PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN...

160
i PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Tri Mardanila Novitasari NIM: 151134084 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN...

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM

SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Tri Mardanila Novitasari

NIM: 151134084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

iv

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini peneliti persembahkan kepada:

1. ALLAH SWT yang selalu memberikan petunjuk dan hidayah, serta

memudahkan saya dalam setiap langkah.

2. Orang tua tercinta, Bapak Abu Bakar dan Ibu Marmiati yang senantiasa

memberikan kasih sayang, dukungan, motivasi lewat doanya.

3. Kakak-kakakku tercinta, Dita Meiriska Erawandani dan Franuria Jatra Bayu

Hajindra, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang

tak akan bisa tergantikan, terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini.

4. Keluarga Besarku yang selalu memberi motivasi dan dukungan untuk meraih

kesuksesan.

5. Sahabat-sahabatku yang selalu menghibur, mengingatkan, dan memberikan

semangat .

6. Universitas Sanata Dharma, almamater yang saya banggakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

v

MOTTO

Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga

mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(QS Ar Ra’d 11)

Jika kamu belum meraih kesuksesan, jangan pernah berhenti untuk terus mencoba.

(William Edward Hickson)

ALLAH SWT selalu memberikan kemudahan dalam setiap kesulitan, jika kita juga

ingin berusaha.

(Tri Mardanila Novitasari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Februari 2019

Peneliti

Tri Mardanila Novitasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Tri Mardanila Novitasari

Nomor Mahasiswa : 151134084

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM

SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk Pangkalan data, mendistribusikan

secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti

kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 19 Februari 2019

Yang menyatakan

Tri Mardanila Novitasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM

SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR

Tri Mardanila Novitasari

Universitas Sanata Dharma

2019

Pembelajaran Inovatif adalah pembelajaran yang dirancang oleh guru, yang

sifatnya baru dan bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan

pengetahuannya sendiri dalam merubah perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan

potensi yang dimiliki oleh siswa. Namun, pada kenyataannya pembelajaran inovatif

belum sepenuhnya dirancang oleh guru di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran inovatif sub tema Bermain di

Lingkungan Rumah mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas II Sekolah Dasar

dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan

perangkat pembelajaran ini menggunakan langkah-langkah pengembangan Borg &

Gall yang terdiri dari tujuh tahap yaitu, (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3)

desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi produk, (6) uji coba produk, (7) revisi produk

hasil uji coba terbatas dan dihasilkan perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema

bermain di lingkungan rumah mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas II Sekolah

Dasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pada model Problem Based

Learning (PBL) adalah 4,2 dengan kategori “baik” dan skor rata-rata pada model

pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) adalah 4,10 dengan

kategori “baik”. Hasil uji coba produk perangkat pembelajaran inovatif menunjukkan

skor rata-rata 4,3 dengan kategori “sangat baik” pada model Problem Based Learning

(PBL) dan skor rata-rata 4,26 dengan kategori “sangat baik” pada model pembelajaran

kooperatif tipe Number Head Together (NHT). Berdasarkan hasil validasi pakar

pembelajaran inovatif, guru kelas II Sekolah Dasar, dan mahasiswa PGSD 2015,

diperoleh hasil skor rata-rata akhir yaitu 4,18 dengan kategori “baik”. Dengan

demikian, produk yang dikembangkan ini mempunyai kualitas yang baik dan layak

untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013

untuk siswa kelas II Sekolah Dasar.

Kata Kunci: perangkat pembelajaran inovatif mengacu kurikulum 2013, model

Problem Based Learning (PBL), dan model pembelajaran kooperatif tipe Number

Head Together (NHT).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF INNOVATIVE LEARNING DEVICE IN ‘BERMAIN

DI LINGKUNGAN RUMAH’ SUB-THEME REFERS TO CURRICULUM 2013

FOR 2ND GRADERS OF ELEMENTARY SCHOOL

Tri Mardanila Novitasari

Sanata DharmaUniversity

2019

Innovative learning is a learning process designed by teacher, up-to-date, and

aimed for facilitating the students in developing their knowledge in order to change to

better behavior in accordance with the potential of the students. However, at the fact,

the innovative learning has not completely been designed by elementary school

teacher. This research was aimed to know the quality of innovative learning device in

‘Bermain di Lingkungan Rumah’ sub-theme which refers to Curriculum 2013 using

Problem Based Learning and cooperative learning model type Numbered Head

Together (NHT).

This research was a development research. The development of this learning

device used development procedures by Borg and Gall which was consisted of seven

steps as follow (1) potential problem, (2) data collection, (3) product design, (4) expert

validation, (5) product revision, (6) product trial, (7) product revision of limited trial

result in order to design innovative learning device in ‘Bermain di Lingkungan

Rumah’ sub-theme which refers to Curriculum 2013 for 2nd graders of elementary

school.

The result of this research showed that the average score of Problem Based

Learning was 4.2, which was categorized as “good”, while average score of

cooperative learning model type Numbered Head Together (NHT) showed 4.10, which

was categorized as “good” as well. The product trial result of innovative learning

device showed 4.3 as the average score, which was categorized “very good” in

Problem Based Learning, while the cooperative learning model type Numbered Head

Together (NHT) showed 4.26 as the average score, which was categorized as “very

good”. Based on the result of innovative learning expert validation, 2nd graders

elementary school teachers, PGSD students batch 2015, it could be obtained the final

average score of 4.18 which was categorized as “good”. Therefore, this developed

product has good quality and is feasible to be used as an innovative learning device

refers to Curriculum 2013 for 2nd graders of elementary school.

Keywords: innovative learning device refers to Curriculum 2013, Problem Based

Learning model, cooperative learning model type Numbered Head Together (NHT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

memberikan nikmat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam Sub Tema Bermain Di Lingkungan Rumah

Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar dapat diselesaikan

dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan, dukungan,

bimbingan, nasihat, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosesn Pembimbing I yang telah

membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Andreas Erwin Prasetya, M.Pd. dan Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi.

selaku dosen penguji yang telah bersedia memberikan waktu pada saya

untuk menempuh ujian akhir skripsi.

6. Para Dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

7. MM. Suyatini, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kentungan yang

telah memberikan izin untuk peneliti melakukan validasi uji coba produk

penelitian.

8. Paskalis Adi Pristanto, S.Pd. selaku validator Pakar Pembelajaran Inovatif

yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan

validasi produk penelitian.

9. Tutut, S.Pd. selaku validator Pakar Pembelajaran Inovatif yang telah

memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

xi

produk penelitian dan selaku guru kelas IIB SDN Kentungan yang telah

membantu peneliti dalam melakukan validasi uji coba produk penelitian.

10. Siswa kelas IIB SDN Kentungan yang dengan senang hati membantu dan

berinteraksi secara aktif selama proses penelitian.

11. Kedua orang tuaku, Abu Bakar dan Marmiati tercinta yang tidak pernah

berhenti mendoakan dan memberikan semangat bagi peneliti untuk

menyelesaikan skripsi ini.

12. Kakakku tercinta, Dita Meiriska Erawandani dan Franuria Jatra Bayu

Hajindra yang senantiasa memberikan semangat dan doa untuk

memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabatku terkasih Adit, Dinda, Siska, Elin, Ella, Intan, Dara, Mia, Dipta,

Putri, Herlin yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan bantuan

selama penyusunan skripsi ini.

14. Teman-teman skripsi payung R & D pengembangan perangkat

pembelajaran inovatif yang saling memberikan dukungan dan bantuan satu

sama lain.

15. Teman-teman angkatan 2015 PGSD yang selaku mengiringi langkah

peneliti selama menjalani perkuliahan.

16. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara moral maupun material,

yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Peneliti sangat bersyukur karena bantuan dari berbagai pihak akhirnya

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Demikian ucapan terima kasih yang penulis

sampaikan kepada semua pihak yang menjadi bagian dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih memiliki banyak kekurangan, walaupun demikian,

semoga tetap bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 19 Februari 2019

Peneliti

Tri Mardanila Novitasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

E. Batasan Istilah ........................................................................................... 6

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10

A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 10

1. Kurikulum SD 2013 ............................................................................. 10

2. Keterampilan Belajar Dasar Abad 21 ................................................... 13

3. Perangkat Pembelajaran ....................................................................... 18

4. Pembelajaran Inovatif ........................................................................... 23

5. Model Problem Based Learning .......................................................... 25

6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together ...... 28

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

xiii

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 34

D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 36

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 36

B. Prosedur Pengembangan ........................................................................... 37

1. Potensi Masalah .................................................................................. 38

2. Pengumpulan Data .............................................................................. 39

3. Desain Produk ..................................................................................... 39

4. Validasi Ahli ....................................................................................... 40

5. Revisi Produk ...................................................................................... 40

6. Uji Coba Produk .................................................................................. 40

7. Revisi Produk ...................................................................................... 41

C. Setting Penelitian ....................................................................................... 41

1. Lokasi Penelitian ................................................................................ 41

2. Subyek Penelitian ............................................................................... 41

3. Obyek Penetilian ................................................................................ 41

4. Waktu Penelitian ................................................................................ 41

D. Instrumen Penelitian ................................................................................... 41

1. Pedoman Waancara ............................................................................ 41

2. Pedoman Observasi ............................................................................ 43

3. Instrumen Validasi .............................................................................. 44

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 47

F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 47

1. Data Kualitatif .................................................................................... 47

2. Data Kuantitatif ................................................................................... 48

G. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 52

A. Analisis Kebutuhan ................................................................................... 52

1. Data Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ...................................... 52

B. Deskripsi Produk Awal ............................................................................. 57

1. Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Prosem) .............. 57

2. Silabus ................................................................................................ 58

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ........ 58

C. Validasi Ahli dan Revisi Produk ............................................................... 60

1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Inovatif ....................................... 60

2. Revisi Produk ..................................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

xiv

D. Uji Coba Terbatas ...................................................................................... 69

1. Data Uji Coba Terbatas ...................................................................... 69

2. Revisi Produk ..................................................................................... 73

E. Kajian Produk Akhir ................................................................................ 74

F. Hasil Penelitian dan Pembahasan .............................................................. 76

1. Hasil Penelitian ................................................................................. 76

2. Pembahasan ....................................................................................... 76

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 84

A. Kesimpulan ................................................................................................ 84

B. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ............................................. 85

C. Saran .......................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 86

LAMPIRAN ......................................................................................................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran dengan Model Problem Based Learning ............ 28

Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan ................................ 42

Tabel 3.2 Pedoman Instrumen Observasi Guru ....................................................... 44

Tabel 3.3 Pedoman Instrumen Observasi Siswa ...................................................... 44

Tabel 3.4 Pedoman Validasi Uji Validasi Pakar dan Guru ...................................... 47

Tabel 3.5 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ...................... 48

Tabel 3.6 Kriteria Skor Skala Lima ......................................................................... 50

Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 51

Tabel 4.1 Komentar dan Revisi Pakar Pembelajaran Inovatif model Problem Based

Learning (PBL) ....................................................................................... 65

Tabel 4.2 Komentar dan Revisi Pakar Pembelajaran Inovatif model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) ................................... 67

Tabel 4.3 Komentar dan Saran Guru Kelas IIB Sekolah Dasar saat Uji Coba

Produk .................................................................................................... 72

Tabel 4.4 Komentar dan Saran Mahasiswa PGSD 2015 saat Uji Coba Produk ...... 73

Tabel 4.5 Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Pembelajaran Inovatif dan Hasil

Uji Coba Produk ...................................................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian Yang Relevan ............................................ 33

Gambar 2.2 Bagan kerangka berpikir pada penelitian ini ..................................... 35

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Produk dari Borg and Gall........................ 37

Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Produk ........................................ 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian.......................................................................... 90

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ............................................................. 91

Lampiran 3 Surat Izin Observasi dan Wawancara ............................................... 92

Lampiran 4 Pedoman Wawancara ....................................................................... 93

Lampiran 5 Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan ..................................... 94

Lampiran 6 Lembar Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa 99

Lampiran 7 Instrumen Validasi RPP.................................................................... 101

Lampiran 8 Instumen Validasi Uji Coba Produk ................................................. 104

Lampiran 9 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Inovatif Model PBL Pakar

Pembelajaran Inovatif ...................................................................... 105

Lampiran 10 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Inovatif Model PBL Guru

Kelas IIB SDN Kentungan .............................................................. 112

Lampiran 11 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Inovatif model pembelajaran

kooperatif tipe NHT Pakar Pembelajaran inovatif .......................... 119

Lampiran 12 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Inovatif model pembelajaran

kooperatif tipe NHT Guru Kelas IIB SDN Kentungan ................... 126

Lampiran 13 Hasil Uji Coba Produk Model PBL Guru kelas IIB SDN

Kentungan........................................................................................ 133

Lampiran 14 Hasil Uji Coba Produk Model PBL Mahasiswa PGSD 2015 .......... 135

Lampiran 15 Hasil Uji Coba Produk Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Guru

kelas IIB SDN Kentungan ............................................................... 137

Lampiran 16 Hasil Uji Coba Produk del Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Mahasiswa PGSD 2015 ................................................................... 139

Lampiran 17 Dokumentasi penelitian .................................................................... 141

Lampiran 18 Biodata Penulis ................................................................................. 142

Lampiran 19 Produk Perangkat Pembelajaran Inovatif Dicetak Terpisah ............. 143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini berisi mengenai enam hal yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan spesifikasi produk yang

dikembangkan.

A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang berkaitan dengan standar

proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan

perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Permendiknas

Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang

perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan

pendidikan untuk mengembangkan perencanaan pembelajaran. Setiap guru pada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran secara

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Untuk menciptakan peserta didik yang inovatif, kreatif, dan berwatak, kualitas

pendidikan haruslah diperhatikan. Kualitas sebuah pendidikan harus sejalan

dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan

Nasional menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Zainal (2011: 1-2) menjelaskan bahwa kurikulum adalah

salah satu alat yang dipergunakan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dan

sebagai pedoman saat melaksanakan pembelajaran di semua jenjang pendidikan.

Pada zaman dahulu kurikulum lebih menekankan pada mata pelajaran, namun saat

ini kurikulum lebih menekankan pada kehidupan nyata, proses, dan keaktifan

siswa yang tidak hanya hafalan saja tetapi mementingkan sikap dan keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

2

peserta didik. Peraturan terakhir pada sistem pendidikan di Indonesia yaitu dengan

ditetapkannya Kurikulum 2013, dengan adanya perubahan kurikulum ini

diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat.

Sanjaya (2008: 106) menyatakan bahwa proses pembelajaran harus

diarahkan supaya siswa mampu mengatasi masalah dan tantangan dalam

kehidupan yang cepat berubah, dengan adanya Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) diharapkan guru dapat membuat proses pembelajaran yang

tidak membosankan dan mengedepankan keaktifan peserta didik. Namun hingga

saat ini, Kurikulum 2013 masih menjadi perdebatan di kalangan para guru.

Masalah yang muncul terletak pada tingkat pemahaman guru yang masih kurang

pada kurikulum 2013.

Pada implementasi kurikulum 2013 guru dituntut untuk cerdas dan kreatif

dalam menyajikan RPP agar siswa lebih aktif dan dapat mengembangkan

kreatifitasnya dalam melaksanakan pembelajaran, sedangkan guru sendiri tidak

kreatif dalam mengembangkan RPP sehingga siswa tidak aktif dan cenderung

bosan saat pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan guru kurang memahami bahwa

salah satu karakteristik Kurikulum 2013 yaitu menggunakan pembelajaran

inovatif dan guru tidak menerapkannya dalam mengembangkan RPP. Tingkat

pemahaman guru yang kurang tidak hanya terdapat pada Kurikulum 2013 saja,

namun dapat juga dilihat pada pengetahuannya mengenai pembelajaran inovatif.

Kegiatan pada Kurikulum 2013 bertujuan untuk membuat siswa berperan aktif

dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum

2013 harusnya tidak menitik beratkan pada aspek kognitif saja, tetapi juga

meliputi aspek afektif dan psikomotorik. Guru juga harus menuntun siswa menuju

berpikir tingkat tinggi (Pratowo, 2015:3).

Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti saat melakukan wawancara

dan observasi yang telah dilakukan terhadap guru kelas II di SD Negeri Puren dan

guru kelas II SD Negeri Kentungan yang telah menerapkan kurikulum 2013 sejak

tahun 2016. Hasil wawancara menunjukkan bahwa penerapan kurikulum 2013

harus menggunakan pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif dilakukan pada

suatu pembelajaran agar membuat peserta didik lebih aktif saat pembelajaran

berlangsung dan mengembangkan potensi belajarnya. Selain itu, ketika peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

3

mengobservasi guru kelas II di kedua SD tersebut, guru mengajarkan materi yang

terdapat di buku tanpa ada kegiatan pembelajaran yang menarik dan kreatif.

Ketika peneliti mewawancarai mengenai pembelajaran inovatif, beliau

menyampaikan bahwa beliau belum sepenuhnya memahami pembelajaran

inovatif untuk peserta didik kelas rendah. Guru hanya mengajar sesuai dengan

pedoman buku tanpa mengerti caranya mengelola kelas yang efektif.

Hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa,

guru mengalami kesulitan-kesulitan dan kendala saat mengajar dikelas. Kesulitan

yang telah dihadapi oleh guru yaitu tentang pembuatan perangkat pembelajaran

inovatif, mendesain pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran inovatif

dalam Kurikulum 2013. Berdasarkan kesulitan yang dihadapi oleh guru tersebut

maka penelitian ini berguna untuk memenuhi kebutuhan guru yaitu tentang

mendesain pembelajaran inovatif dalam Kurikulum 2013.

Peneliti mencoba memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan

tersebut dengan cara membuat contoh perangkat pembelajaran inovatif Model

Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) sub tema Bermain di Lingkungan Rumah untuk

kelas II mengacu kurikulum 2013. Pentingnya perangkat pembelajaran inovatif

dengan menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dalam sub tema

Bermain di Lingkungan Rumah yaitu untuk memberikan kesempatan siswa untuk

mengalami atau melakukan sendiri agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam

kegiatan pembelajaran dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam

kehidupan sehari-hari. Pengembangan contoh perangkat pembelajaran inovatif

ini diharapkan mampu membantu guru untuk mendapatkan gambaran dalam

melakukan pembelajaran inovatif dikelas.

Berdasarkan permasalahan yang muncul di Sekolah Dasar maka peneliti

memilih SD Negeri Kentungan sebagai lokasi penelitian karena SDN kentungan

belum sepenuhnya melakukan kegiatan pembelajaran inovatif dan paham

menggenai pembelajaran inovatif, sehingga peneliti beranggapan bahwa suatu

perangkat pembelajaran inovatif itu sangat penting dan dapat membawa siswa

memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan situasi alam sekitarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

4

guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya melalui keterampilan

proses. Apabila biasanya aktivitas kelas berdominasi kepada guru, maka perlu

diubah menjadi berdominasi oleh aktivitas siswa. Peneliti melakukan tindak lanjut

untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan pengembangan

terhadap perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema Bermain Di

Lingkungan Rumah mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas II Sekolah Dasar.

Salah satu karakteristik yang harus muncul dari penerapan model

pembelajaran inovatif dalam Kurikulum 2013 yaitu dengan penggunaan

pembelajaran tematik-terpadu. Dapat dijelaskan bahwa pembelajaran terpadu itu

mempunyai beberapa karakteristik diantaranya: (1) Berpusat pada anak, (2)

Memberi pengalaman langsung, (3) Fleksibel, (4) Penyajian berbagai konsep mata

pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, (5) Pemisahan mata pelajaran yang

tidak terlihat, (6) Hasil belajar dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak

karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik (Kurniawan,

2014 : 92).

Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif di kelas II

Sekolah Dasar tersebut dikarenakan guru cenderung terpaku dalam buku

pegangan guru dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan

buku pegangan guru dan buku pegangan siswa, sehingga saat kegiatan

pembelajaran guru belum sepenuhnya melakukan pembelajaran inovatif di kelas.

Berdasarkan permasalahan yang ada di kelas II Sekolah Dasar, peneliti

memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh guru yaitu dalam hal

mendesain suatu pembelajaran agar tampak lebih aktif dan tidak membuat siswa

menjadi bosan sehingga siswa dalam mengikuti pembelajaran selalu merasakan

kesenangan. Melalui pengembangan ini pula guru dapat lebih kreatif untuk

mendesain pembelajarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema

Bermain di Lingkungan Rumah mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas

II Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema

Bermain di Lingkungan Rumah mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas

II Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh wawasan dan pengalaman baru dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema Bermain di

Lingkungan Rumah untuk siswa kelas II Sekolah Dasar.

2. Bagi guru

Guru mendapatkan perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema

Bermain di Lingkungan Rumah mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas II

yang nantinya dapat digunakan saat melaksanakan pembelajaran di kelas.

3. Bagi sekolah

Sekolah mendapatkan referensi dan pengetahuan dalam mengembangkan

rencana pembelajaran inovatif yang mengacu kurukulum 2013.

4. Bagi Prodi PGSD

Penelitian ini dapat menambahkan pustaka PGSD Universitas Sanata

Dharma terkait dengan perangkat pembelajaran inovatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

6

E. Batasan Istilah

1. Pembelajaran Inovatif adalah pembelajaran yang dirancang oleh guru, yang

sifatnya baru, tidak seperti yang dilakukan biasanya, dan bertujuan untuk

memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka

proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan

perbedaan yang dimiliki oleh siswa.

2. Perangkat pembelajaran inovatif adalah perangkat yang digunakan untuk

mendukung proses pembelajaran. Salah satu perangkat yang mendukug

proses pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

sudah disusun secara sistematis. Perangkat pembelajaran RPP yang berisi

kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator, materi

pembelajaran, satuan pendidikan, kalas/semester, tema/subtema, pertemuan

ke-, alokasi waktu, pendekatan, metode, kegiatan pembelajaran, LKS, sumber

belajar, teknik penilaian, instrumen penilaian, dan refleksi.

3. Kurikulum SD 2013 adalah kurikulum yang pembelajarannya dilakukan

secara tematik-terpadu dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan.

4. Model Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang

menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk

belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan dan konsep

yang esensial dari materi pembelajaran.

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam

memahami suatu pembelajaran atau dapat mengukur pemahaman siswa

dengan cara menggunakan nomor yang diberikan pada masing-masing

anggota kelompok agar dapat mencapai suatu tujuan pembelajan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

7

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan

ini adalah:

1. Cover

Cover depan produk terdiri dari judul pengembangan perangkat

pembelajaran inovatif yaitu pengembangan perangkat pembelajaran inovatif

dalam sub tema Bermain di Lingkungan Rumah Mengacu kurikulum 2013

untuk siswa kelas II Sekolah dasar; nama penulis, logo universitas,

keterangan yang berisi Program Studi yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan yaitu Ilmu Pendidikan, Fakultas yaitu Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas yaitu Sanata Dharma Yogyakarta. Cover belakang

berisi sinopsis dan biodata singkat penulis.

2. Ukuran kertas

Produk dicetak dalam ukuran kertas A4 dengan berat 70 gram sedangkan

sampul dicetak dengan kertas ivory 230 supaya terlihat kokoh.

3. Format tulisan

Produk ditulis menggunakan Theme font “Times New Roman” dengan

spasi 1,5 supaya setiap bagian dalam RPP terlihat jelas.

4. Kata pengantar

Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang MahaEsa,

penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran inovatif; ucapan

terimakasih kepada pihak yang membantu dan terlibat dalam penyusun

produk, dan kesediaan penulis dalam menerima kritik dan saran terkait

dengan produk yang dikembangkan.

5. Daftar isi

Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor halaman.

6. Produk yang dikembangkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari

program tahunan, program semester, silabus, dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

8

7. Perangkat pembelajaran program tahunan untuk kelas II SD semester gasal

dan genap.

Program Tahunan adalah rencana umum pelaksanaan pembelajaran

muatan pelajaran berisi antara lain rencana penetapan alokasi waktu satu

tahun pembelajaran. Program tahunan dibuat sesuai dengan kalender

pendidikan dari tahun 2018/2019. Komponen-komponen dalam menyusun

Program Tahunan: Identitas (antara lain muatan pelajaran, kelas, tahun

pelajaran) dan Format isian (antara lain tema, subtema, dan alokasi waktu).

8. Perangkat pembelajaran program semester untuk kelas II SD semester gasal.

Program Semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga

program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan.

Program semester dilihat melalui kalender pendidikan dari semester gasal

tahun 2018/2019. Program Semester berisikan garis-garis besar mengenai

hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.

9. Perangkat pembelajaran silabus untuk kelas II SD semester gasal tahun

2018/2019.

Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum

berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan

rancangan penilaian. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau

kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber

belajar.

10. Komponen perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun lengkap terdiri dari 1)

identitas RPP; 2) kompetensi inti; 3) kompetensi dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran; 4) pendekatan, tipe, model dan metode; 5) alat dan bahan serta

sumber belajar; 6) langkah pembelajaran; 7) penilaian; 8) rangkuman materi

9) lampiran yang berisi LKPD, media dan rubrik penskoran yang berjumlah

enam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

9

11. Mengandung karakteristik Kurikulum SD 2013

Karakteristik pembelajaran terpadu memuat unsur keterpaduan antara

mata pelajaran yang akan diajarkan, saintifik yang dikembangakn adalah 5 M

yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan

yang akan diaplikasikan di dalam kegiatan inti. Kemudian adanya penilaian

otentik yaitu penilaian proses dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Kurikulum 2013 terdapat pendidikan karakter pada siswa dan kemamouan

berpikir tinggi yaitu menerapkan taksonomi bloom mulai dari C4 sampai C6.

12. Mengembangkan keterampilan dasar abad 21

Mengembangakan empat keterampilan 4C yaitu berpikir kritis (critical

thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kerjasama (collaborative), dan

komunikasi (communicative).

13. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran inovatif

Karakteristik pembelajaran inovatif yaitu: (1) Pembelajaran,bukan

pengajaran; (2) Guru sebagai fasilitator bukan instrastuktur; (3) Siswa sebagai

subjek, bukan objek; (4) Multimedia bukan monomedia; (5) Sentuhan

manusiawi bukan hewani; (6) Pembelajaran induktif, bukan deduktif; (7)

Materi bermakna bagi siswa bukan sekedar dihafalkan; (8) Keterlibatan siswa

partisipatif, bukan pasif. Model pembelajaran yang telah dikembangkan

dalam membuat perangkat pembelajaran inovatif yaitu; Model Problem

Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT). Adanya dua model yang dikembangkan tersebut tiga

RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif dan tiga RPP

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

14. Soal Penilaian Post Test mengacu pada panduan penilaian untuk Sekolah

Dasar. Terdapat enam soal penilaian Post Test untuk setiap satu subtema

yang diberikan pada akhir pembelajaran.

15. Menggunakan Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

Peneliti menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

menggunakan PUEBI yang disempurnakan yang meliputi bahasa,

peristilahan, nama orang, nama tempat, tanda baca, dan kata penghubung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini akan menguraikan empat bagian yaitu kajian pustaka, penilaian yang

relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian. Kajian pustaka membahas

tentang beberapa topik yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian yang relevan

membahas tentang hasil penelitian-penelitian yang berkaitan dan mempunyai

relevansi dengan variabel penelitian yang akan peneliti lakukan. Kerangka berpikir

membahas tentang rumusan konsep yang didapat dari hasil kajian teori. Bagian

terakhir pada bab II ini adalah pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Kurikulum SD 2013

a. Pengertian Kurikulum SD 2013

Daryanto (2014: 1) menyatakan secara konseptual kurikulum ialah

suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam

membangun generasi masa depan. Kurikulum secara pedagogis merupakan

rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik

mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang

menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan supaya memiliki kualitas

yang diinginkan oleh masyarakat sekitarnya. Secara yudiris, kurikulum

merupakan suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofi

bangsa dan keputusan yudiris di bidang pendidikan. Fadlillah (2014: 16)

menjelaskan bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang

dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft

skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum SD

2013 merupakan segala sesuatu yang sudah direncanakan secara matang

oleh pihak yang berwenang untuk menjadi acuan dalam kegiatan belajar

mengajar, kurikulum SD 2013 juga pembelajarannya dilakukan secara

tematik-terpadu dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

11

b. Karakteristik Kurikulum SD 2013

Sesuai dengan pengertiannya, Kurikulum SD 2013 memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1) Pembelajaran Terpadu

Daryanto (2014: 42) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu

merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba memadukan

beberapa pokok bahasan atau bidang studi atau berbagai materi dalam

satu sajian pembelajaran keterangan seperti ini disebut juga dengan

kurikulum atau pengajaran lintas bidang studi. Senada dengan penjelasan

Daryanto, Prastowo (2015: 45) memaparkan bahwa pembelajaran

tematik adalah saah satu model dalam pembelajaran terpadu (integrated

instruction) yang merupakan sistem pembelajaran yang memungkinkan

siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan

menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistis,

bermakna, dan autentik.

2) Pendekatan Saintifik

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013 ini

ialah pendekatan scientific. Fadlillah. (2014: 175) Pendekatan scientific

ialah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan

melalui proses ilmiah. Segala sesuatu yang dipelajari peserta didik

melalui indera dan akal pikirannya sendiri merupakan proses

mendapatkan pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Melalui

pendekatan ini peserta didik diharapkan mampu menghadapi dan

memecahkan masalah yang dihadapi dengan baik. Pendekatan scientific

ini merupakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses

5M yaitu, menanya, mengamati, menalar, mencoba, dan

mengkomunikasikan. Kegiatan ini dapat membentuk sikap, pengetahuan,

dan keterampilan peserta didik dengan maksimal. (Majid & Chaerul.

2014: 69) pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang

mengembangkan aktivitas siswa yaitu, mengamati, menanya, mencoba,

mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Aktivitas belajar tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

12

merupakan aktivitasdalam mengembangkan keterampilan berpikir untuk

mengembangkan rasa ingin tahu siswa.

Berdasarkan teori diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan

saintifik adalah pendekatan dimana pembelajarannya menngunakan

proses ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang melalui proses

mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan.

3) Pendidikan Karakter

Mulyasa (2013: 7) menyatakan pada kurikulum 2013 lebih

menekankan pada pendidikan karakter terutama pada tingkat dasar

sebagai pondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan

pendidikan karakter di kurikulum 2013 diharapkan siswa dapat menjadi

generasi yang bermartabat dan mempunyai nilai tambah. Oleh karena itu,

implementasikan kurikulum 2013 ini harus benar-benar

diimplementasikan karena dapat mengahasilkan generasi yang produktif,

kreatif, inovatif, dan berkarakter. Pendidikan karakter dalam kurikulum

2013 memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil

pendidikan. Hal ini dapat membentuk budi pekerti dan akhlak mulia

peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sehingga dapat terwujud

dalam perilaku sehari hari. Pendidikan karakter pada kurikulum 2013 ini

tertuang pada Kompetensi Inti (KI) 1 mengenai sikap Ketuhanan dan

Kompetensi Inti (KI) 2 mengenai sikap sosial. Pada implementasi

kurikulum 2013 pendidikan karakter diharapkan mampu diintegrasikan

pada pembelajaran disetiap bidang studi.

4) Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skill)

Yani (2014: 73-77) menyatakan karakteristik kurikulum 2013 ini

peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan menalar/

menganalisis, mengkomunikasikan, dan mencipta. Untuk mencapai

kemampuan ini peserta didik perlu dibina kemampuannya dalam literasi

teknologi informasi dan komunikasi, kemampuan konstektual, dan

kemapuan menggunakan berbagi media komunikasi untuk

menyampaikan gagasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

13

Kurikulum 2013 pendidikan tidak hanya sekedar memberikan

pengetahuan saja namun harus memberikan ilmu ilmiah agar peserta

didik dapat berpikir logis, inovatif, konsisten, dan adaptif. Pendidikan

juga dituntut mampu menanamkan nilai-nilai luhur untuk diterapkan

peserta didik dikehidupan sehari-hari. Harapan dari karakteristik

kurikulum 2013 ini peserta didik dapat memiliki kemampuan berpikir

kritis, dapat memecahkan masalah, memiliki kemampuan berkomunikasi

dan bekerja sama, memiliki kemampuan menciptakan, belajar

konstektual, dan memiliki kemampuan informasi dan literasi media.

5) Penilaian Otentik

Daryanto (2014: 113) mengemukakan penilaian otentik merupakan

pengukuran yang bermakna atas hasil belajar peserta didik di ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian otentik dikatakan bermakna

karena pada penilaian ini pendidik menerapkan kriteria yang berkaitan

dengan kompetensi dasar yang telah dipilih. Fadillah (2014: 179)

menyatakan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian secara utuh,

meliputi kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar. Penilaian

otentik dapat membantu guru dalam mengetahui pencapaian kompetensi

peserta didik meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, Kurikulum 2013

mengembangkan pendidikan karakter melalui aspek sikap spiritual dan

sikap sosial yang pengajarannya tidak secara langsung.

2. Keterampilan Belajar Dasar Abad 21

a. Pilar Pendidikan

Pilar pendidikan merupakan soko guru pendidikan. UNESCO

memberikan lima pilar pendidikan yang terdiri atas learning to know,

learning to do, learning to be, learning to live together, dan learning to be

believe in god . Tetapi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, tidak

cukup dengan empat pilar tersebut, maka dalam pendidikan di Indonesia

ditambah dengan dengan pilar pendidikan “belajar untuk memperkuat

keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia”. Berikut uraian masing-masing

pilar pendidikan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

14

1) Belajar untuk mencari tahu (Learning to Know)

Belajar untuk mencari tahu terkait dengan cara mendapatkan

pengetahuan melalui penggunaan media atau alat yang ada. Media bisa

berupa buku, orang, internet, dan teknologi yang lainya.

Implementasinya untuk mencari tahu tersebut di Indonesia sudah

berjalan melalui proses belajar membaca, menghafal, dan

mendengarkan, baik yang terjadi di dalam kelas maupun dalam

kehidupan sehari-hari.

2) Belajar untuk mengerjakan (Learning to Do)

Belajar untuk melakukan atau berkarya, hal ini tidak terlepas dari

belajar mengetahui karena perbuatan tidak terlepas dari ilmu

pengetahuan. Belajar untuk melakukan atau berkarya merupakan upaya

untuk senantiasa melakukan dan berlatih keterampilan untuk

keprofesionalan dalam bekerja. Terkait dengan pembelajaran didalam

kelas, maka belajar untuk mengerjakan ini sangat diperlukan latihan

keterampilan bagaimana peserta didik dapat menggunakan

pengetahuan tentang konsep atau prinsip mata pelajaran tertentu dalam

mata pelajaran lainnya atau dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan

demikian peserta didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang

dapat mempengaruhi kehidupannya dalam mennetukan pilihan kerja

yang ada di masyarakat.

3) Belajar untuk menjadi diri sendiri (Learning to Be)

Belajar untuk menjadi atau berkembang utuh, belajar untuk

menjadi atau berkembang secara utuh berkaitan dengan tuntutan

kehidupan yang semakin kompleks sehingga dibutuhkan suatu karakter

pada diri individu. Belajar menjadi pribadi yang berkembang secara

optimal yang memiliki kesesuaian dan keseimbangan pada

kepribadianya baik itu moral, intelektual, emosi, spiritual, maupun

sosial, sehingga dalam pembelajaran, guru memiliki kewajiban untuk

mengembangkan potensi peserta sesuai dengan bakat dan minatnya

agar peserta didik tersebut dapat menentukan pilihannya, terlepas dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

15

siapa dan apa pekerjaanya, tetapi yang penting adalah dia menjadi sosok

yang pribadi memiliki keunggulan.

4) Belajar untuk bersosial (Learning to Live Together )

Belajar hidup bersama ini sangat penting, karena masyarakat yang

beragam, baik dilihat dari latar belakang, suku, ras, agama, etnik, atau

pendidikan. Pada pembelajaran, peserta didik harus memahami bahwa

keberagaman tersebut bukan untuk dibeda-bedakan, akan tetapi

dipahamkan bahwa keberagaman tersebut tergabung dalam suatu

lingkungan masyarakat. Oleh karena itu saling membantu dan

menghargai satu dengan yang lainya sangat diperlukan agar tercipta

masyarakat yang tertib dan aman, sehingga setiap individu dapat belajar

dan hidup dalam kebersamaan dan kedamaian.

5) Belajar untuk Memperkuat Keimanan, Ketaqwaan, dan Akhlak Mulia

(Learning to believe in God)

Pilar yang ini hanya terdapat dalam secara tersirat dalam

pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20

tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa salah satu tujuan

pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Implementasi dari pilar tersebut diwujudkan secara langsung

dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan mata

pelajaran PPKn, dan dalam mata pelajaran lain sebagai hasil

pembelajaran tidak langsung melalui pencapaian KI-1 (Kompetensi

Spiritual).

b. Kecakapan Belajar Abad 21

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh

semua manusia di seluruh dunia. Ilmu pengetahuan Indonesia merupakan

negara berkembang yang masih tertinggal dari negara berkembang

lainnya. Meskipun demikian, pendidikan di Indonesia memiliki kelebihan

dibanding negara-negara tersebut atau negara maju lainnya dengan dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

16

pendidikan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada budaya bangsa

yang mengedepankan karakter yang sangat diperlukan dalam menghadapi

tantangan Abad 21. Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang

mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan,

keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Literasi

menjadi bagian terpenting dalam sebuah proses pendidikan, peserta didik

yang dapat melaksanakan kegiatan literasi dengan maksimal tentunya akan

mendapatkan pengalaman belajar lebih dibanding dengan peserta didik

lainnya.

Pendidikan Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan

antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan

terhadap TIK. Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai

model pembelajaran berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik

kompetensi dan materi pembelajaran. Kecakapan yang dibutuhkan di

Abad 21 juga merupakan keterampilan berpikir lebih tinggi Higher Order

Thinking Skills (HOTS) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan

peserta didik dalam menghadapi tantangan global. Hosnan (2014: 87),

Pada era abad 21 ini diharapkan peserta didik untuk memiliki kecakapan

berpikir dan belajar. Kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan

pemecahan masalah (problem solving skill), kecakapan berpikir kritis

(critical thingking skill), kolaborasi (collaboration skill), kecakapan

berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan kreativitas

(creativity and innovatipn skill).

1) Communication skill

Siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan

komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan,

tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan

kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat

berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan

masalah dari guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

17

2) Collaboration skill

Siswa menunjukkan kemampuannya dalam kerja sama kelompok

dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung

jawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati

pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda. Siswa juga

menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibilitas secara pribadi,

pada tempat belajar dan hubungan masyarakat, menempatkan dan

mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang

lain, memaklumi kerancuan.

3) Critical thingking and problem solving skill

Siswa berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal

dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami

interkoneksi antarsistem. Siswa juga menggunakan kemampuan yang

dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang

dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk

menyusun dan mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan

masalah.

4) Creativity and innovatipn skill

Model dan metode serta keterampilan yang akan digunakan dalam

pembelajaran masa kini dituntut untuk lebih bersifat multimodel dan

multimetode dan real world problem, sehingga model pembelajaran

berbasis proyek lebih banyak dituntut. Proses pembelajaran lebih

berpusat pada siswa serta meninggalkan perlakuan yang bersifat

menyamakans emua siswa, tetapi lebih bersifat individual.

Untuk mewujudkan karakter abad 21, maka diupayakan adanya

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) untuk mengembangkan nilai

karakter religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreativ,

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah

air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab dan lain-

lain. Nilai nilai tersebut dapat dikristalisasikan menjadi 5 nilai utama

yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

18

3. Perangkat Pembelajaran

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2016 tentang tandar

Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar

proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai

kompetensi kelulusan. Standar proses meliputi perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,

dan pengawasan proses pembelajaran.

Trianto (2010: 96) menyatakan bahwa perangkat yang digunakan dalam

proses pembelajaran disebut dengan perangkat pembelajaran. Perangkat

pembelajaran yang diperlukan untuk mengelola proses pembelajaran berupa

buku, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa

(LKS), instrumen evaluasi, dan media yang digunakan dalam pembelajaran.

a. Program Tahunan dan Semester

Program Tahunan (Prota) berdasarkan kurikulum 2013 merupakan

program umum tematik terpadu untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh

guru. Program Tahunan tersebut sebagai rencana umum pelaksanaan

pembelajaran muatan mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam

pelajaran efektif dalam satu tahun. Program tahunan perlu dipersiapkan dan

dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan

pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni Program

Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Program Semester (Prosem) merupakan penjabaran dari program

tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun

program tahunan. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai

hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

19

b. Silabus

Silabus dalam pembelajaran adalah rencana pembelajaran pada suatu

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat

belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus

berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut:

1) Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu

kegiatan pembelajaran;

2) kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk

kompetensi tersebut;

3) upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi

tersebut sudah dimiliki peserta didik.

Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam

pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana

pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan

sistem penilaian. Dalam pengembangan Silabus, terdiri dari beberapa

prinsip, di antaranya:

1) Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam

silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara

keilmuan.

2) Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan

penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan

fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

3) Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara

fungsional dalam mencapai kompetensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

20

4) Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara

kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,

sumber belajar, dan sistem penilaian.

5) Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,

sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang

pencapaian kompetensi dasar.

6) Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok,

pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian

memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir

dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7) Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi

keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang

terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8) Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah

kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Permendikbud Nomor 22 (2016: 6) Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu

pertemuan atau lebih, RPP dilaksanakan unruk mengarahkan kegiatan

pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar

(KD), RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan

sekali pertemuan atau lebih.

Trianto (2010: 108) menyatakan bahwa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) adalah rencana yang berisi prosedur dan manajemen

pembelajaran dalam mencapai satu kompetensi dasar yang telah

ditetapkan menurut kompetensi inti. Murganayasa, Arini, dan Japa (2014:

46) mengemukakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah

rencana kegiatan pembelajaran tatap muka satu pertemuan atau lebih. RPP

dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran

peserta didik dalam upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD).

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

21

yang telah dibuat untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang telah

ditetapkan.

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 memaparkan bahwa dalam

menyusun RPP harus memperhatikan beberapa komponen yang ada

didalam RPP, komponen RPP terdiri dari:

1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

3) Kelas/ semester;

4) Materi pokok;

5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan utuk mencapai KD

dan bebab belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran

yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

6) Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur.

Kata kerja operasional mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan;

7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

rumusan indikator ketercapaian kompetensi;

9) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai

KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang

akan dicapai;

10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar, atau sumber lain yang relevan;

12) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan

pendahuluan, inti, dan penutup; dan

13) Penilaian hasil pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

22

Majid (2014: 126-131), memaparkan komponen-komponen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut:

1) Mencantumkan identitas

2) Mencantumkan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran dapat dirumuskan dengan mengacu pada

rumusan yang terdapat dalam indikator. Tujuan pembelajaran

mengandung unsur:

a) Audience (A)

Peserta didik yang menjadi subjek dari tujuan pembelajaran.

b) Bahavior (B)

Kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan peserta didik setelah

mengikuti pembelajaran.

c) Condition (C)

Situasi pada saat tujuan pembelajaran telah diselesaikan.

d) Degree (D)

Standar yang harus dicapai oleh peserta didik sehingga dapat

dinyatakan telah tercapai tujuan pembelajaran.

3) Mencantumkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan materi yang digunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

4) Mencantumkan Model/Metode Pembelajaran

Penetapan model/metode pembelajaran bergantung pada karakteristik

pendekatan atau strategi yang dipilih serta bergantung pada jenis

materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.

5) Mancantunkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

6) Mencantumkan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar

7) Mencantumkan Penilaian

Penilaian dijabarkan atas tehnik penilaian, berbentuk instrumen dan

intrumen digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator dan

tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

23

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa

komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdiri

dari:

1) Identitas (Satuan pendidikan, kelas/semester, tema/subtema, mupel

yang terkait, alokasi waktu, hari/tanggal);

2) kompetensi dasar;

3) indikator hasil belajar yang akan dicapai peserta didik yang

diturunkan dari Kompetensi Dasar (KD);

4) tujuan pembelajaran yang disusun menggunakan kata kerja

operasional dan mengandung unsur ABCD (Audience, Behavior,

Condition, Degree).

5) langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang disertai alokasi waktu

pada masing-masing kegiatan berdasarkan sintaks yang digunakan;

6) metode/model, alat/bahan, media dan sumber belajar;

7) penilaian (soal, teknik penilaian, dan intrumen penilaian).

4. Pembelajaran Inovatif

a. Pengertian Pembelajaran Inovatif

Shoimin (2014: 20-21) mengemukakan bahwa pembelajaran inovatif

merupakan upaya penemuan atau pembaruan dalam sistem pembelajaran

yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih

baik serta lebih efektif dan efisien. Pembelajaran inovatif sebagai bentuk

kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran yang semula monoton,

membosankan, menjenuhkan, menuju pembelajaran yang menyenangkan,

variatif, dan bermakna. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang

bersifat student centered, maksudnya, pembelajaran yang lebih memberikan

peluang kepada mahasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuan secara

mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated

instruction). Pembelajaran inovatif mendasarkan diri pada paradigma

konstruktivistik. Pembelajaran inovatif yang berlandaskan paradigma

konstruktivistik membantu siswa untuk mengiternalisasi, membentuk

kembali, atau mentransformasi informasi baru (Oentoro, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

24

Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dirancang oleh guru,

yang sifatnya baru, tidak seperti biasanya dilakukan, dan bertujuan untuk

memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka

prosees perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan

perbedaan yang dimiliki siswa. Tujuan dari pembelajaran inovatif yaitu

memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka

proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

b. Karakteristik Pembelajaran Inovatif

Suyatno (2009: 7) Paradigma pembelajaran inovatif diyakini mampu

memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kecakapan hidup dan siap terjun

di masyarakat. Dengan begitu, pembelajaran inovatif ditandai dengan prinsip-

prinsip berikut : (1) Pembelajaran,bukan pengajaran; (2) Guru sebagai

fasilitator bukan instrastuktur; (3) Siswa sebagai subjek, bukan objek; (4)

Multimedia bukan monomedia; (5) Sentuhan manusiawi bukan hewani; (6)

Pembelajaran induktif, bukan deduktif; (7) Materi bermakna bagi siswa

bukan sekedar dihafalkan; (8) Keterlibatan siswa partisipatif, bukan pasif.

c. Keunggulan Pembelajaran Inovatif

Mulyasa (2016) menyatakan bahwa keunggulan dari pembelajaran

inovatif adalah sebagai berikut :

1) Membangun pengalaman belajar peserta didik dengan berbagai

keterampilan proses sehingga mendapatkan pengalaman, pemahaman,

keterampilan, dan pengetahuan baru.

2) Menciptakan peserta didik yang aktif (melakukan pengalaman,

melakukan penyelidikan, melakukan percobaan, mengidentifikasi,

menganalisis, merefleksikan, dsb).

3) Menciptakan peserta didik yang kreatif (mencari hal-hal yang baru,

melakukan percobaan, menuliskan kesimpulan, melaporkan hasil

kreativitas).

4) Menciptakan peserta didik yang efektif (mengajarkan lembar tugas,

belajar kelompok, tepat waktu menggumpulkan hasil, disiplin dalam

belajar).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

25

5) Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan (belajar sambil

bermain, tidak merasa tertekan, lebih akrab dengan guru, belajar diluar

kelas, belajar sambil menyanyi).

5. Model Problem Based Learning (PBL)

a. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)

Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran

dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa

dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan

keterampilan yang lebih tinggi, memandirikan siswa dan meningkatkan

kepercayaan diri sendiri (Arends, dalam Hosnan 2014: 295). Ibrahim (dalam

Hosnan, 2014: 295) juga berpendapat, bahwa model Problem Based Learning

meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan

anrardisiplin, penyelidikan autentik, kerja sama dan menghasilkan karya serta

peragaan. PBL tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi

sebanyak-banyaknya pada siswa. Pembelajaran berbasis masalah, antara lain

bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan

keterampilan pemecahan masalah. Menurut Nurhadi (2004): 109) model

Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang menggunakan

masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang

cara berpikir kritis dan keterampilam pemecahan masalah, serta untuk

memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

Problem Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajarannya menggunakan masalah dunia

nyata untuk dipecahkan dengan berpikir kritis dan menggunakan kecerdasan

pada suatu meta pelajaran.

b. Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL)

Nurhadi (2004: 109-110) menjelaskan bahwa karakteristik model

Problem Based Learning, yaitu: (a) pembelajaran berdasarkan masalah

berpusat pada pertanyaan atau masalah yang sesuai dengan kehidupan nyata

siswa; (b) pemecahan masalah tidak hanya ditinjau dari satu ilmu saja, tetapi

juga antau disiplin ilmu lainnya; (c) melakukan penyelidikan otentik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

26

mencari penyelesaian dari masalah nyata; (d) menghasilkan produk atau

karya yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang

mereka temukan.

Trianto (2009: 93) menjelaskan bahwa terdapat lima karakteristik model

Problem Based Learning, yaitu: (a) adanya pengajuan pertanyaan atau

masalah; (b) berfokus pada keterkaitan antar disiplin; (c) penyelidikan

autentik; (d) menghasilkan produk atau karya dan mempresentasikannya; dan

(e) kerja sama.

c. Tujuan Model Problem Based Learning (PBL)

Secara terperinci Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2010: 242)

menyebutkan tujuan dari model Problem Based Learning yaitu: (a)

membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan

masalah; (b) belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka

dalam pengalaman nyata dan; (c) menjadikan para siswa yang otonom atau

dapat mandiri.

d. Kelebihan dan Kelemahan Model Problem Based Learning (PBL)

Model Problem Based Learning juga memiliki kelebihan dan kelemahan.

Warsono dan Harianto (2012: 152) memaparkan kelebihan dari model

Problem Based Learning sebagai berikut: (a) siswa akan terbiasa menghadapi

masalah (problem posing) dan tertantang untuk menyelesaikan berbagai

masalah tidak hanya terkait dengan pembelajaran di kelas tetapi juga

menghadapi masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari (real word); (b)

memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-teman;

(c) semakin mengakrabkan guru dengan siswa; (d) membiasakan siswa

melakukan eksperimen.

Warsono dan Harianto (2012: 152) juga menjelaskan kelemahan model

Problem Based Learning, yaitu: (a) tidak banyak guru yang mampu

menghantarkan siswa kepada pemecahan masalah; (b) seringkali memerlukan

biaya yang mahal dan waktu yang panjang; (c) aktivitas siswa di luar sekolah

sulit dipantau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

27

e. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Problem Based Learning

Langkah-langkah menggunakan model Problem Based Learning dalam

pembelajaran menurut Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2010: 243) adalah

sebagai berikut:

1) Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat

pada aktivitas pemecahan masalah.

2) Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa

mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

3) Membimbing pengalaman individual/kelompok. Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan ekperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa

dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,

dan membuat mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru

membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan.

Nur (dalam Rusmono, 2012: 81) mengatakan untuk melaksanakan

pembelajaran dengan model Problem Based Learning, ada lima tahap

pembelajaran yang harus dilakukan, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

28

Tahap Pembelajaran Perilaku Guru

Tahap 1:

Mengorganisasikan siswa pada

masalah

Guru menginformsdiksn tujusn-tujuan

pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan-

kebutuhan logistik penting, dan memotivasi

siswa agar terlibat dalam kegiatan

pemecahan masalah yang mereka pilih

sendiri.

Tahap 2:

Mengorganisasikan siswa

untuk belajar

Guru membantu siswa menentukan dan

mengatur tugas-tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah itu.

Tahap 3:

Membantu penyelidikan

mandiri dan kelompok

Guru mendorong siswa menyimpulkan

informasi yang sesuai, melaksanakan

eksperimen, mencari penjelasan, dan

solusi.

Tahap 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil karya

serta pameran

Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan hasil karya

yang sesuai seperti laporan, rekaman vidio,

dan model, serta membantu mereka

berbagi karya-karya yang telah mereka

buat.

Tahap 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa melakukan refleksi

atas penyelidikan dan proses-proses yang

merela gunakan.

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran dengan Model Problem Based

Learning

6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT)

Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh

Spenser Kagan (1993) dalam Nurhadi dan Agus (2003: 66) Model

pembelajaran kooperatif tipe NHT mengacu pada kelompok belajar siswa,

masing-masing anggota memiliki bagian tugas (pertanyaan) dengan nomor

yang berbeda-beda. Menurut Hosnan (2014: 252) menjelaskan bahwa Model

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

29

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam memahami suatu

pembelajaran atau dapat mengukur pemahaman siswa dengan cara

menggunakan nomor yang diberikan pada masing-masing anggota kelompok

agar dapat mencapai suatu tujuan pembelajan.

b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT)

Menurut Aris Shoimin (2014: 108-109) menjelaskan bahwa kelebihan

dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) antara lain:

Kelebihan:

1) Setiap murid menjadi siap;

2) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh;

3) Murid yang pandai dapat mengajari murid yang kurang pandai;

4) Terjadi interaksi secara intens antar siswa dalam menjawab soal;

5) Tidak ada murid yang mendominasi dalam kelompok karena ada nomor

yang membatasi.

Kekurangan:

1) Tidak terlalu cocok diterapkan dalam jumlah siswa banyak karena

membutuhkan waktu yang lama;

2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru karena

kemungkinan waktu yang sangat terbatas.

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT)

Menurut Trianto, (2011:62) Pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) atau penomeran berpikir bersama adalah jenis pembelajaran

kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa sebagai

alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Sintak yang harus dilaksanakan

dalam pembelajaran Numbered Head Together (NHT) yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

30

Langkah 1: Persiapan

Guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat rancangan

program pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai

dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).

Langkah 2: Pembentukan Kelompok

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian

membagikan nomer kepada setiap siswa dalam kelompok.

Langkah 3: Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

Guru membagikan pertanyaan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)

kepada setiap kelompok. Kemudian masing-masing kelompok diminta

untuk mendiskusikan pertanyaan tersebut secara bersama-sama.

Langkah 4: Diskusi Masalah

Guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan

dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk

menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah

diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik

sampai yang bersifat umum.

Langkah 5: Memanggil nomor anggota dan pemberian jawaban

Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan

nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada

siswa di kelas.

Langkah 6: Pemberian Kesimpulan

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua

pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

31

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu

Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II Sekolah Dasar merupakan hal yang baru

sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitain yang relevan.

Berikut ini tiga penelitian yang relevan yang sesuai dengan penelitian

pengembangan perangkat pembelajaran inovatif.

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Mijahamuddin, Alwi (2013).

Penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan

judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif Berbasis Konstektual

pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Sekolah Dasar”. Penelitian ini

mengahasilkan produk perangkat pembelajaran inovatif berbasis kontekstual

yang ditinjau dari komponen buku model, komponen buku guru, komponen

buku siswa, komponen RPP, dan komponen LKS. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian dan pengembangan Borg and Gall. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran inovatif berbasis konstektual yang

dikembangkan oleh peneliti tergolong sangat baik dan layak digunakan dalam

pembelajaran dikelas V. Hal ini ditunjukkan dari presentase rata-rata 93,83 %

siswa senang terhadap pembelajaran berbasis kontekstual yang termasuk dalam

kategori “baik”. Penelitian yang dilakukan Mijahamuddin, Alwi dinyatakan

memiliki relevansi dengan penelitian yang dilakukan peneliti karena penelitian

yang dilakukan adalah penelitian R & D untuk perangkat pembelajaran inovatif.

Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Maria

Sriharyani (2012) yang berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar

Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe NHT Pada Pelajaran IPS

Siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester Genap Tahun Ajaran

2011/2012” Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana meningkatkan

minat dan prestasi siswa dalam mempelajari materi aktivitas ekonomi, sumber

daya alam dan potensi daerah menggunakan model cooperative learning tipe

NHT pada siswa kelas IV SD. Hasil yang diperoleh setelah diberi tindakan

menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada minat dan prestasi siswa. Nilai

rata-rata siswa pada akhir siklus I 54,84% dan nilai rata-rata pada akhir siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

32

56,67%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwapenggunaan model

pembelajaran cooperative learning tipe NHT dapat meningkatkan minat dan

prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun ajaran 2011/2012

dalam mata pelajaran IPS.

Penelitian yang ketiga adalah penelitian yang berjudul “Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Sub Tema Aku dan

Teman Baru untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan oleh

Metubun, Evi Anastasia (2015) dan penelitian ini menggunakan prosedur

pengembangan Jerold E. Kemp dan prosedur penelitian pengembangan yang

dikemukakan oleh Borg and Gall. Penelitian ini menghasilkan suatu produk

berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan

menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pemdidikan

karakter, serta penilaian otentik pada kegiatan pembelajaran. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran tersebut memperoleh

rerata skor 4,24 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Penelitian ini

memiliki relevansi dengan penelitian yang dilakukan peneliti karena penelitian

ini memfokuskan penelitian pada perangkat pembelajaran sub tema aku dan

teman baru mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa Sekolah Dasar.

Berdasarkan ketiga penelitian diatas, dapat diketahui bahwa penelitian-

penelitian yang dilakukan tersebut berfokus pada perangkat pembelajaran yang

mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa Sekolah Dasar dan peneliti beranggapan

bahwa pentingnya perangkat pembalajaran untuk menjunjung keberhasilan

dalam penerapan pembelajaran inovatif di kelas II khususnya Pendekatan

Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT). Oleh karena itu peneliti akan membuat

penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif

Dalam Sub Tema Bermain di Lingkungan Rumah Mengacu Kurikulum 2013

Untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar”. Gambar 2.1 Menunjukkan literatur map

hasil penelitian yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

33

Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian Yang Relevan

Mijahamuddin, Alwi

(2013) melakukan

penelitian dengan judul

“Pengembangan

Perangkat

Pembelajaran Inovatif

Berbasis Konstektual

pada Mata Pelajaran

IPA Kelas V Sekolah

Dasar.”

Sriharyani, Maria (2012)

melakukan penelitian

dengan judul

“Peningkatan Minat dan

Prestasi Belajar

Menggunakan Model

Cooperative Learning

Tipe NHT Pada

Pelajaran IPS Siswa

Kelas IV SD Kanisius

Wirobrajan Semester

Genap Tahun Ajaran

2011/2012”

Metubun, Evi

Anastasia (2015)

melakukan penelitian

dengan judul

“Pengembangan

Perangkat

Pembelajaran

Mengacu Kurikulum

SD 2013 Pada Sub

Tema Aku dan Teman

Baru untuk Siswa

Kelas I Sekolah

Dasar.”

Tri Mardanila Novitasari (2019) melakukan penelitian dengan

judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam

Sub Tema Bermain di Lingkungan Rumah Mengacu Kurikulum

2013 untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

34

C. Kerangka Berpikir

Pengembangan pelaksanaan pembelajaran inovatif di Sekolah Dasar yaitu

dengan adanya tuntutan kreatifitas dan inovatif guru dalam mengembangkan

perangkat pembelajaran. Peneliti masih melihat guru Sekolah Dasar belum

menguasai perbagai pembelajaran-pembelajaran inovatif, khususnya model

Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT). Peneliti juga menemukan permasalahan

bahwa guru hanya mengajar dan mengacu pada langkah-langkah yang terdapat

di buku guru. Guru belum sepenuhnya mengembangkan langkah-langkah

pembelajaran sendiri saat merancang perangkat pembelajaran inovatif. Setelah

peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas II Sekolah Dasar yang sudah

menerapkan Kurikulum 2013, kenyataannya guru masih sangat membutuhkan

contoh perangkat pembelajaran inovatif.

Berdasarkan permasalahan dan alasan diatas, peneliti mengembangkan

perangkat pembelajaran inovatif berupa Program Tahunan (Prota), Program

Semester (Prosem), Silabus, dan enam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Produk yang dirancang menjadi perangkat pembelajaran inovatif yang

akan membantu guru dalam memahami pembelajaran inovatif, khususnya

Model Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Head Together (NHT). Oleh karena itu, peneliti berasumsi jika

guru mengetahui dan memahami RPP pembelajaran inovatif guru akan lebih

kreatif dalam mengelola dan mengembangkan perangkat pembelajaran. Berikut

ini bagan kerangka berpikir yang dibuat oleh peneliti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

35

Gambar 2.2 Bagan kerangka berpikir pada penelitian ini.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. a. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam Sub

Tema Bermain di Lingkungan Rumah Mengacu Kurikulum 2013

untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar menurut pakar Kurikulum

2013?

b. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam Sub

Tema Bermain di Lingkungan Rumah Mengacu Kurikulum 2013

untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar menurut guru SD berdasarkan

hasil uji coba terbatas?

Kurikulum 2013

Pembelajaran di

SD menggunakan

pembelajaran

Inovatif

Perangkat pembelajaran

inovatif Program Tahunan

(Prota), Program Semester

(Prsem), Silabus, dan RPP

dengan menggunakan

model Problem Based

Learning (PBL) dan Model

Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Head

Together (NHT).

Guru masih sangat membutuhkan

contoh perangkat pembelajaran

inovatif yang baik mengacu

Kurikulum SD 2013.

Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif sub tema

Bermain di Lingkungan Rumah mengacu Kurikulum 2013 untuk

siswa kelas II Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

36

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III akan membahas mengenai jenis penelitian, prosedur pengembangan,

setting penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,

dan jadwal pelaksanaan penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

R & D (Research and Development) atau penelitian pengembangan. Penelitian (R

& D) adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012: 297).

Senada dengan pendapat diatas, (Sukmadinata, 2011: 164) mengemukakan

bahwa penelitian R & D adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan. Peneliti memilih jenis penelitian ini karena

peneliti akan mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran inovatif

dalam sub tema Bermain di Lingkungan Rumah Kelas II yang mengacu

kurikulum 2013 pada jenjang Sekolah Dasar. Jenis penelitian R&D atau penelitian

pengembangan bertujuan menghasilkan suatu produk yang handal melalui tahap-

tahap pengujian dan revisi, produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan,

sesuai dengan analisis kebutuhan, proses pengembangan produk dilakukan secara

ilmiah dan menganalisis produk secara emperis.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian R & D

adalah metode penelitian yang digunakan untuk membuat sebuah produk baru

atau menyempurnakan produk yang telah ada dan menguji keefektifan produk

tersebut. Penelitian ini mengembangkan suatu produk yang baru yaitu enam

perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus jaringan indikator (web), RPP,

Penilaian, LKPD, Rangkuman Materi, Media, dan Lembar Refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

37

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian Research

and Development (R & D) ini adalah menggunakan langkah-langkah

pengembangan Borg and Gall . Menurut Borg and Gall dalam Sugiono (2013:

407), penelitian R & D terdiri dari 10 langkah utama, yaitu:

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Produk dari Borg and Gall

Berdasarkan gambar 3.1 di atas, penelitian pengembangan dimulai dari

adanya potensi masalah yang terjadi di lapangan berupa data-data yang telah

peneliti temukan secara langsung atau dokumentasi. Data-data yang telah

diperoleh dikumpulkan sebagai bahan perencanaan pembuatan produk

pengembangan. Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, produk lalu didesain

dalam bentuk perangkat pembelajaran inovatif. Produk yang sudah didesain

kemudian divalidasi oleh pakar ahli yang sudah berpengalaman dalam menilai

suatu produk untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dari produk yang sudah

dibuat (Sugiyono, 2012: 302). Setelah melakukan validasi produk, maka akan

diketahui kelemahan produk yang telah dibuat. Kelemahan produk dijadikan dasar

untuk memperbaiki desain produk dan selanjutnya produk dapat diuji cobakan

secara masal.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini dibatasi tujuh langkah prosedur

pengembangan, dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan dalam penelitian

ini atau keterbatasan penelitian. Langkah-langkah prosedur pengembangan yang

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

Data

Desain

Produk

Validasi

Produk

Revisi

Desain

Uji Coba

Produk

Revisi

Produk

Uji Coba

Pemakaian

Revisi

Produk Akhir

Produksi

Masal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

38

dilakukan penelitiantara lain, (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3)

desain produk; (4) validasi produk; (5) revisi desain; (6) uji coba terbatas pada

siswa SD Kelas II Semester I; dan (7) revisi produk hasil uji coba terbatas. Berikut

ini penjelasan langkah-langkah pengembangan yang digunakan dalam penelitian

dan pengembangan produk ini:

Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Produk

Berdasarkan gambar 3.2 diatas, langkah-langkah pengembangan produk

tersebut dijabarkan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Potensi Masalah

Penelitian ini diawali dengan adanya potensi dan masalah. Potensi dan

masalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dan akan memiliki

nilai tambah. Sedangkan, masalah ialah suatu hal yang terjadi dan dianggap

Langkah 3 : Desain Produk

1. Mengembangkan instrmen penilaian produk

2. Analisis kurikulum (KI, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran

mengacu Taksonomi Bloom).

3. Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran

4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

5. Membuat Program Tahunan (Prota), Program Semester

(Prosem), Silabus.

Langkah 5: Revisi Desain

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

Pembelajaran Inovatif

Langkah 6: Uji Coba

Produk Secara Terbatas

Langkah 1: Potensi dan Masalah

Analisis Kebutuhan (Wawancara)

Langkah 2 : Pengumpulan Data

Hasil Wawancara

Langkah 4: Validasi Desain

Langkah 7: Revisi Produk Hasil Uji

Coba Terbatas

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Pembelajaran Inovatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

39

dapat menjadi suatu hambatan. Potensi dan masalah didapatkan dari

pengamatan secara langsung. Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk

mengetahui adanya potensi dan masalah yang ada. Analisis kebutuhan yang

telah dilakukan dengan melalui wawancara secara langsung dengan guru kelas

II di SD Negeri Puren dan SD Negeri Kentungan. Wawancara ini bertujuan

untuk mengetahui adanya fakta dan masalah yang terjadi dilapangan mengenai

ketersediaan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) inovatif khususnya model Problem Based Learning

(Pembelajaran Berbasis Masalah) dan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT).

2. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan potensi dan masalah didapatkan, maka langkah

selanjutnya ialah mengumpulkan data atau informasi yang dapat diperlukan

dalam penelitian ini. Hasil dari wawancara akan digunakan sebagai bahan

untuk perencanaan suatu produk yang berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pembelajaran inovatif dan diharapkan dapat mengatasi

yang telah ditemukan.

3. Desain Produk

Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat

pembelajaran inovatif. Perangkat pembelajaran ini dilakukan dengan

menentukan tema, dan subtema kemudian memilih Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan tema yang dipilih. Berdasarkan

KI dan KD tersebut kemudian peneliti melakukan pembuatan silabus

berdasarkan KD. Silabus yang dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai

dengan subtema yang telah dipilih kemudian untuk menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat diturunkan dari silabus. Langkah-

langkah kegiatan pembelajaran di dalam RPP mengacu pembelajaran inovatif

pada kurikulum 2013 khususnya yang peneliti gunakan adalah model Probem

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), selanjutnya membuat

kegiatan belajar harian sesuai dengan RPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

40

Peneliti juga membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang

diturunkan dari kegiatan dalam RPP. Di dalam LKPD terdapat soal-soal yang

merupakan rangkuman materi yang telah dipelajari. Soal-soal yang dibuat

bertujuan untuk memudahkan guru untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian , peneliti

melanjutkannya dengan penilaian. Penilaian yang digunakan dalam perangkat

pembelajaran inovatif ini yaitu penilaian otentik yang mencakup semua aspek

(sikap, pengetahuan, keterampilan) bisa dinilai oleh guru serta dapat

mengetahui ketercapaian perangkat pembelajaran inovatif yang dirancang oleh

peneliti.

4. Validasi Ahli

Validasi Ahli merupakan proses kegiatan untuk menilai suatu rancangan

produk yang telah dibuat. Validasi ahli ini dilakukan dengan menghadirkan dua

pakar atau ahli yang terdiri dari satu mahasiswa Program Profesi Guru (PPG)

dan guru kelas II yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang telah

dirancang. Melalui validasi produk ini bertujuan untuk mmperoleh kritik dan

saran serta penilaian terhadap produk yang telah dirancang oleh peneliti dan

dengan adanya kritik dan saran tersebut, dapat diketahui kelebihan dan

kekurangan produk yang sudah dikembangkan serta adanya perbaikan yang

harus dilakukan peneliti.

5. Revisi Produk

Setelah desain produk telah divalidasi oleh pakar atau ahli, langkah

selanjutnya adalah revisi desain. Berdasarkan kritik dan saran dari validasi ahli,

peneliti mengetahui kesalahan dan kekurangan dari produk tersebut. Revisi

produk dilakukan untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan dari produk

yang sudah divalidasi oleh pakar atau ahli.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk yang peneliti lakukan adalag uji coba terbatas. Uji coba

terbatas ini bertujuan untuk mengetahui kefektifan dan keefisiensinan produk

dalam mengatasi masalah dan di uji cobakan dengan jumlah siswa yang

terbatas yaitu dua puluh tujuh siswa kelas II SD Negeri Kentungan. Uji coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

41

dilakukan selama empat hari untuk mengetahui kelayakan kualitas produk yang

telah dikembangkan oleh peneliti.

7. Revisi Produk

Setelah melakukan uji coba produk secara terbatas pada dua puluh tujuh

siswa SD Negeri Kentungan, maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat.

Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang

telah didapatkan.

C. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kentungan Yogyakarta yang

beralamatkan di Jalan Kaliurang KM 6,5 Condongcatur, Depok, Sleman,

Yogyakarta.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru kelas II SD Negeri Kentungan tahun

2018/2019.

3. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini yaitu pengembangan perangkat pembelajaran inovatif

dalam sub tema Bermain di Lingkungan Rumah.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan terhitung pada bulan April 2018

sampai bulan Januari 2019. Penelitian ini diawali dengan analisis kebutuhan

hingga penyelesaian laporan skripsi.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan ini menggunakan daftar pertanyaan wawancara,

observasi dan instrumen validasi sebagai instrumen penelitian.

1. Pedoman Wawancara

Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa

pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk menganalisis

kebutuhan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran

inovatif model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk siswa Kelas II SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

42

Tabel 3.1 di bawah ini menjabarkan mengenai daftar-daftar pertanyaan yang

digunakan dalam wawancara.

No Daftar Pertanyaan Wawancara

1 Sejak kapan SD ini menerapkan kurikulum 2013?

2 Apakah bapak atau ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum SD 2013?

3 Sejauh mana pemahaman bapak/ibu terhadap kurikulum SD 2013?

4 Apakah bapak/ibu sudah mengetahui karakteristik kurikulum SD 2013?

5 Sejauh mana pemahaman bapak/ibu terkait dengan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran?

6 Bagaimana cara bapak/ibu merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran

sesuai dengan kemampuan siswa?

7 Bagaimana cara bapak/ibu menumbuh kembangkan pendidikan karakter

dalam pembelajaran?

8 Apakah bapak/ibu setiap pembelajaran menggunakan RPP dengan model

pembelajaran yang berbeda?

9 Apakah tujuan pembelajaran yang bapak/ibu kembangkan sudah

mengupayakan tercapainya pendidikan karakter?

10 Apakah bapak/ibu mengetahui keterampilan yang harus dikuasai sesuai pada

abad 21 seperti (berfikirkritis, kreatif, kolaborasi, komunikasi)?

11 Apakah dalam pembuatan RPP bapak/ibu sudah merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran terkait dengan keterampilan tersebut (berfikirkritis,

kreatif, kolaboratif, komunikasi)?

12 Apakah pembelajaran dengan ceramah masih mendominasi di kelas?

13 Pernahkah bapak/ibu menggunakan model pembelajaran inovatif yang lain?

Apakah modelnya itu?

14 Apakah ibu/bapak mengetahui pembelajaran inovatif?

15 Kesulitan apa saja yang bapak/ibu alami dalam pembuatan model

pembelajaran inovatif?

16 Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dialami?

17 Apakah contoh perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tuntutan

kurikulum 2013 sudah tersedia di sekolah bapak/ibu?

18 Apakah bapak/ibu masih perlu bentuk contoh untuk perangkat pembelajaran

inovatif yang mengacu Kurikulum 2013 (model PBL, model inquiri, dan

model pembelajaran kooperatif, model kuantum dsb?

19 Apakah siswa pernah merasa bosan ketika guru menerapkan pembelajaran

inovatif di kelas?

20 Apakah bapak/ibu mempunyai rencana untuk mengembangkan pembelajaran

inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa ?

21 Menurut bapak/ ibu apakah perangkat pembelajaran inovatif penting jika

diterapkan dalam proses pembelajaran dewasa ini?

22 Apakah bapak/ibu sudah mengetahui jenis belajar taksonomi bloom yang

sudah direvisi?

Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

43

2. Pedoman Observasi

Observasi bertujuan untuk memperoleh hasil pengamatan di lapangan,

sehingga peneliti memperoleh pertimbangan untuk menilai kualitas produk

yang akan dikembangkan. Observasi dilakukan di SD Negeri Puren dan SD

Negeri Kentungan. Tabel 3.2 di bawah ini penjabaran mengenai kisi-kisi

observasi guru dan tabel 3.3 penjabaran mengenai kisi-kisi observasi siswa.

No Daftar Pernyataan Ya Tidak

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa

2. Guru melakukan presensi kepada siswa

3. Guru menggunakan apersepsi untuk menuju materi yang

akan diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

5. Guru memberikan motivasi

Kagiatan Inti

6. Guru menyampaikan cakupan materi dan menjelaskan

uraian kegiatan

7. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang

materi yang akan dipelajari

8. Guru menggunakan media pembelajaran dan sumber

pembelajaran dengan tepat

9. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi

dan karakteristik siswa

10. Guru menggunakan model yang sesuai dengan materi

dan karakteristik siswa

11. Guru menerepkan 5M pada siswa

12. Guru menggunakan bahasa baku yang baik

13. Guru menggunakan artikulasi dan volume yang jelas

14. Guru menggunakan pakaian yang rapi dan berwibawa

15. Guru memusatkan perhatian siswa saat proses

pembelajaran dengan cara verbal dan non-verbal

16 Guru tidak berpaku pada satu tempat

17. Guru memberikan contoh pada siswa pada kehidupan

sehari-hari

18. Guru memberikan apresiasi kepada siswa

19. Guru menggunakan sumber pembelajaran berbasis

teknologi pada pembelajaran

20. Guru dapat mengkonsidikan kelas dengan baik

21. Guru menekankan pendidikan karakter pada siswa

22. Guru membuat suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan dan menarik

23. Guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

44

Kegiatan Penutup

24. Guru membuat ringkasan secara lisan

25. Guru membuat ringkasan secara tertulis

26. Guru menunjukkan sumber lain

27. Guru melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

28. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum

berpartisipasi aktif

29. Guru memberikan evaluasi kepada siswa

30. Guru memberikan tindak lanjut mengenai pembelajaran

yang disampaikan

Tabel 3.2 Pedoman Instrumen Observasi Guru

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran

2. Siswa memberikan umpan balik apersepsi dari guru

3. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi

4. Siswa mengajukan pertanyaan

5. Siswa mampu bekerjasama pada saat kegiatan

berkelompok

6. Siswa mampu mengkomunikasi hasil diskusi

7. Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran

8. Siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan

guru

9. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara lisan

10. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara tertulis

Tabel 3.3 Pedoman Instrumen Observasi Siswa

3. Instrumen Validasi

Lembar instrumen validasi digunakan untuk menentukan kelayakan

produk yang akan dikembangkan. Instrumen validasi berisi pertanyaan yang

disusun berdasarkan indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang baik untuk melakukan validasi RPP yang telah dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.4 di bawah ini penjabaran mengenai kisi-kisi validasi yang digunakan

untuk uji validasi, baik uji validasi oleh ahli dan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

45

No. Aspek Yang Dinilai

Prota (Program Tahunan)

1 Prota memuat komponen identitas yang lengkap (kelas, satuan pendidikan,

tahun pelajaran).

2 Prota memuat komponen yang lengkap (tema, subtema, alokasi waktu).

3 Jumlah jam efektif (16 minggu) sesuai dengan jumlah minggu efektif, jumlah

alokasi waktu sama dengan total jam pelajaran dalam satu tahun.

4 Proporsi pembagian waktu setiap tema dan sub tema sesuai.

Prosem (Program Semester)

1 Prosem memuat komponen identitas yang lengkap (kelas, semester, satuan

pendidikan, tahun pelajaran).

2 Prosem memuat komponen yang lengkap (tema, subtema, pembelajaran, bulan,

alokasi waktu).

3 Materi pokok sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar

(KD), serta alokasi waktu yang digunakan proporsional.

Silabus

1 Silabus memuat identitas sekolah, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar

(KD), dan tema/subtema.

2 Silabus memuat materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi

waktu, dan sumber belajar.

3. Keterkaitan antar komponen dalam silabus sesuai.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1 Kejelasan dan kelengkapan Identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, semester,

tema/subtema/ pembelajaran ke-, alokasi waktu/ hari dan tanggal).

2. Kesesuaian rumusan indikator dengan KI dan KD.

3. Tujuan pembelajaran (kesesuaian tujuan dengan indikator, kata kerja dapat

diukur, mencakup komponen A (Audience), B (Behavior), C (Condition), D

(Degree).

4. Materi Pembelajaran (kesesuaian materi pembelajaran dengan KD dan

indikator, susunan materi yang sistematis, kelengkapan materi pembelajaran).

5. Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku yang dapat

diamati dan diukur.

6. Strategi Pembelajaran (pendekatan, model, metode; langkah-langkah

pembelajaran; dan tahapan kegiatan pembelajaran; serta penerapan

pembelajaran saintifik) sesuai.

7. Pemilihan media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan kondisi

kelas).

8. Pemilihan sumber belajar (bahan cetak, lingkungan sekitar dan internet).

9. Evaluasi (mencakup aspek sikap, pengetahuan, keterampilan, kesesuaian

evaluasi dengan tujuan atau indikator, komponen penilaian lengkap,

perencanaan kegiatan pengayaan, dan remedial)

10. Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada indikator (C4-C6 /

HOTS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

46

11. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan makna model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) / model Problem Based

Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).

12. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)/ model Problem

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).

13. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks (langkah-langkah)

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)/ model

Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).

14. Mengembangkan 5M dalam kegiatan inti yaitu : mengamati, menanya,

mencoba, menalar dan mengkomunikasikan.

15. Mengembangkan 4 ketrampilan dasar belajar abad 21 4C yaitu berpikir kritis

(critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kerjasama

(collaborative), dan komunikasi (communicative).

16. Kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci, rubrik pedoman penskoran).

Media Pembelajaran

1 Kesesuaian jenis media dengan kompetensi yang harus dicapai, materi yang

dibahas, strategi pembelajaran yang dipilih, karakteristik siswa, media terlihat

atau terdengar dengan jelas (gambar, video, audio, animasi).

2 Keterbacaan tulisan jenis dan ukuran, keruntutan penyajian materi,

kelengkapan materi, kesederhanaan dalam menyajikan materi, dan tingkat

kemudahan dalam penggunaan media.

3 Keharmonisan tata letak dan warna media, tingkat antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran menggunakan media, kebenaran dalam menggunakan

kaidah bahasa, efektivitas gambar/ ilustrasi/ animasi/ video dalam penjelasan

konsep, dan kesesuaian media dengan materi.

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

1 LKPD disajikan secara sistematis, merupakan materi atau tugas yang esensial,

setiap kegiatan yang disajikan mempunyai tujuan yang jelas, penyajian LKPD

dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi, kegiatan yang disajikan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.

2 Kelayakan isi ( sesuai dengan KI & KD, sesuai kemampuan siswa, sesuai

perkembangan ilmu pengetahuan, keterkinian materi).

3 Kelayakan bahasa (kalimat dengan kaidah Bahasa Indonesia, penggunaan tanda

baca sesuai, struktur kalimat mudah dipahami, mendorong siswa untuk

berfikir kritis, kemultitafsiran kalimat).

4 Kelayakan kegiatan (pemberian pengalaman langsung dalam LPKD,

pengidentifikasian hasil temuan dalam LKPD, perencanaan kerja ilmiah dalam

LKPD, pelaksanaan kerja ilmiah dalam LKPD).

5 Kelayakan tampilan (daya tarik sampul/ cover LKPD, kesesuaian huruf yang

digunakan dalam LKPD, keseimbangan komposisi/ judul dan logo LKPD).

6 Kelayakan penyajian (kemudahan langkah-langkah dalam kegiatan LKPD,

penyajian materi LKPD yang disertai obyek langsung, penempatan siswa dalam

LKPD dalam subyek belajar).

Bahasa

1 Penggunaan bahasa sesuai dengan PUEBI (Panduan Umum Ejaan Bahasa

Indonesia).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

47

2 Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

3 Bahasa yang digunakan komunikatif.

4 Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti.

5 Kejelasan petunjuk/arahan.

Tabel 3.4 Pedoman Validasi Uji Validasi Pakar dan Guru.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal sebelum melakukan penelitian

yang bertujuan untuk mendapatkan analisis kebutuhan. Teknik pengumpulan data

yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Peneliti

melakukan wawancara dan observasi dengan guru kelas II SD Negeri Puren dan SD

Negeri Kentungan sebagai pelaksana Kurikulum 2013 guna untuk mengetahui

analisis kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran inovatif. Wawancara

dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur dan

menggunakan pedoman wawancara khusus. Sedangkan observasi pada penelitian

ini digunakan peneliti untuk menilai kualitas produk yang akan dikembangkan

dalam penelitian. Observasi disusun berdasarkan indikator penilaian untuk

membantu peneliti dalam melakukan mengembangkan perangkat pembelajarannya.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data berfungsi untuk mengetahui produk yang dihasilkan sudah

sesuai dengan kebutuhan saat ini atau belum. Data yang diperoleh dari uji coba

diklasifikasikan menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data

kualitatif berupa komentar dan sara yang diberikan pakar pembelajaran inovatif,

guru kelas II SD Negeri Kentungan. Data kuantitatif diperoleh dari menghitung

skor yang diberikan sebagai penilaian akan perangkat pembelajaran inovatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan melalui hasil wawancara dengan para guru kelas

II Sekolah Dasar sebagai pelaksana Kurikulum 2013 untuk menganalisis

kebutuhan yang ada. Selain itu, data kualitatif juga didapat dari komentar, kritik

dan saran yang dikemukanan oleh pakar dan guru kelas II Sekolah Dasar

pelaksana Kurikulum 2013 yang telah memvalidasi produk penelitian. Komentar

tersebut diperoleh dari para ahli guna mengetahui kelayakan perangkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

48

pembelajaran terpadu. Data dianalisis sebagai dasar untuk mengetahui

kelayakan produk yang dihasilkan.

2. Data Kuantitatif

Data berupa skor dari penelitian dua validator ahli dan satu guru kelas II

Sekolah Dasar. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuisioner

yang diubah menjadi interval. Langkah awal yang akan peneliti lakukan yaitu

menghitung rata-rata hasil instrumen yang telah dinilai dengan rumus sebagai

berikut:

Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu

skor 5 (sangat baik), skor 4 (baik), skor 3 (cukup), skor 2 (kurang baik), skor 1

(sangat kurang baik). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi

dua data kualitatif skala lima dengan acuan dari (Sukardjo, 2008: 101) yang

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima

jumlah skor yang didapat

Rata-rata =

jumlah item keseluruhan

Interval Skor Kategori

X>Xi + 1,80 Sbi Sangat baik

Xi + 0,60 SBi< X≤ Xi + 1,80 Sbi Baik

Xi - 0,60 SBi< X≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup

Xi - 1,80 SBi< X≤ Xi + 0,60 Sbi Kurang

X≤ Xi – 1,80 Sbi Sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

49

Keterangan :

Rerata ideal ( x i ) : 1

2 (skor maksimal ideal + skor

minimal)

Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (skor maksimal ideal – skor

minimal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumus konversi diatas perhitungan data-data kuantitatif

dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dengan menerapkan rumus

konversi tersebut. Penentuan rumus kuantitatif pengembangan ini diterapkan

dengan konversi sebagai berikut :

Diketahui :

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal ( x i ) : 1

2 (5+1) = 3

Simpangan baku ideal : 1

6(5-1) = 0,67

Ditanyakan :

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, sangat kurang

baik.

Jawaban :

Kategori sangat baik = X > x i + 1,80SBi

= X > 3 + (1,80 . 0,67)

= X > 3 + (1,21)

= X > 4,21

Kategori baik = x i + 0,60SBi< X ≤ x i + 1,80 SBi

= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 .0,67)

= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)

= 3,40< X ≤ 4,21

Kategori cukup baik = x i – 0,60SBi< X ≤ x i + 0,60 SBi

= 3- (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

50

= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)

= 2,60< X ≤ 3,40

Kategori kurang baik = x i – 1,80SBi< X ≤ x i – 0,60 SBi

= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)

= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)

= 1,79< X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = X ≤ x i – 1,80SBi

= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)

= X ≤ 3 – (1,21)

= X ≤ 1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi

data kualitatif skala lima sebagai berikut :

Interval skor Kriteria

X > 4,21 Sangat baik

3,40< X ≤ 4,21 Baik

2,60< X ≤ 3,40 Cukup

1,79< X ≤ 2,60 Kurang

X ≤ 1,79 Sangat kurang

Tabel 3.6 Kriteria Skor Skala Lima

Hasil dari perhitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan dicari rerata

skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data

kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala

lima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

51

G. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian pengembangan produk perangkat pembelajaran

inovatif mengacu Kurikulum SD 2013 dijabarkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Ap

ril

Mei

Ju

ni

Ju

li

Agu

stu

s

Sep

tem

ber

Ok

tob

er

Novem

ber

Des

emb

er

Jan

uari

Feb

ruari

1 Wawancara analisis

kebutuhan √

2 Pengumpulan data √

3 Pembuatan Desain Produk √ √ √

4 Validasi Produk √ √

5 Revisi Produk √ √

6 Uji Coba Terbatas √

7 Revisi Produk Akhir √ √

8 Analisis Data √ √ √

9 Ujian Skripsi √

10 Revisi Akhir √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai produk

perangkat pembelajaran inovatif . Bagian-bagian yang akan dijelaskan dalam bab ini

adalah analisis kebutuhan, deskripsi produk awal, data uji coba dan revisi produk,

kajian produk akhir dan pembahasan.

A. Analisis Kebutuhan

Perangkat pembelajaran inovatif yang dikembangkan berdasarkan analisis

kebutuhan peneliti. Peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan data

analisis kebutuhan yang diperlukan oleh peneliti. Wawancara dilakukan kepada

guru kelas II SD Negeri Puren yaitu dengan Ibu Dina pada hari Jumat tanggal 20

April 2018. Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas IIB SD Negeri

Kentungan yaitu dengan Ibu Tutut pada hari Rabu 25 April 2018. Wawancara dan

observasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui adanya fakta dan masalah

yang ada di lapangan yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran inovatif

yang mengacu kurikulum 2013. Dari data hasil wawancara dan observasi ini akan

dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran inovatif

khususnya pada model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis

Masalah) dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT). Berikut akan dijabarkan data hasil wawancara yang telah dilakukan oleh

peneliti.

1. Data Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan yang peneliti lakukan yaitu mengenai produk

perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu kurikulum 2013. Peneliti

melakukan wawancara dengan berpedoman pada dua puluh dua butir

pertanyaan. Berikut hasil data wawancara dengan Ibu Dina guru kelas II SD

Negeri Puren dan Ibu Tutut guru kelas IIB SD Negeri Kentungan.

Butir pertanyaan yang pertama adalah mengenai penerapan kurikulum

2013 di SDN Puren dan SDN Kentungan. Hasil wawancara menyatakan bahwa

SDN Puren dan SDN Kentungan ini sama-sama sudah menerapkan kurikulum

2013 pada tahun ajaran 2016/2017. Penerapan Kurikulum 2013 diawali oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

53

dua kelas yaitu kelas I dan kelas IV, setelah itu ditahun berikutnya menerapkan

Kurikulum 2013 di kelas-kelas lainnya.

Butir pertanyaan kedua adalah mengenai pelatihan kurikulum SD 2013

yang sudah pernah diikuti. Berdasarkan pertanyaan tersebut, Ibu Dina dan Ibu

Tutut memberikan jawaban yang sama bahwa beliau pernah mengikuti

pelatihan Kurikulum 2013 atau mengikuti diklat pada tahun 2017. Kedua guru

melaksanakan diklat untuk memahami lebih lanjut mengenai penerapan

Kurikulum SD 2013.

Butir pertanyaan ketiga tentang sejauh mana pemahaman guru tentang

kurikulum SD 2013. Hasil wawancara menyatakan bahwa Ibu Dina sudah

mengetahui Kurikulum SD 2013, mata pelajaran dalam Kurikulum 2013

berbasis tema. Pada setiap tema menggabungkan beberapa mata pelajaran yang

saling berkairan atau berhubungan. Ibu Tutut juga sudah mengetahui

mengetahui Kurikulum SD 2013 yang menekankan pendekatan saintifik.

Butir pertanyaan keempat tentang karakteristik kutrikulum SD 2013 yang

telah diketahui. Ibu Dina menyatakan bahwa mengetahui karakteristik

Kurikulum 2013, guru juga menyebutkan karakteristiknya diantaranya:

menggunakan pembelajaran terpadu, menggunakan pendekatan saintifik,

pendidikan karakter, penilaian otentik. Ibu Tutut menyatakan bahwa

karakteristik Kurikulum SD 2013 adalah pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa agar lebih aktif, dan juga sering berkomunikasi

dengan orang tua.

Butir pertanyaan kelima mengenai sejauh mana pemahaman terkait

pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Ibu Dina dan Ibu Tutut berpendapat

sama bahwa siswa diberi kesempatan untuk berani bertanya, mengamati,

mencoba, menalar, dan mengomunikasikan.

Butir pertanyaan keenam adalah mengenai cara merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa. Ibu Dina merumuskan

indikator dan tujuan pembelajaran mengambil dari buku guru dan mencari RPP

di internet. Ibu Tutut merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran dengan

mengutip dari buku guru yang sudah sesuai dengan KI dan KD. Apabila dirasa

kurang guru juga menambahkannya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

54

Butir pertanyaan yang ketujuh tentang cara menumbuh kembangkan

pendidikan karakter dalam pembelajaran. Ibu Dina menyatakan bahwa setiap

pembelajaran dikelas selalu mengajarkan kepada siswa sikap jujur, disiplin,

dan menghargai orang lain. Ibu Tutut menyatakan dengan menyelipkan dalam

pembelajaran yaitu nilai-nilai religiusitas, nasionalis, kejujuran, disiplin, dan

mandiri.

Butir pertanyaan kedelapan mengenai setiap pembelajaran dikelas apakah

guru menggunakan RPP dengan model pembelajaran yang berbeda. Ibu Dina

dan Ibu Tutut menyatakan bahwa guru terkadang memakai model

pembelajaran yang berbeda-beda.

Butir pertanyaan kesembilan mengenai tujuan pembelajaran yang

dikembangkan apa sudah mengupayakan ketercapainya pendidikan karakter.

Ibu Dina dan Ibu Tutut menyatakan bahwa sudah mengupayakan pendidikan

katakter pada tujuan pembelajaran.

Butir pertanyaan yang kesepuluh adalah pengetahuan mengenai

keterampilan yang harus dikuasai sesuai pada abad 21 seperti (berpikir kritis,

kreatif, kolaboratif, komunikasi). Ibu Dina dan Ibu Tutut menyatakan bahwa

beliau belum mengetahui mengenai keterampilan abad 21.

Butir pertanyaan kesebelas mengenai pembuatan RPP dengan

merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang terkait dengan

keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikasi. Ibu Dina

menyatakan bahwa beliau belum pernah menggunakan keterampilan abad 21

dan beliau juga kurang mengerti apa itu keterampilan abad 21. Ibu Tutut

menyatakan bahwa beliau belum menggunakan keterampilan di abad 21, dan

guru hanya mengambil dari buku guru saja.

Butir pertanyaan kedua belas tentang pembelajaran dengan metode

ceramah masih mendominasi di kelas. Ibu Dina dan Ibu Tutut menyatakan hal

yang sama bahwa pembelajaran ceramah masih digunakan tapi tidak selalu

menggunakan pembelajaran ceramah dan tidak terus menerus.

Butir pertanyaan ketiga belas adalah mengenai model pembelajaran

inovatif yang digunakan saat pembelajaran di kelas. Ibu Dina menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

55

bahwa beliau pernah memakai inkuiri kan tetapi tidak sering. Ibu Tutut

menyatakan bahwa beliau pernah memakan STAD dan inkuiri.

Butir pertanyaan keempat belas mengenai pembelajaran inovatif yang

diketahui. Ibu Dina dan Ibu Tutut menyatakan bahwa beliau sudah sedikit

mengetahui pembelajaran inovatif, akan tetapi belum melakukannya secara

maksimal.

Butir pertanyaan kelima belas adalah tentang kesulitan apa yang dialami

dalam pembuatan model pembelajaran inovatif. Ibu Dina menyatakan bahwa

pengetahuannya maih kurang dalam menyusun RPP menggunakan model

pembelajaran inovatif. Ibu Tutut menyatakan bahwa pengetahuan dan

penguasaan teknologi masih kurang dalam pembuatan model pembelajaran

inovatif.

Butir pertanyaan keenam belas adalah cara mengatasi kesulitan yang

dialami dalam pembuatan model pembelajaran inovatif. Ibu Dina dan Ibu Tutut

menyatakan bahwa cara mengatasi kesulitannya adalah dengan bertanya

dengan para guru-guru dan belajar dari internet.

Butir pertanyaan ketujuh belas adalah mengenai ketersediaan contoh

perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013

yang ada di sekolah. Ibu Dina dan Ibu Tutut menyatakan bahwa di sekolah

belum tersedia contih perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan

karakteristik Kurikulum 2013.

Butir pertanyaan kedelapan belas mengenai kebutuhan guru terhadap

perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013. Ibu Dina dan

Ibu Tutut menyatakan bahwa beliau perlu contoh perangkat pembelajaran

inovatif yang mengacu Kurikulum 2013.

Butir pertanyaan kesembilan belas adalah penerapan pembelajaran

inovatif di kelas. Ibu Dina menyatakan bahwa ketika guru mengajar siswa juga

terkadang ada yang tidak mau untuk diajak untuk berdiskusi kelompok, akan

tetapi guru selalu berusaha agar siswa juga bisa belajar bersama-sama dengan

temannya tanpa memilih teman. Ibu Tutut menyatakan bahwa siswa tidak

merasa bosan apabila guru juga berusaha mendesain pembelajaran inovatif

dengan menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

56

Butir pertanyaan kedua puluh mengenai rencana mengembangkan

pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar

siswa. Ibu Dina dan Ibu Tutut menyatakan bahwa guru ingin sekali untuk

mengembangkan pembelajaran inovatif supaya siswa juga dapat belajar

dengan menyenangkan dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Butir pertanyaan kedua puluh satu yaitu pentingnya perangkat

pembelajaran inovatif jika diterapkan dalam proses pembelajaran. Ibu Dina dan

Ibu Tutut menyatakan bahwa pembelajaran inovatif sangat penting untuk

diterapkan disekolah ataupun dikelas untuk membantu siswa belajar dengan

aktif.

Butir pertanyaan yang terakhir atau yang kedua puluh dua mengenai

pengetahuan jenis belajar taksonomi bloom yang sudah direvisi. Ibu Dina

menyatakan bahwa beliau mengetahui jenis belajar taksonomi bloom, akan

tetapi beliau belum mengetahui jika ada yang sudah direvisi. Ibu Tutut

menyatakan bahwa beliau pernah mengetahui jenis belajar taksonomi bloom

dan beliau sudah lupa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas II SD Negeri Puren

dan SD Negeri Kentungan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru sudah

cukup memahami mengenai kurikulum SD 2013. Penyusunan indikator dan

tujuan pembelajaran guru hanya mengikuti indikator dan tujuan yang sesuai

dengan buku tema, tetapi guru juga mengembangkan sesuai dengan

kemampuan siswa. Pemahaman guru mengenai pembelajaran inovatif juga

masih belum paham sehingga guru mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu

Kurikulum SD 2013.

Guru sudah melaksanakan pembelajaran yang mengacu kurikulum SD

2013 akan tetapi masih menemukan kesulitan. Guru masih sangat memerlukan

contoh perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013. Melalui

contoh perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013 dapat

memberikab inspirasi kepada guru mengenai penyusunan perangkat

pembelajaran yang mudah dijalankan dan menjadikan suasana pembelajaram

di kelas lebih efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

57

B. Deskripsi Produk Awal

Setelah melakukan analisis kebutuhan yang sebagai dasar dalam menyusun

perangkat pembelajaran inovatif, langkah selanjutnya adalah pembuatan produk

perangkat pembelajaran inovatif. Peneliti melakukan beberapa langkah dalam

pengembangan perangkat pembelajaran inovatif. Peneliti mengembangkan

perangkat pembelajaran inovatif kelas II Tema 2 Bermain di Lingkunganku dan

Subtema 1 Bermain di Lingkungan Rumah mengacu Kurikulum 2013 yang terdiri

dari (1) Program Tahunan (Prota), (2) Program Semester (Prosem), (3) Silabus, (4)

Enam set Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah awal yang peneliti

lakukan adalah menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam setiap

pembelajaran dengan pedoman pada buku guru dan buku siswa kelas II tema 2

Bermain di Lingkunganku revisi 2017. Peneliti menentukan indikator dan membuat

pemetaan secara keseluruhan dalam satu subtema. Langkah selanjutnya yaitu

membuat program tahunan (prota), program semester (prosem), silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan

indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti membuat

lampiran yang berisikan materi pembelajaran, media pembelajaran, Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD), instrumen penilaian, lembar soal evalusai, lembar kunci

jawaban, lembar refleksi, lembar pengayaan, lembar remidial, dan sintaks model

pembelajaran yang digunakan.

1. Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Prosem)

Program Tahunan (Prota) merupakan program umum tematik terpadu

untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Program Tahunan digunakan

sebagai rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan mata pelajaran setelah

diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun. Program

tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun

pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program

berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Langkah awal peneliti lakukan ketika membuat prota yaitu

dengan pedoman kepada buku guru dan buku siswa kelas II tema 2 Bermain di

Lingkunganku revisi 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

58

Program Semester (Prosem) merupakan penjabaran dari program tahunan

sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program

tahunan. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang

hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester gasal. Penyusunan prosem

dapat disesuaikan dengan kalender pendidikan.

2. Silabus

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus juga

merupakan pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang

dikembangkan dalam RPPTH. Pendekatan yang dikembangkan dalam kegiatan

pembelajaran adalah tematik terpadu dan pendekatan saintifik. Silabus disusun

secara sistematisa dan berisikan komponen yang saling berhubungan untuk

memenuhi kompetensi dasar yang ingin dicapai antara lain: (1) identitas sekolah;

(2) muatan pelajaran; (3) kompetensi inti dan kompetensi dasar; (4) kegiatan

pembelajaran; (5) teknik penilaian dan intrumen penilaian; (6) alokasi waktu; (7)

sumber belajar.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian merupakan rencana

kegiatan yang menggambarkan prosedur pembelajaran untuk mnecapai

kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPPTH juga disusun

secara sistematis sesuai dengan pendekatan integratir dan pendekatan saintifik

yang telah telah digunakan oleh peneliti dalam mengembangkan produk

perangkat pembelajaran. Komponen-komponen RPPTH terdiri dari antara lain:

(1) identitas sekolah; (2) kompetensi inti; (3) kompetensi dasar; (4) indikator;

(5) tujuan pembelajaran; (6) materi pembelajaran; (7) pendekatan, metode, dan

model pembelajaran; (8) media, alat, dan sumber belajar; (9) langkah-langkah

kegiatan pembelajaran; (10) penilaian (11) lampiran-lampiran.

RPPTH dibuat untuk enam pembelajaran dalam satu subtema.

Pembelajaran pertama sampai pembelajaran enam memiliki alokasi waktu 5 JP

(5x35 menit) yang terdiri dari 2 penggalan. RPPTH ini memiliki kelebihan yaitu

memiliki desain yang dibuat secara terperinci namun sederhana sehingga dapat

mudah dipahami dan digunakan guru untuk kegiatan pembelajaran. Setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

59

pembelajaran dibuat sesuai dengan sintaks dalam model pembelajaran yang

digunakan dan berfungsi untuk mengaktifkan siswa saat kegiatan pembelajaran

sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator. Penilaian otentik yang dibuat juga

sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPPTH.

Lembar kerja peserta didik (LKPD) juga merupakan salah satu lampiran

didalam RPPTH. LKPD dikembangkan dalam penelitian ini adalah lembar kerja

untuk siswa kelas II SD yang mengaci pendekatan tematik integratif dan

pendekatan saintifik kurikulum SD 2013. LKPD ini berisi rangkuman materi

yang telah dipelajari siswa dan dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan

kompetensi dan tujuan yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran dalam LKPD

dibuat semenarik mungkin agar siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran.

Pendidikan karakter juga diterapkan dalam kegiatan pembelajaran seperti sikap

percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, dan sikap spiritual. Lembar kerja

peserta didik memuat tujuan pembelajatan, materi pokok, soal latihan, dan

kegiatan yang dilakukan siswa.

Di dalam LKPD juga terdapat Post Test, refleksi, soal pengayaan, dan

lembar remidial. Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam LKPD sesuai

dengan kegiatan yang telah dijabarkan dalam RPPTH. Post Test dilakukan pada

akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Selain itu Post Test pada akhir

pembelajaran juga terdapat refleksi. Pada bagian refleksi siswa dapat

menyimpulkan materi yang telah didapatkan dan dipahami pada kegiatan

pembelajaran, selain itu siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap

yang telah dilakukan pada kegiatan pembelajaran. Dalam LKPD juga terdapat

lembar kerjasama dengan orang tua (Lembar Pengayaan). Lembar pengayaan

bertujuan untuk mengajak orang tua untuk ikut berperan penting dalam kegiatan

belajar siswa dan ikut perperan penting dalam tugas siswa di rumah.

Intrumen penilaian juga merupakan lampiran dalam RPPTH yang berisi

panduan penilaian masing-masing muatan pelajaran dengan menggunakan

penilaian otentik. Penilaian untuk ranah sikap spiritual berisikan penilaian sikap,

kepercayaan dan rasa syukur siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Penilaian

untuk ranah afektif berisikan tentang sikap siswa selama kegiatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

60

berlangsung yang sesuai dengan indikator dan tujuan yang ingin dicapai

berdasarkan pengamatan guru. Penilaian untuk ranah kognitif berisikan tentang

kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan tes lisan, tes tertulis, dan

penugasan. Penilaian untuk ranah kognitif berisikan tentang penilaian kinerja

siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian-penilaian yang telah dijabarkan

tersebut memiliki pedoman masing-masing penilaian seperti rubrik penilaian

atau kriteria, Post Test serta kunci jawaban.

C. Validasi Ahli dan Revisi Produk

Produk awal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)

yang telah dibuat oleh peneliti diberikan kepada pakar pembelajaran inovatif yaitu

satu orang mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) dan satu orang guru kelas II

Sekolah Dasar untuk divalidasi. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas

dan kelayakan perangkat pembelajaran inovatif yang telah dikembangkan.

1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Inovatif

Pakar pembelajaran inovatif yang menjadi validator adalah satu orang

mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) yaitu Bapak A dan satu orang guru

kelas II Sekolah Dasar yaitu Ibu T. Validasi dilakukan sebanyak satu kali

pada bulan Juni. Validator dapat memberikan saran dan kritik yang dapat

dijadikan acuan dalam pelaksanaan revisi produk. Validator juga dapat

memberikan skor penelitian dari skala 1 sampai 5. Lembar instrumen validasi

terdapat aspek penilaian yang terdapat dalam pengembangan perangkat

pembelajaran inovatif yang peneliti kembangkan antara lain: (1) Prota

(Program Tahunan); (2) Prosem (Program Semester); (3) silabus; (4) RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (5) media pembelajaran; (6) Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD); (7) penggunaan bahasa yang baik dan benar

sesuai PUEBI.

Berdasarkan hasil validasi dari ketujuh aspek penilaian, 3 (tiga) set

perangkat pembelajaran inovatif dengan menggunakan model Problem Based

Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) yang dilakukan oleh validator

pakar pembelajaran inovatif Bapak A, maka validator memberikan rerata

skor 3,96 dengan kategori “baik”. Validator Bapak A juga memberikan rerata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

61

skor 4,01 dengan kategori “baik” dari 3 (tiga) set perangkat pembelajaran

inovatif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT). Validator memberikan masukan bahwa produk yang

dibuat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi

sesuai saran.

Validator pakar pembelajaran inovatif Bapak A memberikan komentar

untuk beberapa komponen diantaranya yaitu: (1) materi pokok sesuai dengan

kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), serta alokasi waktu yang

digunakan proporsional; (2) silabus memuat identitas sekolah, kompetensi

inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan tema/subtema; (3) kesesuaian rumusan

indikator dengan KI dan KD; (4) rumusan tujuan hanya mengandung 1 jenis

tingkah laku yang dapat diamati dan diukur; (5) pemilihan media

pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan kondisi kelas); (6) evaluasi

(mencakup aspek sikap, pengetahuan, keterampilan, kesesuaian evaluasi

dengan tujuan atau indikator, komponen penilaian lengkap, perencanaan

kegiatan pengayaan, dan remidial); (7) kelengkapan instrumen evaluasi (soal,

kunci, rubrik pedoman penskoran); (8) kesesuaian jenis media dengan

kompetensi yang harus dicapai, materi yang dibahas, strategi pembelajaran

yang dipilih, karakteristik siswa, media terlihat atau terdengar dengan jelas

(gambar, video, audio, animasi); (9) LKPD disajikan secara sistematis,

merupakan materi atau tugas yang esensial, setiap kegiatan yang disajikan

mempunyai tujuan yang jelas, penyajian LKPD dilengkapi dengan gambar

ilustrasi, kegiatan yang disajikan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa;

(10) penggunaan bahasa sesuai dengan PUEBI (Panduan Umum Ejaan

Bahasa Indonesia).

Komentar yang diberikan yaitu: (1) materi pokok belum disertakan; (2)

kompetensi inti (KI) belum disertakan dalam silabus; (3) rumuskan indikator

dengan menggunakan kalimat yang efektif; (4) masih ada rumusan tujuan

yang memuat lebih dari 1 jenis tingkah laku; (5) belum ada media konkrit; (6)

soal evaluasi diperbaiki dan komponen penilaian dilengkapi komponrn

penilaiannya; (7) pedoman rubrik penskoran dapat disesuaikan dengan

kegiatan pembelajaran; (8) media pembelajaran dapat dikembangkan lagi; (9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

62

kegiatan dalam LKPD dapat dibuat lebih menarik lagi dan disajikan sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; (10) LKPD masih bisa

ditingkatkan lagi; (11) penggunaan bahasa belum sesuai dengan PUEBI.

Setelah peneliti melalukan revisi berdasarkan saran dan komentar yang

diberikan oleh pakar pembelajaran inovatif, produk yang dikembangakan

kemudian juga divalidasi oleh satu guru kelas II Sekolah Dasar. Validasi

dilakukan pada bulan Juni 2018, adapun aspek yang dinilai dalam intrumen

validasi yang dilakukan guru kelas II Sekolah Dasar meliputi: (1) Prota

(Program Tahunan); (2) Prosem (Program Semester); (3) silabus; (4) RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (5) media pembelajaran; (6) Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD); (7) penggunaan bahasa yang baik dan benar

sesuai PUEBI.

Berdasarkan hasil validasi dari ketujuh aspek penilaian, 3 (tiga) set

perangkat pembelajaran inovatif dengan menggunakan model Problem Based

Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) yang dilakukan validator guru

kelas II Sekolah Dasar yaitu Ibu T, maka validator memberikan rerata 4,2

dengan kategori “baik”. Validator Ibu T juga memberikan rerata skor 4,20

dengan katergori “baik” dari 3 (tiga) set perangkat pembelajaran inovatif

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT). Validator memberikan masukan bahwa produk yang dibuat

dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai

saran.

Validator guru kelas II Sekolah Dasar Ibu T memberikan komentar

untuk beberapa komponen diantaranya yaitu: (1) prosem memuat komponen

yang lengkap (tema, subtema pembelajaran, bulan, alokasi waktu; (2)

rumusan tujuan hanya mengandung satu jenis tingkah laku yang dapat diamati

dan diukur; (3) evaluasi (mencakup aspek sikap, pengetahuan, keterampilan,

kesesuaian evaluasi dengan tujuan atau indikator, komponen penilaian

lengkap, perencanaan kegiatan pengayaan, dan remidial); (4) rancangan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan makna model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT); (5) mengembangkan 5M dalam

kegiatan inti yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

63

mengomunikasikan; (6) mengembangkan 4 keterampilan dasar belajar abad

21 4C yaitu: berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creativel

thinking), kerjasama (collaborative), dan komunikasi (communicative); (7)

kesesuaiam jenis media dengan kompetensi yang harus dicapai, materi yang

dibahas, strategi pembelajaran yang dipilih, karakteristik siswa, media terlihat

atau terdengar dengan jelas (gambar, video, audio, animasi); (8) LKPD

disajikan secara sistematis, merupakan materi atau tugas yang esensial, setiap

kegiatan yang disajikan mempunyai tujuan yang jelas, penyajian LKPD

dilengkapi dengan gambar ilustrasi, kegiatan yang disajikan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu siswa; (9) penggunaan bahasa sesuai dengan

PUEBI (Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Komentar yang diberikan yaitu: (1) tiga hari pertama adalah PLS

(Pengenalan Lingkungan Sekolah); (2) masih ada 2 jenis tingkah laku dalam

indikator dan tujuan pembelajaran; (3) menambahkan lagi soal yang berpikir

tingkat tinggi HOTS); (4) dalam kegiatan pembelajaran gunakan kalimat

yang lebih efektif; (5) hindari kata guru di awal kalimat (siswa yang aktif);

(6) tambahkan lagi berpikir kritis dan berpikir kreatif dalam kegiatan

pembelajaran; (7) akan lebih baik menambah video pembelajaran yang

sesuai; (8) LKPD masih bisa ditingkatkan kesulitannya; (9) masih ada bahasa/

kata yang belum sesuai PUEBI.

Berdasarkan validasi yang sudah dilakukan oleh validator guru guru

kelas II Sekolah Dasar, terdapat beberapa saran yang diberikan untuk

melakukan revisi produk. Saran yang diberikan validator bervariasi mulai dari

penyusunan prota hingga penyusunan RPPTH beserta lampiran-lampirannya.

Berikut peneliti menjabarkan rangkuman revisi produk berdasarkan komentar

dan saran dari hasil validasi yang telah diberikan guru kelas II pelaksana

Kurikulum 2013. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh guru

kelas II pelaksana Kurikulum 2013 direvisi sesuai dengan saran yang

diberikan.

Perangkat pembelajaran inovatif yang telah divalidasi oleh kedua pakar

pembelajaran inovatif kemudian direvisi oleh peneliti sesuai dengan saran

yang diberikan. Saran tersebut dujabarkan dalam tabel berikut, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

64

No Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

PROSEM (PROGRAM SEMESTER)

2 Prosem memuat komponen

yang lengkap (tema,

subtema pembelajaran,

bulan, alokasi waktu

Tiga hari pertama

adalah PLS

(Pengenalan

Lingkungan Sekolah)

Mengubah hari

efektif dan

dimulai tanggal

19 Juli 2018.

3 Materi pokok sesuai

dengan kompetensi inti

(KI) dan kompetensi dasar

(KD), serta alokasi waktu

yang digunakan

proporsional.

Materi pokok belum

disertakan.

Menambahkan

materi pokok

sesuai dengan KI

dan KD.

SILABUS

1 Silabus memuat identitas

sekolah, kompetensi inti

(KI), kompetensi dasar

(KD), dan tema/subtema.

KI belum disertakan

dalam silabus.

Menambahkan KI

dalam silabus.

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

2 Kesesuaian rumusan

indikator dengan KI dan

KD.

Rumuskan indikator

dengan menggunakan

kalimat yang efektif.

Mengubah

indikator agar

sesuai dengan

KD.

9 Evaluasi (mencakup aspek

sikap, pengetahuan,

keterampilan, kesesuaian

evaluasi dengan tujuan atau

indikator, komponen

penilaian lengkap,

perencanaan kegiatan

pengayaan, dan remidial)

Soal evaluasi

diperbaiki dan

komponen penilaian

dilengkapi.

Memperbaiki

kalimat yang

belum efektif dan

melengkapi

komponen

penilaian.

Menambahkan

soal HOTS sesuai

dengan indikator

dan tujuan

pembelajaran.

Menambahkan lagi

soal yang berpikir

tingkat tinggi HOTS.

14 Mengembangkan 5M

dalam kegiatan inti yaitu:

mengamati, menanya,

mencoba, menalar, dan

mengomunikasikan.

Hindari kata guru

diawal kalimat (siswa

yang aktif)

Mengubah

kalimat menjadi

siswa yang aktif

dalam kegiatan

pembelajaran.

15 Mengembangkan 4

keterampilan dasar belajar

abad 21 4C yaitu: berpikir

kritis (critical thinking),

berpikir kreatif (creativel

thinking), kerjasama

(collaborative), dan

komunikasi

(communicative)

Tambahkan lagi

berpikir kritis dan

berpikir kreatif dalam

kegiatan

pembelajaran.

Menambahkan

kegiatan-kegiatan

pembelajaran

dengan

menggunakan

kemampuan

berpikir kritis dan

berpikir kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

65

No Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

16 Kelengkapan instrumen

evaluasi (soal, kunci, rubrik

pedoman penskoran)

Pedoman rubrik

penskoran dapat

disesuaikan dengan

kegiatan

pembelajaran.

Mengubah

pedoman rubrik

penskoran yang

sesuai dengan soal

atau kegiatan

pembelajaran.

MEDIA PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian jenis media

dengan kompetensi yang

harus dicapai, materi yang

dibahas, strategi

pembelajaran yang dipilih,

karakteristik siswa, media

terlihat atau terdengar

dengan jelas (gambar,

video, audio, animasi).

Media pembelajaran

dapat dikembangkan

lagi.

Mengubah media

pembelajaran

dengan media

yang lebih

konkret.

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

1 LKPD disajikan secara

sistematis, merupakan

materi atau tugas yang

esensial, setiap kegiatan

yang disajikan mempunyai

tujuan yang jelas, penyajian

LKPD dilengkapi dengan

gambar ilustrasi, kegiatan

yang disajikan dapat

menumbuhkan rasa ingin

tahu siswa.

Kegiatan dalam LKPD

dapat dibuat lebih

menarik lagi dan

disajikan sesuai

dengan tujuan

pembelajaran yang

ingin dicapai.

Mengubah soal

sesuai dengan

tujuan

pembelajaran dan

tingkat

kesulitannya.

LKPD masih bisa

ditingkatkan

kesulitannya.

BAHASA

1 Penggunaan bahasa sesuai

dengan PUEBI (Panduan

Umum Ejaan Bahasa

Indonesia).

Masih ada bahasa/ kata

yang belum sesuai

PUEBI

Mengubah

kalimat menjadi

kalimat yang baik

dan benar sesuai

dengan PUEBI. Penggunaan bahasa

belum sesuai denagn

PUEBI

Tabel 4.1 Komentar dan Revisi Pakar Pembelajaran Inovatif model

Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

No Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

PROSEM (PROGRAM SEMESTER)

2 Prosem memuat komponen

yang lengkap (tema,

Tiga hari pertama

adalah PLS

Mengubah hari

efektif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

66

No Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

subtema pembelajaran,

bulan, alokasi waktu.

(Pengenalan

Lingkungan Sekolah).

dimulai tanggal

19 Juli 2018.

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

5 Rumusan tujuan hanya

mengandung satu (1) jenis

tingkah laku yang dapat

diamati dan diukur.

Masih ada rumusan

tujuan yang memuat

lebih dari 1 jenis

tingkah laku.

Mengganti dan

memilih jenis

tingkah laku yang

sesuai dengan

kemampuan

siswa.

Masih ada 2 jenis jenis

tingkah laku dalam

indikator dan tujuan

pembelajaran.

7 Pemilihan media

pembelajaran (sesuai

dengan tujuan, materi, dan

kondisi kelas).

Belum ada media

konkret.

Menambahkan

media konkret

sesusi dengan

kegiatan

pembelajarannya.

11 Rancangan kegiatan

pembelajaran sesuai

dengan makna model

pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Head

Together (NHT).

Dalam kegiatan

pembelajaran gunakan

kalimat yang lebih

efektif.

Merubah kalimat-

kalimat pada

kegiatan

pembelejaran

lebih singkat dan

jelas.

MEDIA PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian jenis media

dengan kompetensi yang

harus dicapai, materi yang

dibahas, strategi

pembelajaranyang dipilih,

karakteristik siswa, media

terlihat atau terdengar

dengan jelas (gambar,

video, audio, animasi).

Akan lebih baik

menambah video

pembelajaran yang

sesuai.

Menambahkan

video

pembelajaran

yang sesui dengan

materi

pembelajaran.

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

67

No Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

1 LKPD disajikan secara

sistematis, merupakan

materi atau tugas yang

esensial, setiap kegiatan

yang disajikan mempunyai

tujuan yang jelas, penyajian

LKPD dilengkapi dengan

gambar dan ilustrasi,

kegiatan yang disajikan

dapat menumbuhkan rasa

ingin tahu siswa.

LKPD masih bisa

ditingkatkan.

Mengganti tugas

dan kegiatan

dalam lembar

kerja yang sesuai

dengan tingkat

kesulitan dan

tingkat

pemahaman

siswa.

BAHASA

1 Penggunaan bahasa sesuai

dengan PUEBI (Panduan

Umum Ejaan Bahasa

Indonesia).

Masih ada bahasa yang

belum sesuai dengan

PUEBI.

Merubah bahasa

sesuai dengan

PUEBI dan

mudah dipahami

oleh siswa.

Tabel 4.2 Komentar dan Revisi Pakar Pembelajaran Inovatif model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

2. Revisi Produk

Berdasarkan hasil validasi pakar pembelajaran inovatif, peneliti dapat

melakukan revisi produk pada bagian Prosem, silabus, RPP, media

pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan penggunaan bahasa

yang baik dan benar. Revisi produk dapat dilakukan sebelum melakukan uji coba

di lapangan. Revisi yang dilakukan pada bagian-bagian sesuai saran yang telah

diberikan oleh pakar pembelajaran inovatif. Pakar pembelajaran inovatif

memberikan komentar untuk memberikam materi pokok yang sesuai dengan KI

dan KD dalam pembuatan prosem, peneliti merevisi prosem untuk

menambahkan materi pokok yang sesuai dengan KI dan KD. Peneliti merevisi

pada bagian identitas dalam silabus.

Peneliti melakukan revisi berupa menambahkan KI dalam didalam silabus

agar lebih jelas dan lengkap. Selanjutnya peneliti juga merevisi bagian RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk mengubah indikator agar sesuai

dengan KD, memperbaiki kalimat yang belum efektif, melengkapi komponen

penilaian, dan mengubah pedoman rubrik penskoran yang sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

68

kegiatan pembelajaran. Pada bagian media pembelajaran peneliti juga merevisi

untuk mengubah dan menambahkan media pembelajaran dengan media yang

lebih konkret. Pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) peneliti mengubah soal

sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tingkat kesulitannya. Peneliti melakukan

revisi pada bagian penggunaan bahasa dengan mengubah kalimat menjadi

kalimat yang baik dan benar sesuai dengan PUEBI.

Berdasarkan saran dari guru kelas II Sekolah Dasar peneliti melakukan

perbaikan pada bagian program semester, RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran), LKPD, dan bahasa sesuai dengan saran yang diberikan oleh guru

kelas II Sekolah Dasar. Pada bagian prosem, validator memberikan saran untuk

mengganti tanggal dimulainya hari efektif karena tiga hari pertama masuk

sekolah adalah PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah). Maka dari itu peneliti

melakukan revisi dengan mengubah hari efektif yang dimulai tanggal 19 Juli

2018. Selanjutnya adalah RPP, pada bagian ini validator memberikan saran

untuk menambahkan lagi soal yang berpikir tingkat tinggi HOTS,untuk

menghindari kata guru diawal kalimat (siswa yang aktif), dan diminta untuk

menambahkan lagi kegiatan pembelajaran yang menggali kemampuan berpikir

kritis dan berpikir kreatif.

Peneliti melakukan revisi pada RPP berupa menambahkan soal HOTS

sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, mengubah kalimat menjadi

siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajara, dan menambahkan kegiatan-

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan

berpikir kreatif. Validator juga memberikan saran pada bagian LKPD untuk bisa

meningkatkan soal-soal dengan tingkat yang lebih sulit. Peneliti juga revevisi

dengan mengubah soal sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tingkat

kesulitannya. Selanjutnya dalam penggunaan bahasa validator juga memberikan

saran bahwa masih ada bahasa/ kata yang belum sesuai PUEBI. Peneliti

melakukan revisi dengan mengubah kalimat-kalimat yang lebih baik dan benar

sesuai dengan PUEBI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

69

D. Uji Coba Terbatas

Setelah divalidasi oleh pakar pembelajaran inovatif dan melakukan revisi,

peneliti melakukan uji coba di lapangan. Produk yang dikembangkan oleh peneliti

diberikan kepada satu guru kelas II SD Negeri Kentungan untuk divalidasi agar

mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan.

1. Data Uji Coba Terbatas

Setelah peneliti melakukan revisi perangkat pembelajaran inovatif

berdasarkan pakar pembelajaran inovatif. Produk akan diuji cobakan di kelas

II di SD Negeri Kentungan yang terletak di Jalan kaliurang Km 6,5 No.21 D,

Kentungan, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Guru SD Negeri

Kentungan yang menjadi validator adalah satu orang guru kelas IIB yaitu Ibu

Tutut. Uji coba produk perangkat pembelajaran inovatif diuji cobakan

sebanyak 4 kali atau 4 set RPP yaitu 2 set menggunakan model Problem

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dan 2 set RPP

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) yang dilakukan pada tanggal 20, 21, 24, dan 25 Agustus 2018 di kelas

IIB SD Negeri Kentungan.

Jumlah jam uji coba produk selama satu hari adalah 5 JP (5x35 menit).

Terdapat dua instrumen uji coba produk yaitu; (1) instrumen uji coba untuk

menilai guru atau peneliti saat melakukan uji coba produk perangkat

pembelajaran inovatif; (2) instrumen uji coba untuk menilai siswa atau

subyek saat peneliti melakukan uji coba produk. Instrumen uji coba yang

digunakan peneliti dibedakan menurut model pembelajaran yang digunakan

yaitu, model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

Terdapat beberapa aspek penilaian dalam uji coba produk untuk menilai

guru atau peneliti saat melakukan uji coba produk yaitu; (1) guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan makna dan karakteristik model

pembelajaran inovatif yang digunakan; (2) guru melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan sintaks model pembelajaran inovatif yang digunakan; (3) guru

menerapkan pendekatan saintifik 5M (mengamati, menanya, menalar,

mencoba, mengomunikasikan) kepada siswa; (4) guru telah mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

70

keterampilan belajara dasar abad 21 (Berfikir kritis, kreatif, kolaboratif dan

komunikatif); (5) guru menguasai materi dalam mengajar dan tidak terjadi

miskonsepsi; (6) guru lebih berperan sebagai motivator & fasilitator pada saat

pembelajaran; (7) pembelajaran berpusat pada siswa; (8) guru menggunakan

beragam media dalam pembelajaran; (9) guru mengembangkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam kegiatan pembelajaran; (10) guru

mengusahakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi; (11) guru

mengembangkan pendidikan karakter; (12) guru melaksanakan pembelajaran

terpadu dengan landau; (13) guru menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan; (14) guru melaksanakan penilaian otentik.

Berdasarkan hasil uji coba produk di kelas IIB selama dua hari dengan

menggunakan model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis

Masalah) guru kelas IIB Ibu T memberikan penilaian terhadap uji coba yang

dilakukan peneliti, maka Ibu T memberikan rerata skor 4,17 dengan kategori

“baik”. Validator juga memberikan komentar untuk beberapa aspek penilaian

yaitu; (1) guru sudah melaksanakan sintaks model pembelajaran PBL dengan

runtut; (2) media yang digunakan oleh guru kurang terlihat jelas dari

belakang; (3) guru menpunyai semangat tinggi saat mengajar; (4) guru

menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan bernyanyi.

Berdasarkan hasil uji coba produk di kelas IIB selama dua hari dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) guru kelas IIB Ibu T memberikan penilaian terhadap uji coba yang

dilakukan peneliti, maka Ibu T memberikan rerata skor 4,21 dengan kategori

“sangat baik”. Validator juga memberikan komentar untuk beberapa aspek

penilaian yaitu; (1) guru sudah menerapkan 5M dalam kegiatan

pembelajaran; (2) guru selalu memberikan kesempatan siswa untuk berperan

aktif dalam kegiatan pembelajaran dikelas; (3) guru sudah mengembangkan

pendidikan karakter disiplin dan jujur kepada siswa.

Terdapat beberapa aspek penilaian dalam uji coba produk untuk menilai

siswa saat peneliti melakukan uji coba produk yaitu, (1) siswa dapat mencapai

indikator pembelajaran yang ditetapkan, (2) siswa terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran, (3) siswa melaksanakan 5M dalam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

71

(mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan), (4) siswa

terkesan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, (5) siswa asyik

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, (6) siswa terlibat dalam penggunaan

media pembelajaran, (7) siswa memperoleh pengalaman langsung dalam

pembelajaran, (8) siswa berkembang kemampuan 4C-nya.

Berdasarkan hasil uji coba produk di kelas IIB selama dua hari dengan

model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) mahasiswa

PGSD 2015 juga memberikan penilaian terhadap uji coba yang dilakukan

peneliti, maka mahasiswa PGSD 2015 memberikan rerata skor 4,43 dengan

kategori “sangat baik”. Mahasiswa PGSD 2015 juga memberikan komentar

untuk beberapa aspek penilaian yaitu; (1) siswa terlihat antusias dalam

kegiatan pembelajaran; (2) siswa terlihat senang dan terlihat dalam

penggunaan media; (3) siswa sangat senang dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran; (4) kemampuan 4C yang diterapkan dapat berkembang atau

tersampaikan kepada siswa.

Berdasarkan hasil uji coba produk di kelas IIB selama dua hari dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) mahasiswa PGSD 2015 juga memberikan penilaian terhadap uji coba

yang dilakukan peneliti, maka mahasiswa PGSD 2015 memberikan rerata

skor 4,31 dengan kategori “sangat baik”. Mahasiswa PGSD 2015 juga

memberikan komentar untuk beberapa aspek penilaian yaitu; (1) 5M sudah

terlaksana dalam kegiatan pembelajaran; (2) siswa melaksanakan

pengalaman langsung dalam pembelajaran.

Berikut peneliti menjabarkan rangkuman komentar dan revisi

perangkat pembelajaran setelah diuji cobakan di kelas IIB SDN Kentungan.

Perangkat pembelajaran yang telah diuji cobakan tersebut direvisi sesuai

saran yang diberikan.

No Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

Model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

2 Guru melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan sintaks model

pembelajaran inovatif yang

digunakan.

Guru sudah

melaksanakan sintaks

model pembelajaran

PBL dengan runtut.

Sintaks model PBL

juga masih ada

berbaikan dalam

kegiatan per

sintaksnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

72

No Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

8 Guru menggunakan

beragam media dalam

pembelajaran.

Media yang digunakan

oleh guru kurang

terlihat jelas dari

belakang.

Hari penelitian

selanjutnya peneliti

memberikan satu

persatu dalam setiap

kelompoknya.

10 Guru mengusahakan

kegiatan pembelajaran

yang bervariasi.

Guru mempunyai

semangat tinggi saat

mengajar.

Guru juga selalu

memperhatikan

peran siswa dalam

kelompok.

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

3 Guru menerapkan

pendekatan saintifik 5M

(mengamati, menanya,

menalar, mencoba,

mengomunikasikan)

kepada siswa.

Guru sudah

menerapkan 5M dalam

kegiatan pembelajaran.

Guru juga selalu

membantu siswa

untuk

mengembangkan

5M karena siswa

kelas II masih sulit

menalar.

7 Pembelajaran berpusat

pada siswa.

Guru selalu

memberikan

kesempatan siswa untuk

berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran

dikelas.

Guru juga

memperhatikan

kegiatan

pembelajaran ketika

siswa berperan aktif

dengan tugasnya.

11 Guru mengembangkan

pendidikan karakter.

Guru sudah

mengembangkan

pendidikan karakter

disiplin dan jujur

kepada siswa.

Guru juga dapat

mengembangkan

pendidikan karakter

yang lainnya.

Tabel 4.3 Komentar dan Saran Guru Kelas IIB Sekolah Dasar

saat Uji Coba Produk

No Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

Model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

2 Siswa terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

Siswa terlihat antusias

dalam kegiatan

pembelajaran.

Guru juga selalu

memperhatikan

materi yang termuat

dalam kegiatan

pembelajaran.

4 Siswa terkesan senang

dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Siswa terlihat senang

dan terlihat dalam

penggunaan media.

Guru harus

mempertahankan

suasana kelas yang

menyenangkan.

6 Siswa terlibat dalam

penggunaan media

pembelajaran

Siswa sangat senang dan

antusias dalam

Guru juga selalu

memperhatiakan

siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

73

No Aspek yang Dinilai Komentar Revisi

mengikuti

pembelajaran.

kelompok

belajarnya saat

kegiatan

pembelajaran.

8 Siswa berkembang

kemampuan 4C-nya

Kemampuan 4C yang

diterapkan dapat

berkembang atau

tersampaikan kepada

siswa.

Guru lebih

memperhatikan

kemampuan

berpikir kritis

(critical thinking)

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

3 Siswa melaksanakan 5M

dalam pembelajaran

(mengamati, menanya,

menalar, mencoba,

mengomunikasikan).

5M sudah terlaksana

dalam kegiatan

pembelajaran.

Guru lebih

memperhatikan dan

membantu siswa

untuk

mengembangkan

kemampuan

menalar, mencoba,

dan

mengomunikasikan

7 Siswa memperoleh

pengalaman langsung

dalam pembelajaran

Siswa melaksanakan

pengalaman langsung

dalam pembelajaran.

Guru dapat

membantu siswa

penggali

pengalaman secara

langsung.

Tabel 4.4 Komentar dan Saran Mahasiswa PGSD 2015

saat Uji Coba Produk

2. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh validator.

Revisi yang dilakukan peneliti antara lain: (1) sintaks model PBL juga masih ada

berbaikan dalam kegiatan per sintaksnya; (2) hari penelitian selanjutnya peneliti

memberikan satu persatu dalam setiap kelompoknya; (3) guru juga selalu

memperhatikan peran siswa dalam kelompok; (4) guru juga selalu membantu

siswa untuk mengembangkan 5M karena siswa kelas II masih sulit menalar. (5)

guru juga memperhatikan kegiatan pembelajaran ketika siswa berperan aktif

dengan tugasnya; (6) Guru juga dapat mengembangkan pendidikan karakter

yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

74

E. Kajian Produk Akhir

Produk akhir diperoleh berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh

pakar pembelajaran inovatif dan guru kelas II Sekolah Dasar selaku validator.

Peneliti memperbaiki produk awal sesuai dengan komentar dan saran yang

diberikan. Berdasarkan hasil uji coba peneliti mendapatkan masukan dari guru kelas

IIB yang digunakan sebagai revisi akhir terhadap produk perangkat pembelajaran

inovatif yang peneliti. Produk akhir yang peneliti buat berisi; (1) program tahunan

(prota); (2) program semester (prosem); (3) silabus; (4) enam set Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta pemetaan, rangkuman materi, LKPD,

instrumen penilaian serta soal evaluasi/ Post Test.

Produk akhir yang dihasilkan yaitu berupa (1) program tahunan (prota); (2)

program semester (prosem); (3) silabus; (4) enam set Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) beserta pemetaan, rangkuman materi, LKPD, instrumen

penilaian serta soal evaluasi/ Post Test. Komponen yang terdapat pada program

semester yaitu. (1) identitas lengkap yang meliputi kelas, satuan pendidikan, dan

tahun ajaran, (2) tema, sub tema, dan alokasi waktu, dan (3) minggu belajar efektif

yang berjumlah 16 minggu. Program semester (Prosem) memiliki komponen yaitu,

(1) identitas lengkap yang meliputi, kelas, semester, satuan pendidikan, dan tahun

ajaran, (2) tema, sub tema, dan alokasi waktu, (3) materi pokok sesuai dengan

kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) serta alokasi waktu yang

operasional. Komponen-komponen silabus yang meliputi, (1) identitas, KI, dan

KD, (2) materi pokok, (3) kegiatan pembelajaran, (4) penilaian, (5) alokasi waktu,

dan (6) sumber belajar.

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Komponen yang terdapat pada

RPP antara lain: (1) identitas sekolah; (2) kompetensi inti (KI); (3) kompetensi

dasar (KD); (4) indikator; (5) tujuan pembelajaran; (6) materi pembelajaran; (7)

pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran; (8) langkah-langkah kegiatan

pembelajaran; (9) media, alat, dan sumber belajar; (10) penilaian; (11) lampiran.

Pertama, identitas RPP berisi tentang nama satuan pendidikan, kelas/semester,

tema/subtema, pembelajaran ke-, muatan pelajaran, alokasi waktu, hari/tanggal.

Kedua, Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran mengenai kompetensi yang

harus dipelajari dalam aspek spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

75

Ketiga, Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan khusus yang mencakup

spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Spiritual dan sikap sosial

hanya muncul pada mata pelajaran PPKn. Keempat, indikator dikembangkan

berdasarkan karaker siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Perumusan

indikator dengan menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO) berdasarkan

Taksonomi Bloom. Kelima, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi

dasar dan perumusan indikator dengan menggunakan kata kerja operasional

sehingga dapat diukur dan diamati.

Tujuan pembelajaran mengandung ABCD (Audience, Behavior, Condition,

dan Degree). Keenam, materi pelajaran yang ditulis hanya materi yang pokok dan

yang digunakan saat pembelajaran. Ketujuh, pendekatan, model, metode, dan

teknik pembelajaran ditulis berdasarkan kegiatan yang akan dilakukan dalam proses

pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik. Kedelapan,

langkah-langkah kegiatan pembelajaran merupakan skenario pembelajaran

mengenai kegiatan belajar yang akan dilakuakan saat pembelajaran. Kesembilan,

media, alat, dan sumber belajar ditentukan berdasarkan kegiatan yang akan

dilakukan dan digunakan dalam proses pembelajaran. Kesepuluh, penilaian

berisikan teknik penilaian, bentuk intrumen penilaian, rubrik penilaian, dan

pedoman penskoran.

Pada penilaian ranah kognitif (pengetahuan) berisi soal-soal dan kunci

jawaban. Kesebelas, lampiran memuat penilaian setiap muatan pelajaran, materi

pelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dirancang semenarik

mungkin, media pembelajaran, intrumen penilaian dan rubrik penilaian, soal

evaluasi dan kunci jawaban yang dikerjakan pada akhir pembelajaran yang

bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait dengn materi yang

diberikan, refleksi berisi tentang beberapa pertanyaan untuk siswa dengan tujuan

sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa yang dirasakan selama pembelajaran

berlangsung ke dalam bentuk tulisan, lembar pengayaan berisikan kegiatan yang

dilakukan siswa dirumah dengan bantuan orang tua, remidial dilaksanakan setelah

melakukan analisis terhadap hasil evaluasi belajar siswa, dan sintaks model

pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

76

F. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

Pengembangan produk perangkat pembelajaran inovatif diperoleh hasil

validasi dan hasil uji coba produk oleh pakar pembelajaran inovatif dan guru

kelas II Sekolah Dasar. Perangkat pembelajaran inovatif tersebut masuk dalam

kategori “baik” dengan skor rata-rata yaitu 4,18. Berikut peneliti jabarkan dalam

tabel sebagai berikut:

No Validasi Perangkat

Pembelajaran Inovatif

Skor Kategori

Uji Validasi Model Problem Based Learning (PBL)

1 Pakar Pembelajaran Inovatif (A) 3,96 Baik

2 Guru Kelas II Sekolah Dasar (T) 4,2 Baik

Uji Validasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

(NHT)

1 Pakar Pembelajaran Inovatif (A) 4,01 Baik

2 Guru Kelas II Sekolah Dasar (T) 4,20 Baik

Uji Coba Produk Model Problem Based Learning (PBL)

1 Guru Kelas II Sekolah Dasar (T) 4,17 Baik

2 Mahasiswa PGSD 2015 (M) 4,43 Sangat Baik

Uji Coba Produk Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head

Together (NHT)

1 Guru Kelas II Sekolah Dasar (T) 4,21 Sangat Baik

2 Mahasiswa PGSD 2015 (M) 4,31 Sangat Baik

Jumlah 33,49

Rata-rata 4,18

Kategori Baik

Tabel 4.5 Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Pembelajaran

Inovatif dan Hasil Uji Coba Produk

2. Pembahasan

Peneliti mengembangakan perangkat pembelajaran inovatif dalam sub

tema Bermain di Lingkungan Rumah mengacu kurikulum 2013 untuk siswa

kelas II Sekolah Dasar berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas II SD

Negeri Puren dan SD Negeri Kentungan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

guru sebatas mengetahui dan belum sepenuhnya memahami secara penuh

mengenai kurikulum SD 2013. Penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran

guru hanya mengikuti indikator dan tujuan yang sesuai dengan buku tema, tetapi

guru juga mengembangkan sesuai dengan kemampuan siswa. Pemahaman guru

mengenai pembelajaran inovatif juga masih sebatas mengetahui dan masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

77

belum paham sehingga guru mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas dan mengembangkan perangkat pembelajaran. Guru sudah

melaksanakan pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 akan tetapi

masih menemukan kesulitan. Guru masih sangat membutuhkan contoh

perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013. Melalui contoh

perangkat pembelajaran inovatif, dapat memberikan inspirasi kepada guru

mengenai penyusunan perangkat pembelajaran inovatif yang mudah dijalankan

dan menjadikan suasana pembelajaram di kelas lebih menyenangkan.

Pengembangan produk perangkat pembelajaran inovatif yang

dikembangkan oleh peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg and

Gall. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2015: 38) pengembangan produk yang

sudah dirancang, kemudian dilakukan validasi dan uji coba produk setelah itu

dilakukan revisi produk sampai dihasilkan produk yang sesuai dengan

spesifikasi yang ditetapkan.

Hasil validasi terhadap pelaksanaan uji coba terbatas dan pekerjaan siswa

dari soal evaluasi berpedoman pada beberapa aspek yang dinilai dari 7

komponen yaitu (1) Program Tahunan (Prota), (2) Program Semester (Prosem),

(3) silabus, (4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (5) media, (6) Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD), dan (7) bahasa. Aspek-aspek yang terdapat pada

komponen Prota, Prosem dan silabus yaitu, (1) kelengkapan identitas, (2)

kelengkapan tema, subtema, dan alokasi waktu, (3) kesesuaian jumlah jam

efektif dan jumlah alokasi waktu, (4) Kesesuaian pembagian waktu setiap tema

dan subtema, (5) kelengkapan tema, subtema, pembelajaran, bulan, dan alokasi

waktu, (6) kesesuaian materi pokok dan alokasi waktu yang digunakan sesuai,

(7) memuat identitas sekolah, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),

dan tema/subtema, (8) memuat materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber belajar, dan (9) keterkaitan antar komponen dalam

silabus sesuai. Sedangkan aspek-aspek yang terdapat pada komponen RPP,

media, LKPD, dan Bahasa yaitu (1) kejelasan dan kelengkapan identitas RPP,

(2) kesesuaian rumusan indikator, (3) kesesuaian tujuan pembelajaran, (4) materi

sesuai sistematis, dan lengkap, (5) rumusan tujuan, (6) kesesuaian strategi

pembelajaran, (7) kesesuaian pemilihan media pembelajaran, (8) pemilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

78

sumber belajar, (9) evaluasi, (10) mengembangkan HOTS, (11) rancangan

kegiatan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan, (12) rancangan

kegiatan sesuai karakteristik model pembelajaran, (13) kegiatan sesuai dengan

sintaks kegiatan pembelajaran, (14) mengembangkan 5M, (15) mengembangkan

4C, (16) kelengkapan instrumen evaluasi, (17) kesesuaian media yang

digunakan, (18) media mudah digunakan, (19) media yang digunakan menarik,

(20) kesesuaian LKPD, (21) kelayakan isi, (22) kelayakan bahasa, (23)

kelayakan kegiatan, (24) kelayakan tampilan, (25) kelayakan penyajian, (26)

kesesuaian dengan PUEBI, (27) sesuai tingkat perkembangan siswa, (28)

komunikatif, (29) jelas dan mudah dimengerti, dan (30) kejelasan

petunjuk/arahan.

Hasil validasi produk perangkat pembelajaran inovatif dengan

menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diperoleh dari dua validator

pembelajaran inovatif (Bapak A dan Ibu T). Validasi dari validator pakar

pembelajaran inovatif Bapak A pada model model Problem Based Learning

(PBL) diperoleh skor rata-rata 3,96 dengan kategori “baik” dan pada model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diperoleh skor

rata-rata 4,01 dengan kategori “baik”. Hasil validasi dari guru kelas II Sekolah

Dasar Ibu T pada model model Problem Based Learning (PBL) diperoleh skor

rata-rata 4,2 dengan kategori “baik” dan pada model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) diperoleh skor rata-rata 4,20 dengan

kategori “baik”.

Hasil uji coba produk diperoleh dari dua observer yaitu guru Kelas II dan

satu mahasiswa PGSD 2015 yang menilai kegiatan pembelajaran menggunakan

model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT). Pada uji coba produk menggunakan model

model Problem Based Learning (PBL) guru kelas II Sekolah Dasar Ibu T

memberi skor 4,17 dengan kategori “baik” dan pada uji coba produk

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) diperoleh skor rata-rata 4,21 dengan kategori “sangat baik”. Sedangkan

mahasiswa PGSD 2015 pada uji coba produk menggunakan model Problem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

79

Based Learning (PBL) memberi skor rata-rata 4,43 dengan kategori “sangat

baik” dan pada uji coba produk menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) diperoleh skor rata-rata 4,31 dengan

kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil validasi dan uji coba produk

pengembangan perangkat pembelajaran inovatif menggunakan model Problem

Based Learning (PBL) dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) diperoleh skor rata-rata 4,18 dengan kategori “baik”.

Perangkat pembelajaran dinyatakan “baik” karena memenuhi aspek pada

setiap komponen perangkat pembelajaran yaitu (1) Program Tahunan (Prota),

(2) Program Semester (Prosem), (3) Silabus, (4) Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), (5) Media Pembelajaran, (6) Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD), dan (7) Bahasa. Hal ini selaras dengan pendapat Kunandar (2014:3)

yang menyatakan bahwa suatu perangkat pembelajaran yang baik harus

mencakup mencakup Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem),

silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Perangkat pembelajaran inovatif dengan menggunakan dua model

pembelajaran inovatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini selaras

dengan pendapat Sugiyono (2017: 414-415) yang memaparkan produk yang

dikembangkan di dunia pendidikan dapat di diujicobakan dengan

membandingkan efektivitas keadaan sebelum dan sesudah menggunakan

metode mengajar yang baru dengan indikator: pemahaman siswa lebih tinggi,

siswa bertambah kreatif, dan hasil belajar meningkat. Semiawan (2007: 186)

juga menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan produk di dalam dunia

pendidikan diarahkan untuk membawa perbaikan kualitas bagi peserta didik.

Penelitian pengembangan produk yang pernah ada dengan judul

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada

Sub Tema Bermaian di Lingkungan Rumah untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar”

memiliki persamaan langkah-langkah pengembangan yang digunakan oleh

peneliti dalam mengembangkan produk ini. Akan tetapi terdapat perbedaan dari

penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu penelitian ini menggunakan

dua model pembelajaran inovatif pada enam RPP dan tidak hanya berfokus pada

satu muatan pelajaran saja melainkan semua muatan pelajaran yang terdapat di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

80

dalam sub tema Bermain di Lingkungan Rumah mengacu kurikulum 2013 untuk

siswa kelas II Sekolah Dasar. Pelaksanaan uji coba produk juga menunjukkan

bahwa produk yang dibuat oleh peneliti dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dan melibatkan siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan

karakteristik Kurikulum 2013. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki beberapa

persamaan dengan penelitian sebelumnya, tetapi penelitian ini juga memiliki

perbedaan yaitu pada penggunaan model pembelajaran inovatif dan muatan

pelajaran yang digunakan pada penelitian.

Produk yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi produk

pengembangan perangkat pembelajaran inovatif yang menggunakan 2 (dua)

model pembelajaran inovatif ini mencakup 17 komponen. Berikut akan

dipaparkan 17 komponen tersebut.

Pertama, Cover depan produk terdiri dari judul pengembangan perangkat

pembelajaran inovatif yaitu Perangkat Pembelajaran Inovatif pada sub tema

Bermain di Lingkungan Rumah Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas II

Sekolah Dasar; gambar yang mencerminkan isi produk perangkat pembelajaran

inovatif; nama penulis; logo Universitas Sanata Dharma, keterangan yang berisi

Program Studi yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan yaitu Ilmu

Pendidikan, Fakultas yaitu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas yaitu

Sanata Dharma Yogyakarta. Cover belakang berisi sinopsis dan biodata singkat

peneliti. Kedua, ukuran kertas produk dicetak dalam ukuran kertas A4 dengan

berat 70 gram sedangkan sampul dicetak dengan kertas ivory 230 supaya terlihat

kokoh. Ketiga, format penulisan produk ditulis menggunakan theme font “Times

New Rowman” dengan spasi 1,5 supaya setiap bagian dalam perangkat

pembelajaran terlihat jelas.

Keempat, Kata Pengantar berisi tentang ucapan syukur kepada Tuhan

Yang Maha Esa yang telah membantu dalam pembuatan produk yang

dikembangakan; orang-orang yang sudah membantu dalam penyusunan

pengembangan produk; kesediaan peneliti dalam menerima kritik dan saran dari

pembaca terkait produk yang dikembangkan. Kata pengantar yang dibuat tertera

pada halaman. Kelima, Daftar Isi terdiri dari garis besar isi yang terdapat di

dalam buku beserta nomor halaman. Daftar isi tertera pada halaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

81

Keenam, perangkat pembelajaran program tahunan untuk kelas II SD

semester gasal dan genap. Program Tahunan adalah rencana umum pelaksanaan

pembelajaran muatan pelajaran berisi antara lain rencana penetapan alokasi

waktu satu tahun pembelajaran. Program tahunan dibuat sesuai dengan kalender

pendidikan sekolah yang digunakan untuk penelitian dari tahun 2018/2019.

Komponen-komponen dalam menyusun Program Tahunan: Identitas (antara lain

satuan pendidikan, kelas, semester) dan format isian (antara lain tema, subtema,

dan alokasi waktu). Program tahunan terdapat 7 halaman berbentuk potrait.

Ketujuh, perangkat pembelajaran program semester untuk kelas II SD

semester gasal. Program Semester merupakan penjabaran dari program tahunan

sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program

tahunan. Program semester dilihat melalui kalender pendidikan sekolah yang

digunakan untuk penelitian dari semester gasal tahun 2018/2019. Program

Semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan

dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester terdapat 6 halaman

berbentuk landscape.

Kedelapan, perangkat pembelajaran silabus untuk kelas II SD semester

gasal tahun 2018/2019. Silabus merupakan salah satu produk pengembangan

kurikulum berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran

dan rancangan penilaian. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu

ataukelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

Kesembilan, komponen perangkat pembelajaran RPP. Perangkat

pembelajaran RPP disusun lengkap yang terdiri dari: (1) identitas RPP, (2)

kompetensi inti; (3) kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pebelajaran; (4)

pendekatan, tipe, model dan metode, (5) alat dan bahan serta sumber belajar; (6)

langkah pembelajaran, (7) penilaian, (8) rangkuman materi (9) lampiran yang

berisi media, LKPD, rubrik penskoran setiap aspek (sikap, pengetahuan, dan

keterampilan), soal evaluasi dan kunci jawaban, soal pengayaan, rubrik

remedial, dan deskripsi model pembelajaran. Dalam satu sub ema terdapat enam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

82

pembelajaran, sehingga menghasilkan 6 (enam) Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran.

Kesepuluh, model pembelajaran yang digunakan. RPP menggunakan dua

model pembelajaran inovatif yaitu (1) Problem Based Learning (PBL) atau yang

dikenal juga dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) yang menekankan

pembelajaran berdasarkan pada masalah mengenai materi yang akan dipelajari,

(2) model pembelajaran kooperatif tipe Numberede Head Together (NHT) atau

penomeran berpikir bersama menekankan pada pola interaksi siswa dan

meningkatkan penguasaan akademik.

Kesebelas, terdapat pendekatan scientific. Pendekatan scientific

merupakan proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik

mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahap mengamati (untuk

mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan

atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,

menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum,

atau prinsip yang ditemukan.

Kedua belas, mengembangkan keterampilan 4C (critical thinking, creative

thinking, collaborative, communicative). Ketigabelas, menggunakan

pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu mempunyai karakteristik berpusat

pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisah mata pelajaran yang

tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat

fleksibel (guru dapat mengaitkan mata pelajaran yang satu dengan yang lain),

dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Keempat belas, mengembangkan pendidikan karakter. Pendidikan

karakter diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran pada setiap bidang studi

yang terdapat dalam kurikulum. Pendidikan karakter yang dikembangkan

memuat aspek spiritual dan aspek sosial. Materi pembelajaran yang berkaitan

dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan,

dieksplisitkan, dihubungkan dengan kontekas kehidupan sehari-hari.

Kelima belas, menerapkan High Order Thinking Skill (HOTS). High

Order Thinking Skill (HOTS) meliputi tingkat taksonomi bloom pada C4 sampai

C6 dalam perumusan indikator dan tujuan. C4 merupakan kegiatan menganalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

83

yang menggunakan kata kerja operasional memilih, membandingkan,

menguraikan, mengaitkan, dan lain-lain. Sedangkan C5 yaitu kegiatan

mengevaluasi yang menggunakan kata kerja operasional mengkritik,

memeriksa, menilai, membuktikan, dan lain-lain. Dan C6 yaitu kegiatan

mencipta yang menggunakan kata kerja operasional merumuskan,

merencanakan, memproduksi, membuat hipotesis, mendesain, menciptakan, dan

lain-lain.

Keenam belas, menerapkan penilaian otentik. Penilaian otentik

mengandung aspek sikap spiritual dan sosial, aspek pengetahuan, dan aspek

keterampilan. Penilaian dilengkapi dengan instrumen penilaian yang memuat

kunci jawaban dari soal tertulis, daftar cek atau pedoman observasi bagi

penilaian dengan teknik observasi, dan cara penskoran.

Ketujuh belas, memperhatikan ketentuan Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia (PUEBI) yang meliputi tanda baca, huruf kapital, ejaan baku, kalimat

baku, nama orang, nama tempat, dan kata penghubung.

Dengan demikian, produk yang dikembangkan oleh peneliti dapat

dikatakan memiliki kualitas yang “baik” dan layak digunakan sebagai perangkat

pembelajaran inovatif dengan menggunakan dua model pembelajaran inovatif

yaitu model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) dalam sub tema Bermain di Lingkungan

Rumah untuk siswa kelas II Sekolah Dasar yang mengacu Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

84

BAB V

PENUTUP

Bab V ini membahas mengenai tiga hal yaitu, (A) kesimpulan, (B) keterbatasan

pengembangan, dan (C) saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa produk yang telah dibuat

peneliti memiliki skor rata-rata 4,18 dengan kategori “baik”. Dari skor rata-rata

yang diperoleh, disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran inovatif untuk

kelas II Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013 ini layak diuji cobakan pada

scope yang lebih luas.

1. a. Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran inovatif, pakar

pembelajaran inovatif Bapak A dan Ibu T memberikan skor rata-rata 4,2

pada model Problem Based Learning (PBL) dengan kategori “baik”.

Pakar pembelajaran inovatif Bapak A dan Ibu T juga memberikan skor

rata-rata 4,10 dengan kategori “baik” pada model pembelajaran

kooperatif tipe Number Head Together (NHT).

b. Berdasarkan hasil uji coba produk perangkat pembelajaran inovatif, guru

kelas II Sekolah Dasar Ibu T dan mahasiswa PGSD 2015 memberikan

skor rata-rata 4,3 dengan kategori “ sangat baik” pada model Problem

Based Learning (PBL). Guru kelas II Sekolah Dasar Ibu T dan

mahasiswa PGSD 2015 memberikan skor rata-rata 4,26 dengan kategori

“ sangat baik” pada model pembelajaran kooperatif tipe Number Head

Together (NHT), sehingga sehingga dapat diuji cobakan lebih luas lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

85

B. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki

beberapa keterbatasan. Keterbatasan itu dapat dilihat dari paparan berikut ini:

1. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan dua orang guru

SD kelas II.

2. Waktu penelitian uji coba lapangan hanya dilakukan selama empat hari

karena pihak sekolah tidak mengizinkan penelitian dalam waktu lama supaya

tidak menggangu kegiatan belajar mengajar.

3. Uji coba perangkat pembelajaran inovatif hanya dilaksanakan di satu sekolah

saja yaitu di SD Negeri Kentungan karena waktu dan biaya.

C. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangakan

perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa Kelas II

Sekolah Dasar sebagai berikut:

1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa

guru SD Kelas II sehingga data yang dihasilkan lebih jelas dalam mengetahui

kesulitan yang dialami oleh guru SD Kelas II dengan lebih mendalam.

2. Waktu penelitian uji coba lapangan seharusnya dilakukan selama enam hari,

sehingga data yang didapatkan lebih banyak.

3. Uji coba perangkat pembelajaran inovatif dilaksanakan di beberapa sekolah

dasar untuk mengetahui keberhasilan kualitas produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

86

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, R. (2014). Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan. Yogyakarta:

AR-RUZZ MEDIA.

Mulyasa. (2014). Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kurniawan, Deni. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan

Penelitian). Bandung: Alfabeta.

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Hidayat, S. (2013). Pengembangan kurikulum baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

______. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT Fajar

Interpratama Mandiri.

______. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini

TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group.

______. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual.

Jakarta: Prenadamedia Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

87

Majid, Abdul, dan Chaerul, R. (2014). Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi

Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah.

Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Agus Suprijono. (2010). Cooperative Learning . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daryanto dan Rahardjo, Mulyo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:

GAVA MEDIA.

Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintiifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:

Gava Media.

_______. (2014). Pendekatan Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).

Yogyakarta: Gava Media.

Majid, Abdul. (2014). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT

REMAJA ROSDAKARYA.

Isjoni. (2013). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Huda, M. (2014). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Budiyono. (2017). Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Jawa Tengah: UPT

Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press).

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

88

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik

Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI. Jakarta: Kencana.

Zainal, Arifin. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Media Grup.

_________. (2013). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta:

Kencana Media Grup.

Idi, Adsullah. (2014). Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Yaumi, M. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan dengan

Kurikulum 2013. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

Suryani, Nunuk, Achmad Setiawan, dan Aditin Putria. (2018). Media Pembelajaran

Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.

Abdullah, Ridwan. (2016). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

89

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

90

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

91

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

92

Lampiran 3 Surat Izin Observasi dan Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

93

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

No Daftar Pertanyaan Wawancara

1 Sejak kapan SD ini menerapkan kurikulum 2013?

2 Apakah bapak atau ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum SD 2013?

3 Sejauh mana pemahaman bapak/ibu terhadap kurikulum SD 2013?

4 Apakah bapak/ibu sudah mengetahui karakteristik kurikulum SD 2013?

5 Sejauh mana pemahaman bapak/ibu terkait dengan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran?

6 Bagaimana cara bapak/ibu merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran

sesuai dengan kemampuan siswa?

7 Bagaimana cara bapak/ibu menumbuh kembangkan pendidikan karakter

dalam pembelajaran?

8 Apakah bapak/ibu setiap pembelajaran menggunakan RPP dengan model

pembelajaran yang berbeda?

9 Apakah tujuan pembelajaran yang bapak/ibu kembangkan sudah

mengupayakan tercapainya pendidikan karakter?

10 Apakah bapak/ibu mengetahui keterampilan yang harus dikuasai sesuai

pada abad 21 seperti (berfikirkritis, kreatif, kolaborasi, komunikasi)?

11 Apakah dalam pembuatan RPP bapak/ibu sudah merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran terkait dengan keterampilan tersebut (berfikirkritis,

kreatif, kolaboratif, komunikasi)?

12 Apakah pembelajaran dengan ceramah masih mendominasi di kelas?

13 Pernahkah bapak/ibu menggunakan model pembelajaran inovatif yang

lain? Apakah modelnya itu?

14 Apakah ibu/bapak mengetahui pembelajaran inovatif?

15 Kesulitan apa saja yang bapak/ibu alami dalam pembuatan model

pembelajaran inovatif?

16 Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dialami?

17 Apakah contoh perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan

tuntutan kurikulum 2013 sudah tersedia di sekolah bapak/ibu?

18 Apakah bapak/ibu masih perlu bentuk contoh untuk perangkat

pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013 (model PBL, model

inquiri, dan model pembelajaran kooperatif, model kuantum dsb?

19 Apakah siswa pernah merasa bosan ketika guru menerapkan pembelajaran

inovatif di kelas?

20 Apakah bapak/ibu mempunyai rencana untuk mengembangkan

pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi

belajar siswa ?

21 Menurut bapak/ ibu apakah perangkat pembelajaran inovatif penting jika

diterapkan dalam proses pembelajaran dewasa ini?

22 Apakah bapak/ibu sudah mengetahui jenis belajar taksonomi bloom yang

sudah direvisi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

94

Lampiran 5 Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan

No Daftar Pertanyaan Wawancara Jawaban Pertanyaan

1 Sejak kapan SD ini menerapkan

kurikulum 2013?

SDN Puren dan SDN Kentungan sama-

sama sudah menerapkan kurikulum 2013

pada tahun ajaran 2016/2017. Penerapan

Kurikulum 2013 diawali oleh dua kelas

yaitu kelas I dan kelas IV, setelah itu

ditahun berikutnya menerapkan Kurikulum

2013 di kelas-kelas lainnya.

2 Apakah bapak atau ibu pernah

mengikuti pelatihan Kurikulum

SD 2013?

Guru SDN Puren dan SDN Kentungan

sama-sama menjawab pernah mengikuti

pelatihan Kurikulum 2013 atau mengikuti

diklat pada tahun 2017. Kedua guru

melaksanakan diklat untuk memahami

lebih lanjut mengenai penerapan

Kurikulum SD 2013.

3 Sejauh mana pemahaman

bapak/ibu terhadap kurikulum SD

2013?

Guru SDN Puren menyatakan bahwa sudah

mengetahui Kurikulum SD 2013, mata

pelajaran dalam Kurikulum 2013 berbasis

tema. Pada setiap tema menggabungkan

beberapa mata pelajaran yang saling

berkairan atau berhubungan. Guru SDN

Kentungan juga sudah mengetahui

mengetahui Kurikulum SD 2013 yang

menekankan pendekatan saintifik.

4 Apakah bapak/ibu sudah

mengetahui karakteristik

kurikulum SD 2013?

Guru SDN Puren menyatakan bahwa

mengetahui karakteristik Kurikulum 2013,

guru juga menyebutkan karakteristiknya

diantaranya: menggunakan pembelajaran

terpadu, menggunakan pendekatan

saintifik, pendidikan karakter, penilaian

otentik. Guru SDN Kentungan menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

95

bahwa karakteristik Kurikulum SD 2013

adalah pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa agar lebih aktif,

dan juga sering berkomunikasi dengan

orang tua.

5 Sejauh mana pemahaman

bapak/ibu terkait dengan

pendekatan saintifik dalam

pembelajaran?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

berpendapat sama bahwa siswa diberi

kesempatan untuk berani bertanya,

mengamati, mencoba, menalar, dan

mengomunikasikan.

6 Bagaimana cara bapak/ibu

merumuskan indikator dan tujuan

pembelajaran sesuai dengan

kemampuan siswa?

Guru SDN Puren merumuskan indikator

dan tujuan pembelajaran mengambil dari

buku guru dan mencari RPP di internet.

Guru SDN Kentungan merumuskan

indikator dan tujuan pembelajaran dengan

mengutip dari buku guru yang sudah sesuai

dengan KI dan KD. Apabila dirasa kurang

guru juga menambahkannya sendiri.

7 Bagaimana cara bapak/ibu

menumbuh kembangkan

pendidikan karakter dalam

pembelajaran?

Guru SDN Puren menyatakan bahwa setiap

pembelajaran dikelas selalu mengajarkan

kepada siswa sikap jujur, disiplin, dan

menghargai orang lain. Guru SDN

Kentungan menyatakan dengan

menyelipkan dalam pembelajaran yaitu

nilai-nilai religiusitas, nasionalis,

kejujuran, disiplin, dan mandiri.

8 Apakah bapak/ibu setiap

pembelajaran menggunakan RPP

dengan model pembelajaran yang

berbeda?

Guru SDN Puren dan Guru SDN

Kentungan menyatakan bahwa guru

terkadang memakai model pembelajaran

yang berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

96

9 Apakah tujuan pembelajaran yang

bapak/ibu kembangkan sudah

mengupayakan tercapainya

pendidikan karakter?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

menyatakan bahwa sudah mengupayakan

pendidikan katakter pada tujuan

pembelajaran.

10 Apakah bapak/ibu mengetahui

keterampilan yang harus dikuasai

sesuai pada abad 21 seperti

(berfikirkritis, kreatif, kolaborasi,

komunikasi)?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

menyatakan bahwa beliau belum

mengetahui mengenai keterampilan abad

21.

11 Apakah dalam pembuatan RPP

bapak/ibu sudah merumuskan

indikator dan tujuan pembelajaran

terkait dengan keterampilan

tersebut (berfikirkritis, kreatif,

kolaboratif, komunikasi)?

Guru SDN Puren menyatakan bahwa beliau

belum pernah menggunakan keterampilan

abad 21 dan beliau juga kurang mengerti

apa itu keterampilan abad 21. Guru SDN

Kentungan menyatakan bahwa beliau

belum menggunakan keterampilan di abad

21, dan guru hanya mengambil dari buku

guru saja.

12 Apakah pembelajaran dengan

ceramah masih mendominasi di

kelas?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

menyatakan hal yang sama bahwa

pembelajaran ceramah masih digunakan

tapi tidak selalu menggunakan

pembelajaran ceramah dan tidak terus

menerus.

13 Pernahkah bapak/ibu

menggunakan model

pembelajaran inovatif yang lain?

Apakah modelnya itu?

Guru SDN Puren menyatakan bahwa beliau

penrnah memakai inkuiri kan tetapi tidak

sering. Guru SDN Kentungan menyatakan

bahwa beliau pernah memakan STAD dan

inkuiri.

14 Apakah ibu/bapak mengetahui

pembelajaran inovatif?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

menyatakan bahwa beliau sudah sedikit

mengetahui pembelajaran inovatif, akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

97

tetapi belum melakukannya secara

maksimal.

15 Kesulitan apa saja yang bapak/ibu

alami dalam pembuatan model

pembelajaran inovatif?

Guru SDN Puren menyatakan bahwa

pengetahuannya maih kurang dalam

menyusun RPP menggunakan model

pembelajaran inovatif. Guru SDN

Kentungan menyatakan bahwa

pengetahuan dan penguasaan teknologi

masih kurang dalam pembuatan model

pembelajaran inovatif.

16 Bagaimana cara mengatasi

kesulitan yang dialami?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

menyatakan bahwa cara mengatasi

kesulitannya adalah dengan bertanya

dengan para guru-guru dan belajar dari

internet.

17 Apakah contoh perangkat

pembelajaran inovatif yang sesuai

dengan tuntutan kurikulum 2013

sudah tersedia di sekolah

bapak/ibu?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

menyatakan bahwa di sekolah belum

tersedia contih perangkat pembelajaran

inovatif yang sesuai dengan karakteristik

Kurikulum 2013.

18 Apakah bapak/ibu masih perlu

bentuk contoh untuk perangkat

pembelajaran inovatif yang

mengacu Kurikulum 2013 (model

PBL, model inquiri, dan model

pembelajaran kooperatif, model

kuantum dsb?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

menyatakan bahwa beliau perlu contoh

perangkat pembelajaran inovatif yang

mengacu Kurikulum 2013.

19 Apakah siswa pernah merasa

bosan ketika guru menerapkan

pembelajaran inovatif di kelas?

Guru SDN Puren menyatakan bahwa ketika

guru mengajar siswa juga terkadang ada

yang tidak mau untuk diajak untuk

berdiskusi kelompok, akan tetapi guru

selalu berusaha agar siswa juga bisa belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

98

bersama-sama dengan temannya tanpa

memilih teman. Guru SDN Kentungan

menyatakan bahwa siswa tidak merasa

bosan apabila guru juga berusaha

mendesain pembelajaran inovatif dengan

menyenangkan.

20 Apakah bapak/ibu mempunyai

rencana untuk mengembangkan

pembelajaran inovatif agar

kedepannya mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa ?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

menyatakan bahwa guru ingin sekali untuk

mengembangkan pembelajaran inovatif

supaya siswa juga dapat belajar dengan

menyenangkan dan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

21 Menurut bapak/ ibu apakah

perangkat pembelajaran inovatif

penting jika diterapkan dalam

proses pembelajaran dewasa ini?

Guru SDN Puren dan Guru SDN Kentungan

menyatakan bahwa pembelajaran inovatif

sangat penting untuk diterapkan disekolah

ataupun dikelas untuk membantu siswa

belajar dengan aktif.

22 Apakah bapak/ibu sudah

mengetahui jenis belajar

taksonomi bloom yang sudah

direvisi?

Guru SDN Puren menyatakan bahwa beliau

mengetahui jenis belajar taksonomi bloom,

akan tetapi beliau belum mengetahui jika

ada yang sudah direvisi. Guru SDN

Kentungan menyatakan bahwa beliau

pernah mengetahui jenis belajar taksonomi

bloom dan beliau sudah lupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

99

Lampiran 6 Lembar Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa

No Pernyataan Ya Tidak

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa √

2. Guru melakukan presensi kepada siswa √

3. Guru menggunakan apersepsi untuk menuju materi yang

akan diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √

5. Guru memberikan motivasi √

Kegiatan Inti

6. Guru menyampaikan cakupan materi dan menjelaskan

uraian kegiatan

7. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang

materi yang akan dipelajari

8. Guru menggunakan media pembelajaran dan sumber

pembelajaran dengan tepat

9. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa

10. Guru menggunakan model yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa

11. Guru menerepkan 5M pada siswa √

12. Guru menggunakan bahasa baku yang baik √

13. Guru menggunakan artikulasi dan volume yang jelas √

14. Guru menggunakan pakaian yang rapi dan berwibawa √

15. Guru memusatkan perhatian siswa saat proses

pembelajaran dengan cara verbal dan non-verbal

16 Guru tidak berpaku pada satu tempat √

17. Guru memberikan contoh pada siswa pada kehidupan

sehari-hari

18. Guru memberikan apresiasi kepada siswa √

19. Guru menggunakan sumber pembelajaran berbasis

teknologi pada pembelajaran

20. Guru dapat mengkonsidikan kelas dengan baik √

21. Guru menekankan pendidikan karakter pada siswa √

22. Guru membuat suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan dan menarik

23. Guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran √

Kegiatan Penutup

24. Guru membuat ringkasan secara lisan √

25. Guru membuat ringkasan secara tertulis √

26. Guru menunjukkan sumber lain √

27. Guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan

28. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum

berpartisipasi aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

100

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran √

2. Siswa memberikan umpan balik apersepsi dari guru √

3. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi √

4. Siswa mengajukan pertanyaan √

5. Siswa mampu bekerjasama pada saat kegiatan

berkelompok

6. Siswa mampu mengkomunikasi hasil diskusi √

7. Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran √

8. Siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan guru √

9. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara lisan

10. Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran

secara tertulis

29. Guru memberikan evaluasi kepada siswa √

30. Guru memberikan tindak lanjut mengenai pembelajaran

yang disampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

101

Lampiran 7 Instrumen Validasi RPP

Pertanyaan Validasi Produk Perangkat Pembelajaran Inovatif

No. Aspek Yang Dinilai

Prota (Program Tahunan)

1 Prota memuat komponen identitas yang lengkap (kelas, satuan pendidikan,

tahun pelajaran).

2 Prota memuat komponen yang lengkap (tema, subtema, alokasi waktu).

3 Jumlah jam efektif (16 minggu) sesuai dengan jumlah minggu efektif, jumlah

alokasi waktu sama dengan total jam pelajaran dalam satu tahun.

4 Proporsi pembagian waktu setiap tema dan sub tema sesuai.

Prosem (Program Semester)

1 Prosem memuat komponen identitas yang lengkap (kelas, semester, satuan

pendidikan, tahun pelajaran).

2 Prosem memuat komponen yang lengkap (tema, subtema, pembelajaran, bulan,

alokasi waktu).

3 Materi pokok sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD),

serta alokasi waktu yang digunakan proporsional.

Silabus

1 Silabus memuat identitas sekolah, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar

(KD), dan tema/subtema.

2 Silabus memuat materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu,

dan sumber belajar.

3. Keterkaitan antar komponen dalam silabus sesuai.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1 Kejelasan dan kelengkapan Identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, semester,

tema/subtema/ pembelajaran ke-, alokasi waktu/ hari dan tanggal).

2. Kesesuaian rumusan indikator dengan KI dan KD.

3. Tujuan pembelajaran (kesesuaian tujuan dengan indikator, kata kerja dapat

diukur, mencakup komponen A (Audience), B (Behavior), C (Condition), D

(Degree).

4. Materi Pembelajaran (kesesuaian materi pembelajaran dengan KD dan

indikator, susunan materi yang sistematis, kelengkapan materi pembelajaran).

5. Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku yang dapat

diamati dan diukur.

6. Strategi Pembelajaran (pendekatan, model, metode; langkah-langkah

pembelajaran; dan tahapan kegiatan pembelajaran; serta penerapan

pembelajaran saintifik) sesuai.

7. Pemilihan media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan kondisi

kelas).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

102

8. Pemilihan sumber belajar (bahan cetak, lingkungan sekitar dan internet).

9. Evaluasi (mencakup aspek sikap, pengetahuan, keterampilan, kesesuaian

evaluasi dengan tujuan atau indikator, komponen penilaian lengkap,

perencanaan kegiatan pengayaan, dan remedial)

10. Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada indikator (C4-C6 /

HOTS).

11. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan makna model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) / model Problem Based

Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).

12. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)/ model Problem

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).

13. Rancangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks (langkah-langkah)

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)/ model

Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).

14. Mengembangkan 5M dalam kegiatan inti yaitu : mengamati, menanya,

mencoba, menalar dan mengkomunikasikan.

15. Mengembangkan 4 ketrampilan dasar belajar abad 21 4C yaitu berpikir kritis

(critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kerjasama

(collaborative), dan komunikasi (communicative).

16. Kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci, rubrik pedoman penskoran).

Media Pembelajaran

1 Kesesuaian jenis media dengan kompetensi yang harus dicapai, materi yang

dibahas, strategi pembelajaran yang dipilih, karakteristik siswa, media terlihat

atau terdengar dengan jelas (gambar, video, audio, animasi).

2 Keterbacaan tulisan jenis dan ukuran, keruntutan penyajian materi, kelengkapan

materi, kesederhanaan dalam menyajikan materi, dan tingkat kemudahan dalam

penggunaan media.

3 Keharmonisan tata letak dan warna media, tingkat antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran menggunakan media, kebenaran dalam menggunakan

kaidah bahasa, efektivitas gambar/ ilustrasi/ animasi/ video dalam penjelasan

konsep, dan kesesuaian media dengan materi.

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

1 LKPD disajikan secara sistematis, merupakan materi atau tugas yang esensial,

setiap kegiatan yang disajikan mempunyai tujuan yang jelas, penyajian LKPD

dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi, kegiatan yang disajikan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.

2 Kelayakan isi ( sesuai dengan KI & KD, sesuai kemampuan siswa, sesuai

perkembangan ilmu pengetahuan, keterkinian materi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

103

3 Kelayakan bahasa (kalimat dengan kaidah Bahasa Indonesia, penggunaan tanda

baca sesuai, struktur kalimat mudah dipahami, mendorong siswa untuk berfikir

kritis, kemultitafsiran kalimat).

4 Kelayakan kegiatan (pemberian pengalaman langsung dalam LPKD,

pengidentifikasian hasil temuan dalam LKPD, perencanaan kerja ilmiah dalam

LKPD, pelaksanaan kerja ilmiah dalam LKPD).

5 Kelayakan tampilan (daya tarik sampul/ cover LKPD, kesesuaian huruf yang

digunakan dalam LKPD, keseimbangan komposisi/ judul dan logo LKPD).

6 Kelayakan penyajian (kemudahan langkah-langkah dalam kegiatan LKPD,

penyajian materi LKPD yang disertai obyek langsung, penempatan siswa dalam

LKPD dalam subyek belajar).

Bahasa

1 Penggunaan bahasa sesuai dengan PUEBI (Panduan Umum Ejaan Bahasa

Indonesia).

2 Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

3 Bahasa yang digunakan komunikatif.

4 Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti.

5 Kejelasan petunjuk/arahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

104

Lampiran 8 Instumen Validasi Uji Coba Produk

Pertanyaan Uji Coba Produk Perangkat Pembelajaran Inovatif

No Kegiatan Pembelajaran

1 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan makna dan karakteristik

model pembelajaran inovatif yang digunakan.

2 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran

inovatif yang digunakan.

3 Guru menerapkan pendekatan saintifik 5M (mengamati, menanya, menalar,

mencoba, mengomunikasikan) kepada siswa.

4 Guru telah mengembangkan keterampilan belajara dasar abad 21 (Berfikir

kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif)

5 Guru menguasai materi dalam mengajar dan tidak terjadi miskonsepsi.

6 Guru lebih berperan sebagai motivator & fasilitator pada saat pembelajaran.

7 Pembelajaran berpusat pada siswa.

8 Guru menggunakan beragam media dalam pembelajaran.

9 Guru mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam

kegiatan pembelajaran.

10 Guru mengusahakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi.

11 Guru mengembangkan pendidikan karakter.

12 Guru melaksanakan pembelajaran terpadu dengan landai.

13 Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

14 Guru melaksanakan penilaian otentik.

No Kegiatan Pembelajaran

1 Siswa dapat mencapai indikator pembelajaran yang ditetapkan.

2 Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3 Siswa melaksanakan 5M dalam pembelajaran (mengamati, menanya, menalar,

mencoba, mengomunikasikan).

4 Siswa terkesan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

5 Siswa asyik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

6 Siswa terlibat dalam penggunaan media pembelajaran

7 Siswa memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran

8 Siswa berkembang kemampuan 4C-nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

105

Lampiran 9 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Inovatif Model Problem

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) Pakar Pembelajaran Inovatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

112

Lampiran 10 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Inovatif Model Problem

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) Guru Kelas IIB SDN

Kentungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

119

Lampiran 11 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Inovatif model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Pakar

Pembelajaran inovatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

126

Lampiran 12 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Inovatif model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Guru Kelas IIB

SDN Kentungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

133

Lampiran 13 Hasil Uji Coba Produk Model Problem Based Learning

(Pembelajaran Berbasis Masalah) Guru kelas IIB SDN Kentungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

135

Lampiran 14 Hasil Uji Coba Produk Model Problem Based Learning

(Pembelajaran Berbasis Masalah) Mahasiswa PGSD 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

137

Lampiran 15 Hasil Uji Coba Produk Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) Guru kelas IIB SDN Kentungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

139

Lampiran 16 Hasil Uji Coba Produk del Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) Mahasiswa PGSD 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

141

Lampiran 17 Dokumentasi penelitian

Guru sedang menjelaskan materi.

Guru membimbing siswa untuk mencari

jawaban dengan menggunakan media

pembelajaran.

Siswa duduk bersama kelompok mendengarkan

penjelasan dari guru.

Guru bersama siswa membagi kelompok.

Siswa sedang melakukan kegiatan mencoba dan

dibantu oleh guru.

Siswa sedang menjawab Post Test diakhir

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

142

Lampiran 18 Biodata Penulis

BIODATA PENULIS

Tri Mardanila Novita Sari merupakan anak ketiga dari

pasangan Abu Bakar dan Marmiati. Lahir di Margo Bhakti,

15 November 1997. Peneliti menempuh pendidikan awal

yang dimulai dari TK Mekar Sari 2 Margo Bhakti, tamat pada

tahun 2003. Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri 3

Margo Bhakti, tamat pada tahun 2009. Pendidikan menengah

pertama diperoleh di SMP Negeri 2 Mesuji, tamat pada tahun

2012. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMK Negeri 1

Kayuagung bidang keahlian Akuntansi, tamat pada tahun 2015.

Pada tahun 2015, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Masa Pendidikan di Universitas Sanata Dharma

diakhiri dengan penulisan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam Sub Tema Bermain di Lingkungan Rumah

Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ...repository.usd.ac.id/33468/2/151134084_full.pdfi PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH MENGACU

143

Lampiran 19

Produk Perangkat Pembelajaran Inovatif Dicetak Terpisah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI