PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN PRINCIPAL · PDF filedalam PCA adalah bagaimana menemukan nilai...

download PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN PRINCIPAL · PDF filedalam PCA adalah bagaimana menemukan nilai eigen dan vector eigen untuk mendapatkan nilai kovariansi dan korelasi antar dimensi pada

If you can't read please download the document

Transcript of PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN PRINCIPAL · PDF filedalam PCA adalah bagaimana menemukan nilai...

  • Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

    Yogyakarta, 28 Maret 2015

    463

    PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

    DAN SELF ORGANIZING MAPS

    Anggina Primanita1, Dian Retno Anggraini2

    Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya

    Perum. Bukit Sejahtera, blok DJ10, Bukit Besar, Palembang

    Telp. (0711)379249

    Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya

    Perum. Bukit Sejahtera, blok AQ20, Bukit Besar, Palembang

    Telp. (0711)358421

    E-mail: [email protected], [email protected]

    ABSTRAKS

    Wajah merupakan elemen biometrik yang dinamik. Pengenalan wajah menggunakan komputer memerlukan

    metode khusus karena komputer tidak dibekali cara berfikir seperti hal nya manusia dapat mengenali wajah

    dengan cara mengingat kembali wajah manusia yang pernah ditemui meskipun wajah manusia tersebut telah

    mengalami perubahan. Penelitian ini menerapkan Principal Component Analysis (PCA) dan Self Organizing

    Maps (SOM). Principal Component Analysis digunakan untuk melakukan reduksi terhadap elemen elemen

    gambar wajah. Sementara Self Organizing Maps digunakan sebagai alat untuk mengenali atau mengklasifikasi.

    Hasil percobaan terhadap sistem dengan 300 data gambar wajah yang berukuran 80x80 mendapatkan akurasi

    sebesar 86%, hasil akurasi tergolong sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa Principal Component

    Analysis dapat digunakan untuk memodelkan input Self Organizing Maps.

    Kata Kunci: Pengenalan Wajah, Principal Component Analysis, Self Organizing Maps, YaleFace Database

    ABSTACTS

    Human face is a dynamic biometric element. Face recognition using a computer require a special method

    because a computer doesnt have ability like human being. Humans can recognize a person even though theyre

    not meet each other for a very long time. This study applies Principal Component Analysis (PCA) and Self

    Organizing Maps (SOM). Principal Component Analysis is used to perform the reduction of the face image

    elements. While Self Organizing Maps is used as a tool to identify or classify. The experimental results of the

    system with 300 face image data with size 80x80 obtain an accuracy of 86%, The result is pretty good, so it can

    be concluded that the Principal Component Analysis can make to Self Organizing Maps model.

    Key Words: Face Recognition, Principal Component Analysis, Self Organizing Maps, YaleFace Database.

    1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

    Pengenalan pola adalah disiplin ilmu yang

    tujuannya untuk mengklasifikasikan obyek menjadi

    beberapa kategori atau kelas. aplikasi pengenalan

    pola antara lain: pengenalan karakter, pengenalan

    suara, pengenalan wajah, dan bioinformatika.

    Dengan bantuan teknologi, pengenalan wajah dapat

    diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah yang bervariasi seperti identifikasi pelaku kriminal,

    investigasi kejahatan, dan sistem keamanan.

    Salah satu pengenalan pola adalah pengenalan

    wajah, yaitu proses identifikasi manusia dengan

    menggunakan gambaran wajah seseorang.

    Pengenalan wajah dapat dilakukan oleh komputer

    dengan adanya bantuan aplikasi secara real time dan

    non real time. Pada pengenalan wajah secara non

    real time, data masukkan berupa gambar wajah

    dengan format tertentu, seperti JPEG, GIF, PNG,

    BMP, dan TIFF. Sebuah gambar wajah yang memiliki ukuran tertentu, jika panjang dan lebar dari

    gambar tersebut adalah w dan h piksel maka jumlah

    informasi yang akan diolah adalah sebanyak w*h

    (Rahman, 2010). Hal ini dapat menyebabkan kinerja

    sistem menjadi lambat karena banyaknya informasi

    yang akan diolah.

    PCA (Principal Component Analysis) adalah

    suatu perhitungan yang digunakan untuk analisis

    data pada multi dimensi sekumpulan data (dataset)

    khususnya pada bidang grafik. Metode PCA digunakan untuk mereduksi informasi tanpa harus

    menghilangkan informasi utamanya. informasi yang

    direduksi tersebut di hilangkan dengan maksud agar

    kinerja sistem lebih cepat dan akurat. Permasalahan

    dalam PCA adalah bagaimana menemukan nilai

    eigen dan vector eigen untuk mendapatkan nilai

    kovariansi dan korelasi antar dimensi pada suatu

    data.

    Jaringan syaraf tiruan atau umumnya disebut

    neural network, adalah sistem pembelajaran

    berbentuk jaringan yang terinspirasi berdasarkan jaringan syaraf manusia. SOM (Self Organizing

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

    Yogyakarta, 28 Maret 2015

    464

    Maps) sebagai metode pengenalan atau klasifikasi

    termasuk salah satu metode jaringan syaraf tiruan.

    Metode ini termasuk unsupervised learning, yaitu

    tidak memiliki target atau ditentukannya hasil

    output. Metode ini juga telah banyak dilakukan

    untuk pengenalan pola baik berupa citra maupun

    data. Pengenalan wajah menjadi penting dalam

    beberapa bidang seperti sistem keamanan, sistem

    login dan lain sebagainya. Proses pengenalan wajah

    ada 2 yaitu Training dan Testing, pada tahap awal wajah Training dan Testing akan dimasukkan ke

    tahap pre-processing. Setelah itu akan dicari ciri

    pada wajah training dan testing dengan

    menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA), sedangkan untuk klasifikasi

    menggunakan Self-Organizing Map (SOM).

    1.2 Rumusan Masalah Pengenalan wajah merupakan masalah yang sulit

    karena intensitas pencahayaan, ekspresi wajah,

    penuaan dan lain sebagainya. Untuk itu diperlukan

    metode ekstraksi ciri yang baik agar hasil

    pengenalan lebih optimal. Metode ekstraksi ciri PCA

    serta klasifikasi dengan jaringan syaraf tiruan SOM

    akan digunakan untuk menghasilkan pengenalan

    wajah yang memiliki tingkat akurasi lebih optimal.

    1.3 Tujuan Tujuan Penelitian ini adalah mengembangkan

    perangkat lunak pengenalan wajah dengan metode

    Principal Component Analysis sebagai ekstrasi fitur

    serta algoritma clustering Self Organizing Maps

    untuk mengenali citra wajah dan mengetahui tingkat

    akurasi yang didapat dari perangkat lunak

    pengenalan wajah menggunakan metode yang

    dipilih.

    2. PEMBAHASAN

    Gambar 1. Proses pengenalan wajah

    Dapat dilihat pada Gambar 1. Proses pengenalan

    wajah ada 2 tahap, yaitu pelatihan (Training), dan

    pengujian (Testing). Pada pelatihan wajah terdapat 3

    tahapan, yaitu pra-pengolahan, ekstrasi ciri dan

    klasifikasi. Pra-pengolahan berfungsi untuk

    membersihkan citra serta mempersiapkan citra agar

    dapat menghasilkan fitur yang lebih baik pada tahap

    ekstrasi ciri. Setelah citra dibersihkan tahap

    selanjutnya adalah melakukan perhitungan PCA

    dengan tujuan untuk mendapatkan nilai ciri. Setelah

    ciri didapat maka langkah selanjutnya adalah nilai ciri yang didapat diolah dengan perhitungan SOM.

    Pada tahap pengujian wajah nilai dari citra yang

    akan dikenali akan diproyeksikan terhadap nilai

    bobot yang telah di dapat pada tahap pelatihan wajah

    sebelumnya dengan mencari jarak yang paling

    maksimal dengan dot product, dari hasil perhitungan

    tersebut maka akan didapatkan citra yang paling

    mendekati wajah yang akan dikenali. Pengenalan

    wajah dari komputer sulit dilakukan tidak seperti

    halnya manusia, komputer harus melalui beberapa

    proses dan harus mempunyai perangkat lunak khusus untuk mengenali wajah manusia.

    2.1 Analisis Data Wajah Citra digital merupakan suatu matriks yang

    terdiri dari baris dan kolom, dimana setiap pasangan

    indeks baris dan kolom menyatakan suatu titik pada

    citra. Nilai matriksnya menyatakan nilai kecerahan

    titik tersebut. Titik-titik tersebut dinamakan sebagai

    elemen citra, atau pixel (picture elemen) (Stallings,

    1995). Pada umumnya piksel piksel tersebut

    mengandung berbagai variasi nilai RGB yaitu komponen warna merah/red, hijau/green, biru/blue.

    Cira RGB akan diubah ke bentuk citra derajat

    keabuan karena citra dalam bentuk skala keabuan

    lebih mudah untuk dianalisa dibandingkan dengan

    citra berwarna. Data wajah yang digunakan

    sebanyak 300 gambar dari YaleFace database, 300

    gambar tersebut terdiri dari 30 orang, masing-

    masing orang mempunyai 10 gambar wajah yang

    berbeda dengan ekstensi JPEG.

    2.2 Prapengolahan Pra-pengolahan merupakan tahap awal dalam

    pengenalan objek yang merupakan proses penelitian

    dengan menggabungkan konsep citra digital,

    pengenalan pola, matematika dan statistik. Seperti

    yang telah dijelaskan sebelumnya citra yang akan

    dilakukan proses deteksi harus diubah terlebih

    dahulu kedalam bentuk citra derajat keabuan. Hal ini

    perlu dilakukan karena proses pengolahan citra

    warna lebih sulit dilakukan dan kompleks

    dikarenakan citra warna memiliki tiga komponen

    warna utama yaitu merah, hijau dan biru (Purnomo,

    2010). Berikut adalah cara untuk mengubah citra berwarna ke citra derajat keabuan:

    )*2.0()*5.0()*3.0( bgrGray (1)

    Tahap kedua dalam pra-pengolahan yaitu resize,

    resize adalah merubah ukuran gambar dengan tujuan

  • Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

    Yogyakarta, 28 Maret 2015

    465

    membuat semua ukuran gambar me