagai berikut :PP 143/2000Arief Sultony

  • CONTOHApabila dalam pembuatan kontrak atau perjanjian tertulis bahwa dalam nilai kontrak sebesar Rp 130.000.000,00 di atas secara tegas dinyatakan sudah termasuk PPN (sebesar 10%) dan PPnBM (sebesar 20%), maka penghitungan PPN dan PPn BM adalah sbb:PPN =10/(110+20) x Rp 130.000.000,00 = Rp 10.000.000,00PPnBM yang terutang = 20/(110 + 20) xRp130.000.000,00 = Rp 20.000.000,00Apabila dalam kontrak atau perjanjian tertulis di atas tidak dinyatakan dengan tegas bahwa PPN dan PPnBM termasuk dalam nilai kontrak, maka besarnya Dasar Pengenaan Pajak untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai adalah sebesar Rp 130.000.000,00.

  • PENGHITUNGAN PAJAKPP 143/2000Penghapusan piutang tidak mengakibatkan dilakukan penyesuaian Pajak yang telah dilaporkan oleh PKP penjual atau Pengusaha Kena Pajak pemberi jasa, dan tidak mengakibatkan dilakukan penyesuaian pajak yang telah dikreditkan atau yang telah dibebankan sebagai biaya oleh PKP pembeli atau PKP penerima jasa.Atas BKP yang musnah atau rusak sehingga tidak dapat digunakan lagi baik karena bencana alam ataupun sebab lain di luar kekuasaan PKP, tidak mengakibatkan dilakukan penyesuaian pajak yang telah dikreditkan atau yang telah dibebankan sebagai biaya untuk perolehan BKP yang musnah atau rusak tersebut.Arief Sultony

  • *****************************