PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

196
i PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA KEGIATAN SORE HARI MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Bernadeta Tatag Widya Pangestika NIM: 151134108 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF

DALAM SUB TEMA KEGIATAN SORE HARI MENGACU

KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Bernadeta Tatag Widya Pangestika

NIM: 151134108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

yang memampukan dan memberi kekuatan dalam setiap proses penyelesaian

penelitian ini.

Kedua orang tua ku tercinta

Bapak Robertus Ngadiman dan Ibu Elisabeth Sriningsih

yang selalu memberikan doa, cinta, dukungan, semangat pantang menyerah sehingga

dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

Adikku tersayang

Natalia Tatag Hendralita

Yang selalu memberikan semangat untuk berjuang maju.

Sahabat-sahabat yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan dukungan untuk

menyelesaikan penelitian ini.

Kupersembahkan karyaku ini untuk almamaterku tercinta

Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

v

MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku.

(Filipi 4:13)

Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai

engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau;

janganlah takut dan janganlah patah hati.

(Ulangan 31:18)

Apa yang sedang kamu doakan, sedang Tuhan kerjakan, percayalah semua akan

indah menurut Rencana-Nya dan waktu-Nya.

(Merry Riana)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 1 Maret 2019

Peneliti

Bernadeta Tatag Widya P.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Bernadeta Tatag Widya Pangestika

Nomor Mahasiswa : 151134108

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam Subtema

Kegiatan Sore Hari Mengacu Kurikulum 2013 untuk Kelas I Sekolah Dasar

berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan

secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti

kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 1 Maret 2019

Yang menyatakan

Bernadeta Tatag Widya Pangestika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM

SUB TEMA KEGIATAN SORE HARI MENGACU KURIKULUM 2013

UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

Bernadeta Tatag Widya Pangestika

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang

menunjukkan perlunya contoh perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum

2013 untuk siswa sekolah dasar. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk

mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Perangkat

pembelajaran inovatif yang dikembangkan berupa Program Tahunan (prota), Program

Semester (prosem), silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam

subtema Kegiatan Sore Hari mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I sekolah

dasar.

Peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R&D)

dari Brog dan Gall. Ada 10 (sepuluh) langkah pengembangan menurut Brog dan Gall

namun peneliti membatasi sampai 7 (tujuh) langkah yaitu (1) potensi dan masalah,

(2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi produk, (6)

ujicoba produk terbatas, (7) revisi poduk, sampai menghasilkan produk akhir berupa

perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013.

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh dua pakar pembelajaran

inovatif dan hasil ujicoba terbatas yang digabungkan, perangkat pembelajaran

inovatif yang dikembangkan menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif

(PPR) dan model Quantum Learning memperoleh skor rata-rata 4,23 dengan kualitas

“Sangat Baik” sehingga perangkat pembelajaran inovatif siap untuk diujicobakan

secara lebih luas. Kata Kunci : perangkat pembelajaran inovatif, Kuriklum SD 2013, kelas I Sekolah

Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF INNOVATIVE LEARNING IN SUB THEME OF

AFTERNOON ACTIVITIES REFERRING 2013 CURRICULUM FOR FIRST

GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENT

Bernadeta Tatag Widya Pangestika

Sanata Dharma University

2019

This research is conducted based on the results of a needs analysis that

shows the need of examples of innovative learning devices referring to the 2013

curriculum for elementary school students. The main purpose of this study is to

determine the quality of the developed learning devices. The innovative learning tools

developed are in the form of Annual Programs (Prota), Semester Program (Prosem),

syllabus, and Learning Implementation Plans (RPP) in the Afternoon Activity sub-

theme which refers to the 2013 Curriculum for first grade students of elementary

school.

The researcher uses the research and development (R & D) steps from Brog

and Gall. There are 10 (ten) steps of development according to Brog and Gall, but

the researcher limits to 7 (seven) steps, namely (1) potency and problems, (2) data

collection, (3) product design, (4) design validation, (5) product revisions, (6) limited

product trials, (7) product revisions, until produce final products in the form of

innovative learning devices referring to the 2013 curriculum.

Based on the results of the validation carries out by two innovative learning

experts and the combined limited trial results, innovative learning devices developed

by using the Reflective Pedagogy Paradigm (PPR) model and the Quantum Learning

model obtain an average score of 4.23 with "Very Good" quality so that the device

innovative learning is ready to be tested more broadly.

Keywords: innovative learning devices, Elementary School Curriculum 2013, first

grade elementary school

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu

memberikan berkat, kekuatan dan penyertaan-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif Mengacu Kurikulum 2013 untuk

Siswa Kelas I Sekolah Dasar dapat diselesaikan peneliti dengan baik. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidkan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti

mendapat bimbingan, dukungan, semangat, dari banyak pihak baik secara langung

maupun tidak langsung sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik. Peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing

dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Indah Lestari, S.Pd.SD., selaku Kepala Sekolah SDN Deresan yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD tersebut.

6. Para Validator pakar pembelajaran inovatif yang telah memberikan bantuan

dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

7. Robertus Ngadiman dan Elisabeth Sriningsih selaku orangtua peneliti yang

telah memberikan doa, motivasi, dan dukungan.

8. Natalia Tatag Hendralita, selaku adik sebagai penyemangat dan motivator

peneliti dalam melakukan penelitian ini.

9. Teman-teman mahasiswa payung pembelajaran inovatif yang selalu memberi

semangat dan dukungan kepada peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

xi

10. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimaksih untuk

semangat, bantuan, doa, dan dukungannya.

Yogyakarta, 1 Maret 2019

Peneliti

Bernadeta Tatag Widya P.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................................ viii

ABSTRACT............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

E. Definisi Operasional ....................................................................................... 5

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan .......................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 11

A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 11

1.Karakteristik Kurikulum 2013 .................................................................. 11

2.Keterampilan Dasar Belajar Abad 21 ........................................................ 16

3.Perangkat Pembelajaran ............................................................................ 18

4.Pembelajaran Inovatif ............................................................................... 23

B. Penelitian yang relevan .............................................................................. 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

xiii

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 42

D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 45

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 45

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 45

B. Setting Penelitian ........................................................................................ 49

C. Prosedur Pengembangan ........................................................................... 49

D. Uji Coba Terbatas ...................................................................................... 53

1.Subjek Uji Coba Terbatas ......................................................................... 53

2.Instrumen Penelitian ................................................................................. 53

3.Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 54

4.Teknik Analisis Data ................................................................................ 56

E. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 61

A. Analisis Kebutuhan .................................................................................... 61

1.Hasil Observasi Analisis Kebutuhan ......................................................... 61

2.Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ...................................................... 66

3.Pembahasan Hasil Observasi, Hasil Wawancara dan Analisis Kebutuhan . 71

B. Deskripsi produk awal ............................................................................... 72

C. Validasi Ahli dan Revisi Produk ................................................................ 77

1.Data Validasi Pakar Kurikulum 2013 ........................................................ 77

2.Revisi produk ........................................................................................... 84

D. Ujicoba Terbatas ........................................................................................ 85

1.Data ujicoba terbatas................................................................................. 85

2.Revisi Ujicoba dan Produk ....................................................................... 90

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan .................................................... 90

1.Kajian Produk Akhir ................................................................................. 91

2.Pembahasan .............................................................................................. 95

BAB V .................................................................................................................. 102

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN ...... 102

A. Kesimpulan ............................................................................................... 102

B. Keterbatasan Pengembangan .................................................................. 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

xiv

C. Saran ......................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 104

LAMPIRAN ........................................................................................................ 107

BIODATA PENULIS .......................................................................................... 178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Konversi Nilai Skala Lima ..................................................................... 57

Tabel 3.2 Konversi Skala Lima .............................................................................. 59

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian .................................................................................... 60

Tabel 4.1 Komentar Pakar dan Revisi Model Pembelajaran PPR ............................ 80

Tabel 4.2 Komentar Pakar dan Revisi Model Pembelajaran Quantum Learning…..82

Tabel 4.3 Komentar Guru SD dalam Ujicoba Kelas IA dan Revisi Model

Pembelajaran PPR.................................................................................. 88

Tabel 4.4 Komentar Guru SD dalam Ujicoba Kelas IA dan Revisi Model

Pembelajaran Quantum Learning ........................................................... 89

Tabel 4.5 Rekapitulasi Validasi Pakar Perangkat Pembelajaran Inovatif

dan Guru SD Kelas I Terhadap Pelaksana Ujicoba ............................... .95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus PPR .......................................................................................... 32

Gambar 2.2 Literature Maps .................................................................................. 41

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 44

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian menurut Brog dan Gall .......................... 46

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan ..................................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara ...................................................................... 108

Lampiran 2 : Pedoman Observasi ........................................................................ 110

Lampiran 3 : Rangkuman Hasil Wawancara ........................................................ 113

Lampiran 4 : Hasil Observasi Guru ..................................................................... 124

Lampiran 5 : Hasil Observasi Siswa .................................................................... 128

Lampiran 6 : Pernyataan Validasi Produk Perangkat Pembelajaran Inovatif ......... 130

Lampiran 7 : Pernyataan Ujicoba Produk Pada Guru ............................................ 136

Lampiran 8 : Pernyataan Ujicoba Produk Pada Siswa .......................................... 137

Lampiran 9 : Hasil Validasi Produk Pakar 1 ........................................................ 138

Lampiran 10 : Hasil Validasi Produk Pakar 2 ...................................................... 152

Lampiran 11 : Hasil Ujicoba dinilai Guru ............................................................. 166

Lampiran 12 : Hasil Ujicoba dinilai Teman Sejawat ............................................ 170

Lampiran 13 : Surat Izin Penelitian ...................................................................... 174

Lampiran 14 : Surat Pernyataan Kepala Sekolah ................................................. 175

Lampiran 15 : Dokumentasi Ujicoba Produk Lampiran 16 : Biodata Penulis ........ 178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 menjadi upaya pemerintah guna memperbaiki kualitas

pendidikan nasional yang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi

di abad ke 21. Pengembangan Kurikulum 2013, menjadi harapan dalam

menghasilkan insan Indonesia yang produktif, inovatif, kreatif dan

berkarakter (Mulyasa, 2013: 39). Untuk menghasilkan insan Indonesia yang

diharapkan dalam Kurikulum 2013, siswa dituntut untuk aktif pada

pembelajaran. Sedangkan seorang pendidik atau guru hanya berperan

sebagai fasilitator pembelajaran.

Siswa yang diobservasi oleh peneliti khususnya kelas I sekolah dasar

sering kali merasa jenuh pada proses belajar mengajar yang dilakukan oleh

guru, sehingga membuat siswa kurang optimal dalam memahami materi

pelajaran. Padahal hampir seluruh materi pelajaran kelas I dapat didesain

dengan pembelajaran yang menyenangkan seperti yang terdapat di subtema

kegiatan sore hari. Pada subtema kegiatan sore hari untuk kelas I, materi

pelajaran diajarkan sambil membuat karya kolase, permainan, menyanyi,

menempel, melukis dan mewarnai. Guru dapat membuat proses

pembelajaran menjadi lebih bervariatif dengan menerapkan berbagai

kegiatan sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa.

Dengan demikian, setiap kali pembelajaran guru harus merancang dan

menerapkan pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran inovatif ideal untuk

diterapkan di sekolah dasar karena pembelajarannya berpusat pada siswa,

berbasis masalah, terintegrasi, berbasis masyarakat, tersistem dan

berkelanjutan. Uno dan Nurdin (2011:303) menyatakan bahwa pembelajaran

inovatif adalah pembelajaran yang menyenangkan bagi setiap orang yang

berada di dalam kelas atau sekolah dan kegiatannya berpusat pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

2

Pembelajaran inovatif menggambarkan proses pembelajaran yang

menyenangkan, sehingga memungkinkan siswa aktif dan tidak merasa bosan

saat belajar.

Penerapan pembelajaran inovatif sesuai dengan tahap perkembangan

kognitif siswa sekolah dasar. Menurut piaget, siswa sekolah dasar berada

pada tahap operasional konkret (7-12 tahun). Pada tahap ini siswa memiliki

kemampuan kognitif berpikir rasional untuk menyelesaikan masalah yang

masih terbatas dalam situasi nyata (konkret). Oleh karena itu, guru perlu

memberikan contoh yang konkret dalam mengajarkan materi pembelajaran

kepada siswa.

Bermacam model pembelajaran inovatif sudah dikembangkan untuk

memperkaya pengetahuan guru dalam melakukan pembelajaran di kelas.

Setiap model pembelajaran inovatif mempunyai karakteristik yang berbeda

satu dengan yang lain dan guru bebas menggunakan model pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik siswa masing-masing. Pada kenyataannya

di lapangan, banyak guru kelas I yang kurang memahami pelaksanaan

pembelajaran inovatif. Hal ini terbukti ketika peneliti melakukan wawancara

kepada guru kelas I pada 3 (tiga) SD di Yogyakarta yang telah menerapkan

Kurikulum 2013. Guru kelas I membuat dan melaksanakan pembelajaran

hanya bepedoman pada buku panduan dari pemerintah sehingga jarang

mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan

bermacam model pembelajaran. Ketika peneliti menanyakan tentang model

pembelajaran inovatif, guru mengetahui beberapa model inovatif, seperti

model PBL dan picture and picture namun belum pernah mengembangkan

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru memaparkan bahwa

sering kali penggunaan metode caramah masih mendominasi pembelajaran

di kelas. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan guru tentang

beberapa model pembelajaran inovatif, sehingga metode ceramah dianggap

sebagai metode yang mudah dan praktis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

3

Para guru tersebut seluruhnya sudah mengikuti pelatihan Kurikulum

2013 yang diadakan oleh pemerintah untuk mengetahui implementasi

Kurikulum 2013. Namun, guru belum menguasai sepenuhnya terkait dengan

pembelajaran inovatif dan keterampilan abad 21 yang diadaptasi dalam

Kurikulum 2013. Guru yang diwawancarai oleh peneliti menginginkan

contoh perangkat pembelajaran inovatif yang mengembangkan keterampilan

abad 21 sebagai referensi yang terkait Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil

observasi dan wawancara kepada guru kelas I, peneliti melaksanakan ujicoba

perangkat pembelajaran di SDN Deresan Yogyakarta.SDN Deresan

Yogyakarta dipilih karena karakteristik peserta didik di sekolah tersebut

sesuai dengan model pembelajaran inovatif yang dikembangkan peneliti

yaitu peserta didik yang aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dan berdasarkan kebutuhan

guru, dapat disimpulkan bahwa para guru membutuhkan contoh perangkat

pembelajaran inovatif sebagai referensi dalam melaksanakan pembelajaran

di kelas. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

pengembangan perangkat pembelajaran inovatif yang berjudul

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam Subtema Kegiatan

Sore Hari Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar”.

Model pembelajaran inovatif yang digunakan yaitu model PPR (Paradigma

Pedagogi Reflektif) dan model Quantum Learning.

Model PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) dengan jelas menegaskan

terbentuknya karakter 3C (competence, conscience, compassion) dalam diri

peserta didik melalui pengalaman, refleksi, dan aksi. Model pembelajaran

PPR membantu peserta didik menjadi manusia yang berkompeten dalam

ilmu pengetahuan, peka terhadap orang lain, dan mempunyai kesadaran

suara hati. Selain mengembangkan RPP mengguakan model PPR, peneliti

juga menggunakan model Quantum Learning. Model Quantum Learning

menggabungkan keterampilan belajar, keterampilan berkomunikasi dan rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

4

percaya diri dalam lingkungan pembelajaran yang menyenangkan.Model

pembelajaran Quantum Learning membantu peserta didik menyesuaikan

antara teori yang didapatkan dengan kenyataan yang ada sehingga dapat

mengembangkan kreativitas dan inovasi peserta didik. Model pembelajaran

yang peneliti gunakan mampu membuat siswa aktif dalam pembelajaran dan

membantu siswa memahami materi secara menyeluruh melalui bermacam

kegiatan yang dilakukan. Maka dari itu, pengembangan perangkat

pembelajaran ini akan membantu guru sehingga mempunyai gambaran

perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu pada Kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam subtema

kegiatan sore hari mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah

Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengambangan ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam

subtema kegiatan sore hari mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I

Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

5

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah:

1. Bagi guru

Guru dapat menjadikan penelitian ini sebagai contoh melaksanakan

perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013 untuk

kelas 1 Sekolah Dasar.

2. Bagi Siswa

Siswa memperoleh proses pengalaman belajar yang berbeda melalui

pengembangan perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu kurikulum

2013 untuk kelas 1 Sekolah Dasar.

3. Bagi sekolah

Sekolah memperoleh contoh konkret pengembangan perangkat

pembelajaran inovatif yang mengacuKurikulum 2013 untuk kelas 1

Sekolah Dasar.

4. Bagi peneliti

Peneliti memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun

dan mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu

kurikulum 2013 untuk kelas 1 Sekolah Dasar.

5. Bagi prodi PGSD

Prodi PGSD menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata

Dharma untuk pengembangan perangkat pembelajaran inovatif yang

mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas 1 Sekolah Dasar.

E. Definisi Operasional

1. Pembelajaran inovatif merupakan proses pembelajaran untuk memperoleh

peningkatan hasil belajar dengan metode dan langkah-langkah belajar

yang baru sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

6

2. Pembelajaran inovatif merupakan proses pembelajaran untuk memperoleh

peningkatan hasil belajar dengan metode dan langkah-langkah belajar

yang baru sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

3. Perangkat pembelajaran inovatif adalahalat atau perlengkapan dalam

melakukan kegiatan belajar yang baru dan menyenangkan bagi guru serta

peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

4. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang disempurnakan dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan untuk mencapai tujuan nasional, dimana mempersiapkan

peserta didik yang berilmu dan berkarakter.

5. Model pembelajaran PPR (Paradigma Pedagogi Relektif) adalah

pendekatan yang diadaptasi menjadi suatu model pembelajaran yang

membentuk pribadi peserta didik mempunyai kompetensi, hati nurani,

dan peduli kepada orang lain.

6. Model pembelajaran Quantum Learning adalah suatu model

pembelajaran yang mengembangkan kepercayaan diri peserta didik dan

keterampilan belajar melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Berikut ini spesifikasi produk antara lain:

1. Cover

Cover depan produk terdiri dari judul pengembangan perangkat

pembelajaran inovatif yaitu pengembangan perangkat pembelajaran

inovatif dalam subtema Kegiatan Sore Hari Mengacu kurikulum 2013

untuk siswa kelas I Sekolah dasar; nama penulis; logo universitas,

keterangan yang berisi program studi yaitu pendidikan guru sekolah

dasar, jurusan yaitu ilmu pendidikan, fakultas yaitu keguruan dan ilmu

pendidikan, universitas yaitu Sanata Dharma Yogyakarta. Cover

belakang berisi sinopsis dan biodata singkat penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

7

2. Ukuran kertas

Produk dicetak dalam ukuran kertas A4 dengan berat 70 gram

sedangkan sampul dicetak dengan kertas ivory 230 supaya terlihat

kokoh.

3. Format tulisan

Produk ditulis menggunakan theme font “Times New Rowman” dengan

spasi 1,5 supaya setiap bagian dalam RPP terlihat jelas.

4. Kata pengantar

Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang

MahaEsa; penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran inovatif;

ucapan terimakasih kepada pihak yang membantu dan terlibat dalam

penyusun produk; dan kesediaan penulis dalam menerima kritik dan

saran terkait dengan produk yang dikembangkan.

5. Daftar isi

Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor halaman.

6. Perangkat pembelajaran Program Tahunan (Prota) untuk kelas 1 SD

semester gasal dan genap. Program Tahunan adalah rencana umum

pelaksanaan pembelajaran muatan pelajaran berisi antara lain rencana

penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Program Tahunan

dibuat sesuai dengan kalender pendidikan dari tahun 2018/2019.

Komponen-komponen dalam menyusun Program Tahunan: Identitas

(antara lain muatan pelajaran, kelas, tahun pelajaran) dan Format isian

(antara lain tema, subtema, dan alokasi waktu). Program Tahunan

terdapat 2 sampai 3 halaman berbentuk landscape.

7. Perangkat pembelajaran program semester (Prosem) untuk kelas 1 SD

semester gasal.Program Semester merupakan penjabaran dari program

tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum

tersusun Program Tahunan. Program Semester dilihat melalui kalender

pendidikan dari semester gasal tahun 2018/2019. Program Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

8

berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan

dan dicapai dalam semester tersebut. Program Semester terdapat 2

sampai 3 halaman berbentuk landscape.

8. Perangkat pembelajaran silabus untuk kelas 1 SD semester gasal.

Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum

berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan

rancangan penilaian.Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu

ataukelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi

waktu dan sumber belajar.

9. Komponen perangkat pembelajaran RPP disusun lengkap terdiri dari

1) identitas RPP; 2) Kompetensi Inti; 3) Kompetensi Dasar, Indikator,

dan tujuan pebelajaran; 4) pendekatan, tipe, model dan metode; 5) alat

dan bahan serta sumber belajar; 6) langkah pembelajaran; 7) penilaian;

8) rangkuman materi 9) lampiran yang berisi LKS, media dan rubrik

penskoran. Satu subtema terdapat enam pembelajaran, sehingga

menghasilkan enam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

10. Model pembelajaran inovatif

Pembelajaran inovatif yang digunakan ada dua model yaitu:

a. PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ke-1, 3, dan 5 disusun

menggunakan karakteristik model PPR (Paradigma Pedagogi

Reflektif) yaitu competence, conscience, compassion yang dikenal

dengan istilah 3C. PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) bertujuan

untuk membantu peserta didik berkembang menjadi pribadi yang

utuh dalam segi pengetahuan, suara hati, dan juga kepekaannya

pada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

9

b. Quantum Learning

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ke- 2, 4, dan 6 dikembangkan

berdasarkan karakteristik model Quantum Learning. Model

Quantum Learning menggunakan pola pembalajaran yang

menggabungkan rasa percaya diri, keterampilan belajar, dan

keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang

menyenangkan.

11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan

scientific yang merupakan proses pembelajaran yang dirancang supaya

peserta didik mengonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahap

mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),

menanya, mencoba (melalui eksperimen), menalar, dan

mengomunikasikan (secara tertulis maupun lisan).

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan

pembelajaran terpadu yang mempunyai karakteristik berpusat pada

siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran

yang tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata

pelajaran, bersifat fleksibel (guru dapat mengaitkan mata pelajaran

yang satu dengan yang lain), dan menggunakan prinsip belajar sambil

bermain.

13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengembangkan

pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran

pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Pendidikan

karakter yang dikembangkan memuat aspek spiritual dan aspek sosial.

Materi pembelajaran yang berkaitan dengan nilai-nilai pada setiap

bidang studi dikembangkan, dieksplisitkan, dan dihubungkan dengan

konteks kehidupan sehari-hari.

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menerapkan siswa untuk

berfikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

10

meliputi tingkat taksonomi bloom pada C4 sampai C6. Pada tingkatan

C4 kegiatan yang diterapkan siswa yaitu kegiatan menganalisis dapat

dilakukan dengan kegiatan memilih, membandingkan, menguraikan,

mengaitkan, dan lain-lain. Sedangkan tingkatan C5, siswa melakukan

kegiatan mengevaluasi yang dapat dilakukan dengan kegiatan

mengkritik, memeriksa, menilai, membuktikan, dan lain-lain. Pada

tingkatan C6, siswa melalukan kegiatan mencipta yang dapat

dilakukan dengan melakukan kegiatan merumuskan, merencanakan,

memproduksi, membuat hipotesis, mendesain, menciptakan, dan lain-

lain.

15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menerapkan penilaian

otentik yang mengandung aspek sikap spiritual dan sosial, aspek

pengetahuan, dan aspek keterampilan. Penilaian dilengkapi dengan

instrumen penilaian yang memuat kunci jawaban dari soal tertulis,

daftar cek atau pedoman observasi bagi penilaian dengan teknik

observasi, dan cara skoring.

16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menerapkan keterampilan

belajar abad ke-21 yang meliputi

critical thinking and problem solving skill ( kemampuan berpikir kritis

dan pemecahan masalah), communication skill(kemampuan

berkomunikasi), collaboration (kemampuan bekerja sama), creativity

and innovation skill (kemampuan kreativitas dan inovasi).

17. Produk menggunakan Panduan Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang

baik dan benar. Penyusunan RPP memperhatikan ketentuan ejaan

bahasa Indonesia (EBI) yang meliputi tanda baca, huruf kapital, nama

orang, nama tempat, dan kata penghubung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Karakteristik Kurikulum 2013

Pada tahun 2013 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah

mengimplementasikan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum

2013 telah diimplementasikan pada seluruh jenjang pendidikan termasuk

tingkat Sekolah Dasar. Mulyasa (2013: 66) menyatakan Kurikulum 2013

merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang

pernah diujicobakan pada tahun 2004. Sesuai dengan pendapat Mulyasa

tersebut, Fadlillah (2014: 16) juga mengungkapkan bahwa Kurikulum

2013 adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya,

baik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada

tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada

tahun 2006.

Berbeda dengan pendapat Mulyasa dan Fadlillah, Sani (2014: 7)

menyatakan bahwa Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang

dikembangkan dengan tujuan mewujudkan tujuan nasional yaitu

mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Hal ini menjelaskan bahwa melalui kurikulum 2013

diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik yang berkarakter dan

berakhlak mulia.

Berdasarkan pembahasan kurikulum 2013 tersebut, kurikulum 2013

merupakan kurikulum yang disempurnakan dari Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

12

mencapai tujuan nasional, dimana mempersiapkan siswa yang berilmu

dan berkarakter.

Adapun karakteristik Kurikulum 2013 sebagai berikut:

a. Menggunakan pendekatan Saintifik

Kurikulum 2013 dirancang menggunakan pendekatan saintifik pada

proses pembelajarannya. Proses pembelajarannya diharapkan dapat

membentuk kemampuan siswa menyelesaikan suatu masalah secara

sistematik. Hosnan (2014: 34) menjelaskan bahwa pendekatan saintifik

dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam

mengenal, memahami berbagai materi, menggunakan pendekatan ilmiah,

dan informasi dapat berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung

dari informasi searah dari guru. Hal ini dapat dikatakan bahwa guru

bukanlah satu-satunya sumber informasi dalam proses pembelajaran

melainkan siswa dapat mendapatkan pemahaman materi melalui

pendekatan ilmiah.

Sedangkan Rusman (2017: 422) menyatakan bahwa pendekatan

saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada

aktivitas siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba

dan membuat jejaring pada kegiatan pembelajaran di sekolah. Sejalan

dengan pernyataan tersebut, Sani (2014: 53) memaparkan bahwa

pendekatan saintifik adalah pendekatan yang melibatkan kegiatan

pengamatan, atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis

atau pengumpulan data dan dalam pembelajarannya memiliki komponen

proses pembelajaran diantaranya: (1) Mengamati; (2) Menanya: (3)

Mencoba: (4) Menalar / asosiasi; (5) Membentuk jejaring (melakukan

komunikasi).

Sesuai dengan pemaparan tersebut, pendekatan saintifik dalam

kurikulum 2013 merupakan proses pembelajaran yang memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

13

pengalaman langsung kepada siswa melalui aktivitas kegiatan 5M

(Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar. dan Mengomunikasikan).

b. Menggunakan pembelajaran tematik terpadu

Seluruh pelajaran dalam Kurikulum 2013 diajarkan secara tematik

terpadu selain mata pelajaran agama dan budi pekerti. Kadir (2014: 9)

menjelaskan bahwa pembelajaran tematik adalah adalah pembelajaran

mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema tertentu.

Kurniawan (2014: 95) menyatakan tematik adalah salah satu bentuk atau

model dari pembelajaran terpadu yaitu model terjala (webbed). Selain itu,

Yani (2014:144) berpendapat bahwa pembelajaran tematik adalah

pembelajaran yang tidak menggunakan nama-nama disiplin ilmu tetapi

menggunakan tema-tema tertentu. Hal ini dapat dikatakan bahwa

pembelajaran tematik memuat tema-tema tertentu yang terdiri dari

bermacam disiplin ilmu. Sesuai dengan pemaparan tersebut, Kurikulum

2013 dalam pembelajaran menggunakan tematik terpadu yakni pada satu

tema memadukan seluruh pelajaran.

c. Mengembangkan pendidikan karakter

Kurikulum 2013 pada tingkat sekolah dasar lebih menekankan

pentingnya pendidikan karakter. Munculnya pendidikan karakter dan budi

pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua bidang studi merupakan

keunggulan dari Kurikulum 2013 (Kurniasih & Sani, 2014: 42). Hal ini

dapat dikatakan bahwa guru dituntut untuk menambahkan muatan

pendidikan karakter pada proses pembelajaran sehingga nilai-nilai

karakter dan akhlak mulia terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Mulyasa (2013: 7) menjelaskan pendidikan karakter dalam Kurikulum

2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan,

yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta

didik secara utuh sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Selaras

dengan pernyataan tersebut, Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

14

Standar Kompetensi Lulusan menjelaskan bahwa setiap lulusan satuan

pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga dimensi

yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada dimensi sikap, setiap

lulusan satuan pendidikan dasar dituntut untuk memiliki perilaku yang:

(1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME; (2) berkarakter, jujur, dan

peduli; (3) bertanggung jawab; (4) pembelajar sejati sepanjang hayat, dan;

(4) sehat jasmani serta rohani.

Melengkapi penjelasan menurut Mulyasa, Nurwanti (2011: 14)

menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman

nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen

pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan

nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri

sendiri, dan lingkungan. Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan

oleh beberapa ahli, dapat dikatakan bahwa pendidikan karakter pada

Kurikulum 2013 merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan

kualitas lulusan Sekolah Dasar yang mempunyai perilaku beriman kepada

Tuhan Yang Maha Esa, jujur, peduli, dan bertanggung jawab.

d. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS)

Pada pembelajaran Kurikulum 2013, guru dituntut harus mampu

mengembangkan pembelajaran yang masih bersifat Lower Order

Thingking Skill (LOTS) menjadi High Order Tingking Skill (HOTS). Hal

ini sudah harus diawali sejak membuat indikator dalam merancang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Saputra (2016: 91)

menyatakan bahwa HOTS (High Order Thinking Skill) itu sendiri

merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang

lebih tinggi yang dikembangkan dari berbagai konsep dan metode

kognitif serta taksonomi pembelajaran seperti problem solving. Hal ini

menjelaskan bahwa siswa dituntut untuk dapat mengembangkan

kemampuan berpikir pada level yang lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

15

Andreson (2014:46) menjelaskan bahwa berpikir merupakan bagian

dari ranah kognitif yang diklasifikasikan Bloom ke dalam enam tingkatan

proses kognitif: pengetahuan (knowledge); pemahaman (comprehension);

penerapan (application); mengalisis (analysis); menilai (evaluation); dan

mencipta (creat). Tingkatan tersebut menunjukkan bahwa berpikir untuk

mengetahui merupakan tingkatan berpikir yang paling rendah (Lowerer)

sedangkan menilai merupakan tingkatan berpikir paling tinggi (Higherer).

Pembelajaran yang memicu siswa untuk berpikir tingkat tinggi menuntut

penggunaan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pendekatan

seperti ini sesuai harapan dari Kurikulum 2013.

e. Penilaian Otentik

Dalam proses penilaian belajar siswa, Kurikulum 2013 menggunakan

penilaian otentik. Yani (2014: 145) menyatakan bahwa penilaian otentik

adalah penilaian yang nyata dan dibuktikan dengan kinerja dan hasil-hasil

yang telah dibuat.Penilaian sikap dilakukan melalui observasi. Penilaian

pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, atau penugasan.

Sedangkan penilaian keterampilan dilakukan melalui tes praktik,

penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Majid dan Rochman (2014: 3)

juga menyatakan bahwa penilain otentik merupakan penilaian yang

dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),

proses, dan keluaran (output) pembelajaran yang meliputi ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Sejalan dengan Yani, Hargreaves dkk

(dalam Majid 2014:240) menjelaskan bahwa penilaian otentik sebagai

bentuk penilaian yang mencerminkan hasil belajar sesungguhnya dengan

berbagai bentuk atau cara, antara lain melalui penilaian proyek atau

kegiatan siswa, penggunaan portofolio, jurnal, demonstrasi, laporan

tertulis, ceklis dan petunjuk observasi.

Berdasarkan teori diatas, penilaian otentik dalam kurikulum 2013

adalah penilaian hasil belajar siswa dengan menggunakan berbagai jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

16

penilaian secara komprehensif yang meliputi pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

f. Berpusat pada siswa

Selain mengembangkan pendidikan karakter, hal yang menarik dalam

Kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa (student

Center Learning). Daryanto (2014: 16) menyatakan bahwa jika biasanya

kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi oleh guru

sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan Kurikulum 2013

kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta

tertentu. Sesuai dengan pendapat Daryanto, Fadlillah (2014: 180)

mengatakan bahwa siswa didorong untuk aktif mencari informasi-

informasi atau pengetahuan baru pada saat pembelajaran berlangsung.

Hal ini menjelaskan bahwa siswa menjadi subjek dalam proses

pembelajaran. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator yang

memberikan semangat dalam pembelajaran.

2. Keterampilan Dasar Belajar Abad 21

Pada abad 21 ini dibutuhkan kemampuan berinovasi dan berkreasi. Sani

(2014:9) berpendapat bahwa pengetahuan mata pelajaran saja tidak cukup,

namun harus dilengkapi dengan kemampuan berpikir kritis, mempunyai

karakter yang kuat, dan kemampuan untuk memanfaatkan informasi serta

kemampuan berkomunikasi. Hal ini menuntut siswa mampu mencari

informasi secara mandiri, mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah, memiliki inovasi dan kreativitas. Oleh sebab itu, kegiatan

pembelajaran dalam Kurikulum 2013 mengadaptasi gagasan dari

pembelajaran abad 21. Hosnan (2014: 85) menyatakan ada beberapa

karakteristik pembelajaran abad 21 yakni (1) pembelajaran berpusat pada

siswa (student centered); (2) mengembangkan kreativitas siswa; (3)

menciptakan suasana yang menarik; (4) mengembangkan beragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

17

kemampuan yang bermuatan nilai dan makna; (5) menekankan pada

penemuan dan penciptaan; serta (6) menciptakan pembelajaran dalam situasi

nyata atau kontekstual. Ada sejumlah keterampilan yang direkomendasikan

untuk dikuasai peserta didik abad ke-21. Keterampilan itu antara lain:

a. Keterampilan berpikir kritis (Critical Tinking skill)

Berpikir kritis merupakan proses kognitif untuk menganalisis dan

mengevaluasi informasi secara cerdas (Yani dan Mamad, 2018:47).

Dalam pembelajaran, berpikir kritis merupakan salah satu proses berpikir

tingkat tinggi (High Order Thinking Skill/ HOTS). Siswa perlu dilatih dan

ditumbuhkembangkan mengenai kemampuan berpikir kritis. Untuk

melatih berpikir kritis, dapat melalui pemberian pengalaman yang

bermakna pada proses pembelajaran. Kemampuan dalam berpikir kritis

dapat membantu dalam memecahkan masalah, mempermudah pekerjaaan

dan mudah mencari solusi. Semakin mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, diharapkan dapat mengatasi masalah yang kompleks dan

hasil yang memuaskan.

b. Keterampilan berkomunikasi (communication skill)

Siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan

komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan,

tulisan, dan multimedia (Hosnan, 2014:87). Dalam pembelajaran, siswa

diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, baik saat

berdiskusi bersama teman-temannya ataupun saat menyelesaikan masalah

dari guru.

c. Keterampilan berkreativitas dan inovasi (creativity and innovation skill)

Pembelajaran abad 21 mengembangkan kemampuan berinovasi

dan berkreasi sehingga memunculkan ide, solusi, produk yang baru.

Proses pembelajaran berpusat pada siswa dan perlakuan yang bersifat

menyamakan siswa bergeser menjadi bersifat individual (Hosnan 2014:

87). Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa diberikan perlakuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

18

berbeda pada setiap individu sesuai dengan karakteristik masing-masing.

Guru dituntut untuk dapat memicu siswa mengembangkan kreativitas dan

inovasi melalui proses berpikir divergen. Siswa perlu dilibatkan dalam

cara berpikir yang baru diluar kebiasaan yang ada dan diberi kesempatan

untuk menyampaikan ide-ide atau solusi yang baru.

d. Keterampilan kolaborasi (collaboration skill)

Kolaborasi adalah bentuk interaksi sosial dimana aktivitas

kerjasama yang ditunjukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling

membantu dan memahami tugasnya masing-masing (Yani dan Mamad,

2018: 50). Kurikulum 2013 dan pembelajaran abad ke 21 menuntut

peserta didik mempunyai kompetensi kolaboratif. Proses pembelajaran

yang kompetitif bergeser menjadi pembelajaran yang kolaboratif

(Hosnan, 2014:87). Pembelajaran yang disarankan untuk

mengembangkan kompetensi kolaboratif yaitu melalui belajar aktif,

konstruktif, kontekstual, dan bersifat sosial. Siswa diberikan kesempatan

untuk malakukan kerja sama dengan kelompok sehingga dapat

mengembangkan kemampuan kepemimpinan, beradaptasi dengan peran

dan tanggung jawab, serta melatih menghormati prespektif atau

perbedaan pendapat.

3. Perangkat Pembelajaran

Prasetyo, dkk (2011: 16) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran

adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang

memungkinkan guru dan siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat

pembelajaran yang sering digunakan antara lain Program Tahunan (prota),

Program Semester (prosem), Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Berikut akan dibahas mengenai Program Tahunan, Program Semester,

Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

19

a. Program Tahunan

Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang panduan penilaian untuk

sekolah dasar menyebutkan bahwa Program Tahunan (prota) adalah

rencana umum pelaksanaan pembelajaran yang berisi muatan pelajaran

dalam satu tahun alokasi pembelajaran. Kunandar (2014: 3) menyatakan

bahwa program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran

untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program

selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, program

harian, atau program harian setiap pokok bahasan. Berdasarkan

pemaparan diatas, Program Tahunan (prota) merupakan program umum

yang dikembangkan setiap awal tahun oleh guru untuk setiap kelas berisi

muatan pelajaran dalam satu tahun alokasi waktu. Komponen program

semester menurut Kunandar (2013: 4) antara lain: identitas satuan

pendidikan, semester, tema, subtema, alokasi waktu. Berikut langkah-

langkah perencanaan program tahunan menurut Permendikbud yaitu:

1) Menelaah jumlah tema dan subtema pada suatu kelas;

2) Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif

pada kalender akademik;

3) Hari-hari libur meliputi jeda tengah semester, jeda akhir semester,

libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum

termasuk hari-hari besar nasional, hari libur khusus, dan kegiatan

khusus satuan pendidikan;

4) Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam subtema;

b. Program Semester

Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang panduan penilaian untuk

sekolah dasar menyebutkan bahwa Program Semester (prosem)

merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut

tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Kunandar (2013:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

20

3) menyatakan program semester adalah program yang berisikan garis-

garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai

dalam semester tersebut. Berdasarkan pemaparan ahli tersebut, Program

Semester (Prosem) merupakan penjabaran rencana kegiatan dari Program

Tahunan (prota) yang akan dilakukan guru dalam satu semester.

Komponen program semester menurut Kunandar (2014: 4) antara lain:

identitas satuan pendidikan, kelas, semester, tahun pelajaran, tema, sub

tema, pembelajaran ke-, bulan. Berikut langkah-langkah perencanaan

Program Semester (Prosem) menurut Permendikbud antara lain:

1) Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan

berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan;

2) Menandai hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu

pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu).

Hari-hari libur meliputi jeda tengah semester, jeda antar semester,

hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar

nasional, hari libur khusus dan kegiatan khusus satuan pendidikan;

3) Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar

Efektif (JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun;

4) Menghitung jumlah Jam Pembelajaran (JP) sesuai dengan ketentuan

yang terdapat pada struktur kurikulum yang berlaku;

5) Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk satu subtema

serta mempertimbangkan waktu untuk menilai serta mereviw materi;

c. Silabus

Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 memaparkan bahwa silabus

merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan

kajian mata pelajaran. Hal ini menjelaskan bahwa silabus digunakan

sebagai acuan dalam mengembangkan rencana pembelajaran. Majid dan

Rochman (2014: 243-244) menyatakan bahwa silabus adalah rencana

pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaran tema tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

21

yang mencangkup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Sedangkan Trianto (2014: 246) berpendapat bahwa silabus merupakan

salah satu produk pengembangan kurikulum berisikan garis-garis besar

materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, dan rancangan penilaian.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa, silabus merupakan

acuan menyusun kerangka pembelajaran yang berisikan garis besar materi

pelajaran, kegiatan pembelajaran, dan rancangan penilaian untuk setiap

kelompok mata pelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun

2016, silabus memuat komponen sebagai berikut:

a.) Identitas mata pelajaran (khusus SMP / MTs/ SMPLB /Paket B dan

SMA /MA /SMALB/ SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);

b.) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

c.) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan

mata pelajaran;

d.) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata

pelajaran;

e.) Tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A)

f.) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan

indikator pencapaian kompetensi;

g.) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan

peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

h.) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

22

i.) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur

kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan

j.) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Guru dalam pelaksanaan pembelajaran berkewajiban menyusun RPP

secara lengkap dan sistematis sesuai dengan acuan kurikulum 2013.

Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 menjelaskan bahwa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap

muka untuk satu pertemuan atau lebih. Majid dan Rochman (2014: 261)

menyebutkan bahwa RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur

dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi

dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.

Sesuai dengan pendapat Majid dan Rochman tersebut, Kurniawan (2014:

122) juga mengungkapkan bahwa RPP adalah detail rencana aktivitas

pembelajaran untuk mencapai satu KD tertentu, atau gabungan KD

apabila dalam pembelajaran terpadu.

Berdasarkan pembahasan mengenai RPP, dapat disimpulkan bahwa

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan detail rencana

aktivitas pembelajaran untuk mencapai satu Kompetensi Dasar atau

beberapa Kompetensi Dasar dalam satu kali pertemuan. Menurut

Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) memuat komponen sebagai berikut:

a.) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

b.) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

c.) Kelas/semester;

d.) Materi pokok;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

23

e.) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian

KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam

pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

f.) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

g.) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

h.) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

rumusan indikator ketercapaian kompetensi;

i.) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai

KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang

akan dicapai;

j.) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

k.) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

l.) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan

pendahuluan, inti, dan penutup; dan

m.) Penilaian hasil pembelajaran.

4. Pembelajaran Inovatif

a. Hakikat Pembelajaran Inovatif

Pembelajaran inovatif terdiri dari dua kata yaitu pembelajaran dan

inovatif. Kata pembelajaran (Learning) mempunyai makna belajar,

sedangkan kata inovatif sendiri dimaknai dengan adanya pembaharuan.

Suyatno (2009: 6) menyatakan bahwa pembelajaran inovatif adalah

pembelajaran yang dikemas guru atas dorongan gagasan baru untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

24

melakukan langkah-langkah belajar dengan metode baru sehingga

memperoleh kemajuan hasil belajar. Sedangkan Uno dan Nurdin (2011:

303) menyatakan bahwa pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang

menyenangkan bagi setiap orang yang berada di dalam kelas atau sekolah

dan kegiatannya berpusat pada siswa.

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh beberapa ahli,

dapat disimpulkan pembelajaran inovatif merupakan proses pembelajaran

untuk memperoleh peningkatan hasil belajar dengan metode dan langkah-

langkah belajar yang baru sehingga menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan. Pembelajaran dikemas secara menarik oleh guru dan

kegiatannya berpusat pada siswa.

b. Karakteristik pembelajaran inovatif

Karakteristik pembelajaran inovatif antara lain:

1.) Berpusat pada siswa

Berpusat pada siswa (student centered) mengandung

pengertian bahwa dalam proses pembelajaran siswa ditempatkan

sebagai pusat belajar (Suyatno, 2009: 8). Siswa secara aktif mengikuti

pembelajaran dari awal hingga akhir dan belajar sesuai minat serta

keinginan. Guru berperan sebagai fasilitator yang bertugas

memfasilitasi peserta didik dalam belajar. Dengan memfasilitasi

belajar, guru berusaha mengajak seluruh peserta didik dengan berbagai

karakteristik untuk aktif dalam proses pembelajaran.

2.) Berbasis masalah

Pembelajaran hendaknya dimulai dari masalah-masalah aktual,

autentik, relevan, dan bermakna bagi siswa (Suyatno, 2009: 9). Pada

umumnya proses pembelajaran yang diimplementasikan di sekolah

hanya berbasis materi ajar. Pembelajaran yang dibangun berdasarkan

materi ajar biasanya seringkali tidak aktual, tidak relevan, dan tidak

bermakna bagi siswa. Akibatnya, proses pembelajaran menjadi tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

25

menarik dan siswa belum dapat menerapkan konsep-konsep yang

dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran yang

dimulai dengan suatu permasalahan, siswa dapat mencapai dua hasil

belajar. Hasil belajar yang pertama yaitu cara memecahkan masalah

(proses). Hasil belajar yang kedua yaitu jawaban terhadap masalah

(produk). Kemampuan memecahkan masalah dapat membantu siswa

menganalisis sebab akibat dari suatu permasalahan, sehingga mampu

menghasilkan solusi yang bermakna.

3.) Terintegrasi

Menurut KBBI, integrasi memiliki arti yaitu pembaharuan

hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Pembelajaran inovatif

menuntut guru untuk mengajarkan materi dalam berbagai disiplin ilmu

secara terintegrasi. Siswa tidak hanya diajarkan materi pada suatu

disiplin ilmu saja, tetapi juga diintegrasikan dengan berbagai disiplin

ilmu yang lainnya.

4.) Berbasis masyarakat

Selain berbasis masalah, salah satu prinsip pembelajaran

inovatif juga berbasis masyarakat. Segala bahan pembelajaran dari

ilmu sosial sampai pada ilmu eksakta ada di masyarakat (Suyatno,

2009: 10). Pembelajaran inovatif mengajak siswa untuk

mengimplementasikan apa yang dipelajari dalam kelas ke konteks

masyarakat. Selain itu siswa juga dapat mengambil permasalahan yang

terjadi di masyarakat, sebagai bahan untuk menambah pengetahuan

dan keterampilan, sehingga apa yang dipelajari menjadi lebih

bermakna. Pengalaman nyata yang ada di lingkungan masyarakat

membuat siswa dapat memahami materi yang diajarkan dan materi itu

tersimpan dalam memori jangka panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

26

5.) Memberikan pilihan

Setiap siswa mempunyai karakteristik belajar yang berbeda

satu dengan yang lain. Pembelajaran inovatif memberikan perhatian

pada keberagaman karakteristik siswa (Suyatno, 2009: 10). Atas dasar

itu maka pembelajaran bukan dilakukan seperti yang diinginkan oleh

guru, tetapi lebih kepada apa yang diinginkan siswa. Untuk itu,

pembelajaran harus menyediakan alternatif yang dipilih oleh siswa.

Sebagai contoh pada mata pelajaran SBdP, guru memberikan tugas

membuat karya kolase. Siswa diberi pilihan untuk membuat karya

kolase sesuai keinginan.

6.) Tersistem

Materi tertentu membutuhkan pengetahuan lain sebagai

prasyarat yang harus dikuasai seseorang terlebih dahulu sebelum

seseorang dapat mempelajari materi tersebut (Suyatno, 2009: 12).

Begitu pula keterampilan-keterampilan yang memiliki langkah-

langkah prosedural. Suatu pengetahuan prosedural harus dilakukan

secara berurutan karena memiliki keterkaitan bagi langkah

selanjutnya.

7.) Berkelanjutan

Berelanjutan mengandung pengertian “never ending process”.

Setiap proses pembelajaran yang dilakukan menjadi dasar bagi

pembelajaran berikutnya. Setiap konsep yang dipelajari dari

pembelajaran sebelumnya harus dirangkai secara kontinyu dengan

konsep baru yang diperoleh, sehingga membentuk jalinan konsep yang

bermakna (Suyatno, 2009: 12). Belajar merupakan suatu rangkaian

pemahaman terhadap sesuatu secara terus-menerus. Untuk itu,

pembelajaran inovatif berorientasi pada pembelajaran yang

berkelanjutan sampai pada tingkat kedalaman dan keluasan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

27

c. Keunggulan pembelajaran inovatif

Anggar (2011) menjelaskan pembelajaran inovatif memiliki kelebihan

sevagai berikut:

1.) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.

2.) Mengembangkan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran.

3.) Hubungan antara siswa dan guru menjadi hubungan yang saling

belajar dan saling membangun.

4.) Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.

5.) Membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan nyata,

khususnya dunia kerja.

6.) Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan bagi siswa

untuk belajar.

d. Berbagai model pembelajaran inovatif yang digunakan

Ada berbagai model pembelajaran inovatif yang dikembangkan untuk

membantu siswa aktif, komunikatif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran inovatif yang digunakan oleh peneliti antara lain:

1.) PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif)

Suparno (2015: 18) menjelaskan bahwa PPR adalah suatu

pedagogi bukan hanya sekedar metode pembelajaran. Pedagogi berarti

merupakan suatu pendekatan atau suatu cara untuk mendampingi

siswa sehingga dapat berkembang menjadi pribadi yang utuh. Pribadi

yang utuh berarti bukan hanya menjadi lebih cerdas dalam bidang

pengetahuan saja tetapi berkembang menjadi pribadi yang peka pada

kebaikan dan peka pada kebutuhan orang lain.

Sejalan dengan Suparno, Tim Redaksi Kanisius (2008: 38)

juga menyatakan bahwa PPR merupakan pola pikir (paradigma = pola

pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi

kristiani atau kemanusiaan (pedagogi reflektif = pendidikan kristiani/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

28

kemanusiaan). Hal ini menjelaskan bahwa PPR bertujuan untuk

membentuk pribadi dalam diri siswa yang mempunyai nilai

kemanusiaan. Dalam mengembangkan pribadi yang mempunyai nilai

kemanusiaan, tentu perlu memberikan suatu pengalaman kemanusiaan

pada siswa. Dari pengalaman tersebut, kemudian direfleksikan

bersama dengan guru. Setelah merefkesikan pengalaman kemanusiaan,

akan memunculkan aksi tertentu yang dapat diimplementasikan di

kehidupan sehari-hari.

Kolvenbach (dalam Suparno 2012: 19) menjelaskan bahwa

melalui pembelajaran PPR diharapkan siswa dapat berkembang

menjadi manusia bagi orang lain dan bersama orang lain (people with

and for other). Tujuan tersebut ditandai dengan rumusan 3 C yaitu:

(a) Competence

Berarti menguasai pengetahuan sesuai dengan bidangnya.

Secara sederhana siswa yang telah mendalami dan mempelajari

bidang tertentu, maka ia menjadi kompeten dalam bidang itu.

Siswa yang berkompeten, artinya mempunyai keragaman

kompetensi (kemampuan) yang dimiliki. Keragaman kemampuan

termasuk dalam kemampuan akademis (berpikir reflektif, kritis,

imajinatif, dan kreatif), keterampilan menggunakan teknologi,

keterampilan kejuruan, apresiasi seni kreatif, olahraga, dan

keterampilan komunikasi.

Pada Kurikulum 2013, Competence termasuk

dalam.Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti

pengetahuan. Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 menyatakan

bahwa Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk

mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki

siswa pada setiap tingkat kelas. Ada empat rumusan kompetensi

inti pada Kurikulum 2013, salah satunya yaitu Kompetensi Inti-3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

29

(KI-3). Pada Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk pengetahuan

dijabarkan mengenai pengetahuan yang akan diperoleh siswa.

Menurut Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 mendeskripsikan

kompetensi pengetahuan yaitu memahami pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dan metakognitif, pada tingkat dasar

dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di

sekolah, dan tempat bermain.

(b) Conscience

Berarti mempunyai hati nurani atau suara hati yang dapat

membedakan baik dan tidak baik. Selain berkembang

kompetensinya, siswa juga perlu dikembangkan suara hatinya. Hal

ini dimaksudkan supaya siswa dengan jelas mengerti dan

mendeteksi apakah sesuatu hal atau tindakan itu baik dan tidak

baik sehingga dapat mengambil keputusan yang benar. Seseorang

yang memiliki hati nurani, sama seperti seseorang yang

mempunyai integritas. Secara sederhana ia dapat menganalisis

segi baik dan buruknya bahan yang dipelajari, mengerti alasan-

alasan moral dibaliknya, dan hatinya tergerak untuk memilih yang

baik. Nilai-nilai Conscience meliputi moral, tanggung jawab,

kejujuran, kemandirian, keterbukaan, kebebasan, kedisiplinan,

keadilan, ketekunan, tahan uji, keberanian mengambil resiko,

kemampuan memberi makna hidup.

Pada Kurikulum 2013, Conscience termasuk dalam

Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap. Pada

Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk sikap dijabarkan mengenai sikap

yang dikembangkan siswa selama proses pembelajaran. Menurut

Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 mendeskripsikan kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

30

sikap yaitu menunjukan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya

diri, peduli dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru, dan tetangga.Dengan demikian, nilai - nilai

yang dikembangkan pada Kompetensi Inti-2 (KI-2) sesuai dengan

nilai yang dikembangkan Conscience.

(c) Compassion

Berarti mempunyai kepekaan untuk berbuat baik bagi orang

lain yang membutuhkannya atau punya kepedulian pada orang

lain. Kompetensi yang digarapkan terjadi selanjutnya adalah

kepekaan untuk membantu orang lain. Siswa digerakkan untuk

melakukan sesuatu bagi orang lain yang membutuhkan. Dengan

demikian pengetahuan dan keterampilan siswa digunakan bagi

kepentingan orang lain dan masyarakat sekitar. Nilai-nilai

Compassion meliputi kerjasama, pengharapan pada sesama,

kepedulian terhadap orang lain, kepekaan terhadap kebutuhan

orang lain, keterlibatan dalam kelompok, kemauan untuk berbagi,

kerelaan untuk berkorban.

Pada Kurikulum 2013, Compassion termasuk dalam

Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

sekaligus Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk sikap spiritual. Pada

Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk keterampilan dijabarkan mengenai

keterampilan berpikir dan bertindak yang dikembangkan siswa

selama proses pembelajaran. Menurut Permendikbud Nomor 21

tahun 2016 mendeskripsikan kompetensi keterampilan yaitu

menunjukan keterampilan berpikir dan bertindak (kreatif,

produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif) dengan bahasa

yang jelas, sistematis, logis, dalam karya yang estetis, dan

tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai tahap

perkembangan. Kompetensi Inti-1 (KI-1) dijabarkan mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

31

kompetensi spiritual peserta didik. Menurut Permendikbud Nomor

21 tahun 2016 mendeskripsikan kompetensi spiritual yaitu

menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya. Dengan kata lain, siswa yang peka untuk berbuat baik

dan peduli kepada orang lain, ia sudah mengembangkan

Kompetensi Inti-4 (KI-4), Kompetensi Inti-1 (KI-1) sekaligus nilai

Compassion dalam dirinya. Dengan demikian siswa yang belajar

menggunakan pendekatan PPR dibantu untuk berkembang

menjadi pribadi yang cerdas, bernurani, dan sosial.

Suparno (2015: 21) menyatakan bahwa, Pembelajaran PPR

bertujuan untuk membantu siswa berkembang menjadi pribadi

yang utuh dalam segi pengetahuan, suara hati, dan juga

kepekaannya pada orang lain. PPR mempunyai tiga unsur utama

dalam proses pembelajaran yaitu pengalaman, refleksi, dan aksi.

Ketiga unsur itu dilengkapi dengan unsur sebelum pembelajaran

yaitu konteks, dan dibantu unsur setelah pembelajaran yaitu

evaluasi. Tim P3MP dan LPM Universitas Sanata Dharma (2008:

8), penerapan model pembelajaran PPR dapat digambarkan seperti

skema berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

32

Gambar 2.1 Siklus PPR

Dengan demikian, PPR menekankan langkah-langkah beruntun yang

terdiri dari konteks, pengalaman, refleksi, tindakan (aksi), evaluasi, dan

(kembali ke) konteks. Berikut langkah-langkah pembelajarn

menggunakan model PPR antara lain:

(1) Konteks

Dalam mengajar, guru perlu mengetahui konteks dalam suatu

pembelajaran. Secara sederhana, konteks merupakan sesuatu yang

melingkupi siswa. Misalnya konteks siswa yang diajar, lingkungan

sekolah dan lain sebagainya. Yang termasuk konteks siswa misalnya

asal, keluarga, budaya, kemampuan awal, gaya belajar dan lain

sebagainya. Sedangkan yang termasuk konteks lingkungan sekolah

misalnya suasana belajar, nilai yang diperjuangkan, persaudaraan dan

lain sebagainya.

Guru perlu mengerti konteksnya, terutama konteks siswa dan

tempat dimana guru mengajar. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa

konteks merupakan latar belakang yang mempengaruhi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

33

Pembelajaran yang sesuai dengan konteks akan membuat siswa lebih

mudah untuk memahami materi.

(2) Pengalaman

Suparno (2015: 28) menyatakan bahwa unsur penting dalam

PPR adalah pengalaman (experience). Pengalaman adalah suatu

kejadian yang sungguh terjadi, dilakukan, dialami, dihidupi, yang

dapat menyentuh pikiran, hati, kehendak, perasaan, maupun hasrat

siswa. Guru harus menyediakan pengalaman bagi siswa, supaya

siswa sungguh mengalami sendiri atau mengkontruksi

pengetahuannya.

Pengalaman yang dapat menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Guru dapat menyediakan pengalaman langsung

maupun tidak langsung. Suparno (2015: 29) menguraikan bahwa

pengalaman langsung adalah pengalaman yang sungguh dialami oleh

siswa itu sendiri. Misalnya ketika sepenuhnya diri siswa terlibat

dalam praktikum, diskusi kelompok, praktek menggunakan alat

peraga, dan lain sebagainya. Sedangkan pengalaman tidak langsung

adalah pengalaman yang dialami lewat imajinasi, bacaan, simulasi,

melihat tayangan video dan lain sebagainya. Pengalaman diperlukan

untuk nantinya direfleksikan sehingga pembelajaran mempunyai

makna bagi kehidupan siswa.

(3) Refleksi

Refleksi merupakan unsur yang khas dalam PPR. Refleksi

menjadi penghubung antara pengalaman dan tindakan. Triyono

(2011) menjelaskan kata refleksi berasal dari reflectere (latin) yang

berarti menekuk atau memutar kembali kebelakang. Selain

mengandung arti melihat ke belakang, kata refleksi dalam pedagogi

reflektif juga mengarahkan individu melihat ke depan, yakni

membangun kerangka baru dalam bersikap, berpikir, dan berperilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

34

Suparno (2015: 33) menjabarkan bahwa ketika melakukan

refleksi, siswa dibantu untuk menggali pengalaman mereka sedalam-

dalamnya dan seluas-luasnya dan mengambil makna bagi hidup

pribadi, hidup bersama, dan hidup bermasyarakat. Melalui refleksi,

diharapkan siswa mempunyai pengalaman yang bermakna sehingga

mampu memunculkan karakter siswa melakukan aksi. Hasil refleksi

siswa dapat dijadikan sebagai evaluasi bagi guru. Banyak siswa yang

kurang mampu melakukan reflleksi, maka tugas guru membantu

siswa berlefleksi dengan memberikan pertanyaan yang mengarah.

Kegiatan refleksi tidak harus dilakukan di akhir setiap

pembelajaran. Ketika siswa mengalami pengalaman yang menyentuh

hati dan yang mengesankan dapat dijadikan kesempatan untuk

refleksi. Terkadang berefleksi dapat dilakukan bersama secara

klasikal dan lisan sehingga antar siswa dapat saling menguatkan.

Tidak hanya siswa yang perlu melakukan refleksi, tetapi gurupun

juga turut melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung.

(4) Aksi

Langkah selanjutnya dalam PPR yaitu aksi. Suparno (2015: 37)

menjelaskan bahwa aksi adalah tindakan (batin atau psikomotor)

yang dilakukan siswa setelah mereka merefleksikan pengalaman

belajar. Siswa yang sungguh mempunyai pengalaman dan dapat

memaknai pengalaman tersebut maka akan memunculkan aksi

tertentu. Secara nyata aksi dapat berupa sikap diri yang berubah lebih

baik, niatan dalam diri, atau tindakan nyata yang dapat dilihat serta

dirasakan orang lain.

Aksi siswa lebih banyak sampai kesadaran diri yang

mendalam. Contoh dari sikap diri yang lebih baik yaitu siswa ingin

lebih disiplin, lebih teliti, bersikap jujur, ingin membantu teman, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

35

lain sebagainya. Guru perlu mengembangkan hasil refleksi siswa

supaya menjadi kebiasaan baik pada diri siswa.

(5) Evaluasi

Suparno (2015: 40) menjelaskan bahwa evaluasi dimaksudkan

untuk melihat keseluruhan proses PPR apakah berjalan baik dan

mengembangkan pribadi siswa yang kompeten, mempunyai suara

hati yang benar, dan peka terhadap orang lain. Siswa dapat

melakukan evaluasi dengan mengerjakan beberapa soal yang terkait

dengan pengetahuan, sedangkan guru tahap evaluasi lebih untuk

melihat pelaksanaan program sesuai dengan tujuan.

Suparno (2015: 65) menjelaskan bahwa, model pembelajaran

PPR memberikan manfaat bagi siswa dan guru. Manfaat bagi siswa

dan guru yaitu:

(1) Siswa berkembang secara utuh. Siswa menjadi kompeten dalam

bidang ilmu pengetahuan, kesadaran suara hati, kepekaan, dan

juga belarasanya bagi orang lain.

(2) Siswa berkembang menjadi pribadi yang kritis, analitis terhadap

persoalan yang sedang dihadapi dan dialami bukan hanya ikut dan

menurut saja.

(3) Siswa sungguh menguasai materi karena memang menggali

sendiri secara aktif, kemudian merefleksikannya dalam hidup

mereka.

(4) Siswa memperoleh makna dari materi yang dipelajari bagi

hidupnya dan bagi orang lain.

(5) Siswa dapat memilih informasi yang ada secara kritis dan

mengambil keputusan secara tepat, sehingga tidak diombang

ambingkan dalam pecaturan zaman ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

36

(6) Karakter siswa menjadi berkembang. Perkembangan karakter

sangat dibutuhkan untuk kehidupan dan bekal bekerja di zaman

global yang penuh tantangan.

(7) Siswa bahkan dapat menemukan makna dari pembelajaran yang

tidak baik dan dari kegagalan dalam belajar. Hal ini dapat

dilakukan karena semua proses pembelajaran direfleksikan dan

diambil maknanya bagi kehidupan di masa yang akan datang.

(8) Siswa menyadari bahwa mereka hidup untuk mengabdi Tuhan

melalui pelayanan kepada orang lain dan melalui pendalaman ilmu

pengetahuan.

(9) Siswa dibantu lebih realistik dalam kehidupan, sehingga tidak

mudah putus asa.

(10) Guru lebih gembira. Pengajaran pada siswa bukan hanya

menambah pengetahuan saja, tetapi juga mengembangkan seluruh

pribadi siswa terutama suara hati dan kepekaan mereka pada orang

lain serta lingkungan.

(11) Guru dan siswa menjadi teman yang akrab yang saling membantu

dan meneguhkan.

(12) Guru dengan melihat dan mendengarkan refleksi siswa, dapat juga

berkembang menjadi pribadi yang lebih utuh.

2.) Model Pembelajaran Quantum Learning

Huda (2013: 192) menyatakan bahwa Quantum Learning

merupakan model pembelajaran yang membiasakan belajar

menyenangkan. Model pembelajaran ini menggunakan pola

pembalajaran yang menggabungkan rasa percaya diri, keterampilan

belajar, dan keterampilan berkomunikasi dalam lingungan yang

menyenangkan sehingga meningkatkan hasil belajar secara

menyeluruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

37

Hosnan (2014: 360-361) menyatakan bahwa ada rumus yang

dapat diterapkan pada pembelajaran kuantum yaitu AMBAK dan

TANDUR.

a) AMBAK yaitu;

A : Apa yang dipelajari; dalam setiap pelajaran siswa yang

menentukan tema sesuai minat masing-masing. Sebagai contoh

pada pelajaran menggambar, guru hanya menentukan pelajaran

menggambar dan siswa yang menetukan temanya.

M : Manfaat; guru dituntut untuk memberikan penjelasan manfaat

yang diperoleh siswa dari setiap pelajaran.

BAK : Bagiku; manfaat apa yang diperoleh di kemudian hari

dengan mempelajari ini semua. Huda (2013: 193) menyatakan

bahwa Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara

mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Motivasi

sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi,

keinginan untuk belajar akan selalu ada. Siswa harus diberi

motivasi oleh guru agar mereka dapat mengidentifikasi dan

mengetahui manfaat atau makna dari setiap proses belajar.

b) TANDUR

DePorter (dalam Shoimin, 2014: 139) menjelaskan bahwa

kerangka rencana belajar menggunakan model Quantum dikenal

dengan istilah TANDUR.

T :Tumbuhkan minat belajar; tahap menumbuhkan minat

siswa terhadap pembelajaran yang akan dilakukan. Melalui tahap

ini guru berusaha memotivasi siswa supaya tertarik untuk mengikuti

seluruh rangkaian pembelajaran. Guru dapat menampilkan suatu

gambaran atau benda nyata, cerita pendek atau video yang dapat

menumbuhkan motivasi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

38

A :Alami; Alami merupakan tahap ketika guru menciptakan

atau mendatangkan pengalaman yang dapat dimengerti semua

siswa. Kegiatan pengalaman itu misalnya siswa bersama guru

melakukan pengamatan atau demontrasi suatu materi pembelajaran.

Tahap ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan pengetahuan awal yang telah dimiliki.

N :Namai (semua konsep pembelajaran); tahap namai

merupakan tahap memberikan kata kunci, konsep, model, rumus,

atau strategi atas pengalaman yang telah diperoleh. Penamaan

merupakan saat untuk mengajarkan konsep kepada siswa.

D :Demonstrasikan ; tahap ini memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menunjukan apa yang telah diketahui. Tahap

demonstrasi ini dapat dilakukan dengan presentasi di depan kelas,

permainan, menjawab pertanyaan, menunjukan hasil pekerjaan.

U :Ulangi; tahap pengulangan dapat dilakukan dengan

menegaskan kembali pokok-pokok materi pelajaran, memberi

kesempatan peserta didik untuk mengulang pelajaran dengan teman

lain, atau melalui latihan soal.

R :Rayakan, memberikan apresiasi siswa yang berhasil

melakukannya dengan baik. Kegiatan yang dapat melakukan

dengan bertepuk tangan dan bernyanyi bersama.

Shoimin (2014: 139) menyatakan ada beberapa kelebihan

dalam menggunakan model pembelajaran quantum learning yaitu;

1) dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu

saluran pikiran yang sama; 2) proses pembelajaran lebih melibatkan

siswa dan memusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh

guru; 3) proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan

menyenangkan; 4) siswa dirancang untuk aktif mengamati,

menyesuaikan antara teori dan kenyataan, dan dapat mencoba untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

39

melakukannya sendiri; 5) menambah kreativitas guru, 6) pelajaran

yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh

siswa.

B. Penelitian yang relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini

dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Arumsari (2015) melakukan penelitian tentang pengembangan perangkat

pembelajaran Kurikulum 2013 sub tema “Tugas-Tugas Sekolahku”

dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Penelitian

dilakukan pada siswa kelas II SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Jenis

penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

Development). Prosedur pengembangan penelitian menggunakan prosedur

dari hasil modifikasi model Brog and Gall. Hasil penelitian tersebut

menunjukan bahwa kelayakan perangkat memperoleh skor rata-rata total

sebesar 3,34 dengan kategori sangat baik.

2. Abduh (2015) melakukan penelitian tentang pengembangan perankat

pembelajaran tematik integratif berbasis sosiokultural di Sekolah Dasar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and

Development yang dikembangkan oleh Borg and Gall yang telah

dielaborasi oleh Sukmadinata. Subjek uji utama adalah siswa kelas IV B

SDN Pujokusuman1 Yogyakarta yang berjumlah siswa. Hasil penelitian

pada uji coba terbatas adalah produk silabus, RPP, media pembelajaran,

bahan ajar, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukan efektivitas

perangkat pembelajaran yang diterapkan dengan hasil yang signifikan.

3. Utami (2017) melakukan penelitian yang berjudul pengembangan

perangkat pembelajaran tematik dalam meningkatkan karakter, motivasi,

dan prestasi siswa sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengembangkan perangkat pembelajaran tematik integrative yang layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

40

dan efektif untuk meningkatkan karakter santun dan tanggung jawab,

motivasi intrinsic dan motivasi belajar. Hasil penelitian ini berupa

perangkat pembelajaran meliputi: silabus, RPP, LKS, media

pembelajaran, dan soal tes prestasi. Hasil uji coba menunjukan produk

yang dikembangkan layak dan memenuhi kriteria praktis dan efektif

dalam meningkatkan karakter, motivasi, dan prestasi belajar.

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, penelitian tersebut memiliki

relevansi dengan pengembangan perangkat pembelajaran dan langkah-

langkah pengembangan menurut Brog dan Gall. Penelitian ini

dikhususkan pada pengembagan perangkat pembelajaran inovatif dalam

Sub tema kegiatan sore hari mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1

sekolah dasar. Kebaruan dari penelitian yang dilakuakan berupa

pembelajaran inovatif PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) dan Quantum

Learning berbasis kurikulum 2013 untuk kelas 1 sekolah dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

41

Literature Map dari ketiga penelitian tersebut dapat dilhat pada

gambar berikut:

Gambar 3.2 Literature Map

Arumsari (2015)

“pengembangan

perangkat

pembelajaran

Kurikulum 2013 sub

tema “Tugas-Tugas

Sekolahku” dengan

menggunakan model

pembelajaran

kontekstual”

Abduh (2015)

“pengembangan

perankat

pembelajaran

tematik integratif

berbasis

sosiokultural di

Sekolah Dasar”

Utami (2017)

“pengembangan

perangkat

pembelajaran

tematik dalam

meningkatkan

karakter, motivasi,

dan prestasi siswa

sekolah dasar”

Tatag (2019)

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam Sub Tema

Kegiatan Sore hari Mengacu Kurikulum 2013 untuk

Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

42

C. Kerangka Berpikir

Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan

adalah Sekolah Dasar. Sejak tahun 2013 pemerintah mengeluarkan kebijakan

mengenai penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum SD 2013. Keberhasilan

suatu pembelajaran sangat ditentukan oleh rancangan perangkat pembelajaran.

Perangkat pembelajaran mempunyai peran penting dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Penerapan Kurikulum 2013 pada jenjang Sekolah Dasar saat ini

menuntut guru untuk mengembangkan peserta didik mempunyai keterampilan

4C (Communicative skill, Colaborative skill, Creative skill, Critical Tinking

skill) yang sesuai dengan abad ke-21.

Pada kenyataannya kondisi pembelajaran kelas I Sekolah Dasar yang

terjadi kurang sesuai dalam penerapan Kurikulum 2013. Dalam proses

pembelajaran di kelas, pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga

siswa cepat merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Saat ini penerapan

kurikulum 2013 yang meminta guru merancang pembelajaran inovatif

mengalami sejumlah kendala. Kendala tersebut antaranya guru belum paham

mengenai pembelajaran inovatif yang diterapkan pada kurikulum 2013.

Sejauh ini pemahaman guru mengenai kurikulum 2013 menerapkan

pembelajaran inovatif hanya dengan menggunakan pendekatan saintifik (5M).

Guru mengungkapkan bahwa pembelajaran yang dilakukan cenderung terpaku

pada buku pegangan guru dan langkah-langkah pembelajaran disesuaikan

dengan apa yang termuat pada buku pegagan guru tersebut, sehingga guru

tidak mengembangkan pembelajaran di kelas.

Melihat permasalahan tersebut, peneliti berusaha mengembangkan

perangkat pembelajaran inovatif sub tema kegiatan sore hari mengacu

Kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Pembelajaran inovatif

PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) dan Quantum Learning menjadi model

pembelajaran yang akan digunakan untuk pembuatan perangkat pembelajaran

mengacu PPR Kurikulum 2013. Model PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

43

mengembangkan pribadi siswa secara utuh. Pribadi yang utuh berarti bukan

hanya menjadi lebih cerdas dalam bidang pengetahuan saja tetapi berkembang

menjadi pribadi yang peka pada kebaikan dan peka pada kebutuhan orang

lain. Model Quantum Learning merupakan pembalajaran yang

menggabungkan rasa percaya diri, keterampilan belajar, dan keterampilan

berkomunikasi dalam lingungan yang menyenangkan sehingga meningkatkan

hasil belajar secara menyeluruh.Penelitian dilakukan dengan menganalisis

kebutuhan, mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan yaitu

berupa pengembangan perangkat pembelajaran, memvalidasi produk sebelum

diujicoba, mengujicoba produk, dan mengevaluasi produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

44

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 merupakan

Kurikulum yang digunakan

diseluruh jenjang pendidikan

termasuk sekolah dasar

Dalam penerapan Kurikulum 2013

pada sekolah dasar, guru diminta

merancang pembelajaran inovatif,

namun mengalami kendala

Guru belum menguasai

pembelajaran inovatif sehingga

belum mengembangkan

pembelajaran inovatif di kelas

Model pembelajaran PPR

(Paradigma Pedagogi Reflektif)

dan model Quantum Learning

termasuk model pembelajaran

inovatif

Model PPR (Paradigma Pedagogi

Reflektif) mengembangkan pribadi

peserta didik yang berkompeten,

peka pada kebaikan dan orang lain.

Model Quantum

Learningmenggabungkan rasa

percaya diri, keterampilan belajar,

dan keterampilan berkomunikasi

dalam lingungan belajar yang

menyenangkan

Guru membutuhkan contoh

pengembangan perangkat

pembelajaran Inovatif dalam

sub tema Kegiatan Sore Hari

mengacu Kurikulum 2013 untuk

siswa kelas I Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

45

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1a. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam Sub Tema

Kegiatan Sore Hari Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas I

Sekolah Dasar menurut pakar kurikulum 2013?

b. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam Sub Tema

Kegiatan Sore Hari Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas I

Sekolah Dasar menurut guru SD berdasar hasil uji coba terbatas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Research and

Development (R & D). Sugiyono (2011: 298) memaparkan bahwa Research and

Development (R &D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk

yang dikembangkan tidak selalu berupa perangkat keras (hardware) seperti buku,

modul, alat bantu pembelajaran di kelas, tetapi juga dapat berupa perangkat lunak

(software). Penelitian ini mengembangkan produk berupa perangkat

pembelajaran yaitu program tahunan (prota), program semester (prosem),

Silabus, dan RPP yang menggunakan model PPR (Paradigma Pedagogi

Reflektif) serta model Quantum Learning yang mengacu Kurikulum 2013 untuk

kelas I.

Prosedur pengembangan penelitian ini mengadaptasi langkah-langkah milik

Brog and Gall. Penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Brog and Gall

(Sugiyono, 2015: 408-426) mempunyai 10 langkah yaitu (1) potensi dan

masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi

desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8) uji coba pemakaian; (9) revisi

produk; (10) produksi massal. Berikut ini bagan beserta penjelasan langkah-

langkah pelaksanaan penelitian pengembangan menurut Brog and Gall:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

46

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Brog and Gall

Berikut penjelasan ringkas mengenai langkah-langkah Penelitian dan

Pengembangan menurut Borg and Gall antara lain:

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berawal dari adanya suatu potensi atau masalah.

Potensi merupakan segala sesuatu bila didayagunakan akan memiliki

nilai tambah. Hal ini menjelaskan bahwa potensi merupakan segala

sesuatu yang memiliki kapasitas untuk ditumbuhkembangkan.

Sedangkan masalah dapat diartikan mengenai penyimpangan antara

yang diharapkan dengan yang terjadi. Penelitian pengembangan yang

berawal dari suatu permasalahan dapat digunakan untuk memecahkan

1

Potensi dan

Masalah

2

Pengumpulan

Data

3

Desain

Produk

4

Validasi

Desain

5

Revisi

Desain

6

Ujicoba

Produk

7

Revisi

Produk

8

Ujicoba

Pemakaian

9

Revisi

Produk

10

Produksi

Massal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

47

suatu masalah. Selain itu, penelitian pengembangan juga dapat

mengembangkan potensi yang ada sehingga mempunyai nilai tambah.

2. Pengumpulan data atau informasi

Setelah menemukan potensi dan masalah secara faktual,

selanjutnya perlu mengumpulkan berbagai data dan informasi dari

suatu masalah. Berbagai informasi itu dapat digunakan sebagai bahan

untuk merencanakan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi

masalah.

3. Desain produk

Hasil akhir dari serangkaian penelitian dan pengembangan

yang dapat berupa produk baru dengan spesifikasinya. Pada langkah

ini dilakukan pengembangan produk awal.

4. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai

apakah rancangan produk baru secara rasional akan lebih baik dan

efektif dibandingkan dengan yang lama. Validasi yang dilakukan

secara rasional karena masih bersifat penilaian rasional dan belum

berdasarkan fakta di lapangan. Validasi desain dapat dilakukan dengan

cara meminta penilaian pakar atau tenaga ahli yang berpengalaman.

5. Revisi Desain atau perbaikan desain

Setelah melakukan validasi desain bersama pakar dan para ahli,

maka dapat diketahui kekurangan produk yang dibuat. Peneliti

memperbaiki produk berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh

pakar. Revisi desain atau perbaikan desain ini bertujuan untuk

menghasilkan produk yang lebih baik.

6. Uji coba produk

Uji coba produk dapat dilakukan pada uji subjek yang terbatas

dengan cara eksperimen. Pengujian dilakukan dengan eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

48

untuk membandingkan efektivitas dan efisiensi produk dengan

keadaan sebelum produk diterapkan.

7. Revisi produk

Setelah uji coba produk pada subjek terbatas, maka dapat

diketahui apakah produk tersebut perlu direvisi atau tidak. Revisi atau

perbaikan produk dilakukan berdasarkan uji lapangan atau empiris.

Hasil dari revisi produk yang sudah dilakukan perlu diujicobakan pada

kelompok yang lebih luas.

8. Uji coba pemakaian

Produk yang sudah direvisi atau diperbaiki selanjutnya

diujicobakan pada subjek yang lebh luas. Produk yang diujicobakan

perlu dinilai untuk mengetahui kekurangan atau hambatan untuk

perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi produk

Apabila dalam ujicoba produk terdapat kekuragan, maka

dilakukan revisi produk. Revisi ini digunakan untuk penyempurnaan

produk yang sebelumnya telah dilawali dengan evaluasi kinerja

produk.

10. Pembuatan produk missal

Produk yang telah diujicobakan dalam beberapa kali pengujian

dan dinyatakan efektif dan efisien, maka produk tersebut siap

diproduksi secara massal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

49

B. Setting Penelitian

Pada setting penelitian ini membahas mengenai tempat penelitian,

waktu penelitian, subjek penelitian, dan objek penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN Deresan yang beralamatkan di Jalan

Cempaka Blok CT 10, Manggung, Caturtunggal, Kecamatan Depok,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas I SDN Deresan

tahun ajaran 2018/2019.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran inovatif dalam sub

tema Kegiatan Sore Hari mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I

Sekolah Dasar.

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 10 bulan terhitung dari bulan April

2018 sampai Oktober 2018. Penelitian ini dimulai dari wawancara

analisis kebutuhan hingga penyelesaian laporan skripsi.

C. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan dengan langkah-

langkah menurut Brog and Gall. Dari sepuluh langkah prosedur penelitian dan

pengembangan milik Brog and Gall, penelitian ini membatasinya menjadi

tujuh langkah yaitu 1) potensi dan masalah; 2) pengumpulan data; 3) desain

produk; 4) validasi desain; 5) revisi desain; 6) uji coba produk; dan 7) revisi

produk. Penelitian ini hanya dibatasi menjadi tujuh langkah karena peneliti

tidak melakukan produksi secara massal yang membutuhkan waktu dan biaya

yang cukup banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

50

Berikut ini adalah langkah-langkah pengembangan Brog and Gall :

Gambar 3.2 Prosedur pengembangan Brog and Gall

Langkah 1

Potensi dan Masalah

Analisis Kebutuhan

(Wawancara dan Observasi)

Langkah 2

Pengumpulan Data

Hasil Wawancara dan observasi

Langkah 3

Desain Produk

1. Mengembangkan instrumen

penilaian validasi produk

2. Analisis komponen Kurikulum

Kompetensi Inti/KI, Kompetensi

Dasar/KD, indikator, dan tujuan

pembelajaran mengacu taksonomi

Bloom

3. Membuat Program Tahunan

4. Membuat Program Semester

5. Membuat Silabus Pembelajaran

6. Membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

Langkah 4

Validasi Desain

Evaluasi Formatif

(validasi produk)

Langkah 5

Revisi Produk

Revisi perangkat

pembelajaran

Langkah 6

Uji Coba Produk Terbatas

Evaluasi Sumatif

Langkah 7

Revisi Produk

Penyempurnaan produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

51

Berikut penjelasan setiap langkah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Potensi dan Masalah

Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan observasi dan

wawancara kepada 3 (tiga) guru kelas I Sekolah Dasar di Yogyakarta yang

sudah menggunakan Kurikulum 2013. Wawancara ini dilakukan guna untuk

menganalisis kebutuhan dan mencari fakta-fakta serta masalah yang terjadi

di sekolah terkait penggunaan perangkat pembelajaran. Peneliti mencari

fakta yang berhubungan dengan penggunaan perangkat pembelajaran

inovatif yang mengacu Kurikulum 2013.

2. Pengumpulan data atau informasi

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti menemukan

permasalahan bahwa guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran

menggunakan model pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013.

Langkah selanjutnya, peneliti melakukan analisis karakteristik dan

kemampuan peserta didik yang sesuai dengan konteks pembelajaran untuk

Kelas I Sekolah Dasar.

3. Desain produk

Peneliti mengembangkan desain perangkat pembelajaran inovatif yang

mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Langkah (1)

mengembangkan instrumen penilaian produk, (2) analisis komponen

Kurikulum Kompetensi Inti/KI, Kompetensi Dasar/KD, indikator, dan tujuan

pembelajaran mengacu taksonomi Bloom (3) menyusun Program Tahunan

(4) menyusun Program Semester (5) menyusun Silabus Pembelajaran (6)

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model

PPR dan Quantum Learning.

4. Validasi desain

Pada tahap validasi desain, validasi pakar atau ahli digunakan peneliti

sebagai evaluasi formatif. Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

52

divalidasi oleh 2 (dua) orang pakar atau ahli. Dari hasil validasi yang sudah

dilakukan, peneliti dapat mengetahui kualitas produk yang dikembangkan.

Selain mengetahui kualitas produk yang dikembangkan, hasil validasi ahli

dapat digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan.

5. Revisi desain

Peneliti melakukan revisi desain produk perangkat pembelajaran

berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh validator. Revisi bertujuan

untuk memperbaiki kekurangan dari produk.

6. Uji coba produk

Uji coba produk dilakukan di SD N Deresan Yogyakarta untuk peserta

didik kelas 1 dengan jumlah 28 orang. Peneliti melakukan evaluasi formatif

dengan guru kelas I. Evaluasi formatif ini dilakukan dengan memberikan

instrumen validasi uji coba peserta didik yang diberikan kepada guru kelas I.

Melalui evaluasi yang dilakukan, peneliti dapat mengetahui apakah produk

yang diujicobakan sudah efektif atau belum. Peneliti juga mendapatkan

kritik dan saran dari guru kelas I yang dapat digunakan untuk memperbaiki

kualitas produk setelah diimplementasikan.

7. Revisi produk

Peneliti melakukan revisi produk berdasarkan ujicoba produk dan

evaluasi formatif yang sudah dilakukan. Berdasarkan kritik dan saran yang

diberikan oleh guru SD kelas I SDN Deresan Yogyakarta, peneliti

melakukan revisi yang akhir guna menyempurnakan produk yang telah

dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

53

D. Uji Coba Terbatas

1. Subjek Uji Coba Terbatas

Pada penelitian pengembangan ini, subjek uji coba terbatas adalah

semua peserta didik kelas IA SDN Deresan yang berjumlah 28 peserta

didik pada tahun ajaran 2018/ 2019. Penelitian dilaksanakan pada tanggal

1 sampai 6 Oktober 2018.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur seperti tes, kuesioner,

pedoman wawancara dan pedoman observasi yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian (Sugiyono, 2015: 156). Penelitian

ini menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman observasi,

pedoman wawancara, dan kuisioner lembar validasi produk yang

berbentuk cek list.

a. Pedoman observasi

Sebelum melakukukan observasi, peneliti membuat pedoman

observasi.Pedoman observasi ini dipakai sebagai acuan untuk

melakukan observasi kepada guru kelas I SDN Deresan Yogyaarta.

Melalui pedoman observasi, peneliti dapat melihat secara langsung

dan mendapatkan informasi mengenai masalah penerapan

pembelajaran inovatif untuk kelas I dalam Kurikulum 2013.

b. Pedoman wawancara

Sebelum melakukan wawancara, peneliti pembuat kisi-kisi

pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan

untuk memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan guru

terkait perangkat pembelajaran efektif yang dirancang peneliti.

c. Kuesioner

Penelitian ini menggunakan kuesioner berupa instrumen

validasi. Instrumen validasi digunakan untuk memvalidasi produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

54

yang dikembangkan peneliti. Lembar validasi produk menggunakan

skala Likert 1 sampai 5. Komponen –komponen yang terdapat pada

lembar validasi produk meliputi; (1) identitas program tahunan; (2)

kelengkapan komponen program tahunan; (3) jumlah jam efektif

pada program tahunan; (4) identitas program semester; (5)

kelengkapan komponen program semester; (5) identitas RPP; (6)

kesesuaian indikator; (7) kesesuaian tujuan dengan indikator; (8)

kesesuaian strategi, model, dan metode pembelajaran; (9) kesesuaian

RPP dengan model Quantum Learning dankesesuaian RPP dengan

model PPR; (10) penilaian; (11) media pembelajaran; (12) LKPD;

dan (13) bahasa.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada suatu penelitian, pengumpulan data sangat diperlukan untuk

mendapatkan data. Sugiyono (2012: 137) menyatakan bahwa pengumpulan

data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai

cara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga

yaitu

a. Observasi

Pengertian observasi menurut Asmani (2011:123) adalah pengamatan

dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian. Penelitian ini menggunakan observasi non partisipan. Emzir

(2012:10) menjelaskan observasi non partisipan adalah observasi yang

menjadikan peneliti sebagai penonton atau penyaksi terhadap gejala atau

kejadian yang menjadi topik. Peneliti mengamati secara langsung proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Dari hasil observasi

yang dilakukan, peneliti memperoleh informasi gambaran yang jelas

tentang permasalahan pembelajaran di kelas 1 yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

55

Peneliti melakukan observasi pembelajaran kepada 3 (tiga)

guru SD kelas I yaitu SDN Deresan, SDN Babarsari, dan SDN

Ngabean. Dalam melakukan observasi, peneliti menggunakan

pedoman observasi bagi guru dan bagi peserta didik. Pedoman

observasi bertujuan untuk memudahkan peneliti menganalisis

kebutuhan guru SD kelas I mengenai pengembangan perangkat

pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013.

b. Wawancara

Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur dalam

pengumpulan data. Sugiyono (2018: 216) menyatakan bahwa wawancara

semi terstruktur adalah wawancara yang menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap. Peneliti

melakukan wawancara dengan 3 (tiga) guru SD kelas I kota Yogyakarta

yang sudah menggunakan Kurikulum 2013. Wawancara ini bertujuan

untuk mengumpulkan informasi analisis kebutuhan guru SD kelas I. Data

yang diperoleh kemudian dianalisis oleh peneliti untuk mengetahui

kebutuhan guru mengenai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum

2013.

c. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2018:219). Peneliti

menggunakan kuesioner untuk menilai kualitas produk yang

dikembangkan dalam penelitian. Kuesioner diberikan kepada 2 (dua) ahli

untuk memvalidasi produk yang dikembangkan. Peneliti memberikan

kuesioner kepada pakar pembelajaran inovatif dan kepada guru SD kelas

I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

56

4. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dan teknik

analisis data kuantitatif.

a. Data kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas I

terkait dengan analisis kebutuhan mengenai perangkat pembelajaran. Data

kualitatif juga diperoleh dari kritik dan saran yang diberikan oleh pakar

atau ahli yang telah memberikan validasi terhadap produk yang

dikembangkan. Selain itu data kualitatif juga diperoleh dari masukan

yang diberikan oleh guru kelas I setelah melakukan uji coba produk yang

dilakukan.

b. Data kuantitatif

Data kualitatif diperoleh dari skor angket atau kuesioner yang sudah

diisi oleh pakar atau ahli dan guru kelas I. Data tersebut kemudian diolah

dan dianalisis dengan diubah menjadi data interval. Skala penilaian

terhadap perangkat pembelajaran inovatif yang dikembangkan yaitu sangat

baik (5), baik (4), cukup (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Untuk

menghitung rata-rata skor perangkat pembelajaran yang diperoleh dari

validator, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

rata − rata (x) =jumlah skor yang diperoleh

jumlah item skor

Skor rata-rata yang sudah diperoleh, selanjutnya dikonversikan me njadi

data kuantitatif dengan skala lima menurut acuan Sukarjo (2008:101).

Berikut tabel konversi skala lima menurut Sukarjo:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

57

Tabel 3.1 Konversi Nilai Skala Lima

Interval Skor Kategori

X > Xi + 1,80 Sbi Sangat Baik

Xi + 0,60 Sbi < X < Xi + 1,80 Sbi Baik

Xi – 0,60 Sbi < X <Xi + 0,60 Sbi Cukup Baik

Xi – 1,80 Sbi < X <Xi – 0,60 Sbi Kurang Baik

X <Xi – 1,80 Sbi Sangat Kurang Baik

Keterangan :

Xi (Rerata ideal) = 1

2 skor maksimal ideal + 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙

Sbi (Simpangan baku ideal) = 1

6 skor maksimal ideal − 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙

X = skor actual

Berdasarkan rumus konversi skala lima di atas perhitungan data-data

kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus

konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan

dengan konversi sebagai berikut:

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal (Xi) : 1

2( 5+1) = 3

Simpangan baku ideal (Sbi) : 1

6 (5-1) = 0,67

Dinyatakan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

58

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik.

Jawaban:

Kategori sangat baik = X > Xi + 1,80 Sbi

= X > 3 + (1,80 . 0,67)

= X > 3 + 1,21

= X > 4,21

Kategori baik = Xi + 0,60 Sbi < X < Xi + 1,80 Sbi

= 3 + (0,60 . 0,67) < X <3 + (1,80 . 0,67)

= 3 + (0,40) < X <3 + (1,21)

= 3,40< X <4,21

Kategori cukup baik = Xi – 0,60 Sbi < X <Xi + 0,60 Sbi

= 3 – (0,60 . 0,67) < X <3 + (0,60 . 0,67)

= 3 – (0,40) < X <3 + (0,40)

= 2,60< X <3,40

Kategori kurang baik = Xi – 1,80 Sbi < X <Xi – 0,60 Sbi

= 3 – (1,80 . 0,67) < X <3 – (0,60 . 0,67)

= 3 – (1,21) < X <3 – (0,40)

= 1,79< X <2,60

Kategori sangat kurang baik = X <Xi – 1,80 Sbi

= X <3 – (1,80 . 0,67)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

59

= X <3 – (1,21)

= X <1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan hasil konversi data kuantitatif menjadi

data kualitatif skala lima sebagai berikut:

Tabel 3.2 Konversi Skala Lima

Interval Skor Kategori

X > 4,21 Sangat Baik

3,40 < X < 4,21 Baik

2,60 < X <3,40 Cukup Baik

1,79 < X <2,60 Kurang Baik

X <1,79 Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

60

E. Jadwal Penelitian

Berikut ini adalah jadwal penelitian:

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Waktu (Bulan)

Apri

l 2018

Mei

2018

Juni

2018

Juli

2018

Agust

us

2018

Sep

tem

ber

2018

Okto

ber

2018

Novem

ber

2018

Des

ember

2018

Januar

i 2019

Feb

ruar

i 2019

1. Analisis

Kebutuhan

2. Menyusun

proposal

√ √

3. Mengembangkan

produk awal

√ √

4. Validasi produk √

5. Revisi produk √

6. Uji coba produk √

7. Revisi produk √ √ √

8. Ujian skripsi √

9. Revisi akhir √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Langkah awal penelitian pengembangan perangkat pembelajaran

inovatif yang dilakukan peneliti adalah menganalisis kebutuhan. Analisis

kebutuhan dilakukan melalui observasi dan wawancara terkait perangkat

pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013. Peneliti melakukan

observasi dan wawancara dengan 3 (tiga) guru kelas I Sekolah Dasar di

Yogyakarta yaitu ibu W guru kelas I SDN Deresan, ibu S guru kelas I SDN

Ngabean, dan ibu N guru kelas I SDN Babarsari. Observasi dan wawancara

dilakukan pada bulan April 2018 sesuai dengan jadwal penelitian pada bab III.

Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui analisis kebutuhan dan

penerapan pembelajaran Kurikulum 2013 di kelas I Sekolah Dasar. Peneliti

melakukan wawancara untuk mengetahui sejauh mana pemahaman guru

mengenai implementasi pembelajaran inovatif pada Kurikulum 2013 di

Sekolah Dasar dan sekaligus untuk mengetahui permasalahan perangkat

pembelajaran inovatif. Wawancara ini dilakukan sebagai dasar pengembangan

perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013.

1. Hasil Observasi Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan observasi kepada guru dan siswa. Observasi

dilakukan berdasarkan pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran

inovatif mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas I Sekolah Dasar. Peneliti

melakukan observasi dengan 3 (tiga) guru kelas I di SDN Deresan, SDN

Ngabean, dan SDN Babarsari.Ada 30 butir pernyataan pedoman observasi

guru yang terdiri dari kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup. Hasil dari observasi digunakan untuk menganalisis

kebutuhan perangkat pembelajaran. Berikut data hasil observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

62

pembelajaran yang dilakukan oleh guru terkait pembelajaran inovatif

mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas I SDN Deresan, SDN Ngabean, dan

SDN Babarsari.

Pada kegiatan awal atau pendahuluan ada 5 butir pernyataan berisi

kegiatan yang pada umumnya dilakukan oleh guru. Ketiga guru mengawali

kegiatan pembelajaran dengan berdoa. Dilanjutkan kedua guru melakukan

presensi pada kegiatan awal pembelajaran sedangkan satu guru yang lain

tidak melakukan. Dua guru melakukan apersepsi sebagai pengantar menuju

pada materi yang akan diajarkan dengan membacakan suatu cerita yang

dihubungkan dengan materi pelajaran. Sedangkan guru yang lain

melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa materi yang sudah

diajarkan sebelumnya. Namun, hanya satu guru yang menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada siswa. Guru langsung memberikan motivasi

menyanyikan lagu nasional bersama.

Pada kegiatan inti, ketiga guru tidak menyampaikan cakupan materi

dan menjelaskan uraian kegiatan. Selama proses pembelajaran, kedua guru

tidak melibatkan siswa dalam mencari informasi yang akan dipelajari. Satu

guru lainnya melibatkan siswa dengan menuliskan pengalaman pribadi

siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Kedua guru juga

sudah menggunakan media dan sumber pembelajaran sesuai materi yang

disampaikan. Sedangkan guru lainnya tidak menggunakan media

pembelajaran. Ketiga guru belum menggunakan metode yang sesuai

dengan materi dan karakteristik siswa. Selama pembelajaran, kedua guru

hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan dan

cenderung kurang aktif dalam belajar. Namun satu guru lainnya

menggunakan media berupa kartu kata yang disusun menjadi suatu kalimat

sederhana untuk melatih siswa menulis.

Ketiga guru belum menggunakan model yang sesuai dengan materi

dan karakteristik siswa. Buku guru dan buku siswa masih menjadi patokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

63

guru dalam mengajar. Dari hasil observasi yang dilakukan, ketiga guru

sudah menerapkan 5M (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar,

Mengomunikasikan) selama pembelajaran walaupun tidak urut. Ketiga

guru belum menggunakan bahasa yang baku dan terkadang menggunakan

bahasa daerah saat mengajar. Dalam menyampaikan materi atau

penjelasan, ketiga guru sudah menggunakan artikulasi dan valume yang

jelas. Ketiga guru juga sudah menggunakan pakaian rapi dan berwibawa.

Saat proses pembelajaran berlangsung, ketiga guru sudah memusatkan

perhatian siswa secara verbal dan non-verbal. Ketiga guru juga tidak

berpaku pada satu tempat saat mengajar dan selalu memberikan contoh

dalam materi yang disampaikan terkait kehidupan sehari-hari. Ketika

pembelajaran, ketiga guru memberikan apresiasi secara verbal berupa

tepuk tangan, bagus, sip, acungan jempol kepada siswa yang aktif maupun

yang berprestasi.

Saat kegiatan pembelajaran, ketiga guru tidak menggunakan sumber

pembelajaran berbasis teknologi.Ketiga guru mampu dengan tegas

mengondisikan siswa di dalam kelas dengan baik.Selama observasi

dilakukan, ketiga guru sudah menekankan pendidikan karakter di kelas.

Salah satu guru menerapkan pembiasaan melatih peserta didik

mengucapkan salam dan terimakasih selama kegiatan pembelajaran. Guru

yang lain menerapkan pendidikan karakter dengan cara saling berbagi buku

dengan teman yang tidak membawa buku tematik. Dari hasil observasi,

ketiga guru belum membuat suasana pembelajaran menjadi menarik dan

menyenangkan dan menarik bagi siswa. Hal ini terlihat dari kegiatan

pembelajaran oleh guru terpaku pada buku paduan guru dan siswa. Hanya

satu guru yang melibatkan siswa untuk aktif dengan membaca bersama-

sama suatu cerita bacaan yang ada di buku siswa. Selama proses

pembelajaran hanya dua guru yang menjadi fasilitator siswa sedangkan

guru yang lain masih belum menjadi fasilitator bagi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

64

Pada kegiatan penutup, ketiga guru membuat ringkasan secara lisan

dan tertulis. Ketiga guru membuat ringkasan lisan bersama dengan siswa,

lalu menulis ringkasan di papan tulis. Ketiga guru juga tidak memberikan

sumber lain untuk dipelajari siswa. Hanya satu guru yang melakukan

refleksi pada akhir pembelajaran dibantu dengan pertanyaan-pertanyaan

lisan yang ditanyakan kepada siswa. Sedangkan kedua guru yang lainnya

tidak melakukan refleksi kepada siswa. Kedua guru memberikan motivasi

kepada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Salah satu guru

memberikan motivasi dengan memanggil nama siswa tersebut dan

meminta untuk maju ke depan kelas dan menulis suatu kata. Guru yang lain

memberikan motivasi dengan membisikkan kalimat motivasi untuk selalu

belajar ketika salaman dengan guru sewaktu jam pulang. Sedangkan guru

yang lain cenderung tidak memberikan motivasi kepada siswa yang belum

aktif. Ketiga guru tidak memberikan evaluasi dan tindak lanjut mengenai

pembelajaran yang sudah disampaikan.

Peneliti juga melakukan observasi dengan peserta didik kelas I saat

kegiatan pembelajaran di tiga Sekolah Dasar di Yogyakarta. Peneliti

melakukan observasi kepada siswa menggunakan pedoman observasi yang

sudah dibuat sebelumnya. Observasi siswa bertujuan untuk mengetahui

apakah guru sudah menerapkan pembelajaran inovatif yang mengacu

Kurikulum 2013 yang sesuai dengan karakteristik siswa. Ada sepuluh butir

pernyataan yang digunakan peneliti untuk mengobservasi siswa selama

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Butir pernyataan yang pertama yaitu mengenai partisipasi aktif peserta

didik selama mengikuti pembelajaran. Siswa pada dua sekolah dasar sudah

berpartsipasi aktif. Hal ini terlihat dari siswa membaca bersama-sama suatu

bacaan cerita pada buku siswa oleh panduan guru. Siswa di sekolah lain

juga aktif ketika guru untuk menuliskan nama-nama bagian tubuh di papan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

65

tulis. Namun pada sekolah lain, siswa belum aktif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Butir pernyataan yang kedua yaitu mengenai pemberian umpan balik

apersepsi dari guru. Siswa pada dua sekolah memberikan umpan balik

apersepsi dari guru dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

dan membagikan pengalaman siswa terkait materi yang akan disampaikan.

Namun, siswa pada sekolah lain terlihat tidak memberikan umpan balik

apersepsi pada guru. Butir pernyataan yang ketiga yaitu mengenai

perhatian siswa ketika guru menyampaikan materi. Siswa di tiga sekolah

dasar seluruhnya memperhatikan guru saat menyampaikan materi

pembelajaran.

Butir pernyataan yang keempat yaitu mengenai siswa yang

mengajukan pertanyaan kepada guru. Beberapa siswa pada dua sekolah

mengajukan pertanyaan kepada guru. Sedangan siswa pada sekolah lain

terlihat pasif dalam bertanya kepada guru. Butir pernyataan yang kelima

yaitu mengenai mampu bekerja sama dalam kegiatan berkelompok. Dari

hasil observasi, siswa di tiga sekolah dasar sudah dilatih oleh guru untuk

bekerja sama dengan kelompok, walaupun hanya kelompok satu meja.

Dalam kegiatan bekerja kelompok, guru selalu mendampingi setiap

kelompok.

Butir pernyataan yang keenam yaitu mengenai siswa yang mampu

mengomunikasikan hasil diskusi. Berdasarkan observasi, siswa pada tiga

sekolah belum mampu mengomunikasikan hasil diskusi. Butir pernyataan

yang ketujuh yaitu mengenai siswa yang antusias mengikuti proses

pembelajaran. Siswa pada tiga sekolah terlihat antusias mengikuti proses

pembelajaran. Butir pernyataan yang kedelapan yaitu mengenai

pemahaman materi yang disampaikan oleh guru. Dari hasil observasi,

siswa pada tiga sekolah sudah memahami materi yang disampaikan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

66

guru. Hal ini terlihat dari seluruh siswa mampu mengerjakan latihan yang

diberikan oleh guru dan mendapat nilai yang baik.

Butir pernyataan yang kesembilan yaitu mengenai siswa dibantu guru

untuk membuat rangkuman pembelajaran secara lisan. Siswa pada tiga

sekolah dibimbing untuk membuat rangkuman pembelajaran secara lisan

oleh guru. Butir pernyataan yang kesepuluh yaitu mengenai siswa dibantu

oleh guru untuk membuat rangkuman secara tertulis. Siswa pada tiga

sekolah membuat rangkuman secara tertulis di papan tulis dengan bantuan

guru.

2. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara.

Wawancara berpedoman pada 22 butir pertanyaan yang ditanyakan pada

empat guru kelas I Sekolah Dasar. Hasil wawancara tersebut kemudian

digunakan sebagai analisis kebutuhan perangkat pembelajaran. Berikut ini

data hasil wawancara dengan 4 (empat) guru SD yang dijabarkan sebagai

berikut.

Butir pertanyaan yang pertama yaitu mengenai kapan guru

menggunakan Kurikulum 2013. Satu guru mulai menggunakan

Kurikulum 2013 sejak tahun pelajaran pelajaran 2014/2015 untuk kelas I

dan IV saja. Dua guru lainnya sudah mulai menggunakan Kurikulum

2013 sejak tahun 2013 ketika pertama kali penerapan Kurikulum baru di

beberapa SD.

Butir pertanyaan yang kedua yaitu mengenai pelatihan bagi guru

dalam penggunaan Kurikulum 2013 di sekolah. Tiga guru sudah

mengikuti pelatihan penggunaan Kurikulum 2013.

Butir pertanyaan yang ketiga yaitu mengenai pemahaman guru terkait

Kurikulum SD 2013. Kedua guru diantaranya mengatakan bahwa dalam

penerapan Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik dan lebih

menuntut siswa untuk lebih aktif serta mandiri. Guru lainnya mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

67

selain menggunakan pembelajaran tematik, guru harus menguasai

penilaian spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

Butir pertanyaan yang ke empat yaitu mengenai pengetahuan

karakteristik Kurikulum 2013. Ketiga guru diwawancarai mengatakan

bahwa mereka mengetahui karakteristik Kurikulum 2013, namun belum

secara keseluruhan. Salah satu guru mengatakan pembelajaran

menggunakan saintifik dan mengupayakan siswa mencapai panduan yang

diharapkan. Walaupun guru-guru mengetahui karakteristik Kurikulum

2013, namun belum begitu memahami karakteristik Kurikulum 2013.

Butir pertanyaan yang kelima yaitu pemahaman mengenai pendekatan

saintifik yang digunakan pada pembelajaran. Salah satu guru mengatakan

bahwa pendekatan saintifik digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran pada Kurikulum 2013. Sedangkan dua guru yang lain,

menjelaskan bahwa belum memahami pendekatan saintifik secara

menyeluruh dan terkadang penggunaan 5M (mengamati,

menanya,mencoba, menalar, dan mengomunikasikan) tidak dilakukan

secara runtut.

Butir pertanyaan yang keenam yaitu cara perumusan indikator dan

tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa. Ketiga guru mengatakan

bahwa dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan Kompetensi

Dasar yang hendak dicapai kemudian disesuaikan dengan karakteristik

siswa.

Butir pertanyaan yang ketujuh yaitu mengenai

menumbuhkembangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Kedua

guru mengatakan dalam menumbuhkembangkan pendidikan karakter,

mereka memperhatikan materi dan tujuan yang ingin dicapai dalam

pembelajaran. Sedangkan guru yang lain menyebutkan bahwa

menumbuhkembangkan pendidikan karakter perlu melihat karakter siswa

dan sebisa mungkin guru hanya mengarahkan saja tanpa memaksa siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

68

Butir pertanyaan yang kedelapan yaitu penggunaan model

pembelajaran yang berbeda-beda dalam melaksanakan RPP. Ketiga guru

mengatakan bahwa dalam membuat dan melaksanakan RPP, hanya

bepedoman pada buku panduan dari pemerintah sehingga jarang

mengembangkan RPP menggunakan bermacam model.

Butir pertanyaan yang kesembilan yaitu pengupayaan pendidikan

karakter dalam membuat tujuan pembelajaran. Ketiga guru menjelaskan

dalam membuat tujuan pembelajaran sudah mengupayakan pendidikan

karakter. Salah satu guru memaparkan bahwa terkadang tujuan yang

sudah dibuat untuk mengembangkan pendidikan karakter tidak

dilaksanakan karena terkendala oleh alokasi waktu pembelajaran.

Butir pertanyaan yang kesepuluh yaitu mengenai pengetahuan tentang

karakteristik pembelajaran abad ke -21. Dua guru yang diwawancarai

mengatakan bahwa belum mengetahui karakteristik pembelajaran di abad

ke-21, mereka hanya mengetahui siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan

mandiri dalam proses pembelajaran. Satu guru yang lain menyebutkan

mengetahui karakteristik pembelajaran abad ke-21, namun belum begitu

memahami penerapannya dalam pembelajaran.

Butir pertanyaan yang ke sebelas yaitu mengenai perumusan indikator

yang terkait keterampilan abad ke-21.Tiga guru mengatakan bahwa

belum mengetahui dan memahami perumusan indikator yang terkait

keterampilan abad ke 21.

Butir pertanyaan yang ke dua belas yaitu mengenai metode ceramah

yang mendominasi proses pembelajaran di kelas. Dua guru mengatakan

bahwa terkadang metode ceramah masih mendominasi di kelas. Hal ini

dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan guru tentang beberapa model

pembelajaran inovatif, sehingga metode ceramah dianggap sebagai

metode yang mudah dan praktis. Guru lain menjelaskan bahwa

penggunaan metode ceramah di sesuaikan dengan pokok materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

69

diajarkan. Beliau memaparkan bahwa pada pembelajaran di kelas I, guru

menggunakan metode ceramah saat membacakan cerita atau suatu bacaan

kepada siswa.

Butir pertanyaan yang ke tiga belas yaitu penggunaan model

pembelajaran inovatif dalam membuat dan melaksanakan RPP. Dua guru

mengatakan bahwa sudah mencoba menggunakan model pembelajaran

inovatif yaitu model PBL dan picture and picture, namun belum

menerapkan model pembelajaran inovatif dalam setiap mengajar.

Sedangkan guru yang lain menjelaskan bahwa mereka mengetahui adanya

model pembelajaran inovatif, namun belum pernah mengembangkan

dalam RPP. Ketika pembelajaran di kelas guru hanya menggunakan buku

panduan dari pemerintah.

Butir pertanyaan yang ke empat belas yaitu mengenai pemahaman

pembelajaran inovatif. Dua guru yang diwawancarai mengatakan bahwa

pembelajaran inovatif bertujuan untuk membuat siswa menjadi aktif,

kreatif, dan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Salah

satu guru menjelaskan bahwa peran guru hanya mengerahkan siswa

mengembangkan ide-idenya sendiri.

Butir pertanyaan yang ke lima belas adalah kesulitan membuat dan

melaksanakan pembelajaran inovatif di kelas. Terdapat guru yang

mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran

menggunakan model pembelajaran inovatif. Kesulitan ini dikarenakan

masih sedikitnya contoh perangkat pembelajaran yang menggunakan

model pembelajaran inovatif. Satu guru lainnya mengalami kesulitan

ketika memadukan materi dengan model inovatif yang sesuai

karakteristik siswa. Guru lainnya mengalami kesulitan ketika

merencanakan pembelajaran dalam satu hari. Guru harus

mengintegrasikan beberapa materi dan menyesuaikan dengan langkah

model pembelajaran inovatif. Integrasi materi dan menyesuaikan langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

70

pada model pembelajaran inovatif inilah yang menjadi kesulitan guru

karena membutuhkan waktu yang lama.

Butir pertanyaan yang ke enam belas yaitu mengenai cara mengatasi

kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam membuat dan melaksanakan

pembelajaran inovatif di kelas. Salah satu guru mengatakan cara

mengatasi kesulitan membuat dan melaksanakan model pembelajaran

inovatif adalah dengan melibatkan peran serta orang tua siswa untuk

menunjang proses pembelajaran di kelas. Sedangkan dua guru yang lain

memaparkan cara mengatasinya dengan membuat media pembelajaran

yang inovatif sekaligus mempersiapkan RPP dengan baik.

Butir pertanyaan yang ke tujuh belas yaitu menganai contoh

perangkat pembelajaran inovatif sesuai Kurikulum 2013 yang tersedia di

sekolah. Salah satu guru mengatakan bahwa belum tersedia perangkat

pembelajaran inovatif yang sesuai Kurikulum 2013, namun sekolah hanya

mempunyai media-media inovatif seperti kartu kata yang digunakan

untuk membaca, dan lain sebagainya. Sedangkan dua guru yang lain

memaparkan bahwa belum mempunyai perangkat pembelajaran inovatif

yang sesuai dengan Kurikulum 2013.

Butir pertanyaan yang ke delapan belas yaitu mengenai kebutuhan

guru terhadap contoh perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai

Kurikulum 2013. Ketiga guru yang diwawancarai mengatakan bahwa

membutuhkan contoh perangkat pembelajaran invovatif sesuai Kurikulum

2013. Guru mengatakan contoh perangkat pembelajaran inovatif sesuai

Kurikulum 2013 akan membantu mereka mengembangkan rencana

pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan pada abad ke-21 dan

menjadikan peserta didik lebih aktif, kreatif, mandiri, peduli, jujur, dan

bertanggung jawab.

Butir pertanyaan yang ke Sembilan belas yaitu mengenai siswa yang

merasa bosan ketika guru menerapkan pembelajaran inovatif di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

71

Ketiga guru mengatakan bahwa ketika guru menerapkan pembelajaran

inovatif, siswa merasa senang, aktif dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran.

Butir pertanyaan yang ke dua puluh yaitu mengenai rencana

mengembangkan perangkat pembelajaran yang inovatif yang sesuai

Kurikulum 2013. Ketiga guru ingin mengembangkan perangkat

pembelajaran inovatif supaya prestasi siswa meningkat.

Butir pertanyaan yang ke dua puluh satu yaitu mengenai pentingnya

penerapan pembelajaran inovatif. Ketiga guru menjelaskan bahwa

penerapan pembelajaran inovatif itu penting untuk meningkatkan prestasi

siswa.

Butir pertanyaan yang ke dua puluh dua yaitu mengenai pemahaman

guru tentang jenis belajar menurut taksonomi bloom yang sudah direvisi.

Ketiga guru memaparkan bahwa belum mengatahui jenis belajar menurut

taksonomi bloom yang sudah direvisi.

3. Pembahasan Hasil Observasi, Hasil Wawancara dan Analisis

Kebutuhan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kepada guru dan siswa,

dapat disimpulkan bahwa guru belum menerapkan pembelajaran inovatif

mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas I sekolah dasar. Dalam

melaksanakan pembelajaran, guru hanya berpedoman ada panduan buku

guru dan buku siswa. Hal ini yang membuat siswa cenderung merasa bosan

dan kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan diatas, peneliti

dapat menarik kesimpulan bahwa guru belum secara lengkap dan

menyeluruh memahami mengenai pembelajaran inovatif sesuai Kurikulum

2013. Selain itu, guru juga belum mengetahui secara lengkap dan utuh

mengenai karakteristik pembelajaran abad ke-21 yang diterapkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

72

Kurikulum 2013. Guru sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013, namun

masih belum memahami secara penuh pembelajaran inovatif. Ketika

mengembangkan pembelajaran inovatif, guru mengalami kesulitan. Guru

mengalami kesulitan ketika merancang pembelajaran inovatif dan

menentukan model pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa.

Menurut observasi dan wawancara yang dilakukan dengan 3 (tiga)

guru kelas I, guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran inovatif

yang sesuai Kurikulum 2013. Melalui contoh perangkat pembelajaran

inovatif yang sesuai dengan Kurikulum 2013, guru dapat mengembangkan

rancangan perangkat pembelajaran yang membuat siswa senang, aktif dan

antusias, sehingga meningkatkan prestasi.

B. Deskripsi produk awal

Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif, peneliti

menggunakan beberapa langkah. Langkah awal yang dilakukan yaitu

membuat program tahunan. Sebelum tahun ajaran baru dimulai, rancangan

program tahunan ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan.Program tahunan

ini merupakan pedoman bagi pengembang program-program pembelajaran

berikutnya seperti program semester. Peneliti membuat program tahunan

dengan melihat tema, subtema, alokasi waktu yang digunakan melalui

panduan buku guru dan siswa. Pada program tahunan berisi tema dan sub

tema dalam satu tahun pembelajaran atau dalam dua semester. Point penting

pada program tahunan adalah minggu belajar efektif dalam setiap sub tema

yang dilakukan dalam satu tahun.

Setelah program tahunan selesai dibuat, peneliti melanjutkan langkah

kedua yakni membuat program semester. Program semester ini merupakan

penjabaran dari program tahunan. Program semester berisikan mengenai

rancangan pembelajaran yang akan dicapai dalam satu semester. Pada

program semester memuat tentang tema, subtema, pembelajaran ke-, alokasi

waktu, dan bulan. Pengembangan program semester disesuaikan dengan jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

73

belajar efektif mengacu pada kalender akademik Sekolah Dasar. Program

semester bertujuan untuk mengetahui rancangan pada minggu keberapa

dimulainya pembelajaran.

Langkah ketiga adalah membuat silabus. Peneliti membuat silabus

untuk satu tema yakni tema Kegiatanku. Langkah awal yang dilakukan untuk

membuat silabus yaitu menentukan Kompetensi Dasar pada tema dan sub

tema yang sudah ditentukan. Kemudian menyusun materi pokok dan kegiatan

pembelajaran yang akan diajarkan. Dalam satu silabus yang dikembangkan

terdapat rincian mengenai Kompetensi Dasar, materi pokok pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar dan penilaian pada

setiap subtema. Pengembangan silabus hanya dilakukan pada setiap tema.

Langkah keempat adalah mengembangkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) menggunakan model yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sebelum mengembangkan RPP, tahapan awal yang dilakukan yaitu

menganalisis Kompetensi Dasar (KD) untuk satu semester yaitu semester

gasal. Setelah menganalisis Kompetensi Dasar (KD) selesai dilakukan,

tahapan selanjutnya peneliti melakukan pemetakan Kompetensi Inti (KI),

Kompetensi Dasar (KD) dan indikator sesuai dengan tema yang ada dalam

Kurikulum 2013. Peneliti melakukan pemetakan Kompetensi Dasar (KD)

pada satu sub tema yaitu subtema kegiatan sore hari untuk kelas I Sekolah

Dasar. Peneliti memilih subtema tersebut dikarenakan Kompetensi Dasar

(KD) dan materi pokok yang dikembangkan sesuai dengan model

pembelajaran PPR serta Quantum Learning. Pada subtema kegiatan sore hari

untuk kelas I sekolah dasar belum ada perangkat pembelajaran inovatif yang

dikembangkan. Berdasarkan KD yang sudah dipetakan kemudian diturunkan

menjadi indikator. Dalam menyusun indikator pembelajaran, peneliti

menggunakan kata kerja operasional Taksonomi Bloom edisi revisi. Indikator

yang disusun menggunakan kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi yang

sesuai dengan Taksonomi Bloom.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

74

Sesuai dengan indikator pembelajaran yang sudah dikembangkan,

peneliti kemudian menentukan langkah-langkah dari model pembelajaran

inovatif yang akan digunakan. Langkah selanjutnya, peneliti mulai menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama satu hari penuh atau 5JP (5

X 35 menit). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun secara

lengkap dengan lampiran penilaian, rangkuman materi, LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik), soal evaluasi, dan lembar refleksi. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) berisi perencanaan kegiatan selama satu pertemuan untuk

mencapai Kompetensi Dasar (KD) da indikator pembelajaran. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termuat beberapa komponen yaitu (1)

identitas sekolah, (2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema, (3) kelas/

semester, (4) materi pokok, (5) alokasi waktu, (6) tujuan pembelajaran, (7)

Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi, (8) materi

pembelajaran, (9) metode pembelajaran, (10) media pembelajaran, (11)

sumber belajar, (12) langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan

awal, inti, dan penutup, (13) penilaian hasil belajar. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang disusun menggunakan pendekatan saintifik, model

pembelajaran inovatif, pembelajaran terpadu, penilaian otentik dan

berorientasi pada keterampilan abad ke-21 sesuai tuntutan pada Kurikulum

2013.

Peneliti mengembangkan RPP yang berorientasi pada keterampilan di

abad ke- 21 yakni keterampilan berpikir kritis (Critical Tinking skill),

keterampilan berkomunikasi (communication skill), keterampilan berpikir

kreatif (creative thinking skill), keterampilan kolaborasi (collaboration skill).

Oleh karena siswa akan berperan serta dalam abad ini, maka peneliti

mengembangkan perangkat pembelajaran yang melibatkan keterampilan yang

diperlukan abad ke-21. Kurikulum 2013 mengharapkan mempunyai lulusan

yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, inovatif, dan mandiri.

Melalui Kurikulum 2013, siswa diharapkan tidak hanya mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

75

pengetahuannya saja, tetapi juga mengembangkan sikap, keterampilan, dan

karakter.

Dalam mengembangkan RPP, peneliti menggunakan dua model

inovatif yaitu model PPR (Paradigma pedagogi Reflektif) dan model

Quantum Learning. Model PPR dengan jelas menegaskan terbentuknya

karakter 3C (competence, conscience, compassion) dalam diri peserta didik

melalui pengelaman, refleksi, dan aksi. Model pembelajaran PPR membantu

siswa menjadi manusia yang berkompeten dalam ilmu pengetahuan, peka

terhadap orang lain, dan mempunyai kesadaran suara hati. Jelas yang

diharapkan PPR sesuai dengan yang ingin diraih oleh Kurikulum 2013. Selain

mengembangkan RPP mengguakan model PPR, peneliti juga menggunakan

model Quantum Learning. Model Quantum Learning menggabungkan

keterampilan belajar, keterampilan berkomunikasi dan rasa percaya diri dalam

lingkungan pembelajaran yang menyenangkan. Model pembelajaran Quantum

Learning membantu siswa menyesuaikan antara teori yang didapatkan dengan

kenyataan yang ada sehingga dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi

siswa.

`Peneliti menyusun RPP dengan rinci namun sederhana sehingga guru

mudah untuk mengimplentasikan. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

disusun berdasarkan sintaks model pembelajaran PPR (Paradigma Pedagogi

Reflektif) dan model Quantum Learning yang disesuaikan dengan pendekatan

saintifik dan keterampilan abad ke-21 sesuai dengan karakteristik Kurikulum

2013. Sesuai dengan karakteristik setiap model pembelajaran inovatif, peneliti

membuat kegiatan pembelajaran secara menarik dan menyenangkan. Hal ini

memungkinkan siswa aktif dalam setiap proses pembelajaran. Desain

pembelajaran inovatif yang sudah disusun akan membuat pembelajaran

menjadi bermakna sehingga meningkatkan prestasi siswa.

Peneliti melengkapi RPP yang sudah dikembangkan dengan LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik). LKPD didesain secara menarik dengan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

76

supaya siswa secara aktif menemukan informasi berdasarkan pengetahuan

yang dibutuhkan. Setiap kegiatan yang ada pada LKPD mengupayakan

tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran.

Dalam RPP yang dibuat, peneliti juga melampirkan materi

pembelajaran. Peneliti menyusun materi pembelajaran berdasarkan

Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai.

Materi pembelajaran disusun secara jelas dan ringkas sesuai dengan materi

yang akan dijelaskan selama satu hari pembelajaran. Peneliti juga

melampirkan media pembelajaran berupa bacaan literasi, gambar-gambar

yang mencerminkan kegiatan sore hari, gambar-gambar yang mencerminkan

perilaku sopan, kartu kata, cerita bergambar dan beberapa video yang

berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan.

Dalam RPP yang dibuat, peneliti juga melengkapi evaluasi dan

penilaian. Peneliti membuat evaluasi untuk setiap indikator mata pelajaran.

Evaluasi ini merupakan tindak lanjut dari apa yang sudah dipelajari peserta

didik selama satu pertemuan yang berupa soal pilihan ganda dan jawaban

singkat. Peneliti juga melengkapi evaluasi dengan instrumen penilaian untuk

mengukur hasil belajar siswa. Penilaian dilakukan sesuai karakteristik

Kurikulum 2013 yaitu menggunakan penilaian otentik. Penilaian dilakukan

berdasarkan Kompetensi Inti (KI) 1, 2, 3, dan 4 untuk bidang PPKn dan

Pendidikan Agama. Sedangkan untuk bidang lainnya dilakukan penilaian KI

3, dan 4. Pada Kurikulum 2013 edisi revisi menjelaskan bahwa penilaian

sikap spiritual dan sikap sosial hanya dilakukan pada bidang PPKn dan

Pendidikan Agama. Namun sikap spiritual dan sikap sosial untuk pendidikan

karakter tetap diajarkan oleh guru secara tersirat pada pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan model

PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) dan Quantum Learning juga disertakan

lembar refleksi. Dalam pembelajaran, refleksi bertujuan untuk membantu

peserta didik membangun pengetahuan yang mendalam dan menangkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

77

maknanya secara utuh. Peneliti membuat refleksi menggunakan beberapa

panduan pertanyaan. Panduan pertanyaan ini bertujuan untuk membantu siswa

mengingat pengelaman selama proses pembelajaran yang mengesankan atau

menyentuh hati. Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan bagaimana

perasaan selama mengikuti pembelajaran dan makna yang didapatkan.

Peneliti juga menyertakan format pengayaan dan format remidial.

Format pengayaan ini bertujuan untuk memperdalam materi yang sudah

dipelajari siswa melalui tugas yang harus dikerjakan siswa. Sedangkan format

remidial bertujuan untuk mempermudah guru membuat catatan bagi siswa

yang belum mencapai nilai KKM pada indikator yang sudah ditentukan.

C. Validasi Ahli dan Revisi Produk

1. Data Validasi Pakar Kurikulum 2013

Peneliti memberikan produk awal yang sudah dibuat berupa perangkat

pembelajaran yang terdiri dari Program Tahunan, Program Semester,

silabus, dan RPP kepada dua orang pakar pembelajaran inovatif untuk

divalidasi. Validasi bertujuan untuk mengetahui mutu kualitas perangkat

pembelajaran inovatif yang sudah dibuat. Peneliti memberikan instrumen

validasi sebagai pedoman bagi validator untuk memberikan penilaian.

Melalui validasi ini, validator dapat memberikan catatan berupa kritik dan

saran yang dapat digunakan peneliti untuk memperbaiki produk.

Validasi oleh pakar pembelajaran inovatif dilaksanakan pada bulan

Juli 2018. Pakar pembelajaran yang menjadi validator adalah seorang

mahasiswa dari Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang menekuni

pembelajaran inovatif sesuai Kurikulum 2013 yaitu Saudari R dan seorang

guru kelas I SD di Yogyakarta yaitu Ibu W. Validasi pakar dilakukan

sebanyak satu kali. Aspek yang dinilai dalam perangkat pembelajaan

inovatif meliputi: (1) Program Tahunan, (2) Program Semester, (3) silabus,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

78

(4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (5) media pembelajaran, (6)

LKPD, dan (7) bahasa.

Berdasarkan hasil validasi mengenai kualitas perangkat pembelajaran

inovatif dengan menggunakan model PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif)

yang dilakukan oleh pakar Saudari R, maka pakar memberikan skor rata-

rata 4,40 yang termasuk dalam kategori “ Sangat baik”. Perangkat

pembelajaran yang sudah divalidasi, layak untuk diuji coba lapangan

berdasarkan revisi sesuai saran yang diberikan oleh Saudari R. Sebagai

pakar, Saudari R memberikan komentar dan saran untuk beberapa

komponen yaitu (1) program tahunan kurang memuat identitas yang

lengkap, (2) program semester kurang memuat satuan pendidikan, (3)

perbaiki kesesuaian rumusan indikator pada mapel Bahasa Indonesia

dengan tujuan pembelajaran, (4) belum ada cover pada lembar LKPD, (5)

memperbaiki penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI), (6) memperbaiki penggunaan tanda titik pada soal LKPD

dan evaluasi, (7) penambahan tanda tangan untuk Kepala Sekolah dan guru

kelas pada format remedial, (8) mencantumkan seluruh teknik penilaian

yang digunakan pada silabus.

Sedangkan hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran inovatif

dengan menggunakan model Quantum Learning oleh pakar Saudari R,

maka pakar memberikan skor rata-rata 4,20 yang termasuk dalam kategori

“baik”. Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi, layak untuk diuji

coba lapangan berdasarkan revisi sesuai saran yang diberikan oleh Saudari

R. Sebagai pakar, Saudari R memberikan komentar dan saran untuk

beberapa komponen yaitu (1) program tahunan kurang memuat identitas

yang lengkap, (2) program semester kurang memuat satuan pendidikan, (3)

belum ada degree kuantitas, (4) rubrik penilaian perlu diperbaiki, (5) belum

ada cover pada lembar LKPD, (6) perbaiki penggunaan Bahasa Indonesia

yang sesuai Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), (7) beberapa komponen 4C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

79

belum sesuai dengan kegiatan pembelajaran, (8) penambahan tanda tangan

untuk Kepala Sekolah dan guru kelas pada format remedial.

Peneliti juga melakukan validasi perangkat pembelajaran inovatif

dengan pakar pembelajaran inovatif kedua menggunakan model PPR

(Paradigma Pedagogi Reflektif) yang dilakukan oleh pakar Ibu W. Pakar

Ibu W memberikan hasil skor rata-rata 4,27 yang termasuk dalam kategori

“sangat baik”. Sebagai pakar, ibu W memberikan komentar dan saran

untuk beberapa komponen yaitu (1) memperbaiki degree pada tujuan

pembelajaran, (2) menyederhanakan struktur kalimat perintah pada LKPD

sehingga mudah dipahami peserta didik, (3) penggunaan media

pembelajaran sudah sesuai dengan materi yang diajarkan, (4) perbaiki

penulisan kalimat yang salah. Perangkat pembelajaran yang sudah

divalidasi, layak untuk diuji coba lapangan berdasarkan revisi sesuai saran

yang diberikan oleh Ibu W.

Sedangkan hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran inovatif

dengan menggunakan model Quantum Learning oleh pakar Ibu W, maka

pakar memberikan skor rata-rata 4,17 yang termasuk dalam kategori “

baik”. Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi, layak untuk diuji

coba lapangan berdasarkan revisi sesuai saran yang diberikan oleh Ibu W.

Sebagai pakar, Ibu W memberikan komentar dan saran secara keseluruhan

yaitu (1) beberapa media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan

kompetensi yang ingin dicapai, (2) perbaiki struktur kalimat pada LKPD

yang mudah dipahami peserta didik, (3) perbaiki degree tujuan

pembelajaran, (4) perbaiki penulisan kalimat. Perangkat pembelajaran yang

sudah divalidasi, layak untuk diuji coba lapangan berdasarkan revisi sesuai

saran yang diberikan oleh Ibu W.Perangkat pembelajaran yang sudah

divalidasi oleh kedua pakar, kemudian diperbaiki sesuai dengan saran yang

sudah diberikan. Saran dan revisi dijabarkan pada tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

80

Tabel 4.1 Komentar pakar Pembelajaran Inovatif model PPR (Paradigma

Pedagogi Reflektif) dan Revisi

No.

Instrumen Aspek yang dinilai Komentar Revisi

Program Tahunan (Prota)

1 Prota memuat

komponen identitas

yang lengkap (kelas,

satuan pendidian,

tahun pelajaran)

Lengkapi Program

Tahunan dengan

satuan pendidikan

Melengkapi

Program

Tahunan

dengan satuan

pendidikan

Program Semester (Prosem)

1 Prosem memuat

komponen identitas

yang lengkap (kelas,

semester, satuan

pendidikan, tahun

pelajaran)

Program semester

kurang memuat

satuan pendidikan

Melengkapi

komponen

satuan

pendidikan

pada program

semester

Silabus

2 Memuat materi pokok

kegiatan pembelajaran,

penilaian, alokasi

waktu, dan sumber

belajar.

Seluruh teknik

penilaian yang

digunakan harus

dicantumkan

Melengkapi

komponen

teknik

penilaian pada

silabus

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

3 Tujuan pembelajaran

(kesesuaian tujuan

dengan indikator, kata

kerja dapat diukur,

menccangkup

komponen A

(Audience), B

(Behaviour), C

(Conditon), D

(Degree).

Kesesuaian

rumusan indikator

pada mapel Bahasa

Indonesia dengan

tujuan

pembelajaran

Mengubah

tujuan

pembelajaran

pada mapel

Bahasa

Indonesia yang

disesuaikan

dengan

indikator

ketercapaian

Melengkapi degree

kuantitas (merujuk

jumlah) pada

tujuan

pembelajaran

Melengkapi

degree

kuantitas pada

tujuan

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

81

10 Evaluasi (mencakup

aspek sikap,

pengetahuan,

keterampilan,

kesesuaian evaluasi

dengan tujuan atau

indikator, komponen

penilaian lengkap,

perencanaan kegiatan

pengayaan, dan

remedial)

Penambahan tanda

tangan untuk

Kepala Sekolah

dan guru kelas

pada format

remedial

Menambah

tanda tangan

untuk Kepala

Sekolah dan

guru kelas pada

format

remedial

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

5 Kelayakan tampilan

(daya tarik/ cover

LKPD, kesesuaian

huruf yang digunakan

dalam LKPD,

keseimbangan

komposisi/ judul dan

logo)

Penambahan cover

pada lembar LKPD

Menambah

cover untuk

lembar LKPD

Bahasa

1 Penggunaan bahasa

sesuai dengan PUEBI

(Panduan Umum Ejaan

Bahasa Indonesia)

Perbaiki beberapa

kesalahan

penulisan Bahasa

Indonesia yang

sesuai Panduan

Umum Ejaan

Bahasa Indonesia

(PUEBI)

Memperbaiki

kesalahan dan

rumusan

kalimat

2 Kalimat yang

digunakan jelas dan

mudah dimengerti.

Sederhanakan

struktur kalimat

perintah pada

LKPD

Memperbaiki

struktur

kalimat

perintah pada

LKPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

82

Tebel 4.2 Komentar pakar Pembelajaran Inovatif model Quantum Learning

dan Revisi

No.

Instrumen Aspek yang dinilai Komentar Revisi

Program Tahunan (Prota)

1 Prota memuat

komponen identitas

yang lengkap (kelas,

satuan pendidian, tahun

pelajaran)

Lengkapi Program

Tahunan dengan

satuan pendidikan

Melengkapi

Program

Tahunan

dengan satuan

pendidikan

Program Semester (Prosem)

1 Prosem memuat

komponen identitas

yang lengkap (kelas,

semester, satuan

pendidikan, tahun

pelajaran)

Program semester

kurang memuat

satuan pendidikan

Melengkapi

komponen

satuan

pendidikan

pada program

semester

Silabus

2 Memuat materi pokok

kegiatan pembelajaran,

penilaian, alokasi

waktu, dan sumber

belajar.

Seluruh teknik

penilaian yang

digunakan harus

dicantumkan

Melengkapi

komponen

teknik

penilaian pada

silabus

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

3 Tujuan pembelajaran

(kesesuaian tujuan

dengan indikator, kata

kerja dapat diukur,

menccangkup

komponen A

(Audience), B

(Behaviour), C

(Conditon), D

(Degree).

Kesesuaian

rumusan indikator

pada mapel Bahasa

Indonesia dengan

tujuan

pembelajaran

Mengubah

tujuan

pembelajaran

pada mapel

Bahasa

Indonesia yang

disesuaikan

dengan

indikator

ketercapaian

Perbaiki degree

pada tujuan

pembelajaran

Memperbaiki

degree pada

tujuan

pembelajaran

19 Mengembangkan 4

ketrampilan 4C yaitu

Beberapa

komponen 4C

Memperbaiki

komponen 4C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

83

berpikir kritis (critical

thinking), berpikir

kreatif (creative

thinking), kerjasama

(collaborative), dan

komunikasi

(communicative).

tidak sesuai

dengan kegiatan

pembelajaran

yang sesuai

dengan

kegiatan

pembelajaran

20 Kelengkapan instrumen

evaluasi (soal, kunci,

rubrik pedoman

penskoran).

Rubrik penskoran

perlu diperbaiki

Memperbaiki

rubrik

penskoran

Media

1 Kesesuaian jenis media

dengan kompetensi

yang harus dicapai,

materi yang dibahas,

strategi pembelajaran

yang dipilih,

karakteristik siswa,

media terlihat atau

terdengar dengan jelas

(gambar, video, audio,

animasi).

Media kurang

sesuai dengan

kompetensi yang

akan dicapai

Mengganti

media yang

sesuai dengan

kompetensi

yang akan

dicapai

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

3 Kelayakan bahasa (

kalimat dengan kaidah

Bahasa Indonesia,

penggunaan tanda baca

sesuai, struktur kalimat

mudah dipahami,

mendorong siswa

untuk berpikir kritis,

kemultitafsiran

kalimat)

Perbaiki struktur

kalimat pada

LKPD yang mudah

dipahami peserta

didik.

Mengubah

struktur

kalimat pada

LKPD yang

mudah

dipahami

peserta didik.

5 Kelayakan tampilan

(daya tarik/ cover

LKPD, kesesuaian

huruf yang digunakan

dalam LKPD,

keseimbangan

komposisi/ judul dan

logo)

Penambahan cover

pada lembar LKPD

Menambah

cover untuk

lembar LKPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

84

Bahasa

1 Penggunaan bahasa

sesuai dengan PUEBI

(Panduan Umum Ejaan

Bahasa Indonesia)

Perbaiki beberapa

kesalahan

penulisan Bahasa

Indonesia yang

sesuai Panduan

Umum Ejaan

Bahasa Indonesia

(PUEBI)

Memperbaiki

kesalahan dan

rumusan

kalimat

2. Revisi produk

Peneliti melakukan revisi produk berdasarkan saran dan komentar

yang diberikan oleh validator. Revisi dilakukan sebelum produk

diujicobakan di lapangan. Berdasarkan dari saran dan komentar yang

diberkan oleh validator, peneliti melakukan beberapa perbaikan antara lain;

(1) program tahunan kurang memuat satuan pendidikan. Peneliti

melakukan perbaikan dengan melengkapi satuan pendidikan pada program

tahunan, (2) program semester kurang memuat satuan pendidikan. Peneliti

melakukan perbaikan dengan melengkapi satuan pendidikan pada program

semester, (3) teknik penilaian pada silabus belum dicantumkan. Peneliti

melengkapi komponen teknik penilaian pada silabus, (4) kurang kesesuaian

rumusan indikator pada mapel Bahasa Indonesia dengan tujuan

pembelajaran. Peneliti mengubah indikator pada mapel Bahasa Indonesia

yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, (5) melengkapi degree

kuantitas (merujuk jumlah) pada tujuan pembelajaran. Peneliti melengkapi

beberapa degree kuantitas pada tujuan pembelajaran, (6) Penambahan

tanda tangan untuk Kepala Sekolah dan guru kelas pada format remedial.

Peneliti menambah tanda tangan untuk Kepala Sekolah dan guru kelas pada

format remedial,

Selanjutnya, (7) beberapa komponen 4C tidak sesuai dengan kegiatan

pembelajaran. Peneliti memperbaiki komponen 4C yang sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

85

kegiatan pembelajaran, 8) perlu memperbaiki rubrik penskoran. Peneliti

memperbaiki rubrik penskoran, (9) media kurang sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai. Peneliti mengganti media yang sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai, (10) perlu dilengkapinya cover pada

lembar LKPD. Peneliti menambahkan cover pada lembar LKPD supaya

lebih menarik bagi peserta didik, (11) terdapat beberapa kesalahan

penulisan. Peneliti memperbaiki beberapa kesalahan penulisan kalimat,

(12) menyederhanakan struktur kalimat perintah pada LKPD. Peneliti

memperbaiki struktur kalimat pada LKPD yang mudah dipahami oleh

siswa.

D. Ujicoba Terbatas

1. Data ujicoba terbatas

Setelah peneliti selesai memperbaiki produk berdasarkan saran dan

komentar yang diberikan oleh validator, selanjutnya peneliti

mengujicobakan produk perangkat pembelajaran inovatif. Ujicoba produk

dilakukan pada tanggal 1 sampai 6 Oktober 2018 di kelas IA di SDN

Deresan Yogyakarta. Peneliti melakukan uji coba perangkat pembelajaran

inovatif menggunakan model PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) dan

model Quantum Learning. Dalam melakukan ujicoba terbatas, peneliti

menggunakan dua instrumen ujicoba yaitu (1) instrumen untuk menilai

guru atau peneliti saat ujicoba perangkat pembelajaran, (2) instrumen untuk

menilai siswa selama ujicoba perangkat pembelajaran. Ibu W memberikan

penilaian saat peneliti melakukan ujicoba perangkat pembelajaran dan

calon guru sekolah dasar (Y) memberikan penilaian terhadap peserta didik

selama ujicoba dilakukan. Peneliti menggunakan instrumen ujicoba

terbatas perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan model PPR

(Paradigma Pedagogi Reflektif) dan model Quantum Learning.

Terdapat beberapa aspek yang diamati terhadap perangkat

pembelajaran yang diujicobakan oleh peneliti. Aspek yang diamati terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

86

sistematika peneliti dalam mengujicoba perangkat pembelajaran yaitu: (1)

guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan makna dan karakteristik

model pembelajaran inovatif yang digunakan, (2) guru melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran inovatif yang

digunakan, (3) guru menerapkan pendekatan saintifik 5M (mengamati,

menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan) kepada siswa, (4) guru

telah mengembangkan keterampilan belajar dasar abad 21 (berpikir kritis,

komunikatif, kolaboratif, dan kreatif)

Selanjutnya, (5) guru menguasai materi dalam mengajar dan tidak

terjadi miskonsepsi, (6) guru lebih berpera sebagai motivator dan fasilitator

pada saat pembelajaran, (7) pembelajaran berpusat pada siswa, (8) guru

menggunakan beragam media dalam pembelajaran, (9) guru

mengembangkan kemampuan berpikir tingat tinggi (HOTS) dalam

kegiatan pembelajaran, (10) guru mengusahakan kegiatan pembelajaran

yang bervariasi, (11) guru mengembangkan pendidikan karakter, (12) guru

melaksanakan pembelajaran terpadu dengan landai, (13) guru menciptakan

suasana pembelajaran yang menyenangkan, (14) guru melaksanakan

penilaian otentik.

Selain menilai uji coba perangkat pembelajaran, dilakukan juga

penilaian siswa yang dilakukan oleh teman sejawat peneliti (I) saat

mengujicobakan perangkat pembelajaran. Terdapat beberapa aspek yang

diamati terhadap siswa selama peneliti mengujicobakan perangkat

pembelajaran. Aspek yang diamati yaitu: (1) siswa dapat mencapai

indikator pembelajaran yang ditetapkan, (2) siswa terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran, (3) siswa melaksanakan 5M (mengamati, menanya,

mencoba, menalar, mengomunikasikan), (4) siswa terkesan senang dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, (5) siswa asik dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran, (6) siswa terlibat dalam penggunaan media pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

87

(7) siswa memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran, (8) siswa

mengembangkan kemampuan 4C-nya.

Berdasarkan hasil uji coba perangkat pembelajaran di kelas IA, Ibu W

memberikan skor rata-rata 4,18 dengan kategori “baik” untuk model

pembelajaran PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif). Ibu W memberikan

komentar dan saran pada beberapa komponen ujicoba yaitu: (1) suara lebih

diperkeras dan tidak perlu terlalu cepat dalam menjelaskan, (2) media

pembelajaran perlu ditambah yang lebih menarik. Calon guru sekolah dasar

(Y) menilai peserta didik selama peneliti melakukan ujicoba perangkat

pembelajaran inovatif model PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif). Y

memberikan skor rata-rata memberikan skor rata-rata 4,45 dengan kategori

“sangat baik”. Komentar dan saran yang diberikan oleh Y yaitu: (1) peserta

didik kurang terlibat dalam kegiatan mengomunikasikan, (2) kurang

melibatkan siswa dalam penggunaan media.

Peneliti melakukan ujicoba perangkat pembelajaran inovatif model

Quantum Learning. Berdasarkan hasil uji coba perangkat pembelajaran di

kelas IA, Ibu W memberikan skor rata-rata 4,14 dengan kategori “baik”

untuk model pembelajaran Quantum Learning. Ibu W memberikan

komentar dan saran pada beberapa komponen ujicoba yaitu: (1) sintaks

yang digunakan kurang terlihat, (2) suara lebih diperjelas. Calon guru

sekolah dasar (Y) menilai peserta didik selama peneliti melakukan ujicoba

perangkat pembelajaran inovatif model Quantum Learning. Y memberikan

skor rata-rata memberikan skor rata-rata 4,12 dengan kategori “baik”.

Komentar dan saran yang diberikan oleh Y yaitu: (1) kegiatan

mengomunikasikan belum terlihat, (2) sebaiknya melibatkan seluruh

peserta didik dalam penggunaan media.

Perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan dan diamati oleh guru

dan calon guru sekolah dasar kemudian direvisi sesuai masukan yang

diberikan. Komentar dan revisi dijabarkan pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

88

Tabel 4.3 Komentar guru SD Kelas IA dan Revisi Ujicoba Perangkat

Pembelajaran model PPR (Paradigma Pedagogi Relektif)

No.

Instrumen Aspek yang diamati Komentar Revisi

GURU

6 Guru lebih berperan

sebagai motivator &

fasilitator pada saat

pembelajaran.

Suaranya diperkeras

dan jangan terburu-

buru menjelaskan

materi.

Suara akan

diperkeras dan

pelan-pelan

menjelaskan

materi agar

peserta didik

lebih

memperhatikan

guru.

8 Guru menggunakan

beragam media

dalam pembelajaran.

Perlu ditambah

media yang menarik.

Media pada

perangkat

pembelajaran

akan ditambah

lagi yang

menarik

SISWA

3 Siswa melaksanakan

5M dalam

pembelajaran

(mengamati,

menanya, menalar,

mencoba,

mengomunikasikan)

.

Siswa kurang terlibat

dalam kegiatan

mengomunikasikan.

Guru lebih

menekankan

kegiatan 5M

khusunya

mengomunikasik

an.

6 Siswa terlibat dalam

penggunaan media

pembelajaran

Kurang melibatkan

siswa dalam

penggunaan media

Memberikan

kesematan pada

siswa untuk

menggunakan

media

pembelajaran

yang sudah

disediakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

89

Tabel 4.4 Komentar guru SD Kelas IA dan Revisi Ujicoba Perangkat

Pembelajaran model Quantum Learning

No.

Instrumen

Aspek yang

diamati Komentar Revisi

GURU

2 Guru melakukan

pembelajaran

sesuai dengan

sintaks model

pembelajaran

inovatif yang

digunakan.

Sintaks yang

digunakan kurang

terlihat.

Pelaksanaan

pembelajaran

dengan sintaks

model Quantum

Learning akan

lebih ditonjolkan

lagi.

6 Guru lebih

berperan sebagai

motivator &

fasilitator pada saat

pembelajaran.

Suara lebih

diperjelas

Suara akan lebih

diperjelas dan

lebih keras supaya

siswa lebih

memperhatikan

guru.

SISWA

3 Siswa

melaksanakan 5M

dalam

pembelajaran

(mengamati,

menanya, menalar,

mencoba,

mengomunikasikan

).

Kegiatan

mengomunikasikan

belum terlihat.

Guru lebih

menekankan

kegiatan 5M

khusunya

mengomunikasika

n.

6 Siswa terlibat

dalam penggunaan

media

pembelajaran

Sebaiknya

melibatkan seluruh

siswa dalam

penggunaan media

Memberikan

kesematan pada

siswa untuk

menggunakan

media

pembelajaran

yang sudah

disediakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

90

2. Revisi Ujicoba dan Produk

Peneliti melakukan revisi ujicoba perangkat pembelajaran berdasarkan

masukan yang diberikan oleh guru kelas IA dan calon guru sekolah dasar

setelah uji coba produk pertama. Setelah melakukan ujicoba perangkat

pembelajaran, maka dapat dilakukan revisi produk. Guru kelas IA dan

calon guru sekolah dasar memberikan komentar pada beberapa aspek

penilaian yaitu: (1) suara diperkeras dan jangan terburu-buru menjelaskan

materi. Pada ujicoba selanjutnya peneliti lebih memperbesar volume suara

dan lebih perlahan selama menjelaskan materi, (2) perlu ditambah media

yang menarik. Pada ujicoba selanjutnya, peneliti menambah bermacam

media yang lebih banyak dan menarik, (3) siswa kurang terlibat dalam

kegiatan mengomunikasikan. Pada ujicoba selanjutnya peneliti lebih

menekankan kegiatan mengomunikasikan bagi peserta didik, (4) kurang

melibatkan siswa dalam penggunaan media. Pada ujicoba selanjutnya

peneliti lebih melibatkan dan memberi kesempatan peserta didik dalam

penggunaan media pembelajaran, (5) sintaks yang digunakan kurang

terlihat. Pada ujicoba selanjutnya peneliti lebih menekankan lagi kegiatan

pada setiap sintaks model pembelajaran yang digunakan.

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh dua

pakar pembelajaran inovatif dan calon guru sekolah dasar. Revisi produk

dilakukan sebanyak 2 kali. Peneliti melakukan revisi produk awal berdasarkan

saran yang diberikan oleh pakar. Selanjutnya peneliti melakukan ujicoba

perangkat pembelajaran sebanyak 6 kali.Setiap model pembelajaran dilakukan

ujicoba sebanyak 3 kali di Sekolah Dasar dengan subjek satu kelas.

Berdasarkan saran dan masukan yang diberikan kemudian digunakan oleh

peneliti untuk melakukan revisi akhir terhadap produk yang dikembangkan

sehingga menjadi produk akhir. Produk akhir yang dikembangkan dikemas

menjadi satu jilid Program Tahunan (prota), Program Semester (prosem),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

91

silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu subtema lengkap

dengan penilaain, rangkuman materi, LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

untuk kelas I SD.

1. Kajian Produk Akhir

Produk akhir yang dihasilkan adalah perangkat pembelajaran yang

terdiri dari Program Tahunan (prota), Program Semester (prosem), silabus,

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah direvisi sebagai

penyempurnaan sesuai saran dan masukan yang diberikan oleh validator.

Peneliti memperbaiki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai

dengan saran yang diberikan oleh validator dan guru SD kelas I. Pada

Program Tahunan (prota) yang dikembangkan terdapat beberapa komponen

yaitu: (1) identitas prota, (2) tema, subtema, alokasi waktu, (3) jumlah jam

efektif, (4) proporsi pembegian waktu. Pada Program Semester (prosem)

yang dikembangkan terdapat beberapa komponen yaitu: (1) identitas

prosem, (2) tema, subtema, pembelajaran, bulan, (3) materi dan alokasi

waktu. Komponen yang terdapat pada silabus yaitu: (1) identitas silabus,

(2) Kompetensi Inti, (3) Kompetensi Dasar, (4) materi pokok, (5) kegiatan

pembelajaran, (6) penilaian, (7) alokasi waktu, (8) sumber belajar.

Sedangkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dikembangkan terdapat beberapa komponen yaitu (!) identitas RPP, (2)

tujuan pembelajaran, (3) kompetensi inti, (4) kompetensi dasar dan

indikator pembelajaran, (5) rangkuman materi pembelajaran, (6)

pendekatan, model, metode pembelajaran, (7) skenario pembelajaran, (8)

media, alat, dan sumber belajar, (9) penilaian, (10) lampiran.

Perangkat pembelajaran yang pertama adalah Program Tahunan

(prota). Program Tahunan (prota) berisi rancangan muatan pelajaran dalam

satu tahun pembelajaran. Program Tahunan (prota) memuat identitas yang

lengkap yaitu kelas, satuan pendidikan dan tahun pelajaran. Program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

92

Tahunan (prota) juga memuat tema, subtema, dan alokasi waktu. Tema dan

subtema pada Program Tahunan (prota) disesuaikan dengan jumlah minggu

efektif (16 minggu) dalam satu tahun.

Perangkat pembelajaran yang kedua yaitu Program Semester (prosem).

Program Semester (prosem). Program Semester ini merupakan penjabaran

dari program tahunan. Program Semester berisikan mengenai rancangan

pembelajaran yang akan dicapai dalam satu semester. Program Semester

memuat komponen identitas (kelas, semester, satuan pendidikan, tahun

pelajaran). Pada Program Semester ini juga terdapat tema, subtema,

pembelajaran, bulan, alokasi waktu yang dilengkapi dengan materi pokok

sesuai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Perangkat pembelajaran yang ketiga yaitu silabus.Silabus berisikan

susunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian setiap mata

pelajaran. Silabus memuat identitas yang meliputi satuan pendidikan, kelas,

tema/subtema, dan alokasi waktu. Silabus juga memuat Kompetensi Inti,

Kompetensi Dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran yang ditulis

secara singkat, penilaian dan sumber belajar.

Perangkat pembelajaran yang keempat yaitu Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah

detail rencana aktivitas pembelajaran untuk mencapai satu Kompetensi

Dasar atau beberapa Kompetensi Dasar dalam satu kali pertemuan.

Pertama, identitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisikan

nama satuan pendidikan, kelas/ semester, tema, subtema, pembelajaran ke-,

mupel yang terkait, alokasi waktu, hari/ tanggal. Kedua, tujuan

pembelajaran dirumuskan berdasarkan indikator dengan menggunakan kata

kerja operasional yang dapat diukur. Tujuan pembelajaran memuat

komponen A (Audience), B (Behaviour), C (Condition), D (Degree).

Ketiga adalah kompetensi inti (KI).Kompetensi Inti (Ki) merupakan garis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

93

besar kompetensi yang wajib dipelajari siswa di sekolah. Kompetensi yang

dipelajari memuat aspek spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

Keempat adalah Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran.

Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi minimal yang harus

dipelajari siswa untuk suatu mata pelajaran pada suatu kelas. Kompetensi

Dasar diturunkan menjadi indikator pembelajaran. Indikator disusun untuk

seluruh kompetensi yaitu kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan, dan keterampilan pada mata pelajaran PPKn dan Pendidikan

Agama. Sedangakan mata pelajaran selain PPKn dan Pendidikan Agama

hanya mencakup kompetensi pengetahuan dan keterampilan saja. Kelima

yaitu materi pembelajaran. Materi pembelajaran berisi materi pokok yang

akan diajarkan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Keenam yaitu pendekatan, model, dan metode pembelajaran.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan

saintifik. Model pembelajaran yang digunakan adalah Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR) dan Quantum Learning.Metode pembelajaran yang

digunakan adalah pengamatan, permainan, penugasan, kerja kelompok,

tanya jawab dan ceramah. Ketujuh adalah skenario pembelajaran yang

berisi langkah-langkah selama proses pembelajaran mengenai urutan

kegiatan yang akan dilakukan. Kedelapan yaitu media, alat, dan sumber

belajar.media yang digunakan adalah bermacam video pembelajaran,

bermacam gambar kegiatan sore hari, huruf abjad, LKPD, dan power point

yang disesuaikan dengan setiap kegiatan pembelajaran. Sedangkan alat

yang digunakan berupa LCD, laptop, speaker atau pengeras suara. Sumber

belajar yang digunakan juga beragam dari pengalaman peserta didik

sendiri, buku pelajaran dan internet.

Kesembilan yaitu penilaian. Penilaian yang memuat teknik atau jenis,

bentuk instrumen penilaian dan pedoman penskoran. Penilaian meliputi

sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kesepuluh yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

94

lampiran. Lampiran ini berisikan bacaan literasi, materi pembelajaran,

media pembelajaran, lembar LKPD, instrumen dan rubrik penilaian, lembar

refleksi peserta didik, sintaks model pembelajaran yang digunakan, lembar

remedial, dan lembar pengayaan. Bacaan literasi berisikan suatu bacaan

pendek yang menyimpan suatu pesan moral dan dapat berkaitan dengan

materi yang akan dipelajari. Materi pembelajaran berisikan rangkuman

materi pokok mata pelajaran yang akan diajarkan dalam satu pertemuan

untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Media pembelajaran berisi

bermacam video pembelajaran dan bermacam gambar-gambar yang

digunakan selama proses pembelajaran. Lembar LKPD memuat panduan

kegiatan belajar peserta didik yang dibuat secara menarik.

Instrumen penilaian berisikan soal beserta kunci jawaban yang

digunakan sebagai evaluasi kegiatan pembelajaran untuk siswa. Pada

instrumen penilaian disertakan juga teknik penilaian yang memuat rubrik

penilaian yang digunakan sebagai pedoman untuk memberikan skor atau

nilai siswa. Lembar refleksi siswa berisikan panduan pertanyaan –

pertanyaan untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari, perasaan

yang dirasakan selama proses pembelajaran, kesulitan yang dihadapi,

kegiatan yang disenangi dan manfaat mempelajari pembelajaran selama

satu pertemuan. Pengayaan berisi latihan soal, kunci jawaban, pedoman

penilaian untuk memperkuat pengetahuan siswa yang telah didapatkan

selama pembelajaran. Remedial dibuat berdasarkan muatan pelajaran yang

disampaikan. Remedial digunakan untuk siswa yang tidak mencapai batas

KKM yang ditentutan. Disini peneliti tidak melakukan remedial.S

elanjutnya penjelasan sintaks model pembelajaran yang memuat tentang

pengertian, ciri khas, dan sintaks setiap model pembelajaran yang

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

95

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil validasi oleh dua pakar pembelajaran inovatf dan

calon guru sekolah dasar mengenai ujicoba perangkat pembelajaran,

didapatkan bahwa perangkat pembelajaran inovatif termasuk dalam

kategori “sangat baik” dengan skor rata-rata 4,24. Hasil tersebut dijabarkan

dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Rekapitulasi Validasi Pakar Pembelajaran Inovatif Kurikulum SD

2013 dan Guru SD kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013

No Validasi Perangkat Pembelajaran

Skor Kategori

1 Pakar validasi pembelajaran

inovatif model PPR (R)

4,40 Sangat Baik

2 Pakar validasi pembelajaran

inovatif model Quantum Learning

(R)

4,20 Baik

3 Pakar validasi pembelajaran

inovatif model PPR (W)

4,27 Sangat Baik

4 Pakar validasi pembelajaran

inovatif model Quantum Learning

(W)

4,17 Baik

5 Guru kelas I model pembelajaran

inovatif model PPR

4,18 Baik

6 Guru kelas I model pembelajaran

inovatif model Quantum Learning

4,14 Baik

7 Teman sejawat model pembelajaran

PPR

4,45 Sangat Baik

8 Teman sejawat model pembelajaran

Quantum Learning

4, 12 Baik

Jumlah 33,39

Rerata ( Jumlah Total : Responden) 4,24

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

96

Hasil validasi yang sudah dijabarkan tersebut, berpedoman pada 7 aspek

yaitu: (1) program tahunan, (2) program semester, (3) silabus, (4) Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (5) media, (6) LKPD, (7) bahasa. Pada

validasi perangkat pembelajaran, pakar pembelajaran inovatif (R) memberi

skor rata-rata 4,40 dengan kategori “Sangat Baik” untuk model pembelajaran

PPR. Sedangkan untuk model Quantum Learning, pakar pembelajaran

inovatif (R) memberi skor rata-rata 4,20 dengan kategori “Baik”. Pakar

pembelajaran inovatif (W) memberikan skor rata-rata 4,27 dengan kategori “

Sangat Baik” untuk model PPR. Sedangkan untuk model Quantum Learning,

pakar pembelajaran inovatif (W) memberi skor rata-rata 4,17 dengan kategori

“Baik”.

Pada hasil ujicoba perangkat pembelajaran menggunakan model PPR, guru

kelas I memberi skor rata-rata 4,18 untuk penilaian guru dengan kategori

“Baik” dan skor rata-rata 4,45 untuk penilaian peserta didik dengan kategori

“Sangat Baik”. Sedangkan hasil ujicoba perangkat pembelajaran model

Quantum Learning, guru kelas I memberikan skor rata-rata 4,14 untuk

penilaian guru dengan kategori “ Baik” dan skor rata-rata 4,12 untuk penilaian

siswa dengan kategori “Baik”. Keseluruhan hasil validasi dan ujicoba

perangkat pembelajaran inovatif didapatkan skor rata-rata 4,24 dengan

kategori “Sangat Baik”.

Perangkat pembelajaran inovatif menggunakan model PPR dan Quantum

Learning dinyatakan “Sangat Baik” karena memenuhi seluruh aspek dalam

instrumen penilaian setiap perangkat pembelajaran dan penilaian ujicoba.

yaitu: (1) komponen program tahunan sudah lengkap dan jumlah jam efektif

serta alokasi waktu pada program tahunan sudah sesuai, (2) program semester

memuat komponen yang lengkap, materi pokok, Kompetensi Inti, Kompetensi

Dasar dan alokasi waktu sesuai, (3) silabus memuat komponen yang lengkap

dan keterkaitan antar komponen dalam silabus sesuai, (4) Rencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

97

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat komponen yang lengkap; indikator

sudah dirumuskan sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta

sudah menunjukan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat diukur dan

diamati; tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator yang mengandung

komponen ABCD yaitu Audience, Behaviour, Condition, Degree; pendekatan

pembelajaran sesuai dengan pendekatan saintifik yaitu pendekatan

pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa melalui kegiatan

mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring pada kegiatan

pembelajaran di sekolah (Rusman, 2017:422); langkah-langkah pembelajaran

sudah sesuai dengan sintaks model PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif yakni

konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi (Suparno,2015: 21);

langkah-langkah pembelajaran juga sudah sesuai dengan sintaks pembelajaran

Quantum Learning yakni tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi,

dan rayakan (Shoimin, 2014: 139)

Selanjutnya, langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan

keterampilan yang direkomendasikan untuk dikuasai peserta didik abad ke-21

yang dikenal dengan istilah 4C yakni critical thinking skill, communication

skill, collaboration skill, creativity skill (Yani dan Mamat, 2014: 47);

penilaian sudah menggunakan penilaian otentik yaitu penilaian yang

dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input) ,

proses, dan keluaran (output) pembelajaran yang meliputi ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan (Majid dan Rochman, 2014: 3); media

pembelajaran sudah sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, materi

yang dibahas, dan karakteristik siswa; LKPD dibuat menarik, sederhana dan

disajikan secara sistematis. Pada setiap kegiatan yang disajikan mempunyai

tujuan yang jelas dan penyajian LKPD dilengkapi dengan gambar, ilustrasi

serta kegiatan yang disajikan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

98

didik; bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan Bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

Produk dikembangkan sudah sesuai dengan spesifikasi produk yang telah di

paparkan pada bab I. Pertama,Cover depan produk terdiri dari judul

pengembangan perangkat pembelajaran inovatif yaitu pengembangan

perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema kegiatan sore hari mengacu

Kurikulum 2013 untuk kelas I Sekolah Dasar; terdapat gambar yang

mencerminkan pembelajaran inovatif sub tema kegiatan sore hari; nama

penulis; logo universitas; keterangan yang berisi program studi yaitu

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan yaitu Ilmu Pendidikan, Fakultas

yaitu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, universitas yaitu Sanata Dharma

Yogyakarta. Cover belakang berisi sinopsis dan biodata singkat penulis.

Kedua, produk dicetak dalam ukuran kertas A4 dengan berat 70 gram

sedangkan sampul dicetak dengan kertas ivory 230 supaya terlihat kokoh.

Ketiga, jenis huruf yang dipilih menggunakan theme font “times new

rowman” dengan spasi 1,5 supaya setiap bagian dalam RPP terlihat jelas.

Keempat, kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang

MahaEsa; penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran inovatif; ucapan

terimakasih kepada pihak yang membantu dan terlibat dalam penyusun

produk; dan kesediaan penulis dalam menerima kritik dan saran terkait

dengan produk yang dikembangkan.

Kelima, daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor halaman.

Keenam, perangkat pembelajaran program tahunan untuk kelas I SD semester

gasal dan genap. Program Tahunan adalah rencana umum pelaksanaan

pembelajaran muatan pelajaran berisi antara lain rencana penetapan alokasi

waktu satu tahun pembelajaran. Program tahunan dibuat sesuai dengan

kalender pendidikan dari tahun 2018/2019. Komponen-komponen dalam

menyusun Program Tahunan: Identitas (antara lain muatan pelajaran, kelas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

99

tahun pelajaran) dan Format isian (antara lain tema, subtema, dan alokasi

waktu). Program tahunan terdapat 2 sampai 3 halaman berbentuk landscape.

Ketujuh, perangkat pembelajaran program semester untuk kelas 1 SD

semester gasal. Program Semester merupakan penjabaran dari program

tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun

program tahunan. Program semester dilihat melalui kalender pendidikan dari

semester gasal tahun 2018/2019. Program Semester berisikan garis-garis besar

mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester

tersebut. Program semester terdapat 2 sampai 3 halaman berbentuk landscape.

Kedelapan, Perangkat pembelajaran silabus untuk kelas 1 SD semester gasal

tahun 2018/2019. Silabus merupakan salah satu produk pengembangan

kurikulum berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran

dan rancangan penilaian.Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu

ataukelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu

dan sumber belajar.

Kesembilan, komponen perangkat pembelajaran RPP disusun lengkap terdiri

dari 1) identitas RPP; 2) kompetensi inti; 3) kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pebelajaran;; 4) pendekatan, tipe, model dan metode; 5) alat dan bahan

serta sumber belajar; 6) langkah pembelajaran; 7) penilaian; 8) materi 9)

lampiran yang berisi LKPD, media dan rubrik penskoran. Dalam satu subtema

terdapat enam pembelajaran, sehingga menghasilkan enam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Kesepuluh, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan

berdasarkan dua model pembelajaran inovatif:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

100

a. PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ke-1, 3, dan 5 disusun menggunakan

karakteristik model PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif). PPR

(Paradigma Pedagogi Reflektif) bertujuan untuk membantu peserta didik

berkembang menjadi pribadi yang utuh dalam segi pengetahuan, suara

hati, dan juga kepekaannya pada orang lain.

b. Quantum Learning

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ke- 2, 4, dan 6 dikembangkan

berdasarkan karakteristik model Quantum Learning. Model Quantum

Learning menggunakan pola pembalajaran yang menggabungkan rasa

percaya diri, keterampilan belajar, dan keterampilan berkomunikasi dalam

lingkungan yang menyenangkan.

Kesebelas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dikembangkan memuat karakteristik Kurikulum 2013 yaitu menggunakan

pendekatan saintifik. Pendekatan scientifik yang merupakan proses

pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik mengkonstruk konsep,

hukum, atau prinsip melalui tahap mengamati (untuk mengidentifikasi atau

menemukan masalah), menanya, mencoba (melalui eksperimen), menalar, dan

mengomunikasikan (secara tertulis maupun lisan).

Keduabelas, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dikembangkan menggunakan karakteristik Kurikulum 2013 yaitu

menggunakan pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu yang mempunyai

karakteristik berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung,

pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari

berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel (guru dapat mengaitkan mata

pelajaran yang satu dengan yang lain), dan menggunakan prinsip belajar

sambil bermain dan menyenangkan.

Ketigabelas, yaitu RPP mengandung pengembangan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

101

setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Pendidikan karakter yang

dikembangkan memuat aspek spiritual dan aspek sosial. Materi pembelajaran

yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu

dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan kontekas kehidupan

sehari-hari.

Keempat belas, yaitu indikator pembelajaran menerapkan siswa untuk

berfikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) yang meliputi

tingkat taksonomi bloom pada C4 sampai C6. Pengembuatan indikator

berdasarkan Taksonomi Bloom hasil revisi. Pada tingkatan C4 kegiatan yang

diterapkan siswa yaitu kegiatan menganalisis dapat dilakukan dengan kegiatan

memilih, membandingkan, menguraikan, mengaitkan, dan lain-lain.

Sedangkan tingkatan C5, siswa melakukan kegiatan mengevaluasi yang dapat

dilakukan dengan kegiatan mengkritik, memeriksa, menilai, membuktikan,

dan lain-lain. Pada tingkatan C6, siswa melakukan kegiatan mencipta yang

dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan merumuskan, merencanakan,

memproduksi, membuat hipotesis, mendesain, menciptakan, dan lain-lain.

Kelima belas, RPP dikembangkan sesuai dengan penerapan penilaian

otentik. Penilaian otentik mengandung aspek sikap spiritual dan sosial, aspek

pengetahuan, dan aspek keterampilan. Penilaian dilengkapi dengan instrumen

penilaian yang memuat kunci jawaban dari soal tertulis, daftar cek atau

pedoman observasi bagi penilaian dengan teknik observasi, dan cara skoring.

Keenambelas, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Penyusunan RPP memperhatikan ketentuan ejaan bahasa Indonesia (EBI)

yang meliputi tanda baca, huruf kapital, nama orang, nama tempat, dan kata

penghubung.

Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki

kualitas yang “sangat baik” dan layak untuk diujicobakan lebih luas sebagai

perangkat pembelajaran inovatif dalam subtema kegiatan sore hari yang

mengacu pada Kurikulum 2013 untuk kelas I Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

102

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembehasan yang dilakukan, peneliti

menyimpulkan sebagai berikut:

1a. Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran inovatif oleh kedua

pakar pembelajaran inovatif yaitu satu mahasiswa program Pendidikan

Profesi Guru (PPG) dan satu guru kelas I Sekolah Dasar, perangkat

pembelajaran inovatif yang dikembangkan dengan model Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) dan model Quantum Learning diperoleh skor

rata-rata 4,26 dengan kualitas “Sangat Baik”

1b. Berdasarkan penilaian ujicoba terbatas oleh guru kelas I dan satu calon

guru sekolah dasar melalui ujicoba terbatas, perangkat pembelajaran

inovatif yang dikembangkan dengan model Paradigma Pedagogi Reflektif

(PPR) dan model Quantum Learning diperoleh skor rata-rata 4,20 dengan

kualitas “ Baik”

Jika hasil validasi pakar dan hasil penilaian ujicoba terbatas dari

mahasiswa PPG, guru kelas I sekolah dasar dan calon guru sekolah dasar

digabung maka diperoleh skor rata-rata 4,23 dengan kualitas “sangat baik”

sehingga perangkat pembelajaran inovatif siap untuk diujicobakan secara

lebih luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

103

B. Keterbatasan Pengembangan

Produk yang dikembangkan mempunyai keterbatasan, diantaranya

sebagai berikut:

1. Observasi dan wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan di

tiga sekolah dasar.

2. Instrumen untuk validasi pakar dan uji coba produk hanya divalidasi oleh

dosen pembimbing skripsi

C. Saran

1. Observasi dan wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan

dengan lebih dari 3 (tiga) guru kelas I sekolah dasar sebagai pelaksana

Kurikulum 2013 sehingga data yang dihasilkan lebih menunjukan

kebutuhan guru dan peserta didik.

2. Instrumen untuk validasi dan ujicoba produk sebaiknya divalidasi oleh

pihak yang lebih banyak sehingga dapat diketahui instrumen tersebut

valid atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

104

DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Muhammad.(2015).Pengembangan Perangkat Pembelajaran Tematik

Berbasis Sosiokultural di Sekolah Dasar.Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Andreson,Krathwohl.(2014).Kerangka untuk Landasan Pembelajaran dan

Assesment.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arumsari.(2015).Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Subtema

Tugas-Tugas Sekolahku untuk Kelas II di SD Kanisius Kintelan 1.Universitas

Sanata Dharma.

Asmani, Jamal Ma’mur.(2013). Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian

Pendidikan.Yogyakarta: Diva Press.

Uno,Hamzah.(2011).Belajar dengan Pendekatan PAIKEM.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Daryanto.(2014).Pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013.Yogyakarta:

Gava Media.

Emzir.(2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan kualitatif.Bandung:

Rajagrafindo Persada.

Fadlillah, M. (2014).Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,

SMP/MT. Yogyakarta: Ar-ruzz media.

Hosnan, M.(2014).Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor: Galia Indonesia.

Kadir,A.(2014).Pembelajaran tematik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

105

Kunandar.(2013).Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

BerdasarkanKurikulum 2013. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Kurniasih,Sani.(2014).Strategi-Strategi Pembelajaran.Alfabeta:Bandung.

Kurniawan,Deni.(2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan

Penilaian). Bandung : Alfabeta.

Majid,A.(2014).Pendekatan ilmiah dalam implementasi kurikulum 2013.Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan implementasi kurikulum 2013. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Nurwanti.(2011).Pendidikan Karakter.Yogyakarta: Familia.

Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 Tentang Standar Isi.

Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 Tentang Standar Penilaian.

Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Prasetyo, Z.K, dkk. (2011). Pengembangan perangkat pembelajaran sains terpadu

untuk meningkatkan kognitif, keterampilan proses, kreatifitas serta menerapkan

konsep ilmiah peserta didik SMP. Yogyakarta:Program Pascasarjana UNY.

Rusman.(2017).Belajar pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Sani.(2014).Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta:

Bumi Aksara.

Saputra, Hatta. 2016. Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global. CV

Smile Indonesia Institute.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

106

Sugiyono.(2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung

Alfabeta.

.(2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung

Alfabeta.

Sukardjo,(2008).Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: UNY.

Suparno,Paul.(2015).Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR).Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suyatno.(2009).Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka.

Trianto.(2014).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.

Jakarta: Prenada Media Group.

Tim Redaksi Kanisius.(2008).Paradigma Pedagogi Reflektif.Yogyakarta: PT

Kanisius.

Tombak, Anggar.(2011).Pengembangan perangkat Pembelajaran Inovatif.

Utami.(2017).Pengembangan Perangkat Pembelajaran Tematik dalam Meningkatkan

Karakter, Motivasi, dan Prestasi Siswa Sekolah Dasar. Universitas Negeri

Yogtakarta.

Yani,Ahmad.(2014).Mindset Kurikulum 2013.Bandung:Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

107

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

108

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan

1. Sejak kapan SD ini menerapkan kurikulum 2013?

2. Apakah bapak atau ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum SD 2013?

3. Sejauh mana pemahaman bapak/ibu terhadap kurikulum SD 2013?

4. Apakah bapak/ibu sudah mengetahui karakteristik kurikulum SD 2013?

5. Sejauh mana pemahaman bapak/ibu terkait dengan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran?

6. Bagaimana cara bapak/ibu merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran

sesuai dengan kemampuan siswa?

7. Bagaimana cara bapak /ibu menumbuhkembangkan pendidikan karakter

dalam pembelajaran?

8. Apakah bapak/ibu setiap pembelajaran menggunakan RPP dengan model

pembelajaran yang berbeda?

9. Apakah tujuan pembelajaran yang bapak/ibu kembangkan sudah

mengupayakan tercapainya pendidikan karakter?

10. Apakah bapak/ibu mengetahui keterampilan yang harus dikuasai sesuai

pada abad 21 seperti (berfikirkritis, kreatif, kolaborasi, komunikasi)?

11. Apakah dalam pembuatan RPP bapak/ibu sudah merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran terkait dengan keterampilan tersebut (berfikirkritis,

kretif, kolaboratif, komunikasi) ?

12. Apakah pembelajaran dengan ceramah masih mendominasi di kelas ?

13. Pernahkah bapak/ibu menggunakan model pembelajaran inovatif yang

lain? Apakah modelnya itu?

14. Apakah ibu/bapak mengetahui pembelajaran inovatif?

15. Kesulitan apa saja yang bapak/ibu alami dalam pembuatan model

pembelajaran inovatif?

16. Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dialami?

17. Apakah contoh perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan

tuntutan kurikulum 2013 sudah tersedia di sekolah bapak/ibu?

18. Apakah bapak/ibu masih perlu bentuk contoh untuk perangkat

pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013 (model PBL, model

inquiri, dan model pembelajaram kooperatif, model kuantum, PPR dan lain

sebagainya?

19. Apakah siswa pernah merasa bosan ketika guru menerapkan pembelajaran

inovatif di kelas?

20. Apakah bapak/ibu mempunyai rencana untuk mengembangkan

pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

109

belajar siswa ?

21. Menurut bapak/ ibu apakah perangkat pembelajaran inovatif penting jika

diterapakan dalam proses pembelajaaran dewasa ini ?

22. Apakah bapak/ ibu sudah mengetahui tentang jenis belajar menurut

taksonomi bloom yang direvisi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

110

Lampiran 2: Pedoman Observasi

Pedoman Observasi Guru

No Pernyataan Ya Tidak

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa

2. Guru melakukan presensi kepada siswa

3. Guru menggunakan apersepsi untuk menuju materi yang

akan diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

5. Guru memberikan motivasi

Kegiatan Inti

6. Guru menyampaikan cakupan materi dan menjelaskan

uraian kegiatan

7. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang

materi yang akan dipelajari

8. Guru menggunakan media pembelajaran dan sumber

pembelajaran dengan tepat

9. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa

10. Guru menggunakan model yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa

11. Guru menerepkan 5M pada siswa

12. Guru menggunakan bahasa baku yang baik

13. Guru menggunakan artikulasi dan volume yang jelas

14. Guru menggunakan pakaian yang rapi dan berwibawa

15. Guru memusatkan perhatian siswa saat proses

pembelajaran dengan cara verbal dan non-verbal

16. Guru tidak berpaku pada satu tempat

17. Guru memberikan contoh pada siswa pada kehidupan

sehari-hari

18. Guru memberikan apresiasi kepada siswa

19. Guru menggunakan sumber pembelajaran berbasis

teknologi pada pembelajaran

20. Guru dapat mengkonsidikan kelas dengan baik

21. Guru menekankan pendidikan karakter pada siswa

22. Guru membuat suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan dan menarik

23. Guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran

Kegiatan Penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

111

24. Guru membuat ringkasan secara lisan

25. Guru membuat ringkasan secara tertulis

26. Guru menunjukkan sumber lain

27. Guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan

28. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum

berpartisipasi aktif

29. Guru memberikan evaluasi kepada siswa

30. Guru memberikan tindak lanjut mengenai pembelajaran

yang disampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

112

Pedoman Observasi Siswa

No Pernyataan Ya Tidak

1. Siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran

2. Siswa memberikan umpan balik apersepsi dari guru

3. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi

4. Siswa mengajukan pertanyaan

5. Siswa mampu bekerjasama pada saat kegiatan

berkelompok

6. Siswa mampu mengkomunikasi hasil diskusi

7. Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran

8. Siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan guru

9. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara lisan

10. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

113

Lampiran 3 : Rangkuman Hasil Wawancara

RANGKUMAN WAWANCARA SURVEI KEBUTUHAN

1. SDN DERESAN

Nama Guru : Warsi S.Pd

No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan

1. Sejak kapan SD ini menerapkan

kurikulum 2013?

SD Negeri Deresan sudah

menerapkan Kurikulum 2013

sejak tahun pelajaran 2014.

2. Apakah bapak atau ibu pernah

mengikuti pelatihan Kurikulum

SD 2013?

Guru pernah mengikuti pelatihan

Kurikulum 2013 pada tahun

2013 yang diadakan di SMA N 1

Ngaglik Sleman.

3. Sejauh mana pemahaman

bapak/ibu terhadap kurikulum

SD 2013?

Guru memahami kurikulum

2013 bagus diterapkan bagi

siswa. Namun bagi guru yang

sudah akan pensiun sedikit

memberatkan ketika harus

memberi nilai.

4. Apakah bapak/ibu sudah

mengetahui karakteristik

kurikulum SD 2013?

Guru hanya mengetahui

karakteristik Kurikulum 2013

menggunakan pendekatan

saintifik 5M

5. Sejauh mana pemahaman

bapak/ibu terkait dengan

pendekatan saintifik dalam

pembelajaran?

Guru tidak begitu memahami

pendekatan saintifik, walaupun

begitu guru sudah mencoba

menerapkan menggunakan

pendekatan saintifik 5M tetapi

tidak runtut.

6. Bagaimana cara bapak/ibu

merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran sesuai

dengan kemampuan siswa?

Guru merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran dengan

melihat materi pokok yang akan

diajarkan, kemudian disesuaikan

dengan kemampuan siswa.

7. Bagaimana cara bapak /ibu Guru menumbuhkembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

114

menumbuhkembangkan

pendidikan karakter dalam

pembelajaran?

pendidikan karakter dengan

mengarahkan siswa sesuai

karakteristknya masing-masing.

8. Apakah bapak/ibu setiap

pembelajaran menggunakan RPP

dengan model pembelajaran

yang berbeda?

Guru tidak menggunakan model

pembelajaran yang berbeda pada

setiap pembelajaran.

9. Apakah tujuan pembelajaran

yang bapak/ibu kembangkan

sudah mengupayakan

tercapainya pendidikan karakter?

Guru sudah mengupayakan

tercapainya pendidikan karakter,

namun guru juga tidak

memaksakan siswa.

10. Apakah bapak/ibu mengetahui

keterampilan yang harus

dikuasai sesuai pada abad 21

seperti (berfikirkritis, kreatif,

kolaborasi, komunikasi)?

Guru belum mengetahui

keterampilan yang harus

dikuasai sesuai abad 2.

11. Apakah dalam pembuatan RPP

bapak/ibu sudah merumuskan

indikator dan tujuan

pembelajaran terkait dengan

keterampilan tersebut

(berfikirkritis, kretif, kolaboratif,

komunikasi) ?

Guru belum merumuskan

indikator dan tujuan

pembelajaran pembelajaran

terkait dengan keterampilan

tersebut (berfikirkritis, kretif,

kolaboratif, komunikasi).

12. Apakah pembelajaran dengan

ceramah masih mendominasi di

kelas ?

Guru terkadang masih

menggunakan ceramah dalam

pembelajaran, namun hal

tersebut disesuaikan dengan

pokok bahasan yang ingin

disampaikan.

13. Pernahkah bapak/ibu

menggunakan model

pembelajaran inovatif yang lain?

Guru sudah pernah melakukan

pembelajaran inovatif praktek

melukis menggunakan pewarna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

115

Apakah modelnya itu?

makanan, namun tidak

mengathui model-model

pembelajaran inovatif.

14. Apakah ibu/bapak mengetahui

pembelajaran inovatif?

Guru mengetahui pembelajaran

inovatif adalah pembelajaran

yang membuat siswa kreatif dan

senang.

15. Kesulitan apa saja yang

bapak/ibu alami dalam

pembuatan model pembelajaran

inovatif?

Guru mengalami kesulitan

dalam membuat model

pembelajaran inovatif yaitu guru

harus dituntut kreatif juga

sehingga dapat menginspirasi

siswa.

16. Bagaimana cara mengatasi

kesulitan yang dialami?

Guru bekerja sama dengan wali

siswa untuk mengatasi kesulitan

tersebut.

17. Apakah contoh perangkat

pembelajaran inovatif yang

sesuai dengan tuntutan

kurikulum 2013 sudah tersedia

di sekolah bapak/ibu?

Guru menyatakan di sekolah

belum ada contoh perangkat

pembelajaran inovatif yang

sesuai dengan tuntutan

kurikulum 2013.

18. Apakah bapak/ibu masih perlu

bentuk contoh untuk perangkat

pembelajaran inovatif yang

mengacu Kurikulum 2013

(model PBL, model inquiri, dan

model pembelajaram kooperatif,

model kuantum, PPR dan lain

sebagainya?

Guru masih perlu bentuk contoh

untuk perangkat pembelajaran

inovatif yang mengacu

Kurikulum 2013 (model PBL,

model inquiri, dan model

pembelajaram kooperatif, model

kuantum, PPR dan lain

sebagainya.

19. Apakah siswa pernah merasa

bosan ketika guru menerapkan

pembelajaran inovatif di kelas?

Guru mengatakan siswa merasa

senang ketika menerapkan

pembelajaran inovatif.

20. Apakah bapak/ibu mempunyai

rencana untuk mengembangkan

Guru mempunyai mempunyai

rencana untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

116

pembelajaran inovatif agar

kedepannya mampu

meningkatkan prestasi belajar

siswa ?

pembelajaran inovatif agar

kedepannya mampu

meningkatkan prestasi belajar

siswa. Namun belum

mengetahui kapan akan mulai

untuk mengembangkan.

21. Menurut bapak/ ibu apakah

perangkat pembelajaran inovatif

penting jika diterapakan dalam

proses pembelajaaran dewasa ini

?

Guru mengatakan penting

menerapkan pembelajaran

inovatif dalam proses

pembelajaran supaya siswa tidak

merasa bosan.

22. Apakah bapak/ ibu sudah

mengetahui tentang jenis belajar

menurut taksonomi bloom yang

direvisi?

Guru mengatakan belum

mengetahui jenis belajar

menurut taksonomi bloom yang

direvisi.

2. SDN BABARSARI

Nama Guru : Novia Wulandaru S.E

No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan

1. Sejak kapan SD ini menerapkan

kurikulum 2013?

SD Negeri Babarsari

menerapkan Kurikulum 2013

sejak tahun 2013

2. Apakah bapak atau ibu pernah

mengikuti pelatihan Kurikulum

SD 2013?

Guru pernah mengikuti pelatihan

Kurikulum 2013

3. Sejauh mana pemahaman

bapak/ibu terhadap kurikulum

SD 2013?

Guru memahami kurikulum

2013 menggunakan

pembelajaran tematik terpadu

dimana mata pelajaran satu

dengan yang lain saling terkait.

4. Apakah bapak/ibu sudah

mengetahui karakteristik

kurikulum SD 2013?

Guru belum begitu memahami

karakteristik Kurikulum 2013.

Guru hanya mengetahui dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

117

Kurikulum 2013 menggunakan

pendekatan saintifik dan terpadu.

5. Sejauh mana pemahaman

bapak/ibu terkait dengan

pendekatan saintifik dalam

pembelajaran?

Guru tidak begitu memahami

pendekatan saintifik. Menurut

guru pendekatan saintifik

digunakan untuk mencapai

tujuan pembelajaran dalam

Kurikulum 2013.

6. Bagaimana cara bapak/ibu

merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran sesuai

dengan kemampuan siswa?

Guru merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran dengan

melihat kompetensi yang hendak

dicapai lalu disesuaikan dengan

kemampuan siswa.

7. Bagaimana cara bapak /ibu

menumbuhkembangkan

pendidikan karakter dalam

pembelajaran?

Guru menumbuhkembangkan

pendidikan karakter dengan

mengaitkan materi pengalaman

sehari-hari siswa.

8. Apakah bapak/ibu setiap

pembelajaran menggunakan RPP

dengan model pembelajaran

yang berbeda?

Guru hanya berpedoman pada

buku pegangan guru saja.

9. Apakah tujuan pembelajaran

yang bapak/ibu kembangkan

sudah mengupayakan

tercapainya pendidikan karakter?

Guru sudah mengupayakan

tercapainya pendidikan karakter.

10. Apakah bapak/ibu mengetahui

keterampilan yang harus

dikuasai sesuai pada abad 21

seperti (berfikirkritis, kreatif,

kolaborasi, komunikasi)?

Guru mengetahui keterampilan

yang harus dikuasai sesuai abad

21.

11. Apakah dalam pembuatan RPP

bapak/ibu sudah merumuskan

indikator dan tujuan

Guru belum merumuskan

indikator dan tujuan

pembelajaran pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

118

pembelajaran terkait dengan

keterampilan tersebut

(berfikirkritis, kretif, kolaboratif,

komunikasi) ?

terkait dengan keterampilan

tersebut (berfikirkritis, kretif,

kolaboratif, komunikasi) karena

keterbatasan waktu.

12. Apakah pembelajaran dengan

ceramah masih mendominasi di

kelas ?

Guru terkadang masih

menggunakan ceramah dalam

pembelajaran, karena dianggap

lebih efektif.

13. Pernahkah bapak/ibu

menggunakan model

pembelajaran inovatif yang lain?

Apakah modelnya itu?

Guru sudah pernah melakukan

pembelajaran inovatif

menggunakan model example

non example.

14. Apakah ibu/bapak mengetahui

pembelajaran inovatif?

Guru mengetahui pembelajaran

inovatif adalah pembelajaran

yang identik dengan Kurikulum

2013 agar dapat membuat siswa

antusias dalam proses belajar di

kelas.

15. Kesulitan apa saja yang

bapak/ibu alami dalam

pembuatan model pembelajaran

inovatif?

Guru mengalami kesulitan

dalam membuat model

pembelajaran inovatif yaitu guru

harus meluangkan waktu lebih

banyak untuk merancang

pembelajaran menggunakan

model pembelajaran inovatif.

16. Bagaimana cara mengatasi

kesulitan yang dialami?

Guru membagi waktu

mengerjakan RPPTH dengan

fokus di sekolah.

17. Apakah contoh perangkat

pembelajaran inovatif yang

sesuai dengan tuntutan

kurikulum 2013 sudah tersedia

di sekolah bapak/ibu?

Guru menyatakan di sekolah ada

contoh perangkat pembelajaran

inovatif yang sesuai dengan

tuntutan kurikulum 2013 namun

kurang lengkap.

18. Apakah bapak/ibu masih perlu Guru masih perlu bentuk contoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

119

bentuk contoh untuk perangkat

pembelajaran inovatif yang

mengacu Kurikulum 2013

(model PBL, model inquiri, dan

model pembelajaram kooperatif,

model kuantum, PPR dan lain

sebagainya?

untuk perangkat pembelajaran

inovatif yang mengacu

Kurikulum 2013 (model PBL,

model inquiri, dan model

pembelajaram kooperatif, model

kuantum, PPR dan lain

sebagainya untuk menambah

pengetahuan.

19. Apakah siswa pernah merasa

bosan ketika guru menerapkan

pembelajaran inovatif di kelas?

Guru mengatakan siswa merasa

antusias ketika menerapkan

pembelajaran inovatif karena

bermacam media yang

digunakan.

20. Apakah bapak/ibu mempunyai

rencana untuk mengembangkan

pembelajaran inovatif agar

kedepannya mampu

meningkatkan prestasi belajar

siswa ?

Guru mempunyai mempunyai

rencana untuk mengembangkan

pembelajaran inovatif agar

kedepannya mampu

meningkatkan prestasi belajar

siswa.

21. Menurut bapak/ ibu apakah

perangkat pembelajaran inovatif

penting jika diterapakan dalam

proses pembelajaaran dewasa ini

?

Guru mengatakan penting

menerapkan pembelajaran

inovatif dalam proses

pembelajaran supaya siswa

dapat menerima materi dengan

baik dan mudah diingat.

22. Apakah bapak/ ibu sudah

mengetahui tentang jenis belajar

menurut taksonomi bloom yang

direvisi?

Guru mengatakan belum

mengetahui jenis belajar

menurut taksonomi bloom yang

direvisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

120

3. SDN Ngabean

Nama Guru: Suwansih, S.Pd.

No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan

1. Sejak kapan SD ini menerapkan

kurikulum 2013?

SD Negeri Ngabean sudah

menerapkan Kurikulum 2013

sejak tahun 2013 .

2. Apakah bapak atau ibu pernah

mengikuti pelatihan Kurikulum

SD 2013?

Guru pernah mengikuti pelatihan

Kurikulum 2013 sebanyak dua

kali yaitu sebelum dan sesudah

Kurikulum 2013 diterapkan.

3. Sejauh mana pemahaman

bapak/ibu terhadap kurikulum

SD 2013?

Guru memahami kurikulum

2013 menuntut peserta didik

untuk mandiri. Guru juga

dituntut untuk menguasai

penilaian spiritual, sosial,

pengetahuan, dan keterampilan.

4. Apakah bapak/ibu sudah

mengetahui karakteristik

kurikulum SD 2013?

Guru hanya mengetahui

karakteristik Kurikulum 2013

menuntut peserta didik harus

mandiri sesuai panduan yang

ditetapkan.

5. Sejauh mana pemahaman

bapak/ibu terkait dengan

pendekatan saintifik dalam

pembelajaran?

Guru tidak begitu memahami

pendekatan saintifik.

6. Bagaimana cara bapak/ibu

merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran sesuai

dengan kemampuan siswa?

Guru merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran dengan

melihat kompetensi dasar

kemudian dikembangkan lagi.

7. Bagaimana cara bapak /ibu

menumbuhkembangkan

pendidikan karakter dalam

pembelajaran?

Guru menumbuhkembangkan

pendidikan karakter dengan

menyesuaikan tujuan

pembelajaran yang hendak

dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

121

8. Apakah bapak/ibu setiap

pembelajaran menggunakan RPP

dengan model pembelajaran

yang berbeda?

Guru terkadang menggunakan

model pembelajaran yang

berbeda disesuaikan dengan

materi yang akan diajarkan.

9. Apakah tujuan pembelajaran

yang bapak/ibu kembangkan

sudah mengupayakan

tercapainya pendidikan karakter?

Guru sejauh ini sudah

mengupayakan tercapainya

pendidikan karakter.

10. Apakah bapak/ibu mengetahui

keterampilan yang harus

dikuasai sesuai pada abad 21

seperti (berfikirkritis, kreatif,

kolaborasi, komunikasi)?

Guru belum mengetahui

keterampilan yang harus

dikuasai sesuai abad 21.

11. Apakah dalam pembuatan RPP

bapak/ibu sudah merumuskan

indikator dan tujuan

pembelajaran terkait dengan

keterampilan tersebut

(berfikirkritis, kretif, kolaboratif,

komunikasi) ?

Guru sudah mencoba

merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran

pembelajaran terkait dengan

keterampilan berfikir kritis dan

kretif.

12. Apakah pembelajaran dengan

ceramah masih mendominasi di

kelas ?

Guru terkadang masih

menggunakan ceramah dalam

pembelajaran. hal ini dilakukan

karena keterbatasan guru

mengetahui berbagai metode dan

model pembelajaran sehingga

metode ceramah dianggap

metode yang praktis digunakan.

13. Pernahkah bapak/ibu

menggunakan model

pembelajaran inovatif yang lain?

Apakah modelnya itu?

Guru sudah pernah melakukan

pembelajaran inovatif

menggunakan model PBL saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

122

14. Apakah ibu/bapak mengetahui

pembelajaran inovatif?

Guru mengetahui pembelajaran

inovatif adalah pembelajaran

yang membuat siswa aktif dan

kreatif.

15. Kesulitan apa saja yang

bapak/ibu alami dalam

pembuatan model pembelajaran

inovatif?

Guru mengalami kesulitan

dalam membuat model

pembelajaran inovatif yaitu guru

harus menyesuaikan materi

dengan karakteristik siswa.

16. Bagaimana cara mengatasi

kesulitan yang dialami?

Guru membuat lagu yang berisi

materi pembelajaran sederhana

untuk memudahkan siswa

memahami materi.

17. Apakah contoh perangkat

pembelajaran inovatif yang

sesuai dengan tuntutan

kurikulum 2013 sudah tersedia

di sekolah bapak/ibu?

Guru menyatakan di sekolah

belum ada contoh perangkat

pembelajaran inovatif yang

lengkap. Di sekolah hanya

mempunyai media pembelajaran

saja.

18. Apakah bapak/ibu masih perlu

bentuk contoh untuk perangkat

pembelajaran inovatif yang

mengacu Kurikulum 2013

(model PBL, model inquiri, dan

model pembelajaram kooperatif,

model kuantum, PPR dan lain

sebagainya?

Guru masih perlu bentuk contoh

untuk perangkat pembelajaran

inovatif yang mengacu

Kurikulum 2013 (model PBL,

model inquiri, dan model

pembelajaram kooperatif, model

kuantum, PPR dan lain

sebagainya.

19. Apakah siswa pernah merasa

bosan ketika guru menerapkan

pembelajaran inovatif di kelas?

Guru mengatakan peserta didik

tidak pernah merasa bosan

ketika menerapkan pembelajaran

inovatif. Siswa lebih aktif dan

dapat mengembangkan

karakternya seperti jujur, peduli,

percaya diri dan lain sebagainya.

20. Apakah bapak/ibu mempunyai

rencana untuk mengembangkan

Guru mempunyai mempunyai

rencana untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

123

pembelajaran inovatif agar

kedepannya mampu

meningkatkan prestasi belajar

siswa ?

pembelajaran inovatif agar

kedepannya mampu

meningkatkan belajar siswa.

21. Menurut bapak/ ibu apakah

perangkat pembelajaran inovatif

penting jika diterapakan dalam

proses pembelajaaran dewasa ini

?

Guru mengatakan penting

menerapkan pembelajaran

inovatif dalam proses

pembelajaran supaya peserta

didik tidak merasa bosan, lebih

aktif, mandiri dan kreatif.

22. Apakah bapak/ ibu sudah

mengetahui tentang jenis belajar

menurut taksonomi bloom yang

direvisi?

Guru mengatakan belum

mengetahui jenis belajar

menurut taksonomi bloom yang

direvisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

124

Lampiran 4 : Hasil Observasi Guru

Hasil Observasi Guru

1. SDN Deresan

Nama Guru : Warsi S.Pd.

No Pernyataan Ya Tidak

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa √

2. Guru melakukan presensi kepada siswa √

3. Guru menggunakan apersepsi untuk menuju materi yang

akan diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √

5. Guru memberikan motivasi √

Kegiatan Inti

6. Guru menyampaikan cakupan materi dan menjelaskan

uraian kegiatan

7. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang

materi yang akan dipelajari

8. Guru menggunakan media pembelajaran dan sumber

pembelajaran dengan tepat

9. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa √

10. Guru menggunakan model yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa √

11. Guru menerepkan 5M pada siswa √

12. Guru menggunakan bahasa baku yang baik √

13. Guru menggunakan artikulasi dan volume yang jelas √

14. Guru menggunakan pakaian yang rapi dan berwibawa √

15. Guru memusatkan perhatian siswa saat proses

pembelajaran dengan cara verbal dan non-verbal

16. Guru tidak berpaku pada satu tempat √

17. Guru memberikan contoh pada siswa pada kehidupan

sehari-hari

18. Guru memberikan apresiasi kepada siswa √

19. Guru menggunakan sumber pembelajaran berbasis

teknologi pada pembelajaran

20. Guru dapat mengkonsidikan kelas dengan baik √

21. Guru menekankan pendidikan karakter pada siswa √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

125

22. Guru membuat suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan dan menarik

23. Guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran √

Kegiatan Penutup

24. Guru membuat ringkasan secara lisan √

25. Guru membuat ringkasan secara tertulis √

26. Guru menunjukkan sumber lain √

27. Guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan √

28. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum

berpartisipasi aktif

29. Guru memberikan evaluasi kepada siswa √

30. Guru memberikan tindak lanjut mengenai pembelajaran

yang disampaikan

2. SDN Babarsari

Nama Guru : Novia Wulandaru S.E

No Pernyataan Ya Tidak

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa √

2. Guru melakukan presensi kepada siswa √

3. Guru menggunakan apersepsi untuk menuju materi yang

akan diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √

5. Guru memberikan motivasi √

Kegiatan Inti

6. Guru menyampaikan cakupan materi dan menjelaskan

uraian kegiatan

7. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang

materi yang akan dipelajari

8. Guru menggunakan media pembelajaran dan sumber

pembelajaran dengan tepat

9. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa

10. Guru menggunakan model yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa

11. Guru menerepkan 5M pada siswa √

12. Guru menggunakan bahasa baku yang baik √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

126

13. Guru menggunakan artikulasi dan volume yang jelas √

14. Guru menggunakan pakaian yang rapi dan berwibawa √

15. Guru memusatkan perhatian siswa saat proses

pembelajaran dengan cara verbal dan non-verbal

16. Guru tidak berpaku pada satu tempat √

17. Guru memberikan contoh pada siswa pada kehidupan

sehari-hari

18. Guru memberikan apresiasi kepada siswa √

19. Guru menggunakan sumber pembelajaran berbasis

teknologi pada pembelajaran

20. Guru dapat mengkonsidikan kelas dengan baik √

21. Guru menekankan pendidikan karakter pada siswa √

22. Guru membuat suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan dan menarik

23. Guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran √

Kegiatan Penutup

24. Guru membuat ringkasan secara lisan √

25. Guru membuat ringkasan secara tertulis √

26. Guru menunjukkan sumber lain √

27. Guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan

28. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum

berpartisipasi aktif

29. Guru memberikan evaluasi kepada siswa √

30. Guru memberikan tindak lanjut mengenai pembelajaran

yang disampaikan √

3. SDN Ngabean

Nama Guru : Suwansih, S.Pd.

No Pernyataan Ya Tidak

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa √

2. Guru melakukan presensi kepada siswa √

3. Guru menggunakan apersepsi untuk menuju materi yang

akan diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √

5. Guru memberikan motivasi √

Kegiatan Inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

127

6. Guru menyampaikan cakupan materi dan menjelaskan

uraian kegiatan √

7. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang

materi yang akan dipelajari √

8. Guru menggunakan media pembelajaran dan sumber

pembelajaran dengan tepat √

9. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa √

10. Guru menggunakan model yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa √

11. Guru menerepkan 5M pada siswa √

12. Guru menggunakan bahasa baku yang baik √

13. Guru menggunakan artikulasi dan volume yang jelas √

14. Guru menggunakan pakaian yang rapi dan berwibawa √

15. Guru memusatkan perhatian siswa saat proses

pembelajaran dengan cara verbal dan non-verbal

16. Guru tidak berpaku pada satu tempat √

17. Guru memberikan contoh pada siswa pada kehidupan

sehari-hari

18. Guru memberikan apresiasi kepada siswa √

19. Guru menggunakan sumber pembelajaran berbasis

teknologi pada pembelajaran √

20. Guru dapat mengkonsidikan kelas dengan baik √

21. Guru menekankan pendidikan karakter pada siswa √

22. Guru membuat suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan dan menarik

23. Guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran √

Kegiatan Penutup

24. Guru membuat ringkasan secara lisan √

25. Guru membuat ringkasan secara tertulis √

26. Guru menunjukkan sumber lain √

27. Guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan

28. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum

berpartisipasi aktif √

29. Guru memberikan evaluasi kepada siswa √

30. Guru memberikan tindak lanjut mengenai pembelajaran

yang disampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

128

Lampiran 5 : Hasil Observasi Siswa

Hasil Observasi Siswa

1. SDN DERESAN

Nama Guru : Warsi S.Pd

No Pernyataan Ya Tidak

1. Siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran √

2. Siswa memberikan umpan balik apersepsi dari guru √

3. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi √

4. Siswa mengajukan pertanyaan √

5. Siswa mampu bekerjasama pada saat kegiatan

berkelompok

6. Siswa mampu mengkomunikasi hasil diskusi √

7. Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran √

8. Siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan guru √

9. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara lisan

10. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara tertulis

2. SDN Babarsari

Nama Guru : Novia Wulandaru S.E

No Pernyataan Ya Tidak

1. Siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran √

2. Siswa memberikan umpan balik apersepsi dari guru √

3. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi √

4. Siswa mengajukan pertanyaan √

5. Siswa mampu bekerjasama pada saat kegiatan

berkelompok

6. Siswa mampu mengkomunikasi hasil diskusi √

7. Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran √

8. Siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan guru √

9. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara lisan

10. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

129

secara tertulis

3. SDN Ngabean

Nama Guru: Suwansih, S.Pd.

No Pernyataan Ya Tidak

1. Siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran √

2. Siswa memberikan umpan balik apersepsi dari guru √

3. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi √

4. Siswa mengajukan pertanyaan √

5. Siswa mampu bekerjasama pada saat kegiatan

berkelompok

6. Siswa mampu mengkomunikasi hasil diskusi √

7. Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran √

8. Siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan guru √

9. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara lisan

10. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

130

Lampiran 6 : Pernyataan Validasi Produk Perangkat Pembelajaran Inovatif

Pernyataan Validasi Produk Perangkat Pembelajaran Inovatif Model

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Aspek Komponen

PROTA

(PROGRAM

TAHUNAN)

1. Prota memuat komponen identitas yang lengkap (kelas,

satuan pendidikan, tahun pelajaran).

2. Prota memuat komponen yang lengkap (tema, subtema,

alokasi waktu).

3. Jumlah jam efektif (16 minggu) sesuai dengan jumlah

minggu efektif, jumlah alokasi waktu sama dengan total

jam pelajaran dalam satu tahun.

4. Proporsi pembagian waktu setiap tema dan sub tema

sesuai.

PROSEM

(PROGRAM

SEMESTER)

1. Prosem memuat komponen identitas yang lengkap (kelas,

semester, satuan pendidikan, tahun pelajaran).

2. Prosem memuat komponen yang lengkap (tema, subtema,

pembelajaran, bulan, alokasi waktu).

3. Materi pokok sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD), serta alokasi waktu yang

digunakan proporsional.

SILABUS 1. Silabus memuat identitas sekolah, Kompetensi Inti (KI),

Kompetensi Dasar (KD), dan tema/subtema.

2. Silabus memuat materi pokok, kegiatan pembelajaran,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

3. Keterkaitan antar komponen dalam silabus sesuai.

RPP

(Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

)

1. Kejelasan dan kelengkapan Identitas RPP (satuan

pendidikan, kelas, semester, tema/subtema/ pembelajaran

ke-, alokasi waktu/ hari dan tanggal).

2. Kesesuaian rumusan indikator dengan KI dan KD.

3. Tujuan pembelajaran (kesesuaian tujuan dengan indikator,

kata kerja dapat diukur, mencakup komponen A

(Audience), B (Behavior), C (Condition), D (Degree).

4. Materi Pembelajaran (kesesuaian materi pembelajaran

dengan KD dan indikator, susunan materi yang sistematis,

kelengkapan materi pembelajaran).

5. Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah

laku.

6. Strategi Pembelajaran (pendekatan, model, metode;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

131

langkah-langkah pembelajaran; dan tahapan kegiatan

pembelajaran; serta penerapan pembelajaran saintifik)

sesuai.

7. Pemilihan media pembelajaran (sesuai dengan tujuan,

materi, dan kondisi kelas).

8. Pemilihan sumber belajar (bahan cetak, lingkungan sekitar

dan internet).

9. Evaluasi (mencakup aspek sikap, pengetahuan,

keterampilan, kesesuaian evaluasi dengan tujuan atau

indikator, komponen penilaian lengkap, perencanaan

kegiatan pengayaan, dan remedial)

10. Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada

indikator (C4-C6 / HOTS).

11. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan makna

model pembelajaran Pedagogy Reflektif

12. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

karakteristik model pembelajaran

13. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks

(langkah-langkah) model pembelajaran Pedagogy Reflektif

14. Mengembangkan 5M dalam kegiatan inti yaitu :

mengamati, menanya, mencoba, menalar dan

mengomunikasikan.

15. Mengembangkan 4 ketrampilan 4C yaitu berpikir kritis

(critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking),

kerjasama (collaborative), dan

komunikasi(communicative).

16. Kelengkapaninstrumenevaluasi (soal, kunci, rubrik

pedomanpenskoran).

MEDIA 1. Kesesuaian jenis media dengan kompetensi yang harus

dicapai, materi yang dibahas, strategi pembelajaran yang

dipilih, karakteristik siswa, media terlihat atau terdengar

dengan jelas (gambar, video, audio, animasi).

2. Keterbacaan tulisan jenis dan ukuran, keruntutan penyajian

materi, kelengkapan materi, kesederhanaan dalam

menyajikan materi, dan tingkat kemudahan dalam

penggunaan media.

3. Keharmonisan tata letak dan warna media, tingkat

antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran

menggunakan media, kebenaran dalam menggunakan

kaidah bahasa, efektivitas gambar/ ilustrasi/ animasi/ video

dalam penjelasan konsep, dan efektivitas media dalam

menyampaian materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

132

LKPD 1. LKPD disajikan secara sistematis, merupakan materi atau

tugas yang esensial, setiap kegiatan yang disajikan

mempunyai tujuan yang jelas, penyajian LKPD dilengkapi

dengan gambar dan ilustrasi, kegiatan yang disajikan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.

2. Kelayakan isi ( sesuai dengan KI & KD, sesuai

kemampuan siswa, sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan, keterkinian materi).

3. Kelayakan bahasa (kalimat dengan kaidah Bahasa

Indonesia, penggunaan tanda baca sesuai, struktur kalimat

mudah dipahami, mendorong siswa untuk berfikir kritis,

kemultitafsiran kalimat).

4. Kelayakan kegiatan (pemberian pengalaman langsung

dalam LPKD, pengidentifikasian hasil temuan dalam

LKPD, perencanaan kerja ilmiah dalam LKPD,

pelaksanaan kerja ilmiah dalam LKPD).

5. Kelayakan tampilan (daya tarik sampul/ cover LKPD,

kesesuaian kesesuaian huruf yang digunakan dalam LKPD,

keseimbangan komposisi/ judul dan logo LKPD).

6. Kelayakan penyajian (kemudahan langkah-langkah dalam

kegiatan LKPD, penyajian materi LKPD yang disertai

objek langsung, penempatan siswa dalam LKPD dalam

subjek belajar).

7. Kelayakan pelaksanaan dan pengukuran (penekanan pada

pembelajaran inkuiri, pengukuran kemampuan sikap,

pengetahuan dan ketrampilan, ketercapaian indikator

keberhasilan siswa).

BAHASA 1. Penggunaan bahasa sesuai dengan PUEBI (Panduan

Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

2. Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat

perkembangansiswa.

3. Bahasa yang digunakan komunikatif.

4. Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

133

Pernyataan Validasi Produk Perangkat Pembelajaran Inovatif Model

Quantum Learning

Aspek Komponen

PROTA

(PROGRAM

TAHUNAN)

1. Prota memuat komponen identitas yang lengkap

(kelas, satuan pendidikan, tahun pelajaran).

2. Prota memuat komponen yang lengkap (tema,

subtema, alokasi waktu).

3. Jumlah jam efektif (16 minggu) sesuai dengan jumlah

minggu efektif, jumlah alokasi waktu sama dengan

total jam pelajaran dalam satu tahun.

4. Proporsi pembagian waktu setiap tema dan sub tema

sesuai.

PROSEM

(PROGRAM

SEMESTER)

1. Prosem memuat komponen identitas yang lengkap

(kelas, semester, satuan pendidikan, tahun pelajaran).

2. Prosem memuat komponen yang lengkap (tema,

subtema, pembelajaran, bulan, alokasi waktu).

3. Materi pokok sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD), serta alokasi waktu yang

digunakan proporsional.

SILABUS 1. Silabus memuat identitas sekolah, Kompetensi Inti

(KI), Kompetensi Dasar (KD), dan tema/subtema.

2. Silabus memuat materi pokok, kegiatan pembelajaran,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

3. Keterkaitan antar komponen dalam silabus sesuai.

RPP (Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran)

1. Kejelasan dan kelengkapan Identitas RPP (satuan

pendidikan, kelas, semester, tema/subtema/

pembelajaran ke-, alokasi waktu/ hari dan tanggal).

2. Kesesuaian rumusan indikator dengan KI dan KD.

3. Tujuan pembelajaran (kesesuaian tujuan dengan

indikator, kata kerja dapat diukur, mencakup

komponen A (Audience), B (Behavior), C

(Condition), D (Degree).

4. Materi Pembelajaran (kesesuaian materi pembelajaran

dengan KD dan indikator, susunan materi yang

sistematis, kelengkapan materi pembelajaran).

5. Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis

tingkah laku.

6. Strategi Pembelajaran (pendekatan, model, metode;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

134

langkah-langkah pembelajaran; dan tahapan kegiatan

pembelajaran; serta penerapan pembelajaran saintifik)

sesuai.

7. Pemilihan media pembelajaran (sesuai dengan tujuan,

materi, dan kondisi kelas).

8. Pemilihan sumber belajar (bahan cetak, lingkungan

sekitar dan internet).

9. Evaluasi (mencakup aspek sikap, pengetahuan,

keterampilan, kesesuaian evaluasi dengan tujuan atau

indikator, komponen penilaian lengkap, perencanaan

kegiatan pengayaan, dan remedial)

10. Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

pada indikator (C4-C6 / HOTS).

11. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

makna model pembelajaran Quantum Learning

12. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

karakteristik model pembelajaran Quantum Learning

13. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

sintaks (langkah-langkah) model

pembelajaranQuantum Learning

14. Mengembangkan 5M dalam kegiatan inti yaitu :

mengamati, menanya, mencoba, menalar dan

mengomunikasikan.

15. Mengembangkan 4 ketrampilan 4C yaitu berpikir

kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative

thinking), kerjasama (collaborative), dan

komunikasi(communicative).

16. Kelengkapaninstrumenevaluasi (soal, kunci, rubrik

pedomanpenskoran).

MEDIA 1. Kesesuaian jenis media dengan kompetensi yang harus

dicapai, materi yang dibahas, strategi pembelajaran

yang dipilih, karakteristik siswa, media terlihat atau

terdengar dengan jelas (gambar, video, audio,

animasi).

2. Keterbacaan tulisan jenis dan ukuran, keruntutan

penyajian materi, kelengkapan materi, kesederhanaan

dalam menyajikan materi, dan tingkat kemudahan

dalam penggunaan media.

3. Keharmonisan tata letak dan warna media, tingkat

antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran

menggunakan media, kebenaran dalam menggunakan

kaidah bahasa, efektivitas gambar/ ilustrasi/ animasi/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

135

video dalam penjelasan konsep, dan efektivitas media

dalam menyampaian materi.

LKPD 1. LKPD disajikan secara sistematis, merupakan materi

atau tugas yang esensial, setiap kegiatan yang

disajikan mempunyai tujuan yang jelas, penyajian

LKPD dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi,

kegiatan yang disajikan dapat menumbuhkan rasa

ingin tahu siswa.

2. Kelayakan isi ( sesuai dengan KI & KD, sesuai

kemampuan siswa, sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan, keterkinian materi).

3. Kelayakan bahasa (kalimat dengan kaidah Bahasa

Indonesia, penggunaan tanda baca sesuai, struktur

kalimat mudah dipahami, mendorong siswa untuk

berfikir kritis, kemultitafsiran kalimat).

4. Kelayakan kegiatan (pemberian pengalaman langsung

dalam LPKD, pengidentifikasian hasil temuan dalam

LKPD, perencanaan kerja ilmiah dalam LKPD,

pelaksanaan kerja ilmiah dalam LKPD).

5. Kelayakan tampilan (daya tarik sampul/ coverLKPD,

kesesuaian kesesuaian huruf yang digunakan dalam

LKPD, keseimbangan komposisi/ judul dan logo

LKPD).

6. Kelayakan penyajian (kemudahan langkah-langkah

dalam kegiatan LKPD, penyajian materi LKPD yang

disertai objek langsung, penempatan siswa dalam

LKPD dalam subjek belajar).

7. Kelayakan pelaksanaan dan pengukuran (penekanan

pada pembelajaran inkuiri, pengukuran kemampuan

sikap, pengetahuan dan ketrampilan, ketercapaian

indikator keberhasilan siswa).

BAHASA 1. Penggunaan bahasa sesuai dengan PUEBI (Panduan

Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

2. Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat

perkembangansiswa.

3. Bahasa yang digunakan komunikatif.

4. Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

136

Lampiran 7 : Pernyataan Ujicoba Produk Pada Guru

Pernyataan Ujicoba Produk Guru

No Pernyataan

1. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan makna dan karakteristik

model pembelajaran inovatif yang digunakan.

2. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintaks model

pembelajaran inovatif yang digunakan.

3. Guru menerapkan pendekatan saintifik 5M (mengamati, menanya,

menalar, mencoba, mengomunikasikan) kepada siswa.

4. Guru telah mengembangkan keterampilan belajar dasar abad 21

(Berfikirkritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif)

5. Guru menguasai materi dalam mengajar dan tidak terjadi miskonsepsi.

6. Guru lebih berperan sebagai motivator &fasilitator pada saat

pembelajaran.

7. Pembelajaran berpusat pada siswa.

8. Guru menggunakan beragam media dalam pembelajaran.

9. Guru mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam

kegiatan pembelajaran.

10. Guru mengusahakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi.

11. Guru mengembangkan pendidikan karakter.

12. Guru melaksanakan pembelajaran terpadu dengan landai.

13. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

14. Guru melaksanakan penilaian otentik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

137

Lampiran 8 : Pernyataan Ujicoba Produk Pada Siswa

Pernyataan Ujicoba Produk Siswa

No Pernyataan

1. Siswa dapat mencapai indikator pembelajaran yang ditetapkan.

2. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Siswa melaksanakan 5M dalam pembelajaran (mengamati, menanya,

menalar, mencoba, mengomunikasikan).

4. Siswa terkesan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

5. Siswa asyik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

6. Siswa terlibat dalam penggunaan media pembelajaran

7. Siswa memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran

8. Siswa berkembang kemampuan 4C-nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

138

Lampiran 9 : Hasil Validasi Produk Pakar 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

152

Lampiran 10 : Hasil Validasi Produk Pakar 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

166

Lampiran 11 : Hasil Ujicoba dinilai guru SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

170

Lampiran 12 : Hasil Ujicoba Dinilai Teman Sejawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

174

Lampiran 13 : Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

175

Lampiran 14 : Surat Pernyataan Kepala Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

176

Lampiran 15 : Dokumentasi Ujicoba Produk

Dokumentasi Ujicoba Produk Model PPR

Foto bernyanyi dan menari kegiatan

motivasi siswa kelas IA

Foto siswa kelas IA mengerjakan

LKPD

Foto siswa kelas IA menceritakan

kegiatan sore hari di depan kelas

Foto siswa kelas IA membuat karya

kolase dari kertas

Foto siswa kelas IA menjawab

pertanyaan dari guru

Foto siswa kelas IA menceritakan

contoh sopan santun di rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

177

Dokumentasi Ujicoba Produk Model Quantum Learning

Foto siswa kelas IA memperhatikan

tayangan video dongeng literasi

Foto siswa kelas IA menyanyi dan

menari kegiatan motivasi

Foto siswa kelas IA menjawab

pertanyaan dari guru

Foto siswa kelas IA memperhatikan

penjelasan simulasi gerak manupulatif

Foto siswa kelas IA simulasi gerak

manipulatif

Foto siswa kelas IA menceritakan

contoh sopan santun di rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF …

178

BIODATA PENULIS

Bernadeta Tatag Widya Pangestika, lahir di Surakarta, 21

Oktober 1996. Penulis menempuh Pendidikan Dasar di

SDK Sorogenen Surakarta tamat pada tahun 2009.

Penulis menempuh Pendidikan Menengah Pertama di

SMPN 3 SurAkarta tamat pada tahun 2012. Pendidikan

terakhir penulis tempuh di SMAN 2 Surakarta tamat

pada tahun 2015. Pada saat ini penulis sedang

menyelesaikan studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pendidikan di Perguruan Tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif Mengacu Kurikulum 2013 untuk

Siswa Kelas I Sekolah Dasar”. Pengembangan perangkat pembelajaran inovatif

dilakukan karena beberapa guru membutuhkan contoh perangkat pembelaaran

inovatif yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI